BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks gabungan dari harga saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI mengalami kenaikan harga. Jika IHSG turun ya berarti saham-saham tersebut secara umum turun, meskipun ada beberapa saham yang naik juga.
Sumber:http://finance.yahoo.com GAMBAR 1.1 Gambar pergerakan IHSG dari 2 Januari hingga 30 Oktober.
Gambar grafik 1.1 di atas menggambarkan kondisi pasar saham pada tanggal 30 oktober 2013 adalah dalam kondisi IHSG turun. Penurunan ini maksudnya adalah jika IHSG pada tanggal 30 oktober 2013 dibandingkan dengan
2
IHSG pada empat bulan sebelumnya. Tapi jika dibandingkan dengan awal tahun 2013, sebetulnya kondisinya bisa dibilang sama atau tidak turun. Berikut ini adalah gambar grafik yang menggambarkan pergerakan IHSG.
IHSG mulai 29 mei hingga 30 oktober 2013 mengalami penurunan nilainya tapi masih lebih tinggi harganya dibandingkan tahun sebelumnya. Pergerakan harga saham diprediksikan karena faktor investor asing yang menarik investasi sahamnya di Indonesia karena melemahnya nilai mata uang rupiah, nanti apabila rupiah sudah kembali setabil, maka investor asing akan kembali berinvestasi di Indonesia, sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Artinya dalam beberapa saat ke depan, IHSG diperkirakan akan kembali naik. Kondisi saat ini tidak lebih buruk dibanding pada tahun 2008. Tahun 2008 dalam waktu singkat IHSG kembali naik bahkan cepat sekali melebihi posisi harga sebelum terjadinya penurunan. Oleh karena itu, cukup beralasan jika kita tetap optimis bahwa sekarang IHSG akan naik. Seiring melemahnya IHSG, harga rupiah juga mengikuti pelemahan. Salah satu sebabnya selain neraca pembayaran Indonesia yang negatif, ini dikarenakan banyak dana asing yang keluar dari Indonesia akibat dari penjualan-penjualan saham yang dilakukan investor asing. Jadi ketika nanti harga saham dinilai pasar akan naik, maka dana-dana itu akan masuk kembali ke Indonesia yang akan membuat harga rupiah naik. Berikut gambar grafik nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS.
3
Sumber: http://finance.yahoo.com GAMBAR 1.2 Grafik pergerakan nilai mata uang rupiah terhadap dolar dari 1 Januari hingga 31 Oktober. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1982 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100.
Sedangkan
jumlah
emiten yang tercatat pada waktu itu adalah
sebanyak 13 emiten (buku panduan indeks harga saham gabungan 2010). Para investor biasanya menggunakan IHSG sebagai patokan untuk menentukan keputusanya dalam berinvestasi. Dengan IHSG, investor dapat menentukan apakah ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi atau waktu yang tepat untuk menarik modal investasinya. Kenaikan IHSG yang berlangsung terus menerus menandakan pasar sedang baik atau indeks harga saham yang selalu turun merupakan indikator bahwa pasar sedang buruk. IHSG merupakan indikator ekonomi yang lebih dulu di lihat oleh para investor. Adapun indikator ekonomi yang banyak dibahas berbagai pihak yaitu inflasi, tingkat bunga, jumlah pengangguran, indeks harga saham, jumlah uang beredar, ekspor, impor dan pertumbuhan ekonomi serta kredit yang disalurkan. Dari semua
4
indikator ekonomi tersebut IHSG dianggap menjadi pemimpin atau yang lebih dulu menceritakan keadaan di masa mendatang. Apabila kebutuhan atas ekspor yang meningkat, inflasi yang menurun atau adanya pertumbuhan ekonomi maka IHSG akan lebih dulu menceritakan semua indikator ekonomi tersebut. Jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21,november 2013 mencapai 483 emiten. Seiring dengan perkembangan dan dinamika pasar IHSG mengalami periode naik dan turun Saham pada saat ini menjadi salah satu tempat untuk berinvestasi yang banyak di minati oleh banyak masyarakat di Indonesia. Sedangkan dalam berinvestasi dalam bentuk saham masyarakat harus mengetahui bagaimana untuk mengelola investasinya agar tidak rugi, salah satu cara
untuk mengelola investasinya di saham agar dapat
mengontrol pergerakan IHSG adalah mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi pergerakan naik turunya IHSG. Beberapa penelitian terdahulu yang di lakukan oleh peneliti lain memiliki hasil yang tidak konsisten, karena hasil dari penelitian yang satu dengan yang lain tidak sama ada yang berpengaruh dan ada yang tidak berpengaruh antar variabel. Pengaruh Kurs Rupiah terhadap indeks harga saham gabungan, hasil penelitian yang di lakukan oleh Kristiawati dan Kesi W (2012)menunjukan ada pengaruh negative anatara Kurs Rupiah terhadap IHSG, sedangkan penelitian yang di lakukan Bambang Sukono (2012) Kurs Rupiah tidak berpengaruh negative terhadap IHSG. Pengaruh inflasi terhadap indeks harga saham gabungan, hasil penelitian yang di lakukan oleh Bambang Sukono Indarto (2012) menunjukan ada pengaruh
5
negative anatara suku bunga SBI terhadap IHSG, sedangkan penelitian yang di lakukan oleh Muhammad Zuhdi Amin (2012) inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG. Pengaruh indeks Dow Jones terhadap indeks harga saham gabungan, hasil uji regresi yang di lakukan oleh Muhammad Zuhdi Amin (2012) menunjukkan pengaruh postif signifikan pergerakan indeks Dow Jones terhadap pergerakan IHSG. Pengaruh jumlah uang beredar terhadap indeks harga saham gabungan, hasil uji yang di lakukan oleh Kristiyawati (2012) Terdapat pengaruh yang positif antara variabel jumlah uang beredar terhadap IHSG. Data pergerakan jumlah uang beredar dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah uang beredar mengalami pertumbuhan yang wajar sehingga akan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan pasar ekuitas. Jika pertumbuhan jumlah uang beredar ini terjadi secara drastis, maka akan menyebabkan terjadinya inflasi yang justru akan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian baik di pasar uang maupun di pasar modal. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti di atas memiliki hasil yang tidak konsisten, karena hasil dari penelitian yang satu dengan yang lain tidak sama ada yang berpengaruh dan ada yang tidak berpengaruh antar variabel. maka dari itu saya tertarik untuk meneliti judul PENGARUH INFLASI, INDEKS DOW JONES, JUMLAH UANG BEREDAR (M2), KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN.
6
B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Apakah inflasi mata uang rupiah berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Apakah Indeks Dow Jones berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 3. Apakah Jumlah Uang Beredar (M2) berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Apakah kurs nilai tukar rupiah dengan dollar AS berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 5. Apakah Kurs Rupiah, inflasi, Indeks Dow Jones, Jumlah Uang Beredar (M2), berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menguji pengaruh inflasi mata uang rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Menguji pengaruh Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 3. Menguji pengaruh Jumlah Uang Beredar(M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Menguji pengaruh kurs nilai tukar rupiah dengan dollarAS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
7
5. Menguji Pengaruh Kurs Rupiah, inflasi, Indeks Dow Jones, Jumlah Uang Beredar (M2), terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. a. Manfaat Teoritis 1).Pengembangan Teori Penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai pengaruh berbagai variabel makro ekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. 2).Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian mengenai berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian ini, di antaranya: 1). Bagi Investor
8
Investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik setelah mereka mengetahui informasi mengenai berbagai faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Inflasi berpengaruh negatif terhadap ihsg jadi ketika terjadi inflasi ihsg menurun dikarenakan ketika terjadi inflasi harga bahan baku dan biaya oprasional perusahaan
menjadi mahal sehingga banyak perusahaan yang
pertumbuhanya melambat atau bahkan merugi, ini berakibat nilai saham di BEI melemah maka disarankan untuk para investor untuk berinvestasi pada pilihan lain seperti emas dan lain sebagainya. Indeks Dow Jones berpengaruh positif terhadap IHSG dikarenakan Indeks Dow Jones merupakan pasar modal terbesar di dunia sehingga pergerakanya mempengaruhi hampir seluruh pasar modal yang ada di dunia sehingga ketika Indeks Dow Jones naik maka berinvestasi di BEI juga sarankan. Jumlah Uang Beredar berpengaruh positif terhadap ihsg karena ketika jumlah uang bertambah suku bunga bank menurun dan banyak yang beralih investasi ke saham, sehingga di sarankan untuk berinvestasi di saham. Kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap IHSG dikarenakan ketika kurs naik maka banyak investor dari luar negri yang menarik investasinya di indonesia sehingga menyebabkan IHSG sehingga di sarankan untuk berinvestasi selain di BEI. 2). Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pemerintah mengenai berbagai faktor makroekonomi yang membawa pengaruh baik positif maupun negatif terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia.