HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT, KETERSEDIAAN SARANA, DISIPLIN DAN SUPERVISI DENGAN PENERAPAN STANDRAD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI RS TKT III ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO Maya Pelle*, J. M. L Umboh*, Marjes Tumurang** *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado ABSTRAK World Health Organization (WHO) memberikan definisi; Rumah Sakit adalah bagian integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan layanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga dirumah.metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat berjumlah 125 orang. Sampel yang diteliti adalah sejumlah 94 perawat. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Perawat, Ketersediaan Sarana, Disiplin, Supervisi Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penerapan standard precautions oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter Monginsidi Teling Manado. Analisis data dilakukan dengan bantuan komputer program Statistical Product Service And Solution (SPSS) for Windows versi 17,0. Hasil dari penelitian ini adalah Disiplin dan Supervisi berhubungan secara signifikan terhadap keputusan pasien untuk memilih rawat inap, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,002<0,05 dan 0,003<0,05. Berdasarkan nilai statistik Wald Disiplin sebesar 9,486> nilai statistik Wald Supervisi sebesar 8,935, maka tindakan Disiplin berpengaruh dominan terhadap penerapan standard precautions oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter Mongisidi Manado. Kata Kunci : standard precautions, cross sectional study, pengetahuan, ketersediaan, disiplin,supervise. ABSTRACT World Health Organization (WHO) provides a definition; Hospitals are an integral part of the social organizations and health with the function of providing comprehensive health services, curative, and preventive to the community, as well as outpatient services that it provides to reach families dirumah.metode in use in this study is a survey research by using approach cross sectional study. , The population in this study are all nurses amounted to 125 people. The samples studied are some 94 nurses. Variables in this research is the Nurses Knowledge, Availability Means, Discipline, Supervision dependent variable in this research is the application of standard precautions by nurses at the Hospital Tkt.III Robert Wolter Mongisidi Manado. Data analysis was performed with the aid of a computer program Statistical Product And Service Solution (SPSS) for Windows version 17.0. Results from this study is Discipline and Supervision significantly related to the decision to choose hospitalized patients, as demonstrated by the significant value of 0.002 <0.05 and 0.003 <0.05. Based on the statistical value of 9.486 Wald Disciplines> Supervision Wald statistic value of 8.935, then the action Discipline dominant influence on the application of standard precautions by nurses at the Hospital Tkt.III Teling Robert Wolter Monginsidi Manado. Keywords: standard precautions, cross-sectional study, knowledge, availability, Discipline, supervision.
80
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
PENDAHULUAN Merujuk
pada
kasus-kasus
infeksi
pekerjaan (Jamsosindo, 2012). Undang-
nosokomial yang terjadi dan untuk
undang No. 36 tahun 2009 tentang
melindungi
kesehatan
pasien
maupun
tenaga
menyebutkan
bahwa
kesehatan, Centers for Disease Control
kesehatan kerja diselenggarakan agar
and Prevention (CDC) pada tahun 1996
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
menetapkan standard precautions
tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh
sebagai petunjuk atau acuan dalam
produktivitas kerja yang optimal, sejalan
usaha mengurangi resiko infeksi dari
dengan program perlindungan tenaga
darah yang terpecik dan patogen lain di
kerja.
rumah sakit (Luo et al., 2010). Standard
Penerapan standard precautions
precautions berperan penting di rumah
dalam
sakit dalam pengontrolan infeksi untuk
dipengaruhi oleh berbagai faktor dimana
pasien,
dan
salah satu faktor tersebut adalah perilaku
praktik
perawat. Perilaku merupakan semua
tenaga
mahasiswa
profesional,
yang
sedang
(Nagliate et al., 2013).
umum
keperawatan
kegiatan manusia yang dapat diamati
Prosedur standard precautions secara
tindakan
meliputi
maupun yang tidak dapat diamati oleh
bagaimana
pihak
luar
(Notoatmodjo,
2007).
menjaga kebersihan tangan, penggunaan
Perilaku adalah apa yang apa yang
sarung tangan medis, pemakaian baju
dikerjakan oleh organisme, baik dapat
yang
aman,
perlindungan perlindungan
pemakaian
masker,
diamati secara langsung atau secara
terhadap
mata,
tidak langsung. Menurut Ensiklopedi
dan
Amerika, perilaku diartikan sebagai
terhadap
kepala
perlakuan injeksi yang aman (Harding et
suatu
al, 2011). Tujuan ditetapkan standard
terhadap lingkungannya. Menurut Green
precautions adalah untuk mencegah
(2000), perilaku dipengaruhi oleh 3
transmisi silang (Departemen Kesehatan
faktor utama yaitu : faktor predisposisi
RI, 2008).
(predisposing factor), faktor pemungkin
Undang-Undang
Nomor
36
aksi
dan
reaksi
organisme
(enabling factor), dan faktor penguat
Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU
(reinforcing
Kesehatan)
2003; Green, 2000). Faktor predisposisi
memandang
upaya
factor)
(Notoatmodjo,
kesehatan kerja sangat penting untuk
diantaranya
melindungi pekerja agar hidup sehat dan
kepercayaan, dan nilai. Umur, status
terbebas dari gangguan kesehatan, serta
ekonomi, jenis kelamin dan besarnya
81
pengetahuan,
sikap,
keluarga
yang
demografi
merupakan
juga
variabel
merupakan
faktor
masing
variable
bebas
terhadap
variable
terikat
dimana
kriteria
predisposisi, namun variabel tersebut
penilaian adalah bila nilai P<0,05,
diluar
dapat
pengaruh
program
langsung
pendidikan
terhadap kesehatan.
disimpulkan
ada
hubungan
antara variable bebas dengan variable
Enabling factors atau faktor pendorong
terikat.
merupakan faktor yang memberikan
menggunakan regresi logistic berganda
dorongan
untuk mengetahui variabel bebas yang
untuk
perilaku
yang
dilakukan.
paling variabel
Metode
Analisis
besar
Multivariat
pengaruhnya
terikat.
Analisis
dengan data
dilakukan dengan bantuan komputer
Jenis penelitian ini adalah metode
program Statistical Product Service
penelitian survey dengan menggunakan
And Solution (SPSS) for Windows versi
pendekatan
17,0
cross
sectional
study.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter
HASIL DAN PEMBAHASAN
Monginsidi Teling Manado pada bulan Juni
1. Hubungan
sampai Agustus 2016. Populasi
Pengetahuan
pada penelitian ini adalah seluruh
Antara
Faktor
Dengan
Penerapan
standard precautions oleh perawat
perawat pelaksana di ruang rawat inap
di Rumah Sakit Tkt.III Robert
Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter
Wolter Mongisidi Manado.
Monginsidi Teling Manado berjumlah 125 orang. Sampel yang diteliti dalam penelitian
ini
perawat.
Variabel
penelitian ini
adalah
sejumlah Bebas
Hubungan
94
oleh
adalah Pengetahuan
penelitian
ini
adalah
perawat di Rumah Sakit Tkt.III
Robert Wolter Mongisidi Manado dapat dilihat pada tabel 1.
Supervisi terikat
Pengetahuan
dengan penerapan standard precautions
dalam
Perawat, Ketersediaan Sarana, Disiplin,
Variabel
faktor
dalam penerapan
standard precautions oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter Monginsidi Teling Manado. Analisis Bivariat Uji Chi-Square untuk menguji apakah ada hubungan antara masing-
82
Tabel 1. Hubungan Antara Faktor Pengetahuan Dengan Penerapan standard precautions oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter Mongisidi Manado
Falitas
Standard Precautions Baik
Nilai p
Kurang Baik
Total
n
%
n
%
n
%
Baik
1
1,1
14
15,9
15
17,0
Kurang Baik
5
5,7
68
77,3
73
83,0
Total
6
6,8
82
93,2
88
100,0
Berdasarkan tabulasi silang yang
0,980
Pengetahuan dengan penerapan standard
dilakukan antara faktor Pengetahuan
precautions oleh
perawat di Rumah
dengan keputusan pasien untuk memilih,
Sakit Tkt.III Robert Wolter Mongisidi
diperoleh data bahwa jumlah responden
Manado.
yang menjawab Pengetahuan kurang baik sebanyak 15 responden (17,0%) dengan standard Precautions
2. Hubungan
yang
Ketersediaan
Antara
Faktor
Sarana
Dengan
kurang baik sebanyak 1 responden
Penerapan
standard
precautions
(1,1%) dan yang baik sebanyak 14
oleh
responden (15,9%); sedangkan jumlah
Tkt.III Robert Wolter Mongisidi
responden yang menjawab Pengetahuan
Manado.
perawat di Rumah Sakit
baik sebanyak 73 responden (83,0%) dengan standard Precautions
yang
Hubungan
Ketersediaan
kurang baik sebanyak 5 responden
Sarana
(5,7%) dan yang baik sebanyak 68
precautions oleh
responden (77,3%). Berdasarkan hasil
Sakit Tkt.III Robert Wolter Mongisidi
analisis uji chi-square didapatkan hasil
Manado dapat dilihat pada tabel 2.
dengan
nilai
p=0,980>0,05
yang
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang
bermakna
antara
faktor
83
dengan
faktor
penerapan
standard
perawat di Rumah
Tabel 2. Hubungan Antara Faktor Ketersediaan Sarana Dengan Penerapan standard precautions oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter Monginsidi Teling Manado
Ketersediaan
Standard Precautions
Sarana
Baik
Nilai p
Kurang Baik
Total
N
%
N
%
N
%
Baik
80
90,9
5
5,7
85
96,6
Kurang Baik
2
2,3
1
1,1
3
3,4
Total
82
93,2
6
6,8
88
100,0
yang
0,64
Berdasarkan
tabulasi
silang
standard precautions oleh
dilakukan
antara
faktor
Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter
Ketersediaan Sarana dengan keputusan
perawat di
Mongisidi Manado.
pasien untuk memilih, diperoleh data bahwa
jumlah
responden
yang
3. Hubungan Antara Faktor Disiplin
menjawab Ketersediaan Sarana baik
Dengan
Penerapan
sebanyak 85 responden (96,6%) dengan
precautions
standard Precautions yang kurang baik
Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter
sebanyak 5 responden (5,7%) dan yang
Mongisidi Manado.
oleh
standard perawat
di
baik sebanyak 80 responden (90,9%); sedangkan
jumlah
responden
yang
Hubungan faktor Disiplin dengan
menjawab Ketersediaan Sarana kurang
penerapan standard precautions oleh
baik sebanyak 3 responden (3,4%)
perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert
dengan standard Precautions
Wolter Mongisidi Manado dapat dilihat
yang
kurang baik sebanyak 1 responden
pada tabel 3.
(1,1%) dan yang baik sebanyak 2 responden (2,3%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan
nilai
p=0,64<0,05
yang
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang
bermakna
antara
faktor
Ketersediaan Sarana dengan penerapan Tabel 3. Hubungan Antara Faktor Disiplin Dengan Penerapan standard precautions oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter Mongisidi Manado 84
Disiplin
Standard Precautions Baik
Nilai p
Kurang Baik
Total
n
%
n
%
n
%
Baik
81
92,1
4
4,5
85
96,8
Kurang Baik
1
1,1
2
2,3
3
3,4
Total
82
93,2
6
6,8
88
100,0
Berdasarkan tabulasi silang yang
terdapat
0,000
hubungan yang bermakna
dilakukan antara faktor Disiplin dengan
antara faktor Disiplin dengan penerapan
keputusan
standard precautions oleh
pasien
untuk
memilih,
perawat di
diperoleh data bahwa jumlah responden
Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter
yang menjawab Disiplin baik sebanyak
Mongisidi Manado.
85 responden (96,8%) dengan standard Precautions yang kurang baik sebanyak
4. Hubungan Antara Faktor Supervisi
4 responden (4,5%) dan yang baik
Dengan
sebanyak
81
precautions
sedangkan
jumlah
menjawab
responden
(92,1%);
Penerapan oleh
standard perawat
di
responden
yang
Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter
kurang
baik
Mongisidi Manado.
Disiplin
sebanyak 3responden (3,4%) dengan standard Precautions yang kurang baik
Hubungan
faktor
Supervisi
sebanyak 2 responden (2,3%) dan yang
dengan penerapan standard precautions
baik sebanyak 1 responden (1,1%).
oleh
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square
Robert Wolter Mongisidi Manado dapat
didapatkan
dilihat pada
hasil
p=0,000<0,05
dengan
yang
nilai
perawat di Rumah Sakit Tkt.III
menunjukkan
Table 4. Tabel 4. Hubungan Antara Faktor Supervisi Dengan Penerapan standard precautions oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter Mongisidi Manado Supervisi
Standard Precautions Baik
Nilai p
Kurang Baik
Total
N
%
N
%
N
%
Baik
80
90,9
4
4,5
84
94,3
Kurang Baik
2
2,3
2
2,3
4
4,7
6
6,8
82
93,2
88
100,0
Total
85
0,000
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan
antara
faktor
didapatkan
Supervisi
hasil
p=0,000<0,05
dengan
yang
nilai
menunjukkan
dengan keputusan pasien untuk memilih,
terdapat
hubungan
diperoleh data bahwa jumlah responden
antara
faktor
yang menjawab Supervisi baik sebanyak
penerapan standard precautions oleh
84 responden (94,3%) dengan standard
perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert
precautions yang kurang baik sebanyak
Wolter Mongisidi Manado.
4 responden (4,5%) dan yang baik
Berdasarkan uji bivariat dari keempat
sebanyak
80
variabel
sedangkan
jumlah
menjawab
Supervisi
responden
(90,9%);
yang
Supervisi
bebas
responden
yang
Ketersediaan
kurang
baik
Supervisi);
bermakna dengan
(Pengetahuan,
Sarana, variabel
Disiplin
dan
Disiplin
dan
sebanyak4 responden (4,5%) dengan
Supervisi memiliki nilai p ≤ 0,05
standard Precautions yang kurang baik
sehingga
sebanyak 2 responden (2,3%) dan yang
dimasukkan dalam analisis selanjutnya.
baik sebanyak 2 responden (2,3%).
Hasil analisis regresi logistik seperti
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square
terlihat pada tabel 5.
kedua
variabel
tersebut
Tabel 5. Hasil analisis regresi logistik
Variabel
B
Wald
Sig.
Exp.(B)
Disiplin
4,369
9,486
0,002
79,000
Supervisi
3,676
8,935
0,003
39,500
Berdasarkan
tabel
5
dapat
perawat di Rumah Sakit Tkt.III Robert
diketahui bahwa Disiplin dan Supervisi
Wolter Mongisidi Manado.
berhubungan secara signifikan terhadap keputusan pasien untuk memilih rawat inap,
yang
ditunjukkan
oleh
Demikian juga Gunawan (2012)
nilai
yang menganalisis Faktor-faktor yang
signifikansi 0,002<0,05 dan 0,003<0,05.
berhubungan dengan perilaku Universal
Berdasarkan nilai statistik Wald Disiplin
Precautions Pada Perawat Pelaksana Di
sebesar 9,486> nilai statistik Wald
Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr.
Supervisi sebesar 8,935, maka tindakan
Kariadi Semarang. Sampel sebanyak 40
Disiplin berpengaruh dominan terhadap
responden dengan hasil penelitian umur
penerapan standard precautions oleh
responden rata-rata 35,70 tahun dengan 86
umur responden paling muda adalah 25
didapat dari orang lain (cross infection)
tahun dan paling tua adalah 43 tahun.
atau disebabkan oleh flora normal dari
Pendidikan sebagian besar D3 sebanyak
pasien
36 orang (90,0%) dan S1 sebanyak 4
infection). Bakteri ini berkembang di
orang (10,0%). Masa kerja responden
lingkungan rumah sakit yang berasal
rata-rata 14,13 tahun masa kerja paling
dari air, udara, lantai, makanan serta
rendah adalah 3 tahun dan tertinggi
alat-alat medis maupun non medis.
adalah 22 tahun. Pengetahuan sebagian
Sumber penularan bisa melalui tangan
besar baik sebanyak 30 orang (75,0%).
petugas
Ada hubungan pengetahuan dengan
kateter, kasa pembalut atau perban dan
perilaku universal precautions pada
karena penanganan yang kurang tepat
perawat pelaksana di Instalasi Bedah
dalam menangani luka. Selain pasien,
Sentral RSUP Dr. Kariadi Semarang.
infeksi
Pengetahuan
itu
sendiri
kesehatan,
nosokomial
(endogenous
jarum
ini
injeksi,
juga
dapat
penerapan
mengenai petugas rumah sakit yang
standard precautions merupakan hasil
berhubungan langsung dengan pasien
dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
maupun penunggu dan para pengunjung
melakukan penginderaan terhadap objek
pasien (Bararah, 2009).
tertentu.
Penginderaan
melaluipencaindera indera
terjadi
manusia,
penglihatan,
yakni
KESIMPULAN
pendengaran,
1. Tidak terdapat hubungan antara
penciuman, rasa danraba. (Notoatmodjo,
pengetahuan
2003).Menurut teori perubahan perilaku
penerapan
kesehatan,
terjadinya
oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III
perubahan perilaku tergantung kepada
Robert Wolter Monginsidi Teling
kualitas
Manado
penyebab
rangsang
berkomunikasi
(stimulus)
dengan
yang
organisme.
perawat standard
dengan precautions
2. Tidak terdapat hubungan antara
Perilaku dapat berubah hanya apabila
ketersediaan
stimulus yang diberikan benar-benar
penerapan
melebihi dari stimulus semula (mampu
oleh perawat di Rumah Sakit Tkt.III
meyakinkan). Karena itu kualitas dari
Robert Wolter Monginsidi Teling
sumber komunikasi sangat menentukan
Manado
keberhasilan
perubahan
perilaku
sarana
dengan
standard
precautions
3. Terdapat hubungan antara disiplin
penerapan standard precautions.
dengan
Infeksi di rumah sakit ini dapat
penerapan
standard
precautions oleh perawat di Rumah
disebabkan oleh mikroorganisme yang 87
Sakit
Tkt.III
Robert
Wolter
Sakit
Monginsidi Teling Manado
penerapan
ditingkatkan
standard
Tkt.III
Robert
Wolter
melalui
pemberian
sangsi bagi yang tridak menerapkan
precautions oleh perawat di Rumah Sakit
Robert
Monginsidi Teling Manado perlu
4. Terdapat hubungan antara supervisi dengan
Tkt.III
standard precaution
Wolter
5. Secara
Monginsidi Teling Manado
umum
penyegaran
perlu
diadakan
kepada para perawat
5. Disiplin merupakan variabel yang
dengan studi banding di beberapa
paling dominan terhadap penerapan
rumah sakit rujukan yang memiliki
standard precautions oleh perawat
standard precaution yang lebih
di Rumah Sakit Tkt.III Robert
baikdiberikan di Puskesmas, melalui
Wolter Mongisidi Manado
posyandu,
atau
kegiatan
kemasyarakatan lainnya SARAN 1. Pengetahuan
perawat
tentang
DAFTAR PUSTAKA
penerapan standard precaution di
Green, L., and W. Kreuter. 2000. Health
Rumah Sakit Tkt.III Robert Wolter
Promotion
Monginsidi Teling Manado dapat
Education and
ditingkatkan
Environmental Approach, 2
melalui
Planning,
nd
pelatihan,
keikutsertaan dalam seminar tentang
edition,
patient safety
Company, California.
2. Sarana
penunjang
mendukung
penerapan
an
Mayfield
Publishing
dalam
Lin, M. L, C. T. Yin, and S.W. Hong.
standard
2011. Infection Control Of The
precautions di Rumah Sakit Tkt.III
Asian
Robert Wolter Monginsidi Teling
Healthcare Worker. 3rd ed.
Manado
APSIC,:24.
perlu
dilengkapi
dan
diadakan secara kontinu misalnya
Notoatmodjo,
ketersediaan sabun, handschoen dll
S.
2003.
Pengantar
Pendidik dan Ilmu Perilaku
3. Disiplin perawat dengan penerapan
Kesehatan, Andi
standard precautions Rumah Sakit
Offset, Yogyakarta.
Tkt.III Robert Wolter Monginsidi
____________.
2007.
Promosi
Teling Manado perlu ditingkatkan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
melalui penghargaan bagi perawat
Rineka Cipta, Jakarta
4. Supervisi
dalam
penerapan
standard precautions di Rumah 88
Notoatmodjo
S.
2005.
Metodologi
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Medika
Rineka Cipta ____________
2010.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Penerbit PT.RinekaCipta. Jakarta. _________
2008.
Penerapan
Konsep
dan
Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian
89