RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Selasa, 7 Juni 2011
- EXCL tunda pecepatan bayar utang. - BBNI dapat fasilitas pinjaman USD 50 juta. - KRAS bagi dividen Rp. 6 per saham. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Minimnya faktor penggerak pasar baik berasal dari bursa kawasan maupun domestik, membuat pelaku pasar lebih banyak menahan diri. Sementara investor asing lebih banyak melakukan penjualan ketimbang pembelian, dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp.251 miliar di tengah tipisnya nilai transaksi di Pasar Reguler yang hanya Rp.2,67 triliun. Kondisi ini membuat IHSG sulit bertahan di teritori positif. IHSG sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif dan ditutup dengan koreksi 9 poin ke posisi 3834,201. Penguatan rupiah terhadap dolar AS kemarin hingga Rp.8506/US$ belum banyak memberikan insentif di pasar. Tampaknya pasar masih menanti perkembangan lebih lanjut dari bursa global. Namun di sisi lain, pelaku pasar juga tidak banyak melakukan penjualan. Kondisi ini membuat pasar bergerak dalam rentang yang relatif sempit. Kemarin saham-saham tambang batubara banyak menjadi incaran investor. Sedangkan saham perbankan dan perkebunan cenderung dilepas. Hari ini perdagangan diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan masih melanjutkan pelemahan menyusul minimnya insentif positif di pasar. Tadi malam indeks Dow Jones kembali terkoreksi 0,5% ditutup di 12089,96. Pasar masih merisaukan prospek pemulihan ekonomi AS. Sedangkan harga minyak pagi ini telah turun ke USD98,71/barrel dipicu pelemahan Euro. Harga komoditas tambang logam juga masih bergerak turun seperti nikel yang ditransaksikan di USD22605/MT dan timah di USD26100/ MT. Tiadanya faktor positif dari pergerakan bursa global bisa memicu tekanan jual di pasar. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang sekitar 30 -50 poin dengan kecenderungan melemah. Resisten ada di 3855 dan support di 3780 IHSG 3780-3855
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Ekspor Karet Periode Januari-April 2011 Melesat 83,98 %. Nilai ekspor karet dan barang dari karet pada periode Januari-April 2011 menunjukkan peningkatan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor karet pada periode itu sebesar US$ 5,06 miliar. Nilai ini naik 83,98% dibandingkan periode Januari-April tahun lalu yang senilai US$ 2,75 miliar. Peningkatan nilai ekspor karet itu disebabkan oleh kenaikan harga karet internasional pada empat bulan pertama tahun ini. Harga karet internasional memang sedang tinggi-tingginya akibat ketimpangan pasokan dengan permintaan. Pasokan karet dari Thailand sebagai produsen terbesar karet dunia sempat terhambat akibat konflik politik dengan Kamboja. Banyak persediaan karet di sana yang seharusnya dikirim ke luar negeri terpaksa disimpan terlebih dahulu. Ini membuat pasokan karet dunia menipis. Di sisi lain, permintaan karet dari beberapa negara seperti China dan India terus meningkat. (Kontan Online) Krakatau Steel Bagi Dividen Rp6/Saham. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membagikan dividen tunai sebesar Rp6 per lembar saham atau setara dengan Rp94,65 miliar dari laba bersih 2010. Dividen tersebut akan dibagikan pada 15 Juli 2011. Selain itu, laba bersih sebesar Rp1,051 triliun atau 98,91 persen dari laba bersih tahun buku 2010 ditetapkan sebagai dividen. Di mana sebesar Rp956,49 miliar akan dibagikan dividen saham kepada pemegang saham pendiri. Lalu sebesar Rp10,62 miliar atau satu persen dari laba bersih 2010 akan dialokasikan untuk program kemitraan. Kemudian sebesar Rp500 juta ditetapkan sebagai cadangan wajib. Sementara sebanyak 0,04 persen dari laba berih sebesar Rp413,276 juta ditetapkan sebagai dana cadangan lainnya. Kemudian sebesar Rp21,253 miliar atau dua persen dari laba bersih 2010 dialokasikan untuk Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2011. Dalam RUPST kali ini juga telah disetujui pelaksanaan Program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) sejumlah sebanyak-banyak 315,5 juta lembar saham baru untuk melaksanakan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. (Okezone) XL Tunda Percepat Bayar Utang. Pt. XL Axiata Tbk (EXCL) menunda rencana percepatan pembayaran utang jangka panjang sedikitnya Rp. 500 miliar yang semula dijadwalkan pada kuartal II/2011 karena keterbatasan dana perseroan. Kemungkinan pembayaran utang itu akan dilakukan September atau kuartal III/2011. (Bisnis Indonesia)
BISI Bagi Dividen Rp10/Saham. PT BISI International Tbk (BISI) membagikan dividen tunai sebesar Rp10 per lembar saham atau sekira 20,91 persen dari laba bersih 2010 yaitu sebesar Rp30 miliar. Selain pembagian dividen tunai,pemegang saham perseroan juga telah menyetujui laporan keuangan tahun 2010 dimana laba bersih perseroan mengalami peningkatan sebesar 89 persen menjadi Rp143,5 miliar dari Rp75,8 miliar. Peningkatan laba bersih ini disebabkan oleh berkurangnya beban bunga sebagai akibat dari pelunasan hutang bank perseroan sebesar Rp151 miliar pada 2010. (Okezone) Penjualan CPO Sampoerna Agro Capai Rp602,78M. Penjualan CPO PT sampeorna Agro (SGRO) pada kuartal I 2011 mencapai 72,131 ton atau naik 87,% senilai Rp602,78 miliar. Untuk inti sawit mencapai 18.061 ton dari 9.689 ton atau naik 86,4% kenaikan ini senilai dengan Rp120,56 miliar atau naik 295,6%. Dengan demikian penjualan mencapai 759,2 miliar dari kuartal I 2010 sebesar Rp302,15 miliar atau naik 151,3%. Laba kotor naik Rp331,93 miliar dari Rp109,76 miliar atau naik 202,4%, untuk laba usaha mencapai Rp2481 miliar dati Rp64,2 miliar di kuartal I 2010atau naik 286,5%. Sementara untuk EBITDA menjadi 277,14 miliar dari Rp86,74 miliar atau naik 219,5% dan laba usaha mencapai Rp189,32 miliar dari Rp43,25 miliar atau 337,7%. Untuk kas bersih perseroan mencapai Rp275,44 miliar dari Desember 2010 atau naik 68,4% yang didukung dengan kasRp186,69 miliar dan isanya deposito dan utang bank. (Inilah.com) Wells Fargo Bank Kucuri BNI USD50 Juta. PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI) menandatangani perjanjian kerja sama bilateral loan senilai USD50 juta dengan Wells Fargo Bank NA. Fasilitas pinjaman dengan tenor dua tahun ini akan digunakan untuk memperkuat likuiditas valuta asing (valas) BNI serta memperbaiki komposisi pendanaan jangka pendek dan jangka panjang. Sebagai informasi Wells Fargo Bank NA merupakan salah satu dari empat bank terbesar dari sisi aset dan dua bank terbesar dari sisi kapiltalisasi pasar di AS. (Okezone) Japfa Jual Saham So Good. PT Ciomas Adisatwa, anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), telah menjual sebanyak 500.000 lembar saham yang ditempatkan di PT So Good Food (SGF) kepada Jupiter Food Pte Ltd dan Annona Pte Ltd. Jumlah saham ini merupakan gabungan antara saham perseroan sebanyak 427 lembar dan kepemilikan Ciomas 499.573 lembar yang terdapat di So Good. Transaksi penjualan ini sekitar US$4100 juta dan telah dibayarkan kepada Ciomas dan perseroan pada 31 Mei 2011. (Imq21)
SAHAM PILIHAN DEWA 101-120. Harga saham DEWA dalam dua bulan terakhir menguat hingga 59% dari Rp.68 awal April naik hingga Rp.108 pada penutupan kemarin. Harga sahamnya pada beberapa sesi perdagangan terakhir tertahan pada level resistensi di Rp.110. Volume transaksi hariannya dalam lima hari terakhir rata-rata mencapai 418,78 juta saham, meningkat dibandingkan rata-rata harian dalam tiga bulan terakhir yang hanya 151,47 juta saham. Meningkatnya volume dan harga dalam sebulan terakhir mengindikasikan meningkatnya animo pelaku pasar atas saham anak perusahaan Bakrie tersebut. Hal ini terutama dipicu perbaikan kinerja usahanya sepanjang kuartal pertama tahun ini. Perseroan sepanjang 1Q11 telah membukukan laa bersih USD7,82 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih menderita rugi bersih USD3,86 juta. Perolehan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan hingga hampir 55% (yoy) mencapai USD69,32 juta dibandingkan 1Q10 yang masih USD44,78 juta. Sedangkan beban usaha hanya meningkat 16,21% sehingga laba usaha mencapai USD13,83 juta dibandingkan periode yang sama 2010 yang masih menderita rugi usaha USD2,97 juta. Dengan asumsi kurs 1USD=Rp.8500 maka laba bersih per saham DEWA 1Q11 sebesar Rp.3,06. Dengan merujuk pada pencapaian laba 1Q11, maka EPS tahun ini diperkirakan mencapai Rp.12,24. Dengan harga Rp.108, maka saham DEWA hanya ditransaksikan dengan PE 8,82x, relatif murah ketimbang perusahaan sejenis seperti DOID yang saat ini ditransaksikan dengan 12x. Dengan asumsi PE 12x, saham DEWA berpeluang mencapai target Rp.140-Rp.150 per saham. Secara technical, harga saham DEWA apabila berhasil break Rp.110 akan berpeluang mencapai Rp.120. Sementara Support berada di Rp.95-Rp.100. Level harga pembelian terbaik apabila break Rp.110 atau setiap harga di bawah Rp.105. Untuk jangka panjang maintain Buy dengan target Rp.140. BUMI 3300-3650. Pada perdagangan kemarin, saham BUMI bergerak rebound menguat hingga 3% ditutup di Rp.3450. Secara teknis, level resisten di Rp.3425 kembali tertembus dengan support kuat ada di Rp.3300. Pelaku pasar kembali mengakumulasi saham produsen batubara terbesar di Indonesia tersebut. Volume transaksi sahamnya meningkat mencapai 130,16 juta saham dibandingkan volume hariannya dalam sepekan terakhir yang hanya 86,71 juta saham. Fase konsolidasi saham BUMI tampaknya akan berakhir, dan harga sahamnya berpeluang melanjutkan tren penguatannya. Target resisten berikutnya ada di Rp.3650. Peningkatan volume dan harga BUMI tersebut dipicu antisipasi pelaku pasar atas kinerja kuartal pertama 2011 yang rencananya segera diumumkan. Kinerja usaha BUMI diperkirakan akan tumbuh positif sejalan dengan peningkatan volume produksi dan penjualan dan harga jual rata-rata produk batubaranya serta pengurangan beban utang perseroan tahun ini. Pendapatan usaha BUMI pada 1Q11 diperkirakan mencapai USD1,12 miliar, tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar USD1,01 miliar. Dengan target volume penjualan batubara tahun ini tumbuh 10% mencapai 66 juta ton dibandingkan 2010 sebesar 60 juta ton, dan harga jual rata-rata USD80/ton, pendapatan BUMI tahun ini diperkirakan mencapai USD5,3 miliar, naik 20% dibandingkan tahun lalu sebesar USD4,4 miliar. Sedangkan laba bersih diperkirakan mencapai USD503 juta naik 62% dari 2010. EPS 2011 diperkirakan sebesar USD0,03 atau sekitar Rp.255 (kurs 1dolar=Rp.8500). Pertumbuhan laba Perhatikan : ADRO 2425-2600 BUMI tahun ini juga ditopang oleh rencana BUMI mengurangi jumlah utangnya BMRI 6900-7250 sebesar USD975 juta.Pada harga Rp.3450, saham BUMI ditransaksikan dengan BBRI 6050-6550 PE 13,5x, masih relatif lebih murah ketimbang saham ADRO yang saat ini ENRG 200-220 ditransaksikan dengan PE sekitar 16x pada harga Rp.2475. Untuk jangka menengah dan panjang tetap Maintain Buy dengan target harga Rp.4000, BHIT 220-265 mencerminkan PE sekitar 15,7x. Level harga terbaik melakukan pembelian di GGRM 44500-46000 Rp.3300-Rp.3375.
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.