LAMPIRAN 1 SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 6 /DPM TANGGAL 13 FEBRUARI 2012 PERIHAL TATA CARA PEMBELIAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA SECARA OUTRIGHT DARI BANK INDONESIA DI PASAR SEKUNDER DALAM RANGKA OPERASI PASAR TERBUKA SYARIAH CONTOH PERHITUNGAN PEMENANG LELANG PENJUALAN SBSN SOR dan Multiple Yield untuk IFR000X Target Indikatif
: Rp 1.000 Miliar
Target Yield
: 6,90625% (136,03071%)
Rincian Penawaran
: PENAWARAN
NOMINAL (Rp Miliar)
KUMULATIF (Rp Miliar)
KUMULATIF (%)
1
25
25
2
55
80
3
105
4
75
5
HASIL
YIELD (%)
PRICE (%)
RRT YIELD (%)
1,20
6,56250
141,28001
3,85
6,59375
140,79006
185
8,89
6,81250
260
12,50
6,81250
150
410
19,71
6
25
435
7
20
455
8
225
9
50
NO.
10 11 12 13 14
RRT PRICE (%)
NOMINAL DIMENANGKAN (Rp Miliar)
KUMULATIF (Rp Miliar)
6,56250
141,28001
25
25
6,58398
140,94317
55
80
137,43221
6,71368
138,95046
105
185
137,43221
6,74219
138,51251
75
260
6,81250
137,43221
6,76791
138,11728
150
410
20,91
6,84375
136,96258
6,77227
138,05091
25
435
21,88
6,84375
136,96258
6,77541
138,00307
20
455
680
32,69
6,87500
136,49541
6,80836
137,50422
225
680
730
35,10
6,87500
136,49541
6,81293
137,43512
50
730
100
830
39,90
6,87500
136,49541
6,82041
137,32190
100
830
250
1,080
51,92
6,90625
136,03071
6,84028
137,02301
121
951
100
1.180
56,73
6,90625
136,03071
6,84587
136,93892
49
1.000
669
1.849
88,89
6,90700
136,01958
6,86799
136,60629
0
1.000
231
2.080
100,00
7,50000
127,64763
6,93818
135,61136
0
1.000
Jumlah penawaran yang masuk melebihi target indikatif, maka tidak semua peserta memenangkan lelang. Pemenang lelang ditentukan sebagai berikut : 1. Pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran dengan yield yang sama atau lebih kecil dari SOR (Stop Out Rate) yaitu 6,90625% (harga = 136,03071%). Dengan demikian pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran yield lebih kecil dari 6,90625%, yaitu peserta 1 s.d. peserta 12; 2. Peserta 11 dan 12 memenangkan lelang secara proporsional sesuai bobot jumlah penawaran masing-masing dibandingkan jumlah penawaran untuk yield 6,90625%. Rincian jumlah yang dimenangkan secara proporsional dapat dilihat pada tabel di atas. Contoh perhitungan untuk nilai nominal yang dimenangkan peserta 11 adalah sebagai berikut: Peserta 11 = (250 : (1.180 - 830)) x (1.000 - 830) = Rp121 miliar. CONTOH …
CONTOH PERHITUNGAN PEMENANG LELANG PEMBELIAN SBSN SOR dan Multiple Yield untuk IFR000X Target Indikatif
: Rp1.000 Miliar
Target Yield
: 6,90625% (136,03071%)
Rincian Penawaran
: PENAWARAN
NO.
NOMINAL (Rp Miliar)
KUMULATIF (Rp Miliar)
1
250
250
2
100
350
3
HASIL
YIELD (%)
PRICE (%)
RRT YIELD (%)
8,93
7,50000
127,64763
12,50
6,90700
136,01958
KUMULATIF (%)
RRT PRICE (%)
NOMINAL DIMENANGKAN (Rp Miliar)
KUMULATIF (Rp Miliar)
7,50000
127,64763
250
250
7,33057
130,03962
100
350
110
460
16,42
6,90700
136,01958
7,22928
131,46961
110
460
4
300
760
27,13
6,90625
136,03071
7,10177
133,27004
194
654
5
150
910
32,49
6,90625
136,03071
7,06954
133,72510
97
751
6
350
1.260
44,98
6,90625
136,03071
7,02418
134,36555
226
977
35
1.295
46,23
6,90625
136,03071
7,02100
134,41055
23
1.000
8
225
1.520
54,27
6,84375
136,96258
6,99476
134,78832
0
1.000
9
50
1.570
56,05
6,84375
136,96258
6,98995
134,85756
0
1.000
10
100
1.670
59,62
6,81250
137,43221
6,97932
135,01173
0
1.000
11
250
1.920
68,55
6,81250
137,43221
6,95760
135,32690
0
1.000
12
100
2.020
72,12
6,81250
137,43221
6,95042
135,43112
0
1.000
13
550
2.570
91,75
6,59375
140,79006
6,87409
136,57798
0
1.000
231
2.801
100,00
6,56250
141,28001
6,84839
136,96576
0
1.000
7
14
Jumlah penawaran yang masuk melebihi target indikatif, maka tidak semua peserta memenangkan lelang. Pemenang lelang ditentukan sebagai berikut : 1. Pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran dengan yield yang sama atau lebih besar dari SOR (Stop Out Rate) yaitu 6,90625% (harga = 136,03071%). Dengan demikian pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran yield lebih besar dari 6,90625%, yaitu peserta 1 s.d. peserta 7; 2. Peserta 4 s.d. peserta 7 memenangkan lelang secara proporsional sesuai bobot jumlah penawaran masing-masing dibandingkan jumlah penawaran untuk
yield
6,90625%.
Rincian
jumlah
yang
dimenangkan
secara
proporsional dapat dilihat pada tabel di atas. Contoh perhitungan untuk nilai nominal yang dimenangkan peserta 7 adalah sebagai berikut:
Peserta 7 = (35 : (1.295 – 460)) x (1.000 – 460) = Rp23 miliar. PERHITUNGAN …
PERHITUNGAN HARGA SETELMEN PEMBELIAN/PENJUALAN SBSN OLEH BANK INDONESIA
I. Rumus perhitungan Harga Setelmen per unit : A. Dalam hal SBSN berupa SBSN Jangka Panjang dengan Kupon (termasuk Sukuk ritel) Ps = P + AR dimana,
c N× F N c a n P= N × × + ∑ d d n E F-1+ k -1+ k 1 = i E i E 1 + 1 + n n
c a AR = N × × n E
B. Dalam hal SBSN berupa SBSN Jangka Panjang tanpa kupon (zero coupon bond)
N
Ps =
D
(1 + i )365 C. Dalamhal SBSN berupa SBSN Jangka Pendek
Ps =
N D 1+ i x 365
dimana, Ps = Harga Setelmen per unit N
= Nilai nominal SBSN per unit
AR = Imbalan Berjalan (accrued coupon/imbalan) per unit SBSN c
= Tingkat kupon (coupon rate) dalam persentase
I
= Imbal hasil sampai jatuh tempo (yield to maturity) dalam persentase …
persentase sampai dengan 5 (lima) desimal n
= Frekuensi pembayaran kupon dalam setahun
D
= Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh tempo
a
= Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon sampai dengan tanggal setelmen
d
= Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya
E
= Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon sampai dengan
tanggal
pembayaran
kupon
berikutnya,
dimana
pelaksanaan setelmen terjadi F
= Jumlah frekuensi pembayaran kupon yang tersisa dari tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh tempo
k
= 1, 2, 3, …, F
II. Contoh perhitungan Harga Setelmen per unit : A. SBSN berupa SBSN Jangka Panjang dengan Kupon (termasuk Sukuk Ritel) Pada tanggal 2 Februari 2011 dengan penyelesaian pada hari yang sama, Bank Indonesia membeli/menjual SBSN Jangka Panjang dengan nilai nominal per unit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan kupon sebesar 10,00% (sepuluh persen) per tahun. SBSN Jangka Panjang ini jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2036 dan kupon dibayarkan di belakang pada tanggal 15 Februari dan 15 Agustus setiap tahunnya. Jika yield yang ditawarkan sebesar 6,90625% (enam koma sembilan puluh ribu enam ratus dua puluh lima persen) dan setelmen dilakukan pada tanggal 2 Februari 2011, maka harga setelmen per unit SBSN dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut : N = Rp 1.000.000,00 …
N = Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) c
= 10,00% (sepuluh persen)
i
= 6,90625% (enam koma sembilan puluh ribu enam ratus dua puluh lima persen)
n
= 2 (dua) kali dalam satu tahun (semi annually) yaitu setiap tanggal 15 Februari dan 15 Agustus
a
= 171 (seratus tujuh puluh satu) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon (16 Agustus 2011) sampai dengan tanggal setelmen (2 Februari 2011)
d
= 13 (tiga belas) hari yaitu jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu hari) sesudah tanggal setelmen (3 Februari 2012) sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya (15 Februari 2012)
E = 184 (seratus delapan puluh empat) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya, dimana pelaksanaan setelmen terjadi (16 Agustus 2011 sampai dengan 15 Februari 2012) F
= 49 (empat puluh sembilan) kali, yaitu jumlah pembayaran kupon yang tersisa dari tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh tempo
k
= 1, 2, 3,…, F
Harga bersih per unit dihitung sebagai berikut : 10,00% 49 Rp 1.000.000 × Rp 1.000.000 2 - Rp 1.000.000 × 10,00% × 171 P= + ∑ 13 13 2 184 49 -1+ k -1+ k =1 184 6,90625% 6,90625% 184 1 + 1 + 2 2
= Rp195.553,17 + Rp1.211.221,28 – Rp 46.467,39 = Rp1.360.307,06 Dimana kupon/imbalan berjalan (accrued coupon/imbalan) per unit dihitung sebagaiberikut:
AR …
AR
= Rp1.000.000 x (10,00%/2) x (171/184) = Rp46.467,39
Harga Setelmen per unit dihitung sebagai berikut : Ps
= P + AR = Rp1.360.307,06 + Rp46.467,39 = Rp1.406.774,45 = Rp1.406.774,00 (dibulatkan)
Jadi Harga Setelmen per unit SBSN setelah dibulatkan adalah sebesar Rp1.406.774,00 (satu juta empat ratus enam ribu tujuh ratus tujuh puluh empat rupiah). B. SBSN berupa SBSN Jangka Panjang tanpa kupon (zero coupon bond) Pada tanggal 2 Februari 2012 dengan penyelesaian pada hari yang sama, Bank Indonesia membeli/menjual SBSN Jangka Panjang dengan nilai nominal per unit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). SBSN Jangka Panjang ini jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2036. Jika yield yang ditawarkan sebesar 6,90625% (enam koma sembilan puluh ribu enam ratus dua puluh lima persen) dan setelmen dilakukan pada tanggal 2 Februari 2012, maka harga setelmen per unit SBSN Jangka Panjang dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut : N = Rp1.000.000,00 i
= 6,90625%
D = 8.779 (delapan ribu tujuh ratus tujuh puluh sembilan) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen (3 Februari 2012) sampai dengan tanggal jatuh tempo (15 Februari 2036) Ps =
Rp 1.000.000
(1 + Ps
8 . 779
6,90625%
) 365
= Rp200.639,27 = Rp200.639,00 (dibulatkan)
C. SBSN …
C. SBSN berupa SBSN Jangka Pendek Pada tanggal 2 Februari 2012 dengan penyelesaian pada hari yang sama, Bank Indonesia membeli/menjual SBSN Jangka Pendek dengan nilai nominal
per
unit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). SBSN Jangka
Pendek ini jatuh tempo pada tanggal 22 Januari 2013. Jika yield yang ditawarkan sebesar 5,32717% (lima koma tiga puluh dua ribu tujuh ratus tujuh belas rupiah) dan setelmen dilakukan pada tanggal 2 Februari 2012, maka harga setelmen per unit SBSN Jangka Pendek dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: N = Rp 1.000.000,00 = 5,32717%
i
D = 354 (tiga ratus lima puluh empat) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen (3 Februari 2012) sampai dengan tanggal jatuh tempo (22 Januari 2013) Ps =
Ps
Rp 1.000.000 1 + 5,32717%
x
354 365
= Rp933.564,78 = Rp933.565,00 (dibulatkan)
DIREKTUR PENGELOLAAN MONETER,
HENDAR