19
3 METODOLOGI 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan, yaitu pada Bulan Maret 2012. 3.2
Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya kuisioner, alat
dokumentasi berupa kamera dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pancing. 3.3
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus.
Studi kasus merupakan penelitian yang
terinci tentang suatu objek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau
khusus dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter dari suatu keadaaan yang ada pada waktu penelitian (Nazir 2005). 3.4
Metode Pengambilan Responden Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu
mengambil sample secara tidak acak atau peneliti menganggap sample yang diambil memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Sampel yang diambil berjumlah 4 orang nelayan yang memiliki kriteria diantaranya: 1. Nelayan pancing rumpon yang menjalankan usahanya lebih dari satu tahun; 2. Nelayan merupakan pemilik sekaligus orang yang hanya memiliki penghasilan dari usaha perikanan tangkap; 3. 3 unit penangkapan merupakan usaha yang telah lama dijalankan; 4. 1 unit penangkapan merupakan usaha baru. 3.5
Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
data sekunder.
Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapang
20
mengenai keseluruhan kegiatan unit penangkapan pancing rumpon.
Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi PPN Palabuhanratu dan Syahbandar PPN Palabuhanratu. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain : 3.5.1 Aspek teknik Aspek teknik berhubungan dengan metode pengoperasian pancing rumpon meliputi : 1. Konstruksi dan metode pengoperasian unit penangkapan pancing rumpon; 2. Komposisi hasil tangkapan; 3. Lokasi dan musim pengoperasian unit penangkapan pancing rumpon; 4. Jumlah trip per tahun. 5. Banyaknya hasil tangkapan yang diperoleh unit penangkapan pancing rumpon per total trip 3.5.2 Aspek finansial Aspek finansial yang akan diamati dalam penelitian ini diantaranya: 1. Biaya operasional selama kegiatan berlangsung; 2. Biaya perbekalan; 3. Harga jual hasil tangkapan per kilogram; 4. Pendapatan nelayan per tahun. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: 1. Jumlah unit penangkapan pancing rumpon yang dioperasikan di perairan Palabuhanratu, Sukabumi pada tahun 2007-2011; 2. Peta lokasi pengoperasian unit penangkapan pancing rumpon yang dioperasikan di perairan Palabuhanratu, Sukabumi; 3. Keadaan umum daerah penelitian berupa letak geografis, astronomis, kependudukan dan keadaan perikanan secara umum di perairan Palabuhanratu, Sukabumi. 3.6
Metode Analisis Data Analisis data dimaksudkan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk
yang mudah diinterpretasikan. Data dan informasi yang telah diperoleh, kemudian dianalisis menggunakan analisis teknik dan finansial.
21
3.6.1
Analisis teknis Analisis teknis digunakan untuk mengetahui apakah secara teknik alat
tangkap pancing rumpon efektif atau tidak bila dioperasikan berdasarkan konstruksi, daerah penangkapan ikan, metode penangkapan ikan dan musim penangkapan ikan. Oleh sebab itu, penilaian aspek teknis meliputi hasil tangkapan per tahun (ton), upaya penangkapan per tahun (unit) dan produksi per alat tangkap. Produktivitas adalah suatu alat untuk melihat efisiensi teknik dan suatu proses produksi yang merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan input sumberdaya yang dipergunakan. Produktivitas dihitung menggunakan data sekunder untuk mengetahui produktivitas per alat tangkap, produktivitas per trip, produktivitas per nelayan, produktivitas per biaya operasional dan produktivitas per biaya investasi, (Hanafiah 1986) yaitu:
3.6.2
Analisis finansial Analisis
finansial
dilakukan
untuk
mengetahui
kemungkinan
pengembangan usaha perikanan pancing rumpon. Analisis finansial dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi (Riyanti 2010). 1)
Analisis usaha Analisis usaha merupakan pemeriksaan keuangan pada suatu usaha selama
usaha itu telah berjalan. Dalam perikanan, analisis usaha penting untuk
22
mengetahui ahui tingkat keuntungan atau keberhasilan dari ussaha perikanan yang telah dijalankan selama ini. Analisis usaha meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya ( Revenue-Cost Ratio), ), analisis waktu balik modal (Payback Payback Period) Period dan Return on investment (ROI). (1)
Analisis pendapatan dapatan usaha u Analisis Pendapatan Usaha merupakan jumlah nominal yang diperoleh
dari selisih antara total pemasukan yang diterima dengan total pengeluaran yang dikeluarkan. Analisis ini bertujuan untuk mengukur apakah ap akah kegiatan usaha yang dilakukan pada saat ini berhasil atau tidak. Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang dilakukan (Sugiarto et al 2002). Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan : π TR TC
= Keuntungan = Total penerimaan = Total biaya
Kriteria : Jika total penerimaan > total biaya maka usaha dikatakan untung dan layak untuk dilanjutkan Jika total penerimaan = total biaya maka usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi (impas) Jika total penerimaan < total biaya maka usaha dikatakan rugi dan tidak layak untuk dilanjutkan (2)
Analisis imbangan penerimaan dan b iaya (Revenue-Cost Cost Ratio) Analisis Revenue-Cost Revenue Ratio digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hasil yang diperoleh dari dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan (Sugiarto et al 2002). Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan : π TR TC R C
= Keuntungan = Total penerimaan = Total biaya = Revenue (pendapatan) = Cost (biaya)
23
Kriteria : Jika R/C > 1, Jika R/C < 1, Jika R/C = 1,
(3)
maka kegiatan usaha tersebut untung sehingga usaha tersebut layak untuk dilanjutkan; maka kegiatan usaha tersebut rugi sehingga usaha tersebut tidak layak untuk dilanjutkan; maka kegiatan usaha tersebut tidak untung maupun rugi atau usaha tersebut berada dalam titik impas.
Analisis waktu balik modal (Payback Period) Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas atau dengan kata lain payback period juga dapat diartikan sebagai ratio antara initial cash investment dengan cash inflownya, hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya rasio nilai ini dibandingkan dengan Maximum payback period yang dapat diterima. Rumus yang digunakan (Umar 2003) adalah
Keterangan: PP I π
= Payback Period = Investasi yang dikeluarkan = Keuntungan
Kriteria : Jika payback periode lebih pendek waktunya dari maximum payback periode maka usaha tersebut dikatakan layak untuk dilanjutkan. (4)
Return on investment (ROI) Analisis keuangan sangat bermanfaat untuk membandingkan kinerja antar
periode atau untuk mengevaluasi proyek investasi.
Metode yang umum
digunakan dalam evaluasi kinerja adalah membandingkan seluruh sumberdaya yang digunakan dengan laba yang diperoleh. Model pengukuran yang dipakai adalah analisis tingkat pengembalian investasi (Return on investment-ROI). ROI adalah kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan.
24
Perhitungan terhadap ROI dilakukan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan besar investasi yang ditanamkan (Rangkuti 2001). Rumus yang digunakan adalah
Keterangan: ROI π I
= Return on Investment (tingkat pengembalian) = Keuntungan = Investasi
2)
Analisis kriteria investasi Analisis kriteria investasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan
yang diperoleh selama umur ekonomis proyek. Suatu kegiatan bisa atau tidak untuk dijalankan dan mengevaluasi kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kriteria investasi. Perhitungan analisis ini menggunakan beberapa asumsi dasar untuk membatasi permasalahan yang ada. Asumsi dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Analisis yang dilakukan untuk usaha lama akan dimulai dengan umur kegiatan 10 tahun, karena umur teknis kapal sekitar 10 tahun; (2) Untuk skenario pertama, yaitu menggunakan modal sendiri usaha lama, analisis ini dimulai dari tahun ke-1, karena dibuat untuk mengevaluasi usaha pancing rumpon yang telah berjalan. (3) Untuk skenario kedua, yaitu menggunakan modal sendiri usaha baru, analisis ini dimulai dari tahun ke-0, karena dibuat untuk melihat kelayakan usaha pancing rumpon. (4) Sumber modal yang digunakan adalah modal sendiri dan modal pinjaman dari bank sebesar 60% dari modal investasi; (5) Nilai dan harga pada saat perhitungan adalah konstan; (6) Discount factor yang digunakan berdasarkan pada tingkat suku bunga kredit investasi pada Bank BRI sebesar 15%. Analisis dilakukan dengan menghitung komponen-komponen Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR) (Gray et al 2005).
25
(1)
Net Present Value (NPV)
Keterangan : Bt Ct NPV Bt Ct i n
: Net Present Value : benefit sosial kotor dari suatu proyek pada tahun ke-t : biaya kotor dari suatu proyek pada tahun ke-t : Tingkat suku bunga : Umur ekonomis proyek
Ketentuan dari NPV adalah NPV ≥0, artinya usaha penangkapan dapat dilanjutkan NPV ≤0, artinya usaha penangkapan tidak dapat dilanjutkan NPV = 0, artinya usaha penangkapan ikan tidak untung maupun rugi (2)
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Analisis Net Benefit Cost Ratio bertujuan untuk mengetahui besarnya
penerimaan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomis proyek. Net B/C merupakan perbandingan sedemkian rupa, sehingga pembilangnya terdiri atas present value total dari benefit bersih dalam tahun-tahun saat benefit bersih itu bernilai positif, sedangkan penyebutnya terdiri atas present value total dari biaya bersih dalam tahun-tahun saat Bt - Ct bersifat negatif, yaitu biaya kotor lebih besar daripada benefit kotor, yang dinyatakan dengan rumus (Gray et al 2005):
Ketentuan: Net B/C ≥1, maka usaha tersebut mendapatkan keuntungan Net B/C ≤1, maka usaha tersebut mengalami kerugian Net B/C = 1, maka usaha tersebut impas (3)
Internal Rate of Return (IRR) Analisis Internal Rate of Return digunakan untuk mengetahui tingkat
keuntungan internal yang diperoleh dari investasi yang ditanamkan. Internal Rate
26
of Return merupakan nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol, yang dinyatakan dengan rumus (Gray et al. 2005):
Keterangan : IRR = Internal Rate of Return i' = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i″ = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV' = NPV pada suku bunga i' i NPV″= = NPV pada suku bunga i″ i Ketentuan : IRR ≥i, usaha tersebut layak untuk dilanjutkan dan mendapatkan keuntungan; IRR = i, usaha tersebut layak untuk untu k dilanjutkan tanpa mendapatkan keuntungan; IRR ≤i, usaha tersebut tidak layak untuk dilanjutkan karena hanya akan menimbulkan kerugian. 3.7
Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas bertujuan melihat apa yang akan terjad i terhadap
usaha perikanan pancing rumpon jika ada suatu perubahan dalam dasar -dasar perhitungan biaya. Perubahan yang kemungkinan dapat mempengaruhi usaha unit penangkapan
pancing rumpon diantaranya kenaikan harga solar.
Kegiatan
pengoperasiannya nya sangat sanga bergantung kepada bahan bakar, karena untuk setiap operasi penangkapan membutuhkan bahan bakar untuk menggera kkan kapal dan jumlahnya tidak sedikit. sedikit Metode yang digunakan adalah switching value (Riyanti 2010). Switching value adalah nilai pengganti, dalam lam analisis ini di dicari beberapa perubahan maksimum yang dapat ditolerir agar usaha masih bisa dilaksanakan dan masih memberikan keuntungan normal. Perubahan-perubahan Perubahan bahan yang dapat terjadi misalnya pada harga output maupun harga input.
Teknik analisis ini
dilakukan ukan secara coba-coba coba terhadap perubahan-perubahan perubahan yang terjadi, sehingga dapat diketahui tingkat kenaikan ataupun penurunan maksimum yang boleh terjadi agar usaha masih dapat memperoleh keuntungan normal (Oktawidya Oktawidya 2008).