RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Rabu, 06 Juli 2011
- IPO, Atlas Resorces akan lepas 17% saham. - Moody’s pangkas rating utang Portugal. - CTRP dapat pinjaman Rp. 1,5 Triliun. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Aksi ambil untung investor setelah mengalami penguatan dalam beberapa sesi perdagangan membuat IHSG ditutup di teritori negatif. IHSG kemarin ditutup turun 29,39 poin (0,74%) ke posisi 3924,127. Pelaku pasar memanfaatkan minimnya insentif di pasar buat merealisasikan keuntungan terutama atas sejumlah saham big-caps seperti saham ASII, BBRI dan INDF yang dalam beberapa sesi perdagangan sebelumnya telah mengalami penguatan harga cukup tinggi. Sedangkan aksi beli terutama melanda saham-saham lapis dua, seperti KIJA dan CPIN. Kemarin investor asing masih mencatatkan nilai pembelian bersih Rp.80,17 miliar dengan nilai transaksi di Pasar Reguler mencapai Rp.3,32 triliun, relatif tipis dibandingkan rata-rata harian pekan kemarin sebesar Rp.3,73 triliun. Saat ini investor sedang mencermati perkembangan lebih lanjut dari data ekonomi AS dan Cina untuk memastikan proses recovery berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hari ini pergerakan saham masih dalam tren konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Namun apabila terjadi koreksi sifatnya hanya sementara dan relatif terbatas. Pelaku pasar akan kembali mengakumulasi saham-saham unggulan dengan melakukan buy on weakness terutama mengantisipasi keluarnya hasil kinerja paruh pertama tahun ini. Sementara tadi malam indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 0,1% dan harga minyak mentah kembali menguat dimana pagi ini telah mencapai USD97/barrel. Penguatan kembali harga minyak ini bisa memberikans entimen positif atas saham sektor energi terutama tambang batubara. IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak dalam rentang relatif tipis sekitar 20-30 poin dengan support ada di 3880-3900 dan resisten di 39503960. IHSG 3880 - 3960
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Moody's Pangkas Rating Utang Portugal Menjadi Junk. Moody's Investor Service memangkas peringkat utang Portugal di bawah level layak investasi (below investment grade). Moody's beralasan, Portugal memiliki kemungkinan untuk mengikuti langkah Yunani dalam mencari bailout tahap dua. Berdasarkan keterangan yang dirilis Moody's, peringkat obligasi pemerintah jangka panjang Portugal diturunkan menjadi Ba2 atau junk dari sebelumnya Baa1. Sementara, outlooknya pun negatif. (Kontan Online) IPO, Atlas Resources Bakal Lepas 17% Sahamnya. Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan perusahaan batu bara, PT Atlas Resources akan melakukan penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 17 persen sahamnya ke publik. Akan tetapi, belum diketahui kapan izin efektif akan diberikan karena masih dalam tahap evaluasi. Sementara yang berlaku sebagai penjamin emisi efeknya yaitu UBS dan Indopremier. (Okezone) Demi Efisiensi, LPPF Merger Dengan Meadow. PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) mulai mengambil langkah strategis. Emiten itu berniat melakukan merger dengan pemegang saham mayoritasnya, yaitu PT Meadow Indonesia. Seiring proses ini, kepemilikan saham Meadow di LPPF sebesar 98,15% akan beralih ke induknya: Asia Color Company Ltd (ACC) dan Meadow Asia Company Ltd (MAC). Nantinya, ACC akan akan mengempit 97,17% saham LPPF, sedangkan MAC kebagian 0,98% saham LPPF. Sedang porsi kepemilikan investor publik tetap 1,85%. Merger ini akan mengakibatkan MAC dan ACC mengalami penurunan porsi kepemilikan saham atau dilusi. Sebelumnya, MAC dan ACC memiliki saham Meadow masing-masing sebesar 99,99% dan 0,1%. Manajemen LPPF akan membawa rencana merger ini pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Agustus mendatang. (Kontan Online) CTRP Segera Dapat Pinjaman Sekitar Rp 1,5 Triliun. PT Ciputra Property Tbk (CTRP) sudah memasuki tahap akhir negosiasi untuk memperoleh pinjaman senilai Rp 1,5 triliun - Rp 1,7 triliun. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk penyelesaian proyek Ciputra World I di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Sebagaimana diketahui, proyek Ciputra World I merupakan superblok yang dibangun di atas tanah seluas 5,5 hektare. Superblok ini terdiri dari mal, Rafles Hotel, kondominium myHome, gedung perkantoran, apartemen servis, apartemen mewah Raffles Residences, dan Ciputra Artpreneur Centre. Pembangunannya sudah dimulai sejak 2008 dan diperkirakan rampung pada semester II 2012. (Kontan Online)
Belum Ada yang Minati Surat Utang Vallar Milik BUMI. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyatakan sampai saat ini belum ada calon pembeli untuk rencana penjualan convertible bonds (CB) yang didapat dari Bumi Plc (sebelumnya Vallar Plc). BUMI akan meminta persetujuan pemegang saham untuk rencana ini. Pertimbangan dan rencana perseroan atas CB yang diperoleh dari transaksi dengan Vallar Plc itu guna membayar kembali utang perseroan sehingga mengurangi utang sampai dengan 1x EBITDA. Perseroan juga mempertimbangkan kemungkinan dijualnya CB tersebut kepada kreditur sebagai pembayaran atas kewajiban perseroan yang ada saat ini. Saat ini, BUMI sedang dalam proses penjualan 20.854.263.529 saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) ke Vallar. Harga transaksi dipatok Rp 850 per lembar saham. Total dana yang bisa diraup oleh BUMI sebesar US$ 2,07 miliar, namun tidak dalam bentuk tunai, melainkan surat utang yang bisa dikonversi. CB ini dapat dikonversi 40 hari setelah penerbitan hingga 14 hari sebelum jatuh tempo. Berbeda dengan CB pada umumnya yang dapat dikonversi setelah jatuh tempo. Tenor CB ini 5 tahun 6 bulan atau jatuh tempo pada triwulan I-2017. (Detikcom) Panorama Raih Kredit Rp60,3 Miliar Dari Mandiri. PT Panorama Transportasi Tbk mendapatkan pinjaman berupa fasilitas kredit sebesar Rp60,3 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk guna pembelian armada baru tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian 100 unit armada Hyundai Starex Mover yang dipergunakan sebagai taksi premium dan pembelian 20 unit armada bus merk Mercedes Benz OH 1526 sebagai angkutan pariwisata. Jangka waktu pencairan kredit selama 12 bulan sejak penandatanganan kredit. Sedangkan jangka waktu fasilitas selama 72 bulan sejak penandatangan kredit dan pelunasan kredit selama 60 bulan sejak tanggal penarikan per batch termasuk enam bulan grace period (masa tidak membayar cicilan bunga dan pokok). (Bisniscom) Suspensi Saham MIRA & TRUB Belum Akan Dicabut. Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan melakukan suspensi (penghentian perdagangan sementara) terhadap PT Mitra International Resources TBK (MIRA) dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) lantaran ada permasalahan pada laporan keuangan daripada emiten itu sendiri. Untuk MIRA, suspensinya karena adanya disclaimer saja. Di sisi lain, untuk TRUB pihak BEI melakukan suspensi dikarenakan perseroan belum menyerahkan laporan keuangannya. (Okezone)
SAHAM PILIHAN BUMI 2925–3200. Vallar Plc (Bumi Plc) menambah kepemilikan sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan melakukan pembelian sebanyak 3,3% saham BUMI, sehingga kepemilikan Vallar di BUMI naik menjadi 32,1% dari sebelumnya 28,8%. Pembelian tersebut dibayar dengan saham Vallar sebanyak 11,73 juta saham. Dengan asumsi harga Vallar Plc di level 11,35 pound sterling per saham, itu berarti konversi tersebut setara dengan Rp.2713 per saham BUMI. Langkah ini dilakukan perusahaan investasi tersebut sebagai bagian dari peningkatan kepemilikan sahamnya di BUMI dari 25% menjadi 50%. Sebelumnya perseroan juga tengah melakukan proses penjualan 20,85 miliar saham Bumi Resources Minerals tbk (BRMS) yang dimilikinya ke Vallar dengan harga Rp.850 per saham yang dibayarkan dengan convertible bonds (CB) yang berasal dari Vallar Plc. CB ini dapat dikonversi 40 hari setelah penerbitan hingga 14 hari sebelum jatuh tempo. Tenor CB 5 tahun 6 bulan, jatuh tempo triwulan I-2017. Perseroan berharap CB ini bisa digunakan untuk membayar utangnya tahun ini yang ditargetkan berkurang sebanyak USD1 miliar dimana USD600 juta merupakan bagian utang ke China Investment Corp. (CIC). Sementara itu pihak BUMI optimis volume penjualan batubara pada kuartal kedua tahun ini akan menmebus 15 juta ton, mencapai USD1,35 miliar. Kemarin harga saham BUMI ditutup di Rp.2975. Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir saham BUMI bergerak konsolidasi dengan support di 2950 dan resisten di 3025. Pada harga Rp.2975, saham BUMI ditransaksikan pada PE 14x proyeksi laba 2011 sebesar USD0,025/saham. Harga BUMI tersebut masih lebih murah ketimbang saingannya ADRO yang saat ini ditransaksikan dengan PE 16,4x. Secara technical, harga saham BUMI masih bergerak konsolidasi dengan kisaran Rp.2950 hingga Rp.3025. Buy ketika break Rp.3025 dengan target harga di Rp.3200-Rp.3300 untuk jangka menengah.
SAHAM PILIHAN UNTR 24300-26000. Hingga paruh pertama tahun ini, penjualan alat berat United Tractors Tbk (UNTR) telah mencapai 4300 unit. Padahal tahun lalu saja penjualan alat berat UNTR setahun penuh hanya mencapai 5400 unit. Pencapaian ini membuat perseroan menargetkan penjualan alat berat tahun ini bisa mencapai angka 7000 hingga 7500 unit, atau bisa mencapai Rp.30 triliun. Untuk mendukung pencapaian penjualan alat berat tersebut, UNTR bekerjasama dengan Bank Permata Tbk menyediakan fasilitas pendanaan bagi pelanggan suku cadang dan servis alat berat UNTR dengan plafon fasilitas senilai Rp.100 juta hingga Rp.1 miliar. Selain peningkatan dari penjualan alat berat, katalis pertumbuhan kinerja perseroan di masa depan tentunya akan ditopang pula dari pengembangan bisnis tambang batubara dan kontraktor tambang yang dimilikinya. Perseroan saat ini juga tengah menyelesaikan akuisisi satu tambang batubara akhir Juli ini. Tambang batubara tersebut berlokasi di Kalimantan Tengah dengan cadangan batubara mencapai 50 juta ton dan memiliki kadar kalori antara 5.800 hingga 6.500 kilokalori. Produksi batubara perseroan tahun ini ditargetkan sebanyak 4,5 juta ton yang dihasilkan dari tambang Dasa Eka jasatama dan Tuah Turangga Agung. Tahun ini laba bersih anak perusahaan Astra tersebut diperkirakan akan tumbuh 26% mencapai Rp.4,9 triliun dengan perkirtaan EPS mencapai Rp.1403. Pada harga Rp.24950, saham UNTR ditransaksikan dengan PE 17,78x. Harga saham UNTR berpeluang ditrasaksikan dengan PE berkisar 19x hingga 23x merujuk pada harga historisnya yang pernah mencapai harga tertinggi di Rp.26600 setahun terakhir. Secara technical, harga saham UNTR telah menguat dalam beberapa sesi perdagangan terakhir sehingga berada pada area overbought. Harga saham UNTR berpeluang mengalami technical correction dengan level support pertama ada di Rp.24300 dan support kuat berikutnya di level Rp.23150. Sementara potensi penguatan akan tertahan pada resisten Rp.26000. Investor ritel disarankan melakukan pembelian apabila terjadi koreksi pada level supportnya. Maintain Buy.
Perhatikan : ASII 64000-66500 Sell INTP 16450-17100 Buy on Weakness KLBF 3475-3825 Sell on Strength TINS 2500-2650 Buy DOID 1020-1190 Buy ENRG200-215 Speculative Buy CPIN 2025-2250 Sell on Strength
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.