KEPATUHAN RUMAH SAKIT UMUM GMIM BETHESDA TOMOHON DALAM PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN SESUAI STANDAR KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT Daud Alexander Kiroyan*, Erwin Kristanto**, Max Tulung** * Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Kementrian Kesehatan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah melalui kegiatan akreditasi rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta. Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan oleh pemerintah kepada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Tujuan dilakukan akreditasi Rumah Sakit adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan perlindungan terhadap pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat investigasi secara mendalam terhadap informan yang berjumlah sebanyak 6 (enam) informan yang terdiri dari 1 Ketua Yayasan, 1 Direktur Rumah Sakit, 1 Wakil Direktur Rumah Sakit, 1 Human Resources Department (HRD), 1 Kepala Tata Usaha (KTU), dan 1 Ketua Komite Medik. Metode sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai standar komisi akreditasi rumah sakit sepenuhnya telah dijalankan dengan baik. Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai standar komisi akreditasi rumah sakit. Kata kunci: Kepatuhan, Tenaga Kesehatan, KARS ABSTRACT Based on Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, hospitals as one of the health care facility is part of the health resources that are urgently needed in support of organizing health efforts. The Ministry of health in an effort to improve the quality of service is through the activities of the accreditation of the hospital both Government owned and private. Hospital accreditation is a recognition by the Government to the hospital because it has meet predetermined standards. The purpose of the hospital accreditation is done to improve the quality of health care and protection for the patient. The purpose of this research is to know the compliance of the General Hospital in the town of Tomohon GMIM Bethesda health worker placement according the standard Commission of accreditation of hospitals. This research is qualitative research that is both deeply investigation against informants amounted to as much as 6 (six) informants consisting of 1 the Chairman of the Foundation, 1 Director of the hospital, 1 Deputy Director 1 Hospital Human Resources Department (HRD), 1 Chief Administrative (KTU), and 1 Medical Committee Chairman. The method used is the sample of Purposive Sampling technique. The results of this research it can be concluded that the Public Hospital compliance GMIM Bethesda Tomohon in health worker placement according the standard Commission of accreditation of hospitals fully has been run well. The General Hospital GMIM Bethesda Tomohon in health worker placement according the standard Commission of accreditation of hospitals. Key words: Compliance, Health Worker, Commission Of Accreditation Of Hospitals
82
PENDAHULUAN
dalam suatu organisasi saat memberikan
Rumah sakit merupakan salah satu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
bentuk
dalam
(publik). Pemberi pelayanan kesehatan
menjalankan fungsinya dan diharapkan
masyarakat yaitu kepada rumah sakit
senantiasa memperhatikan fungsi sosial
selalu dituntut untuk memiliki SDM
dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang
kepada masyarakat. Keberhasilan rumah
bersaing dengan pemberi pelayanan
sakit
kesehatan masyarakat lainnya. Rumah
sarana
kesehatan
dalam menjalankan fungsinya
berkualitas,
dituntut
sakit
prima rumah sakit. Mutu rumahs akit
mengelola SDM yang dimiliki saat kini,
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
sehingga dapat mencapai tujuan rumah
yang mendukung pelayanan terhadap
sakit dengan efektif dan efisien. Salah
peningkatan mutu rumah sakit. Adapun
satu yang menunjukkan rumah sakit
faktor yang paling dominan dalam
tersebut efektif dan efisien adalah dilihat
terwujudnya citra nama rumah sakit
dari pengaturan kinerja maksimal yang
menjadi yaitu dukungan kinerja Sumber
dimiliki
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
tersebut (Ade, dkk., 2014).
oleh
untuk
mampu
ditandai dengan adanya mutu pelayanan
dan berprofesional (Ilyas, 2004).
juga
sehingga
seluruh
Pemerintah
mampu
rumah
dan
sakit
pembuat
Prosedur rekrutmen merupakan
kebijakan di berbagai negara manapun
kriteria jumlah dan kategori pegawai
berjuang untuk mencapai kesetaraan
yang diperlukan untuk ditetapkan dalam
kesehatan khususnya bagi komunitas
dalam perencanaan tenaga pegawai dan
yang rentan dan kurang beruntung.
pengelolaan
Tantangan
SDM
secara
formal.
tersebarnya
adalah
Rekrutmen disusun melalui perencanaan
memastikan masyarakat yang hidup di
rekrutmen yang terperinci. Presyaratan
daerah tertinggal dan terpencil memiliki
jabatan disajikan dalam bentuk tuntutan
akses terhadap tenaga kesehatan yang
permintaan
bagi
kompeten. Salah satu negara yang
pegawai yang disebabkan oleh adanya
dinyatakan mengalami krisis tenaga
lamaran
ekspansi
kesehatan oleh Badan Kesehatan Dunia
terhadap area atau wilayah kerja yang
di tahun 2010 yaitu negara berkembang
baru
yang
yang
pekerjaan
atau
ditunjukkan
baru,
kebutuhan
penggantian
pegawai (Priansa, 2014).
masih
terus
berupaya
memaksimalkan hidup masyarakatnya
Isu ketersediaan tenaga kesehatan
menuju kesejahteraan dan kemakmuran
sebagai Sumber Daya Manusia (SDM)
secara merata (WHO, 2010).
merupakan faktor yang sangat berperan
82
Negara Indonesia harus berjuang
Keberhasilan
pembangunan
keras untuk meningkatkan jenis, jumlah,
kesehatan sangat ditentukan oleh adanya
dan mutu tenaga kesehatan. selain itu
Sumber Daya Manusia (SDM) dimana
masalah
untuk
ketidakseimbangan semakin
maldistribusi
dan
SDM
geografis
juga
kontribusi sebesar 80% dari keseluruhan
tantangan
faktor yang terkait dalam pembangunan
memperbesar
tersebut.
Mendistribusikan
harus
mampu
memberikan
dan
kesehatan (Kurniati dan Efendi, 2012).
di
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
daerah tertinggal dengan kuantitas dan
tentang Tenaga Kesehatan menjelaskan
kualitas yang memadai menjadi hal
bahwa
kritis
peranan penting untuk meningkatkan
menempatkan
tenaga
dalam
kesehatan
pemberian
pelayanan
kesehatan (Anonimous, 2013a).
kualitas
Data terkait retensi kebutuhan Sumber
Daya
Manusia
tenaga
kesehatan
memiliki
pelayanan
kesehatan
yang
kepada
masyarakat
agar
maksimal
(SDM)
masyarakat mampu untuk meningkatkan
kesehatan di Indonesia masih sangat
kesadaran, kemauan, dan kemampuan
terbatas.
hidup sehat, sehingga akan terwujud
Waktu
lamanya
tenaga
kesehatan tersebut bekerja di daerah
derajat
terpencil dan tertinggal serta jenis
tingginya
tenaga kesehatan yang bekerja di daerah
pembangunan Sumber Daya Manusia
terpencil (rural) merupakan fenomena
(SDM) yang produktif secara sosial dan
yang sanagt perlu diperhatikan karena
ekonomi serta berbagai salah satu unsur
keprihatinan tenaga kesehatan yang
kesejahteraan
sangat dibutuhkan belum terjangkau
dimaksud tercantum dalam Pembukaan
sepenuhnya.
Undang-Undang Dasar negara Republik
Sebagaimana
penduduk
kesehatan
yang
sebagai
investasi
umum
bagi
sebagaimana
Indonesia yang tinggal di perkotaan
Indonesia
maupun di Jawa dan Bali, bahwa
pemenuhan
masyarakat Indonesia yang tinggal di
kesehatan sesuai kondisi jenis, kualitas,
daerah terpencil dan tertinggal pun
dan distribusinya (Anonim, 2014).
berhak mendapatkan pelayanan yang sama
akan
kesehatan,
Tahun
setinggi-
1945
kebutuhan
Rumah
Sakit
dan
upaya
hidup
SDM
Umum
GMIM
sehingga
Bethesda Tomohon merupakan rumah
ketersediaan tenaga kesehatan yang
sakit yang bekerja memberikan laporan
mencukupi dan berkualitas di daerah
pelayanan kepada
tertinggal menjadi isu penting yang
Tomohon dengan manajemen berbasis
harus segera diselesaikan (Kurniati dan
kinerja
Efendi, 2012).
melaksanakan upaya kesehatan secara
83
yang
Pemerintah Kota
memiliki
tugas
berdaya guna dan berhasil guna dengan
undangan penempatan tenaga kesehatan
mengutamakan
penyembuhan,
yaitu perawat memiliki gelar pendidikan
pemulihan yang dilakukan secara serasi,
akhir Sekolah Pendidikan Keperawatan
terpadu dengan upaya peningkatan dan
(SPK).
upaya
pencegahan serta melaksanakan upaya
Setelah
dijelaskan
secara
rujukan dan melaksanakan pelayanan
terperinci dalam latar belakang tersebut,
yang bermutu sesuai standar pelayanan
maka uraian di atas membuat peneliti
rumah
untuk
tertarik untuk menganalisis kepatuhan
meningkatkan mutu pelayanan kepada
Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda
pasien sebagai usaha untuk menciptakan
Tomohon dalam penempatan tenaga
citra rumah sakit yang baik dan mampu
kesehatan
bersaing dengan rumah sakit swasta
akreditasi
yang berada di sekiatrnya, bahkan
pelaksanaan tenaga kesehatan di rumah
dengan rumah sakit yang berada di luar
sakit
kota (Anonim, 2013b).
proses kinerja yang ditargetkan sesuai
sakit
yang
Rumah
Sakit
dituntut
Umum
GMIM
sesuai rumah
tersebut
perencanaan
Bethesda Kota Tomohon kini memiliki
standar
komisi
sakit, serta
dalam
yang
hasil
memperlancar
telah
ditetapkan
dalam pengakreditasian.
jumlah tenaga kesehatan yang masih boleh
dikatakan
kurang
terpenuhi.
METODE PENELITIAN
Sebagian besar tenaga yang dimiliki
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
seluruhnya sebagai tenaga honorer dan
Sakit Umum GMIM Bethesda Kota
itupun
pengamatan
Tomohon, dan dilakukan mulai bulan
Peneliti sebagai observasi awal di
November 2016 sampai Maret 2017.
lapangan yakni di Rumah Sakit Umum
Sumber
GMIM
penelitian ini adalah 1 Ketua Yayasan, 1
terbatas.
Hasil
Bethesda
memperoleh
Tomohon
informan
dalam
Direktur Rumah Sakit, 1 Wakil Direktur
pendidikan tenaga kesehatan masih ada
Rumah Sakit, 1 Human Resources
yang tidak sesuai dengan gelarnya
Department (HRD), 1 Kepala Tata
masing-masing.
dipekerjakan kelompoknya
sebagian
dan
besar
kesehatan
bahwa
Kota
data
Selain
sebagian tidak
itu
tenaga
Usaha (KTU), dan 1 Ketua Komite
kecil
masih
Medik. Total jumlah informan sebanyak
sesuai
dengan
masing-masing,
6
dan
informan
Jenis
penelitian
yang
digunakan yaitu penelitian kualitatif
tenaga kesehatan yang dipekerjakan di
yang
rumah sakit masih belum sesuai dengan
informasi yang lebih mendalam tentang
ketentuan
kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM
peraturan
perundang-
84
bertujuan
untuk
mendapatkan
Bethesda
Kota
Tomohon
dalam
Tomohon dalam penempatan tenaga
penempatan tenaga kesehatan sesuai
kesehatan
sesuai
Standar
standar komisi akreditasi rumah sakit.
Akreditasi
Rumah
Sakit
Penelitian
informan menyatakan bahwa pimpinan
ini
kesempatan
juga
kepada
memberikan peneliti
Komisi di
mana
untuk
rumah sakit telah mengatur perekrutan
berinteraksi langsung dengan sumber
dan penempatan tenaga kesehatan sesuai
data atau informan dalam bentuk in
UU No. 36 Tahun 2014 dan diatur
depth interview (wawancara mendalam).
dalam Permenkes No. 56 tahun 2014
Variabel bebas dalam penelitian ini
dan perekrutan semuanya berasal dari
adalah perencanaan tertulis penempatan
yayasan dengan cara tes tertulis, dan
staf/susunan kepegawaian rumah sakit;
perekrutan berasal dari hasil evaluasi
pengembangan
secara
pihak yayasan terhadap setiap rumah
dan
sakit di bawah yayasan dan jika
kualifikasi staf teridentifikasi, rencana
dibutuhkan sebanyak 5 orang pegawai,
pengaturan penugasan staf kembali; dan
maka dilakukan praktek kerja lapangan
rencana
di RSU Bethesda selama 2 sampai 3 hari
rencana
kolaboratif;
jumlah,
jenis,
pengaturan
tanggung
jawab
dari
transfer/alih petugas
satu
serta penilaian dari pihak yayasan.
kepada lainnya.
Selain itu perekrutan tenaga kesehatan
Variabel terikat adalah Pedoman
dibutuhkan setiap tahun sekali dengan
Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
cara mengirimkan lamaran ke pihak
Pengolahan
yayasan dan RSU Bethesda Tomohon
pengumpulan penyajian
data data, data,
dengan
cara
reduksi
data,
Jenis, Jumlah, dan Kualifikasi Staf
pemeriksanaan
Teridentifikasi
dibutuhkan
keabsahan data, menganalisis komponen
mengidentifikasi
hasil penelitian, dan tahap penarikan
menggunakan
kesimpulan serta verifikasi. Validasi
pegawai/ penempatan staf yang disusun
hasil penelitian dilakukan triangulasi
oleh
sumber, triangulasi teknik metode, dan
inputnya dari manajemen rumah sakit,
triangulasi waktu.
dan pihak rumah sakit merevisi dan
pihak
rencana metode
Yayasan
dengan
penyusunan
Medika,
tapi
memperbaharuinya dengan cara selalu HASIL DAN PEMBAHASAN
memantau dan merevisi setiap tahun
Perencanaan
Tertulis
secara
Staf/Susunan
Kepegawaian
Sakit
mengenai
evaluasi
Penempatan Rumah
laporan
berkala dan
serta
memasukkan
memperbaharui
sesuai
kepatuhan
dengan kebutuhan. Pada umumnya akan
Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda
segera dilakukan revisi ulang bila ada
85
kendala
dan
sesuai
Akreditasi Rumah Sakit diketahui
dikatakan
bahwa pimpinan rumah sakit telah
bahwa belum 100% dari pengaturan itu
mengatur perekrutan dan penempatan
selesai menyeluruh.
tenaga kesehatan sesuai UU No. 36
penempatan
secepatnya
serta
boleh
Rencana pengaturan Penugasan
Tahun
2014
dan
diatur
dalam
Staf Kembali sesuai Standar Komisi
Permenkes No. 56 tahun 2014 dan
Akreditasi Rumah Sakit di RSU GMIM
perekrutan semuanya berasal dari
Bethesda Tomohon bahwa staf yang
yayasan dengan cara tes tertulis, serta
selesai
perekrutan
mengikuti
pendidikan
atau
tenaga
kesehatan
pelatihan ditugaskan kembali di posisi
dilakukan sebanyak satu tahun dua
yang sesuai dengan kompetensi dan
kali
kalau perlu ditugaskan ke rumah sakit
lamaran ke pihak yayasan dan RSU
lain yang berada dalam lingkup Yayasan
Bethesda Tomohon.
dengan
cara
mengirimkan
Medika, dan staf dimanfaatkan kembali
2. Pengembangan
sesuai penugasan dan kebutuhan, seperti
Kolaboratif
saat ini pihak rumah sakit sementara
Rumah
mengembangkan penyelesaian sarana
Bethesda
bangunan 5 lantai, yang secara otomatis
Penempatan
dapat menambah daya tampung; dan
Sesuai Standar Komisi Akreditasi
rumah sakit sementara mengembangkan
Rumah Sakit diketahui bahwa pihak
pembangunan yaitu RS Siloam Sonder,
yayasan
RS Pancaran Kasih, dan RS Airmadidi.
bekerjasama
terhadap
Secara
Kepatuhan
Sakit
Umum
GMIM
Kota
Tomohon
dalam
Tenaga
telah
kedokteran
Kesehatan
berkolaborasi
dan
dengan
Fakultas
UNSRAT,
termasuk
program studi kedokteran umum, dan
KESIMPULAN Kesimpulan
Rencana
dari
kepatuhan
Rumah
penempatan staf sangat fleksibel
Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon
tergantung
dalam Penempatan Tenaga Kesehatan
poliklinik yang sering merangkap
sesuai
visite di ruangan. Kolaborasi telah
Standar
Komisi
Akreditasi
kebutuhan
standar
di
Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
dilakukan
1. Perencanaan
Penempatan
penempatan staf setelah orientasi,
Staf/Susunan Kepegawaian Rumah
dan ditetapkan tempat penugasannya
Sakit terhadap Kepatuhan Rumah
serta dievaluasi.
Tertulis
sesuai
dokter
dan
Sakit Umum GMIM Bethesda Kota
3. Jenis, Jumlah, dan Kualifikasi Staf
Tomohon dalam Penempatan Tenaga
Teridentifikasi terhadap Kepatuhan
Kesehatan Sesuai Standar Komisi
Rumah
86
Sakit
Umum
GMIM
Bethesda
Kota
dalam
Akreditasi Rumah Sakit diketahui
Kesehatan
bahwa dalam tugas staf disusun
Sesuai Standar Komisi Akreditasi
bersamaan dengan pengembangan
Rumah
adalah
rumah sakit dan dilakukan secara
metode
tertulis agar dokumentasi tersedia;
penyusunan pegawai/ penempatan
dan alih tanggung jawab berjalan
staf yang disusun oleh pihak Yayasan
sesuai peruntukkan serta berdasarkan
Medika, tetapi dengan masukkan dari
beban kerja yang mencakup rumah
manajemen
sakit
Penempatan
Tomohon
Tenaga
Sakit
dengan
diketahui
menggunakan
rumah
sakit
yang
kemudian pihak rumah sakit merevisi
dibawah
Yayasan
Medika
sesuai kebutuhan dan bila diperlukan.
dengan cara selalu memantau dan merevisi setiap tahun secara berkala
SARAN
serta
dan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka
dengan
saran yang bisa diajukan untuk berbagai
memasukkan
memperbaharui
laporan
sesuai
kebutuhan.
pihak adalah sebagai berikut :
4. Tanggapannya diungkapkan Rencana
1.
Pengaturan Penugasan Staf Kembali
Bagi Pemerintah Kota Manado Perlu
adanya
peningkatan
sesuai Standar Komisi Akreditasi
penempatan kerja bagi tenaga kesehatan
Rumah
GMIM
khususnya mampu memberikan jaminan
Bethesda Tomohon diketahui bahwa
perhatian yang tinggi terhadap tenaga
staf
mengikuti
kesehatan yang akan bekerja di seluruh
pendidikan atau pelatihan ditugaskan
rumah sakit termasuk Rumah Sakit
kembali
sesuai
Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon
perlu
dalam mendukung penerapan sesuai
ditugaskan ke rumah sakit lain yang
Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit
berada
melalui prosedur yang ditentukan oleh
Sakit
di
yang
selesai
ke
kompetensi
RSU
posisinya dan
dalam
Medika,
dan
kembali
sesuai
kalau
lingkup staf
Yayasan
dimanfaatkan
penugasan
pihak masing-masing yayasan.
dan
kebutuhan.
2.
5. Rencana Pengaturan Transfer/Alih
Bagi Ketua Yayasan Diharapkan
Ketua
Yayasan
tanggung Jawab petugas Kepada
mampu memberikan pemeliharaan dan
Lainnya terhadap kepatuhan Rumah
peningkatan jaminan ketenagaan yang
Sakit Umum GMIM Bethesda Kota
lebih baik kepada para tenaga kesehatan
Tomohon dalam penempatan tenaga
baik dokter dan perawat lainnya yang
kesehatan sesuai Standar Komisi
bekerja di rumah sakit dengan selalu
87
memberikan pemberian lowongan
perhatian
melalui
memberikan
kesempatan
mebuka
lainnya.
pekerjaan
lebih
manfaat
bagi
peneliti
banyak
dimana di lapangan masih banyak para calon berpendidikan masih menunggu
DAFTAR PUSTAKA
kesempatan untuk bekerja mengabdikan
Ade, S.C., S.A. Pasinringi, dan A.
diri untuk bekerja di rumah sakit.
Zulkifli. 2014. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
3.
Bagi Petugas dan Pengawas
Dokter di Ruang Rawat Inap
Disarankan agar para petugas
RSUD Jayapura. Skripsi. Fakultas
kesehatan
dan
pengawas
lebih
Kesehatan Masyarakat.
meningkatkan motivasi dalam bekerja di
Universitas Hasanuddin.
seluruh unit bagian dan lainnya dalam
Makassar.
bekerja secara professional di segala
Anonimous. 2013a. Distribusi Dokter
pekerjaannya dalam melayani pasien
Tidak Merata Ancam Pelaksanaan
agar pelayanan di rumah sakit menjadi
BPJS. Badan Jaminan Sosial.
lebih baik lagi, sehingga terciptanya
Jakarta.
citra nama mutu kinerja professional di
Anonimous. 2013b. Visi dan Misi
Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda
Kinerja Tenaga Kesehatan Rumah
Kota
Sakit Umum GMIM Pancaran
Tomohon
semakin
baik dan
terpercaya.
Kasih. Dinas Kesehatan Kota Manado. Manado.
4.
Bagi Peneliti Lainnya
Anonimous. 2014. Undang-Undang
Diharapkan untuk peneliti lainnya
Republik Indonesia Nomor 36
dapat menggunakan hasil penelitian ini
Tahun 2014 tentang Tenaga
sebagai acuan referensi pembanding
Kesehatan. Peraturan Menteri
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kesehatan. Jakarta.
peneliti lainnya, di mana hasil penelitian
Gomes, F.C. 2001. Manajemen Sumber
ini masih ada hubungannya eratnya
Daya Manusia. Penerbit Andi
dengan evaluasi kepatuhan Rumah Sakit
Offset. Yogyakarta.
Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon
Hasibuan, H., dan S.P. Malayu. 2007.
dalam penempatan tenaga kesehatan
Organisasi dan Motivasi Dasar
sesuai
Peningkatan Produktivitas.
Rumah
Standar Sakit,
Komisi
Akreditasi
sehingga
dapat
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
88
Hasibuan, H. 2009. Manajemen Sumber
Priansa, D.J. 2014. Perencanaan dan
Daya Manusia. Penerbit Bumi
Pengembangan SDM. Penerbit
Aksara. Jakarta.
Alfabeta. Bandung.
Ilyas, Y. 2004. Perencanaan SDM
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Rumah Sakit Teori, Metoda, dan
Kombinasi (Mixed Methods).
Formula. Penerbit Kajian
Penerbit CV Alfabeta. Bandung.
Ekonomi Kesehatan. Fakultas
WHO. 2010. Increasing Access to
Kesehatan Masyarakat.
Health Workers in Remote and
Universitas Indonesia. Jakarta.
Rural Areas through Improved
Kurniati, A., dan F. Efendi. 2011. Kajian
Retention : Global Policy
SDM Kesehatan di Indonesia.
Recommendations. World Health
Edisi ke-4. Penerbit Salemba
Organization. Jeneva.
Medika. Jakarta.
89