3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta.
3.2
Bahan dan Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalkulator, komputer,
kamera, kuesioner dan berbagai alat lainnya yang dipergunakan dalam pengumpulan dan pengolahan data penelitian.
3.3
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta diperoleh dengan membandingkan kondisi di PPS Nizam Zachman dengan ketentuan Departemen Kelautan dan Perikanan. Aspek yang diteliti dalam melakukan penilaian kinerja pelabuhan meliputi aktivitas operasional di PPS Nizam Zachman aktivitasaktivitas di pelabuhan perikanan. Aktivitas yang dapat dilihat yaitu: 1. Aktivitas tambat labuh/pendaratan ikan yang meliputi jumlah produksi ikan dan jumlah kunjungan kapal/tahun.: 2. Aktivitas pelelangan hasil tangkapan yang meliputi ada atau tidaknya aktivitas pelelangan dan mekanisme pelelangan. 3. Aktivitas pelayanan kebutuhan melaut antara lain pelayanan kebutuhan es, BBM, dan air bersih; 4. Aktivitas pemasaran/ pendistribusian hasil tangkapan antara lain distribusi pemasaran lokal, nasional dan ekspor (Rokhman, 2006). Aspek tersebut akan diteliti untuk mengetahui penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta, untuk kemudian diketahui tingkat pencapaian keberhasilan PPS Nizam Zachman Jakarta dalam melaksanakan fungsinya sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera.
23
Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data primer dan data sekunder. Pengambilan responden dan narasumber yang terpilih dengan sengaja (purposive) dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan memiliki pemahaman terhadap tujuan penelitian, serta mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian kuesioner. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan PPS Nizam Zachman Jakarta dan nelayan yang melakukan kegiatan operasional di PPS Nizam Zachman Jakarta. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas operasional pelabuhan yang meliputi aktivitas tambat labuh/pendaratan ikan yang meliputi jumlah produksi ikan dan jumlah kunjungan kapal/tahun, aktivitas pelelangan hasil tangkapan yang meliputi ada atau tidaknya aktivitas pelelangan dan mekanisme pelelangan, aktivitas pelayanan kebutuhan melaut antara lain pelayanan kebutuhan es, BBM, dan air bersih, aktivitas pemasaran/ pendistribusian hasil tangkapan antara lain distribusi pemasaran lokal, nasional dan ekspor serta kondisi fasilitas yang mendukung aktivitas operasional. Wawancara, pertanyaan meliputi kebutuhan melaut nelayan PPS Nizam Zachman Jakarta seperti jumlah kebutuhan BBM, es, dan air per trip, penyediaan kebutuhan melaut oleh pihak pelabuhan, fasilitas perbaikan yang disediakan oleh pihak pelabuhan, pemasaran hasil tangkapan nelayan dan kepuasan nelayan terhadap penyediaan dan pelayanan fasilitas pelabuhan. Untuk pengisian kuisioner, jumlah responden sebanyak 60 diantaranya, 31 nelayan tuna longline, 8 nelayan purse sein, 12 nelayan pancing cumi, 6 nelayan jaring cakalang, dan 3 nelayan gillnet. Data sekunder diperoleh dari instansi dan lembaga yang terkait dengan bidang perikanan dengan melakukan studi literatur dari instansi tersebut seperti UPT PPS Nizam Zachman dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Data sekunder yang diperoleh meliputi, data statistik pelabuhan yang meliputi data produksi perikanan PPS Nizam Zachman Jakarta selama 2004-2008, jumlah kunjungan kapal pertahun selama 2004-2008, penyerapan perbekalan melaut BBM, es, dan air pertahun selama 2004-2008, dan pemasaran hasil tangkapan. Data skunder tersebut merupakan data operasional yang akan digunakan untuk mengetahui penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta.
24
Tabel 2 Metode pengumpulan Data No
Tujuan
1
Data Utama (Mengetahui kegiatan operasional selama 5 tahun)
2
Data Utama (Mengetahui kepuasan nelayan terhadap fasilitas penyediaan dan pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan)
3
Data tambahan
Data yang diambil ● Data produksi hasil tangkapan yang didaratkan (ton/tahun) ● Data kunjungan kapal ● Penyediaan perbekalan BBM dan air (liter/tahun) serta es (kg/tahun) ● Fasilitas yang terdapat di PPS ● Kegiatan operasional pelabuhan perikanan ● Pelayanan fasilitas yang digunakan dalam aktivitas operasional Kondisi umum PPS Nizam Zachman : ● Letak geografis, topografi, demografi ● Sarana prasarana umum : perhubungan, komunikasi, listrik dan air
Sumber data Pihak pengelola pelabuhan
Jenis data Data sekunder
Pengamatan dan wawancara
Data Primer
Pengamatan dan wawancara
Data sekunder
3.4 Analisis Data 3.4.1 Analisis aktivitas operasional Pelabuhan Perikanan Untuk menganalisis aktivitas operasional pelabuhan perikanan dilakukan penilaian terlebih dahulu terhadap tingkat operasional pelabuhan perikanan dengan menggunakan analisa deskriptif komparatif yaitu membandingkan pencapaian data tahun 2008 dari PPS Nizam Zachman Jakarta dengan standar indikator untuk ukuran PPS berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
25
Perikanan,
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perikanan
432/DPT3/OT.220.D3/I/2008. Analisis dilakukan
Tangkap
No.
melalui penyajian tabel,
diagram dari data operasional atau aktivitas-aktivitas di pelabuhan perikanan.
3.4.2 Analisis kinerja operasional Pelabuhan Perikanan Dalam melakukan analisis terhadap kinerja operasional pelabuhan perikanan digunakan metode skoring (scorring method). Berikut tahapan – tahapan analisa terhadap kinerja operasional PPS Nizam zachman Jakarta. 1) Mengetahui tujuan pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta Menganalisis kinerja operasional pelabuhan perikanan diawali dengan mengetahui terlebih dahulu tujuan pembangunan pelabuhan perikanan, yang dalam hal ini adalah PPS Nizam Zachman Jakarta. Tujuan pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta dalam hal ini adalah: (1) Meningkatkan kemampuan armada perikanan samudera; (2) Meningkatkan ekspor hasil-hasil perikanan untuk menambah devisa negara dari sektor non migas; (3) Menyediakan lahan untuk kegiatan industri perikanan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi perikanan; (4) Menciptakan lapangan kerja; (5) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya sekitar PPSNZ Jakarta melalui pertumbuhan usaha perekonomian seperti pertokoan, perbekalan dan lainnya; (6) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan dalam rangka pengembangan dan pengolahan sistem informasi dan publikasi perikanan; dan (7) Meningkatkan pengawasan, keamanan dan ketertiban di kawasan pelabuhan.
2) Penetuan parameter dan sub parameter Dalam melakukan penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta maka ditentukan terlebih dahulu parameter dan sub parameter. Penentuan parameter dan sub parameter dilakukan dengan melihat fungsi pelabuhan pada
26
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/OT.220.D3/I/2008 dan Rangkuti (2006). Berikut dasar penentuan parameter dan sub parameter dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3
Parameter untuk penilaian parameter No. Parameter Sub parameter 1. Produksi ● Jumlah produksi ikan (ton) 2. Frekuensi ● Frekuensi kunjungan kapal kunjungan perhari (unit) kapal perhari (unit) 3. Kebutuhan ● Air bersih perbekalan ● Es melaut ● BBM
kinerja dan cara penghitungan
4.
Pemasaran
● Lokal ● Luar kota ● Ekspor
5.
Kepuasan nelayan
● Penyediaan fasilitas perbekalan ● Penyediaan fasilitas perbaikan ● Penyediaan fasilitas pendaratan ● Penyediaan fasilitas pemasaran
Pemasaran merupakan satu dati tiga belas fungsi pelabuhan perikanan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan) Pelabuhan perikanan sebagai salah satu instansi pemerintah yang merupakan organisasi publik harus memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik. Hal tersebut berkaitan dengan kinerja yang berkaitan dengan kepuasaan nelayan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan perikanan. Tingkat kinerja diukur dalam kaitannya dengan aktual pelayanan yang diterima pengusaha penangkapan ikan/nelayan dari pihak pemberi layanan di pelabuhan perikanan (Perdana, 2008). Maka penilaian kepuasan nelayan perlu dilakukan untuk mengetahui kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta.
Dasar penentuan parameter Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/OT.220.D3/I/2008 Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/OT.220.D3/I/2008 Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/OT.220.D3/I/2008
27
3). Penentuan bobot parameter dan sub parameter Penentuan bobot parameter dan sub parameter untuk penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta diperoleh dari wawancara dengan lima orang pakar pelabuhan perikanan yang terdiri dari staf pengajar pelabuhan perikanan IPB dan staf Departemen Kelautan dan Perikanan yang menangani pelabuhan perikanan (Yuliastuti, 2010). Penentuan proporsi bobot parameter dan sub parameter diurutkan berdasarkan nilai kepentingan diantara parameter dan sub parameter tersebut.
4). Penentuan nilai keberhasilan, skor nilai keberhasilan dan penetapan nilai kinerja pelabuhan Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja operasional pelabuhan, maka harus ditentukan pula nilai keberhasulan dan skor keberhasilan. Nilai keberhasilan menunjukkan perbandingan antara jumlah nilai pencapaian dari setiap sub parameter dengan nilai indiaktor ang telah ditetapkan. Berikut perhitungan nilai keberhasilan untuk parameter. Tabel 4 Cara perhitungan nilai keberhasilan No. 1
Parameter Produksi ● Jumlah produksi ikan (ton) ● Nilai produksi ikan (juta Rp)
2
Frekuensi kunjungan kapal perhari (unit)
3
Kebutuhan perbekalan melaut ● Air bersih ● Es ● BBM Pemasaran ● Lokal ● Luar kota ● Ekspor Kepuasan nelayan ● Penyediaan fasilitas perbekalan ● Penyediaan fasilitas perbaikan ● Penyediaan fasilitas pendaratan ● Penyediaan fasilitas pemasaran
4
5
Cara menghitung X1 x 100 % N1 X2 x 100 % N2 X3 x 100 % N3 X4 x 100 % N4
Rata – rata pendapat responden yang diwawancarai
28
Keterangan : X1 = Jumlah produksi perikanan di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2008 X2 = Jumlah frekuensi kunjungan kapal di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2008 X3 = Jumlah penyerapan perbekalan di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2008 X4 = Jumlah hasil tangkapan yang dipasarkan di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2008 N1 = Nilai indikator jumlah produksi perikanan yang ditetapkan DKP N2 = Nilai indikator jumlah produksi perikanan yang ditetapkan DKP N3 = Nilai indikator penyerapan perbekalan yang ditetapkan DKP N4 = Jumlah keseluruhan hasil tangkapan yang dipasarkan
Untuk penentuan skor (dilihat dari nilai keberhasilan) > 80 % 60 % - < 80 % 40 % - < 60 % 20 % - < 40 % < 20 %
= = = = =
5 4 3 2 1
Dalam pengukuran kinerja operasional pelabuhan dilakukan tahap pemberian skor untuk setiap parameter. Setiap parameter yang digunakan dalam pengukuran kinerja operasional pelabuhan perikanan ini telah didasarkan pada kriteria dari masing-masing parameter, yang tentunya setiap parameter memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung pada besarnya persentase kriteria (%) yang ada dikalikan dengan bobot yang tentunya berbeda pada masing-masing parameter. a. Parameter produksi Besarnya kriteria (%) pada parameter produksi diketahui dari data sekunder jumlah produksi pada tahun 2008. Berdasarkan data tersebut yaitu pada tahun 2008, maka persentase nilai keberhasilan dari jumlah produksi ikan akan diketahui. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai 1 (skor) dari jumlah produksi ikan (ton) dari satu parameter yaitu produksi. Penentuan bobot 1 parameter produksi dan bobot 2 sub parameter produksi telah diketahui sebelumnya,
maka dilakukan perhitungan
dengan
mengkalikan nilai 1 (skor) dengan bobot 1 parameter produksi untuk dihasilkan nilai 2 yang nantinya dikalikan dengan bobot 2 sub parameter produksi untuk mendapatkan nilai akhir dari parameter ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan.
29
Tabel 5 Pemberian nilai untuk parameter produksi Parameter
Sub paramet er
Kriteria nilai keberhasilan (%)
Nilai 1
Bobot 1 paramet er
Nilai 2 (Nilai 1 x Bobot 1)
Bobot 2 sub paramet er
Nilai akhir (Nilai 2 x Bobot 2)
> 80 % Produksi Jumlah 60%-<80% Produksi 40%-<60% Ikan 20%-<40% (ton) <20%
5 4 3 2 1 Jumlah (Xa)
b. Parameter frekuensi kunjungan kapal Pada parameter frekuensi kunjungan kapal besarnya nilai kriteria (%) diketahui dari hasil perhitungan dari data sekunder jumlah kunjungan kapal ratarata perhari pada tahun 2008.
Setelah diketahui data tersebut maka dapat
diketahui persentase nilai keberhasilan dari
frekuensi kunjungan kapal.
Selanjutnya, nilai 1 (skor) dari parameter frekuensi kunjungan kapal akan dapat diketahui berdasarkan kriteria nilai keberhasilan (%) tersebut. Penentuan bobot 1 parameter dan bobot 2 sub parameter dilakukan perhitungan
telah diketahui sebelumnya,
maka
dengan mengkalikan nilai 1 (skor) dengan bobot 1
parameter untuk dihasilkan nilai 2 yang nantinya dikalikan dengan bobot 2 sub parameter untuk mendapatkan nilai akhir dari parameter ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan.
Tabel 6 Pemberian nilai untuk parameter frekuensi kunjungan kapal ParameTer
Sub parameter
Kriteria nilai keberhasilan (%)
Frekuensi kunjungan kapal
Jumlah kunjungan kapal ratarata perhari (unit)
> 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20%
Nilai 1
Bobot 1 parameter
5 4 3 2 1
Jumlah (Xb)
Nilai 2 (Nilai 1 x Bobot 1)
Bobot 2 sub parameter
Nilai akhir (Nilai 2 x Bobot 2)
30
c. Parameter penyediaan perbekalan melaut Penentuan besarnya nilai kriteria (%) pada parameter penyediaan perbekalan melaut dapat diketahui dari data sekunder perbekalan melaut yang meliputi jumlah BBM, es dan air bersih pada tahun 2008. Dari tiga data tersebut akan dihitung persentase dari penyediaan BBM, es dan air bersih di pelabuhan perikanan. Berdasarkan tiga data tersebut yaitu pada tahun 2008, maka persentase nilai keberhasilan dari masing-masing sub parameter (BBM, es, dan air bersih) akan diketahui. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai 1 (skor) dari sub parameter BBM, es, dan air bersih dari satu parameter yaitu penyediaan perbekalan melaut. Penentuan bobot 1 parameter dan bobot 2 sub parameter telah diketahui sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dengan mengkalikan nilai 1 (skor) dengan bobot 1 parameter untuk dihasilkan nilai 2 yang nantinya dikalikan dengan bobot 2 sub parameter untuk mendapatkan nilai akhir dari parameter ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan.
Tabel 7 Pemberian nilai untuk parameter penyediaan perbekalan melaut Parameter
Penyediaan perbekalan melaut
Nilai 1
Sub parameter
Kriteria nilai keberhasil an (%)
BBM
> 80 % 5 60%-<80% 4 40%-<60% 3 20%-<40% 2 <20% 1 > 80 % 5 60%-<80% 4 40%-<60% 3 20%-<40% 2 <20% 1 > 80 % 5 60%-<80% 4 40%-<60% 3 20%-<40% 2 <20% 1 Jumlah (Xc)
Es
Air tawar
Bobot 1 parame -ter
Nilai 2 (Nilai 1 x Bobot 1)
Bobot 2 sub parameter
Nilai akhir (Nilai 2x Bobot 2)
31
d. Parameter pemasaran Penentuan besarnya nilai kriteria pada parameter pemasaran diketahui dari data pemasaran pada pada tahun 2008. Data pemasaran umumnya dengan tujuan lokal, regional, maupun ekspor. Dalam penghitungan parameter pemasaran ini agak berbeda karena menggunakan proporsi karena pemasaran dengan tujuan lokal, regional, maupun ekspor memiliki proporsi yang berbeda. Dari tiga data tersebut akan dihitung persentase pemasaran dengan tujuan lokal,
regional,
maupun ekspor. Berdasarkan tiga data tersebut yaitu pada tahun 2008, maka persentase nilai keberhasilan dari masing-masing sub parameter (lokal, regional, dan ekspor) akan diketahui. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai 1 (skor) dari sub parameter lokal, regional, dan ekspor dari satu parameter yaitu distribusi hasil pemasaran. Penentuan bobot 1 parameter dan bobot 2 sub parameter dilakukan perhitungan
telah diketahui sebelumnya,
maka
dengan mengkalikan nilai 1 (skor) dengan bobot 1
parameter untuk dihasilkan nilai 2 yang nantinya dikalikan dengan bobot 2 sub parameter untuk mendapatkan nilai akhir dari parameter ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan.
Tabel 8 Pemberian nilai untuk parameter pemasaran Parameter
Sub parameter
Kriteria nilai keberhasil an (%)
Lokal
> 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20% > 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20% > 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20%
RegioDistribusi nal hasil pemasaran Ekspor
Nila i1
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Jumlah (Xd)
Bobot 1 parameter
Nilai 2 (Nilai 1 x Bobot 1)
Bobot 2 sub parameter
Nilai akhir (Nilai 2 x Bobot 2)
32
e. Parameter kepuasan nelayan Penentuan besarnya kriteria parameter kepuasan nelayan menggunakan kuesioner sebagai alat bantunya. Kuesioner diisi terlebih dahulu oleh responden. Responden disini adalah nelayan,
kuesioner yang telah diisi kemudian diolah
sehingga menghasilkan besarnya angka dari hasil pembobotan dari tiap-tiap jawaban atas pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Selanjutnya, berdasarkan hasil pembobotan tersebut akan diperoleh persentase nilai keberhasilan. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai 1 (skor) dari sub parameter penyediaan dan pelayanan fasilitas perbekalan, penyediaan dan pelayanan fasilitas perbaikan, penyediaan dan pelayanan fasilitas pendaratan dan pembongkaran, penyediaan dan pelayanan fasilitas pemasaran dari satu parameter yaitu kepuasan nelayan. Penentuan bobot 1 parameter dan bobot 2 sub parameter telah diketahui sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dengan mengkalikan nilai 1 (skor) dengan bobot 1 parameter untuk dihasilkan nilai 2 yang nantinya dikalikan dengan bobot 2 sub parameter untuk mendapatkan nilai akhir dari parameter ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan. Pemberian nilai untuk parameter kepuasan nelayan dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini.
33
Tabel 9 Pemberian nilai untuk parameter kepuasan nelayan Parameter
Kepuasan nelayan
Sub parameter
Kriteria nilai keberhasil an (%)
Nilai 1
Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbekalan
> 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20%
5 4 3 2 1
Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbaikan
> 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20%
5 4 3 2 1
Penyediaan dan pelayanan fasilitas pendaratan dan pembongkaran
> 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20%
5 4 3 2 1
Penyediaan dan pelayanan fasilitas pemasaran
> 80 % 60%-<80% 40%-<60% 20%-<40% <20%
5 4 3 2 1
Jumlah (Xe)
Bobot 1 parameter
Nilai 2 (Nilai 1 x Bobot 1)
Bobot 2 sub parameter
Nilai akhir (Nilai 2 x Bobot 2)
34
35
Setelah semua parameter selesai dihitung maka selanjutnya adalah menjumlahkan semua nilai akhir dari seluruh parameter. Jumlah skoring seluruh parameter = Xa + Xb + Xc + Xd + Xe untuk dilakukan penetapan nilai kinerja untuk mengetahui kinerja dari PPS Nizam Zachman setelah diketahui selang penilaian kerja. Untuk menggambarkan kriteria kinerja pelabuhan perikanan maka dibuat selang frekuensi untuk menggambarkan kriteria kinerja. Berikut tahapan dalam pembuatan selang frekuensi adalah : a) Menentukan banyak selang kelas (ada lima selang kelas) Banyak kelas = 5 b) Menentukan besar wilayah (mengurangi data terbesar dengan data terkecil) Data terbesar = 5 Data terkecil = 1 c) Menentukan lebar kelas atau interval (membagi besar wilayah dengan banyak kelas) Lebar kelas atau interval =
5− 1 = 0 ,8 5
d) Menentukan selang kelas pertama dan batas kelasnya (dimulai dari data terkecil). Berikut selang penilaian kinerja :
1
1,8
2,6
3,4
4,2
5
Selang kelas pertama dan batas kelasnya = 1,0- < 1,8 e) Daftarkan selang kelas dan batas kelas hingga didapat lima selang frekuensi dapat dilihat pada Tabel
Tabel 11 Penetapan selang untuk menentukan kinerja PPS Nizam Zachman Jakarta Nilai riil jumlah skor 4,2 - ≤ 5,0 3,4 - ≤ 4,2 2,6 - ≤ 3,4 1,8 - ≤ 2,6 1,0- < 1,8
Penilaian kinerja pelabuhan sangat baik kinerja pelabuhan baik kinerja pelabuhan cukup baik kinerja pelabuhan kurang baik kinerja pelabuhan sangat kurang baik