HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN MOTIVASI IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN STATUS IMUNISASI ANAK USIA 12-24 BULAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT RANOTANA WERU KOTA MANADO Riani J. E. Tampemawa* * Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang diseluruh wilayah Republik Indonesia, yang diprioritaskan pada peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Salah satu program dalam meningkatkan status kesehatan melalui pemberian imunisasi. Secara nasional, cakupan imunisasi di Indonesia telah mencapai lebih dari 90%. Akan tetapi, masih banyak daerah yang disebabkan karena cakupan imunisasi yang rendah atau daerah yang sulit terjangkau oleh pelayanan imunisasi. Penyebab rendahnya pencapaian imunisasi tersebut adalah rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi, manfaat imunisasi, serta jadwal pemberian imunisasi. Selain itu faktor ketersediaan fasilitas kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan serta motivasi ibu juga ikut mempengaruhi rendahnya pencapaian Universal Child Immunization (UCI). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi ibu tentang imunisasi dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif jenis survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini 87 responden, yaitu ibu-ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan. Analisis yang digunakan ialah univariat, bivariat dan multivariat dengan uji statistik regresi logistik. Berdasarkan hasil peneltian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi ibu dengan sttaus imunisasi anak usia 12-24 bulan. Variabel yang paling dominan berpengaruh dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan adalah pengetahuan ibu. Disarankan agar petugas kesehatan lebih memaksimalkan program imunisasi kepada ibu-ibu dengan meningkatkan pengetahuan dan mengikutsertakan petugas kesehatan pada pelatihan tentang imunisasi agar dapat memberikan penyuluhan dengan baik kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Kata Kunci : status imunisasi ABSTRACT Health development goals in Indonesia is to raise awareness, willingness and ability to live a healthy life for everyone throughout the territory of the Republic of Indonesia, which prioritized the improving health of mothers and children. One of the programs in improving health status through immunization. Nationally, immunization coverage in Indonesia has reached more than 90%. However, there are still many areas due to low immunization coverage or areas not easily reached by immunization services. The immunization causes of low achievement is the low awareness and public knowledge about immunization, the benefits of immunization, and immunization schedules. In addition to the availability of health facilities, family support and the support of health workers as well as the motivation of the mother also affects the low achievement of Universal Child Immunization (UCI). The purpose of this study is to analyze the relationship between knowledge, attitudes and motivation of mothers about immunization with immunization status of children aged 12-24 months in PHC RanotanaWeru Manado. This type of research is descriptive research type of analytic survey with cross sectional study. Samples in this study 87 respondents, namely mothers who have children aged 12-24 months. The analysis is univariate, bivariate and multivariate logistic regression test. Based on the results of a study it can be concluded that there is a relationship between knowledge, attitudes and motivation of mothers with status immunization of children aged 12-24 months. The most dominant variable with the immunization status of children aged 12-24 months is the mother's knowledge. It is recommended that health care workers maximize immunization program to mothers with improving the knowledge and include training of health workers in immunization in order to educate the public about the importance of good immunization. Keywords:Immunization status
48
menurunkan angka kematian anak (Anonim,
PENDAHULUAN
2010a).
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya
Menurut data yang diperoleh dari Riset
adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
Kesehatan Dasar (2013), didapatkan hasil
bagi setiap penduduk agar dapat terwujud
dengan
kesehatan masyarakat yang optimal. Salah
(53,8%)
dan kematian bayi dan balita (Anonim,
metode
(94,4%). Berdasarkan cakupan imunisasi lengkap, provinsi Sulawesi Utara mempunyai
untuk
persentase imunisasi lengkap (60,9%), tidak
mencegah terhadap penyakit tertentu. Bahan digunakan
untuk
lengkap (36,7%) dan yang tidak imunisasi
merangsang
(2,3%).
pembentukan zat anti disebut vaksin yang
Menurut
dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan
Pengembangan
(71,5%), sedangkan cakupan tertinggi ialah imunisasi BCG (94,8%). Secara umum di
dalam sistem kesehatan nasional. Program ini
Sulawesi Utara cakupan imunisasi anak
bertujuan melindungi bayi dan balita dari
sudah
PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan
Development
Goals,
diperoleh, jumlah balita yang ada ditahun 2014 sebanyak 2094 balita yang terdiri dari
Millenium
khususnya
kecuali
Kecamatan Wanea. Berdasarkan data yang
tahun. Imunisasi juga merupakan upaya nyata mencapai
80%
Manado yang melayani lima kelurahan di
1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu
untuk
atas
salah satu Puskesmas yang ada di Kota
48
kematian bayi dan 56 kematian balita per
pemerintah
di
Puskesmas Ranotana Weru merupakan
tetanus dan campak. Diperkirakan PD3I sekitar
mencapai
imunisasi Hepatitis B 3.
imunisasi) seperti TBC, difteri, pertusis,
dari
Kesehatan
terendah di Sulawesi Utara ialah Hepatitis
bidang imunisasi yang mendapat prioritas
penyebab
Dinas
imunisasi wajib, imunisasi dengan cakupan
Imunisasi
(PPI) merupakan program pemerintah dalam
merupakan
data
Provinsi Sulawesi Utara dari lima jenis
dan melalui mulut (Mahayu, 2014). Program
persentase
HB (83,3%), Polio (81,4%) dan Campak
anak dengan memberikan vaksin ke dalam anti
imunisasi,
meliputi HB-0 (82,4%), BCG (97,3%), DPT-
jenis usaha memberikan kekebalan kepada
zat
(59,2%).
Utara mempunyai cakupan imunisasi yang
imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu
membuat
jenis
2013
adalah DPT-Hb (75,6%). Provinsi Sulawesi
melalui tindakan preventif seperti pemberian
guna
tahun
tertinggi adalah BCG (87,6%) dan terendah
dalam
meningkatkan status kesehatan masyarakat
yang
dan
Berdasarkan
2012). satu
cakupan
sejak tahun 2007 (41,6%), tahun 2010
adalah dengan menurunkan angka kesakitan
Salah
persentase
imunisasi lengkap yang cenderung meningkat
satu upaya untuk mencapai keadaan tersebut
tubuh
peningkatan
balita 0-2 tahun sebanyak 1.006 dan balita 3-
untuk
5 tahun sebanyak 1.088. Cakupan imunisasi di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado 49
adalah 61%. Hal ini menunjukkan bahwa
terhadap perilaku ibu dalam pemberian
pelaksanaan
imunisasi. Penelitian lain yang dilakukan
program
imunisasi
belum
maksimal di Puskesmas Ranotana Weru Kota
Elfah
(2013)
tentang
hubungan
antara
Manado serta menunjukkan ada masalah
motivasi ibu dan dukungan keluarga dengan
dalam pencapaian cakupan imunisasi.
status imunisasi di Kemukiman Trueng
Komponen pendukung ibu melakukan
Muduru kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
imunisasi pada bayi, antara lain kemampuan
Selatan, dan didapatkan hasil bahwa ada
individu menggunakan pelayanan kesehatan.
hubungan antara motivasi ibu dan dukungan
Banyak faktor yang menyebabkan ibu tidak
keluarga dengan status imunisasi.
memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam
Para peneliti juga telah melakukan
hal ini imunisasi balita, sehingga ibu balita
riset
tidak secara rutin membawa anak balita
dengan kelengkapan imunisasi, antara lain
berkunjung ke Puskesmas untuk diimunisasi.
yang dilakukan oleh Ningrum (2006) tentang
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
faktor-faktor
perilaku ibu dalam pemberian imunisasi pada
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di
anak,
faktor
Puskesmas Banyudono Kabupaten Boyolali
pendukung dan faktor pendorong. Faktor
di dapatkan hasil bahwa pengetahuan dan
predisposisi yaitu pengetahuan, sikap, nilai,
motivasi ibu berpengaruh positif terhadap
budaya,
karakteristik
kelengkapan imunisasi dasar, sedangkan
individu. Faktor pendukung yaitu sarana dan
tingkat pendidikan dan jarak rumah tidak
prasarana serta jarak tempat pelayanan
mempunyai pengaruh terhadap kelengkapan
kesehatan. Faktor pendorong yaitu dukungan
imunisasi
keluarga dan motivasi. Pengetahuan, sikap
dilakukan Jannah (2009) di Puskesmas
dan motivasi ibu yang baik mempunyai
Padarincang
pengaruh besar terhadap peningkatan status
didapatkan hasil bahwa dari 282 ibu yang
kesehatan balita, sedangkan pengetahuan,
memiliki balita usia 12-23 bulan diperoleh 28
sikap dan motivasi ibu yang kurang baik
ibu (9,9%) yang status imunisasinya lengkap.
dapat
Dilihat dari segi analisis data terdapat
yaitu
faktor
kepercayaan
menyebabkan
predisposisi,
dan
kegagalan
dalam
tentang
faktor
yang
yang
dasar.
mempengaruhi
Hasil
Kabupaten
penelitian
yang
Pandeglang,
peningkatan status kesehatan balita dalam hal
hubungan
ini status imunisasi (Anonim, 2010b).
pendidikan ibu, sikap ibu dan dukungan
Penelitian Sisfiani, dkk (2014) yang
antara
berhubungan
pengetahuan
ibu,
keluarga dengan status imunisasi lengkap.
meneliti tentang analisis faktor-faktor yang
Berdasarkan uraian di atas maka
berhubungan dengan perilaku ibu dalam
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
pemberian imunisasi pada anak balita di desa
dengan judul hubungan antara pengetahuan,
Taraitak I kecamatan Langowan Utara dan
sikap dan motivasi ibu tentang imunisasi
didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu,
dengan status imunisasi anak usia 12-24
pendidikan dan sikap berpengaruh positif 50
bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota
ada hubungan antara variabel bebas dengan
Manado.
variabel
terikat.
Analisis
multivariat
menggunakan regresi logistik karena skala pengukuran variabel terikat dan variabel
METODE PENELITIAN
bebas adalah katagori dengan menguji faktor
Penelitian ini merupakan penelitian
mana yang paling dominan berhubungan
deskriptif kuantitatif dengan metode cross sectional.
Penelitian
dilaksanakan
terhadap status imunisasi anak usia 12-24
di
bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota
Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado
Manado.
pada bulan Februari 2015. Sampel dalam penelitian
ini
adalah
ibu-ibu
yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mempunyai anak usia 12-24 bulan yang berjumlah 87 orang.
a. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan
Variabel bebas dalam penelitian ini
Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan
adalah pengetahuan, sikap dan motivasi ibu.
di Puskesmas Ranotana Weru Kota
Variabel terikat adalah Status Imunisasi.
Manado.
Analisis Bivariat uji Chi-Square untuk menguji
apakah
masing-masing
ada
hubungan
variabel
bebas
Hubungan pengetahuan dengan status
antara
imunisasi dasar lengkap pada bayi
terhadap
di
wilayah kerja Puskesmas Tungoi dapat
variabel terikat dimana kriteria penilaian
dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
adalah bila nilai p≤0.05, dapat disimpulkan
Tabel 1. Hubungan Pengetahuan ibu dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan Status Imunisasi Pengetahuan Lengkap
Nilai p
Tidak Lengkap
OR
Total n
%
n
%
N
%
Baik
44
50,6
5
5,7
49
56,3
Kurang Baik
16
18,4
22
25,3
38
43,7
Total
60
69,0
27
31,0
7
100
0,000
12,10
Lengkap kepada anaknya sebesar 50,6% (44 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
responden)
dan
yang
tidak
lengkap
sebagian responden memiliki pengetahuan
memberikan Imunisasi sebesar 5,7% (5
yang baik terkait Status Imunisasi lengkap
responden), dan dapat dilihat pula bahwa
yaitu sebanyak 49 responden (56,3%). Dari
hubungan antara pengetahuan Ibu dengan
49 responden yang memberikan Imunisasi
Status Imunisasi memperoleh nilai p=0,000 51
(p<0,05) Sehingga ini dapat dinyatakan ada
Puskesmas
hubungan antara pengetahuan ibu dengan
Manado
Status
Imunisasi.
Nilai
OR=12,10
(CI
Ranotana
Weru
Kota
Hubungan Sikap Ibu dengan status
95%:3,92-37,34) ibu yang berpengetahuan
imunisasi
baik kemungkinan memberikan Imunisasi
anak
usia
12-24
bulan
di
Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado
sebanyak 12,10 kali lebih besar dibandingkan
dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
ibu yang kurang baik pengetahuannya.
b. Hubungan Sikap Ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Tabel 2. Hubungan Sikap ibu dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan Status Imunisasi
Sikap
Lengkap
Tidak Lengkap Total Nilai p OR
n
%
n
%
n
%
Baik
57
65,6
19
21,8
76
87,4
Kurang Baik
3
3,4
8
9,2
11
12,6
Total
60
69,0
27
31,0
87
100
Berdasarkan data pada tabel 2 dapat
Dilihat
dilihat
menunjukkan
bahwa
sebagian
responden
dari
0,003
OR
8,00
(Odds
Ratio)
ibu
yang
bahwa
memiliki sikap yang baik terhadap Status
mempunyai sikap baik kemungkinan
imunisasi sebanyak 76 responden, dari
memberikan Imunisasi secara lengkap
76
sebanyak 8 kali lebih besar dibandingkan
responden
Imunisasi
yang
Lengkap
memberikan
kepada
anaknya
ibu
sebesar 65,6% (57 responden) dan yang
mempunyai
sikap
kurang
baik
terhadap Status imunisasi.
tidak lengkap memberikan Imunisasi sebesar 21,8% (19 responden), dilihat
c. Hubungan Motivasi Ibu Dengan Status
dari nilai signifikansi sebesar 0,003
Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di
dengan
Puskesmas
(signifikansi)
demikian lebih
probabilitas kecil
dari
0,05
Ranotana
Weru
Kota
Manado
(0,003<0,05), maka terdapat hubungan
Hubungan motivasi Ibu dengan status
antara sikap ibu dengan Status Imunisasi.
imunisasi 52
anak
usia
12-24
bulan
di
Puskesmas Ranotana Weru dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Hubungan Motivasi Ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan Motivasi
Status Imunisasi Nilai p Lengkap
Tidak Lengkap Total
N
%
n
%
n
%
Tinggi
46
52,9
6
6,9
52
59,8
Rendah
14
16,1
21
24,1
35
40,2
Total
60
69,0
27
31,0
87
100
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat
tidak
lengkap
dilihat bahwa sebagian responden yang
responden).
0,000
sebesar
6,9%
(6
memiliki motivasi tinggi sebanyak 52
Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000
responden, dari 52 responden yang
dengan demikian probabilitas (signifikansi)
memiliki
lengkap
lebih besar dari 0,05 (0,000>0,05), maka
sebesar 52,9% (46 responden) dan yang
terdapat hubungan yang signifikan antara
status
imunisasi
motivasi ibu dengan status imunisasi dasar. ketiga variabel bebas (pengetahuan, sikap,
d.
dan motivasi ibu), variabel pengetahuan,
Analisis Multivariat Penelitian
sikap dan motivasi ibu nilai p ≤ 0,05
Analisis multivariat dilakukan dengan
sehingga ketiga variabel tersebut dimasukkan
menggunakan uji regresi logistik. Tahap
dalam
sebelum dilakukan uji regresi logistik adalah
analisis
selanjutnya.
Hasil
uji
multivariat dengan menggunakan regresi
menentukan variabel bebas yang mempunyai
logistik seperti terlihat pada Tabel 4.
p ≤ 0,05 dalam uji hubungan dengan variabel terikat (uji chi square) pada uji bivariat tersebut di atas. Berdasarkan uji bivariat dari
53
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Logistik Variabel
S. E
Sig
OR
Pengetahuan
0,625
0,003
Motivasi
0,607
0,003
Dari
Tabel
4
menunjukkan
95% C.I Lower
Upper
6,30
1,850
21,463
5,90
1,799
19,394
bahwa
3. Ada hubungan antara motivasi ibu
pengetahuan merupakan variabel yang paling
dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-
berperan terhadap status imunisasi anak usia
24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru
12-24 bulan dengan nilai OR = 6,30 (CI 95%
Kota Manado.
= 1,850-21,463) dibandingkan motivasi (OR
4. Variabel pengetahuan ibu adalah variabel
= 5,90; (CI 95% = 1,799-19,394). Hal ini
yang
paling
dominan
hubungannya
berarti Jika dilihat dari model akhir regresi,
dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-
variabel pengetahuan memiliki nilai OR 6,30.
24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru
Hal ini berarti bahwa variabel yang dominan
Kota Manado.
berpengaruh terhadap Status imunisasi anak usia
12-24
bulan
adalah
Variabel
SARAN
Pengetahuan, jadi pengetahuan yang baik Saran yang dapat diberikan dengan melihat
akan membuat Ibu lebih memperhatikan
hasil penelitian ini adalah:
status imunisasi anaknya sebesar 6,30 kali
a) Bagi Dinas Kesehatan Kota Manado,
di bandingkan dengan pengetahuan yang
Meningkatkan
kurang baik.
pengetahuan
dengan
mengikutkan sertakan petugas kesehatan pada pelatihan serta sosialisasi yang
KESIMPULAN
menyangkut Dari hasil penelitian ini kesimpulan yang
dengan
melakukan
dapat diambil adalah:
Imunisasi
rangsangan
dan
dengan
mengadakan lomba antar puskesmas
1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu
dengan
memberikan
dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-
penghargaan
bagi
24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru
mengimunisasikan
Kota Manado.
kepada bayinya.
hadiah Ibu-ibu
secara
atau yang
lengkap
2. Ada hubungan antara sikap ibu dengan
b) Bagi Puskesmas Ranotana Weru, Khusus
Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan
petugas kesehatan baik dokter, bidan dan
di Puskesmas Ranotana Weru Kota
Perawat puskesmas (petugas imunisasi)
Manado.
agar
lebih
aktif
dan
giat
untuk
memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu 54
tentang
imunisasi
serta
tentang
pentingnya
keluarganya
Imunisasi
Puskesmas Situ Gintung Ciputat. UIN
dan
Syarif Hidayatullah Jakarta.
manfaat Imunisasi bagi kesehata anak. c) Bagi
instansi
pendidikan,
Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan
peneliti
dan Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta
selanjutnya dapat meniliti faktor lain
Sisfiani Sarimin, Amatus Yudi Ismanto,
yang berpengaruh dalam status imunisasi
Rianty Worang. 2014. Analisis faktor-
seperti nilai, tradisi dan kepercayaan,
faktor
ketersediaan sarana/prasarana dan jarak
perilaku
ke tempat pelayanan kesehatan serta
imunisasi dasar pada balita di Desa
dukungan keluarga.
Taraitak Satu Kecamatan Langowan Utara
Anonimous. 2010a. Imunisasi tepat waktu sebagai pencegah PD3I. Dinkes Kota Surabaya. Online:(http://www.surabayaehealth.org/e-team/berita/imunisasi pada-bayi-dan-balita)
diakses
-
pada
tanggal 14 november 2014. Anonimous, 2010c. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Fitriyanti. I. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. UNG. Kandou, G. 2012. Modul Manajemen Data Analisis
Data.
Manado
:
Universitas Sam Ratulangi. Mulyanti, Y. 2013. yang
berhubungan ibudalam
Wilayah
Kerja
Faktor-faktor internal
berhubungan
dengan
kelengkapan imunisasi dasar balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja
55
dengan
pemberian
Puskesmas
Walantakan. Unsrat. Manado.
DAFTAR PUSTAKA
dan
yang