RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Senin, 15 Agustus 2011
- UNVR jual merek “TARO” ke AISA Rp. 200 M. - Laba PTRO semester I/2011 turun 4,8%. - SIMP raih laba Rp. 855 Miliar. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Sepanjang pekan kemarin IHSG bergerak berfluktuatif dalam rentang yang lebar. Kondisi pasar global yang tidak menentu telah menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Pelaku pasar sempat diterpa aksi panic selling pada awal pekan terlihat dari IHSG yang sempat jatuh hingga 3590,942 (9/8) menyusul koreksi dalam pada sejumlah bursa utama global maupun Asia. Penurunan peringkat utang AS oleh S&P dan spekulasi merembetnya krisis utang di Eropa ke Prancis telah memicu aksi jual di seluruh bursa saham global. Namun sentimen pasar mulai membaik pada perdagangan akhir pekan setelah sejumlah negara di Eropa melarang praktek short-selling dan di AS pasar merespon positif data penjualan ritel Juli yang naik 0,5% meskipun indeks sentimen konsumen awal Agustus turun ke level terendah sejak tahun 1980. Indeks DJIA di Wall Street akhir pekan lalu naik 1,13% ke 11269,02, dan indeks S&P 500 naik 0,53% ke 1178,81. Di Eropa, sejumlah indeks bursa utama Eropa ditutup naik di atas 3% pada perdagangan akhir pekan lalu. Sedangkan IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin menguat tipis 0,55% ke 3890,526. Selama sepekan IHSG turun 0,79% dengan investor asing melakukan penjualan bersih Rp.3,32 triliun meningkat dari pekan sebelumnya sebesar Rp.1,4 triliun. Perkembangan pasar global yang mulai membaik akhir pekan kemarin diperkirakan akan berdampak positif bagi perdagangan saham memasuki awal pekan ini. . IHSG akan kembali berpeluang menguat namun sifatnya terbatas karena akan dibayangi dengan aksi ambil untung. IHSG akan berpeluang menguji level resisten di 3925 dan apabila berhasil tembus maka level 4000 akan dicapai dalam waktu dekat. Sedangkan level support indeks komposit ada di 3850 dengan support kuat ada di 3760. Hari ini sejumlah saham sektor energi dan pertambangan berpeluang mengalami penguatan setelah sejumlah harga komoditasnya kembali rebound. Di luar itu investor bisa mencermati saham perbankan, infrastruktur dan konsumsi. IHSG 3850-3925
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Kuasi Reorganisasi Indofarma Tuntas Kuartal II2012. PT. Indofarma Tbk (INAF) menargetkan kuasi reorganisasi bisa tuntas pada kuartal II-2012. Indofarma akan menggunakan laporan keuangan Desember 2011 sebagai acuan kuasi. Kuasi reorganisasi diharapkan mampu menghapus defisit Indofarma sebesar Rp. 160 miliar. Jumlah itu merupakan akumulasi kerugian sejak 2002. Tadinya kuasi reorganisasi Indofarma diharapkan tuntas pada kuarta III -2011. Di sisi lain, kuasi reorganisasi tidak akan menghambat akuisisi Indofarma oleh PT. Kimia Farma (KAEF). Dengan adanya kuasi reorganisasi perseroan optimis bisa membagikan deviden untuk tahun buku 2011. Sebab neraca perseroan telah membaik sejak tahun lalu. Pada 2010 laba bersih melonjak 600% menjadi Rp. 12,55 miliar. (Investor Daily) Unilever Jual Taro ke TPS Food. PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) mengakuisisi pabrik dan merek makanan ringan Taro Snack dari PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Nilai akuisisi tersebut lebih dari Rp. 200 miliar. Taro Snack merupakan merek makanan ringan satu-satunya yang dimiliki oleh Unilever. TPS Food akan mengambil alih pabrik beserta mesin produksi Taro yang berada di Gunung Putri, Bogor dan Medan, Sumatera Utara. Akuisisi Taro Snack akan mendongkrak pendapatan TPS Food. Sebab kontribusi Taro diproyeksikan mencapai Rp. 500 miliar atau meningkat dua kali lipat dari saat ini Rp. 250 miliar per tahun. (Investor Daily) Bumi Resources Kucurkan KPC Rp6,8 Miliar. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengucurkan biaya eksplorasi untuk PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar USD801.772 (Rp6,8 Miliar) pada Juli 2011 lalu.Realisasi biaya eksplorasi ini tampaknya melebihi budget yang telah dianggarkan perseroan sebelumnya sebesar USD727.162 (Rp6,2 miliar). Secara year to date (ytd), biaya aktual yang dikeluarkan adalah sebesar USD4,436 juta, masih lebih kecil dari yang dianggarkan USDUSD4,514 juta sementara anggaran tahunan mencapai USD7,788 juta. (Okezone) Salim Ivomas Raih Laba Rp 885 Miliar. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatat laba bersih Rp 885 miliar di semester I-2011, naik 113,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 414 miliar. Laba bersih perseroan didorong pencapaian penjualan yang meningat 45,8% menjadi Rp 6,135 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,207 triliun. Laba kotor yang meningkat 57,1% menjadi Rp 2,29 triliun berdampka signifikan atas kinerja laba bersih yang hingga akhir Juni mencapai Rp 885 miliar. (Detikcom)
Laba Petrosea Turun Tipis 4,8% Jadi Rp US$ 19,1 Juta. PT Petrosea Tbk (PTRO) mengalami penurunan laba bersih 4,82% di semester I-2011 menjadi US$ 19,188 juta, dari periode sebelumnya US$ 20,157 juta. Turunnya laba disebabkan oleh meningkatnya beban langsung dan adanya pencatatan beban lain-lain US$ 4,61 juta. Padahal tahun lalu PTRO meraih surplus pendapatan lain-lain US$ 594 ribu. Sepanjang Januari hingga Juni 2011 perseroan mencatat pendapatan US$ 112,39 juta, atau meningkat 26,58% dari periode yang sama tahun lalu US$ 88,78 juta. Beban langsung yang meningkat US$ 19,08 juta menjadi US$ 83,49 juta menjadikan laba kotor tercatat US$ 28,902 juta. Laba kotor naik 18,6% dari tahun 2010 US$ 24,359 juta. (Detikcom) APLI Mulai Produksi PET Akhir September. PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) mulai mengeksekusi rencana diversifikasi usahanya. Produsen plastik ini akan mulai memproduksi polyethylene terephthalate (PET) akhir September nanti. PET adalah bahan kimia yang sering dipakai sebagai bahan baku serat sintetik dan kemasan makanan. APLI menargetkan bisa memproduksi PET sebanyak 250 ton per bulan. Hasil produksi perusahaan ini nantinya akan dipasarkan di segmen lokal, terutama untuk memenuhi permintaan industri kemasan dan ritel. Perseroan ini tinggal menunggu kedatangan mesin PET yang sedang dalam proses pengiriman dari Austria. (Kontan Online) DSSA Akan Lepas 30% Saham Golden Energy ke Perusahaan India. Sebanyak 30% saham anak usaha PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), PT Golden Energy Mines akan dilepas ke GMR Infrastructure Investments Pte Ltd. Langkah ini untuk memuluskan rencana Golden Energy terdaftar di Bursa Efek Indonesia. DSSA telah meneken perjanjian tukar guling itu dengan perusahaan infrastruktur asal India tersebut pada akhir pekan lalu. Nilai transaksi tersebut diperkirakan berkisar antara US$ 450 hingga US$ 550 juta. Pembelian 30% saham di Golden Energy disinyalir untuk mengamankan pasokan batubara ke India. Mengingat perusahaan tambang batubara milik Grup Sinarmas tersebut diperkirakan memiliki cadangan batubara lebih dari 860 juta ton dengan sumber daya mencapai 1,9 miliar. (Kontan Online) ROTI Batal Terbitkan Obligasi. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mengurungkan niatnya untuk menerbitkan obligasi pada tahun ini dan memilih untuk meminjam dana dari perbankan guna membangun dua pabrik baru. ROTI memutuskan menggalang dana dari perbankan senilai Rp. 150 miliar pada kuartal IV tahun ini karena lebih fleksibel. (Bisnis Indonesia)
SAHAM PILIHAN ENRG 200–220. Saham Energi Mega Persada Tbk (ENRG) pada perdagangan akhir pekan kemarin kembali ramai ditransaksikan menyusul rencana perseroan melakukan penambahan modal dengan melepas sebanyak 10% saham tanpa rights issue. Perseroan akan melepas saham tersebut kepada investor strategis. Harga pelaksanaannya diberitakan dikisaran Rp.230 hingga Rp.240 per saham. Harga sahamnya sempat naik hingga Rp.220 sebelum ditutup di Rp.205 pada perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan harga sahamnya tersebut diikuti dengan volume perdagangan sahamnya yang meningkat mencapai 903,69 juta saham dibandingkan rata-rata bulanan yang mencapai 443,61 juta saham. Secara technical, harga saham ENRG telah menembus resisten di Rp.200 setelah terkoreksi hingga Rp.178 (9/8). Harga sahamnya berpotensi melanjutkan penguatannya dengan target resisten ada di Rp.220. Sedangkan level support ada di Rp.188. Penguatan harga saham perseroan secara fundamental juga ditopang oleh peningkatan kinerja usahanya. Hal ini tercermin dari pencapaian laba pada semester I 2011 sebesar Rp.34 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 yang mencetak rugi bersih Rp.75 miliar. Peningkatan kinerja perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini terutama disebabkan kenaikan harga jual minyak dan gas serta peningkatan produksi harian. Perseroan berhasil meningkatkan produksi harian Blok Kangean PSC, Jawa Timur, dan Bentu PSC, Riau sebesar 12,82%. Sedangkan total penjualan bersih perseroan pada 1H11 mencapai Rp.865,55 miliar, naik 59% (yoy) dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.543,41 miliar. Hingga paruh pertama 2011, produksi minyak perseroan mencapai 7059 barrel per hari naik dibandingkan periode yang sama 2010 sebanyak 6500 barrel per hari. Produksi gas naik dari 41 bbtu per hari menjadi 47,9 bbtu per hari. Saat ini perseroan juga memiliki 10% saham di Blok Masela. Tahun ini laba bersih ENRG diperkirakan mencapai Rp.103,52 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang menderita rugi Rp.62,32 miliar, atau EPS Rp.2,41. Produksi tahun ini ditargetkan mencapai 17.500 barrel per day (bpd), naik 33% dibandingkan rata-rata tahun lalu sebesar 13.100 bpd. Harga jual gas ENRG tahun ini mencapai USD3,5/ mmscfd naik dari tahun lalu USD2,78/mmscfd. Tahun depan harga jual gas ditargetkan mencapai USD5/mmscfd. Pada harga Rp.205, saham ENRG ditransaksikan dengan PE 85,1x (2011) dan PE 12,34x proyeksi 2012.. Berdasarkan rata-rata PE perusahaan minyak di Asia seperti CNOOC, Petrochina dan Inpex Corp Jepang yang sekitar 11x hingga 14x, harga saham ENRG saat ini sudah relatif tinggi. Namun bila dibandingkan dengan kompetitornya MEDC harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 15x (proyeksi 2012) atau berpeluang mencapai harga Rp.250. Trading Buy
SAHAM PILIHAN ADMG 690-830. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H11) PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 449,78% mencapai Rp.247,07 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp.44,94 miliar. Pencapaian laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan penjualan bersih hingga 35,47% mencapai Rp.2,57 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.1,90 triliun. Penjualan bersih tahun ini ditargetkan tumbuh 18% mencapai Rp.5,7 triliun. Hingga 1H11, pencapaain penjualan bersih perseroan 45,09% dari target tahun ini. Sedangkan target laba tahun ini diperkirakan mencapai Rp.500 miliar dan hingga 1H11 telah mencapai 49%. Pertumbuhan penjualan perseroan sepanjang tahun ini terutama disebabkan kenaikan harga jual hingga 50%. Penjualan chemical menyumbangkan 70% terhadap total penjualan, sedangkan sisanya berasal dari polyester dan tire cord product. Pergerakan harga perseroan akhir-akhir ini menunjukkan tren penguatan kembali setelah mengalami tekanan jual selama pekan pertama Agustus ini. Sepanjang tahun ini harga sahamnya pernah mencapai level tertinggi di Rp.1080 atau dengan PE sebesar 8,4x proyeksi laba 2011. Akhir pekan kemarin harga sahamnya ditutup di Rp.740, naik Rp.30 atau 4% setelah pada perdagangan 8 Agustus sebelumnya sempat jatuh hingga Rp.610. Pada harga tersebut saham ADMG hanya ditransaksikan dengan PE 5,8x relatif murah ketimbang saham TPIA yang saat ini ditransaksikan dengan PE 9x dan GJTL yang saat ini ditransaksikan dengan PE 12,3x. Pada PE 9x, saham ADMG berpeluang mencapai Rp.1150. Secara technical investor ritel bisa masuk apabila harga sahamnya berhasil break Rp.760 dengan target harga di Rp.830. Sedangkan level support kuat ada di 690. Maintain Buy.
Perhatikan : INCO 3775-3975 Buy ANTM 1940-2050 Buy TINS 2200-2425 Buy BMRI 7100-7450 Buy MEDC 2450-2675 Sell on Strength BJBR 1100-1170 Buy BNBR 64-72 Buy
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Jl. The Centro Metro Broadway Blok A No. 28 Lt. 2 Jakarta Utara Telp : (+62 21) 30010315 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056 Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.