INFORMASI LOMBA INOVASI TTG SE – ACEH VIII TAHUN 2017
I.
Latar Belakang Otonomi daerah dan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
amanat
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Serta pasal 190 tentang melaksanakan
bahan
perumusan
kebijakan,
pelaksanaan
kebijakan,
standarisasi, bimbingan teknis, supervisi serta monitoring dan evaluasi bina pengelola teknologi tepat guna perlu dipahami sebagai peluang bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapat memberdayakan secara optimal potensi-potensi unggulan yang ada, termasuk potensi Grass Root Inovation (GRI) dari masyarakat yang tinggal di Perdesaan. Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Aceh dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 117 Tahun 2016, Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas,Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh Paragraf 7 Bidang Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna pasal 25 Bidang Kawasan, Sumber Daya Alam, dan Teknologi Tepat Guna merupakan Unsur Pelaksana Teknis di bidang Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam Mukim dan Gampong, pengembangan Kawasan Mukim dan Gampong, serta Pendayagunaan Pengembangan Teknologi Tepat Gunan
Pembangunan kawasan pedesaan yang merupakan perpaduan pembangunan antar desa melalui pendekatan partisipasif, dalam Pasal 80 dan 83 UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tersebut, menekankan pentingnya peranan pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mendorong terjadinya kemajuan ekonomi pedesaan dan Pasal 28 ayat 3 Seksi 1
Pendayagunaan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melakukan
Fasilitasi,
pemantapan,
pemanfaatan,
penerapan
dan
pengembangan serta Promosi Teknoogi Tepat Guna, melaksanakan Lomba Inovasi dan Gelar Teknologi Tepat Guna, menfalitasi hak kekayaan Inteklektual alat – alat Inovasi dan teknologi tepat guna, memfalisitasi dan melakukan pembinaan Posyantek dan Posyantekdes
Beranjak dari hal diatas maka diperlukan suatu wahana untuk menggali potensi sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif yang berada di Gampong yang mampu memberikan solusi atas permasalahan lokal. Sekaligus dapat mempertemukan antara kebutuhan pembangunan daerah dengan potensi unggulan setempat. Melalui kegiatan ini diharapkan akan terjadi akselerasi alih ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dari kreasi Pendayagunaan dan pengembangan inovasi baru ke dalam implementasinya di masyarakat. Masyarakat yang sedang berkembang berkaitan erat dengan kebutuhan inovasi TTG , yakni penemuan-penemuan baru baik itu berupa gagasan (ide-ide), tindakan (metodologi) atau peralatan baru (teknologi). Inovasi merupakan salah satu faktor untuk memperlacar terjadinya perubahan sosial, yang merupakan inti dari pembangunan masyarakat. Pengembangan TTG diorientasikan kepada kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam bentuk disain, fungsi dan manfaat dari suatu teknologi melalui suatu proses penelitian, pengkajian, uij coba dan fasilitas yang kesemuanya
itu
bermuara
pada
upaya
menciptakan
kondisi
yang
memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Masyarakat masih sering sulit membedakan perbedaan antara Invensi dan Inovasi. Menurut Pasek (2013), Invensi adalah pertemuan baru yang bermanfaat. Invensi baru dapat disebut sebagai inovasi jika invensi tersebut telah memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat luas (dalam konteks ekonomi). Inovasi lebih bernuansa industri dan munculnya inovasi harus didahului oleh invensi. Invensi dapat berupa ide 2
yang timbul dari pengamatan terhadap alam semesta, studi atau eksperimen, sedangkan inovasi memerlukan penelaahan yang luas dan mencakup inti disiplin ilmu termasuk ekonomi. Berikut ini adalah beberapa contoh invensi, dan inovasi serta penemuannya : Hukum Grafitasi Newton adalah invensi yang muncul dari pengamatan visual terhadap buah apel yang jatuh dan bulan yang mengorbit bumi. Invensi memberikan kontribusi terhadap dunia ilmu pengetahuan (invensi). Einstein
menemukan
invensi
teori
relativitas
dengan
cara
‘membayangkan’ apa yang terjadi seandainya berjalan bersama cahaya. Graham Ball menemukan invensi telepon dari ide yang ditulisnya pada secarik amplop bekas. Berdasakan amplop itu Bell mendapatkan hak paten telepon (inovasi). Uppershey menemukan invensi teleskop dengan menggabungkan dua lensa positif (kaca pembesar). Penemuannya ini dipatenkan tahun 1608, 300 tahun setelah ditemukannya kaca pembesar/kacamata (inovasi). Philo Farnsworth menemukan invensi mendapatkan inspirasi penemuan televisi ketika dia duduk di bukit sambil memandang petakan lahan pertanian (gandum) yang rapi. Inspirasi ini memunculkan ide untuk membuat tabung sinar kotada yang mengeluarkan barisan titik-titik gelapterang yang teratur. Pada waktu itu Farnsworth berumur berumur 14 tahun dan idenya baru terwujud setelah dia berusia 21 tahun (inovasi). Carison menemukan inovasi teknik Xerography karena didesak oleh kebutuhan untuk membuat copy dokumen (Carlson adalah seorang ahli hukum pembua dokumen paten). Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut TTG dalam konteks pemberdayaan masyarakat, merupakan pemicu pertumbuhan, pemanfatannya secara optimal akan mampu mewujudkan efesiensi ongkos produksi, memperbaiki proses dan mutu prodiksi, meningkatkan kapasitas dari nilai dan tambah produk usaha masyarakat dengan meminimalisir kerusakan lingkungan, sehingga dapat mensejahterakan, meningkatkan taraf hidup dan memberantas kemiskinan. 3
Hadirnya teknologi di desa, secara tidak langsung meningkatkan kemampuan memproduksi, memberikan nilai tambah pada komoditas lokal unggulan (local content), menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Tidak hanya itu saja, teknologi menciptakan kelompokkelompok usaha mandiri yang berkemampuan dalam mendorong kegiatan ekonomi produktif. Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna ini diharapkan dapat menjadi media terbuka masyarakat umum untuk berkreasi dan berinovasi di bidang teknologi (peralatan dan proses) khususnya yang terkait dengan 5 (lima) aspek strategis pemanfaatan teknologi tepat guna yaitu aspek pengolah pangan, aspek pemanfaatan energi baru dan terbarukan, aspek pengelolaan lingkungan, aspek penyediaan infrastruktur dan aspek pemampuan ekonomi (kerajinan dan ekonomi kreatif). Oleh karena itu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Provinsi Aceh atau dengan sebutan nama lain ditingkat kabupaten/kota bekerja sama dengan Lembaga/Dinas teknis terkait perlu mengadakan kegiatan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna dan TTG Unggulan. Selanjutnya setiap pemenang lomba tingkat provinsi Aceh akan diseleksi oleh Tim Penilai Provinsi untuk menentukan para Juara Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna dan Unggulan dan akan diikut serta pada lomba Tingkat Nasional
II. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Lomba Inovasi TTG 1. Maksud Maksud Pelaksanaan Lomba Inovasi TTG Se - Aceh dan adalah sebagai berikut : 1.1 Memberikan Pedoman bagi peserta Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna dalam mengikuti Lomba sesuai dengan azas , mekanisme dan kriteria penilaian yang telah di tetapkan. 1.2 Memberikan pedoman bagi para calon peserta Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna agar dapat mempersiapkan materi yang akan
4
diikutsertakan dalam Lomba sesuai dengan persyaratan dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan. 2. Tujuan Tujuan Pelaksanaan Lomba Inovasi TTG dan Ungulan adalah sebagai berikut: 2.1 Mendorong motivasi masyarakat untuk mengembangkan daya inovasi TTG
yang
mempunyai
prospek
dapat
dimanfaatkan
dan
didayagunakan dalam upaya meningkatkan dan pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif dan kreatif berbasis kepada potensi Sumber Daya Alam . 2.2 Menfasilitasi Peserta Lomba Inovasi TTG dalam upaya menjawab permasalahan
yang
dihadapi
masyarakat
setempat
dalam
mengoptimasi potensi unggulan daerah. 2.3 Menumbuh kembangkan kreatifitas
yang berbasis kepada daya
inovasi teknologi tepat guna masyarakat di Gampong,
guna
meningkatkan produktivitas dan mutu produk menghadapi persaingan global. III. Peserta dan Target 1. Peserta Masyarakat Umum yang memiliki
ide-ide inovatif baik itu kalangan
pelajar, mahasiswa, pekerja, akademis, petani dan masyarakat lainnya. 2. Target Lomba Inovasi TTG Se Aceh VIII tahun 2017 2.1. Terjaringnya hasil teknologi tepat guna baru yang inovatif dan unggulan sesuai dengan 5 (lima) aspek Prioritas TTG. 2.2. Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas hasil inovasi TTG peserta dan para pemenang Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna. 2.3. Terhimpunnya jenis-jenis TTG hasil inovasi dan Unggulan masyarakat, dunia usaha. Sekolah dan Perguruan Tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah dan swasta.
5
2.4
Terhimpunnya para inovator yang mampu menghasilkan produk teknologi dan metode/proses yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
IV. Asas Seleksi/Penilaian Lomba Pelaksanaan kegiatan penilaian Lomba Inovasi TTG dilandasi oleh asas-asas sebagai berikut: 1. Asas Keadilan: bahwa pelaksanaan penilaian harus memperhatikan asas keadilan, karena itu penilaian harus bebas dari kepentingan birokrasi, jabatan, kelompok atau golongan, berdasarkan suku, agama, ras, daerah, politik, dan lain-lain, tapi sepenuhnya didasarkan atas pertimbangan keadilan berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan pada Panduan Penilaian. 2. Asas
Akuntabilitas:
bahwa
pelaksanaan
penilaian
harus
dapat
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak terkait, karenanya penilaian dilakukan berdasarkan pada proses penilaian yang terbuka, objektif, dan jujur. 3. Asas Transparansi: bahwa pelaksanaan penilaian harus didasari oleh kepercayaan pada kemampuan melakukan penilaian secara objektif, dimana semua tahapan penilaian harus dilakukan secara transparansi dan terbuka. 4. Asas Independen: bahwa keseluruhan kegiatan pada proses penilaian harus dijamin bebas dari segala intervensi oleh pihak manapun demi menjaga independensi Tim Penilai Lomba Inovasi TTG. 5. Asas Keseimbangan dan Non Diskriminasi: bahwa pelaksanaan penilaian harus menjamin diberikan perlakuan yang sama dan non diskriminasi kepada semua peserta Lomba Inovasi TTG. 6. Asas Demokrasi: bahwa pelaksanaan penilaian harus menjamin diberikannya peluang yang sama pada semua peserta Lomba Inovasi TTG untuk berkompetensi dalam suasana yang demokratis.
6
7. Asas Penghargaan: pada prinsipnya kepada semua peserta diberikan penghargaan atas partisipasi yang diberikan pada pelaksanaan Lomba Inovasi TTG.
V. Jadwal Pelaksanaan dan proses lomba 1. Jadwal Pelaksanaan Lomba Inovasi TTG Se Aceh VIII Tahun 207 dilaksanakan mulai tanggal 11 Maret 2017 s.d 26 April 2017. Pendaftaran peserta paling lambat Pada Hari Jum’at tanggal 31 Maret 2017 Jam 16.45 Wib ( hari dan Jam kerja) NO.
TANGGAL PELAKSANAAN
URAIAN KEGIATAN TIM SELEKSI
KET.
1.
11 s.d 31 Maret 2017
Pendaftaran Kusesioner Usulan Lomba Inovasi TTG
2.
1 s.d 5 April 2017
Pelaksanaan Seleksi Penilaian berdasarkan kelengkapan administrasi dan analisis dokumen usulan TTG dan Penetapan 10 (sepuluh ) Nominasi
3.
8 s.d 12 April 2017
Pelaksanaan Klarifikasi Lapangan 10 (sepuluh) besar Nominasi Inovasi TTG
4.
24 s.d 25 April 2017
Pelaksanaan Presentasi akhir finalis 6 (enam) besar
2. Proses lomba 2.1. Pendaftaran Peserta Lomba Inovasi TTG SE – Aceh Tahun 2017 terbuka untuk Umum ( Perorangan atau Kelompok) 2.2. Kuesioner dan dokumen usulan Lomba Inovasi TTG diserahkan kepada Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Gampong Aceh cq. Bidang Kawasan, Sumber Daya Alam , Pendayagunan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna Jalan Tgk. Syech Mudawali No. E. 19 Telp.(0651) 26325 Fax. (0651) 2632. (
dapat diantar
langsung atau dikirim)
7
2.3. Panitia Penyelelenggara tidak mengembalikan dokumen yang tidak masuk Nominasi tetapi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) alat Teknologi Tepat Guna Tetap Milik Peserta 2.4. Tim Seleksi akan melakukan seleksi dokumen berupa kelengkapan persyaratan administrasi untuk ditentukan Peserta yang LOLOS pada tahap seleksi lanjutan. 2.5. Tim Seleksi lomba Inovasi TTG Se Aceh menetapkan 10 (sepuluh) besar Nominasi untuk diseleksi lanjutan. 2.6. Tim Seleksi melakukan klarifikasi dan verifikasi langsung ke lokasi Inovator pemilik alat yang masuk nominal 10 (sepuluh) besar. 2.7. Tim klarifikasi dan verifikasi akan Merakapitulasi hasil klarifikasi dan verifikasi hasil lapangan, Tim Seleksi dalam rapat pleno dan persentasi oleh tim seleksi memutuskan dan menetapkan 6 (enam) besar diundang ke Provinsi atau lokasi lokasi Gelar TTG se Aceh XII Tahun 2017 untuk dapat mempresentasikan inovasi TTG di hadapan Tim Seleksi. 2.8. Tim Seleksi mengusulkan pemenang Juara I, II, dan III serta Juara Harapan I, II, dan III untuk ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Aceh. 2.9. Juara Lomba Inovasi TTG tingkat Provinsi akan diumumkan pada saat pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna Se Aceh XII Tahun 2017 dan dikutsertakan sebagai peserta Pameran Gelar TTG See Aceh XII di Taman Pala Indah Tapak Tuan Aceh Selatan dan khusus Juara Pertama Lomba Inovasi TTG Se Aceh VIII akan mengikuti Lomba Inovasi TTG Tingkat Nasional dan diikutserta pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XIX di Palu Sulawesi Tengah VI.
Hadiah / Penghargaan 1. Kepada Para Pemenang (JuaraI, Juara II dan Jura III harapan I, Harapan II dan Harapan III) diberikan hadiah berupa a. Piala Tetap b. Dana Pembinaan 8
c. Plakat dan d. Sertifikat Juara 2. Jumlah Total Hadiah Rp. 57.000.000,3. Juara Pertama akan difalisitasi untuk mengikuti lomba Inovasi Tingkat Nasional dan diikutsertakan pada Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional di Palu Provinsi Sulawesi Tengah. VII . Demikian informasi Semoga Bermanfaat.
9