PDN/MJL/01/I/PEBRUARI/2010
PENGARAH Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo
PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo
REDAKTUR Kepala Bagian Hukum dan Pelaporan M.Hartobono Goen
REDAKSI Dedy Kuswandi
KOORDINATOR PELAKSANA A. Latif Lahdjie
Desain Grafis Rafi Alief TATA LETAK B. Jagat Setiawan
Diterbitkan Oleh : DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI Gedung Utama Lt. 8, Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 email:
[email protected]
2
MAJALAH INFO PDN
Pengantar Redaksi
KARENA ITU, MASYARAKAT INDONESIA JANGAN MENYERAH DAN TERUS MENINGKATKAN KUALITAS MAUPUN KAPASITAS PRODUKNYA AGAR LEBIH BERDAYA SAING DENGAN PRODUK NEGARA LAIN.
A
SEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) atau perdagangan bebas Asean-China telah bergulir. Indonesia tentu mesti berhasil memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan kualitas sektor unggulannya.
Pemerintah Republik Indonesia juga hingga saat ini berkomitmen tinggi untuk melakukan penguatan terhadap seluruh industri yang berkembang di tengah masyarakat. Tentu saja, komitmen pemerintah ini juga harus diikuti komitmen seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan penguatan industri dalam negeri. Karena itu, masyarakat Indonesia jangan menyerah dan terus meningkatkan kualitas maupun kapasitas produknya agar lebih berdaya saing dengan produk negara lain, terutama China. Dan masyarakat Indonesia, harus menanamkan rasa cinta dan selalu menggunakan produk Indonesia. Semoga, AFTA-China memberi keuntungan buat kita !!
I DAFTAR IS
DISTRIBUSI > Stabilisasi Harga Terigu Tetap Terjaga .......... 25
TOPIK UTAMA
KOLOM ANDA
> Fresh Market Kota Wisata Cibubur Pasar Tradisional dengan Konsep Modern ..... 4 > Pasar Kemiri Menanti Revitalisasi ....................... 7
> 100 Hari Program Kementrian Perdagangan Perkuat Perdagangan Yang Berdaya Saing ... 28
INFO SEMBAKO LIPUTAN UTAMA > Produk Impor Tak SNI Dilarang Beredar ...... 10 > Industri Nasional Siap Bersaing di AFTA-China ......................... 13
> Stok Beras Aman ............................................ 30 > Harga Gula Naik Namun Terkendali .............. 33
POTENSI UMKM
> Jangan Menyerah Hadapi FTA-China ............ 16
> Produk Miniatur Clay Tembus Singapura dan Jepang...................... 35 > Menyulap Kaleng Bekas Menjadi Rupiah ...... 38
BERITA PASAR
AGENDA
> Tren Positif Penjualan Elektronik Indonesia ..... 19 > Wisata Belanja Kain di Pasar Cipadu............. 22
> Mendag Melakukan Peninjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang...................... 40
TOPIK BAHASAN
MAJALAH INFO PDN
3
Topik Utama
Fresh Market Kota Wisata Cibubur Pasar Tradisional dengan Konsep Modern
M
engikuti kesuksesan pendahulunya, yakni pasar tradisional modern Bumi Serpong Damai, akhirnya Fresh Market Kota Wisata Cibubur sebagai pasar tradisional yang dikemas modern dan profesional resmi dibuka untuk umum pada tanggal 26 Juli 2008 oleh pihak management. Pasar modern Fresh Market ini tidak hanya menarik perhatian dari kalangan ibu rumah tangga yang terbiasa membeli kebutuhan pokok sehari hari, namun pasar modern ini juga dapat menarik perhatian kalangan anak muda, dari yang hanya
sekedar berbelanja sampai menjadi tempat tujuan bersantai bersama teman atau keluarga. Dalam konsep management Kota Wisata, pasar modern ini adalah bentuk pasar tradisionil sebagai pusat perbelanjaan dengan konsep pasar modern, yang menyuguhkan sebuah lokasi berbelanja kebutuhan sehari-hari khususnya sembako yang lengkap. Di tempat ini anda dapat merasakan suasana bersih dan nyaman, sehingga anda akan betah berlama-lama berada di dalamnya,
Pasar tradisonal … Begitu mendengar kata tersebut yang terbayang pastilah kotor, genangan air, sampai ketidaknyamanan berbelanja. Tapi lain halnya dengan pasar tradisional modern atau pasmo Fresh Market Kota Wisata Cibubur. Sejak dibuka hampir 2 tahun yang lalu, pasar tradisionil yang dikemas modern dan professional ini mampu menarik perhatian dari seluruh lapisan masyarakat untuk menyambangi pasar tradisional ini.
4
MAJALAH INFO PDN
Topik Utama sehingga bayangan pasar yang kotor dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap tidak akan terjadi di pasmo Fresh Market ini. Hogeny, Estate Dev. Manager Kota Wisata Cibubur saat ditemui Info PDN akhir bulan Januari lalu dikantornya mengatakan, tujuan utama dari pasar ini sebenarnya adalah untuk mengakomodir pendapat masyarakat yang terbiasa berbelanja ke pasar tradisionil asumsinya adalah kumuh serta tidak nyaman, dan biasanya masyarakat lebih condong untuk berbelanja ke supermarket karena kenyamananya. Maka dari itu kami membuat pasar tradisionil modern fresh Market ini agar asusmsi buruk masyarakat terhadap pasar tradisioni tidak ada lagi di sini. ni berisi Pasmo Fresh Market ini sekitar 200 lapak plus 200 18 kios serta didukung 118 ruko dan 33 tendaa re s to y a n g b u k a
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
ssampai malam hari. Kh Khusus lapak dan kios, tentu menyediakan kebutuh butuhan sehari-hari, seperti sembako lauk-pauk, sayur sembako, mayur aneka daging, ikan segar, buahbuahan, perlengkapan rumah tangga dan masih banyak lainnya yang pasti dijamin fresh. “Tidak seperti di supermarket, di sini pengunjung bebas tawar menawar. Yang membedakan dengan pasar tradisionil yang sudah ada saat ini, di Fresh Market pengunjung dijamin tidak kegerahan, dan yang paling penting tidak becek,” ujar Hogeny.
Disisi lain dengan adanya pasar Fresh Market ini, diharapkan kedepannya kepada masyarakat Cibubur dan sekitarnya dapat menumbuhkan kembali rasa cintanya terhadap pasar tradisionil dengan dengan menyambangi sebagai ajang silaturahmi atau sedikit memberi rezeki kepada pedangan kecil agar tetap eksis.
RANGKUL PEDAGANG KECIL
NYAMAN
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bila pedagang kecil yang akan selalu menjadi korban dari dampak kemunculan hypermarket atau ritel ritel raksasa sebagai pusat perbelanjaan mewah di Indonesia.
Salah satu kunci keberhasilan Pasar Fresh Market melawan dominasi hypermarket adalah konsep yang diusung pengembang dan pengelolanya yaitu pasar tradisional yang bernuansa modern. Dari sisi produk, konsep kios dan produk dijual di pasar ini tetap bernuansa tradisional, namun variasi item di pasar ini melebihi mal modern. Kedua, yang membedakan dengan pasar tradisional biasa adalah bangunan yang dirancang khusus agar hawa tidak panas
Lain halnya dengan pasar Fresh Market Kota Wisata Cibubur ini. Justru pihak management merangkul pedagang kecil yang biasa berjualan keliling menggunakan kendaraan agar dapat membuka lapak
MAJALAH INFO PDN
dagangannya di pasmo Fresh Market dengan sistem sewa. “Kami sebelumnya bertemu langsung dengan pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar sini untuk mengajak mereka untuk bisa membuka lapak dagangannya di pasar ini dengan sistem sewa dengan harga sewa yang pasti terjangkau oleh mereka,” ucap Hogeny
5
Topik Utama dan kebersihan pasar yang dijaga dengan sangat baik dan ketat oleh penyewa maupun pengelolanya, sehingga pengunjung lebih betah berlama-lama di pasar ini. Ketiga, pasar ini memiliki kuliner yang sangat lengkap dan beragam yang menjadi salah satu rujukan tempat wisata kuliner di Cibubur. Dari sisi bangunan, bangunan inti pasar ini hanya satu lantai dengan langit-langit yang tinggi, sehingga memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga hawa di dalam tidak panas walaupun tanpa AC. Bangunan inti ini dikelilingi oleh ruko 2 lantai yang meliputi keempat sisi pasar . Sekilas kita bisa terkecoh mengira pasar ini sebagai sebuah kompleks ruko yang luas. Arsitektur ruko terlihat cantik dengan warna-warni pastel khas ruko Kota Wisata Cibubur, sehingga dari jauh pun terlihat bahwa bangunan pasar ini sangat menarik perhatian dan juga modern. Menurut Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, setiap kali bertemu dengan pe ngurus asosiasi pasar, dia sering mengingatkan agar pasar-pasar tradisionil direvitalisasi dan dikelola dengan profesional. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki buku pedoman pengelolaan pasar tra disionil sebagai buku pegangan bagi pemda. “Sebenarnya biaya bukan menjadi kendala. Yang terutama adalah komitmen pemerintah melakukan revitalisasi pasar. Kalaupun dana tersedia, pasar tradisionil harus dapat dikelola dengan profesional dan dijaga baik. Pemda harus memberikan insentif kepada pengembang yang membangun pasar tradisionil modern. Sebab retribusi dari pasar tradisionil cukup besar kontribusinya bagi Pendapatan Asli Daerah,” ucap Mendag. Mendag menambahkan, data-data menunjukkan, 60 persen masyarakat berbelanja di pasar tradisionil atau 26 kali dalam satu bulan. Yang penting, frekuensi orang berbelanja di pasar tradisionil tidak berkurang. ”Saya sendiri minimal seminggu sekali berbelanja di pasar tradisionil, baik memantau perkembangan harga maupun membeli bahan kebutuhan sehari-hari,” ungkap Mendag. Potensi pasar tradisionil di Indonesia, menurut Mari, sangat besar. Tercatat 12,6 juta tenaga kerja terserap di sektor ini atau sekitar 10 persen dari jumlah tenaga kerja nasional.
6
”Pasar tradisional bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi pasar wisata, pada malam hari menjadi lokasi wisata kuliner, tempat orang mencari makan. Pasar tradisionil yang seperti ini yang harus dikembangkan. Diingatkan, peran pemda merevitalisasi pasar tradisionil sangat besar dan pemda bertanggung jawab untuk melakukan tugas ini dengan dana APBD.” kata Mendag.
Kalau mau berwisata kuliner yang komplit mencicipi makanan khas seantero nusantara bahkan mancanegara, cukup anda nongkrong dan mencicipi aneka resto dan warung di pasar ini yang mulai buka pada pukul 04.00 s/d 17.00 WIB untuk pedagang sembako setiap harinya, dan pada malam harinya di areal parkir akan tersedia Tenda Resto, yang akan buka pukul 17.00 s/d 24.00 WIB.
WISATA KULINER
Selain itu, management Kota Wisata telah menyediakan angkutan dalam kawasan yang dapat memudahkan masyarakat yang akan berbelanja di Fresh Market. Dengan armada yang sudah dilengkapi dengan AC dan biaya yang sangat terjangkau yang akan melintas 10 menit sekali setiap jam.
Jangan panik jika merasa perut keroncongan pada malam hari, karena pasar Fresh Market pada malam hari terdapat wisata kulinernya yang begitu menyenangkan. Segala bahan makanan segar senusantara ada di pasar ini, seperti nasi uduk, sate padang, soto semarang dan masih banyak lagi. Bukan hanya itu, makanan khas dari negara lain yang unik dan sulit dapat dijumpai, seperti bumbu masakan Chinese food, european atau korean food, tersedia di sini. Semua tertata rapi menggunakan tenda tenda resto.
Jadi, Bukan suatu alasan lagi bila masyarakat beranggapan jika potret pasar tradisionil identik dengan ketidaknyamanan. Maka dari itu mari kita jadikan pasar tradisionil sebagai bentuk kecintaan kita terhadap Indonesia dengan cara berbelanja di sana. (hmz) MAJALAH INFO PDN
Topik Utama
Pasar Kemiri Menanti Revitalisasi Pasar Kemiri Muka, Depok-Jawa Barat merupakan salah satu pasar tradisional yang berada diantara himpitan bangunan-bangunan pasar modern semisal Carrefour, Giant, Hypermart. Namun keberadaannya masih menjadi idola masyarakat kota depok, karena murah dan beragam produk tersedia. Meskipun kondisinya becek dan sedikit berlumpur disaat hujan, tetap saja pasar ini menjadi tujuan berbelanja yang cukup ramai dikunjungi.
P
embangunan pasar yang berpihak kepada rakyat seharusnya dimulai dari sini, dari keterkaitan dan saling ketergantungan menjadi satu dalam wujud jual beli. Pasar-pasar sejenis yang berada dipelosok tanah air dan bertahan dari gempuran ritel-ritel raksasa, perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak swasta/pengembang maupun Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri dalam Negeri (H. Amir Machmud) yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan 17 (tujuh belas) Desa, yaitu : 1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu Desa Depok, Depok Jaya, Pancoram Mas, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru.
SEKILAS KOTA DEPOK Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor. Pada 1981, Pemerintah membentuk Kota Administratif Depok
MAJALAH INFO PDN
2. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 (lima) Desa, yaitu : Desa Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru, Kukusan. 3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu : Desa Mekarjaya, Sukma Jaya, Sukamaju, Cisalak, Kalibaru, Kalimulya.
Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kotamadya. Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut, kemudian mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Berdasarkan Undang – undang No. 15 tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tk. II Depok yang ditetapkan pada 20 April 1999 dan diresmikan 27 April 1999. Wilayah Kota Depok meliputi wilayah Administratif Kota Depok, terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan sebagaimana tersebut di atas ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, yaitu : 1. Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 1 (satu) Kelurahan dan 12 (dua belas) Desa , yaitu : Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Tugu, Mekarsari, Cisalak Pasar, Curug, Hajarmukti, Sukatani, Sukamaju Baru, Cijajar, Cimpaeun, Leuwinanggung. 2. Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 (empat belas) Desa, yaitu : Desa Sawangan, Sawangan Baru, Cinangka, Kedaung, Serua, Pondok Petir, Curug,
7
Topik Utama Permasalahan kedua, adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada diluar kios. Banyak pedagang didalam kios mengeluhkan hal ini. Mobilitas para PKL sangat tinggi. Hanya berbekal lapak yang dapat didorong, dipikul, atau dijinjing, mereka menempati pintu masuk pasar. Terkadang PKL menjual jenis dagangan yang sama dengan pedagang resmi di dalam pasar. Sehingga, sebelum pembeli masuk ke dalam kios yang becek, PKL sudah mencegatnya diluar. Tentu saja, y pedagang yang ada di dalam pasar m tidak mendapatkan pembeli lagi.
utama. Para pembelii lebih memilih berbelanjaa bih yang jangkauannya lebih dekat dengan mereka.. Singkatnya, letak radius di luar area pasar. Namun keberadaannya masih sah, dikenakan retribusi dan ada Peraturan Daerahnya (Perda).
P Padahal, PKL hanya membayar retribusi, dan tidak ada kewajiban mencicil kios. Jika jumlah pen dapatan menurun, tentu pedagang di dalam kios tidak dapat membayar h harga kiosnya. Akibatnya, bany kios terpaksa tutup, dan banyak pedaga kehilangan pekerjaan. pedagang Dalam peristiwa seperti ini, jarang pihak pengelola pasar mau mengerti. Bagi petugas pasar yang penting retribusi masuk sebanyak-banyaknya.
Kondisi pasar Kemiri Muka seperti halnya pasar tradisional lainnya. Bila musim hujan tiba, becek, berlumpur, dan sedikit genangan air dapat kita jumpai. Namun untuk kondisi gorong-gorong sudah diperbaiki pengelola pasar setempat. Tinggal menunggu giliran perbaikan bangunan pasar dari Pemkot Depok yang rencananya dalam tahun 2010 ini.
Ketiga, manajemen pasar. Pedagang pasar mengeluhkan ketidakadilan ini. Kesan yang ada, retribusi terus ditarik, tetapi kualitas lingkungan pasar tidak ditingkatkan. Pengelola pasar tidak ada inovasi atau ini siatif agar pembeli nyaman. Bahkan membiarkan maraknya pedagang liar yang menjadi pesaing pedagang resmi.
Jika memperhatikan gambaran di atas, sepertinya nasib pasar tradisional kita akan terus tergeser oleh kemegahan pasar-pasar modern. Banyak penelitian dilakukan untuk menelusuri jejak permasalahan pasar tradisio nal tersebut. Berdasarkan observasi lapa ngan, permasalahan disekitar pasar tradisional dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Dengan mencermati hal-hal di atas, s olusi yang perlu segera dilakukan yaitu : Penataan lingkungan pasar, bangunan fisik, masalah kebersihan, tempat parkir yang memadai dan parkir liar. Penataan pedagang kaki lima diluar kios dan preman. Selain dibenahi secara berkala perlu diadakan lomba kebersihan pasar. Untuk memotivasi serta menumbuhkan rasa kepedulian para pedagang maupun pembeli terhadap keberadaan pasar.
Pasar Kemiri Muka, Depok - Jawa Barat Bojong Sari, Bojong Sari Baru, Duren Seribu, Duren Mekar, Pengasinan, Bedahan, Pasir Putih. 3. Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 (delapan) Desa, yaitu : Desa Limo, Meruyung, Cinere, Gandul, Pangkalan Jati, Pangkalan Jati Baru, Krukut, Grogol. 4. Dan ditambah 5 (lima) Desa dari Kecamatan Bojong Gede, yaitu : Desa Cipayung, Cipayung Jaya, Ratu Jaya, Pondok Terong, Pondok Jaya. Saat ini, Kota Depok selain sebagai pusat pemerintahan yang berbatasan langsung dengan Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, juga sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa, kota pariwisata dan sebagai kota resapan air.
PEREMAJAAN UNTUK EKSISTENSI PASAR Pasar Kemiri Muka hanya salah satu contoh dari pasar tradisional di Indonesia yang saat ini jumlahnya sekitar 13.450 unit, dengan sekitar 12.265.000 juta pedagang kecil. Pasar yang berdiri sejak 1987 ini, mempunyai luas tanah 2,6 hektar, dengan luas bangunan 1,2 hektar. Terdiri dari enam blok yaitu blok A hingga F. Saat ini jumlah kios sekitar 343 dari berbagai ukuran, 371 radius, serta 672 lamprakan. Radius lebih mendominasi pasar, karena letaknya berada 300 meter dari pasar
8
Pertama, infrastruktur pasar. Secara kasat mata sebagian besar pasar tradisional kondisinya kumuh. Dimusim hujan pelataran dan gang-gangnya becek. Belum lagi tumpukan sampah yang tidak sempat diangkut. Tentu, ini sangat mengganggu pemandangan, kesehatan, maupun kenyamanan. Sepertinya pa sar tradi sional identik dengan kekumuhan. Padahal hal ini tidak seluruhnya benar.
Walaupun data menunjukkan pasar tradisional menyusut jumlahnya, tetapi pengembangan pasar tradisional tidak boleh kendor. Karena pasar tradisional mempunyai segmen dan pencintanya sendiri. Dengan kelebihan yang ditawarkan diantaranya harga dapat ditawar. Dalam hal kelengkapan barang dagangan, sebagian besar pasar MAJALAH INFO PDN
Topik Utama tradisional sudah tersedia. Sejak dari bumbu dapur, sayuran, sembako, jamu, hingga ke menyan dan bunga-bunga keperluan ziarah ke makam. Hal yang jarang dijumpai di pasar modern. Oleh sebab itu, segmentasi pasar harus dikelola melalui penyempurnaan sistem secara menyeluruh. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkot Depok sejak Oktober 2009, melalui walikotanya Nur Mahmudi Ismail, memulai program penataan pasar tradisional. Tujuan program ini yaitu untuk membenahi sarana dan prasarana pasar yang dilakukan se cara bertahap pada pasar-pasar yang ada di Pemkot Depok. Pasar Kemiri sendiri sa lah satu pasar yang akan mengalami peremajaan, selain Pasar Cisalak, dan Pasar Agung. Dengan perkiraan alokasi dana lebih dari Rp. 1 miliar. Dan tentunya tak lepas dari stimulus dana yang dikucurkan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Untuk revitalisasi pasar tradisional, Kemendag melakukan perbaikan sebanyak 37 unit pasar tradisional di 23 kabupaten/kota menelan dana total Rp 215 miliar. Sedangkan untuk pembangunan 41 gudang di 34 kabupaten/kota dengan total Rp120 miliar. Hingga akhir Desember lalu, realisasi anggaran stimulus Kementerian Perdagangan mencapai 99 persen atau sebesar Rp331,7 miliar. Sedangkan dana stimulus fiskal yang dianggarkan untuk Kemendag untuk 2009 adalah sebesar Rp 335 miliar. Selama periode 2005-2009, Kemendag telah membangun dan merenovasi 785 unit pasar. “Program revitalisasi pasar ini bertujuan untuk mendukung peningkatan aktivitas perdagangan usaha skala mikro, kecil dan menengah di seluruh Indonesia,” ujar Mari Elka Pangestu. Hal tersebut tentunya juga dilakukan untuk mempercantik tampilan pasar tradisional yang selama ini citranya kurang ba gus. Dengan tampilan yang menarik, diharapkan para pengunjung senantiasa datang untuk berbelanja karena kebersihan dan kenyamanannya. Selain harga yang ditawarkan murah meriah, bermacam komoditi pun dapat kita peroleh disini. Saat ini setidaknya terdapat tujuh pasar tradisional di Kota Depok yang tersebar di MAJALAH INFO PDN
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
sejumlah kecamatan. Hanya saja, ditinjau dari sisi infrastruktur, mayoritas pasar tradisional tersebut kondisinya kurang memadai. Akan tetapi untuk merehab atau perbaikan secara total, dibutuhkan dana tidak sedikit. Menurut Kepala Dinas Pasar Kota Depok, Tutun Sofyan, untuk saat ini Pemkot Depok melalui Dinas Pasar baru dapat melakukan rehab sebagian kecil untuk tiga pasar. “Di antaranya Pasar Kemiri Muka, kecamatan Beji; Pasar Cisalak, Cimanggis; dan Pasar Agung, Sukmajaya,” ujarnya. Penataan pasar tidak hanya fokus pada infrastruktur bangunannya saja. Pemkot Depok melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pasar melakukan sosialisasi kepada para pedagang tentang bagaimana menciptakan sebuah pasar yang sehat dan nyaman agar kebersihan maupun kera-
pihannya selalu terjaga dengan baik. Dengan kegiatan ini, diharapkan para pedagang tidak hanya berdagang saja, akan tetapi turut menjaga keberadaan pasar itu sendiri. Hal itu dipertegas oleh Rumahorbo, selaku Kepala Sub Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Kemiri Muka, “Sebulan se kali Pemkot Depok rutin melakukan so sialisasi kepada beberapa perwakilan pedagang untuk memberikan pemahaman mengenai pasar bersih dan nyaman”. Yang Ber koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Koperasi UMKM dan Pasar Kota Depok. Dimana masing-masing pasar mengutus 14 orang pedagang dari berbeda komoditas barang yang mereka jual. Suatu upaya yang patut diapresiasi dengan baik. Karena pasar tidak hanya milik pedagang ataupun pembeli. Akan tetapi suatu keberadaan yang harus kita jaga bersama. (eks)
9
Liputan Utama
Produk Impor Tak SNI Dilarang Beredar Kementerian Perdagangan RI melarang peredaran produk-produk impor yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kebijakan pemerintah ini bertujuan untuk melindungi pasar domestik dari gempuran produkproduk asing yang tengah berkompetisi di perdagangan bebas saat ini.
FOTO: AGUS BACHTIAR
“Pasar dalam negeri harus kita amankan dan lindungi dari peredaran produk yang tidak memenuhi standar, terutama pada produk yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai wajib SNI,” ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Mendag juga menegaskan, pemerintah kini harus lebih memperketat lagi masuknya barang impor yang tidak memenuhi SNI. Langkah ini merupakan salah satu tindakan antisipasi untuk mengurangi dampak negatif di era perdagangan bebas FTA-China yang dimulai 1 Januari 2010. Saat ini, pemerintah telah menetapkan sejumlah barang wajib memenuhi SNI dan telah menotifikasi ketentuan wajib SNI itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
10
Notifikasi ketentuan wajib SNI dimaksudkan agar agreement ini tidak menyebabkan injury bagi industri-industri nasional. Pemerintah juga telah menyiapkan tim dengan pengarahnya langsung menteri keuangan dan menteri terkait, dengan pelaksanaan dilakukan oleh para dirjen masingmasing departemen. Tim itu, bekerja keras melihat dan memastikan bahwa tidak ada suatu unfair trade. “Hal itu dilakukan untuk menghindari kalau kalau terjadi potensi injury, dan kita bisa melakukan sesuatu. Kita harus melakukan tindakan yang adil, rujukan yang sesuai dengan standar kita,” ungkap Mendag. Karena itu, tindakan pengawasan yang ketat MAJALAH INFO PDN
Liputan Utama terhadap peredaran barang dan jasa tersebut sangat berperan penting. Artinya, tak hanya memberikan perlindungan kepada konsumen tetapi juga pengamanan pasar dalam negeri dari persaingan tidak sehat bagi industri nasional. “Kita meminta pelaku usaha menarik barang tidak ber-SNI dari peredaran. Penarikan barang tersebut berlaku tidak hanya untuk yang telah diamankan, tetapi juga untuk produk yang masih beredar di distributor, agen atau toko. Untuk itu, kantor dinas yang menangani bidang perdagangan harus terus memantau dan mengawasi proses penarikan produk tersebut,” ujar Merdag. Sebagai contoh, produk semen asal China yang masuk tanpa memenuhi persyaratan wajib SNI, Mendag meminta secara tegas agar semua semen yang beredar tanpa memenuhi persyaratan ditarik. Berdasarkan hasil pengawasan Depdag dan pengaduan masyarakat serta instansi terkait, baru-baru ini telah ditemukan barang beredar yang tidak memenuhi persyaratan wajib SNI yaitu semen Portland impor asal China yang bermerek CUCC (China United Cement Rizhao Co Ltd) yang sebagian sempat diedarkan dan diperdagangkan di tanah air. Produk tersebut masuk tanpa didukung Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) yang merupakan dokumen kelengkapan produk SNI wajib sehingga tidak memenuhi persyaratan SNI, dan tidak memiliki Surat Pendaftaran Barang (SPB) yang merupakan dokumen kelengkapan barang impor dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB).
Produk impor yang tak berstandar nasional Indonesia yang beredar di tanah air merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 8 ayat 1 huruf a dan i; Peraturan Pemerintah Nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional pasal 15 dan 18, serta Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 14/M-DAG/ PER/3/2007 pasal 16 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan pengawasan SNI Wajib terhadap Barang dan Jasa yang Diperdagangkan. Selain itu juga, melanggar Permendag Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 pasal 35 ayat 1 huruf c tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa,
OPTIMALKAN BPKN Perlindungan konsumen dinilai masih perlu terus ditingkatkan dan ditegakkan penerapannya di Indonesia. Maka dari itu, anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya lebih optimal. BPKN berfungsi memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam upaya mengembangkan perlindungan konsumen di Indonesia. “Kita berharap BPKN dapat lebih optimal dalam membantu pekerjaan rumah Departemen Perdagangan dalam memberi saran, rekomendasi, dan pertimbangan terkait kebijakan dan penerapan perlindungan konsumen di Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
KITA MEMINTA PELAKU USAHA MENARIK BARANG TIDAK BER-SNI DARI PEREDARAN. PENARIKAN BARANG TERSEBUT BERLAKU TIDAK HANYA UNTUK YANG TELAH DIAMANKAN, TETAPI JUGA UNTUK PRODUK YANG MASIH BEREDAR DI DISTRIBUTOR, AGEN ATAU TOKO.
Berbagai isu perlindungan konsumen erat kaitannya
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap standar semen CUCC tersebut dinyatakan tidak bisa diedarkan karena tidak memenuhi standar SNI dan bisa membahayakan untuk digunakan. Itu sebabnya, pemerintah langsung menyita semen sebanyak 4.000 ton. Mendag Mari mengatakan, semen tersebut harus ditarik dari peredaran dalam waktu dua bulan. Ia juga memerintahkan importir untuk segera menarik semen tersebut dari agen dan distributor. “Sekarang izin impornya dan Surat Izin usaha Perdagangan (SIUP) nya sudah dibekukan,” jelas Mendag. Jika dalam masa waktu dua bulan kedepan semen yang beredar tidak ditarik dari peredaran, maka Depdag akan menempuh langkah hukum dengan menggunakan UU Perlindungan Konsumen. FOTO: AGUS BACHTIAR
MAJALAH INFO PDN
11
Liputan Utama
PEMERINTAH JUGA MENYIAPKAN SANKSI BAGI PELAKU USAHA YANG MELANGGAR. SANKSI ITU BERUPA PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP). SELAIN ITU, MEREKA AKAN DIKENAKAN SANKSI SESUAI ATURAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.
dengan parameter keselamatan, kesehatan, dan keamanan konsumen. Hal ini berhubungan dengan penerapan standar mutu suatu produk yang diproduksi dan diperdagangkan, serta informasi yang benar, jelas, dan jujur terkait dengan iklan atau informasi pada label, serta perilaku dalam cara menjual. Mendag menambahkan, pembangunan perlindungan konsumen di Indonesia memiliki urgensi nasional yang tinggi dalam rangka mewujudkan nvisi pembangunan perlinodungan konsumen Indoat nesia yang bermartabat ng dan pelaku usaha yang bertanggung jawab. h “Untuk itu pemerintah n memerlukan dukungan masyarakat dan duniaa uusaha, khususnya dunia usaha nasional guna dapat membangun perlindungan konsumen se ca ra berkelanjutan,, se hing ga menjamin kepastian hukum da-lam perlindungan konsumen,” ungkapnya.
PEMBUATAN LABEL Departemen Perdagangan (Depdag) sudah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) mengenai adanya ketentuan prosedur penempatan label bagi produk-produk berbasis non-pangan. Ketentuan itu termuat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permandag) No. 62/M-DAG/PER/12/2009 tentang Kewajiban Pencantuman Label Pada Barang. Tujuan dari ketentuan ini adalah untuk melindungi konsumen dari produk-produk yang bisa merugikan konsumen karena tidak jelasnya informasi yang disampaikan dalam setiap label produk seperti data perusahaan, data importir, kandungan produk, dan lain-lain. “Ini untuk perlindungan konsumen, dan diterapkan mulai Januari 2010. Aturan ini merupakan bagian dari program 100 hari Depdag,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Mendag menjelaskan Permendag mengenai lebel non pangan saat ini tengah disosialisasikan. Permendag mengenai label non pangan ini sama dengan ketentuan label pada produk pangan,
12
aturan label pada produk non-pangan juga lazim dipakai dibanyak negara untuk melindungi konsumen. Untuk tahap awal setidaknya ada 108 produk nonpangan yang akan diatur mengenai ketentuan labelnya yaitu mencakup produk elektronik, spare part, bahan bangunan, dan lain-lain. Nantinya setiap produk ada aturanya tergantung produknya. Dalam Permendag tersebut diatur tentang kete ketentuan label empat pro produk nonpangan, yakni elektronik, komponen (spare pa parts), alat dan bahan ba ngunan, serta sejum jumlah produk lain. Be Beberapa poin dalam pe peraturan tersebut ad adalah kewajiban pe gunaan label peng be bahasa Indonesia ber ya yang telah melalui pembahasan den ngan pemangku kep pentingan. P Pasal 2 Permendag m menyebutkan, pela ku usaha yang memproduksi atau mengimpor barang untuk diperdagangkan di pasar dalam ne geri wajib mencantumkan label dalam bahasa Indonesia. Pencantuman label sekurang-kurangnya menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan mudah dimengerti Karena itu, pelaku usaha yang memproduksi atau akan mengimpor barang yang akan di perdagangkan dari pasar dalam negeri ha rus menyampaikan contoh label dalam Ba hasa Indonesia. Label itu harus memuat keterangan atau penjelasan mengenai barang dan identitas pelaku usaha. Keterangan atau penjelasan pada label barang yang terkait dengan keselamatan, keamanan dan kesehatan kon sumen serta lingkungan hidup harus memuat cara penggunaan dan simbol berbahaya atau tanda peringatan yang jelas. Pemerintah juga menyiapkan sanksi bagi pelaku usaha yang melanggar. Sanksi itu berupa pencabutan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Selain itu, mereka akan dikenakan sanksi sesuai aturan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. (mon) MAJALAH INFO PDN
Liputan Utama
Industri Nasional Siap Bersaing di AFTA-China Pemerintah Republik Indonesia mempunyai komitmen tinggi untuk melakukan penguatan terhadap seluruh industri yang berkembang di tengah masyarakat, termasuk di dalamnya adalah industri makanan, tekstil, otomotif, alas kaki dan garmen. Karena itu, untuk melakukan penguatan industri lokal dalam negeri dibutuhkan komitmen semua pihak.
W
alau pun implementasi perjanjian ChinaASEAN free trade agreement (CAFTA) tengah berlangsung, namun sejumlah industri nasional menyikapi hal tersebut sebagai peluang untuk mengembangkan usahanya. Perdagangan bebas yang saat ini dijalin dengan China, dianggap secara perlahan akan memberikan keuntungan pada Indonesia. Asalkan, Indonesia berhasil memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan kualitas sektor unggulannya. Pemerintah dan pengusaha kini tengah me-
MAJALAH INFO PDN
ningkatkan kinerjanya dan saling bersinergi dalam memetakan kemampuan bersama. Hal seperti itu yang membuat pemerintah maupun pelaku usaha menjadi jauh lebih siap menghadapi perdagangan bebas ini. Pemerintah bersama- sama pengusaha terus berupaya mencari peluang dan celah agar Indonesia diuntungkan dengan FTA ini. Artinya barang dari Indonesia juga memiliki keleluasaan yang sama untuk menembus pasar China yang memiliki penduduk terbesar di dunia. FTA ini juga harus dipandang sebagai peluang besar bagi industri nasional. Selain itu, FTA juga diupayakan dapat memperluas pasar ekspor dan mencari sumber investasi di dalam negeri. Perdagangan bebas yang saat ini dijalin dengan China, dianggap secara perlahan akan memberikan keuntungan pada Indonesia. Asalkan, Indonesia berhasil memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan kualitas sektor unggulannya.
13
Liputan Utama ”Karena itu, kita akan terus memaksimalkan perdagangan untuk produk-produk yang memang kita unggul dan tak ada substitusinya di China seperti Crude Palm Oil (CPO),” ujar Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RI. Selain itu, untuk memperkuat daya saing, pemerintah kini juga telah memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk membendung membanjirnya produk produk asing. Perdagangan bebas yang saat ini dijalin dengan China, dianggap secara perlahan akan memberikan keuntungan pada Indonesia. Asalkan, Indonesia berhasil me manfaatk an momentum tersebut untuk mening katkan kualitas sektor unggulannya. “Kementerian Perdagangan bersama kementrian terkait akan membentuk Tim Antisipasi AFTA-China. Hal ini, salah stau strategi untuk melindungi sejumlah produk dalam negeri dari gempuran produk asing,” ungkap mendag. Tentu saja, produk nasional yang bersaing di pasar domestik pun harus memenuhi standar yang sama. Ini momentum turning point untuk membangun industri lokal yang lebih efisien.
INDUSTRI NASIONAL SIAP Sejumlah sektor industri nasional mengaku siap menghadapi perdagangan bebas ini. Seperti industri makanan, otomotif, tekstil dan garmen, alas kaki serta lainnya. Kalangan pengusaha merasa tak khawatir jika pasar dalam negeri bakal dibanjiri produk asing terutama China. Seperti industri otomotif nasional tak gentar menghadapi perdagangan bebas FTA-China. Industri otomotif optimistis mampu bersaing dengan produk otomotif dari China. Hal ini dikemukakan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Joko Trisanyoto dan Presdir PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi, Fumio Kuwayama, di Jakarta beberapa waktu lalu menanggapi kesiapan menghadapi FTA-China. Ia yakin produk otomotif Toyota baik yang diproduksi di Indonesia yaitu Toyota Innova, Avanza, Rush, dan Fortuner maupun mobil Toyota yang diimpor dari negara ASEAN
14
dan Jepang, akan mampu bersaing dengan produk otomotif China, meskipun nantinya bea masuk produk otomotif dari menjadi nol persen. Tidak mudah bagi produk otomotif China menguasai pasar Indonesia, karena untuk produk otomotif konsumen tidak hanya mempertimbangkan harga yang murah, tapi juga daya tahan, perawatan, dan purna jual, serta harga jual kembali. Hanya saja, ia berharap pemerintah memperkuat industri komponen di dalam negeri dengan berbagai insentif agar struktur industri otomotif nasional semakin kuat di tengah pasar yang semakin terbuka. “Terutama industri itu harus dibantu untuk mendapatkan bahan baku yang murah. Bahan baku utama industri (komponen dan otomotif ) adalah plastik dan baja, beri insentif agar industri itu tumbuh di dalam negeri,” ujarnya.
“ANEKA PRODUK LOKAL SUDAH PUNYA PANGSA PASAR YANG JELAS DAN FANATIK. MESTI BARANG CHINA LEBIH MURAH, KONSUMEN PRODUK LOKAL TIDAK AKAN BERALIH” Sementara itu, Predir KTB Fumio Kuwayama juga mengatakan KTB yang merupakan ATPM Mitsubishi merupakan pemimpin pasar di segmen kendaraan niaga yaitu truk yang dirakit di Indonesia. Fumio mengatakan pihaknya optimis tetap mampu bersaing dengan truk dari China pasca pemberlakuan CAFTA. ”Indonesia juga memiliki EPA (”Economic Partnership Agreement”) dengan Jepang, sehingga persaingan dengan China bisa diatasi. Namun persaingan tersebut bukan antar negara, tapi antar merek (kendaraan) dan kami percaya diri bisa bersaing,” ujarnya. Menurut pengusaha nasional lainnya, sekaligus President Direktur Maspion Group, Alim Markus mengungkapkan saat ini industri baik hulu maupun hilir harus mulai diperkuat supaya bisa bersaing dengan produk asal China. “Kalau saya pribadi 90 persen siap menghadapi FTA 2010 tapi belum tentu dengan industri lainnya,” ujarnya. MAJALAH INFO PDN
Liputan Utama Selain industri otomotif maupun elektronik yang siap menghadap FTA-China, sektor industri tekstil, garmen dan alas kaki juga menyatakan kesiapannya menghadapi FTAChina. Pemerintah optimistis pasar produk lokal tidak akan tergerus. Pasalnya, banyak produk lokal yang memiliki kualitas lebih bagus dibanding barang China, sehingga tidak bakal kalah saing. Yang paling menjadi sorotan dan pemberlakukan Free Trade Agreement (FTK) adalah tekstil. Tekstil dikhawatirkan bakal tergerus dan gulung tikar. Padahal, selama ini sesungguhnya kualitas tekstil Indonesia masih lebih bagus dan banyak dicari konsumen daripada produk China.
industri dalam negeri untuk memperluas pasar. “Indofood sudah siap mengahadapi persaingan ketika perjanjian perdagangan bebas tersebut dilaksanakan,” tegasnya beberapa waktu lalu. Kesiapan menghadapi pasar bebas tersebut juga dilontarkan Asosiasi Produsen Kompor Gas Indonesia (Apkogi). Apkogi mengaku tidak khawatir dengan kemungkinan memban jirnya kompor gas buatan China di Indonesia pasca dibukanya keran perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China sejak 1 Januari lalu. Ketua Umum Asosiasi Produsen Kompor Gas Indonesia (Apkogi) Triantoni, berani
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
“Aneka produk lokal sudah punya pangsa pasar yang jelas dan fanatik. Mesti barang China lebih murah, konsumen produk lokal tidak akan beralih. Tinggal bagaimana kita bisa meningkatkan produktivitas dan memperbaiki teknologi, agar produk kita lebih dicari lagi,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu. Mendag optimis, jika produktivitas bisa ditingkatkan dan kualitas dipertahankan, maka produk lokal kita tidak akan terpengaruh.Pemerintah akan terus mendukung produktivitas dan meningkatkan pembinaan untuk para pelaku industri. Di sektor industri makanan, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menyikapi FTA-China sebagai peluang untuk mengembangkan usahanya. Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang berpendapat bahwa era perdagangan bebas merupakan kesempatan besar bagi pelaku
MAJALAH INFO PDN
menjamin bahwa kualitas kompor gas lokal jauh lebih baik ketimbang kompor gas buatan negeri Tirai Bambu. “Memang harga kita masih lebih mahal dibanding buatan China. Tapi orang yang membeli kompor gas kan sangat mengutamakan faktor safety. Silakan saja membeli dengan harga murah, tapi cepat rusak atau bocor,” kata Toni. Selain faktor kualitas, Toni juga memastikan bahwa kompor gas impor tidak akan pernah bisa memenuhi Standar Nasional Indonesia. Selain itu juga ada kewajiban Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk kompor gas sebanyak 47%. “Produksi anggota kita sudah mengandung TKDN lebih dari syarat minimum tersebut,” tambahnya. Jadi, dalam menghadapi FTA-China, pelaku industri tentu harus berusaha siap. Cari peluang dan celah agar Indonesia diuntungkan dengan FTA. (mon)
15
Topik Bahasan
h a r e y n e M n a g n Ja a in h C A T F i p a Had Tak bisa dihindari ASEANChina Free Trade Agreement (ACFTA) harus bergulir. Tentu, pelaku industri tanah air jangan menyerah dan terus meningkatkan kualitas maupun kapasitas produknya agar lebih berdaya saing dengan produk negara lain, terutama China.
P
erdagangan bebas ASEAN-China sebenarnya sudah diwacanakan sejak 1990-an. Dan pada awal Januari 2010 baru dapat direalisasikan. Namun, dengan diberlakukannya ACFTA tersebut bukan berarti pelaku industri nasional melemah bahkan cenderung frustasi. Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar sekitar 220 juta jiwa, tentu pangsa pasar yang sangat potensial untuk menyerap aneka produk yang dihasilkan oleh industry dalam negeri. Karena itu, Pemerintah hingga kini terus berupaya melakukan pembangunan dan penataan infrastruktur, energi, sektor keuangan, dan supporting industri agar Indonesia mampu memenangkan persai ngan dalam perdagangan bebas ini. Kebijakan pemerintah seperti kemudahan berinvestasi, listrik murah, suku bunga rendah, dan memotong rantai pemungutan liar diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dan efisien. Perdagangan bebas yang saat ini tengah bergulir, hendaknya menjadi sebuah tantangan bagi kita semua. Bagi kalangan
16
FOTO: AGUS BACHTIAR
pelaku usaha, hendaknya moment ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sektor unggulan. Hal ini, agar transaksi perdagangan antara Indonesia dan China berimbang. Bagi masyarakat Indonesia, hendaknya pula rasa cinta terhadap produk dalam negeri sungguh-sungguh diaplikasikan dalam keseharian. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) transaksi perdagangan antara Indonesia dengan China dalam dua tahun belakangan ini mengalami deficit. Sepanjang Januari-Oktober 2009, Indonesia mencatat defisit US$4,3 miliar. Ekspor Indonesia ke China hanya sebesar US$7,71 miliar, sementara nilai impornya sebesar US$12,01 miliar.
Sementara untuk transaksi perdagangan di tingkat ASEAN, pada tahun 2008 transaksi perdagangan Indonesia dibandingkan dengan Thailand masih mengalami defisit dimana ekspor produk tanah air hanya mencapai US$3,66 miliar sedangkan impor mencapai US$6,33 miliar. Demikian pula transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia hanya mampu melakukan ekspor senilai US$6,43 miliar sedangkan impor US$8,92 miliar. Defisit lebih tinggi terjadi jika posisi perdagangan dibandingkan dengan Singapura.Nilai ekpor Indonesia ke Singapura mencapai US$12,86 miliar atau sekitar setengah dari nilai impor yang mencapai US$21,79 miliar.
MAJALAH INFO PDN
Topik Bahasan juga telah mempersiapkan senjata pamungkas untuk mengantisipasi perdagangan global tersebut. Pemerintah telah memiliki strategi khusus untuk melindungi industry dalam negeri dari ancaman produk impor China. “Pemerintah tengah menyiapkan beberapa strategi, termasuk pembentukan tim antisipasi yang beranggotakan lintas departemen.Posisi pemerintah jelas, akan tetap melaksanakan komitmen internasional. Tetapi di lain pihak, melakukan sepaket langkah antisipasi,” ungkap Mendag Mari Elka Pangestu. Strategi itu diantaranya adalah Pemerintah tengah melakukan proses negosiasi kembali terhadap 228 produk (pos tarif ) dari 11 industri, berencana menetapkan beberapa kebijakan hambatan perdagangan non tarif (non tariff barriers), dan membentuk Tim antisipasi FTA Asean-China yang beranggotakan perwakilan Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, dan kalangan dunia usaha. Sebanyak 228 pos tarif itu mencakup sektor industri baja dan besi, tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronika, kimia anorganik dasar, petrokimia, furniture, alas kaki, produk industri kecil, permesinan, kosmetika dan jamu. Sedangkan kebijakan non tarif yang diusulkan itu diantaranya adalah, 146 pos tarif diusulkan dari Normal Track (NT) 1 (tarif 0 persen pada 2010) menjadi NT 2 (tarif 0 persen pada 2012), 60 pos tarif NT1 menjadi sensitive list (SL, tarif 0-5 persen pada 2018), serta 22 pos tarif yang sudah nol persen
MESKI ASEANCHINA MENYELENGGARAKAN PERDAGANGAN BEBAS (FTA) PADA 2010, TETAPI KEBIJAKAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH (BM DTP) TETAP ADA.
Namun demikian bukan berarti pelaku usaha Industri ditanah air menjadi melemah. Jangan pernah ada kata menyerah. Statistik tersebut justru semestinya menjadi motivasi bagi kita semua agar transaksi perdagangan nasional menjadi lebih baik dan berimbang pada tahun-tahun berikutnya, dibandingkan tahun sebelumnya.
ANTISIPASI FTA Perdagangan bebas yang saat ini dijalin dengan China, dianggap secara perlahan akan memberikan keuntungan pada Indonesia. Asalkan, Indonesia berhasil memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan kualitas sektor unggulannya. Untuk itu, Pemerintah terus berupaya mendukung pelaku industry dalam negeri, dan jauh jauh hari
MAJALAH INFO PDN
17
Topik Bahasan diperlukan dengan alasan melindungi pasar dalam negeri. Pada 2010, Indonesia memang menyelenggarakan perdagangan bebas tapi masih banyak barang-barang yang diimpor dari negara non FTA. Untuk itu, guna menjamin pasokan dalam negeri, BM DTP masih diberlakukan. Tak hanya itu, untuk industri yang sifatnya memasok kebutuhan umum, jasa publik, dan hal lain yang berdampak pada masyarakat banyak, pemerintah masih akan melakukan intervensi. Intervensi ini bisa melalui jalur subsidi atau DTP (biaya-biaya ditanggung pemerintah). Sementara itu, disektor industry minuman Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) memprediksi pelaksanaan perdagangan bebas (FTA) Asean-China, tak akan terlalu menggempur industri makanan dan minuman lokal. Bahkan Gapmmi yakin dalam pelaksanaan FTA tahun depan, industri makanan dan minuman Indonesia tetap bisa tumbuh positif di kisaran 10 persen.
FOTO: AGUS BACHTIAR
pada 2009 dinaikkan menjadi 5 persen dan masuk dalam SL.
barang beredar dan memperkuat SKA (Surat Keterangan Asal),” ujar Mari.
Sebanyak 50 pos tarif katagori sensitive list (SL), yang seharusnya akan 0 - 5 persen pada tahun 2018, dimasukan ke dalam katagori NT 2 yaitu 0 persen pada tahun 2012. Sebanyak 4 pos tarif katagori highly sensitive list (HSL), yang seharusnya akan 0 - 5 persen pada tahun 2020, dimasukan ke dalam katagori SL yaitu 2018.
Tim antisipasi FTA ini melakukan pengamanan dan pengawasan yang tujuannya untuk memperkuat perekonomian Indonesia dalam menghadapi persaingan global. Tim ini juga berfungsi menguatkan kegiatan ekspor. Di antaranya dengan mengenalkan produk-produk dalam negeri yang inovatif dan mengamankan pasar domestik.
Sebanyak 27 pos tarif katagori highly sensitive list (HSL), yang seharusnya akan 0 - 5 persen pada tahun 2020, dimasukan ke dalam katagori NT 2 yaitu 0 persen pada tahun 2012.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan beberapa opsi perbaikan kebijakan. Kebijakan itu di antaranya mengurangi biaya ekonomi tinggi melalui penyederhanaan prosedur perizinan dan mengamankan produk dalam negeri dari persaingan tidak adil, seperti impor tidak resmi, produk tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI), dan perlindungan konsumen.
Sementara itu, untuk Tim antisipasi FTA ber peran dalam menyelesaikan setiap hambatan yang dihadapi industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saingnya. Optimalisasi penguatan pasar ekspor, kata dia, juga dilakukan selain meningkatkan pengamanan pasar dalam negeri dari impor tidak resmi dan persaingan tidak adil. “Untuk menghadapi FTA Asean China juga akan diambil langkah peningkatan pengawasan
18
LINDUNGI PASAR Meski Asean-China menyelenggarakan perda gangan bebas (FTA) pada 2010, tetapi kebijakan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM DTP) tetap ada. BM DTP
Wakil Ketua Gapmmi Franky Sibarani mengatakan industri makanan dan minuman tetap tumbuh karena secara umum, industri besar bisa terus berinovasi. “Industri juga sudah tumbuh kuat dengan inovasi yang terus berjalan. Tahun 2009 lalu, omzet industri makanan dan minuman nilainya mencapai Rp 500 triliun. Dari total itu hanya sekitar 1015 persennya adalah konsumsi impor. Sementara itu, menyinggung soal kemungkinan terjadi pemutusan hubungan kerja (phk) dalam perdaganga nbebeas ini, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu meyakini tidak akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat pemberlakuan FTA Asean-China. Jika ada yang memprediksi terjadi PHK, itu hanya kekuatiran berlebihan yang juga terjadi saat krisis keuangan melanda pada akhir 2008 lalu. “Kalau kita bisa menangani industri, diharapkan tidak akan ada PHK,” ujar Mendag. Mendag menuturkan, dengan perlambatan ekonomi pada tahun 2009, akibat krisis yang menyebabkan kinerja ekspor melorot signifikan, menimbulkan kekuatiran akan ada PHK besar-besaran. “Tapi ternyata (PHK), tidak sebesar seperti yang dikuatirkan karena ada stimulus dan langkah-langkah antisipasi,” ujar Mendag. (mon) MAJALAH INFO PDN
Berita Pasar
Tren Positif Penjualan Elektronik Indonesia Agreement (ACFTA) di awal tahun ini. Para pelaku ekonomi dalam negeri harus mulai membiasakan diri untuk menjalani kompetisi secara terbuka, dengan masuknya berbagai produk dari luar. Dengan meningkatkan kualitas produk, harga yang kompetitif, peran serta pemerintah dalam memberikan kemudahan disetiap sektor ekonomi dalam negeri, diharapkan bisa menjadi titik awal yang positif dalam menghadapi perdagangan bebas ini.
GELIAT PASAR ELEKTRONIK TETAP BERGAIRAH
Krisis keuangan global menjadi momok menakutkan bagi pelaku usaha maupun industri di seluruh dunia. Namun, ada beberapa industri atau bidang usaha yang masih bisa bertahan saat krisis ekonomi global mengguncang dunia. Salah satunya yakni penjualan produk elektronik di Indonesia.
S
ejumlah pedagang elektronik dalam negeri khususnya di pusat perdagangan Glodok, Jakarta Barat, memiliki kiat-kiat tersendiri dalam menghadapi krisis ekonomi global. Yaitu dengan mengandalkan penjualan produk China untuk mendapatkan penghasilan karena sepinya penjualan produk buatan Jepang. “Penjualan barang elektronik buatan Jepang sedang sepi sehingga beberapa pedagang beralih sementara untuk memasarkan produk China karena harganya lebih murah dibanding produk Jepang,” kata Sumarno seorang penjual produk elektronik toko Sinergi di Glodok. Menurutnya, barang elektronik asal China menjadi solusi saat menghadapi krisis penjualan seperti ini. Ia menambahkan,
MAJALAH INFO PDN
produk asal China ”membanjiri” pusat perdagangan Glodok terkait dengan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Penjual produk elektronik lainnya Akong dari Toko Prima menuturkan, saat penjualan sepi, minat masyarakat terhadap produk elektronik asal China sedikit membantu penjualan. Mengenai banyaknya produk china yang beredar diperdagangan elektronik dalam negeri, tentunya harus diimbangi dengan pertumbuhan produksi barang elektronik (rakitan dalam negeri yang menggunakan spare part atau onderdil lokal) agar produk lok al pun bisa menjadi tuan rumah dalam negerinya sendiri. Apalagi mulai diberlakukannya ASEAN - China Free Trade
Pelaku bisnis memperkirakan persaingan merebut pasar barang elektronik, terutama produk alat rumah tangga (home appliances), di Indonesia akan semakin ketat tahun ini di tengah permintaan pasar yang diproyeksikan meningkat 10-15 persen. “Sampai hari ini permintaan barang elektronik rumah tangga menunjukkan pertumbuhan. Namun, saya yakin persaingan merebut pasar akan semakin ketat,” ungkap Direktur Pemasaran PT. LG Electronics Indonesia (LGEIN) Budi Setiawan, Rabu (27/1). Tahun lalu, paparnya, pelaku bisnis elektronik memiliki pandangan yang berbeda. Sebagian besar pesimistis pada pasar elektronik tahun 2009. Sehingga tidak siap menghadapi pertumbuhan pasar pada semester kedua tahun lalu. Namun, LG melihat tahun 2009 sebagai tahun pertumbuhan sehingga terus melakukan ekspansi melakukan promosi dan penjualan. Prediksi LG ternyata tepat. Pasar elektronik di Indonesia tumbuh pesat pada semester kedua 2009 sehingga tahun lalu total nilai penjualan elektronik perusahaan asal Korea Selatan mengalami kenaikan hingga 38 persen menjadi 5,6 triliun rupiah. Namun, tahun ini, semua prinsipal (pemegang merek) elektronik mempunyai
19
Berita Pasar pandangan yang sama. Mereka optimistis pasar akan tumbuh sehingga semua pelaku dipastikan agresif sehingga persaingan semakin ketat. Semakin seru lagi dengan pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China. Berdasarkan data Electronic Marketer Club (EMC), realisasi omzet produk elektronik di pasar lokal sepanjang 2009 menembus 20,09 triliun rupiah atau terjadi pertumbuhan hingga 11 persen dibandingkan 2008 sebesar 18,1 triliun rupiah.
Pencapaian itu di luar perkiraan karena sebelumnya diproyeksi hanya tumbuh sekitar 7 persen di tengah dampak krisis ekonomi global. Di ujung tahun, penjualan elektronik masih membuat kejutan. Pada Desember 2009, total penjualan (berdasarkan unit) justru meningkat 36 persen dibanding periode serupa tahun lalu. Jika pada Desember 2008 terjual 1.379.218 unit, pada Desember 2009 ini terjual 1.873.996 unit. Ketua EMC Iffan Suryanto mengatakan, pada bulan Oktober dan November, penjualan elektronik memang tak terlalu bagus. Namun, memasuki Desember saat Natal dan Tahun Baru, penjualan kembali menunjukkan
20
peningkatan. Selain ada lonjakan permintaan untuk kebutuhan Natal, pada event-event besar itu biasanya promosi lebih gencar. Adapun barang yang mengalami peningkatkan dari sisi transaksi yaitu mesin cuci. Mengapa transaksi mesin cuci yang paling meningkat dibanding alat elektronik lainnya? Mesin cuci ini paling laris karena kebutuhan konsumen untuk mencuci masih tinggi, khususnya saat hari raya tiba karena banyak pembantu yang mudik. Semen Sementara tahun ini, pasar elektronik akan memb membesar. Dengan menguatnya nilai tukar rupiah dan kecenderungan penurunan b suku bunga kredit, penjualan elektronik tu bisa tumbuh sekitar 15 persen sepanjang tahu 2010. Apalagi, ungkap Iffan, tren tahun pen penguatan rupiah terhadap dolar AS be berpeluang menurunk an hargah harga jual produk elektronik. “Harga elektronik diharapkan bisa turun bila nilai tukar rupiah terus bertahan, tetapi mungkin tidak dalam waktu dekat,” paparnya. EMC merilis pada Desember 2009, sejuml kategori produk mesejumlah nun nunjukkan peningkatan p jualan yang cukup pen signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Misalnya penjualan video atau disc player. Penjualan alat pemutar lempengan cakram vide tersebut naik 65 perdeo sen dibandingkan tahun lum sebelumnya menjadi 141.997 unit.
Pasalnya, komponen merupakan faktor penting dalam industri manufaktur termasuk elektronik. Dikatakan, industri komponen nasional masih sangat rendah. Pabrik kompresor, misalnya, di Indonesia baru ada satu. “Semakin banyak komponen yang kita impor, maka semakin tinggi biaya produksi,” tandasnya. Baru-baru ini, ia juga meminta pemerintah untuk lebih menjaga agar produk ilegal sulit masuk ke Indonesia.
NAMUN, JANGAN KHAWATIR PRODUK ELEKTRONIK INDONESIA MEMILIKI KUALITAS YANG BERBEDA DENGAN PRODUK CHINA. PRODUK CHINA MEMANG MURAH, TAPI KUALITASNYA KURANG BAGUS.
Menurutnya, ada beberapa instrumen fiskal yang memungkinkan digunakan untuk menekan biaya produksi dan biaya usaha, antara lain penghapusan pajak pertambahan nilai, bea masuk bahan baku, dan bahan baku penolong. Pasar yang diproyeksi membaik juga akan memacu perusahaan perakitan produk elektronik nasional untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Pada 2010, EMC menargetkan pertumbuhan omzet produk elektronik sebesar 15 persen dari realisasi pada 2009 menjadi 23,10 triliun rupiah. Meski demikian, lanjutnya, pebisnis elektronik mulai mencemaskan penetrasi produk China yang diprediksi semakin gencar pada 2010 seiring diberlakukannya liberalisasi perdagangan ASEAN-China.
Asisten General Manager Home Appliances Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo mengatakan pasar elektronik Indonesia bisa tumbuh sekitar 10 persen tahun ini. Bahkan bisa mencapai 15-20 persen jika tidak ada gangguan keamanan atau politik. Apalagi penetrasi produk elektronik di Indonesia juga terhitung masih kecil. Seperti lemari es yang masih sebesar 22 persen dan mesin cuci dan mesin pendingin ruangan yang masih di bawah 10 persen, padahal ada 50 juta keluarga di Indonesia.
Ketua Federasi Gabungan Elektronik (F-Gabel) Rahmat Gobel menegaskan, untuk membuat industri elektronik dalam negeri dapat memiliki daya saing dan kuat, khususnya dalam menghadapi perdagangan bebas, pemerintah harus lebih mengembangkan industri komponen.
“Politik aman, ru piah stabil, suku bunga ditahan oleh pemerintah dalam batasan sesuai, maka dijamin pertumbuhan pasar elektronik akan tetap tinggi MAJALAH INFO PDN
Berita Pasar di 2010,” papar Andry.
IMPLIKASI ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA) Dimulainya perdagangan bebas ACFTA sejak awal tahun ini, sedikit banyak mempengaruhi keberadaan beberapa produk elektronik nasional yang beredar dipasaran karena kurang mampu bersaing dengan produk asal China. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rachmat Gobel mengatakan, produk tersebut adalah radio kaset, televisi ukuran 14 dan 21 inch, kipas angin, setrika listrik 350 watt, dan pompa air 125 watt. ”Beberapa jenis produk elektronik yang banyak dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah kemungkinan besar akan mati akibat implementasi ACFTA karena kurang mampu bersaing dengan produk China,” ujarnya (26/01) lalu. Rachmat menuturkan, lima produk tersebut akan mampu digeser oleh China karena
O: OT -F TO O F
US AG
AR TI CH BA
MAJALAH INFO PDN
biaya produksi dan pengirimannya yang lebih murah.”Cost untuk mengirim lima produk itu lebih murah karena sekali mengirim lebih banyak ,” tutur dia. Berdasarkan data Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel), penetrasi pasar terbesar produk-produk skala menengah ke bawah hingga 2009 didominasi produk radio kaset sebesar 71 persen dari total produksi sekitar 465 ribu unit per tahun. Adapun produk televisi CRT memiliki porsi penetrasi pasar lokal sekitar 63 persen dari total produksi 4,3 juta unit per tahun. Selain itu, produk kipas angin juga menguasai pasar 50 persen atau setara 1,35 juta unit dari total produksi 2,7 juta unit per tahun, sedangkan setrika sebesar 40 persen dari total produksi 3,7 juta unit per tahun.
Pompa air mencapai 31 persen dari total produksi 1,7 juta unit per tahun. Rachmat mengatakan, beberapa produk elektronik diantaranya telah memiliki kandungan lokal yang cukup tinggi. Untuk radio kaset, kandungan lokal mencapai 70 persen, televisi 60 persen, dan kipas angin 50 persen. Dia menyatakan, produk elektronik dapat bertahan dalam menghadapi produk impor China dengan adanya Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib. ”Industri China ini rata-rata memiliki kualitas yang lebih rendah. SNI ini juga dapat melindungi konsumen dari kerugian karena konsumsi produk tersebut sebanyak 20 juta keluarga,” ujarnya. Sekretaris Jenderal Electronic Marketer Club (EMC) Agus Soejanto mengatakan, implementasi ACFTA pada prinsipnya memang dapat mengancam lima produk tersebut. ”Tapi kan seberapa jauh pelaksanaan FTA belum tahu. Strateginya para prinsipal elektronik bisa membuat produk yang bisa lebih kompetitif. Lima produk tersebut memang rentan karena paling banyak dipakai dan ditiru,” kata Agus. Namun, ja jangan khawatir produkk elektronik I do In d nesia memiliki kkualitas ualitass yang yaang n berbeda Indonesia de pro o duk China. Ch h in ina. Produk Pro ro o du dukk China C inaa Ch dengan produk m ma me m ng g murah, mur u ah, tapii kkualitasnya u litasn ua nyyaa kkurang uran ng memang bagu ba gus. gu s (eks) s. (e ek kss) bagus.
21
Berita Pasar
n i a K a j n a l e Wisata B di Pasar Cipadu
Pasar Cipadu Tangerang
Pasar Tekstil Cipadu sebagai sentra tekstil dan garmen di pinggiran Jakarta, saat ini berkembang pesat. Pasar yang terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim, Kecamatan Larangan, Tangerang, Banten ini merupakan salah satu pilihan berbelanja selain Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
J
enis tekstil yang ditawarkan bervariasi dari produk lokal hingga impor. Harga yang ditawarkan miring, dapat dibeli secara grosir maupun eceran. Selain dikenal sebagai sentra tekstil dan garmen, juga bisa diperoleh perlengkapan tidur seperti seprai, bed cover, sarung bantal dan guling.
POTRET PASAR TEKSTIL CIPADU
di tempat yang strategis dan mendatangkan para pedagang untuk mengisinya. Masih ada “faktor lain” yang kadang di luar perhitungan manusia. Faktor lain inilah yang membuat mengapa sebuah pasar yang direncanakan akhirnya gagal, atau sebuah tempat yang sebelumnya tidak direncanakan menjadi pasar justru berkembang pesat menjadi sebuah pasar.
Membuat sebuah pasar memang tidak cukup hanya dengan menyiapkan bangunan
Adanya “faktor lain” itu pula yang selama ini diyakini turut membentuk pasar kain
22
di Cipadu. ”Pasar Cipadu terbentuk karena kehendak Tuhan. Sebab, awalnya tidak pernah ada rencana untuk menjadikan tempat ini sebagai pasar seperti sekarang,” kata Sjafrudin, pengelola sekaligus pemilik Pasar Cipadu. Adalah almarhum Haji Mualih, yang mendirikan pertama kali sejumlah kios sederhana pada 1997 di pinggir Jalan KH. Wahid Hasyim (Jalan Cipadu). Pada mulanya dia berbisnis tekstil hanya untuk memenuhi pasokan kain
MAJALAH INFO PDN
Berita Pasar bagi para pengusaha konveksi di sana. “Awalnya ayah saya, membangun 24 kios yang kemudian disewakan. Karena yang menyewa makin lama makin banyak, akhirnya dibangun kios lagi sampai menjadi seperti sekarang,” tutur Sjafrudin. Sekarang di Pasar Cipadu terdapat sekitar 260 kios yang tersebar di lahan seluas sekitar 1,5 hektar. Belum lagi toko-toko tekstil lainnya yang berada di kawasan luar Pasar Cipadu. Umumnya kios berukuran 3 x 3 meter dan 3 x 4 meter itu, semuanya disewa para pedagang kain. Beberapa tahun silam, kawasan Cipadu di Ciledug, Tangerang cuma daerah permukiman biasa. Meski banyak warga setempat berusaha di bidang konveksi, akan tetapi belum ada pusat pertokoan tekstil di sana. Umumnya warga Cipadu berdagang konveksi di Pasar Cipulir, Jakarta Selatan atau di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, siapa menyangka jika Cipadu saat ini berkembang menjadi sentra bisnis tekstil.
KEANEKARAGAMAN YANG DITAWARKAN Di pasar ini tersedia beragam jenis kain. Mulai dari bahan pakaian, satin, parasit, kaos, polyester, kain songket, korduroi, sutra yang banyak diimpor dari Jepang, Korea, India, Italia, hingga Prancis, gorden, bed-cover, handuk, sampai pakaian olahraga, pakaian jadi, dan busana muslim-muslimah beserta peralatan salatnya. Pokoknya segala tekstil ada, dengan harga jualnya jauh di bawah harga pasaran yang dijajakan lewat pajangan toko-toko lain secara umum. Semua barangbarang itu dijual dengan cara kiloan dan meteran serta grosiran.
dan bahan untuk seprai, baju kemeja dan celana. Bahan-bahan pakaian yang dijual dalam bentuk per meter, semisal kain brukat yag termurah Rp 15.000 dan termahal Rp 500.000. Lalu satin Rp 10.000-15.000, batik Rp 20.000-Rp 100.000, bahan kemeja Rp. 12.50025.000, bahan celana termurah 20.000 dan termahal Rp 500.000 yaitu jenis wool. Seiring dengan makin banyaknya pedagang kain di Cipadu, konsumen yang datang ke kawasan itu juga makin banyak Selain dari Jakarta dan daerah sekitar Tangerang. Para pembeli juga datang dari berbagai daerah, terutama pada bulan-bulan tertentu, seperti menjelang lebaran dan liburan sekolah. Sejumlah pedagang di Pasar Cipadu mengungkapkan, dalam keadaan sepi pembeli, omzet mencapai Rp. 1 juta per hari. Bila menjelang lebaran dan liburan sekolah, omzet bisa mencapai Rp. 5 juta per hari. Pamor Pasar Cipadu sebagai sentra tekstil dan garmen semakin mencuat. Suasananya relatif aman dan nyaman, harga barangnya miring. Makanya semakin banyak pembeli berbelanja, dan makin banyak pedagang yang menuai untung. Mengapa harga barangnya miring? Itu karena bahan pakaian tersebut dikenai pajak murah dan biaya operasional di Pasar Cipadu dikategorikan murah dibandingkan pertokoan umum. Nama Pasar Cipadu sebagai sentra tekstil dan garmen semakin mencorong. Coba lihat sepanjang Jalan K.H. Wahid Hasyim, terutama dari wilayah Kreo hingga Pondok Aren,
Tangerang. Di kanan-kiri jalan, bertebaran toko-toko tekstil dan garmen. Entah itu menjual bahan, baju, seprai, dan pernakpernik lainnya. Padahal, lebar Jalan K.H. Wahid Hasyim tidak terlalu luas, cukup buat dua mobil yang berselisih jalan. Yang lebih hebat, di sepanjang jalan ini sudah bertengger pusat-pusat pertokoan yang kebanyakan diisi pedagang tekstil dan garmen. Di situ ada Cipadu Square, Pertokoan Anugerah, Pertokoan Dionasi, Pertokoan Kospin Jaya, hingga Pertokoan Mulia Jaya. Yang disebut-sebut sebagai
“YANG PALING PENTING, HARGA BARANG DI CIPADU JUGA RELATIF MURAH KETIMBANG PUSAT TEKSTIL LAIN, SEPERTI TANAH ABANG” pelopor perkembangan daerah Cipadu sekaligus pusat perbelanjaan paling ramai. Pengunjungnya, hmm… ribuan orang per hari. Bahkan, di hari Sabtu dan Minggu, yang berkunjung ke sini bisa tiga kali lipat dari hari biasa. Maklum, di hari biasa kebanyakan pembelinya adalah untuk partai grosiran. Di akhir pekan, pembelinya bercampur dengan para pembeli eceran. Para pembeli pasar Cipadu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian :
Kebanyakan kain-kain di pasar ini dijual dengan cara kiloan (dihitung beratnya dengan harga per kilo), walaupun ada beberapa yang juga dijual secara meteran atau grosir. Harganya juga sangat beragam, seperti kain katun Cina yang dijual seharga Rp.15.000 per meter, sutra Thailand Rp 30.000 per meter, hingga kain brokat Jepang yang dijual bervariasi mulai dari Rp.15.000 per meter hingga Rp. 500.000 per meter. Biasanya tekstil yang dicari para pembeli diantaranya bahan brukat, satin, batik, MAJALAH INFO PDN
Contoh pasar revitalisasi dari pemerintah
23
Berita Pasar 1. Pertama pembeli grosir. Mereka membeli bahan tekstil untuk keperluan komveksi baik yang ada dilokasi ini ataupun dari tempat lain bahkan dari luar kota. Banyak dari kalangan perancang busana kelas atas berbelanja di Cipadu. Bahan tekstil ini kebanyakan berasal dari Korea dan dari pabrik besar lain di Indonesia. Bahan Korea ini diimpor langsung dan diborong dari pengusaha besar dan didistribusikan di Cipadu. Uniknya ada beberapa orang Korea juga yang mempunyai toko di sana. 2. Kelompok kedua adalah para pembeli ritel. Mereka datang setiap hari tapi kebanyakan mereka datang pada hari Sabtu dan Ahad dan hari libur lainnya. Mereka tertarik untuk berbelanja di pasar Cipadu karena harganya yang miring dan bersaing dengan harga dari pasar-pasar lain seperti pasar Tanah Abang, Mayestik dan Jatinegara. Tak jarang pula pembeli datang luar kota. Para pedagang pasar Cipadu bisa menekan harga jual karena harga bahan lebih murah dan ongkos produksi juga rendah karena mereka sendiri yang membuatnya. Para pedagang grosir dan ritel kebanyakan adalah orang Minang baik yang lahir dan besar di Jakarta ataupun mereka yang baru datang. Mereka berasal hampir dari semua daerah di ranah Minang yang terbanyak berasal dari Pariaman, Lubuk Basung, Bukit Tinggi, Payakumbuh dan daerah lain.
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Potensi Cipadu itu luar biasa. Jika digarap lebih serius, Cipadu bukan hanya menjadi sekadar pasar dengan nilai transaksi Rp 8 miliar - Rp 10 miliar setiap hari, tetapi bisa menjadi pusat tekstil besar seperti Tanah Abang, yang total nilai transaksinya dalam sehari bisa mencapai Rp. 400 miliar. Walaupun pembelinya ribuan, Pasar Cipadu, jauh dari kesan sumpek dan semrawut. “Inilah salah satu keunggulan kami,” ujar Syarifudin, Di sini aman, tidak ada preman seperti pasar tekstil lain. Untuk menciptakan suasana aman ini, Syarifudin mempekerjakan warga di pertokoan ini. Jadi, mereka sudah saling kenal. berta Sisi lain bertambahnya pembeli datang kare di lokasi itu fasilitasnya ke sana karena s lengkap, seperti sarana parkir luas, ada masjid, tersedia pusat makanan dan tentu tentunya arus lalu-lintas menuju Pasa Cipadu relatif tak semacet Pasar Pa Tanah Abang. Ruas jalan Pasar H Hos Cokro Aminoto yang mengantar pembeli dari Jak ar ta dan Tangerang Kota pun relatif lebar dan jalannya lancar. Selain lebih nyaman dan aman, Cipadu juga di kelilingi wilayah perumahan d dari kelas menengah hingga aatas. Sebut sajalah berbagai pe perumahan mentereng di
24
kawasan Bintaro hingga kawasan Serpong. Yang paling penting, harga barang di Cipadu juga relatif murah ketimbang pusat tekstil lain, seperti Tanah Abang. Tak heranlah bila Cipadu punya daya tarik tersendiri yang menyedot semakin banyak pengecer dan konsumen tekstil dan garmen berbelanja di sini. Keberadaan pasar ini telah mewarnai transaksi jual-beli dunia pertekstilan, bukan hanya skala Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan saja, tetapi pertekstilan Nusantara, karena transaksi yang terjadi melibatkan pula pedagang-pedagang asal DKI Jakarta dan Sumatera. Bahkan sejumlah pedagang sempat mengaku mereka pun kedatangan pembeli dari negara tetangga, semisal dari Malaysia dan Singapura. Untuk mewujudkan impian itu, Pemkot Tangerang memang tak sekadar memberi label bahwa Cipadu adalah pusat grosir tekstil dan garmen. Pemkot juga harus turut membangun kawasan di sana. Salah satunya menata kembali infrastruktur jalan untuk lebih mempermudah lagi akses menuju kesana. Jadi bagaimana? Ingin dapat tekstil murah tetapi berkualitas, cobalah datang ke Pasar Grosir Tekstil Cipadu yang mulai buka pukul 09.00 hingga 18.00 wib ini. (Eks) MAJALAH INFO PDN
Distribusi
Stabilisasi Harga Terigu Tetap Terjaga Setiap tahun Indonesia mengkonsumsi kurang lebih 3,8 juta ton tepung terigu. Hal ini menunjukkan telah terjadinya pergeseran konsumsi dari beras sebagai bahan sumber karbohidrat utama ke sumber alternatif lainnya berbahan terigu, seperti mie, pasta, roti, dan kue-kue. Bahkan tepung terigu yang penggunaannya sudah cukup luas dan penting ini, juga didaulat sebagai bahan makanan subtitusi pengganti beras.
T
erdapat beberapa indikator ekonomi yang dapat memengaruhi kestabilan harga beberapa komoditas bahan pokok dalam negeri. Diantaranya : nilai tukar rupiah, kondisi ekonomi dalam negeri maupun global, penurunan harga bahan bakar, tarif dasar listrik, dan sebagainya. Berbicara bahan pokok, tentunya tak terlepas dari tepung terigu. Komoditi yang berbahan dasar dari gandum itu, salah satu bahan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita. Khususnya bagi industri yang bergerak di industri makanan seperti : kue-kue, roti, biskuit, snack dan lain-lain. Tentunya, para pelaku industri tersebut ingin bahan pokok yang digunakan pada produksinya dapat dibeli dengan harga yang murah atau relatif terjangkau. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pe merintah salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan melindungi industri dalam negeri. Terkait hal di atas, pemerintah telah mencabut pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai ditanggung Pemerintah (PPNDTP) untuk tepung terigu sebesar 10 persen sejak 1 Januari 2009, serta membentuk Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) untuk menangani masalah dumping dan imbalan MAJALAH INFO PDN
terhadap impor terigu dari Australia, Sri Lanka, dan Turki. Kemudian penurunan harga bahan bakar, termasuk faktor yang dapat mempengaruhi harga terigu. ”Meski tidak terlalu signifikan, tapi sudah membantu menurunkan biaya transportasi,” selain tarif dasar listrik serta harga bahan baku gandum yang juga mengalami tren menurun, ucap Fransiscus Welirang, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT. Indofood Sukses Makmur (ISM) Tbk.
Bogasari selama tiga (3) bulan terakhir (dari Oktober 2009 s/d 19 Januari 2010) tetap stabil. Baik cap Segi Tiga Biru maupun Cakra Kembar hingga minggu kedua Januari 2010 masih bertahan di tingkat harga Rp. l54.700 – Rp. 159.100 per bal. Kendati demikian kondisi pasar makin lama makin mengendur dan volume transaksi sejak November 2009 cenderung mengecil. Banyak pihak memperkirakan harga pembelian terigu dari pihak produsen seharusnya lebih rendah daripada yang berlaku saat ini. Harga tukar rupiah terhadap dolar AS makin mantap dari kisaran Rp9.710,00 - Rp9.725/dolar
“Dengan tu run-nya harga gan-dum, seharusnyaa harga terigu di men n tingkat konsumen kan mulai stabil, bahkan udaah pabrikan juga sudah nk an mulai menurunkan Jaadi, harga,” ujarnya. Jadi, e numenurut dia, pe di kabar k runan ini menjadi strii kecil baik untuk industri berbasis terigu. arg ga grosir Seperti halnya harga produk PT. tepung terigu produk
25
Distribusi (akhir Oktober 2009) turun menjadi Rp9.250,00 - Rp9.260,00/dolar (19 Januari 2010). Ditambah pula harga gandum di pasar internasional yang sedang melemah. Malah, Aptindo melansir pertumbuhan positif tersebut sangat dirasakan PT. Bogasari Flour Mills, yang selama ini dianggap sebagai pemimpin pasar terigu nasional. Bogasari mencatatkan pertumbuhan pasar yang sama dengan
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 5 sampai 10 persen per tahun.
PERTUMBUHAN PASAR TERIGU DOMESTIK Pasar terigu domestik yang semakin besar membuat produsen berencana meningkatakan kapasitas produksinya tahun ini. Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Fransiscus Welirang menyatakan, tiga produsen bakal berekspansi sekaligus mulai memproduksi tepung tahun ini. Cerestar misalnya, bakal membangun pabrik di Banten berkapasitas 123.240 ton per tahun dengan investasi US$ 23 juta. Kwala Intan New Grain juga membangun pabrik di Sumatra Utara berkapasitas 210.000 ton, senilai US$ 13,8 juta. Ada pula investor anyar, PT. Lumbung. Sayang, Fransiscus tidak mengantongi data investasinya. Aptindo memperkirakan, pertumbuhan permintaan terigu tahun ini bakal mencapai 6% dari permintaan tahun lalu sebesar 3,9 juta ton. Saat ini, industri terigu nasional memproduksi terigu dengan g utilisasi mencapai 60% dari kapasitas tingkat produks produksi terpasang 7 juta ton.
KALAU ADA LAPORAN HARGA TEPUNG TERIGU SAMPAI RP 8 RIBU, ITU HANYA KASUISTIS. DI JAKARTA, KAMI TEMUKAN DI PASAR MAYESTIK, DAN PEDAGANG MENJUAL PER 1 KILOGRAM, DIBUNGKUS PLASTIK TANPA MEREK.
pertumbuhan secara nasional, yakni 6 persen dibanding tahun lalu. Aptindo mengungkapkan kenaikan pertumbuhan pasar tersebut didorong oleh naiknya konsumsi terigu oleh industri kecil dan menengah yang berada di kisaran 5 sampai 10 persen. Saat ini, 30 persen pasar tepung Bogasari adalah industri kecil dan menengah, sedangkan sisanya industri besar. Terkait pertumbuhan konsumsi terigu nasional pada 2010, Aptindo memprediksi akan terus membaik. Aptindo juga memperkirakan harga terigu tetap stabil pada kisaran Rp.150.000 per kantong hingga kuartal I-2010. Stabilnya harga terigu tersebut dipengaruhi oleh faktor penawaran dan permintaan, penguatan nilai tukar rupiah, transportasi laut, dan harga gandum nasional. Diperkirakan, pertumbuhan konsumsi terigu nasional mencapai 6 persen tahun ini. Sedangkan pertumbuhan konsumsi terigu Usaha
26
Fr Fransiscus mengatakan, keb bijakan kenaikan harga BBM tahun lalu memang berdampak pada biaya transportasi sehingga kenaikan tepung terigu sampai ke konsumen sekitar 4-6 persen p kilogram, tergantung tuper jua wilayah penyalurannya. juan tel kami cek di daerah harga ”Setelah tepung terigu terendah hanya Rp 5.600 per kilogram,” jelasnya. Kalaupun ada pedagang menjual terpung terigu di atas Rp 6.000 atau bahkan sampai Rp 8.000 per kilogram, Fransiscus mengatakan, harga tersebut hanya dijual per scooping 1 kilogram, dan bukan penjualan per 1 bag 25 kilogram sesuai harga dari pabrik. ”kalau ada laporan harga tepung terigu sampai Rp 8 ribu, itu hanya kasuistis. Di Jakarta, kami temukan di Pasar Mayestik, dan pedagang menjual per 1 kilogram, dibungkus plastik tanpa merek,” ujarnya. Sebaliknya, dalam penelusuran Aptindo justru harga tepung terigu yang bermerek masih dijual dengan harga murah, bahkan ada produsen lokal yang justru menurunkan harga terigu antara Rp. 7.500 sampai Rp. 10.000 per bag 25 kilogram. Ada MAJALAH INFO PDN
Distribusi pula produsen yang memberikan trade promo atau discount. “Jadi yang ada justru penurunan harga, bukan kenaikan harga. Saat ini saja, harga termurah tepung terigu sebesar Rp. 140 ribu per bag 25 kilogram (harga pabrik),” tutur Fransiscus. Aptindo terakhir menaikkan harga tepung terigu pada Maret 2008. Meski ada pedagang yang menjual dengan harga Rp 8.000 per 1 kilogram, namun persentasenya hanya 5 persen. Sebaliknya, industri kecil menengah kebanyakan membeli minimal satu bag 25 kilogram, dengan persentase 95 persen.
dengan krisis pangan tahun lalu. Waktu menurunkan bea masuk impor gandum menjadi 0% dengan harapan dapat mengurangi biaya tepung terigu, karena 100% komoditas itu impor,” ujarnya. Dia menambahkan saat ini harga gandum dunia sudah turun sehingga tarif tersebut oleh tim tarif diputuskan untuk dinaikkan kembali menjadi 5%. Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Te ri gu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Lopies
Aptindo menyatakan bahwa harga dari pabrik sampai tingkat grosir baik dari luar maupun ke pulau Jawa masih stabil. Tidak ada kenaikan yang signifikan, masalahnya adalah setelah terigu tersebut sampai pada tingkat pengecer (retailer). Menurut Direktur Eksekutif Aptindo, Ratna Sari Loppies, harga terigu saat ini pun terus turun menjadi Rp. 55.000/sak untuk ukuran 25 kg. Dengan kenaikan bea masuk yang diberlakukan saat ini oleh pemerintah sebesar 5 %, akan mempengaruhi harga tepung terigu di dalam negeri secara signifikan. rigu Menurutnya, harga tepung terigu ni yang cenderung stabil saat ini dipicu juga oleh stabilnya harga gandum di tingkat internasional, sehingga harga di dalam negeri stabil. “Kebutuhan tepung terigu nasional selalu mencukupi, bahkan dalam kapasitas pro-en duksi yang ada baru 70 persen yang terpakai konsumen. Kita selalu ada stok rata-rata 30 persen per bulan,” jelasnya.
BEA MASUK TERIGU MENJADI 5% Produsen tepung terigu di dalam negeri menyambut baik kebijakan pemerintah menaikkan bea masuk tepung terigu dari 0% menjadi 5% karena akan menggairahkan industri di dalam negeri, meskipun kenaikannya dinilai masih terlalu kecil dibandingkan dengan tarif di negara lainnya. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan naiknya tarif bea masuk terigu karena harga komoditas tersebut telah stabil dan turun dibandingkan dengan harga pada awal tahun lalu 2008. ”Bea Masuk (BM) gandum dinaikkan 5% berkaitan MAJALAH INFO PDN
mengatakan kenaikan bea masuk tepung terigu tersebut akan memberikan dampak positif terhadap industri di dalam negeri karena akan menggairahkan investasi terigu di Indonesia. Menurutnya, bea masuk untuk impor tepung terigu memang sudah dinaikkan menjadi 5%, tetapi karena kondisi krisis ekonomi maka implementasinya sempat ditunda. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 07/PMK.011/2009 tentang Tarif Bea Masuk atas Impor Tepung Gandum yang efektif berlaku mulai 28 Januari 2009 hingga ada keputusan baru. Yang juga dipertegas oleh siaran pers Departemen Keuangan (04/02) tahun lalu, kebijakan tersebut diambil untuk menjaga stabilitas harga gandum dalam negeri dengan tetap memerhatikan harmonisasi tarif bea masuk komoditas industri hulu dan industri hilir. Selain itu juga melaksanakan ketentuan Pasal 13 Ayat 2 UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. (eks)
KEBUTUHAN TEPUNG TERIGU NASIONAL SELALU MENCUKUPI, BAHKAN DALAM KAPASITAS PRODUKSI YANG ADA BARU 70 PERSEN YANG TERPAKAI KONSUMEN. KITA SELALU ADA STOK RATA-RATA 30 PERSEN PER BULAN.
27
Kolom Anda
100 HARI PROGRAM KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Perkuat Perdagangan Yang Oleh: Mari Elka Pangestu (Menteri Perdagangan RI) Visi Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI ke masa depan tetap fokus pada perdagangan yang menuju daya saing bangsa dan kemakmuran rakyat yang berkeadilan. Artinya, tak hanya memperkuat perdagangan internasional, tetapi juga perdagangan dalam negeri.
P
erdagangan dalam negeri yang efisien akan menunjang daya saing Indonesia di pasar dalam dan luar negeri, serta meningkatkan pemerataan pertumbuhan dan menyumbang pada stabilitas harga dan penyediaan bahan pokok. Produk dalam negeri merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia yang harus didukung untuk bersaing di manapun sehingga masyarakat mencintai produk dalam negeri. Tentu saja, syaratnya adalah produk tersebut harus berkualitas. Sebab jika tidak berkualitas maka tidak akan dapat menembus pasar, apalagi untuk bersaing dengan produk luar negeri. Karena itu, Kementerian Perdagangan RI akan melanjutkan sejumlah programnya yang belum terselesaikan pada peride lalu.
Program lain Kemendag adalah memberikan subsidi bunga untuk petani yang mengikuti program Sistem Resi Gudang 2010; Mengurangi ekonomi biaya tinggi: Strategi dan rencana penyempurnaan logistik dalam negeri supaya pasar dalam negeri terintegrasi dengan baik, mengurangi costs of doing business terutama untuk trading seperti NSW, single window dan automation untuk prosedur perdagangan.
Dalam merencanakan misi, strategi dan program aksi Kemendag tentunya akan ada penyempurnaan dan tambahan berdasarkan arahan dan penugasan Presiden, serta tantangan dan kesempatan eksternal dan internal yang dinamis, serta masalah-masalah yang belum dapat diselesaikan dari program lima tahun yang sudah berlalu.
Kemendag akan memanfaatkan dan memperjuangkan kepentingan keberadaan Indonesia di Forum Internasional/Regional. Regional: KTT APEC, Singapura bulan November 2009; WTO Ministerial Meeting 29 November-3 Desember 2009 (Indonesia sebagai salah satu dari 4 Ketua Sidang); Mewakili Indonesia di World Economic Forum, Davos, Januari 2010. Memperbaiki Iklim Investasi.
Untuk program jangka pendek, Kemendag akan meningkatkan kinerja ekspor dengan diversifikasi pasar dan produk (terutama peningkatan nilai tambah dari produk berbasis sumber daya alam, produk maupun jasa-jasa yang lebih berbasis olahan/teknologi); serta mapping komoditas dan market intelligence yang lebih baik.
Selain itu, Kemendag juga akan melakukan penyelesaian peraturan implementasi dari UU Penanaman Modal; Penyelesaian peraturan implementasi dari UU Kawasan Ekonomi Khusus. Memperjuangkan kepentingan Indonesia dari segi pengamanan pasar dalam negeri, dan menghadapi hambatan non tarif di luar negeri bagi di pasar luar negeri.
Pada periode lima tahun ke depan ini, Kemendag diantaranya akan terus konsen pada stabilisasi dan penyediaan bahan pokok. Penyempurnaan kebijakan untuk stabilitas harga dan penyediaan bahan pokok antara lain untuk kebijakan gula dan pupuk sudah ada rencana perbaikan/penyempurnaan di 2010 tentu dengan berkoordinasi dengan Kementerian terkait dan stakeholders;
Kemendag juga akan melanjutkan Permendag No 57 Tahun 2008 tentang Ketentuan Impor Barang Modal Bukan Baru sebagai hasil evaluasi kebijakan yang dilakukan bersama-sama dengan Kementerian Perindustrian, BKPM dan Kementerian Keuangan; Melanjutkan Peraturan Bersama Menteri Perdagangan dan Menteri DKP No 27 Tahun 2009 dan PB 02 Tahun 2009 tentang Larangan Sementara Impor Udang Spesies Tertentu ke Wilayah RI yang akan berakhir 24 Desember 2009.
Selain itu Kemendag juga akan terus memberdayakan pasar tradisional, UKM dan pedagang pasar tradisional. Pada tahun 2009 lalu, Kemendag melakukan revitalisasi 473 unit pasar di 306 Kabupaten Kota, baik melalui dana stimulus (37 pasar), tugas perbantuan (57 pasar) dan
28
dana alokasi khusus (379 pasar). Kemendag juga akan menyelesaikan peraturan implementasi dan Forum Komunikasi; Penyelesaian pedoman pasar tradisional; Peningkatan kerjasama dengan stakeholders dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pembangunan pasar tradisional.
Demikian pula dengan ekonomi kreatif yang telah dicanangkan pada awal tahun 2009 lalu. Kemendag akan terus berupaya melakukan pengembangan
MAJALAH INFO PDN
Kolom Anda
Berdaya Saing Citra Indonesia. Melanjutkan Program Gerakan Cinta Indonesia. Perencanaan dan Reformasi Birokrasi. Persiapan untuk masuk program reformasi birokrasi 2011. Selain itu akan dilakukan penyempurnaan struktur Kemen dag dengan tantangan baru. Peningkatan Sumber Daya Manusia. Pembahasan RUU Perdagangan. Bekerja sama dengan Pemda untuk mengadakan pelatihan di bidang perdagangan dengan pilot proyek di Surabaya untuk wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. Semua tugas-tugas tersebut merupakan pekerjaan rumah yang tidak mudah, namun kita berkomitmen untuk menjalankannya dengan kerja keras, ketekunan dan kerjasama semua pihak, misi ini dapat terlaksana dengan baik sehingga tujuan pembangunan untuk menjadikan rakyak Indonesia yang makmur dan sejahtera dapat tercapai.
UMKM DITINGKATKAN Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membantu pembinaan produk dan fasilitas pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tahun 2010. “Apa saja yang harus dilakukan sebelum akhir tahun dan awal tahun 2010, setiap departemen punya program aksi. Selain mempersiapkan industri kreatif, Kemendag akan membantu UMKM. Guna membantu fasilitas pembiayaan UKM, Kemendag akan meningkatkan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sehingga eksportir baru yang masih kecil dan belum memiliki “track record” perbankan mendapatkan pembiayaan. Selain itu, Kemendag berharap para eksportir baru tersebut juga mendapatkan bantuan untuk dapat ikut serta pada setiap pameran di dalam maupun luar negeri. Hal ini untuk membantu mereka lebih cepat masuk ke jalur retail. Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan jumlah pemasok ritel yang berasal dari usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar 5%-10% per tahun. Saat ini, tercatat sebanyak 40.000 pemasok yang menyuplai
MAJALAH INFO PDN
10.000 gerai pasar ritel. Dari jumlah tersebut, ternyata kontribusi UKM masih minim dalam penyuplaian di pasar ritel. Porsi pasokan UKM baru 30% dari total pemasok. Kami targetkan bisa naik 5%-10% per tahun lewat model seperti Pojok UKM ini. Upaya untuk meningkatkan kontribusi UKM sebagai pemasok pasar ritel dilakukan dengan menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) lewat program percontohan Pojok Demo Sahabat UKM yang menjadi sarana memasarkan produk UKM dengan mediasi pasar ritel. Kerja sama tahap awal ini dikembangkan dengan mengajak lima ritel yaitu Hypermart, Giant, Tip Top, Alfamart, dan Indomaret yang akan memfasilitasi dengan menyediakan area pamer selama enam minggu. Apabila tes pasar itu berhasil, maka program itu akan dilanjutkan di pasar ritel lain.
KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENARGETKAN PENINGKATAN JUMLAH PEMASOK RITEL YANG BERASAL DARI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEBESAR 5%-10% PER TAHUN.
Saat ini, program itu diikuti oleh 54 UKM termasuk UKM vendor yang dikoordinasi oleh Pusat Dagang Kecil Menengah (PDKM) Kementrian Perdagangan dengan Forum Kemitraan Usaha Pangan Indonesia (Fokus Pangan). Ini salah satu strategi kita supaya UKM punya daya saing di pasar dalam negeri dan supaya bisa masuk pasar ritel. Selain itu, Kementerian Perdagangan, akan memfasilitasi pengembangan produk UKM melalui perbaikan desain kemasan produk dan promosi pemasaran. Karena itu, kerjasama yang harmonis antara pengusaha besar dan UKM harus dikembangkan dan terjalin dengan baik. Revitalisasi KUR juga menjadi sasaran Kemendag. Revitalisasi ini bertujuan untuk merelaksasi persyaratan pinjaman yang memberatkan pelaku usaha dan bank penyalur. Program prioritas ini mutlak ditindaklanjuti. Adapun revitalisasi KUR juga mencakup beberapa usulan di antaranya peningkatan penyaluran kredit hingga Rp20 triliun-Rp25 triliun dan penurunan suku bunga KUR hingga12%. Dua tahun terakhir ini penyaluran KUR cuma Rp16 triliun. Dan, Presiden sudah katakan akan meningkatkan penyaluran KUR menjadi Rp20 triliun. ***
29
Info Sembako
FOTO: AGUS BACHTIAR
Stok Beras Aman Produksi padi pada tahun 2009 mencapai 63,8 juta ton. Dengan jumlah produksi sebesar itu maka Indonesia mengalami surplus beras sekitar 3 juta ton. Dibanding tahun 2009 produksi gabah kering giling (GKG) naik sekitar 5,83 persen, Karena itu pasokan beras untuk tahun 2010 aman.
30
eski awal tahun ini di sejumlah daerah masa panen mengalami kemunduran waktu akibat dampak El-Nino, pemerintah menjamin stok beras hingga akhir 2010 dalam kondisi aman mencapai 1,7 juta ton. Jauh lebih besar dari 2008 yang hanya 1,2 juta ton.
M
menilai kenaikan harga beras ini masih dalam batas kewajaran. Harga rata-rata beras nasional untuk beras kualitas medium mencapai sekitar Rp 6.000-an per kilogram. Namun, pemerintah belum memutuskan untuk melakukan operasi pasar (OP).
Sebanyak 500 ribu ton dari 1,7 juta itu, dapat dikeluarkan sewaktu-waktu jika terjadi bencana alam k arena merupak an cadangan beras pemerintah. Cadangan beras itu juga dapat digunakan jika terjadi fluktuasi harga di atas 25 persen sehingga perlu dilakukan operasi pasar. Stok beras tersebut dimungkinkan bakal mengalami kenaikan pada bulan Maret 2010. karena pada bulan itulah memasuki panen.
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa belum perlu dilakukan operasi pasar untuk beras. Sebab, kenaikan harga masih relatif rendah, sedangkan operasi pasar dilakukan ketika harganya sudah naik hingga 25%. Dari pantauan depdag hingga saat ini kenaikan secara rata-rata nasional masih di bawah 5%. “Jadi, kalau kenaikannya sudah diatas 25%, otomatis akan dilakukan OP,” ungkap Medag Mari Elka pangestu.
Saat ini, harga beras di sejumlah pedagang pasar tradisional memang cenderung fluktuatif. Kenaikan komoditas ini mencapai sekitar 5 persen. Departemen Perdagangan Depdag RI
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Subagyo menjelaskan, untuk melakukan operasi pasar sudah ada aturannya MAJALAH INFO PDN
Info Sembako tersendiri. Selain itu, harus ada permintaan dari pemerintah daerah setempat.
Padahal, kapasitas gudang Bulog sendiri hanya 87.000 ton.
“Saat ini, belum ada (daerah yang minta dilaksanakan OP). OP itu kan dalam rangka untuk menarik harga. Untuk beras, bisa dilakukan karena kita punya pegangan stok cukup besar yang selalu dijaga oleh Bulog dan selalu standby,” jelas Subagyo.
Kepala Bulog Sub Divre III, Nono Sukrono mengatakan meski stok beras berlimpah, Bulog belum merencanakan pemanfaatan komoditas ( “Kami tersebut untuk operasi pasar (OP). ke endati belum siapkan untuk OP, kendati han harga beras di pasaran perlah perlahan an mulai naik. OP beras dilakuka dilakukan untuk menstabilkan harga.. Kami masih menunggu ada permintaan dari pemerintah,” tutur Nono.
Berdasarkan data harga bahan pokok Kemendag, harga rata-rata nasional beras kualitas medium per 8 Januari 2010 sebesar Rp 6.246 per kilogram. Harganya naik Rp 38 per kilogram (0,61%) dibandingkan hari sebelumnya, yakni Rp 6.208/kg Sedangkan, harga rata- rata di bulan Januari 2010 mencapai Rp 6.145 per klogram atau naik Rp 342 per kilogram (5,89%) dibanding bulan Desember 2009. Harga tertinggi terjadi di Denpasar, Rp 7.000 per kilogram dan terendah di Palu, Rp 5.450 per kilogram.
STOK BERAS AMAN Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pihaknya memperkirakan stok beras mencukupi hingga dua bulan pertama 2010 yang diperkirakan telah memasuki musim paceklik karena dampak El-Nino. Jadi, untuk beras aman, dan belum ada perkiraan impor. Perum Bulog menyatakan stok beras akhir tahun 2009 telah mencapai 1,7 juta ton atau lebih tinggi dari tahun 2008 lalu yang hanya 1,2 juta ton. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak khawatir mengenai tersedianya pasokan beras di Tanah Air. “Kita memiliki cadangan jauh lebih tinggi dari tahun lalu. Tahun lalu hanya 1,2 juta ton sekarang 1,7 juta ton, jadi masyarakat tak perlu khawatir,” tegas Direktur Utama, Perum Bulog, Sutarto Ali Moeso.
Kabulog sub divre III, Nono Suk rono berharap, agarr tersebu ut 25.000 ton dari stok tersebut Misalnya, ke bisa segera ke luar. Misalnya, Riau, Bengkulu atau Medan.. “Tapi, sa melepas sampai saat ini kami belum bisa stok kami, jadi masih menunggu ploting dari provinsi. Sehingga, kalau nanti Bulog Divre III ini diminta menambah penyerapan beras dari petani, maka stok tersebut harus dimanfaatkan dulu.” Jadi ketahanan beras pada 2010 tetap dalam kondisi aman, meski Elnino datang sekalipun. Saat ini stok beras ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 4 bulan ke depan tanpa pengadaan. Bulog sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi
Sutarto menjelaskan, cadangan akhir tahun 2009 sebesar 1,7 juta ton merupakan beras cadangan pemerintah dan beras raskin. Sehingga kondisi stok akhir tahun ini akan menentukan target pengadaan beras tahun 2010 yang diperkirakan hanya mencapai 3,2 juta ton atau lebih rendah dari tahun ini yang mencapai 3,8 juta ton. Jumlah sebanyak 3,2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) tahun 2010. Cadangan beras yang cukup aman ini juga terlihat di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III, awal tahun 2010 ini numpuk hingga 57.000 ton. MAJALAH INFO PDN
31
Info Sembako
FOTO: AGUS BACHTIAR
PEMERINTAH, MULAI 1 JANUARI 2010 MENAIKAN HARGA PEMBELIAN PEMERINTAH (HPP) TERHADAP GABAH YANG DIHASILKAN PETANI SEKITAR 10 PERSEN, KEBIJAKAN INI DILAKUKAN GUNA MENSEJAHTERAKAN PETANI.
dampak El Nino saat musim kemarau tahun ini. Di antaranya menambah pasokan beras sekitar 3,8 juta sampai 4 juta ton. Sesuai perkiraan BMG, tahun ini akan terjadi El Nino. “stok beras di setiap gudang harus ditambah. Misalnya biasa satu gudang menyimpan cadangan beras untuk tiga bulan, sekarang minimal harus di atas lima bulan.” Ujar Kabulog Sutarto. Selain meningkatkan pasokan beras, Bulog akan menambah stok gabah minimal tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, jika terus diperbanyak, dikhawatirkan stok beras cepat busuk, khususnya beras kualitas di bawah medium.
Diharapkan, dengan adanya kenaikan HPP gabah sebesar 10 persen dapat meningkatkan kenaikan pendapatan petani. Untuk realisasi penyaluran pupuk bersubsidi (urea) tahun 2009 mencapai 4,615 juta ton atau 84 persen dari target. Sedangkan non urea target sebesar 100 persen dapat tercapai. Pemerintah, mulai 1 Januari 2010 menaikan harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap gabah yang dihasilkan petani sekitar 10 persen, kebijakan ini dilakukan guna mensejahterakan petani.
TINGKATKAN PRODUKSI Pemerintah mentargetkan produksi beras di Indonesia pada tahun 2010 bisa tercapai sebesar 66,8 juta ton gabah kering giling (gkg) atau naik sekitar 4,45 persen dibandingkan produksi beras pada tahun 2009 yang hanya sebesar 65 juta ton gkg. “Target tersebut ditetapkan dengan pertimbangan produksi beras ada sedikit pengaruh dari Elnino,” ujar Direktur Pemasaran Domestik Direktorat Jenderal (Ditjen) Pe ngolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Deptan, Gardjita Budi. Salah satu langkah yang akan dilakukan Deptan untuk menjaga agar harga beras tidak anjlok adalah dengan menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras atau gabah petani yang dipastikan akan lebih tinggi dibandingkan HPP
32
yang ditetapkan untuk tahun 2009 dengan komposisi HPP untuk gabah kering panen (gkg) senilai Rp 2.400/kilogram (kg), gabah kering giling (gkg) senilai Rp 3.000/kg dan beras Rp 4.600/kg.
Menurut Mendag Mari Elka Pangestu, ketika bicara tentang harga beras maka harus juga dilihat jenisnya dan terjadi di daerah mana. Saat ini pun, harga pembelian pemerintah (HPP) beras sudah naik dan ditambah faktor musiman. Sementara itu, berakaitan dengan rencana ekspor beras, maka pada tahun 2010 ini, dimungkinkan pemerintah bakal kembali mengekspor beras untuk jenis beras khusus seperti beras hitam dan beras organik bersertifikat karena produksi beras tahun 2008-2009 sebesar 5,83 persen dan itu cukup besar sehingga kesediaan beras pada awal 2010 relatif aman. Indonesia tidak akan pernah mengalami kekurangan beras akibat gagal panen seperti yang dialami India yang disebabkan oleh bencana alam sehingga harus melakukan impor beras dari Thailand dan Vietnam. (hmz) MAJALAH INFO PDN
Info Sembako
Harga Gula Naik Namun Terkendali Harga gula kristal putih (GKP) mengalami kenaikan di beberapa daerah meski kenaikannya bervariasi dikisaran Rp9.500 hingga Rp11.000 per kilogram. Karena itu, untuk menstabilkan harga gula, maka Kementerian Perdagangan pun berencana melakukan operasi pasar dan impor gula kristal putih sebanyak 500.000 ton guna mencukupi stok gula hingga bulan Mei. Saat ini stok gula nasional hingga Februari 2010,mencapai 400.000 hingga 500.000 ton.
D
ari data Kementrian Perdagangan, harga rata-rata nasional gula Rp 11.190 per kilogram. Di bulan Desember 2009, harganya masih Rp 10.186 per kilogram, sehingga naik Rp 1.004 perkilogram (9,86%) pada Januari 2010. Kalau harga gula terus berfluktuasi, maka pemerintah akan melakukan operasi pasar, dan bila perlu impor gula, guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, diharapkan persediaan gula nasional masih mencukupi. Kebutuhan gula dalam negeri per bulan mencapai 250.000 ton atau setara 3 juta ton setahun. Hingga akhir tahun, stok gula yang tersedia hanya 500.000 ton. Jumlah itu dinilai tidak cukup, pasalnya untuk memenuhi kebutuhan selama lima bulan pertama tahun depan, ketika belum dimulai masa giling tebu dibutuhkan kurang lebih 1 juta ton dengan perhitungan kebutuhan per bulan 200.000-250.000 ton. Permasalahan kekurangan stok tersebut disebabkan pada akhir November 2009 masa giling tebu di seluruh pabrik gula sudah berakhir. Berdasarkan perhitungan pemerintah, produksi GKP nasional 2009 MAJALAH INFO PDN
yang semula diperkirakan 2,9 juta ton tidak tercapai. Produksi GKP nasional 2009 hanya mencapai 2,6 juta ton atau kurang 300.000 ton dari target awal. Terkait dengan rencana impor gula, untuk tetap menjaga stok gula nasional, kementerian Perdagangan RI dengan beberapa importir gula berencana untuk mengimpor gula sebanyak 500 ribu ton untuk tahun 2010. Para importir tersebut antara lain PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, PTPN X, PTPN XI, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI),PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). “Kami telah mengeluarkan izin impor gula kristal putih sebanyak 500.000 ton untuk mengisi kebutuhan sampai dengan Mei. Kami juga telah meminta kepada PTPN dan PT RNI untuk melakukan pasar murah gula yang akan diselenggarakan pada pekan pertama Januari 2010.,”jelas Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu. Karena itu, Mendag meminta komitmen enam perusahaan yang telah ditunjuk untuk impor tasi gula kristal putih (GKP) sebesar
500 ribu ton. “Kami minta komitmen. Kalau tidak sanggup bisa akan segera dialihkan,” ungkap Mendag. Mari menegaskan, gula impor hanya untuk mengisi stok 2010 sebelum masa musim giling tiba. “Februari-April kan belum giling. Jadi (gula impor) untuk mengisi kebutuhan di bulan itu.Dengan adanya tambahan gula impor tersebut diperkirakan sampai akhir tahun stok gula diperkirakan cukup untuk 4-5 bulan pertama 2010,” tambah Mendag. Berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas Menko Perekonomian, Kemendag telah menerbitkan persetujuan Impor GKP tersebut sesuai Permendag No. 527/MPP/ Kep/9/2004 tentang ketentuan Impor gula kepada importir terdaftar (PTPN/RNI) dan memberikan penugasan izin import kepada PT PPI dan Perum Bulog. Pemerintah sebelumnya menunjuk enam perusahaan untuk importasi gula kristal putih. Mereka adalah PTPN IX dengan alokasi impor sebesar 81.000 ton, PTPN X 94.500 ton, PTPN XI 103.500 ton, PT RNI 85.500 ton, PT PPI 85.500 ton, dan Perum Bulog 50.000 ton.
33
Info Sembako REVITALISASI PABRIK GULA Untuk mengatasi naiknya harga gula akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat terhadap GKP dalam skala nasional, pemerintah berencana menggelontorkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk merevitalisasi industri gula. Hal ini dilakukan agar target pro duksi yang diinginkan pemerintaan terealisasi, yakni mencapai 3 juta ton. Revitalisasi industri gula merupakan salah satu dari program 100 hari pemerintahan SBY. Revitalisasi di bidang on farm (tanaman tebu) dan off farm (pabrik gula) perlu dilakukan secara simultan sehingga industri gula dapat bekerja efisien dan produksinya kompetitif. Mendag Mari Elka Pangestu mengatakan dengan adanya revitalisasi industri gula ini, diharapkan tahun depan kapasitas nasional dapat meningkat. Karena pemerintah juga mendorong swasta untuk mengembangkan revitalisasi pabrik gula tersebut. Selain itu kata Mari pemerintah akan meningkatkan produksi gula dalam negeri untuk mendorong swasembada melalui peningkatan produktivitas tanaman tebu, perluasan lahan, hingga revitalisasi pabrik gula. “Itu dua hal yang diharapkan bisa meningkatkan produksi termasuk raw sugar, agar bisa diambil dari dalam negeri,” lanjutnya. Namun, untuk mematangkan revitalisasi pabrik gula, maka konsepnya itu harus di matangkan dahulu secara menyeluruh dengan menteri perindustrian. Karena, ketersedian dana di perbankan untuk revitalisasi pabrik gula saat ini diupayakan untuk dua hal. Salah satunya adalah pabrik gula yang memerlukan perbaikan akan diperbaiki, terutama di PTPN-PTPN, dan sudah ada yang mulai on going.
ini lebih tinggi dibandingkan produksi tahun 2009 yakni 2,6 juta ton.. Bila target tersebut tercapai, bisa jadi pemerintah tidak perlu mengimpor gula putih atau gula konsumsi. Adig Suwandi, Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI menga_ takan, PTPN XI bakal meningkatkan produksi gulanya agar tidak ada lagi impor gula putih atau gula konsumsi. Caranya, dengan peningkatan kapasitas terpasang di beberapa pabrik gula. Tahun 2010 ini, PTPN XI mematok produksi gulanya 450.000 ton atau naik dari realisasi
“KAMI TELAH MENGELUARKAN IZIN IMPOR GULA KRISTAL PUTIH SEBANYAK 500.000 TON UNTUK MENGISI KEBUTUHAN SAMPAI DENGAN MEI” pro duksi gula tahun 2009 yang hanya mencapai 364.510 ton. Kenaikan produksi tersebut akan digenjot dari areal perkebunan tebu seluas 70.460 hektare (ha), terdiri dari tebu rakyat 53.695 ha dan tebu yang dikelola PTPN XI sendiri 10.765 ha. ”Tahun 2010 akan terjadi kenaikan penggilingan tebu dari 5,31 juta ton menjadi 5,87 juta ton,” ujarnya. Untuk memecut kinerja petani tebu, 16 pabrik gula (PG) binaan PTPN XI berencana menggelontorkan kredit ke petani sebanyak Rp 453 miliar. Perinciannya, kredit dalam bentuk modal kerja berupa Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) senilai Rp 378 miliar, dan sisa senilai Rp 75 miliar berupa
kredit lainnya yang diberikan kepada petani tebu rakyat mandiri. Melalui 16 pabrik gula (PG) binaan PTPN XI berencana menggelontorkan kredit ke petani sebanyak Rp 453 miliar. Perinciannya, kredit dalam bentuk modal kerja berupa Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) senilai Rp 378 miliar, dan sisa senilai Rp 75 miliar berupa kredit lainnya yang diberikan kepada petani tebu rakyat mandiri. Hal ini dilakukan untuk memecut kinerja petani tebu. Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan, produksi gula sebesar 5,6 juta ton per tahun untuk gula konsumsi hingga 2025. Meneg BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, saat ini, kapasitas produksi gula konsumsi baru sebanyak 2,7 juta ton per tahun didukung 7 pabrik gula milik negara. Sementara gula industri sebanyak 2,1 juta ton per tahun disumbang oleh 7 pabrik BUMN dan 7 pabrik milik swasta. Dari rencana revitalisasi 11 pabrik gula, Mustafa menambahkan, yang sudah masuk ke dalam rencana tahun 2010 ada sekitar 4 pabrik. “Tahun ini gula konsumsi sudah terpenuhi tapi yang industri belum. Maka dari itu kita akan lakukan revitalisasi,” jelasnya. Pemerintah akan meningkatkan produksi gula dalam negeri untuk mendorong swasembada melalui peningkatan produktivitas tanaman tebu, perluasan lahan, hingga revitalisasi pabrik gula. Tentu sja ini dua hal yang diharapkan bisa meningkatkan produksi termasuk raw sugar, agar bisa diambil dari dalam negeri. (hmz)
Selain itu, dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik gula baru. Pabrik gula baru itu direncanakkan dalam hitungan awal sekitar 10 unit dengan kapasitas produksi 15 ribu ton per unit.
PRODUKSI GULA Tahun ini produksi gula kristal putih diperkirakan mencapai 2,9 juta ton hingga 3 juta ton juta ton. Target yang dicanangkan
34
MAJALAH INFO PDN
Potensi UMKM
TIAR ACH US B : AG O T O O-F FOT
Produk Miniatur Clay Tembus Singapura dan Jepang Aneka produk miniatur yang terbuat dari tanah liat (clay) buatan Ina Chandra kota Bekasi, tak hanya diminati pembeli lokal, produk ini juga banyak diminati pembeli dari mancanegara, terutama Singapura dan Jepang. Omzet produk ini mencapai hingga ratusan juta rupiah per bulan.
K
erajinan dari bahan tanah liat (clay) diperkirakan sudah berusia ratusan tahun atau setara usia peradaban manusia, namun jenis clay yang terbaik saat ini adalah jenis polymer clay. Polymer clay sendiri pertama kali ditemukan tahun 1930-an di Jerman, tetapi lebih banyak
MAJALAH INFO PDN
berkembang di Amerika dibandingkan dengan negara asalnya. Polymer clay di Indonesia masih jarang, walaupun ada harganya masih mahal. Namun ditangan Ina Chandra, wanita keturunan China kelahiran Semarang
tahun 1970 tidaklah menjadi suatu kendala untuk mengembangkan usaha bisnis kerajinan tangan dari clay di Indonesia. Berbekal hoby serta kecintaannya pada benda benda bernilai artistik, kemudian ia mulai menggeluti usaha kerajinan Miniatur berbahan clay ini. Latar belakang Ina Chandra mengembangkan usaha miniatur clay di Indonesia terinspirasi bermula disaat Ina Chandra berlibur ke Bangkok, kemudian ia menemukan bermacam aneka kerajinan serta souvenir
35
Ekonomi Kreatif yang sangat lucu serta unik yang menonjolkan ciri khas negara tersebut dalam ukuran mini. “Mengapa tidak saya coba di Indonesia, yang juga memiliki keanekaragaman budaya, serta produk barang yang sangat menarik untuk dikoleksi,” ucap Ina Chandra saat ditemui Info PDN di gerai miliknya bernama Dunia Mini di daerah Mal Arta Gading, Jakarta Utara pertengahan bulan Januari. Menurut Ina Chandra, saat ini banyak sekali orang yang gemar mengoleksi pajangan rumah yang berbentuk unik dan artistik, yang mungkin didapatnya saat berlibur. Namun, banyak sekali
tidak sedikit, yakni sekitar Rp 400 juta. Dengan modal ini, ia menciptakan ratusan jenis produk, mulai dari makanan dan minuman, boneka, bunga, seafood, gerobak, bakery, clay set, warung, kue, buah-buahan, sayuran, dan lainnya. “Aneka jenis produk tersebut dibuat dari tanah liat ke dalam ukuran mini maupun berbentuk besar yang dijual dengan harga bervariatif, mulai dari Rp 5000 berjenis gantungan kunci, hingga Rp 3 juta. Ini lebih murah harganya hingga sampai 50 persen bila kita membeli produk yang sama di luar negeri ” ungkapnya. Ia menuturkan, seni clay memang relatif mahal dijual karena dalam pengerjaannya membutuhkan skill dan waktu yang panjang atau tergantung kepada daya tangkap seseorang. “Untuk mengerjakan satu gerobak clay, misalnya, diperlukan waktu sekitar satu minggu, Harga tergantung tingkat kerumitan, banyaknya bahan clay yang dibutuhkan, serta material pendukungnya, maka semakin mahal harganya,” jelas Ina. yang menjual produknya itu dengan sistem pesanan atau pun pelanggan. Dengan diibantu lima orang perajin, Ina menghasilkan berbagai bentuk pajangan rumah yang bernilai tinggi. Setiap bulannya, ia mengaku mendapatkan omzet sekitar Rp 150-200 juta. Salah satu produk unggulan Dunia Mini Ina, adalah clay set Bhinneka Tunggal Ika yang direpresentasikan dalam kumpulan boneka yang memakai baju adat, dan semuanya terbuat dari bahan tanah liat. “Ini produk best seller, sejak dua tahun lalu dibuat, demand-nya tetap tinggi. Harga jual satu clay bisa mencapai Rp3 juta,” ungkapnya.
TELATEN jenis objek benda dalam kehidupan sehari-hari yang sulit direpresentasikan ke dalam bentuk yang bisa dijadikan pajangan rumah. “Dunia Mini bisa mewujudkan hal tersebut. Aneka jenis barang apa pun yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bisa dijadikan pajangan di rumah dalam ukuran mini,” jelasnya. Ina Chandra mengaku sejak dua tahun lalu membangun usaha bisnisnya. Ide kreatif dan inovatifnya bertajuk “Dunia Mini” melambungkan namanya di kalangan pengrajin clay. Hasil karyanya cukup dikenal di pasar adalam negeri maupun manca Negara seperti Singapura dan Jepang. Awalnya mula merintis bisnisnya ini tidak tanggung tanggung, ia sampai merogoh kocek yang memang
36
Pada praktik pembuatan kerajinan clay, digunakan juga bahan aksesori lain yang lucu-lucu, sehingga menambah detil kerajinan yang dibuat. Semakin detil dan mendekati keasliannya maka akan sangat berpengaruh terhadap harga jualnya. Hal lain yang menentukan dalam pembuatan kerajinan clay, menurut Ina Chandra, adalah dalam proses pemberian warna. Untuk urusan membentuk yang menyerupai barang aslinya, seperi nasi tumpeng clay dengan aslinya, sangat dibutuhkan ketelatenan atau kesabaran. Tak semua orang bisa melakukan kerajinan ini. “Warna sangat menentukan keindahan produk tersebut. Pengrajin kami memang banyak, tetapi untuk urusan pemberian warna masih tetap saya yang harus mengarahkannya,” ujarnya. MAJALAH INFO PDN
Potensi UMKM Menurut Ina, pewarnaan ini membutuhkan keahlian khusus, dan tidak mudah mempelajarinya. Butuh waktu yang cukup, meski tergantung pada kecekatan dan kecepatan daya tangkap pengrajin tersebut.
KOLEKTOR Selain untuk sekadar mainan, clay juga dikoleksi. Kerajinana clay dibeli tidak hanya untuk koleksi sebagai ekspresi seni, tetapi juga untuk pemberian hadiah (championship), buah tangan (oleh-oleh), kado spesial untuk orang-orang terdekat. Dunia Mini milik Ina Chandra ini memiliki show room dan work shop di Kemang Pratama II Blok AD No.3, telepon 84311447 Bekasi Timur. Ia mengaku mendapatkan bahan baku tanah liat dengan mengimpor langsung dari Bangkok atau Jepang. Harganya pun cukup mahal, dari Bangkok dibeli Rp 85.000 per ons, sedangkan jika impor dari Jepang sekitar Rp 140.000 untuk tujuh warna. “Kami memilih bahan baku tanah liat sintetik karena memiliki standardisasi mutu yang lebih baik,” ujarnya. Bisnis pajangan rumah dari bahan tanah liat ini, diakui Ina Chandra, memang tidak dijual di pasar ritel modern di Indonesia. “Kami lebih memasarkannya di pa meran-pameran atau langsung di show room kami. Kalau di pameran, ekspektasi kami lebih kepada buyer luar negeri yang memang hobi seni,” tuturnya. Di saat pameran pun, lanjutnya, Dunia Mini tidak memiliki target khusus dalam penjualan produknya.“Ini lebih pada peluang bisnis untuk kami untuk promosikan produk. Biasanya, justru setelah
MAJALAH INFO PDN
pameran para buyer itu melakukan pembelian,” ungkapnya. Memang, nilai produk seni seringkali tidak dihitung dari besar angka rupiah bahan material saat pembuatannya, namun lebih banyak ditentukan oleh kaca mata estetika yang sulit terukur secara nominal. Sampai saat ini produksi secara kontinyu, terutama dilakukan dengan mencoba menghasilkan kreasikreasi terbaru. Sementara itu, dengan dibantu empat orang karyawan ia juga menerima pesanan khusus dari pelanggan. Saat ini, dikatakannya, pembeli meliputi area Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan bahkan ia pernah juga mendapatkan pesanan dari Jepang, Singapura dan Australia. “Kapasitas produksi tidak tetap. Namun rata-rata mencapai ratusan buah tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dari pembuatannya,” ucapnya.
WARNA SANGAT MENENTUKAN KEINDAHAN PRODUK TERSEBUT. PENGRAJIN KAMI MEMANG BANYAK, TETAPI UNTUK URUSAN PEMBERIAN WARNA MASIH TETAP SAYA YANG HARUS MENGARAHKANNYA.
Kerajinan clay saat ini cukup di g a n d r u n gi . B e r b a g a i p ro d u k di buat, mulai dari aneka jenis maka nan, kue, sayuran, roti, minuman, sampai miniatur gerobak bakso, gerobak martabak, de sain kota, pasar, pa brik, dan sebaginya. Padahal, awal nya clay ha nya digu nakan untuk produk ti ruan anek a bonek a. Be gitulah kesan sepintas bila kita melihat hasil ke rajinan clay yang persis se perti aslinya. (hmz)
37
Ekonomi Kreatif
Menyulap Kaleng Bekas
Menjadi Rupiah Kaleng bekas pakai biasanya dibuang begitu saja atau dikumpulkan dan dijual ke tukang loak. Ditangan Lani Cahyaningsari (35), bendabenda tersebut mempunyai nilai yang lebih dari sekedar barang bekas. Perempuan yang biasa disapa Lani itu, menyulap kaleng-kaleng itu menjadi barang yang indah, punya daya jual, dan yang terpenting, bisa dimanfaatkan kembali.
K
aleng kerupuk, itulah yang mengilhami ibu berambut ikal ini dalam menjalani usahanya hingga sekarang. Tepatnya tahun 2000, saat ia membeli sebuah kaleng kerupuk untuk menambah koleksi pernakpernik interior rumahnya. Kondisi kaleng yang ia beli tak bermotif serta bercorak sama sekali, alias polos. Melihat kepolosan itulah, ibu yang mempunyai ketertarikan pada seni lukis ini, mencoba menggoreskan kuas lukisnya pada kaleng tersebut. “Saya iseng melukisnya dan ditaruh di galeri milik keluarga” ujarnya. Ternyata para pengunjung tertarik untuk membelinya. Awalnya ia hanya membuat lima buah. Tak sampai menunggu lama, lima kaleng kerupuk yang dilukis itu habis dibeli. Kemudian, ia mencoba lagi membuat sepuluh buah. Dengan ukuran yang bervariatif. “Ternyata, alhamdulilah habis juga,” tutur ibu tiga anak itu. Sebelum memilih kaleng, ia juga pernah menggunakan kayu sebagai media lukisnya. Pada 1998, saat bersama kedua iparnya yaitu Yuke Roswenda (29) dan Rini Rosita (36). Kebetulan, keluarga dari suaminya memiliki ketertarikan yang sama di dunia lukis dan ingin menjadikan hobi tersebut sebagai mata pencaharian. Kemudian, ayah mertuanya menyediakan tempat di salah
38
satu sudut restoran milik nya sebagai galeri bersama.
IN NS Jl. K Ra en Res in t Ra y gu a Cil o Ga oran na a l n e n, Ja dak K ri: k T 08 elep arta KO N 1 S o o 02 5-19 n : elata .2 1-9 14 n . 51 557 37 10 8 0
u, Seiring berjalannya waktu, n lukis dengan karakter dan aliran ain, masingyang berbeda satu sama lain, masing menemukan gayanya sendiri. Yuke memilih tetap menggunakan media kayu dan Rini memilih kain. Ibu lulusan Arsitektur, Universitas Trisakti ini akhirnya memilih media kaleng.
Mulailah ia serius menekuni seni lukis kaleng d mengembangkandan n nya. Sesuai dengan nama manya, kaleng lukisnya diber diberi nama ‘Kaleng Lani’.
Tak hanya terpaku pada kaleng kerupuk, beragam jenis kaleng ia gunakan. Mulai dari susu kental manis maupun susu formula, kaleng biskuit dan sebagainya. Produk yang dihasilkan pun semakin
MAJALAH INFO PDN
Potensi UMKM yang menyelenggarakan bazar. Cara ini dinilai sangat efektif dan murah. “Sebagai pemula, bazar di sekolah sangat efektif untuk memasarkan sekaligus memperkenalkan produk,” jelasnya. Pada 2004, ia mendapat kesempatan yang diharapkannya selama ini. Ia ditawari untuk menggelar Kaleng Lani di Jakarta Hall Convention Center (JHCC) bersama produk-produk lain dari seluruh Indonesia. Tapi masih ada satu kendala lagi, biaya yang harus dikeluarkannya masih cukup besar, masih di atas kemampuannya. Karena itu ia berusaha menemui panitia penyelenggara untuk m mendapat keringanan biaya biaya. Usahanya berhasil, ia pu pun mendapat separuh h harga, tentu dengan fasilitas yang terbatas. FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
bermacam-macam seperti : tempat pensil, kotak cd, kotak majalah, lampu, jam, kotak surat, tempat tisu, celengan, tong sampah, souvenir ulang tahun, dan masih banyak lagi. Ada beberapa ciri khas khusus yang terdapat pada pro duk nya, diantaranya : objek gambar anak-anak, warna yang cerah, dan bisa ditulis nama, jadi sangat cocok untuk souvenir ulang tahun, kado ulang tahun, kado kelagainya. Tak hiran, perkawinan, dan sebagainya. mbeli hasil heran jika banyak yang mau membeli ak, remaja karyanya. Mulai dari anak-anak, sampai ibu-ibu. kin banyak, Semakin hari, permintaan semakin hingga ia harus bekerjasamaa dengan gumpulkan pedagang jus buah untuk mengumpulkan ntal manis. kaleng-kaleng bekas susu kental ya pun seMenariknya, di depan rumahnya an tulisan, ngaja ia sediakan tong dengan ang kaleng “Terima kasih ya sudah membuang susu bekas di sini”. aca tulisan Ia berharap, dengan membaca itu, orang yang di rumah mempunyai emana kaleng bekas dan bingung kemana membuangnya, akan tergerak untuk membuang di tong itu. Ternyataa cara itu membuahkan hasil. Banyak orang yang membuang kaleng bekas, bahkan us lima ada yang membuang sekaligus MAJALAH INFO PDN
bahkan sepuluh kaleng. Bagaimana, dimana, berapa? a? Untuk menciptakan se buah h kar k ya, t tentunya me lalui sebuah proses. Me ngenai pembua tan nya, ia melukis sebuah gambar atau tulisan pada kaleng dengan menggunakan cat acrilyc. Pemb tannya sendiri dilakukan bua dirumahnya yang sekaligus workshop. Dengan dibantu di tiga pekerja sebagai pelukis dan da beberapa orang yang mengerjak mengerjakan bentuk kaleng sesuai pesanannya pesanannya. Biasanya k kita melukis di kanvas, lalu apa bedany bedanya melukis di kaleng? Pada dasar dasarnya sama. Kalau di kanvas lukisan lebi lebih detail, bertema. Sebaliknya, kalau di ka kaleng lebih sederhana. Tak ru terlalu rumit. Yang membedakan dar bentuk alasnya. Kaleng ha nya dari bung kanvas datar, jelasnya. cem bung, Selain dipaj dipajang di galeri, Kaleng Lani juga dipam dipamerkan di bazar-bazar, yang bersk berskala kecil maupun nasional. ing produknya dikenal oleh Ia ingin masya masyarakat yang lebih luas. Ia berk berkeliling dari sekolah ke sekolah
Akhir desember lalu dan awal tahun ini, ia juga mengikuti pam meran Green Festival di are area Parkir Timur Senayan, Jakar Jakarta Selatan dan Mal M Cit Depok, Jawa Barat. Margo City Pameran itu membawa dampak yang cukup besar, sesuai dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya. Banyak media yang ingin meliput, termasuk stasiun televisi. Kaleng Lani kian dikenal dan makin banyak pula yang memesan. Omsetnya bertambah besar. Saat ini, omset Kaleng Lani sudah mencapai nilai antara 6 sampai 10 juta rupiah per bulan. Dengan harga yang ditawarkan relatif terjangkau dari Rp. 15 ribu – Rp. 400 ribu. Selain menjual produk, ia juga membuka kelas melukis kaleng untuk anak-anak di rumahnya. Dalam satu kelas terdiri dari 25 anak, dengan tarif Rp. 50 ribu per anak. Ia ingin memperkenalkan sejak dini pada mereka, bagaimana mencintai serta peduli pada lingkungan. Salah satunya melukis dengan memanfaatkan barang-barang bekas (kaleng). Jadi, mulai sekarang manfaatkanlah barangbarang bekas yang ada disekitar kita. Jika kita mempunyai kemauan serta kreatifitas, tentunya akan menghasilkan sesuatu yang berguna bahkan bernilai ekonomis tinggi. Selain itu, kita turut mengurangi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah anorganik ini. (eks)
39
Agenda
MENDAG MELAKUKAN PENINJAUAN KE PASAR INDUK BERAS CIPINANG Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bersama Menteri Pertanian Suswono, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Dirut Perum Bulog Soetarto Alimoeso hari ini (21/01/2010) melakukan peninjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta, guna mengatisipasi ketersediaan stok dan memantau harga beras pada dua bulan terakhir ini. Mendag mengatakan, peninjauan ini difokuskan untuk melihat dan mengecek langsung kondisi pasokan, ketersediaan, distribusi dan perkembangan harga beras di pasar Induk Beras Cipinang khususnya pada saat paceklik akibat mundurnya masa tanam dan masa panen 2009-2010.
FORUM ADVOKASI TEKNIS BAGI PEDAGANG PEMILIK WARUNG TRADISIONAL
Pusat Dagang Kecil dan Menengah, Kementerian Perdagangan hari ini (19/01/2010) di Jakarta menyelenggarakan Forum Advokasi Teknis Bagi Pedagang Pemilik Warung Tradisional. Forum dibuka oleh Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah, Kementerian Perdagangan Srie Agustina, bersama Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan Dede Hidayat. Forum dengan tema “Meningkatkan Daya Saing Warung Tradisional Melalui Pembenahan Manajemen Secara Moderen” ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan pengelolaan warung tradisonal kearah yang lebih baik dan lebih berdayasaing, terhadap warung moderen. Dalam forum ini dibahas materi yang terkait dengan manajemen pengelolaan warung antara lain pentingnya
40
penerapan perlindungan bagi konsumen, pentingnya membangun komoditas, manajemen logistik warung, sistem pengelolaan keuangan warung tradisional, akses pembiayaan bank, dan sistem distribusi produk pembinan warung tradisional dengan pemasok. Sebagai nara sumber dalam forum ini adalah Agusdin Pulungan dari Danasoe Consultant, Agus Afief dari Praktisi dan Konsultan Manajemen, sederhana dan Arif Bowo Sasongko dari Konsultan Manajemen Keuangan, dengan moderator Ida Rustini Kabid Iklim Usaha dan Pemasaran pada PDKM. Forum Advokasi Teknis ini diikuti 75 peserta wilayah disekitar Jabodetabek yang merupakan pemilik warung tradisional.
MENDAG MENINJAU PASAR MURAH DI RUSUN ANGKE TAMBORA Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu hari ini (20/01/2010) melakukan peninjauan Pasar Murah Sembako minyak goreng, beras dan gula di Rumah Susun Kelurahan Angke Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Didampingi Wali Kota Jakarta Barat yang diwakili Asisiten Walikota Bidang Perekonomian dan Administrasi, LD. Andy, Kepala Sudin Koperasi, UKM dan Perdagangan dan Camat Tambora Mendag melakukan penjualan langsung kepada masyarakat sekitar. Menurut Mendag, Pasar Murah ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok dan membantu mengurangi beban masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan adanya Pasar Murah ini diharapkan masyarakat Jakarta Barat khususnya yang berada di Rumah Susun Angke Tambora dapat terbantu untuk dapat membeli sembako dengan harga murah, demikian ditegaskan Mendag. Pasar Murah Rusun Angke ini diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan BULOG, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Provinsi Jakarta serta para produsen minyak goreng dan gula. Pada pasar murah ini dijual barang kebutuhan pokok yaitu minyak goreng dengan jumlah 5000 liter dengan harga Rp. 7.500,-/kg, gula pasir 5000 kg dijual dengan harga Rp. 9000,-/kg dan beras 10.000 kg dijual dengan harga Rp. 5.500,-/kg.
RAPAT KERJA LANJUTAN MENDAG DENGAN ANGGOTA KOMISI VI
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu bersama Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar serta para pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perdagangan hari ini (25/01/2010) di Jakarta mengadakan Rapat Kerja Lanjutan dengan Anggota Komisi VI DPR RI. Rapat Kerja yang berlangsung di ruang rapat Komisi VI tersebut dengan agenda utama penyampaian jawaban/tanggapan Menteri Perdagangan atas pertanyaan lisan Anggota Komisi VI DPR pada Rapat Kerja tanggal 16 Nopember 2009. Pada kesempatan tersebut, Mendag menyampaikan jawaban/tanggapan terkait dengan masalah penyelundupan/impor illegal, impor barang konsumsi (gula, minuman beralkohol) dan ekspor rotan & pupuk, RUU Perdagangan, pengaturan pasar modern, pengamanan perdagangan, perwakilan luar negeri, program Aku Cinta Indonesia (ACI), standardisasi/SNI serta stimulus fiskal.
PERTEMUAN INFORMAL MENDAG DAN PARA DUTA BESAR NEGARA SAHABAT
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu hari ini (11/01/2010) di Jakarta melakukan pertemuan informal dengan para Duta Besar Perwakilan negara-negara sahabat. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan rasa terima kasih atas ucapan selamat tahun baru dan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Mendag Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II. Pada pertemuan yang juga dihadiri Wamendag dan para Pejabat Eselon I dan II tersebut, Mendag menyampaikan selamat tahun baru dan berharap agar di tahun mendatang pemerintah dari masing-masing negara dapat bekerjasama lebih erat lagi serta dapat memperbaharui komitmen dalam MAJALAH INFO PDN
Agenda hubungan bilateral. Dalam kesempatan ini Mendag juga memperkenalkan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar kepada para tamu. Kepada para tamunya, Mendag juga menjelaskan kinerja yang diraih dalam perekonomian Indonesia tahun lalu cukup baik seperti pertumbuhan yang positif, inflasi rendah dalam 10 tahun terkahir dan kinerja stok market terbaik ke-7 di Asia Pasifik. Tahun ini Pemerintah akan terus melanjutkan reformasi dan memperbaiki iklim investasi dan usaha termasuk infrastruktur. Dalam 5 (lima) tahun ke depan, target Kementerian Perdagangan yaitu lisensi dan perizinan akan dilakukan secara online dalam 1 hari, demikian pula dengan NSW untuk prosedur eksporimpor. Kami juga akan terus mereformasi Kementerian Perdagangan seperti yang dilakukan oleh Kementerian lainnya, demikian dikatakan Mendag. Para Duta Besar yang hadir pada pertemuan informal tersebut yaitu Duta Besar Swedia Mr. Ewa Polano, Duta Besar Slovakia Mr. Stefan Rozkopal, Duta Besar Maroko Mr. Mohamed Majdi, Duta Besar Singapura Mr. Ashok Mirpuri, Duta Besar Thailand Akrasid Amatayakul, Duta Besar Jepang Kojiro Shioriji, Minister Counsellor Mozambique Mr. Benedito Nassone, Head of the Delegation of the European Commission Mr. Julian Wilson serta Chief Repersentative JICA Indonesia Office Mr. Takashi Sakamoto.
MENDAG MENYERAHKAN DIPA KEMENDAG TAHUN ANGGARAN 2010 Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, hari ini (07/01/2010) menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2010 Kementerian Perdagangan. Mendag menyerahkan DIPA tahun anggaran 2010 Kementerian Perdagangan kepada Sekretaris Jenderal Kemendag Ardiansyah Parman, Inspektorat Jenderal Kemendag Eddy Suseno, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) Subagyo, Ditjen Perdagangan Luar Negeri (Ditjen DAGLU) Diah Maulida, Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional (Ditjen KPI) yang diwakili Sekretaris Ditjen KPI Chrisnawan Triwahyuardhianto, Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Hesti Indah Kresnarini, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Deddy Saleh dan Badan Penelitian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Muchtar.
MAJALAH INFO PDN
MENDAG PANTAU HARGA SEMBAKO DAN STOK BERAS DI JAWA TENGAH
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu dalam kunjungannya ke Jawa tengah (23/01/2010) selain untuk melakukan Panen Perdana Padi Musim Tanam 2009/2010 di desa Pandaan Kudus juga melakukan pemantauan harga sembako dan stok beras di Gudang Bulog. Usai melakukan Panen Perdana Padi, Mendag bersama Mentan Suswono, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan Direktur Bulog Sutarto Alimoeso melakukan kunjungan ke Pasar Karanganyar dan Gudang Bulog Kabupaten Demak. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung perkembangan harga kebutuhan pokok dan ketersediaan stok beras di Jawa Tengah. Untuk harga rata-rata nasional beras (kualitas medium) sampai dengan tanggal 22 Januari sebesar Rp. 6.275/kg naik sebesar 8,12 jika dibandingkan dengan harga rata-rata pada bulan Desember 2009 yaitu Rp. 5.803/kg. Sedangkan untuk stok beras secara nasional, awal tahun 2010 mencapai 5.052.381 ton dengan sasaran produksi beras pada bula Januarai sebesar 1.253.182 ton, sehingga jumlah ketersediaan beras pada bulan Januari mencapai 6.305.563 ton. Ini diperkirakan cukup untuk memenuhi 2,37 bulan kebutuhan dilihat dari kebutuhan beras masyarakat per bulan sebesar 2.655.179 ton.
MENDAG SAMPAIKAN BRIEFING AWAL TAHUN 2010
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman, hari ini (05/01/2010) memberikan penjelasan kinerja Kementerian Perdagangan tahun 2009, rencana kerja perdagangan 2010. Mendag pada
konferensi pers menyampaikan bahwa kebijakan dan program strategis tahun 2010-2014 akan difokuskan pada peningkatan daya saing dan penataan sistem distribusi nasional yang menjamin ketersediaan dan kelancaran arus barang dan jasa, kepastian usaha dan perlindungan pasar dan konsumen. Mendag lebih lanjut mengatakan, program peningkatan dan pengembangan perdagangan akan difokuskan untuk meningkatkan ekspor nonmigas dengan produk ekspor yang lebih berkualitas dan beragam, perluasan pasar tujuan ekspor, serta pengamanan dan pengembangan pasar domestik, juga menekankan pentingnya menjaga sumber pertumbuhan pasar dalam negeri yang besar dan berpotensi. Briefing Awal Tahun 2010 ini dihadiri oleh jajaran Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
MENDAG TURUT PANEN PERDANA PADI MUSIM TANAM 2009/2010 Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bersama Menteri Pertanian Suswono, Direktur BULOG Sutarto Alimoeso, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan Bupati Kudus M. Musthafa melakukan Panen Perdana Padi Musim Tanam 2009/2010 di Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Jawa Tengah, Sabtu 23 Januari 2010. Usai melakukan panen perdana, Menteri Perdagangan bersama Menteri Pertanian dan Direktur Bulog melakukan peninjauan stand pameran produk pertanian dan dilanjutkan temu wicara dengan para kelompok tani yang dipandu oleh Bupati Kudus. Dalam sambutan temu wicara Menteri Perdagangan antara lain menyampaikan bahwa selama ini kerjasama antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Pertanian terus ditingkatkan. Dijelaskan Mendag bahwa antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian akan dilakuan penandatangan perjanjian kerjasama untuk membantu petani melalui instrumen Resi Gudang, membangun gudang seta memperbaiki gudang yang sudah ada. Pada temu wicara yang juga dihadiri para Bupati, Kepala Dinas Pertanian serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan tersebut juga diserahkan bantuan benih padi Non Hibrida kepada beberapa kelompok tani.
41
Frame
Tren Berdagang Pakai Mobil “Teknik berdagang, ibarat bermain sepak bola, perlu strategi juga spekulasi agar terjadi gol (transaksi barang terjual itu ada)” kata Riyanto (35), pedagang perabotan asal Pekalongan yang kerap berkeliling dengan menggunakan pick-up-nya. Tentang strategi apa yang dimaksud, Riyanto-pun yang juga punya hobi sepak bola lebih jauh menjelaskan, “Yaa.. mesti ulet menjemput bola (berkeliling dengan pengeras suara) khususnya kewilayah pemukiman warga yang cukup padat, dengan tetap menghitung pengeluaran untuk bensin, juga mobil pick-up yang digunakan selain irit juga mesti ramping agar bisa masuk ke jalan-jalan yang sempit, yang penting warga setempat tidak merasa terganggu saat kita lewat” tegas Riyanto Ternyata bukan hanya Riyanto yang berdagang dengan menggunakan mobil, tapi juga pedagang helmet, pedagang kue, pedagang ice cream, pedagang susu, bahkan pedagang motor, dan lain-lain, kerap menggunakan kendaraan roda empat untuk menjajakan barang dagangannya. Meskipun demikian, tidak semua mereka berdagang dengan berkeliling, sebagian diantara mereka lebih memilih untuk mangkal disatu titik (rata-rata dipinggir jalan) dan ada juga yang selalu mangkal (melapakkan mobilnya) dimana lokasi keramaian berlangsung. Maraknya pedagang yang berjualan dengan menggunakan mobil tampaknya bukan saja telah menjadi tren dalam berdagang, tapi juga rata-rata sudah menjadi rutinitas mereka dalam memenuhi kebutuhan. Karena sebagian besar dari pengakuan mereka, berdagang pakai mobil bukan saja efektif dalam membuka prospek penjualan (mendapat keuntungan) tapi juga dinilai efektif dalam hal pengeluaran karena bebas biaya sewa tempat, paling hanya mengeluaran sedikit biaya bensin yang terukur dan retribusi parkir.
TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR
42
MAJALAH INFO PDN
Frame
MAJALAH INFO PDN
43