Lampiran
44
Lampiran RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER (RPPB) Nama Sekolah
: SMA Harapan Bangsa Temanggung
MataPelajaran
: Sejarah
Tingkat Pendidikan
: SMA
Kelas / Semester
: X / II
Tahun Pelajaran
: 2012 / 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
(SIKLUS I)
1. Standar Kompetensi Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia. 2. Kompetensi Dasar Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. 3. Materi Pokok a. Masa berburu dan meramu 4. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan. 5. Indikator a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan. 45
6. Pendidikan Karakter yang diharapkan a. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia
Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu menginformasikan keadaan pada saat itu.
b. Rasa ingin tahu
Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.
Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di lingkungan sekitar.
7. Metode Pembelajaran a. Metode Ceramah Bervariasi b. Metode tanya jawab c. Penilaian hasil belajar
8. Strategi Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup. 9. Media dan Sumber Belajar
Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.
Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.
Internet.
Lembar Diskusi.
Film.
LCD.
Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan (Sumber Benda).
46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER (RPPB) Nama Sekolah
: SMA Harapan Bangsa Temanggung
MataPelajaran
: Sejarah
Tingkat Pendidikan
: SMA
Kelas / Semester
: X / II
Tahun Pelajaran
: 2012 / 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
(SIKLUS II)
1. Standar Kompetensi Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia. 2. Kompetensi Dasar Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. 3. Materi Pokok Masa berburu dan meramu 4. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan. 5. Indikator a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.
47
6. Pendidikan Karakter yang diharapkan a. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia
Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu menginformasikan keadaan pada saat itu.
b. Rasa ingin tahu
Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.
Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di lingkungan sekitar.
7. Metode Pembelajaran a. Metode Ceramah Bervariasi b. Metode tanya jawab c. Penilaian hasil belajar
8. Strategi Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup. 9. Media dan Sumber Belajar
Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.
Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.
Internet
Lembar Diskusi
Film
LCD
Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan (Sumber Benda).
48
Gambaran Kegiatan Siklus I
Isi Pendahuluan
Kegiatan Inti
Alokasi Kegiatan Waktu 5’ Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, setelah itu mengabsen siswa, sambil menginstruksikan kegiatan yang akan dilakukan. 75’ Guru melengkapi penjelasan sebelum siswa membuat soal yang akan diberikan,setelah itu guru memberikan pengajaran mengenai:
Sumber belajar Buku paket sejarah (fokus), internet Buku paket sejarah (fokus), internet
D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA MASA BERBURU (Food Gathering) dan MASYARAKAT PERTANIAN (Food Producing) 1. Sosial Budaya dan Ekonomi -Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik) Aktivitas ini telah ada semenjak manusia muncul di permukaan bumi, mereka tinggal mengambil makanan secara langsung dari alam dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan hidup berkelompok dan berpindah-pindah - Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik) kelompok manusia sudah mulai menetap di gua-gua atau dirumah panggung, atau menetap di suatu tempat karena itulah mereka mulai menciptakan peralatan untuk rumah tangga dan berburu, namun mereka masih nomaden (semi sedenter) - Periode Bercocok Tanam ( Farming Period) ditandai dengan tradisi neolitikum, penggunaan alat yang sudah dihaluskan dengan bentuk yang semakin baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini disebabkan karena mereka sudah hidup menetap dan tinggal di desa-desa, menetapnya pendduduk di suatu tempat menyebabkan perubahan pola 49
hidup dari food gathering menjadi food producing. 2. Sistem Kepercayaan Masyarakat awal Indonesia diperkirakan sudah memiliki religi tau agama, menurut mereka agama merupakan keyakinan kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar atau lebih tinggi dari manusia. kekuatankekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek moyang, makhluk halus yang menghuni gunung, batu besar, pohon, binatang, atau makhluk yang tidak berwujudyang mengusai suatu daerah. Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk halus tersebut dikenal dengan nama Animisme, yang berbeda dengan Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan luar biasa dan keajaiban. Kegiatan religi pada prakteknya memerlukan suatu alat yang dianggap suci dalam bentuk simbol yang didiyakini memiliki kekuatan gaib dan dapat mempersatukan mereka yang disebut Totem (lambang kelompok ). Selain fenomena alam, religi dapat muncul dari adanya magic, contohnya magic yang muncul pada saat dukun melakukan pengobatan terhadap warganya yang sakit. jadi kesimpulannya, timbulnya religi dalam kehidupan masyarakat primitif, merupakan suatu penyelarasan hubungan antara manusia dengan alam dan sebagai pengawas tingkah laku manusia dalam bentuk norma dan nilai, karena setiap bentuk pelanggaran akan mendatangkan bencana bagi kehifupan manusia, dengan demikian manusia akan dan harus menjaga keselarasan hidup dengan alam. Pengertian Masa Pra Aksara Masa Pra Aksara di Indonesia a. Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat 50
dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alatalat yang digunakan terbuat dari batu. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, maka zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut. 1) Zaman batu tua (Palaeolithikum) Zaman batu tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. 2) Zaman batu madya (Mesolithikum) Zaman batu madya merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera. 3) Zaman batu muda (Neolithikum) Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong. b. Zaman logam Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti ber- akhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan. Perkembangan zaman logam di Indo- nesia berbeda dengan yang ada di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami tiga pembagian zaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki 51
zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perungggu.Pembabakan zaman pra aksara berdasarkan ciri kehidupan mayarakat Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan ciri kehidupan masyarakat, dibagi dalam empat babak, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Kegiatan Akhir
10’
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana Pada masa ini, kehidupan manusia hanya terpusat pada upaya mempertahankan diri di tengah-tengah alam yang penuh tantangan, dengan kemampuannya yang masih sangat terbatas. Kegiatan pokoknya adalah berburu dan mengumpulkan makanan, dengan peralatan dari batu, kayu, dan tulang. Kehidupan manusia masih sangat tergantung pada alam lingkungan sekitarnya. Guru bersama dengan siswa membuat Buku paket kesimpulan mengenai pembelajaran yang sejarah (fokus), telah dilakukan internet
Evaluation : Terlampir
52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER (RPPB) Nama Sekolah
: SMA Harapan Bangsa Temanggung
MataPelajaran
: Sejarah
Tingkat Pendidikan
: SMA
Kelas / Semester
: X / II
Tahun Pelajaran
: 2012 / 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
(SIKLUS II)
1. Standar Kompetensi Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia. 2. Kompetensi Dasar Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. 3. Materi Pokok Masa berburu dan meramu 4. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan. 5. Indikator a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.
53
6. Pendidikan Karakter yang diharapkan b. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia
Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu menginformasikan keadaan pada saat itu.
c. Rasa ingin tahu
Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.
Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di lingkungan sekitar.
7. Metode Pembelajaran a. Metode Ceramah Bervariasi b. Metode tanya jawab c. Penilaian hasil belajar
8. Strategi Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup. 9. Media dan Sumber Belajar
Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.
Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.
Internet
Film
LCD
Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan (Sumber Benda).
54
Gambaran Kegiatan Siklus II
Isi Pendahuluan
Kegiatan Inti
Alokasi Kegiatan Waktu 5’ Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, setelah itu mengabsen siswa, sambil menginstruksikan kegiatan yang akan dilakukan. 75’ Guru melengkapi penjelasan sebelum siswa membuat soal yang akan diberikan,setelah itu guru memberikan pengajaran mengenai:
Sumber belajar Buku paket sejarah (fokus), internet Buku paket sejarah (fokus), internet
D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA MASA BERBURU (Food Gathering) dan MASYARAKAT PERTANIAN (Food Producing) 1. Sosial Budaya dan Ekonomi -Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik) Aktivitas ini telah ada semenjak manusia muncul di permukaan bumi, mereka tinggal mengambil makanan secara langsung dari alam dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan hidup berkelompok dan berpindah-pindah - Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik) kelompok manusia sudah mulai menetap di gua-gua atau dirumah panggung, atau menetap di suatu tempat karena itulah mereka mulai menciptakan peralatan untuk rumah tangga dan berburu, namun mereka masih nomaden (semi sedenter) - Periode Bercocok Tanam ( Farming Period) ditandai dengan tradisi neolitikum, penggunaan alat yang sudah dihaluskan dengan bentuk yang semakin baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini disebabkan karena mereka sudah hidup menetap dan tinggal di desa-desa, menetapnya pendduduk di suatu tempat menyebabkan perubahan pola 55
hidup dari food gathering menjadi food producing. 2. Sistem Kepercayaan Masyarakat awal Indonesia diperkirakan sudah memiliki religi tau agama, menurut mereka agama merupakan keyakinan kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar atau lebih tinggi dari manusia. kekuatankekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek moyang, makhluk halus yang menghuni gunung, batu besar, pohon, binatang, atau makhluk yang tidak berwujudyang mengusai suatu daerah. Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk halus tersebut dikenal dengan nama Animisme, yang berbeda dengan Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan luar biasa dan keajaiban. Kegiatan religi pada prakteknya memerlukan suatu alat yang dianggap suci dalam bentuk simbol yang didiyakini memiliki kekuatan gaib dan dapat mempersatukan mereka yang disebut Totem (lambang kelompok ). Selain fenomena alam, religi dapat muncul dari adanya magic, contohnya magic yang muncul pada saat dukun melakukan pengobatan terhadap warganya yang sakit. jadi kesimpulannya, timbulnya religi dalam kehidupan masyarakat primitif, merupakan suatu penyelarasan hubungan antara manusia dengan alam dan sebagai pengawas tingkah laku manusia dalam bentuk norma dan nilai, karena setiap bentuk pelanggaran akan mendatangkan bencana bagi kehifupan manusia, dengan demikian manusia akan dan harus menjaga keselarasan hidup dengan alam. Pengertian Masa Pra Aksara Masa Pra Aksara di Indonesia a. Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat 56
dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alatalat yang digunakan terbuat dari batu. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, maka zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut. 1) Zaman batu tua (Palaeolithikum) Zaman batu tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. 2) Zaman batu madya (Mesolithikum) Zaman batu madya merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera. 3) Zaman batu muda (Neolithikum) Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong. b. Zaman logam Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti ber- akhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan. Perkembangan zaman logam di Indo- nesia berbeda dengan yang ada di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami tiga pembagian zaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki 57
zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perungggu.Pembabakan zaman pra aksara berdasarkan ciri kehidupan mayarakat Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan ciri kehidupan masyarakat, dibagi dalam empat babak, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Kegiatan Akhir
10’
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana Pada masa ini, kehidupan manusia hanya terpusat pada upaya mempertahankan diri di tengah-tengah alam yang penuh tantangan, dengan kemampuannya yang masih sangat terbatas. Kegiatan pokoknya adalah berburu dan mengumpulkan makanan, dengan peralatan dari batu, kayu, dan tulang. Kehidupan manusia masih sangat tergantung pada alam lingkungan sekitarnya. Guru bersama dengan siswa membuat Buku paket kesimpulan mengenai pembelajaran yang sejarah (fokus), telah dilakukan internet
Evaluation : Terlampir
58
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER (RPPB) Nama Sekolah
: SMA Harapan Bangsa Temanggung
MataPelajaran
: Sejarah
Tingkat Pendidikan
: SMA
Kelas / Semester
: X / II
Tahun Pelajaran
: 2012 / 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
(SIKLUS III)
1. Standar Kompetensi Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia. 2. Kompetensi Dasar Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. 3. Materi Pokok Masa berburu dan meramu 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan. 2. Indikator a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu. c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan. d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan. 3. Pendidikan Karakter yang diharapkan 59
d. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia
Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu menginformasikan keadaan pada saat itu.
e. Rasa ingin tahu
Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.
Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di lingkungan sekitar.
4. Metode Pembelajaran d. Metode Ceramah Bervariasi e. Metode tanya jawab f. Penilaian hasil belajar
5. Strategi Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup. 6. Media dan Sumber Belajar
Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.
Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.
Internet
Lembar Diskusi
Film
LCD
Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan (Sumber Benda).
60
Gambaran Kegiatan Siklus III
Isi Pendahuluan
Kegiatan Inti
Alokasi Kegiatan Waktu 5’ Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, setelah itu mengabsen siswa, sambil menginstruksikan kegiatan yang akan dilakukan. 75’ Guru melengkapi penjelasan sebelum siswa membuat soal yang akan diberikan,setelah itu guru memberikan pengajaran mengenai:
Sumber belajar Buku paket sejarah (fokus), internet Buku paket sejarah (fokus), internet
D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA MASA BERBURU (Food Gathering) dan MASYARAKAT PERTANIAN (Food Producing) 1. Sosial Budaya dan Ekonomi -Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik) Aktivitas ini telah ada semenjak manusia muncul di permukaan bumi, mereka tinggal mengambil makanan secara langsung dari alam dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan hidup berkelompok dan berpindah-pindah - Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik) kelompok manusia sudah mulai menetap di gua-gua atau dirumah panggung, atau menetap di suatu tempat karena itulah mereka mulai menciptakan peralatan untuk rumah tangga dan berburu, namun mereka masih nomaden (semi sedenter) - Periode Bercocok Tanam ( Farming Period) ditandai dengan tradisi neolitikum, penggunaan alat yang sudah dihaluskan dengan bentuk yang semakin baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini disebabkan karena mereka sudah hidup menetap dan tinggal di desa-desa, menetapnya pendduduk di suatu tempat menyebabkan perubahan pola 61
hidup dari food gathering menjadi food producing. 2. Sistem Kepercayaan Masyarakat awal Indonesia diperkirakan sudah memiliki religi tau agama, menurut mereka agama merupakan keyakinan kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar atau lebih tinggi dari manusia. kekuatankekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek moyang, makhluk halus yang menghuni gunung, batu besar, pohon, binatang, atau makhluk yang tidak berwujudyang mengusai suatu daerah. Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk halus tersebut dikenal dengan nama Animisme, yang berbeda dengan Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan luar biasa dan keajaiban. Kegiatan religi pada prakteknya memerlukan suatu alat yang dianggap suci dalam bentuk simbol yang didiyakini memiliki kekuatan gaib dan dapat mempersatukan mereka yang disebut Totem (lambang kelompok ). Selain fenomena alam, religi dapat muncul dari adanya magic, contohnya magic yang muncul pada saat dukun melakukan pengobatan terhadap warganya yang sakit. jadi kesimpulannya, timbulnya religi dalam kehidupan masyarakat primitif, merupakan suatu penyelarasan hubungan antara manusia dengan alam dan sebagai pengawas tingkah laku manusia dalam bentuk norma dan nilai, karena setiap bentuk pelanggaran akan mendatangkan bencana bagi kehifupan manusia, dengan demikian manusia akan dan harus menjaga keselarasan hidup dengan alam. Pengertian Masa Pra Aksara Masa Pra Aksara di Indonesia a. Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat 62
dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alatalat yang digunakan terbuat dari batu. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, maka zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut. 1) Zaman batu tua (Palaeolithikum) Zaman batu tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. 2) Zaman batu madya (Mesolithikum) Zaman batu madya merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera. 3) Zaman batu muda (Neolithikum) Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong. b. Zaman logam Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti ber- akhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan. Perkembangan zaman logam di Indo- nesia berbeda dengan yang ada di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami tiga pembagian zaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki 63
zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perungggu.Pembabakan zaman pra aksara berdasarkan ciri kehidupan mayarakat Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan ciri kehidupan masyarakat, dibagi dalam empat babak, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Kegiatan Akhir
10’
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana Pada masa ini, kehidupan manusia hanya terpusat pada upaya mempertahankan diri di tengah-tengah alam yang penuh tantangan, dengan kemampuannya yang masih sangat terbatas. Kegiatan pokoknya adalah berburu dan mengumpulkan makanan, dengan peralatan dari batu, kayu, dan tulang. Kehidupan manusia masih sangat tergantung pada alam lingkungan sekitarnya. Guru bersama dengan siswa membuat Buku paket kesimpulan mengenai pembelajaran yang sejarah (fokus), telah dilakukan internet
Evaluation : Terlampir
64
Lampiran Soal Siklus II A. Kerjakan soal di bawah ini dengan menyilang pada setiap jawaban yang anda anggap benar! 1. Istilah zoon politicon menunjukkan bahwa manusia purba hidup secara... a. Individu b. Tidak teratur c. Berkelompok d. Alamiah 2. Kebutuhan yang ingin dicapai manusia dibagi menjadi 2 yaitu… a. Material dan spiritual b. Duniawi dan badani c. Duniawi dan spiritual d. Material dan badani 3. Manakah di bawah ini yang merupakan tingkat kelompok yang benar… a. Family-trible-nation-universal-join family b. Nation-trible-join family-universal-family c. Universal-family-join family-trible-nation d. Family-join family-trible-nation-universal 4. Yang merupakan kebutuhan material adalah… a. Membaca firman Tuhan b. Berpuasa c. Rumah d. Berdoa
65
5. Istilah lain dari persekutuan patembayan adalah… a. Gesselschaft b. Geimenschaft c. Familyschaft d. Nationschaft 6. Dalam tingkat mata pencaharian pada jaman purba ada berapa bagian yang dijabarkan… a. 5 b. 7 c. 9 d. 6 7. Dalam tingkat mata pencaharian manakah yang menjadi urutan pertama dan juga hal yang utama … a. Berburu dan meramu b. Berladang c. Beternak d. Bersawah 8. Istilah food gathering berarti… a. Mencari makanan b. Memproduksi makanan c. Mengolah makanan d. Mengumpulkan makanan
66
9. Istilah food producing berarti… a. Mencari makanan b. Memproduksi makanan c. Mengolah makanan d. Mengumpulkan makanan 10. Masyarakat paguyuban disebut juga masyarakat… a. Gesselschaft b. Geimenschaft c. Familyschaft d. Nationschaft B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap! 1. Jelaskan berserta dengan contoh maksud dari berundagi! 2. Jelaskan berserta dengan contoh maksud dari berburu dan meramu ! 3. Sebutkan (3) tujuan manusia berkelompok secara garis besar dari pemahaman yang anda pahami! 4. Jelaskan berserta dengan contoh maksud dari berladang!
67
Kunci Jawaban A. Pilihan Ganda 1. c 2. a 3. d 4. c 5. a 6. b 7. a 8. d 9. b 10. b B. Isian 1. Berundagi adalah masa dimana manusia purba melakukan pekerjaan sambilan, sehingga masa ini disebut masa selingan. Contoh: menata hasil panen kemarin, membuat alat-alat dari batu sementara menunggu panen tiba. 2. Berburu dan Meramu adalah masa dimana manusia purba hanya terfokus pada mencari dan mengumpulkan makanan. Contoh: setelah berburu hasil buruan sebagian dimakan dan sebagian disimpan. 3. a.Melindungi diri dari bencana alam, misal gunung meletus, longsor dsb. b.Melindungi diri dari serangan musuh atau kelompok lain, dan juga serangan dari binatang buas. c.Bersama mencapai tujuan yang diinginkan kelompok itu.
68
4. Berladang adalah masa dimana penghidupan manusia purba sebagian besar berpusat pada hasil ladang. Pada masa ini tanaman yang ditanam adalah palawija. Contoh: jagung, umbi-umbian.
69
Siklus III A. Kerjakan soal di bawah ini dengan menyilang pada setiap jawaban yang anda anggap benar! 1. Zaman prasejarah dibagi menjadi 2 yaitu.. a. Batu dan modern b. Batu dan logam c. Batu dan kuno d. Kuno dan modern 2. Zaman batu terdiri atas jaman di bawah ini, kecuali… a.
Paleolitikum
b.
Megalithikum
c.
Perunggu
d.
Mesolitikum
3. Yang merupakan salah satu cirri zaman paleolitikum adalah… a.
Alat-alat masih kasar
b.
Alat sudah diasah
c.
Alat sudah dihias
d.
Alat masih jelek
4. Food gathering adalah salah satu pola hidup manusia purba yang terdapat dalam zaman… a. Paleolitikum b. Megalithikum c. Perunggu d. Mesolitikum
70
5. Arti dari kedua istilah kyoken moddinger dan abris sous roche adalah… a. Sampah dapur dan gua tempat tinggal b. Gua tempat tinggal dan sampah dapur c. Gua dan kerang besar d. Sampah dapur dan kerang besar 6. Kapak yang berfungsi sebagai penetak adalah kapak… a. Pebble b. Chopper c. Flakes d. Hachecourt 7. Kebudayaan meglemosian adalah kebudayaan yang terdapat di Negara… a. Italia b. Perancis c. Denmark d. Rusia 8. Dalam zaman purba, terdapat 2 sistem kepercayaan kuno yang dianut manusia purba yaitu… a. Totemisme dan animism b. Animisme dan dinamisme c. Totemisme dan dinamisme d. Ateisme dan totemisme
71
9. Kebudayaan bachson hoabinh adalah kebudayaan yang sebagian besar hasil kebudayaannya terbuat dari… a. Logam b. Perunggu c. Tanah d. Batu 10. Dalam zaman megalitikum ada berapakah hasil kebudayaan yang utama… a. 7 b. 6 c. 9 d. 5
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap! 1.
Jelaskan masing-masing dengan poin perbedaan yang signifikan, utama, dan penting dari masing-masing hasil kebudayaan megalithikum! a. Menhir b. Waruga c. Punden berundak d. Kubur batu e. Sarkofagus
72
Jawaban A. Pilihan Ganda 1. b 2. c 3. a 4. a 5. a 6. a 7. c 8. b 9. b 10. b
B. Isian 1. a.Menhir adalah tugu batu tegak. Menhir berasal dari kata Men: Tegak, Hir: Tegak. Batu ini digunakan untuk media penyembahan dan juga media pengikat korban persembahan. b.Waruga adalah kubur batu yang terdapat tutup diatasnya. Tutup ini terbuat dari batu dan terdapat ukiran tentang penggambaran seseorang. Tetapi waruga pasti digunakan untuk mengubur seseorang yang sangat penting. Misalnya kepala suku. c.Punden berundak adalah kubur batu yang mempunyai tugu untuk penyembahan yang bentuknya seperti piramida, dan terletak diatas. Jalan ke kubur itu naik tangga yang panjang, maka disebut punden berundak.
73
d.Kubur batu adalah kubur yang digali di dalam tanah dengan batu sebagai sisi-sisinya yang mempunyai bentuk bangun balok, kubur ini biasanya dipakai untuk menguburkan orang biasa. e.Sarkofagus adalah keranda yang terbuat dari batu, fungsinya juga untuk menguburkan orang. Sarkofagus pasti digunakan untuk menguburkan orang penting, atau orang terhormat.
74
VISI dan MISI SMA HARAPAN BANGSA
Visi Sekolah
1.
Visi Sekolah : “Mewujudkan manusia beriman, bertaqwa, berbudipekerti luhur dan unggul dalam berprestasi”
2.
Misi Sekolah Untuk mewujudkan visi, sekolah memiliki misi, sebagai berikut: a. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan efisien berdasarkan Kurikulum yang berlaku. b. Peningkatan Iman dan Taqwa (IMTAQ), kepada seluruh keluarga SMA Harapan Bangsa melalui pelajaran Pendidikan Agama, dan mata pelajaran lainnya. c. Penanaman dan aplikasi nilai-nilai budi pekerti dan nilai-nilai luhur bangsa baik di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. d. Meningkatkan sarana prasarana, tenaga pendidikan dan kependidikan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), agar mampu melaksanakan fungsi dan peranannya guna memenuhi standar yang ditentukan. e. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan semua stake holder yang ada. f. Menyiapkan peserta didik untuk siap berkompetisi di era global. g. Memberi kesempatan peserta didik seluas-luasnya, untuk meningkatkan kemampuan potensi dan bakatnya seoptimal mungkin melalui kegiatan Intra dan Ekstra Kurikuler. h. Menciptakan iklim yang kondusif untuk terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing komponen sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Tata Usaha, Laboran, Pustakawan, Karyawan dan Siswa) SMA Harapan Bangsa. i. Melaksanakan segala ketentuan yang mengatur operasional sekolah, baik tata tertib Kepegawaian maupun Kesiswaan.
3. Tujuan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan. 75
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut meliputi : 1.
Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2.
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3.
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
4.
Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Pengembangan
kurikulum
harus
memperhatikan
keseimbangan
tuntutan
pembangunan daerah dan nasional. 5.
Tuntutan dunia kerja Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 76
7.
Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.
8.
Dinamika perkembangan global Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
9.
Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10.
Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
11.
Kesetaraan Jender Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
12.
Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
Tujuan SMA Harapan Bangsa : 1. Mepersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia 2.
Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.
77
3. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri. 4. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas. 5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan terjun ke masyarat.
78
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN YAYASAN PUTRA DESA SMA HARAPAN BANGSA KALORAN Alamat : Dsn.Porot, Ds.Getas, Kec.Kaloran, Kab.Temanggung Kode Pos 56282
IDENTITAS SEKOLAH SMA HARAPAN BANGSA KALORAN 1. Nama Sekolah
: SMA Harapan Bangsa
Alamat
: Jl. Gunung Payung Km. 2, Kaloran-Temanggung 56282
Desa
: Getas
Kecamatan
: Kaloran
Kabupaten
: Temanggung
Provinsi
: Jawa Tengah
No. Telp / HP
: 081 325 090 205 , 081 390 398 600
2. Nomor Statistik
:
Sekolah (NSS) 3. Program Keahlian
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
4. Tahun didirikan
: 2008
Berdasarkan Surat Ijin Operasional dari
: Ka. Dinas Pendidikan Kab. Temanggung
Nomor
: 421/1127/2009
Tanggal
: 15 Mei 2009
5. Nama Yayasan
: Putra Desa
Alamat Yayasan
: Porot, RT 05 RW 06, Getas-Kaloran-Temanggung
& No. Telp
: 081 390 398 600 , 081 390 701 821
6. Kepala Sekolah Nama
: Agus Prasetyo, S.Pd
SK yang Mengangkat
: Ketua Yayasan Putra Desa
Tanggal
: 1 Juli 2009
79
Susunan Komite sekolah No.
NAMA
JABATAN
KEDUDUKAN DALAM KOMITE
1.
Poniman
Tokoh Masyarakat
Ketua I
2.
Filimon
Tokoh Masyarakat
Sekretaris I
3.
Tri Silowati
Pengurus SMA
Bendahara I
4.
Dahlan
Kadus
Anggota
5.
Jumeno
Tokoh Masyarakat
Anggota
6.
Sumistiyo
Wali murid
Anggota
7.
Rahyo
Wali murid
Anggota
8.
Mulyono
Perangkat Dusun
Anggota
80
STRUKTUR KEPENGURUSAN SMA HARAPAN BANGSA POROT-GETAS-KALORAN-TEMANGGUNG
PELINDUNG
: TUHAN YESUS KRISTUS
PENASEHAT
: Pdt. Semaun (Gembala GSJA Porot) Dwiyanto (Kepala Desa Getas) Dahlan (Kepala Dusun Porot)
Ketua Yayasan Putra Desa
: Pdt. Yulius Suramin
Sekretaris
: Pdt. Bangun Widodo
Bendahara
: Pdt. Elisa Sumpeno
Kepala Sekolah
: Agus Prasetyo, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah
:-
Kesiswaan
: Pdt. Rudiman, S.Th
Kurikulum
: Markus Sri Mulyono, S.Pd
Sarpras
: Pdt. Ngadiyono, S.Th
Humas
: Waludi
Tata Usaha
: Zuliyus Tri Silowati
Bendahara
: Heni Sri Sumaryati, S.PAK
81
SEKOLAH MENENGAH ATAS HARAPAN BANGSA Porot, Getas, Kaloran, Temanggung
DAFTAR GURU DAN STAF A.
B.
Guru 1.
Agus Prasetyo, S.Pd
2.
Yulius Suramin
3.
Dwiyono Lusiawan, S.Pd
4.
Harno, S.Pd
5.
Drs. Toto Gunardi
6.
Ngadiyono, S.Th
7.
Khosim Raharjo, S.Pd
8.
Markus, S.Pd
9.
Siamin Matius, S.Pak
10.
Rudiman, S.Th
11.
Nugrahanto, AMK
12.
Giyarti, S.Pd
13.
Endang, S.Pd
14.
Antonius Bayu Aji
15.
Sibarani
Staf 1.
Tri Silowati
( TU )
2.
Natanael Nugroho
( TU )
3.
Yoram Budi Widodo
( Penjaga )
4.
Dahlan
( Penjaga )
82
Foto-Foto Siklus II
83
Siklus III
84