Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Embracing New Opportunities for Higher Growth
Merengkuh Peluang Baru Demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi Embracing New Opportunities for Higher Growth
Tahun 2011 merupakan salah satu momentum penting dalam sejarah pendirian PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (“Perseroan”), di mana pada tahun ini manajemen semakin fokus untuk merealisasikan visi sebagai ‘Financial Supermarket’ yang terintegrasi di Indonesia. Sejalan dengan visi tersebut, Perseroan telah melakukan sejumlah aksi korporasi, di antaranya dengan mencanangkan sebutan baru bagi Perseroan, yaitu MNC Financial Services, dan merampungkan upaya rebranding anak-anak usaha Perseroan sehingga membentuk brand image yang kuat di mata masyarakat. Perseroan juga terus berekspansi dengan mengakuisisi perusahaan keuangan yang sehat dan diharapkan dapat berkontribusi pada kelangsungan pertumbuhan Perseroan di masa datang.
2011 was another important year for PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (“The Company”), as the management focused on realizing the vision of being the most integrated ‘Financial Supermarket’ in Indonesia. In line with this vision, the Company completed a number of corporate actions, among which were the launch of new term for the Company as MNC Financial Services, and rebranding of the subsidiaries to create a strong brand image in the public eye. The Company continued to expand the business by acquiring a healthy company, which is expected to contribute to the business continuity of the Company in the future.
Daftar Isi Table of Contents
Ikhtisar Kinerja Tahun 2011
Analisa dan Diskusi Manajemen
Performance Highlights of 2011
Management discussion and analysis
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
4
Tinjauan Makro Ekonomi Macroeconomic Overview
42
Kinerja Saham Stock Price Performance
5
Tinjauan Operasional Operational Review
43
Peristiwa Penting Perseroan dan Anak Perusahaan Company and Subsidiaries Significant Events
7
Tinjauan Keuangan Financial Review
45
Tata Kelola Perusahaan
good corporate governance
Laporan Kepada Pemegang Saham report to the shareholders
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
52
Sambutan Komisaris Utama Messages from the President Commissioner
12
54
rofil Dewan Komisaris P Profile of the Board of Commissioners
edoman Perilaku P Code of Conduct
17
56
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
nsur-Unsur Pembentuk GCG U GCG Structure
20
65
rofil Direksi P Profile of the Board of Directors
anajemen Risiko M Risk Management
27 Sumber Daya Manusia human resources
Sekilas Perseroan
Company at a glance
Peningkatan Kemampuan Teknis Technical Skill Development
69
Profil Perseroan Company Profile
30
70
isi, Misi dan Filosofi Perusahaan V Vision, Mission and Company Philosophy
Peningkatan Kemampuan Non-Teknis Non-Technical Skill Development
31
71
Data Perseroan Corporate Data
Perekrutan Karyawan Employee Recruitment
32
Struktur Korporasi Corporate Structure
Kesejahteraan Karyawan Employee Welfarea
33
Struktur Organisasi Organization Structure
34
72
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social responsibilities
74 Tinjauan Anak Perusahaan
Lembaga Penunjang
subsiDiaries' review
PT MNC Securities
supporting institutions
36
PT MNC Finance
37
PT MNC Asset Management
38
PT MNC Life Assurance
39
PT MNC Asuransi Indonesia
40
75 Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors
76 Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated financial statements
79
Ikhtisar Kinerja Tahun 2011 Performance Highlights of 2011
Ikhtisar Kinerja Tahun 2011
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Profil Keuangan
2011
2010
2009
2008
2007
dalam miliar Rupiah
Jumlah Pendapatan Usaha
in billion Rupiah
341.33
290.88
193.84
213.92
248.98
Total Revenue
93.42
139.43
85.81
80.71
160.63
Operating Income Net Income (Loss)*
Laba Usaha Laba (Rugi) Bersih* EBITDA Jumlah Aset
50.46
90.28
6.90
16.11
106.22
103.22
147.87
93.32
85.64
164.58
EBITDA
1,498.80
1,202.58
1,054.61
1,405.99
997.20
Total Assets
Jumlah Liabilities
982.79
735.59
675.16
1,033.44
640.64
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas*
515.93
466.93
379.43
372.53
356.54
Total Stockholders’ Equity*
40.4
72.2
5.5
12.9
85.0
Basic Earnings Per Share* (in Full Rupiah)
460.48
425.75
233.61
326.78
218.21
Total Investment
2011
2010
2009
2008
2007
key Financial ratio
Laba Bersih Per Saham Dasar* (dalam Rupiah Penuh) Jumlah Investasi rasio Keuangan utama dalam miliar Rupiah
Laba (Rugi) Bersih* / Jumlah Pendapatan Usaha
in billion Rupiah
14.78%
31.04%
3.56%
7.53%
42.66%
Net Income (Loss)*/ Total Revenue
Laba (Rugi) Bersih*/ Jumlah Aset
3.37%
7.51%
0.65%
1.15%
10.65%
Net Income (Loss)*/ Total Assets
Laba (Rugi) Bersih*/ Jumlah Ekuitas*
9.78%
19.34%
1.82%
4.32%
29.79%
Net Income (Loss)*/ Total Stockholders’ Equity*
Jumlah Liabilities/ Jumlah Ekuitas*
190.49%
157.54%
177.94%
277.41%
179.68%
Total Liabilities/ Total Stockholders’ Equity*
Jumlah Liabilities/ Jumlah Aset
65.57%
61.17%
64.02%
73.50%
64.24%
Total Liabilities / Total Assets
EBITDA/ Jumlah Pendapatan Usaha
30.24%
50.83%
48.15%
40.04%
66.10%
EBITDA / Total Revenue
*) Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
4
Financial Profile
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
*) Attributable to parent entity.
Performance Highlights of 2011
Kinerja Saham stock PRICE PERFORMANCE
jumlah saham
2011
Jumlah Saham Beredar (dalam lembar saham)
2007
number of shares
1,250,175,000 1,250,175,000 1,250,175,000 1,250,175,000 1,250,175,000
Number of Outstanding Shares (in share)
Nilai Nominal (dalam Rupiah penuh) harga saham
2010
2009
2008
100
100
100
100
100
Nominal Value (in full Rupiah)
2011
2010
2009
2008
2007
stock price
Tertinggi*
750
620
600
900
1070
Highest*
Terendah*
300
500
400
330
270
Lowest*
Penutupan*
560
610
400
500
550
Closing*
687.60
Market capitalization (in billion Rupiah)
Kapitalisasi pasar (dalam miliar Rupiah)
700.10
762.61
500.07
625.09
*) Dalam Rupiah penuh
* ) In full Rupiah
Harga Saham Triwulanan | Quarterly Stock Price 2011 jumlah saham STOCK PRICE
Pembukaan Terendah Open Lowest
2010
Tertinggi Highest
Penutupan Pembukaan Closing Open
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
Triwulan I 1st Quarter*
500
225
800
600
500
500
590
590
Triwulan II 2nd Quarter*
630
400
630
415
590
0
0
590
Triwulan III 3rdQuarter*
415
400
600
500
590
0
0
590
Triwulan IV 4th Quarter*
550
415
600
560
600
500
620
610
*) Dalam Rupiah penuh In full Rupiah
Pergerakan Harga Saham | Stock Price Movement Rp
800 700 600 500 400 300 200 100 0 Jan-11
Feb-11
Mar-11
Apr-11
May-11
Jun-11
Jul-11
Aug-11
Sep-11
Oct-11
Nov-11
Dec-11
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
5
Ikhtisar Kinerja Tahun 2011
Kronologis Pencatatan Saham | Chronology of Stock Listing Keterangan Remarks
Penawaran Umum Perdana* Initial Public Offering*
Saham yang Ditawarkan Stock Offered
Waran yang Diterbitkan Warrant Issued
250,000,000
Opsi Saham Karyawan Employees Stock Option
-
-
150,000,000
Jumlah Saham Number of Stocks
Tanggal Efektif dari Bapepam LK/Persetujuan RUPSLB Effective Dates from Bapepam - LK/ Approval from EGMS
1,250,000,000
18-05-01
1,250,175,000
9-02-01
* Saham yang ditawarkan telah dicatatkan pada BEJ dan BES pada tanggal 8 Juni 2001 * The offered stocks were listed on JSX and SSX on June 8, 2001
Komposisi Pemegang Saham | Shareholder Composition Komposisi Pemegang Saham periode akhir bulan Desember 2011 terdiri dari: Shareholders of the Company at the end of December 2011 were composed of: Pemegang Saham Shareholders PT Bhakti Investama Tbk Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk Public Masyarakat Total
Kepemilikan Saham Share Ownership
%
1,119,900,000
89.58%
100,000
0.01%
130,175,000
10.41%
1,250,175,000
100.00%
Komposisi saham yang dimiliki oleh Komisaris dan Direksi atas nama pribadi per Desember 2011 adalah sebagai berikut: Composition of stocks owned by individual members of Commissioners and Directors per December 2011 were as follows: Pemegang Saham Shareholders
6
Jabatan Title
Hary Tanoesoedibjo
Komisaris Utama President Commissioner
Purnadi Harjono
Direktur Director
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Kepemilikan Saham Share Ownership
%
3,500,000
0.28%
2,000
0.00%
Performance Highlights of 2011
Peristiwa Penting Perseroan dan Anak Perusahaan Company and Subsidiaries significant events
Kegiatan Perseroan
Corporate Activities
Maret Perseroan melaksanakan sosialisasi rebranding nama dan logo baru anak-anak Perusahaan.
March The Company introduced the rebranding of the names and logos of the subsidiaries.
april Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa serta Paparan Publik Tahunan.
april The Company conducted the Annual General Meeting of Shareholders, Extraordinary General Meeting of Shareholders and Annual Public Expose.
desember • Perseroan menandatangani Akte Jual Beli atas 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo), anak usaha baru yang bergerak di bidang asuransi kerugian dan kini telah diubah namanya menjadi PT MNC Asuransi Indonesia.
DEcember • The Company signed Sale-Purchase Agreement of 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance (Jamindo), a new subsidiary operating general insurance services, which was later renamed PT MNC Asuransi Indonesia.
• Perseroan membagikan dividen tunai senilai Rp2 per saham, dengan total nilai sebesar Rp2.500.350.000
• The Company distributed a total cash dividend of Rp2,500,350,000 at Rp2 per share.
Kegiatan Anak Perusahaan
Events of Subsidiaries
januari • MNC Life meresmikan kantor pemasaran pertama di Jakarta. • MNC Life sebagai sponsor acara Dahsyatnya Awards 2011 dimana MNC Life menyerahkan total asuransi jiwa senilai Rp22 miliar bagi para anggota Tim Nasional Piala Suzuki AFF 2010.
january • MNC Life inaugurated its first marketing office in Jakarta. • MNC Life served as a sponsor for the 2011 Dahsyatnya Awards and contributed life insurance in the amount of Rp22 billion for the National Team members of the 2010 Suzuki AFF Awards.
februari MNC Life meresmikan kantor pemasaran ke-2 di Bandung, Jawa Barat.
february MNC Life officially opened its second marketing office in Bandung, West Java.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
7
Ikhtisar Kinerja Tahun 2011
maret • MNC Asset Management melalui produk Reksa Dana MNC Dana Ekuitas memperoleh penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ versi Majalah Investor Kategori Reksadana Saham Periode 1 Tahun Aset Di Bawah Rp100 Miliar, sedangkan produk Reksa Dana MNC Dana Lancar meraih penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ versi Majalah Investor Kategori Reksadana Pasar Uang Periode 3 Tahun’ dan Reksa Dana MNC Dana Lancar meraih penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ versi Majalah Investor Kategori Reksadana Pasar Uang Periode 1 Tahun. • MNC Life mensponsori aksi Dahsyatnya Limbad Manusia Lebah dalam rangka perayaan HUT Dahsyat yang ketiga. • MNC Life meresmikan kantor pemasaran ke-3 di Jakarta.
• MNC Life became a sponsor for ‘Dahsyatnya Limbad Manusia Lebah’ at the celebration of the 3rd anniversary of Dahsyat. • MNC Life officially opened its third marketing office in Jakarta.
april • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan Administrasi Medika (AdMedika) untuk pengelolaan administrasi klaim asuransi kesehatan bagi peserta MNC Life dan penggunaan kartu kesehatan elektronik MNC Life & Admedika • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank UOB Indonesia untuk penyediaan Asuransi Jiwa Kredit.
April • MNC Life signed a cooperation agreement with Administrasi Medika (AdMedika) to manage the administration of health insurance claims for members of MNC Life using MNC Life & Admedika electronic health cards. • MNC Life signed a cooperation agreement with Bank UOB Indonesia to provide Credit Life Insurance.
mei • MNC Life berperan sebagai sponsor Indonesia Movie Awards 2011 dengan memberikan asuransi jiwa senilai total Rp1,2 miliar. • MNC Life meluncurkan situs web www.mnclife.com.
May • MNC Life became a sponsor for the Indonesia Movie Awards 2011 by contributing life insurance totaling Rp1.2 billion. • MNC Life launched its website, www.mnclife.com.
Juni • MNC Securities membuka kantor cabang ke-18 di Jalan Gajah Mada, Jakarta. • MNC Securities ke-19 di Jalan Suryo, Jakarta.
June • MNC Securities opened its 18th branch office on Jalan Gajah Mada, Jakarta. • MNC Securities opened its 19th branch office on Jalan Suryo, Jakarta. • MNC Securities conducted a public offering of MNC Securities II bonds amounting to Rp100 billion. • MNC Life officially opened a marketing office in Medan. • MNC Life served as a sponsor for Miss Indonesia
• MNC Securities melakukan penawaran umum obligasi MNC Securities II senilai Rp100 miliar. • MNC Life meresmikan kantor pemasaran di Medan. • MNC Life bertindak sebagai sponsor Miss Indonesia
8
March • MNC Asset Management won Investor Magazine’s ‘Best Mutual Funds 2011’ awards for three products: MNC Dana Ekuitas Mutual Funds in the OneYear Equity Fund with Assets below Rp100 billion category, MNC Dana Lancar Mutual Funds in the 3-year Money Market category and MNC Dana Lancar Mutual Funds in the One-Year Money Market Mutual Fund category.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Performance Highlights of 2011
2011 melalui pembentukan kategori baru Miss Lifestyle 2011 dan menyerahkan asuransi jiwa senilai total Rp8 miliar kepada 8 finalis dan total Rp3 miliar kepada pemenang Miss Indonesia dan Miss Lifestyle.
2011 by establishing a new category, Miss Lifestyle 2011, and contributing a total life insurance package of Rp8 billion to the 8 finalists and total of Rp3 billion to the winner of Miss Indonesia and Miss Lifestyle.
juli • MNC Securities membuka kantor cabang ke-20 di Gandaria, Jakarta. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-21 di Pojok BEI Tazkia, Sentul City, Bogor. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-22 di Medan, Sumatera Utara. • MNC Securities menerbitkan Obligasi MNC Securities II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp100 miliar. • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan MNC Securities untuk pemberian asuransi kecelakaan Hario Siaga kepada para nasabah baru MNC Securities. • MNC Asset Management menawarkan Reksa Dana MNC Dana Dollar. • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan Rakuten Belanja Online untuk memasarkan produk asuransi kecelakaan Hario Siaga di www.rakuten.co.id. • MNC Life meluncurkan dua produk andalan asuransi kesehatan Hario Sehat dan asuransi kecelakaan Hario Siaga. • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT BPR Irian Sentosa, PT BPR Modern Express, PT BPR Palu Lokadana Utama, PT BPR Semarang Margatama Gunadana, dan Koperasi Pundi Neka Solusi untuk penyediaan Asuransi Jiwa Kredit.
july • MNC Securities opened its 20th branch office at Gandaria, Jakarta. • MNC Securities opened its 21st branch office at BEI Tazkia Corner, Sentul City, Bogor. • MNC Securities opened its 22nd branch office in Medan, North Sumatra. • MNC Securities issued MNC Securities II bonds 2011 with a fixed rate of Rp100 billion. • MNC Life signed a cooperation agreement with MNC Securities for providing an accident insurance product, Hario Siaga, to new customers of MNC Securities. • MNC Asset Management offered MNC Dana Dollar Mutual Funds. • MNC Life signed a cooperation agreement with Rakuten Belanja Online to market an accident insurance product, Hario Siaga, via www.rakuten.co.id. • MNC Life launched two new health and accident insurance products, Hario Sehat and Hario Siaga, respectively. • MNC Life signed a cooperation agreement with PT BPR Irian Sentosa, PT BPR Modern Express, PT BPR Palu Lokadana Utama, PT BPR Semarang Margatama Gunadana, and Cooperative of Pundi Neka Solusi to provide Credit Life Insurance.
Agustus • MNC Securities bertindak sebagai penasihat keuangan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dalam transaksi Senior Secured Credit Facility senilai US$75 juta dari Standard Chartered Bank. • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan Taman Agro Wisata Bandung untuk meningkatkan nilai dan jaminan atas wisata agro dan outbound. • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yomart Department Store untuk pemasaran produk asuransi Hario Siaga.
August • MNC Securities served as a financial advisor for PT Rajawali Citra Televisi Indonesia in a Senior Secured Credit Facility transaction amounting to US$75 million from Standard Chartered Bank. • MNC Life signed a cooperation agreement with Bandung Agro Tourism Park to improve values and guarantees on agro tourism and outbound activities. • MNC Life signed a cooperation agreement with Yomart Department Store to market its insurance product, Hario Siaga. 2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
9
Ikhtisar Kinerja Tahun 2011
10
september • MNC Finance memperoleh penghargaan sebagai perusahaan pembiayaan dengan aset dibawah Rp1 miliar dengan predikat “SANGAT BAGUS” dari majalah Info Bank. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-23 di Bandung, Jawa Barat.
September • MNC Finance was awarded a rating of ‘VERY GOOD’ as a financing company with assets below Rp1 billion, by Info Bank magazine. • MNC Securities opened its 23rd branch office in Bandung, Jawa Barat.
oktober • MNC Securities membuka kantor cabang ke-24 di Pati, Jawa Tengah. • MNC Finance menyelenggarakan Training Service Quality • MNC Securities sebagai penasihat keuangan untuk PT Global Mediacom Tbk dan Saban Capital Group Inc dalam penjualan saham PT Media Nusantara Citra Tbk senilai Rp693 miliar. • MNC Life menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yayasan Kristen Indonesia (YASKI).
october • MNC Securities opened its 24th branch office in Pati, Central Java. • MNC Finance held Service Quality Traning. • MNC Securities served as a financing advisor for PT Global Mediacom Tbk and Saban Capital Group Inc in the stock sale of PT Media Nusantara Citra Tbk amounting to Rp693 billion. • MNC Life signed a cooperation agreement with Yayasan Kristen Indonesia (YASKI).
November • MNC Life memberikan ‘Asuransi Sang Juara’ kepada 10 atlet veteran senilai Rp110 juta per orang. • MNC Life meluncurkan produk unit link pertama, Hario Link, dan produk asuransi penyakit kritis Hario 911. • MNC Life bertindak sebagai sponsor SEA Games ke-26 dengan menyerahkan ‘Asuransi Sang Juara’ kepada atlet Indonesia yang meraih medali emas.
November • MNC Life gave ‘Asuransi Sang Juara’ to all 10 veteran athletes, worth Rp110 million per person. • MNC Life launched its first unit link product, Hario Link, and a critical illness insurance product, Hario 911. • MNC Life became a sponsor for the 26th SEA Games by giving ‘Asuransi Sang Juara’ to Indonesian goldwinning athletes.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to The Shareholders
Laporan Kepada Pemegang Saham
Sambutan Komisaris Utama messages from the president commissioner
HARY TANOESOEDIBJO Komisaris Utama President Commissioner
Tahun 2011 merupakan tahun yang membanggakan bagi Perseroan karena di tengah tantangan ekonomi global yang berdampak terhadap sektor finansial yang merupakan bisnis utama Perseroan, ternyata Perseroan mampu mencatatkan kinerja yang positif. We were proud that the Company was able to book a positive performance even though the global economy was challenged by the uncertainty that influenced the financial sector, which is our core business.
12
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Pemegang saham yang terhormat,
A
Dearest shareholders,
O
tas nama Dewan Komisaris Perseroan, pertamatama perkenankanlah saya mengawali sambutan ini dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pencapaian yang membanggakan di tahun 2011. Tahun 2011 merupakan tahun yang membanggakan bagi Perseroan karena di tengah tantangan ekonomi global yang berdampak terhadap sektor finansial yang merupakan bisnis utama Perseroan, ternyata Perseroan mampu mencatatkan kinerja yang positif.
n behalf of the Board of Commissioners, I would like to begin by offering our deepest gratitude to God the Almighty for the Company’s outstanding achievement in 2011. We were proud that the Company was able to book a positive performance even though the global economy was challenged by the uncertainty that influenced the financial sector, which is our core business.
Kinerja Perseroan di tahun 2011 didukung oleh kondisi perekonomian Indonesia yang masih mampu mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun 2011, yaitu sebesar 6,5% dibandingkan dengan posisi di tahun 2010 yang mencapai 6,1%. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang relatif stabil ini ditopang oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat sehingga dapat menahan dampak dari pelemahan ekonomi global. Dewan Komisaris mencatat bahwa laju inflasi Indonesia di tahun 2011 pun relatif rendah, yaitu sebesar 3,79% dibandingkan laju inflasi sebelumnya sebesar 6,96%. Di samping itu, nilai tukar Rupiah stabil di kisaran Rp9.100 per dollar Amerika Serikat dan suku bunga acuan Bank Indonesia yang ditetapkan sebesar 6% lebih rendah dari tahun sebelumnya.
The Company’s performance in 2011 was sustained by the Indonesian economy, which grew at 6.5%, higher than 2010’s rate of 6.1%. The relatively stable performance was in line with the stronger fundamentals of the Indonesian economy, which helped it to resist the impact of the global downturn. The Board of Commissioners noted that Indonesia’s inflation rate was also relatively low at 3.79% compared with 2010, when it was 6.96%. The Rupiah exchange rate was also maintained at a stable Rp9,100 per US dollar and Bank Indonesia’s benchmark rate was kept at 6%, lower than in the previous year.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kapabilitas Direksi beserta seluruh jajaran manajemen serta karyawan yang telah menorehkan prestasi, baik dari sisi operasional maupun finansial. Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi dan manajemen telah berhasil menunjukkan kemampuannya untuk memanfaatkan momentum kondisi perekonomian Indonesia yang positif dengan membukukan peningkatan pendapatan konsolidasi sebesar 17,3% menjadi Rp341 miliar, peningkatan jumlah nilai aset sebesar 24,6% serta peningkatan jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 10,5% dari tahun sebelumnya.
We would like therefore to use this opportunity to express our deep appreciation for the work of the Directors, the management and staff for enabling this great achievement, both operationally and financially. The Board of Commissioners commends the management’s success in benefitting from Indonesia’s economic momentum, as reflected in a 17.3% increase in consolidated revenues to Rp341 billion, a 24.6% rise in total asset and a 10.5% increase in total equity attributable to the owners of parent compared to the previous year’s performance.
Dewan Komisaris sangat mendukung pelaksanaan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan di masing-masing anak perusahaan Perseroan, dengan berdasarkan pada pemikiran bahwa setiap langkah tersebut akan melahirkan sumbersumber pendapatan baru yang menjanjikan bagi Perseroan. Dewan Komisaris menilai bahwa langkah Perseroan dalam
The Board of Commissioners fully supported the implementation of the corporate actions taken by each subsidiary, recognizing that each act would give the Company new sources of revenue for the long term. The Board of Commissioners considered such efforts to be an important part of the Company’s expansion plan to
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
13
Laporan Kepada Pemegang Saham
14
melaksanakan ekspansi merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk merealisasikan visinya sebagai 'the most integrated financial supermarket' di Indonesia. Untuk hal ini, sejak tahun 2011 Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan telah melakukan rebranding untuk penyebutan grup perusahaan menjadi MNC Financial Services dimana brand image ini dianggap lebih merepresentasikan integrasi kegiatan jasa keuangan di tubuh Perseroan dan anak-anak perusahaannya.
realize the vision of being ‘the most integrated financial supermarket’ in Indonesia. In 2011, the Company and its subsidiaries also completed the execution of the rebranding strategy, changing the name of the group to MNC Financial Services, as we expect this new brand image to better represent the integration of financial services in the Company and its subsidiaries.
Dewan Komisaris berharap agar ekspansi yang telah dilakukan oleh anak-anak perusahaan Perseroan selama tahun 2011 melalui pembukaan kantor-kantor cabang baru menjadi kegiatan yang berkelanjutan serta menjadi salah satu bentuk investasi yang dimaksudkan untuk memperkuat landasan usaha Perseroan bagi pertumbuhan bisnis Perseroan di masa depan. Perluasan jangkauan layanan melalui langkah ekspansi tersebut, diharapkan selain dapat memperluas customer base juga dapat berkontribusi secara positif bagi pertumbuhan pendapatan konsolidasi Perseroan.
The Board of Commissioners also believes that the expansion undertaken by the subsidiaries in 2011, including through the opening of new branch offices, will improve sustainability alongside an investment activity that will further strengthen the fundamentals of the business for future growth. The wider service coverage accomplished through the expansion strategy is expected to increase our customer base as well as contribute positively to the revenue growth of the Company.
Aksi korporasi lain yang didukung oleh Dewan Komisaris adalah penyelesaian akuisisi atas PT Jamindo General Insurance (sekarang bernama PT MNC Asuransi Indonesia) pada Desember 2011 guna melengkapi jasa layanan asuransi yang telah dirintis oleh Perseroan melalui PT MNC Life Assurance, yang sebelumnya telah diakuisisi Perseroan di tahun 2010.
Another corporate action supported by the Board of Commissioners was the completion of the acquisition of PT Jamindo General Insurance (now PT MNC Asuransi Indonesia) in December 2011 to create a comprehensive insurance business following the successful acquisition of PT MNC Life Assurance in late 2010.
Peningkatan Profesionalisme Usaha
Improved Professionalism
Dewan Komisaris meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik merupakan kunci utama untuk mewujudkan organisasi yang sehat, transparan dan akuntabel. Oleh sebab itu, Dewan Komisaris berharap agar kiranya kerja sama di sisi internal perusahaan dapat senantiasa ditingkatkan dengan mendesain struktur organisasi yang tepat. Guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan, Dewan Komisaris menilai pentingnya peningkatan kerja sama yang solid secara internal di antara masing-masing anak perusahaan maupun sinergi antara Perseroan dengan perusahaan induknya yaitu PT Bhakti Investama Tbk (MNC Group). Demi hal tersebut, pada tahun 2011, Perseroan tidak melakukan perombakan di susunan Dewan Komisaris maupun Direksi untuk mempertahankan kerjasama yang solid yang sudah terbangun pada komposisi pengurus Perseroan pada saat ini.
The Board of Commissioners believes that the rigorous implementation of good corporate governance is a key to building a healthier, more transparent and accountable organization. The Board of Commissioners therefore expects to see internal cooperation being consistently enhanced by ensuring an appropriate design of the organizational structure. To support the Company’s business expansion, the Commissioners have emphasized the importance of creating more synergy between the subsidiaries under parent PT Bhakti Investama Tbk (MNC Group). For this reason the Company did not reshuffle the Board of Commissioners or Board of Directors in 2011 so as to maintain the already solid synergy that is reflected in the current composition of the Boards.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Komite MESOP (Management and Employee Stock Option Program). Setiap anggota Dewan
In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, the Remuneration Committee and the MESOP (Management and Employee Stock Option Program) Committee. Each member of
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Komisaris pun senantiasa melakukan peningkatan dalam komunikasi dan koordinasi dengan para komite yang berada di bawah naungannya serta melakukan pertemuan berkala dengan Direksi dan jajaran manajemen untuk memastikan kelancaran pengelolaan usaha serta kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
the Board of Commissioners consistently seeks to enhance communication and coordination with the Board committees as well as holding regular meetings with the Directors and management to ensure the smooth operation of the business and compliance with the applicable rules.
Lebih lanjut, dalam rangka peningkatan sinergi dengan perusahaan di bawah naungan MNC Group, Dewan Komisaris menilai bahwa upaya rebranding terhadap nama dan logo anak-anak perusahaan Perseroan merupakan langkah yang sangat tepat untuk membentuk citra perusahaan yang lebih kuat di mata masyarakat.
Furthermore, the Board of Commissioners saw the rebranding of the subsidiaries as an appropriate step to create a strong corporate image in the public eye and foster synergy between the companies in the MNC Group.
Penguatan citra perusahaan juga didukung dengan perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Dalam hal ini, Perseroan membekali seluruh sumber daya manusia yang ada dengan kemampuan, pengetahuan dan kompetensi khusus agar mereka siap untuk merespon perkembangan bisnis yang dinamis. Guna peningkatan motivasi dan produktivitas karyawan, Dewan Komisaris sangat mendukung pelaksanaan program reward dan talent management yang dijalankan Perseroan bagi setiap karyawannya.
The stronger corporate image has been reinforced by improvements in the quality and quantity of the human resources so as to deliver better services to the customers. The Company has built the skills, special competencies and knowledge of existing human resources to prepare them to be more responsive to the dynamics of the business. To boost the motivation and productivity of the employees, the Board of Commissioners fully supports the implementation of reward and talent management programs, which offer equal opportunities to each employee.
Terkait penguatan citra perusahaan, Perseroan juga melakukan kegiatan yang merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan, yang dilaksanakan secara terintegrasi antara Perseroan dan anak-anak perusahaannya. Menjelang akhir tahun 2011, Perseroan dan PT MNC Finance, salah satu anak perusahaannya, bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Anak dalam mengadakan kegiatan sosial berupa acara hiburan dan penyaluran donasi berupa uang tunai dan paket kebutuhan sehari-hari bagi anak-anak jalanan.
In addition to building a stronger corporate image, the Company has carried out a number of social responsibility activities and environmental and community care programs in integrated effort between the Company and the subsidiaries. Towards the end of 2011, the Company, together with PT MNC Finance, one of its subsidiaries, held a social event in cooperation with Sahabat Anak Foundation, combining entertainment with donations of cash and daily needs packages to street children.
Prospek dan Tantangan tahun 2012
Prospects and Challenges for 2012
Dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang relatif stabil, Dewan Komisaris melihat adanya prospek usaha yang menjanjikan di tahun 2012. Oleh karenanya, Dewan Komisaris berharap agar manajemen Perseroan terus melakukan langkahlangkah korporasi yang tepat. Selain menjaga pertumbuhan masing-masing sektor usaha, baik media maupun keuangan, Perseroan diharapkan dapat merealisasikan akuisisi terhadap beberapa proyek baru, termasuk akuisisi bank guna melengkapi layanan jasa keuangan yang dikelola oleh MNC Financial Services untuk menjadikannya ”financial supermarket“ terintegrasi di Indonesia.
With relatively stable growth in the Indonesian economy, the Board of Commissioners is confident that 2012 will be a promising year for the business. The Commissioners therefore expect the management to execute appropriate corporate strategies. In addition to maintaining the growth of each business sector, the Company is expected to accomplish a number of acquisition projects, including the acquisition of a bank to complement the financial services managed by MNC Financial Services and position itself as the most integrated ’financial supermarket‘ in Indonesia.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
15
Laporan Kepada Pemegang Saham
Dewan Komisaris melihat adanya peluang besar yang perlu diantisipasi oleh manajemen, yaitu terkait dengan diperolehnya Status Layak Investasi (Investment Grade) oleh Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional terkemuka. Dengan status baru ini, Indonesia akan diposisikan sebagai destinasi investasi yang prospektif dan ini akan sangat mendukung usaha Perseroan meningkatkan kinerjanya pada tahun-tahun mendatang.
The Board of Commissioners foresee a huge opportunity for the Company in relation to Indonesia’s new Investment Grade Status awarded by international rating agencies recently. Indonesia will be positioned as an investment destination with good prospects and this will definetely improve the Company's performance in the future.
Penutup
Closing
Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan selamat atas prestasi yang telah dicapai Perseroan di tahun 2011, serta menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Direksi dan segenap karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan kepada Perseroan dan segenap anak-anak perusahaannya. Dewan Komisaris berharap agar Perseroan dapat terus bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak di masa yang akan datang, termasuk dengan pemegang saham dan para pemangku kepentingan. Dewan Komisaris meyakini bahwa hanya dengan jalinan kerjasama yang kuat, dedikasi, dan kerja keras, Perseroan akan mampu melewati tantangan yang ada dan mempersembahkan kinerja yang positif di masa-masa yang akan datang.
In closing, the Board of Commissioners would like to congratulate the Company on its achievements in 2011, and express our appreciation for all hard work and dedication of the Directors and staff. We would like to see greater cooperation and stronger relations between the Company and related parties, including the shareholders and stakeholders, in the years to come. The Board of Commissioners believes that with such cooperation, dedication and hard work, the Company will be able to overcome the business challenges and deliver positive results in the future.
Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama President Commissioner
16
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Profil Dewan Komisaris profile of the board of commissionerS
Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama President Commissioner
Hary Djaja Komisaris Commissioner
Yanda Mohammad Komisaris Independen Independent Commissioner
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
17
Laporan Kepada Pemegang Saham
Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama | President Commissioner
18
Hary Tanoesoedibjo, kelahiran Surabaya tahun 1965, adalah pendiri MNC Group. Beliau memiliki gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada tahun 1988 dan Master of Business Administration bidang Manajemen Portofolio dari universitas yang sama pada tahun 1989.
Born in Surabaya in 1965, Hary Tanoesoedibjo is the founder of the MNC Group. He graduated from Carleton University, Ottawa, Canada, with a Bachelor of Commerce degree in Corporate Finance in 1988 and earned an MBA in Portfolio Management from the same university in 1989.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1999. Sementara itu beliau saat ini menduduki berbagai jabatan penting lainnya, yakni sebagai Group President & CEO PT Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989, serta Komisaris Utama maupun Direktur Utama di berbagai perusahaan lain yang bernaung di bawah MNC Group diantaranya adalah Group President & CEO PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) sejak tahun 2002, Group President & CEO PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak tahun 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, serta Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2001.
He has been the President Commissioner of the Company since 1999. In the meantime he is also serving Group President & CEO of PT Bhakti Investama Tbk (1989-present) also holds the key position in a number of other business units in the MNC Group including Group President & CEO PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) (2002-present), Group President & CEO PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) (2004-present), President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (2003-present) and President Commissioner of PT MNC Sky Vision since 2001.
Sebagai pimpinan di Grup Perusahaan, beliau terlibat aktif mengawasi strategi korporat yang dijalankan di seluruh unit usaha di bawah Grup Perusahaan. Di antara kesuksesannya adalah beliau berhasil mentransformasikan MNC dan perusahaan induknya PT Global Mediacom Tbk menjadi perusahaan media terintegrasi dan terkemuka di Indonesia, yang diikuti dengan keberhasilan mentransformasikan Perseroan sehingga menjadi yang terdepan dalam industri jasa keuangan di Indonesia.
As CEO of the Group, he personally develops and oversees the corporate strategies of all the business units under his command. He is credited with successfully transforming MNC and its parent, PT Global Mediacom Tbk, into Indonesia’s most integrated media company. He also oversaw the successful transformation of the Company into one of Indonesia’s foremost financial services companies.
Selain itu, beliau juga aktif mengajar untuk program pasca sarjana bidang corporate finance, investment dan strategic management di beberapa universitas serta menjadi pembicara di berbagai acara media nasional maupun internasional. Beliau merupakan co-founder dan anggota Komite SMART Alliance yang merupakan organisasi skala regional yang didirikan oleh 6 (enam) perusahaan media terbesar di Asia Tenggara.
In addition to being a regular speaker at seminars on the stock market, corporate finance and investment, he is a lecturer on several university post-graduate programs in corporate finance, investment and strategic management. He is the co-founder and Steering Committee member of the SMART Alliance, a regional industry organization founded by six of the largest media companies in Southeast Asia.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Hary Djaja Komisaris | Commissioner Hary Djaja, kelahiran Kediri tahun 1959, telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002. Lulusan Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1982 ini sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan (1999-2002). Saat ini beliau juga menjabat Direktur PT Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989 dan merupakan anggota Dewan Komisaris di beberapa anak perusahaan seperti PT MNC Asset Management (dahulu “PT Bhakti Asset Management”) sejak tahun 2002, PT MNC Sky Vision (2006-2009), dan Komisaris Utama PT MNC Finance (dahulu “PT Bhakti Finance”) sejak tahun 2008. Di samping itu, sejak tahun 2007 beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Global Transport Services.
Born in Kediri in 1959, Hary Djaja has been a Commissioner of the Company since 2002.The 1982 graduate of Airlangga University, Surabaya, is a former President Director of the Company (1999-2002) and his other senior positions in the Group including Director of PT Bhakti Investama Tbk since 1989, Commissioner of various subsidiaries including PT MNC Asset Management (previously “PT Bhakti Asset Management”) since 2002, PT MNC Sky Vision (2006-2009) and President Commissioner of PT MNC Finance (previously “PT Bhakti Finance”) since 2008. He has also served as President Director of PT Global Transport Services since 2007.
Yanda Mohammad Komisaris Independen/ Independent Commissioner Yanda Mohammad, kelahiran Sukabumi tahun 1936, telah menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2007. Pemilik gelar diploma dari Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan dan Perbankan, gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Krisna Dwipayana, serta Certificate of Completion for Law and Economic Development dari Universitas California, Berkeley pada tahun 1972 ini pernah menjabat sebagai Direktur Bank Papan Sejahtera (1990-1995) dan Asisten Perwakilan Bank Indonesia di London. Beliau juga pernah berpartisipasi dalam sebuah program magang bidang perbankan di Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington.
Born in Sukabumi in 1936, Yanda Mohammad has been the Company’s Independent Commissioner since 2007. He has diploma from the Institute of Financial and Banking Studies and a degree in Economics from Krisna Dwipayana University, and earned a Certificate of Completion in the Law and Economic Development program from the University of California, Berkeley in 1972. He is a former Director of Bank Papan Sejahtera (1990-1995) and served as Assistant to the Representative at Bank Indonesia in London. He once participated in the apprentice program in the Banking Division of the World Bank and International Monetary Fund (IMF) in Washington.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
19
Laporan Kepada Pemegang Saham
Laporan Direktur Utama Report from the president director
darma putra Direktur Utama President Director
Pencapaian kinerja Perseroan ini tentunya tidak terlepas dari situasi makro di dalam negeri maupun di luar Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 mencapai 6,5% yang terutama ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa, Sumatera dan khususnya di ibukota negara ini, Jakarta. Such achievements were indeed strongly related to domestic as well as global macroeconomic conditions. The Indonesian economy was very active, growing at a pace of 6.5% in 2011, which was supported particularly by the economic growth in Java, Sumatra and the Jakarta Capital Region.
20
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Pemegang saham yang terhormat.
Dearest shareholders,
A
O
Pencapaian kinerja Perseroan ini tentunya tidak terlepas dari situasi makro di dalam negeri maupun di luar Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 mencapai 6,5% yang terutama ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa, Sumatera dan khususnya di ibukota negara ini, Jakarta. Tingkat pertumbuhan ini menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang tercatat sebesar 6,1%. Di samping itu, nilai tukar Rupiah yang cenderung stabil di level Rp9.100 per dollar AS, tingkat inflasi juga terjaga di level 3,79%, atau menurun jika dibandingkan pada akhir tahun 2010 yang mencapai 6,96%, turut mendorong dikeluarkannya kebijakan yang akomodatif oleh Bank Indonesia, yaitu penurunan suku bunga acuan menjadi 6% pada akhir tahun 2011. Momentum ini berdampak sangat positif bagi Indonesia di tengah-tengah situasi global yang tidak menentu, khususnya pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatat gain sebesar 3,2% serta pada peningkatan daya beli masyarakat sehingga menciptakan peluang bagi Perseroan yang bergerak di bidang jasa keuangan untuk terus bertumbuh.
Such achievements were indeed strongly related to domestic as well as global macroeconomic conditions. The Indonesian economy was very active, growing at a pace of 6.5% in 2011, which was supported particularly by the economic growth in Java, Sumatra and the Jakarta Capital Region. The growth rate confirmed an improvement in the economic situation compared to 2010, which recorded a growth rate of 6.1%. In addition, the Rupiah exchange rate remained stable at Rp9,100 per US dollar, while inflation, at 3.79%, was considerably lower than in 2010, when the inflation rate reached 6.96%. This encouraged Bank Indonesia to execute a more accommodating monetary policy by reducing the benchmark interest rate to 6% at the end of 2011. The economic momentum had a positive impact on Indonesia amid the global uncertainty, as indicated by the Jakarta Composite Index (JCI) which gained 3.2%, and improved public purchasing power. This opened up an opportunity for the Company, which operates in the financial services sector, to continue to grow the business.
Perseroan memanfaatkan peluang ini dengan melakukan ekspansi bisnis sepanjang tahun 2011, dimana pada Desember 2011 Perseroan berhasil menyelesaikan akuisisi atas sebuah perusahaan asuransi kerugian, yaitu PT Jamindo General Insurance (yang telah berganti nama menjadi PT MNC Asuransi Indonesia), untuk melengkapi layanan asuransi yang ditawarkan Perseroan menyusul pengambilalihan PT MNC Life Assurance pada tahun 2010. Aksi korporasi ini semakin memperkuat upaya Perseroan untuk menuju ‘the most integrated financial supermarket’ di Indonesia.
The Company benefited greatly from this momentum as it was able to realize various business expansion plans in 2011, including the acquisition of a general insurance company, PT Jamindo General Insurance (now PT MNC Asuransi Indonesia), in December 2011. This enriched the Company’s existing insurance business following the acquisition of PT MNC Life Assurance in 2010. The corporate action strengthened the Company’s efforts to realize its vision of being ‘the most integrated financial supermarket’ in Indonesia.
Ekspansi usaha lainnya juga dilakukan oleh anakanak perusahaan yang bernaung di bawah Perseroan, diantaranya melalui penambahan kantor cabang guna
Other business expansion plans were also realized by our subsidiaries, including by opening more branches to broaden service coverage and the customer base, as
tas nama Direksi Perseroan, perkenankanlah saya memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas anugerah-Nya sehingga Perseroan dapat mempersembahkan kinerja yang baik di tahun 2011.
n behalf of the Board of Directors, allow me to convey our deepest gratitude to the Almighty God for His great blessings, which enabled the Company to achieve outstanding results in 2011.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
21
Laporan Kepada Pemegang Saham
22
memperluas jangkauan layanan dan customer base, di samping bertujuan untuk meningkatkan kontribusi mereka terhadap pertumbuhan pendapatan konsolidasi Perseroan. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan total aset kelolaan produk Reksa Dana PT MNC Asset Management menjadi Rp1,1 triliun di tahun 2011. Pada tahun yang sama PT MNC Asset Management meluncurkan Reksa Dana MNC Dana Dollar. Di tahun 2011, PT MNC Asset Management juga meraih penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ dari Majalah Investor untuk produk Reksa Dana MNC Dana Ekuitas dan Reksa Dana MNC Dana Lancar. Di samping itu, kegiatan pembiayaan yang disalurkan oleh PT MNC Finance pada tahun 2011 menghasilkan perolehan total pembiayaan sebesar Rp1 triliun dan kenaikan pendapatan usaha sebesar 5% yang dikontribusikan oleh kinerja pembiayaan konsumen yang meningkat sebesar 14% menjadi Rp103 miliar. Kesuksesan PT MNC Finance ini membuahkan penghargaan berupa peringkat ‘Sangat Bagus’ untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan aset di bawah Rp1 triliun dari Majalah Info Bank.
well as increase their contributions to our consolidated revenue growth. The expansion led to an increase in assets under management of the mutual fund products of PT MNC Asset Management to Rp1.1 trillion in 2011. During the year, PT MNC Asset Management launched the MNC Dana Dollar Mutual Fund, and won ‘Best Mutual Funds 2011’ awards from Investor Magazine for two mutual fund products, MNC Dana Ekuitas and MNC Dana Lancar. PT MNC Finance’s financing activities in 2011 resulted in a total financing value of Rp1 trillion and a 6% hike in total revenues, mostly contributed by consumer financing which increased by 14% to become Rp103 billion. PT MNC Finance’s success earned it a ‘Very Good’ rating from Info Bank Magazine in the financing companies with assets below Rp1 trillion category.
Penambahan kantor cabang PT MNC Securities menjadi 24 cabang serta dukungan perbaikan infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi kelancaran perdagangan online juga berdampak pada peningkatan nilai transaksi secara signifikan, yaitu sebesar 68% dibandingkan performa di tahun 2010. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian PT MNC Securities yang mencapai kurang lebih Rp124 miliar mendongkrak peringkat perusahaan ke peringkat 23 di tahun 2011 dari peringkat 34 di tahun sebelumnya. Selanjutnya, pada bulan Juli 2011, PT MNC Securities menerbitkan Obligasi MNC Securities II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp100 miliar untuk memperoleh dana segar guna mendanai ekspansi dan kegiatan operasionalnya. Selain itu PT MNC Securities telah ditunjuk sebagai penasihat keuangan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dalam transaksi Senior Secured Credit Facility senilai US$75 juta dari Standard Chartered Bank.
In the meantime, the addition of new branch offices by PT MNC Securities to become 24, as well as improvements in information technology to facilitate smooth online trading activities, raised the transaction value by 68% compared to its 2010 performance. In addition, PT MNC Securities’ daily transaction value reached Rp124 billion, which helped to upgrade the Company’s industry rank to 23rd in 2011 from 34th a year earlier. In July 2011, PT MNC Securities issued a Rp100 billion MNC Securities II bonds with fixed interest rate in order to raise funds to finance expansion and operational activities. PT MNC Securities was also appointed as the financial advisor of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia in a Senior Secured Credit Facility transaction amounting to US$75 million from Standard Chartered Bank.
PT MNC Life Assurance yang baru bergabung dengan Perseroan selama satu tahun juga mencatat keberhasilan dengan telah berhasil membuka 2 kantor pemasaran baru yang berlokasi di Medan dan Bandung sehingga total kantor cabang di tahun 2011 berjumlah 4 kantor.
PT MNC Life Assurance, which has been part of the Company for one year, also succeeded in opening two new marketing offices in Medan and Bandung, making a total of 4 branch offices in 2011. The vast improvement in the company’s performance resulted in an increase of
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Peningkatan kinerja yang sangat pesat ini membuahkan hasil pencapaian jumlah peserta lebih dari 45.000 dan total premi sebesar Rp55,2 miliar. PT MNC Life Assurance juga agresif meluncurkan produk-produk asuransi baru bernilai tambah di tahun 2011, yaitu asuransi kesehatan Hario Sehat, asuransi kecelakaan Hario Siaga, asuransi penyakit kritis Hario 911, dan produk unit link Hario Link. Selain itu, PT MNC Life Assurance juga memulai kerja sama dengan Rakuten Belanja Online dalam rangka memasarkan produk asuransi Hario Siaga melalui www. rakuten.co.id. Di samping pencapaian di atas, Perseroan sangat bangga bahwa PT MNC Life Assurance telah dipercaya sebagai penyedia asuransi resmi dalam penyelenggaraan Sea Games ke-26.
policy holders to more than 45,000 and a total premium of Rp55.2 billion. PT MNC Life Assurance has also been aggressive in launching new insurance products with more added value in 2011, namely Hario Sehat, a health insurance product; Hario Siaga, an accident insurance product; Hario 911, a critical illness insurance product; and a unit-link product, Hario Link. In addition, PT MNC Life Assurance entered into a cooperation with Online Shopping Rakuten to market one of its insurance products, Hario Siaga, through www.rakuten.co.id. The Company was also proud to see PT MNC Life Assurance being appointed as an official insurance provider for the 26th SEA Games in 2011.
Dengan kondisi finansial yang positif, Perseroan berhasil melaksanakan amanat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 April 2011 untuk membayarkan dividen tunai sebesar Rp2 per saham atau setara dengan Rp2,5 miliar untuk tahun buku 2010.
Given the positive financial condition of the Company, the Annual General Meeting of Shareholders, held on April 28, 2011, which decided to pay a cash dividend of Rp2 per share, equivalent to Rp2.5 billion, for the 2010 book year.
Investasi Bagi Masa Depan
Future Investment
Ekspansi agresif yang diuraikan di atas merupakan bagian dari investasi Perseroan untuk membangun landasan yang kuat bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa depan. Dengan sumber-sumber pendapatan yang semakin beragam, pada tahun 2011 Perseroan berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp341 miliar atau meningkat 17,3% dibandingkan performa tahun 2010 dengan laba usaha tercatat sebesar Rp93,4 miliar dan laba bersih sebesar Rp50,5 miliar serta EBITDA mencapai Rp103,2 miliar. Perolehan pendapatan ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang pendirian Perseroan, yang sebagian besar dikontribusi oleh kinerja di bidang pembiayaan konsumen. Meskipun Perseroan mengalami kenaikan biaya operasional, Direksi menilai bahwa hal tersebut adalah bagian dari investasi Perseroan, yang diharapkan dapat berkontribusi secara positif terhadap kinerja dan pendapatan Perseroan di kemudian hari.
We viewed the aggressive expansion in 2011 as the Company’s investment in building strong fundamentals for the future growth of the business. With more diversified income streams, the Company booked a consolidated revenue of Rp341 billion in 2011, an increase of 17.3% compared to the 2010 performance, while booking operating income of Rp93.4 billion and net income of Rp50.5 billion as well as EBITDA amounting to Rp103.2 billion. This was the highest record for the Company, and was mostly contributed from the consumer financing segment. Although the Company experienced an increase in operating expenses, the Directors saw it as part of the Company’s investment, which is expected to contribute positively to the performance and revenue of the Company in the coming years.
Direksi mencatat bahwa aksi korporasi sepanjang tahun 2011 itu juga berdampak pada peningkatan aset Perseroan sebesar 24,6% pada tahun 2011 menjadi Rp1,5 triliun dari posisi tahun 2010 yang sebesar Rp1,2 triliun.
The Directors noted that the corporate actions taken during 2011 led to a 24.6% increase in assets in 2011 to Rp1.5 trillion, compared to Rp1.2 trillion in 2010.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
23
Laporan Kepada Pemegang Saham
24
Di samping itu, terjadi peningkatan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 10,5% menjadi Rp516 miliar di tahun 2011 ini.
Total equity attributable to the owners of parent rose by 10.5% to Rp516 billion over the same period.
Di sepanjang tahun 2011, Perseroan telah merekrut lebih banyak karyawan yang terdiri dari para profesional dan spesialis di bidangnya sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan anak-anak perusahaan. Secara khusus, terkait langkah ekspansi melalui pembukaan sejumlah kantor cabang baru, telah terjadi peningkatan yang signifikan pada jumlah agen di PT MNC Life Assurance yang saat ini telah mencapai 1.417 orang. Sebagai bagian dari investasi masa depan serta upaya mendukung ekspansi usaha yang agresif, Perseroan membekali seluruh sumber daya manusia yang dimiliki melalui peningkatan kompetensi dengan harapan bahwa setiap karyawan dapat merespon perkembangan bisnis yang dinamis dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan usaha Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga memiliki program reward dalam rangka membangun motivasi para karyawan, serta program talent management yang membantu mengarahkan pengelolaan sumber daya manusia agar setiap karyawan dapat bekerja sesuai dengan keahlian dan minatnya masing-masing.
During 2011, the Company recruited a number of professionals and specialists in line with the needs of the Company and its subsidiaries. Particularly in connection with the expansion of the branch network, there was a significant rise in the number of agents in PT MNC Life Assurance to 1,417 persons. As part of our future investment, as well as to support our aggressive business expansion, the Company has improved the competence of our human resources to ensure that each employee is equipped to respond to developments in the business and make a significant contribution to the growth of the Company. The Company has also implemented a reward program to motivate our employees and a talent management program to help ensure that each staff member has the opportunity to work in a position where they can best use and develop their skills and talents.
Citra Baru Bagi Perseroan dan Anak-Anak Perusahaan
New Corporate Image for the Company and its Subsidiaries
Pada tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan rebranding nama dan logo dengan menggunakan brand ‘MNC’ pada seluruh nama anak perusahaannya serta sejumlah produk dari masing-masing anak perusahaan tersebut. Brand image juga dibangun dengan mencanangkan sebutan baru bagi Perseroan yaitu ‘MNC Financial Services’ yang dianggap lebih merepresentasikan bisnis jasa keuangan terintegrasi yang disediakan oleh anak-anak perusahaan yang bernaung di bawah Perseroan. Rebranding merupakan bagian dari upaya pembentukan citra perusahaan yang lebih kuat di masyarakat sehingga memudahkan terciptanya sinergi promosi dan pemasaran di antara jajaran anak-anak perusahaan Perseroan. Perseroan menyadari bahwa, di satu sisi, rebranding atas nama dan logo ini juga menciptakan tantangan tersendiri bagi Perseroan untuk senantiasa mensosialisasikan dan melaksanakan best practices demi menjaga brand image group Perseroan.
In 2011, the Company completed the execution of rebranding strategy, involving a change of names and logos so that all companies in the group, and their products, will be identified by the ‘MNC’ brand. We have also built the Company’s brand image by launching a new brand for the Company, ‘MNC Financial Services,’ to better represent the integrated financial services managed by the Company and its subsidiaries. The rebranding was part of strategy to create a strong corporate image while facilitating the synergy between the promotional and marketing efforts of the Company’s business units. The Company recognizes, however, that the rebranding of its names and logos could pose challenges ahead in building awareness and implement best practices in order to reinforce the brand image of the Group.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Langkah untuk memperkuat brand image dilakukan Perseroan melalui pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan benar guna memastikan bahwa tiap elemen dalam organisasi telah bekerja sesuai tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. Dengan setiap individu bekerja pada koridornya, Perseroan yakin dapat menciptakan organisasi yang akuntabel, transparan, dan bertanggung jawab. Perseroan juga memiliki komite-komite yang saling bersinergi yang memastikan kepatuhan perusahaan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Penerapan tata kelola perusahaan ini dilakukan secara menyeluruh baik di dalam Perseroan sendiri hingga ke anak-anak perusahaan Perseroan.
Another step we took to strengthen the corporate brand image was through the implementation of good corporate governance to ensure that each element in the organization has fulfilled their duties, functions and responsibilities as required. With proper guidance, the Company is confident of being able to create an accountable, transparent and responsible organization. The Company also has committees that work closely with one another to ensure the Company’s compliance with all the relevant rules and regulations. GCG is applied throughout the organization of the Company and its subsidiaries.
Lebih lanjut, demi memperkuat brand image, Perseroan juga melaksanakan sejumlah kegiatan sosial yang terkoordinir antara Perseroan dan anak-anak perusahaannya. Kegiatankegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial Perseroan kepada masyarakat, khususnya mereka yang bertempat tinggal dan bekerja di area sekitar tempat kedudukan Perseroan dan anak-anak perusahaannya. Menjelang akhir tahun 2011, Perseroan bersama salah satu anak perusahaannya, PT MNC Finance, mengadakan kegiatan sosial dalam bentuk kerja sama dengan Yayasan Sahabat Anak yang merupakan organisasi yang khusus membantu pendidikan anak-anak jalanan. Dalam kegiatan tersebut Perseroan menyelenggarakan acara hiburan dan penyaluran donasi berupa uang tunai dan paket kebutuhan sehari-hari bagi anak-anak jalanan.
In coordination with our subsidiaries, the Company also conducted a number of social activities to strengthen the corporate brand image. The activities represent the Company’s responsibility to the community, particularly those residing and working in the premises areas where the Company and the subsidiaries carry out their business. Towards the end of 2011, the Company, together with one of its business units, PT MNC Finance, held a social event in cooperation with Sahabat Anak Foundation, an organization that helps to provide education for street children. The event was an opportunity for Company staff to entertain the children while distributing much appreciated cash donations and packages of daily needs.
Membangun Optimisme di Tahun 2012
Increasing Optimism in 2012
Direksi Perseroan melihat bahwa prospek usaha di tahun 2012 sangat menjanjikan, terutama yang berkenaan dengan sektor keuangan. Diantaranya adalah dengan diperolehnya Status Layak Investasi (Investment Grade) dari lembaga pemeringkat internasional terkemuka. Status baru ini diprediksi akan menjadi guidance yang mendorong arus dana dan investor untuk masuk lebih deras lagi ke pasar modal dalam negeri. Dalam rangka ini, Perseroan harus tanggap dan aktif serta agresif untuk memanfaatkan kesempatan yang bagus ini.
The Board of Directors sees bright prospects for the Company's business in 2012, particularly due to the Investment Grade Status awarded by international rating agencies. The new status is expected to encourage more capital and investors to enter the domestic market. To anticipate this positive changes, the Company has to be prepared, active, and more aggressive in embracing all these new opportunities.
Sebagai contoh, gairah positif yang terjadi di pasar modal dapat menciptakan peluang usaha untuk bisnis jasa konsultan keuangan karena diperkirakan akan semakin
For example, a positive market performance occured could generate more opportunities for financial advisory services, as we expect to see more companies conducting
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
25
Laporan Kepada Pemegang Saham
banyak perusahaan yang melakukan aksi korporasi, baik itu penerbitan obligasi, penawaran umum saham perdana dan sebagainya. Perseroan yakin dapat memanfaatkan situasi yang positif ini dengan meningkatkan sinergi antara anak-anak perusahaannya agar dapat meluncurkan produk dan layanan yang bernilai tambah bagi nasabah.
corporate actions, including bond issues and initial Public Offerings. We believe that we will be able to benefit from the positive sentiment by enhancing synergy among the business units so that we can jointly create products and services with greater added value for the customers.
Di samping itu, di tahun 2012 Perseroan melihat peluang yang besar untuk merealisasikan akuisisi terhadap beberapa proyek baru, diantaranya akuisisi bank yang dimaksudkan untuk melengkapi layanan jasa keuangan di bawah naungan Perseroan.
In addition, in 2012 we foresee more promising opportunities for acquisitions, and we are planning a bank acquisition to complete financial services portfolio of MNC Financial Services.
Agar dapat meraih peluang-peluang usaha tersebut, di tahun yang akan datang Direksi sangat mengharapkan dukungan penuh dari Dewan Komisaris, para pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta kontribusi yang besar baik dari manajemen maupun segenap karyawan, sebagaimana telah diberikan pula di sepanjang tahun 2011.
To be able to capture these business opportunities, the Directors look forward to the continued support of the Board of Commissioners, shareholders and stakeholders, as well as another strong contribution from management and employees.
Penutup
Closing
Akhir kata, Direksi menyampaikan penghargaan setinggitingginya atas kerja sama dan dedikasi yang diberikan seluruh jajaran manajemen dan karyawan sehingga Perseroan dan segenap anak-anak perusahaannya dapat mempertahankan prestasi gemilang di tahun 2011. Dengan sinergi yang lebih baik dan fundamental bisnis yang semakin kuat, Direksi berharap agar Perseroan dapat terus berekspansi dan meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang sehingga senantiasa menghasilkan nilai lebih bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, dan khususnya bagi para klien.
To conclude, the Board of Directors would to like to extend our deep appreciation for the cooperation and dedication shown by all the management and employees to maintain the outstanding performance of the Company and its subsidiaries in 2011. With better synergy and stronger business fundamentals, the Board of Directors expect the Company to continue to expand and improve its performance in the years to come, as well as to generate greater value for our shareholders and stakeholders, and particularly our clients.
Darma Putra Direktur Utama President Director
26
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Report To The Shareholders
Profil Direksi profile of the board of directors
Darma Putra Direktur Utama President Director
Purnadi Harjono Direktur Director
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
27
Laporan Kepada Pemegang Saham
Darma Putra Direktur Utama | President Director Darma Putra, kelahiran Medan tahun 1966, telah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak April 2008. Pemilik gelar kesarjanaan dari Oregon State University, Amerika Serikat pada tahun 1988 dan gelar MBA di bidang Finance dari the University of Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1990, ini juga ditunjuk sebagai Direktur PT Bhakti Investama Tbk, dan Komisaris di beberapa Anak Perusahaan, seperti PT MNC Securities (dahulu “PT Bhakti Securities”), PT MNC Finance (dahulu “PT Bhakti Finance”), dan PT MNC Life Assurance.
Darma Putra, born in Medan in 1966, has been President Director of the Company since April 2008. He graduated from Oregon State University, USA in 1988 and earned his MBA in Finance from the University of Minnesota, USA in 1990. He holds a number of other strategic positions, including as a Director of PT Bhakti Investama Tbk, and as a Commissioner of PT MNC Securities (previously “PT Bhakti Securities”), PT MNC Finance (previously “PT Bhakti Finance”) and PT MNC Life Assurance.
Karirnya dimulai dari bawah dengan menjadi Analis Riset di PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), Financial Planning Executive di Bumi Raya Utama Group (1991-1997), kemudian bergabung PT Marga Mandalasakti (1997-1998) sebagai Chief Financial Officer. Beliau juga pernah diangkat sebagai Direktur Keuangan di PT Kurnia Kapuas Utama Tbk (1998-1999) dan Wakil Direktur Utama PT Marga Mandalasakti (1999-2001), dan akhirnya Komisaris Utama PT Marga Mandalasakti (2001-2008).
He began his career as a Research Analyst at PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990- 1991), before becoming a Financial Planning Executive at Bumi Raya Utama Group (1991-1997), and then Chief Financial Officer at PT Marga Mandalasakti (1997-1998). He was later appointed as Finance Director of PT Kurnia Kapuas Utama Tbk (19981999), Vice President Director of PT Marga Mandalasakti (1999-2001) and President Commissioner of PT Marga Mandalasakti (2001-2008).
Purnadi Harjono Direktur | Director
28
Purnadi Harjono, kelahiran Jakarta tahun 1962, ini telah menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Pemilik gelar Bachelor of Business Administration dari University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, AS pada tahun 1985, adalah juga Direktur Utama PT MNC Finance (dahulu “PT Bhakti Finance”) sejak April 2008 dan sejak November 2010 ditunjuk sebagai Komisaris PT MNC Life Assurance. Beliau juga menjabat Komisaris Utama PT MNC Asuransi Indonesia sejak Desember 2011.
Born in Jakarta in 1962, Purnadi Harjono has been a Director of the Company since 2007. He earned a Bachelor’s degree in Business Administration from the University of Wisconsin, Madison, USA in 1985. He has served in various other senior positions in the Group, including President Director at PT MNC Finance (previously “PT Bhakti Finance”) since April 2008, Commissioner of PT MNC Life Assurance since November 2010, and President Commissioner of PT MNC Asuransi Indonesia since December 2011.
Karirnya di bidang perbankan dimulai di Bank Internasional Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Manager Corporate Banking (1986-1988). Setelah itu beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil General Manager Divisi Kredit Bank Danamon (1988-1991), Senior Vice President pada Divisi Pemasaran Kredit Bank Central Dagang (1991-1997) dan Kepala Biro Kredit dan Hukum UNIBANK (1997-2003).
His banking career began at Bank Internasional Indonesia, where his last position was as Manager of Corporate Banking (1986-1988). He later served as Vice General Manager of the Credit Division at Bank Danamon (19881991), Senior Vice President of the Credit Marketing Division at Bank Central Dagang (1991-1997) and Head of the Credit and Legal Bureau at UNIBANK (1997-2003).
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Sekilas Perseroan Company at a Glance
Sekilas Perseroan
Profil Perseroan company profile
S
30
F
aat didirikan pada tanggal 15 Juli 1999, Perseroan awalnya fokus pada bidang bisnis Investment Banking dan Perantara Pedagang Efek. Namun pada perkembangannya, Perseroan yang merupakan bagian dari investasi strategis PT Bhakti Investama Tbk (MNC Group) di sektor jasa keuangan ini terus bertumbuh dengan merambah beberapa bidang bisnis lainnya, termasuk penasihat keuangan, jasa riset, pembiayaan, manajer investasi hingga asuransi.
ollowing its establishment on July 15, 1999, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (“The Company”) initially focused on investment banking and brokerage businesses. The Company, which is a strategic investment of PT Bhakti Investama Tbk (MNC Group) in the financial services sector, later began to develop its business potential in financial advisory, research, financing, investment manager and insurance services.
Perseroan meraih status sebagai perusahaan publik pada tahun 2001 menyusul keberhasilan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) yang menghasilkan dana sebesar Rp62,5 miliar. Saham Perseroan sejak saat itu diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, yang kemudian bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
The Company went public in a successful initial public offering in 2001, which raised Rp62.5 billion. The Company’s stocks were traded on both the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange, which later merged to become the Indonesia Stock Exchange.
Pada tahun 2003, terjadi restrukturisasi di dalam tubuh Perseroan yang menjadikan Perseroan sebagai perusahaan induk yang membawahi sejumlah anak perusahaan, yaitu PT Bhakti Securities, PT Bhakti Asset Management dan PT Bhakti Finance.
A restructuring of the organization in 2003 resulted in the company becoming the parent of three subsidiaries: PT Bhakti Securities, PT Bhakti Asset Management and PT Bhakti Finance.
Sejalan dengan proses rebranding di dalam MNC Group, sejak akhir tahun 2010 ketiga anak usaha Perseroan berubah nama masing-masing menjadi PT MNC Asset Management, PT MNC Finance dan PT MNC Securities. Adapun anak-anak perusahaan tersebut memiliki fokus kegiatan usaha yang berbeda-beda, dimana PT MNC Asset Management berkiprah di bidang Manajer Investasi, PT MNC Finance bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen, sedangkan PT MNC Securities berfokus pada bidang perdagangan efek dan kegiatan pasar modal.
The rebranding of the MNC Group in late 2010 resulted in a change of name of its three subsidiaries to PT MNC Asset Management, PT MNC Finance and PT MNC Securities. The subsidiaries focus on different business segments: PT MNC Asset Management in Investment Manager services, PT MNC Finance in consumer financing and PT MNC Securities in securities trading and other capital market activities.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Company At A Glance
Selain itu, Perseroan juga terus mengembangkan bisnisnya melalui akuisisi 99,9% saham PT UOB Life-Sun Assurance pada 5 November 2010. Perusahaan hasil akuisisi itu kemudian diberi nama PT MNC Life Assurance yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Kemudian menjelang akhir tahun 2011, Perseroan kembali melakukan akuisisi atas 99,9% saham sebuah perusahaan asuransi yang bergerak di bidang asuransi kerugian, yaitu PT Jamindo General Insurance (Jamindo) melalui penandatanganan Akte Jual Beli pada tanggal 20 Desember 2011. Jamindo kemudian berubah nama menjadi PT MNC Asuransi Indonesia.
The Company continued to expand by acquiring 99.9% stake in PT UOB Life-Sun Assurance on November 5, 2010. The newly acquired company, which focuses on the life insurance business, was renamed PT MNC Life Assurance. This was followed by another acquisition of a 99.9% stake in a general insurance company, PT Jamindo General Insurance (Jamindo), through the signing of a Sale and Purchase Agreement on December 20, 2011. Since then, Jamindo has changed its name to PT MNC Asuransi Indonesia.
Dengan dukungan bidang bisnis yang semakin beragam, Perseroan semakin siap mewujudkan visinya menjadi perusahaan investasi yang terintegrasi dan terpercaya di bidang jasa keuangan di Indonesia.
With the support of its various businesses, the Company is now ready to realize its vision of becoming the most integrated and trusted company in Indonesia’s financial service industry.
Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan Vision, mission and company philosophy
Visi
Vision
Menjadi 'supermarket jasa keuangan' yang terpercaya dan terintegrasi di Indonesia.
To become the most reliable and integrated 'financial supermarket' in Indonesia.
Misi
Mission
Menyediakan jasa keuangan yang berkualitas kepada para klien dan memberikan nilai tambah serta meningkatkan kesejahteraan bagi para pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan.
To provide a high quality financial services to customer, deliver added value and improve the welfare of shareholders, investors, business partners, employees as well as stakeholders.
Filosofi
Philosophy
Value
Value
Kemampuan untuk memberikan jasa dan produk yang berkualitas tinggi untuk mengoptimalkan nilai seluruh pemangku kepentingan.
The ability to deliver high quality services and products in order to optimise stakeholders’ value.
Integrity
Integrity
Kemampuan bertindak sesuai dengan standar tertinggi untuk membangun dan memelihara kepercayaan para pemangku kepentingan.
The ability to perform at the highest standard in order to earn and maintain the trust of the stakeholders.
Prudence
Prudence
Kemampuan bertindak sesuai prinsip kehati-hatian melindungi aset serta kepentingan Perseroan dan para pemangku kepentingan.
The ability to apply prudent principles in order to protect the Company’s assets and interest as well as stakeholders.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
31
Sekilas Perseroan
Data Perseroan corporate data
Nama Perusahaan Company Name PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Kode Saham Stock Code BCAP Kode ISIN ISIN Code ID 1000069701 Alamat Address MNC Tower, 5th Floor, Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340 Phone : (62-21) 392 2000 Fax : (62-21) 3983 6870 Tanggal Pendirian Date of Establishment 15 Juli July 1999 Modal Dasar Authorized Capital Rp400,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Rp125,017,500,000 Sektor Sector Jasa Keuangan Financial Services Bidang Usaha Line of Business 1. Sekuritas Securities 2. Manajer Investasi Fund Management 3. Pembiayaan Multifinance 4. Asuransi Insurance Tanggal Pencatatan Saham Listing Date 8 Juni June 2001 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Santi Paramita Anak Perusahaan Subsidiaries PT MNC SECURITIES MNC Tower 4th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Phone: (62-21) 392 2000, Fax: (62-21) 3983 6868 www.mncsecurities.com PT MNC ASSET MANAGEMENT MNC Tower 1st & 2nd Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Phone: (62-21) 3983 6848, Fax: (62-21) 3983 6853 www.mncassetmanagement.com
PT MNC FINANCE Jl. Abdul Muis No. 36 C-F Jakarta 10160 Phone: (62-21) 385 8080, Fax: (62-21) 384 8431 www.mncfinance.com
PT MNC LIFE ASSURANCE MNC Tower 7th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Phone: (62-21) 3983 7005, Fax: (62-21) 3983 7011 www.mnclife.com PT MNC Asuransi Indonesia MNC Tower 21st Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340 Phone: (62-21) 392 6588, Fax: (62-21) 392 2960
32
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Company At A Glance
Struktur Korporasi corporate structure
Struktur Grup Usaha Business Group Structure PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Sekuritas
Manajer Investasi
Pembiayaan
Asuransi Jiwa
Asuransi Kerugian
Securities
Investment Management
Multifinance
Life Insurance
General Insurance
Pembiayaan Konsumen
Asuransi Jiwa Kelompok
Jasa Penasihat Keuangan
Jasa Manajer Investasi
Financial Advisory
Investment Manager
Consumer Financing
Group Life Insurance
Jasa Penjaminan Emisi Efek
Jasa Penasihat Investasi
Sewa Guna Usaha
Asuransi Jiwa Individu
Underwriter
Jasa Perantara Perdagangan Efek Brokerage
Jasa Riset
Research Service
Investment Advisory
Leasing
Anjak Piutang Factoring
Individual Life Insurance
Asuransi Kendaraan Bermotor Motor Vehicle Insurance
Asuransi Kebakaran Fire Insurance
Asuransi Marine Cargo Marine Cargo Insurance
Asuransi Peralatan Teknis
Engineering Insurance
Asuransi Aviasi
Aviation Insurance
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
33
Sekilas Perseroan
Struktur Organisasi organization structure
Dewan Komisaris Board of Commissioners komite audit Audit Committee direktur utama President Director Sekretaris Perusahaan/ Hubungan Investor Corporate Secretary/ Investor Relations
internal audit Internal Audit direksi board of Directors
Sumber Daya Manusia & Umum Human Resources & General Affairs
34
Keuangan Finance
Akuntansi & Pajak Accounting & Tax
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Hukum Legal
Manajemen Portofolio Portfolio Management
Sistem Informasi Manajemen Management Information System
Tinjauan Anak Perusahaan Subsidiaries' Review
Tinjauan Anak Perusahaan
PT MNC Securities Pada tahun 2011, MNC Securities berhasil memperbaiki peringkatnya di industri menjadi 23 dari sebelumnya 34 di tahun 2010. In 2011, MNC Securities succeeded in improving its industry rank to 23rd from 34th in 2010.
36
PT MNC Securities merupakan salah satu perusahaan efek di Indonesia dengan cakupan layanan bisnis sekuritas yang lengkap. Perusahaan terhubung dengan kantor cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Sejak tahun 2010, perusahaan telah mulai melayani nasabahnya melalui sistem online trading dengan menerapkan Bhakti Online Brokerage (BOB). Teknologi trading ini memungkinkan PT MNC Securities untuk menjangkau segmen nasabah yang lebih luas. Kemampuan teknologi ini kemudian dikombinasikan dengan program sosialisasi dan edukasi bagi calon nasabah potensial.
PT MNC Securities is a securities company operating in Indonesia with comprehensive coverage of securities services. The company is linked through its branch network to major cities in Indonesia. Since 2010, the company has been serving its customers through an online trading system using Bhakti Online Brokerage (BOB). The trading technology enables PT MNC Securities to serve a wide customer base. In addition, the company combines technology applications with awareness raising and educational programs for potential customers.
Layanan bisnis sekuritas yang ditawarkan MNC Securities terdiri dari: 1. Melayani Jasa Perantara dan Pedagang Efek (Brokerage and Securities Trading Services), yakni instrumen ekuitas, instrumen utang, pembiayaan margin dan online trading. 2. Melayani Jasa Penasihat Keuangan (Financial Advisory Services), yakni penjamin emisi, restrukturisasi serta originasi dan sindikasi. 3. Melayani Jasa Riset dan Pengembangan Bisnis (Research and Business Development Services), yakni hasil riset dan analisa pasar untuk membantu para mitra dan nasabah untuk meraih keuntungan optimal dan meminimalisasi risiko investasi. MNC Securities juga melayani jasa riset dan analisa khusus untuk mitra korporasi yang ingin melakukan aksi korporasi, baik itu merger maupun akuisisi.
The business coverage of MNC Securities is:
Pada tahun 2011, MNC Securities berhasil memperbaiki peringkatnya di industri menjadi 23 dari sebelumnya 34 di tahun 2010. Hal ini menyusul kenaikan total nilai transaksi rata-rata harian sebesar 68% selama tahun 2011 dan dengan penguasaan pasar sebesar 1,2%.
In 2011, MNC Securities succeeded in improving its industry rank to 23rd from 34th in 2010. This was in line with a 68% increase in total transactions in 2011 and an increase in market share of 1.2%.
MNC Securities memiliki kantor pusat di Jakarta dan jaringan kantor cabang sebanyak 24 kantor. Perusahaan tentunya akan terus menambah kantor cabang baru dalam rangka perluasan basis nasabahnya baik dari segmen ritel maupun korporasi. Upaya ini juga akan didukung oleh pengembangan berbagai kegiatan usaha di bidang Corporate Finance dan Investment Banking, Fixed Income maupun transaksi Equity untuk institusi lokal dan asing. Agar dapat melayani nasabahnya secara lebih optimal, MNC Securities memperkuat Divisi Risk Management dan Compliance dalam rangka pengendalian risiko dan penerapan prinsip kehati-hatian.
MNC Securities’ head office is in Jakarta and it is supported by 24 branches. The Company plans to add more branches to reach a broader customer base, in both the retail and corporate segments. This effort will be supported by business development in corporate finance and investment banking, and fixed income and equity transactions for local and foreign institutions. To enhance service to clients, MNC Securities has strengthened its Risk Management and Compliance division to ensure stronger risk management and the implementation prudential principles.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
1. Brokerage and Securities Trading Services, including equity instruments, debt instruments, margin trading and online trading. 2. Financial Advisory Services, including underwriting, restructuring, origination and syndication. 3. Research and Business Development Services, including market research and analysis to help partners and clients achieve maximum returns and minimize investment risks. MNC Securities also provides a research and analysis service for corporate partners that are interested in corporate actions, such as mergers and acquisitions.
Subsidiaries' Review
PT MNC Finance Pada tahun 2011, MNC Finance telah berhasil mencatat total pembiayaan sebesar Rp1 triliun, meningkat dibandingkan dari kinerja pembiayaan pada tahun 2010 sebesar Rp842 miliar In 2011, MNC Finance succeeded in booking Rp1 trillion in financing, up from Rp842 billion in 2010.
PT MNC Finance adalah anak perusahaan Perseroan yang melayani segmen bisnis pembiayaan bagi konsumen dengan cakupan jasa pembiayaan yang ditawarkan terdiri dari: 1. Pembiayaan Kendaraan Bermotor, yaitu produk kendaraan bermotor roda dua dan kendaraan bermotor roda empat (passenger & commercial). 2. Pembiayaan Alat-Alat Berat (Heavy Equipment) yang ditujukan bagi segmen konsumen/pengusaha yang membutuhkan barang modal untuk mendukung kegiatan usahanya. 3. Pembiayaan Rumah Tinggal (Residence). 4. Pembiayaan Elektronik dan Barang-barang Kebutuhan Rumah Tangga.
PT MNC Finance is a business unit that serves the consumer financing segment with a range of services, as follows: 1. Passenger & commercial vehicle financing, covering two-wheeled and four-wheeled vehicles.
Terkait dengan bidang pembiayaan yang merupakan bisnis utama perusahaan, MNC Finance selalu berupaya meningkatkan kualitas kerjasama kemitraan dengan para dealer/showroom yang telah ada dan menambah jaringan kemitraan dengan para dealer/showroom baru yang potensial seiring dengan penambahan jaringan pelayanan kantor cabang.
With regard to financing services, MNC Finance is consistently improving the quality of its partnerships with existing dealers/showrooms while expanding its network by cooperating with more potential partners in line with the addition of new branches.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kerjasama dengan perbankan sebagai mitra MNC Finance dalam melakukan ekspansi pembiayaan. Kemitraan yang telah dilaksanakan selalu dilandasi dengan semangat saling menguntungkan dan tumbuh bersama. Bagi MNC Finance sendiri, hal ini merupakan hal penting mengingat dukungan positif dari dunia perbankan merupakan aspek strategis dalam pencapaian target bisnis.
Another important development is its cooperation with partner banks of MNC Finance to expand its financing business. The cooperation is based on a mutually beneficial partnership to deliver shared growth. For MNC Finance, the positive support of the banking industry is highly strategic in realizing its business agenda.
Beberapa bank papan atas nasional telah sekian lama menjadi mitra MNC Finance, melalui pemberian pinjaman, modal kerja, pembiayaan bersama (joint financing) maupun pembiayaan chanelling. Kepercayaan yang diraih dari bank mitra perusahaan dengan sendirinya menumbuhkan kepercayaan dari para nasabah MNC Finance.
A number of leading national banks have formed partnerships with MNC Finance, providing loans, working capital, joint financing and channeling. The trust of the partner banks has also served to strengthen confidence among MNC Finance’s customers.
Pada tahun 2011, MNC Finance telah berhasil mencatat total pembiayaan sebesar Rp1 triliun, meningkat dibandingkan dari kinerja pembiayaan pada tahun 2010 sebesar Rp842 miliar. Kinerja pembiayaan perusahaan ditopang oleh keberhasilan kegiatan pemasaran dalam bentuk direct selling (penjualan langsung), iklan di media massa, joint promo, kepada walk-in customer maupun repeater customer. Layanan perusahaan diperkuat oleh jaringan sebanyak 71 kantor cabang yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
In 2011, MNC Finance succeeded in booking Rp1 trillion in financing, up from Rp842 billion in 2010. The financing performance of the company was supported by successful marketing strategies, including direct selling, media advertisements and joint promotions to walk-in and repeat customers. The company has a network of 71 branches in various strategic locations in Java, Sumatra, Sulawesi and Kalimantan.
2. Heavy Equipment financing for consumers/corporations that need working capital for their businesses. 3. Home financing. 4. Electronic and household goods financing.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
37
Tinjauan Anak Perusahaan
PT MNC Asset Management Inovasi terus menjadi semangat perusahaan agar dapat menyajikan layanan berkualitas dan menjadi penyedia jasa pengelolaan dana yang terdepan. Strong innovation has enabled the company to provide high quality services and become a leading fund manager in the industry.
38
MNC Asset Management merupakan anak usaha Perseroan yang menangani bisnis jasa Manajer Investasi, di mana perusahaan menawarkan berbagai pilihan produk investasi bagi para investor individu yang termasuk high networth dan ritel maupun investor institusi. Inovasi terus menjadi semangat perusahaan agar dapat menyajikan layanan berkualitas dan menjadi penyedia jasa pengelolaan dana yang terdepan. Hal itu dipertegas dengan penyediaan layanan satu atap (one stop services) di bidang investasi yang dikombinasikan dengan edukasi kepada calon nasabah potensial untuk meningkatkan awareness terhadap produkproduk investasi yang dikelola.
MNC Asset Management is a business unit of the Company that handles the investment management business by offering various investment products to individual investors, including high networth, retail and institutional investors. Strong innovation has enabled the company to provide high quality services and become a leading fund manager in the industry. This is supported by the concept of one-stop investment services, which is combined with education for potential customers to raise awareness about the company’s investment products.
Produk-produk yang ditawarkan perusahaan adalah:
The range of services includes:
1. Reksa Dana Produk Reksa Dana yang dikelola di antaranya MNC Dana Lancar (Reksa Dana Pasar Uang), MNC Dana Likuid (Reksa Dana Pendapatan Tetap), MNC Dana Syariah (Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah), MNC Dana Kombinasi (Reksa Dana Campuran), MNC Dana Ekuitas (Reksa Dana Saham), dan MNC Dana Dollar (Reksa Dana Pendapatan Tetap USD). MNC Asset Management telah meraih pengakuan berupa penghargaan dari Majalah Investor sebagai Reksa Dana Terbaik: Kategori Pendapatan Tetap 2004 alokasi dominan obligasi korporasi (BIG Dana Likuid), Kategori Pendapatan Tetap Syariah 2010 (BIG Dana Muamalah), Kategori Pasar Uang 2010 untuk periode 3 tahun (BIG Dana Lancar), Kategori Pasar Uang 2011 untuk periode 1 dan 3 tahun (MNC Dana Lancar), Kategori Saham 2011 untuk periode 1 Tahun Asset dibawah 100 miliar (MNC Dana Ekuitas). Total dana kelolaan produk Reksa Dana pada tahun 2011 mencapai Rp1,1 triliun.
1. Mutual Funds The company offers six mutual fund products: MNC Dana Lancar (a money market mutual fund), MNC Dana Likuid (a fixed income mutual fund), MNC Dana Syariah (a sharia fixed income fund), MNC Dana Kombinasi (a mixed mutual fund), MNC Dana Ekuitas (an equity fund), and MNC Dana Dollar (a USD fixed income fund). Some of these products have won Investor Magazine ‘Best Mutual Fund’ awards in the following categories: in 2004, Fixed Income Fund with a Dominant Allocation for Corporate Bonds (BIG Dana Likuid); in 2010, Sharia Fixed Income Fund (BIG Dana Muamalah), Money Market for a Three-Year Period (BIG Dana Lancar); and in 2011, Money Market for One and Three-Year Periods (MNC Dana Lancar) and Equity for a One-Year Period for Assets below Rp100 billion (MNC Dana Ekuitas). The assets under the management of Mutual Funds in 2011 reached a total of Rp1.1 trillion.
2. Kontrak Pengelolaan Dana (Discretionary Account) Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) merupakan produk investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan investasi masing-masing investor.
2. Discretionary Account Discretionary Account is an investment product that is adjustable to the investment needs of each investor.
MNC Asset Management berkantor pusat di Jakarta dan mengelola jaringan 2 (dua) kantor cabang yang berlokasi di Bandung dan Surabaya.
MNC Asset Management is headquartered in Jakarta and has two branch offices, located in Bandung and Surabaya.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Subsidiaries' Review
PT MNC Life Assurance Pada tahun 2011, MNC Life memperkenalkan maskot perusahaan "Hario Bos" yang diikuti peluncuran dua produk asuransi andalannya pada bulan November 2011, yaitu Hario Link dan Hario 911. In 2011, MNC Life introduced the Company’s new mascot, "Hario Bos" and launched two insurance products in November 2011, Hario Link and Hario 911.
PT MNC Life Assurance (MNC Life) merupakan anak usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang jasa dan penjualan produk asuransi jiwa. Bergabung di bawah MNC Finacial Services sejak tanggal 5 November 2010 menyusul penyelesaian aksi akuisisi atas 99,9% saham PT UOB Life-Sun Assurance, MNC Life melayani jasa asuransi jiwa melalui sistem multi jalur distribusi, dengan jajaran agen sebagai unit usaha utama, dilengkapi dengan jalur distribusi Group dan Alternate, serta meluncurkan jalur distribusi pemasaran produk melalui media grup, yaitu yang disebut sebagai mediaassurance.
PT MNC Life Assurance (MNC Life) is the Company’s life insurance business subsidiary Joined under Financial Services since November 5, 2010 following the acquisition of a 99.9% stake in PT UOB Life-Sun Assurance, MNC Life offers various life insurance products through a multichannel distribution system, with agents as main business units, supported by Group and Alternate distribution line, as well as using its media group as a marketing distribution line known as mediaassurance.
Setelah diluncurkan pada akhir 2010, MNC Life telah melakukan sejumlah aksi korporasi yang bersifat peningkatan brand awareness.
Following its launch, MNC Life kicked off a number of corporate actions to raise brand awareness.
MNC Life pada dasarnya memiliki dua jenis layanan asuransi, yakni: - Wealth Protection, yang merupakan produk asuransi kesehatan dan medis, asuransi perlindungan kecelakaan dan penyakit kritis, dan asuransi jiwa seumur hidup bagi nasabah individu dan klien grup. - Wealth Accummulation, yang merupakan solusi bagi perencanaan pendidikan, hari tua, tabungan dan investasi berdasarkan profil risiko nasabah dalam bentuk proteksi keuangan serta investasi yang menawarkan imbal hasil menguntungkan.
MNC Life essentially offers two types of insurance:
Dari dua jenis layanan ini, MNC Life menawarkan sejumlah produk asuransi, yaitu Group Term Life (GTL), Group Health (MNC Sehat), Asuransi Jiwa Kredit (Credit Life), MNC Pusaka, MNC Dana Harapan, MNC Harapan, MNC Pusaka Abadi, MNC Sejahtera, MNC Exclusive, United Extra Guna, United Dana Siswa, Hario Siaga, Hario Sehat, Hario Link, Hario 911.
Building on these two types of service, MNC Life has developed a range of insurance products: Group Term Life (GTL), Group Health (MNC Sehat), Credit Life Insurance, MNC Pusaka, MNC Dana Harapan, MNC Harapan, MNC Pusaka Abadi, MNC Sejahtera, MNC Exclusive, United Extra Guna, United Dana Siswa, Hario Siaga, Hario Sehat, Hario Link, and Hario 911.
Pada tahun 2011, MNC Life memperkenalkan maskot perusahaan Hario Bos yang diikuti peluncuran dua produk asuransi andalannya pada bulan November 2011, yaitu Hario Link dan Hario 911 yang tidak hanya merupakan produk asuransi tapi juga investasi dengan imbal hasil menarik. Saat ini produk Asuransi Jiwa Kredit mengkontribusi 35,70% terhadap total premi MNC Life di tahun 2011 yang mencapai Rp55,2 miliar.
In 2011, MNC Life introduced the company’s new mascot, Hario Bos, and launched two insurance products in November 2011, Hario Link and Hario 911, which combine insurance and investment with attractive yields. Credit Life contributed Rp55.2 billion or 35.70% to the total premium of MNC Life in 2011.
Pada tahun 2011, MNC Life melakukan ekspansi bisnis dengan membuka 4 (empat) kantor pemasaran yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya serta merekrut 1.417 tenaga pemasaran.
In 2011, MNC Life expanded its business by opening four marketing offices located in Jakarta, Bandung, Medan and Surabaya, also recruited 1,417 marketing agents.
- Wealth Protection, a health and medical insurance, accident insurance and critical disease insurance product, and lifetime insurance for individual and group clients. - Wealth Accumulation, a solution for educational planning, retirement, savings and investment based on the risk profile of the clients, in the form of financial protection and investment with attractive yields.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
39
Tinjauan Anak Perusahaan
PT MNC Asuransi Indonesia
Untuk ke depannya, MNC Asuransi Indonesia berencana untuk memperluas jaringan layanannya dengan menambah kantor-kantor cabang baru. In the future, MNC Asuransi Indonesia plans to expand its service network by adding new branches.
40
Pada tanggal 20 Desember 2011, Perseroan menyelesaikan pembelian 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo). Didirikan pada tanggal 18 Agustus 1987 di Bogor, PT Jamindo General Insurance dahulu bernama PT Asuransi Jamindo Pusaka. Dengan ditandatanganinya Akte Jual Beli antara Perseroan dan Jamindo, Perseroan sejak saat itu secara resmi memiliki perusahaan asuransi kerugian yang kemudian berganti nama menjadi PT MNC Asuransi Indonesia.
On December 20, 2011, the Company completed the acquisition of a 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance (Jamindo). Established on August 18, 1987, in Bogor, PT Jamindo General Insurance was originally named PT Asuransi Jamindo Pusaka. After the signing of a sale and purchase agreement between the Company and Jamindo, the Company officially renamed the company PT MNC Asuransi Indonesia.
MNC Asuransi Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan mengelola dua kantor penjualan di Bandung dan Surabaya. MNC Asuransi Indonesia menawarkan berbagai produk dan jasa asuransi kerugian bagi nasabah individu maupun korporat, yaitu di antaranya layanan asuransi kendaraan bermotor, asuransi harta benda, asuransi transportasi, asuransi rekayasa (engineering) dan asuransi lainnya yang memanfaatkan jalur distribusi langsung, keagenan dan broker di seluruh Indonesia serta bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan/bank yang memadukan dengan produk yang mereka tawarkan.
MNC Asuransi Indonesia head office is in Jakarta and it manages two sales offices in Bandung and Surabaya. MNC Asuransi Indonesia offers a range of general insurance products and services for both individuals and corporate clients, including vehicle insurance, goods insurance, transportation insurance, and engineering insurance, in cooperation with the direct distribution line, agencies and brokerages across Indonesia. Products are also offered through financing companies/banks in combination with their respective products.
Untuk ke depannya, MNC Asuransi Indonesia berencana untuk memperluas jaringan layanannya dengan menambah kantor-kantor cabang baru.
In the future, MNC Asuransi Indonesia plans to expand its service network by adding new branches.
Kepemilikan saham pengendali oleh Perseroan di MNC Asuransi Indonesia dan MNC Life Assurance semakin memperkuat posisi Perseroan di peta industri jasa keuangan di Indonesia karena memungkinkan dilakukannya integrasi layanan secara optimal. Hal ini juga memuluskan jalan Perseroan untuk membentuk ‘financial supermarket’ yang mengedepankan layanan jasa keuangan yang terintegrasi. Mengemban visi untuk memberikan perlindungan keuangan serta memperbaiki taraf hidup masyarakat melalui layanan jasa keuangan yang komprehensif, Perseroan berharap dapat membantu nasabahnya secara tepat dalam mengelola risiko finansialnya bagi kehidupan yang lebih baik dan terencana.
The Company’s ownership of MNC Asuransi Indonesia and MNC Life Assurance has helped to strengthen its position in Indonesia’s financial services industry and this will enable optimum service integration. It also paves the way for the Company to realize its vision of being a ‘financial supermarket’ with integrated financial services as its core strength. Carrying out the mission of providing financial protection and improving people’s welfare through comprehensive integrated financial services, the Company expects to support its clients’ life plans by managing their financial risks.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Analisa dan Diskusi Manajemen Management Discussion And Analysis
Analisa dan Diskusi Manajemen
Tinjauan Makro Ekonomi MACROECONOMIC OVERVIEW
K
ondisi makro ekonomi Indonesia selama tahun 2011 relatif stabil, sebagaimana tercermin melalui beberapa indikator ekonomi, diantaranya pertumbuhan ekonomi
I
ndonesian macroeconomic performance in 2011 was relatively stable, as confirmed by some key economic indicators, including 6.5% economic growth, which
sebesar 6,5% yang lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi
was higher than 2010’s performance at 6.1%. Meanwhile,
2010 yang mencapai 6,1% sementara laju inflasi melambat ke
inflation slowed to 3.79%, well below the 2011 projection
level 3,79% dari proyeksi 2011 sebesar 5,65% dan dari inflasi
of 5.65% and the 2010 inflation rate of 6.96%. The favorable
akhir tahun 2010 sebesar 6,96%. Situasi makro ekonomi yang
macroeconomic conditions raised confidence in Indonesia
positif ini meningkatkan kepercayaan investor asing untuk
among foreign investors, and not only in terms of portfolio
menanamkan modalnya di Indonesia. Tidak hanya dalam bentuk
investment; Indonesia also saw more investment coming to
investasi portofolio, Indonesia juga menerima investasi di
strategic sectors such as manufacturing, energy and others.
beberapa sektor strategis, seperti sektor manufaktur, energi dan lain-lain. Kondisi yang cukup kondusif ini mendukung pertumbuhan kinerja
This relatively conducive climate supported the performance
Perseroan yang bergerak di sektor jasa keuangan, terutama di
of the Company, which operates financial services businesses,
bidang investment banking dan perantara perdagangan efek.
particularly in investment banking and brokerage. However,
Namun demikian, investasi portofolio oleh pemodal asing ini
the foreign investment has created certain challenges for the
menciptakan tantangan tersendiri bagi Perseroan mengingat
Company, since such investments are usually short-term. This
masuknya investasi asing di berbagai instrumen pasar modal
situation carries a risk of market volatility: if investors pull out
merupakan investasi yang lebih bersifat jangka pendek. Situasi
funds at short notice, it can influence the Rupiah exchange
ini memiliki risiko terciptanya gejolak pasar saat investor menarik
rate and domestic macroeconomic conditions.
dananya secara tiba-tiba, yang pada akhirnya juga berdampak pada nilai tukar Rupiah dan ekonomi makro secara luas. Sementara itu, kegiatan pasar modal dalam negeri tidak
In the meantime, the domestic capital market is highly
dapat dipungkiri memiliki ketergantungan yang tinggi kepada
dependent on foreign capital. Yet the bearish market globally,
pemodal asing. Situasi di pasar global yang cenderung bearish
due to the European debt issue and the slow recovery in
terkait masalah utang di negara-negara Eropa dan perlambatan
the US, will be a factor in investors’ decisions on putting
pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, sangat mempengaruhi
their funds in the domestic market, given that emerging
keputusan investor untuk masuk ke pasar modal dalam negeri
markets like Indonesia are regarded as too risky for long-term
mengingat emerging markets seperti Indonesia masih dianggap
investment.
berisiko untuk investasi jangka panjang.
42
Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 6%, yang
Bank Indonesia’s benchmark interest rate, which, at 6%, is
tergolong cukup tinggi dibandingkan tingkat suku bunga di
somewhat higher than interest rates in developed countries
negara-negara maju termasuk Amerika Serikat yang cenderung
including the US, whose benchmark rate is close to 0%,
0%, menjadi daya tarik tersendiri bagi investor asing. Hal ini
is indeed one of the attractions for foreign investors. This
diperkuat lagi dengan perolehan status Investment Grade oleh
advantage is combined with the country’s Investment Grade
Fitch Ratings menjelang akhir tahun 2011.
status awarded by Fitch Ratings in late 2011.
Sampai dengan akhir tahun 2011, Indeks Harga Saham Gabungan
By the end of 2011, the Jakarta Composite Index (JCI) had
(IHSG) mencatat gain sebesar 3,2% dengan dukungan kontribusi
gained 3.2% with contributions from the consumption sector
sektor konsumsi sebesar 34% dan sektor keuangan sebesar
and finance sector of 34% and 22% respectively. The market
22%. Nilai kapitalisasi pasar yang terbentuk per 31 Desember
capitalization value as per 31 December 2011 was recorded
2011 mencapai Rp3.537 triliun. IHSG saat itu diposisikan sebagai
at Rp3,537 trillion, positioning the JCI as Asia’s third highest
indeks dengan penguatan terbesar ketiga di Asia.
stock market by growth.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Operasional operational review
P
T
Rebranding nama dan logo anak-anak perusahaan di bawah Perseroan yang berhasil dirampungkan sepenuhnya pada tahun 2011 semakin memperkuat sinergi antar anakanak perusahaan sehingga memperkuat posisi Perseroan di industri jasa keuangan yang digelutinya. Anak-anak perusahaan telah menunjukkan kinerja operasional yang semakin baik dibandingkan tahun 2010.
A rebranding of the names and logos of the subsidiaries under the Company in 2011 successfully strengthened the synergy among the business units and bolstered the Company’s position in the financial service industry. Over the year, the business units showed improved operational performance compared to 2010.
Di sektor perantara perdagangan efek, MNC Securities telah berhasil menaikkan peringkatnya di industri tanah air ke peringkat 23 dari sebelumnya di peringkat 34 dengan penguasaan pasar sebesar 1,25%. Hal ini sejalan dengan peningkatan rata-rata transaksi harian MNC Securities sebesar 68% menjadi Rp124 miliar pada tahun tersebut serta peningkatan perannya sebagai financial advisor dalam sejumlah transaksi penting, di antaranya Senior Secured Credit Facility PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sebesar US$75 juta dari Standard Chartered Bank, penjualan saham (private placement) PT Media Nusantara Citra Tbk sebesar Rp693 miliar ke Saban Capital Group Inc.
In the brokerage business, MNC Securities succeeded in improving its rank from 34th in 2010 to 23rd, with a market domination of 1.25%. This was in line with the 68% increase in MNC Securities’ average daily transactions to Rp124 billion in 2011, as well as its stronger role as a financial advisor in a number of important transactions, among which were PT Rajawali Citra Televisi Indonesia’s US$75 million Senior Secured Credit Facility from Standard Chartered Bank, a private placement transaction of PT Media Nusantara Citra Tbk amounting to Rp693 billion to the Saban Capital Group Inc.
Kemudian, di sektor pembiayaan, MNC Finance mencatat kenaikan aset yang dikelola sebesar 23,1%. Secara segmen, komposisi pembiayaan MNC Finance per Desember 2011 didominasi oleh pembiayaan mobil (66,8%), pembiayaan motor (21,5%), leasing 9,3%, pembiayaan rumah (1,2%), dan factoring (1,1%). Selama tahun 2011, MNC Finance telah memperluas jaringan dengan menambah 7 kantor cabang di wilayah Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
In the financing sector, MNC Finance booked a 23.1% increase in assets under management. On a segmented basis, the financing composition as per December 2011 was dominated by car financing (66.8%), followed by motorcycle financing (21.5%), leasing 9.3%, home financing (1.2%), and factoring (1.1%). During 2011, MNC Finance expanded its service network by adding seven new branches in Java, Kalimantan, and Sulawesi.
Bidang Manajer Investasi juga menunjukkan pencapaian yang cukup baik dimana MNC Asset Management juga mencatat total nilai dana kelolaan sebesar Rp1,1 triliun, yang meningkat 53,32% dibandingkan perolehan tahun 2010 sebesar Rp721,9 miliar.
The investment management business also delivered a good performance, with MNC Asset Management booking a 53.32% jump in assets under management to Rp1.1 trillion, compared to Rp721.9 billion in 2010.
erseroan memanfaatkan momentum kondisi makro ekonomi Indonesia yang kondusif ini dengan melakukan ekspansi secara agresif sebagai upaya memperkuat fundamental untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
he Company benefited from the macroeconomic momentum, realizing an aggressive expansion agenda to strengthen the fundamentals and create sustainable growth.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
43
Analisa dan Diskusi Manajemen
44
Selain itu, MNC Asset Management juga melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan produk Reksa Dana terbaru, yaitu MNC Dana Dollar guna menambah portofolio produk investasi yang dikelola dan memberikan pilihan bagi para nasabah
MNC Asset Management also accomplished a product diversification by launching new Mutual Fund products such as MNC Dana Dollar to add to its investment portfolios and provide more options for the customers.
Di bidang asuransi jiwa, Perseroan melihat adanya perkembangan yang sangat positif. MNC Life Assurance yang baru diakuisisi Perseroan dalam satu tahun berhasil mencatat premi bruto sebesar Rp55,2 miliar dan premi reasuransi Rp5,8 miliar. Total nilai premi bersih tahun 2011 adalah Rp44,4 miliar. Nilai premi tersebut berhasil dihimpun dari 45.055 peserta asuransi yang terdiri dari 1.706 peserta individu dari jalur distribusi Agency dan 11.898 peserta individu dari jalur distribusi Alternate (retail, credit life dan telemarketing) serta 31.451 peserta asuransi kelompok. Selain itu, MNC Life Assurance juga menawarkan produk yang lebih beragam, seperti Group Term Life (GTL), Group Health (MNC Sehat), Asuransi Jiwa Kredit (Credit Life), MNC Pusaka, MNC Dana Harapan, MNC Harapan, MNC Pusaka Abadi, MNC Sejahtera, MNC Exclusive, United Extra Guna, United Dana Siswa, disamping juga Hario Siaga, Hario Sehat, Hario Link, Hario 911.
In the life insurance business, the Company saw a significant development. MNC Life Assurance, which was acquired by the Company a year ago, booked a gross premium income of Rp55.2 billion and reinsurance premiums of Rp5.8 billion, which led to a net premium of Rp44.4 billion. The premium value was collected from 45,055 insurance participants consisting of 1,706 individual participants from Agency distribution channel, 11,898 individual participant from Alternate distribution (retail, credit life and telemarketing) as well as 31,451 group insurance participant. In addition, MNC Life Assurance launched several other products, including Group Term Life (GTL), Group Health (MNC Sehat), Asuransi Jiwa Kredit (Credit Life), MNC Pusaka, MNC Dana Harapan, MNC Harapan, MNC Pusaka Abadi, MNC Sejahtera, MNC Exclusive, United Extra Guna, United Dana Siswa, besides Hario Siaga, Hario Sehat, Hario Link, Hario 911.
MNC Life Assurance terus berekspansi dengan membuka kantor cabang baru sehingga menaikkan nilai asetnya menjadi Rp98,8 miliar. Langkah ekspansi ini didukung oleh sumber daya manusia yang handal, dimana jumlah karyawan MNC Life Assurance menjadi 88 orang (tidak termasuk agen) per Desember 2011 dari hanya 27 orang saat baru diakuisisi pada Desember 2010.
MNC Life Assurance continued to expand by opening new branch offices, increasing its asset value to Rp98.8 billion. The expansion plan was supported by a reliable human resource base, and the number of employees of MNC Life Assurance rose to 88 (excluding agents) as per December 2011 from only 27 employees when it was acquired in December 2010.
Untuk melengkapi jasa asuransi dan keuangan yang ditawarkan, Perseroan pada Desember 2011 merampungkan akuisisi atas 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo) yang merupakan perusahaan asuransi kerugian dan kerugian. Setelah proses pengambilalihan tersebut selesai, Jamindo kemudian berubah nama menjadi PT MNC Asuransi Indonesia.
To round out its insurance and financial services offerings, in December 2011 the Company completed the acquisition of a 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance (Jamindo), a general and loss insurance company. After the acquisition was completed, Jamindo changed its name to PT MNC Asuransi Indonesia.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Keuangan Financial review
P
T
erseroan mempersembahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan ini terdiri dari laporan keuangan atas seluruh kegiatan Perseroan dan Entitas Anak yang 50% atau lebih sahamnya dimiliki oleh Perseroan.
h e Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the year ended on December 31, 2011 were audited by the public accountant firm of Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partners and awarded an opinion of ‘fair without exception’. The Consolidated Financial Statements consist of the financial reports on all the activities of the Company and business entities in which the Company owns a stake of 50% or more.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Comprehensive Statements of Income
Pendapatan Usaha Pada tahun 2011, Perseroan berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha konsolidasian sebesar 17,3% dari Rp291 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp341 miliar yang merupakan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan.
Operating Revenues In 2011, the Company succeeded in increasing its consolidated operating revenue by 17.3% from Rp291 billion in 2010 to Rp341 billion. This was a record high for the Company.
Peningkatan pendapatan usaha konsolidasian ini sebagian besar dikontribusi oleh sewa pembiayaan dan operasi dan pembiayaan konsumen sebesar Rp155 miliar, naik 7% dibandingkan perolehan tahun 2010 sebesar Rp145 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari MNC Finance yang juga melakukan transaksi anjak piutang. Pembiayaan konsumen meliputi pembiayaan kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua (21,5%) dan kendaraan roda empat (66,8%).
Most of the revenue hike was contributed by finance and operating lease and consumer financing, which rose 7% to Rp155 billion from Rp145 billion in 2010. This revenue came from MNC Finance, which also offers factoring services. Consumer financing comprising of automotive financing business. Of this figure, two-wheeled vehicle financing accounted for 21.5% and four-wheeled vehicle financing, 66.8%.
Kontribusi terbesar kedua terhadap pendapatan usaha konsolidasian berasal dari pendapatan manajemen investasi sebesar Rp87 miliar, turun sebesar 19% dibandingkan posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp107 miliar. Pendapatan ini terutama dicatatkan oleh MNC Asset Management, MNC Life Assurance dan MNC Securities dari hasil laba efek saham dan hutang, kegiatan jasa penasihat keuangan dan arranger, dan jasa penjamin emisi (underwriting) dan penjualan efek.
The second biggest contributor to the consolidated revenue came from investment management services at Rp87 billion, down 19% from Rp107 billion in 2010. The revenue was contributed by MNC Asset Management, MNC Life Assurance and MNC Securities from yields of equity profits and debts, the financial advisory and arrangement services, as well as underwriting and securities trading.
Kontribusi pendapatan premi bersih asuransi jiwa sebesar Rp44 miliar atau setara dengan 13% dari total pendapatan Perseroan berasal dari MNC Life Assurance, entitas anak baru. Perolehan pendapatan premi ini sejalan dengan perolehan jumlah peserta asuransi sebanyak 45.055.
The life insurance business operated by MNC Life Assurance, the new business entity, contributed net premium income of Rp44 billion, or 13% of the total revenue of the Company. This premium income was in line with the increase in participants to 45,055.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
45
Analisa dan Diskusi Manajemen
Kontribusi lain terhadap total pendapatan usaha Perseroan berasal dari pendapatan komisi perantara pedagang efek sebesar Rp29 miliar, dibukukan oleh MNC Securities, pendapatan bunga dan dividen sebesar Rp13 miliar, terutama dibukukan oleh MNC Securities serta pendapatan jasa manajer investasi sebesar Rp12 miliar yang dibukukan oleh MNC Asset Management.
Other contributions to total revenue came from MNC Securities’ brokerage fees at Rp29 billion, and interest and dividends at Rp13 billion, particularly from MNC Securities, as well as Rp12 billion from investment management services posted by MNC Asset Management.
Berikut ini adalah tabel dan kontribusi pendapatan usaha yang diperoleh Perseroan dan entitas anak.
The table below shows the contributions to operating revenues from the Company and its subsidiaries.
2011
2010
154.52
144.96
Financing and Operating Lease & Consumer Finance
Pendapatan Manajemen Investasi
87.10
107.00
Investment Banking Income
Pendapatan Premi Bersih
44.26
0
Net Premium Income
Komisi Perantara Pedagang Efek
29.36
22.99
Brokerage Commissions
Bunga dan Dividen
12.93
5.38
Interest and Dividend
Jasa Manajer Investasi
12.26
9.05
Management Investment Fees
0.90
1.50
Factoring
Pendapatan Usaha Sewa Pembiayaan dan Operasi & Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Revenues
Sewa Pembiayaan dan Operasi & Pembiayaan Konsumen Financing and Operating Lease & Consumer Financing 46%
Komisi Perantara Pedagang Efek Brokerage Commissions 8%
Pendapatan Manajemen Investasi Investment Banking Income 25%
Bunga & Dividen Interest and Dividend 4%
Premi Bersih Net Premium Income 13%
Jasa Manajer Investasi Management Investment Fees 4% Anjak Piutang Factoring 0%
46
Beban Usaha Sejalan dengan langkah ekspansi yang besar di tahun 2011, Perseroan mencatat kenaikan beban usaha konsolidasian sebesar 64% menjadi Rp247,9 miliar dari posisi tahun 2010 sebesar Rp151,5 miliar. Hal ini dikarenakan beroperasinya entitas anak baru, MNC Life yang secara agresif melakukan penetrasi pasar serta adanya pembukaan kantor-kantor cabang baru dari entitas anak lainnya.
Operating Expenses The expansion in 2011 led to a hike in consolidated operating expenses of 64% to Rp247.9 billion, from Rp151.5 billion in 2010. This was due to the operation of the business entity, MNC Life, which pursued an aggressive market penetration agenda, and the opening of new branch offices by other business entities.
Dengan adanya MNC Life sebagai entitas anak baru dan adanya pengembangan usaha dari entitas anak yang lain, membuat Perseroan harus merekrut lebih banyak tenaga kerja sehingga meningkatkan beban gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar 40% menjadi Rp100,8 miliar dari Rp71,8 miliar di tahun sebelumnya. Tercatat juga kenaikan dari beberapa beban usaha lainnya terkait masuknya MNC Life dan pengembangan usaha entitas anak lain.
The addition of MNC Life and the growth of other business entities forced the Company to recruit more employees, which led to an increase in salaries and employee welfare expenses of 40% to Rp100.8 billion from Rp71.8 billion in 2010, as well as increases in other related expenses.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Management Discussion and Analysis
Laba Usaha Kenaikan beban usaha sebesar 64% sehubungan dengan langkah ekspansi di tahun 2011 membuat laba usaha konsolidasian Perseroan menurun sebesar 33% menjadi Rp93,4 miliar dari Rp139,4 miliar pada tahun 2010.
Operating Income The 64% increase in operating expenses due to the expansion in 2011 narrowed our consolidated operating income by 33% to Rp93.4 billion from Rp139.4 billion in 2010.
EBITDA
EBITDA
EBITDA Perseroan pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp103,2 miliar dari sebelumnya Rp147,9 miliar dengan ebitda margin sebesar 30,2%, dari sebelumnya 50,8% pada tahun 2010.
The Company’s EBITDA in 2011 was Rp103.2 billion, down from Rp147.9 billion a year earlier, with an EBITDA margin of 30.2%, compared to 50.8% in 2010.
Laba Bersih Penurunan laba usaha sehubungan ekspansi Perseroan, memberikan dampak langsung pada penurunan laba bersih Perseroan ditahun 2011 menjadi Rp50,5 miliar dari sebelumnya Rp90,3 miliar ditahun 2010.
Net Income The decline in operating income in connection with the Company’s expansion had a direct impact on the decline in net income of the Company in 2011 to Rp50.5 billion, from Rp0.3 billion in 2010.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan
Consolidated Statements of Financial Position
Aset Perseroan mencatat kenaikan nilai aset konsolidasian sebesar 24,6% menjadi Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp1,2 triliun. Peningkatan terutama berasal dari kenaikan piutang pembiayaan konsumen seiring dengan pertumbuhan usaha entitas anak dibidang pembiayaan serta adanya kenaikan portofolio efek.
Assets The Company booked a 24.6% rise in its consolidated asset value to Rp1.5 trillion, from Rp1.2 trillion in 2010. The asset hike came from the increase in account receivables from consumer financing as the financing business growth, as well as the increase in securities portfolios.
Liabilitas Pada tahun 2011, Perseroan mengalami kenaikan liabilitas sebesar 33,6% menjadi Rp982,8 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp735,6 miliar. Peningkatan liabilitas tidak terlepas dari peningkatan pinjaman dan wesel bayar untuk mendanai ekspansi entitas anak.
Liabilities Liabilities rose by 33.6% to Rp982.8 billion from Rp735.6 billion in the previous year. The increase in liabilities was related to increases in loans and notes payable to finance the expansion of our business subsidiaries.
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kenaikan saldo laba sebesar 15,6% menjadi Rp355,9 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp307,9 miliar merupakan faktor pendorong utama atas kenaikan jumlah ekuitas Perseroan sebesar 10,5% menjadi Rp515,9 miliar dari Rp466,9 miliar pada tahun 2010.
Equity Attributable to the Owners of Parent A 15.6% increase in profits to Rp55.9 billion from Rp307.9 billion in 2010 was a prominent factor in the growth of the Company’s equity value by 10.5% to Rp515,9 billion from Rp466.9 billion in 2010.
Kemampuan Membayar Hutang Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) Perseroan mengalami peningkatan, dari 0,89 pada tahun 2010 menjadi 0,94 pada tahun 2011. Hal ini sejalan dengan ekspansi yang dilakukan oleh Perseroan dan entitas anak.
Ability to Pay Debts Our Debt to Equity Ratio rose from 0.89 in 2010 to 0.94 in 2011. This was due the expansion of the Company and its business subsidiaries.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
47
Analisa dan Diskusi Manajemen
Laporan Arus Kas Konsolidasian Pada tahun 2011, Perseroan mencatat terjadi kenaikan 88% pada sisi kas dan setara kas menjadi Rp196,4 miliar dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp104,2 miliar.
Consolidated Statements of Cash Flow The Company recorded an 88% increase in cash and cash equivalents in 2011 to Rp196.4 billion, compared to Rp104.2 billion in 2010.
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional pada tahun 2011 mencapai Rp25,3 miliar. Sementara aktivitas operasi di tahun 2010 menggunakan arus kas bersih sebesar Rp211,1 milliar. Pada tahun 2011, arus kas dari aktivitas operasi yang diperoleh terutama berasal dari penjualan aset keuangan dan penerimaan dari pelanggan.
a. Cash Flows from the Operating Activities Net cash flow from operating activities reached Rp25.3 billion, an increase on the 2010 cash performance, as the Company posted cash spending of Rp211.1 billion. The increasing cash flow came from financial assets sales and customer receivables.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pada tahun 2011 Perseroan menggunakan arus kas aktivitas investasi Rp38,2 miliar, sementara pada tahun 2010, Perseroan memperoleh kas dari aktivitas investasi sebesar Rp15,3 miliar. Pada tahun 2011 penggunaan kas untuk aktivitas investasi terutama terkait penambahan investasi dan pembelian aset tetap oleh entitas anak.
b. Cash Flows from Investing Activities Cash flow from investment activities in 2011 was Rp38.2 billion, higher than in 2010, as the Company derived Rp15.3 billion from investment activities. The cash provided for investment activities was derived from additional investments and purchases of fixed assets by the business entities.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Perseroan pada tahun 2011 mencatat perolehan arus kas dari kegiatan pendanaan sebesar Rp105 miliar, sedangkan pada tahun 2010, Perseroan menggunakan arus kas pendanaan sebesar Rp20 miliar. Perolehan arus kas dari kegiatan pendanaan pada tahun 2011 bersumber dari penerimaan pinjaman yang lebih besar dibandingkan pembayaran pinjaman.
c. Cash Flows from Financing Activities In 2011 the Company booked cash flow from financing activities of Rp105 billion, higher than in 2010, as the Company used financing cash flows of Rp20 billion. The hike was due to the increase in loans compared to loan payment.
Transaksi dengan Pihak Berelasi Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Transactions with Related Parties Relationships with related parties were as follows:
Perusahaan Companies
Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship
Transaksi Transaction
PT Global Mediacom Tbk
Pemegang Saham yang sama Same Shareholder Pemegang Saham yang sama Same Shareholder
Komisaris atau Direktur yang sama Same Commissioner or Director
Penyertaan pada efek saham Equity Placement Penyertaan pada efek saham dan pendapatan investment banking Equity Placement and income from investment banking Tagihan anjak piutang Factoring receivables
Komisaris atau Direktur yang sama Same Commissioner or Director Komisaris atau Direktur yang sama Same Commissioner or Director Komisaris atau Direktur yang sama Same Commissioner or Director Komisaris yang sama Same Commissioner
Sewa pembiayaan, Sewa Operasi Financing Lease, Operating Lease Tagihan anjak piutang Factoring receivables Sewa pembiayaan Financing Lease Sewa pembiayaan Financing Lease
PT Media Nusantara Citra Tbk, Global Mediacom Internasional
PT Global Land Development Tbk, PT Usaha Gedung Bersama, PT MNI Global PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Hikmat Makna Aksara PT Radio Tridjaja Shakti PT Indo Finance Perkasa
48
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Management Discussion and Analysis
Kebijakan Dividen Untuk tahun 2011, manajemen Perseroan akan mengusulkan pembayaran dividen sebesar 50% dari total dividen yang diterima dari entitas anak setelah mempertimbangkan kebutuhan penambahan modal anak-anak perusahaan. Usulan ini akan diajukan kepada pemegang saham untuk diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dijadwalkan pada bulan Mei 2012.
Dividend Policy For the year 2011, the Company‘s management will propose 50% dividend payment out of the total dividend received from business entities after considering the needs for capital injection from subsidiaries. This will be proposed to the shareholders to be approved during the Annual General Meeting of Shareholders, scheduled on May 2012.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca Perseroan mencatat tidak ada peristiwa penting yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi setelah tanggal neraca.
Subsequent Events No significant events took place after the accounting date of the report.
Transaksi Material yang Terjadi Setelah Tanggal Pelaporan Akuntan Pada tahun 2011, Perseroan tidak melakukan transaksi yang bersifat material setelah tanggal pelaporan akuntan.
Material Transactions after the Accounting Date The Company did not conduct any material transactions after the accounting date.
Transaksi Benturan Kepentingan Selama tahun 2011, Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengakibatkan benturan kepentingan.
Conflict of Interest Transactions The Company did not enter into any transactions that could give rise to a conflict of interest.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Perseroan pada tahun 2011 tidak mempunyai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Material Commitments for Capital Investment The Company had no material commitments for capital investment in 2011.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perseroan Pada tahun 2011, tidak ada perubahan peraturan perundangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
Changes in Regulations that Had a Significant Impact on the Company During 2011, there were no regulatory changes that had a significant impact on the Company.
Kebijakan Akuntansi Perseroan telah menerapkan standar akuntansi keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan keuangan tahunannya dan Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan pada catatan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2011 dan 2010 yang terdapat pada laporan ini.
Accounting Policy The Company has applied Indonesia’s general accounting principles in the preparation of this annual report and explained the key accounting policies applied in the consolidated financial statements as per December 31, 2011, and 2010 that are presented in this report.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
49
Analisa dan Diskusi Manajemen
50
Prospek Usaha
Business Prospect
Kami menilai, untuk ke depannya, industri jasa keuangan Indonesia memiliki prospek cerah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dan meningkatnya daya beli masyarakat. Dalam bidang pasar modal, Indonesia telah mencatat performa yang relatif baik meskipun adanya sentimen negatif dari krisis Eropa. Dengan terus bertambahnya perusahaan yang melakukan IPO, emisi saham dan obligasi, dapat dipastikan bahwa pasar modal Indonesia akan semakin aktif di tahun-tahun mendatang.
We see bright prospects for the financial services industry in Indonesia in line with the strong economic growth and improved public purchasing power. The Indonesian stock exchange has been performing well, although it faces negative sentiment as a result of the European crisis. In the expectation that more companies will go public, conduct rights issues and bond issues, we believe that the local capital market will be increasingly lucrative in the years to come.
Selain itu, tingkat penetrasi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih terbilang sangat rendah dan terbuka potensi yang sangat besar untuk industri asuransi jiwa. Pada tahun 2010 hanya terdapat 13,8 juta pemegang polis, sedangkan di penghujung tahun 2011 sudah terdapat 56 juta pemegang polis, atau naik lebih dari 400% hanya dalam satu tahun.
In the meantime, the penetration of the life insurance market in Indonesia is still low, indicating significant opportunties to grow this business. In 2010 there were only 13.8 million policy holders; this number rose to 56 million policy holders at the end of 2011, a fourfold increase within just one year.
Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, jasa perusahaan pembiayaan semakin diperlukan. Hal ini dapat terlihat dari penjualan kendaraan bermotor Indonesia yang semakin meningkat. Angka penjualan kendaraan roda empat pada tahun 2011 mencapai 894.000 unit, naik 17% dari penjualan tahun 2010 sebesar 765.000 unit (sumber: Gaikindo). Kemudian angka penjualan kendaraan roda dua tahun 2011 mencapai 8 juta unit, naik 9% dari penjualan tahun 2010 sebesar 7,4 juta unit. (sumber: AISI).
In line with stronger public purchasing power, financing companies will play a bigger role. This is indicated by the growth in auto sales. Sales of four-wheeled vehicle in 2011 reached 894,000 units, up 17% from 765,000 units in 2010 (source: Gaikindo). Over the same period, sales of twowheeled vehicles rose 9% from 7.4 million units to 8 million units (source: AISI).
Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kinerja positif pada pasar modal di Indonesia dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menginvestasikan dana mereka pada Reksa Dana. Hal ini terlihat jelas dari meningkatnya Nilai Aset Bersih (NAB) Reksa Dana Indonesia yang terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam dua tahun terakhir NAB Reksa Dana Indonesia naik sebesar Rp55 triliun atau sebesar 49% menjadi Rp168 triliun.
Strong economic growth and positive performance of Indonesia‘s stock market will attract more people to invest in mutual fund. It can be clearly seen on the continuous increase of Indonesia‘s mutual fund Net Asset Value (NAV) for the past few years. During the last two years the total NAV of Indonesia‘s mutual fund has increased by Rp55 trillion or 49% to become Rp168 trillion.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat konsisten beberapa tahun belakangan ini, diharapkan kebutuhan akan asuransi kerugian juga meningkat antara lain: asuransi kendaraan bermotor, asuransi kebakaran dan asuransi marine cargo.
In line with Indonesia‘s consistent economic growth this past few years, the need for general insurance is expected to increase, for example: motor vehicle insurance, fire insurance and marine cargo insurance.
Untuk memperkuat posisi Perseroan sebagai ‘the most integrated financial supermarket’, Perseroan berencana untuk mengakuisisi bank umum. Bank ini diharapkan untuk menjadi pusat dari seluruh kegiatan jasa keuangan Perseroan dan menciptakan sinergi antara anak-anak perusahaan Perseroan.
To strengthen the Company‘s position as the most integrated financial supermarket, the Company is planning to acquire a commercial bank. This bank is expected to become the center of the Company‘s financial services sector, and will create synergy between the Company‘s subsidiaries.
Dengan terintegrasinya sektor jasa keuangan ini, sektor ini diharapkan untuk menjadi pusat kegiatan permodalan pada MNC Group, yaitu di bidang media, energi dan sumber daya alam, dan juga portofolio investasi lainnya.
With the integration of the financial services sector, this sector is expected to become the financing center for MNC Group in the media sector, natural resources sector, as well as other portfolio investments.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
51
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan good corporate governance
S
52
A
ebagai perusahaan publik yang beroperasi di wilayah hukum Indonesia, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku, termasuk ketentuan di pasar modal dalam negeri. Oleh karenanya, komitmen untuk memberikan transparansi informasi dan akses yang seluasnya bagi pemegang saham maupun pemangku kepentingan terhadap informasi mengenai perusahaan, menjadi faktor penting dalam menjalankan perusahaan.
s a public company operating within the Indonesian legal system, the Company is committed to complying with all applicable regulations, including capital market requirements. Therefore, the commitment to providing transparent information and wide access to information for all shareholders and stakeholders are important factors in running the Company.
Manajemen Perseroan dalam hal ini menerapkan prinsipprinsipTata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance sesuai praktik terbaik yang berlaku. Penerapan Tata Kelola Perusahaan dilakukan secara menyeluruh di seluruh aspek bisnis perusahaan dengan mengacu pada standar akuntabilitas, keterbukaan, independensi, kesetaraan, dan tanggung jawab, agar dapat merealisasikan visi dan misi perusahaan secara optimal. Kelima prinsip tersebut menjelaskan penerapan Tata Kelola Perusahaan secara keseluruhan dalam interaksi antara Perseroan dengan pemegang saham, otoritas bursa, pegawai, pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
The management of the Company has applied Good Corporate Governance principles in accordance with current best practice. Good Corporate Governance is applied to all aspects of the business, referring to standards of accountability, transparency, independence, and equality in order to realize the vision and mission of the Company. The five principles below explain the how the Company implements Good Corporate Governance in its interactions with the shareholders, stock exchange authorities, employees, government, the public and other stakeholders.
a. Keterbukaan Ini merupakan prinsip yang dipegang teguh dalam rangka menyediakan akses yang sama terhadap informasi mengenai perusahaan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan.
a. Openness This principle is upheld in the provision of access to information for shareholders and stakeholders.
b. Tanggung jawab Prinsip tanggung jawab salah satunya diwujudkan dalam pengambilan keputusan di perusahaan di mana tiap manajemen bertanggung jawab pada pencapaian tujuan dari tiap kebijakan dan tindakan yang diambil.
b. Responsibility Responsible principle is shown in the Company’s decision making, where each member of the management is responsible for achieving the goals of all policies and actions.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Good Corporate Governance
c. Kesetaraan Ini merupakan prinsip yang diterapkan dalam memperlakukan setiap karyawan, pemasok maupun pemangku kepentingan.
c. Equality This principle is applied in the treating treatment of employees, suppliers and stakeholders.
d. Independensi Prinsip ini diterapkan untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil bebas dari intervensi pihak manapun dan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yang pengawasannya dilakukan secara penuh oleh Komisaris Independen.
d. Independensi The principle applied to ensure all decision taken was free from any investment and according to the regulations applied and observed by the Independent Commissioners.
e. Akuntabilitas Prinsip ini memastikan seluruh kegiatan operasional dan bisnis dilakukan secara profesional dan sesuai peraturan yang berlaku sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan dari publik luas, pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Pengawasan terhadap pelaksanaannya dilakukan oleh Komite Audit yang merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris.
e. Accountability This principle ensures that all operational and business activities are carried out professionally and according to the prevailing regulations in order to earn the trust of the public and other stakeholders. Implementation is monitored by the Audit Committee, which is an appointed body of the Board of Commissioners.
Selain itu, tidak hanya sebagai bagian komitmen Perseroan dalam mematuhi peraturan yang berlaku, penerapan Tata Kelola Perusahaan merupakan kesadaran perusahaan terhadap upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi seluruh karyawan, serta menjadikannya sebuah organisasi yang transparan dan kredibel di mata publik luas, pemegang saham maupun pemangku kepentingan.
Good Corporate Governance is not only the Company’s commitment to compliance with the regulations, but its efforts to create a conducive work environment for all employees and make the Company a transparent and credible organization in the eyes of the public, the shareholders and stakeholders.
Perseroan berharap agar penerapan Tata Kelola Perusahaan menjadi landasan yang kuat untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan, untuk itu Perseroan senantiasa melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan mulai dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi hingga staf. Melalui sosialisasi ini, diharapkan setiap elemen di organisasi mengetahui tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sesuai yang dituangkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
The Company expects the application of Good Corporate Governance to provide a strong platform for developing sustainability. The Company therefore continuously disseminates the principles to all members of the organization, from the Board of Commissioners to the Directors and all levels of staff. In this way, everyone in the organization is expected to be aware of their tasks, functions and responsibilities as stated in the Company’s Articles of Association.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
53
Tata Kelola Perusahaan
Pedoman Perilaku code of conduct
Perseroan memiliki pedoman perilaku yang berlaku bagi seluruh karyawan. Melalui penerapan pedoman perilaku ini, diharapkan semua karyawan dapat menjaga kredibilitas dan tingkat kepercayaan publik terhadap Perseroan yang sejauh ini telah dikenal memiliki reputasi baik dan terpercaya.
The Company has code of conduct that applies to all employees. Through the implementation of the code, all employees are expected to uphold the Company’s credibility and its reputation as a trusted company.
Agar dapat berlaku efektif, Perseroan terus mensosialisasikan pedoman perilaku kepada seluruh karyawan di seluruh bagian atau departemen, termasuk kepada anak-anak perusahaan Perseroan. Sosialisasi menyeluruh ini diharapkan mendorong karyawan untuk menunjukkan perilaku umum yang akan menjadi landasan bagi segenap aktivitas Perseroan dalam menjalankan usahanya, di antaranya adalah:
In order to work effectively, the Company needs to disseminate the code of conduct to all employees in all departments, as well as in the subsidiaries. Comprehensive dissemination is expected to encourage the employees to demonstrate the behaviors that will provide a foundation for Company in conducting its business, such as:
a. Integritas dalam berusaha yang merupakan bentuk kepatuhan pada peraturan yang berlaku.
a. Integrity in business conduct, which forms part of the Company’s compliance with the applicable rules and regulations. b. Refraining from making false statements or claims relating to marketing and negotiation, including cost and expense accounting, project reviews and reporting.
b. Tidak membuat pernyataan palsu dan klaim palsu terutama terkait pemasaran dan negosiasi termasuk akun untuk biaya dan pengeluaran, kajian atas proyek tertentu dan penulisan laporan. c. Menghindari terjadinya benturan kepentingan, terutama terkait dengan kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung, moonlighting, insider trading, memakai aset perusahaan untuk kepentingan pribadi, melakukan pekerjaan lain di luar perusahaan yang berpotensi mengganggu produktivitas, dan memberikan informasi yang menguntungkan orang lain. d. Pemberian/penerimaan hadiah. Hal ini tidak berlaku atas hadiah yang memenuhi syarat-syarat berikut: tidak berupa uang tunai ataupun voucher, tidak lebih dari Rp500.000. e. Tidak menerima atau melakukan suap dalam bentuk apapun. f. Tidak melakukan penyelewengan seperti menipu, menggelapkan, memalsukan, penyalahgunaan aset, pengalihan kas, dan lain-lain.
54
c. Avoiding conflicts of interest, particularly relating to direct or indirect ownership, moonlighting, insider trading, using the Company’s assets for personal interest, taking other jobs outside the Company which could potentially affect productivity, and giving information that may benefit others. d. Refraining from giving/accepting gifts, other than cash or vouchers with a value of less than Rp 500,000.
e. Refraining from receiving or giving bribes of any kind. f. Refraining from misconduct such as fraud, embezzlement, falsification, misuse of assets, cash fraud, and others.
Karyawan dan Hubungan Industrial
Employees and Industrial Relations
Perseroan fokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas secara profesional. Perseroan selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja
The Company focuses on improving the quality of its human resources to improve their competence and capability as professionals. Health and safety at work (K3), as well as Community Development, reviewing the
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Good Corporate Governance
(K3) dan pengembangan masyarakat (Community Development), mengkaji persaingan usaha, dan mengelola pemangku kepentingan.
business competition, and stakeholder engagement, are top priorities of the Company.
Hubungan dengan Mitra Kerja
Relations with Business Partners
Kebijakan dalam pengelolaan hubungan pelanggan, supplier, dan kreditur, menetapkan perlunya menjalin kerja sama yang saling menguntungkan serta menjaga citra Perseroan dengan menjunjung prinsip tata kelola berusaha yang baik Tata Kelola Perusahaan yaitu kewajaran, transparansi dan akuntabilitas dan kemandirian serta nilainilai etika berusaha.
Our policy on managing relationships with customers, suppliers, and creditors emphasizes the need to ensure long-term and mutually beneficial relations and maintain the Company’s image by upholding the principle of Good Corporate Governance: fairness, transparency, accountability, independence and business ethics.
Hubungan dengan Pegawai dan Pejabat Pemerintah
Relations with Government Officials and Employees
Perseroan menetapkan kebijakan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dan komunikasi efektif dengan setiap jajaran pemerintah yang memiliki kewenangan pada bidang operasional perusahaan. Karyawan harus sedapat mungkin menghindari penyelewengan dan/atau tindakan yang dilarang oleh undang-undang serta kepatuhan.
The Company has determined a policy for developing and maintaining good relations and effective communication with officials at all levels of Government that have authority over the Company’s operation. Central to this policy is avoiding any non-compliance or violation of the law.
Pedoman perilaku ini berlaku sama bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan dan Perseroan akan menindaklanjuti pelanggaran peraturan/ kebijakan perusahaan lain secara pribadi dan menjamin identitas pelapor. Pelaporan dapat disampaikan melalui telepon atau surat atau dapat melalui
[email protected] dengan melindungi identitas pelapor. Apabila karyawan terbukti melakukan pelanggaran, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan Perseroan yang berlaku termasuk sanksi berupa hukuman pidana.
The code of conduct is applied equally to internal and external parties to the Company’s operations, and the Company will take appropriate action with respect to any reported breach of the regulations/policy and guarantee the confidentiality of the person who reports the matter. Reports can be made via telephone or letter or via hotline@ bhakti-investama.com. The Company guarantees to keep the identity of the reporting person confidential. If any employee is found to have violated the rules, he or she will receive appropriate sanctions according to Company policy and/or the provisions of criminal law.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
55
Tata Kelola Perusahaan
Unsur-Unsur Pembentuk GCG GCG Structure
56
Elemen Tata Kelola Perusahaan dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:
The elements of corporate governance in the organizational structure are:
a. Rapat Umum Pemegang Saham b. Dewan Komisaris c. Direksi d. Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi e. Sekretaris Perusahaan
a. b. c. d. e.
Rapat Umum Pemegang Saham (Rups)
General Meeting of Shareholders (Gms)
RUPS merupakan forum tertinggi di dalam organisasi perusahaan yang memegang kewenangan tertinggi dalam pengambilan keputusan strategis sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam RUPS, Direksi maupun Dewan Komisaris menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka terkait pengelolaan dan kinerja perusahaan.
The GMS is the highest forum in the organization and holds the highest decision making authority as stated in the Company’s Articles of Association. At the GMS, Board of Director and Board of Commissioners presenting their reports on their tasks and responsibility in the company’s management and performance.
Pada tahun 2011, Perseroan melaksanakan RUPS sebanyak dua kali, yaitu RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 28 April 2011. RUPS Tahunan Perseroan ditujukan untuk menerima laporan pertanggungjawaban atas kinerja perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
In 2011, Company held two GMS to secure the shareholders’ agreement on a number of Company policies. The Company also held its AGMS and an EGMS on April 28, 2011 to receive the report on the Company’s performance for year ended December 31, 2010.
Rincian dari agenda pelaksanaan RUPST tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
The key decisions from the AGMS were as follows:
2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas segala tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (acquit et de charge) sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2009.
2. Approved and endorsed the Company’s Financial Statements for the book year ended Desember 31, 2010, auditted by public accountants Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan, and discharging the Board of Commissioners and Board of Directors from their monitoring and management responsibilities (acquit et decharge) for the book year ended on December 31, 2010 since the acts were already reflected in the 2010 Annual Report and Financial Statements of the Company.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
General Meeting of Shareholders Board of Commissioners Board of Directors Committees under the Board of Commissioners and Directors Corporate Secretary.
1. Approved and accepted the Board of Directors’ Annual Report for the year ended Desember 31, 2010.
Good Corporate Governance
3. i. Menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp2 (dua Rupiah) dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang nantinya akan diumumkan dalam harian surat kabar dan atas penerimaan dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku. ii. Sisa laba bersih Perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
3. i. Approved a cash dividend to the in which 1 (one) share is entitled to a cash dividend of Rp2 (two Rupiah) and authorized the Board of Directors to to determine the schedule and guidelines for the payout of the cash dividend according to the regulations, which will be further announced in a daily newspaper. Dividends will be subject to the appicable tax rules.
4. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik tersebut.
4. Approved and authorized the Board of Directors to appoint, with the approval of the Board of Commissioners, an independent public accountant to audit the Company’s Financial Statements for the book year ending in Desember 31, 2011 and to determine the amount of the fee and other requirements following the appointment of the independent public accountant.
5. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan Rapat ini.
5. Approved on delegating authority with substitution rights to the Directors to execute any actions relating to the results of the GMS, including but not limited to making or requesting the making and signing of any acts relating to the meeting results.
Sementara itu, RUPSLB menetapkan beberapa keputusan penting, yaitu di antaranya: 1. i. Menyetujui pemberian jaminan oleh Perseroan, baik berupa jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) yang akan diberikan oleh Perseroan maupun jaminan dalam bentuk aset-aset tertentu dari Perseroan yang merupakan seluruh maupun sebagian besar harta kekayaan Perseroan. ii. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pemberian jaminan oleh Perseroan, baik berupa jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) maupun jaminan terhadap sebagian besar maupun seluruh harta kekayaan Perseroan, termasuk
The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) resolved the following decisions: 1. i. Approved to provide a guarantee, whether in the form of a Corporate Guarantee given to the Company or a guarantee in the form of certain assets of the Company.
ii. Approved the use of Company’s remaining net income as retained earnings to strengthen the Company’s capitalization.
ii. Approved to delegate authority and power of attorney to the Directors of the Company to perform all necessary actions in connection with the provision of guarantees by the Company, either in the form of Corporate Guarantee or in the form of all or part of the assets of the Company, including to formulating or requesting the formulation of all
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
57
Tata Kelola Perusahaan
58
untuk membuat atau meminta dibuatkan segala dokumen, perjanjian dan akta yang diperlukan, hadir atau menghadap dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang, termasuk Notaris, seluruhnya tanpa pengecualian.
documents, covenants and deed necessary, in the presence of the party or comepetent authority, including the notary, all without exception.
2. i. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham baru Perseroan terkait dengan pelaksanaan MESOP yang telah diterbitkan Perseroan. ii. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan MESOP tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyesuaian atas jumlah saham MESOP, harga pelaksanaan MESOP, membuat atau meminta dibuatkan segala dokumen, perjanjian dan akta yang diperlukan, hadir atau menghadap dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang termasuk Notaris, seluruhnya tanpa ada yang dikecualikan.
2. i. To authorize the Board of Commissioners to issue new shares of the Company in relation to the implementation of MESOP.
3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan dengan keputusan Rapat ini.
3. Delegated authority and power of attorney with right of substitution to the Directors of the Company to take any and all actions in connection with the decisions of the Meeting, including but not limited to formulating or requesting the formulation of and signing deeds in connection with any decision of this Meeting.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Lingkup tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan adalah: a. Mengawasi jalannya pengelolaan perusahaan oleh Direksi b. Memantau efektifitas implementasi tata kelola perusahaan c. Memberikan masukan kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan.
The tasks and scope of work of the Board of Commissioners are to: a. Supervise the management of the Company by the Board of Directors; b. Monitor the effective implementation of good corporate governance; c. Provide recommendations to the Directors in the interests of the Company.
Dewan Komisaris terdiri dari tiga orang yang diketuai oleh Komisaris Utama dan beranggotakan satu Komisaris Independen yang berfungsi sebagai penyeimbang dalam kegiatan pengawasan Perseroan agar sesuai prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan peraturan yang berlaku. Adapun susunan Dewan Komisaris Perseroan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: - Komisaris Utama : Hary Tanoesoedibjo - Komisaris : Hary Djaja - Komisaris Independen : Yanda Mohammad
The Board of Commissioners is chaired by the President Commissioner and consists of three members, one of whom is an Independent Commissioner to provide balance in the oversight of the Company and ensure compliance with good corporate governance principles and the prevailing regulations. The members of the Board of Commissioners in 2011 were: - President Commissioner : Hary Tanoesoedibjo - Commissioner : Hary Djaja - Independent Commissioner : Yanda Mohammad
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
ii. Approved to delegate authority and power of attorney to the Board of Directors to take, with the approval of the Board of Commissioners, all necessary actions in connection with the implementation of MESOP, including but not limited to an adjustment to the number of MESOP shares, the MESOP exercise price, formulating or requesting the formulation of all documents, agreements and deeds necessary, in the presence of the competnet authorities including the notary, all without exception.
Good Corporate Governance
Tabel Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2011
Table of the Board of Commissioners' Meeting Attendance in 2011
Nama Name
Jabatan Position
1
Hary Tanoesoedibjo
Komisaris Utama President Commissioner
6
2
Hary Djaja
Komisaris Commissioner
6
3
Yanda Muhammad
Komisaris Independen Independent Commissioner
6
No
Rapat yang dihadiri Attendance of meeting
Dewan Komisaris mengadakan rapat rutin sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun dan dapat mengadakan rapat sewaktuwaktu atas permintaan tertulis dari Komisaris Utama atau salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahun 2011, Dewan Komisaris Perseroan telah menyelenggarakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan persentase kehadiran 100%. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris didasarkan pada musyawarah untuk mufakat.
The Board of Commissioners meets at least two times a year and may hold meetings at any time at the written request of the President Commissioner or one or more members of the Board of Commissioners or Board of Directors. In 2011, the Board of Commissioners held six meetings with 100% attendance. Decisions at the Board of Commissioners’ meetings are taken through a process of deliberation to reach a consensus.
Direksi
Board of Directors
Lingkup tugas dan tanggung jawab Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: a. Menjalankan pengurusan perusahaan sesuai mandat yang diberikan oleh pemegang saham melalui RUPS. b. Bertanggung atas tindakan dan kebijakan yang diambil sesuai kepentingan Perseroan serta visi dan misi perusahaan. c. Mewujudkan pengurusan perusahaan yang efektif dan efisien.
The tasks and scope of work of the Board of Directors are to: a. Manage the Company as mandated by the shareholders through the Annual General Meeting of Shareholders. b. Be responsible for any policies actions taken and taken according to interests of the Company and its vision and mission. c. Manage the Company effectively and efficiently.
Direksi diharuskan berkonsultasi dengan Dewan Komisaris atau pemegang saham atas beberapa hal yang sifatnya strategis. Susunan Direksi Perseroan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: - Direktur Utama : Darma Putra - Direktur : Purnadi Harjono
The Board of Directors is obliged to consult the Board of Commissioners or the shareholders on strategic issues. The Board of Directors in 2011 comprised:
Rapat Direksi Direksi mengadakan rapat rutin minimal 2 (dua) kali dalam setahun dan dapat mengadakan rapat sesuai permintaan tertulis dari Direktur Utama, salah seorang atau lebih Direktur atau anggota Dewan Komisaris. Direksi juga mengadakan rapat dengan para pimpinan divisi seminggu sekali untuk membahas masalah operasional dan menentukan perencanaan strategis dan upaya realisasinya.
Board of Directors’ Meetings The Board of Directors meets at least two times a year and may convene further meetings at the written request of the President Director or one or more members of the Board of Directors or Board of Commissioners. The Directors also meet with the heads of divisions once a week to discuss operational issues and determine the strategic plans and realization.
- President Director : Darma Putra - Director : Purnadi Harjono
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
59
Tata Kelola Perusahaan
Selama tahun 2011, Direksi telah melaksanakan rapat sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Rapat tersebut membahas kinerja keuangan dan kegiatan operasional perusahaan serta anak-anak perusahaan di bawahnya. Selain membahas kinerja perusahaan, Direksi membahas berbagai masalah penting agar ditentukan strategi ke depannya selain juga menyusun anggaran untuk tahun fiskal selanjutnya pada setiap rapat akhir tahun untuk kemudian dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuannya.
In 2011, the Board of Directors met twelve times, with a 100% attendance rate. Issues discussed at the meetings included the financial and operational performance of the Company and its subsidiaries. In addition to discussing the Company's performance, the Board discussed various other important issues to determine future strategy and, at the year-end meeting, to prepare the budget for the next fiscal year to be reported to the Board of Commissioners for approval.
Tabel Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2011
Table of the Board of Directors' Meeting Attendance in 2011
Nama Name
Jabatan Position
1
Darma Putra
Direktur Utama President Director
12
2
Purnadi Harjono
Direktur Director
12
No
60
Rapat yang dihadiri Attendance of meeting
Selama tahun 2011, juga diadakan rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) kali. Dalam rapat tersebut, Direksi memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Komisaris terkait kinerja keuangan dan kegiatan operasional untuk periode triwulanan Perusahaan dan anakanak perusahaan serta untuk mendapatkan masukan terkait aksi korporasi yang diusulkan oleh pihak manajemen.
In 2011, four joint meetings were held between the Board of Directors and the Board of Commissioners. During the meetings, the Board of Directors reports to the Commissioners on the financial and operational performance of the Company and its subsidiaries for the relevant quarter and obtains input related to corporate actions proposed by the management.
Pelatihan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Dalam rangka mengasah kemampuan manajerial maupun kepemimpinannya, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah mengikuti serangkaian pelatihan, yaitu di antaranya: a. Pelatihan A Touch of Personal Power yang merupakan seminar pelatihan mengenai pengembangan kualitas diri dan kepemimpinan. Melalui pelatihan ini, diharapkan Direksi Perseroan dapat mensinergikan bisnis yang kompleks.
Training for the Board of Commissioners and Board of Directors To sharpen their leadership and managerial skills, the Board of Commissioners and Board of Directors took part in various trainings, including: a. A Touch of Personal Power training, a seminar on selfdevelopment and leadership. Through this training the Directors of the Company were expected to develop their capacity to synergize a complex business.
b. Pelatihan Change Management yang merupakan pelatihan kepemimpinan untuk mencetak para pemimpin yang mampu mengantisipasi perubahan dan menjaga organisasi tetap berjalan sesuai koridornya.
b. Change Management training, a leadership training program to create leaders with the ability to anticipate change while keeping an organization within its corridors.
Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Kebijakan remunerasi ditetapkan oleh Dewan Komisaris bersama dengan Komite Remunerasi. Penetapan besaran remunerasi ini disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di industri serta kinerja perusahaan dan masing-masing individu. Pada tahun 2011, Perseroan telah memberikan paket remunerasi sebesar Rp1.418.768.690.
Remuneration Policy for the Board of Commissioners and Board of Directors The remuneration policy is determined by the Board of Commissioners in cooperation with the Remuneration Committee. The amount of remuneration is set according to the regulations applied in the industry, and the performance of the Company and each individual. In 2011, Company awarded a total remuneration package of Rp1,418,768,690.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Good Corporate Governance
Komite-Komite Perusahaan
Corporate Committees
Komite Audit Komite Audit merupakan pihak independen yang bertugas untuk memberikan rekomendasi dan pendapat profesional atas suatu hal kepada Dewan Komisaris. Komite ini menyampaikan laporan pertanggungjawabannya kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas sesuai dengan Pedoman Kerja. Lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Audit secara rinci adalah sebagai berikut:
Audit Committee The Audit Committee is an independence body charged with providing recommendations and professional advice on certain issues to the Board of Commissioners. The Committee reports to the Board of Commissioners and performs its tasks according to the Code of Work. The tasks and scope of work of the Audit Committee are to:
a. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. b. Menelaah informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. c. Melakukan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. d. Melakukan penelaahan terhadap independensi dan obyektifitas kinerja Auditor Eksternal. e. Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. f. Menelaah ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di pasar modal dan peraturan lainnya yang dapat berdampak pada kegiatan bisnis Perusahaan. g. Menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal. h. Melaporkan kepada Dewan Komisaris terkait sejumlah risiko yang dihadapi Perseroan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. i. Menelaah dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. j. Menjaga keamanan kerahasiaan dokumen, data dan informasi penting perusahaan. k. Menyusun Pedoman Kerja Komite Audit.
a. Identify matters that need the Board of Commissioners’ attention. b. Review the financial information disclosed by the Company, including Financial Statements, projections and other financial information. c. Evaluate the activities and results of the audit performed by the External Auditor. d. Review the independence and objectivity of the external Auditor. e. Review and evaluate the completed audit report of the External Auditor. f. Review the Company's compliance with capital market laws and regulations and any other regulations that may impact on the Company's business activities.
Dipimpin oleh seorang ketua, berikut susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 terdiri dari: Ketua : Yanda Mohammad Anggota : Supriyadi Budi Harsono Lim
The membership of the Audit Committee as of December 31, 2011 was as follows: Chairman : Yanda Mohammad Members : Supriyadi Budi Harsono Lim
Profil Yanda Mohammad dapat dilihat di halaman 19 dari Laporan Tahunan ini.
Yanda Mohammad’s profile can be found on page 19 of this Annual Report.
Supriyadi Warga Negara Indonesia, kelahiran Banyuwangi tahun 1974, telah ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009. Sarjana Ekonomi dari STIE
Supriyadi An Indonesian citizen, born in Banyuwangi in 1974, he was appointed to the Audit Committee in 2009. He has a degree in Economics from STIE Muhammadiyah, Jakarta, and
g. Review the implementation of the audit by the Internal Auditor. h. Report to the Board of Commissioners on the number of risks facing the Company and implementation of risk management by the Board of Directors. i. Review and report to the Board of Commissioners any complaints related to the Company's business activities. j. Safeguard the confidentiality of documents, data and critical enterprise information. k. Develop Guidelines for the Audit Committee.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
61
Tata Kelola Perusahaan
62
Muhamadiyah, Jakarta, ini masih menduduki posisi Supervisor di KAP. A.A.A.W & Rekan sejak tahun 2005. Beliau memulai karir profesionalnya sebagai Accounting staff di PT Purnama Jaya (1996-1997), lalu Senior Auditor di KAP Drs. M. Isjwara (1997-2004).
has been a Supervisor at the public accountancy firm of A.A.A.W & Partners since 2005. He began his professional career in the accounting department of PT Purnama Jaya (1996-1997), before becoming a Senior Auditor at public accountancy firm Drs. M. Isjwara (1997-2004).
Budi Harsono Lim Warga Negara Indonesia, menjabat anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2011. Pemilik gelar S1 bidang Manajemen (Keuangan) tahun 2002 dari Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) Jakarta dan gelar Master bidang Manajemen jurusan Pasar Modal dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta tahun 2005 ini, juga adalah Manajer Corporate Finance PT Bhakti Investama Tbk sejak Oktober 2011 dan bertanggung jawab untuk memberikan pertimbangan terhadap keputusan investasi dan corporate finance. Beliau sebelumnya adalah Junior Manager di PT Gunung Sewu Kencana pada Juli 2010-September 2011, Investment Associate di Kendall Court (Singapura) Pte Ltd Kantor Perwakilan Jakarta pada Mei 2008-Juli 2010, dan Supervisor Financial Controller di PT Indofood Sukses Makmur Tbk Oktober 2005 – Mei 2008. Beliau juga aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan terkait pasar modal, dan sebagainya.
Budi Harsono Lim An Indonesian citizen, he has been a member of the Audit Committee since 2011. He has a degree in Management (Finance) from Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) Jakarta (2001) and a Master’s degree in Management, specializing in the Capital Market, from the University of Indonesia, Jakarta (2005). He has served as Corporate Finance Manager at PT Bhakti Investama Tbk since October 2011 and is responsible for providing considerations on investment and corporate finance decisions. He previously served as a Junior Manager at PT Gunung Sewu Kencana (July 2010-September 2011), Investment Associate at Kendall Court (Singapore) Pte Ltd in its Jakarta office (May 2008–July 2010), and Supervisor Financial Controller at PT Indofood Sukses Makmur Tbk (October 2005–May 2008). He has participated in a number of seminars and trainings related to the capital market and other topics.
Rapat Komite Audit Komite Audit menyelenggarakan rapat minimal 2 (dua) kali setahun dan setiap risalah rapat yang dibuat harus dilaporkan kepada Dewan Komisaris dengan disertai oleh pendapat dan rekomendasi Komite. Pada tahun 2011, Komite Audit Perseroan telah melaksanakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali. Dari rapat yang dilakukan, ditegaskan bahwa tidak ada kelemahan atau pelanggaran yang bersifat material yang dilakukan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku.
Audit Committee Meetings The Audit Committee meets at least two times a year and the minutes of the meetings are reported to the Board of Commissioners with the opinions and recommendations of the Committee. In 2011, three Audit Committee meetings were held. The Audit Committee found no material weaknesses or violations of the Company's regulations.
Komite Audit juga dilibatkan dalam sejumlah rapat berkala dengan pihak manajemen Perseroan untuk membahas sejumlah hal yang terkait kinerja keuangan maupun non keuangan.
The Audit Committee is also involved in a number of regular meetings with the Company's management to discuss matters related to the Company’s financial and non-financial performance.
Grup Internal Audit
Internal Audit Group
Grup Internal Audit melaksanakan tugasnya dengan berpedoman pada Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang telah disesuaikan dengan peraturan Bapepam-LK yang memberikan kewenangan kepada Grup Internal Audit untuk melakukan pemeriksaan secara komprehensif kepada seluruh unit usaha di lingkungan Perusahaan.
The Internal Audit Group carries out its duties with reference to the Internal Audit Charter, which has been adapted to Bapepam-LK rules and authorizes the Internal Audit Group to conduct comprehensive audits of all the business units within the Company.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Good Corporate Governance
Lingkup tugas dan tanggung jawab Grup Internal Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
The scope of work of the Internal Audit Group is as follows:
a. Memberikan pandangan yang independent mengenai kondisi sistem pengendalian internal (internal control system) di Perseroan serta unit-unit usahanya. b. Mengkonsultasikan aspek pengendalian dan kegiatan lainnya. c. Mengevaluasi kondisi pengendalian internal (internal control). d. Meningkatkan kecukupan dan efektifitas dari sistem pengendalian internal (internal control system). e. Melakukan koordinasi dengan Internal Audit di unit usaha untuk memastikan kecukupan pemeriksaan audit. f. Meningkatkan kualitas kegiatan audit dan kompetensi auditor di unit usaha.
a. Provide an independent view on the condition of the internal control system in the Company and its business units. b. Consult on aspects of control and other activities.
Komite Audit juga bertugas menyusun Rencana Kerja Audit berbasis risiko untuk tiap unit usaha secara sistematis dengan memperhatikan berbagai faktor finansial maupun operasional, kinerja pengendalian di masa lalu dan aspek-aspek penting lainnya. Komite tersebut kemudian membawa usulan Rencana Kerja ini kepada Direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuannya. Komite ini juga bertanggung jawab untuk melaporkan temuan atas hasil kegiatan audit, implementasi rekomendasi serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan pengendalian internal (internal control) di lingkungan perusahaan.
The Audit Committee is also required to systematically develop a risk-based Audit Work Plan for each business unit, taking into account various financial and operational factors, the past performance of control and other important aspects. The Committee submits the proposed Work Plan to the Board of Directors for approval. The Committee is also responsible for reporting the results of the audit findings, the implementation of recommendations and other activities related to efforts to improve internal control within the Company.
Komite Remunerasi
Remuneration Committee
Lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi secara umum adalah memberikan masukan yang profesional kepada Dewan Komisaris dalam penentuan besaran remunerasi, bonus dan tunjangan bagi Dewan Komisaris, Direksi serta karyawan Perusahaan lainnya termasuk struktur, syarat dan pelaksanaan atas insentif jangka panjang bagi Direksi.
The scope of work of the Remuneration Committee includes providing professional input to the Board of Commissioners regarding the determination of the amount of the remuneration, bonuses and allowances to be paid to the Board of Commissioners, Board of Directors and employees of the Company, including the structure, conditions and implementation of long-term incentives for the Directors.
Komite Remunerasi menyelenggarakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali selama tahun 2011 yang menelaah kebijakan mengenai ketentuan remunerasi di Perusahaan.
The Remuneration Committee met three times in 2011 to review the Company’s policy on remuneration .
Dipimpin oleh seorang Ketua, susunan Komite Remunerasi Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
The composition of the Remuneration Committee as of December 31, 2011 was as follows: Chairman : Hary Tanoesoedibjo Members : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
c. Evaluate the condition of internal control. d. Improve the adequacy and effectiveness of the internal control system. e. Coordinate with the Internal Audit in the business units to ensure the adequacy of the audit. f. Improve the quality of audit activities and competence of the auditors in the business units.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
63
Tata Kelola Perusahaan
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Perseroan menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan untuk menjembatani antara Perusahaan dengan Bapepam-LK sebagai otoritas bursa serta pelaku pasar modal. Sekretaris Perusahaan bertugas untuk mengikuti perkembangan pasar modal, terutama terkait dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di pasar modal, di samping juga memastikan ketersediaan informasi yang akurat serta kemudahan akses terhadap informasi tersebut bagi publik, pemegang saham, maupun pemangku kepentingan. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal, Sekretaris Perusahaan memberikan saran secara lisan maupun tulisan kepada pihak Direksi.
Corporate Secretary’s tasks include monitoring developments in the capital market, particularly in relation to capital market rules and regulations, as well as ensuring the availability of accurate information to the public, shareholders, and stakeholders. As set forth in the Capital Market Law, the Corporate Secretary provides advice both verbally and in writing to the Board of Directors.
Sejak tanggal Oktober 2011, jabatan Sekretaris Perusahaan diduduki oleh Santi Paramita. Perempuan kelahiran Surabaya 16 Maret 1970 ini juga menjabat Vice President Senior General Counsel di PT Bhakti Investama Tbk sejak Januari 2012. Pemilik gelar Sarjana S1 Hukum (1992) dan Master bidang Notaris dan Pertanahan (2000) dari Universitas Indonesia ini sebelumnya menjabat General Manager Group Head of Commercial & Operational Legal PT Media Nusantara Citra Tbk selama Agustus 2010-Desember 2011, Anggota Komite Audit di PT Perdana Gapura Prima Tbk pada Januari 2008-2010, Partner di Firma Hukum Wiriadinata & Saleh pada April 2007-Agustus 2010, dan telah bergabung dengan Firma Hukum tersebut sejak tahun 2001. Sebelumnya beliau juga pernah pula bekerja pada PT Astra International Tbk sebagai Senior Legal Officer pada Juni 1994-Februari 1998. Since October 2011, the position of Corporate Secretary has been occupied by Santi Paramita. Born in Surabaya on March 16, 1970, she has also been the Senior Vice President General Counsel at PT Bhakti Investama Tbk since her appointment in January 2012. With a degree in Law (1992) and a Master’s in Notary and Land (2000) from the University of Indonesia, she was previously General Manager/Group Head of Commercial & Operational Legal at PT Media Nusantara Citra Tbk (August 2010-December 2011), a member of the Audit Committee of PT Perdana Gapura Prima Tbk (January 2008-2010), and a Partner at the Law Firm of Wiriadinata & Saleh (April 2007-August 2010) which she joined since 2001. Prior to that she was the Senior Legal Officer at PT Astra International Tbk from June 1994-February 1998.
64
Hubungan Investor
Investor Relations
Divisi Hubungan Investor yang ada di tubuh Perseroan bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi mengenai kinerja Perseroan secara transparan dan memastikan ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh para investor atau analis dan publik. Selain itu divisi ini bertugas membangun hubungan yang kondusif dengan otoritas bursa dan praktisi pasar modal serta memberikan masukan kepada pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang cepat untuk merespon dinamika bisnis yang ada. Divisi ini melakukan rapat dengan beberapa anak perusahaan setiap bulan untuk bertukar informasi terkait perkembangan dan kemajuan bisnis masing-masing anak usaha serta tantangan, target usaha dan strategi pencapaiannya ke depan.
The Company’s Investor Relations Division is responsible for delivering transparent information about the Company's performance and ensuring the availability of information needed by investors, analysts and the public. This division is also in charge of building conducive relationships with the exchange authorities and capital market practitioners and providing timely input to enable management decisions to respond rapidly to the dynamics of the business. The division meets with a number of subsidiaries each month to exchange information related to the development and progress of each subsidiary, as well as the challenges, targets and strategies going forward.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Good Corporate Governance
Manajemen Risiko risk management
Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Perseroan dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Perseroan yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu tingkat suku bunga), dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tatacara Perseroan. Perseroan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
In the course of doing business, the Company is exposed to various risks. The principal risks the Company faces in relation to financial instruments are credit risk, market risk (i.e. interest rates), and liquidity risk. The main function of risk management is to identify all key risks, measure them and manage the Company’s risk position in accordance with corporate policies and procedures. The Company regularly reviews its risk management policies and systems in response to changes in the market, products and best practices.
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perseroan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan dari penjualan produk.
Credit risk is the risk of financial losses that may be incurred if a customer fails to meet their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from trade receivables to the customer from product sales.
Risiko kredit pelanggan dikelola manajemen Perseroan sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Perseroan yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan.
Customer credit risk is managed in accordance with the Company's policies, procedures and controls related to the management of customer credit risk.
2. Risiko Pasar
2. Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perseroan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to market price changes. Company performance is affected by market risk, especially interest rate risk.
3. Risiko Suku Bunga
3. Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman bank dari Perseroan yang dikenakan suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates. This risk can affect the bank loans of the Company that have floating interest rates.
The Company closely monitors fluctuations in market interest rates and expectations in order to be able to take the most beneficial actions in a timely manner.
Perseroan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan secara tepat waktu.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
65
Tata Kelola Perusahaan
66
4. Risiko Likuiditas
4. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo.
5. Keterbukaan Informasi
5. Information Disclosure
Dalam rangka menjunjung transparansi dan sebagai bentuk kewajiban Perseroan sebagai perusahaan terbuka, kami menyediakan akses yang luas kepada publik, pelaku pasar, investor, pemegang saham maupun pemangku kepentingan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai Perseroan. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui penerbitan Laporan Tahunan maupun pernyataan kepada otoritas bursa.
6. Perkara Penting yang Dihadapi Perseroan
6. Material Litigation
Perseroan, pada periode Laporan Tahunan ini disajikan saat ini tidak sedang menghadapi atau terlibat dalam perkara penting apapun.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Liquidity risk is the risk that the Company will not be able to meet its obligations when they are due. Management monitors and evaluates cash inflows (cash-in) and cash outflows (cash-out) to ensure the availability of funds for any payments due.
In order to uphold transparency and as one of the Company’s obligations as a public company, we provide broad access to the public, market participants, investors, shareholders and stakeholders so that they can obtain accurate information regarding the Company. Such information can be obtained through the publication of the Annual Report as well as statements to the stock exchange authorities.
The Company, was not involved in or facing any legal claims when this Annual Report was presented.
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
67
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia human resources
Sebagai sebuah entitas bisnis yang dinamis, Perseroan menyadari pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang ada agar mampu menyikapi kebutuhan akan perubahan dalam organisasi perusahaan. Di samping itu, ekspansi bisnis yang dilakukan Perseroan juga membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif serta memiliki visi ke depan. As a dynamic business entity, the Company realizes the importance of developing the competence of its human resources so as to meet the demand for change in the organization. Moreover, the expansion of the Company’s business has increased the demand for creative, innovative and visionary human resources.
68
Perseroan juga menyadari perlunya menciptakan mekanisme yang efektif untuk membangun motivasi di setiap individu di lingkungan perusahaan agar terdorong untuk berkreasi dan meningkatkan produktivitasnya. Dalam hal ini, Perseroan memperhatikan faktor-faktor yang memberikan kepuasan bagi karyawan, seperti penghargaan terhadap prestasi kerja, pengakuan dan kemajuan personal. Sementara itu, Perseroan juga dituntut untuk memperhatikan faktor yang mendukung pencapaian kepuasan karyawan, seperti pemberian gaji, tunjangan yang memadai, keamanan kerja dan lingkungan kerja yang kondusif.
The Company believes that it is necessary to create an effective mechanism for building motivation among the individual members of staff to encourage their creativity and improve productivity. The Company therefore considers the various factors that can satisfy and motivate employees, such as rewards for work achievements, recognition and personal development. The Company also takes into consideration other factors that contribute to employee satisfaction, including salaries, adequate benefits, and a conducive working environment.
Terkait hal tersebut, pada tahun 2011 Perseroan mengambil sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk mendorong para karyawan agar mengembangkan kemampuan dan profesionalismenya melalui pelatihan pengembangan berbasis kompetensi teknis atau kompetensi non teknis. Program peningkatan kemampuan ini diselenggarakan secara terintegrasi dengan perusahaan induk, yakni PT Bhakti Investama Tbk serta beberapa anak perusahaan yakni PT MNC Securities, PT MNC Finance dan PT MNC Asset Management.
In 2011 the Company implemented a number of policies aimed at encouraging employees to develop their skills and professionalism through training on technical and non-technical competency-based development. These are integrated capacity development programs, organized in collaboration with the parent company, PT Bhakti Investama Tbk, and related subsidiaries, including PT MNC Securities, PT MNC Finance and PT MNC Asset Management.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Human Resources
Peningkatan Kemampuan Teknis TECHNICAL skill DEVELOPMENT
Upaya peningkatan kompetensi para karyawan diadakan berbagai pelatihan baik secara in house maupun public yang disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing.
Efforts to improve employee competencies are carried out through in-house and public training based on job fields.
Di antara program pelatihan tersebut adalah: • Seminar James Gwee • Seminar The Future HR • Seminar KYC dan Anti Money Laundring • Training PPA Accreditation Program • Training Effective Supervisory Skill • Training Essential Leadership Skill • Training Job Design • Training Talent Management • Secretary Forum
In 2011 the trainings included: • Seminar on James Gwee • Seminar on The Future HR • Seminar on KYC and Anti Money Laundering • Training on PPA Accreditation Program • Training on Effective Supervisory Skills • Training on Essential Leadership Skills • Training on Job Design • Training on Talent Management • Secretary Forum
Selain program pelatihan di atas, Perseroan membentuk Talent Inventory System yang merupakan fasilitas pengembangan potensi karyawan melalui rotasi kerja yang memberikan kesempatan pada mereka untuk bekerja di bidang yang diminatinya atau sesuai keahliannya. Rotasi kerja ini diharapkan juga akan semakin mengasah kemampuan dan pengalaman karyawan untuk mempersiapkan mereka ke jenjang karir yang lebih tinggi.
In addition to the programs above, the Company introduced a Talent Inventory System, a facility that accommodates the development of employees’ potential through job rotation, by giving employees opportunities to work in divisions in which they have a strong interest or appropriate skills. Job rotation is also expected to strengthen skills and ensure that employees gain appropriates experience in preparation for their career development in the Company.
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
69
Sumber Daya Manusia
Peningkatan Kemampuan Non-Teknis NON-TECHNICAL skill DEVELOPMENT
70
Program Outing
Outing Program
Program outing kali ini diadakan secara terintegrasi dengan induk dan anak-anak perusahaan. Tujuan dari penyelenggaraan program outing tersebut adalah untuk meningkatkan motivasi kerja dan juga teamwork di antara seluruh karyawan Perseroan dan anak-anak perusahaan. Outing 2011 dilakukan dalam dua batch, yaitu batch I pada bulan Juli 2010 dan batch II pada bulan September 2010 dengan bertempat di Santa Monica Resort. Program outing ini melibatkan seluruh Direksi dan karyawan Perseroan, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life, dan PT MNC Finance.
The company outing is an integrated program for the parent company and the subsidiaries and is aimed at building motivation and solid teamwork among the employees of the Company and its subsidiaries. In 2011, two outings were held to accommodate two batches of employees, one in July and the other in September, at Santa Monica Resort. All employees, including the Directors of the Company, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life, and PT MNC Finance, took part in the outings.
Halal Bihalal MNC Financial Services
MNC Financial Services Halal Bihalal
Dalam rangka menjalin tali silaturahmi antar Direksi dan karyawan yang tergabung dalam Perseroan dan anak-anak Perusahaan, manajemen menyelenggarakan acara Halal Bihalal setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H.
A Halal Bihalal was held to strengthen the relationship between the Directors and employees of the Company and its subsidiaries. The event was held following the celebration of Ied-ul Fitr on 1 Syawal 1432 H.
Penerbitan Newsletter Mingguan
Weekly Newsletter
Perseroan menerbitkan newsletter setiap hari Senin yang dikirimkan ke email masing-masing karyawan. Penerbitan newsletter yang memuat berbagai artikel dengan topik yang menarik ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada karyawan dalam mengawali aktivitasnya setiap minggu dan kemudian dapat berkarya seoptimal mungkin serta memberikan kontribusi terhadap kemajuan perusahaan. Meningkatnya motivasi karyawan diharapkan akan berdampak terhadap perkembangan pribadi setiap masing-masing karyawan serta peningkatan produktivitas mereka.
Every Monday, the Company sends a newsletter directly to the email of each employee. Through this newsletter, which contains a number of interesting articles on a variety of topics, we hope to inspire and motivate the employees, before they start the week’s activities, to deliver their best efforts to contribute to the Company’s growth. We believe that strong motivation will help each employee to strengthen their personal qualities and improve their productivity.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Human Resources
Perekrutan Karyawan employee RECRUITMENT
Perseroan senantiasa memperbaiki sistem manajemen sumber daya manusia melalui penerapan sistem perekrutan yang terarah pada keahlian karyawan sehingga manajemen dapat menentukan posisi yang tepat, merencanakan jenjang karirnya, melakukan penilaian kinerja dan pelatihan. Sementara itu, anak-anak perusahaan Perseroan, yaitu PT MNC Securities dan PT MNC Asset Management juga menyelenggarakan Marketing Development Program (MDP), yaitu program perekrutan tenaga kerja muda yang berkualitas dengan tujuan untuk merealisasikan percepatan pengembangan sumber daya manusia untuk menunjang proses bisnis dan pencapaian target. Melalui program ini, secara berkala karyawan tersebut akan mengikuti berbagai macam pelatihan dan pengembangan kompetensi. Kemudian, setelah mereka selesai menjalani pelatihan dan evaluasi, para karyawan tersebut akan ditempatkan di kantor cabang sesuai dengan kebutuhan yang ada.
The Company consistently improves the quality of its human resources through a skills-oriented recruitment system that enables the management to find suitable people for each position, plan for career development, conduct performance evaluation and provide training. The Company’s subsidiaries, PT MNC Securities and PT MNC Asset Management, also hold a Marketing Development Program (MDP), which is a recruitment program targeting young, high quality professionals and is aimed at accelerating human resource development to support effective business process and the achievement of targets. Through this program, employees take part in regular training and competence development activities. After completing the training and evaluation, the employees are placed at branch offices commensurate with staffing needs and employee competencies.
Hingga per 31 Desember 2011, Perseroan dan anakanak perusahaan memiliki 1.401 karyawan, meningkat sebesar 27,4% dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 yaitu sebanyak 1.100 karyawan. Berikut tabel komposisi karyawan Perseroan termasuk anak-anak perusahaan:
As per December 31, 2011, the Company and its subsidiaries employed a total of 1,401 people, an increase of 27.4% compared to position as per December 31, 2010, which was 1,100 employees. The composition of the employee in the Company and its subsidiaries is shown in the table below.
Perusahaan Company Name PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT MNC Securities PT MNC Asset Management PT MNC Finance
2007
2008
2009
2010
11
11
11
11
13
110
128
138
130
150
35
44
44
42
56
709
766
721
890
1.049
27
88
1.100
1.401
PT MNC Life Assurance PT MNC Asuransi Indonesia Jumlah Total
2011
45 865
949
914
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
71
Sumber Daya Manusia
Kesejahteraan Karyawan EMPLOYEE WELFARE
72
Dalam rangka memotivasi karyawan, Perseroan telah menentukan paket remunerasi yang menarik dengan sistem kompensasi dan benefit yang berdasarkan kompetensi dan kinerja (performance-based compensation). Oleh karena itu, Perseroan sejak beberapa tahun terakhir telah menetapkan kriteria penilaian kinerja (Performance Appraisal) yang bertujuan meningkatkan produktivitas karyawan sekaligus memberikan penghargaan yang adil dan memuaskan.
To motivate the employees, the Company offers a competitive, performance-based remuneration package. Over the last few years, the criteria for Performance Appraisal have therefore been aimed at improving the productivity of the employees as well as ensuring fair and satisfying rewards.
Selain itu, Perseroan juga memberikan fasilitas lain yang sesuai dengan ketentuan mengenai kesejahteraan karyawan yang disyaratkan dalam Aturan Ketenagakerjaan yang berlaku, seperti membayar gaji di atas upah minimum regional (UMR), fasilitas Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja/JAMSOSTEK, dan jaminan perawatan kesehatan (rawat inap, rawat jalan, melahirkan, kacamata) sesuai kebutuhan pegawai. Perseroan juga melengkapi fasilitas bagi karyawannya dengan menyelenggarakan Program Dana Pensiun.
The Company also offers other facilities in compliance with the provisions on employee welfare standards stipulated in the Labor Law, including ensuring that salaries are above the regional minimum wage, and providing religious holiday allowances, labor insurance (JAMSOSTEK), and health insurance (covering in-patient and outpatient treatment, post-natal health care, and glasses) according the needs of the employees. The Company also provides a Pension Fund program.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Lembaga Penunjang | Supporting Institutions
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
73
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan corporate Social responsibility
74
Sebagai perusahaan yang peduli atas kesejahteraan dan permasalahan sosial masyarakat, Perseroan secara konsisten melakukan kegiatan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Setiap tahunnya Perseroan selalu mengagendakan kegiatan CSR baik yang dilakukan secara sendiri maupun bersama dengan anakanak perusahaannya.
As a caring company that is concerned about social welfare and community issues, the Company has consistently conducted corporate social responsibility (CSR) programs. Each year the Company’s CSR agenda is carried out by the Company itself or as an integrated program with its subsidiaries.
Pada bulan Desember 2011, Perseroan bersama dengan salah satu anak perusahaannya, MNC Finance, mengadakan kegiatan bhakti sosial yang berkoordinasi dengan Sahabat Anak. Sahabat Anak merupakan sebuah organisasi sosial yang membantu anak-anak jalanan dalam kaitannya dengan bidang pendidikan. Pada kegiatan ini, Perseroan membuat acara hiburan dengan menghadirkan tim perkusi dari MNC Finance di samping juga menyerahkan bantuan uang tunai serta paket kebutuhan sehari-hari bagi anak-anak jalanan tersebut.
In December 2011, the Company and its business entity, MNC Finance, held a social event in coordination with Sahabat Anak. Sahabat Anak is a social organization that helps to provide adequate education for street children. Besides distributing cash donations and packages of daily needs for the children, some of Company’s employees joined Sahabat Anak Foundation volunteers in assisting the street children with their studies. The event also included a percussion performance by employees of MNC Finance.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Lembaga Penunjang | Supporting Institutions
Lembaga Penunjang Supporting Institutions
Notaris Notary Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn Menara Sudiman 18th Floor Jl. Jend.Sudirman Kav 60 Jakarta 12190 Phone : +62 21 520 4778 Fax : +62 21 520 4779, 520 4780 Akuntan Publik Public Accountant Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Cyber 2 Tower 21st Floor Unit F Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950 Phone : +62 21 2553 9299 Fax : +62 21 2553 9298 Biro Administrasi Efek Share Registrar PT BSR Indonesia Komp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150 Phone : +62 21 631 7828 Fax : +62 21 631 7827
2011 Annual Report PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Embracing New Opportunities for Higher Growth
75
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bhakti Capital indonesia Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below:
Dewan komisaris Board of Commissioners
direksi Board of Directors
Hary Tanoesoedibjo
Darma Putra
Komisaris Utama President Commissioner
Direktur Utama President Director
Hary Djaja
Purnadi Harjono
Komisaris Commissioner
Direktur Director
Yanda Mohammad Komisaris Independen Independent Commissioner
76
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2011 Merengkuh Peluang Baru demi Pertumbuhan yang Lebih Tinggi
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 JANUARY 1, 2010
Daftar Isi/Table of Contents Halaman/ Pages
Surat Pernyataan Direksi
Statement of Directors
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3-4
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Changes In Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6-7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Informasi Tambahan :
8 - 89
Notes to the Consolidated Financial Statements Suplement Information:
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan /
31 Desember 2011/
31 Desember 2010/
1 Januari 2010/
Notes
December 31, 2011
December 31, 2010
January 1, 2010
ASET Kas dan setara kas Deposito pada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia
ASSETS 2d,2e,4,38
2d,5
196.394.764.552
104.244.412.831
4.576.639.742
4.333.082.853
320.059.116.056
Cash and cash equivalents
4.102.717.935
Deposits in Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia
Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia Nasabah Marjin Pembiayaan konsumen - bersih Anjak Piutang - bersih Premi dan reasuransi
2d,2h,6 2d,2f,2h,7 2d,2f 2d,2t,2aa,8 2d,2k,2aa,9 2u,2x,12
83.867.740.500 215.260.102.816 8.629.326.452 316.366.284.985 7.150.480.169 16.844.389.142
81.036.966.000 200.198.279.613 30.883.303.153 187.703.039.385 8.314.197.389 906.412.389
30.429.009.500 132.733.414.794 203.185.759.843 12.065.767.282 -
Receivables Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia Customers Margin Consumer financing - net Factoring - net Premium and reinsurance
Penanaman neto sewa pembiayaan
2d,2s,2aa,10
80.647.343.201
81.418.334.915
54.740.771.015
Net Investment in direct financing leases
459.853.771.273
425.140.412.849
232.995.163.214
Securities owned
16.819.076.612
1.524.815.151
2.285.666.892
Other receivables Prepaid expenses and advance payments
Portofolio efek Piutang lain-lain
2d,2h,2l,2aa,11 2d,13
Biaya dibayar dimuka dan uang muka
2g,14
18.121.737.558
10.309.655.404
4.396.150.663
Aset pajak tangguhan
2cc,25
16.914.400.222
14.776.632.718
6.950.430.083
Deferred tax assets
625.000.000
610.000.000
610.000.000
Invesments in shares of stock
1.457.054.499
1.637.140.236
1.024.307.137
Prepaid taxes
3.097.777.059
6.037.764.590
10.294.470.921
Estimated claims for tax refund
30.896.769.065
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 45,429,999,411 in December 31, 2011; Rp 34,017,196,986 in December 31, 2010 Rp 27,095,482,543 in January 1, 2010
Penyertaan saham
2m,2o,15
Pajak dibayar dimuka Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 45.429.999.411 pada 31 Desember 2011; Rp 34.017.196.986 pada 31 Desember 2010 dan Rp 27.095.482.543 pada 1 Januari 2010
2cc,25 2i,16
40.556.695.739
31.043.494.014
Goodwill
2e,2p,18
5.493.623.280
3.837.850.289
-
Goodwill
Aset lain-lain
2d,2z,17
6.126.942.397
8.624.295.348
7.838.933.816
Other assets
1.498.803.150.198
1.202.580.089.127
1.054.608.448.215
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / 31 Desember 2011/ Notes December 31, 2011
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011, December 31, 2010 and January 1, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2010/ December 31, 2010
1 Januari 2010/ January 1, 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia Nasabah Usaha Reasuransi Wesel bayar Utang Lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas pada pemegang polis Pinjaman yang diterima Utang obligasi - bersih Utang sewa pembiayaan
LIABILITIES AND EQUITY
2d,2h,6 2d,2j,21 19 2x,20 22 23 2bb,24,41 2cc,25 2cc,25 2q,2u,29 2j,26 2p,28 2u,27
JUMLAH LIABILITAS
69.918.624.500 265.720.611.446 21.626.460.572 4.551.646.064 65.500.000.000 54.419.704.914 20.449.228.352 3.685.285.561 3.465.464.197 52.764.615.641 324.612.510.863 94.079.872.493 1.991.798.458
64.868.679.500 192.686.564.269 18.170.297.207 343.290.221 41.220.000.000 9.162.904.622 12.362.297.180 2.581.978.603 1.209.790.974 17.680.126.420 218.386.116.305 149.636.950.517 7.284.294.274
19.129.335.000 241.906.096.140 5.587.209.862 323.466.889 11.719.519.722 1.811.638.876 95.190.215.587 298.009.381.757 1.487.420.600
982.785.823.061
735.593.290.092
675.164.284.433
EKUITAS Modal saham: Modal dasar 4.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.250.175.000 saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba: Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES Payables Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia Customers Trade Reinsurance Notes payable Other payables Accrued expenses Taxes payable Deferred tax liabilities Liabilities to policy holders Borrowings Bonds payable - net Obligations under finance lease TOTAL LIABILITIES
EQUITY
31 32 33
30
125.017.500.000 35.224.473.035 (180.845.118)
125.017.500.000 35.224.473.035 (1.213.901.257)
125.017.500.000 35.224.473.035 (1.346.718.854)
355.864.622.197
307.900.079.027
220.531.960.028
Capital stock Authorized - 4,000,000,000 shares with par value of Rp 100 per shares Issued and fully paid 1,250,175,000 shares Additional paid-in capital Other equity component Retained earnings: Unappropriated
515.925.750.114 91.577.023
466.928.150.805 58.648.230
379.427.214.209 16.949.573
Equity atributable to the Owners of parent Non - controlling interest
516.017.327.137
466.986.799.035
379.444.163.782
TOTAL EQUITY
1.498.803.150.198
1.202.580.089.127
1.054.608.448.215
TOTAL LIABILITES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
PENDAPATAN USAHA Sewa pembiayaan dan operasi Pendapatan manajemen investasi Pembiayaan konsumen Pendapatan premi bersih Komisi perantara pedagang efek Bunga dan dividen Jasa manager investasi Anjak piutang Jumlah Pendapatan usaha
Catatan/ Notes
2010
2aa 90.974.773.942 87.098.550.801 63.544.919.675 44.262.452.072 29.359.870.472 12.933.449.139 12.259.731.466 899.665.989
36 34 37 35
341.333.413.556
55.502.931.746 106.998.861.613 89.457.652.185 22.989.294.493 5.379.201.707 9.049.093.561 1.504.062.419 290.881.097.724
Total Revenues
100.763.545.928 23.058.142.811
71.797.894.486 19.876.375.417
18.859.246.962 13.269.893.960 10.633.708.171 9.987.538.229 9.797.778.895 8.675.298.386 7.916.477.397 7.191.899.655 4.734.139.210 3.136.228.374 2.368.608.283 1.671.627.251 755.993.244 25.091.226.015
9.051.951.182 99.588.760 8.438.124.056 9.541.964.638 6.308.867.185 4.709.476.213 3.303.827.016 1.580.553.296 2.805.629.675 1.725.974.096 560.209.875 11.652.368.874
OPERATING EXPENSES Salaries and employees benefits Advertising and promotion Decrease (increase) in liability for future policy benefits Rent Net commission Claims and benefits Depreciation Impairment for accounts receivables Communication and Information Office supplies Travelling and transportation Employee benefits Professional fees Repairs and maintenance Entertainment and representation Others
247.911.352.771
151.452.804.769
Total Operating Expenses
93.422.060.785
139.428.292.955
OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Rugi selisih kurs - bersih Rugi penjualan agunan yang dikuasai Beban bunga dan administrasi bank Lain-lain - bersih
6.106.846.639 (495.198.457) (8.355.091.056) (48.725.721.528) 8.767.619.706
7.441.244.216 (357.426.952) (10.303.154.364) (58.274.516.573) 5.942.641.716
OTHER INCOME (EXPENSES) Interest expense Lloss on foreign exchange - net Loss on sale of repossessed assets Bank interest and bank charges Others - net
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
(42.701.544.696)
(55.551.211.957)
Other Expenses - Net
50.720.516.089
83.877.080.998
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
6.410.050.966
INCOME TAX (EXPENSE) Current tax Deferred tax
6.410.050.966
INCOME TAX (EXPENSE)
90.287.131.964
NET INCOME
BEBAN USAHA Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Penurunan (kenaikan) liabilitas manfaat polis masa depan Sewa Komisi bersih Klaim dan manfaat Penyusutan Penurunan nilai piutang Komunikasi dan informasi Beban kantor Perjalanan dinas dan transportasi Imbalan kerja Jasa profesional Perbaikan dan pemeliharaan Jamuan dan representasi Lain-lain Jumlah Beban Usaha LABA USAHA
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan JUMLAH MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH
2aa
REVENUES Financing and operating lease Investment banking income Consumer financing Net premium income Brokerage commissions Interest and dividend Management investment fees Factoring
2bb, 41
25 (82.351.606) (181.741.434) (264.093.040) 50.456.423.049
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011
2010
1.036.512.484
132.817.597
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Available for sale financial assets
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
51.492.935.533
90.419.949.561
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
50.464.893.170 (8.470.121)
90.284.192.332 2.939.632
PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest
JUMLAH
50.456.423.049
90.287.131.964
TOTAL
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO : Owners of the parent Non-controlling interest
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Aset keuangan tersedia untuk dijual
LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
51.500.632.517 (7.696.984)
90.417.009.929 2.939.632
JUMLAH
51.492.935.533
90.419.949.561
TOTAL
40
72
BASIC EARNINGS PER SHARE
LABA PER SAHAM DASAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Diatribusikan kepada pemegang ekuitas induk / Attributable to the equity holders of the parent Laba belum direalisasi atas perubahan
Modal
Selisih Nilai
nilai wajar
Transaksi
Aset Keuangan
Restrukturisasi
Tersedia untuk
Selisih Transaksi
Entitas Sepengendali/
Dijual/
Perubahan Ekuitas
kepada
Unrealized gain
Anak Perusahaan/
Kepentingan Nonpengendali/
Didistribusikan
Ditempatkan dan
Tambahan
Difference in value of
Disetor Penuh/
Modal disetor/
restructuring
of change in
Diferrences due to
Issued and
Additional
transactions
in fair value of
changes in
Catatan/
fully paid
paid-in
of entities under
available for sale
equity of
Saldo Laba/
Jumlah/
non-controling
Jumlah ekuitas/
Notes
capital stock
capital
common control
financial assets
subsidiaries
Retained earnings
Total
interest *)
Tota l equity-net
Saldo per 1 Januari 2010
125.017.500.000
35.224.473.035
(1.346.718.854)
-
Attributable to
-
220.531.960.028
379.427.214.209
16.949.573
379.444.163.782
Dampak penerapan awal PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006)
of PSAK 50 (Revised 2006) 46
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010
(415.723.333) 125.017.500.000
35.224.473.035
(1.346.718.854)
-
-
220.116.236.695
(415.723.333) 379.011.490.876
16.949.573
(415.723.333) 379.028.440.449
setelah dampak penerapan PSAK
43
Entitas anak baru
Saldo per 31 Desember 2010
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
-
-
-
132.817.597
-
90.284.192.332
90.417.009.929
-
-
-
-
-
(2.500.350.000)
(2.500.350.000)
-
-
-
-
-
-
125.017.500.000
35.224.473.035
132.817.597
-
307.900.079.027
-
-
50.464.893.170
(1.346.718.854)
-
1.035.739.347
Perubahan kepemilikan
(2.683.208)
Dividen
43
-
-
-
-
-
Entitas anak baru
42
-
-
-
-
-
125.017.500.000
35.224.473.035
Saldo per 31 Desember 2011
and 55 (Revised 2006) Balance as at January 1, 2010 after effect of first adoption of PSAK
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Dividen
Balance as of January 1, 2010 Adjustment in respect of initial adoption
(1.346.718.854)
1.168.556.944
(2.683.208)
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 2a.
-
355.864.622.197
(194.000)
90.419.949.561
Other comperehensive Income
(2.500.544.000)
Dividend
38.953.025
38.953.025
New Subsidiaries
466.928.150.805
58.648.230
466.986.799.035
Balance as of December 31, 2010
51.500.632.517
(7.696.984)
51.492.935.533
Other Comperehensive Income
-
Change in share holding
(2.683.208) (2.500.350.000)
2.939.632
(2.500.350.000) 515.925.750.114
2.683.208 (900.000)
(2.501.250.000)
Dividend
38.842.570
38.842.570
New Subsidiaries
91.577.023
516.017.327.137
Balance as of December 31, 2011
*) Reclassified, refer to Note 2a.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
Years Ended
31 Desember 2011 dan 2010
December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penjualan aset keuangan Penerimaan (pembayaran) kepada nasabah - bersih Penerimaan (pembayaran) dari premi dan klaim reasuransi Penerimaan komisi perantara perdagangan efek Penerimaan bunga dan jasa giro Penerimaan (pembayaran) dari Pembiayaan konsumen - bersih Penerimaan dari manajer investasi Penerimaan dari restitusi pajak Penerimaan lainnya Penerimaan dari jasa penasehat keuangan Pembayaran pajak Pembayaran bunga Pembayaran kepada karyawan Pembayaran kepada pihak ketiga lainnya - bersih Perolehan aset keuangan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
Catatan/ Notes
2010
29.417.590.472 16.302.730.979
23.745.414.041 9.637.371.536
15.027.416.580
131.041.195.227
13.677.075.774 5.235.138.398
9.926.275.804 6.602.474.888
4.287.184.497 (5.603.035.324) (43.126.339.321) (89.864.978.191)
1.285.892.214 (5.350.736.901) (37.790.463.824) (80.763.658.465)
(106.087.826.880) (1.401.932.518.299)
(44.753.132.341) (181.583.511.036)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from sale of financial assets Receipts from (payments of) costumers - net Receipts from (payment of) premium and reinsurance claims Receipts from brokerage commissions Receipts from interests Receipts from (payment of) consumer financing - net Receipts from management investment fee Received from taxes refund Others receipts Receipts from financial advisory services Payment for taxes Interest payment Payments to employees Payment to other third parties - net Acquisition of financial assets
(211.094.906.365)
Net cash flows provided by (used in) operating activities
13.003.284.711 1.032.497.000 (6.517.346.505) 7.811.464.440
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceed from acquisition of subsidiary Proceeds from dispossal fixed assets Acquisition to fixed assets Placement of investment
1.471.753.414.970
129.510.771.694
80.474.349.539
(171.623.243.103)
35.765.920.016
(979.556.099)
25.326.123.210
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari akuisisi anak perusahaan Penerimaan dari penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Penempatan investasi
4.129.106.366 569.225.715 (15.993.272.948) (26.919.769.198)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas Investasi
(38.214.710.065)
42
15.329.899.646
Net cash flows provided by (used in) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Pinjaman Pembayaran deviden Pembayaran pinjaman pada pihak ketiga
445.428.071.491 (2.460.279.300) (337.928.853.615)
188.604.593.975 (2.459.537.800) (206.194.752.682)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceed from borrowings Payment of dividends Payments to third parties
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
105.038.938.576
(20.049.696.507)
Net cash flows provided by (used in) financing activities
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
Years Ended
31 Desember 2011 dan 2010
December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Catatan/ Notes
2010 CASH FLOWS FROM NET INCREASE (DECREASE) CASH AND (215.814.703.225) CASH EQUIVALENTS
92.150.351.721
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
104.244.412.831
320.059.116.056
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
196.394.764.552
104.244.412.831
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Saldo Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Bank Deposito berjangka
Cash and Cash equivalents consist of: 3.531.038.859 100.893.725.693 91.970.000.000
1.939.614.619 20.803.834.212 81.500.964.000
196.394.764.552
104.244.412.831
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Cash Bank Time deposit
SUPLEMENTAL DISCLOSURE
Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas:
Non cash activities:
Penambahan aset tetap melalui utang
659.350.000
Perolehan aset tetap dari barang tarikan
349.391.742
2.060.000.000 -
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
Increase in liabilities for purchase of Fixed assets Additions to fixed assets from take over
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 1. UMUM a.
2 13
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Pendirian Perusahaan
2 2 # 3 1. GENERAL a.
3
3
3
2
3
4
8
5
The Company's Establishment
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan Akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, No. 100 tanggal 15 Juli 1999. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C16030.HT.01.01.Th.99 tanggal 6 September 1999 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 3 April 2001, Tambahan No. 2097.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (the "Company”) was established based on the Notarial Deed No. 100 of Rachmat Santoso, S.H., a Notary in Jakarta, dated July 15, 1999. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decree No. C-16030 HT.01.01.Th.99 dated September 6, 1999 and was published in the State Gazette No. 27, dated April 3, 2001, Supplement No. 2097.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk pengangkatan kembali dewan komisaris dan direksi perusahaan, berdasarkan akta notaris Sutjipto, SH, No. 379 tanggal 8 April 2011, notaris pengganti Aulia Taufani, SH,. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0080204.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 05 Oktober 2011.
The Company’s Articles of Association has been amended from time to time. The latest amendment concerning the reappointment of the Company’s Boards of Commissioners and Directors which was covered by Notarial Deed No. 379 of Sutjipto, SH, dated April 8, 2011, a substitute notary of Aulia Taufani, SH,. This amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0080204.AH.01.09.Th.2011 dated October 05, 2011.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di MNC Tower, lantai 4, Jalan Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340, Indonesia.
The Company is domiciled in Jakarta with its office located at MNC Tower, 4th floor, Jalan Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340, Indonesia.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang jasa yang berkaitan dengan konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi.
The Company’s scope of activities comprises of services related to financial consultation, management and administration.
Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tanggal 19 Mei 2000.
The Company started its commercial operations on May 19, 2000.
b. Penawaran Umum Saham
b.
Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 23 Maret 2001, Perusahaan menerbitkan sejumlah 150.000.000 waran seri A kepada karyawan yang akan dibagikan cuma-cuma secara bertahap dalam jangka waktu 6 tahun. Harga pelaksanaan adalah sebesar nilai buku Perusahaan pada saat pelaksanaan waran, berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik. Sampai dengan 31 Desember 2011, waran yang telah dilaksanakan sejumlah 175.000 lembar.
On March 23, 2001, the Company issued 150,000,000 Series A warrants, which were offered to employees to be exercised within 6 years. The exercise price is the Company’s book value per share to be determined based on latest audited financial statements at the date of exercise. As of December 31, 2011, 175,000 warrants have been exercised.
Pada 18 Mei 2001, Perusahaan melakukan penawaran umum atas 250.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam berdasarkan Surat Keputusan No. S-1096/PM/2001 tanggal 18 Mei 2001 untuk melakukan penawaran umum atas 250.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal per saham Rp 100 dan harga penawaran Rp 250 per saham kepada masyarakat. Saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 8 Juni 2001.
On May 18, 2001, the Company conducted initial public offering of 250,000,000 shares to the public. The Company obtained the effective notification from the Chairman of Bapepam with decree No.S-1096/PM/2001 dated May 18, 2001 for its public offering of 250,000,000 with par value of Rp 100 per share at the offering price of Rp 250 per share to the public. The Company’s shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on June 8, 2001.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 1. UMUM (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 1. GENERAL (continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
c. The boards Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
of
2
3
4
8
Commissioners,
5
Directors
and
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Hary Tanoesoedibjo Hary Djaja Yanda Mohamad
Direksi Direktur Utama Direktur
Darma Putra Purnadi Harjono
Directors President Director Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Yanda Mohamad Supriyadi Hendrik Handoko
Audit Committee Chairman Member Member
Jumlah karyawan tetap Grup per 31 Desember 2011 adalah 1.410 orang karyawan dan 1.087 orang karyawan per 31 Desember 2010 (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has 1.410 and and 1.087 permanent employees respectively as of December 31, 2010 (unaudited).
Jumlah kompensasi yang diterima Komisaris dan Direksi Grup kurang lebih sebesar Rp 15.543.939.363 pada tahun 2011 dan Rp 9.445.663.996 pada tahun 2010.
The total remuneration of the Group's Commissioners and Directors approximately amounted to Rp 15,543,939,363 in 2011 and Rp 9,445,663,996 in 2010.
d. Structure of the Subsidiaries
d. Struktur Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh penyertaan pada Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the investments in shares of stock in consolidated subsidiaries are as follows: Tahun Persentase
Operasi
Kepemilikan/
komersial
Entitas Anak/
Lokasi/
Kegiatan Usaha Utama
Persentage of
Subsidiaries_____________
Location
Type of Business__________
ownership__
PT MNC Asset Management
Jakarta
Jasa pengelolaan Investasi/
(MNCAM) PT MNC Finance (MNCF)
Fund Investment Jakarta
Jakarta
2011
2010
______________
______________
99,998%
2000
35.049.825.368
27.143.020.313
99,998%
1990
508.721.339.339
358.948.554.272
99,998%
2004
787.785.252.873
746.298.396.428
99,934%
2010
99.700.375.492
60.667.849.227
99,904%
2011
58.484.661.324
60.887.829.958
Lembaga Pembiayaan/ Multi Finance
PT MNC Securities (MNCS)
Year of Incorporation
Total aset/ Total assets
Jasa Perantara pedagang efek dan penjamin emisi/ Brokerage and underwriting
PT MNC Life Assurance (MNCL)
Jakarta
PT Jamindo General Insurance
Jakarta
Jasa asuransi jiwa/ Life assurance Jasa asuransi umum General insurance
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 1. UMUM (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
d. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
e.
2 1.
2 # 3 3 3 3 GENERAL (continued)
3
4
8
5
d. Structure of the Subsidiaries (continued
Berdasarkan akta No.192 dan 193 Notaris Humberg Lie, SH,SE, Mkn, di Jakarta, tanggal 20 Desember 2011, Perusahaan mengakuisisi PT Jamindo General Insurance dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 99.904%.
Based on Notarial Deed No.192 and No. 193 Humberg Lie, SH, SE, Mkn, in Jakarta, dated December 20, 2011, the Company acquired 99,904% of PT Jamindo General Insurance.
Berdasarkan akta No.195 Notaris Humberg Lie, SH,SE, Mkn, tanggal 20 Desember 2011, perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Entitas Anaknya (PT Jamindo General Insurance) dari semula sebesar Rp 40.000.000.000 menjadi Rp160.000.000.000 dan mengubah nama Entitas Anak menjadi PT MNC Asuransi Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar Entitas Anak tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM pada Januari 2012.
Based on Notarial Deed No.195 of Humberg Lie, SH, SE, Mkn, dated December 20, 2011, the company agreed to increase the authorized capital of PT Jamindo General Insurance (a Subsidiary), from Rp 40,000,000,000 to Rp 160,000,000,000 and to change its name to PT MNC Asuransi Indonesia. The changes in the Articles of Association has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia on January 2012.
Berdasarkan keputusan Pemegang Saham, tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Entitas Anaknya (PT MNC Asuransi Indonesia) dari Rp 40.000.000.000 menjadi sebesar Rp 41.500.000.000 dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar Rp 41.460.000.000.
Based on the Decision of stockholders, December 29, 2011, the Company agreed to increase the issued and paid up capital of PT MNC Asuransi Indonesia, a subsidiary from Rp 40,000,000,000 to Rp 41,500,000,000 with ownership of Rp 41,460,000,000.
Penyelesaian laporan keuangan konsolidasi
e.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Completion of consolidated financial statements The accompanying consolidated financial statements were complete and authorized for issue by the Company's management on March 21,2012.
Laporan keuangan konsolidasi telah selesai dan disetujui oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 21 Maret 2012.
a.
2
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.
Laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements of the Group for the years ended December 31, 2011 have been prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan engungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, comparative information and consistency and introduces new isclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) have significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan di atas.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAK effective January 1, 2011 as mentioned above.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for the consolidated statements of cash flows and certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup telah menerapkan PSAK No.2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan .
Effective January 1, 2011, the Group has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), Statement of Cash Flows”, which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009)does not have significant impact on the consolidated financial statements.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The reporting currency used in the group consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif:
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively:
(i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”);
(i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”);
(ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak;
(ii) loss of control over a subsidiary;
(iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control;
(iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan
(iv) potential voting rights in determining the existence of control;
(v) konsolidasi atas entitas anak pembatasan jangka panjang.
memiliki
(v) consolidation of a subsidiary that is subject to longterm restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas-entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including for the related disclosures in the consolidated financial statements.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
From January 1, 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas-entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries mentioned in Note 1b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
yang
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
b.
5
Principles of Consolidation (continued)
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
i.
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
i.
ii.
kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
ii. power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
iii. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
iii. power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
iv. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
iv. power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi Entitas Anak diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a subsidiary are attributed to NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Kelompok Usaha:
If it losses control over a subsidiary, the Group:
i.
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
i.
ii.
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
ii. derecognizes the carrying amount of any NCI;
iii. menghentikan pengakuan akumulasi penjabaran, yang dicatat di ekuitas;
selisih
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
iii. derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
iv. recognizes the fair value of the consideration received;
v. mengakui setiap sisa investasi pada nila wajarnya;
v. recognizes the fair value of any investment retained;
vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
vi. recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
vii. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
vii. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
b.
c.
5
Principles of Consolidation (continued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents a portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior January 1, 2011
Proporsi bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset neto dan laba atau rugi neto entitas anak konsolidasian sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas atas Laba Rugi Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The proportionate shares of minority shareholders in net assets and net income or loss of the consolidated subsidiaries were previously presented as “Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of financial position and as “Minority Interest in Net Income of Consolidated Subsidiary” in the consolidated statements of comprehensive income.
Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu entitas anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perseroan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada entitas anak tersebut atau terdapat kewajiban yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya entitas anak melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perseroan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang di bebankan pada Perseroan dapat dipulihkan.
The losses applicable to the minority interests in a subsidiary may have exceeded the minority interests in the equity of the subsidiary. The excess and any further losses applicable to the minority interests were absorbed by the Company as the majority shareholder, except to the extent that minority interests had other long-term interest in the related subsidiary or had binding obligations for, and were able to make good of, the losses. If the subsidiary subsequently reported profits, all such profits were allocated to the majority interest holder, in this case, the Company, until the minority interests’ share of losses previously absorbed by the Company were recovered.
c.
Penggabungan usaha Efektif tanggal 1 Januari menerapkan secara prospektif 2010), “Kombinasi Bisnis” yang bisnis yang terjadi pada tahun/periode buku yang setelah tanggal 1 Januari 2011.
2011, Perusahaan PSAK No. 22 (Revisi berlaku bagi kombinasi atau setelah awal dimulai pada atau
Business Combinations Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after January 1, 2011.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
c.
c.
Penggabungan usaha (lanjutan)
5
Business Combinations (continued)
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan:
In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Company:
- menghentikan amortisasi goodwill; - mengeliminasi jumlah tercatat amortisasi goodwill terkait; dan
- ceased the goodwill amortization; akumulasi
- eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and
- melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
- performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No. 22 (Revised 2010) has a significant impact on the financial reporting including for the related disclosures in the consolidated financial statements.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
From January 1, 2011
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya- biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
c.
c.
Penggabungan usaha (lanjutan)
5
Business Combinations (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
c.
c.
Penggabungan usaha (lanjutan)
5
Business Combinations (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Sebagai perbandingan dengan persyaratanpersyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to January 1, 2011:
i.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset bersih teridentifikasi;
i.
ii.
Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
ii. Business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;
iii. Imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha mempunyai kewajiban saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
iii. Contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
d. Instrumen Keuangan
d.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
Business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
Financial Instruments Effective January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which superseded PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs were applied prospectively.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
d. Instrumen Keuangan (lanjutan)
d.
5
Financial Instruments (continued)
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, ke dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip-prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
(i) Aset keuangan
(i) Financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity financial assets, and available for sale financial assets, as appropriate. The group determines the classification of their financial assets at initial recognition.
Pengakuan dan pengukuran
Recognition and measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Instrumen Keuangan (lanjutan)
d.
Financial Instruments (continued) (i) Financial assets (continued)
(i) Aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, Deposito pada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia, piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia, nasabah, marjin, pembiayaan konsumen, anjak piutang, penanaman neto sewa pembiayaan, piutang premi dan reasuransi, piutang lain-lain dan aset lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Sedangkan portofolio efek diklasifikasikan menjadi aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
The Group's financial assets consists of cash and cash equivalents, deposits in Institute of Clearing and Settlement Guarantee of Securities Company in Indonesia (LKPEI), receivables from Institute of Clearing and Settlement Guarantee of Securities Company in Indonesia, customers, margin, consumer financing, factoring, net investment in direct financing leases, premiums and reinsurance receivables, other receivables and other assets classified as loans and receivables. Securities owned are clasifield as financial assets at fair value through profit or loss, held to maturity and available for sale.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual putang. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date - the date that the Group commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets classified as trading if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as trading unless they are designated as effective hedging instruments.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Instrumen Keuangan (lanjutan)
d.
Financial Instruments (continued) (i) Financial assets (continued)
(i) Aset keuangan (lanjutan) Aset Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Derivatives embedded in host contracts are recorded as separate derivatives when the characteristics and risks are not closely related to the main contract, and the host contract is not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in profit or loss. The revaluation occur only if there is a change in the terms of the contract that significantly alter the cash flow that will be required.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss is measured at fair value in the consolidated statements of financial position. Gains or losses arising from changes in fair value of financial assets recognized through the consolidated statement of comprehensif income .
Aset Keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity financial assets
Aset Keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/ held to maturity (HTM) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Held to maturity financial assets (HTM) is a nonderivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity are classified as HTM has been established when the Company has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity. After initial measurement, financial assets HTM are measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, financial assets held to maturity uses an effective interest rate for discounting the estimated future cash receipts over the expected life of the financial assets to the net carrying value of financial assets. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Instrumen Keuangan (lanjutan)
d.
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued)
(i) Aset Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Available for Sale Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Available for sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale or not classified in the three previous categories.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial measurement, available for sale financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
(ii) Financial Liabilities
(ii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, or financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang LKPEI, nasabah, utang usaha, utang reasuransi, wesel bayar, utang obligasi, pinjaman, biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
The Groups financial liabilities consist of payables to LKPEI, customer, trade payable, reinsurance payable, notes payable, bond payable, accrued expenses, borrowings and other liabilities classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi comprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Financial liabilities measured at amortized cost are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Interest Expense” in the consolidated statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Instrumen Keuangan (lanjutan)
d.
Financial Instruments (continued) (ii) Financial Liabilities (continued)
(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan interim. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui sebagai laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at fair value in statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial liabilities are recognized in the profit or loss.
(iii) Offsetting of Financial Instruments
(iii) Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, currently owns the rights to perform legal force to offset the amount that has been recognized and there is intention to settle on a net basis, or to realize its assets and settle liabilities simultaneously. (iv) Fair Value of Financial Instruments
(iv) Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
(v) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
(v) Amortized Cost of Financial Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
d. Instrumen Keuangan (lanjutan) (vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
5
Financial Instruments (continued) (vi) Impairment of Financial Assets
Setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At end of reporting period, the Group evaluates whether there is objective evidence that financial asset or group of financial assets are impaired. Financial asset or group of financial assets decreased in value and any impairment loss has occurred if, and only when, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition these assets (adverse events), and events which adversely affects on the estimated future cash flows of financial assets or group of financial assets that can be estimated reliably.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment include significant indication that the financial difficulties experienced by the issuer or the borrower, defaults or arrears in payment of principal or interest, the possibility that the borrower will be declared bankrupt or make other financial reorganization and data that can be observed indicating the existence of a measurable decline in the estimated flow future cash, such as changes in economic conditions that correlate with defaults on assets in the group.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.
For financial assets are recorded at amortized cost, the Group first determines whether there is objective evidence of impairment of individually significant financial assets individually and for financial assets that are not significant on an individual basis there is evidence of impairment collectively.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an individual basis, regardless of financial assets is significant or not, the Group entered into an asset in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and assess the impairment of the group as a collective. A decline in asset value is assessed individually, and for that impairment losses recognized or is recognized, not included in the collective assessment of impairment.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
d. Instrumen Keuangan (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) (vi) Impairment of Financial Assets (continued)
(vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
e.
5
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
In the case of equity instruments are classified as financial assets available for sale, objective evidence of impairment, including a significant reduction or longterm decline in the fair value of investments below its cost.
Kas dan Setara Kas
e.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Piutang dan Penurunan nilai Piutang
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
5
Receivable and Allowance for impairments
Sampai dengan tahun 2009, Piutang disajikan sebesar nilai setelah dikurangi dengan penyisihan atas piutang tak tertagih yang ditetapkan berdasarkan penelaahan mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun.
Until 2009, receivables are carried at the amount net of allowance for impairment. Allowance for impairment is provided based on a review of the status of the individual debtors at the end of the reporting period.
Nasabah marjin diatur dalam perjanjian antara nasabah dengan perusahaan dimana nasabah harus memenuhi persyaratan tertentu dan memberikan jaminan berupa portofolio dan perusahaan memberikan pembiayaan transaksi marjin dengan rasio sebesar 65% dari jaminan portofolio nasabah.
Customer margin stipulated in the agreement between customer and company in which the customer must meet certain requirements and provide a guarantee in the form of securities owned and company provides financing transactions and margin with a ratio of 65% of the collateral securities owned of customers.
Sejak tahun 2010, piutang nasabah reguler dan marjin diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai, jika ada. Bunga diakui dengan menggunakan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material (Catatan 2.d.aset keuangan, pinjaman yang diberikan dan piutang).
Starting in 2010, regular customers and margin receivables are measured at cost and amortized using the effective interest rate net of impairment, if any. Interest is recognized using the effective interest rate, except for short-term receivables when the recognition rate is not material (Notes 2.d.financial assets, loans and receivables).
g. Biaya dibayar dimuka
g.
Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan menggunakan metode garis lurus. Pengeluaran untuk renovasi kantor dengan jangka waktu sewa yang relative pendek, umumnya kurang dari 4 (empat) tahun, disajikan sebagai dari akun “Biaya Dibayar di muka” dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa.
h. Transaksi Efek
Prepaid Expenses Prepaid expenses, are charged to operations over the periods benefited using the straight-line method. Expenses for office renovation with relatively short rental periods, generally less than four (4) years, are presented as part of “Prepaid Expenses” account and amortize over the lease period.
h.
Securities Transaction
Transaksi pembelian dan penjualan efek, baik untuk nasabah maupun untuk Grup sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai “piutang nasabah” dan “utang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)”, sedangkan penjualan untuk nasabah dicatat sebagai “piutang KPEI” dan “utang nasabah”.
Purchases and sales of securities, whether for the account of the customers or for the Group are recorded at transaction date. Purchase of securities for the account of the customers is recorded as “Receivables from customers” and “Payable to Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI), on the other hand, sale of securities for the account of the customers is recorded as “Receivables from KPEI” and “Payables to customers”.
Pembelian efek untuk Grup sendiri dicatat sebagai “portofolio efek” dan “utang KPEI”, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai “piutang KPEI” dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki Grup secara first in first out (FIFO) serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut dalam operasi tahun berjalan.
Purchase of securities for the Group is recorded as “securities owned-trading” and “accounts payable to KPEI”, on the other hand, sale of securities is recorded as “Receivables from KPEI” and deduction on the number of securities owned by the Group based on first in first out (FIFO) method and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2
3
2
2 13
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2
#
3
3
3
3
2
3
4
8
5
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2
i.
Aset Tetap
Fixed Assets
Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Group applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” the Company has chose the cost model as the accounting policy for its fixed assets.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Depreciation is computed, except for land which is not depreciated, using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun / Years Bangunan Perlengkapan Kantor Partisi Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor
20 4 5 4-5 4-5
Building Office Equipment Partition Vehicles Office Furniture and Fixtures
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each end of reporting period, with the effect of any changes in estimated are accounted for on a prospective basis.
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
In accordance with the provisions of the new PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land is stated at cost and is not depreciated. Expenses incurred in the acquisition or renewal of the landrights are deferred and amortized over the legal term of the land rights.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya pengganti komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under PSAK No. 16, “Fixed Assets”, are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Biaya Pinjaman
k.
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Borrowing Costs
Biaya pinjaman mulai tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian pembangunan dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya.
Starting January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, which requires capitalization of directly attributable borrowing costs to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, and the requirements for commencement, suspension and cessation of the said capitalization.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of an asset that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale are capitalized as part of the cost of the respective assets. All other borrowing costs are expensed in the period they occur. Borrowing costs consist of interest and other costs that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
Akuntansi Anjak Piutang
k.
Anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak.
l.
5
Portofolio Efek
Accounting for Factoring Factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for impairment. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid by the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return.
l.
Investasi pada efek hutang dan ekuitas terdiri dari obligasi, saham, kontrak pengelolaan dana, reksadana dan investasi efek hutang dan ekuitas yang dimiliki oleh grup diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut:
Marketable Securities Investment in debt and equity securities consist of marketable securities such as bonds, shares, fund management contract, mutual fund units and investments in debt and equity securities held by the Group are accounted for as follows:
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
l.
Portofolio Efek i.
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
5
Marketable Securities i. Trading
Diperdagangkan Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Debt and equity securities for trading purposes are stated at market value. Any gains or losses arising from appreciation or decline in market value of such securities are reflected in the consolidated statements of comprehensive income.
ii. Held to Maturity
ii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sebelum 2010, efek hutang diklasifikasi untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambah) dengan amortisasi premi (diskonto).
Prior 2010, debt securities classified under this category are stated at cost, adjusted by the amortization of premium or accretion of discount up to maturity;
Sejak 1 Januari 2010, premi dan atau diamortisasi sebagai pendapatan bunga menggunakan metode suku bunga Sebelum1 Januari 2010, premi dan atau saat perolehan investasi diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
Since January 1, 2010, premium and/or discount is amortized and reported as interest income using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, premium and/or discount on acquisition was amortized using straight-line method.
diskonto dengan efektif. diskonto dengan
iii. Tersedia Untuk Dijual
iii. Available for Sale
Efek hutang dan ekuitas tersedia untuk dijual dinyatakan bedasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi diakui dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.
Debt and equity securities classified as available-forsale are stated at market value. Any unrealized gains or losses arising from appreciation or decline in market values of such securities are recognize as other comprehensive income and reflected as part of equity section in the consolidated statements of financial position.
Penempatan pada unit reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih pada tanggal neraca, selisih antara nilai aktiva bersih dengan harga perolehan yang termasuk katagori diperdagangkan, dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi, sedangkan selisih untuk katagori tersedia untuk dijual dicatat sebagai “laba (rugi) belum direalisasikan atas peningkatan (penurunan) nilai pasar surat efek-efek” dan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas.
Placement in mutual fund units is presented at net asset value at end of reporting period and the difference between the net assets value and the cost under trading category is reflected in the consolidated statements of comprehensive income, while similar difference between the net assets value and the cost of placements in mutual fund units under available-for-sale category is reported as “Unrealized gain (loss) on increase (decline) in market value of securities” under equity.
Biaya perolehan efek-efek dicatat dengan metode "Masuk Pertama Keluar Pertama" (FIFO).
The cost of securities sold is computed using the first in first out (FIFO).
Penyisihan penghapusan aset dan kenaikan/ penurunan nilai pasar disajikan sebagai penambahan/pengurangan terhadap nilai efek-efek.
Allowance for possible losses and increase/decline in fair value are presented as additions/deductions from the outstanding balance of marketable securities.
m. Penyertaan saham
m. Investment in Stock
Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dan harga pasar tidak dapat ditentukan disajikan berdasarkan metode biaya perolehan (cost method).
Investment in stock with ownership interest of less than 20% and the market price is not readily determinable are accounted for by the cost method.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
n. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
5
Impairment of Non-financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.
As described herein, the adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including for the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
n. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
5
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less cost to sell, use recent market bid price, if available. If there is no transaction, the Group uses valuation models are appropriate for determining the fair value of assets. The calculations are corroborated by multiple assessments or indicators of fair value that are available.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
n. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
5
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, The Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
o. Keanggotaan pada Bursa Efek Indonesia
o.
Keanggotaan pada Bursa Efek Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan. p. Biaya Emisi Obligasi
Indonesian Stock Exchanges Member Membership in Indonesia Stock Exchange is carried at cost.
p.
Deferred Bonds Payable and Issuance Cost
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan emisi obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Costs incurred in connection with the Company’s public offering of its bonds, which were offset directly from the proceeds derived from such offering, are amortized over the term of the bonds using the straight-line method, in compliance with the Regulation No. VIII.G.7 “Guidelines on Financial Statement Presentation”, in the Attachment Letter of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) Decision Letter No.kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000.
Mulai 1 Januari 2010, beban emisi obligasi yang diakui sebagai diskonto diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, bond issuance is recognized as the discounts are amortized over the term of the bonds using the effective interest method.
q. Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
q.
Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaria Entitas Anak yang terdaftar. Kenaikan (penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Liability for Future Policy Benefits The liability for future policy benefits represent the present value of estimated future policy benefits to be paid to policyholders or their heirs less present value of estimated future premiums to be received from the policyholders and recognized consistently with the recognition of premium income.The liability for future policy benefits is determined and computed based on a certain formula by the Subsidiary's registered actuary. Increase (decrease) in liability for future policy benefits is recognized in the current year’s consolidated statement of comprehensive income.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Pembebanan Klaim dan estimasi Kewajiban Klaim
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 \ 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
5
Claims expenses recognition and Estimated Claims Reserve
s.
Beban klaim diakui pada saat terjadinya dan terhutang ketika laporan klaim telah disetujui oleh tim penyelesaian klaim Entitas Anak. Entitas Anak menagih klaim yang menjadi bagian reasuradur dan diperlakukan sebagai pengurang beban klaim dan manfaat.
Claims expenses are recognized as incurred and payable when the claim reports have been approved by the Subsidiary claim settlement team. The Subsidiary recovers a portion of the claim expenses from the reinsurers in proportion to shared or ceded policies and deducts the recovered amount from claims and benefits expenses.
Klaim yang dilaporkan tetapi belum disetujui oleh tim penyelesaian klaim Perusahaan dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dicatat sebagai “Estimasi Kewajiban Klaim” berdasarkan perhitungan taksiran dari tim teknik asuransi. Utang klaim diakui pada saat klaim disetujui untuk dibayar. Kenaikan (penurunan) estimasi kewajiban klaim dicatat sebagai penambah (pengurang) beban klaim dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Claims reported but not yet approved by the Subsidiary’s claim settlement team and claims already incurred but not yet reported are recorded as “Estimated Claims Reserve” based on the estimates made by the technical insurance team. Claims payable are recognized upon the approval for claim payment. Increase (decrease) in estimated claims reserve is treated as an addition to (deduction from) gross claim expenses in the consolidated statements of comprehensive income.
Sewa
s.
Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan dan entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa.
Under a finance lease, the Group is required to recognize assets and liabilities in their consolidated statement of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are required to be apportioned between finance charges and the reduction of the outstanding liability. The finance charges are required to be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are required to be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership of the asset by the end of the lease term.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Sewa (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
5
Lease (continued)
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan (neraca) sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
The Group is required to recognize assets held under a finance lease in their consolidated statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payments received are treated as repayments of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Group’s net investments in the finance lease.
Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan (neraca) sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group is required to present assets subject to operating leases in their consolidated statement of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized as an expense over the lease term on the same basis as operating rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line basis over the lease term.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
t.
Accounting for Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui serta penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan.
Consumer financing receivables with recourse are stated net of portion financed by other parties under joint financing agreement, unearned consumer financing income and allowance for impairment.
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Grup hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Grup (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut.
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Group only presents the portion of the total installments receivable financing by the Group (net approach). The consumer financing income is presented net amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions.
Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse ), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan neto).
For customer joint financing agreements (with recourse), consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (net approach).
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
Total interest earned from customer is recorded as part of interest income, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Akuntansi Pembiayaan Konsumen (lanjutan) Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Accounting for Consumer Financing (continued) Unearned consumer financing income, which is the excess of aggregate installment payments collectible from the customer over the cost of financed assets, is recognized as income over the terms of the respective agreements at a constant periodic rate of return on the net consumer financing receivables. Consumer financing income are stated net of portion of income earned by other parties under joint financing.
Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbalan hasil pembiayaan konsumen dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pelaporan periode berjalan.
u. Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
5
The net difference between the administration income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility are deferred and recognized as an adjusment to the yield received thoughout the consumer financing period and presented as a part of “Net Consumer Financing Revenue” in the consolidated statements of comprehensive income for the current reporting period.
u.
Unearned Premiums
Asuransi Jiwa
Life Assurance
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan sekurang-kurangnya 40% dari premi tanggungan sendiri. Premi yang belum merupakan pendapatan hanya diterapkan terhadap premi kontrak jangka pendek.
Unearned premiums are computed based on individual coverage and in proportion to the total protection given over the periods covered at a minimum of 40% of net premiums written. The unearned premiums only apply for premium from short-term insurance contracts.
Asuransi kerugian
General Insurance
Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto. Entitas Anak tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi.
Premium revenue is gross premium and net of reinsurance premiums plus reduction (reduced increase) of unearned premiums. Accounts receivable are stated at the amount of gross premiums. The Subsidiary does not provide allowance for uncollectible premiums receivable and accounts receivable if they are deemed uncollecitible, rather than they are written off and charged to current the reporting period. Recoveries of receivables that have been written off are recognized as recoverable and recognized as premium income.
Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/ atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.
Gross premiums are premiums from the insured, the broker or from other insurance companies. Premiums earned, is recognized as revenue during the policy period based on the proportion of the amount of coverage given to the accrual basis, and recorded by the issuance of insurance policies and / or debit memorandum for direct insurance premium income and facultative. If the policy period of more than one year of the deferred premium revenue during the policy period. While premium income from reinsurance are recognized and recorded when the statement of accounts received.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
u. Premi yang Belum Merupakan Pendapatan (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan secara proporsional antara jumlah proteksi dengan periode risiko pertanggungan, tetapi tidak lebih rendah dari Keputusan Menteri Keuangan. Mulai tahun 2003, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, jumlah cadangan premi yang belum merupakan pendapatan sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
v.
Pendapatan Premi dan Premi Diterima di Muka
5
Unearned Premiums (continued) Unearned premiums calculated individually for each insured in proportion to the amount of protection the risk period of coverage, but not lower than the Minister of Finance. Starting in 2003, according to Minister of Finance Decree. 424/KMK.06/2003 September 30, 2003, the reserves are not yet a premium income is at least 10% for policies with a coverage period of not more than 1 (one) month and 40% for policies with a coverage period of more than one (one) month. These percentages apply to insurance other than vehicles. To use a percentage of vehicle insurance in accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, ie 40% of net premiums.
v.
Premium Income and Premium Deposits
Pendapatan premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu penutupan risiko sesuai dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan. Pendapatan premi kontrak jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan premi polis yang pertama dan penerbitan tagihan premi berikutnya.
Premiums received from short-term insurance contracts are recognized as revenue over the period of risk coverage in proportion to the amount of the insurance protection provided. Premiums from long-term contracts are recognized as revenue upon the receipt of the first policy premiums and the issuance of subsequent billings.
Premi diterima sebelum jatuh tempo dicatat sebagai premi diterima di muka dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Premiums received in advance of the due date are reported as premium deposits in the consolidated statements of financial position.
w. Pengakuan Beban Underwriting Lainnya
w.
Biaya akuisisi polis asuransi, seperti komisi dan beban underwriting lainnya, dibebankan pada usaha pada saat terjadinya.
Other Underwriting deductions Recognition Policy acquisition costs, such as commissions and other underwriting deductions, are charged to operations as incurred.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) x.
Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Claim expenses represent gross claims less claim recoveries from reinsurers add (deduct) increase (decrease) in estimated self retention claim. Expenses for claim settlement and at other related expenses are recognized at the time the obligation to settle the claims arise. Subrogation right is a reduction from claim expense upon realization.
Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan atas klaim yang pada tanggal laporan posisi keuangan masih dalam proses penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported /IBNR ). Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu.
Estimated claims for self retention represent reserves for claims incurred which still in process at the end of the reporting period and claims, which are incurred, but have not reported yet (Incurred But Not Reported/IBNR). Increase/(decrease) in estimated own retention claims, represent the differences between the current year and previous year estimated self retention claims.
Transaksi Reasuransi
y.
Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Entitas Anak mereasuransikan polis-polis yang nilai pertanggungannya melebihi retensi sendiri kepada perusahaan-perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan reasuradur. z.
Claims Expense Recognition and Estimated claims for self - Retention
Retensi Sendiri
y.
5
Agunan yang Diambil Alih
z.
Pada saat diambil alih, agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai realisasi bersih. Selisih antara nilai realisasi bersih atas agunan yang diambil alih dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan sebagai penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih beban lain-lain. Pada saat agunan yang diambil alih tersebut dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Laba atau rugi yang timbul, termasuk biaya-biaya yang timbul setelah pengambilalihan agunan tersebut, dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi periode yang dilaporkan. aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Reinsurance Transactions The Subsidiaries reinsures risks with other insurance companies and do not recognize insurance claim which is borne by the reinsurance companies, to reduce its underwriting risk.
Foreclosed Assets Since take over process, the assets are carried at net realizable value. Difference between the net realizable value of the foreclosed assets and the balance of uncollectible consumer financing receivables is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the year as provision for decline in market value of foreclosed assets other expenses. If they are subsquently disposed, their carrying amounts are removed from the related accounts. Any gains or losses arising subsequent to the foreclosure, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income for the reported period.
aa.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi
Revenue and Expense Recognition Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of these amended accounting standards on the consolidation financial statements.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
5
aa. Revenue and Expense Recognition (lanjutan)
Pendapatan dari jasa pengelolaan investasi dan jasa penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
Fees from investment management and advisory services are recognized when the service are rendered based on the terms of the contracts.
Keuntungan atau kerugian dari perdagangan efek meliputi keuntungan atau kerugian yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar portofolio efek.
Gain or losses on trading of securities consist of gains or losses arising from the sale of securities and unrealized gains or losses resulting from increases (decreases) in the fair value of securities owned.
Jasa penjamin emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
Underwriting fees are recognized when underwriting activities are substantially completed and the amount aof income has been determined.
Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat Perusahaan investee mengumumkan pembayaran dividen (ex-devidend dates ).
Dividend income from securities is recognized upon declaration by the issuer of equity securities.
Grup mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, sewa operasi dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 2k, 2s dan 2t di atas.
The Group recognizes revenue on consumer financing, finance leases, operating leases and factoring as explained in Note 2k, 2s and 2t above.
Pendapatan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengendalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor (Catatan 2s).
Financing revenue is recognized based on a pattern that reflects constant rate of periodic return from lessor (Note 2s).
Pendapatan pembiayaan konsumen dinyatakann sebesar pendapatan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan yang dimiliki bank-bank sehubungan dengan transaksi-transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang (Catatan 2t).
The consumer financing income is presented net of the amounts of the banks’ portion on such income relating to the cooperation transactions of loan channeling, joint financing and receivable transfer (Note 2t).
Pendapatan ajak piutang selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak (Catatan 2k).
The excess of factoring receivables over the total amounts to be paid by the customer, including retention, the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return (Note 2k).
Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis),
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
bb. Imbalan Kerja
bb. Employee Benefits
Grup mencatat Kewajiban Imbalan Kerja yang tidak didanai sesuai dengan UU No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Group recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”).
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
bb. Imbalan Kerja
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) bb. Employee Benefits
Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial ”Projected Unit Credit” aktuaris independen. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti. Bagian dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang diakui tersebut dibagi dengan rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
cc. Pajak Penghasilan
5
Under PSAK No. 24 (Revised 2004) ”Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
cc. Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada) juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current income tax expense is provided based on current estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilties at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at date of the statement of financial position.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
5
cc. Income Tax (continued)
cc. Pajak Penghasilan (lanjutan) Perubahan nilai tercatat dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
The changes in carrying value of deferred tax assets and liabilities which caused by the changes of tax rate is charged in the current year, except for transactions which previously directly charged or credited to equity.
dd. Foreign Currency Transactions and Translation
dd Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs tengah Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat adalah:
The books of accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the exchange of rates prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. As of December 31, 2011 and 2010, the average exchange rates between Rupiah and United States Dollar are as follows:
December 31, 2011/
December 31, 2010/
31 Desember 2011
31 Desember 2010
1 Dollar Amerika Serikat
9.068
ee. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
8.991
United States Dollar 1
ee. Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of the said revised PSAK has impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan grup jika:
A party is considered to relate to the Group if:
a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
a. Directly, or indirectly through one or more intermediaries, a party (i) controls, or controlled by, or under common control with, the Group, (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group or (iii) has joint control over the Group;
b. Suatu pihak yang berelasi dengan Grup;
b. A party is an associate of the Group;
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
ee. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
5
ee. Transactions with Related Parties (continued)
c. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana grup sebagai venturer;
c. A party in a joint venture in which the Group is a venturer;
d. Suatu pihak adalah anggota manajemen kunci grup atau induk;
personil
d. A party is a member of key the management personnel of the Group or its parent;
e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) dan (d);
e. A party is a close member of the of an individual refered to in clause (a) and (d);
f.
f.
dari
Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e) atau;
A party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resided with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e) or;
g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari grup atau entitas yang terkait dengan grup.
g. A party is a plan for the benefit of employees of the Group or any entity that is related of the Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak - pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as these of the other transactions conducted between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
"All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant not as herein."
ff. Laba Bersih per Saham Dasar
ff.
Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham” laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebesar 1.250.175.000 pada tahun 2011 dan 2010. gg. Informasi Segmen
Basic Earnings per Share In accordance with PSAK No. 56 “Earnings per Share”, basic net income after tax per share is computed by dividing the net income by the weighted-average number of shares subscribed and fully paid during the year. The weighted-avarage number of shares outstanding is 1,250,175,000 shares each in 2011 and 2010.
gg. Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), ‘’Segmen Operasi’’. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), ‘’Operating Segments’’. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activites in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the financial statements.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
gg. Informasi Segmen (lanjutan)
gg. Segment Information (continued)
5
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Mereka ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup Grup intra dieliminasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra Group balances and intra Group transaction are eliminated.
Grup menyatakan informasi berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: konsultasi bisnis, manajemen dan administrasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi, pengelola investasi, pembiayaan, asuransi jiwa dan kerugian. Segmen usaha ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer.
The Group provide information on the following business segment: business management and administration, consulting, brokerage and underwriting, investment management, multi finance, general and life assurance. This business segment is used as basis for reporting primary segment information.
Informasi segmen sekunder berdasarkan wilayah geografis tidak disajikan karena hampir seluruh aktivitas usaha Grup dilakukan di Jakarta.
Secondary segment information is based on geography but not presented since most of the business activity of the Group is in Jakarta.
hh. Akuntansi Untuk Akuisisi
hh. Accounting for Acquired Business
Penggabungan usaha beberapa perusahaan milik Grup dan pihak terafiliasi dipertanggungjawabkan sebagai reorganisasi entitas sepengendali (metode penyatuan kepemilikan). Berdasarkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut sesuai dengan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yang berlaku efektif pada tahun 1997.
Business combinations of certain companies belonging to the Group and its affiliates have been accounted for as reorganizations of companies under common control (pooling-of-interest method). Under the pooling-of-interest method, the historical carrying amounts of the net equities of the entities have been combined, as if they were a single entity for all periods presented, in accordance with PSAK No. 38, “Accounting for Restructuring among Companies under Common Control”, which became effective in 1997.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ pada bagian ekuitas.
The difference between the net consideration paid or received and book value, is shown under equity section as “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
ii.
ii.
jj.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) Revisi lain
5
"Application of Accounting Standards and Interpretation of Financial Accounting Standards ("SFAS") other revisions "
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Grup juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Group also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact.
- PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.
- PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events After the Reporting Period”.
- PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
- PSAK No.25 (Revised 2009)," Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors "
- PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
- PSAK No. 57 (2009 Revision), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
- ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”.
- ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities.”
- ISAK No. 14, “Aset Tak berwujud - Biaya Situs Web”.
- ISAK No. 14, “Intangible Assets-Website Costs”.
- ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
- ISAK No. 17, Impairment”.
Standar akuntansi revisi yang telah diterbitkan namun belum efektif berlaku
jj.
“Interim
Financial
Reportingand
Amended accounting standards that have been published but not yet effective
Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:
The amended and published accounting standards that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2011 financial statements are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
-
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
- PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
-
PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No.24 (Revised 2010) “Employee Benefits”.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
jj.
jj.
Standar akuntansi revisi yang telah diterbitkan namun belum efektif berlaku (lanjutan)
5
Amended accounting standards that have been published but not yet effective (continued)
- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
-
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosure for employee benefits.
- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi- transaksi dan kejadiankejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
-
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribe the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
-
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
- PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
-
PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
- PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
-
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earning per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
- PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
-
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for the financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
- ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
-
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(lanjutan)
(continued)
jj.
jj.
Standar akuntansi revisi yang telah diterbitkan namun belum efektif berlaku (lanjutan)
- ISAK No. 20 “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” berkaitan dengan bagaimana suatu entitas dapat memperhitungkan konsekuensi pajak atas suatu perubahan dalam status pajaknya atau para pemegang sahamnya.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Amended accounting standards that have been published but not yet effective (continued)
-
Grup saat ini mash mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari beberapa revisi dan standar baru dan intrepertasi pada laporan keuangan konsolidasian.
5
ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the tax consequences of a change in its tax status of that of its shareholders.
The Group is presently evaluating and has not determined the effect of these revised and new standards and intrepretations on its consolidated financial statements. 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group's consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.
Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group is accounting policies.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
5
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for impairment of trade receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian untuk piutang ragu- ragu.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.
Penyisihan untuk penurunan nilai piutang premi dan reasuransi
Allowance for Impairment of Premium and Reinsurance Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pemegang polis dan atau reasuradur yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang premi dan piutang reasuransi guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang premi dan piutang reasuransi.
The Company evaluates specific accounts where it has information that certain policyholders and or reinsurers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and known market factors, to record specific provisions for premium receivables and due from reinsurers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of premium and reinsurance receivables.
Estimasi dan Asumsi
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
5
Imbalan kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
Actual results that differ from the Group assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group actual experiences or significant changes in the Group assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee’ benefits and net employee benefits expense.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where The Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup.
The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group profit or loss
Pajak penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan liabilitas atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perseroan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining for the corporate income tax liability. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its Subsidiary recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
5
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset atau liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset dan liabilitas pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets or liabilities are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
4. KAS DAN SETARA KAS 2011
2010
Kas Rupiah Valuta asing
3.440.132.159 90.906.700
1.842.287.044 97.327.575
Cash on hand Rupiah Other currency
Sub jumlah
3.531.038.859
1.939.614.619
Sub total
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank DKI PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mutiara Tbk PT Bank INA Perdana PT Bank Kesawan Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 Juta) Sub jumlah
38.612.614.466 15.340.854.737 2.408.141.204
8.572.466.122 703.752.491 1.623.930.979
2.133.403.314
1.256.594.632
896.004.674
556.513.602
419.416.969 376.117.377 373.846.424 357.569.015 226.925.496
130.117.883 332.816.890 410.422.683 -
222.768.532 207.934.274 205.669.629 116.668.652 112.090.793 110.612.679
179.205.866 554.024.052 33.564.761 63.623.074 234.657.749
107.324.437
94.616.820
Cash in banks Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank DKI PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mutiara Tbk PT Bank INA Perdana PT Bank Kesawan Tbk Others (each account below Rp 100 million)
62.227.962.670
14.746.307.604
Sub total
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2011
2010
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk ABN-Amro Bank Singapore PT Bank Panin Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Standart Chartered PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub jumlah Jumlah kas dan bank
United States Dollar 34.018.019.925 1.912.713.875 1.036.274.083 748.240.126 444.340.887
2.991.301.063 1.573.748.316
237.292.422 122.611.148 55.667.001 52.903.437
43.736.899 46.064.849 81.925.812
1.210.304.944 94.828.347
Jumlah Kas dan Setara Kas
Tingkat suku bunga pertahun (Rp) Tingkat suku bunga pertahun (USD)
(Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
37.700.119
15.616.378 6.057.526.608
Sub total
100.893.725.693
20.803.834.212
Total cash on hand and in banks Cash equivalents - Time Deposits
23.620.000.000 18.500.000.000 11.700.000.000 11.000.000.000
36.475.000.000 24.990.000.000 6.000.000.000 3.000.000.000
10.700.000.000 8.000.000.000
11.000.000.000 -
4.000.000.000 3.700.000.000 750.000.000 91.970.000.000
81.465.000.000
Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Mutiara (d/h Century) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pundi Indonesia Tbk Sub total
91.970.000.000
35.964.000 81.500.964.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total Time Deposits
196.394.764.552
104.244.412.831
Total Cash and Cash Equivalents
4% - 10,25% -
7% - 10.25% 0.75% - 4%
Interest rates per annum (Rp) Interest rates per annum (USD)
Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah Deposito Berjangka
PT Bank Central Asia Tbk ABN-Amro Bank Singapore PT Bank Panin Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Standart Chartered PT Bank Mandiri
38.665.763.023
Setara kas - Deposito berjangka Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Mutiara (d/h Century) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pundi Indonesia Tbk Sub jumlah
5
United States Dollar
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 PADA LEMBAGA 5. DEPOSITO PENJAMINAN EFEK INDONESIA
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
# 3 3 3 3 KLIRING DAN
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 5. DEPOSITS IN INSTITUTE OF CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE FOR SECURITIES COMPANY IN INDONESIA
Akun ini merupakan deposito MNCS, Entitas Anak yang terdapat pada Bank yang ditentukan oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai jaminan untuk transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak. Deposito ini dapat digunakan untuk melakukan pembayaran kepada KPEI atas transaksi yang dilakukan Entitas Anak, bila Entitas Anak tidak melakukan pembayaran sampai batas waktu yang ditentukan.
This account represents MNCS, the Subsidiary’s deposit in a bank assigned by the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI) to hold the Subsidiary’s guarantee deposit for its trading transactions. This deposit can be used to pay KPEI for the trading transactions made by the Subsidiary in case it fails to pay on due date.
Tingkat suku bunga pertahun berkisar antara 7% untuk tahun 2011 dan 6% sampai dengan 7% untuk tahun 2010.
Annual interest rates are 7% for 2011 and 6 % to 7% for 2010.
6. PIUTANG DAN UTANG - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN EFEK INDONESIA
Akun ini merupakan piutang dan utang Entitas Anak dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek - bersih (net settlement) dan dana kliring.
6.
ACCOUNTS RECEIVABLE AND ACCOUNTS PAYABLE INSTITUTE OF CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE FOR SECURITIES COMPANY IN INDONESIA This account represents the Subsidiarys’ receivables from and payables to the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits.
7. CUSTOMERS RECEIVABLES
7. PIUTANG NASABAH Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga sebagai berikut:
This acount represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered for customers and mutual fund of third parties, with the details as follows:
2011
2010
Transaksi perdagangan efek Imbalan jasa pengelolaan dana
214.228.396.750 1.031.706.066
197.632.196.468 2.566.083.145
Brokerage Fund Management Services
Jumlah
215.260.102.816
200.198.279.613
Total
Rincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
The aging schedule of receivables as follows:
2011 Umur piutang kurang dari 7 hari Umur piutang lebih dari 7 hari Jumlah
161.445.081.460 53.815.021.356 215.260.102.816
2010 123.124.080.124 77.074.199.489 200.198.279.613
49
Aging receivables less than 7 days Aging receivables more than 7 days Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 7. PIUTANG NASABAH
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 7. CUSTOMERS RECEIVABLES
4
8
5
Berdasarkan penilaian Manajemen, seluruh piutang imbalan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the Management’s assessment, all of the accounts receivable from fund management services are not yet due as of December 31, 2011 and 2010.
Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih karena Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih dan mempunyai jaminan yang cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
Management did not provide allowance for impairment since Management believes that the receivables are collectible and adequately secured to cover possible losses on uncollectible accounts.
8. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH Akun ini merupakan piutang yang timbul atas pembiayaan konsumen dengan rincian sebagai berikut:
8. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET This account represents consumer financing receivables with details as follows:
2011 Pihak ketiga Jumlah piutang pembiayaan konsumen Pendapatan yang belum diakui Sub jumlah Cadangan penurunan nilai Jumlah - Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah piutang pembiayaan konsumen Pendapatan yang belum diakui Sub jumlah Jumlah - Pihak berelasi
376.303.247.569 (82.350.486.636) 293.952.760.933 (1.963.102.381) 291.989.658.552
30.690.965.708 (6.314.339.275) 24.376.626.433 316.366.284.985
Jumlah piutang pembiayaan konsumen berdasarkan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
2010
224.525.521.680 (47.478.082.082) 177.047.439.598 (1.391.113.172) 175.656.326.426
Third parties Consumer Financing Receivables Unearned consumer financing income Sub total Allowance for impairment accounts Total - Third parties
14.766.932.760 (2.720.219.801) 12.046.712.959
Related Parties Consumer Financing Receivable Unearned Consumer Financing Income Sub total
187.703.039.385
The details of consumer financing receivables based on maturity date are as follows:
2011 Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo dalam: 1 tahun 1-2 tahun Lebih dari 2 tahun Jumlah Tingkat Bunga per Tahun
2010
5.842.084.901
4.225.940.000
213.450.092.776 145.843.628.152 41.858.407.448 406.994.213.277
136.402.652.405 81.169.390.204 17.494.471.831 239.292.454.440
15% - 45%
Total - Related parties
15% - 45%
50
Overdue Will be due within: 1 year 1-2 years Over 2 years Total Interest rates per annum
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 8. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 8. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued)
The movements in the allowance for impairment are as follows:
2011 Saldo awal Penyisihan Penghapusan Saldo akhir
1.391.113.172 8.528.432.814 (7.956.443.605) 1.963.102.381
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
2010 1.971.031.081 8.774.455.160 (9.354.373.069) 1.391.113.172
Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar “without recourse ” dari pihak ketiga dan “with recourse ” pihak hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut:
Management believes that the allowance provided is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
This account represents factoring receivables without recourse from third parties and with recourse from related parties, with details as follows:
2011
11.467.965.646 (56.187.250) (4.004.118.819) 7.407.659.577 (257.179.408) 7.150.480.169
Rincian tagihan anjak piutang-bersih adalah sebagai berikut:
2010
8.183.565.096 305.750.000 (56.187.250) (4.363.079) 8.428.764.767 (114.567.378) 8.314.197.389
Tingkat Bunga per Tahun
Factoring Receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income Total Allowance for impairment Factoring receivables - Net
The details of factoring receivables are as follows:
2011 Tagihan Anjak Piutang - bersih Pihak berelasi PT Global Land Development Tbk PT Hikmat Makna Aksara PT Indo Finance Perkasa Jumlah Pihak ketiga Piutang Anjak Piutang - Bersih
Beginning balance Provisions Writte-offs Ending balance
9. FACTORING RECEIVABLES - NET
9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH
Tagihan anjak piutang Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan yang belum diakui Jumlah Cadangan penurunan nilai Piutang Anjak Piutang - Bersih
5
2010
6.067.047.773 1.083.432.396 7.150.480.169 7.150.480.169
6.693.549.619 1.143.426.788 177.575.719 8.014.552.126 299.645.263 8.314.197.389
Factoring Receivables Related Parties PT Global Land Development Tbk PT Hikmat Makna Aksara PT Indo Finance Perkasa Total Third Parties Factoring Receivables - Net
17% - 23%
17% - 23%
Interest rates per annum
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pencadangan cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance provided is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 10. PENANAMAN BERSIH SEWA PEMBIAYAAN
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Akun ini merupakan piutang atas sewa pembiayaan (finance lease ) dengan detail sebagai berikut:
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 10. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES
This account represents receivables from customers arising from financing lease transaction with details as follows:
2011 Piutang sewa pembiayaan Pihak ketiga Pihak berelasi
Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Sub jumlah Cadangan penurunan nilai Jumlah - bersih
2010
82.085.112.659 15.343.123.281
95.149.365.030 1.710.072.894
97.428.235.940
96.859.437.924
(14.705.686.069) 82.722.549.871 (2.075.206.670)
(13.364.663.912) 83.494.774.012 (2.076.439.097)
80.647.343.201
81.418.334.915
Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
5
Financing leases receivable Third parties Related parties
Unearned lease Income Sub total Allowance for impairment accounts Total - net
The lease receivables based on maturity are as follows:
2011
2010
Akan jatuh tempo dalam: 1 tahun 1-2 tahun Jumlah
15.339.126.782 82.089.109.158 97.428.235.940
50.669.759.076 46.189.678.848 96.859.437.924
Will be due within: 1 year 1-2 years Total
Tingkat Bunga per Tahun
10% - 24%
10% - 24%
Interest rates per annum
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:
The movements in allowance for impairment are as follows:
2011 Saldo awal Penyisihan (pemulihan) Saldo akhir
2.076.439.097 (1.232.427) 2.075.206.670
2010 1.234.249.580 842.189.517 2.076.439.097
Beginning balance Provision (recovery) Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance provided is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Penanaman bersih sewa pembiayaan dijaminkan kepada PT Bank Sinarmas atas pembiayaan alat berat baru dan bekas (Catatan 26).
Net investment in direct financing lease was made as a collateral to PT Bank Sinarmas for financing news and used equipment (Note 26).
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 11. PORTOFOLIO EFEK
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 11. SECURITIES OWNED
3
4
8
5
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga Aset keuangan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek Saham Aset keuangan, dimiliki hingga jatuh tempo Efek hutang Aset keuangan, tersedia untuk dijual Efek hutang Aset keuangan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Reksadana
2
2010
3.655.444.700
29.814.455.650
4.860.839.480
5.429.719.278
30.981.429.080
19.727.975.096
12.825.664.414 52.323.377.674
14.316.099.742 69.288.249.766
Pihak berelasi Aset keuangan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek Saham Aset keuangan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Reksadana
406.929.104.645
355.543.265.550
601.288.954 407.530.393.599
308.897.533 355.852.163.083
Jumlah
459.853.771.273
425.140.412.849
Grup mempunyai unit penyertaan Reksadana MNC Dana Syariah 186.517 pada tahun 2011 dan 2010 dan 264.518 unit penyertaan Reksadana MNC Dana Lancar pada tahun 2011 yang dikelola oleh PT MNC Asset Management, Entitas Anak. Perusahaan bertindak sebagai salah satu sponsor dari pendirian Reksadana tersebut.
Third Parties Financial assets, at fair value through profit or loss Equity Securities Held to maturity financial assets Debt Securities financial assets Available for sale Debt Securities Financial assets, at fair value through profit or loss Mutual Funds
Related Parties Financial assets, at fair value through profit or loss Equity Securities Financial assets, at fair value Financial through assets, profitat orfair lossvalue Mutual Fund
Total
The Group has 186,517 subscription units of MNC Dana Syariah Mutual Fund in 2011 and 2010 and 264,518 subscription units of MNC Dana Lancar Mutual Fund in 2011, which were arranged by PT MNC Asset Management, a subsidiary. The Company is one of the sponsors of these mutual funds.
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 12. PIUTANG PREMI DAN REASURANSI
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 12. PREMIUMS AND REINSURANCE RECEIVABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga Asuransi jiwa Premi (Rupiah) Premi (USD) Reasuransi Pinjaman pemegang polis Hasil investasi (bunga) Asuransi kerugian Premi Premi harta benda Premi kendaraan Premi pengangkutan Reasuransi Jumlah
5
2010
6.173.872.672 62.326.195 772.956.793 1.245.201.932 812.481.250
65.231.246 3.599.097 399.702.292 437.879.754
1.120.126.342 3.144.868.609 349.979.399 3.162.575.949
-
16.844.389.142
Piutang premi merupakan tagihan premi tertanggung, agen asuransi dan broker asuransi.
906.412.389
Third Parties Life assurance Premiums (Rupiah) Premiums (USD) Reinsurance Policy holders loan Investment income General insurance Premiums Assets premiums Vehicles premiums Transportations premiums Reinsurance Total
kepada
Premium receivables represent receivables from policy holders, insurance agents and insurance brokers.
Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi atas penyerahan sebagian risiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih.
Reinsurance receivables represent billings to reinsures after calculating its reinsurance commissions and claims upon apportioned risks based on treaty reinsurance agreement.
Pinjaman kepada pemegang polis adalah investasi dalam bentuk pinjaman polis dicatat sebesar jumlah sisa pinjaman.
Policy holders loan represent investments in policy loans are stated at their remaining outstanding balance.
Semua pemegang polis berhak memperoleh pinjaman polis maksimum sebesar 80% dari nilai tunai polis asuransi.
All policyholders are eligible to obtain loans at a maximum of 80% of the prevailing cash surrender value.
Bunga pinjaman pemegang polis adalah sebesar 12% untuk tahun 2011 dan 2010.
Interest rates on loans to policyholders are 12% for 2011 and 2010.
Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur adalah sebagai berikut:
Premium receivables classified by age are as follows:
2011 Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 – 90 hari Jumlah
2010
8.507.978.867 2.343.194.351
68.830.343 -
Less than 60 days Overdue for 60-90 days
10.851.173.218
68.830.343
Total
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 12. PIUTANG PREMI DAN REASURANSI (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi dan reasuransi yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi dan reasuransi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, piutang premi bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari sebesar masing-masing Rp 2.343.194.351 dan Rp 68.830.343. Sedangkan piutang reasuransi -bersih diperkenankan merupakan piutang reasuransi berumur kurang dari 60 hari sebesar Rp 2.683.370.000.
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 11. PREMIUMS AND REINSURANCE RECEIVABLES (continued)
5
In accordance with the Minister of Finance Decree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, premium and reinsurance receivables recognized as assets were allowed in solvency calculation provided that they are less than 60 days outstanding. As of December 31, 2011 and 2010, allowed premium receivables amounted to Rp 2,343,194,351 and Rp 68,830,343, respectively. On the other hand, allowed reinsurance receivables as of December 31, 2011 amounted to Rp 2,683,370,000.
Reinsurance receivables classified by age:
Piutang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur: 2011
2010
Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 – 90 hari
2.683.370.000 1.252.162.742
-
Less than 60 days Overdue for 60-90 days
Jumlah
3.935.532.742
-
Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang reasuransi pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan utang reasuransi tidak dikompensasi.
Based on the review result on reinsurance receivable account at the end of the year, Company’s management is of the opinion that the receivables were collectible and therefore no allowance for impairment was made. According to the Company’s management, reinsurance receivables are not offset against reinsurance payables. 13. OTHER RECEIVABLES
13. PIUTANG LAIN-LAIN
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Pihak ketiga Dealer Karyawan Pembiayaan Lain-lain
14.319.438.077 387.127.590 2.112.510.945
68.385.618 431.732.653 833.239.486 191.457.394
Third Parties Dealers Employees Financing Others
Jumlah
16.819.076.612
1.524.815.151
Total
Piutang dealer merupakan piutang tagihan ke dealer atas transaksi penjualan kendaraan bermotor.
Receivables from dealers represent invoiced transactions on sale of vehicle.
Piutang pembiayaan merupakan piutang kepada PT Panca Mega Makmur yang tidak dikenakan bunga.
Receivables from lease financing represent loan availed by PT Panca Mega Makmur which is non interest bearing.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 13. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 13. OTHER RECEIVABLES (continued)
8
5
Piutang karyawan merupakan pemberian pinjaman kepada karyawan yang tidak dikenakan bunga dan pelunasannya dipotong setiap bulan dari gaji karyawan yang bersangkutan.
Receivables from employees represent loan availed by the employees which is non-interest bearing and will be settled through monthly payroll deduction.
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa tidak dbentuk penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat tertagih.
The Company’s management is of the opinion that no allowance for impairment for other receivables is required and management believes that all such receivables are collectible.
14. PREPAID EXPENSES AND ADVANCE PAYMENTS
14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 2011 Sewa Asuransi Uang Muka Klaim Asuransi Lain-lain Jumlah
5.223.324.428 447.299.603 3.994.259.910 89.956.179 8.366.897.437 18.121.737.558
Penyertaan dalam bentuk saham merupakan penyertaan yang dilakukan oleh Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut;
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bursa Efek Indonesia PT Asuransi MAIPARK Indonesia
3.788.920.616 840.426.452 803.219.497 86.693.509 4.790.395.329 10.309.655.404
Rent Insurance Advances Claim insurance Others Total
15. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
15. PENYERTAAN SAHAM
Metode Biaya/Cost method
2010
Investments in shares of stock from subsidiaries with details as follows:
wilayah/ Domicile
Persentase Kepemilikan/ Percentage ownership
Jakarta Jakarta Jakarta
1% 0,03%
56
Nilai tercatat 31 Desember 2011/ Carrying amount December 31, 2011
Nilai tercatat 31 Desember 2010/ Carrying amount December 31, 2010
300.000.000 310.000.000 15.000.000
300.000.000 310.000.000 -
625.000.000
610.000.000
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 16. ASET TETAP
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 16. FIXED ASSETS
3
3
2
3
4
8
5
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2011 _______________________________________________________________________ Penambahan/
Pengurangan/
Saldo awal/
Reklasifikasi/
Reklasifikasi/
Beginning
Additions/
Deductions/
Balance _______________
Reclassification ______________
Reclassification ______________
Saldo akhir/ Ending Balance ________________
Harga perolehan
Cost
Kepemilikan langsung
Direct ownership
Hak atas tanah
2.987.038.000
2.456.090.627
-
5.443.128.627
Bangunan
9.035.254.978
5.740.560.673
1.715.750.000
13.060.065.651
Building
Perlengkapan kantor
4.805.758.651
812.979.461
29.985.367
5.588.752.745
Office equipment
Partisi
3.091.808.711
302.771.790
-
3.394.580.501
Kendaraan Bermotor Peralatan kantor
8.770.474.417 22.822.326.709
7.779.246.657 11.018.939.368
7.029.920.252 657.633.456
9.519.800.822 33.183.632.621
Jumlah
51.512.661.466
28.110.588.576
9.433.289.075
70.189.960.967
Land Right
Partition Vehicles Office Furniture and Fixture Total Assets under
Sewa Pembiayaan Kendaraan
3.975.136.250
5.968.704.649
3.720.000.000
6.223.840.899
Finance Lease Leased assets-Vehicles Assets Owned Leased Out Under
Sewa Operasi Kendaraan
9.572.893.284
-
-
9.572.893.284
Operating lease Vehicles
65.060.691.000
34.079.293.225
13.153.289.075
85.986.695.150
Total
Bangunan
3.912.766.769
480.244.551
6.800.000
4.386.211.320
Building
Perlengkapan kantor
2.764.461.317
755.493.098
3.983.603
3.515.970.812
Office Equipment
Partisi
Jumlah Harga perolehan Akumulasi Penyusutan
Accumulated Depreciation
2.453.329.673
185.090.720
-
2.638.420.393
Partition
Kendaraan Bermotor Peralatan kantor
4.728.405.898 14.676.206.739
3.623.823.353 5.797.121.650
2.131.792.539 539.198.309
6.220.436.712 19.934.130.080
Vehicles Office Furniture
Jumlah
28.535.170.396
10.841.773.372
2.681.774.451
36.695.169.317
Total
Kendaraan
1.424.714.998
3.200.812.322
1.862.587.475
2.762.939.845
Sewa Operasi Kendaraan
4.057.311.592
1.914.578.657
-
5.971.890.249
34.017.196.986
15.957.164.351
4.544.361.926
45.429.999.411
Sewa Pembiayaan
Assets under Finance Lease Vehicles Operating lease Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai buku
31.043.494.014
40.556.695.739
57
Total Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 16. ASET TETAP (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 16. FIXED ASSETS (continued)
4
8
5
2010 ________________________________________________________________________ Penambahan/
Pengurangan/
Saldo awal/
Reklasifikasi/
Reklasifikasi/
Beginning
Additions/
Deductions/
Balance _______________
Reclassification ______________
Reclassification ______________
Saldo akhir/ Ending Balance ________________
Harga perolehan
Cost
Kepemilikan langsung
Direct ownership
Hak atas tanah
2.987.038.000
-
-
2.987.038.000
Bangunan
9.011.874.978
23.380.000
-
9.035.254.978
Building
Perlengkapan kantor
4.322.411.260
619.284.891
135.937.500
4.805.758.651
Office Equipment
Partisi
2.493.274.581
598.534.130
-
3.091.808.711
Kendaraan Bermotor Peralatan kantor
9.222.798.719 18.681.960.786
1.124.230.338 4.293.996.923
1.576.554.640 153.631.000
8.770.474.417 22.822.326.709
Jumlah
46.719.358.324
6.659.426.282
1.866.123.140
51.512.661.466
1.700.000.000
2.535.100.000
259.963.750
3.975.136.250
Sewa Pembiayaan Kendaraan
Land Right
Partition Vehicles Office Furniture and Fixture Total Finance Lease Leased assets-Vehicles Assets Owned Leased Out Under
Sewa Operasi Kendaraan
9.572.893.284
-
-
9.572.893.284
Operating lease Vehicles
57.992.253.618
9.194.526.282
2.126.086.890
65.060.691.000
Total
Bangunan
3.460.809.212
451.957.557
-
3.912.766.769
Building
Perlengkapan kantor
2.078.992.898
694.277.974
8.809.555
2.764.461.317
Office Equipment
Partisi
Jumlah Harga perolehan Akumulasi Penyusutan
Accumulated Depreciation
2.298.237.463
155.092.210
-
2.453.329.673
Partition
Kendaraan Bermotor Peralatan kantor
5.155.398.443 11.690.040.779
1.009.008.857 3.057.764.616
1.436.001.402 71.598.656
4.728.405.898 14.676.206.739
Vehicles Office Furniture
Jumlah
24.683.478.795
5.368.101.214
1.516.409.613
28.535.170.396
Total
269.270.831
1.155.444.167
-
1.424.714.998
2.142.732.917
1.914.578.675
-
4.057.311.592
27.095.482.543
8.438.124.056
1.516.409.613
34.017.196.986
Sewa Pembiayaan Kendaraan Sewa Operasi Kendaraan
Assets under Finance Lease Vehicles Operating lease Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai buku
30.896.771.075
31.043.494.014
Total Net Book Value
Penambahan aset tetap termasuk perolehan melalui akuisisi anak Perusahaan (Catatan 42)
Addition to fixed assets include assets acquired in business combinations (Note 42)
Hak atas tanah yang dimiliki Entitas Anak adalah Hak Guna Bangunan (HGB), dan akan jatuh tempo tanggal 31 Agustus 2017.
Land rights owned by a Subsidiary is Building Use Right (HGB), which will be due on August 31, 2017.
Penyusutan yang dibebankan pada biaya operasi untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp. 9.797.778.895 dan Rp. 8.438.124.056 pada tahun 2010.
Depreciation charged to operating expenses amounted to Rp 9,797,778,895 and Rp 8,438,124,056 in 2011 and 2010 respectively.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 16. ASET TETAP (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 16. FIXED ASSETS (continued)
4
8
5
Aset tetap kecuali hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kecelakaan, kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 31.638.800.000 pada tahun 2011 dan Rp 20.607.058.000 pada tahun 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan
Fixed assets except for landright, are covered by insurance against accident, fire and other risks under blanket policies for the sum insured amounting to Rp. 31,638,800,000 in 2011 and Rp 20,607,058,000 in 2010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Bangunan dan kendaraan motor dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan (lihat Catatan 23).
Building and vehicles are used as collateral for the credit facilities obtained by the Company and Subsidiaries (Notes 23).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyesuaian atas penurunan nilai aset tersebut.
The management believes that the carrying values of its fixed assets are fully recoverable and that no allowance for impairment losses is required to cover the related risk from impairment. 17. OTHERS ASSETS
17. ASET LAIN-LAIN
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Aset yang dikuasai Penyisihan penurunan nilai pasar Bersih Jaminan sewa dan telepon Lain-lain Jumlah
2010
5.159.815.592 (1.031.963.118) 4.127.852.474 1.797.977.887 201.112.036
9.296.631.121 (1.859.326.224) 7.437.304.897 1.060.691.800 126.298.651
6.126.942.397
8.624.295.348
Repossessed Motor Vehicles Allowance for decline in market value Net Rental and telephone deposit Others Total
18. GOODWILL
18. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih Entitas Anak.
This account represents the excess of acquisition cost over the Company's interest in the fair value of the net assets of its entity acquired.
Pada tahun 2011, Perusahaan menilai goodwill yang dimilikinya dengan menggunakan jasa penilai independen yaitu KJPP Felix Sutandar dan Rekan dalam laporannya tertanggal 20 Maret 2012.
In 2011, the Company assessed its goodwill based on the valuation made by KJPP Felix Sutandar and Partners, an independent appraiser, in its report dated March 20, 2012.
19. UTANG USAHA
19. TRADE PAYABLE This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga Uang muka dan angsuran Utang asuransi Utang dealer Premi diterima dimuka Lainnya (masing-masing dibawah 200 juta) Jumlah
2010
4.663.973.045
7.528.337.285
Third Parties Advances and installment Insurance Dealers Premiums deposit Others (eachs bellows 200 million)
21.626.460.572
18.170.297.207
Total
6.576.892.926 4.877.712.338 4.196.793.515 1.311.088.748
1.011.901.060 9.578.645.185 51.413.677
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 19. UTANG USAHA (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 19. TRADE PAYABLE (continued)
4
8
5
Utang uang muka dan angsuran merupakan utang atas titipan angsuran nasabah Entitas Anak, MNCF.
Advances and installment is payable on the installment deposit customers Subsidiary, MNCF.
Utang asuransi merupakan uang titipan nasabah Entitas Anak, MNCF atas asuransi kendaraan yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Insurance payable represents cash deposit of clients Subsidiary, MNCF on car insurance is not yet paid to the insurance company. 19. REINSURANCE PAYABLE
20. UTANG REASURANSI
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga Asuransi umum kerugian Asuransi jiwa termasuk saldo USD 860 pada tahun 2010 Jumlah
2010
2.286.500.143
-
2.265.145.921 4.551.646.064
21. UTANG NASABAH Akun ini merupakan liabilitas kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah dan deposit nasabah. 22. WESEL BAYAR
343.290.221 343.290.221
Third Parties General Insurance Life Insurance Including USD 860 in 2010 Total
21. CUSTOMERS PAYABLE This account represents liability to third parties arising from managing of third party customers’ funds and customers’ deposit in their securities transactions 22. NOTES PAYABLE
Pada tanggal 26 Agustus 2010 dan 5 November 2010, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada Oxley Capital Investments Ltd sebesar masing-masing Rp 27.000.000.000 dan Rp 14.220.000.000 dengan tingkat bunga 3% per tahun, Jatuh tempo pada tanggal 26 Agustus 2011 dan 5 November 2011. Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 20 Desember 2011.
In August 26, 2010 and November 5, 2010, the Company issued notes payable to Oxley Capital Investments Ltd amounting to Rp 27,000,000,000 and Rp 14,220,000,000 with interest rate of 3% per annum, which will mature on August 26, 2011 and November 5, 2011 respectively. These loans have been fully paid on December, 20, 2011.
Pada tanggal 11 April 2011 dan 19 Desember 2011, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada Oxley Capital Investments Ltd sebesar masing-masing Rp 25.000.000.000 dan Rp 40.500.000.000 dengan tingkat bunga 3% per tahun, Jatuh tempo pada tanggal 11 April 2012 dan 19 Desember 2012.
In April 11, 2011 and December issued notes payable to Oxley amounting to Rp 25,000,000,000 with interest rate of 3% per annum, 11, 2012 and December 19, 2012.
Berdasarkan amandemen dari perjanjian wesel bayar tanggal 20 Desember 2011 dan 27 Desember 2011, Perusahaan dan Oxley Capital Investments Ltd setuju untuk merubah beberapa pasal dari perjanjian sebelumnya, antara lain adalah merubah tingkat bunga dari 3% menjadi 6,5% dan menghapus semua clausa sehubungan dengan opsi, yang berlaku efektif pada tanggal 20 Desember 2011 dan 27 Desember 2011.
Based on the amendment of the notes payable agreements dated December 20, 2011 and December 27, 2011, the Company and Oxley Capital Investments Ltd agreed to change some of the provisions of their previous agreements, which among others, are to change the interest rate of 3% to 6.5% and to remove all optional clauses, and these will be effective on December 20, 2011 and December 27, 2011, respectively.
Wesel bayar ini tanpa jaminan dan persyaratan tertentu.
Notes payable are unsecured and specific requirements.
60
19, 2011, the Company Capital Investments Ltd and Rp 40,500,000,000 which will mature on April
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 23. UTANG LAIN-LAIN
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 23. OTHER PAYABLES
3
4
8
5
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak berelasi PT Bhakti Investama Tbk Pihak ketiga Pembelian inventaris Premi tangguhan Lain-lain Jumlah
2
2010
47.610.000.000
8.600.000.000
384.499.800 4.733.849.290 1.691.355.824 54.419.704.914
377.999.800 184.904.822 9.162.904.622
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk memperoleh pinjaman dari PT Bhakti Investama Tbk untuk keperluan modal kerja, pinjaman bersifat jangka pendek dan tanpa bunga.
Related Party PT Bhakti Investama Tbk Third Party Equipment purchasing Deferred premiums Others Total
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk obtained a short term non interest bearing loan from PT Bhakti Investama Tbk for working capital needs.
24. ACCRUED EXPENSES
24. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Imbalan kerja (catatan 41) Bunga Biaya transaksi bursa Tenaga profesional Lain-lain
10.571.847.869 3.817.881.200 1.225.915.255 4.833.584.028
7.435.619.495 2.941.437.476 985.095.562 40.000.000 960.144.647
Employee benefits (note 41) Interest and penalty Levy fee Profesional fee Others
Jumlah
20.449.228.352
12.362.297.180
Total
25. TAXATION
25. PERPAJAKAN Taksiran tagihan pajak penghasilan
Estimated claims for tax refund 2011
Pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak Jumlah
3.097.777.059 3.097.777.059
Hutang Pajak
2010
6.037.764.590 6.037.764.590 Taxes Payable
2011 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Transaksi Penjualan Saham Pajak pertambahan nilai Jumlah
Income tax Company Subsidiaries Total
980.002.149 325.849.944 29.783.968 1.898.062.844 451.586.657 3.685.285.561
2010 910.786.087 151.211.118 133.899.756 1.214.909.280 171.172.362 2.581.978.603
61
Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Tax on Securities Trading Value added tax Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 25. PERPAJAKAN (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 25. TAXATION (continued)
2
3
4
8
5
Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Income Tax Expense (Benefit)
Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Group consists of the following :
2011
2010
Pajak Kini Perusahaan Entitas Anak
(82.351.607)
-
Current tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak penghasilan
(82.351.607)
-
Net income tax expense
Pajak Tangguhan Perusahaan Entitas Anak Jumlah Pajak Tangguhan
688.509.262 (870.250.696) (181.741.434)
837.735.657 5.572.315.309 6.410.050.966
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan - bersih
(264.093.041)
6.410.050.966
Rugi direalisasi atas efek Sumbangan dan representasi Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final
benefit (expense) - Net
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income are as follows:
2011
Perbedaan Temporer Penyusutan Imbalan pasca kerja Rugi penjualan aset tetap Laba belum direalisasi atas efek Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Gaji dan tunjangan Laba penjualan reksadana
Net Deferred Tax Income tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi sebelum pajak Entitas Anak Laba sebelum pajak Perusahaan
Deferred tax Company Subsidiaries
2010
50.720.516.090 (55.623.561.689) (4.903.045.599)
83.877.080.998 (88.678.912.916) (4.801.831.918)
Income before tax consolidated statements of income Equity in net losses of Subsidiaries Income before tax of the company
(146.619.557) 81.944.009 (37.441.294) (130.281.815.146)
(188.703.370) 52.046.357 (41.879.624) -
Temporary Differences Depreciation of fixed assets Post-employement benefits Loss on sale of fixed assets Unrealized gain from securities
75.381.526 (8.086.915) 129.911.683.620 57.995.910
52.400.787 128.574.183
Fiscal nondeductible tax expenses Salaries and employees benefits Gain from sale of mutual fund Unrealized gain from securities Representation and donation Interest income subjected to final tax
(28.966.535)
(26.442.165)
Taksiran rugi fiskal tahun berjalan
(5.278.969.981)
(4.825.835.750)
Estimated fiscal loss current year
Akumulasi kompensasi rugi fiskal
(12.702.467.602)
(11.151.967.564)
Accumulated fiscal loss
Jumlah taksiran rugi fiskal
(17.981.437.583)
(15.977.803.314)
Total estimated fiscal loss
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 25. PERPAJAKAN (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 25. TAXATION (continued)
Perbedaan signifikan atas perbedaan temporer menurut laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal adalah sebagai berikut :
2
4
8
5
Deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows:
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets 31 Desember 2010/
December 31, 2010
Perusahaan Rugi fiskal Imbalan kerja Penyusutan Subjumlah
3
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Charged (credited) to consolidated statements of comprehensive income
31 Desember 2011/
December 31, 2011
3.994.450.829 119.756.900 (469.351.381) 3.644.856.348
500.908.567 20.486.002 167.114.693 688.509.262
4.495.359.396 140.242.902 (302.236.688) 4.333.365.610
The company Fiscal loss Employee benefits Depreciation Sub total
Entitas Anak Rugi fiskal Imbalan kerja Penyusutan Aset tak berwujud Subjumlah
9.840.012.878 1.350.001.684 (57.866.634) (371.558) 11.131.776.370
951.454.550 927.875.944 (430.443.810) 371.558 1.449.258.242
10.791.467.428 2.277.877.628 (488.310.444) 12.581.034.612
Subsidiaries Fiscal loss Employee benefit Depreciation Intangible assets Sub total
Jumlah aset pajak tangguhan
14.776.632.718
2.137.767.504
16.914.400.222
2.330.773.278 79.839.511 86.294.077 (682.360.006)
4.430.886.902 381.299.948 (223.856.560) (1.450.839.649)
Entitas Anak Rugi fiskal Imbalan kerja Penyusutan Aset sewa pembiayaan Penyisihan (pemulihan) piutang Realisasi penurunan nilai agunan
Total deferred tax assets
Amortisasi biaya tangguhan
(3.373.986.449)
(3.863.379.307)
(7.237.365.756)
Subsidiaries Fiscal loss Employee benefit Depreciation Leased assets Allowance for impairment on receivables Realization of allowance for motor vehicle repossessed Amortized deferred expenses
Jumlah liabilitas pajak tangguhan
(1.209.790.974)
(2.255.673.223)
(3.465.464.197)
Total deferred tax liabilities
yang diambil alih
2.100.113.624 301.460.437 (310.150.637) (768.479.643) 376.420.138
464.831.556
-
(206.840.776)
63
376.420.138
257.990.780
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 25. PERPAJAKAN (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 25. TAXATION (continued)
2
Aset pajak tangguhan
December 31, 2009
Perusahaan Rugi fiskal Imbalan kerja Penyusutan Subjumlah
3.122.550.918 106.745.311 (422.175.538) 2.807.120.691
Entitas Anak Rugi fiskal Imbalan kerja Penyusutan Aset tak berwujud Subjumlah
2.138.793.832 1.331.033.179 (238.033.546) (3.146.179) 3.228.647.286
Jumlah aset pajak tangguhan
6.035.767.977
yang diambil alih Amortisasi biaya tangguhan Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan
4
8
5
Deferred tax assets 31 Desember 2009/
Entitas Anak Rugi fiskal Imbalan kerja Penyusutan Aset sewa pembiayaan Penyisihan (pemulihan) piutang Realisasi penurunan nilai agunan
3
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasi/ Charged (credited) to consolidated statements of comprehensive income
31 Desember 2010/
December 31, 2010
3.994.450.829 119.756.900 (469.351.381) 3.644.856.348
The company Fiscall loss Employee benefit Depreciation Subtotal
7.701.219.046 18.968.505 180.166.912 2.774.621 7.903.129.084
9.840.012.878 1.350.001.684 (57.866.634) (371.558) 11.131.776.370
Subsidiaries Fiscall loss Employee benefit Depreciation Intangible assets Subtotal
8.740.864.741
14.776.632.718
871.899.911 13.011.589 (47.175.843) 837.735.657
Total deferred tax assets
-
(3.373.986.449)
(3.373.986.449)
Subsidiaries Fiscall loss Employee benefit Depreciation Leased assets Allowance for impairment receivable Realization of allowance for motor vehicle repossessed Amortized deferred expenses
1.121.022.798
(2.330.813.772)
(1.209.790.974)
Total deferred tax liabilities
7.156.790.775
6.410.050.969
246.544.024 (300.067.646) (148.882.698) 1.416.558.710
2.100.113.624 54.916.413 (10.082.991) (619.596.945)
2.100.113.624 301.460.437 (310.150.637) (768.479.643)
(1.040.138.572)
376.420.138
(93.129.592)
557.961.148
464.831.556
Jumlah aset Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan PT MNC Life tahun 2009 (tidak dikonsolidasian)
Aset pajak Tangguhan Bersih tahun 2009
(206.360.693)
6.950.430.082
Berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
Pursuant to Law No. 36 of 2008 on Income Tax, which amends Law No. 7/1983, the new corporate tax rate is set at a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 26. PINJAMAN YANG DITERIMA
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 26. BORROWINGS
2011
3
3
2
3
4
8
5
2010
Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank INA Perdana PT Bank Mayora PT Sarana Multigriya Finansial PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Permata Tbk
118.889.815.417 105.036.301.481 46.231.118.388 27.500.000.001 11.081.911.504 8.763.276.328 7.110.087.744 -
56.923.316.659 115.043.470.027 20.000.000.000 5.109.821.287 4.071.559.861 12.284.245.742 4.953.702.730
Third Parties PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank INA Perdana PT Bank Mayora PT Sarana Multigriya Finansial PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Permata Tbk
Jumlah
324.612.510.863
218.386.116.306
Total
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun Bagian jangka panjang - bersih
149.575.783.038 175.036.727.825
113.387.460.759 104.998.655.547
Current Portion Long-term loan - net
Jumlah
324.612.510.863
218.386.116.306
Total
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Berdasarkan akta No. 21 tentang perjanjian kredit, No. 22 tentang pengakuan hutang dan No. 23 pemberian jaminan cessie tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Dahlia SH, Notaris di Jakarta, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar USD 6.000.000 dalam bentuk Demand Loan sebesar USD 3.000.000 dan fasilitas Term Loan sebesar USD 3.000.000.
Based on credit agreement certificate No. 21, No. 22 about accrued payable and No. 23 about cessie guarantee at March 18, 2008 which have been approved with notarial deed of Dahlia SH at Jakarta, MNCF a Subsidiary obtained USD 6,000,000 as working capital credit facility, USD 3,000,000 as Demand Loan, and USD 3,000,000 as Term Loan facility.
Untuk pinjaman Demand Loan dengan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009. Fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2009. Sedangkan untuk pinjaman Term Loan dengan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan.
The demand loan facility has a term of 1 year, starting from April 18, 2008 to April 18, 2009. This facility has been fully paid in 2009. Whereas, the term loan facility has a term of 3 years from the date of withdrawal. The term loan is guaranteed by receivables from third parties (end user) which is equivalent to 110% of the amount withdrawn and with 12% interest rate.
Berdasarkan perjanjian kredit No OL.054/2009/CM/CRAO/ZA MNCF, Entitas Anak, mendapatkan Surat Penegasan Perubahan Fasilitas Kredit dari PT Bank Sinarmas atas fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan berupa Term Loan sebesar USD 6.000.000. Fasilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu Term Loan 1 dan Term Loan 2 masing-masing sebesar USD 3.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga pinjaman 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan sebesar 110% dari jumlah plafon.
Based on credit agreement No.OL.054/2009/CM/CR-AO/ZA, MNCF, a subsidiary, obtained a Letter of Credit Facility from PT Bank Sinarmas as a loan facility for the lease financing receivables which amounted to USD 6,000,000. This facility is divided into Term Loan I and Term Loan 2, each amounting to USD 3,000,000, with a period of 1 year and interest rate of 7 % per annum. This loan facility is secured by the lease financing receivables which is equivalent to 110 % of the plafond.
Berdasarkan perjanjian kredit No. OL.079/2010/CM/CRAO/TH tanggal 19 Juli 2010, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond pinjaman maksimal Rp 25.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun sejak pencairan kredit. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan motor dan mobil sebesar 110% dari jumlah plafond atau outstanding kredit.
Under credit agreement No.OL.079/2010/CM/CR-AO/TH dated July 19, 2010, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit of Rp 25,000,000,000 and fora period of 3 years from the date of withdrawal. The loan is secured by lease receivables and motor car which are equivalent to 110% of the total credit limit or outstanding loan.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 26. BORROWINGS (continued)
3
4
8
5
Berdasarkan perjanjian kredit No. OL.151/2010/CM/CRAO/TH tanggal 2 November 2010, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond pinjaman maksimal Rp 80.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun sejak pencairan kredit. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan motor dan mobil sebesar 110% dari jumlah plafond atau outstanding kredit.
Under credit agreement No.OL.151/2010/CM/CR-AO/TH dated November 2, 2010, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit of Rp 80,000,000,000 and for a period of 3 years from the date of withdrawal. The loan is secured by lease receivables and motor car which are equivalent to 110% of the total credit limit or outstanding loan.
Berdasarkan perjanjian kredit No.OL.169/2011/CM/CRAO/TH, MNCF Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond pinjaman maksimal Rp 50.000.000.000 untuk jangka waktu 1 tahun sejak pencairan kredit.
Under the credit agreement No.OL.169/2011/CM/CR-AO/TH, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital loan facility with a maximum loan ceiling of Rp 50,000,000,000 and for a period of 1 year from the date of withdrawal.
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
Berdasarkan akta pengakuan hutang No. 01 tanggal 5 Nopember 2007 dibuat dihadapan Syafran SH, Notaris di Jakarta, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja pembiayaan kredit bermotor roda dua dan empat atau lebih baru dan bekas dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000.000.000 jangka waktu 12 bulan untuk masa ketersediaan dana bersifat revolving, pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun (alatalat berat) dengan suku bunga 12 % per tahun.
Based on the Debt Acknowledgement Deed No.01 drawn up before Syafran SH, Notary in Jakarta, dated November 5, 2007, MNCF, a Subsidiary, obtained a credit facility for additional working capital to finance four or more new and used motorcycles under the credit facility amounting to Rp 50,000,000,000 and has a term of 12 months from the availability of the revolving fund, and financing to end users will be for a maximum of 4 years (heavy equipment), with an interest rate of 12% per annum.
Perpanjangan fasilitas kredit berdasarkan akta persetujuan perubahan kredit No. 4 tanggal 31 Maret 2010 dibuat dihadapan Syafran SH, Notaris di Jakarta, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja pembiayaan kredit bermotor roda empat baru dan bekas dengan fasilitas kredit sebesar Rp 65.000.000.000. Jangka waktu 12 bulan terhitung sejak 5 Nopember 2009 sampai dengan 4 Nopember 2010 dan diperpanjang di tahun 2011. Untuk masa ketersediaan dana bersifat revolving, pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun (alat-alat berat) dengan suku bunga 13-14% per tahun.
Based on the Deed of Approval No. 4 of Syafran SH, Notary in Jakarta, dated March 31, 2010, MNCF, a Subsidiary, obtained credit a facility for additional working capital to finance new and used four-wheeled motor vehicles under the credit facility amounting to Rp 65,000,000,000. The credit facility has a term of 12 months, from November 5, 2009 until November 4, 2010 and was extended in 2011. The revolving fund is available to finance end users for a maximum of 4 years (heavy equipment) and with 13-14% interest per annum.
Pada bulan Juni 2011, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 100.000.000.000 dengan kelonggaran tarik sampai dengan 4 Nopember 2011 bersifat non revolving.
In June, 2011, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital facility, with a grace period until November 4, 2011 with maximum plafond of Rp 100,000,000,000, which is a nonrevolving fund
Berdasarkan akta perjanjian kredit No.088/RWM-COM/2011 tanggal 30 Mei 2011, MNCF Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 50.000.000.000 untuk jangka waktu 60 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 110% dari outstanding fasilitas nasabah yang ada..
Based on credit agreement deed No.088/RWM-COM/2011 dated May 30, 2011, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital facility with maximum plafond of Rp 50,000,000,000 for 60 months, which bears 13% per annum and guaranteed by outstanding customers receivable equivalent to 110% of the plafond.
66
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 26. BORROWINGS (continued)
3
4
8
5
PT Bank Jabar – Banten Tbk
PT Bank Jabar – Banten Tbk
Berdasarkan akta perjanjian kredit No.088/RWM-COM/2011 tanggal 30 Mei 2011, MNCF Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 50.000.000.000 untuk jangka waktu 60 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 110% dari outstanding fasilitas nasabah yang ada..
Based on credit agreement deed No.088/RWM-COM/2011 dated May 30, 2011, MNCF a subsidiary obtained a working capital facility with maximum plafond as Rp 50,000,000,000 for 60 months which bear 13% per annual with guarantee 110% from outstanding customers.
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 128 tanggal 28 Juni 2010 dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra SH, Notaris di Jakarta, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja dalam bentuk pinjaman tetap investasi untuk pembiayaan konsumen, khususnya pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan dengan fasilitas kredit sebesar Rp 25.000.000.000. Jangka waktu 30 bulan dengan suku bunga 13% per tahun.
Based on credit agreement deed No.128 on June 28, 2010 of Mellyani Noor Shandra, SH, notary in Jakarta, MNCF, a Subsidiary, obtained a credit facility amounting to Rp 25,000,000,000, for working capital in the form of fixed investment loans for consumer financing, particularly financing in the form of funds to purchase vehicles. The credit facility is for a period of 30 months and with an interest of 13% per annum.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 1 tanggal 4 Juli 2011, MNCF Entitas Anak memperoleh tambahan plafond pinjaman Rp 20.000.000.000 untuk jangka waktu pinjaman 3 tahun.
Based on credit agreement deed No.1 on July 4, 2011, MNCF, a Subsidiary, obtained additional credit facility amounting to Rp 20,000,000,000 and with a term of 3 years.
PT Bank INA Perdana
PT Bank INA Perdana
Pada tanggal 21 Desember 2010, MNCF Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 15.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun.
On December 21, 2010, MNCF, a Subsidiary obtained a working capital facility with maximum plafond as Rp 15,000,000,000 and with a term of 3 years.
Pada tanggal 15 Juni 2011, MNCF Entitas Anak memperoleh tambahan fasilitas factoring dengan plafond Rp 50.000.000.000 untuk jangka waktu1 tahun.
On June 15, 2011, MNCF a subsidiary obtained additional factoring facility with plafond Rp 50.000.000.000 for one year.
PT Bank Mayora
PT Bank Mayora
Pada bulan Agustus 2011, MNCF Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 10.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun.
On August, 2011, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital facility with a maximum plafond of Rp 10,000,000,000 and with a term of 3 years.
PT Sarana Multigriya Finansial
PT Sarana Multigriya Finansial
Berdasarkan surat perjanjian Nomor 010/PP/SMF/BIFIN/IV/2008 Pada tanggal 10 April 2008, MNCF, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit untuk pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan plafon Rp 25.000.000.000 jangka waktu 8 tahun dengan suku bunga 11,50% per tahun dengan jaminan hak tagih atas KPR dengan nilai agunan minimum 105% dari nilai pinjaman yang diberikan.
Based on agreement No 010/PP/SMF/BIFIN/IV/2008 On April 10, 2008, MNCF, a Subsidiary, obtained an overdraft financing facility for Housing Loans (KPR) with a plafond of Rp 25,000,000,00, for a term of 8 years, with interest rate of 11.50% per annum and is guaranteed by a mortgage with a value of 105% of the outstanding loan, at the minimum.
Pada tanggal 11 Januari 2011, MNCF Entitas Anak mendapat fasilitas tambahan dengan plafond Rp 20.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun.
On January 11, 2011, MNCF, a Subsidiary, obtained additional facility with a limit of Rp 20,000,000,000 and with a term of one year.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 26. BORROWINGS (continued)
3
4
8
5
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Berdasarkan akta pengakuan hutang No. 31 tanggal 8 Agustus 2008 dibuat dihadapan Gunawan Tedjo SH, Notaris di Jakarta, MNCF, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai leasing sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan terhitung sejak tanggal pencairan 8 Agustus 2008 sampai dengan 8 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun.
Based on Notarial Deed No. 31 of Gunawan Tedjo SH at Jakarta, dated August 8, 2008, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital credit facility for lease financing amounting to Rp. 50,000,000,000. This facility has a term of 36 months, which is from August 8, 2008, the date of withdrawal, and until August 8, 2011, the due date, and bears a interest rate 14.36% per annum.
Pinjaman ini dijaminkan dengan pemberian fidusia atas tagihan/piutang, baik yang sekarang telah ada maupun yang kemudian hari akan dimiliki nasabah dari pihak ketiga, dengan nilai penjaminan sebesar 120% outstanding fasilitas nasabah pada Bank setiap saat atau maksimum Rp 60.000.000.000 (Catatan 7). Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 20 Agustus 2011.
This loan is secured by fiduciary claims/receivables, including existing and future claims/receivables from third parties, which is equivalent to 120% of the outstanding facility with the bank at any given time or Rp 60,000,000,000 at the maximum (Note 7). This loan has been fully paid on August, 20, 2011.
PT Bank Agroniaga Tbk
PT Bank Agroniaga Tbk
Pada tanggal 18 September 2008, MNCF, Entitas Anak mendapat fasilitas modal kerja dengan Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) dengan tujuan penggunaan Refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Roda Empat (Mobil) dengan Plafon Rp. 5.000.000.000 jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16 % per tahun efektif (floating) dengan jaminan nilai 125% dari pencairan.
On September 12, 2008, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital facility with fix installments for Consumer Financing to Refinance Four-Wheeled Vehicle, with a plafond of Rp 5,000,000,000, for 36 months, bears an interest of 16% per annum and is guaranteed by end user’s receivables equivalent to 125% of the outstanding facility.
Berdasarkan akta No. 21 pada tanggal 7 April 2009 MNCF, Entitas Anak melakukan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Angsuran II (Kredit Modal Kerja) Nomor 21 dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000 dengan jangka waktu 48 bulan terhitung pada tanggal 7 April 2009 sampai dengan 7 April 2013. Fasilitas ini untuk refinancing Pembiayaan Konsumen Mobil dengan jaminan BPKB Kendaraan Bermotor dan Cessie piutang/hak tagih pembiayaan konsumen mobil baru dan bekas dari end user sebesar 100% dan tingkat bunga sebesar 17,50% per tahun (Catatan 7). Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 30 Juni 2011.
Based on deed No. 21 on April 7,2009, MNCF, a Subsidiary, obtained a Fixed Installment Loan Agreement II (Credit Capital Working) No. 21 with a total facility amounting to Rp 15,000,000,000 and with a term of 48 months, which is from April 7, 2009 until April 7, 2013. This facility is for Consumer Financing to refinance vehicles which is guaranteed by the BPKB of the vehicles and receivables from cessie consumer financing, equivalent to 100% of the outstanding facility and bears interest rate 17.50% per annum (Note 7).This loan has been fully paid on June, 30, 2011.
27. OBLIGATIONS UNDER CAPITAL LEASE
27. UTANG SEWA PEMBIAYAAN PT MNC Finance (MNCF) dan PT MNC Life (MNCL), Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari PT Indo Finance Perkasa dan PT BCA Finance untuk membeli kendaraan bermotor dengan rincian sebagai berikut:
PT MNC Finance (MNCF) and PT MNC Life (MNCL), a Subsidiaries, obtained loan from PT Indo Finance Perkasa and PT BCA Finance to financing their acquisition of vehicles, with details as follows:
2011 Pihak ketiga PT BCA Finance Pihak berelasi PT Indo Finance Perkasa Jumlah
2010
840.340.648
5.531.714.614
Third Parties PT BCA Finance
1.151.457.810 1.991.798.458
1.752.579.660 7.284.294.274
Related Parties PT Indo Finance Perkasa Total
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 27. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Fasilitas pinjaman dari PT Indo Finance Perkasa tersebut berjangka waktu dalam 3 tahun dimulai bulan Juni 2009 sampai dengan bulan Nopember 2013. Tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% untuk tahun 2011 dan 2010.
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 27. OBLIGATIONS UNDER CAPITAL LEASE (continued)
This credit facility from PT Indo Finance Perkasa with a term of 3 years from June 2009 to November 2013. This facility is secured by the financed vehicle small with interest at 5,5% in 2011 and 2010.
28. BONDS PAYABLE – NET
28. UTANG OBLIGASI – BERSIH
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Obligasi MNC Securities II Dikurangi Biaya Emisi Obligasi Obligasi Bhakti Securities I Dikurangi Biaya Emisi Obligasi Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *) Utang Obligasi - Bersih
5
100.000.000.000 (795.127.507) 99.204.872.493 (5.125.000.000) 94.079.872.493
2010 150.000.000.000 (363.049.483) 149.636.950.517 149.636.950.517
Obligasi MNC Securities II Less Deferred Bonds Issuance Cost Obligasi Bhakti Securities I Less Deferred Bonds Issuance Cost Total Bond repurchased *) Bonds Payable – Net
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Anak Perusahaan lainnya (PT MNC Life).
*) Bond repurchased represent bond repurchased by subsidiary (PT MNC Life).
Obligasi MNC Securities II
Bonds MNC Securities II
Pada 5 Juli 2011, PT MNC Securities (MNCS), Entitas Anak, menerbitkan obligasi MNC Securities II Tahun 2011 Seri A dan Seri B, masing-masing sebesar Rp 41 miliar dan Rp 59 miliar, dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,5% per tahun untuk Seri A dan 13,25% per tahun untuk Seri B. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun untuk Seri A dan 5 tahun untuk Seri B, sejak tanggal emisi pada tanggal 5 Juli 2011. MNCS telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNCS telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id BBB (Triple B, stable outlook), untuk periode 15 April 2011 sampai dengan 1 April 2012 untuk masing-masing Seri Obligasi.
In July 5, 2011, PT MNC Securities (MNCS), a subsidiary, issued “MNC Securities Bonds II Year 2011” Seri A and Seri B each amounted to Rp 41 billion and Rp 59 billion with fixed interest rate at 12,5% per year for Seri A and 13,25% per year for Seri B. The term of the obligation is 3 years for Seri A and 5 year for Seri B, since issuance date on July 5, 2011. MNCS has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. MNCS obtained a bond rating of id BBB (Triple B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for period April 15, 2011 until April 1, 2012, for each Seri bonds.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2011, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 5 Juli 2014 untuk Seri A dan pada tanggal 5 Juli 2016 untuk Seri B.
Interest payable every three months. First payment of interest was due on October 5, 2011, and the final payment of interest will be due at the same time with the due date of the obligation, which will be on July 5, 2014 for Seri A and July 5, 2016 for Seri B.
Obligasi Bhakti Securities I
Bond Bhakti Securities I
Pada bulan Mei 2008, PT MNC Securities (dahulu Bhakti Securities), Entitas Anak, menerbitkan obligasi ‘’Bhakti Securities I tahun 2008’’ sebesar Rp 150 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi. MNCS teah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNCS telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id BBB (Tripel B, stable outlook), untuk periode 9 Juli 2010 sampai dengan 1 Juli 2011.
In May 2008, PT MNC Securities (formerly BSc), a subsidiary, issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, non-certificate amounted to Rp 150 billion with fixed interest rate at 14% per year. The term of the obligation is 3 years since emission date on May 29, 2008. BSc has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BSc obtained a bond rating of id BBB (Tripel B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for period July 9, 2010 until July 1, 2011.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 28. UTANG OBLIGASI – BERSIH
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Pembayaran pokok dan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011 dan telah dilunasi.
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 28. BONDS PAYABLE – NET (continued)
5
Final payment of nominal value and interest will be due at the same time with the due date of the bond, which will be on May 30, 2011 and has been fully paid on that date. 29. LIABILITY TO POLICY HOLDERS
29. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS Liabilitas kepada pemegang polis merupakan liabilitas pada Entitas Anak yang terdiri dari.
Liabilities to policy holders are liabilities to Subsidiaries, consist of:
2011 PT MNC Life Assurance PT Jamindo General Insurance Jumlah
8
41.752.644.368 11.011.971.273 52.764.615.640
2010 17.680.126.420 17.680.126.420
PT MNC Life Assurance PT Jamindo General Insurance Total
Liabilitas manfaat polis masa depan ditetapkan oleh aktuaris terdaftar Entitas Anak (PT MNC Life).
The liability for future policy benefits has been determined by PT MNC Life,a subsidiary registered actuary.
Dalam rangka memenuhi Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2003, perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan pada tanggal 31 Desember 2009 telah ditelaah oleh PT Mercer Aktuaria Konsultan, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 25 Pebruari 2010.
In order to comply with the Decree of Minister of Finance No. 426/KMK.06/2003, the computation of liability for future policy benefits as of December 31, 2009 has been reviewed by PT Mercer Aktuaria Konsultan, independent actuary, in its report dated February 25, 2010.
Perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan pada tanggal 31 Desember 2010 telah mendapat pengesahan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada tanggal 29 April 2011.
The computation of liability for future policy benefits as of December 31, 2010 has been approved from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency at April 29, 2011.
Liabilitas kepada pemegang polis untuk MNC Life terdiri dari:
Liabilities to policy holders for MNC Life consist of:
2011 Liabilitas manfaat polis masa depan Utang klaim Jumlah liabilitas kepada pemegang polis
2010
41.261.542.426
17.375.138.447
Liabilities for future policy benefit
491.101.942
304.987.973
Claims payable
41.752.644.368
17.680.126.420
Total liabilities to policy holders
Perubahan liabilitas manfaat polis masa depan adalah sebagai berikut:
Movements in the liability for future policy benefits are as follows:
2011 Saldo awal Kenaikan (penurunan) yang dilaporkan pada laporan laba rugi Premi yang belum merupakan pendapatan Saldo akhir
2010
17.375.138.447
19.869.780.352
18.859.246.961
(2.494.641.905)
5.027.157.018 41.261.542.426
17.375.138.447
70
Beginning balance Increase (decrease) as reported in the statements of income Unearned premiums Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 29. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS (lanjutan)
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3
3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 29. LIABILITY TO POLICY HOLDERS (continued)
The liability for future policiy benefits consist of:
Liabilitas manfaat polis masa depan terdiri dari: 2011
2010
18.473.703.748 22.787.838.678 41.261.542.426
Pertanggungan individu Pertanggungan kumpulan Jumlah
5
Liabilitas kepada pemegang polis untuk PT Jamindo General Insurance adalah sebagai berikut:
9.673.069.267 7.702.069.180 17.375.138.447
Individual policies Group policies Total
Liabilities to policy holders for PT Jamindo General Insurance consist of:
2011 2.791.391.422 1.459.872.579
Claim estimated Claim payable
6.760.707.272
Unearned premiums
11.011.971.273
Total
Estimasi klaim sendiri Utang klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah
30. NON-CONTROLLING INTEREST
30. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas ekuitas dan bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi.
This account represent the non-controlling interests in the equity and the net earnings (losses) of consolidated Subsidiaries.
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Kepentingan nonpengendali/ Non-controling interest Koperasi Karyawan/Employee Cooperatives of PT Bhakti Investama Tbk Laba yang dapat diatribusikan kepada nonpengendali adalah sebagai berikut;
Nilai tercatat / Carrying Amount
2011
2010
2011
2010
0,01%
0,01%
91.577.023
58.648.230
kepentingan
Attributable income to non-controling interest consist of:
Laba / Profit
Laba komprehensif / comprehensive income
___________________________________________
___________________________________________ Kenaikan nilai wajar efek bersih/
Entitas Anak/ Subsidiaries _________________________
Kepentingan
Persentase
Increasing in
Kepentingan
kepemilikan/
Persentase Laba rugi/
nonpengendali
kepemilikan/
fair value of
nonpengendali
Percentage
Profit and
Non-controlling
Percentage
available for sale
Non-controlling
ownership
loss
interest
ownership
securities owned
____________
______________
_____________
____________
____________
interest _____________
PT MNC Asset Management
0,01%
7.261.815.307
726.182
0,01%
PT MNC Finance
0,01%
8.575.200.376
571.680
0,01%
-
571.680
PT MNC Securities
0,00%
55.334.824.218
1.106.696
0,00%
-
1.106.696
PT MNC Life Assurance
0,07%
(16.566.867.130)
(10.938.281)
0,07%
773.331
PT Jamindo General Insurance
0,10%
0,10%
-
Jumlah
65.986.615
63.602
54.670.959.386
(8.470.121)
71
(194)
773.138
725.988
(10.164.949) 63.602 (7.696.984)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 31. MODAL SAHAM
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 31. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
3
2
3
4
8
5
The details of the Company’s stockholders and their stockholdings as of December 31, 2011 and December 31, 2010 are as follows:
2011 / 2010
Jumlah
Persentase
Jumlah
Saham/
Kepemilikan/
modal disetor/
Number of
Percentage of
issued and paid up
Shares
Ownership
capital
Modal dasar
4.000.000.000
4.000.000.000
Authorized capital
Modal ditempatkan dan disetor
1.250.175.000
1.250.175.000
Issued and paid in capital Stockholders
Pemegang Saham PT Bhakti Investama Tbk Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk Masyarakat Jumlah
1.119.900.000
89,58%
111.990.000.000
PT Bhakti Investama Tbk
100.000
0,01%
10.000.000
Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk
130.175.000
10,41%
13.017.500.000
1.250.175.000
100,00%
125.017.500.000
Masyarakat Total
32. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
32. TAMBAHAN MODAL DISETOR Sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan pada tahun 2001, akun ini merupakan selisih antara nilai jual dengan nilai nominal sebesar Rp 37.500.000.000 dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 2.286.276.465 (lihat Catatan 1).
In connection with the Company’s initial public offering in 2001, this account consists of the excess of the offering price over the par value amounting to Rp 37,500,000,000, net of initial public offering cost of Rp 2,286,276,465 (which is Note 1).
Sehubungan dengan penerbitan waran Perusahaan, pada tahun 2007 dan 2006 akun ini bertambah masing-masing sebesar Rp 3.597.000 dan Rp 7.152.500 akibat selisih lebih harga pelaksanaan diatas nilai nominal (lihat Catatan 1).
In connection with the Company’s issuance of stock warrants in 2007 and 2006 this account increased by Rp 3,597,000 and Rp 7,152,500, respectively, arising from the excess of exercise price over the par value (See Note 1).
33. OTHER COMPONENTS OF EQUITY
33. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 2011 Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali Aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak Jumlah
(1.346.718.854) 1.168.556.944
2010
(1.346.718.854) 132.817.597
(2.683.208) (180.845.118)
(1.213.901.257)
72
Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Financial assets available for sale Difference due to changes in equity of subsidiaries Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 34. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN, SEWA PEMBIAYAAN DAN SEWA OPERASI Akun ini merupakan pendapatan dari pembiayaan atas kendaraan bermotor, transaksi sewa pembiayaan atas peralatan transportasi dan pendapatan sewa operasi yang merupakan pendapatan sewa kendaraan kepada pihak yang berelasi (Catatan 39).
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 34. CONSUMER FINANCING, FINANCING OPERATING LEASE INCOME
Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas (saham).
This account represents revenue from consumer financing for vehicles and lease transactions for transportation equipment. Income from operating lease represents income from lease assets to related party (Note 39).
This account represents commission from brokerage services on equity shares. 36. INVESTMENT BANKING INCOME
36. PENDAPATAN MANAJEMEN INVESTASI
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
Jumlah
5 AND
35. BROKERAGE COMMISSIONS
35. KOMISI PERANTARA PEDAGANG EFEK
Laba efek saham, efek hutang dan kontrak pengelolaan dana - bersih Jasa penasehat keuangan dan arranger Jasa penjamin emisi dan penjualan efek
8 LEASE
2010
82.288.478.446
105.721.928.800
Gain on equity securities, debt securities and fund management contract
4.131.451.205
842.847.200
Financial advisory and arranger fees
678.621.150
434.085.613
Underwriting and selling fees
87.098.550.801
106.998.861.613
Total
Jasa penasehat keuangan merupakan imbalan atas jasa manajemen yang diberikan Grup kepada nasabahnya berkaitan dengan restrukturisasi keuangan dan kegiatan merger dan akuisisi.
Financial advisory fees represent fees from advisory services rendered by the Group to customers in relation to their financial restructuring and merger and acquisition.
Jasa penjaminan dan penjualan emisi merupakan imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu.
Underwriting and selling fees represent fees from underwriting and selling of shares and bonds including public offerings and rights issues.
Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek serta jasa penasehat keuangan dan arranger kepada pihak yang mempunyai berelasi adalah sebesar masing-masing Rp 3.461.680.750 dan Rp 842.847.200 pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 39).
Total underwriting and selling fees and financial advisory and arranger fees earned from related parties amounted to Rp 3,461,680,750 and Rp 842,847,200 in 2011 and 2010 respectively (Note 39).
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 37. PENDAPATAN PREMI BERSIH
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Akun ini merupakan pendapatan premi setelah dikurangi premi reasuransi dan dikurangi (ditambah) dengan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan.
2 2 # 3 3 3 3 2 37. NET PREMIUM INCOME
Premi asuransi kumpulan Premi tunggal Jumlah premi bruto Premi reasuransi Individu Kumpulan Jumlah premi reasuransi Penurunan kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan kumpulan Jumlah
-
19.321.297.582
-
35.865.391.350 55.186.688.932
-
(1.383.641.946) (4.513.437.897) (5.897.079.843)
-
(5.027.157.018) 44.262.452.072
-
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset dan liabilitas Grup dalam mata uang asing terdiri dari:
Aset (liabilitas) Kas dan Setara Kas Piutang usaha Piutang premi Piutang lain-lain Portofolio efek Reksadana Sewa Pembiayaan Hutang reasuransi Liabilitas manfaat polis masa depan Pinjaman Diterima
USD
8
5
2010
18.573.607.941 747.689.641
Jumlah asal/ Original
4
This account represent premiums written, net of outward reinsurance and decrease (increase) in unearned premiums. The details of this account are as follows:
2011 Premi asuransi individu Premi tahun pertama Premi lanjutan
3
2011 Ekuivalen/ Amount Equivalent in Rupiah
Individual insurance premiums First year premiums Renewal premiums
Group insurance premiums Single premiums Total gross premiums Reinsurance premiums Individual Group Total reinsurance premiums Decrease (increase) in unearned Group premiums reserves Total
38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY As of December 31, 2011 and 2010, the Group monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:
2010 Jumlah asal/ Original USD
Ekuivalen/ Amount Equivalent in Rupiah
4.274.004 17.540 6.873 1.036.500 200.000 879.550 (629) (774.310)
38.756.669.723 159.055.631 62.326.195 9.398.982.000 1.813.600.000 7.975.756.329 (5.699.329) (7.021.439.426)
688.543 11.407 1.701.799 206.380 (860) (240.859)
6.190.791.533 102.562.045 15.300.873.550 1.855.562.580 (5.349.285) (2.165.561.561)
(775.675)
(7.033.817.454)
(1.637.994)
(14.727.200.269)
Assets (Liabilities) Cash and Cash Equivalents Trade receivable Other receivable Securities Owned Mutual fund Lease Financing Due to reinsurance Future benefit policy liability Borrowings Total Monetary Assets in
Aset Dalam Mata Uang Asing - bersih
44.105.433.669
6.551.678.593
74
Foreign Currency - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 39. SALDO DAN SIFAT BERELASI
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 # 3 3 3 3 TRANSAKSI PIHAK YANG
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 39. BALANCES AND NATURE OF TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi ini terutama merupakan transaksi perdagangan efek, investasi dan pinjaman yang dilakukan dengan syarat-syarat normal sebagaimana halnya transaksi dengan pihak ketiga.
In the normal courses of business, the Company and Subsidiaries enter into certain transactions with related parties. These transactions are mainly related to securities transactions, investment and loan which are made under same terms and conditions as those with third parties.
Persentase dari aset, kewajiban, pendapatan dan Beban yang bersangkutan/ Percentage of Respective Assets, Liabilities, Revenues and Expenses
Jumlah/ Amount 2011 Aset Portofolio efek Pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Sewa pembiayaan
2010
2011
2010
407.530.393.599 35.277.711.312 7.150.480.169 10.769.752.266
371.992.774.855 12.046.712.959 8.014.552.126 1.710.072.894
27,20 2,35 0,47 0,72
30,93 1,00 0,66 0,14
Assets Securities owned Consumer financing receivables Factoring receivables Direct financing lease
Liabilitas Utang sewa pembiayaan
1.151.457.810
1.752.579.660
0,11
0,23
Liability Direct financing lease
Pendapatan Sewa operasi Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa pembiayaan Manajemen Investasi
3.373.300.000 2.092.407.426 874.303.906 202.547.447 3.461.680.750
3.648.600.000 1.963.098.620 1.326.074.780 282.721.973 842.847.200
0,98 0,61 0,25 0,05 1,01
1,25 0,67 0,45 0,09 0,29
Revenues Operating lease Consumer financing Factoring Income Financing lease Income Investment Banking
Sifat hubungan
Nature of Relationship
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah:
The nature of relationship with related parties as follows:
Perusahaan/Company
Sifat hubungan berelasi/ Nature of Relationship
Transaksi/transaction
PT Global Mediacom Tbk
pemegang saham yang sama/ the same shareholder
Penyertaan pada efek saham/ Investment in equity securities
PT Media Nusantara Citra Tbk, Global Mediacom Internasional
pemegang saham yang sama/ the same shareholder
Penyertaan pada efek saham dan pendapatan investasi perbankan/ Investment in equity securities and investment banking income
PT Global Land Development Tbk, PT Usaha Gedung Bersama, PT MNI Global
Komisaris atau direktur yang sama/ The same commissioner or director
Tagihan Anjak Piutang/ Factoring Receivables
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
Komisaris atau direktur yang sama/ The same commissioner or director
Sewa Pembiayaan, Sewa Operasi/ Finance Lease, Operating Lease
PT Hikmat Makna Aksara
Komisaris atau direktur yang sama/ The same commissioner or director
Tagihan Anjak Piutang/ Factoring Receivables
PT Radio Tridjaja Shakti
Komisaris atau direktur yang sama/ The same commissioner or director
Sewa pembiayaan/Finance Lease
PT Indo Finance Perkasa
Komisaris atau direktur yang sama/ The same commissioner or director
Sewa pembiayaan/Finance Lease
40. INFORMASI SEGMEN Informasi untuk segmen primer berupa segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
40. SEGMENT INFORMATION Primary segment information based on the business activities of the Group is as follows:
75
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40.SEGMENT INFORMATION (continued)
40. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Investasi/ Investment PENDAPATAN Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi Jumlah Pendapatan HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Penghasilan bunga Lain - lain Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan
406.126.269 406.126.269 (4.189.670.598)
Asuransi/ Insurance
31 Desember 2011/December 31 ,2011 Penjaminan dan perantara perdagangan Pengelolan efek/ Investasi/ Lembaga Brokerage Fund pembiayaan/ and underwriting management Multifinance
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
53.829.573.212
111.667.067.878
20.011.286.591
155.961.734.919
(542.375.313)
53.829.573.212
111.667.067.878
20.011.286.591
155.961.734.919
(542.375.313)
(16.529.275.390)
65.050.870.681
5.639.927.658
43.992.583.748
-
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
93.964.436.099 (542.375.314) 93.422.060.785 6.106.846.639 (82.669.807) (48.725.721.528) (264.093.040)
Laba Bersih INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset konsolidasi
341.333.413.556 341.333.413.556
630.671.922.112
114.746.171.998
80.549.143
158.185.036.816
68.818.282.998
853.870.837
787.785.252.873
449.092.554.712
3.460.894.139
35.049.825.368
2.593.063.562
542.087.154
508.721.339.339
353.821.566.583
4.860.377.622
(627.103.849.590)
(6.285.816.792)
-
SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses Income from operations Interest income Others - Net Interest and financial charges Income tax
50.456.423.049
Net income
1.493.309.526.918
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
5.493.623.280 1.498.803.150.198
Unallocated assets Consolidated total assets
982.785.823.061
LIABILITIES Segment liabilities
982.785.823.061
Unallocated liabilites Consolidated total liabilities
9.797.778.895
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
9.797.778.895
76
REVENUES Total revenues Unallocated revenues Total Revenues
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40.SEGMENT INFORMATION (continued)
40. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Investasi/ Investment PENDAPATAN Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi Jumlah Pendapatan HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Penghasilan bunga Lain - lain Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan
Asuransi/ Insurance
31 Desember 2010/December 31 ,2010 Penjaminan dan perantara perdagangan Pengelolaan efek/ Investasi/ Lembaga Brokerage Fund pembiayaan/ and underwriting management Multifinance
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
35.734.091
468.050.497
121.189.206.127
22.410.862.895
146.878.286.825
(413.640.474)
35.734.091
468.050.497
121.189.206.127
22.410.862.895
146.878.286.825
(413.640.474)
85.590.104.284
12.139.571.182
46.739.817.491
(4.625.363.575)
(2.195.953)
-
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
139.841.933.429 (413.640.474) 139.428.292.955 7.441.244.216 (4.717.939.600) (58.274.516.573) 6.410.050.966
Laba Bersih INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset konsolidasi
290.568.499.961 312.597.763 290.881.097.724
518.880.984.222
50.913.077.681
109.108.942
60.667.849.227
18.557.204.474
61.740.457
746.298.396.428
417.940.522.485
3.067.844.193
27.143.020.313
1.940.551.300
595.164.682
77
358.948.554.272
248.253.596.894
4.633.376.043
(513.196.565.624)
(2.011.662.742)
-
REVENUES Total revenues Unallocated revenues Total Revenues SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses Income from operations Interest income Others - Net Interest and financial charges Income tax
90.287.131.964
Net income
1.198.742.238.838
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
3.837.850.289 1.202.580.089.127
Unallocated assets Consolidated total assets
735.593.290.092
LIABILITIES Segment liabilities
735.593.290.092
Unallocated liabilites Consolidated total liabilities
8.467.234.317
Depreciation and amortization Unallocated depreciation (29.110.261) and amortization 8.438.124.056 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2
3
2
2 13
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2
2
#
3
3
3
3
2
3
4
8
5
41. EMPLOYEE BENEFITS
41. IMBALAN KERJA Grup mencatat kewajiban imbalan pasti atas uang pesangon, uang penghargaan, masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan masing-masing sebesar Rp 10.571.847.869 dan Rp 7.435.619.495 pada tahun 2011 dan 2010. Biaya yang dibebankan sebesar Rp Rp 3.136.228.374 dan Rp 1.580.553.296 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 disajikan bagian dari akun “Imbalan Kerja” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The Group recorded accrued work dismissal and determination of separation, gratuity and compensation for amounting to Rp 10,571,847,869 and Rp 7,435,619,495 in 2011 and 2010. Employee benefits charged to operating expenses during the year amounted to Rp 3,136,228,374 in 2011 and Rp 1,580,553,296 in 2010, and recorded under the account “Employees’ Benefits” in the consolidated statements of income .
Grup mencatat kewajiban imbalan pasti atas imbalan pasca kerja (post employment benefit ) tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing – masing tertanggal 10 Pebruari 2012 dan 21 Januari 2011 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The Group recorded the benefit obligation for post employment benefits (post-employment benefits) are based on actuarial calculations as at 31 December 2011 and 2010 conducted by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, based on its reports - each dated February 10, 2012 and January 21, 2011 by using the “Projected Unit Credit” method.
Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefit obligations are as follows:
2011
2010
Usia pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Tingkat diskonto 6,5% 8% Tingkat kenaikan gaji 6% 6% Tingkat angka kematian Tabel CSO - 1980 Tabel CSO - 1980 Tingkat cacat 10% TMI 1999 10% TMI 1999 Tingkat pengunduran diri untuk tahun 5% sampai umur 25 tahun menurun secara 2011 dan 2010 liniar sampai 0% sampai umur 45 tahun dan selamanya / 5% up to age 25 declining linearly up to 0% up to age 45 and thereafter
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dilaporan laba rugi adalah:
The amounts recognized in consolidated statements of comprehensive income in respect to these post employment benefits are as follows:
2011
Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya tahun berjalan
Normal retirement age Discount rate Salary growth rate Mortality rate Disability rate Turnover rates for 2011 and 2010
2010
65.776.999 21.830.864
51.680.744 15.240.977
(5.663.854)
(14.875.364)
The company Current service expense Interest expense Amortization of unrecognized actuarial gain
81.944.009
52.046.357
Current year expense
Entitas Anak
3.054.284.365
1.528.506.939
Subsidiaries
Jumlah
3.136.228.374
1.580.553.296
Total
78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 41. IMBALAN KERJA (lanjutan)
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 41. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan konsolidasi yang timbul dari imbalan pasca kerja Grup adalah sebagai berikut:
8
5
The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the Group obligation with respect to post employment benefits are as follows:
2011
2010
Perusahaan Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Keuntungan aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih Entitas Anak
433.279.611
381.233.254
The company Present value of unfunded obligation
81.944.009 515.223.620 10.056.624.249
52.046.357 433.279.611 7.002.339.884
Unrecognized actuarial gain Net liabilities Subsidiaries
Kewajiban imbalan kerja
10.571.847.869
7.435.619.495
Post employment benefits obligation
Mutasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Changes in liabilities recognized in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
2010
7.435.619.495 3.136.228.374 -
6.125.226.076 1.580.553.296 (270.159.877)
10.571.847.869
7.435.619.495
Balance at beginning of year Current year expense Actual benefits payment Balance at end of year
42. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES
42. AKUISISI ENTITAS ANAK Pada 20 Desember 2011, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk telah mengakuisisi 99.90% saham PT Jamindo General Insurance (Catatan 2). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar asset bersih PT Jamindo General Insurance pada tanggal 20 Desember 2011 dengan rinciannya adalah sebagai berikut:
In December 20, 2011, PT PT Bhakti Capital Indonesia Tbk has acquired 99.90% shares of PT Jamindo General Insurance (Note 2). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of PT Jamindo General Insurance as of December 20, 2011 with details as follows:
2011
Nilai wajar aset bersih diperoleh Aset Liabilitas Nilai wajar aset bersih Kepentingan nonpengendali Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill Jumlah biaya perolehan
57.725.426.656 18.882.857.077 38.842.569.579 (38.842.570) 38.803.727.009 1.655.772.991 40.459.500.000
Penyelesaian perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2011 Arus kas masuk bersih sehubungan dengan akuisisi tahun 2011 pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas masuk bersih
Fair value of net assets acquired Assets Liabilities Fair value of net assets Non-controlling interest Fair value of net assets acquired Goodwill Total acquisition cost Settlement of acqusition cost through
40.459.500.000
(40.459.500.000) 44.588.606.366 4.129.106.366
79
Cash payment in 2011
Net cash inflows cash payment on the acquisition in 2011 Cash and cash equivalents acquired Net cash inflows
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2
3
2
2 13
2
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2
2
#
3
3
3
3
2
3
4
8
5
43. DIVIDEN TUNAI DAN LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
43. CASH DIVIDENDS AND UNAPPROPRIATED OF RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2010 pada tanggal 28 April 2011, RUPS telah menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 2 per lembar saham dengan total senilai Rp 2.500.350.000 dan sisanya ditempatkan sebagai laba ditahan.
Based on the Annual General Meeting of Stockholders (AGM) for fiscal year 2010, at dated April 28, 2011, GMS has agreed to distribute a dividend of Rp 2 per share with a total value of Rp 2,500,350,000 and the rest are placed as retained earnings..
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2009 pada tanggal 3 Juni 2010, RUPS telah menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 2 per lembar saham dengan total senilai Rp 2.500.350.000 dan sisanya ditempatkan sebagai laba ditahan.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) for fiscal year 2009, at dated June 3, 2010, GMS has agreed to distribute a dividend of Rp 2 per share with a total value of Rp 2,500,350,000 and the rest are placed as retained earnings.
44. KEBIJAKAN DAN TUJUAN PENGELOLAAN RESIKO KEUANGAN a.
Manajemen Risiko
44. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES a.
Risk Management
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko ekuitas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. Grup tidak melakukan transaksi derivatif dan tidak melakukan perdagangan pada instrumen keuangan.
The main risks arising from financial instruments of the Group is the risk of interest rate risk, foreign currency exchange rates, equity risk, credit risk and liquidity risk. Interests to manage this risk has increased significantly by considering the changes and volatility of financial markets in Indonesia. The Group did not entered into derivative transactions and not trading in financial instruments.
Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The Company's directors reviews and approved the policies for managing risks which are summarized below.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank, utang obligasi dan yang dikenakan suku bunga tetap hingga jatuh tempo.Tujuan Grup dalam mengelola risiko tingkat suku bunga adalah untuk mengkonversi semua liabilitas jangka panjang menjadi tingkat bunga tetap.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates. Exposure of the Group against changes in market interest rate risk primarily related to bank loans, bonds which bear interest at rates fixed until maturity. The Group to manage interest rate risk is to convert all long-term liabilities into the fixed interest rates.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Manajemen menilai bahwa seluruh liabilitas Grup pada tanggal 31 Desember 2011 yang berupa tagihan dalam mata uang asing tidak material sehingga tidak ada resiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk of foreign currency in which the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. Management considers that the consolidated liabilities of the Group as of December 31, 2011 consisting of billings denominated in foregin currency are immaterial and therefore no risk arising from changes in foreign currency exchange rates.
80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 44. KEBIJAKAN DAN TUJUAN PENGELOLAAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
Manajemen Risiko
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 44. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a.
8
5
Risk Management
Risiko harga ekuitas
Equity price risk
Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas Perusahaan swasta Indonesia. Sehubungan dengan Perusahaan Indonesia dimana Grup memiliki investasi, kinerja keuangan Grup tersebut kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia.
The Group long-term Investments are primarily consist of minority investments in the equity of private Indonesian companies and foreign companies. In connection with Indonesian companies in which the Group have investments, the Company's financial performance is likely greatly influenced by economic conditions in Indonesia.
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Group akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Group mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Credit Risk Credit risk is the risk that the Group may incur a loss arising from the customer, client or other party who failed to meet their contractual obligations. There is no significant concentration of credit risk significantly. The Group manage and control credit risk by setting limits of acceptable risk for individual customers and monitor the exposure associated with these restrictions.
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi terlebih dahulu. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu.
The Group conduct business relationships only with third parties who are recognized and credible. The Company and its Subsidiaries have a policy for all third parties who will make trading on credit has to go through verification procedures first. In addition, the amount of receivables are monitored continuously to reduce the risk for doubtful accounts.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Grup pada tanggal laporan ini memiliki likuiditas yang cukup untuk menutupi liabilitas jangka pendek.
Liquidity risk is defined as the risk of current cash flow position of the Group shown that short-term revenues are not sufficient to cover short term expenses. The Group on the date of this report has enough liquidity to cover shortterm liabilities.
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 44. KEBIJAKAN DAN TUJUAN PENGELOLAAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 44. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a.
Manajemen Risiko (lanjutan)
8
5
Risk Management (lanjutan)
Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka.
In managing liquidity risk, the Group monitor and maintain levels of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the operations of the Group and to overcome the impact of fluctuations in cash flow. The Group also regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, including the schedule of long-term debt maturity.
Tabel di bawah ini merupakan jadual jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan Grup per 31 Desember 2011 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan.
The table below is a schedule of maturities of financial assets and liabilities of the Group as of December 31, 2011, based on contractual undiscounted payments.
Tiga bulan
Satu Tahun
Kurang dari
sampai dengan
sampai dengan
Lebih dari
Tiga bulan/
satu Tahun/
Lima Tahun/
Lima Tahun/
less than three months
three months
one to
to one year
five years
more than five years
Jumlah/ Total
Aset Kas dan setara kas/ 196.394.764.552
-
-
-
196.394.764.552
-
-
-
4.576.639.742
4.576.639.742
-
-
-
424.011.502.713
424.011.502.713
-
-
4.860.839.480
-
4.860.839.480
-
-
30.981.429.080
-
30.981.429.080
Piutang nasabah/Customer receivable 215.260.102.816
-
-
-
215.260.102.816
-
128.664.249.385
187.702.035.600
-
316.366.284.985
-
8.629.326.452
-
-
8.629.326.452
83.867.740.500
-
-
-
83.867.740.500
-
15.339.126.782
65.308.216.419
-
80.647.343.201
-
-
7.150.480.169
-
7.150.480.169
Cash and cash equivalents Deposito pada LKPEI/ Deposits to LKPEI Aset keuangan, diukur pada Nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets, through fair value on Profit or loss Aset keuangan, dimiliki hingga Jatuh tempo/ Held to maturity fnancial assets,
-
Aset keuangan, tersedia untuk dijual/ Financial assets, available for sale
Piutang pembiayaan konsumen-bersih Consumer financing-net Piutang marjin/ Margin receivable Piutang PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia/ Institute of clearing and settlement guarantee for securities company Piutang sewa pembiayaan bersih/ Net financing lease receivables Tagihan anjak piutang-bersih/ Factoring-net Premi dan reasuransi/ -
-
16.844.389.142
-
16.844.389.142
Piutang lain-lain/Other receivables
-
16.819.076.612
-
-
16.819.076.612
Aset lain-lain /Other assets
-
-
-
1.797.977.887
1.797.977.887
495.522.607.868
169.451.779.231
312.847.389.890
430.386.120.342
1.408.207.897.331
Premium dan reinsurance
Jumlah Aset
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 44. KEBIJAKAN DAN TUJUAN PENGELOLAAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 44. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a.
Manajemen Risiko (lanjutan)
8
5
Risk Management (lanjutan)
Tiga bulan
Satu Tahun
Kurang dari
sampai dengan
sampai dengan
Lebih dari
Tiga bulan/
satu Tahun/
Lima Tahun/
Lima Tahun/
less than three months
three months
one to
to one year
five years
more than five years
Jumlah/ Total
Liabilitas Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia Institute of clearing and settlement guarantee for security company Utang usaha/Trade payable Utang Nasabah/Customer payable
69.918.624.500 265.720.611.446
-
-
-
-
21.626.460.572
-
69.918.624.500 21.626.460.572
-
-
-
265.720.611.446
-
94.079.872.493
Utang Obligasi-bersih/ Bond payable-net Wesel bayar/Notes payable
-
65.500.000.000
94.079.872.493
-
-
65.500.000.000
52.764.615.641
-
52.764.615.641
Kewajiban kepada pemegang polis/ Liability to policy holders Utang reasuransi/ 4.551.646.064
Reinsurance payable Pinjaman yang diterima/Borrowing Utang lain-lain/Other payable
4.551.646.064
17.694.246.243
131.881.536.795
175.036.727.825
-
324.612.510.863
286.348.326
52.455.614.916
1.677.741.672
-
54.419.704.914
-
Biaya yang masih harus Dibayar/ Accrued expenses Jumlah liabilitas
Aset (Liabilitas) - bersih
7.715.775.541
2.161.604.942
-
9.877.380.483
361.335.606.056
251.998.756.653
349.737.064.267
-
963.071.426.976
(82.546.977.422)
(36.889.674.377)
430.386.120.342
134.187.001.812
b. Manajemen Modal
445.136.470.355
b. Capital Management
Grup berupaya untuk mencapai struktur modal yang optimal dalam mencapai tujuan usaha mereka, termasuk mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat, dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The Group strives to achieve the optimal capital structure to achieve their business objectives, including maintaining a healthy capital ratios and strong credit ratings, and maximizing shareholder value
Beberapa instrumen utang Grup memiliki pembatasan tertentu yang menentukan rasio leverage maksimum (maximum leverage ratios ). Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditentukan secara eksternal.
Some of the debt instruments of the Group have certain restrictions that determine the maximum leverage ratio (maximum leverage ratios). The Group have complied with all requirements specified in external capital
Pihak manajemen melakukan pengawasan modal dengan menggunakan beberapa pengukuran leverage keuangan seperti rasio hutang terhadap ekuitas.
The management oversight of capital by using some measure of financial leverage as the ratio of debt to equity.
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 44. KEBIJAKAN DAN TUJUAN PENGELOLAAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 44. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
8
5
b. Capital Management (continued)
b. Manajemen Modal (lanjutan) Grup terus mengelola pembatasan utang mereka dan struktur modal. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rasio hutang terhadap ekuitas konsolidasi Grup adalah sebagai berikut:
The Group continue to manage their debt and restrictions on capital structure. On December 31, 2011 and 2010, the ratio of consilidated debt to equity of the Group are as follows:
2011
2010
Utang bank dan pinjaman lainnya Utang usaha dan hutang lainnya Jumlah utang
804.669.408.901
626.894.051.785
170.099.303.899 974.768.712.800
107.146.157.111 734.040.208.897
Interest bearing loans and borrowings Trade and other payables Total debt
Modal Saldo laba Jumlah modal
160.241.973.035 355.683.777.079 515.925.750.114
160.241.973.035 306.686.177.770 466.928.150.805
Capital stock Retained earnings Total capital
Rasio utang terhadap ekuitas
189%
157%
Debt to equity ratio
Perusahaan diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan Bapepam-LK No.V.D.5 dan peraturan Bapepam-LK No.X.E.1, yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek, manajer investasi dan penjamin emisi sebesar Rp 25,2 miliar. Jika hal ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai dengan peraturan dapat berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang dapat mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha.
The Company is required to maintain minimum net working capital requirements as specified in the Bapepam regulations and No.VD5 LK LK No.XE1 Bapepam regulations, which among other things, determine the Net Working Capital Adjusted for securities firms that operate as a securities broker, investment manager and underwriter of Rp 25.2 billion. If this is not monitored and adjusted, the level of working capital as per the rules can be below the minimum amount set by the regulator, which can lead to various sanctions ranging from fines to termination of part or all of the business.
Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.
To overcome this risk, the Company continues to evaluate the level of working capital requirements under the rules and regulations to monitor the development of net working capital as required and prepare the necessary increase in the minimum limits as per the rules that may occur from time to time in the future.
Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 30 Desember 2011 dan mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan No.179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan permodalan perusahaan efek.
The Company has met the requirements of Adjusted Net Working Capital as at December 30, 2011 and has a paid up capital above provisions established by Decree of the Minister of Finance No.179/KMK.010/2003 about ownership shares and capital securities companies.
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 44. KEBIJAKAN DAN TUJUAN PENGELOLAAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 44. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
5
b. Capital Management (continued)
b. Manajemen Modal (lanjutan) Sehubungan dengan permodalan Entitas Anak Asuransi umum kerugian, telah dicanangkan bahwa modal disetor akan ditingkatkan secara bertahap selama tahun 2012 sehingga jumlah ekuitas akan mencapai lebih dari Rp 70.000.000.000. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI no. 81 tahun 2008 yang menyatakan bahwa perusahaan asuransi diharuskan memiliki modal disetor minimum Rp 70.000.000.000 pada akhir tahun 2012.
c.
8
In connection with the capital of general insurance Subsidiaries, have proclaimed that the paid-up capital will be increased gradually on the year 2012 so that the amount of equity will reach more than Rp 70,000,000,000. This is in accordance with Government Regulation No. 81 of 2008 which states that insurance companies are required to have minimum paid up capital of Rp 70,000,000,000 by the end of 2012.
c. Classification Financial Instruments
Klasifikasi Instrumen Keuangan Klasifikasi instrumen keuangan pada Desember 2011 adalah sebagai berikut:
tanggal 31
Classification financial instruments at December 31, 2011 is as follows: pinjaman
dimiliki hingga
tersedia untuk
yang diberikan dan piutang/
kelompok
jatuh tempo/
dijual/
Aset keuangan/
diperdagangkan/
held to
available for
loans and
Jumlah/
Financial Assets
held for trading
maturity
sale
receivables
Total
Kas dan setara kas/ -
-
-
196.394.764.552
196.394.764.552
-
-
-
4.576.639.742
4.576.639.742
381.259.549.345
-
-
-
381.259.549.345
-
4.860.839.480
-
-
4.860.839.480
-
-
73.733.382.448
-
73.733.382.448
-
-
-
215.260.102.816
215.260.102.816
-
-
-
316.366.284.985
316.366.284.985
-
-
-
8.629.326.452
8.629.326.452
-
-
-
83.867.740.500
83.867.740.500
-
-
-
80.647.343.201
80.647.343.201
-
-
-
7.150.480.169
7.150.480.169
-
-
-
16.844.389.142
16.844.389.142
Piutang lain-lain/Other receivables
-
-
-
16.819.076.612
16.819.076.612
Aset lain-lain /Other assets
-
-
-
1.797.977.887
1.797.977.887
381.259.549.345
4.860.839.480
73.733.382.448
948.354.126.058
1.408.207.897.331
Cash and cash equivalents Deposito pada LKPEI/ Deposits to LKPEI Aset keuangan, diukur pada Nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets, to fair value on Profit Loss Aset keuangan, dimiliki hingga Jatuh tempo/ Financial assets, held to maturity Aset keuangan, tersedia untuk dijual/ Financial assets, available for sale Piutang nasabah/ Customer receivable Piutang pembiayaan konsumen-bersih Consumer financing-net Piutang marjin/ Margin receivable Piutang PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia/ Institute of clearing and settlement guarantee for securities company Piutang sewa pembiayaan bersih/ Net financing lease receivables
-
Tagihan anjak piutang-bersih/ Factoring-net
-
Premi dan reasuransi/ Premium and reinsurance
Jumlah Aset
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 # 3 44. KEBIJAKAN DAN TUJUAN PENGELOLAAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
c.
Klasifikasi Instrumen Keuangan Klasifikasi instrumen keuangan pada Desember 2011 adalah sebagai berikut:
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 44. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
tanggal 31
8
5
Classification Financial Instruments Classification financial instruments at December 31, 2011 is as follows: Nilai wajar melalui
Liabilitas
Utang Nasabah/Customer payable
laporan laba rugi/
Biaya perolehan
Fair value through
yang diamortisasi/
Jumlah/
Profit or loss
Amortised cost
Total
-
265.720.611.446
265.720.611.446
Utang Lembaga Kliring Penjaminan Efek Indonesia/ -
69.918.624.500
69.918.624.500
Utang usaha/ Trade payable
-
21.626.460.572
21.626.460.572
Wesel bayar/Notes payable
-
65.500.000.000
65.500.000.000
Liabilitas kepada pemegang polis/Liability to policy holders
-
52.764.615.641
52.764.615.641
Utang reasuransi/ Reinsurance payable
-
4.551.646.064
4.551.646.064
Utang Obligasi-bersih/Bond payable-net
-
94.079.872.493
94.079.872.493
Pinjaman yang diterima/Borrowing
-
324.612.510.863
324.612.510.863
Biaya yang masih harus Dibayar/Accrued expenses
-
9.877.380.483
9.877.380.483
Utang lain-lain/Other payable
-
52.745.491.428
52.745.491.428
Jumlah liabilitas/ Total Liabilities
-
961.397.213.490
961.397.213.490
Institute of clearing and settlement guarantee for security company
45. PERJANJIAN PENTING, IKATAN, DAN KONTINJENSI
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perjanjian ikatan penting, ikatan dan kontijensi yang berhubungan dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Agreements, commitments and contingencies related to the Company and its Subsidiaries are as follows :
Pada 1 Desember 2009 BSc, Entitas Anak memperoleh Fasilitas Intraday dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan tanggal jatuh tempo 20 September 2011 dengan nilai maksimum sebesar Rp 68.000.000.000. Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk penyelesaian transaksi saham di pasar reguler, pemerintah sekuritas, obligasi dan saham di pasar negosiasi. Fasilitas ini tidak diperpanjang.
In December 1, 2009 BSc, a Subsidiary obtained the Intraday Facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, with a maturity date of September 20, 2011 with a maximum value of Rp 68,000,000,000. The purpose of this facility is for settlement of stock transactions in the regular market, government securities, bonds and shares in the market negotiation.This facility has not extended.
46. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK No. 55 (REVISI 2006)
46. INITIAL ADOPTION OF PSAK NO.50 (REVISED 2006) AND PSAK NO.55 (REVISI 2006)
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In applying the new standards, the Company has identified the following transition adjustments in accordance with Technical Bulletin No. 4 on the transitional provisions for early implementation of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as published by the Institute of Indonesian Accountants.
Pengaruh transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca awal Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):
Effect of transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) for the initial balance sheet of the Company as of January 1, 2010 are as follows (in thousands of rupiahs):
86
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 2 3 2 2 13 2 # 3 3 3 3 46. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK No. 55 (REVISI 2006) - lanjutan
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 5 46. INITIAL ADOPTION OF PSAK NO.50 (REVISED 2006) AND PSAK NO.55 (REVISI 2006) - continued
Koreksi perubahan PSAK No.50 Revisi (2006) dan PSAK No.55 Revisi (2006)/
Sebelum
Adjustment changes
Setelah
disesuaikan/ Before
PSAK No.50 Revised (2006)
disesuaikan/ After
adjusted _______________
PSAK No.55 Revised (2006) ____________________
and
adjusted _______________
Aset
Assets
Piutang pembiayaan konsumen - bersih
Receivables 205.001.608
(415.723)
204.585.885
Consumer financing-net
Ekuitas
Equity
Saldo yang belum ditentukan penggunaannya
Retained earnings 37.280.359
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2d.
47. REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun berikut pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasi 2011:
(415.723)
36.864.636
Unappropriated
Adjustment on transition arising from the revaluation of financial asset impairment losses in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). The basis for the revaluation of impairment losses are described in Note 2d.
47. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS The following accounts in 2010 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the 2011 consolidated financial statements:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications
Reklasifikasi/ Reclassifications
Setelah reklasifikasi/ After reclassifications
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi/ Consolidated statement of Financial Position Piutang premi dan reasuransi/Premiums and reinsurance Piutang nasabah/ Customer receivable Hak minoritas/Minority interest
201.104.692.002 (58.648.230)
Ekuitas/Equity Kepentingan nonpengendali/Non-controlling interest
-
87
906.412.389 (906.412.389) 58.648.230
(58.648.230)
906.412.389 200.198.279.613 -
(58.648.230)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 47. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 47. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
5
31 Desember 2010/December 31, 2010 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications
Ekuitas/Equity Laba yang belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual/ Unrealized gain of available for sale financial assets
132.817.597
Reklasifikasi/ Reclassifications
(132.817.597)
Setelah reklasifikasi/ After reclassifications
-
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi/ Consolidated Statement of Comprehensive Income Laba (rugi) bersih atas aset keuangan tersedia untuk dijual/ Net gain (loss) on available for sale financial assets
-
132.817.597
132.817.597
67.055.585.186
129.510.771.694
(181.583.511.036)
(181.583.511.036)
Laporan arus kas/ consolidated statement of cashflows Kas dari aktivitas operasi,/cash from operating activities penjualan aset keuangan investasi efek/ Selling of securities investment
62.455.186.508
Kas dari aktivitas operasi,/cash from operating activities perolehan aset keuangan investasi efek/ aquaring of securities investment
-
Kas dari aktivitas investasi/cash from investing activities kenaikan bersih investasi efek/ Net increasing of securities investment
(106.716.461.410)
114.527.925.850
Kas dari aktivitas operasi,/cash from operating activities pembayaran bunga/interest payment
(37.827.822.224)
37.358.400
(37.790.463.824)
Kas dari aktivitas operasi,/cash from operating activities pembayaran kepada pihak ketiga lainnya - bersih payment to third parties
(46.176.603.007)
1.423.470.666
(44.753.132.341)
Kas dari aktivitas operasi,/cash from operating activities penerimaan (pembayaran) kepada nasabah - bersih Received/payment to customers - net
(171.773.243.103)
150.000.000
(171.623.243.103)
Kas dari aktivitas investasi,cash from investing activities pembelian aset tetap/additional of fixed assets
(5.843.875.839)
(673.470.666)
(6.517.346.505)
(205.257.394.281)
(937.358.401)
(206.194.752.682)
Kas dari aktivitas pendanaan/cash from financing activities pembayaran pinjaman kepada pihak ketiga/ Loan payment to third parties
88
7.811.464.440
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 2 3 2 2 13 2 47. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
# 3
3
3
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3
2 2 # 3 3 3 3 2 3 4 8 47. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
5
1 Januari 2010/January 1, 2010 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications
Reklasifikasi/ Reclassifications
Setelah reklasifikasi/ After reclassifications
Laporan posisi keuangan konsolidasi/ Consolidated statement of financial position Hak minoritas/Minority interest
16.949.573
Ekuitas/Equity Kepentingan nonpengendali/Non-controlling interest
-
89
(16.949.573)
16.949.573
-
16.949.573
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340 Tel. (62 21) 392 5000 Fax. (62 21) 3983 6870