Usulan ICP Kegiatan 2016 Tanggal dibuat
: Rabu, 27 Mei 2015 ( 11.28 WIB )
Persetujuan
: Pimpinan Pusbang TTG LIPI
Penanggung -
: Lia Ratnawati ( Pusbang TTG )
jawab Anggota
: Moeso Andrianto- Peneliti ( Pusbang TTG ) Fahriansyah - Peneliti ( Pusbang TTG ) Wawan Agustina- Peneliti ( Pusbang TTG ) Sriharti – Peneliti ( Pusbang TTG ) Takiyah Salim – Peneliti ( Pusbang TTG ) Ratnaningsih – Teknisi ( Pusbang TTG ) Dedi Sumaryadi – Teknisi ( Pusbang TTG ) Maulana Yusuf – Teknisi ( Pusbang TTG )
Judul
: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu di Kabupaten Subang dan Bandung untuk produksi biogas sebagai upaya penanggulangan pencemaran lingkungan.
Kategori Kegiatan
: Penelitian Laboratorium dan Lapangan di bidang Peneliti Ilmu Teknik
Bidang Prioritas
: Sumber Energi Baru dan Terbarukan
Lokasi kegiatan
: Bandung dan Subang
Abstrak
: Industri tahu merupakan industri rakyat yang sampai saat ini masih banyak yang berbentuk usaha perumahan atau industri rumah tangga. Walaupun sebagai industri rumah tangga dengan modal kecil, industri ini memberikan sumbangan perekonomian negara dan menyediakan banyak tenaga kerja. Namun disisi lain dihasilkan limbah cair yang sangat berpotensi merusak lingkungan. Limbah cair tahu
yang dihasilkan
oleh industri tahu merupakan
limbah
organik yang degradable atau mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Namun karena sebagian besar pengusaha tahu mempunyai modal yang terbatas, maka perhatian terhadap pengolahan industri sangat kecil dan kebanyakan industri tahu tidak mengolah limbahnya bahkan langsung dibuang ke lingkungan, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Disamping itu dengan meningkatnya harga bahan bakar juga menjadi masalah yang dihadapi oleh industri saat ini yang menyebabkan naiknya biaya produksi. Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan metode pengolahan limbah yang tepat, terarah dan berkelanjutan. Salah satu metode yang dapat diimplementasikan adalah dengan cara mengolah limbah cair tahu secara biologis menjadi biogas sebagai sumber energi alternatif yang murah, sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2016 meliputi observasi
kegiatan
industri
tahu
untuk
mengetahui
karakterisasi kondisi pengelolaan limbah industri ( UMKM ) tahu di Kabupaten Subang dan Bandung, Studi banding kebeberapa unit pengolah industri tahu yang sudah menerapkan
sistem
pengelolaan
limbahnya
untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari unit pengolah limbah
yang
telah
diimplementasikan.
Pengujian
karakterisasi limbah cair tahu yang meliputi nilai pH, temperatur, Total Solid, Total Suspended Solid, Chemical Oxygen Demand, Biological Oxygen Demand, NH3-N, NO3-N, NO2-N yang dianalisa dengan menggunakan
metoda APHA (1989). Implementasi unit pengolah limbah cair tahu menjadi biogas di lokasi UMKM Tahu terpilih didua Kabupaten ( Bandung dan Subang ), penerapan mikroorganisme anaerob selektif yang mampu mengurai limbah cair tahu menjadi biogas secara optimal sehingga dapat membantu sentra industri tahu dalam menangani pencemaran lingkungan yang mengganggu masyarakat yang tinggal disekitarnya. Dalam kegiatan implementasi ini akan dilakukan juga kegiatan pembinaan dan pendampingan pada industri – industri tahu ( UMKM ) yang terpilih didalam mengelola dan mengembangkan teknologi yang diimplementasikan. Kata kunci : biogas, bahan bakar alternatif, limbah cair tahu, mikroorganisme anaerob pengurai limbah, pengelolaan lingkungan.
Tujuan
: 1
Mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair tahu.
2
Mengembangkan proses pembuatan biogas dari limbah cair pembuatan tahu sebagai alternatif bahan bakar.
3
Membantu penyediaan bahan bakar alternatif bagi masyarakat terutama industri tahu di Kabupaten Bandung dan Subang.
4
Menyediakan sumber mikroorganisme anaerob selektif yang dapat menguraikan limbah cair tahu menjadi biogas secara optimal sehingga dapat membantu industri tahu dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
5
Meningkatkan
keuntungan
pengrajin
tahu
dengan
berkurangnya biaya bahan bakar. 6
Memberi technical- assistant kepada UMKM tahu di Jawa Barat dalam membangun industri tahu yang ramah lingkungan.
Metodologi
:
Studi banding ke beberapa industri tahu di Bandung dan Subang Identifikasi masalah pencemaran lingkungan di lokasi industri tahu dan alternatif pemecahan masalahnya. Karakterisasi limbah cair tahu di lokasi industri tahu Penentuan Lokasi Industri ( UMKM ) Tahu terpilih di kabupaten Bandung dan Subang. Pengadaan unit pengolah limbah Cair tahu menjadi biogas dan uji cobanya di Pusbang TTG. Pengembangan mikroorganisme anaerob selektif pengurai limbah tahu menjadi biogas dan uji cobanya di Pusbang TTG. Implementasi Unit Pengolah Limbah Cair Tahu menjadi Biogas di Bandung dan Subang. Implementasi mikroorganisme anaerob selektif pengurai limbah cair tahu menjadi biogas di Bandung dan Subang. Program pembinaan dan pendampingan di lokasi industri tahu terpilih Monitoring dan evaluasi kegiatan
Justifikasi
:
2 Peneliti di bidang lingkungan yang berpengalaman
dalam pengolahan limbah cair organik, teknologi biogas dan peralatan energi 2
Peneliti
di
bidang
mikrobiologi
yang
berpengalaman dalam isolasi mikroorganisme dan penguraian limbah organik. 2
Peneliti
di
bidang
teknik
mesin
yang
berpengalaman di bidang pengembangan biogas dan konservasi energi Calon mitra binaan sudah berpengalaman dalam mengembangkan teknologi biogas Masukan
:
6 peneliti , 3 teknisi Unit Digester Biogas Fasilitas Bengkel dan Laboratotium ( kimia dan mikrobiologi ) di Pusbang TTG Dana Rp. 150.000.000,Mitra kerja dari pengusaha tahu di Bandung dan Subang.
Keluaran
:
Implementasi di 2 UMKM tahu yang terbina di Subang dan Bandung. Prosiding Nasional ( 1 makalah ) Prosiding Internasional ( 1 makalah )
Hasil
:
Unit usaha tahu yang ramah lingkungan Unit / Instalasi Pengolah Limbah Cair tahu yang memproduksi Biogas Mikroba anaerob selektif pengurai limbah cair organik
Manfaat
:
Mengurangi
pencemaran
lingkungan
akibat pembuangan limbah cair tahu
Mengurangi beaya pembelian bahan bakar di industri tahu dengan pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar Membantu industri tahu dalam mengolah limbah organiknya dengan pemakaian starter mikroorganisme anaerob selektif yang mampu bekerja secara optimal, sehingga
limbah
mencemari
yang
lingkungan
berpotensi lebih
cepat
ditangani. Dampak
:
Peningkatan kesehatan masyarakat Peningkatan kualitas lingkungan di sekitar industi tahu Penurunan pencemaran lingkungan akibat dari kegiatan usaha tahu Peningkatan
pengetahuan
masyarakat
dalam menangani pencemaran dari limbah organik Berkurangnya masyarakat dengan lingkungan
konflik dengan
sosial
antara
pengusaha
menurunnya yang
tahu
pencemaran mengganggu
masyarakat. Daftar Pustaka
:
Anwar. 2005. Laju Produksi Biogas Pada Proses Pengolahan Limbah Cair Tahu dengan Menggunakan Anaerobic Baffled Reactor (ABR). FTP UGM. Yogyakarta Damanhuri,T.P., Halim,N. dan Nurtiono, S.
1997.
The
Role
of
Effluen
Recirculation in Increasing Efficiency of Anaerobic
and
Aerobic
Wastewatertreatment of Tofu Industry. ITB. Bandung Djarwanti, Sartamtomo, Sukani. 1994. Laporan Penelitian Pemanfaatan Energi dari Hasil Pengolahan Air Limbah Industri Tahu
dan
Tempe.
Departemen
Perindustrian RI. Semarang Henzen, M. and Harremoes, P. 1983. Anaerobic Treatment of Wastewater in Fixed Film Reactors-a literatur review. Water Science and Technology. Suryandono, AG. 2004. Identifikasi Laju Produksi Biogas pada Pengolahan Limbah Cair
Tahu
Menggunakan
Anaerobic
Baffled Reactor (ABR). Jurusan TIP FTP UGM. Yogyakarta Wagiman, Atris, S dan Jumeri. 2001. Optimasi Kebutuhan Limpur Aktif Untuk Proses Pengolahan Limbah Cair Pada Sentra Industri Tahu “Ngudi Lestari”. Lembaga Penelitian UGM. Jogjakarta Wagiman., Suryandono, Ag. 2004. Kajian Kombinasi Anaerobic Baffled Reactor (ABR) Dan Sistem Lumpur Aktif Untuk Pengolahan Limbah Cair Tahu. Lembaga Penelitian UGM. Jogjakarta