RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Kamis, 14 Juli 2011
- Laba PTBA diprediksi naik 65,2%. - Pendapatan ELTY naik 30%. - Laba IGAR naik 20%. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW Ditopang reboundnya bursa saham Asia kemarin, IHSG akhirnya ditutup menguat 42,83 poin atau 1,09% di posisi 3980,845. Pelaku pasar saham menyambut positif dirilisnya data pertumbuhan ekonomi China kuartal kedua yang tumbuh mencapai 9,5% . Angka ini di atas perkiraan ekonom sebelumnya yang memperkirakan sebesar 9,4%. Faktor utama pendorong pertumbuhan di China adalah konsumi masyarakat dan pertumbuhan investasi.Kondisi ini membuat pelaku pasar di Asia kembali optimis terhadap prospek pemulihan ekonomi global.Perkembangan positif di China tersebut juga membuat pasar saham Indonesia kembali mendapat momentum penguatannya kemarin. Saham-saham sektor konsumsi, otomotif, dan perkebunan menjadi penopang utama penguatan indeks komposit. Sementara tadi malam, indeks Dow Jones dan sejumlah bursa utama Eropa ditutup rebound setelah pada beberapa sesi perdagangan sebelumnya mengalami tekanan jual. Indeks Dow Jones menguat 44,73 poin ke 12491,61. Sejumlah harga komoditas logam juga mengalami hal yang sama kembali menguat, seperti nikel, timah dan emas. Penguatan tersebut ditopang optimisme akan pertumbuhan industri di China dan mulai pulihnya ekonomi Jepang serta pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya. Pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke yang memberikan sinyal akan kembali mengelarkan paket stimulus tambahan untuk mendorong proses pemulihan ekonomi di AS telah memicu pelemahan dolar AS. Kondisi ini, paling tidak untuk sementara, bisa berdampak positif bagi pergerakan pasar komoditas dan saham. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang konsolidasi dengan kisaran pergerakan naik turun sekitar 30 poin dengan kecenderungan menguat. IHSG akan kembali berpeluang menembus level 4000. Hal ini juga ditopang, secara technical, dua hari terakhir candle membentuk pola bullish harami yang mengindikasikan tren penguatan masih bisa berlanjut. Namun demikian, apabila terjadi aksi ambil untung, koreksi akan bersifat minor dan bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembelian balik. Pelaku pasar disarankan mulai memperhatikan pergerakan harga saham tambang, energi, dan perkebunan menyusul harga komoditasnya yang mulai rebound. Di luar itu saham-saham lapis dua di sektor properti, infrastruktur, dan pendukung seperti kontraktor karya juga layak dilirik. Sedangkan saham sektor konsumsi, masih berpeluang melanjutkan penguatan namun rawan akan aksi ambil untung. IHSG 3955-4010
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Moody's Kembali Beri Tekanan Dengan Mengkaji Pemangkasan Peringkat Utang AS. Moody's Investors Service mengkaji untuk memangkas kredit AS seiring kekhawatiran potensi buntunya pembicaraan untuk menaikkan batas utang sebesar US$ 14,3 triliun. Peringkat AAA yang akan diberikan pada Pemerintah AS akan secara langsung berhubungan dengan institusi keuangan AS termasuk Fannie Mae, Freddie Mac dan Federal Home Loan Banks juga Federal Farm Credits Banks yang juga masuk dalam review Moody's. Moody's merupakan perusahaan pemeringkat pertama dari tiga perusahaan pemeringkat besar yang menempatkan rating AS di peringkat AAA dan dalam kajian untuk kemungkinan penurunan peringkat. Hal ini mengindikasikan perusahaan pemeringkat dalam waktu dekat akan melakukan penurunan peringkat AS. Moody's mengumumkan review peringkat AS ini setelah bursa AS tutup. Namun, indeks dollar AS pada bursa mata uang langsung tertekan dengan melemah 1,1%. (Kontan Online) Amstelco Tunda Rights Issue Rp 5 Triliun. PT Amstelco Indonesia Tbk (INCF) atau dahulu bernama PT Indocitra Finance Tbk bakal penunda pelaksanaan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Rights issue akan dilakukan awal tahun 2012, setelah perseroan menyelesaian pergantian kegiatan usaha dari perusahaan pembiayaan menjadi perdagangan yang terkait investasi minyak dan gas. HMETD sejumlah 1.697.000.010, dengan harga penawaran Rp 3.000 per lembar dan nilai nominal Rp 500 per lembar. Total dana yang dapat diperoleh mencapai Rp 5,091 triliun. Hasil penawaran saham tersebut, sebanyak 64,62% akan digunakan sebagai penyertaan pada Amstelco Plc dengan nilai nominal 1p (Penny) dengan pemesanan sebesar 1,2 p, dan nilai total 240 juta poundsterling, atau setara dengan Rp 3,3 triliun. Ini mewakili 99,65% kepemilikan di Amstelco Plc. Penawaran saham juga digunakan untuk mengakuisisi saham PT Amstelco Energy Resources (AER) sebanyak 999.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dengan nilai total Rp 999.999.000. Ini mewakili 99,9% kepemilikan di AER. Sisanya, 35,16% sebagai modal kerja. (Detikcom) Laba IGAR Meningkat 20%. PT. Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) memperkirakan laba bersih semester I-2011 sebesar Rp. 15,6 miliar. Laba tersebut naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 13 miliar. Peningkatan laba ditopang penguatan rupiah terhadap Dollar AS selama paruh pertama tahun ini. (Investor Daily)
Krakatau Steel Baru Gunakan 28% Dana IPO. PT.Krakatau Steel Tbk (KRAS) hingga akhir semester I2011 baru merealisasikan sekitar 28,14 persen dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO). Sementara itu, sisanya akan disimpan perseroan di lima bank lokal. Total dana hasil IPO sebesar Rp2,68 triliun dan hasil dana IPO bersih setelah dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp88,73 miliar menjadi Rp2,59 triliun. Dana hasil IPO yang sudah terpakai digunakan untuk peningkatan modal kerja perseroan dalam bentuk pembelian bahan baku iron ore pellet, scrap, billet, slab, dan bahan pembantu lainnya sebesar 24,2 persen atau setara Rp627,5 miliar. Selain itu, pematangan lahan seluas sekitar 388 hektare (ha) yang digunakan perseroan sebagai penyertaan pada proyek pabrik baja terpadu oleh perusahaan patungan (joint venture/JV) Krakatau Steel dengan Pohang Iron and Steel Company (Posco) baru terpakai Rp102,13 miliar dari alokasi 25 persen dana hasil IPO atau setara Rp648,25 miliar. Sisa dana hasil IPO hingga akhir bulan lalu sebesar Rp1,86 triliun. Sisa dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito ke lima bank lokal, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, serta PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat dan Banten Tbk. (Okezone) CAR Turun Jadi 13%, BCA Bakal Subdebt Rp2 T. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan melakukan subdebt sebanyak Rp2 triliun jika rasio kecukupan modal perbankan atau CAR perusahaan turun mencapai 13 persen. Tergerusnya CAR ini akan terjadi kalau pertumbuhan kredit pada semester dua melebihi target. Target kredit perusahaan pada 2011 ini sebanyak Rp30 triliun. Namun apabila kredit ternyata melonjak sampai Rp40 triliun sampai akhir tahun ini, maka akan menggerus CAR. (Okezone) Laba PTBA Diprediksi Tumbuh 65,2%. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk memperkirakan laba bersih pada semester I tahun ini tumbuh 65,18% menjadi Rp. 1,5 triliun dibandingkan Rp. 908,11 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba itu ditopang oleh pendapatan yang mencapai lebih dari Rp. 5 triliun. Pendapatan tersebut naik 31,93% dari perolehan tahun lalu. (Bisnis Indonesia) Pendapatan ELTY Naik 30%. PT. Bakrieland Development Tbk (ELTY) memperkiraka pendapatan semester I-2011 mencapai lebih dari Rp. 700 miliar, naik 30% dari periode yang sama tahun lalu. Kontribusi pendapatan berasal dari sektor city property dan landed residential. (Investor Daily)
SAHAM PILIHAN KRAS 1040-1200. Harga saham Krakatau Steel Tbk (KRAS) dalam beberapa sesi perdagangan terakhir mulai ramai ditransaksikan. Pergerakan harga sahamnya sebelumnya cenderung lamban dan datar. Sebulan terakhir range harganya di Rp.1030 hingga Rp.1060. Namun kemarin harga berhasil keluar dari rentang konsolidasinya dan ditutup menguat 4,7% di Rp.1110. Volume transaksi sahamnya kembali meningkat mencapai 48,30 juta saham dibandingkan volume transaksi hariannya dalam sebulan terakhir yang hanya 18,19 juta saham. Kinerja perseroan sepanjang kuartal pertama tahun ini (1Q11) kurang menggembirakan. Pendapatan perseroan pada 1Q11 turun 4% mencapai Rp.4,24 triliun sedangkan beban pokok penjualan naik 8,2% sehingga laba kotor anjlok 52,4%. Sedangkan laba bersih pada periode tersebut turun 69,7% mencapai Rp.142 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.468 miliar. Penurunan ini disebabkan turunnya volume penjualan 13,5% mencapai 508.968 ton. Padahal harga jual baja rata-rata naik 9%. Penurunan volume penjualan ini disebabkan dilakukannya program revitalisasi pada pabriknya, sehingga produksi baja perseroan di bawah target 200 ribu ton per bulan. Namun penurunan ini bersifat sementara. Kinerja perseroan pada paruh pertama tahun ini diharapkan kembali membaik. Tahun ini volume ekspor baja perseroan ditargetkan naik hingga 20% mencapai 220 ribu mt. Volume penjualan ditargetkan naik menjadi 2,2 juta ton dari tahun lalu 1,9 juta ton. Harga baja tahun ini diperkirakan akan naik 11%-22%. Sedangkan laba bersih perseroan ditargetkan mencapai Rp.1,28 triliun dengan EPS 81,33. Pada harga Rp.1110 saham KRAS ditransaksikan dengan PE 13,65x. Harga sahamnya tersebut, relatif lebih murah bila dibandingkan dengan saham Nippon Steel yang ditransaksikan dengan PE 18,6x dan saham China Steel sebesar 18,7x. Namun relatif lebih tinggi ketimbang saham perusahaan Posco yang ditransaksikan hanya 8,2x. Pelaku pasar disarankan melakukan pembelian pada kisaran harga Rp.1040-Rp.1100 dengan target harga jangka pendek di Rp.1200. Maintain Buy DEWA 108-120. Harga sahamnya Darma Henwa Tbk (DEWA) kemarin ditutup melonjak hampir 11% ditutup di Rp.114. Aksi beli pelaku pasar atas sahamnya meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kemarin volume transaksi sahamnya mencapai 968,18 juta dibandingkan rata-rata volume transaksi hariannya yang sebanyak 347,75 juta saham dalam sebulan terakhir. Hal ini terutama dipicu perbaikan kinerja usahanya sepanjang kuartal pertama tahun ini. Perseroan sepanjang 1Q11 telah membukukan laba bersih USD7,82 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih menderita rugi bersih USD3,86 juta. Perolehan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan hingga hampir 55% (yoy) mencapai USD69,32 juta dibandingkan 1Q10 yang masih USD44,78 juta. Dengan asumsi kurs 1USD=Rp.8500 maka laba bersih per saham DEWA 1Q11 sebesar Rp.3,06 atau disetahunkan sekitar Rp.12,24. Pada harga Rp.114, maka saham DEWA hanya ditransaksikan dengan PE 9,31x, relatif murah ketimbang perusahaan sejenis seperti DOID yang saat ini ditransaksikan dengan 14,54x. Perseroan baru-baru ini juga telah mengurangi besarnya utang yang dimilikinya melalui penjualan anak usahanya PT Coal Vista Resources senilai USD80 juta. Utang jangka panjang DEWA saat ini USD43,76 juta (berdasarkan LK 1Q11). Dengan asumsi PE 12x, saham DEWA berpeluang mencapai target Rp.140-Rp.150 per saham. Secara technical, harga saham DEWA kemarin berhasil break Rp.110 dan berpeluang mencapai Rp.120. Sementara Support berada di Rp.110. Level terbaik melakukan pembelian adalah di bawah Rp.110. Untuk jangka panjang maintain Buy dengan target Rp.140.
SAHAM PILIHAN UNTR 24300–26000. PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung, akan mengakuisisi PT Duta Sejahtera dan PT Duta Nurcahya. Kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang pertambangan batubara berkalori tinggi di Barito Utara, Kalimantan Tengah. Perseroan akan membeli 60% saham Duta Sejahtera dengan hak opsi membeli 60% saham Duta Nurcahya. Kedua perusahaan tambang tersebut mempunyai konsesi pertambangan di Desa Hurung, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Areal pertambangan yang dimiliki masih green field dengan total cadangan batubara mencapai 25-100 juta ton, dengan kadar 6000-6300 kkal. Tambang tersebut ditargetkan produksi 2013 dengan produksi awal sekitar 500 ribu ton. Sebelumnya, melalui Pama Persada Nusantara, UNTR mengakuisisi 20% saham PT Bukit Enim Energi senilai USD21 juta. Cadangan tambang batubara Bukit Enim sebanyak 110 juta ton, dengan kadar 4500-6000 kkal. Tahun ini UNTR masih mengandalkan produksi batubara dari dua anak usahanyanya yakni Tuah Turangga Agung dan Dasa Eka Jasatama, dimana total produksi batubara tahun ini mencapai 4 juta ton dan tahun depan 5 juta ton. Ekspansi bisnis batubara UNTR akan berdampak positif bagi pertumbuhan kinerjanya di masa depan. Hal ini akan memperkuat posisi perseroan sebagai pemain utama di bisnis tambang yang terintegrasi. Sementara bisnis penjualan alat berat perseroan juga tumbuh positif. Hingga paruh pertama tahun ini, penjualan alat berat United Tractors Tbk (UNTR) telah mencapai 4300 unit. Padahal tahun lalu saja penjualan alat berat UNTR setahun penuh hanya mencapai 5400 unit. Pencapaian ini membuat perseroan menargetkan penjualan alat berat tahun ini bisa mencapai angka 7000 hingga 7500 unit, atau bisa mencapai Rp.30 triliun. Tahun ini laba bersih anak perusahaan Astra tersebut diperkirakan akan tumbuh 29,6% mencapai Rp.5,02 triliun. Pada harga Rp.24750, saham UNTR ditransaksikan dengan PE 17,49x. Harga saham UNTR berpeluang ditrasaksikan dengan PE berkisar 19x hingga 23x merujuk pada harga historisnya yang pernah mencapai harga tertinggi di Rp.26600 setahun terakhir. Secara technical, harga saham UNTR saat ini bergerak pada level support di Rp.24300 dan resisten di Rp.26000. Investor ritel disarankan melakukan pembelian apabila terjadi koreksi pada level supportnya. Maintain Buy.
Perhatikan : BORN 1400-1550 Buy at support ITMG 44500 49000 Buy MEDC 2200-2500 Buy NIKL 365-400 Buy KIJA 150-170 Buy ASRI 315-355 Buy JPFA 5200-5700 Sell on Strength
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.