BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan operasional, perusahaan membutuhkan dana
baik dari kreditor dan investor. Pasar modal merupakan media yang dapat mempertemukan pihak yang akan memberikan dana dengan perusahaan yang membutuhkan dana. Perusahaan dapat menerbitkan saham atau obligasi yang akan diperjual belikan di pasar modal guna memperoleh dana dari pihak penyedia dana. Biaya modal ekuitas (cost of equity capital) merupakan tingkat pengambilan yang diinginkan oleh penyedia dana, baik investor (cost of equity) maupun kreditur (cost of debt). Biaya modal mencerminkan tingkat pengembalian yang diminta investor atas suatu efek bagi perusahaan, sehingga dapat diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian yang harus dikeluarkan perusahaan untuk member kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu (Brigham dan Houston, 2011).
Asumsi dasar yang digunakan dalam estimasi biaya modal
ekuitas adalah risiko bisnis dan risiko keauangan adalah tetap (relatif stabil). Biaya modal ekuitas dihitung atas dasar sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan. Ada empat sumber dana jangka panjang : (1) hutang jangka panjang, (2) saham preferen, (3) saham biasa, (4) laba ditahan. Menurut Ifone (2012) cost of equity capital adalah besarnya rate yang digunakan investor untuk mendiskontokan dividen yang diharapkan diterima dimasa yang akan datang. Rate of return yang dipersyaratkan suatu ekuitas adalah
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
rate of return minimum yang diperlakukan untuk menarik investor agar membeli atau menahan suatu sekuritas. Rate of return merupakan suatu biaya oportunitas investor apabila investasi dilakukan, maka investor harus meninggalkan return yang ditawarkan investor lain. Return yang hilang tersebut kemudian menjadi biaya oportunis karena melakukan investasi lain dan kemuadian biaya oportunitis inilah yang menjadi rate of return yang dipersyaratkan investor. Utami (2005) menjelaskan bahwa cost of equity capital adalah besarnya rate yang digunakan investor untuk mendiskontokan dividen yang diharapkan diterima dimasa yang akan datang. Cost of equity capital merupakan rate of return yang diperlukan diberbagai tipe pembiayaan, cost of equity capital secara keseluruhan adalah rata-rata tertimbang dari rate of return (cost) individual yang dipersyaratkan. Keown (dalam Ifone, 2012) menjelaskan bahwa rate of return yang dipersyaratkan untuk suatu ekuitas adalah rate of return minimum yang diperlukan untuk menarik investor agar membeli atau menahan suatu sekuritas. Rate of return merupakan suatu biaya oportunitas investor dalam melakukan investasi, yaitu apabila investasi telah dilakukan, maka investor harus meninggalkan return yang ditawarkan investor lain. Return yang hilang tersebut kemudian menjadi biaya oportunitas karena melakukan investasi dan kemudian biaya oportunitas inilah yang menjadi rate of return yang dipersyaratkan investor. Fenomena mengenai biaya modal ekuitas yaitu Manajer keuangan PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW), Marco Hardy mengatakan, tahun ini perseroan kembali belum bisa membagikan dividen kepada pemegang saham. Kondisi itu akibat perseroan mengalami kerugian yang cukup signifikan. “Terakhir kami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
bayarkan pada 2010. Jadi sekitar empat tahun belum ada pembagian dividen,” kata dia kepada wartawan di gedung World Trade Center, Selasa, 20 Mei 2014. Dikatakan Marco, pihaknya belum dapat memastikan kapan perseroan akan membayarkan dividen kembali. Menurutnya, hal ini bergantung pada profit dan kinerja perusahaan. “stabilisasi kurs juga sangat berpengaruh,”ujarnya. Emiten kertas daur ulang itu mencatatkan rugi bersih Rp 249,1 miliar pada 2013 dibandingkan pada 2012 membukukan laba Rp 5,2 miliar. Padahal sedianya penjualan naik 24 persen dari Rp 3,9 triliun di 2012 menjadi Rp 4,9 triliun di 2013. Pada kuartal 1 tahun 2014, perseroan membukukan laba bersih Rp 202,5 miliar atau melonjak 200 persen dibandingkan kuartal 1 tahun 2013 sebesar Rp 67,3 miliar. Lonjakan itu didongkrak oleh laba kurs yang mencapai Rp 207,69 miliar pada kuartal 1 tahun 2014 dibandingkan Rp 16,64 miliar di kuartal 1 tahun 2013. Peningkatan juga terlihat pada laba per saham dasar yakni menjadi Rp 81,66 per saham. Sedangkan kuartal 1 tahun 2013 hanya Rp 27,16 per lembar saham. “kami berharap tahun politik ini membawa iklim yang baik bagi industru, terutama industry ketas,” ujar Marco. Selasa, 20 Mei 2014: 19.22 WIB. Fenomena lainnya yaitu PT Agung Podomoro Land (APLN) Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan 2014 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat itu, diputuskan untuk mengganti beberapa jajaran direksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Komisaris utama sekaligus pimpinan rapat Cosmas Batubara, menyatakan bahwa seluruh keputusan telah disetujui oleh pemegang saham, termasuk dewan komisaris dan direksi yang baru. Di Ballroom Hotel Pullman, kanis, 21 Mei 2015, beliau mengatakan ada tiga orang direksi baru. Agung podomoro land juga sangan memperhatiakan pengembangan sumber daya manusia. Penyusunan direksi baru diambil dari mereka yang sudah sekian lama berada di dalam perusahaan, yang telah diuji dengan kepemimpinan dan integritasnya. Untuk dewan komisaris, lanjutnya tidak ada perubahan susunan. Sedangkan untuk direksi, terdapat tiga nama baru. Cosmos berharap, dengan jajaran direksi baru ini, semua proyek yang sudah dijalankan akan lebih baik, serta member pelayanan yang terbaik. Mereka yang diangkat sekarang adalah orang yang sudah lama, berpengalaman san bisa merealisasikan program-program. Untuk diketahui, dalam RUPS kali ini, Agung podomoro land tidak membagikan dividen, dikarenakan perusahaan sedang membutuhkan dana untuk menyelesaikan proyek. Sekretaris perusahaan F Justini Omas mengatakan bahwa tahun ini perusahaan tidak membagikan dividen, karena butuh dananya masih banyak untuk menyelesaiakan proyek dan lain-lain. Kamis, 21 Mei 2015. 21;08 WIB. Salah satu faktor yang mempengaruhi cost of equity capital adalah asimetri informasi. Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara manajer dan pemegang saham atau stakeholders lainnya, dimana manajer lebih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibanding pemegang saham. Menurut Purwanto (2013) bahwa asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap cost of equity capital. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketika timbul asimetri informasi, keputusan pengungkapan yang dibuat oleh manajer mempengaruhi harga saham sebab asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk saham perusahaan. Berarti semakin kecil asimetri informasi yang terjadi antara partisipan pasar modal maka akan semakin kecil cost modal sendiri yang ditanggung perusahaan. Faktor lain yang mempengaruhi cost of equity capital adalah Disclosure (pengungkapan) diinterpretasikan berhubungan dengan informasi, baik laporan keuangan maupun informasi tambahan yang berbentuk footnote, pos statement events, analisis manajemen terhadap operasi untuk tahun-tahun yang akan datang, forecast keuangan dan operasi, pengungkapan laporan keuangan segmen dan perluasan di luar kos historis (Astika, 2011:37). Menurut Setyaningrum dan Zulaikha (2013:2) pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang tidak diwajibkan oleh peraturan, sehingga perusahaan bebas memilih jenis informasi yang akan diungkapkan, yang dipandang manajemen relevan dalam membantu pengambilan keputusan. Pemberian informasi sukarela dalam laporan tahunan perusahaan dapat menambah kelengkapan informasi dalam memahami kegiatan operasional dan strategi bisnis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
perusahaan serta menunjukkan adanya ketranspanan keadaan suatu perusahaan yang sebenarnya sehingga asimetri informasi antara perusahaan dan stakeholders dapat berkurang. Menurut Setyaningrum dan Zulaikha (2013:3) perusahaan mendapatkan keuntungan dari peningkatan informasi yang diungkupkan, misalnya penurunan cost of equity capital. Menurut Botosan (2006) dalam Setyaningrum dan Zulaikha (2013:3) cost of equity capital adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor dari modal dan ditanamkan di perusahaan. Tingkat pengembalian yang diharapkan berhubungan dengan estimasi risiko yang dihadapi. Estimasi risiko yang tinggi menyebabkan investor mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi. Ketika perusahaan mengungkapkan informasi yang lebih banyak, maka investor dapat lebih yakin prediksinya sehingga terjadi penurunan estimasi risiko. Estimasi risiko yang rendak menyebabkan cost of equity capital yang rendah pula karena estimasi risiko berbanding lurus dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Faktor lain yang mempengaruhi cost of equity capital adalah Market value of equity (nilai pasar ekuitas) ialah nilai modal yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan penilaian yang diberikan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas merupakan salah satu variabel yang menggambarkan ukuran suatu perusahaan. Semakin besar nilai pasar ekuitas suatu perusahaan tersebut dimata pasar. Salah satu faktor lain yang diidentifikasi mempengaruhi cost of equity capital ialah resiko (Botosan, 1997) . Pada dasarnya ada dua risiko yang dihadapi oleh investor dalam upaya mendapatkan tingkat pengembalian (rate of return) agar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
mendapatkan investasi yang maksimal. Kedua risiko itu yaitu : (1) risiko sistematis (systematic risk) dan (2) risiko tidak sistematik (unsystematic risk). Risiko sistematik ialah resiko yang hanya mempengaruhi sebagian pasar dan risiko sistematik merupakan resiko berasal Jdari faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan secara langsung seperti ketidak pastian ekonomi (gejolak mata kurs, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga) dan ketidak pastian politik. Penelitian yang pernah dilakukan mengenai variabel nilai pasar ekuitas perusahaan, hasil penelitiannya tidak menunjukkan hal yang konsisten. (Jimanto, 2009) menemukan bahwa nilai pasar ekuitas perusahaan atau yang sering disebut dengan market value of equity berpengaruh terhadap cost of equity capital sedangkan hasil penelitian Fony (2005) dan Anggraeni (2007) gagal menemukan pengaruh nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap cost of equity capital. Penelitian mengenai biaya modal ekuitas telah dilakukan oleh penelitianpenelitian sebelumnya. Penelitian Ifonie (2012) mengenai pengaruh asimetri informasi, manajemen laba terhadap cost of equity capital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Sementara penelitian Purwanto (2013) mengenai pengaruh manajemen laba, asimetri informasi dan pengungkapan sukarela terhadap biaya modal. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap positif dan signifikan terhadap cost of equity capital. Sementara penelitian Meythi (2012) mengenai Pengungkapan sukarela, beta pasar dan nilai pasar ekuitas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa luas pengungkapan sukarela tidak berpengaruh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
terhadap cost of equity capital, begitu pula dengan nilai pasar ekuitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemuadian hasilnya akan ditungkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “PENGARUH ASYMMETRY INFORMATION, PENGUNGKAPAN
SUKARELA
DAN
NILAI
PASAR
EKUITAS
PERUSAHAAN TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS”. Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, menghasilkan rumusan
masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh asimetri informasi tehadap biaya modal ekuitas perusahaan? 2. Apakah terdapat pengaruh luas pengungkapan sukarela terhadap biaya modal ekuitas perusahaan? 3. Apakah terdapat pengaruh nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap biaya modal ekuitas perusahaan?
C.
Tujuan dan Kontribusi Penelitian Pada bagian ini akan disebutkan dan dijelaskan tentang tujuan penelitian
dan kontribusi penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1.
Tujuan Penelitian a. Untuk mengkaji pengaruh asimetri informasi terhadap biaya modal ekuitas. b. Untuk mengkaji pengaruh pengungkapan sukarela terhadap biaya modal ekuitas. c. Untuk mengkaji pengaruh nilai pasar ekuitas terhadap biaya modal ekuitas.
2.
Kontribusi Penelitian a. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat meberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada peneliti lain mengenai Biaya Modal Ekuitas b. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi khusunya bagi pihak lain yang meneliti dengan kajian yang sama yaitu Asimetri Informasi, Pengungkapan Sukarela, Nilai Pasar Ekuitas dan Biaya Modal Ekuitas. c. Bagi Instansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan sumbangan pemikiran dan masukan mengenai Asimetri Informasi, Pengungkapan Sukarela, Nilai Pasar Ekuitas dan Biaya Modal Ekuitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/