BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Menurut Usman (1990:62), umumnya suratsurat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Dalam arti luas pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisasi termasuk bank-bank komersial dan sebagai perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang. Dalam arti sempit, pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang (Sjahrial, 2007). Menurut Kasmir (2007:195) menyatakan bahwa “instrumen pasar modal dapat berupa kepemilikan yang diwujudkan dalam bentuk saham dan bersifat utang yang diwujudkan dalam bentuk obligasi”. Instrumen atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek. Efek adalah setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan seperti surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), waran (warrant), unit penyertaan
1
2
kontrak, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap turunan (derivatif) dari efek. Dari pengertian akan pasar modal tersebut, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat. Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, yang paling dikenal masyarakat adalah saham biasa (common stock). Menurut Sjahrial (2007:22), “Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka dia juga menjadi pemilik/pemegang saham perusahaan.” Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat return (pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Menurut Aang (1997 dalam Sinaga, 2010:19) menyatakan bahwa “return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atau suatu investasi yang dilakukannya”. Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan kemakmuran (wealth) para investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham. Oleh karena itu, investor memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar tingkat return (pengembalian) investasi mereka. Terdapat beberapa indikator yang dapat dipakai oleh investor dalam menganalisis setiap investasinya, di antaranya adalah laporan keuangan
3
perusahaan yang menggambarkan kinerja perusahaan serta di dalamnya juga terkandung informasi mengenai hasil kegiatan perusahaan selama periode tertentu. Informasi dari laporan keuangan dapat digunakan oleh investor di pasar modal untuk penilaian (valuation) atas surat berharga (saham) yang hasilnya akan tercermin pada harga saham. Dari berbagai faktor fundamental yang berasal dari perusahaan, rasio keuangan yang menjadi fokus perhatian yang biasa digunakan dalam memprediksi return saham, dimana dari rasio keuangan yang dimaksud di antaranya adalah: (1) rasio likuiditas, yaitu rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek; (2) rasio aktivitas, menyatakan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya; (3) rasio profitabilitas, menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan; (4) rasio solvabilitas (leverage), menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang; dan (5) rasio pasar/penilaian, menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Selain rasio keuangan, indikator lain yang menjadi faktor fundamental dalam menentukan return saham adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki pertumbuhan yang relatif lebih besar dibandingkan perusahan kecil sehingga return (tingkat pengembalian) saham perusahaan besar lebih tinggi dibandingkan return saham pada perusahaan kecil. Oleh karena itu,
4
investor akan lebih memilih berinvestasi di perusahaan besar dengan harapan memperoleh return yang besar pula. Penelitian di bidang pasar modal telah banyak dilakukan di antaranya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan tentang variabel-variabel independen yang dipilih dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Dimana penelitian yang dilakukan oleh Putri (2012) yang menyatakan bahwa variabel debt equity ratio (DER) dan price to book value (PBV) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan secara simultan yang terdiri dari variabel return on asset (ROA), earning per share (EPS), net profit margin (NPM), debt equity ratio (DER), price to book value (PBV) juga berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Nandika (2010) yang menyatakan bahwa (PBV) dan (ROA) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Lubis (2013) yang menyatakan bahwa debt equity ratio (DER), current ratio (CR), total asset turnover (TAT) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan secara simultan yang menggunakan variabel return on asset (ROA), debt equity ratio (DER), current ratio (CR), total asset turnover (TAT) juga tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian juga dilakukan oleh Sembiring (2014) yang menyatakan bahwa debt equity ratio (DER), total asset turnover (TAT), earning per share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan secara simultan yang menggunakan variabel beta, current ratio (CR), debt equity ratio (DER), total asset turnover (TAT), dan
5
earning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian juga dilakukan oleh Munte (2009) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Ketidakkonsistenan pada faktor-faktor yang mempengaruhi retun saham inilah mendorong peneliti untuk melakukan verifikasi ulang mengenai fakto-faktor yang berpengaruh terhadap retun saham. Penelitian ini nantinya akan membahas seberapa besar pengaruh rasio keuangan dengan menggunakan proksi net profit margin (NPM), total asset turnover (TAT), price to book value (PBV), dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan objek penelitian terbaru yaitu periode 2009-2013. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian ini adalah “apakah variabel net profit margin (NPM), total asset turnover (TAT), price to book value (PBV) dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return
6
saham baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan Food And Beverages yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia?”.
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh net profit margin (NPM), total asset turnover (TAT), price to book value (PBV) dan ukuran perusahaan terhadap return saham baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan Food And Beverages yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.4 Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bagi investor Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan di pasar modal. Diharapkan faktor-faktor yang telah diteliti penulis dapat memberikan gambaran kepada investor dalam menganalisis berapa besar return saham yang dapat diperoleh jika dihubungkan dengan faktor-faktor yang telah diteliti. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau gambaran mengenai return saham. Faktor-faktor yang diteliti tersebut diharapkan dapat membantu
7
manejemen perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan berapa besar return saham yang dapat diperoleh dalam satu periode. 3. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan serta pola pikir penulis dalam menganalisis tentang return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.