RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Senin, 25 Juli 2011
- AKRA bayar dividen Rp. 200 per saham. - Laba ELTY naik 100%. - CMNP akan private placement 10% saham. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin kembali mencapai rekor tertinggi baru menembus level 4100, yakni di 4106,822 menguat 38,749 poin atau 0,953%. Penguatan ini terutama ditopang oleh saham-saham sektor aneka industri, manufaktur dan infrastruktur. Selama sepekan IHSG menguat 2,08% dan ini merupakan penguatan selama lima pekan berturut-turut. Bila dilihat sejak awal tahun ini, IHSG telah mengalami kenaikan 10,89%. Penguatan ini membuat bursa saham Indonesia tercatat sebagai bursa yang berkinerja terbaik di kawasan Asia Pasifik sepanjang tahun ini. Arus dana asing yang terus mengalir ke pasar domestik menjadi salah satu faktor utama penguatan IHSG. Sepanjang tahun ini hingga pekan ketiga Juli nilai pembelian bersih asing mencapai Rp.22,37 triliun di pasar saham. Seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar domestik, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang tahun ini hingga akhir pekan kemarin menguat sekitar 5% di posisi Rp.8527/US$ dari posisi akhir 2010 yang masih ditransaksikan di Rp.8978/US dolar. Perkembangan positif di pasar keuangan tersebut mencerminkan iklim investasi di Indonesia semakin kondusif bagi pelaku pasar. Tingkat return yang menarik dan resiko yang relatif rendah membuat investor tertarik menanamkan dananya di Indonesia. Di pasar saham ini ditopang dengan kinerja emiten yang mencatatkan pertumbuhan laba yang kuat. Sementara resiko pasar terutama yang bersumber pada perkembangan pasar global seperti persoalan krisis utang di kawasan Uni Eropa dan persoalan kenaikan paguh utang AS dinilai bersifat sementara. Untuk perdagangan hari ini, diperkirakan pergerakan indeks komposit akan cenderung konsolidasi. IHSG yang relatif tinggi mencapai di atas 4100 membuat pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung. Namun apabila terjadi koreksi, sifatnya sementara dan terbatas, untuk melanjutkan penguatan berikutnya. Beberapa saham lapis dua dan tiga seperti yang bergerak di sektor energi dan pertambangan masih berpeluang menguat. Ini ditopang harga minyak mentah yang mencapai USD99,81/barrel. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran resisten di 4100 hingga 4150. Sedangkan level support ada di kisaran 3980 hingga 4010. IHSG 4010-4150
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Citra Marga Siap Lepas Saham Baru. PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) berencana melakukan penawaran umum terbatas tanpa hak memesan efek terlebih dahulu 10% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh. CMNP akan meminta persetujuan dari para pemegang saham pada RUPSLB 10 Agustus 2011. Pada semester I/2011 CMNP telah mencatat laba bersih yang belum diaudit sebesar Rp. 170 miliar, naik 14,09% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 149 miliar. (Bisnis Indonesia) AKRA Bayar Dividen Interim Kedua Senilai Rp 200 per Saham. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim II senilai Rp 764,309 miliar, atau setara Rp 200 per saham. AKRA menyepakati pembagian dividen interim ini pada 21 Juli 2011. Dana tersebut diambil dari laba bersih perseroan tahun 2010. Dividen interim II ini akan diperhitungkan sebagai bagian dari dividen tunai (final) yang akan dibagikan berdasarkan RUPS Tahunan yang akan datang. Pembagian dividen interim ini juga didasarkan pada kondisi keuangan perseroan hingga akhir semester pertama 2011, yang mencatat total ekuitasnya senilai Rp 3,916 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sejumlah Rp 1,651 triliun, dan laba bersih tahun berjalan sekitar Rp 1,958 triliun. Perseroan berencana membayarkan dividen interim II ini pada 8 September 2011. Adapun, batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi hingga 22 Agustus 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai hingga 25 Agustus 2011. (Kontan Online) Chandra Asri Jajaki Kerja Sama Dengan Vopak Singapura. Perusahaan petrokimia nasional, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan Vopak Singapura untuk membangun terminal LPG. Dana investasi ditaksir sebesar USD150 juta dengan kapasitas terminal satu juta ton per tahun. Dirancang rampung pada 2015. Dalam kerja sama ini, TPIA hanya posisi minoritas, dengan porsi investasi USD11 juta-USD12 juta, termasuk untuk pengadaan lahan. Selain itu TPIA mengalokasikan dana investasi sekitar USD567 juta untuk melakukan ekspansi sejumlah proyek. TPIA menargetkan proyek-proyek itu bisa rampung lalu beroperasi komersial pada 2013-2015 mendatang. Untuk jangka pendek, TPIA melakukan konstruksi pembangunan pabrik Butadiene dan Butene1 pada Juni dan akhir 2011. Rencananya, pabrik Butadiene yang berkapasitas 100 ribu ton itu akan berproduksi komersial Juni 2013 dan Butene-1 di 2014. (Okezone)
Tengah Tahun, Laba ELTY Melesat 100%. Langkah PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mencapai target kinerjanya semakin ringan. Sepanjang semester pertama, emiten yang dikendalikan Bakrie Grup tersebut menikmati pertumbuhan kinerja. ELTY mencetak penjualan senilai Rp 1,04 triliun untuk paruh pertama tahun ini. Itu berarti penjualan meningkat hingga 94,4% daripada nilai di periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 537,5 miliar. Kenaikan laba bersih ELTY lebih tinggi lagi, yaitu 100,2%, dari Rp 63 miliar menjadi Rp 126,1 miliar. Kenaikan pendapatan berkelanjutan alias recurring income turut mendongkrak kinerja ELTY. Kontribusinya di semester pertama mencapai Rp 290,7 miliar atau naik 180% dari tahun lalu. (Kontan Online) Semester I, Elnusa Raih Kontrak USD170,5 Juta. PT Elnusa Tbk (ELSA) memperoleh kontrak baru hingga bulan Juni 2011 mencapai USD170,5 juta atau hampir 50 persen dari target pencapaian tahun 2011 ini yang sebesar USD330,5 juta. Kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak seismic sebesar USD107 juta lalu drilling sebanyak USD25 juta dan oil fuel sebanyak USD38 juta. Jumlah kontrak keseluruhan yang diperoleh pada tahun 2011 ini adalah sebanyak USD303,2 juta dimana sebanyak USD239,9 juta akan dikerjakan pada tahun 2011. (Okezone) Semester I, Bank Mandiri Bukukan Pertumbuhan Kredit Sebesar 27%. Hingga pertengahan tahun ini, PT Bank Mandiri Tbk berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satu kontributor pertumbuhan kredit terbesar Bank Mandiri adalah segmen kredit mikro. Sampai Semester I/2010, Bank Mandiri berhasil menyalurkan pertumbuhan kredit sebesar Rp 218 triliun. Berarti, sampai pertengahan tahun ini, kredit Bank Mandiri telah bertumbuh sekitar Rp 58,86 triliun menjadi Rp 276,86 triliun. (Kontan Online) Negosiasi Buntu, Private Placement Malindo Terpaksa Batal. Rencana penambahan modal PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) melalui (HMETD) atau private placement, batal. Gagalnya aksi korporasi ini karena tidak tercapai kesepakatan yang saling menguntungkan antara perseroan dengan calon pembeli saham baru. Dengan batalnya rencana ini, MAIN harus mencari sumber pendanaan lain untuk meneruskan rencana bisnis. Terutama, proyek pembangunan pabrik pakan. MAIN akan mendapat pendanaan dari pinjaman bank dan kas internal. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN ENRG 215–250. Harga saham Energi Mega Persada Tbk (ENRG) pada perdagangan akhir pekan kemarin menguat signifikan hingga mencapai Rp.225 atau menguat 9,76% dari posisi penutupan sehari sebelumnya. Harga tersebut merupakan harga tertingginya sejak perdagangan 26 November 2009. Penguatan harga sahamnya tersebut diikuti dengan volume perdagangan sahamnya yang meningkat mencapai 1 miliar lembar saham dibandingkan volume rata-rata hariannya dalam sepekan terakhir yang hanya 343,32 juta saham. Secara technical, harga saham ENRG telah menembus resisten kuatnya di Rp.215 dan berpotensi menuju target resisten berikutnya di Rp.250 (fibonacci retracement 38,2%). Sedangkan level support ada di Rp.215. Penguatan harga saham perseroan secara fundamental juga ditopang oleh peningkatan kinerja usahanya. Hal ini tercermin dari pencapaian laba pada kuartal pertama tahun ini (1Q11) yang mencapai Rp.14,3 miliar dibandingkan rugi Rp.21,7 miliar pada periode yang sama 2010. EBITDA pada 1Q11 tumbuh 374% mencapai Rp.194,68 miliar. Tahun ini laba bersih ENRG diperkirakan mencapai Rp.252,61 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang menderita rugi Rp.62,32 miliar, atau EPS Rp.6,22. Produksi tahun ini ditargetkan mencapai 17.500 barrel per day (bpd), naik 33% dibandingkan rata-rata tahun lalu sebesar 13.100 bpd. Per Maret 2011, produksi mencapai 15 ribu bpd. Produksi minyak naik menjadi 7056 bph dari 6733 bph, sedangkan produksi gas naik dari 41 mmscfd menjadi 43,2 mmscfd. Kenaikan produksi tersebut ditopang oleh mulai berproduksinya lapangan minyak Pagerungan Utara dan Blok Bentu yang memproduksi gas akhir Maret lalu. Produksi minyak di blok Malacca Strait yang dimiliki perseroan 60,5% juga berhasil ditambah produksinya sebesar 1924 bpd. Kontribusi blok tersebut terhadap produksi minyak perseroan mencapai 36%. Harga jual gas ENRG tahun ini mencapai USD3,5/mmscfd naik dari tahun lalu USD2,78/mmscfd. Tahun depan harga jual gas ditargetkan mencapai USD5/mmscfd. Sedangkan harga jual minyak ENRG pada 1Q11 mencapai USD108,1/barrel naik dari sebelumnya USD78/barrel. Sementara itu diberitakan Shell akan mengakuisisi sebanyak 30% saham ENRG pada harga premium di atas Rp.500. Shell berencana menggarap blok Masela, dimana ENRG memiliki 10% dan Shell memiliki 30% di blok tersebut. Pada harga Rp.225, saham ENRG ditransaksikan dengan PE 36,17x (2011) dan PE 13,55x proyeksi 2012.. Berdasarkan rata-rata PE perusahaan minyak di Asia seperti CNOOC, Petrochina dan Inpex Corp Jepang yang sekitar 11x hingga 14x, harga saham ENRG saat ini sudah relatif tinggi. Namun bila dibandingkan dengan kompetitornya MEDC harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 15x (proyeksi 2012) atau berpeluang mencapai harga Rp.250. Trading Buy
SAHAM PILIHAN AKRA 2350-3000. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim tahap II senilai Rp.764,309 miliar, atau setara Rp.200 per saham. Dana tersebut diambil dari laba bersih perseroan tahun 2011. Dividen interim II ini akan diperhitungkan sebagai bagian dari dividen tunai (final) yang akan dibagikan berdasarkan RUPS Tahunan yang akan datang. Perseroan hingga akhir semester pertama 2011, memiliki total ekuitas senilai Rp.3,916 triliun. Dari jumlah tersebut saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sejumlah Rp.2,651 triliun, dan laba bersih tahun berjalan sekitar Rp 1,958 triliun. Pembayaran dividen interim tahap II ini direncanakan 8 September 2011. Adapun, batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi hingga 22 Agustus 2011. Dengan harga penutupan akhir pekan kemarin di Rp.2.600 per saham, maka dividen yield yang bakal diperoleh mencapai 7,7%. Sementara itu kinerja perseroan hingga paruh pertama tahun ini (1H11) mencatatkan pertumbuhan signifikan dimana penjualan tumbuh 73,54% mencapai Rp.9,06 triliun. Laba usaha tumbuh 25,85% mencapai Rp.258 miliar ketimbang periode yang sama 2010 sebesar Rp.205 miliar. Sedangkan laba bersih mencapai Rp.1,17 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 yang hanya Rp.83,61 miliar. Lonjakan laba ini terutama disumbangkan oleh laba atas penjualan investasi sebesar Rp.1,68 triliun. Tanpa memasukkan laba atas penjualan investasi maka laba bersih periode berjalan tumbuh 84% mencapai Rp.259 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp.140 miliar. Ini mencerminkan laba per saham sebesar Rp.68,15. Tahun ini laba bersih per saham diproyeksikan Rp.120,85 dan tahun depan Rp.157,19 berdasarkan konsensus analis. Pada harga Rp.2600, saham AKRA ditransaksikan dengan PE 21,5x proyeksi 2011 dan PE 16,5x berdasarkan proyeksi laba 2012. Dengan PE di atas 16x, harga saham AKRA relatif lebih mahal ketimbang saham sektor perdagangan yang ditransaksikan dengan PE antara 11x-15x. Namun rencana pembagian dividen akan memicu aksi beli atas saham ini. Perseroan termasuk yang rajin membagikan dividen bagi pemegang sahamnya. Hingga paruh pertama tahun ini perseroan telah membagikan dividen tahun buku 2010 sebanyak dua kali dengan total dividen sebesar Rp.137/saham. Maintain Buy
Perhatikan : TLKM 7200-7600 Buy BUMI 3000-3250 Trading Buy MEDC 2325-2700 Buy BMRI 7550-7900 Buy DOID 990-1100 Buy HRUM 10250-10800 Sell on Strength ANTM 2000-2250 Buy BRAU 530-600 Buy
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.