HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULAU MOROTAI Jufri A. Latif * * Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
Abstrak Efektivitas kinerja adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai merupakan sebuah institusi kesehatan milik pemerintah daerah yang di bentuk mulai tahun 2008 sampai sekarang namun roda organisasi belum berjalan dengan baik. Berdasarkan pengamatan dan masukan dari beberapa teman sejawat, masih dijumpai beberapa permasalahan sebagai berikut yaitu: selalu melakukan mutasi dan roling pegawai sehingga organisasi tidak berjalan efektif dan efisien, sebagian pegawai masih kurang bersikap positif terhadap kinerjanya, pegawai hanya mengandalkan apa yang dikatakan oleh pimpinannya, pegawai masih kurang melakukan inovasi dalam mengembangkan pekerjaannya, sebagian pegawai masuk kerja dan pulang tidak sesuai dengan aturan yang telah tetapkan, organisasi ini masih kurang kejelasan batasan tugas dan wewenang antara atasan dan bawahan, pimpinan kurang memperhatikan pegawai yang berprestasi untuk mendapatkan reward sehingga dapat berpengaruh kepada kinerja. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara iklim organisasi, kepemimpinan, disiplin kerja dengan efektivitas kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai. Jenis penelitian ini yaitu penelitian dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah seluruh pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Uji regresi logistic. Sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 52 orang yang merupakan total populasi dengan menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara iklim organisasi dengan efektivitas kinerja p=0,000 (p<0,05), kepemimpinan p=0,008 (p<0,05), dengan efektivitas kinerja, dan disiplin kerja terdapt hubungan yang bermakna p=0,029 (p>0,05), dengan efektivitas kinerja. Hasil Uji regresi logistic menunjukkan variabel iklim organisasi yang paling erat berhubungan dengan efektivitas kinerja nilai OR (Odds Ratio) paling tinggi yaitu 10,971 (CI 95%: 2,959-40,679). Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor iklim organisasi, kepemimpinan dan disiplin kerja terdapat hubungan yang bermakna antara iklim organisasi dengan efektivitas kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai. Faktor iklim organisasi merupakan variabel yang paling dominan. Abstract The performance effectiveness is a measurement that states how many targets (quantity, quality, and timing) that have been achieved by the management which these targets have been determined previously. The health office in Pulau Morotai Regency is a health institutions owned by government that established since 2008 until now, but the organization has not been going well. Based on observations and information input from several colleagues, are still encountered some problems as follows : always doing the mutation and rolling to employees so that the organization did not run effectively and efficiently, some employees still les to be positive thinking to their performance, some employees only relied on what the leader said, some employees still had less innovative in developing their works, some employees entered and left to work ware not in accordance with determined rules, these organization still was not enough clearness of duties and authority boundaries between the leader and the employees, the leader had less attention to employees who excel to get a reward that can affect to their performance. Based on the above description showed that the organizational climate, leadership and discipline is very important to the performance, therefore, the study will analyze the performance effectiveness at the Health Office Pulau Morotai Regency. The purpose of this research was to analyze the correlation between organizational climate, leadership and discipline work with the performance effectiveness at the Health Office in Pulau Morotai Regency. This type of research is cross sectional design research. The sample in this research were all employees who work at The Health Office in Pulau Morotai Regency. Data analysis used Chi-square test and logistic regression. The sample in this research as many as 52 people using method. The results showed that there was a significant correlation between organizational climate with the performance effectivity pointed p=0.000 (p=0.05), the leadership pointed p=0.008 (p=0.005) with the performance effectivity, and discipline have a significant correlation p=0.029 (p>0.05) with the performance effectivity. The results of logistic regression test showed that organizational climate variable was most
96
significant correlation with the performance effectivity. The performance effectivity showed the value of OR (odds Ratio) was highest pointed 10.971 (95% CI : 2.959 to 40.6679). The conclusion of this research that the organizational climate factor, leadership and discipline have a significant correlation with the performance affected on the performance effectivity. Climate factor of organization was the most dominant variable.
97
kepemimpinan berpengaruh dominan terhadap
Pendahuluan Sistem
Kesehatan
Nasional
prestasi kerja suatu organisasi. Iklim organisasi
menyatakan
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja suatu
bahwa pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui
pengelolaan
administrasi
organisasi.
kesehatan,
Menurut
informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya
dalam
pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
kehidupan organisasi bisa aman, tertib dan lancer.
kesehatan yang setinggi-tingginya. (Anonim, 2012)
Penelitian yang di kemukakan oleh Arsyenda
Sebagai suatu institusi atau organisasi, Dinas
(2013), dengan judul pengaruh motivasi kerja dan
Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai mempunyai
disiplin
suatu tujuan, yaitu mengharapkan suatu hasil yang
diketahui
akan dapat dicapai secara efektif dan efisien jika
Hasil
bahwa
disiplin
kerja
lebih
besar
Kota Malang.
arti bahwa organisasi merupakan alat yang sangat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai
bersama.
Organisasi yang baik dalam hal memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan misalnya,
merupakan
sebuah
institusi
kesehatan
milik
pemerintah
daerah
pada
kenyataannya
telah
berjalan mulai tahun 2008 sampai sekarang.
memberi keuntungan tidak hanya dirasakan oleh
Namun
anggotanya tetapi juga dirasakan oleh masyarakat
roda
organisasi
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Pulau Morotai tidak semulus yang
dimana organisasi tersebut berada. (Anonim, 2013)
dibayangkan.
Yusop (2007) menganggap iklim organisasi
Berdasarkan
pengamatan
dan
masukan dari beberapa teman sejawat, masih
sebagai suatu peristiwa, suasana tingkah laku dan
dijumpai beberapa permasalahan sebagai berikut
tindakan-tindakan di dalam organisasi. Ia juga
yaitu: selalu melakukan mutasi dan roling pegawai
mengartikan iklim organisasi sebagai konsep yang
sehingga organisasi tidak berjalan efektif dan
terkait dengan penghargaan para anggota organisasi
efisien, sebagian pegawai masih kurang bersikap
terhadap diri mereka. Menurutnya, iklim organisasi fungsionalisasi
PNS.
pengaruhnya terhadap kinerja pegawai BAPPEDA
dilakukan secara bersama-sama. Ini mengandung
pada
kinerja
pegawai. Dimana dari hasil tersebut juga dapat
profesional di bidangnya. Tujuan tersebut
memfokuskan
terhadap
dan disipin kerja berpengaruh terhadap kinerja
kesehatan
tujuan
kerja
penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja
baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang telah
mencapai
ketentuan-ketentuan ataupun
disiplin kerja perlu dimiliki oleh setiap orang agar
mendukung guna menjamin tercapainya derajat
dalam
mematuhi
pekerjaan, dan diberlakukan dalam suatu organisasi
hukum kesehatan secara terpadu dan saling
diperlukan
kerja
peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan
teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan
yang
disiplin
merupakan bentuk ketaatan dari perilaku seseorang
kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan
ditentukan sebelumnya dalam hal ini
Subekti (2001),
positif terhadap kinerjanya, sebagian pegawai
sebuah
hanya mengandalkan apa yang dikatakan oleh
organisasi, sedangkan budaya berfokus
pimpinannya, pegawai masih kurang melakukan inovasi dalam
tentang mengapa organisasi berfungsi demikian. Penelitian Barkah (2002) Pengaruh Organisasi Organisasi
Gaya
terhadap
Prestasi
menunjukkan
sebagian pegawai masuk kerja dan pulang tidak
dengan judul
Kepemimpinan
dan
Iklim
Kerja
Suatu
bahwa
mengembangkan pekerjaannya,
sesuai
dengan
aturan
yang
telah
tetapkan,
organisasi ini masih kurang kejelasan batasan tugas dan wewenang antara atasan dan bawahan,
gaya
pimpinan kurang memperhatikan pegawai yang
98
berprestasi untuk mendapatkan reward sehingga
terhadap variabel terikat dimana kriteria penilaian
dapat berpengaruh kepada kinerja.
adalah bila nilai p≤0.05, dapat disimpulkan ada
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan
hubungan antara variabel bebas dengan variabel
bahwa iklim organisasi, kepemimpinan dan disiplin
terikat. Analisis multivariat menggunakan regresi
sangat penting dalam menentukan efektivitas
logistik karena skala pengukuran variabel terikat
kinerja. Oleh karena itu, penelitian ini akan
dan variabel bebas adalah katagori dengan menguji
menganalisis
Dinas
faktor mana yang paling dominan berhubungan
Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai dilihat dari
terhadap Efektivitas Kinerja di Dinas Kesehatan
iklim organisasi, kepemimpinan dan disiplin kerja.
Kabupaten Pulau Morotai.
Metode
Hasil dan Pembahasan
efektivitas
kinerja
di
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
dengan
metode
Penelitian
dilaksanakan
di
cross
sectional.
Dinas
Kesehatan
a. Hubungan antara Iklim Organisasi dengan Efektivitas
Kinerja di
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Pulau Morotai.
Kabupaten Pulau Morotai mulai bulan Januari 2014
Iklim
sampai Mei 2015. Populasi dalam penelitian ini
organisasi
adalah
suatu
kondisi,
keadaan maupun situasi yang dipersepsikan oleh
adalah seluruh PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten
individu secara sadar atau tidak sadar mengenai
Pulau Morotai yang berjumlah 52 orang.
kondisi lingkungan internal organisasi. (Wirawan,
Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh
2007)
Populasi dengan menggunakan metode sensus
Hubungan variabel Iklim Organisasi dengan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Efektivitas Kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten
iklim organisasi, kepemimpinan dan disiplin kerja.
Pulau Morotai dapat dilihat pada tabel 1 dibawah
Variabel terikat adalah efektivitas kinerja di Dinas
ini.
Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai. Analisis Bivariat uji Chi-Square untuk menguji apakah ada hubungan antara masing-masing variabel bebas
99
Tabel 1. Hubungan Iklim Organisasi dengan Efektivitas Kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai Efektifitas Kinerja Iklim Organisasi Efektif
Tidak Efektif
Nilai p
OR
0,000
10,971
Total n
%
n
%
n
%
Baik
24
46,2
5
9,6
29
55,8
Tidak Baik
7
13,5
16
30,8
23
44,2
Total
31
59,6
21
40,4
52
100
Dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa iklim
OR=10,971 (CI 95%: 2,959-40,679). Artinya, iklim
organisasi dengan efektivitas kinerja, diperoleh
organisasi yang baik akan lebih berpeluang 10 kali
data bahwa jumlah responden yang merasakan
lebih efektif kinerja organisasinya dibandingkan
iklim organisasi yang tidak baik sebanyak
dengan yang iklim organisainya tidak baik.
23
orang (44,2%) dengan rincian yang bekerja tidak efektif sebanyak 16 orang (30,8%) dan yang bekerja
efektif
sebanyak
7
orang
b. Hubungan antara Kepemimpinan dengan
(13,5%),
Efektivitas
sedangkan jumlah responden yang merasakan iklim
Kinerja di
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Pulau Morotai
organisasi yang baik sebanyak 29 orang (55,8%)
Kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain
dengan rincian yang bekerja tidak efektif sebanyak
agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
5 orang (9,6%) dan yang bekerja efektif sebanyak
kemampuan orang tersebut untuk membimbing
24 orang (46,2%). Berdasarkan hasil analisis uji
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p = 0,000
diinginkan suatu organisasi. (Kartono 2013)
< 0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang
Hubungan variabel kepemimpinan dengan
bermakna antara iklim organisasi dengan efektifitas
Efektivitas Kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten
kinerja. Nilai
Pulau Morotai dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
100
Tabel 2. Hubungan Kepemimpinan dengan Efektivitas Kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai Efektifitas Kinerja
Kepemimpinan
Efektif
Tidak Efektif Total Nilai p OR
n
%
n
%
n
%
Baik
23
44,2
7
13,5
30
57,7
Tidak Baik
8
15,4
14
26,9
22
42,3
Total
31
59,6
21
40,4
52
100
Dari tabel 2 diatas menunjukan bahwa kepemimpinan
dengan
efektivitas
0,008
5,750
Nilai OR=5,750 (CI 95%: 1,710–19,333). Artinya,
kinerja,
kepemimpinan baik akan lebih berpeluang 5 kali
diperoleh data bahwa jumlah responden yang
lebih efektif kinerja organisasinya dibandingkan
merasakan
dengan yang kepemimpinannya tidak baik.
kepemimpinan
yang
tidak
baik
sebanyak 22 orang (42,3%) dengan rincian yang berkinerja tidak efektif sebanyak 14 orang (26,9%)
c. Hubungan antara Disiplin Kerja dengan
dan yang berkinerja efektif sebanyak 8 orang (15,4%),
sedangkan
jumlah
responden
Efektivitas
yang
Kinerja di
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Pulau Morotai
merasakan kepemimpinan yang baik sebanyak 30 Ketaatan sikap dan tingkah laku pegawai
orang (57,7%) dengan rincian yang berkinerja tidak efektif sebanyak 7 orang (13,5%) dan yang
terhadap
ketentuan-ketentuan
atau
berkinerja efektif sebanyak 23 orang (44,2%).
peraturan yang berlaku. (Moenir 2013)
peraturan-
Chi-Square
Hubungan variabel Disiplin Kerja dengan
didapatkan hasil dengan nilai p = 0,008 < 0,05 yang
Efektivitas Kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten
menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna
Pulau Morotai dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah
antara kepemimpinan dengan efektifitas kinerja.
ini.
Berdasarkan
hasil
analisis
uji
Tabel 3. Hubungan Disiplin Kerja dengan Efektivitas Kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai Efektifitas Kinerja Disiplin Kerja
Nilai p Efektif
OR
Tidak Efektif Total
n
%
n
%
n
%
Baik
25
48,1
10
19,2
35
67,3
Tidak Baik
6
11,5
11
21,5
17
32,7
Total
31
59,6
21
40,4
52
100
101
0,029
4,583
Dari tabel 3 diatas menunjukkan bahwa
sebanyak 10 orang (19,2%) dan yang berkinerja
disiplin kerja dengan efektivitas kinerja, diperoleh
efektif sebanyak 25 orang (48,1%). Berdasarkan
data bahwa jumlah responden yang merasakan
hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil
disiplin kerja yang tidak baik sebanyak 17 orang
dengan nilai p = 0,029 < 0,05 yang menunjukkan
(32,7%) dengan
rincian yang berkinerja tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara disiplin
efektif sebanyak 11 orang (21,5%) dan yang
kerja dengan efektivitas kinerja. Nilai OR=4,583
berkinerja efektif sebanyak 6 orang (11,5%),
(CI 95%: 1,332–15,772). Artinya, disiplin kerja
sedangkan jumlah responden yang merasakan
baik akan lebih berpeluang 4 kali lebih efektif
disiplin kerja yang baik sebanyak 35 orang (67,3%)
kinerja organisasinya dibandingkan dengan yang
dengan rincian yang berkinerja tidak efektif
disiplin kerjanya tidak baik. organisasi, kepemimpinan, dan disiplin kerja),
d.
variabel
Analisis Multivariat Penelitian Analisis
multivariat
iklim organisasi kepemimpinan dan
disiplin kerja memiliki nilai p ≤ 0,05 sehingga
dilakukan
dengan
ketiga variabel tersebut dimasukkan dalam analisis
menggunakan uji regresi logistik. Tahap sebelum
selanjutnya.
dilakukan uji regresi logistik adalah menentukan
menggunakan regresi logistik seperti terlihat pada
variabel bebas yang mempunyai p ≤ 0,05 dalam uji
Tabel 5.
Hasil
uji
multivariat
dengan
hubungan dengan variabel terikat (uji chi square) pada uji bivariat tersebut di atas. Berdasarkan uji bivariat
dari
ketiga
variabel
bebas
(iklim
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Logistik 95% C.I Variabel
S.E.
Sig.
OR
Lower
Upper
Iklim Organisasi
1.226
0,001
10,971
2.103
23.285
Kepemimpinan
1.250
0,003
5,750
1.681
15.019
Disiplin Kerja
1.527
0,002
4,583
5.668
54.186
Tabel 5 menunjukan bahwa variabel iklim
kinerja tidak baik setelah dikontrol oleh variabel
organisasi yang memiliki nilai OR paling besar
kepemimpinan dan disiplin kerja.
(10,971). Hal ini berarti bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap efektivitas
Kesimpulan
kinerja adalah variabel iklim organisasi. Jadi iklim
Dari hasil penelitian ini kesimpulan yang dapat
organisasi yang baik akan membuat efektivitas
diambil adalah:
kinerja lebih efektif 10 kali dibandingkan efektifat
102
1.
Terdapat hubungan yang bermakna antara
Kesehatan Kabupaten
iklim organisasi dengan efektivitas kinerja
diefektifkan.
Pulau Morotai lebih
di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai. 2.
Daftar Pustaka
Terdapat hubungan yang bermakna antara
Anonimous, 2012. Peraturan Presiden Nomor 72
kepemimpinan dengan efektivitas kinerja
tahun
di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau
Kesehatan
Kabupaten
kasus : bappeda kota malang) Jurnal ilmiah
Pulau
Barkah,
Morotai. Iklim
Kesehatan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja PNS (studi
disiplin kerja dengan efektivitas kinerja di
4.
Sistem
Arsyenda, Y. 2013 Pengaruh Motivasi Kerja dan
Terdapat hubungan yang bermakna antara
Dinas
tentang
Nasional.
Morotai. 3.
2012
terhadap
Penelitian
Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap
organisasi,
disiplin
2002.
kerja
kepemimpinan
berpengaruh
efektivitas
kerja
dan
Prestasi Kerja Organisasi di Surabaya. Tesis
signifikan di
Program Pascasarjana Unair, Surabaya.
Dinas
Moenir, H.A.S. 2003. Pengembangan Sumber
Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai.
Daya Manusia. Pustaka, Jakarta.
Iklim organisasi merupakan variabel yang
Sutikno, S. 2014. Pimpinan dan kepemimpinan.
paling dominan mempengaruhi efektivitas
Cetakan Pertama. Lombok.
kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten
Subekti, I. 2001. Bukti Tambahan Atas Asosiasi
Pulau Morotai.
Antara The Investment Opportunity Set dengan Kebijakan Pendanaan dan Deviden Perusahaan Pada Pasar Sedang Berkembang. TEMA, Vol.
Saran
2, No.1, Hal: 13-25.
Saran yang dapat diberikan dengan melihat
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi:
hasil penelitian ini adalah:
Teori, 1.
Bagi pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau
Morotai
untuk
Bagi
kepada
iklim
pembinaan
pegawai
di
organisasi
perlu
dan
pengawasan
Dinas
Kesehatan
Guru-Guru
di
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Pulau Morotai sehingga kinerjanya lebih diefektifkan. 4.
Sekolah
Teknologi Malaysia.
Kepemimpinan perlu ditingkatkan pembinaan pegawai
Gelagat
Menengah
Dareah
Pontian, Johor,” Johor: Thesis. Universiti
sangat efektif.
kepada
dengan
Kewarganegaraan Organisasi Di Kalangan
Kabupaten Pulau Morotai sehingga kinerjanya
3.
Jakarta:
Yusop, M, M. 2007. Iklim Organisasi dan Hubungannya
pimpinan,
ditingkatkan
dan Penelitian.
Salemba Empat.
mengefektifkan
kinerjanya. 2.
Aplikasi,
Dalam bidang pengembangan sumber daya manusia disiplin kerja bagi pegawai di Dinas
103