ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PILIHAN ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN PRODUK PERAWATAN WAJAH DI WILAYAH CIRENDEU (Study Kasus Pada Merek Ponds dan Sariayu)
Diajukan Oleh : Nama
: Nurfauziah
NIM
: 104081002445
Fak/Jur
: Ekonomi/Manajemen
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M
1
ABSTACT This study is conducted based on the fact that there are many facial product brands distributed in the market. The effect of economic crisis striking Indonesia caused the the cange of attitude pattern of the customers. This condition make facial product manufactures rearrange marketing program which has been set up. Customer’s attitude toward a product has very important meaning for the manufacturer in creating marketing program, and there is general assumption that the customer’s attitude serves as strong factor the predict customer’s behavior, to predict product demand in the future and to develop appropriate marketing program. The purpose of this study is : (a) to analyze factor’s attribute choice that could influence cutomer’s attitude toward Ponds and Sariayu branded facial product. This study was carried out in Cirendeu toward 120 respondent as the sample of the study. The sampling technique is “Judgment sampling”, meanwhile the data collection applied interview and questionnaire techniques. The method applied is semantic variance scale. The examination of this study applied Fishbein Model, factor analysis. The result of this study indicated that : (1) customers have positive attitude toward Ponds and Sariayu branded facial product. The attribute of price has the highest positive score compared with another attribute score of each Ponds facial product, and attribute package has the highest positive score compared with another attribute score of each Sariayu facial product.
Keywords : Factor Analyze, Attribute, Customer’s Attitude, Cosmetic
ii 2
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan atas kenyataan bahwa banyak sekali merek produk perawatan wajah yang beredar di pasar. Adanya pengaruh krisis ekonomi yang melanda Indonesia, dapat menyebabkan perubahan perilaku konsumen. Keadaan ini mengharuskan produsen produk perawatan wajah melakukan penyesuaian kembali terhadap program pemasaran yang teelah disusun. Sikap konsumen terhadap produsen sangat penting artinya bagi perusahaan dalam pembuatan program pemasaran serta ada anggapan umum bahwa sikap konsumen merupakan faktor yang kuat untuk memprediksi perilaku konsumen, meramalkan permintaan produk pada masa yang akan datang dan untuk mengembangkan program pemasaran secara tepat. Tujuan penelitian ini adalah : (a) untuk menganalisis faktor-faktor pilihan atribut yang mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu Penelitian dilakukan di wilayah Cirendeu terhadap 120 responden sebagai sampel penelitian. Teknik yang digunakan adalah “Judgment Sampling”, sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Metode yang digunakan adalah skala beda semantik. Pengujian penelitian ini menggunakan Model Fishbein, analisis faktor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) konsumen memiliki sikap positif terhadap produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu. Atribut harga memiliki skor paling tinggi untuk produk perawatan wajah merek Ponds dan atribut kemasan memiliki skor paling tinggi untuk produk perawatan wajah merek Sariayu.
Kata Kunci : Analisis Faktor, Atribut, Sikap Konsumen, Kosmetik
ii 3
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT , yang telah menciptakan seluruh alam beserta isinya. Yang maha pengasih tiada lagi maha penyayang kepada seluruh umat. Selawat serta salam selalu tercurah kepada pembawa pelita saat dunia masih gelap dan penerang hati serta jalan manusia, kekasih Allah, Rasulullah SAW. Atas berkat rahmat, hidayah, dan inayah dari Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas untuk memenuhi salah satu syarat, guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi
ini
berjudul
“Analisis
Faktor-faktor
Pilihan
Atribut
Yang
Mempengaruhi Sikap Konsumen Produk Perawatan Wajah di Wilayah Cirendeu (Study Kasus Pada Merek Pond’s dan Sariayu)”. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Kritik dan saran akan penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Dalam menyusun skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Ayah dan mamah (H.Eddy H.Samblun dan Hj. Nurlailah), terima kasih yang tak terhingga untuk semua do’a yang selalu dipanjatkan, dukungan moril dan materilnya yang mungkin tidak akan bisa terbayar. “Ayah dan Mamah makasih yah buat semua dukungannya, do’anya, uangnya buat biaya kuliah. Ziah berharap dukungan dan do’anya terus ada sampe selamanya. Maaf kuliahnya kelamaan, malah kawin duluan!!! Tapi akhirnya ziah bisa bikin ayah dan mamah tersenyum bangga, itu semua karena kita saling menyayangi dan mencintai”. 2. Untuk suami dan anak ku tercinta (Hendra Supeno dan Elzha Laila Habiba) kalian berdua belahan jiwaku, semangat hidupku. “terima kasih Pah udah sabar nurutin kemauan aku, kasih sayang yang selalu kamu berikan adalah semangat dalam hidup aku. Aku sayang kamu ko…(jgn pernah merasa bosen yah sama aku)”. “Elzha do’ain mamah yah supaya mamah bisa ngedidik kamu menjadi anak yang cerdas dan solehah, Elzha harus jadi sarjana juga seperti mamah. Mamah sayang Elzha”.
4
3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis serta bersedia meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan arahan yang begitu ikhlas dan penuh kesabaran untuk penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 4. Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku pembimbing II sekaligus ketua jurusan Manajemen, terima kasih telah banyak memberikan bimbingan, saran, masukan, semangat, dan nasihat sehingga skripsi ini terselesaikan. 5. Untuk kakak dan adik2 ku tercinta (Ka Uus, Bang Awal, Agil, kaysa) “Makasih ya do’a dan dukungannya” (Milla dan Maiza) “adikku kalian harus tetap bersemangat jangan pernah kecewain ayah dan mamah yah, kita harus bangkit untuk ayah dan mamah”. 6. Untuk Mertuaku (Bpk Supeno dan Ibu Mela) dan untuk kakak2 iparku dan keponakanku (-bang wahyudi,ka nur,rian-,-ka eni,bang saal,erwin,alpin,teguh,-ka ati,bang miswan,wanti,tikno,nur,yusuf,ines-,-ka ani,ka dedy,deni,sultan-,ka ipah,ka ibnu,haykal,nayla,zahira). “terima kasih do’a dan suportnya yah…..”. 7. Untuk Keluarga besar H. Matrojih (alm) dan H. Samblun (alm), “akhirnya ayah dan mamah ziah bisa jadiin anaknya seorang sarjana, dari hasil jerih payah mereka berdua”. 8.
Untuk teman-teman dan sahabat-sahabatku..”Firda makasiiiiiiiih banget udah bantuin semuanya dari mulai proposal sampe selesai, makasih ya bu semoga lahirannya lancar ya amienn..”, “Irma, gw ketinggalan nie sama lu, firda, dan heni. Malah gua kawin duluan,tapi makasih ya..” dan tidak lupa “ Heni, woiiii cepetan kawin, tinggal heni yang belum nyesel lu…hehehehe…makasih yah hen dukungan dan do’anya”, dan untuk adik kelas ku Intan Suti “Intan makasih atas kebersamaan kita selama ini dan sukses juga kompre kita”.
9. Bpk. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 10. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen FEB terima kasih telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat kepada penulis, semoga Allah SWT selalu mencurahkan Rahmatnya untuk kalian semua. Amin. 11. Seluruh Staff bagian akademik dan keuangan FEB Ibu Umi, Pak Rahmat, Ka Heri, Pak Bambang dan yang lainnya. v
5
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan informasi bagi penelitian selanjutnya. Skripsi ini bukanlah apa-apa dibandingkan dengan kebaikan dan jasa orang yang telah membantu penulis selama ini. Terima kasih.
Tangerang, November 2010 Penulis,
Nurfauziah
vi 6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari zaman ke zaman setiap wanita di seluruh dunia selalu ingin berpenampilan menarik, cantik, menawan, dan enak untuk dilihat. Salah satu upaya para wanita untuk menjaga dirinya agar tetap menarik, cantik, menawan dan enak untuk dilihat adalah dengan cara merawat diri, termasuk salah satunya adalah merawat wajah. Dengan
semakin
berkembangnya
zaman
maka
semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan, dan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka lahirlah perusahaan-perusahaan yang mulai memproduksi berbagai macam produk perawatan wajah untuk memenuhi kebutuhan para wanita pada saat ini. Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi produk perawatan wajah yang dapat menghasilkan wajah cerah, awet muda, putih, dan bersih yang selama ini didambakan para wanita. Perusahaan-perusahaan produk perawatan wajah mulai mengenalkan produknya kepada masyarakat melalui media iklan dalam ajang promosi produkproduk yang mereka miliki. Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk, baik berbentuk suatu benda maupun berbentuk jasa, kepada seseorang atau pembeli potensial. Komunikasi selain iklan antara perusahaan dengan masyarakat adalah melalui word of mouth. Karena, word of mouth merupakan salah satu penerapan dari variabel yang ada pada marketing mix yaitu promosi. Dengan menggunakan strategi word of mouth maka perusahaan dapat lebih mempromosikan produknya dengan cara promosi yang mendalam. Yaitu dengan lebih banyak menerangkan
7
kepada masyarakat tentang produk, kegunaan produk, manfaat produk, dan untuk siapa produk tersebut dipasarkan. Dan masyarakat pun dapat lebih jelas bertanya tentang produk perawatan wajah tersebut. Tetapi iklan juga memiliki kekuatan yang membuat konsumen terdorong dan terbujuk untuk membeli produk yang di iklankan tanpa harus merasakan, melihat maupun merasakan produk tersebut terlebih dahulu. Dengan penayangan iklan yang berdurasi cukup panjang dan dilakukan secara berulang, maka otomatis akan menciptakan ingatan akan suatu merek dalam benak konsumen. Maka dengan adanya promosi melalui iklan dan word of mouth perusahaan
akan
mengetahui
sikap
konsumen
terhadap
produk
yang
dipromosikan. Dan iklan juga akan memancing kaum hawa untuk mencoba berbagai macam produk perawatan wajah seperti Ponds dan sariayu. Dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, PT. Unilever mengeluarkan produk perawatan wajah untuk wanita dengan merek Ponds. Dengan terus melakukan berbagai macam inovasi produknya. Melalui produk awal yang dikeluarkan Ponds dengan segmentasi yang terbatas, dalam arti semua konsumen wanita baik remaja maupun dewasa yang dilihat dari penayangan iklan Ponds selama ini bisa menggunakan produk Ponds, hingga saat ini Ponds berinovasi dengan mengeluarkan produk yang khusus diformulasikan bagi wanita yang mengalami tanda-tanda penuaan dini, sebut saja rangkaian Ponds Age Miracle dengan statement “Keajaiban Dalam 7 Hari”. Selain produk Ponds ada juga produk perawatan wajah yang juga selalu mengeluarkan inovasi-inovasi produknya yaitu Sariayu. Akan tetapi Sariayu dikenal masyarakat terlebih dahulu dibandingkan dengan produk Ponds. Dalam Indonesia Original Brands (TOP 250) Sariayu (PT. Sariayu Indonesia)
8
mendapatkan banyak penghargaan diantaranya adalah IBBA (Indonesia Best Brand Award) pada tahun 2008 peringkat 1 kategori alas bedak, tahun 2009 peringkat 1 kategori alas bedak. Platinum Brand tahun 2008 dan 2009 kategori alas bedak, dan Brand Share tahun 2009 sebanyak 23,8% kategori alas bedak, WOM tahun 2009 peringkat ke 3 kategori susu pembersih dan lipstick, pangsa pasarnya menguasai 40% pasar kosmetik dan personal care kelas bawah. Ponds (PT.Unilever) juga pernah mendapatkan penghargaan IBBA (Indonesia Best Brand Award) pada tahun 2005-2007 peringkat 1 kategori pelembab wajah, peringkat 4 kategori bedak wajah, peringkat ke 3 kategori susu pembersih, peringkat ke 3 kategori face tonik, dan peringkat 1 kategori pemutih wajah. Tidak hanya itu, bukti keseriusan produsen ke-dua merek tersebut terbukti dalam Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA), selang satu tahun berikutnya yaitu pad tahun 2008. Berdasarkan survey di enam kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makasar. Dengan jumlah responden sebanyak 10.500 orang dengan kriteria usia 15 tahun sampai dengan usia 65 tahun.
9
1
Tabel 1.1 Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) Peringkat merek-merek paling memuaskan berdasarkan ICSA 2008 Merek QSS VSS PBS ES TSS Sabun Pembersih Wajah Biore 4,060 3,933 4,042 3,787 3,964
2
Ponds
4,090
3,919
4,057
3,726
3,959
3
Olay
4,092
3,948
3,942
3,721
3,932
4
Sariayu
4,130
3,922
4,009
3,410
3,884
5
Nivea
3,944
3,725
4,008
3,755
3,871
6
Shinzui
3,938
3,890
3,937
3,590
3,847
7
Dove
3,938
3,754
3,931
3,539
3,804
8
Clean & Clear
3,762
3,773
3,785
3,438
3,696
1
Ponds
4,326
Pelembab Wajah 4,128 4,325
4,001
4,203
2
Sariayu
4,147
3,958
4,023
3,819
3,993
3
Olay
4,103
3,879
4,067
3,746
3,957
4
Viva
4,013
3,978
3,987
3,682
3,920
5
Nivea
3,887
3,779
3,985
3,381
3,770
6
Hazeline
3,883
3,702
3,848
3,528
3,748
7
Mustika Ratu
3,896
3,642
3,838
3,529
3,735
8
Latulipe
3,773
3,553
3,650
3,402
3,602
No
Sumber : SWA 20/XXIV/18 september – 8 Oktober 2008
Keterangan dari tabel diatas, bahwa QSS (Quality Satisfaction Score) adalah Kepuasan terhadap kualitas produk/pelayanan, VSS (Value Satisfaction Score) adalah Kepuasan terhadap harga berdasarkan kualitas yang diterima, PBS (Perceived Best Score) adalah Persepsi tingkat kebaikan dari merek yang digunakan secara keseluruhan dibandingkan dengan merek-merek lain, ES (Expectation Score) adalah Kemampuan merek yang bersangkutan dalam
10
memenuhi ekspektasi pelanggan dimasa mendatang, TSS adalah Total Satisfaction Score. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada dua merek produk perawatan wajah yakni Ponds dan Sariayu. Masing-masing produsen pemegang merek selalu berusaha merebut perhatian konsumen mereka. Dalam hal ini industri kosmetik harus selalu memperhatikan akan kualitas produknya terutama komponen-komponen pada atribut produknya. Dimulai dengan mutu produk seperti, bila menggunakan produk tersebut tidak menimbulkan alergi ketika digunakan dan bahan atau formula yang digunakan harus terasa ringan dikulit. Sifat produkpun harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, seperti produk bersifat mencerahkan wajah maupun dapat membersihkan kulit wajah secara maksimal untuk kategori pembersih wajah baik sabun pembersih wajah (facial foam) maupun rangkaian susu pembersih wajah. Tidak hanya itu produsen juga harus berupaya merancang produknya, agar produk yang dikeluarkan mempunyai varian pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kulit wajah konsumen. Namun, beberapa hal diatas perlu ditunjang dengan kebijakan harga yang diberikan produsen. Karena, ada tipe konsumen yang tidak sensitive terhadap harga, maka penentuan suatu harga pembelian tidak terpaku pada tinggi atau rendahnya harga yang ditawarkan oleh produsen. Namun tidak jarang, dan tidak sedikit konsumen yang sensitive terhadap harga yang dibandrol untuk sebuah produk kecantikan. Kadangkala harga yang dibandrol perusahaan lebih tinggi untuk produk yang baru diluncurkan, dan hal itu dapat menimbulkan persepsi dalam benak konsumen, produk yang mahal adalah produk yang memiliki kwalitas yang
11
baik. Namun, tidak jarang perusahaan membandrol produknya dengan harga yang rendah (murah) untuk menarik dan mendapatkan konsumen baru. Untuk itu perusahaan haruslah menetapkan harga yang lebih bersaing dari harga produk perusahaan lain yang mengeluarkan produk lini produk yang sama. Agar konsumen terdorong untuk melakukan pembelian. Biasanya dalam menetapkan keputusan pembelian terhadap suatu produk,
konsumen
menggunakan
penetapan
harga
psikologis,
yaitu
membandingkan harga produk yang dilihat lebih awal dibandingkan dengan harga produk yang baru atau harga produk yang dilihatnya kemudian (Kotler, 1997:340). Lokasi pembelian dipandang cukup penting, juga merupakan suatu rangsangan pembelian bagi konsumen. Karena, semakin dalam mendapatkan suatu produk akan semakin mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi pembelian. Karena kebutuhan wanita akan suatu produk semakin lama semakin bertambah sesuai dengan kemajuan zaman dan perubahan iklim, maka perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perawatan wajah harus berupaya terus melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya. Konsumen wanita seperti ibu rumah tangga merupakan tipe pembeli yang lebih tertarik pada warna dan bentuk, bukan pada kegunaannya karena wanita lebih berperasaan dari para pria. Prabu Mangkunegara (2002:55). Apabila berbicara mengenai pemilihan merek yang akan dibeli oleh seorang konsumen maka sebenarnya aktifitas pemilihan sebuah produk atau merek tersebut biasanya berawal dari adanya kebutuhan dalam diri konsumen. Kemudian konsumen akan melakukan proses evaluasi berdasarkan informasi yang
12
ada dan akhirnya konsumen akan memilih merek yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Sebenarnya
bagaimana
konsumen
melakukan
evaluasi
dalam
pemilihan juga sulit diketahui secara pasti, 100% alasannya adalah karena hal tersebut diproses dalam otak mereka dan umumnya konsumen tidak menyadarinya secara langsung. Pada dasarnya pengambilan keputusan oleh konsumen itu bisa dibagi berdasarkan atribut produk atau dikenal dengan istilah attribut based choice (pilihan berdasarkan atribut) dan satunya lagi adalah berdasarkan sikap atau yang sering disebut sebagai attitude based choice (pilihan berdasarkan sikap). Attribute based choice adalah suatu proses dimana konsumen melakukan pemilihan merek yang akan dibeli dengan melihat kepada atribut dari produk tersebut. Misalnya seorang konsumen berencana mau membeli produk perawatan wajah, maka biasanya konsumen akan melihat beberapa alternatif produk perawatan wajah seperti : Ponds dan Sariayu. Apa yang akan dilakukan oleh konsumen tersebut?. Biasanya konsumen tersebut menetapkan kriteria atau faktor-faktor yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam otaknya untuk membeli sebuah merek. Kemudian konsumen tersebut akan mulai membandingbandingkan merek-merek tersebut berdasarkan kriteria seperti daya bersih yang mencerahkan dan memutihkan, kemasan, harga, merek, label, ukuran, dan promosi. Akhirnya konsumen tersebut akan memutuskan sebuah merek misalnya produk perawatan wajah merek Ponds setelah membanding-bandingkan merek tersebut berdasarkan faktor-faktor tersebut. Pilihan dengan melihat kriteria seperti daya bersih yang mencerahkan dan memutihkan, kemasan, harga, merek, label, ukuran, dan promosi itulah yang disebut dengan Attribute based choice.
13
Biasanya pengambilan keputusan berdasarkan sikap didasarkan atas kesan, intuisi, keyakinan maupun feeling atau perasaan. Kalau kita ambil contoh misalnya waktu konsumen mengambil keputusan berdasarkan pertanyaan “merek produk perawatan wajah mana yang anda senangi?” atau pertanyaan “merek apa yang paling anda percayai?” dan misalnya konsumen diatas tadi tidak mengerti mengenai produk perawatan wajah seperti bagaimana
daya bersih yang
mencerahkan dan memutihkan, kemasan, harga, merek, label, ukuran, dan promosi dan dia memilih hanya karena dia suka saja dengan merek Ponds misalnya, maka berarti konsumen tersebut mengambil keputusan berdasarkan hanya kepada perasaannya. Pilihan itulah yang disebut dengan attitude based choice. Banyak konsumen yang hanya merasa suka dengan suatu merek kemudian membelinya, padahal kualitas produknya belum tentu paling bagus. Suatu pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa inovasi itu sangat penting. Karena, konsumen selalu haus akan hal baru dan hal yang dapat memecahkan berbagai permasalahan mereka. Dan inovasi produk adalah jalan keluarnya. Sikap sebagai salah satu faktor eksternal, dapat mempengaruhi seseorang mengambil keputusan pembelian produk. Sikap konsumen merupakan respon atau penilaian yang diberikan konsumen secara konsisten, konsekuen, menguntungkan atau tidak menguntungkan, positif atau negatif, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.
14
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah : -
Faktor-faktor pilihan atribut apa saja yang mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian -
Untuk menganalisis faktor-faktor pilihan atribut apa saja yang mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu.
2. Manfaat penelitian
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan, aktivitas dan kebijakan pemasaran, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.
Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana belajar dan masukan bagi penulis dalam menerapkan teori pemasaran yang telah dipelajari terhadap kasus nyata yang relevan di perusahaan.
Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan bagi penelitian yang berkaitan dengan sikap konsumen dan diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca.
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran “Pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan” (Kotler dan Amstrong, 2003:7). Lebih lanjut Kotler dan Amstrong mengemukakan definisi pemasaran yaitu : “Pemasaran sebagai proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.” Hermawan Kartajaya (Briefcase Book Edukasi Professioal Syariah, 2005:15) mendefinisikan pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari satu inisiator kepada stakeholder-nya. Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi, dan mendisribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi. (Carl McDaniel dan Roger Gates, 2001:4). Berdasarkan definisi yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa arti pemasaran sangat luas mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak di produksi, menentukan harga
16
produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi, dan penyaluran atau penjualan produk tersebut.
Bauran Pemasaran Dalam melakukan pemasaran, perusahaan mengkombinasikan unsur-
unsur terkendali yang dikenal sebagai bauran pemasaran (Kotler dan Amstrong,2003:78). Adapun bauran pemasaran dibagi kedalam 4 (empat) kelompok yamg terkenal, yaitu ”4P” yang terdiri dari : 1. Produk (Product) Merupakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan ke pasar yang dapat dinikmati, digunakan maupun dikonsumsi oleh konsumen nantinya. 2. Harga (Price) Merupakan jumlah (Uang) yang dibayar untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan. 3. Tempat (Place) Dalam hal ini (bauran pemasaran) disebut sebagai distribusi. Dalam saluran distribusi dapat menunjukan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. 4. Promosi (Promotion) Merupakan
kegiatan
yang
dapat
mengkonsumsikan
tentang
keunggulan barang tersebut sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya. Dan kegiatan ini dapat disalurkan dengan berbagai cara antara lain: periklanan, personal selling, promosi penjualan.
17
B. Konsep Sikap konsumen 1. Definisi Sikap Konsumen, Yaitu : Menurut Hawkins dalam Noorhudha Muchsin (2002), sikap dapat didefinisikan sebagai cara kita berfikir, merasakan dan bertindak terhadap beberapa aspek. Sikap dalam kamus marketing juga didefinisikan sebagai kondisi mental atau akal budi tertentu yang mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negatif atau positif mengenai suatu obyek atau konsep, atau suatu keadaan acuh tak acuh yang menunjukan titik tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan. Ada tiga komponen dasar yang mendukung sikap seseorang, yaitu : o Kognitif, yaitu kepercayaan seseorang terhadap suatu obyek. o Afektif, yaitu perasaan seseorang mengenai suka tidak suka terhadap suatu obyek. o Perilaku, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu. Perlu kita ketahui bahwa sikap ini dilakukan konsumen konsumen berdasarkan pandangannya terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman atau dari yang lain. Sikap konsumen ini bisa merupakan sikap positif maupun negatif terhadap produk tertentu. 2. Ciri-ciri Sikap Konsumen Sifat dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif. Sifat negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauh dan tidak menyukai keberadaan
suatu
kecenderungan
obyek.
untuk
Sedangkan
mendekat,
sikap
menyukai,
positif
menerima
menimbulkan atau
bahkan
mengharapkan kehadiran suatu obyek tertentu. Selain memiliki dua sifat, Sikap juga memiliki ciri-ciri yaitu :
18
Sikap selalu menggambarkan hubungan subjek dan objek.
Sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi “dipelajari” berdasarkan pengalaman dan latihan .
Karena Sikap dapat “dipelajari” maka sikap dapat diubah meskipun sulit.
Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi.
Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan sangat beragam sesuai dengan objek yang menjadi pusat perhatiannya.
Dalam sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan. Sikap yang sudah berkembang dalam diri seseorang akan cenderung
dipertahankan dan sulit diubah. Meskipun demikian sikap seseorang masih dapat dibentuk maupun diubah. Untuk mengubah atau membentuk sikap seseorang, maka diharuskan melalui beberapa cara, yaitu : a. Adopsi Kejadian dan peristiwa yang terjadi secara berulang-ulang dan terus menerus, bertahap dan diserap ke individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap. b. Diferensiasi Adanya perkembangan dan pengalaman, intelegensi dan pengetahuan, maka ada hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri dan lepas dari jenisnya terhadap objek tersebut dapat terbentuk pula sikap tersendiri.
19
c. Integrasi Pembentukuan sikap terjadi secara bertahap, mulai dari berbagai pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu hingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut. d. Trauma Trauma merupakan pengalaman yang tiba-tiba dan mengejutkan yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. e. Generalisasi Pengalaman traumatic yang dialami seseorang pada beberapa hal tertentu dapat menimbulkan sikap negatif pada suatu hal yang sejenis. 3. Fungsi Sikap Konsumen Sikap menurut Loudon dan Bitta dalam Noorhudha Muchsin (2002) mempunyai empat fungsi, yaitu ; a. Fungsi Penyesuaian Fungsi ini mengarahkan manusia menuju obyek yang menyenangkan atau menjauhi obyek yang tidak menyenangkan. b. Fungsi Pertahanan Diri Bisa juga disebut dengan Fungsi Pembelaan Ego. Sikap yang dibentuk untuk melindungi seseorang dari kebenaran mendasar tentang diri sendiri atau ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri. c. Fungsi Pengetahuan Sikap membantu seseorang untuk memberikan arti pada dunia yang tidak beraturan dan semrawut. Oleh karena itu mereka mencari
20
kosistensi, stabilitas, definisi, dan pemahaman dari suatu kebutuhan yang selanjutnya berkembanglah sikap kearah pencarian pengetahuan d. Fungsi Ekspresi Nilai Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah di tampakkan. 4. Pembentukan Sikap Pembentukan sikap antara lain : a. Classical Conditioning Sikap dibentuk dengan cara mengasosiasikan produk dengan obyek tertentu sebelumnya telah dikenal oleh konsumen. b. Instrumental Conditioning Produk yang memuaskan, maka dengan sendirinya konsumen akan membentuk sikap positif terhadap merek (produk) tersebut. c. Cognitive Learning Theory Situasi konsumen hendak memecahkan suatu masalah atau memenuhi kebutuhan menuntut mereka membentuk sikap terhadap produk berdasarkan informasi yang dihasilkan, dipadu dengan pengetahuan dan keyakinan mereka. (Bilson Simamora).
21
5. Model Sikap Struktural Menurut Schiffinan dan Kanuk dalam Hartono Sastro Wijoyo (2005), model sikap struktural ada dua macam yakni : a. Model sikap ada tiga komponen, yaitu : 1) Komponen Kognitif (a cognitive component) Persepsi dan pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen diperoleh dari kombinasi pengalaman langsung dengan sikapnya terhadap objek saat membeli produk dan dihubungkan dengan informasi dari berbagai variasi sumber tentang produk. 2) Komponen Afektif (an affective component) Suatu perasaan atau emosi konsumen tentang merek atau produk tertentu merupakan komponen afektif dari suatu sikap 3) Komponen Konatif (a conactive component) Kecenderungan atau kemungkinan konsumen akan melakukan suatu tindakan spesifik atau bertindak dengan cara khusus dengan melihat pada objek sikap. a. Model Sikap Multiattribute : 1) The Attribute-toward-object model : Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merek spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu
22
Gambar 2.1 Fishbein Multiatribute Model
Evaluation of product attribute (ei) Brand Beliefs (bi) Overall Brand evaluation (Ao) Intention to buy (Bi) Behavior (B)
Sumber : Assel dalam Laily Firda Septiani, 2009 Formulasi matematis dari model sikap terhadap obyek, oleh Fishbein dapat dirumuskan sebagai berikut : n =∑ ( ) ( ) i=0
Dimana : = Sikap terhadap obyek o (produk, merek, dan lain-lain) = keyakinan I tentang obyek o, yaitu: probabilitas subyektif bahwa dihubungkan pada atribut i = Evaluasi dari atribut i n = jumlah keyakinan Dari uraian diatas, para konsumen akan memiliki sikap yang baik (favorable) terhadap suatu merek tertentu, jika mereka menilai tingkatan atribut yang dimilikinya positif dan cukup memuaskan, dan sebaliknya akan memiliki sikap yang tidak baik (infavorable) terhadap merek tertentu, jika mereka merasakan bahwa atribut-atribut yang diinginkan tidak memuaskan atau terlalu banyak atribut yang negatif.
23
2) The Attitude-toward-behavior model Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku dari pada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu. 3) Theory fo-reasoned-action model Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merek produk bukan pada merek itu sendiri, tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan. 6. Formasi Sikap Pelajari sikap baik konsumen yang ditunjukan sebagai berikut : a. Kepuasan terhadap produk (Classical condition) b. Image terhadap merek (Uncondition) c. Produk baru yang link dengan merek (Conditioned) d. Sikap mengikuti pembelian Sikap konsumen akan belajar dengan baik sehingga waktu setelah berbelanja, konsumen sudah dapat memberikan penilaian. Hal itu dilakukan dengan melihat pembentukan sikap positif konsumen setelah membeli produk tertentu. Sumber-sumber yang mendukung Attitude Formation : (1) Pengalaman langsung Pengalaman ini berupa percobaan dan evaluasi yang dilakukan oleh konsumen.
24
(2) Informasi dari konsumen lain Informasi yang berasal dari teman, keluarga ataupun orang lain. (3) Pemasar untuk meningkatkan fokus penggunaan program pemasaran langsung, hal ini dilakukan untuk membidik konsumen yang sedikit tertarik dan sesuai gaya hidup terhadap produk dan jasa yang ada.
C. Perilaku Konsumen 1. Pengertian perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. (Sumarwan, 2004;24) 2. Studi Perilaku Konsumen Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Apa yang dibeli konsumen? b. Mengapa konsumen membelinya? c. Kapan mereka membelinya? d. Dimana mereka membelinya? e. Berapa sering mereka membelinya? f. Berapa sering mereka menggunakannya?
25
3. Tipe-tipe Konsumen Psikologis Inggris, Johnstone, mengemukakan tipe-tipe konsumen diantaranya adalah : (Prabu Mangkunegara, 2002;55) a. Pembeli Pria 1) Mudah terpengaruh oleh bujukan penjual. 2) Sering tertipu karena tidak sabaran untuk memilih dulu sebelum membeli. 3) Punya perasaan kurang enak jika memasuki toko tanpa membeli sesuatu. 4) Kurang begitu berminat untuk berbelanja sehingga sering terburuburu mengambil keputusan pembelian. 5) Mudah dipengaruhi oleh nasihat baik, argumentasi yang objektif. b. Pembeli Wanita 1) Tidak mudah terbawa arus atau bujukan penjual 2) Lebih tertarik pada warna, bentuk, bukan pada kegunaannya, karena wanita lebih berperasaan dari pada pria. 3) Juga lebih banyak tertarik pada “gejala mode” 4) Mementingkan status sosial, dalam hal ini wanita jauh lebih peka. 5) Menyenangi hal-hal yang romantis dari pada yang objektif. 6) Senang
berbelanja
sehingga
seringkali sukar
untuk cepat
menentukan barang mana yang akan dibeli. 7) Cepat merasakan suasana toko. c. Pembeli Remaja 1) Remaja amat mudah terpengaruh oleh rayuan penjual 2) Mudah terbujuk rayuan iklan
26
D. Model Proses Pembelian Oleh Konsumen Terdapat dua proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen : a. Model Fenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha mereprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional yang dialami konsumen dalam memcahkan masalah pembelian yang sesungguhnya. b. Model Logis, model perilaku konsumen ini berusaha menggambarkan struktur dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen, mengenai:
Jenis, bentuk, modal, dan jumlah yang akan dibeli
Tempat, dan saat pembelian
Harga dan cara pembayaran. (Swastha&Handoko, 119:2000)
E. Keputusan Pembelian 1. Struktur Keputusan Pembelian Struktur keputusan pembelian ada tujuh komponen, yaitu : a. Keputusan tentang jenis produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. b. Keputusan tentang bentuk produk Konsumen dapat menambil keputusan untuk membeli produk tertentu. c. Keputusan tentang merek Konsumen dapat mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. d. Keputusan tentang penjualannya Konsumen dapat mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli.
27
e. Keputusan tentang jumlah produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. f. Keputusan tentang waktu pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. g. Keputusan tentang cara pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. (Swastha&Handoko,2000;125)
2. Tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan Proses merupakan pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap, yaitu : a. Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan b. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber c. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian d. Keputusan untuk membeli e. Perilaku sesudah pembelian. (Swastha Handoko, 2000:146)
3. Keputusan untuk membeli dan perilaku sesudah pembelian Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai
28
serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran. Semua tahap yang ada didalam proses pembelian sampai dengan tahap kelima adalah bersifat operatif.
F. Atribut Produk Definisi
Atribut
produk
menurut
Tjiptono
dalam
(jurnalskripsitesis.worldpress.com.2008) adalah sebagai berikut : Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. Atribut-atribut produk tersebut sangat berpengaruh terhadap reaksi pelanggan akan suatu produk. Atribut produk merupakan salah satu faktor produk yang menentukan tinggi rendahnya nilai dari suatu produk yang dirancang oleh perusahaan. Sementara itu Stores (Kaplan and Norton, 1996;78), menyatakan bahwa “product attributes for its consumer value proposition: price, fashion, and quality”,
yang artinya atribut produk dapat mengidentifikasikan tiga
tujuan sebagai atribut utama untuk proposisi nilai pelanggan, yaitu harga, model atau desain, dan mutu atau kualitas. Adanya atribut yang melekat pada suatu produk dapat digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian atribut produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan
29
strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen. Atribut produk terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Atribut yang berwujud (Tangible) Adalah sesuatu ciri produk yang berwujud, antara lain meliputi harga, kemasan, desain produk, label dan warna. 2. Atribut yang tidak berwujud (Intangible) Adalah ciri suatu produk yang tidak berwujud, seperti nama baik dan popularitas dari perusahaan penghasil produk tersebut.
G. Bauran Pemasaran Dalam melakukan pemasaran perusahaan mengkombinasikan unsurunsur terkendali yang dikenal sebagai bauran pemasaran (Kotler dan Amstrong, 2003:78). Atribut dalam produk perawatan wajah terdapat dalam bauran pemasaran. Adapun bauran pemasaran dibagi kedalam 4 (empat) kelompok yang terkenal dengan “4P” yang terdiri dari : 1. Produk (Product) Menurut Kotler (2000:448) Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk merupakan variabel pemasaran yang paling mendasar dari bauran pemasaran karena produk merupakan penawaran nyata oleh perusahaan pada pasar. Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan variabel produk dapat dijadikan instrument oleh perusahaan dalam kegiatan pemasaran produknya untuk mengkomunikasikan variabel produk yang sesuai di mata konsumen, sehingga
menimbulkan
persepsi
tertentu
pada
konsumen
yang
30
mengkonsumsi produk tersebut, yang diinginkan oleh produsen dan sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Salah satu keputusan variabel produk yang penting adalah keputusan mengenai atribut produk, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain (design) (Kotler dan amstrong, 2001:347) a. Bukti fisik produk Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas ‘segala sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. b. Kualitas produk Merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan, serta atribut produk lainnya (Kotler dan Amstrong, 2001 : 354) c. Fitur produk Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. d. Rancangan produk Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan yang dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing yang kuat dipasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2001 : 354)
31
2. Harga (Price) Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439), Harga adalah sejumlah uang dibebankan atau suatu produk jasa, jumlah dari nilai yang ditukar konsumen. Atau karena memiliki dan menggunakan produk dan jasa tersebut. Isman Pepadri (2002) harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian. Cara menentukan kebijakan penetapan harga (Kotler, 2005:142) : a. Memilih tujuan penetapan harga Perusahaan memutuskan dimana ingin memposisikan tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga. b. Menentukan permintaan Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan. c. Memperkirakan biaya Permintaan menentukan batas harga yang tertinggi dapat di kenakan perusahaan pada produknya. Biaya menentukan batas terendahnya. d. Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing Adanya kemungkinan harga yang ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing.
32
e. Memilih metode penetapan harga Dengan adanya 3C, yaitu jadwal permintaan pelanggan (customer’s demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitor’s prices). Perusahaan akan siap memilih harga. f. Memilih harga akhir Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan. Yang meliputi penetapan harga psikologis, penetapan harga berbagi laba dan resiko dan kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak harga terhadap pihak lain. 3. Tempat (place) Dalam bauran pemasaran tempat disebut juga dengan Distribusi. Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Saluran
distribusi
pada
dasarnya
merupakan
perantara
yang
menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat di golongkan kedalam dua golongan, yaitu : pedagang perantara dan agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negosiasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut. 4. Promosi (Promotion) Menurut Philip Kotler Promosi meliputi semua alat-alat kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk. Promosi merupakan suatu proses komunikasi dari
33
penyampaian amanat atau berita tentang barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen). a. Bentuk-bentuk promosi : 1) Periklanan Philip Kotler mengatakan bahwa Advertensi adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang sifatnya bukan pribadi dari barangbarang, jasa-jasa atau ide-ide yang dibayar oleh sponsor yang dikenal. Jadi, advertensi bersifat non personal, yang berarti bahwa advertensi ditujukan kepada konsumen dengan menggunakan suatu media, sehingga antara promotor dengan audience tidak dapat berdialog dengan langsung. 2) Penjualan Personal Berikut ini akan penulis kemukakan pengertian penjualan oleh perorangan dari pendapat para sarjana, antara lain Philip dan Duncan yang memberikan definisi penjualan personal sebagai bentuk kontak perorangan antara penjual atau wakilnya dengan pembeli, merupakan cara penjualan yang tertua dan terpenting. 3) Publisitas Publisitas merupakan salah satu kegiatan yang melengkapi metodemetode penjualan seperti advertensi, promosi penjualan dan penjualan oleh perorangan. 4) Promosi Penjualan Philip Kotler mengatakan bahwa promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selai penjualan oleh perorangan, advertensi, dan publisitas, yang mendorong kosumen untuk membeli dan mendorong
34
keberhasilan agen penjual, misalnya pajangan, pertunjukan, aksibisi, demonstrasi serta berbagai usaha penjualan yang sifatnya tidak terus menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi faktor-faktor yang mempengaruhi efektif atau tidaknya promosi antara lain : (Drs. Basu Swastha D.H. dan Drs. Irawan MBA) 1). Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi 2). Sifat pasar 3). Jenis produk yang dipasarkan 4). Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang c. Tahap Pengembangan Promosi Pasar sasaran menuntun keputusan promosi. Strategi promosi mencakup menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi, anggaran komunikasi, memilih bauran komunikasi, mengevaluasi hasil strategi setiap komponen bauran.
H. Penelitian Terdahulu Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam penelitian maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian terdahulu. Hence Izhar (2000) “Analisis sikap konsumen terhadap Atribut Sabun Mandi : Studi pada Sabun Mandi Merek Lux dan Giv di Kota Malang”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa 1) konsumen bersikap positif terhadap sabun mandi merek Lux dan Giv. Artinya bahwa kedua merek tersebut telah menguasai benak konsumen. 2) Dengan pendekatan Fishbein model diketahui
35
bahwa atribut yang digunakan sebagai variabel menunjukan positif secara keseluruhan atribut. Artinya bahwa konsumen merasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi sabun mandi Lux dan Giv. 3) Lingkungan sosial konsumen dapat berpengaruh pada norma subyektif konsumen dalam membeli produk sabun mandi merek Lux dan Giv yaitu berperan sebagai pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli, dan pemakai. 4) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan sikap konsumen terhadap kedua produk sabun mandi tersebut. Artinya bahwa konsumen tidak memiliki sikap yang berbeda dalam menilai kedua merek sabun tersebut. Irma Syahroni (2009) “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Rumah tangga Dalam Keputusan Pembelian Produk Perawatan Wajah dan Positioning Beberapa Merek Produk Perawatan wajah”. Hasil penelitiannya adalah analisis faktor menunjukan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan ibu rumah tangga dalam membeli kosmetik adalah faktor sosial dengan eigen value 8.135 yang terdiri dari 8 atribut faktor yaitu teman menggunakannya, saran teman, harga lebih murah, harga stabil, mencerahkan wajah, membersihkan wajah, pemberian sampel, penggunaan berbagai media, promosi. Analisis korespondensi menunjukan viva menempati kuadran pertama dengan atribut harga murah, harga stabil, mencerahkan wajah dan dapat membersihkan wajah. Merek Ponds menempati kuadran ke dua, Olay dan Sariayu menempati kuadran yang sama yaitu kuadran ketiga. Noorhudha Muchsin (2002) “Analisis Sikap Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Sanex dan Kanzen di Kota Malang”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa 1) konsumen memiliki sikap positif terhadap produk sepeda motor merek sanex dan kanzen. Atribut harga
36
memiliki skor positif paling tinggi dibanding dengan skor atribut lainnya untuk masing-masing sepeda motor baik sanex maupun kanzen, 2) Lingkungan sosial konsumen mempunyai norma subyektif konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk sepeda motor merek sanex dan kanzen. Variabel yang dominan untuk merek sanex adalah anggota keluarga, sedangkan variabel yang dominant untuk merek kanzen adalah penjual, 3) Tidak terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap produk sepeda motor antara merek sanex dan kanzen dengan nilai sig. Z diseluruh atribut sikap bernilai > dari α = 0,05. (Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa rata-rata kedua kelompok ini memiliki kesamaan sikap dalam pembelian sepeda motor merek sanex dan kanzen). Rachma (2002) “Analisis Sikap Terhadap Minat Berperilaku Konsumen di Kota Malang : Studi kasus pada Dove Cream Bar”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa penelitian ini mendukung Theory of Planned Behavior, terbukti dari hasil riset berupa analisis sikap, konsumen merasa yakin dan memberikan evaluasi yang cukup baik pada tingkat kepercayaan 95% konsumen di Kota Malang lebih banyak yang bersikap positif.
37
I. Kerangka Pemikiran Gambar 2.2 (Kerangka Berfikir) Latar Belakang Pemikiran Faktor-faktor pilihan atribut yang mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah
FAKTOR PRODUK : - Mutu produk - Sifat produk - Rancangan
FAKTOR PROMOSI : - Promosi penjualan - Periklanan - Personal selling
FAKTOR HARGA : - Harga psikologis - Kebijakan harga
Produk
FAKTOR LOKASI : - Lokasi / Tempat pembelian
Analisis Faktor-faktor
Faktor Ke-1
Faktor Ke-2
Faktor Ke-3
Faktor Ke-1
Interpretasi Hasil
Kesimpulan
Sumber : penulis
38
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengambil judul “Analisis Faktor-faktor Pilihan Atribut Yang Mempengaruhi Sikap Konsmen Produk Perawatan Wajah di Wilayah Cirendeu (Study Kasus Pada Merek Ponds dan Sariayu)”. Maka untuk memperoleh gambaran sikap konsumen, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif adalah pengumpulan data untuk diuji Hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Kuncoro,2003:9). Ada dua manfaat penggunaan penelitian deskriptif. Pertama, untuk study dalam bidang bisnis terutama digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Kedua, studi deskriptif diperlukan untuk mengenali distribusi dan perilaku data yang kita miliki (Kuncoro,2003:9).
B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari
kemudian
ditarik
kesimpulannya.
(Sugiono,2004:72). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengguna produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu yang berdomisili di wilayah Cirendeu.
39
2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang karateristiknya akan diteliti dan sampel mewakili keseluruhan populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,1999:77). Sampel dari penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu. Metode pengambilan sampel digunakan adalah metode Judgment Sampling, yaitu responden yang sesuai dengan karateristik populasi yang diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dijadikan sebagai elemen-elemen sampel penelitian. (Abdul Hamid,2007:29). Dan karateristik responden dalam penelitian ini adalah remaja, wanita dewasa, dan ibu rumah tangga dengan batas usia 15 tahun. Penentuan sampel menurut Malhotra dalam Laily Firda Septiani (2009). Minimal adalah empat atau lima kali jumlah variabel atribut yang ditentukan. Atas dasar pendapat ini, jumlah sampel yang diambil ditetapkan sebanyak 120 (seratus dua puluh) responden yang dipilih menjadi 60 responden pemakai produk perawatan wajah merek Ponds dan 60 responden pemakai produk perawatan wajah merek Sariayu. Karena sebaiknya sampel berjumlah 100 atau lebih. Jangan melakukan analisis faktor kalau ukuran sampelnya kurang dari 50. Bilson Simamora (2005:108).
40
C. Metode Pengumpulan Data Data yang penulis kumpulkan untuk penunjang penelitian ini, dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu : 1. Data Primer Adalah data yang diperoleh dari hasil survey dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden yaitu remaja, wanita dewasa, dan ibu rumah tangga yang pernah dan atau sedang menggunakan salah satu produk perawatan wajah, yakni Ponds dan Sariayu. Peneliti menggunakan instrument penelitian berupa wawancara tidak terstruktur dan kuesioner, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Wawancara Tidak Terstruktur Yakni, pedoman wawancara yang hanya membuat garis batas yang akan ditanyakan. Peneliti akan menanyakan seputar penggunaan produk perawatan wajah Ponds maupun Sariayu serta pendapat mereka mengenai produk tersebut. b. Kuesioner / Angket Dalam penelitian ini digunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan secara tertulis yang harus dijawab oleh responden sesuai dengan petunjuk yang ada, maka disusunlah suatu struktur pertanyaan dalam kuesioner yang akan disebarkan. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi, seperti study kepustakaan, melalui literatur yang berhubungan dengan pembahasan skripsi yaitu mengenai teori-teori yang digunakan penelitian
41
kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan memahami bahan-bahan yang berkaitan dengan bidang yang menjadi topic pembahasan penulis, penelitian ini dimaksudkan agar penulis memperoleh gambaran yang jelas tetang aspek-aspek teoritis dari masalah yang akan penulis bahas. Serta internet, yang digunakan penulis untuk mencari bahan-bahan penulisan yang dibutuhkan penulis.
D. Metode Analisis Data Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. Jenis data dibagi menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk dua angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bayangan. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. (Dwi Prayitno, 2007:7) 1. Analisis Kualitatif Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat Deskriptif dengan menyebarkan 120 kuesioner pada pengguna produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu. Dalam rangka memperoleh data yang sesuai dengan keperluan penelitian ini menurut Nazir dalam Hence Inzar (2000) khusus untuk data kualitatif supaya dapat dikuantitatifkan yaitu
dengan
menggunakan
Skala
Beda
Semantik
(semantic
differencial scala) dengan tujuh angka dimana responden diminta memberi tanggapan atas tiga pertanyaan positif dan tiga pertanyaan negatif.
42
Sangat
Setuju
Setuju
Tabel 3.1 Pengukuran Skala Beda Semantik Tidak Agak Netral Agak Setuju
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju (3)
(2)
(1)
(0)
(-1)
Sangat
setuju (-2)
(-3)
Cara pengukuran dengan menghadapkan responden pada pertanyaan dan kemudian untuk memberikan jawaban “sangat setuju”,”setuju”,”agak
setuju”,”netral”,”agak
tidak
setuju”,”tidak
setuju”,”sangat tidak setuju”. Dan jawaban lain yang sesuai dengan konteks pertanyaan dan pernyataan tetapi dengan skor yang sama (dalam hal ini skor kepercayaan). Table 3.2 Pengukuran Skala beda Semantik Sangat
Percaya
Percaya
Agak
Netral
Percaya
Agak
Tidak
Sangat
Tidak
Percaya
Tidak
Percaya (3)
(2)
(1)
(0)
(-1)
Percaya (-2)
(-3)
Untuk skor evaluasi yaitu “sangat percaya”,”percaya”,”agak percaya”,”netral”,”agak tidak percaya”,”tidak percaya”,dan “sangat tidak percaya”. Masing-masing alternative jawaban diberikan niali +3 hingga -3. Penggunaan teknik analisis ini untuk menggambarkan data lapangan secara diskriprif dengan cara menginterpretasikan hasil pengolahan lewat tabulasi. Hasil analisis diskriptif ini berguna untuk mendukung interpretasi terhadap hasil analisis yang digunakan.
43
a. Uji Validitas Teknik analisis data validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas didefinisikan
sebagai
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika terdapat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dengan data yang sesungguhnya. Pengukuran validitas pada instrument ini dilakukan dengan korelasi product moment, dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya (keseluruhan item), yang rumusnya sebagai berikut:
r
r
=
n(∑ xy) − (∑ x)(∑ y) {n ∑ x − (∑x) }{n ∑ y − (∑ y) }
= korelasi produk moment
∑xy = jumlah perkalian skor item dengan skor ∑x² = Jumlah skor kuadrat item ∑y² = Jumlah skor kuadrat item n
= Jumlah sampel
44
Uji hipotesis untuk validitas tiap butir suatu angket adalah sebagai berikut: a. Hipotesis Ho : Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktornya (butir tidak valid) H : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktornya (butir valid) b. Tingkat signifikansi = 5% c. Daerah kritis R
positif ≤ R
, maka H tidak ditolak
R
positif > R
, maka H ditolak
d. Statistik Uji : dengan menggunakan program SPSS, yaitu dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation pada output. e. Kesimpulan positif ≤
, maka butir pertanyaan tidak valid
positif >
, maka butir pertanyaan valid
Jika terdapat butir yang tidak valid, maka butir yang tidak valid tersebut harus dikeluarkan dan proses analisis diulang untuk butir yang valid saja. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil yang dilakukan berulang menghasilkan yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik.
45
Untuk melihat reliabilitas, maka dihitung Cronbach Alpha masing-masing instrument. Variabel-variabel tersebut dikatakan reliable bila Cronbach Alpha nya memiliki nilai lebih besar 0.60 (Purbayu, 2005:251). Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalah koefisien Alpha Cronbach dengan rumus :
ri
2 k SI 1 2 (k 1) St
Keterangan : k
= Mean kuadrat antara subyek
S St
2
2 i
= Mean kuadrat kesalahan = Varians total
Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien Alpha Cronbach minimal 0,6 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
46
2. Analisis Data Kuantitatif Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis data dengan menggunakan : a. Analisis Faktor 1) Konsep Dasar Analisis Faktor Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan (interpendensi) dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antar variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel yang diteliti. Analisis ini juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian, artinya ingin diketahui susunan dan hubungan yang terjadi pada hubungan antar variabel. Dalam analisis faktor tidak ada pembagian variabel menjadi variabel bebas dan variabel tergantung. (Suliyanto, 2005:114) 2) Fungsi Analisis Faktor Analisis digunakan untuk: a. Mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel. b. Mengidentifikasi variabel-variabel baru yang lebih kecil, untuk menggantikan variabel tidak berkorelasi dari serangkaian variabel asli yang berkorelasi. c. Mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis multivariat lain.
47
3) Proses Analisis Faktor Proses dasar analisis faktor : a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis. b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, dengan menggunakan MSA (Measure of Sampling Adequacy). c. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya. d. Melakukan proses Factoring Rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Beberapa metode rotasi yaitu :
ORTHOGONAL ROTATION Yakni, memutar sumbu 90°. Orthogonal Rotation digunakan bila analisis bertujuan untuk mereduksi jumlah variabel tanpa mempertimbangkan seberapa berartinya faktor yang terekstraksi. Menurut Wibisono (2006:160), proses rotasi dengan metode orthogonal masih bisa dibedakan menjadi : a) Quartimax Metode ini bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil ekstraksi, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi, dimana setiap variabel memberi bobot
48
yang tinggi disatu faktor dan sekecil mungkin pada faktor lain. b) Varimax Bertujuan
untuk
merotasi
faktor
awal
hasil
ekstraksi, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi, dimana dalam satu kolom, nilai yang ada sebanyak mungkin mendekati nol. Hal ini berarti didalam setiap faktor tercakup sedikit mungkin variabel. c) Equimax Bertujuan
untuk
mengkombinasikan
metode
quartimax dan varimax. Maka, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode VARIMAX.
OBLIQUE ROTATION Yakni, memutar sumbu kanan, namun tidak harus 90°. Dengan rotasi ini,
korelasi antar
faktor masih
diperhitungkan, karena sumbu faktor tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Oblique Rotation digunakan untuk memperoleh sejumlah faktor yang secara teoritis cukup berarti. e. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut, yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.
49
f. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang
terbentuk telah
valid.
Valid
analisis
faktor
dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil analisis faktor tersebut bisa digeneralisasikan ke-populasi validasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti : -
Membagi sampel awal menjadi dua bagian, kemudian membandingkan hasil faktor sampel satu dengan sampel dua. Jika hasil tidak banyak perbedaan, bisa dikatakan faktor yang terbentuk telah valid.
-
Dengan melakukan metode Comfirmatory Factor Analysis (CFA) dengan cara Structural Equation Modelling.
Proses
ini
bisa
dibantu
dengan
menggunakan software khusus seperti LISREL. g. Setelah faktor yang terbentuk dikatakan stabil dan bisa untuk menggeneralisasikan populasinya, maka selanjutnya bisa dilakukan pembuatan factor scores. Factor scores pada dasarnya adalah upaya untuk membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. Pembuatan factor scores akan berguna jika akan dilakukan analisis lanjutan, seperti analisis regresi atau analisis diskriminant. Dalam penelitian ini proses analisis dilakukan hanya sampai pada langkah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk dan memberikan nama atas faktor yang terbentuk. Penulis tidak melanjutkan pada langkah validasi
50
dan scores, karena kedua langkah tersebut diperlukan jika ingin melakukan analisis regresi dan analisis diskriminant. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini hanya sebatas ingin mengetahui faktor-faktor yang akan terbentuk atas variabel-variabel yang telah ada. 4) Persyaratan Dalam Analisis Faktor Beberapa persyaratan yang harus terpenuhi dalam melakukan analisis faktor : (Ety Rochaety, 2007:186) a) KMO dan Barlett’s Test KMO (Kaiser – Mayer – Olkin) merupakan indeks
perbandingan
besarnya
koefisien
korelasi
observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Jika nilai kuadrat koefisien korelasi parsial dari semua pasangan variabel lebih kecil dari pada jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO akan mendekati satu, yang menunjukan penggunaan analisis faktor. Menurut Suliyanto (2005:123) untuk menguji ketepatan dalam model faktor, uji statistic yang digunakan adalah Barlett’s Test Sphericity dan Kaiser – Mayer – Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya.
51
Ukuran ketepatan Kaiser – Mayer – Olkin (KMO) adalah sebagai berikut : (Subhas Salam (2004) dalam Suliyanto. -
0,9
: Baik Sekali
-
0,8
: Baik
-
0,7
: Sedang / Agak Baik
-
0,6
: Cukup
-
0,5
: Kurang
-
<0,5
: Ditolak
b) Anti – Image Matrices Besarnya angka measure sampling of eduquacy (MSA) berkisar antara 0 – 1, dengan kriteria sebagai berikut :
Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain.
Jika MSA > 0,05, maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut.
Jika MSA < 0,05, maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut,
sehingga
variabel
harus
dikeluarkan/dibuang. 5) Model Analisis Faktor Pada
dasarnya
model
analisis
faktor
dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu : (Suliyanto, 2005:118)
52
a) Principal Componen Analysis Principal Componen Analysis merupakan model dalam analisis faktor tujuannya untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang dihasilkan. Model Principal Component Analysis: =ℓ
+ℓ
+ …………ℓ
Syarat, m ≤ p Jika ditulis dalam bentuk matriks adalah : F = ℓX, dimana: F : faktor principal components (unobservable) X : variabel yang diteliti (observable) : bobot dari kombinasi linier (loading) b) Common Factors Common Factors merupakan model dalam analisis faktor yang tujuannya untuk mengetahui struktur dari variabel yang diteliti (karateristik dari observasi) Model Common Factors: =ℓ
+ℓ
+ …………ℓ
+
Syarat, m ≤ p X = ℓF + ε, dimana: F : common factor (unobservable) X : variabel yang diteliti (observable) : bobot dari kombinasi linier (loading) ε : specific factor
53
E. Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan dari rumusan hipotesis, variabel penelitian yang akan dianalisis dikelompokkan menjadi empat variabel yaitu :
Variabel
Harga
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian Sub-Variabel Indikator 1. Harga
a. Harga terjangkau
Psikologis
b. Harga lebih murah
2. Kebijakan
a. Harga stabil
Harga
b. Diskon Pembelian
Ukuran
Ordinal
Ordinal
c.Kualitas harga 1. Mutu Produk
a. Tidak menimbulkan alergi b. Terasa lembut dikulit
2. Sifat Produk Produk
Ordinal
a. Mencerahkan wajah b. Membersihkan wajah
3. Rancangan
a. Wangi yang khas
Produk
b. Banyak Varian c.Kemasan
Ordinal
Ordinal
d.Merek e.label f.ukuran 1. Promosi
a. Pemberian sampel
Penjualan
b. Kupon hadiah
2. Periklanan
a. Penggunaan berbagai media
Ordinal
promosi Promosi
b. Iklan menarik
Ordinal
c. Bintang iklan sesuai dengan produk 3.Personal
a.SPG (Sales Promotion Girl)
selling
b.Tenaga Penjual
Ordinal
54
Variabel
Sub-Variabel
Indikator
Ukuran
a. Dekat dengan tempat kerja atau 1.Lokasi/Tempat kantor Lokasi
Pembelian
b. Dekat dengan rumah
Ordinal
c. Pada toko retail d. Pada toko kelontong (warung) h. Terdapat dimana-mana
55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Wilayah Cirendeu Objek dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang merupakan pengguna dari beberapa jenis produk perawatan wajah di wilayah Cirendeu. Karena itulah penulis mencoba melaporkan gambaran umum wilayah Cirendeu sebagai salah satu kelurahan dari kecamatan Ciputat Timur Kabupaten Tangerang Selatan Provinsi Banten. a. Sejarah Nama Cirendeu Menurut bahasa lisan warga Cirendeu zaman dahulu, wilayah Cirendeu atau desa Cirendeu merupakan sebuah desa yang terdiri dari desa Cirendeu dan desa Pisangan. Dari tahun ke tahun desa Cirendeu sering melakukan pergantian pimpinan kepala desa, sekitar tahun 1980-an desa Cirendeu di pimpin oleh Bpk. Abdul Mutholib. Pada saat masa kepemimpinan beliau sekitar tahun 1984 desa Cirendeu dibagi menjadi dua yaitu kelurahan Cirendeu dan kelurahan Pisangan secara definitive. Kelurahan Cirendeu pada saat ini di pimpin oleh seorang lurah yang bernama Bpk. Chairul Sadudin. Kelurahan Cirendeu berada di wilayah kecamatan Ciputat Timur, kabupaten Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Luas wilayah Cirendeu ± 320 ha/km² dengan batas wilayah, antara lain : -
Batas wilayah utara
: Berbatasan dengan wilayah Lebak
Bulus Jakarta Selatan.
56
-
Batas wilayah Selatan
: Berbatasan dengan wilayah Kelurahan
Pisangan. -
Batas wilayah Barat
: Berbatasan dengan wilayah Kelurahan
Rempoa dan Kelurahan Pisangan. -
Batas wilayah Timur
: Berbatasan dengan wilayah Lebak
Bulus Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil sensus kependudukan tahun 2009, jumlah penduduk kelurahan Cirendeu berjumlah ± 23.428 orang terdiri dari 11.936 lakilaki dan 11.492 perempuan. Kelurahan Cirendeu terdiri dari 12 RW (Rukun Warga) dan 52 RT (Rukun Tetangga).
Wilayah Cirendeu
berdekatan dengan wilayah Jakarta Selatan, wilayah Cirendeu sering juga disebut dengan Selatan Jakarta. Sumber : Data yang diperoleh dari kantor kelurahan Cirendeu
2. Pond’s Pond’s adalah salah satu merek produk kosmetik yang dikeluarkan oleh PT. Unilever. Awalnya perusahaan tersebut bernama Zeepfabrieken N.V.Lever yang didirikan pada tanggal 5 Desember 1933. Dan kemudian tertanggal 22 Juli 1980 nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia. b. Riwayat Pond’s Krim Pond’s ditemukan di Amerika Serikat sebagai obat oleh ilmuwan Theron T. Pond pada tahun 1846. Pond’s mengambil sari pati teh penyembuh dari witch hazel, dan mendapati bahwa sari pati tersebut dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit lain. Tidak
57
lama kemudian produk tersebut dikenal dengan nama Pond’s Extract. Sejak saat itu merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia. Pada tahun 1886, Pond’s diluncurkan kembali sebagai Pond’s Extract dan pada tahun 1914 Pond’s Cold Cream dan Vanishing Cream menandai evolusi merek menjadi lambang (ikon) kecantikan. Pada pertengahan tahun 1920an, Pond’s mencerminkan penguasaan posisi pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan masyarakat pemerhati masalah
kecantikan.
Citra
gayanya
didukung
oleh
jaminan
penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan kebutuhan kecantikan wanita. c. Kategori Produk Pond’s Pond’s dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : 1) Pengendalian Minyak Solusi pengendalian minyak Pond’s dengan Vitamin B3-nya, bahan pengurang minyak, triclosan dan tabir surya membantu mengurangi dan mengendalikan kelebihan minyak pada kulit anda. Produk ini juga membantu mengurangi dan mengendalikan kelebihan minyak pada kulit anda. Produk ini juga membantu untuk menghidupkan kembali sel-sel mati dan mencegah timbulnya jerawat sehingga anda dapat tampil segar setiap hari. 2) Pemutih Kulit Produk pemutih kulit Pond’s bukan hanya sekedar menjadikan kulit wanita menjadi putih, namun juga membuat kulit berkilau cerah. Pond’s White Beauty memiliki vitamin B3, B6, E, dan C sebagai
58
penghilang racun yang menetralisir noda-noda penyebab flek hitam yang terdapat di dalam lingkungan dan mengurangi penumpukan zat melanin, sehingga membuat kulit menjadi halus, bersih dan cerah. 3) Penghambat Penuaan Dini Produk Pond’s Anti Aging (Anti Penuaan Dini) sebagai produk masstige pertama memperkenalkan CLA sebagai bahan untuk menghambat masalah penuaan dini. Dengan menggunakan produk tersebut wanita dapat terbantu mengembalikan serta meningkatkan kelembaban kulit dari lapisan paling luar sampai lapisan paling dalam untuk manghaluskan kulit, mengurangi kepudaran warna kulit, sebagai tanda-tanda penuaan dan mengurangi garis hitam dibawah lingkaran bola mata, kantung mata dan penonjolan hanya dalam waktu dua minggu. 4) Varians Pond’s Sejak awal kemunculan ponds di Indonesia, PT. Unilever telah mengeluarkan banyak varian Ponds, dan dibagi menjadi beberapa seperti yang tertera pada tabel berikut ini.
59
No
Tabel 4.1 Varian Pond’s Kegunaan
Nama Produk
Cara Bekerja
Perfect Mate 1
Oil Control Facial Foam
Membersihkan secara dan
mencegah
menyeluruh Dengan
masalah
butiran
halus
yang
yang mengngkat minyak, kotoran dan
disebabkan oleh produksi minyak make-up dari pori-pori secara lembut yang berlebih.
dan
efektif.
membantu
Anti-Oil
mengurangi
Bio
5
produksi
kelenjar minyak yang berlebih 2
Control & Refine Toner
Membersihkan kotoran dari minyak Zinc Minerals dan Royal Jelly yang tertinggal sehingga pori-pori
Ekstrak,
membantu
tetap bersih, dan kulit terlihat cantik timbulnya lebih lama.
jerawat
mencegah
dan
komedo
hitam, membuat kulit terasa segar, pori-pori kencang, dan membantu mengurangi
produksi
minyak
berlebih. Clear Solution 3
Shake and Clean
Membuat kulit wajah segar, bersih Lapisan pembersih lembut (karena berseri, dan jauh dari jerawat
tidak mengandung kadar alkohol yang tinggi) membersihkan wajah tanpa
menimbulkan
iritasi
atau
kekeringan pada wajah. Sedangkan kandungan Triclosannya membunuh bakteri
penyebab
jerawat.
Satu
langkah mudah merawat kulit wajah ketika membersihkannya. 4
Acne Blemish
Membantu memudarkan vlek dan Formulasi yang 100% bebas minyak
lighteninng Cream
noda jerawat
dengan bahan yang terkenal dapat membantu kulit tampak lebih putih. Vitamin B3 dan Aloe Vera yang membantu memudarkan vlek dan noda jerawat untuk kulit yang lebih bersih dan merata
5
Anti-Bacterial
Facial Mengandung
salycilic
acid
dan Butiran halusnya dengan lembut
60
Scrub
butiran halus agar kulit menjadi lebih mengangkat kotoran, minyak dan bersih secara nyata
make-up dari pori-pori. Sedangkan salycilic acid membantu pori-pori tetap terbuka sehingga mencegah tumbuhnya jerawat. Acne spots – butiran halusnya dengan lembut mengangkat sel-sel kulit mati yang kusam sehingga kulit terlihat lebih bersih dan bersinar setelah anda mencuci muka
Ponds White Beauty 6
Spotless White Cream
Membuat kulit tampak putih bersinar
Mengandung vitamin B3, B6, E, C
dan mengurangi noda gelap serta dan UV protection yang memberikan bekas jerawat
nutrisi pada kulit dan menjadikat kulit tampak lebih putih dan bersinar karena berkurangnya noda gelap dan bekas jerawat pada wajah. Dengan formula yang ringgan dan mudah terserap oleh kulit
7
Lightening Facial Foam
Membersihkan secara
menyeluruh Mengandung Pro-Vitamin B3 yang
sehingga kulit tampak lebih putih bisa mengurangi kekusaman dan merona dan bersinar
mencerahkan
kulit,
sekaligus
mengangkat sel-sel kulit mati 8
Cleansing Milk
Membuat kulit wajah bersih, terasa Dilengkapi dengan Pearl Nutrient, halus dan tampak cerah berseri alami
Vitamin B3dan AHA (Alpha Hyroxy
bak mutiara
Acid)
yang
kotoran
aktif
tanpa
mengangkat menyebabkan
kekeringan kulit 9
Lightening Toner
Kulit terlihat lebih cerah, segar dan Toner lembut ini akan mencerahkan lebih bersinar
kulit yang kusam dan lelah. Pori-pori terasa lebih kencang dan benar-benar bersih,
tanpa
menyebabkan
kekeringan
10
Shake and Clean
Membuat wajah bersih, segar dan Lapisan
pembersihnya
61
lembut
tampak putih berseri
membersihkan
wajah
tanpa
menimbulkan iritasi atau kering pada wajah. Mengandung Vitamin B3 dan AHA (Alpha Hydroxy Acid), bahan aktif yang dapat mengangkat sel kulit mati dan kotoran pada wajah. Lapisan wajah
perawatannya secara
merawat
menyeluruh
dan
memberi kesegaran pada kulit. 11
Lightening Cream
POND,S white beauty™ baru dengan Lycopene
terdapat
pada
bunga
Lycopene membuat kulit lebih putih mawar, untuk memberikan warna merona dan bersinar. Kelebihan yang merona. Lycopene juga ditemukan mungkin tidak diberikan oleh krim secara alami pada kulit manusia, pemutih biasa
namun kadarnya berkurang seiring waktu.
POND’S
institute
telah
melakukan terobosan baru dengan mengkombinasikan Lycopene dan teknologi Pro-Vitamin B3, membuat kulit tampak lebih putih merona dan bersinar 12
Ligthening Lotion
POND,S white beauty™ baru dengan Lycopene yang banyak ditemukan Lycopene membantu kulit lebih putih pada bunga mawar, memberikan merona dan bersinar. Kelebihan yang warna
merona
yang
bersinar.
mungkin tidak diberikan oleh krim Lycopene juga ditemukan secara pemutih biasa
alami pada kulit manusia, namun kadarnya berkurang seiring waktu. POND’S institute telah melakukan terobosan
baru
dengan
mengkombinasikan Lycopene dan teknologi Pro-Vitamin B3, membuat kulit tampak lebih putih merona dan bersinar, namun dengan formula yang ringan dan mudah terserap oleh kulit
13
Spotless White Cream
Membuat kulit tampak putih bersinar
Mengandung Vitamin B3, B6, E, C
62
dan mengurangi noda gelap serta dan UV protection yang memberikan bakas jerawat
nutrisi pada kulit dan menjadikan kulit tampak lebih putih dan bersinar karena berkurangnya noda gelap dan bekas jerawat pada wajah
Ponds Flawless White 14
Deep whitening Facial
Membuat kulit tampak putih bersinar
Foam
dan mengurangi noda gelap serta dan UV protection yang memberikan bekas jerawat
Mengandung Vitamin B3, B6, E, C
nutrisi pada kulit dan menjadikan kulit tampak lebih putih dan bersinar karena berkurangnya noda gelap dan bekas jerawat pada wajah
15
16
Visible Lightening Day Membuat kulit tampak lebih putih,
VAO-B3 complex
Cream
mengurangi noda hitam dan bekas
efektif untuk menyamarkan noda
jerawat secara nyata hanya dalam 7
hitam dan membantu meratakan
hari
warna kulit wajah
Visible Lightening Daily Membuat kulit tampak lebih putih VAO-B3 complex Lotion
dan halus bersinar secara alami
yang bekerja
yang bekerja
efektif untuk menyamarkan noda hitam dan membantu meratakan warna kulit wajah
17
Re-Brightening Night
Membantu menyegarkan kulit yang Formulasi yang memberikan nutrisi
Treatment
lelah, menjadikannya tampak lebih dan melembabkan, diperkaya oleh cerah
VAO-B3 complex yang bekerja saat anda tidur, memberikan hasil yang terbaik
18
Anti-spot
Intensive Membantu mengurangi ukuran dan
Whitening Serum
Kekuatan dari VAO-B3 comlex dan
intensitas noda-noda hitam pada kulit
Alpha Lactions yang membantu
sehingga tampak lebih bersinar
mengurangi
merata
hitam
intensitas
noda-noda
Ponds Age Miracle 19
Daily
Regenerating Pembersih
Facial Foam
harian
dengan
micro-
Micro-beadsnya mengangkat dengan
exfoliation lembut yang membantu ringan regenerasi kulit
sel-sel
kulit
mati
dan
membantu merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru
20
Daily
Resurfacing Membantu mengurangi vlek hitam Dengan
Advanced
63
CLA4
Cream
UV
SPF
15
PA++
akibat penuaan dan kerutan hanya Complex™ dalam 7 hari
yang terkenal
dapat
meningkatkan produksi sel-sel kulit baru. Sedangkan SPF 15 PA++ melindungi
kulit
dari
penyebab
utama penuaan kulit 21
Day
Cream
SPF
15 Hanya 7 hari, vlek hitam dan keriput
PA++
mulai tampak berkurang secara nyata
Memiliki terobosan anti penuaan yaitu CLA yang akan membuat kulit tampak muda tanpa iritasi. Saat mengusapkan
krim
pada
kulit,
partikel-partikel khususnya langsung bekerja menyamarkan kerutan pada kulit anda tampak lebih halus, lembut dan bersinar 22
Overnight Repair Cream
Bekerja
secara
membantu
optimal
memperlambat
untuk Dengan tanda-
tanda penuaan saat anda tidur
Advanced
CLA4
Complex™ yang bisa membantu meningkatkan produksi sel-sel kulit baru dan membantu memperbaiki kondisi kulit pada saat tidur
23
24
Concentrated
Membantu mengurangi vlek khitam Mengandung konsentrasi tertinggi
Resurfacing Serum
akibat penuaan dan kerutan hanya dari Advanced CLA4 Complex™,
Dual Eye Therapy UV
dalam 7 hari
tekhnologi anti-aging terbaik
Dua formula yang unik mengatasi
Krim pink untuk bagian atas mata,
dua tanda penuaan yang berbeda pada membantu menyamarkan garis-garis daerah sekitar mata
halus dan kerutan pada mata. Krim putih untuk bagian bawah mata dengan
chamomile,
membantu
menyamarkan kantung mata dan lingkaran gelap 25
Advanced Resurfacing
Memberikan hasik yang sebanding 1.
polishing
Cream
Microdermabrasion Kit
dengan perawatan mikrodermabrasi
microcrystals
profesional
mengikis sel-sel kulit mati.
yang
dengan membantu
2. Glow Enhancers dengan ekstra moisturizer yang memberikan nutrisi yang tepat setelah perawatan
Sumber data : http://www.unilever.co.id yang telah diolah
64
3. Sariayu Martha Tilaar d. Sejarah Sariayu Martha Tilaar Martha Tilaar adalah sebuah nama dari seorang pendiri sekaligus penemu ramuan kosmetik Sariayu. Tahun 1972 Martha berangkat ke Eropa untuk mempelajari ramu-ramuan. Dikunjunginya pabrik Yves Rocher di Perancis, Mary Quant di Inggris, dan hartleben di Jerman Barat. Kembali ke Indonesia, empat tahun kemudian ia mendirikan Martha Griya Salon yang memperkenalkan perawatan tradisional. Usaha itu kian berkembang dengan berdirinya pabrik kosmetik PT. Sari Ayu Martha Kosmetik Indonesia yang diresmikan oleh Ny. Nelly Adam Malik pada tanggal 22 Desember 1981. Baru berusia dua tahun perusahaan itu mendapatkan penghargaan tertinggi untuk penampilannya pada The First asian Beauty Congress and Exhibition, Singapura. Martha sendiri memperoleh Doktor Kehormatan di bidang Fashion Artistry dari The World University Tucson, Arizona Amerika Serikat pada tahun 1984. Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerja sama dengan Theresia Harsini Setiady, dari PT. Kalbe Farma sekaligus pemiliknya. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetik dan jamu, yang diberi nama PT. Martni Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. Pada 22 Desember 1981 PT. Martha Berto membuka pabrik kosmetik pertama di Jalan Pulo Ayang, kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur diresmikan oleh Ny. Nelly Adam Malik saat itu istri Wakil Presiden Adam Malik. Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT. Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor produk kosmetik Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar kembali membuka pabrik kedua,
65
kali ini di Jalan Pulo Kambing II/I, masih di area yang sama Kawasan Industri Pulo Gadung yang kali ini di resmikan oleh Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.
e. Varian Make-up Based Sariayu Tabel 4.2 Varian Sariayu No 1
Jenis
Fungsi
Compact
Varian Warna
Jenis Kulit
Berfungsi sebagai sentuhan akhir JK Kuning Langsat
Powder (Bedak pada Padat)
tata
rias
menyempurnakan
untuk JK Sawo Matang
tata
rias JK Kuning Gading
keseluruhan. Diperkaya dengan JK4 Sari Bunga Petak Ekstrak Pinang dan Tabir Surya JK7 Kuning Pengantin Alami 2
Compact
JK9 Kuning Kencana
Bedak padat dengan SPF 15, Kuning Langsat
Powder (Bedak Vitamin E dan Plam Oil sebagai Kuning Pengantin
3
Pada SPF 15)
pelembab alami
Cream
Meratakan
Foundation
menyamarkan noda/flek agar kulit Kuning Kencana
(Krim
warna
kulit
dan Kuning Pengantin
Alas terlihat halus, tahan lama, cocok Kuning Gading
Bedak)
untuk
pesta
maupun
riasan
panggung 4
Foundation
Menjadikan warna kulit tampak Kuning langsat
Normal-Kering-
(Alass Bedak)
lebih
Normal
rata.
Menyamarkan
noda/flek agar kulit terlihat lebih
Berminyak
halus. Diperkaya dengan ekstrak Kuning Pengantin
Normal-Kering-
Pinang dan Tabir Surya Alami
Normal Berminyak Kuning Kencana
Normal-Kering
Kuning Gading
Normal-Kering
Sawo Matang
Normal-Kering
66
5
Loose Powder Dengan (Bedak tabur)
butiran
lembut
yang Kuning Langsat
menjadikan kulit tampak lebih Kuning Pengantin halus. Diperkaya dengan Ekstrak Kuning kencana Pinang dan Tabir Surya Alami
Kuning Gading Sawo Matang
6
Two way Cake Panduan foundation dan bedak (Bedak
dwi untuk hasil yang lebih menutup,
Guna)
menyempurnakan riasan (fungsi bedak) sekaligus menyamarkan noda (fungsi foundation). Praktis digunakan
untuk
merapikan
(touch up) tata rias 7
Two Way Cake Dasar tata rias yang berfungsi Kuning Langsat (Bedak Dwiguna 15)
sebagai
foundation
sekaligus Kuning Pengantin
SPF bedak, dengan inovasi kandungan SPF 15, Vitamin E dan Palm Oil sebagai pelembab alami. Sumber data : http//www.sariayu.com yang telah diolah
f. Perjalanan Trend Warna Sariayu Tahun 1987 merupakan tonggak bersejarah bagi perjalanan tata rias dekoratif Sariayu. Dengan tema Senja di Sriwedari, Sariayu berhasil memberikan nuansa baru bagi perempuan Indonesia dalam merias wajah. Keberhasilan ini disusul dengan lahirnya tren warna tiap tahun secara konsisten dengan tetap berpijak pada konsep panduan antara warna trend dunia dengan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Inilah rangkaian trend warna Sariayu dari tahun 1987 hingga 2009:
67
Tabel 4.3 Trend Warna Sariayu No
Tren Warna
Tahun
1
Senja di Sriwedari
1987
2
Gaya Warna Disainer
1988
3
Sumatra Bergaya
1989
4
Puri Prameswari
1990
5
Senandung Nyiur
1991
6
Riwayat Asmat
1992
7
Rama-rama Toraja
1993
8
Balada Banda Naira
1994
9
Lenggang Betawi
1995
10
Aceh Gemilang
1996
11
Misteri Dayak
1997
12
Pusako Minang
1998
13
Mentari Pagi Bromo
1999
14
Millenium Nusantara
2000
15
Taman Air Minahasa
2001
16
Kharisma Jogja
2002
17
Bunga Khatulistiwa
2003
18
Paras Nusapada
2004
19
Eksotika Bali
2005
20
Pelangi Sriwijaya
2006
21
Parijs Van Java
2007
22
Kilau Martapura
2008
23
Cantika Jawatimur
2009
Sumber data : www.sariayu.com
Dan pada tahun 2010 sariayu mengusung trend warna Senandung Rimba Sumatra. Sariayu mempersembahkan Trend warna ke-24 “Senandung Rimba Sumatra”. Sumatra dikenal sebagai The Land of Gold, karena banyak flora yang memancarkan semburat emas ketika 68
terkena sinar matahari. Hampir setengah dataran Sumatra terdiri dari hutan rimbun yang menjadi daerah resapan air, produsen oksigen dunia, gudang tanaman obat serta sumber daya alam lainnya. Hutan sumatra menjadi tempat tinggal bermacam satwa dan tumbuhan yang unik dan eksotis, beberapa diantaranya termasuk langka dan dilindungi seperti Rafflesia arnoldi (bunga terlebar) dan Titan Arum (bunga bangkai) adalah bunga tertinggi. Rimba Sumatra juga menjadi area konservasi berbagai satwa langka tropis, seperti Harimau sumatra dan Gajah Sumatra. Konsistensi untuk selalu menggunakan bahan-bahan alami dan bermanfaat dalam setiap produknya, menghasilkan inovasi terbaru dalam Sariayu Trend Warna 2010, yaitu kandungan mineral dari batu Amethyst yang berupa Amethyst Powder untuk merawat tekstur kulit dan bibir. Menyamarkan pengaruh buruk pada kulit akibat stress dengan mengaktifkan sirkulasi darah dikulit, wajah tampak lebih cerah dan segar. Lipstick dan Liquid Lip Color dengan aroma segar buah khas Sumatra utara, Markisa. Dengan pelembab alami, spf 15, serta ekstrak bungan Kiss Me Quick untuk efek bibir tampak lebih bervolume, warna menempel sempurna dan tahan lama.
69
A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Untuk mendapatkan data primer penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada para pengguna produk perawatan wajah khususnya yang menggunakan produk perawatan wajah merek Pond’s dan Sariayu di Wilayah Cirendeu. Sebanyak 120 responden yang dianggap mewakili. Sebelum diberikan kepada 120 responden, peneliti melakukan try-out dengan menyebarkan 40 buah kuesioner yakni 20 kuesioner untuk pengguna produk perawatan wajah merek Pond’s dan 20 kuesioner untuk pengguna produk perawatan wajah merek Sariayu, dengan 26 instrumen untuk Kepercayaan, 26 instrumen untuk Evaluasi, dan tingkat signifikan 5% r table = 0,444, untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari semua pertanyaan tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
70
Pond’s 4. Kepercayaan Tabel 4.4 Uji Validitas Ponds No
Korelasi Antara
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Harga terjangkau Harga lebih murah Harga stabil Diskon Harga sesuai produk Tidak menimbulkan alergi Kulit terasa lembut Mencerahkan wajah Membersihkan secara maksimal Wangi yang khas Varian Kemasan Merek terbaik Label Ukuran Sampel Produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Mudah didapat dekat tempat kerja Mudah didapat dekat rumah Terdapat pada toko retail Terdapat pada toko kelontong Terdapat dimana-mana
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nilai korelasi (Pearson Corellation) 0,646 0,908 0,716 0,633 0,146 0,605 0,924 0,639 0,650
Probabilitas Korelasi [sig(2tailed)] 0,002 0,000 0,000 0,003 0,540 0,005 0,000 0,002 0,002
Kesimpulan
0,914 0,705 0,481 0,910 0,897 0,889 0,675 0,901 0,527
0,000 0,001 0,032 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,017
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,639 0,678 0,431 0,927
0,002 0,001 0,058 0,000
Valid Valid Tidak Valid Valid
0,647 0,588 0,897 0,670
0,002 0,006 0,000 0,001
Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2001) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu pertanyaan no.5 dengan nilai 0,146, dan pertanyaan no.21 dengan nilai 0,431.
71
Tabel 4.5 Uji Validitas Ponds 5. Evaluasi No
Korelasi Antara
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Harga terjangkau Harga lebih murah Harga stabil Diskon Harga sesuai produk Tidak menimbulkan alergi Kulit terasa lembut Mencerahkan wajah Membersihkan secara maksimal Wangi yang khas Varian Kemasan Merek terbaik Label Ukuran Sampel Produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Mudah didapat dekat tempat kerja Mudah didapat dekat rumah Terdapat pada toko retail Terdapat pada toko kelontong Terdapat dimana-mana
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nilai korelasi (Pearson Corellation) 0,651 0,635 0,784 0,822 -0,146 0,657 0,492 0,593 0,670
Probabilitas Korelasi [sig(2tailed)] 0,002 0,003 0,000 0,000 0,540 0,002 0,027 0,006 0,001
Kesimpulan
0,626 0,801 0,496 0,512 0,795 0,702 0,603 0,815 0,654
0,006 0,000 0,026 0,021 0,000 0,001 0,005 0,000 0,002
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,572 0,667 0,139 0,664
0,008 0,001 0,559 0,001
Valid Valid Tidak Valid Valid
0,797 0,618 0,718 0,670
0,000 0,004 0,000 0,001
Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2001) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu pertanyaan no.5 dengan nilai -0,146, dan pertanyaan no.21 dengan nilai 0,139.
72
Sariayu 1. Kepercayaan Tabel 4.6 Uji Validitas Sariayu No
Korelasi Antara
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Harga terjangkau Harga lebih murah Harga stabil Diskon Harga sesuai produk Tidak menimbulkan alergi Kulit terasa lembut Mencerahkan wajah Membersihkan secara maksimal Wangi yang khas Varian Kemasan Merek terbaik Label Ukuran Sampel Produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Mudah didapat dekat tempat kerja Mudah didapat dekat rumah Terdapat pada toko retail Terdapat pada toko kelontong Terdapat dimana-mana
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nilai korelasi (Pearson Corellation) 0,605 0,537 0,074 0,524 0,450 0,516 0,606 0,603 0,570
Probabilitas Korelasi [sig(2tailed)] 0,005 0,015 0,756 0,018 0,046 0,020 0,005 0,005 0,009
Kesimpulan
0,618 0,588 0,515 0,499 0,460 0,474 0,448 0,548 0,542
0,004 0,006 0,020 0,025 0,041 0,035 0,048 0,012 0,013
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,624 0,753 0,709 0,643
0,003 0,000 0,000 0,002
Valid Valid Valid Valid
0,602 0,811 0,822 0,375
0,005 0,000 0,000 0,103
Valid Valid Valid Tidak Valid
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2010) Dari table diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu pertanyaan no.3 dengan nilai 0,074, dan pertanyaan no.26 dengan nilai 0,375.
73
Tabel 4.7 Uji Validitas Sariayu 2. Evaluasi No
Korelasi Antara
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Harga terjangkau Harga lebih murah Harga stabil Diskon Harga sesuai produk Tidak menimbulkan alergi Kulit terasa lembut Mencerahkan wajah Membersihkan secara maksimal Wangi yang khas Varian Kemasan Merek terbaik Label Ukuran Sampel Produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Mudah didapat dekat tempat kerja Mudah didapat dekat rumah Terdapat pada toko retail Terdapat pada toko kelontong Terdapat dimana-mana
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nilai korelasi (Pearson Corellation) 0,684 0,545 0,424 0,514 0,543 0,650 0,684 0,563 0,673
Probabilitas Korelasi [sig(2tailed)] 0,001 0,013 0,062 0,020 0,013 0,002 0,001 0,010 0,001
Kesimpulan
0,596 0,602 0,605 0,779 0,833 0,628 0,619 0,871 0,634
0,006 0,005 0,005 0,000 0,000 0,003 0,004 0,000 0,003
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,705 0,671 0,752 0,480
0,001 0,001 0,000 0,032
Valid Valid Valid Valid
0,478 0,481 0,802 0,315
0,033 0,032 0,000 0,177
Valid Valid Valid Tidak Valid
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2010) Dari table diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu pertanyaan no.3 dengan nilai 0,424, dan pertanyaan no.26 dengan nilai 0,315. Setelah membandingkan antara hasil dari produk perawatan wajah merek Pond’s dengan Sariayu pertanyaan yang dianggap valid untuk kepercayaan sebanyak 24 variabel, dan evaluasi 24 variabel.
74
2. Uji Reliabilitas Sebuah instrument dianggap telah memiliki tingkat kehandalan yang dapat diterima jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,6 (Priyatni, 2008:25). Secara keseluruhan hasil pengujian validitas dan reliabilitas untuk masing-masing variabel nampak seperti tabel dibawah ini : Tabel 4.8 Validitas dan Reliabilitas Atribut Sikap Pada Kelompok Kepercayaan Atribut Pond’s Sariayu Keterangan Harga terjangkau 0,687 0,530 Valid Harga lebih murah 0,869 0,424 Valid Harga tidak mengalami 0,621 0,448 Valid
perubahan per 6 bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah Membersihkan wajah Wangi khas Varian Kemasan Merek Label Ukuran Sampel produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Dapat diperoleh dekat tempat kerja Dapat diperoleh dekat rumah Terdapat di toko retail Terdapat di warung kelontong Distribusi terjamin
0,680 0,451 0,618 0,843 0,539 0,700 0,841 0,601 0,579 0,738 0,836 0,849 0,640 0,850 0,598
0,462 0,474 0,461 0,654 0,520 0,481 0,466 0,476 0,479 0,396 0,477 0,518 0,445 0,494 0,369
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,680 0,660 0,545 0,767
0,576 0,543 0,510 0,558
Valid Valid Valid Valid
0,513 0,413 0,505 0,559 0,857
Valid Valid Valid Valid Reliabel
0,695 0,631 0,833 0,596 Reliabilitas 0,955 Sumber : Data Primer diolah. (Mei,2010)
75
Tabel 4.13 Validitas dan Reliabilitas Atribut Sikap Pada Kelompok Evaluasi Atribut Pond’s Sariayu Keterangan Harga terjangkau 0,664 0,687 Valid Harga lebih murah 0,695 0,505 Valid Harga tidak mengalami 0,793 0,357 Valid
perubahan per 6 bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah Membersihkan wajah Wangi khas Varian Kemasan Merek Label Ukuran Sampel produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Dapat diperoleh dekat tempat kerja Dapat diperoleh dekat rumah Terdapat di toko retail Terdapat di warung kelontong Distribusi terjamin
0,765 0,798 0,599 0,569 0,588 0,640 0,714 0,747 0,481 0,569 0,645 0,657 0,608 0,760 0,709
0,581 0,577 0,668 0,671 0,588 0,625 0,493 0,566 0,632 0,656 0,717 0,639 0,427 0,761 0,604
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,569 0,572 0,787 0,594
0,588 0,639 0,701 0,511
Valid Valid Valid Valid
0,502 0,532 0,761 0,451 0,923
Valid Valid Valid Valid Reliabel
0,795 0,626 0,676 0,625 Reliabilitas 0,947 Sumber : Data Primer diolah. (Mei,2010)
Dari uji validitas pada ke-26 atribut yang berhubungan dengan sikap pembelian menampakan hasil uji yang baik (r > 0,254) dan juga memiliki kehandalan yang dapat diterima yaitu masing-masing bernilai lebih besar dari 0,6.
76
B. Penemuan dan Pembahasan 1. Analisis Deskriptif Statistik Penelitian menggunakan sampel sebanyak 120 orang, yakni 60 orang untuk pengguna produk perawatan wajah merek Ponds dan 60 orang untuk pengguna produk perawatan wajah merek Sariayu. Berdasarkan hasil output dari kuesioner yang telah dibagikan kepada responden yang merupakan pengguna dari produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu, dapat diperoleh data sebagai berikut : a. Karateristik Responden Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga yang menggunakan produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu. Dalam penelitian ini objeknya adalah ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah Cirendeu, sampel yang dipilih sebanyak 120 responden dengan karateristik dibawah ini. Tabel 4.10 Karateristik Usia Responden
Valid
< 20 th 21 th - 30 th 31 th - 55 th Total
Frequency 11 50
Percent 9,2 41,7
Valid Percent 9,2 41,7
59 120
49,2 100,0
49,2 100,0
Cumulative Percent 9,2 50,8 100,0
Sumber : Hasil output SPSS Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karateristik usia didominasi oleh responden yang berusia ≤ 20 tahun dengan total responden sebanyak 11 orang atau dengan persentase 9,2 %, responden yang berusia 21-30 tahun dengan total responden sebanyak 50 orang atau dengan persentase 41,7%, dan responden yang berusia 31-55
77
tahun dengan total responden sebanyak 59 orang dengan total persentase 49,2%. Gambar 4.1 Usia responden
60
50
Frequency
40
30
20
10
0 < 20 th
21 th - 30 th
31 th - 55 th
Usia responden
Tabel 4.11 Karateristik Ibu Rumah Tangga Yang Bekerja
Valid
Ya Tidak Total
Frequency 66 54
Percent 55,0 45,0
Valid Percent 55,0 45,0
120
100,0
100,0
Cumulative Percent 55,0 100,0
Sumber : Hasil Output SPSS Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karateristik responden yang bekerja didominasi oleh responden ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan persentase sebanyak 55% atau sebanyak 66 orang, dan responden yang bekerja sebanyak 54 orang atau dengan persentase 45%.
78
Gambar 4.2
Bekerja
70
60
Frequency
50
40
30
20
10
0 Ya
Tidak
Bekerja
Tabel 4.12 Merek Produk Yang Digunakan
Valid
Ponds Sariayu Total
Frequency 60
Percent 50,0
Valid Percent 50,0
60 120
50,0 100,0
50,0 100,0
Cumulative Percent 50,0 100,0
Sumber : Hasil Output SPSS Dari tabel frekuensi diatas menunjukan bahwa ibu rumah tangga di wilayah Cirendeu yang menggunakan produk perawatan wajah merek Pond’s sebanyak 60 orang atau dengan persentase sebesar 50%, dan yang menggunakan produk perawatan wajah merek Sariayu sebanyak 60 orang atau dengan persentase sebesar 50%.
79
Gambar 4.3
Merek produk yang digunakan
60
50
Frequency
40
30
20
10
0 Ponds
Sariayu
Merek produk yang digunakan
Tabel 4.13 Lama penggunaan produk Valid
< 7 hari 8 hari - 6 bulan 7 bulan - 12 bulan
Frequency 14 65
Percent 11,7 54,2
Valid Percent 11,7 54,2
Cumulative Percent 11,7 65,8
27 14
22,5 11,7
22,5 11,7
88,3 100,0
120
100,0
100,0
> 13 bulan Total
Sumber : Hasil output SPSS Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karateristik lama penggunaan produk yang terlihat adalah lama penggunaan ≤ 7 hari sebanyak 14 orang atau dengan persentase sebesar 11,7%, lama penggunaan 8 hari-6 bulan sebanyak 65 orang atau dengan persentase sebesar 54,2%, lama penggunaan 7 bulan-12 bulan sebanyak 27 orang atau dengan persentase sebesar 22,5%, dan lama penggunaan ≥ 13 bulan adalah 14 orang atau dengan persentase sebesar 11,7%.
80
Gambar 4.4
Lama penggunaan produk
70
60
Frequency
50
40
30
20
10
0 < 7 hari
8 hari - 6 bulan
7 bulan - 12 bulan
> 13 bulan
Lama penggunaan produk
Tabel 4.14 Pengeluaran responden untuk pembelian produk Valid
< Rp.50.000 Rp.51.000 - Rp.150.000 Rp.151.000 - Rp.250.000 >Rp.251.000 Total
Cumulative Percent 35,0 79,2
Frequency 42 53
Percent 35,0 44,2
Valid Percent 35,0 44,2
22
18,3
18,3
97,5
3 120
2,5 100,0
2,5 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa karateristik pengeluaran responden untuk pembelian produk perawatan wajah yang digunakan adalah yang pertama pengeluaran sebesar ≤ Rp.50.000,- sebanyak 42 orang atau dengan persentase sebesar 35%. Kedua pengeluaran sebesar Rp.51.000,- - Rp.150.000,- sebanyak 53 orang atau dengan persentase sebesar
44,2%.
Ketiga
pengeluaran
sebesar
Rp.151.000,-
-
Rp.250.000,- sebanyak 22 orang atau dengan persentase sebesar
81
18,3%, dan yang keempat pengeluaran sebesar ≥ Rp.251.000,sebanyak 3 orang atau dengan persentase sebesar 2,5%. Gambar 4.5
Pengeluaran perbulan
60
50
Frequency
40
30
20
10
0 < Rp.50.000
Rp.51.000 - Rp.150.000
Rp.151.000 - Rp. 250.000
>Rp.251.000
Pengeluaran perbulan
b. Umum 1) Kepercayaan Tabel 4.15 Harga Terjangkau Frequency Valid
Tidak percaya
12 Agak tidak percaya 11 Netral 12 Harga terjangkau Agak percaya 37 Percaya 42 Sangat percaya 6 Total
120
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
10,0 9,2 10,0
10,0 9,2 10,0
10,0 19,2 29,2
30,8 35,0
30,8 35,0
60,0 95,0
5,0 100,0
5,0 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 42 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan harga terjangkau, 6 responden menyatakan sangat percaya, 37 responden menyatakan agak percaya, 12 Responden menyatakan netral, 11 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 12 responden menyatakan Tidak percaya. 82
Maka, dapat disimpulkan bahwa 35% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang mereka gunakan. Tabel 4.16 Harga lebih murah Harga lebih murah
Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Frequency 10
Percent 8,3
Valid Percent 8,3
Cumulative Percent 8,3
5 25 34 37
4,2 20,8 28,3 30,8
4,2 20,8 28,3 30,8
12,5 33,3 61,7 92,5 100,0
9
7,5
7,5
120
100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 37 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan harga lebih murah, 9 responden menyatakan sangat percaya, 34 responden menyatakan agak percaya, 25 Responden menyatakan netral, 5 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 10 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 30,8% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang mereka gunakan, harganya lebih murah dari produk perawatan wajah merek lain. Tabel 4.17 Harga tidak mengalami perubahan per 6 bulan Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Frequency 10 7
Percent 8,3 5,8
Valid Percent 8,3 5,8
Cumulative Percent 8,3 14,2
28 26
23,3 21,7
23,3 21,7
37,5 59,2
37
30,8
30,8
90,0
12 120
10,0 100,0
10,0 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS
83
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 37 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan, 12 responden menyatakan sangat percaya, 26 responden menyatakan agak percaya, 28 Responden menyatakan netral, 7 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 10 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 30,8% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang mereka gunakan, harganya tidak mengalami perubahan per 6 bulan. Tabel 4.18 Memberikan diskon Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Frequency 14 14
Percent 11,7 11,7
Valid Percent 11,7 11,7
Cumulative Percent 11,7 23,3
24 34
20,0 28,3
20,0 28,3
43,3 71,7
29
24,2
24,2
95,8
5 120
4,2 100,0
4,2 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 29 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang digunakan memberikan diskon, 5 responden menyatakan sangat percaya, 34 responden menyatakan agak percaya, 24 Responden menyatakan netral, 14 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 14 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 24,2% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan
produk perawatan wajah yang mereka gunakan
memberikan diskon, tetapi ada juga sekitar 11,7% yang menyatakan
84
tidak percaya terhadap pemberian diskon, jadi pemberian diskon kurang berpengaruh terhadap konsumen. Tabel 4.19 Harga sesuai manfaat
Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral
Frequency 6 4
Percent 5,0 3,3
Valid Percent 5,0 3,3
Cumulative Percent 5,0 8,3
24 25
20,0 20,8
20,0 20,8
28,3 49,2
48
40,0
40,0
89,2
13 120
10,8 100,0
10,8 100,0
100,0
Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang mereka gunakan sesuai dengan kemanfaatannya, 13 responden menyatakan sangat percaya, 25 responden menyatakan agak percaya, 24 Responden menyatakan netral, 4 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 6 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 40% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang mereka gunakan sesuai dengan kemanfaatannya. Tabel 4.20 Tidak menimbulkan alergi
6
Percent 5,0
Valid Percent 5,0
Cumulative Percent 5,0
15 8
12,5 6,7
12,5 6,7
17,5 24,2
5 30 46
4,2 25,0 38,3
4,2 25,0 38,3
28,3 53,3 91,7
10 120
8,3 100,0
8,3 100,0
100,0
Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS
85
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 46 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan tidak menimbulkan alergi, 10 responden menyatakan sangat percaya, 30 responden menyatakan agak percaya, 5 responden menyatakan netral, 8 responden menyatakan agak tidak percaya, 15 responden menyatakan tidak percaya, dan 6 responden menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 38,3% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan tidak menimbulkan alergi. Tabel 4.21 Membuat kulit lembut
7 1
Percent 5,8 ,8
Valid Percent 5,8 ,8
Cumulative Percent 5,8 6,7
27 27
22,5 22,5
22,5 22,5
29,2 51,7
44
36,7
36,7
88,3
14 120
11,7 100,0
11,7 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 44 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan membuat kulit lembut, 14 responden menyatakan sangat percaya, 27 responden menyatakan agak percaya, 27 responden menyatakan netral, 1 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 7 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 36,7% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan membuat kulit lembut. 86
Tabel 4.22 Mencerahkan wajah
5 15
Percent 4,2 12,5
Valid Percent 4,2 12,5
Cumulative Percent 4,2 16,7
7 9
5,8 7,5
5,8 7,5
22,5 30,0
25
20,8
20,8
50,8
39 20 120
32,5 16,7 100,0
32,5 16,7 100,0
83,3 100,0
Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 39 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat mencerahkan wajah, 20 responden menyatakan sangat percaya, 25 responden menyatakan agak percaya, 9 responden menyatakan netral, 7 responden menyatakan agak tidak percaya, 15 responden menyatakan tidak percaya, dan 5 responden menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 32,5% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat mencerahkan kulit. Tabel 4.23 Membersihkan wajah
5
Percent 4,2
Valid Percent 4,2
Cumulative Percent 4,2
13 7
10,8 5,8
10,8 5,8
15,0 20,8
13 28 47
10,8 23,3 39,2
10,8 23,3 39,2
31,7 55,0 94,2
7 120
5,8 100,0
5,8 100,0
100,0
Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS
87
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 47 responden menyatakan percaya terhadap pernyataan Produk Perawatan Wajah Yang Mereka gunakan dapat membersihkan wajah, 7 responden menyatakan sangat percaya, 28 responden menyatakan agak percaya, 13 responden menyatakan netral, 7 responden menyatakan agak tidak percaya, 13 responden menyatakan tidak percaya, dan 5 responden menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 39,2% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat membersihkan wajah. Tabel 4.24 Wangi yang khas Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Frequency 5 12
Percent 4,2 10,0
Valid Percent 4,2 10,0
Cumulative Percent 4,2 14,2
2 19
1,7 15,8
1,7 15,8
15,8 31,7
22
18,3
18,3
50,0
54 6 120
45,0 5,0 100,0
45,0 5,0 100,0
95,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 54 responden menyatakan percaya, 6 responden menyatakan sangat percaya, 22 responden menyatakan agak percaya, 19 responden menyatakan netral, 2 responden menyatakan tidak percaya, 12 responden menyatakan tidak percaya, dan 5 responden menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 45% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki wangi yang khas.
88
Tabel 4.25 Varian
6 16
Percent 5,0 13,3
Valid Percent 5,0 13,3
Cumulative Percent 5,0 18,3
6 22
5,0 18,3
5,0 18,3
23,3 41,7
13
10,8
10,8
52,5
47 10 120
39,2 8,3 100,0
39,2 8,3 100,0
91,7 100,0
Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil Output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 47 responden menyatakan percaya, 10 responden menyatakan sangat percaya, 13 responden menyatakan agak percaya, 22 responden menyatakan netral, 6 responden menyatakan agak tidak percaya, 16
responden
menyatakan tidak percaya, dan 6 responden menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 39,2% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki banyak varian. Tabel 4.26 Kemasan menarik
6
Percent 5,0
Valid Percent 5,0
Cumulative Percent 5,0
14 18
11,7 15,0
11,7 15,0
16,7 31,7
23 12 41
19,2 10,0 34,2
19,2 10,0 34,2
50,8 60,8 95,0
6 120
5,0 100,0
5,0 100,0
100,0
Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 41 responden menyatakan percaya, 6 responden menyatakan sangat percaya, 12 responden menyatakan agak percaya, 23 responden menyatakan netral,
89
18 responden menyatakan agak tidak percaya, 14 responden menyatakan tidak percaya, dan 6 responden yang menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 34,2% responden yang menyatakan Percaya dari pada tidak percaya jadi kemasan produk perawatan wajah yang menarik dapat mempengaruhi sikap konsumen untuk membeli. Tabel 4.27 Merek terbaik
4
Percent 3,3
Valid Percent 3,3
Cumulative Percent 3,3
15 12
12,5 10,0
12,5 10,0
15,8 25,8
17
14,2
14,2
40,0
24 36
20,0 30,0
20,0 30,0
60,0 90,0
12 120
10,0 100,0
10,0 100,0
100,0
Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 36 responden menyatakan percaya, 12 responden menyatakan sangat percaya, 24 responden menyatakan agak percaya, 17 responden menyatakan netral, 12 responden menyatakan agak tidak percaya, 15 responden menyatakan tidak percaya, dan 4 responden menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 30% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan adalah merek terbaik.
90
Tabel 4.28 Label
5 3
Percent 4,2 2,5
Valid Percent 4,2 2,5
Cumulative Percent 4,2 6,7
18 35
15,0 29,2
15,0 29,2
21,7 50,8
48
40,0
40,0
90,8
11 120
9,2 100,0
9,2 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden menyatakan percaya, 11 responden menyatakan sangat percaya, 35 responden menyatakan agak percaya, 18 responden menyatakan netral, 3 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 5 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 40% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki label yang berisi informasi tentang produk. Tabel 4.29 Ukuran
6
Percent 5,0
Valid Percent 5,0
Cumulative Percent 5,0
2
1,7
1,7
6,7
18 32
15,0 26,7
15,0 26,7
21,7 48,3
51 11 120
42,5 9,2 100,0
42,5 9,2 100,0
90,8 100,0
Frequency Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 51 responden menyatakan percaya, 11 responden menyatakan sangat percaya, 32 responden menyatakan agak percaya, 18 responden menyatakan netral, 2 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 6 responden
91
menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 42,5% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki banyak ukuran. Tabel 4.30 Memberikan sampel produk
Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya
Frequency 6 15
Percent 5,0 12,5
Valid Percent 5,0 12,5
Cumulative Percent 5,0 17,5
18 18
15,0 15,0
15,0 15,0
32,5 47,5
20
16,7
16,7
64,2
33 10
27,5 8,3
27,5 8,3
91,7 100,0
120
100,0
100,0
Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 33 responden menyatakan percaya, 10 responden menyatakan sangat percaya, 20 responden menyatakan agak percaya, 18 responden menyatakan netral, 18 responden menyatakan agak tidak percaya, 15 responden menyatakan tidak percaya dan 6 responden menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 27,5% responden yang menyatakan Percaya bahwa mereka memilih produk perawatan wajah karena produk tersebut sering memberikan sampel produk namun ada juga yang menyatakan agak tidak percaya bahwa produk yang mereka gunakan memberikan sampel produk sekitar 15%.
92
Tabel 4.31 Memberikan hadiah
5 2
Percent 4,2 1,7
Valid Percent 4,2 1,7
Cumulative Percent 4,2 5,8
36 23
30,0 19,2
30,0 19,2
35,8 55,0
42
35,0
35,0
90,0
12 120
10,0 100,0
10,0 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 42 responden menyatakan percaya, 12 responden menyatakan sangat percaya, 23 responden menyatakan agak percaya, 36 responden menyatakan netral, 2 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 5 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 35% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan sering memberikan hadiah, namun ada 30% responden yang netral dengan pernyataan tersebut. Tabel 4.32 Promosi melalui media cetak dan elektronik
6
Percent 5,0
Valid Percent 5,0
Cumulative Percent 5,0
28 21
23,3 17,5
23,3 17,5
28,3 45,8
48 17 120
40,0 14,2 100,0
40,0 14,2 100,0
85,8 100,0
Frequency Valid
Tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden menyatakan percaya, 17 responden menyatakan sangat percaya, 21 responden menyatakan agak percaya, 28 responden menyatakan netral, dan 6 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan
93
bahwa 40% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli. Tabel 4.33 Iklan menarik
8 21
Percent 6,7 17,5
Valid Percent 6,7 17,5
Cumulative Percent 6,7 24,2
29 48
24,2 40,0
24,2 40,0
48,3 88,3
14 120
11,7 100,0
11,7 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
S Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden menyatakan percaya, 14 responden menyatakan sangat percaya, 29 responden menyatakan agak percaya, 21 responden menyatakan netral, dan 8 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 40% responden yang menyatakan Percaya bahwa iklan produk perawatan wajah yang mereka gunakan menarik. Tabel 4.34 Bintang iklan sesuai produk Frequency Valid
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7 2 43
5,8 1,7 35,8
5,8 1,7 35,8
5,8 7,5 43,3
18 37
15,0 30,8
15,0 30,8
58,3 89,2
13 120
10,8 100,0
10,8 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 37 responden menyatakan percaya, 13 responden menyatakan sangat percaya, 18 94
responden menyatakan agak percaya, 43 responden menyatakan netral, 2 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 7 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 30,8% responden yang menyatakan Percaya bahwa iklan produk perawatan wajah yang mereka gunakan menggunakan bintang iklan yang sesuai dengan produk, namun lebih banyak responden yang menyatakan Netral mencapai 35,8% responden. Tabel 4.35 Memiliki SPG (Sales Promotion Girl)
Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya
Frequency 10
Percent 8,3
Valid Percent 8,3
Cumulative Percent 8,3
20 12
16,7 10,0
16,7 10,0
25,0 35,0
19 13
15,8 10,8
15,8 10,8
50,8 61,7
31 15
25,8 12,5
25,8 12,5
87,5 100,0
120
100,0
100,0
Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 31 responden menyatakan percaya, 15 responden menyatakan sangat percaya, 13 responden menyatakan agak percaya, 19 responden menyatakan netral, 12 responden menyatakan agak tidak percaya, 20 responden menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 25,8% responden yang menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki SPG di setiap gerai.
95
Tabel 4.36 Dapat diperoleh dekat tempat kerja
Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya
Frequency 10 19
Percent 8,3 15,8
Valid Percent 8,3 15,8
Cumulative Percent 8,3 24,2
5 15
4,2 12,5
4,2 12,5
28,3 40,8
15 45 11
12,5 37,5 9,2
12,5 37,5 9,2
53,3 90,8 100,0
120
100,0
100,0
Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 45 responden menyatakan percaya, 11 responden menyatakan sangat percaya, 15 responden menyatakan agak percaya, 15 responden menyatakan netral, 5 responden menyatakan agak tidak percaya, 19
responden
menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 37,5% responden yang menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh dekat tempat kerja. Tabel 4.37 Dapat diperoleh dekat rumah
Valid
Sangat tidak percaya
Frequency 10
Percent 8,3
Valid Percent 8,3
Cumulative Percent 8,3
18 5
15,0 4,2
15,0 4,2
23,3 27,5
13 20 51
10,8 16,7 42,5
10,8 16,7 42,5
38,3 55,0 97,5
3 120
2,5 100,0
2,5 100,0
100,0
Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 51 responden menyatakan percaya, 3 responden menyatakan sangat percaya, 20 responden menyatakan agak percaya, 13 responden menyatakan netral, 96
5 responden menyatakan agak tidak percaya, 18
responden
menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 42,5% responden yang menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh dekat rumah. Tabel 4.38 Terdapat pada toko retail Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12 23
10,0 19,2
10,0 19,2
10,0 29,2
15
12,5
12,5
41,7
23 17
19,2 14,2
19,2 14,2
60,8 75,0
27 3
22,5 2,5
22,5 2,5
97,5 100,0
120
100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 27 responden menyatakan percaya, 3 responden menyatakan sangat percaya, 17 responden menyatakan agak percaya, 23 responden menyatakan netral, 15 responden menyatakan agak tidak percaya, 23 responden menyatakan tidak percaya, dan 12 responden yang menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 22,5% responden yang menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh di toko retail, namun ada 19,2% responden yang menyatakan Netral terhadap pernyataan tersebut.
97
Tabel 4.39 Terdapat di warung kelontong
4 13
Percent 3,3 10,8
Valid Percent 3,3 10,8
Cumulative Percent 3,3 14,2
10 15
8,3 12,5
8,3 12,5
22,5 35,0
24 42 12
20,0 35,0 10,0
20,0 35,0 10,0
55,0 90,0 100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Sangat tidak percaya Tidak percaya Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 42 responden menyatakan percaya, 12 responden menyatakan sangat percaya, 24 responden menyatakan agak percaya, 15 responden menyatakan netral, 10 responden menyatakan agak tidak percaya, 13 responden menyatakan tidak percaya, dan 4 responden yang menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 35% responden yang menyatakan Percaya dan 10,8% responden Tidak Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh di warung kelontong, walaupun produknya tidak terdapat di warung kelontong responden tetap memilih produk perawatan wajah Ponds dan Sariayu.
98
Tabel 4.40 Distribusi terjamin Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak percaya
10
8,3
8,3
8,3
Tidak percaya
19 6
15,8 5,0
15,8 5,0
24,2 29,2
5 20
4,2 16,7
4,2 16,7
33,3 50,0
54 6
45,0 5,0
45,0 5,0
95,0 100,0
120
100,0
100,0
Agak tidak percaya Netral Agak percaya Percaya Sangat percaya Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 54 responden menyatakan percaya, 6 responden menyatakan sangat percaya, 20 responden menyatakan agak percaya, 5 responden menyatakan netral, 6 responden menyatakan agak tidak percaya, 19
responden
menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 45% responden yang menyatakan Percaya terhadap produk perawatan wajah yang mereka gunakan karena mereka merasakan bahwa distribusi produknya terjamin.
2) Evaluasi Tabel 4.41 Harga terjangkau
2
Percent 1,7
Valid Percent 1,7
Cumulative Percent 1,7
11 9
9,2 7,5
9,2 7,5
10,8 18,3
Frequency Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
9
7,5
7,5
25,8
32 46
26,7 38,3
26,7 38,3
52,5 90,8
11 120
9,2 100,0
9,2 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS 99
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 46 responden menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 32 responden menjawab agak setuju, 9 responden menjawab netral, 9 responden menjawab agak tidak setuju, 11 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju dengan harga produk perawatan wajah yang digunakan harganya terjangkau. Tabel 4.42 Harga lebih murah
9 10
Percent 7,5 8,3
Valid Percent 7,5 8,3
Cumulative Percent 7,5 15,8
25 20
20,8 16,7
20,8 16,7
36,7 53,3
43
35,8
35,8
89,2
13 120
10,8 100,0
10,8 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 43 responden menjawab setuju, 13 responden menjawab sangat setuju, 20 responden menjawab agak setuju, 25 responden menjawab netral, 10 responden menjawab agak tidak setuju, dan 9 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju dengan harga produk perawatan wajah yang digunakan harganya lebih murah.
100
Tabel 4.43 Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan
8 4
Percent 6,7 3,3
Valid Percent 6,7 3,3
Cumulative Percent 6,7 10,0
21 22
17,5 18,3
17,5 18,3
27,5 45,8
55 10
45,8 8,3
45,8 8,3
91,7 100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 55 responden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 22 responden menjawab agak setuju, 21 responden menjawab netral, 4 responden menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju dengan harga produk perawatan wajah yang digunakan harganya tidak mengalami perubahan setiap 6 bulan. Tabel 4.44 Memberikan diskon Frequency Valid
Valid Percent 7,5 10,0 19,2
Cumulative Percent 7,5 17,5 36,7
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju
9 12 23
Percent 7,5 10,0 19,2
29
24,2
24,2
60,8
Setuju
38 9
31,7 7,5
31,7 7,5
92,5 100,0
120
100,0
100,0
Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 38 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 29 responden menjawab agak setuju, 23 responden menjawab netral, 12 responden menjawab agak tidak setuju, dan 9 responden menjawab tidak setuju.
101
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju dengan diskon yang diberikan oleh produsen. Tabel 4.45 Harga sesuai manfaat
7
Percent 5,8
Valid Percent 5,8
Cumulative Percent 5,8
2
1,7
1,7
7,5
19 21 56 15
15,8 17,5 46,7 12,5
15,8 17,5 46,7 12,5
23,3 40,8 87,5 100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 56 responden menjawab setuju, 15 responden menjawab sangat setuju, 21 responden menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, 2 responden menjawab agak tidak setuju, dan 7 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa harga produk perawatan wajah yang digunakan sesuai dengan kemanfaatannya. Tabel 4.46 Tidak menimbulkan alergi
Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju
Frequency 13
Percent 10,8
Valid Percent 10,8
Cumulative Percent 10,8
4 10
3,3 8,3
3,3 8,3
14,2 22,5
27 53
22,5 44,2
22,5 44,2
45,0 89,2
13 120
10,8 100,0
10,8 100,0
100,0
Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 53 responden menjawab setuju, 13 responden menjawab sangat setuju, 27 responden menjawab agak setuju, 10 responden menjawab netral, 4 responden
102
menjawab agak tidak setuju, dan 13 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan tidak menimbulkan alergi. Tabel 4.47 Membuat kulit lembut
Valid
Tidak setuju
Frequency 10
Percent 8,3
Valid Percent 8,3
Cumulative Percent 8,3
2 17 15 60
1,7 14,2 12,5 50,0
1,7 14,2 12,5 50,0
10,0 24,2 36,7 86,7 100,0
Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
16
13,3
13,3
120
100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 60 responden menjawab setuju, 16 responden menjawab sangat setuju, 15 responden menjawab agak setuju, 17 responden menjawab netral, 2 responden menjawab agak tidak setuju, dan 10 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan membuat kulit terasa lebih lembut. Tabel 4.48 Mencerahkan wajah
2 6
Percent 1,7 5,0
Valid Percent 1,7 5,0
Cumulative Percent 1,7 6,7
8 7 26 52
6,7 5,8 21,7 43,3
6,7 5,8 21,7 43,3
13,3 19,2 40,8 84,2 100,0
Frequency Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
19
15,8
15,8
120
100,0
100,0
S Sumber : Hasil output SPSS
103
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 52 responden menjawab setuju, 19 responden menjawab sangat setuju, 26 responden menjawab agak setuju, 7 responden menjawab netral, 8 responden menjawab agak tidak setuju, 6 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat mencerahkan wajah. Tabel 4.49 Membersihkan wajah
5
Percent 4,2
Valid Percent 4,2
Cumulative Percent 4,2
10 22
8,3 18,3
8,3 18,3
12,5 30,8
29 47
24,2 39,2
24,2 39,2
55,0 94,2
7
5,8
5,8
100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 47 responden menjawab setuju, 7 responden menjawab sangat setuju, 29 responden menjawab agak setuju, 22 responden menjawab netral, 10 responden menjawab agak tidak setuju, dan 5 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat membersihkan wajah secara maksimal.
104
Tabel 4.50 Wangi khas
6
Percent 5,0
Valid Percent 5,0
Cumulative Percent 5,0
1 30 27 52
,8 25,0 22,5 43,3
,8 25,0 22,5 43,3
5,8 30,8 53,3 96,7
4
3,3
3,3
100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 52 responden menjawab setuju, 4 responden menjawab sangat setuju, 27 responden menjawab agak setuju, 30 responden menjawab netral, 1 responden menjawab agak tidak setuju, dan 6 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki wangi yang khas. Tabel 4.51 Varian
5
Percent 4,2
Valid Percent 4,2
Cumulative Percent 4,2
19 29
15,8 24,2
15,8 24,2
20,0 44,2
58
48,3
48,3
92,5
9 120
7,5 100,0
7,5 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 58 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 29 responden menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, dan 5 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki banyak varian produk. 105
Tabel 4.52 Kemasan Frequency Valid
Tidak setuju
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
8 8 26
6,7 6,7 21,7
6,7 6,7 21,7
6,7 13,3 35,0
24 44
20,0 36,7
20,0 36,7
55,0 91,7
10 120
8,3 100,0
8,3 100,0
100,0
Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju
Percent
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 44 responden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 24 responden menjawab agak setuju, 26 responden menjawab netral, 8 responden menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki kemasan menarik. Tabel 4.53 Merek terbaik
Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 10 3
Percent 8,3 2,5
Valid Percent 8,3 2,5
Cumulative Percent 8,3 10,8
19 27 52
15,8 22,5 43,3
15,8 22,5 43,3
26,7 49,2 92,5
9 120
7,5 100,0
7,5 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 52 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 27 responden menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, 3 responden menjawab agak tidak setuju, dan 10 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan adalah merek terbaik. 106
Tabel 4.54 Label
Valid
Sangat tidak setuju
Frequency 1
,8
8 4 12 25
6,7 3,3 10,0 20,8
6,7 3,3 10,0 20,8
7,5 10,8 20,8 41,7
62
51,7
51,7
93,3
8 120
6,7 100,0
6,7 100,0
100,0
Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Cumulative Percent
Valid Percent ,8
Tidak setuju
Percent
,8
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 62 responden menjawab setuju, 8 responden menjawab sangat setuju, 25 responden menjawab agak setuju, 12 responden menjawab netral, 4 responden menjawab agak tidak setuju, 8 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki label yang berisi tentang informasi produk. Tabel 4.55 Ukuran Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak setuju
11
9,2
9,2
9,2
Agak tidak setuju
9 32
7,5 26,7
7,5 26,7
16,7 43,3
20 43
16,7 35,8
16,7 35,8
60,0 95,8 100,0
Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
5
4,2
4,2
120
100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 43 responden menjawab setuju, 5 responden menjawab sangat setuju, 20 responden menjawab agak setuju, 32 responden menjawab netral, 9 responden menjawab agak tidak setuju, dan 11 responden menjawab tidak setuju.
107
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki banyak ukuran. Tabel 4.56 Sampel produk
6 5
Percent 5,0 4,2
Valid Percent 5,0 4,2
Cumulative Percent 5,0 9,2
47
39,2
39,2
48,3
17 40
14,2 33,3
14,2 33,3
62,5 95,8
5 120
4,2 100,0
4,2 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 40 responden menjawab setuju, 5 responden menjawab sangat setuju, 17 responden menjawab agak setuju, 47 responden menjawab netral, 5 responden menjawab agak tidak setuju, dan 6 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen menyatakan netral terhadap pernyataan bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan sering memberikan sampel produk. Tabel 4.57 Hadiah
8 5
Percent 6,7 4,2
Valid Percent 6,7 4,2
Cumulative Percent 6,7 10,8
16 25 59 7
13,3 20,8 49,2 5,8
13,3 20,8 49,2 5,8
24,2 45,0 94,2 100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 59 responden menjawab setuju, 7 responden menjawab sangat setuju, 25 responden
108
menjawab agak setuju, 16 responden menjawab netral, 5 responden menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan sering memberikan hadiah. Tabel 4.58 Promosi media cetak dan elektronik
6
Percent 5,0
Valid Percent 5,0
Cumulative Percent 5,0
21 25
17,5 20,8
17,5 20,8
22,5 43,3
58 10
48,3 8,3
48,3 8,3
91,7 100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 58 responden menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 17 responden menjawab agak setuju, 21 responden menjawab netral, dan 6 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan mempromosikan produk melalui media cetak dan elektronik. Tabel 4.59 Iklan menarik
2 7
Percent 1,7 5,8
Valid Percent 1,7 5,8
Cumulative Percent 1,7 7,5
3 7 24 65
2,5 5,8 20,0 54,2
2,5 5,8 20,0 54,2
10,0 15,8 35,8 90,0
12
10,0
10,0
100,0
120
100,0
100,0
Frequency Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS
109
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 65 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 24 responden menjawab agak setuju, 7 responden menjawab netral, 3 responden menjawab agak tidak setuju, 7 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa iklan produk perawatan wajah yang mereka gunakan sangat menarik. Tabel 4.60 Bintang iklan sesuai produk
6
Percent 5,0
Valid Percent 5,0
Cumulative Percent 5,0
1 22
,8 18,3
,8 18,3
5,8 24,2
18
15,0
15,0
39,2
61 12 120
50,8 10,0 100,0
50,8 10,0 100,0
90,0 100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 61 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 18 responden menjawab agak setuju, 22 responden menjawab netral, 1 responden menjawab agak tidak setuju, dan 6 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa iklan produk perawatan wajah yang mereka gunakan menggunakan bintang iklan yang sesuai dengan produk.
110
Tabel 4.61 Memiliki SPG (Sales Promotion Girl)
Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju
Frequency 7
Percent 5,8
Valid Percent 5,8
Cumulative Percent 5,8
8 13
6,7 10,8
6,7 10,8
12,5 23,3
27
22,5
22,5
45,8
53 12
44,2 10,0
44,2 10,0
90,0 100,0
120
100,0
100,0
Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 53 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 27 responden menjawab agak setuju, 13 responden menjawab netral, 8 responden menjawab agak tidak setuju, dan 7 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki SPG (Sales Promotion Girl) disetiap gerai. Tabel 4.62 Dapat diperoleh dekat tempat kerja
Valid
Tidak setuju
Frequency 11
Percent 9,2
Valid Percent 9,2
Cumulative Percent 9,2
8 19
6,7 15,8
6,7 15,8
15,8 31,7
15 53 14
12,5 44,2 11,7
12,5 44,2 11,7
44,2 88,3 100,0
120
100,0
100,0
Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 53 responden menjawab setuju, 14 responden menjawab sangat setuju, 15 responden menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, 8 responden menjawab agak tidak setuju, dan 11 responden menjawab tidak setuju.
111
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh dekat dengan tempat kerja. Tabel 4.63 Dapat diperoleh dekat rumah
9 4
Percent 7,5 3,3
Valid Percent 7,5 3,3
Cumulative Percent 7,5 10,8
13 24
10,8 20,0
10,8 20,0
21,7 41,7
59 11 120
49,2 9,2 100,0
49,2 9,2 100,0
90,8 100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 59 responden menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 24 responden menjawab agak setuju, 13 responden menjawab netral, 4 responden menjawab agak tidak setuju, dan 9 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh dekat dengan rumah. Tabel 4.64 Terdapat pada toko retail Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7 6
5,8 5,0
5,8 5,0
5,8 10,8
14 31
11,7 25,8
11,7 25,8
22,5 48,3
51
42,5
42,5
90,8
11 120
9,2 100,0
9,2 100,0
100,0
Sumber : Hasil output SPSS
112
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 51 responden menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 31 responden menjawab agak setuju, 14 responden menjawab netral, 6 responden menjawab agak tidak setuju, dan 7 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan terdapat pada toko retail. Tabel 4.65 Terdapat pada warung kelontong
8 7
Percent 6,7 5,8
Valid Percent 6,7 5,8
Cumulative Percent 6,7 12,5
40 20 33
33,3 16,7 27,5
33,3 16,7 27,5
45,8 62,5 90,0
12 120
10,0 100,0
10,0 100,0
100,0
Frequency Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 33 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 20 responden menjawab agak setuju, 40 responden menjawab netral, 17 responden menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen menjawab netral terhadap produk perawatan wajah yang mereka gunakan terdapat pada warung kelontong.
113
Tabel 4.66 Distribusi terjamin
Valid
Tidak setuju Agak tidak setuju
Frequency 13
Percent 10,8
Valid Percent 10,8
Cumulative Percent 10,8
4 15
3,3 12,5
3,3 12,5
14,2 26,7
20
16,7
16,7
43,3
57 11
47,5 9,2
47,5 9,2
90,8 100,0
120
100,0
100,0
Netral Agak setuju Setuju Sangat setuju Total
Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 57 responden menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 20 responden menjawab agak setuju, 15 responden menjawab netral, 4 responden menjawab agak tidak setuju, dan 13 responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan mudah didapatkan karena distribusi produknya terjamin.
114
C. Pengujian Hipotesis Pertama Analisis faktor digunakan untuk menguji seberapa besar sikap konsumen terhadap atribut produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis saling ketergantungan (interpendence) dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antar variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel yang diteliti. (Sulianto, 2005:114). Analisis ini juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian, artinya ingin diketahui susunan dan hubungan yang terjadi pada hubungan antar variabel. Analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit. (Suliyanto, 2005:114) Dalam analisis faktor yang harus dipenuhi adalah angka Measure of Sampling Adequancy (MSA) harus diatas 0,5 untuk keperluan analisis faktor dalam penelitian ini variabel indicator yang digunakan sebanyak 26 variabel yang disebarkan kepada 120 responden. Dari 26 variabel ini akan dikelompokkan menjadi beberapa factor dengan menggunakan analisis faktor. 1. Menentukan variabel yang akan dianalisis Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari 26 variabel yang sebelumnya telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Ke-26 variabel yang dianggap telah valid dan reliable, dimasukkan ke
115
dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilai dari Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) and Barlett’s Test dan Measure of Sampling (MSA)-nya diatas 0,5 adapun dari hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.67 KMO and Barlett’s Test Ponds Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. ChiSquare df Sig.
,722 1571,60 5 351 ,000
Sumber : Hasil output SPSS Tabel 4.68 KMO and Barlett’s Test Sariayu Kaiser-Meyer-Olkin Measure of ,628 Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. ChiSquare df Sig.
2118,70 2 351 ,000
Sumber : Hasil output SPSS Dari hasil output uji KMO and Barlett’s Test pada tabel diatas, besarnya angka MSA untuk Ponds adalah 0,722 dengan tingkat signifikan 0,000 dan angka MSA untuk Sariayu 0,628 dengan nilai signifikan 0,000. Oleh karena angka tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikan jauh berada dibawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan dapat dianalisis lebih lanjut. Dan untuk kepentingan analisis lebih lanjut, dengan melihat angka pada Anti-Image Matrices, Khususnya pada angka korelasi yang bertanda (a) dari kiri atas ke kanan bawah. Adapun hasil Measure of Sampling Adequancy (MSA) dalam tabel Anti-Image Matrices pada Anti-Image Correlation yang tertera pada tabel dibawah ini. 116
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tabel 4.69 Angka Measure of Sampling Adequancy untuk Ponds Pertanyaan MSA Keterangan Harga terjangkau 0,733 Valid Harga lebih murah 0,756 Valid Harga tidak mengalami perubahan 0,603 Valid per-6 bulan Memberikan diskon 0,572 Valid Harga sesuai manfaat 0,666 Valid Tidak menimbulkan alergi 0,669 Valid Membuat kulit lembut 0,851 Valid Mencerahkan wajah 0,718 Valid Membersihkan wajah 0,781 Valid Wangi yang khas 0,713 Valid Varian produk 0,703 Valid Kemasan yang menarik 0,609 Valid Merek terbaik 0,680 Valid Memiliki label 0,813 Valid Ukuran yang bervariasi 0,822 Valid Sampel produk 0,646 Valid Memberikan hadiah 0,806 Valid Promosi melalui media cetak dan 0,731 Valid elektronik Iklan menarik 0,643 Valid Bintang iklan sesuai produk 0,710 Valid Memiliki SPG di setiap gerai 0,749 Valid Dapat diperoleh dekat tempat kerja 0,729 Valid Dapat diperoleh dekat rumah 0,855 Valid Terdapat pada toko retail 0,633 Valid Terdapat pada warung kelontong 0,781 Valid Distribusi produk terjamin 0,624 Valid Sumber : Hasil output SPSS
117
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tabel 4.70 Angka Measure of Sampling Adequancy untuk Sariayu Pertanyaan MSA Keterangan Harga terjangkau 0,507 Valid Harga lebih murah 0,525 Valid Harga tidak mengalami perubahan 0,809 Valid per-6 bulan Memberikan diskon 0,538 Valid Harga sesuai manfaat 0,609 Valid Tidak menimbulkan alergi 0,606 Valid Membuat kulit lembut 0,633 Valid Mencerahkan wajah 0,570 Valid Membersihkan wajah 0,547 Valid Wangi yang khas 0,642 Valid Varian produk 0,827 Valid Kemasan yang menarik 0,540 Valid Merek terbaik 0,590 Valid Memiliki label 0,828 Valid Ukuran yang bervariasi 0,690 Valid Sampel produk 0,588 Valid Memberikan hadiah 0,662 Valid Promosi melalui media cetak dan 0,610 Valid elektronik Iklan menarik 0,612 Valid Bintang iklan sesuai produk 0,800 Valid Memiliki SPG di setiap gerai 0,554 Valid Dapat diperoleh dekat tempat kerja 0,627 Valid Dapat diperoleh dekat rumah 0,557 Valid Terdapat pada toko retail 0,637 Valid Terdapat pada warung kelontong 0,588 Valid Distribusi produk terjamin 0,597 Valid Sumber : Hasil output SPSS Dari hasil tabel diatas terlihat bahwa semua variabel sudah memiliki
angka MSA diatas 0,5, maka dengan demikian ke-26 variabel tersebut dapat dianalisis lebih lanjut. 2. Estimasi Communality Communalities menunjukkan beberapa varians yang dapat dijelaskan oleh faktor yang diekstrk. (Bilson Simamora,2005:125). Dengan ketentuan bahwa semakin besar communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. (Singgih Santoso,2007:42).
118
Adapun nilai communalities yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.71 Nilai Communiality untuk Ponds Initial 1,000 1,000
Extraction 0,875 0,749
1,000
0,819
1,000 1,000
0,846 0,480
1,000
0,904
Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah Membersihkan wajah Wangi khas Varian Kemasan Merek Label Ukuran Sampel produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
0,803 0,524 0,803 0,801 0,860 0,773 0,825 0,759 0,811 0,614 0,822
1,000
0,722
Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk
1,000
0,755
1,000
0,830
Memiliki SPG Dapat diperoleh dekat tempat kerja
1,000
0,733
1,000
0,640
Dapat diperoleh dekat rumah
1,000
0,729
Terdapat di toko retail Terdapat diwarung kelontong
1,000
0,798
1,000
0,676
Distribusi terjamin
1,000
0,909
Harga terjangkau Harga lebih murah Harga tidak mengalami perubahan per6bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa A1 (Harga terjangkau) memiliki nilai 0,875, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 87,5% varians dari atribut ke-1 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. (jika pada 119
tabel component matrix, terdapat 7 component yang terbentuk). Untuk A2 (Harga lebih murah) memiliki nilai 0,749, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 74,9% varians dari atribut ke-2 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk A3 (Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan) memiliki nilai 0,819, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 81,9% varians dari atribut ke-3 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A(Memberikan diskon) memiliki nilai 0,846, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 84,6% varians dari atribut ke-4 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A5 (Harga sesuai manfaat) memiliki nilai 0,480, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 48% varians dari atribut ke-5 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A6 (Tidak menimbulkan alergi) memiliki nilai 0,904, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 90,4% varians dari atribut ke-6 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A7 (Membuat kulit terasa lembut) memiliki nilai 0,803, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,3% varians dari atribut ke-7 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A8 (Mencerahkan kulit) memiliki nilai 0,524, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 52,4% varians dari atribut ke-8 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A9 (Membersihkan wajah) memiliki nilai 0,803, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,3% varians dari atribut ke-9 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A10 (Wangi yang khas) memiliki nilai 0,801, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,1% varians dari atribut ke-10 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A11 (Varian produk)
120
memiliki nilai 0,860, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 86% varians dari atribut ke-11 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A12 (Kemasan yang menarik) memiliki nilai 0,773, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 77,3% varians dari atribut ke-12 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A13 (Merek terbaik) memiliki nilai 0,825, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82,5% varians dari atribut ke-13 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A14 (Memiliki label produk) memiliki nilai 0,759 , hal ini menunjukkan bahwa sekitar 75,9% varians dari atribut ke-14 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A15 (Ukuran yang bervariasi) memiliki nilai 0,811, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 81,1% varians dari atribut ke-15 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A16 (Sampel produk) memiliki nilai 0,614, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 61,4% varians dari atribut ke-16 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A17 (Memberikan hadiah) memiliki nilai 0,822, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82,2% varians dari atribut ke-17 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A18 (Promosi melalui media cetak dan elektronik) memiliki nilai 0,722, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 72,2% varians dari atribut ke-18 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A19 (Iklan menarik) memiliki nilai 0,755, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 75,5% varians dari atribut ke-19 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A20 (Bintang iklan sesuai produk) memiliki nilai 0,830, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 83% varians dari atribut ke-20 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
121
Untuk A21 (Memiliki SPG disetiap gerai) memiliki nilai 0,733, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 73,3% varians dari atribut ke-21 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A22 (Dapat diperoleh dekat tempat kerja) memiliki nilai 0,640, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 64% varians dari atribut ke-22 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A23 (Dapat diperoleh dekat dengan rumah) memiliki nilai 0,729, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 72,9% varians dari atribut ke-23 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A24 (Terdapat pada toko retail) memiliki nilai 0,798, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 79,8% varians dari atribut ke-24 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A25 (Terdapat di warung kelontong) memiliki nilai 0,676, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 67,6% varians dari atribut ke-25 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A26 (Distribusi produk terjamin) memiliki nilai 0,909, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 90,9% varians dari atribut ke-26 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
122
Tabel 4.71 Nilai Communiality untuk Sariayu Initial 1,000 1,000
Extraction 0,726 0,878
1,000
0,521
1,000 1,000
0,658 0,706
1,000
0,877
Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah Membersihkan wajah Wangi khas Varian Kemasan Merek Label Ukuran Sampel produk Hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
0,837 0,701 0,752 0,752 0,855 0,823 0,855 0,646 0,839 0,921 0,784
1,000
0,710
1,000
0,629
1,000
0,692
Memiliki SPG Dapat diperoleh dekat tempat kerja
1,000
0,599
1,000
0,823
Dapat diperoleh dekat rumah
1,000
0,701
Terdapat di toko retail Terdapat diwarung kelontong
1,000
0,793
1,000
0,924
Distribusi terjamin
1,000
0,811
Harga terjangkau Harga lebih murah Harga tidak mengalami perubahan per6bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa A1 (Harga terjangkau) memiliki nilai 0,726, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 72,6% varians dari atribut ke-1 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. (jika pada tabel component matrix, terdapat 5 component yang terbentuk). Untuk A2 (Harga lebih murah) memiliki nilai 0,878, hal ini menunjukkan bahwa 123
sekitar 87,8% varians dari atribut ke-2 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk A3 (Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan) memiliki nilai 0,521, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 52,1% varians dari atribut ke-3 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A(Memberikan diskon) memiliki nilai 0,658, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 65,8% varians dari atribut ke-4 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A5 (Harga sesuai manfaat) memiliki nilai 0,706, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 70,6% varians dari atribut ke-5 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A6 (Tidak menimbulkan alergi) memiliki nilai 0,877, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 8,77% varians dari atribut ke-6 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A7 (Membuat kulit terasa lembut) memiliki nilai 0,837, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 83,7% varians dari atribut ke-7 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A8 (Mencerahkan kulit) memiliki nilai 0,701, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 70,1% varians dari atribut ke-8 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A9 (Membersihkan wajah) memiliki nilai 0,752, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 75,2% varians dari atribut ke-9 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A10 (Wangi yang khas) memiliki nilai 0,752, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 75,2% varians dari atribut ke-10 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A11 (Varian produk) memiliki nilai 0,855, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 85,5% varians dari atribut ke-11 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
124
Untuk A12 (Kemasan yang menarik) memiliki nilai 0,823, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82,3% varians dari atribut ke-12 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A13 (Merek terbaik) memiliki nilai 0,855, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 85,5% varians dari atribut ke-13 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A14 (Memiliki label produk) memiliki nilai 0,646, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 64,6% varians dari atribut ke-14 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A15 (Ukuran yang bervariasi) memiliki nilai 0,839, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 83,9% varians dari atribut ke-15 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A16 (Sampel produk) memiliki nilai 0,921, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 92,1% varians dari atribut ke-16 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A17 (Memberikan hadiah) memiliki nilai 0,784, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 78,4% varians dari atribut ke-17 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A18 (Promosi melalui media cetak dan elektronik) memiliki nilai 0,710, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 71% varians dari atribut ke18 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A19 (Iklan menarik) memiliki nilai 0,629, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 62,9% varians dari atribut ke-19 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A20 (Bintang iklan sesuai produk) memiliki nilai 0,692, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 69,2% varians dari atribut ke-20 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A21 (Memiliki SPG disetiap gerai) memiliki nilai 0,599, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 59,9% varians dari atribut ke-21 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A22 (Dapat diperoleh dekat tempat
125
kerja) memiliki nilai 0,823, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82,3% varians dari atribut ke-22 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A23 (Dapat diperoleh dekat dengan rumah) memiliki nilai 0,701, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 70,1% varians dari atribut ke-23 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A24 (Terdapat pada toko retail) memiliki nilai 0,793, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 79,3% varians dari atribut ke-24 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A25 (Terdapat di warung kelontong) memiliki nilai 0,924, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 92,4% varians dari atribut ke-25 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A26 (Distribusi produk terjamin) memiliki nilai 0,811, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 81,1% varians dari atribut ke-26 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. 3. Melakukan Faktoring dan Rotasi Setelah semua variabel memenuhi syarat untuk dianalisis, tahap selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu arah atau beberapa faktor dalam melakukan ekstraksi ini dan metode yang digunakan adalah Principal Componen Analysis yang bertujuan untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan. Proses rotasi dilakukan untuk mempermudah menempatkan variabel-variabel yang ada ke faktor-faktor yang terbentuk. Dalam penelitian ini proses rotasi menggunakan metode varimax (bagian dari orthogonal).
126
a. Penentuan jumlah faktor Dalam menentukan jumlah factor dalam penelitian ini, penulis menggunakan nilai eigen value. Susunan eigen value selalu diurutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigen value dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. (Singgih Santoso, 2007:43). Untuk menentukan jumlah faktor dapat dilihat pada tabel Total Variance Explained dibawah ini. Tabel 4.73 Total Variance Explained untuk Ponds Component Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Initial Eigenvalues % of Cumulative Variance %
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance %
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 3,615 13,388 13,388 3,239 11,997 25,385 3,214 11,903 37,288
10,857 2,451 1,929
40,209 9,077 7,146
40,209 49,286 56,432
10,857 2,451 1,929
40,209 9,077 7,146
40,209 49,286 56,432
1,735 1,479
6,426 5,477
62,858 68,336
1,735 1,479
6,426 5,477
62,858 68,336
3,197 2,741
11,839 10,152
49,127 59,279
1,275 1,105
4,722 4,093
73,058 77,150
1,275 1,105
4,722 4,093
73,058 77,150
2,458 2,367
9,104 8,766
68,384 77,150
0,963
3,566
80,716
0,792 0,738 0,625 0,565
2,935 2,732 2,314 2,093
83,651 86,383 88,697 90,790
0,441 0,386
1,632 1,431
92,422 93,853
0,360
1,334
95,187
0,264 0,248
0,979 0,920
96,166 97,086
0,196 0,150
0,726 0,557
97,812 98,369
0,131
0,485
98,854
0,101 0,072
0,374 0,268
99,228 99,495
0,062 0,031
0,229 0,114
99,724 99,838
0,028 0,010
0,104 0,036
99,942 99,977
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil output SPSS 127
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa terdapat 26 variabel (component) yang dimasukkan dalam analisis faktor, dan hanya ada 7 (Tujuh) faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor angka eigen value diatas 1, dengan dua faktor angka eigen value diatas 1, dengan tiga faktor angka eigen value diatas 1, dengan empat faktor angka eigen value tetap diatas 1, dengan lima faktor angka eigen value tetap diatas 1, dengan enam faktor angka eigen value masih diatas 1, dengan tujuh faktor angka eigen value masih diatas 1, tetapi ketika beranjak ke 10 faktor, angka eigen value mengalami perubahan angka dibawah satu, yaitu 0,963. Sehingga proses factoring seharusnya berhenti pada 7 faktor saja. Gambar 4.6
Scree Plot
12
10
Eigenvalue
8
6
4
2
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Component Number
S u Sumber : Hasil output SPSS 128
Jika tabel Total Variance Explained menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka score plot menampakkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari 1 ke-2 faktor (faktor dari sumbu Component Number = 1 ke 2), arah garis menurun sangat tajam. Lalu dari angka 2 ke 3, garis masih menurun namun tidak setajam dari 1 ke 2. Kemudian dari angka 3 ke 4, 4 ke 5, 5 ke 6, dan 6 ke 7, mengalami penurunan slope yang relatif kecil. Dan dapat terlihat bahwa pada faktor ke 8 sudah dibawah angka 1 dari sumbu Y (eigenvalues). Hal ini menunjukkan bahwa 7 faktor adalah paling optimal untuk meringkas dua puluh enam variabel tersebut.
129
Tabel 4.74 Total Variance Explained untuk Sariayu Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Total 9,605
Initial Eigenvalues % of Cumulative Variance % 35,572 35,572
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 9,605 35,572 35,572
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 7,648 28,324 28,324
6,614 2,220
24,496 8,222
60,068 68,290
6,614 2,220
24,496 8,222
60,068 68,290
5,391 3,332
19,967 12,339
48,291 60,630
1,251 1,090
4,633 4,035
72,924 76,959
1,251 1,090
4,633 4,035
72,924 76,959
2,973 1,436
11,010 5,319
71,640 76,959
0,870
3,224
80,183
0,797 0,701 0,542 0,507
2,953 2,597 2,008 1,880
83,135 85,733 87,740 89,620
0,464 0,450
1,719 1,665
91,339 93,004
0,336
1,245
94,249
0,294 0,254
1,091 0,940
95,339 96,280
0,216 0,181
0,799 0,671
97,079 97,750
0,165
0,611
98,361
0,140 0,106
0,520 0,393
98,881 99,274
0,068 0,060
0,253 0,223
99,528 99,751
0,035
0,131
99,882
0,019 0,010
0,072 0,038
99,953 99,991
0,002
0,008
99,999
Extraction method : Principal Component Analysis Sumber : Hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa terdapat 26 variabel (component) yang dimasukkan dalam analisis faktor, dan hanya ada 5 (Lima) faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor angka eigen value diatas 1, dengan dua faktor angka eigen value diatas 1, dengan tiga faktor angka eigen value diatas 1, dengan empat faktor angka eigen value tetap diatas 1, dengan lima faktor angka eigen value tetap diatas 1, tetapi ketika beranjak ke 6 faktor, angka eigen value
130
mengalami perubahan angka dibawah satu, yaitu 0,870. Sehingga proses factoring seharusnya berhenti pada 5 faktor saja. Gambar 4.7
Scree Plot
10
Eigenvalue
8
6
4
2
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Component Number
Sumber : Hasil output SPSS Jika tabel Total Variance Explained menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka score plot menampakkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari 1 ke-2 faktor (faktor dari sumbu Component Number = 1 ke 2), arah garis menurun namun tidak tajam. Lalu dari angka 2 ke 3, garis masih menurun namun agak sedikit lebih tajam dari 1 ke 2. Kemudian dari angka 3 ke 4, dan 4 ke 5, mengalami penurunan slope yang relatif kecil. Dan dapat terlihat bahwa pada faktor ke 6 sudah dibawah angka 1 dari sumbu Y 131
(eigenvalues). Hal ini menunjukkan bahwa 5 faktor adalah paling optimal untuk meringkas dua puluh enam variabel tersebut.
b. Interpretasi Faktor Setelah terbentuk faktor, maka tahapan selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor-faktor yang terbentuk. Dalam penelitian ini akan dilakukan terhadap 7 faktor yang terbentuk untuk Ponds dan 5 faktor yang terbentuk untuk Sariayu. Ke-7 dan ke-5 faktor ini terbentuk
dari
mereduksi
variabel-variabel
indikator
yang
mempengaruhi sikap konsumen dalam pembelian produk perawatan wajah. Interpretasi ini didasarkan pada nilai faktor loading masing-masing variabel pada faktor yang terbentuk. Untuk Ponds dari komponen 1 sampai dengan komponen 7 angka eigen value > 1, maka proses faktoring hanya sampai dengan 7 faktor saja. Untuk Sariayu dari komponen 1 sampai dengan komponen 5 angka eigen value >1, maka proses faktoring hanya sampai dengan 5 faktor saja. Jika diteruskan sampai faktor berikutnya angka eigen value sudah kurang dari 1 yakni untuk Ponds = 0,963 dan untuk Sariayu = 0,870.
132
Tabel 4.75 Component Matrix (a) untuk Ponds
Harga terjangkau Harga lebih murah Harga tidak mengalami perubahan per6bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah
1 0,651 0,593 0,572
2 0,501 -0,035 0,492
Component 3 4 0,193 -0,272 -0,157 -0,455 -0,069 0,483
0,500 0,447 0,534 0,681 0,424
0,526 -0,296 -0,371 -0,254 -0,061
0,280 0,152 0,671 -0,166 0,217
-0,138 0,251 0,140 -0,174 0,233
0,456 -0,301 -0,020 -0,134 0,061
0,104 0,118 -0,053 -0,434 -0,251
0,045 0,039 -0,090 -0,105 0,415
Membersihkan wajah Wangi khas Varian Kemasan
0,703 0,744 0,529 0,527
-0,376 -0,004 0,523 0,632
0,046 0,109 0,094 -0,064
-0,245 -0,286 0,158 0,091
0,288 -0,197 -0,420 0,029
-0,145 -0,108 0,169 -0,258
-0,001 -0,322 -0,262 0,124
Merek
0,655
0,058
-0,317
-0,107
-0,186
-0,497
0,011
Label Ukuran Sampel produk
0,632 0,752 0,655
0,019 0,001 0,283
-0,186 0,057 0,168
-0,208 -0,436 0,163
-0,284 -0,198 0,001
0,092 0,083 -0,111
0,439 -0,080 0,194
Memberikan hadiah
0,740
-0,069
-0,152
-0,006
-0,292
0,165
0,366
Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik
0,614
-0,099
-0,308
0,246
0,338
0,136
-0,218
0,503
-0,417
-0,342
-0,017
0,110
0,363
0,258
0,668 0,730 0,635
-0,176 -0,159 -0,132
-0,394 -0,173 0,287
0,073 0,286 0,025
0,279 -0,109 0,313
-0,248 -0,208 0,072
-0,230 -0,086 0,182
0,608 0,617 0,646
0,063 0,137 -0,228
-0,138 0,093 -0,212
0,465 -0,349 0,286
0,197 -0,300 -0,074
0,219 0,359 0,269
-0,181 -0,220 0,043
0,508
-0,384
0,684
0,141
-0,024
-0,057
-0,107
Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Dapat diperoleh dekat tempat kerja Dapat diperoleh dekat rumah Terdapat di toko retail Terdapat diwarung kelontong Distribusi terjamin
5 0,249 0,325 -0,040
6 -0,019 0,208 0,039
7 0,161 -0,122 -0,095
Extraction Method : Principal Component Analisys A 7 components extracted. Sumber : Hasil output SPSS Setelah diketahui bahwa tujuh faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel component matrix menunjukan distribusi ke-26 variabel tersebut pada 7 faktor yang terbentuk. Sedangkan angkaangka yang ada pada tabel tersebut adalah faktor loading, yang 133
menunjukan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, dan faktor 7. Setelah mengetahui nilai komponen matrix maka dilakukan rotasi faktor, rotasi faktor ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan data yang jelas dari nilai loading untuk masing-masing variabel pada faktor yang ada dapat dilihat pada tabel rotated component matrix dibawah ini. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading terbesar dari masingmasing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu variabel akan masuk ke dalam faktor yang mamiliki nilai loading terbesar, ssetelah dilakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.
134
Tabel 4.76 Rotated Component Matrix(a) untuk Ponds Component 4
1
2
3
Harga terjangkau
5
6
0,788
0,001
0,122
Harga lebih murah
0,149
0,203
0,101
0,130
0,237
0,395
0,198
-0,010
0,159
0,291
0,732
0,594
0,580
0,101
0,034
0,072
0,225
-0,250
0,769
0,120
-0,110
0,120
-0,079
0,153
0,429
-0,075
0,253
0,108
0,462
0,358
0,186
-0,149
0,070
0,096
0,103
0,922
0,035
0,144
0,089
0,044
0,123
0,796
0,233
0,201
0,157
0,181
0,369
0,053
0,196
0,417
0,309
-0,273
-0,054
Membersihkan wajah
0,077
0,175
0,457
0,416
0,202
0,013
0,586
Wangi khas
0,185
0,113
0,503
0,311
0,077
0,582
0,243
Varian
0,455
0,286
0,068
0,059
0,077
0,688
-0,290
0,788
0,156
0,299
-0,103
0,079
0,121
-0,078
Merek
0,279
0,122
0,810
-0,016
0,242
0,135
0,021
Label
0,258
0,004
0,276
0,022
0,740
0,226
0,129
0,204
0,013
0,363
0,221
0,333
0,582
0,372
0,613
0,202
0,206
0,284
0,248
0,109
-0,014
0,220
0,216
0,251
0,166
0,758
0,242
0,065
0,113
0,738
0,223
0,065
0,092
0,036
0,318
-0,165
0,400
0,072
0,063
0,631
-0,030
0,399
Bintang iklan sesuai produk
0,092
0,561
0,622
0,047
0,049
-0,025
0,338
Memiliki SPG
0,141
0,504
0,548
0,282
0,259
0,101
-0,045
0,335
0,225
0,058
0,507
0,243
-0,035
0,395
0,256
0,778
0,053
0,165
0,107
0,109
0,064
Terdapat di toko retail
0,158
0,093
0,084
0,138
0,262
0,779
0,250
Terdapat diwarung kelontong
0,006
0,593
0,146
0,210
0,481
0,149
0,072
0,047
,085
0,096
0,929
0,013
0,142
0,080
Harga tidak mengalami perubahan per6bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah
Kemasan
Ukuran Sampel produk Memberikan hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik
Dapat diperoleh dekat tempat kerja Dapat diperoleh dekat rumah
7
Distribusi terjamin Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 12 iterations.
Sumber : Hasil output SPSS
135
Component matrix hasil proses rotasi (rotated component matrix) untuk Ponds memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Kemudian diperoleh beberapa variabel yang mendominasi masing-masing faktor, dengan hasil sebagai berikut : 1) Variabel Harga Terjangkau Korelasi antara variabel 1 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,651, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,788 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 2) Variabel Harga Lebih Murah Korelasi antara variabel 2 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,593, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,149. Sebaliknya, korelasi antara variabel 2 dengan faktor 7 yang sebelum dirotasi adalah -0,122, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,732. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 2 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 7. 3) Variabel Harga Tidak Mengalami Perubahan Per-6 Bulan Korelasi antara variabel 3 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,0,572, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,594 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 4) Variabel Memberikan Diskon Korelasi antara variabel 4 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,526, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,120. Sebaliknya, korelasi antara variabel 4 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,500, dengan rotasi
136
maka semakin diperbesar menjadi 0,769. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 4 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 1. 5) Variabel Harga Sesuai Manfaat Korelasi antara variabel 5 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,447, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi -0,075. Sebaliknya, korelasi antara variabel 5 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,251, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,462. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 5 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4. 6) Variabel Tidak Menimbulkan Alergi Korelasi antara variabel 6 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah 0,671, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,103. Sebaliknya, korelasi antara variabel 6 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,140, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,922. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 6 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4. 7) Variabel Terasa Lembut Dikulit Korelasi antara variabel 7 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,681, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,044. Sebaliknya, korelasi antara variabel 7 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,166, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,796. Dengan demikian
137
dapat dikatakan bahwa variabel 7 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 3. 8) Variabel Mencerahkan Wajah Korelasi antara variabel 8 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,424, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,369. Sebaliknya, korelasi antara variabel 8 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,233, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,417. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 8 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4. 9) Variabel Membersihkan Wajah Korelasi antara variabel 9 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,703, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,077. Sebaliknya, korelasi antara variabel 9 dengan faktor 7 yang sebelum dirotasi adalah -0,001, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,586. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 9 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 7. 10) Variabel Wangi Yang Khas Korelasi antara variabel 10 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,744, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,185. Sebaliknya, korelasi antara variabel 10 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah -0,108, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,582. Dengan
138
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 10 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 6. 11) Variabel Varian Produk Korelasi antara variabel 11 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,529, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,455. Sebaliknya, korelasi antara variabel 11 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah 0,169, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,688. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 11 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 6. 12) Variabel Kemasan Menarik Korelasi antara variabel 12 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,632, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,156. Sebaliknya, korelasi antara variabel 12 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,527, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,788. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 12 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 1. 13) Variabel Merek Terbaik Korelasi antara variabel 13 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,655, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,279. Sebaliknya, korelasi antara variabel 13 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,317, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,810. Dengan
139
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 13 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 3. 14) Variabel Label Korelasi antara variabel 14 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,632, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,258. Sebaliknya, korelasi antara variabel 14 dengan faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah -0,284, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,740. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 14 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 5. 15) Variabel Ukuran Korelasi antara variabel 15 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,752, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,204. Sebaliknya, korelasi antara variabel 15 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah 0,083, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,582. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 15 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 6. 16) Variabel Sampel Produk Korelasi antara variabel 16 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,655, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,613 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
140
17) Variabel Memberikan Hadiah Korelasi antara variabel 17 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,740, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,220. Sebaliknya, korelasi antara variabel 17 dengan faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah -0,292, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,758. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 17 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 5. 18) Variabel Promosi Melalui Media Cetak dan Elektronik Korelasi antara variabel 18 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,614, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,113. Sebaliknya, korelasi antara variabel 18 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah -0,099, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,738. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 18 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 2. 19) Variabel Iklan Menarik Korelasi antara variabel 19 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,503, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi -0,165. Sebaliknya, korelasi antara variabel 19 dengan faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah 0,110, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,631. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 19 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 5.
141
20) Variabel Bintang Iklan Sesuai Produk Korelasi antara variabel 20 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,668, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,092. Sebaliknya, korelasi antara variabel 20 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,394, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,622. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 20 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 3. 21) Variabel Memiliki SPG (Sales Promotion Girl) Korelasi antara variabel 21 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,730, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,141. Sebaliknya, korelasi antara variabel 21 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,173, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,548. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 21 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 3. 22) Variabel Dapat Diperoleh Dekat Tempat Kerja Korelasi antara variabel 22 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,635, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,335. Sebaliknya, korelasi antara variabel 22 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,025, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,507. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 22 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4.
142
23) Variabel Dapat Diperoleh Dekat Rumah Korelasi antara variabel 23 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,608, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,256. Sebaliknya, korelasi antara variabel 23 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,063, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,778. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 23 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 2. 24) Variabel Terdapat Pada Toko Retail Korelasi antara variabel 24 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,617, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,158 Sebaliknya, korelasi antara variabel 24 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah 0,359, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,779. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 24 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 6. 25) Variabel Terdapat Pada Warung Kelontong Korelasi antara variabel 25 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,646, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,006. Sebaliknya, korelasi antara variabel 25 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah -0,228, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,593. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 25 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 2.
143
26) Variabel Distribusi Terjamin Korelasi antara variabel 26 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah 0,684, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,047. Sebaliknya, korelasi antara variabel 26 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,141, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,929. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 26 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4.
144
Tabel dibawah ini menunjukan susunan pertimbangan yang terjadi atas pembentukan sikap pada pembeli produk perawatan wajah merek Ponds. Tabel 4.77 Hasil loading faktor pada Ponds Faktor Atribut % Keragaman Total harga terjangkau kemasan menarik 1 40,209 memberikan diskon sampel produk harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan dapat diperoleh dekat rumah 2 9,077 promosi melalui media cetak dan elektronik terdapat pada warung kelontong merek terbaik 3 7,146 membuat kulit lembut bintang iklan sesuai produk memiliki SPG (sales promotion girl) tidak menimbulkan alergi distribusi terjamin 4 6,426 dapat diperoleh dekat tempat kerja harga sesuai manfaat mencerahkan kulit memberikan hadiah 5,477 5 memiliki label iklan menarik terdapat pada toko retail 6 4,722 varian produk wangi khas memiliki banyak ukuran 7 harga lebih murah 4,093 membersihkan wajah Sumber : Hasil Output SPSS
Loading 0,788 0,788 0,769 0,613 0,594 0,778 0,738 0,593 0,810 0,796 0,622 0,548 0,922 0,593 0,507 0,462 0,417 0,758 0,740 0,631 0,779 0,688 0,582 0,582 0,732 0,586
Dengan demikian, ke-26 variabel yang telah direduksi hanya terdiri atas 7 (tujuh) faktor, yaitu : a. Faktor pertama didominasi oleh : 1) Harga terjangkau, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,788 maka variabel ini masuk dalam faktor 1.
145
2) Kemasan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,788 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 3) Memberikan diskon, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,769 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 4) Sampel produk, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,613 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 5) Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,594 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. b. Faktor ke-dua didominasi oleh : 1) Dapat diperoleh dekat rumah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,778 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 2) Promosi melalui media cetak dan elektronik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,738 maka variabel ini masuk dalam faktor 2. 3) Terdapat pada warung kelontong, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,593 maka variabel ini masuk dalam faktor 2.
146
c. Faktor ke-tiga didominasi oleh : 1) Merek terbaik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,810 maka variabel ini masuk dalam faktor 3. 2) Membuat kulit lembut, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,796 maka variabel ini masuk dalam faktor 3. 3) Bintang iklan sesuai produk, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,622 maka variabel ini masuk dalam faktor 3. 4) Memiliki SPG (sales promotion girl), karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,548 maka variabel ini masuk dalam faktor 3. d. Faktor ke-empat didominasi oleh : 1) Tidak menimbulkan alergi, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,922 maka variabel ini masuk dalam faktor 4. 2) Terdapat pada warung kelontong, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,593 maka variabel ini masuk dalam faktor 4. 3) Dapat diperoleh dekat tempat kerja, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,507 maka variabel ini masuk dalam faktor 4.
147
4) Harga sesuai manfaat, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,462 maka variabel ini masuk dalam faktor 4. 5) Mencerahkan wajah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,417 maka variabel ini masuk dalam faktor 4. e. Faktor ke-lima didominasi oleh : 1) Memberikan hadiah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,758 maka variabel ini masuk dalam faktor 5. 2) Memiliki label, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,740 maka variabel ini masuk dalam faktor 5. 3) Iklan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,631 maka variabel ini masuk dalam faktor 5. f. Faktor ke-enam didominasi oleh : 1) Terdapat pada toko retail, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,779 maka variabel ini masuk dalam faktor 6. 2) Memiliki banyak varian, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,688 maka variabel ini masuk dalam faktor 6.
148
3) Wangi khas, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,582 maka variabel ini masuk dalam faktor 6. 4) Memiliki ukuran, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,582 maka variabel ini masuk dalam faktor 6. g. Faktor ke-tujuh didominasi oleh : 1) Harga lebih murah, karena variabel ini memiliki loading terbesar pada komponen faktor ke-7 yaitu, 0,732 maka variabel ini masuk dalam faktor 7. 2) Membersihkan wajah, karena variabel ini memiliki loading terbesar pada komponen faktor ke-7 yaitu, 0,586 maka variabel ini masuk dalam faktor 7. Dengan demikian faktor yang terekstrak berjumlah 7 faktor
dengan
tingkat
kemampuan
untuk
menjelaskan
keragaman total sebesar 77,15%. Dari hasil diatas (tabel 4.90) menunjukan besar koefisien tertinggi pada masing-masing variabl disetiap faktor setelah dilakukan rotasi varimax. Menunjukan bahwa pertimbangan utama pada konsumen produk perawatan wajah merek Ponds adalah harga terjangkau, kemasan menarik, memberikan diskon, sampel produk, harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan. (Faktor Harga)
149
Tabel 4.78 Component Matrix (a) untuk Sariayu 1 Harga terjangkau Harga lebih murah Harga tidak mengalami perubahan per6bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah Membersihkan wajah Wangi khas Varian Kemasan Merek Label Ukuran Sampel produk Memberikan hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki SPG Dapat diperoleh dekat tempat kerja Dapat diperoleh dekat rumah Terdapat di toko retail Terdapat diwarung kelontong Distribusi terjamin
2
Component 3
4
5
0,563 0,489
0,042 0,093
0,589 0,588
-0,244 0,533
0,038 0,017
0,711
0,016
0,049
0,105
0,036
0,260
0,471
0,574
-0,168
-0,101
0,735
-0,168
0,365
0,020
-0,066
0,742
-0,547
-0,166
0,027
0,008
0,723
-0,226
0,177
-0,350
0,331
0,637
-0,485
0,025
-0,167
0,177 -0,286
0,639
-0,384
0,330
-0,069
0,689
-0,460
0,147
0,206
0,031
0,768
-0,460
-0,151
0,174
-0,004
0,638
-0,461
-0,274
0,273
0,234
0,746
-0,518
-0,170
0,009
0,018
0,594
0,399
-0,084
-0,357
0,026
0,576
0,464
-0,271
-0,011
-0,466
0,792
0,169
-0,416
0,058
-0,300
0,692
0,150
-0,282
-0,412
0,182
0,435
0,711
0,107
-0,017
0,058
0,502
0,545
0,074
0,249
0,110
0,440
0,679
0,137
-0,115
0,077
-0,049
0,704
0,166
-0,157
-0,222
0,191
0,787
-0,334
0,007
0,237
0,123
0,812
-0,155
-0,019
0,052
0,087
0,817
0,119
0,315
-0,072
0,786
0,197
-0,418
0,052
-0,299
0,126
0,696
-0,153
0,246
0,476
Extraction Method : Principal Component Analisys A 7 components extracted. Sumber : Hasil output SPSS Setelah diketahui bahwa lima faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel component matrix menunjukan distribusi ke-26 variabel tersebut pada 5 menunjukan distribusi ke-26 variabel tersebut pada 5 faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada 150
tabel tersesbut adalah faktor loading. Yang menunjukan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, dan faktor 5. Setelah mengetahui nilai komponen matrik maka dilakukan rotasi faktor, rotasi faktor ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan data yang jelas dari nilai loading untuk masing-masing variabel pada faktor yang ada. Nilai loading untuk masing-masing variabel terhadap faktorfaktor yang ada dapat dilihat pada tabel rotated component matrix dibawah ini. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading terbesar dari masing-masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu variabel akan masuk kedalam faktor yang memiliki nilai loading terbesar, setelah dilakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.
151
Tabel 4.79 Rotated Component Matrix(a) untuk Sariayu Component 3
1
2
Harga terjangkau
0,297
0,084
0,789
-0,014
0,094
Harga lebih murah
0,372
0,273
0,532
-0,049
-0,616
0,566
0,254
0,281
0,237
-0,026
-0,180
0,296
0,728
0,083
-0,032
0,593
0,008
0,567
0,161
-0,083
0,883
-0,192
0,048
0,219
0,101
0,670
0,074
0,449
-0,080
0,418
0,753
-0,166
0,212
-0,007
0,249
Membersihkan wajah
0,555
-0,309
0,526
0,260
-0,065
Wangi khas
0,803
-0,126
0,246
0,071
-0,160
Varian
0,885
-0,088
0,041
0,249
-0,035
0,887
0,019
-0,178
0,052
-0,031
Merek
0,871
-0,168
0,055
0,223
0,122
Label
0,194
0,432
0,331
0,365
0,423
0,106
0,362
0,146
0,821
0,040
0,504
0,297
0,013
0,756
0,088
0,455
0,344
0,156
0,300
0,586
-0,033
0,705
0,373
0,264
0,051
0,179
0,681
0,254
0,210
-0,157
Bintang iklan sesuai produk
-0,032
0,663
0,422
0,235
0,135
Memiliki SPG
-0,518
0,393
0,319
0,272
0,031
-0,150
0,837
-0,114
0,215
0,201
-0,295
0,726
0,050
0,271
0,108
-0,324
0,706
0,183
0,234
-0,320
0,484
0,317
0,016
0,762
0,094
-0,058
0,885
-0,112
-0,104
-0,016
Harga tidak mengalami perubahan per6bulan Memberikan diskon Harga sesuai manfaat Tidak menimbulkan alergi Membuat kulit lembut Mencerahkan wajah
Kemasan
Ukuran Sampel produk Memberikan hadiah Promosi media cetak dan elektronik Iklan menarik
Dapat diperoleh dekat tempat kerja Dapat diperoleh dekat rumah Terdapat di toko retail Terdapat diwarung kelontong
4
5
Distribusi terjamin Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 12 iterations.
Sumber : Hasil output SPSS
152
Component matrix hasil proses rotasi (rotated component matrix) untuk Sariayu memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Kemudian diperoleh beberapa variabel yang mendominasi masing-masing faktor, dengan hasil sebagai berikut : 1) Variabel Harga Terjangkau Korelasi antara variabel 1 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah 0,589, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,789 maka variabel ini masuk kedalam faktor 3. 2) Harga Lebih Murah Korelasi antara variabel 2 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah 0,588, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,532 maka variabel ini masuk kedalam faktor 3. 3) Harga Tidak Mengalami Perubahan Per-6 Bulan Korelasi antara variabel 3 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,711, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,566 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 4) Memberikan Diskon Korelasi antara variabel 4 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah 0,574, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,728 maka variabel ini masuk kedalam faktor 3. 5) Harga Sesuai Manfaat Korelasi antara variabel 5 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,735, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,593 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
153
6) Tidak Menimbulkan Alergi Korelasi antara variabel 6 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,742, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,883 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 7) Membuat Kulit Lembut Korelasi antara variabel 7 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,723, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,670 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 8) Mencerahkan Wajah Korelasi antara variabel 8 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,637, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,753 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 9) Membersihkan Wajah Korelasi antara variabel 9 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,639, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,555 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 10) Wangi Khas Korelasi antara variabel 10 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,689, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,803 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 11) Memiliki Banyak Varian Korelasi antara variabel 11 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,768, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,885 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
154
12) Kemasan Menarik Korelasi antara variabel 12 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,638, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,887 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 13) Merek Korelasi antara variabel 13 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,746, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,871 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1. 14) Memiliki Label Produk Korelasi antara variabel 14 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,594, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,194. Sebaliknya, korelasi antara variabel 14 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,399, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,432. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 14 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 2. 15) Memiliki Banyak Ukuran Korelasi antara variabel 15 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,576, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,106. Sebaliknya, korelasi antara variabel 15 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah -0,011, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,821. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 15 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4.
155
16) Sampel Produk Korelasi antara variabel 16 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,792, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,506. Sebaliknya, korelasi antara variabel 16 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,058, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,756. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 16 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4. 17) Memberikan Hadiah Korelasi antara variabel 17 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,692, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,455. Sebaliknya, korelasi antara variabel 17 dengan faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah -0,300, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,586. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 17 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 5. 18) Promosi Melalui Media Cetak dan Elektronik Korelasi antara variabel 18 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,711, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,705 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2. 19) Iklan Menarik Korelasi antara variabel 19 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,545, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,681 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
156
20) Bintang Iklan Sesuai Produk Korelasi antara variabel 20 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,679, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,663 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2. 21) Memiliki SPG (sales promotion girl) Korelasi antara variabel 21 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,704, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,393 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2. 22) Dapat Diperoleh Dekat Tempat Kerja Korelasi antara variabel 22 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,787, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,837 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2. 23) Dapat Diperoleh Dekat Rumah Korelasi antara variabel 23 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,812, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,726 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2. 24) Terdapat Pada Toko Retail Korelasi antara variabel 24 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,817, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,706 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2. 25) Terdapat Pada Warung Kelontong Korelasi antara variabel 25 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,786, dengan rotasi maka semakin diperkecil menjadi 0,484. Sebaliknya, korelasi antara variabel 25 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,052, dengan rotasi
157
maka semakin diperbesar menjadi 0,762. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 25 dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 4. 26) Distribusi Terjamin Korelasi antara variabel 26 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,696, dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,885 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
158
Tabel dibawah ini menunjukan susunan pertimbangan yang terjadi atas pembentukan sikap pada pembeli produk perawatan wajah merek Sariayu. Tabel 4.80 Hasil loading faktor pada Sariayu Faktor Atribut % Keragaman Total Kemasan menarik Varian produk Tidak menimbulkan alergi Merek terbaik Wangi khas 1 35,572 Mencerahkan wajah Membuat kulit lembut Harga sesuai manfaat Harga mengalami perubahan per-6 bulan Membersihkan wajah Distribusi terjamin Dapat diperoleh dekat tempat kerja Dapat diperoleh dekat rumah 2 24,496 Terdapat pada toko retail Promosi melalui media cetak dan elektronik Iklan menarik Bintang iklan sesuai produk Memiliki label produk Memiliki SPG Harga terjangkau 3 8,222 Memberikan diskon Harga lebih murah Memiliki banyak ukuran 4 4,633 Terdapat pada warung kelontong Sampel produk 5 Memberikan hadiah 4,035 Sumber : Hasil Output SPSS
Loading 0,887 0,885 0,883 0,871 0,803 0,753 0,670 0,593 0,566 0,555 0,885 0,837 0,726 0,706 0,705 0,681 0,663 0,432 0,393 0,789 0,728 0,532 0,821 0,762 0,756 0,586
159
Dengan demikian, ke-26 variabel yang telah direduksi hanya terdiri atas 5 (lima) faktor, yaitu : a. Faktor pertama didominasi oleh : 1) Kemasan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,887 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 2) Varian produk, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,885 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 3) Tidak menimbulkan alergi, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,883 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 4) Merek terbaik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,871 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 5) Wangi khas, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,803 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 6) Mencerahkan wajah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,753 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 7) Membuat kulit lembut, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,670 maka variabel ini masuk dalam faktor 1.
160
8) Harga sesuai manfaat, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,593 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 9) Harga tidak mengalami perubahan, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,566 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. 10) Membersihkan wajah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,555 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. b. Faktor ke-dua didominasi oleh : 1) Distribusi terjamin, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,885 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. 2) Dapat diperoleh dekat tempat kerja, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,837 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. 3) Dapat diperoleh dekat rumah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,726 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. 4) Terdapat pada toko retail, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,706 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. 5) Promosi melalui media cetak dan elektronik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,705 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
161
6) Iklan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,681 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. 7) Bintang iklan sesuai produk, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,663 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. 8) Memiliki label produk, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,432 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. 9) Memiliki SPG (sales promotion girl), karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,393 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2. c. Faktor ke-tiga didominasi oleh : 1) Harga terjangkau, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,789 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 3. 2) Memberikan diskon, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,728 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 3. 3) Harga lebih murah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,532 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 3.
162
d. Faktor ke-empat didominasi oleh : 1) Memiliki banyak ukuran, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,821 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 4. 2) Terdapat pada warung kelontong, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,762 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 4. 3) Sampel produk, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,756 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 4. e. Faktor ke-lima didominasi oleh : 1) Memberikan hadiah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,586 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 5. Dengan demikian faktor yang terekstrak berjumlah 5 faktor dengan tingkat kemampuan untuk menjelaskan keragaman total sebesar 76,958%. Dari hasil diatas (tabel 4.93) menunjukan besar koefisien tertinggi pada masing-masing variabel disetiap faktor setelah
dilakukan
rotasi
varimax.
Menunjukan
bahwa
pertimbangan utama pada konsumen produk perawatan wajah merek Sariayu adalah kemasan menarik, varian produk, tidak menimbulkan alergi, merek terbaik, wangi khas, mencerahkan kulit, membuat kulit lembut, harga sesuai manfaat, harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan, dan membersihkan wajah. (Faktor Rancangan Produk)
163
4. Penamaan Faktor Yang Terbentuk Untuk menamai faktor yang telah terbentuk dalam analisis faktor, dapat dilakukan dengan cara yaitu, memberikan nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut atau memberikan nama faktor berdasarkan variabel yang memiliki nilai faktor loading tertinggi. Hal ini dilakukan apabila tidak memungkinkan untuk memberikan nama faktor yang dapat mewakili semua variabel
yang membentuk faktor
tersebut. (Suliyanto.
2005:121). Maka, berdasarkan analisis faktor pada ke-dua belas faktor yang terbentuk diberi nama sebagai berikut :
Untuk Ponds : a. Faktor ke-1 terbentuk dari variabel : 1. Harga terjangkau dengan factor loading sebesar 0,788 2. Kemasan menarik dengan factor loading sebesar 0,788 3. Memberikan diskon dengan factor loading sebesar 0,769 4. Sampel produk dengan factor loading sebesar 0,613 5. Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan dengan factor loading sebesar 0,594 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor satu, maka faktor satu dapat diberi nama faktor “harga”.
164
b. Faktor ke-2 terbentuk dari variabel : 1. Dapat diperoleh dekat rumah dengan factor loading sebesar 0,778 2. Promosi melalui media cetak dan elektronik dengan factor loading sebesar 0,738 3. Terdapat pada warung kelontong dengan factor loading sebesar 0,593 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor dua, maka faktor dua dapat diberi nama faktor “lokasi”. c. Faktor ke-3 terbentuk dari variabel : 1. Merek terbaik dengan factor loading sebesar 0,810 2. Membuat kulit lembut dengan factor loading sebesar 0,796 3. Bintang iklan sesuai produk dengan factor loading sebesar 0,622 4. Memiliki SPG (sales promotion girl) dengan factor loading sebesar 0,548 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor tiga, maka faktor tiga dapat diberi nama faktor “rancangan produk”.
165
d. Faktor ke-4 terbentuk dari variabel : 1. Tidak menimbulkan alergi dengan factor loading sebesar 0,922 2. Terdapat pada warung kelontong dengan factor loading sebesar 0,593 3. Dapat diperoleh dekat tempat kerja dengan factor loading sebesar 0,507 4. Harga sesuai manfaat dengan factor loading sebesar 0,462 5. Mencerahkan wajah dengan factor loading sebesar 0,417 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor empat, maka faktor empat dapat diberi nama faktor “mutu produk”. e. Faktor ke-5 terbentuk dari variabel : 1. Memberikan hadiah dengan factor loading sebesar 0,758 2. Memiliki label produk dengan factor loading sebesar 0,740 3. Iklan menarik dengan factor loading sebesar 0,631 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor lima, maka faktor lima dapat diberi nama faktor “promosi”.
166
f. Faktor ke-6 terbentuk dari variabel : 1. Terdapat pada toko retail dengan factor loading sebesar 0,779 2. Varian produk dengan factor loading sebesar 0,688 3. Wangi khas dengan factor loading sebesar 0,582 4. Memiliki banyak ukuran dengan factor loading sebesar 0,582 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor enam, maka faktor enam dapat diberi nama faktor “lokasi”. g. Faktor ke-7 terbentuk dari variabel : 1. Harga lebih murah dengan factor loading sebesar 0,732 2. Membersihkan wajah dengan factor loading sebesar 0,586 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor tujuh, maka faktor tujuh dapat diberi nama faktor “harga”.
Untuk Sariayu : a. Faktor ke-1 terbentuk dari variabel : 1. Kemasan menarik dengan factor loading sebesar 0,887 2. Varian produk dengan factor loading sebesar 0,885 3. Tidak menimbulkan alergi dengan factor loading sebesar 0,883 4. Merek terbaik dengan factor loading sebesar 0,871
167
5. Wangi khas dengan factor loading sebesar 0,803 6. Mencerahkan wajah dengan factor loading sebesar 0,753 7. Membuat kulit lembut dengan factor loading sebesar 0,670 8. Harga sesuai manfaat dengan factor loading sebesar 0,593 9. Harga tidak megalami perubahan per-6 bulan dengan factor loading sebesar 0,566 10. Membersihkan wajah dengan factor loading sebesar 0,555 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor satu, maka faktor satu dapat diberi nama faktor “rancangan produk”. b. Faktor ke-2 terbentuk dari variabel : 1. Distribusi terjamin dengan factor loading sebesar 0,885 2. Dapat diperoleh dekat tempat kerja dengan factor loading sebesar 0,837 3. Dapat diperoleh dekat rumah dengan factor loading sebesar 0,726 4. Terdapat pada toko retail dengan factor loading sebesar 0,706 5. Promosi melalui media cetak dan elektronik dengan factor loading sebesar 0,705 6. Iklan menarik dengan factor loading sebesar 0,681
168
7. Bintang iklan sesuai produk dengan factor loading sebesar 0,663 8. Memiliki label produk dengan factor loading sebesar 0,432 9. Memiliki SPG (sales promotion girl) dengan factor loading sebesar 0,393 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor dua, maka faktor dua dapat diberi nama faktor “lokasi”. c. Faktor ke-3 terbentuk dari variabel : 1. Harga terjangkau dengan factor loading sebesar 0,789 2. Memberikan diskon dengan factor loading sebesar 0,728 3. Harga lebih murah dengan factor loading sebesar 0,532 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor tiga, maka faktor tiga dapat diberi nama faktor “harga”. d. Faktor ke-4 terbentuk dari variabel : 1. Memiliki banyak ukuran dengan factor loading sebesar 0,821 2. Terdapat pada warung kelontong dengan factor loading sebesar 0,762 3. Sampel produk dengan factor loading sebesar 0,756
169
Dengan melihat variabel yang membentuk faktor empat, maka faktor empat dapat diberi nama faktor “rancangan produk”. e. Faktor ke-5 terbentuk dari variabel : 1. Memberikan hadiah dengan factor loading sebesar 0,586 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor lima, maka faktor lima dapat diberi nama faktor “promosi”.
170
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian responden terhadap faktor-faktor pilihan atribut yang mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Melalui analisis faktor dapat diperoleh 7 (tujuh) faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap sikap konsumen pada produk perawatan wajah merek Ponds. Adapun faktor-faktor tersebut : a. Faktor pertama, yaitu harga terjangkau, kemasan menarik, memberikan diskon, sampel produk, harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan. b. Faktor ke-dua, yaitu dapat diperoleh dekat rumah, promosi melalui media cetak dan elektronik, terdapat pada warung kelontong. c. Faktor ke-tiga, yaitu merek terbaik, membuat kulit lembut, bintang iklan sesuai produk, memiliki SPG (Sales Promotion Girl) d. Faktor ke-empat, yaitu tidak menimbulkan alergi, distribusi terjamin, dapat diperoleh dekat tempat kerja, harga sesuai manfaat, mencerahkan kulit e. Faktor ke-lima, yaitu memberikan hadiah, memiliki label, iklan menarik f. Faktor ke-enam, yaitu terdapat pada toko retail, varian produk, wangi khas, memiliki banyak ukuran g. Faktor ke-tujuh, yaitu harga lebih murah, memberikan diskon
171
2. Diperoleh 5 (lima) faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap sikap konsumen produk perawatan wajah merek Sariayu. Adapun faktor-faktor tersebut adalah : a. Faktor pertama, yaitu kemasan menarik, varian produk, tidak menimbulkan alergi, merek terbaik, wangi khas, mencerahkan wajah, membuat kulit lembut, harga sesuai manfaat, harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan, membersihkan wajah b. Faktor ke-dua, yaitu distribusi terjamin, dapat diperoleh dekat tempat kerja, dapat diperoleh dekat rumah, terdapat pada toko retail, promosi melalui media cetak dan elektronik, iklan menarik, bintang iklan sesuai produk, memiliki label, memiliki SPG (Sales Promotion Girl) c. Faktor ke-tiga, yaitu harga terjangkau, memberikan diskon, harga lebih murah d. Faktor ke-empat, yaitu memiliki banyak ukuran, terdapat pada warung kelontong, sampel produk e. Faktor ke-lima, yaitu memberikan hadiah Namun pertimbangan utama lebih Nampak pada atribut produk perawatan wajah merek Ponds adalah atribut Harga Terjangkau, karena atribut Harga terjangkau memiliki nilai positif paling tinggi dibandingkan atribut lain. Sedangkan pertimbangan utama yang Nampak pada produk perawatan wajah merek Sariayu adalah atribut Kemasan Menarik, karena atribut Kemasan menarik memiliki nilai positif yang paling tinggi dibandingkan atribut lain.
172
B. Implikasi Pertimbangan utama konsumen pada setiap atribut berbeda-beda, pertimbangan utama pada atribut produk perawatan wajah merek Ponds yang digunakan adalah pada harga terjangkau. Dimana sudut pandang konsumen lebih tertuju pada harga produk perawatan wajah merek ponds yang terjangkau. Sedangkan pertimbangan utama pada atribut produk perawatan wajah merek Sariayu yang digunakan adalah atribut kemasan yang menarik. Dimana sudut pandang konsumen lebih tertuju pada kemasan produk perawatan wajah merek Sariayu yang menarik. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sikap konsumen produk perawatan wajah merek Ponds maupun Sariayu memang mempertimbangkan atribut harga terjangkau, harga lebih murah, harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan, diskon pembelian, harga sesuai manfaat, tidak menimbulkan alergi, terasa lembut dikulit, mencerahkan wajah, membersihkan wajah, wangi khas, varian produk, kemasan, merek, label, ukuran, sampel produk, hadiah, promosi melalui media cetak dan elektronik, iklan menarik, bintang iklan sesuai produk, memiliki SPG (Sales Promotion Girl), dapat diperoleh dekat tempat kerja, dapat diperoleh dekat rumah, terdapat pada toko retail, terdapat pada warung kelontong, distribusi terjamin. C. Saran-saran 1. Hasil penelitian menunjukan atribut mencerahkan kulit memiliki nilai positif paling rendah dibandingkan dengan atribut lain pada produk perawatan wajah merek ponds, oleh karena itu perusahaan harus memperbaiki produknya agar dapat lebih baik lagi dalam mencerahkan wajah. Dan hasil penelitian menunjukan atribut memiliki SPG (Sales
173
Promotion Girl) memiliki nilai positif paling rendah dibandingkan dengan atribut lain pada produk perawatan wajah merek sariayu, oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan promosinya dengan menyediakan SPG (Sales Promotion Girl) pada setiap gerainya. 2. Pada saat ini perusahaan produk perawatan wajah harus selalu meningkatkan inovasi baik da;am hal promosi, reformasi produk maupun merek guna memperpanjang daur hidup produk dalam pasar. Dengan cara mendiferensiasi produk yaitu keistimewaan, kualitas penyesuaian, daya tahan, kendalan sehingga konsumen akan loyal atau fanatik untuk selalu menggunakan produk-produk yang dihasilkan perusahaan. 3. Bagi peneliti berikutnya disarankan untuk meneliti sikap konsumen dengan memperhatikan data-data berdasarkan jenis/karateristik demografi konsumen serta perlu adanya batasan kapan terakhir kali konsumen menggunakan produk yang menjadi objek penelitian sehingga tidak menimbulkan bias pada hasil penelitian. 4. Untuk penelitian berikutnya disarankan lebih mengembangkan “angka model ideal”, karena model ini berguna untuk mengetahui informasi berkenaan dengan ‘merek ideal’ dari suatu produk.
174
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchori, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Alfabeta; Bandung, 2005. Azwar, Saifudin, (2003).”Manajemen Penelitian”, Edisi kesatu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. Grafika Karya Utama; Jakarta, 2004 Hartini, Sri., (2004). “Analisis Perilaku Konsumen Industri Sepatu Di Wedoro: Penelitian Sikap Atas Atribut Produk dan Pengaruhnya Pada Niat Membeli Ulang”. Hasan, Ali. “Marketing”. Media Presindo. Jakarta. 2008. Istijanto.”Aplikasi Analisis Riset Pemasaran”. PT. Gramedia. Jakarta. 2008. Izhar, Hence., “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Sabun Mandi: Studi Pada Sabun Mandi Merek Lux dan Giv Di Kota Malang”. 2000. Kotler & Amstrong. “Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Erlangga; Jakarta, 2003. ________ & AB. Sutanto. I “ Manajemen Pemasaran Di Indonesia; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian”. Salemba Empat; Jakarta, 2001. ________. “ Manajemen Pemasaran ”. Jilid 2, Salemba Empat; Jakarta, 2002. ________. “ Manajemen Pemasaran”, Edisi kesebelas, Jilid 2, Indeks: Jakarta, 2005. ________& Keller, Kevin lane “ Manajemen Pemasaran”, Edisi keduabelas, Jilid 1, Indeks: Jakarta, 2007. Muchsin, Noorhudha., 2002, “Analisis Sikap Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Sanex dan Kanzen Di Kota Malang”, Tesis, Universitas Brawijaya, Malang. Priyanto, Dwi. “Mandiri Belajar SPSS”, Mediakom, Yogyakarta, 2008. Rahma., “Analisis Sikap Terhadap Minat Berprilaku Konsumen di Kota Malang”, 2002. Rangkuti, Freddy. “Risat Pemasaran”. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta, 2003. Suliyanto. “Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran”, Ghalia Indonesia, Bogor, September 2005. Sumarwan, Ujang, Dr.Ir,. “Perilaku Konsumen”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004.
175
Swasta, Basu & Irawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, Liberti, Yogyakarta, Delta Khoirunnisa, 2002. Syahroni, Irma. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ibu Rumah Tangga Dalam Keputusan Pembelian Produk Perawatan Wajah”. 2009 Umar, Husein,. “Riset Pemasarn dan Perilaku Konsumen”, Gramedia, Jakarta, 2000. Uyanto, Stanislaus S. “Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006. Van
de Velde, Liesbet. “Consumers Attitude and Behaviour Towards”Flandria”Quality Labelled Tomatoes”. Denmark, 2005.
http: www.unilever.com http: www.marthatilaar.com
176
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PERAWATAN WAJAH DI WILAYAH CIRENDEU (study kasus pada produk Pond’s dan sariayu) Assalamu’alaikum Wr. Wb. Responden yang terhormat Bersama dengan ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Kuesioner ini diajukan oleh: Nama
: Nurfauziah
NIM
: 104081002445
Fakultas
: Ekonomi dan Ilmu Bisnis
Universitas
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk mendapat data yang saya perlukan sebagai prasarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana S1 pada UIN Syarif Hidayatullah. Anda diharapkan mengisi kuesioner menurut pendapat anda sendiri bukan menurut pandangan umum. Untuk itu saya sampaikan terima kasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Cirendeu,
Nurfauziah
DATA RESPONDEN 1. Nama
: ……………………………………………………..
2. Alamat
: ……………………………………………………..
3. Usia
: a. ≤ 20 tahun b. 21 tahun – 30 tahun 177
c. 31 tahun – 55 tahun d. ≥ 56 tahun 4. Apakah anda seorang Ibu Rumah Tangga yang bekerja ? a. Ya b. Tidak 5. Merek produk yang digunakan : a. Pond’s b. Sariayu 6. Lama penggunaan Merek Produk yang anda gunakan : a. ≤ 7 hari
c. 7 bulan – 12 bulan
b. 8 hari – 6 bulan
d. ≥ 13 bulan
7. Pengeluaran perbulan untuk pembelian merek produk tersebut : a. ≤ Rp. 50.000 b. Rp. 51.000 – Rp. 150.000 c. Rp. 151.000 – Rp. 250.000 d. ≥ Rp. 251.000
I. KEPERCAYAAN Berikan jawaban atas atribut-atribut produk perawatan wajah berikut ini dengan memberikan tanda (√) yang sesuai dengan jawaban anda. No PERTANYAAN Sangat Percaya Agak Netral Agak Tidak Sangat Percaya Percaya Tidak Percaya Tidak Percaya Percaya 1. Apakah anda percaya bahwa harga produk yang anda gunakan terjangkau? 178
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. 14.
15.
16.
17.
18.
Apakah produk yang anda gunakan harganya lebih murah dengan merek yang lain? Apakah produk yang anda gunakan tidak mengalami perubahan harga setiap 6 bulan? Apakah produk yang anda gunakan sering memberikan diskon? Apakah harga produk yang anda gunakan sesuai dengan nilai kemanfaatannya? Apakah produk yang anda gunakan tidak menimbulkan alergi? Apakah produk yang anda gunakan membuat kulit terasa lebih lembut? Apakah produk yang anda gunakan dapat mencerahkan wajah? Apakah produk yang anda gunakan dapat membersihkan wajah secara maksimal? Apakah produk yang anda gunakan memiliki wangi yang khas? Apakah produk yang anda gunakan memiliki banyak varian? Apakah produk yang anda gunakan memiliki kemasan yang menarik? Apakah produk yang anda gunakan adalah merek terbaik? Apakah produk yang anda gunakan memiliki label yang berisi tentang informasi produk? Apakah produk yang anda gunakan memiliki banyak ukuran? Apakah anda memilih produk yang anda gunakan, karena produk tersebut sering memberikan sampel produk? Apakah produk yang anda gunakan sering memberikan hadiah? Apakah media promosi produk 179
yang anda gunakan melalui media cetak dan elektronik? No
PERTANYAAN
19.
Apakah anda percaya bahwa iklan produk yang anda gunakan menarik? Apakah anda percaya bahwa produk yang anda gunakan, menggunakan bintang iklan yang sesuai dengan produk? Apakah produk yang anda gunakan memiliki SPG (sales promotion girl) di setiap gerai penjualan pada pusat perbelanjaan (Carrefour, Giant,dll)? Apakah anda percaya produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan tempat kerja atau kantor? Apakah anda percaya produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan rumah anda? Apakah anda percaya produk yang anda gunakan terdapat pada toko retail? Apakah anda percaya produk yang anda gunakan terdapat pada warung kelontong? Apakah anda merasakan mudah mendapatkan produk karena distribusinya menjamin? II. EVALUASI
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Sangat Percaya Percaya
Agak Percaya
Netral
Agak Tidak Percaya
Tidak Sangat Percaya Tidak Percaya
Berikan jawaban atas atribut-atribut produk perawatan wajah berikut ini dengan memberikan tanda (√) yang sesuai dengan jawaban anda. No PERTANYAAN Sangat Setuju Agak Netral Agak Tidak Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju 1. Apakah anda setuju bahwa harga produk yang anda gunakan terjangkau? 2. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan harganya lebih murah dengan merek yang lain? 180
Sangat Tidak Setuju
3.
4.
Apakah anda setuju bahwa produk yang anda gunakan tidak mengalami perubahan harga setiap 6 bulan? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan sering memberikan diskon?
No
PERTANYAAN
6.
Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan tidak menimbulkan alergi? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan membuat kulit terasa lebih lembut? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat mencerahkan wajah? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat membersihkan wajah secara maksimal? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki wangi yang khas? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki banyak varian? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki kemasan yang menarik? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan adalah merek terbaik? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki label yang berisi tentang informasi produk? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki banyak ukuran? Setujukah anda bahwa anda memilih produk yang anda gunakan, karena produk tersebut sering memberikan sampel produk?
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Sangat Setuju
Setuju
Agak Setuju
Netral
Agak Tidak Setuju
181
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
17.
18.
19.
20.
Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan sering memberikan hadiah? Setujukah anda bahwa media promosi produk yang anda gunakan melalui media cetak dan elektronik? Setujukah anda bahwa iklan produk yang anda gunakan menarik? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan, menggunakan bintang iklan yang sesuai dengan produk?
No
PERTANYAAN
21.
Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki SPG (sales promotion girl) di setiap gerai penjualan pada pusat perbelanjaan (Carrefour, Giant,dll)? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan tempat kerja atau kantor? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan rumah anda? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan terdapat pada toko retail? Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan terdapat pada warung kelontong? Apakah anda merasakan mudah mendapatkan produk karena distribusinya menjamin?
22.
23.
24.
25.
26.
Sangat Setuju
Setuju
Agak Setuju
Netral
Agak Tidak Setuju
Terima kasih atas partisipasinya
182
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
183