1
Kamis, 23 Februari 2012
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD
Last 12938.67 1357.66 5916.55 3447.37 6843.87 9554 21549.28 2995.59 954.23 2403.59 Price 105.95 3250 1776.2 20160 24000 117.6 Rates 9045 1.325 80.21 7185.41 9613.93
Chg (27.02) (4.55) (11.65) (17.87) (64.31) 90.98 70.56 (29.48) 20.26 22.16
% (0.21) (0.33) (0.20) (0.52) (0.93) 0.96 0.33 (0.97) 2.17 0.93
Chg 0.45 (18.00) 16.00 35.00 175.00 1.15 Chg 15.00 0.00 0.41 7.35 (1.21)
% 0.43 (0.55) 0.91 0.17 0.73 0.99 % 0.17 0.15 0.51 0.10 (0.01)
Dual Listed USD IDR Chg % TLK.NYSE 31.12 7037.01 (0.13) (0.42) IIT.NYSE 30.14 5452.33 (0.55) (1.79) Top Gainers DILD‐W MYOH ARTI PSAB DSSA
IDR 3 3,025 335 4,100 15,250
% 50 24.70 24.10 22.40 17.80
Chg 1 600 65 750 2,300
Top Losers FREN‐W FREN FASW CFIN‐W SONA
IDR 220 128 2,900 107 1,900
% (42.90) (34.70) (14.70) (13.70) (11.60)
Chg (165) (68) (500) (17) (250)
Top Value ASII BRAU BMRI BBRI BBNI
IDR 72,350 490 6,450 6,950 3,650
% (2.00) 11.40 0.00 0.70 1.40
(miliar) 632 B 373 B 308 B 296 B 244 B
Top Volume DEWA FREN BRAU ENRG ELTY
IDR 92 128 490 194 135
% 8.20 (34.70) 11.40 1.00 (0.70)
(juta) 1,018.870 797.484 785.996 633.696 279.559
• • • •
ADMF raih untung Rp. 1,58 triliun. Laba WOMF turun 96%. Laba BNGA naik 16%. Laba BNLI naik 14%.
Market Preview Perdagangan saham kemarin gagal mempertahankan indeks komposit di atas level 4000, meskipun diwarnai aksi beli selektif atas saham-saham lapis dua. Ini disebabkan terjadinya aksi ambil untung atas sejumlah saham Grup Astra dan saham sektor konsumsi. IHSG pada perdagangan kemarin bergerak dalam rentang konsolidasi, sempat turun 23 poin, namun akhirnya berhasil ditutup hanya turun 7,927 poin atau 0,2% di 3,995.02 posisi 3995,024. Sedikit membaiknya IHSG (7.93) posisi penutupan indeks di sesi sore Change (0.20) mengindikasikan outlook pasar masih Change (%) Change (%/ytd) 4.53 dalam tren bullish. Pelemahan indeks Total Value (IDR triliun) 4.026 kemarin, yang disebabkan koreksi Total Volume (miliar saham) 4.708 atas saham ASII dan beberapa saham Net Foreign Buy (IDR miliar) (48.745) sektor konsumsi, terutama dipicu Up: 126 Down: 121 Unchange: 101 kekhawatiran investor atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada April mendatang. Kenaikan harga BBM berpotensi meningkatkan angka inflasi domestik dan memotong prospek pertumbuhan laba emiten akibat kenaikan biaya energi. Sentimen ini telah menekan pergerakan harga saham sektoral yang sensitif terhadap tingkat inflasi (daya beli), seperti sektor otomotif dan konsumsi. Sebaliknya pelaku pasar terlihat kembali mengakumulasi saham-saham sektor tambang dan energi menyusul membaiknya kondisi Eropa yang berpeluang mengangkat harga sejumlah komoditas tambang dan energi. Investor asing di pasar saham kemarin mencatatkan net selling Rp.48,74 miliar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan kemarin cenderung melemah ditransaksikan di Rp.9045/US dolar. Untuk perdagangan hari ini pergerakan indeks diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi dan masih berpeluang menguat meskipun terbatas. Investor akan melakukan aksi beli selektif terutama ataa saham-saham sektoral yang merilis kinerja positif sepanjang 2011 lalu. Meskipun penguatan di pasar saham global tadi malam sedikit tertahan akibat sejumlah data ekonomi yang keluar dari Uni Eropa dan China kurang menguntungkan. Pertumbuhan sektor jasa di Uni Eropa Januari lalu mengalami pelemahan. Sedangkan indeks manufaktur China Januari lalu yang dikleuarkan oleh HSBC juga menunjukkan terjadinya kontraksi yakni di angka 48,8. Sedangkan untuk Februari, indeks manufaktur China berada di 49,7 (angka sementara). Indeks di bawah 50 menunjukkan terjadinya kontraksi. Saat ini pelaku pasar tengah menanti data ekonomi AS yang keluar pekan ini seperti angka jobless claims dan data penjualan rumah Januari yang diperkirakan meningkat. Dengan perkembangan tersebut, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan mixed dengan naik turun di kisaran 20-30 poin. Target resisten di 4025 dan support di 3970. Saham-saham sektor pertambangan dan energi masih berpeluang menguat, investor disarankan melakukan aksi pembelian apabila terjadi koreksi pasar. IHSG S1 3970 S2 3957 R1 4025 dan R2 4040
Kamis, 23 Februari 2012
News Update
•
Adira Finance Raup Untung Rp 1,58 Triliun. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) mencatat laba bersih Rp 1,58 triliun pada tahun buku 2011, naik tipis Rp 113 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 1,46 triliun. Laba bersih per saham juga naik menjadi Rp 1.583 per lembar dari sebelumnya, Rp 1.468 per lembar. Berdasarkan laporan keuangan Adira Finance yang dipublikasikan, peningkatan laba disumbang oleh naiknya pembiayaan kendaraan konsumen dari Rp 2,118 triliun menjadi Rp 3,008 triliun. Semetara total pendapatan perseroan hingga Desember 2011 mencapai Rp 5,303 triliun, naik 36,07% dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,897 triliun. Beban perseroan yang mencapai Rp 3,191 triliun membawa laba sebelum pajak Adira tercatat Rp 2,11 triliun. Laba ini naik 9,32% dari sebelumnya Rp 1,931 triliun. Laba bersih periode berjalan pun mencapai Rp 1,583 triliun dan setelah diotong pendapatan komprehensif lain Rp 2,57 miliar, maka laba bersih Adira Finance mendapai Rp 1,58 triliun. Aset perseroan pun naik signifikan dari Rp 7,599 triliun pada 2010 menjadi Rp 16,88 triliun. Peningkatan tertinggi terjadi pada pos kas pihak berelasi dari Rp 349,07 miliar menjadi Rp 2,28 triliun. Kemudian pos piutang pembiayaan konsumen pihak ketiga naik dari Rp 6,54 triliun menjadi Rp 13,24 triliun. Sementara liabilitas perseroan naik dari Rp 3,8 triliun menjadi Rp 12,46 triliun. (Detikcom)
•
Laba WOM Finance Anjlok 96%, Cuma Rp 5 Miliar. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatat laba bersih Rp 5,394 miliar sepanjang tahun 2011. Laba ini anjlok dari perolehan tahun sebelumnya Rp 137,86 miliar. Laba per saham perseroan pun hanya menyisakan Rp 3 per lembar dari sebelumnya Rp 69 per lembar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, penurunan tajam laba WOM Finance disebabkan oleh meningkatnya beban yang signifikan. Beban 2011 tercatat Rp 1,637 triliun naik 26,11% dari sebelumnya Rp 1,298 triliun. Padahal total pendapatan perseroan naik Rp 161 miliar dari Rp 1,492 triliun di 2010 menjadi Rp 1,65 triliun di 2011. Laba sebelum beban pajak pun tidak kuasa turun, dari Rp 193 miliar di 2010 menjadi hanya Rp 15,77 miliar. Sementara, total aset perseroan tercatat Rp 3,906 triliun naik dari periode sebelumnya Rp 3,598 triliun. Sedangkan kewajiban perseroan mencapai Rp 3,46 triliun turun dari sebelumnya Rp 3,13 triliun. (Detikcom)
•
Laba CIMB Niaga Naik 16%. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan kenaikan total laba berjalan sebanyak 16 persen menjadi Rp3,24 triliun pada akhir 2011 dibandingkan 2010 yang sebesar Rp2,79 triliun. Pendapatan bunga bersih BNGA ini juga naik menjadi Rp7,9 triliun pada 2011 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,3 triliun. Sementara pendapatan operasional selain bunga tercatat sebesar Rp3,35 triliun dibandingkan sebelumnya Rp2,12 triliun. Lalu beban operasional selain bunga sebesar Rp6,9 triliun dibandingkan sebelumnya Rp6,1 triliun. Selanjutnya, laba operasional tercatat Rp4,34 triliun. Naik dibandingkan periode sebelumnya Rp3,4 triliun. Sedangkan laba tahun berjalan setelah pajak bersih tercatat sebesar Rp3,18 triliun dibandingkan sebelumnya Rp2,56 triliun. Total aset bank CIMB mengalami pertumbuhan menjadi Rp166,8 triliun pada akhir 2011 dibandingkan akhir 2010 yang sebesar Rp143,65 triliun. (Okezone)
•
Bank Permata Bukukan Laba Rp1,16 Triliun. PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih konsolidasi setelah pajak (audited) sebesar Rp1,16 triliun pada 2011, meningkat 14 persen year-on-year (yoy) dari periode yang sama di 2010. Total laba operasional secara konsolidasi naik 33 persen yoy menjadi Rp1,437 triliun didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan bunga bersih tumbuh 26 persen yoy menjadi Rp4,124 triliun karena pertumbuhan kredit yang kuat sementara pendapatan berbasis biaya naik 19 persen yoy menjadi Rp1,035 triliun. Kredit yang disalurkan PermataBank tumbuh 31 persen dari Rp52,8 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp69,3 triliun pada akhir 2011. Kredit tumbuh pada semua segmen bisnis. Total aset secara konsolidasi per 31 Desember 2011 mencapai Rp101,3 triliun atau naik 37 persen yoy dari Rp73,9 triliun per 31 Desember 2010. Di sisi lain, dana pihak ketiga meningkat 37 persen yoy menjadi Rp79,0 triliun. Giro dan tabungan (CASA) membukukan kenaikan yang kuat 22 persen dan 29 persen yoy menjadi Rp16,8 triliun dan Rp15,4 triliun, sedangkan deposito berjangka meningkat tajam 47 persen yoy menjadi Rp46,7 triliun pada akhir 2011. Sementara untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit berdampak pada perbaikan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 87 persen pada 2010 menjadi 83 persen pada 2011. PermataBank juga menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan dalam mengelola kualitas kreditnya sebagaimana tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Net Non Performing Loan) yang membaik ke 0,6 persen pada Desember 2011 dari 0,7 persen pada tahun sebelumnya. Bank juga mempertahankan tingkat permodalan yang sehat terhadap aktiva tertimbang menurut risiko dan mengakhiri periode dengan mencatat Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 14,1 persen. (Okezone)
•
AISA Targetkan Pendapatan Rp 3,2 Triliun. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) targetkan pendapatan di 2012 mencapai Rp 3,2 triliun di 2012. Pendapatan tersebut masih dihasilkan dari tiga lini bisnis yang dikembangkan AISA. Kontribusi terbesar masih berasal dari makanan olahan yakni Rp 1,5 triliun, sementara dari sektor beras, diperkirakan akan menyumbang pendapatan sebesar Rp 1,4 triliun di akhir 2012 ini. Sisanya yaitu Rp 300 miliar berasal dari bisnis perkebunan. Di mana AISA juga memiliki perkebunan kelapa sawit. Jika saat ini kontribusi lini usaha makanan olahan lebih besar daripada sektor beras, diperkirakan mulai tahun depan, sektor beras akan jauh lebih besar. Apalagi tahun ini AISA berniat membangun dua pabrik beras. Pembangunan pabrik tersebut membutuhkan dana mencapai Rp 190 miliar. Bahkan perusahaan konsumsi ini berencana membangun 18 pabrik beras dalam jangka waktu empat tahun dengan investasi mencapai US$ 189 juta. Sejak 2010 lalu, AISA diketahui serius menggeluti bisnis di sektor beras ini. Ini terjadi setelah AISA berhasil mengakuisisi dua perusahaan beras yaitu PT Indo Beras Unggul yang menjalankan bisnis perdagangan beras dan PT Jatisari Srirejeki yang berbisnis penggilingan beras. (Kontan Online)
2
Kamis, 23 Februari 2012
Stock Picks BRAU 475-550. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) memproyeksikan pendapatan 2012 mencapai USD1,84 miliar atau setara Rp.16,56 triliun (1USD=Rp.9000) dengan harga rata-rata penjualan batubara diperkirakan USD80 per ton. Volume produksi batubara perseroan tahun ini ditargetkan mencapai 23 juta ton atau tumbuh 15% dibandingkan target produksi tahun lalu sebesar 20 juta ton. Tahun 2011 lalu pendapatan BRAU diperkirakan mencapai USD1,62 miliar atau setara dengan Rp.14,58 triliun. Sedangkan target EBITDA perseroan tahun ini sebesar USD600 juta atau tumbuh 11% dari target EBITDA tahun 2011 sebesar USD450 juta. Tahun 2011 lalu laba bersih perseroan diperkirakan tumbuh 300% menjadi USD204 juta dari tahun sebelumnya USD68 juta. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan tumbuh 50,2% mencapai USD306,5 juta (asumsi marjin bersih 16,6%). Untuk mencapai target pendapatan tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar USD140-USD160 juta. Dana Capex tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur seperti pembangunan hauling road dan port (dermaga). Kapasitas produksi batubara perseroan tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 30 juta ton. Dalam tiga sesi perdagangan terakhir harga saham BRAU menguat signifikan dari Rp.420 (17/2) menjadi Rp.490 (22/2) atau naik 16,7%. Penguatan ini sejalan dengan tren bullish di sektor pertambangan dan energi menyusul harga komoditas energi seperti minyak mentah yang naik tinggi akhir-akhir ini hingga mencapai USD105/barrel. Selain itu prospek kinerjanya tahun ini bakal mencatatkan pertumbuhan laba yang kuat menyusul peningkatan volume produksinya. Sedangkan harga sahamnya relatif masih murah dibandingkan dengan saham emiten batubara lainnya. Pada harga Rp.490, saham BRAU hanya ditransaksikan dengan PE 9,3x (2011) dan 6,2x (E/12), relatif murah dibandingkan saham emiten sektor batubara yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PE 13,5x (2011) dan PE 9,6x (E/12). Kemarin penguatan harga sahamnya ketahan di resisten Rp.500 (retracement 61,8%). Apabila berhasil break Rp.500 maka harga sahamnya akan melanjutkan penguatan menuju target harga di Rp.550 untuk jangka pendek. Dengan asumsi BRAU diperdagangakan degan PE 10x tahun ini maka peluang penguatan harganya terbuka menuju target Rp.790. Harga terbaik melakukan pembelian di bawah Rp.475. Maintain Buy
3
Kamis, 23 Februari 2012
Stock Picks 4
BBTN 1190-1250. Laba bersih PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sepanjang 2011 lalu tumbuh 20,76% mencapai Rp.1,10 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.915,93 miliar. Kenaikan laba ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 10,24% mencapai Rp.3,66 triliun dari 2010 sebesar Rp.3,32 triliun. Kenaikan pendapatan bunga bersih didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh 23,29% menjadi Rp.63,56 triliun dari sebelumnya Rp.51,55 triliun. Pada perdagangan kemarin harga saham BBTN sempat menguat ke Rp.1240 sebelum ditutup di Rp.1230. Pergerakan harga saham emiten BUMN ini sejak Desember 2011 lalu cenderung sideways. Harga sahamnya hanya sempat ditransaksikan di level tertinggi di Rp.1290 (1/12). Sedangkan terendah di Rp.1160 (10/2). Meskipun harga sahamnya relatif murah saat ini, namun minimnya likuiditas perdagangan sahamnya membuat investor kurang tertarik. Saham ini hanya cocok bagi investor jangka panjang mengingat harga sahamnya yang relatif murah dibandingkan rata -rata sektornya namun pergerakan harganya akhir-akhir ini kurang atraktif. Saat ini saham BBTN ditransaksikan dengan PBV 1,5x, masih lebih murah ketimbang rata-rata emiten bank beraset di bawah Rp.100 triliun yang ditransaksikan dengan PBV 2,1x. Dari rasio PE, saham BBTN saat ini juga masih ditransaksikan dengan PE 8,8x (E/2012) relatif lebih murah ketimbang rata-rata PE emiten bank beraset di bawah Rp100 triliun yang saat ini ditransaksikan sebesar 14,3x (2012). Untuk jangka pendek level resisten BBTN ada di Rp.1270 (retracement 23,6%) dan level support di Rp.1200. Maintain Buy
Kamis, 23 Februari 2012
Stock Picks CTRA 640-700. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menaikkan target marketing sales unit properti tahun ini menjadi Rp.6,2 triliun dari sebelumnya Rp.5 triliun. Jumlah tersebut naik 72% dibandingkan realisasi 2011 sebesar Rp.3,6 triliun. Penjualan perseroan tahun ini disumbangkan dari dua anak usahanya, yakni PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP). CTRS menargetkan penjualan naik 41% menjadi Rp.1,9 triliun. Sedangkan penjualan CTRP ditargetkan naik tiga kali lipat menjadi Rp.1,5 triliun. Penjualan CTRP akan ditopang oleh proyek superblok Ciputra World. Pendapatan CTRA tahun ini ditargetkan Rp.2,8 triliun. Dengan asumsi marjin bersih tahun ini sama dengan tahun 2011 sebesar 15%, maka laba bersih diperkirakan mencapai Rp.420 miliar. Ini berarti EPS tahun ini sekitar Rp.27,7. Kemarin harga saham CTRA menguat hampir 4,5% ditutup di Rp.700, level tertinggi hariannya. Harga sahamnya sejak 13 Februari lalu bergerak dalam tren bullish. Saat ini level support ada di Rp.640 dan resisten di Rp.700. Pada harga Rp.700 saham CTRA ditransaksikan dengan PBV 1,4x, masih relatif murah ketimbang emiten properti yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PBV 1,9x. Namun harga CTRA lebih mahal ketimbang anak usahanya CTRP maupun CTRS yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PBV 1,1x. Pada PBV 1,9x, harga saham CTRA berpeluang mencapai target harga Rp.930. Level terbaik melakukan pembelian di bawah Rp.640. Hold
Saham Pilihan : ASII 71500-74000 Buy on Weakness BBRI 6800-7050 Trading Buy ITMG 42800-45000 Trading Buy PGAS 3725-3900 Sell on Strength ENRG 191-198 Buy on weakness INTA 800-890 Trading Buy DEWA 87-98 Trading Buy
5
Kamis, 23 Februari 2012
Technical View EMITEN IHSG
LAST PRICE 3,995.02
RESISTANCE 1
RESISTANCE 2
4,005.44
SUPPORT 1
SUPPORT 2
4,015.85
3,981.85
3,968.68
22,566.67 2,716.67 3,491.67 313.33
22,033.33 2,683.33 3,458.33 291.67
21,866.67 2,666.67 3,441.67 283.33
2,026.67 2,046.67 896.67 2,591.67 98.00 730.00 198.67 9,150.00 3,800.00 44,333.33 2,375.00 21,133.33 2,088.33
1,973.33 1,978.33 853.33 2,483.33 87.00 680.00 191.33 8,600.00 3,650.00 42,816.66 2,300.00 20,866.67 1,986.67
1,946.67 1,956.67 836.67 2,441.67 82.00 670.00 188.67 8,450.00 3,600.00 42,133.33 2,275.00 20,733.33 1,948.33
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 2,833.33 2,866.67 17,166.67 17,233.33 860.00 870.00 288.33 291.67 2,350.00 2,375.00 11,166.67 11,233.33
2,758.33 17,016.67 840.00 278.33 2,300.00 11,016.67
2,716.67 16,933.33 830.00 271.67 2,275.00 10,933.33
74,316.66 2,933.33
71,683.33 2,816.67
71,016.66 2,783.33
INDUSTRI BARANG KONSUMSI 4,925.00 4,950.00 3,533.33 3,566.67 19,350.00 19,550.00
4,875.00 3,458.33 19,000.00
4,850.00 3,416.67 18,850.00
720.00 556.67 673.33 630.00 133.67 188.67 630.00 160.67
710.00 543.33 646.67 600.00 132.33 186.33 620.00 159.33
2,608.33 5,316.67 4,633.33 3,708.33 7,016.67
2,566.67 5,283.33 4,591.67 3,641.67 6,983.33
7,616.67 650.00 3,683.33 7,050.00 4,650.00 6,483.33
7,483.33 620.00 3,616.67 6,900.00 4,450.00 6,416.67
7,416.67 610.00 3,583.33 6,850.00 4,400.00 6,383.33
PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI 3,858.33 3,916.67 50.00 50.00 1,546.67 1,563.33 29,716.67 30,233.33
3,758.33 50.00 1,506.67 28,866.67
3,716.67 50.00 1,483.33 28,533.33
AALI LSIP SGRO UNSP
22,200.00 2,700.00 3,475.00 300.00
PERTANIAN 22,383.33 2,708.33 3,483.33 306.67
ADRO ANTM BORN BUMI DEWA DOID ENRG HRUM INCO ITMG MEDC PTBA TINS
2,000.00 2,000.00 870.00 2,525.00 92.00 690.00 194.00 8,750.00 3,700.00 43,500.00 2,325.00 21,000.00 2,025.00
PERTAMBANGAN 2,013.33 2,023.33 883.33 2,558.33 95.00 710.00 196.33 8,950.00 3,750.00 43,916.66 2,350.00 21,066.67 2,056.67
CPIN INTP KRAS NIKL SMCB SMGR
2,800.00 17,100.00 850.00 285.00 2,325.00 11,100.00
ASII GJTL
72,350.00 2,850.00
INDF KLBF UNVR
4,900.00 3,500.00 19,150.00
ADHI ASRI CTRA CTRP ELTY KIJA PTPP WIKA
730.00 570.00 700.00 660.00 135.00 191.00 640.00 162.00
INDY ISAT JSMR PGAS TLKM
2,650.00 5,350.00 4,675.00 3,775.00 7,050.00
BBCA BBKP BBNI BBRI BDMN BMRI
7,550.00 630.00 3,650.00 6,950.00 4,500.00 6,450.00
AKRA BNBR MNCN UNTR
3,800.00 50.00 1,530.00 29,200.00
ANEKA INDUSTRI 73,333.33 2,891.67
PROPERTI DAN KONSTRUKSI 740.00 586.67 713.33 680.00 136.67 192.67 660.00 162.67
750.00 603.33 726.67 700.00 138.33 194.33 680.00 163.33
INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 2,708.33 2,766.67 5,416.67 5,483.33 4,708.33 4,741.67 3,808.33 3,841.67 7,066.67 7,083.33 KEUANGAN 7,583.33 640.00 3,666.67 7,000.00 4,575.00 6,466.67
6
Kamis, 23 Februari 2012
Corporate Action
STOCK SPLIT & REVERSE STOCK
FREN
Reverse Stock
JUMLAH SAHAM
IPO
Surya Esa Perkasa 250,000,000 Underwiter :
20:1
10‐Feb‐12 13‐Feb‐12 15‐Feb‐12 16‐Feb‐12
HARGA PENAWARAN
Rp. 100
Rp. 610
Equator Securities
JADWAL
HARGA NOMINAL
25%
RASIO
KETERANGAN
Akhir Perdagangan Nominal Lama Awal Perdagangan Nominal Baru Recording Date Distribusi Dengan Nilai Nominal Baru
JADWAL
KETERANGAN
20‐Jan‐12 Tanggal Efektif 25/01/12 ‐ 27/01/12 Masa Penawaran 30‐Jan‐12 Tanggal Penjatahan 31‐Jan‐12 Distribusi Saham Elektronik 31‐Jan‐12 Refund 1‐Feb‐12 Listing
7
Kamis, 23 Februari 2012
Corporate Action RUPS
EMITEN
JENIS
TANGGAL
TEMPAT
SIMM
Surya Intrindo Makmur Tbk
RUPSLB
21‐02‐2012
Gedung Bank Yudha Bhakti Lantai 5 Jl.Raya Darmo No. 54‐56 Surabaya
HITS
Humpuss Intermoda Trans‐ portasi Tbk.
RUPSLB
23‐02‐2012
Ruang Truntum Gedung Granadi lt. 2 Jl. HR Ra‐ suna Said Blok X‐1 Kav. 8‐9 Jakarta 12950
PGAS
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
RUPSLB
05‐03‐2012
Hotel Mulia Jl. Asia Afrika Senayan Jakarta
BRAU
Berau Coal Energy Tbk
RUPSLB
06‐03‐2012
LCGP
Laguna Cipta Griya Tbk
RUPSLB
07‐03‐2012
Swiss Bell Hotel Kemang Jl. Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan
ASRI
Alam Sutera Realty Tbk.
RUPSLB
08‐03‐2012
JW Marriott Jakarta Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav E1.2 No.1&2 Jakarta 12950
PWON
Pakuwon Jati Tbk.
RUPSLB
13‐03‐2012
OCAP
Onix Capital Tbk
RUPSLB
14‐03‐2012
SUGI
Sugih Energy Tbk.
RUPSLB
14‐03‐2012
RMBA
Bentoel Internasional In‐ vestama Tbk.
RUPSLB
14‐03‐2012
KKGI
Resource Alam Indonesia Tbk.
RUPSLB
15‐03‐2012
Financial Club, Graha Niaga Lt. 27, Jl. Jend. Sudir‐ man Kav.58, Jakarta
SDRA
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
RUPS
16‐03‐2012
SDRA
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
RUPSLB
16‐03‐2012
VIVA
Visi Media Asia Tbk
RUPSLB
20‐03‐2012
MYRX
Hanson International Tbk
RUPSLB
20‐03‐2012
RAJA
Rukun Raharja Tbk
RUPSLB
21‐03‐2012
BULL
Buana Listya Tama Tbk.
RUPSLB
22‐03‐2012
DSSA
Dian Swastika Sentosa Tbk
RUPSLB
22‐06‐2012
Plaza BII Tower II Lantai 39 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta Pusat 10350
Function Room Apartemen Gandaria Gandaria City Jl. K.H.M. Syafii Hadzami No. 8 Kebayoran Lama – Jakarta Selatan 12240 Ruang Rapat Kantor Perseroan Gedung Deutsch Bank #1504 Jl. Imam Bonjol No. 80 Jakarta Pusat 10310
Gedung The Energy Lantai 28 Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11 A ‐ Jl. Jend. Sudir‐ man Kaveling 52‐53 Jakarta Selatan Gedung The Energy Lantai 28 Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11 A ‐ Jl. Jend. Sudir‐ man Kaveling 52‐53 Jakarta Selatan Studio ANTV, Komplek Rasuna Epicentrum Lot. 9 Jl. HR Rasuna Said, Karet Kuningan, Setiabudi Jakarta Selatan Batur Room, Mercantile Athletic Club, World Trade Penthouse Floor, Jl.Jend.Sudirman Kav.31, Jakarta
8
Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 726 3969 Fax : +62 21 571 0895 CS : +62 21 726 2757 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Thamrin Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Taman Palem Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Phone : +62 21 5437 6266 Latumenten Jl. Latumenten Raya No. 7D Jakarta 11330 Phone : +62 21 630 7012 Pantai Indah Kapuk The Centro Metro Broadway Blok A No. 28 Lt. 2 Jl. Pantai Indah Utara 2 Jakarta 14460 Phone : +62 21 3001 0315 Serpong: Ruko Golden 8 Blok F No.6 Jl. Ki Hadjar Dewantara Gading Serpong - Tangerang Banten 15810 Phone : +62 21 2923 8930
Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Phone : +62 274 587 888 Solo: Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q Surakarta 57141 Phone : +62 271 743 498 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Phone : +62 561 767 839 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
9