4 KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis dan Profil Kawasan Pesisir Barat Serang Morfologi wilayah Banten secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu dataran, perbukitan landai-sedang (bergelombang rendah-sedang) dan perbukitan terjal. Dataran dengan tingkat kemiringan 0-15% tersebar di sepanjang pesisir utara laut Jawa, sebagian wilayah Serang, sebagian Kabupaten Tangerang bagian utara serta wilayah selatan yaitu di sebagian pesisir Selatan dari Pandeglang hingga Kabupaten Lebak. Perbukitan landai-sedang (kemiringan sampai dengan 25% dengan tekstur bergelombang rendah-sedang) sebagian besar terdapat di bagian utara meliputi Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang serta bagian utara Kabupaten Pandeglang. Sedangkan perbukitan terjal (kemiringan > 25%) terdapat di Kabupaten Lebak, sebagian kecil Kabupaten Pandeglang bagian selatan dan Kabupaten Serang. Wilayah pesisir barat Serang Provinsi Banten mulai dari Bojonegoro sampai Anyer menurut pembagian zona tata guna lahan (land use) dapat terbagi menjadi tiga (3) zona yaitu: Pertama, wilayah pesisir barat Kabupaten Serang dengan kondisi perairan terlindung atau merupakan perairan teluk semi tertutup (semi-enclosed coastal seas) wilayah yang lebih didominasi penggunaan lahannya sebagai pertambakan, Kedua, wilayah pesisir pantai barat mulai dari Bojonegoro, Merak, Cilegon sampai Ciwadan merupakan wilayah industri yang memproduksi berbagai produk industri berat atau kimia. Ketiga, wilayah bagian barat mulai Anyer sampai Cinangka merupakan pemanfaatan lahan sebagai kawasan pariwisata dan pertanian (Pemda Banten 2006). Karateristik tutupan lahan di kawasan perairan pesisir barat sangat berbeda-beda dan komplek. Penggunaan lahan berupa tegalan dan sawah lebih banyak ditemukan di kawasan industri, sedangkan lahan perkebunan dan sawah lebih banyak di kawasan pariwisata dan pertanian. Perubahan garis pantai juga terlihat terutama pada lahan pantai yang telah direklamasi misalnya pembuatan jeti, dermaga dan perluasan lahan atau berubahnya garis pantai secara alami karena mengalami erosi dan abrasi laut.
80 4.2 Iklim Berdasarkan data dari stasiun Meteorologi dan Geofisika di Desa Pasauran, suhu minimum dan maksimum yang terjadi di wilayah pesisir barat Kabupaten Serang berkisar antara 26,400 C–36,400 C dengan tipe C1 berdasarkan klasifikasi menurut Oldeman. Pada musim kemarau curah hujan rata-rata 1260 mm/tahun dan pada musim penghujan 3 500 mm/tahun. Iklim wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh angin Muson. Tingkat kelembaban udara 78-85% dan curah hujan 95-480 mm, terjadi saat musim penghujan (November-Maret) dimana dominan oleh angin barat (dari Sumatera, Samudera Hindia sebelah selatan India) yang bergabung dengan angin dari asia yang melewati Laut Cina Selatan. Pada musim kemarau (Juni-Agustus), cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan yang keras terutama di wilayah bagian pantai utara. Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 220 C dan 320 C, sedangkan temperatur di pegunungan dengan ketinggian antara 400-1.350 m dpl mencapai 180C-290C. Berdasarkan pengamatan curah hujan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika selama 30 tahun dari 1976-2006, dapat disimpulkan bahwa untuk daerah Kabupaten Serang rata-rata selalu basah dengan curah hujan antara 300-400 mm. Mengingat sebagian wilayah Kabupaten Serang merupakan pantai yang dikelilingi Laut Jawa dan Selat Sunda dan dipengaruhi morfologi yang beragam maka iklim di wilayah tersebut terbagi kedalam (1) iklim dataran rendah dengan temperatur rata-rata sekitar 25°C; (2) iklim dataran tinggi dengan temperatur rata-rata sekitar 23°C selengkapnya disajikan pada Tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9
Klimatologi Kabupaten Serang 2006 No 1 2 3 4
Parameter
Nilai
Suhu Udara Maksimum (°C) Suhu Udara Minimum (°C) Curah hujan per/tahuan (mm) Jumlah Hari Hujan (hari)
36,40 26,40 1.260 162
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika, 2006
81 4.3 Karateristik Hidrologi Kondisi hidrologi di Kabupaten Serang ditandai dengan terdapatnya daerah-daerah aliran sungai secara bersama-sama akan membentuk pola aliran sungai yang ada. Secara keseluruhan di wilayah Kabupaten Serang terdapat 6 (enam) sungai besar dan sedang, seperti disajikan pada Tabel 10. Data tersebut menunjukkan potensi hidrologi Kabupaten Serang yang dapat berpengaruh pada upaya pengembangan kegiatan pariwisata di Kabupaten Serang, khususnya di Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka yang berada di daerah dataran rendah ± 10 meter dari permukaan laut dan tidak mempunyai sumber air yang memadai. Tabel 10 Volume Air Sungai di Sekitar Kabupaten Serang No 1 2 3 4 5 6
Nama Sungai
Debit Rata-Rata (m3/tahun)
Ciujung Sukacai Cibanten Citaman Cibulakan Cidurian
163.885 75.685 236.520 157.680 473.040 79.752
Luas (Ha) 279,839 2,50 80,170 1,00 0,05 184,658
Sumber: Bappeda Kabupaten Serang 2005
Kondisi kawasan pesisir barat Serang berdasarkan hasil penelitian dan pengukuran yang dilakukan Adiliynia (2005) jika dibandingkan dengan baku mutu air laut KepMen No. 51 Tahun 2004 untuk wisata bahari berada dalam kondisi baik. Kisaran pasang surut antara 20-110 cm dan kecepatan arus rata-rata 7-9 cm/detik. Disekitar pantai banyak terdapat sampah-sampah yang terdampar berupa plastik sisa pembungkus makanan, karet sendal, botol plastik seperti bekas botol dan gelas minuman, kayu, dan lain-lain. Kondisi kualitas air laut kawasan pesisir barat Serang tersebut disajikan pada Tabel 11.
4.4 Kondisi Fisik Kawasan Pesisir Barat Serang, Banten Berdasarkan kondisi fisik Kecamatan Anyer dan Cinangka dengan luas total ± 1.734,09 Km2 dengan panjang pantai ± 18.674 km, serta lokasinya dekat dengan ibukota Republik Indonesia, dan memiliki peluang untuk dikembangkan kegiatan wisata pesisir dan laut. Aksesibilitas untuk sampai ke Kecamatan Anyer
82 dan Kecamatan Cinangka tidak terlalu sulit, mudah dicapai dengan armada transportasi darat. Tabel 11
Kualitas Air Laut Kawasan Pesisir Barat Serang Banten
Parameter Suhu (oC) Salinitas (permil) Nilai PH Kecerahan (%) Bau Warna Bahan Terapung Lapisan Minyak DO (mg/l) BOD(mg/l) Kekeruhan (NTU) E.Coli (MPN/100ml) COD (mg/l)
Anyer 31,5 30,5 7,5 100 Tidak Berbau Biru Jernih Nihil Nihil 7,42 0,25 0,75 Nihil 104,84
Cinangka 32 30 7,5 60 Tidak Berbau Biru Jernih Nihil Nihil 5,55 0,50 1,75 Nihil 84,57
Baku Mutu Air Laut Alami Aami 7-8,5 >6m Tidak Berbau Biru Jernih Nihil Nihil >5 < 10 200 200 -
Sumber: Bappeda Serang Banten 2006
Jarak antara Jakarta dan Kecamatan Anyer serta Kecamatan Cinangka lebih kurang 150 km. Jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 2-4 jam, tersedianya prasarana jalan bebas hambatan (Tol) menjadikan waktu tempuh lebih singkat. Perilaku pelaku usaha wisata di obyek wisata Anyer dan Cinangka saat ini cenderung menyalahi tata ruang, kurang memperhatikan arsitektur lanskap, bentang alam dan batas sempadan pantai. Hal tersebut terlihat dari perilaku membangun gedung, pondok, warung, benteng partisi antar bangunan (DPPW 2003). Selanjutnya di pesisir Anyer-Cinangka terjadi penurunan kualitas lingkungan sumberdaya alam yang diantaranya ditunjukkan dengan: (1) adanya alih fungsi hutan mangrove menjadi tambak dan usaha wisata sudah mencapai 50 ha dan (2) adanya perambahan hutan di daerah pesisir Anyer-Cinangka. Kedua hal tersebut menurunkan produktivitas oksigen dan daya serap air. Lebih lanjut, di kawasan pesisir Anyer-Cinangka 53% terumbu karang rusak akibat pembangunan (hotel, resort, villa) yang menyalahi tata ruang, melanggar aturan sempadan pantai nasional atau provinsi (100 m). Hancurnya terumbu karang menyebabkan karbondioksida air semakin tinggi, sehingga dapat menyebabkan kematian biota laut yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia (WRL 2002). Pemanfaatan
obyek
wisata
di
pesisir
Anyer-Cinangka
belum
memperhatikan aspek kesesuaian, daya dukung dan pelestarian alam. Hal ini
83 terlihat dari aktivitas penambangan pasir dan perambahan hutan mangrove untuk membuka lahan. Kedua aktivitas tersebut menyebabkan terjadinya abrasi di Pantai Anyer dan Cinangka serta menurunkan kualitas lingkungan pesisir obyek daya tarik wisata pesisir (ODTWP), mengingat jarak bangunan ke pesisir saat ini lebih kurang 30 m.Selanjutnya perilaku pelaku usaha wisata dengan membuat bangunan yang menjorok ke laut jelas melanggar aturan sempadan pantai nasional sehingga masyarakat tidak bebas menikmati pantai, karena akses ke arah pantai tertutup oleh properti pribadi berupa villa, resort, dan hotel (BPES 2002). Pemanfaatan ruang untuk kegiatan pariwisata pada kawasan penelitian diantaranya adalah wisata alam, yaitu aktivitas yang ditujukan pada pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya. Aktivitas wisata alam di Kabupaten Serang khususnya Kecamatan Anyer dan Cinangka telah dilakukan oleh masyarakat. Untuk kegiatan wisata alam meliputi cagar alam pulau Sanghyang, dan air terjun di desa Curug Betung (belum disosialisasi secara nasional). Usaha jasa wisata alam dengan menjual souvenir, anyaman dan menyewakan cottage, villa, hotel dengan klasifikasi melati sampai berbintang. Wisata pesisir termasuk didalamnya wisata pantai yang memanfaatkan pantai sebagai obyek dan daya tarik wisata yang meliputi kegiatan yang berlangsung didaerah pesisir seperti menikmati keindahan alam pantai, olahraga pantai, sun bathing, piknik, berkemah di pantai. Wisata pantai meliputi kawasan pantai Anyer, pantai Cinangka, dan pantai Karang Bolong serta Mercusuar setinggi 75,5 m dengan 18 lantai yang dibangun pada tahun 1885 oleh Gubernur Jenderal Daendels pada saat mengawali kerja rodi untuk pembuatan jalan dari Anyer sampai ke Panarukan. Selanjutnya wisata bahari merupakan jenis wisata minat khusus yang memiliki aktivitas yang berkaitan dengan laut, di atas permukaan laut misalnya berenang, memancing dan selancar. Kegiatan pariwisata bahari memiliki dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat melalui penyediaan jasa wisata seperti penyewaan alat renang, penyewaan perahu, penjualan souvenir serta penjualan makanan dan minuman. Kabupaten Serang terdiri dari tiga puluh tiga (33) kecamatan, diantaranya Kecamatan Anyer yang terdiri dari sepuluh (10) desa dan Kecamatan Cinangka
84 terdiri dari tiga belas (13) desa, disajikan selengkapnya pada Tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 12 Nama Desa di Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka No
Kecamatan Cinangka
No
Kecamatan Anyer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Desa Cinangka Desa Karangsuraga Desa Bulakan Desa Umbul Tanjung Desa Pasauran Desa Bantarwaru Desa Bantarwangi Desa Kubangbaros Desa Ranca Sanggal Desa Cikolelet Desa Sindanglaya Desa Mekarsari Desa Kamasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Desa Anyer Desa Cikoneng Desa Bandulu Desa Konsambironyok Desa Banjarsari Desa Bunihara Desa Tajukmanis Desa Sindangkarya Desa Mekarsari Desa Sindangmandi
Sumber: Bappeda Kabupaten Serang 2006
Kecamatan Anyer yang terdiri dari tiga (3) desa pesisir yaitu Desa Anyer, Desa Bandulu dan Desa Cikoneng. Dari tiga desa tersebut desa yang memiliki kepadatan tertinggi adalah Desa Anyer karena desa ini merupakan ibukota Kecamatan Anyer. Semua kegiatan ekonomi berkembang di Desa Anyer dan juga merupakan desa perbatasan dengan Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Kecamatan Ciwadan merupakan wilayah Kota Cilegon yang memiliki kegiatan industri kimia dasar terbesar di Indonesia. Kecamatan Anyer merupakan perbatasan dengan Ciwadan, sehingga dapat dikatakan sebagai daerah penyangga dari Kecamatan Ciwadan. Desa Cikoneng dan Desa Bandulu banyak terdapat prasarana dan sarana pariwisata seperti hotel, resort, villa dan pantai wisata, serta pusat pasar perbelanjaan untuk mendukung kegiatan wisata. Desa Cinangka, Desa Karangsuraga, Desa Bulakan, Desa Umbul Tanjung terdapat wisata pesisir dan air terjun.
85 Sektor pariwisata sangat memiliki potensi yang dapat dikembangkan, untuk pariwisata pesisir, hal ini disebabkan oleh letak geografis Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka yang keberadaannya di pinggiran pesisir. Masyarakat dapat memanfaatkan kondisi ini sebagai sektor pariwisata maka pendapatan masyarakat maupun pendapatan daerah akan bertambah khususnya Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka. Desa-desa yang keberadaannya di pinggiran pesisir kawasan barat, Serang Banten disajikan secara rinci pada Tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13 Desa Pesisir di Wilayah Penelitian (Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka) No
Kecamatan Cinangka
No Kecamatan Anyer
1 2 3 4 5 6 7
Desa Cinangka Desa Karangsuraga Desa Bulakan Desa Umbul Tanjung Desa Pasauran Desa Sindanglaya Desa Kamasan
1 2 3
Desa Anyer Desa Cikoneng Desa Bandulu
Sumber: Bappeda Kabupaten Serang 2006
4.5 Pemerintahan, Kependudukan dan Sosial Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2000, status Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Sebagai salah satu provinsi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi Banten mempunyai sistem pemerintahan yang sama dengan provinsi lainnya. Unit pemerintahan di bawah provinsi adalah kabupaten/kota. Masing-masing
kabupaten/kota
terdiri
dari
beberapa
Kecamatan.
Sedangkan Kecamatan terbagi dalam beberapa desa/kelurahan. Wilayah Provinsi Banten yang mempunyai luas 9.438 km2 terdiri dari 4 kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, dan 2 Kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Kabupaten Serang terdiri dari 28 kecamatan dengan jumlah penduduk 1.403.328 jiwa yang terdiri dari laki-laki
86 713.490 orang dan perempuan 689.738 orang dengan rasio jenis kelamin 103,44%. Jumlah penduduk pada tahun 2006 tercatat 94.326 jiwa yang tersebar di sepuluh desa di dua Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka. Sebaran penduduk terkonsentrasi di desa-desa yang merupakan daerah industri seperti Kecamatan Anyer (54.390 jiwa), dan Kecamatan Cinangka (39.936 jiwa) dan kepadatan penduduk tertinggi pada Kecamatan Anyer (913 jiwa/km2) sedangkan Kecamatan Cinangka (312 jiwa/km2). Kepadatan penduduk kawasan pesisir barat Serang, Banten sebesar 1225 jiwa/km2 pada Tabel 14 sebagai berikut :
Tabel 14 Panjang Pantai, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kawasan Pesisir Barat, Serang per KecamatanTahun 2006 Parameter Panjang Pantai/ Km Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/ Km2)
Kecamatan Kecamatan Anyer Cinangka 5.960 12.814 54.390 39.936 913 312
Jumlah 18.674 94.326 1225
Sumber: Pemda, Serang (diolah 2007)
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Serang antara tahun 1995-2004 cukup signifikan yaitu mencapai 9,27 % rata-rata per tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk kawasan pesisir barat Serang setiap tahun mengalami peningkatan yang berfluktuasi, rincian selengkapnya disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kabupaten, Serang Tahun 1995-2004 No
Tahun
1 1995 2 1996 3 1997 4 1998 5 1999 6 2000 7 2001 8 2002 9 2003 10 2004 Rata-rata Pertumbuhan
Jumlah (Jiwa) 1.638.852 1.659.436 1.691.767 1.464.398 1.631.571 1.669.119 1.836.031 1.920.021 2.019.634 2.099.616
Sumber: Bappeda Kabupaten Serang 2005
Pertumbuhan Rata-rata (%) 1,01 1,02 0,87 1,11 1,02 1,10 1,05 1,05 1,04 9,27
87 Penduduk Kabupaten Serang lebih didominasi oleh laki-laki dibanding perempuan, hampir untuk setiap kelompok umur, kecuali kelompok umur 50-54 tahun dan 60-64 tahun, karena nilai rasio jenis kelaminnya dibawah 100. Rasio ketergantungan tingkat Kabupaten Serang sebesar 47,60% yang berarti 100 orang yang produktif menanggung beban 48 orang yang tidak produktif. Sedangkan secara keseluruhan angka rasio jenis kelamin adalah 108,97, secara rinci rasio jenis kelamin disajikan pada Tabel 16 sebagai berikut :
Tabel 16
Penduduk Menurut Umur Kabupaten Serang Tahun 2006
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kelompok Umur 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 +65
Jumlah/Rata-rata
Jenis Kelamin LakiPerempuan laki (orang) (orang)
Rasio Jenis Kelamin
96.134 139 .684 89.031 89.298 83.620 106.101 41.424 71.632 33.921 49.334 20.347 26.067 9.075 14.734
87.459 121.092 81.058 86.708 76.742 100 .205 40.722 68.951 21.147 40.687 22.235 24.158 15.083 12.472
109,92 115,35 109,84 102,99 108,96 105,88 101,72 103,89 160,41 121,25 91,51 107,90 60,17 118,12
870.402
798.719
108,97
Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2006
Mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Serang adalah pertanian, industri, jasa, perdagangan, hotel dan restoran. Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Serang hingga Juni tahun 2006 sebanyak 729.682 jiwa yang terdiri dari 590.139 jiwa merupakan tenaga kerja laki-laki dan 139.543 jiwa tenaga kerja wanita dan sebagian besar bekerja di sektor industri. Penduduk Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka lebih memilih bekerja dalam bidang wiraswasta atau berdagang, karena dalam bidang ini banyak faktor yang mendukung seperti potensi wisata di daerah tersebut, serta banyaknya
88 pengunjung dari dalam maupun dari luar daerah untuk menikmati pesisir pantai Anyer dan Cinangka. Jumlah tenaga kerja di Kawasan Pesisir Barat Serang menurut sektor lapangan usaha disajikan secara lengkap pada Tabel 17 berikut:
Tabel 17 Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Serang (Juni tahun 2005)
No
Sektor Usaha
1
Pertanian
2
Pertambangan&
Jumlah Perusa haan
Jumlah Tenaga Kerja (orang) Laki-laki
%
33
200.997
Perem puan 3.310
38
4.534
1.443
5.977
0,82
15.362
110.326
99.107
209.433
28,70
Penggalian
Total 204.307
27,99
3
Industri
4
Listrik, Gas & Air
3
400
36
436
0,60
5
Bangunan
8
30 .283
110
30.393
4,17
6
Perdagangan, Hotel
166
135.264
15.330
150.594
20,63
10
53.517
300
53.817
7,38
10
2.011
600
2.611
0,36
65
52.807
19.307
72.114
9,88
15.695
590.139
139.543
729.682
100,00
menunjukkan
bahwa
kualitas
& Restoran 7
Angkutan
8
Bank & Lembaga Keu, lainnya
9
Jasa-jasa
Jumlah Total Sumber: Hasil Pengolahan Data BPS 2006
Berdasarkan
jumlah
penduduk
pendidikan sumberdaya manusia yang relatif rendah yakni didominasi oleh tamatan sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama kemudian diikuti oleh tamatan sekolah lanjutan atas. Dari data terlihat bahwa jumlah penduduk yang berpendidikan diatas SLTA hanya 11,22% dari total penduduk sehingga potensi sumberdaya manusia yang tersedia bagi pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan. Data jumlah penduduk disajikan pada Tabel 18 sebagai berikut:
89 Tabel 18
Jumlah Penduduk Kabupaten Serang menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2007
No. Keterangan 1 Tidak/Belum sekolah 2 Belum tamat SD/Sederajad 3 Tamat SD 4 SLTP/Sederajad 5 SLTA/Sederajad 6 Diploma I/II 7 Akademi/Diploma III 8 Diploma IV/ Strata I 9 Strata II 10 Strata III Jumlah
Jumlah (orang) 258.651 45.537 651.784 196.184 125.976 5.571 5.104 8.374 383 150 1.297.714
Sumber: Dinas Kependudukan Kabupaten Serang, 2007
Tingkat pendidikan penduduk akan mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia, semakin tinggi tingkat pendidikannya maka kualitas sumberdaya manusianya juga akan bertambah begitu juga sebaliknya.
4.6 Keadaan Pariwisata Pesisir Kesadaran penduduk terhadap pentingnya pariwisata relatif baik yang ditunjukkan dengan adat istiadat dan budaya yang dapat mendukung kegiatan wisata. Karateristik budaya penduduk Kecamatan Anyer dan Cinangka sangat percaya adanya mitos-mitos penguasa dan pemelihara laut, agar laut tetap memberikan manfaat dan tidak mencelakai masyarakat dan wisatawan yang datang untuk berekreasi. Secara turun-temurun tiap tahun masyarakat mengadakan ”sedekah laut” yang dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon, setiap bulan Asyura (Muharram). Sedekah ini dilakukan untuk mempersembahkan ”sesaji/sesajen” yang terdiri dari jajanan pasar, kembang telon, kemenyan yang diperuntukan untuk Nyai Roro Kidul sang penguasa pantai selatan agar tetap memelihara kehidupan laut dengan baik. Upacara sedekah ini dilakukan di pesisir pasir putih atau Desa Umbul Tanjung, Kecamatan Cinangka. Perkembangan pariwisata Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka telah lama dimulai sebelum tahun 1999. Pada tahun tersebut prasarana dan sarana
90 wisata sudah tersedia antara lain jumlah hotel berjumlah 14 buah dan 1 hotel berbintang lima dengan tingkat hunian kamar rata-rata 38,5%, dan terdapat beberapa villa dan home stay atau resort yang sebagian milik pribadi. Jumlah wisatawan yang berkunjung 722.875 orang ke Anyer dan Cinangka 146. 425 orang dengan rata-rata menginap 1-2 hari dan pengeluaran per hari sebanyak US$ 76.00. Devisa yang dihasilkan mencapai sebanyak 4 milyar rupiah per tahun dan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berkisar
4-6% dari total nilai
pendapatan daerah Kabupaten Serang, Banten. Keragaan aktivitas perhotelan di pesisir barat Serang adalah sebagai berikut :
Tabel 19
Keragaan Aktivitas Perhotelan Kawasan Pesisir Barat Serang (Kecamatan Anyer dan Cinangka) No Parameter 1 2 3 4
Tingkat Hunian Hotel (%) Rata-rata Menginap (hari) Penghasilan Devisa (Miliar/thn) Rata-rata Pengeluaran per Hari (US$)
2000
2006
38,5
45,0
1-2 4 76
2-3 6 96
Sumber: Sudin Pariwisata Kab. Serang, Banten 2006
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa keragaan aktivitas perhotelan tahun 2006 meningkat dibanding tahun 2000. Wisatawan lebih banyak berkunjung ke Anyer karena merupakan tempat rekreasi yang menarik pengunjung dari luar dan dalam kota, terutama wisatawan asal Kota Jakarta yang dipermudah dengan aksesibilitas maupun fasilitas yang baik dibandingkan Cinangka. Hal tersebut terlihat dari jumlah pelayanan hotel berbintang didaerah Anyer lebih banyak dibanding dengan Cinangka, jenis pelayanan perhotelan pada kedua kecamatan tersebut disajikan pada tabel 20 sebagai berikut :
Tabel 20
Jenis Pelayanan Perhotelan Kawasan Pesisir Barat Serang Banten 1999-2006 (Kecamatan Anyer dan Cinangka) No 1 2 3 4
Jenis Hotel Bintang Hotel Melati Cottage Villa
Anyer 12 24 1 6
Cinangka 2 29 2 12
Sumber: Sudin Pariwisata Kab. Serang, Banten 2006
Jumlah 14 53 3 18
91 Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Anyer menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan khususnya wisatawan nusantara (wisnus) sedangkan wisatawan mancanegara
(wisman)
berfluktuasi.
Wisman
yang
dominan
berkunjung ke Anyer berasal dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, Perancis, Denmark dan Belanda. Perkembangan kunjungan wisatawan ke Anyer meningkat dari tahun ke tahun seperti terlihat pada Tabel 21 berikut ini :
Tabel 21
Jumlah Wisman dan Wisnus yang Berkunjung ke Anyer Tahun 2000-2004
No
Tahun
1 2 3
2000 2001 2002
Wisatawan mancanegara (orang) 47.645 54.455 69.536
Wisatawan nusantara (orang) 489.900 520.000 669.300
Jumlah (orang) 537.545 574.455 738.836
13.016 250 36.980
780.125 970.150 685.895
793.141 970.400 722.875
4 2003 5 2004 Rata-rata/tahun
Sumber: Dinas Pariwisata Prop. Banten 2006
Berdasarkan jenis-jenis obyek wisata, aktivitas wisata Kecamatan Anyer didominasi oleh wisata pesisir dan wisata alam, hal ini disebabkan oleh potensi alam yang indah sehingga permintaan untuk wisata tersebut cukup tinggi. Pantai Anyer terletak terletak 35 km sebelah barat Kota Serang dan terkenal dengan panoramanya yang sangat indah, serta keadaan pantainya sangat baik untuk kegiatan wisata pesisir. Obyek wisata yang ada di kawasan Anyer terdiri dari (a) Mercusuar Anyer Kidul, (b) Pulau Sanghiyang, wisata laut dan cagar budaya/purbakala, belum dikembangkan, (c) Taman Wisata Patra Jasa, wisata panorama alam dan pantai, (belum dikembangkan), (d) pantai Anyer (sudah dikembangkan). Empat (4) obyek wisata tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis wisata yaitu wisata pantai, dan wisata bahari. Jenis-jenis wisata yang dilakukan wisatawan di kawasan pantai Anyer dapat dikelompokkan menjadi (1) kegiatan renang di laut dangkal, memancing dan olahraga pantai, (2) menikmati keindahan panorama alam, (3) kegiatan lain seperti frisbee dan aktraksi budaya serta fotografi.
92 Kecamatan Cinangka mempunyai beberapa obyek wisata yang berdekatan dengan Kecamatan Anyer diantaranya (1) Pantai Karang Bolong, (sudah dikembangkan), (2) Karang Suraga (3) Umbul Tanjung mempunyai pasir putih yang indah, (4) Kampung nelayan Kamasan, (5) Curug Cikotak dan Curug Betung merupakan wisata panorama alam dan air terjun, (belum disosialisasikan). Obyek wisata Curug Cikotak dan Curug Betung hanya diketahui oleh penduduk lokal atau sekitar Anyer dan Cinangka serta desa yang berdekatan. Hal ini dikarenakan kurangnya transportasi terutama untuk transportasi umum belum ada, serta infrastrukturnya belum memadai. Data kunjungan wisata terlihat bahwa wisatawan yang bekunjung ke Cinangka lebih sedikit dibanding yang berkunjung ke Anyer, seperti terlihat pada Tabel 22 berikut:
Tabel 22
Jumlah Wisman dan Wisnus yang Berkunjung ke Cinangka Tahun (2000-2004).
No
Tahun 2000 2001
Wisatawan mancanegara (orang) 15 32
Wisatawan nusantara (orang) 207.200 125.500
Jumlah (orang) 207.215 125.532
1 2 3
2002
42
132.125
132.167
4
2003
35
132.050
132.085
5 2004 Rata-rata/tahun
50 35
135.078 146.391
135.128 146.425
Sumber: Dinas Pariwisata Prop. Banten, 2005
Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Cinangka pada tahun 2004 hanya sekitar 19% dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Anyer. Pariwisata merupakan sektor ekonomi yang penting bagi Provinsi Banten dan Kabupaten Serang khususnya, seperti Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka. Wilayah ini merupakan bagian wilayah pariwisata yang tidak terpisahkan dari ibukota Jakarta karena lokasi yang dekat. Pasar pariwisata dikelola oleh jasa pariwisata yang berlokasi di Jakarta, sehingga hubungan produsen-konsumen merupakan manifestasi pola keterkaitan ruang Jakarta dengan Kabupaten Serang. Obyek wisata pantai Karang Bolong banyak dikunjungi
93 wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, karena fasilitas pendukung kegiatan wisata sudah dikembangkan, sedangkan obyek wisata Karang Suraga dan Umbul Tanjung banyak dikunjungi wisatawan nusantara. Selain wisata pesisir, kegiatan atraksi budaya berupa kesenian tradisional seperti rudat, bedug panjang, debus, dan patingtung juga diminati para wisatawan. Pantai Karang Bolong terletak 50 km di sebelah barat Kota Serang dipinggir jalan raya Karang Bolong memiliki daya tarik berupa sebuah karang besar yang tengahnya berlubang dan menghadap ke laut. Kemungkinan besar karang berlubang itu terjadi akibat letusan gunung Krakatau pada tahun 1883. Pada puncak karang tersebut tersedia tempat untuk melihat pemandangan ke laut lepas dan hutan mini yang berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat. Beberapa daya tarik tersebut yang menjadi atraksi kunjungan wisata di Anyer dan Cinangka, secara rinci jenis dan daya tarik wisata tersebut pada Tabel 23 sebagai berikut :
Tabel 23
Jenis dan Daya Tarik Kegiatan Pariwisata di Kawasan Anyer-Cinangka.
No Obyek Wisata Saat ini
Lokasi
Kegiatan wisata
1
Pantai Anyer
Kecamatan Anyer
Wisata Pesisir (berjemur, olah raga pantai, berenang)
2
Karang Bolong
Kecamatan Cinangka
Wisata Alam & Pesisir (berjemur, memancing, panorama alami).
Sumber: Dinas Pariwisata Serang, Banten, 2006
Aktivitas wisata yang terdapat di kecamatan Anyer dan Cinangka berbasis wisata pesisir sehingga keterkaitan dengan sumberdaya pesisir sangat erat. Dengan demikian pengelolaan pesisir yang dapat menjamin kelestarian wilayah pesisir akan dapat mendukung keberlanjutan wisata pesisir ke wilayah Anyer dan Cinangka.