APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PADA PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT. CIPTA TPI
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
SOLIHIN NIM : 105053001836
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
ABSTRAK Solihin
APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PADA PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT.CIPTA TPI Skripsi ini merupakan hasil penelitian tantang “Aplikasi Fungsi Manajemen Dakwah Pada Program Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI”. Pemilahan judul ini dilator belakangi oleh ketertarikan penulis akan fungsi manajemen dakkah yang diterapkan pada program siaran Agama Islam. Tujuan dari pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa jauh penerapan fungsi manajemen pada program siaran agama Islam PT.Cipta TPI, adapun masalah yang ingin diteliti adalah bagaimana aplikasi perencanaan pada program siaran Agama Islam PT.Cipta TPI.bagaimana aplikasi pengorganisasian pada program siaran Agama Islam PT.Cipta TPI, bagaimana aplikasi penggerakkan pada program siaran Agama Islam PT. Cipta TPI, bagaimana aplikasi pengawasan pada program siaran Agama Islam PT. Cipta TPI. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Dimana penulis mencoba menggambarkan atau memaparkan analisa data tentang aplikasi fungsi manajemen dakwah pada program siaran agama Islam PT.Cipta TPI,. Seberapa jauh teori-teori fungsi manajemen yang diterapkan pada lembaga PT.Cipta TPI, sehingga dapat terlihat dengan jelas apakah fungsi manajemen (POAC) diterapkan sesuai dengan teori-teori yang diungkapkan oleh pakar-pakar manajemen khususnya teori yang berasal dari G.R Terry Yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakkan), dan Controlling (penawasan), yang biasa disebut dengan POAC. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Perlu adanya peningkatan kinerja diantara semua karyawan yang terlibat dalam program siaran Agama Islam, walaupun pelaksanaannya telah berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Dan perlu adanya ide-ide baru,. untuk itu sudah menjadi tuntunan program siaran Agama Islam di PT. Citra TPI sebagai program yang membawa misi dakwah mempunyai manajerial yang handal dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan pada kegiatan siarannya agar tidak ditinggalkan oleh para pemirsanya
i
LEMBARAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untik memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 Maret 2010
Solihin
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa saran, motivasi maupun bantuan-bantuan lain yang turut mendukung selesainya skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi beserta para pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, M.A Selaku ketua jurusan Manajemen Dakwah dan Drs. Cecep Castrawijaya, M.A selaku sekretaris jurusan Manajemen
Dakwah
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
berkonsultasi dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi 3.
Drs. M. Sungaidi, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
ii
4.
Seluruh dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, yang insya Allah bermanfaat dikemudian hari.
5.
Seluruh staf perpustakaan utama dan Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas tersedianya buku-buku yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6.
Kedua Orang tercinta, ayahanda Zainuddin Thoib dan Rasunawati Nara (Alm), dan Ibu Siti Asiah. Beserta kakakku Nurman Adi Saputra dan Abram Rozie, serta adikku tercinta Pratika yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil, tanpa kalian semua penulis tidak akan mungkin dapat menyelesaikan skripsi ini terimakasi atas do’anya, semoga Allah SWT selalu menyatukan kita dalam sebuah keluarga yang Mawadddah Warahmah.( Amiin)
7.
Teman-teman angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebuatkan satu persatu, sehingga membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, dan maafkan semua kesalahan, semoga persahabatan kita akan tetap terjaga.
8.
Para sahabatku tempat mengeluh dan berbagi rasa, khususnya buat Indra yang terus memberikan motivasi dan arahan, untuk asif yang telah mengajarkan bahasa Arab sehingga dapat lulus tes TOAFEL, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang kalian lakukan.
9.
Bapak Panji Sanjaya (Produser siaran agama Islam TPI) dan bapak Toto (HRD) yang telah meluangkan waktunya kepada penulis untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam skripsi ini.
iii
10.
Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas dukungannya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini jauh dari segala kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata hanya kepada Allah jualah penulis serahkan balasan yang lebih baik yang telah mereka semaikan kepada penulis dan semoga kebaikan mereka menjadi amal shaleh disisi-Nya.
Jakarta, 14 Maret 2010
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………………………i KATA PENGANTAR…...……………………………………………………….….ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………..1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………………..7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………………….8 D. Metode Penelitian………………………………………………………....8 E. SistematikaPenyusunan………………………………………………….11
BAB II TINJAUAN TEORITIS MANAJEMEN DAKWAH DAN SIARAN AGAMA ISLAM A.
Manajemen ……………………………………………………………….. 13 1. Pengertian Manajemen ……………………………………………….......13 2. Unsur-unsur Manajemen…………………………………………………...16 3. Fungsi-fungsi manajemen…………………………………………………..18
B.
Manajemen Dakwah...………………………………………………………….26 1. Pengertian Dakwah……………………………...………………………….26 2. Unsur-unsur Dakwah……………………………………………………….27 3. Pengertian Manajemen Dakwah……………………………………………31
v
C.
Siaran Agama Islam……….………………………………………………….32 1. Pengertian Siaran Agama Islam……………………………………………32 2. Ruang Lingkup Siaran Agama Islam………………………………………34 3. Tujuan Siaran Agama Islam………………………………………………..35
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM A. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan PT. Cipta TPI………………………36 B. Program Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI…………………………………39 C. Visi dan Misi Program Agama Islam PT. Cipta TPI………………………...40 D. Manajemen Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI……………………………..41 E. Materi dan Jadwal Program Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI…………….42 F. Struktur organisasi PT.Cipta TPI…………………………………………….42
BAB IV ANALISIS FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PADA PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT. CIPTA TPI A. Penerapan Fungsi Perencanaan pada Program Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI…………………………………………………………45 B. Penerapan Fungsi Pengorganisasian pada Program Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI………………………………………………….51 C. Penerapan Fungsi Penggerakkan pada Program Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI…………………………………………………………56
vi
D. Penerapan Fungsi Pengawasan pada Program Siaran Agama Islam PT.Cipta TPI…………………………………………………………59
BAB V Penutup A. Kesimpulan………………………………………………………….62 B. Saran-saran…………………………………………………………..63
Daftar Pustaka Lampiran
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Agama Islam, mewajibkan setiap muslim mengajak manusia untuk melaksanakan syari’at Islam melalui dakwah, yaitu proses penyampaian ajaranajaran Islam supaya masuk ke jalan Allah (sistem Islam), secara menyeluruh melalui berbagai cara, baik lisan, tulisan, dan media lainnya sebagai bentuk ikhtiar muslim mewujudkan ajaran Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan pribadi, keluarga, jamaah dan umat. Sehingga muslim yang bersangkutan semakin mendekati pada kondisi muslim kaffah (melaksanakan ajaran islam dengan baik dan benar), dimana seluruh aspek kehidupan baik qauliyah maupun fi’liyah senantiasa selalu dalam koridor syari’at Islam. Sesunguhnya dakwah tidak dapat dipisahkan dari aktivitas kehidupan seorang musim, karena kewajiban untuk berdakwah melekat pada dirinya sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu aktivitas dakwah dapat terjadi pada kondisi ruang dan waktu yang luas. Untuk berdakwah seorang muslim tidak harus selalu melalui forum-forum resmi saja, melainkan dalam keadaan santaipun kita dapat berdakwah. Karena kewajibannya tersebut, seorang muslim hendaknya selalu menyampaikan setuan ilahi, kapan dan dimanapun ia berada sesuai dengan tuntunan kebutuhan dari mad’u yang terkait.
1
2
Pelaksanaan dakwah dapat ditempuh melalui berbagai media, yang tentunya sangat terantung dengan perkembangan teknologi dan kondisi sosial yang ada. Teknologi dan kondisi sosial yang ada merupakan suatu fenomena yang menuntut perlakuan yang arif, sehingga dapat menunjang kemaslahatan dakwah. Hal yanga senada juga dikemukakan oleh Yusuf Al-Qhardowi didalam buku “ membumikan syar’iat Islam”, bahwa “ di antara tujuan umum syariat Islam adalah untuk menegakkan kemaslahatan”. 1 Dakwah Islamiyah merupakan salah satu ajaran yang terkandung dalam dakwah Islam, yang terus berlaku sesuai dengan fenomena yang dikondisikan. Dakwah Islamiyah dapat dilakukan melalui berbagai media tentunya sesuai dengan situasi dan kondisi yang terkait. Di zaman kemajuan sekarang ini dakwah tidaklah cukup disampaikan dengan lisan belaka melalui mimbar secara langsung ( face to face), tanpa bantuan alat-alat ,modern yang sekarang ini terkenal dengan sebutan alat-alat komunikasi massa, seperti televisi, karena melalui alat komunikasi tersebut jangkauan dakwah dapat dengan luas dan memiliki jangkauan jauh. Akhir-akhir ini televisi mempunyai kedudukan yang sangat vital dan banyak diminati masyarakat. Bukan hanya dinegara kita saja, tetapi di negaranegara maju, termasuk Amerika Serikat di dalamnya. Jalaluddin Rahmat mengatakan bahwa ; Televisi sudah menjadi agama masyarakat industri, itu artinya masyarakat sekarang sudah belajar hidup dari televisi. Negara Amerika Serikat pernah menganggap bahwa televisi sebagai “the second god” (Tuhan
1
Yusuf Al-Qardowi, Membumikan Syari’at Islam, ( Surabaya : Dunia Ilmu 1999) h.55
3
kedua). Tetapi sekarang televisi bukan tidak mungkin sudah menjadi “the first god” (Tuhan pertama), kalau kita lihat dari peran dan fungsi televisi sebagai “kotak ajaib” yang bisa membuat seseorang betah dihadapan pesawat televisi sampai berjam-jam. 2 Teknologi informasi berupa televisi memegang peranan penting dalam penyebaran dan penyajian informasi, namun begitu dengan segala manfaat dan kemudahan yang didapat, kemajuan teknologi informasi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan sosial manusia, secara global pengaruh itu dapat dirasakan pada kehidupan sehari-hari yang tidak bisa lepas dari norma-norma individu dan masyarakat. Perubahan hidup, gaya dan prilaku seseorang kemungkinan besar akibat pengaruh dari timbulnya kemajuan teknologi informasi. Sementara orang-orang yang berperan dalam dunia informasi memakai kata-kata “globalisasi” untuk menghapus sedikit demi sedikit budaya santun yang kita punya. Disisi lain ada beberapa kelompok orang yang memperjuangkan keutuhan budaya dan berusaha mengembalikan norma-norma agama yang semakin terkikis habis oleh kebudayaan Barat, Mereka yang biasa juga disebut para aktivis dakwah dan bergerak dalam bidang siaran televisi mencoba membendung westrenisasi yang semakin gencar, mereka selalu berusaha menggunakan inovasi dan strategi yang baik agar diterima oleh khalayak dan bisa berpengaruh dalam kehidupan mereka. Dari dua sisi ini saja secara disadari maupun tidak telah terjadi peran informasi televisi sebagai media yang sangat vital dalam dunia informasi, dan merupakan wadah yang sangat strategis untuk mempengaruhi manusia. 2
Jalaluddin Rahmad, Catatan Kang Jalal Visi Media, Politik dan Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosda Karya,1998), Cet. Ke-2, h.26
4
Media televisi merupakan media yang cukup efektif dan efisien dalam menyebarkan dakwah. Karena melalui dakwah ini sasaran dakwah lebih luas terjangkau. Mengingat televisi merupakan media elektronik yang bersifat audio visual (mempunyai suara dan gambar) yang dapat dinikmati dimanapun, sehingga mad’u juga dapat mendengar isi pesan dakwah bahkan melihat da’i yang menyampaikannya. Di sisi lain, televisi sebagaimana media elektronik lainnya memiliki tiga fungsi yang selalu melekat pada dirinya, yaitu, pertama to educate (mendidik), kedua, to inform (menginformasikan), dan yang ketiga, to entertain (menghibur). 3 Melihat ketiga fungsi tersebut, tampaknya televisi dengan segala sifat maupun karakternya memiliki peluang yang cukup besar dalam perkembangan dakwah, sehingga aktivitas dakwah tidak hanya dilakukan denan cara face to face. Dengan hadirnya televisi sebagai media dakwah, maka diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perkembangan dakwah Islam. Sebab jika media tersebut dimanfaatkan kearah yang positif, maka dampak negatif yang ditimbulkan media elektronik bisa diimbangi dengan berbagai macam kegiatan atau program-program yang positif. Televisi sebagai media komunikasi massa, dalam menayangkan dan menyajikan siarannya, baik siaran live maupun siaran ruren, tidak relepas dari proses manajemen sebagai penggerak umat dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan program siaran yang baik dan bagus, sehingga siaran yang disampaikan dapat diterima dan dinikmati dengan baik oleh pemirsa. 3
1981), h.3
Onong Uchayana Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung : Penerbit Alumni,
5
Sondang P.Siagian MPA, dalam bukunya Manajemen Sumberdaya Mengatakan bahwa ; Tantangan utama yang harus diwajibkan oleh ummat manusia dimasa depan adalah peningkatan kemampuan untuk mencapai organisasi atau lembaga yang baik dan mengelolanya pada tingkat efisiensi, efiktifitas dan produkfitas yang semakin tinggi sebagai wahana untuk mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai, tantangan tersebut timbul secara dinamika manusia yang pada gilirannya akan membawa perubahan baik secara internal, organisasi maupun eksternal. 4 Maka merupakan suatu keperluan dan keharusan untuk menggunakan manajemen yang baik dan professional, sehingga segala bentuk siaran dan kegiatan di televisi akan mencapai tingkat efisien dan efektifitas, terlebih ketika profesionalisme sudah menjadi tuntunan zaman dan mencakup semua segi kehidupan, kegiatan dakwah di televisi hanya akan ada dan memang ada namun tidak mempunyai daya tarik untuk ditonton karena tidak actual,tidak mengikuti perkembangan dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang akhirnya ditingalkan oleh para pemirsanya. Untuk menghadapi tantangan seperti itu, manajerial yang handal dan profesionalisme sangat dibutuhkan perannya dalam hal peningkatan dan perbaikan kualitas yang terus menerus pada siaran di televisi, khususnya siaran agama Islam. Adapun pengertian manajemen secara umum adalah proses kerja melalui kelompok dan individu guna mencapai tujuan. Sedangkan fungsi manajemen sangat penting digunakan pada proses pelaksanaannya untuk menunjang 4
Sondang P.Siagian Aksara,1992),cet.ke-2, h.54
,
Manajemen
Sumberdaya
Manusia,
(Jakarta:Bumi
6
keberhasilan suatu produksi. Seperti proses planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pengerakkan),controlling (pengawasan). 5 Stasiun televisi PT.Citra TPI merupakan salah satu dari sekian banyak stasiun televisi yang ada di Indonesia. PT. Citra TPI merupakan media elektronik yang cukup berperan atau berpartisipasi dalam menyampaikan informasi, baik itu informasi pendidikan maupun hiburan kepada masyarakat. Selain itu stasiun TPI juga turut serta dalam menyebarluaskan dakwah Islam, melalui program siaran Agama Islam yang ditayangkan setiap hari pada pagi hari ketika umat Islam memulai aktivitasnya, dengan berbagai format berbeda yang dikemas dengan apik dan menarik, sehingga menumbuhkan rasa tertarik pada masyarakat untuk menonton siaran tersebut. Untuk itu sudah menjadi tuntunan program siaran Agama Islam di PT. Citra TPI sebagai program yang membawa misi dakwah mempunyai manajerial yang
handal
dalam
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakkan
dan
pengawasan pada kegiatan siarannya agar tidak ditinggalkan oleh para pemirsanya. Dan yang lebih utama dapat bersaing dengan program-program hiburan lainnya yang lebih banyak membawa budaya Barat yang pada akhirnya akan mersak akhlak dan melenyapkan norma dan budaya. Berlatar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk mengambil judul : “APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PADA PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT.CITRA TPI ”.
5
Zaini Mukhtarom, Dasar-dasar Manajeman Dakwah, (Jakarta: Al-Amin dan IKFA,1996),h.35
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembatasan dalam penelitian ini lebih terpusat, maka penulis hanya melihat fungsi manajemen dakwah pada program siaran Agama Islam regular PT. Cipta TPI, yaitu Siraman Qalbu dan Nikmatnya Sedekah.
2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapatlah dikemukakan rumusan masalah terhadap judul ini, dengan maksud untuk memudahkan penelitian sehingga arah dan tujuan dalam pembahasan ini jelas adanya. Adapun masalah tersebut adalah : a. Bagaimana aplikasi perencanaan pada program siaran Agama Islam PT.Cipta TPI. b. Bagaimana aplikasi pengorganisasian pada program siaran Agama Islam PT.Cipta TPI. c. Bagaimana aplikasi penggerakkan pada program siaran Agama Islam PT. Cipta TPI. d. Bagaimana aplikasi pengawasan pada program siaran Agama Islam PT. Cipta TPI C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
8
Untuk mengetahui secara langsung Aplikasi fungsi manajemen dakwah yang meliputi perencanaan, pengoranisasian, pergerakkan dan pengewasan pada program siaran agama Islam PT.Cipta TPI. Adapun kegunaan dari penelitian ini ada beberapa manfaat, diantaranya adalah : 1. Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini menambah akademis khasanah bagi penulis khususnya dan Fakultas Dakwah pada umumnya, tentang Aplikasi Fungsi Manajemen Dakwah pada program siaran Agama Islam PT. Cipta TPI. 2. Praktis Diharapkan hasil penemuan dari penelitian ini dapat diterapkan dan dijadikan pedoman pada lembaga-lembaga media elektronik lainnya, dan menjadi model bagi penerapan siaran Agama Islam pada media lain.
D. Metodologi Penelitian 1. Model penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Dimana penulis mencoba mengambarkan atau memaparkan analisis data tentang aplikasi aplikasi fungsi manajemen dakwah pada program siaran agama
Islam
di
PT.
Cipta
TPI,
yang
pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan.
meliputi
perencanaan,
9
2. Tempat dan waktu penelitian Tempat yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah PT . Cipta TPI program siaran agama Islam yang berlokasi di kantor pusat PT. Cipta TPI , yaitu di Jln. Pintu II Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) Jakarta Timur, kode pos 13810, Tel : ( 021 ) 8412473-83 Fax : ( 021 ) 84124701. Wabsite ; http // www.tpi.tv. Pada tanggal 11 – 21 januari 2010.
3.
Subjek dan objek Subjek dalam penelitian ini adalah para pekerja program siaran agama Islam yang meliputi tenaga perencana, pengoranisasian, penggerakan, pengawasan pada program siaran Agama Islam PT. Cipta TPI yang berjumlah kurang lebih 32 orang dan dalam penelitian ini yang penulis wawancarai hanya produser program siaran Agama Islam yaitu bapak Panji Sanjaya sebagai penanggung jawab dan perencana maupun pelaksanaan pada program siaran Agama Islam ini, dan bapak M.Toto yaitu sebagai bagian HRD PT.Cipta TPI. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah program siaran Agama Islam PT. Cipta TPI.
4. Teknik Pengumpulan data a. Observasi Observasi yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara mengamati langsung terhadap segala sesuatu yang terkait dengan masalah penelitian,
10
dalam hal ini adalah aplikasi manajemen dakwah yang meliputi perencanaan, penorganisasian, penggerakkan dan pengawasan pada program siaran Agama Islam di PT.Cipta TPI, secara langsung. b. Wawancara Wawancara merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data. Penulis menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin, yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa orang yang representative dalam Proram Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI yang telah penulis persiapkan. Kemudian dijawab oleh pemberi data dengan bebas dan terbuka. c. Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data atau informasi yang diperoleh dari dokumentasi yang ada pada program siaran agama Islam di PT.Cipta TPI. Data tersebut dapat berupa naskah, foto dan sebagainya yang mendukung dan berkaitan dengan masalah penelitian. 5. Teknis Analisis Data Analisis data dilakukan secara induktif, yaitu setelah data diuraikan kemudian dilakukan interpretasi dan analisis data untuk ditarik suatu kesimpulan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku “pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi”, yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press,tahun 2002.
11
E. Sistematika Penyusunan Penulisan skripsi ini terdiri dari : BAB I
PENDAHULUAN Terdiri dari : Latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian,
sistematika penyusunan. BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN DAKWAH DAN SIARAN AGAMA ISLAM Terdiri dari : Pengertian manajemen, unsur-unsur manajemen, fungsifungsi
manajemen, pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah,
pengertian manajemen dakwah, pengertian siaran agama Islam, ruang lingkup siaran agama islam, tujuan siaran agama Islam BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT. Cipta TPI Terdiri dari : sejarah berdiri dan berkembang PT. Cipta TPI, program siaran agama Islam PT. Cipta TPI, visi dan misi proram siaran agama Islam PT. Cipta TPI, manajemen program siaran agama Islam PT. Cipta TPI, struktur organisasi PT. Cipta TPI, materi dan Jadwal Tayang program siaran agama Islam PT. Cipta TPI. BAB
IV
APLIKASI
FUNGSI
MANAJEMEN
DAKWAH
PADA
PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT. Cipta TPI. Terdiri dari : Penerapan perencanaan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI, penerapan pengorganisasian pada program siaran
12
agama Islam PT. Cipta TPI, penerapan penggerakkan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI, dan penerapan pengawasan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI. BAB V
PENUTUP Terdiri dari Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN TEORITIS MANAJEMEN DAKWAH DAN SIARAN AGAMA ISLAM
A. Manajemen 1. Penertian Manajemen Salah satu unsur yang sangat penting dan menunjang keberhasilan suatu lembaga atau instansi dalam kegiatan yang sudah disepakati bersama adalah manajemen. Untuk mencapai sukses, maka tentulah diperlukan suatu komitmen kerjasama dalam organisasi tersebut serta kegiatan-kegiatan yang di manage dengan baik. Manajemen baik sebagai ilmu (science) maupun sebagai seni (art) pada mulanya tumbuh dan berkembang di kalangan dunia industri dan perusahaan (business). Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya ternyata eksistensi manajemen sangat diperlukan dan bermanfaat bagi setiap usaha dalam berbagai lapangan. Pada zaman modern ini boleh dikatakan tidak ada suatu usaha kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik organisasi atau lembaga yang tidak mempergunakan manajemen. 1 Sebab dengan adanya manajemen yang difungsikan sebagaimana mestinya akan menghasilkan dan mencapai sasaran dengan efektif dan efisien. 2 Sebelum mengemukakan pengertian manajemen terlebih dahulu dikemukakan asal kata manajemen. Kata manajemen berasal dari
1
Abd Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1977),cet..ke-1,h.4 2 Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Pengertian dan Masalah, (Jakarta : CV. Haji Mas Agung, 1933),cet. Ke-1,h.2
13
14
bahasa Inggris, yang dari kata kerja to manage, yang sinonimnya antara lain to hand yang berarti mengurus, to control, yang berarti memeriksa dan to guide yang berarti memimpin. Jadi apabila dari asal katanya, maka manajemen berarti mengurus, mengendalikan, memimpin, atau membimbing. 3 Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia berarti : a. Proses pengunaan sumberdaya yang efektif untuk mencapai sasaran b. Pemimpin yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. 4 Dalam mendefinisikan manajemen ada beberapa pandapat yang berbeda karena ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, baik yang mengartikan manajemen sebagi ilmu, seni, atau sebuah proses. Adapun definisi manajemen menurut beberapa pendapat sebagai berikut : Manajemen dikatakan sebagai ilmu dan seni menurut M. Manullang, “ Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, penorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan.” 5 Manajemen dikatakan sebagai suatu aktivitas menurut Prof. Drs. H. Zaini Muchtarom, MA, “ Adalah aktivitas untuk mengatur kegunaan sumberdaya bagi tercapainya tujuan organisasi secara efektif.” 6 Manajemen dikatakan sebagai proses menurut George R.Terry seperti dikutup Rosady Ruslan, mendefinisikan “ manajemen merupakan sebuah proses yang
khas 3
yang
terdiri
dari
tindakan-tindakan
perencanaan,
E.K Mockhtar Effendi, Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta : Bhatara Karya Aksara,1986),h.9 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,1997),cet.Ke-9,h.623 5 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen,( Jakarta : Galia Indonesia,1996),cet.Ke-1,h.15 6 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah,(Yogyakarta : Al-Amin press,1996),Cet.Ke-1,h.37
15
pengorganisasian,pengerakkan dan penawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melalui pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya.” 7 Robert Kreitener dari Arizona State University, yang dikutip oleh Zaini Muchtarom, Menyatakan bahwa: “ Manajemen ialah proses bekerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah. Proses ini berpusat pada penggunaan secara efektif dan efisien terhadap sumberdaya yang terbatas. 8 Sedangkan James Stoner, yang dikutuo oleh Zaini Muchtarom, mendefinisikan “Manajemen sebagi proses perencanaan,pengorganisasian dan pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumberdaya lain yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang ditetapkan. 9 Lain
halnya
dengan
Haiman
yang
dikuti
oleh
M.Manullang
mendefinisikan “ Manajemen sebagai fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. 10 Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yan telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang 7
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi),(Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1998),Cet.Ke-1,h.1 8 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah,(Yogyakarta : Al-Amin press,1996),Cet.Ke-1,h.36 9 Ibid ,h.37 10 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen,( Jakarta : Galia Indonesia,1996),cet.Ke1,h.15
16
lain untuk bekerja dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang telah ditetapkan.
2. Unsur-unsur Manajemen Agar manajemen dapat mencapai tujuan yang sebaik-baiknya, sangatlah diperlukan adanya sarana-sarana manajemen. Tanpa adanya sarana-sarana yang menjadi unsur-unsur manajemen, jangan diharapkan tujuan akan dapat tercapai. Sarana-sarana atau unsur-unsur manajemen itu lebih dikenal dengan istilah “Enam M” dalam manajemen, dengan kata lain, sarana tools atau manajemen untuk mencapai tujuan adalah man, money, material, machines, methods, dan market (manusia, uang, bahan, mesin, cara, dan pasar). 11 Dari 6 M ini akan dijelaskan lebih rinci,unsur-unsur manajemen tersebut : a. Man (manusia) Manusia merupakan sarana penting atau sarana utama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Tanpa adanya manusia,tidak akan mungkin mencapai tujuan. Tegasnya manusialah yang akan menjalankan fungsi manajemen dalam operasional sebuah organisasi, dalam hal ini termasuk bagaimana menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat. b. Money (uang) Untuk melakukan aktifitas diperlukan uang. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan dicapai dapat
11
1,h.16
M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen,( Jakarta : Galia Indonesia,1996),cet.Ke-
17
berhasil guna. Kegagalan atau ketidak lancaran proses manajemen sedikit banyak ditentukan oleh perhitungan dalam menggunakan uang. c. Material ( Bahan-bahan ) Faktor ini sangat penting karena manusia tidak dapat melaksanakan tugasnya tanpa didukung oleh kelengkapan alat, sehingga dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan oleh suatu organisasi tertentu perlu dipersiapkan bahan atau perlengkapan apa-apa yang dibutuhkan. d. Machines (mesin) Peranan mesin dalam zaman modern ini tidak dapat diragukan lagi. Mesin dapat membantu manusia dalam pekerjaannya, mengefisienkan waktu bekerja untuk menghasilkan sesuatu sehingga memperoleh keuntungan yang baik dan lebih banyak. e. Method (metode) Cara melaksanakan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya, cara kerja atau metode yang tepat sangatlah menentukan kelancaran jalannya roda manajemen dalam suatu organisasi. e. Market (pasar) Produksi suatu lembaga atau perusahaan harus segera dipasarkan, karena itu pemasaran dalam manajemen ditetapkan sebagai satu unsur yang tidak dapat diabaikan, penguasaan pasar diperlukan guna menyebarluaskan hasil-hasil produksi agar sampai ketangan konsumen. 12
12
Hamzah Yaqub, Menuju Keberhasilan dan Kepemimpinan (Bandung : Diponogoro,1981),Cet.Ke-1,h.31
18
Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia (man). Berbagai macam aktifitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan diperlukan manusia. Tanpa adanya manusia, manajer tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Harus diingat bahwa manajer adalah orang yang mencapai hasil melalui orang lain. Karena faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur terpenting sehingga berhasil tidaknya suatu manajemen terantung pada kemampuan manajer untuk mendorong dan menggerakkan orang-orang ke arah tujuan yang akan dicapai, karena begitu pentingnya unsur manusia dalam manajemen, melebihi unsur lainnya, maka boleh dikatakan bahwa manajemen itu merupakan proses sosial yang mengatasi masalah manusia. 3. Fungsi-fungsi Manajemen Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan organisasi yang telah dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan menggunakan fungsi-fungsi merancanakan, mengoranisasi,memimpin dan mengendalikan yang disebut juga dengan fungsi-fungsi manajemen. Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan dijelaskan bahwa fungsi adalah pelaksanaan konseptual yang menghubungkan rangkaian-rangkaian hal yang teratur, serta mempunyai saling keterkaitan atau saling keterantungan. 13 Banyak para ahli yang mengemukakan tentang fungsi-fungsi manajemen tetapi yang sangat terkenal dari teorinya banya diterapkan ialah George R.Terry.
13
Save M.Daqun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta : Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara),Cet.Ke-1,h.208
19
Yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakkan), dan Controlling (penawasan), yang biasa disebut dengan POAC.
a. Planning (perencanaan) Perencanaan disebut sebagai fungsi pertama manajemen. Adapun G.R.Tarry yang dikutip oleh Zaini Muchtarom, menyatakan bahwa “perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan fakta-fakta serta menyusun dan menggunakan asumsi-asumsi mengenai masalah yang akan datang dalam bentuk visualisasi dan formal dari kegiatan terarah yang diyakini perlu untuk mencapai hasil yang dikehendaki. 14 Pada umumnya, suatu rencana yang baik berisikan atau memuat enam unsur, yaitu the what, the why, the where, the when, the who dan the how. Jadi, suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam pertanyaan berikut. 1) Tindakan apa yang harus dikerjakan? 2) Apakan sebabnya tindakan itu harus dilaksanakan? 3) Di manakah tindakan itu harus dilaksanakan? 4) Kapan tindakan itu dilaksanakan? 5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu? 6) Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu? 15
14
Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah,(Yogyakarta : Al-Amin Press,1996),Cet.Ke-1, h.50 15 M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen,( Jakarta : Galia Indonesia,1996),cet.Ke1 ,h.39-40
20
Louis A.Allen yang dikutip M.Manullang mengatakan bahwa kegiatankegiatan pada fungsi perencanaan terdiri dari : a. Perkiraan (Forecasting) Prakiraan (Forecasting) yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memperkirakan waktu yang akan datang. 16 Dalam Forecasting ini manajer melihat keadaan yang akan datang atas sistematis dan continue yang ada. b. Tujuan (Objectivitas,Goals,Purpose,Taret) Tujuan yaitu suatu hal yang merupakan arah yang dituju oleh suatu kegiatan yang hendak dicapai atau diingini oleh suatu organisasi atau badan usaha. Dengan adanya tujuan kita dapat mengetahui apa program kita berhasil. c. Kebijakan ( Policies) Kebijakan adalah suatu pernyataan umum yang memberikan pedoman atau saluran pemikiran dari tindakan dalam setiap pengambilan keputusan. 17 Kebijakan cenderung pada pemecahan persoalan yang memberikan keluasan gerak dan inisiatif dengan batas-batas tertentu. d. Program (Proraming) Yang dimaksud program adalah suatu deretan kegiatan yang digambarkan untuk melaksanakan kebijakan dalam mencapai tujuan. 18 Pekerjaan ini dilakukan oleh manajer dalam menetapkan urutan-urutan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai maksud dan tujuan.
16
M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen,( Jakarta : Galia Indonesia,1996),cet.Ke-
1,h.51 17
Djati Julitriasa dan Jhon Suprianto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar,(Yogyakarta : BPFE,1988),Cet.Ke-1,h.34 18 E.K Mochtar Efendi, Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta : Bhatara Karya Aksara,1986) ,h.37
21
e. Jadwal (Schedule) Jadwal adalah suatu daftar saat dimulainya suatu pekerjaan dan saat selesainya pekerjaan tersebut. 19 Karena itu biasanya Schedule merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program. Oleh karena itu manajer harus dapat menentukan waktu yang tepat, karena schedule merupakan ciri yang penting dari suatu tindakan-tindakan yang akan berhasil baik. f. Prosedur ( Prosedure) Prosedur adalah rencana yang merupakan metode yang biasa dipakai dalam menangani kegiatan-kegiatan yang dilakukan. 20 Perbedaannya dengan program yaitu jika program menyatakan apa yang harus dikerjakan,maka prosedur berbicara bagaimana melaksanakannya. g. Anggaran (Budget) Anggaran adalah suatu perkiraan dan taksiran yang harus dikeluarkan disuatu pihak dan pendapat (Income) Yang diharapkan diperoleh pada masa datang di pihak lain. 21 Anggaran merupakan salah satu bentuk rencana kegiatan dan yang diharapkan serta dinyatakan dalam bentuk kualitatif atau angka. Dari uraian di atas memberikan penjelasan bahwa perencanaan adalah proses kegiatan pengambilan keputusan yang mengandung peramalan masa depan tentang fakta, kebutuhan organisasi yang berhubungan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan se-efisian mungkin. Jadi perencanaan harus dapat 19
Djati Julitriasa dan jhon Suprianto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar,(Yogyakarta : BPFE,1988),Cet.Ke-1 ,h.35 20 A.M,Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen : Buku Panduan Mahasiswa,( Jakarta : PT. Garamedia Pustaka Utama,1994),Cet. Ke-4,h.47 21 E.K Mochtar Efendi, Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta : Bhatara Karya Aksara,1986) ,h.81
22
menggariskan segala tindakan organisasi agar berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Organizing ( Pengorganisasian ) Fungsi kedua dari manajemen adalah organizing (pengorganisasian). Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran-peran melalui penentuan aktifitas-aktifitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dan bagian-bagian pengelompokan aktifitas-aktifitas penugasan kepada pengurus, pendelegasian, wewenang, pengkoordinasian wewenang dan informasi dalam struktur organisasi. 22 Dengan organizing dimaksud mengelompokkan kegiatan yang diperlukan. Yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Di dalam pengorganisasian diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Membagi dan menggolongkan tindakan-tindakan dalam kesatuan tertentu
2. Menentukan dan merumuskan tugas dari masing-masing kesatuan serta menempatkan pelaksanaan untuk melakukan tugas tersebut 3.
Memberikan wewenang kepada masing-masing pelaksana
4. Menetapkan jalinan hubungan 23
22
A.M,Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen : Buku Panduan Mahasiswa,( Jakarta : PT. Garamedia Pustaka Utama,1994),Cet. Ke-4 ,h.82 23 Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1977),cet..ke-1 ,h.79
23
Dari definisi di atas dapat dirumuskan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, Mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi,agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. c. Actuating ( Penggerakkan ) Penggerakkan adalah bagian penting dari pada proses manajemen, berlainan dengan ketiga fungsi fundamental yang lain (planning, organizing, controlling) Actuating khususnya berhubungan dengan organisasi. Bahkan banyak manajer praktis beranggapan bahwa pergerakkan merupakan intisari daripada manajemen. Penggerakan organisasi
manjadi
adalah
tindakan-tindakan
berjalan.
Penggerakkan
yang dapat
menyebabkan didefinisikan
suatu sebagai
keseluruhan usaha, cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi dengan efektif, efisien dan ekonomis. 24 Di dalam melakukan pengerakkan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1). Pemberian Motivasi 2). Perjalinan hubungan 3). Penyelenggaraan Komunikasi 4). Pengembangan atau peningkatan pelaksanaan 25
24
Sondang P Siagian, Fungsi- fungsi Manajerial,( Jakarta : Bumi Aksara,1992), Cet. Ke-
2,h.128 25
Ibrahim Lubis,Pengendalian dana Pengawasan Proyek dan Manajemen,(Jakarta:Ghalia Indonesia,2001),h.112
24
d. Controlling ( Pengawasan ) Pengawasan merupakan fungsi terakhir dalam manajemen yang harus dilaksanakan. Pengawasan yaitu tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan untuk kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah agar pelaksanaan tidak berbeda dengan rencana yang telah ditetapkan. Henry Fayol yang dikutip A.M Kadarman dan Jusup Udaya menyatakan “ Bahwa dalam suatu usaha, pengawasan yang dilaksanakan adalah untuk memastikan bahwa segala sesuatunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, instruksi yang diberikan dan prinsip yang telah ditentukan”. 26 Untuk mendapatkan suatu system pengawasan yang efektif, maka perlu dipenuhi beberapa prinsip pengawasan: 1) Pengawasan dapat merefleksir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi 2) Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan 3) Fleksibel 4) Dapat merefleksir pola organisasi 5) Ekonomis 6) Dapat dimengerti 7) Dapat menjamin diadakannya tindakan koreksi
26
A.M. Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen : ( Jakarta : PT. Garamedia Pustaka Utama,1994),Cet. Ke-4 ,h.159
25
Adapun
jenis-jenis
pengawasan
dapat
dilihat
dari
jenis
penggolongannya,yaitu: 1). Dari waktu pengawasan Berdasarkan waktu pengawasan, maka macam-macam penawasan itu dibedakan atas: a. Pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan, kesalahan atau deviation b. Pengawasan repressif, yaitu pengawasan yang dilakukan setelah rencana sudah dijalankan, dengan kata lain diukur hasil-hasil yang dicapai dengan alat pengukur standar yang telah ditentukan terlebih dahulu 2). Dari objek pengawasan Bedasarkan objek pengawasan, maka pengawasan itu dapat dilakukan pada bidang produksi, keuangan, waktu dan manusia dengan kegiatannya. 3). Dari subjek pengawasan Bila pengawasan itu dibedakan atas dasar penggolongan siapa yang mengadakan pengawasan, maka pengawasan itu dapat dibedakan atas : a ) Pengawasan intern b) Pengawasan ekstern 27 Dengan demikian pengawasan dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan penyimpangan yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan pengawas mencakup tugas untuk melihat apakah
27
M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen,( Jakarta : Galia Indonesia,1996),cet.Ke1 ,h.130-132
26
kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi diperbaiki.
B. Manajemen Dakwah 1. Pengartian Dakwah Menurut bahasa kata dakwah berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk masdar dari kata kerja da’aa , yaad’u, da’watan yang mempunyai arti menyeru, mengajak dan memangil. Secara khusus kata dakwah digunakan untuk menjelaskan setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak atau memangil orang untuk beriman, bertakwa dan taat kepada Allah SWT, sesuai dengan garis Akidah, Syariah dan Akhlak Islamiyah. Dakwah menurut istilah, mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak ahli ilmu dakwah yang berusaha mendefinisikan dakwah dan meraka bervariasi dalam mengungkapkannya,diantara para ahli tersebut adalah : a. H.M.S Nasaruddin Latif yang dikutip oleh Abdul Rosyad Shaleh memberikan definisi dakwah “ setiap usaha aktifitas dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak,memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis Akidah dan Syari’at serta Akhlak Islamiyah”. 28 b. Syeikh Ali Mahfudz yang dikutip oleh Abdul Rosyad Shaleh juga mengemukakan bahwa dakwah adalah “ Mengajak (mendorong) manusia
28
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1977),cet..ke-1 ,h.9
27
untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk, menyeru mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. 29 c. Toha Yahya Oemar mendefinisikan dakwah adalah “ Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. 30 Dari definisi-definisi para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dakwah adalah proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan untuk mengajak orang untuk beriman dan mentaati Allah SWT, atau memeluk agama Islam, melaksanakan amar ma’ruf nahyi munkar, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat dan mencapai ridho Allah SWT. 2. Unsur-unsur Dakwah Dakwah memerlukan
merupakan
unsur-unsur
usaha
bersama
sebagaimna
sekelompok
diperlukan
oleh
manusia
yang
manajemen
pada
umumnya. 31 Adapun unsur-unsur manajemen dakwah yaitu : materi dakwah,juru dakwah (da’i),objek dakwak (mad’u), metode dakwah, sarana dakwah (alat dakwah) dan tujuan dakwah. 32 a. Materi Dakwah Materi dakwah berisikan ajaran agama Islam. Ajaran inilah wajib disampaikan kepada umat manusia dan mengajak mereka agar mau menerima dan mengikutinya. Diharapkan agar ajaran-ajaran Islam yang benar-benar dapat 29
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1977),cet..ke-1, h. 8 30 Toha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Mizan,1997),h.1 31 Zaini Muchtaram, Dasar-dasar Manajemen Dakwah,(Yogyakarta : Al-Amin Press,1996),Cet.Ke-1.h.54 32 Syamsuri Siddiq, Dakwah dan teknik Berkhutbah, (Bandung: PT.Alma’arif,1993),cet.ke-4,h.20
28
diketahui dan dihayati serta diamalkan, sehingga mereka hidup dan berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketentuan agama Islam. Ajaran-ajaran agama Islam itu terbagi menjadi tiga macam yaitu : masalah akidah, syari’ah, dan budipekerti. Tiga macam ajaran Islam ini tidaklah dapat dipisahkan, sebab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, sekalipun dibeda-bedakan. b. Da’i ( Juru Dakwah ) Orang yang bertugas berdakwah adalah setiap muslim dan setiap orang yang baligh lagi berakal dari umat Islam mereka dibebankan kewajiban berdakwah, baik ia laki-laki maupun perempuan, tidak tertentu apakah dia ulama atau bukan, karena kewajiban berdakwah adalah kewajiban yan dibebankan kepada mereka seluruhnya. Seorang da’i diperintahkan berdakwah dengan terus menerus dan tidak bosan-bosan, karena tugas dan kewajibannnya menyampaikan dan menerangkan ajaran Allah. c. Objek Dakwah Yang meliputi penerima dakwah adalah seluruh kaum muslimin dan muslimat, karena agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah agama terakhir dan universal. Dari pengertian diatas bahwa penerima dakwah Islam itu adalah umat manusia/masyarakat. Umat manusia sebagai objek dakwah adalah salah satu unsur yang sangat penting di dalam sistem dakwah yang tidak kalah perannya dibandingkan dengan unsur-unsur yang lainnya. Oleh karena itu, masalah masyarakat ini seharusnya dipelajari sebaik-baiknya sebelum melangkah ke aktivitas dakwah yang sebenarnya.
29
d. Metode Dakwah Yang dimaksud metode dakwah di sini yaitu suatu cara yang digunakan untuk berdakwah. Pedoman dasar atau prinsip pengunaan metode dakwah sudah termaktub dalam Al-Quran Surat An-Nalh, Ayat 125 di mana diterangkan dengan jelas tentang cara berdakwah. Dimana macam-macam metode dakwah adalah : (1) Dakwah bil Lisan, yaitu dakwah yang dilakukan menggunakan lisan seperti, ceramah di mimbar, majelis ta’lim, mudzakarah dan mujadallah. (2) Dakwah bil kitab, yaitu dakwah yang dilakukan dengan menggunakan keterampilan tulis menulis berupa artikel atau naskah yang dimuat di majalah atau surat kabar, brosur, bulletin, buku dan sebagainya. (3) Dakwah
dengan
alat-alat
elektronika,
yaitu
dakwah
dengan
memanfaatkan alat-alat elektronika seperti televise, radio, tape recorder, computer dan sebagainya yang berfungsi sebagai alat Bantu. (4) Dakwah bil hal, yaitu dakwah yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai objek dakwah dengan karya subjek dakwah serta ekonomi sebagai materi dakwah. 33 Adapun tujuan dari metode itu sendiri untuk memberikan kemudahan serta keserasian bagi pengemban dakwah dan dalam menyampaikan materi dakwah, serta kemudahan dan keserasian terhadap pihak penerimanya (Mad’u). e. Sarana Dakwah ( alat dakwah ) Yang dimaksud sarana dakwah yaitu segala sesuatu yang membantu terlaksananya dakwah, baik berupa benda (materi) atau bukan benda. Dalam 33
Rafi’udin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung:Cv.Pustaka setia,1997)cet,ke-1,h.48-50
30
pembangunan seperti sekarang ini dakwah harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang semakin berubah ke arah yang lebih maju. Untuk itulah di samping keberhasilan dakwah ditentukan oleh da’i sendiri juga ditentukan oleh sarana dan prasarananya. Di zaman sekarang ini banyak instrumen yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan dakwah. Instrumen-instrumen tersebut dapat dijadikan alat pendukung dakwah, diantaranya meliputi : 1) Media visual yaitu alat yang dapat dioprasikan untuk kepetingan dakwah yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan, contohnya film, gambar atau melalui foto-foto kegiatan Islami 2) Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioprasikan sebagai sarana pendengar, contohnya:radio, tape recorder, telepon, telegram dan lain-lain. Media audio visual yaitu alat yang dapat digunakan berdakwah yang dapat didengar dan dilihat oleh indera manusia contohnya: televisi,video. 3) Media cetak yaitu semua bentuk cetakan yang ditulis dan dihimpun dalam sebuah cetakan, contohnya : buku, surat kabar, bulletin, dan sebagainya. 34 f. Tujuan Dakwah Adapun tujuan program kegiatan dakwah dan penerangan agama tidak lain adalah untuk menumbuhkan penertian, kesadaran, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama yang dibenarkan oleh para dakwah. Oleh karena itu, ruang lingkup dakwah adalah menyangkut masalah pembentukan sikap mental dan pengembangan motivasi yang bersikap positif dalam segala lapangan. 34
Asep Saeful Muhtadi dan Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah,
(Bandung:Pustaka Setia,2003),Cet.ke-1,h.43
31
3. Pengertian Manajemen Dakwah Membicarakan manajemen dakwah dalam konteks kekinian, seharusnya perlu dilakukan rekonstruksi ulang akan pemaknaan dakwah itu sendiri. Rekonstruksi tersebut dilakukan agar mendapat kejelasan makna yang sesuai dengan konteksnya yang kemudian dipadukan dengan ilmu manajemen, sehingga lahirlah manajemen dakwah. Manajemen dakwah merupakan terminology yang terdiri dari dua kata,yakni “Manajemen” dan “Dakwah”. Kedua kata ini berangkat dari disiplin ilmu yang berbeda. Yang pertama berangkat dari lingkungan sekuler, sementara yang kedua berangkat dari lingkungan agama, yakni ilmu dakwah. 35 Ada beberapa pengertian manajemen yang dikutip A Rosyad Shaleh dalam bukunya Manajemen Dakwah Islam, mendefinisikan, “ Manjemen dakwah sebagai
proses
merencanakan
tugas
kelompok
mengelompokkan
tugas,
menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok tugas itu, kemudian mengerakkan kearah pencapaian tujuan dakwah”. 36 Zaini Muchtarom dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Mendefinisikan, “ Manjemen dakwah adalah suatu kepemimpinan yang berfungsi dan peranannya sebagai manajer suatu organisasi atau lembaga dakwah yang bertanggung jawab atas jalannya semua fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan”. 37
35
Rafi’uddin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung : CV.Pustaka Setia,1997),cet.ke-1.h.41 36 Abd Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1977),cet..ke-1 ,h. 37 Zaini Muchtarom, dasar Manajemen Dakwah,(Yogyakarta : Al-Amin Press,1996),Cet.Ke-1 ,h. 37
32
Dari kedua definisi di atas penulis dapat merumuskan. Manajemen dakwah adalah kemampuan untuk mendefinisikan masalah yang terdapat dalam proses kegiatan dakwah, kemudian menyusun rencana yang tepat untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, mengatur dan mengorganisir para pelaksana dakwah dalam kesatuan tertentu. Selanjutnya menggerakkan dan mengarahkannya pada sasaran atau tujuan yang dikehendaki yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridhoi Allah SWT.
C. Siaran Agama Islam 1. Pengertian Siaran Agama Islam Siaran berasal dari kata “siar”. Siar berarti menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Kata siar ditambah akhiran-an, membentuk kata benda, yang memiliki makna apa yang disiarkan. 38 Siaran dapat berupa siaran audio (radio), dapat pula dalam bentuk siaran audio-visual gerak dan sinkron, seperti pada siaran televisi. Karena yang dibahas dalam skripsi ini siaran televisi maka penulis memberikan definisi tentang siaran televisi, bahwa : Siaran televisi merupakan suatu sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa yang menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang dapat
38
J.B Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran,(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,1994),cet.Ke-1,h.73
33
dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran, pertunjukkan, berita, dan sebagainya. 39 Siaran sebagai Output stasiun penyiaran yang dikelola oleh organisasi penyiaran, merupakan hasil perpaduan antara kreatif manusia dan kemampuan sarana/alat, atau perangkat keras terdiri dari : a. Sarana dan prasarana b Pemancar dan perangkatnya 1) Manusia pengelola ( di dalamnya termasuk manajemen ) 2) Program Dimaksud perangkat keras adalah : 1) Gedung dan jalan 2) Studio 3) Kamera elektonik dan statip 4) Sistem lampu dan suara 5) Dekorasi 6) Sub dan master control 7) Program continuity 8) VCR (Video cassette recorders) dan VTR (Video tape recorders) 9) Alat editing dan manipulating (efek gambar dan suara) 10) Pemancar 11) Peralatan lain yang mendukung produksi siaran.
39
J.B Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran,(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,1994),cet.Ke-1 ,h.8-9
34
Pengertian Agama Islam ialah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan-Nya melalui upacara, penyembahan, ibadah dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu. 40 Sedangkan pengertian Islam adalah berserah diri, tunduk, patuh dan taat dengan sepenuh hati kepada kehendak Ilahi, kehendak Ilahi yang wajib ditaati dengan sepenuh hati oleh manusia itu, manfaatnya, bukan untuk Allah sendiri tetapi untuk kemaslahatan atau kebaikan manusia dan lingkungan hidupnya. Kehendak Allah telah disampaikan oleh malaikat Jibril (terakhir) kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya berupa wahyu yang kini dapat dibaca dan dikaji selengkapnya dalam Al-Quran. 41 Jadi pengertian siaran agama Islam adalah penyebaran informasi melalui media audio maupun audio-visual seperti televisi tentang tuntunan pedoman, atau ajaran Islam kepada masyarakat. 2. Ruang Lingkup Siaran Agama Islam Ruang lingkup siaran Agama Islam adalah tentang kerangka dasar yang ada dalam ajaran Islam, yang terdiri atas (1) Akidah,(2) Syari’ah dan (3) Akhlak. 42 Akidah, menurut etimologi, adalah ikatan, sangkutan. Sedangkan menurut terminologi adalah Iman, keyakinan. Karena itu, akidah selalu ditautkan dengan rukun Iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam.
40
Muhamad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,2000),cet. Ke-3,h.40 41 Ibid.,h.50 42 Ibid ,h.133-135
35
Syari’ah menurut etimologi, adalah jalan (ke sumber atau mata air) yang harus ditempuh (oleh setiap umat Islam). Menurut istilah, Syari’ah ialah system norma (kaidah) Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dalam kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Akhlak ialah sikap yang menimbulkan kelakuan baik atau buruk berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, prilaku, watak, budi pekerti. Perkataan itu mempunyai hubungan dengan sikap, prilaku atau budipekerti terhadap sang Khalik (pencipta alam semesta) dan makhluk (yang diciptakan). 3. Tujuan Siaran Agama Islam Siaran Agama Islam bertujuan untuk menginformasikan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat melalui televisi siaran Islam, pada hakikat tujuan siaran agama Islam sama dengan tujuan dakwah yaitu : Memanggil umat manusia kepada syari’at, untuk membebaskan persoalah hidup perorangan dan persoalan rumah tangga, berjamaah, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Memanggil manusia kepada fungsi hidup manusia sebagai hamba Allah di atas dunia yang terbentang luas ini, berisikan berbagai jenis manusia, bermacam pola pendirian dan kepercayaannya, yakni fungsi syuhada’ala an-nas menjadi pelopor dan pengawas bagi umat manusia. Memanggil manusia kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah Allah, memanggil kita untuk menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar. 43
43
1,h.70
Thohir Luth, Dakwah dan Pemikirannya, (Jakarta : Gema Insani Press,1999) cet.Ke-
BAB III GAMBARAN UMUM PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT. CIPTA TPI
A. Sejarah dan perkembangan PT. Cipta TPI
Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) ini adalah TV swasta ke-5 yang merupakan salah satu pionir stasiun televisi swasta di Indonesia yang mulai mengudara
sejak
23
Januari
1991
dengan
izin
Menteri
Penerangan
No.127/E/RTF/K/VIII/1990 dengan jangkauan 158 juta pemirsa di seluruh Indonesia. Dengan surat izin dari Departemen Penerangan, 23 Januari 1991 TPI pertama kali mengudara secara resmi dengan pola 4 jam setiap hari. Saat mengudara pertama kali, inilah secara resmi ditetapkan menjadi hari lahirnya TPI. Mendapat animo yang cukup baik dari pemirsa, TPI kemudian menambah jam tayang menjadi 6,5 jam per hari sejak 8 Juni 1991. Berkembang sampai saat ini TPI mengudara 23 jam sehari mulai 04:30 WIB - 03:30 WIB. 1
Seiring dengan bertambahnya jam siaran tersebut, pembenahan pun terus dilakukan, baik mutu maupun materi siaran. Berdasarkan survey AC Nielsen, di tengah persaingan industri pertelevisian yang semakin ketat, TPI berhasil mencapai posisi 1 dengan 16,6% audience share pada April 2005. 2
1 2
Arsip , PT. Cipta TPI tahun 2009 Arsip , PT. Cipta TPI tahun 2009
36
37
Sejak awal kelahirannya hingga saat ini TPI juga tak jarang mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak. Selama mengudara 17 tahun lamanya TPI telah berhasil mengumpulkan 19 award, diantaranya didapatkan dari Panasonic Award, Majelis Ulama Indonesia, Departemen Budaya dan Pariwisata Indonesia dan Museum Rekor Indonesia (MURI). Posisinya sebagai pelopor tayangan Dangdut di Indonesia diakui secara langsung oleh Kelompok Kerja Wartawan Peliput Pertelevisian yang memberikan penghargaan sebagai Pelopor Pengembangan dan Pelestari Musik Dangdut di tahun 2000. Baru-baru ini di tahun 2008 TPI juga mendapatkan penghargaan dari Perhimpunan Jurnalis Indonesia untuk program Rakyat Bicara yang dianggap mampu memberikan pencerahan terhadap publik tentang demokrasi dan pemberantasan korupsi.
Televisi sebagai salah satu media yang mempunyai peranan sangat penting dalam mempengaruhi opini publik sehingga memperhatikan idialisme dalam penyiarannya. Keberadaan televisi swasta tidak bisa dilepaskan pada unsur-unsur yang bersifat bisnis, namun harus diingat bahwa tujuan utama sebuah media adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 3
Berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan operasionalnya juga memberikan nilai keunggulan bagi PT. Cipta TPI itu sendiri, adapun fasilitas yang dimiliki diantaranya adalah :
1. Studio
3
Wawancara dengan bapak M. Toto ( HRD PT.Cipta TPI)
38
5 studio (3 buah studio production, dimana 1 studio masih on project (masih dalam proses pembangunan) 2. Master Control Room Pusat operasional siaran TPI yang sudah menggunakan sistim digital 3. Post Production Centre Terdiri dari 3 unit linier editing, 8 unit non linier editing, 3 unit cut to cut, 4 set QC equipment 4. Technical Outside Broadcast Equipment Terdiri dari 21 unit camera plus assesoris 5. Outside Broadcast Van (OB Van) Terdiri dari 3 camera sistem dan 1 unit mini van dilengkapi 2 camera. 4 Untuk saat ini PT. Cipta TPI, beralamat di Jl. Pintu II TMII Jakarta Timur,kode pos 13810, tlpn (021) 8412473, fax (021) 8412470 website: http;//www.tpi.tv dan E-mail :
[email protected]@tpi.tv Visi dari TPI adalah “paling Indonesia pilihan pemirsa” sedangkan misinya adalah “TPI menyajikan tayangan bercita rasa Indonesia yang inspiratif untuk memajukan masyarakat”. Untuk mempopulerkan diri, PT. Cipta TPI merancang slogan yang berbunyi “Makin Indonesia Makin Asyik Aja”, di mana memiliki arti memfokuskan diri pada tayangan-tayangan lokal yang tentunya nikmat untuk ditonton.
4
Arsip , PT. Cipta TPI tahun 2009
39
B. Program Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Program siaran agama Islam adalah paket program keagamaan atau rohani yang wajib ada dalam setiap stasiun televisi, karena program siaran agama Islam ini merupakan tempat atau wadah seseorang untuk dapat menyampaikan ajaranajaran agama atau seruan Ilahi kepada orang lain, selain memberikan “fiter” bagi tindakan manusia untuk berbuat sesuai aturan ajaran Islam, dan dapat mengetahui secara dalam ajaran-ajaran Islam tidak hanya mengenai masalah peribadatan saja. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, maka PT. Cipta TPI membuat berbagai macam program keagamaan regular diantaranya yaitu Siraman Qalbu dan Indahnya Sedekah. 1. Siraman Qalbu Program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dengan nama “Siraman Qalbu” ini dilakukan dengan format live (siaran langsung). Merupakan salah satu dari program siaran agama Islam reuler yang ada di PT. Cipta TPI, dimana Siraman Qalbu mengunakan metode dialog interaktif antara narasumber dan penonton yang ada di ruangan siaran maupun yang ada dirumah dengan cara membuka diskusi via telepon, acara Siraman Qalbu ditayangkan pada setiap hari Minggu Jam 04:30 - 06:00 WIB dan hari Senin Jam 04.30 - 05.30 WIB. 2. Indahnya Sedekah “Indahnya sedekah” merupakan satu dari program siaran regular yang ada di PT. Cipta TPI. Indahnya Sedekah dilakukan dalam format live yang dilakukan dengan metode interaktif antara narasumber dengan audiace yang ada di tempat siaran maupun yang ada dirumah dengan cara diskusi via telepon atau sms. Acara
40
Indahnya sedekah ditayangkan pada hari selasa dan rabu pukul 04.30 s/d 05.30 WIB. Selain metode yang efektif yang digunakan disetiap acaranya, program siaran agama Islam juga menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya, misalnya Ust. Dhanu dalam acara “Siraman Qalbu” yang menguasai materi seputar penyakit dan penyebabnya dalam ruang lingkup Al-quran dan Hadist dan Ust. Yusuf Mansyur dalam acara “Indahnya Sedekah” yang ahli dalam ilmu sedekahnya. Materi yang disampaikan tidak hanya seputar penyakit hati dan sedekah saja, akan tetapi materi juga membahas mengenai masalah-masalah Aqidah, Syariah, dan Akhlak, serta mengangkat materi-materi yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. 5 Dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI sasaran yang dituju adalah kaum muslimin muslimat yang tidak terbatas oleh usia, jenis kelamin, dan profesi, karena program siaran agama Islam ini bertujuan menyampaikan seruan Ilahi dan ajaran Islam, dengan tujuan agar manusia dapat masuk ke dalam ajaran agama Islam secara baik dan menyeliruh ( Kaffah).
C. Visi dan Misi Program Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Visi 1. Memberikan pemahaman Islam yang benar kepada para pemirsa, utamanya umat Islam yang ada di Indonesia.
5
Wawancara dengan Bapak Panji Sanjaya ( Produser siaran agama Islam PT.Cipta TPI)
41
2. Memberikan pemahaman tentang adanya perbedaan di kalangan umat Islam dalam masalah Fiqih dan bukan masalah Aqidah /Tauhid . 3. Memberika pemahaman bahwa Islam tidak selalu berbicara tentang hukum / fiqih tetapi juga masalah moral, sejarah, sains dan sebagainya Misi 1. membahas masalah agama yang bersifat keseharian dan biasa dihadapi umat Islam ( Siraman Qalbu ) dan memberikan wacana melalui tema-tema yang lebih luas mengenai sedekah ( Indahnya sedekah). 2. Menjadi forum diskusi atau tempat bertanya para pemirsa kepada Narasumber. 3. Sarana mempererat tali ukhuwah Islamiyah. 4. Menjadikan televisi sebagai salah satu media perluasan dakwah Islam. 5. Menampilkan wajah-wajah baru di dunia dakwah televisi.
D. Manajemen Program Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Manajemen program siaran agama Islam PT. Cipta TPI, merupakan sub dari manajemen yang ada pada PT. Cipta TPI. Manajemen yang ada dalam program siaran agama Islam ini dapat dikatakan sebagai “ motor penggerak “ atau pengelola dalam menyajikan setiap mata acaranya (program),agar program yang disajikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan siaran yang berkualitas. Dalam manajemen ini menjelaskan bagaimana tahapan yang dilakukan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI mulai dari perencanaan, dimana perencanaan dalam program siaran agama Islam dilakukan
42
untuk membuat desain program mulai dari penentuan tema, penentuan narasumber dan penentuan jadwal shoting. Pengorganisasian dalam program siaran agama Islam dilakukan untuk menentukan pembagian tugas tentang apa yang harus dilakukan oleh setiap pekerja yang sesuai dengan keahlian masingmasing. Penggerakkan dalam program siaran agama Islam dilakukan untuk memberikan motivasi kepada para pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan yang terakhir pengawasan dalam program siaran agama Islam dilakukan untuk meminimalisir setiap kesalahan yang ada dalam memproduksi program siaran agama Islam PT. Cipta TPI.
E. Materi dan Jadwal Tayang Program Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Materi dan jadwal tayang pada periode Januari tahun 2010 sesuai dengan penelitian penulis adalah berkaitan dengan hari, tanggal, tema dan nara sumber. Perihal tema di atas yaitu sakit dan penyebabnya dari sudut pandang Alquran dan Hadist dan sedekah membuat rizki bertambah. Adapun nara sumber utamanya adalah Ust. Dhanu dan Ust. Yusuf Mansyur. Dari bulan Januari acara Siraman Qalbu ditayangkan pada setiap hari Minggu Jam 04:30 - 06:00 WIB dan hari Senin Jam 04.30 - 05.30 WIB. Acara Indahnya sedekah ditayangkan pada hari selasa dan rabu pukul 04.30 s/d 05.30 WIB.
F. Struktur Organisasi PT. Cipta TPI Dalam struktur organisasi PT. Cipta TPI terdiri dari presiden sebagai pimpinan tertinggi dalam kepengurusan yang ada di lembaga tersebut, dan
43
dibawah presiden terdapat dewan komisaris dan dewan direksi, berserta divisidivisi dibawahnya yang ditempatkan sesuai dengan job descpription dan pembagian divisi-divisi tersebut dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT. Cipta TPI pada halaman berikutnya.
STRUKTUR ORGANISASI PT. CIPTA TPI
PRESIDEN
Dewan komisaris
Dewan direksi
Komisaris utama Direktur utama
Dir. Programing
Prodaction
Wakil komisaris utama
Managin director
Dir Finance & tecnoloy
Public Relation
Programme
Finance & Accounting
Accaounting
Corporate secretary
Finance & Treasury
Cencorship board
Research & devolopment
Legal
General & technical
Engineering & Transmision
Production Service
HRD 44
45
BAB IV ANALISIS FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PADA PROGRAM SIARAN AGAMA ISLAM PT. CIPTA TPI
A. Penerapan Perencanaan Pada Program Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Perencanaan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dilakukan untuk merumuskan segala aktivitas yang akan dilakukan dalam memproduksi siaran agama Islam tersebut, mulai dari penentuan tema dan narasumber, shotting, editing, scheduling sampai akhirnya ditayangkan ( on air ). Perencanaan pada program program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dilakukan oleh tim religius agama Islam yang terdiri dari Producer Director, Producer Assistant, Research Writer. Perencanaan dilakukan pertama-tama dengan membuat desain program, dan perencanaan dibuat 1 (satu) bulan sebelum program on air shooting. Kecuali ada sesuatu yang istimewa dengan perencanaan dibuat mendadak. Adapun fungsi perencanaan yang diterapkan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Perkiraan dan perhitungan masa depan (forecasting) Penyusunan perencanaan suatu kegiatan yang efektif, diperlukan kemampuan untuk memperhitungkan dan memperkirakan situasi dan kondisi setiap kegiatan dapat dilakukan dengan lancar. Perkiraan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI adalah untuk meningkatkan rating atau peningkatan
45
46
dari segi kualitas tayangan maupun kuantitas dari segi jumlah penonton yang menyaksikan acara tersebut. Forecasting pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI adalah merupakan tugas produser, di mana seorang produser dalam hal ini harus mempunyai kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat akan keagamaan (religi) . Perkiraan yang dilakukan untuk program siaran agama Islam PT. Cipta TPI yaitu dengan menentukan tema yang sesuai dengan fenomena yang terjadi dalam masyarakat dan narasumber haruslah orang yang ahli dalam bidang yang akan
disampaikan,
menentukan
scheduling
(jadwal)
yang
tepat
untuk
menayangkan program siaran Islam agar tayangan yang disajikan sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat ini, menentukan metode apakah program siaran agama Islam dilakukan acara Live atau recording. 2. Tujuan yang ingin dicapai ( Objective ) Tujuan yang ingin dicapai pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI adalah untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat, selain itu juga berusaha untuk membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada kehidupan saat ini, melalui solusi agama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. 3. Kebijakan yang diambil untuk menetapkan keputusan ( Policies ) Kebijakan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dilakukan oleh Executive Produser di mana kebijakan dilakukan untuk menentukan, menetapkan atau mengambil suatu keputusan pada setiap kegiatan yang ada pada program siaran tersebut. Kebijakan yang ada untuk menetapkan tema (materi), narasumber dan pembawa acara, jadwal, sasaran dan lokasi.
47
a. Tema (Materi) Materi yang disajikan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dirumuskan oleh tim religius khususnya bagian research writer (tim kreatif), dan disetujui atau disahkan oleh Executive Producer apakah sesuai atau tidak. Materi diangkat dari fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar masyarakat pada saat ini, selain itu materi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tentang ajaran agama Islam. Materi yang disampaikan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI tidak hanya terfokus pada satu bidang saja, melainkan dari berbagai aspek yang terjadi di masyarakat. Tetapi khususnya masyarakat memahami tentang nilai-nilai sedekah dan mengetahui penyebab timbulnya penyakit dalam aspek agama. b. Narasumber dan pembawa acara Narasumber dan pembawa acara pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI ditentukan sesuai dengan tema yang diangkat pada siaran tersebut. Narasumber haruslah orang yang paham atau menguasai materi yang disampaikan dan selain itu pembawa acara juga haruslah mampu membawakan acara tersebut dengan baik, agar program yang ditayangkan dapat berjalan dengan lancar. c. Sasaran Sasaran pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI pada awalnya diperuntukan kepada semua kalangan kaum muslimin dan muslimat saja yang tidak terbatas pada usia, profesi, jenis kelamin, profesi, dan pendidikan, namun setelah program siaran Agama Islam ditayangkan di pagi hari, sasaran
48
pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI berubah untuk kalangan ibuibu dan bapak-bapak yang sempat dan mau bangun pagi untuk menyaksikan siaran tersebut. d. Lokasi Lokasi pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI ditetapkan di Studio atau di Out door. Untuk acara Siraman Qalbu lokasi yang digunakan yaitu Masjid Annida yang ada di TPI, akan tetapi sesekali dilaksanakan di dalam studio, sedangkan untuk Indahnya sedekah diadakan di Out Door tepatnya di masjid Anidda TPI. 4. Programing Program adalah suatu deretan kegiatan yang digambarkan untuk melaksanakan policies dalam mencapai tujuan. Program yang ada pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI, yaitu : a. Siraman Qalbu Merupakan salah satu dari program siaran agama Islam reuler yang ada di PT. Cipta TPI, dimana Siraman Qalbu merupakan format live di mana mengunakan metode dialog interaktif antara narasumber dan penonton yang ada di ruangan siaran maupun yang ada di rumah dengan cara membuka diskusi via telepon, acara Siraman Qalbu ditayangkan pada setiap hari Minggu Jam 04:30 06:00 WIB dan hari Senin Jam 04.30 - 05.30 WIB b. Indahnya Sedekah Indahnya sedekah merupakan satu dari program siaran regular yang ada di PT. Cipta TPI. Indahnya Sedekah dilakukan dalam format live yang dilakukan
49
dengan metode interaktif antara narasumber dengan audiace yang ada di tempat siaran maupun yang ada di rumah dengan cara diskusi via telepon atau sms. Acara Indahnya sedekah ditayangkan pada hari selasa dan rabu pukul 04.30 s/d 05.30 WIB. 5. Jadwal (Schedule) Jadwal adalah daftar saat dimulainya suatu pekerjaan dan saat selesainya pekerjaan tersebut. Jadwal tayang siaran agama Islam PT. Cipta TPI Minggu Jam 04:30 - 06:00 WIB dan hari Senin Jam 04.30 - 05.30 WIB ( Siraman Qalbu ), pada hari selasa dan rabu pukul 04.30 s/d 05.30 WIB ( Indahnya sedekah ) live. 6. Prosedur (Prosedure) Produser adalah gambaran dan metode untuk melaksanakan suatu pekerjaan, pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI untuk Siraman Qalbu prosedur atau metode yang digunakan adalah dialog interaktif, dimana narasumber memberikan materi yang telah ditetapkan, dan kemuduan dibuka sesi tanya jawab oleh audience yang ada diruang siaran maupun dirumah,dimana pertanyaan yang diajukan seputar materi yang sedang dibahas oleh narasumber dan dilakukan dengan cara live. Untuk acara Indahnya Sedekah prosedur yang dilakukan hamper secara keseluruhan sama dengan acara Siraman Qalbu. 7. Anggaran, (Budge) Anggaran yang dikeluarkan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI untuk memperlancar atau menunjang kegiatan yang ada pada program siaran tersebut. Anggaran digunakan untuk biaya operasional seperti pebayaran honor
50
untuk narasumber dan pembawa acara, para pekerja, perawatan alat-alat shooting dan sewa costume. Penyusunan dan pertanggung jawaban anggaran untuk semua kegiatan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dilakukan oleh bagian administrasi. Anggaran yang ada pada program siaran tersebut didapatkan dari iklan atau sponsor yang ada pada program siaran tersebut dan juga dari perusahaan itu sendiri, akan tetapi dikarenakan acara ini bersifat memberikan pelayanan masyarakat ( public service) maka acara ini terhitung acara yang tidak menghasilkan keuntungan bahkan dapat dikatakan rugi. Adapun modal untuk menayangkan program tersebut lebih banyak menggunakan dana yang didapat dari program-program bulan ramadhan yang lalu, karena pada bulan ramadhan banyak memperoleh keuntungan dari iklan dan sponsor. 1 Dari perencanaan di atas, penulis menyimpulkan bahwa perencanaan yang dilakukan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI pada dasarnya untuk menentukan tahapan-tahapan apa yang harus dilakukan pada program siaran tersebut, selain itu perencanaan juga dibuat sebagai alat untuk mengkonsep keadaan yang lebih cocok dengan apa yang diinginkan serta memudahkan suatu kegiatan dilaksanakan dengan teratur dan terarah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
1
Wawancara dengan Bpk. Sunandar ( Dosen UIN dan Mantan Koordinator dan moderator siaran agama Islam PT.Cipta TPI, tahun 1996-2000)
51
B. Penerapan Pengorganisasian pada Progam Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Tim pengorganisasian pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dilakukan oleh manajemen PT. Cipta TPI. Sebelum pengorganisasian dilakukan terlebih dahulu diadakan rapat tim untuk memilih pekerja yang sesuai dengan keahliannya. Adapun langkah-langkah pengorganisasian yang diterapkan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI, meliputi : 1. Membagi dan mengolongkan tindakan-tindakan dalam kesatuan tertentu Bila dilihat dari struktur organisasi yang ada pada proram siaran Agama Islam PT.Cipta TPI, maka dapat diuraikan bahwa klasifikasi pekerjaan ditentukan berdasarkan kemampuan dan keahlian dari para pekerja. Pengorganisasian yang ada pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI di bagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu : a. Kelompok Siaran Dalam kelompok siaran ini antara lain terdapat perencana siaran, produksi atau pelaksana siaran dan fasilitas siaran, juru kamera dan make up masuk kedalam bagian ini. b. Kelompok Penunjang Dalam kelompok ini terdiri dari manusia pengelola teknik dan administrasi/ketatalaksanaan, seperti bagian keuangan.
52
Dari semua klasifikasi tersebut dapat dilihat bagan struktur organisasi yang ada pada program siaran Agama Islam PT.Cipta TPI, berikut ini :
Eksekutif Produser
Producer
Administrasion
Creative Writer
Programe Director
Ass. Programe Director
Art. Director
Property
Switcher
VTR
Floor Director
Make Up
Sound Mixer
Come romen
lightin gman
CGO
TD
costume
53
2. Menetapkan serta merumuskan tugas masing-masing a. Executife Produser
: Adalah seorang penanggung jawab kreatif
dari suatu program b. Producer
:
Seorang
yang
memiliki
kemampuan
berfikir dan menuankan ide/pemikiran segar dalam satu tulisan untuk suatu program secara baik serta sistematis dan memiliki kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama. c. Program Director
:
Seseorang
yang
memimpin
dan
mengarahkan pelaksanaan teknis produksi, merencanakan bentukbentuk pengambilan gambar dan pergerakkan kamera dalam bentuk recording plan. Serta mengarahkan dan melaksanakan proses produksi kepada kerabat kerja/ tim produksi dan pengisi acara. d. Tim Kreatif
: Sekumpulan oran-orang yang memiliki
tugas untuk menaungkan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk tulisan atau informasi audio visual yang dikemas secara baik, sehinga menjadi suatu paket acara yang menarik disimak. e. Administrasi aktivitas
produksi
: dan
Bertugas Mengkoordinasikan semua penyiaran
serta
menyusun
dan
mempertanggung jawabkan administrasi dan keuangan. f. Floor Director
: Bertugas melaksanakan koordinasi dalam
studio berdasarkan permintaan, dengan memberikan clue yang diperlukan kepada crew dan pengisi acara saat produksi berlangsung.
54
g. Art Director
: Merencanakan fasilitas Artistic seperti
dekorasi, property, graphic, tata rias serta busana. h. Property
: Menyediakan seluruh kebutuhan property
serta perlengkapan yang mendukung berlangsungnya suatu acara. i. Make Up
:
Bertugas
membuat
desain
dan
melaksanakan tata rias terhadap pengisi acara sesuai dengan tuntutan teknis dan artistic. j. Switcher
: Bertugas menyiapkan video mixer untuk
mengatur dan memadukan gambar sesuai dengan permintaan Program Director. k. VTR (Video Tape Recorder) : Mengoprasikan peralatan rekam audio visual dan melakukan pengisian time code. l. Sound Mixer
:
Mengoprasikan
audio,
balancing
/
pengaturan dan menjaga kualitas suara, menentukan peralatan audio yang digunakan, memasang mic dan peralatan-peralatan pendukung siaran lainnya. m. Cameramen
: Seseorang yang bertugas mengoprasikan
kamera, crane, dolly, pedestal, steady cam dan melaksanakan perintah yang diinginkan Program Director. n. Lightingman
: Bertugas mengoprasikan penataan cahaya,
merencanakan pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu dan mengatur pencahayaan agar ambar terlihat baik.
55
o. CGO (Characther Generator Operator) : Mempersiapkan dan mengoprasikan
peralatan
computer
Character
generator,
mengerjakan kredit title dan sub title, serta menampilkan gambar grafis hasil rancangan graphic designer. p. TD (Technical Director) : Menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa kesiapan peralatan, system dan instalasi produksi serta mengawasi pengoprasian produksi. q. Costume
: Membuat desain dan menyediakan kostum
sesuai dengan kebutuhan produksi acara. 3. Memberikan wewenang kepada masing-masing pelaksanaan. Pemberian wewenang dilakukan oleh Executive Producer kepada para pekerja yang terlibat dalam keiatan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga tujuan kegiatan tersebut dapat tercapai. 4. Menetapkan jalinan hubungan Untuk mewujudkan harminisasi dan sinkronisasi yang baik maka diperlukan adanya hubungan atau koordinasi antara para pekerja dengan atasan. Dengan adanya hubunan tersebut maka setidaknya dapat mencegah ketegangan atau konflik yang mungkin bisa terjadi. Dalam menjalankan perjalinan hubungan antara para pekerja, seoran atasan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI selalu mengedepankan sikap salin terbuka dan memberikan kebebasan kepada para pekerja untuk mengeluarkan pendapat, ide atau
56
kreativitasnya dan selalu mengikut sertakan bawahan atau para pekerja dalam setiap pengambilan keputusan. Dari uraian pengorganisasian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengorganisasian yang dilakukan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI pada dasarnya sudah cukup baik, yaitu dengan menetapkan siapa-siapa saja orang yang terlibat dalm produksi siaran tersebut, tugas apa yang perlu dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
C. Penerapan Penggerakkan pada Program Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Dalam proses penggerakkan, manusia adalah penggerak utama yang merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi. Pada dasarnya menggerakkan organisasi (manusia) bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Mengatur manusia biasanya sangatlah sulit, karena manusia memiliki pengetahuan, pengalaman dan selera yang berbeda. Untuk dapat menggerakkannya dituntut bahwa manajer haruslah mampu atau mempunyai seni untuk menggerakkan orang lain, dan juga diperlukan seorang pemimpin/manajer yang memiliki keterampilan manajemen (managerial skill) dengan gaya kepemimpinan yang sesuai dan dapat diterapkan. Adapun langkah-langkah penggerakkan yang diterapkan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI adalah sebagai berikut : 1 Pemberian motivasi Dalam memberikan motivasi kepada para bawahan seorang executive produser program siaran agama Islam PT. Cipta TPI melakukannya dengan cara :
57
a. Mengikut sertakan seluruh divisi-divisi pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dalam proses pengambilan keputusan. b. Pemberian informasi yang lengkap mengenai pekerjaan dan selukbeluk program yang dikerjakan. Dengan adanya informasi ini akan memudahkan para pekerja untuk mengetahui tugas-tugasnya dalam setiap kegiatan, sehingga dapat menjalankannya dengan rasa penuh tanggung jawab serta memiliki kemantapan dan kepastian dalam mengerjakannya. c. Penempatan yang tepat Pemilihan dan penempatan tenaga-tenaga program siaran agama Islam PT. Cipta TPI disesuaikan dengan bakat, kemampuan dan keahliannya. d. Memberikan suasana yang menyenangkan Suasana yang menyenangkan juga dapat meningkatkan hasil kerja seseorang, sebab dalam kondisi yang baik seseorang dapat berfikir dan bekerja secara optimal. Suasana yang menyenangkan dapat timbul karena adanya hubungan yang sesuai antara orang yang satu dengan yang lain serta tersedianya fasilitas yang diperlukan seperti tempat kerja yang bersih dan nyaman,serta penerangan yang cukup. Selain suasana yang menyenangkan, hal yang perlu dilakukan program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dalam menggerakkan para pekerjanya yaitu dengan memberikan iklim kerja yang
58
harmonis diantara atasan dan bawahan, memberikan kebebasan berkreativitas yang dinamis, memberikan system kerja yang flexible, mekanisme control yang efektif, saling asah, asih, dan asuh, memberikan suasan kerja diatas kesadaran, buakn ketakutan, dan yang paling utama menerapkan sikap jujur dan terbuka. e. Memberikan imbalan yang sesuai / reward Para tenaga pekerja yang ada dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI seriap bulan diberikan imbalan atau intensif yang disesuaikan dengan pekerjaannya dan posisi tuga mereka serta pemberian bonus hari raya, dan pemberian reward ( hadiah ) diberikan kepada para pekerja yang berhasil meningkatkan rating pada program siaran Agama Islam. 2. Penjalinan Hubungan Untuk terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi diperlukan adanya hubungan atau koordinasi antar pengurus. Dengan adanya hubungan tersebut maka setidaknya dapat mencegah ketegangan-ketegangan atau konflik yang mungkin bias terjadi. Dalam menjalankan perjalinan hubungan antara para pekerja dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dilakukan dnegan cara kekeluargaan. 3. Penyelenggaraan komunikasi Kominikasi timbal balik antara pemimpin dengan para pelaksana kegiatan sangat penting sekali bagi kelancaran proses kegiatan yang ada dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI. Oleh karena itu antara pemimpin dengan
59
bawahan perlu adanya komunikasi yang baik, untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman, ketidak percayaan dan saling curiga antara pemimpin dan bawahan. Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa penggerakkan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI sangat penting dilakukan untuk memberikan mivasi atau dorongan kepada para pekerja untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, agar tujuan dari program siaran tersebut tercapai.
D. Penerapan Pengawasan pada Program Siaran Agama Islam PT. Cipta TPI Pengawasan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI dilakukan oleh produser dalam setiap kegiatannya. Dengan demikian produser melihat langsung segala hambatan dan kekurangan serta sekaligus mendapat masukan dan perbaikan dari kegiatan yang sedang berlangsung. Pengawasan yang dilakukan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI melalui pengawasan preventif/pencegahan ( pengendalian ) yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan, kesalahan atau deviation. Karena dengan pengawasan tersebut, kesalah dapat diketahui secra cepat dan dapat diperbaiki sebelum materi itu disiarkan, akan jauh lebih baik bila kesalahan itu diketahui saat materi itu sedang disiarkan. Harus disadari bahwa dalam dunia penyiaran, ralat sangat tidak efektif karena sifatnya yang sekilas. Dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI pengawasan preventif
60
dilakukan pada saat editing setelah proses produksi penyutingan dan pengambilan gambar. Dalam proses editing tersebut dilakukan pengecekan gambar yang telah diambil apakah sesuai dengan rencana atau tidak, apabila ada penyimpangan maka gambar yang tidak sesuai tersebut tidak dipergunakan dalam siaran, selain itu pengawasan dilakukan untuk memperbaiki siaran selanjutnya agar lebih terarah. Dalam format live pengawasan dilakukan terhadap semua system yang ada dalam proses produksi melalui penetapan standar yang ada yang biasanya disebut dengan skrip (naskah) agar proses pelaksanaan produksi tersebut tidak menyimpang. Adapun proses dasar pengawasan yang dilakukan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI melalui beberapa tahap, yaitu : 1. Menyusun standar kerja ( sop dan juklak ) Dalam pengawasan terdapat penerapan standar ( alat ukur ) yang menjadi tolak ukur dalam suatu kegiatan. Pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI tolak ukur yang ditetapkan adalah meningkatkan siaran agama Islam baik dari segi kualitas ataupun kuantitas. 2. Ukuran pelaksanaan atas dasar standar yang ada Ukuran pelaksanaan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI biasanya dilakukan dengan membuat skrip atau naskah yang dijadikan pedoman pelaksanaan produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
61
3.
Melakukan koreksi pada standar dan perencanaan. Pengkoreksian
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
terjadinya
penyimpangan atau kesalahan dalam proses produksi dan pengkoreksian disesuaikan dengan standard dan perencanaan apakah sesuai dengan dengan rencana yang ditetapkan. Dalam dunia siaran setiap bentuk kegiatan dengan langkah ekstra hati-hati, karena bila siaran baik akan dianggap wajar oleh masyarakat, tetapi jika siaran jelek bahkan salah, maka masyarakat akan menghakiminya. Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengawasan pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI selalu dilakukan setiap saat khususnya pada saat proses produksi berlangsung. Pada dasarnya pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan atau kesalahan pada program siaran tersebut dan apakah semua pelaksanaan sesuai dengan tujuan yang dicapai.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian, pengolahan dan analisis data yang telah penulis lakukan dan telah terurai dalam bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mengambil beberapa kesimpulan serta jawaban dari perumusan masalah sebagai berikut. Bahwa program siaran agama Islam PT. Cipta TPI telah menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan setiap kegiatannya, sehingga lahirlah siaran-siaran yang berkualitas. 1. Fungsi perencanaan yang dilakukan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI bejalan sesuai dengan aturan yang ada, karena telah sesuai dengan teori manajemen yang ada walaupun dalam pelaksanaannya terkadang tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya 2. Fungsi pengorganisasian yang dilakukan dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI berjalan sesuai dengan aturan yang ada, , hal ini dibuktikan dengan diterapkannya ketentuan tentang tugas yang akan dilaksanakan baik pimpinan maupun karyawan, dan telah berjalan sesuai dengan teori manajemen yang ada. 3. Fungsi penggerakkan yang dilakukan program siaran agama Islam PT. Cipta TPI diterapkan sudah berjalan sesuai dengan aturan yang
62
63
ada, karena telah sesuai dengan ketentuan yang bisa dilakukan oleh setiap lembaga yaitu dengan memberikan motivasi kepada para pekerja untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan memberikan intensif/imbalan yang susuai dengan pekerjaan dan posisi serta pemberian bonus setiap hari raya 4. pengawasan yang dilakukan program siaran agama Islam PT. Cipta TPI diterapkan sudah sesuai dengan aturan yang ada, karena diterapkan untuk mengetahui kesalahan atau penyimpanganpenyimpangan yang terjadi dalam proses produksi siaran tersebut, dan pengawasan dilakukan dengan menyesuaikan standard an perencanaan yang telah ditetapkan guna mencapai tujuan dalam program siaran tersebut.
B. Saran- saran Ada beberapa saran yang penulis ingin sampaikan diantaranya adalah : 1. Aplikasi manajemen pada program siaran agama Islam PT. Cipta TPI menurut penulis perlu ditingkatkan, hal ini dimaksudkan agar terciptanya suatu manajemen yang baik. 2. Selain itu untuk para pekerja atau praktisi yang terlibat dalam program siaran agama Islam PT. Cipta TPI ini agar terus mengembangkan ide dan kreativitas agar setiap acara yan disiarkan dapat terus maju sehingga menghasilkan siaran yang menarik ditonton dan tentunya berkualitas.
64
3. Lebih memfokuskan pada siaran-siaran yang bersifat edukatif, sehingga masyarakat menilai bahwa program-program siaran PT.Cipta TPI layak untuk ditonton masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qardowi, Yusuf, Membumikan Syari’at Islam, Surabaya : Dunia Ilmu 1999 Daud , Muhammad Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada,2000,cet. Ke-3 Daqun, Save M, Kamus besar Ilmu Pengetahuan, jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, 1997, Cet. Ke-1 Effendi, Mockhtar E.K, Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta : Bhatara Karya Aksara,1986 Onong Uchayana Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, Bandung : Penerbit Alumni, 1981, Cet, Ke-1 Hasibuan, Malayu SP., Manajemen Pengertian dan Masalah, Jakarta : CV. Haji Mas Agung, 1933,cet. Ke-1 Julitriasa, Djati dan Jhon Suprianto, Manajemen Pengantar,Yogyakarta : BPFE,1988,Cet.Ke-1
Umum
Sebuah
Kadarman, A.M, Prof.Dr,. dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen , Jakarta : PT.Garamedia Pustaka Utama,1994,Cet. Ke-4 Ibrahim,
Lubis,Pengendalian dana Pengawasan Manajemen,Jakarta:Ghalia Indonesia,2001, Cet Ke-1
Proyek
dan
Luth, Thohir dan Natsir,M, Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta : Gema Insani Press,1999, cet.Ke-1 Manullang,M.Drs, Dasar-dasar Manajemen,Jakarta: Galia Indonesia,1996, cet.Ke-1 Muhtadi, Asep Saeful, dan Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah, Bandung:Pustaka Setia,2003,Cet.Ke-1 Muchtarom, Zaini,Drs.,H.,M.A Dasar-dasar Manajemen Dakwah,Yogyakarta : Al-Amin Press,1996,Cet.Ke-1 Oemar, Toha Yahya r, Ilmu Dakwah, Jakarta:Mizan,1997, Cet. Ke-1 Rahmad, Jalaluddin, Catatan Kang Jalal Visi Media, Politik dan Pendidikan, Bandung:Remaja Rosda Karya,1998, Cet. Ke-2
Rafi’udin, S.Ag, dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung:Cv.Pustaka setia,1997 Cet,Ke-1 Ruslan, Rosady, S.H Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1998 ,Cet.Ke-1 Shaleh, Abd. Rosyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1977,Cet.Ke-1 Siagian,
Sondang P, Prof.Dr, Aksara,1992, Cet. Ke-2
Siddiq,
Syamsuri, Dakwah ma’arif,1993,cet.ke-4
Fungsi- fungsi Manajerial, Jakarta : Bumi
dan
teknik
Berkhutbah,
Bandung:
PT.Al-
Terry, Goerge R, Prinsip-prinsip Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, Cet. Ke-7 Wahyudi, J.B, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran,Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,1994 ,cet.Ke-1 Yaqub, Hamzah ,Menuju Keberhasilan dan Kepemimpinan Bandung : Diponogoro,1981,Cet.Ke-1
DOKUMENTASI
Acara Indahnya sedekah baru dimulai
Yusuf mansyur sedang memberikan materi seputar sedekah
Sholat Subuh berjamaah
Ustad Dhanu sedang memberikan materi
Jamaah wanita yang menghadiri acara siraman qalbu