RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Jumat, 09 September 2011
- HEXA bagi dividen USD 0,0205 per saham. - Anak usaha SSIA dapat pinjaman USD 32 juta. - Grup Pikko akuisisi 68,01% saham RODA. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Perdagangan saham kemarin berlangsung mixed dalam rentang konsolidasi. Pelaku pasar lebih banyak mengambil sikap wait and see mencermati perkembangan pasar. Sedangkan transaksi lebih tertuju pada saham lapis dua seperti sektor aneka industri, konsumsi, dan properti. Saham unggulan yang menopang penguatan indeks adalah perbankan seperti BMRI dan BBRI. Ini sebagi reaksi positif pasar atas kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan tingkat bunga acuannya pada level 6,75% menyusul relatif terkendalinya tingkat inflasi hingga Agustus lalu sebesar 4,79% (yoy), masih sejalan dengan target inflasi tahun ini sekitar 5%-6%. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat bunga acuannya pada level saat ini hingga akhir tahun ini. IHSG kemarin ditutup hanya menguat tipis 3,957 poin di level 4005,390 setelah bergerak naik turun dalam rentang konsolidasi sekitar 43 poin. Sementara tadi malam indeks DJIA di Wall Street kembali melemah 1% setelah pelaku psar disana kecewa atas pidato Gubernur The Fed yang belum secara gamblang menjelaskan langkah The Fed dalam melawan perlambatan pertumbuhan yang terjadi di AS. Sedangkan pelaku pasar berharap adanya langkah stimulus lanjutan yang dikeluarkan The Fed. Mencermati masih berfluktuasinya pasar saham global, hari ini perdagangan saham diperkirakan masih akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. IHSG diperkirakan masih memiliki ruang menguat namun terbatas terutama dipicu sahamsaham lapis dua seperti sektor industri dasar, properti, dan konsumsi. IHSG akan bergerak dalam rentang sekitar sekitar 30-50 poin dengan support di 3970 dan resisten di 4060. IHSG 3970-4060
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Waspada Krisis, BI Rate Ditahan 6,75%. Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan BI Rate di level 6,75%. Kebijakan diambil di tengah ketidakpastian situasi sistem keuangan dan ekonomi global. BI mengambil respons suku bunga serta bauran kebijakan moneter dan makro prudensial dengan mengutamakan sasaran inflasi 5% plus minus 1% di 2011 dan 4,5% plus minus 1% di 2012. Dalam rangka mendorong kegiatan pasar uang antar bank (PUAB) di tengah derasnya arus likuiditas dalam negeri, maka BI memperlebar batas bawah koridor suku bunga operasi moneter yang semula 100 bps jadi 150 bps di bawah BI rate. (Detikcom) HEXA Bagi Dividen USD17,2 Jt. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) telah menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2010 sejumlah USD17,2 juta atau USD0,0205 per lembar saham untuk dibagikan sebagai dividen tunai. Dividen tunai tersebut akan dibagikan pada tanggal 17 oktober 2011. Pembagian dividen tunai tersebut merupakan 40 persen dari laba bersih 2010 yang mencapai USD43,107 juta. Selain itu, sebesar USD500 ribu digunakan sebagai dana cadangan dan sisanya seebsar USD25,345 juta dilaokasikan sebagai laba ditahan. (Okezone) Dian Swastatika Lepas Saham di GEMS & Jual Aset. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) tampaknya membutuhkan banyak dana segar. Alhasil, perseroan akan melepas sebagian kepemilikannya di PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), juga menjual asetnya yang tidak terpakai (idle asset). DSSA akan melepas sebanyak 1,764 miliar saham setara dengan 30 persen saham GEMS kepada GMR Singapura. Harga pembelian saham, nantinya, akan dihitung berdasarkan harga yang terjadi dalam penawaran umum GEMS, dikalikan jumlah saham yang dibeli secara Conditional Share Purchase Agreement (CSPA), dengan hukum negara Singapura. Adapun penutupan rencana transaksi direncanakan dilakukan dalam 135 hari terhitung tanggal penandatanganan CSPA pada 11 Agustus 2011. Penyelesaian jual beli akan dilaksanakan melalui mekanisme crossing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di sisi lain, DSSA juga akan menjual sejumlah tanah dan bangunan yang tidak digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan (idle asset) yang terletak di Jalan H Juanda Raya nomor 37-38. Rencana transaksi ini, lanjutnya, akan meningkatkan arus kas dan lukuiditas perseroan. Nilai rencana transaksi ini disepakati dengan harga Rp129 miliar. Di mana beban pajak ditanggung oleh masing-masing pihak. Bertindak sebagai pembeli adalah PT Sinar Mas Teladan (SMT). (Okezone)
Anak Usaha Perhotelan SSIA Mendapat Kredit Dari BCA. Lini bisnis hotel PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) semakin berkembang. Anak usaha SSIA yang menjalankan bisnis hotel, PT Suryalaya Anindita International mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Central Asia (BCA) senilai US$ 32 juta dan Rp 117 miliar. Kredit dengan tenor selama delapan tahun tersebut digunakan Suryalaya untuk refinancing alias pelunasan utangutang yang lama. Peruntukan lainnya adalah membiayai renovasi hotel yang dimiliki Suryalaya, terutama Hotel Gran Melia, Jakarta. Untuk mendapatkan pinjaman ini, Suryalaya menjaminkan hak tanggungan atas tanah dan bangunan Gran Melia Jakarta. Selain itu, Suryalaya juga menjamin dengan gadai atas seluruh kepemilikan SSIA dan PT Lumbung Sumber Rejeki terhadap Suryalaya. SSIA memiliki 53,7% saham di Suryalaya. (Kontan Online) Grup Pikko Akuisisi Royal Oak Rp. 2 Triliun. Grup Pikko mengakuisisi 68,01% saham PT. Royal Oak Development Asia Tbk (RODA). Nilai traksaksinya mencapai Rp. 2,06 triliun atau pada harga Rp. 225 per saham. Tujuan pembelian mayoritas saham RODA sebagai langkah strategis bagi Grup Pikko untuk mengembangkan bisnis properti khususnya hunian di perkotaan. (Investor Daily) November, Kuasi Reorganisasi TFCO. Awalnya PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) menargetkan kuasi reorganisasi September, namun ditunda hingga akhir November nanti. Perusahaan akan menggunakan laporan keuangan per akhir Juni 2011 sebagai dasar kuasi reorganisasi. Saat ini, laporan keuangan tersebut sudah selesai diaudit. Dalam proses kuasi tersebut, TFCO akan melakukan revaluasi aset untuk menghapus defisit. Defisit tersebut merupakan akumulasi kerugian selama sepuluh tahun, yang mencapai US$ 200 juta. Setelah proses kuasi selesai, rencananya TFCO akan mulai membagikan dividen pada tahun depan. Tahun ini TFCO menargetkan bisa memperoleh laba bersih US$ 11 juta. Sementara di sepanjang 2010 lalu, laba bersih perseroan ini mencapai US$ 10,82 juta. Hingga kuartal pertama tahun ini, penjualan TFCO mencapai US$ 111,81 juta, atau naik hampir 50% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 74,57 juta. Sedang laba bersih perusahaan pada tiga bulan pertama 2011 lalu mencapai US$ 13,37 juta. Jauh naik dibanding laba bersih di kuartal satu 2010, di mana perusahaan mengalami rugi sebesar US$ 5,2 juta. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN TBLA 680–730. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2011 sebesar Rp.20 per saham. Cum dividen tanggal 28 September 2011 dan pembayaran tanggal 11 Oktober 2011. Hingga paruh pertama 2011 (1H11) laba bersih perseroan mencapai Rp.310,55 miliar dengan EPS Rp.65,55. Jumlah dividen interim tersebut mencapai 30% dari laba semester I 2011. Laba perseroan tersebut melonjak 259% dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.86,48 miliar. Lonjakan pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang kenaikan pendapatan bersioh 72% mencapai Rp.2,07 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.1,21 triliun. Kemarin harga sahamnya ditutup di Rp.710. Pada harga tersebut dengan jumlah dividen interim Rp.20, maka dividen yield yang diperoleh mencapai 2,8%, relatif menarik bagi investor. Berdasarkkkan pencapaian paruh pertama 2011, saham perseroan saat ini ditransaksikan dengan PE 5,4x, jauh lebih murah ketimbang PE sektornya sebesar 10,2x dan PE historisnya sebesar 7,7x. Harga sahamnya awal Agustus lalu sempat mencapai Rp.790 (1/8) dan secara technical saat ini memiliki level support di 680 dan target resisten di 730. Buy on Weakness SMCB 2000-2150. Pergerakan harga saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) kemarin berhasil menguat ke level 2100 di tengah pergerakan pasar yang masih berfluktuatif. Penguatan ini mengkonfirmasi terjadinya pembalikan tren dari bearish menjadi bullish, sebagaimana terlihat dari harga sahamnya yang sudah berada di atas MA50. Penguatan harganya terbuka menuju target resisten sederhana di 2150 dengan support ada di 2000. SMCB dalam waktu dekat akan membagikan dividen interim sebesar Rp.23/saham dengan tanggal cum 12 september dan pembayaran 29 September 2011. Mei lalu perseroan juga telah membagikan dividen sebesar Rp.23 per saham untuk tahun buku 2010, setelah kuasi reorganisasi efektif. Pada harga 2100, dividen yield relatif kecil sebesar 1,09%. Sepanjang paruh pertama 2011, laba bersih SMCB mencapai Rp.456,87 miliar, naik 23,35% dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.370,37 miliar. EPS sebesar Rp.12,91. Tahun ini laba bersih ditargetkan mencapai Rp.915 miliar, Perhatikan : tumbuh 10,45% dari tahun sebelumnya. Pada harga Rp.2100, saham INTA 800-850 Buy on Weakness SMCB ditransaksikan dengan PE 17,6x dan EV per ton kapasitas EXCL 5300-5700 Sell on Strenth sebesar USD189,85. Secara historis harga saham perseroan HRUM 8700-9450 Buy on Weaknes ditransaksikan pada PE sekitar 20-21x. Dan harga saham SMCB saat BMRI 7100-7550 Sell on Strength ini tergolong murah bila dibandingkan dengan biaya pembangunan MNCN 1090-1170 Sell on Strength pabrik semen baru yang saat ini berkisar sebesar USD300/ton HEXA 8100-8500 Buy on Weakness kapasitas. Untuk jangka panjang, setahun ke depan, target harga BKSL 280-320 Trading Buy sahamnya akan mencapai Rp.2900 dengan asumsi PE 20x proyeksi laba 2012. Buat pemain jangka pendek akumulasi di saat terkoreksi. Buat investor jangka panjang tetap Maintain Buy.
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Jl. The Centro Metro Broadway Blok A No. 28 Lt. 2 Jakarta Utara Telp : (+62 21) 30010315 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056 Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.