RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Rabu, 11 Mei 2011
- INTP bagi dividen Rp. 263 per lembar saham. - IPO Salim Ivomas Rp. 1060 - 1700. - AKRA bagi dividen Rp. 2 per saham. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Pasar saham Indonesia kemarin didomimasi transaksi saham lapis dua dan tiga terutama dari grup Bakrie. Sementara saham unggulan yang berhasil rebound adalah ASII, BMRI, dan BBRI. Sejumlah isu individual yang terkait dengan rencana aksi korporasi emiten menjadi pemicu pembelian atas saham-saham tersebut. IHSG kemarin ditutup naik 15 poin di posisi 3800,520. Sepanjang perdagangan kemarin IHSG hanya bergerak dalam rentang relatif sempit hanya 19 poin. Ini menandakan pasar cenderung konsolidasi dan pelaku pasar lebih banyak menahan diri menunggu perkembangan lebih lanjut terkait dengan sejumlah isu yang berpotensi meningkatkan resiko pasar, seperti kenaikan harga minyak yang kembali di atas USD103/ barrel, krisis utang Yunani yang memburuk dan kebijakan China yang diperkirakan akan kembali mengetatkan likuiditasnya. Asing kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.336 miliar di tengah nilai transaksi di Pasar Reguler sebesar Rp.3,72 triliun. Hari ini perdagangan diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi. Aksi ambil untung berpeluang terjadi apabila penguatan tidak mampu menembus level resisten IHSG di 3845. Sementara tadi malam indeks Dow Jones di Wall Street kembali melanjutkan penguatannya, ditutup naik 75,68 poin (0,6%). Penguatan ini dipicu keluarnya data ekonomi China yang positif dan kenaikan harga sejumlah komoditas. Surplus perdagangan China mencapai USD11,4 miliar, empat kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Hari ini penguatan masih berpotensi terjadi dengan aksi beli akan tertuju pada saham pertambangan, perbankan dan saham-saham lapis dua seperti sektor properti dan pendukungnya. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 30 poin. IHSG 3785-3845
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
* 9 Mei 2011
BERITA TERKINI
Neraca Pembayaran RI Surplus US$7,7 Miliar. Neraca Pembayaran Indonesia pada kuartal I/2011 mencatat surplus US$7,7 miliar. Baik transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial memberikan kontribusi positif terhadap surplus tersebut. Sejalan dengan surplus itu, jumlah cadangan devisa pada akhir kuartal I/2011 bertambah menjadi US$105,7 miliar atau setara dengan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Namun, berdasarkan data terakhir, jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2011 tercatat sebesar USD113,8 miliar. (Bisnis.com) PDB Kuartal I di Bawah Ekspektasi. Pemerintah menyatakan realisasi pertumbuhan ekonomi nasional yang menembus level 6,5% pada kuartal I/2011 sebenarnya di bawah ekspektasi dunia internasional. Beberapa lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 6,6% hingga 6,7%. Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut sudah menunjukkan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, pertumbuhan tersebut bisa digenjot dengan memaksimalkan belanja pemerintah. (Bisnis.com) IPO Buana Listya Raih Pernyataan Efektif. PT. Buana Listya Tama Tbk (BULL) mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam LK untuk menggelar penawaran umum perdana saham. Dengan memperoleh pernyataan efektif tersebut, Buana Listya akan melangsungkan penawaran umum saham pada 12,13 dan 16 Mei 2011. Sedangkan pencatatan perdana di BEI dijadwalkan pada 23 Mei 2011. (Investor Daily) IPO, Salim Ivomas Banderol Harga Rp1.060Rp1.700/Saham. Anak usaha Indofood, PT Salom Ivomas Pratama menawarkan 3,16 miliar lembar sahamnya, setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran sebesar Rp1.060Rp1.700 per saham. Rencananya, saham perseroan akan listing pada 9 Juni 2011 mendatang. Sham yang akan diterbitkan tersebut adalah saham baru yang berasal dari portapel perseroan dengan nilai nominal Rp200 per saham. Adapun range PE ratio dari penawaran umum saham perdana sebanyak 10-16 kali. Dana hasil IPO ini akan dipergunakan perseroan untuk membayar utang bank sebesar 40 persen, lalu sebanyak 50 persen dialokasikan untuk membiayai divisi perkebunan untuk program penanaman baru dan pemeliharaan tanaman, pembangunan fasilitas pengolehaan termasuk sarana dan prasarana. (Okezone)
Indocement Bagi Dividen Tunai Rp263/Saham. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membagikan dividen tunai sebesar Rp263 per lembar saham. Dividen tersebut merupakan 30 persen dari laba bersih 2010 yaitu Rp968,163 miliar di mana laba bersih yang dicapai perseroan pada tahun buku 2010 ini mencapai Rp3,224 triliun. Sementara itu, sebanyak Rp25 miliar akan digunakan perseroan sebagai dana cadangan selain itu Rp2,231 triliun akan digunakan sebagai laba ditahan. (Okezone) AKR Corporindo Bagi Dividen Total Rp 32 per Lembar. PT AKR Corpoarindo Tbk (AKRA) membagikan dividen Rp 32 per lembar, atau setara dengan Rp 122,289 miliar. Dividen interm telah dilakukan pada 28 Oktober 2010 lalu sebesar Rp 30 per lembar, atau setara dengan Rp 113,788 miliar. Sisanya, Rp 2 per lembar saham dibagi usai penetapan tanggal daftar pemegang saham (recording date) pada 6 Juni 2011. Sisa perolehan laba digunakan untuk dana cadangan, serta sebagai laba ditahan Rp 188,426 miliar. (Detikcom) Volume Penjualan INTP Tumbuh 10% Di Kuartal I 2011. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menaikkan target pertumbuhan volume penjualan dan pendapatan tahun ini. Jika sebelumnya perseroan mematok target 5%-8%, maka tahun ini INTP optimistis bisa mencapai di atas 10%. Optimisme INTP ini setidaknya didasarkan pada pencapaian kuartal pertama 2011. Total volume penjualan hingga akhir Maret 2011 tumbuh 10,3% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi 3,482 juta ton. Naiknya volume penjualan ikut mendongkrak pendapatan bersih di kuartal pertama 2011 sebesar 15,5% menjadi Rp 2,94 triliun. Laba bersih INTP selama tiga bulan pertama tahun 2011 tercatat sebesar Rp 865 miliar atau naik 10% dibandingkan periode sama tahun 2010. (Kontan Online) Adaro Lunasi Utang USD 357 Juta. PT. Adaro Energy Tbk melunasi utang penyertaan sahamnya di proyek IndoMet Coal dengan mengucurkan dana USD 357,77 juta atau sekitar Rp. 3,2 triliun pada kuartal I/ 2011. Dana dari ADRO mengalir sebagai investasi ke tujuh perusahaan asosiasi hasil patungan Adaro dengan BHP Billiton yang memiliki 75% saham sisanya. (Bisnis Indonesia)
SAHAM PILIHAN PTBA 21300-23000. Kemarin harga saham PTBA rebound tipis ke Rp.21850. Harga saham PTBA sepanjang tahun ini sempat ditransaksikan pada level tertinggi di Rp.26000 pada awal tahun ini. Merujuk pada harga tersebut, harga saham PTBA saat ini telah terdiskon 16%. Tahun ini kinerja usaha perseroan diperkirakan akan tumbuh signifikan setelah tahun lalu mengalami penurunan laba hingga 26,37% akibat turunnya harga jual rata-rata batubara PTBA. Pertumbuhan kinerja PTBA tahun ini ditopang oleh keberhasilan PTBA menaikkan harga jual rata-rata batubaranya dengan para pelanggan utamanya seperti PLN. Ini sudah mulai tercermin dari pencapaian kinerjanya pada kuartal pertama tahun ini (1Q11). PTBA sepanjang kuartal pertama tahun ini (1Q11) membukukan pertumbuhan laba bersih 104% mencapai Rp.760 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 (1Q10) sebesar Rp.373 miliar. Dengan merujuk pada pencapaian 1Q11, laba bersih tahun ini berpotensi mencapai Rp.3 triliun atau naik sekitar 51% dari tahun lalu. Laba bersih 1Q11 perseroan ditopang pertumbuhan penjualan bersih sebesar 30% mencapai Rp.2,31 triliun. Sedangkan harga pokok penjualan turun 0,32% sehingga laba kotor naik hampir 76% mencapai Rp.1,24 triliun dengan marjin naik 53,71% naik dari 39,66%. Pertumbuhan penjualan sepanjang 1Q11 ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata batubara sebesar 25,7% mencapai Rp.746.800 dari 1Q10 sebesar Rp.593.900. Sedangkan volume penjualan batubara PTBA mencapai 3,10 juta ton, turun 3,13% dari periode yang sama 2010 sebanyak 3,20 juta ton. Tahun ini perseroan menaragetkan volume penjualan mencapai 16,8 juta ton naik 29,7% dari tahun lalu sebanyak 12,95 juta ton. Tahun ini penjualan perseroan diperkirakan mencapai Rp.11,74 triliun, tumbuh 48,5% (yoy). Peningkatan penjualan ini terutama ditopang kenaikan harga jual rata-rata batubara perseroan tahun ini sebesar 21%. Penjualan batubara PTBA 68% tertuju pada pasar domestik dengan pelanggan utama PLN. Perseroan baru-baru ini berhasil menyepakatai kenaikan harga jual rata-rata batubaranya dengan PLN sebesar 21% (yoy) mencapai Rp.777.000/ton. Tahun lalu harga jual batubara perseroan rata-rata Rp.612.366/ton untuk pasar domestik dan USD67,5/ton untuk pasar ekspor. Saat ini saham PTBA ditransaksikan dengan PE 14,01x proyeksi laba bersih 2011 dengan EPS diperkirakan Rp.1559,03. Secara historis tahun lalu harga saham, PTBA rata-rata ditransaksikan dengan PE 20,7x. Pada rasio PE 20,7x, harga saham PTBA berpeluang mencapai Rp.32200. Maintain Buy.
SAHAM PILIHAN ASRI 280-320. Harga saham Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) kemarin ditutup naik Rp.5 di Rp.295. Secara technical level resisten ASRI ada di Rp.305, dan apabila tertembus akan menuju Rp.320. Sedangkan support level ada di Rp.275-Rp.280. Tahun ini perseroan mengalokasikan dana sekitar Rp.3 triliun untuk akuisisi dan pengembangan sejumlah proyek properti yang dimilikinya. ASRI berencana ekspansi properti ke sejumlah daerah di luar Jawa. Tahun lalu ASRI membukukan laba bersih Rp.290,48 miliar naik 221% dari tahun sebelumnya dengan marjin mencapai 38% naik dari 23% tahun 2009. Hingga kuartal pertama tahun ini ASRi membukukan penjualan pemasaran Rp.471 miliar. Tahun ini pendapatan perseroan ditargetkan mencapai Rp.1,37 triliun tumbuh 79% dari tahun lalu. Laba bersih diperkirakan mencapai Rp.472,86 miliar tumbuh 63% dari tahun sebelumnya sebesar Rp.290,48 miliar. EPS proyeksi 2011 sebesar Rp.26,46. Pada harga Rp.295, saham ASRI ditransaksikan dengan PE 11,15x sedangkan rasio nilai bukua (PBV) sebesar 2,05x. Sektor properti merupakan salah satu sektor yang diuntungkan dengan laju inflasi yang rendah dalam dua bulan terakhir sehingga BI diperkirakan masih akan menahan tingkat bunganya pada level saat ini sebesar 6,75%. Pada rasio PE pasar sekitar 15x harga saham ASRI berpeluang mencapai Rp.400 untuk jangka menengah dan panjang. Buy
Perhatikan : BMRI 6950-7350 BBRI 5950-6350 BNBR 73-84 INTP 16350-17100 ENRG 165-185 DOID 1230-1300
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.