RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Senin, 18 Juli 2011
- ADRO danai pelabuhan USD 100 Juta. - ASRI ekspansi lahan Rp. 500 Miliar. - Realisasi capex SGRO 9,9% GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Perdagangan saham pada akhir pekan kemarin berhasil mengangkat IHSG pada level tertinggi baru di 4023,20, atau menguat 25,567 poin (0,64%). Aksi beli beli atas saham ASII, BMRI, dan BBCA menjadi faktor utama penopang penguatan IHSG. Bila dilihat sepekan, IHSG menguat 0,49%, dan merupakan penguatan selama empat pekan berturut-turut. Ini mencerminkan kinerja yang terbaik diantara sejumlah bursa utama Asia dimana pekan kemarin rata-rata mencatatkan pelemahan. Indeks Hang Seng Hongkong sepekan terkoreksi 3,74%, indeks Nikkei Jepang melemah 1,61% dan ST Singapura melemah 2,13%. Penguatan indeks saham Indonesia tersebut tidak terlepas dari derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia sepanjang tahun ini. Sejak awal tahun ini hingga pertengahan Juli lalu, nilai pembelian bersih asing di pasar saham mencapai Rp.21,72 triliun, telah melampaui nilai pembelian bersih asing sepanjang 2010 lalu yang mencapai Rp.Rp.20,59 triliun. Kondisi ini mencerminkan investor asing menaruh ekspektasi positif atas prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah berbagai persoalan ekonomi yang masih dihadapi sejumlah kawasan ekonomi dunia lainnya. Dengan iklim makro ekonomi Indonesia yang relatif kondusif, membuat prospek kinerja emiten sektoral juga bertumbuh kuat sepanjang tahun ini. Hal ini membuat saham-saham sektoral tersebut harganya terus menguat sepanjang tahun ini. Investor memburu sahamsaham sektoral yang menjanjikan return yang relatif tinggi sementara resiko dipandang rendah. Ini terlihat dari saham-saham yang banyak diburu investor adalah yang bergerak di sektor perbankan, otomotif dan pendukungnya, konsumsi, ritel, dan infrastruktur. Hari ini pergerakan IHSG diperkirakan masih bisa berpeluang melanjutkan penguatan meskipun rawan akan aksi ambil untung. Investor ritel disarankan memelihara posisi cashnya dan kembali masuk disaat harga kembali terkoreksi. IHSG akan bergerak berfluktuasi dengan rentang yang relatif sempit sekitar 25-35 poin. Pelaku pasar diperkirakan akan mengalihkan sebagian fokus pembeliannya pada saham-saham lapis dua dan tiga yang harganya relatif masih tertinggal dibandingkan pergerakan indeks komposit. IHSG 3980-4050
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Adaro Energy Danai Pelabuhan USD 100 Juta. PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) akan meningkatkan kapasitas pelabuhan muat Kelanis, Kalimantan Tengah menjadi 80 juta per tahun, dari sebelumnya 55 juta ton per tahun. Proyek ini diperkirakan menelan dana USD 10 juta dan ditargetkan tuntas pada semester II-2012. Ekspansi Pelabuhan Kelanis sejalan dengan rencana penambahan kapasitas produksi menjadi Rp. 80 juta ton pada 2012. Tahun lalu ADRO memproduksi 42,2 juta ton. (Investor Daily) EMDE Targetkan Pendapatan Berulang Naik 40%. PT Megapolitan Development Tbk (EMDE) menargetkan pendapatan berulang atau recuring income bisa menjadi 40 persen dari yang semula 25 persen. Recuring income sebanyak 40 persen tersebut akan diperoleh jika proyek Urbana Cinere dan Cimandala City sudah jadi. Seperti diberitakan sebelumnya, EMDE menginvestasikan dana sebesar Rp550 miliar untuk proyek Urbana Cinere. Proyek ini sendiri akan dimulai pada akhir kuartal II-2011 ini. (Okezone) Wintermar Raih Pendanaan USD27 Juta. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), melalui anak usahanya PT Wintermar memperoleh komitmen pinjaman sebesar USD27 juta. PT Wintermar, anak perusahaan dengan kepemilikan (WINS) 99,5 persen, memperoleh fasilitas pinjaman dan perusahaan (WINS) sebagai penjamin. Perjanjian kredit telah ditandatangani pada 12 Juli lalu. Fasilitas kredit yang diraihnya adalah kredit investasi pembiayaan kembali sebesar USD25 juta dan bank garansi senilai USD2 juta. (Okezone) BNI Habiskan Dana Rights Issue Rp 8,3 Triliun. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) habiskan Rp 8,318 triliun dana hasil penawaran umum terbatas alias rights issue. Sisa dana yang tersedia atas aksi korporasi itu sebanyak Rp 1,898 triliun. BNI itu sudah menggunakan dana sebanyak Rp 8,173 triliun untuk penyaluran kredit korporasi, usaha menegah, usaha kecil serta konsumer. Sementara sebanyak Rp 144,93 miliar digunakan untuk pengembangan infrastruktur pada teknologi informasi, outlet, dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sisa dana yang tersedia, sebanyak Rp 1,898 triliun sebagian akan digunakan untuk pengembangan anak perusahaan, yaitu BNI Life, BNI Syariah, BNI Securities dan BNI Multifinance. Sebelumnya, bank milik negara itu telah meraup dana segar sebanyak Rp 10,216 triliun dengan menerbitkan 3.374.716.060 saham baru dengan nilai nominal Rp 375 per saham. Harga pelaksanaan rights issue ditetapkan 3.100 per saham. (Detikcom)
Realisasi Capex Sampoerna Agro 9,9%. PT.Sampoerna Agro Tbk (SGRO) telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp. 99 miliar hingga 31 Maret 2011. Penggunaan dana tersebut hanya sekitar 9,9%. Dari total capex tahun ini Rp. 1 Triliun. Sesuai rencana perseroan menganggarkan 60% capex untuk aset perkebunan, 30% aset tetap dan 10% untuk usaha sagu. SGRO mendanai capex dengan pinjaman bank dan kas internal dengan komposisi 65% dan 35%. (Investor Daily) ASRI Ekspansi Lahan Rp. 500 Miliar. PT. Alam Sutera Reality Tbk (ASRI) berencana memperluas lahannya di Pasar Kemis Tangerang. Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp. 300-500 Miliar. Alam Sutera telah menguasai lahan seluas 700 hektare (ha) di Pasar Kemis. ASRI menambah lahannya seluas 200-300 ha menjadi 1.000 ha sebelum akhir 2011. Sebab, harga tanah di lokasi tersebut masih murah. Hingga kuartal I-2011 total kas dan setara kas perseroan mencapai Rp. 732,35 miliar. (Investor Daily) Borneo Indobara Kucurkan Golden Energy USD3,3 Juta. Anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Borneo Indobara memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Golden Energy Mines yang juga anak usaha DSSA senilai USD3,3 juta. Pinjaman tersebut berjangka waktu dari 12 Juli 2011 sampai dengan 31 Juli 2012 dan dikenakan suku bunga delapan persen per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pengembangan usaha batu bara termasuk proyek infrastruktur dan prasarananya. (Okezone) Proyek Molor Ganggu Target Kinerja SHID. PT. Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) terpaksa mengerem laju ekspansi usahanya tahun ini. Pasalnya, hingga kini pemilik jaringan Hotel Sahid tersebut masih belum mengantongi pendanaan untuk membiayai belanja modalnya. Sahid Jaya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp 100 miliar. Sebanyak 30% dari capex itu dipenuhi dari kas internal. Sementara 70% dari porsi belanja modal diupayakan dari pendanaan eksternal. Manajemen SHID menargetkan kebutuhan dana belanja modal tahun ini paling lambat akan diperoleh pada kuartal IV mendatang. Maklum, emiten perhotelan ini sudah menyiapkan rencana ekspansi usaha yang dibiayai dari dana belanja modal itu. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN SGRO 3475-3800. Harga saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) sepekan kemarin berhasil menembus level resisten di Rp.3600 dan ditutup di Rp.3625 pada perdagangan akhir pekan kemarin. Volume transaksi sahamnya meningkat mencapai 11,68 juta saham dibandingkan rata-rata volume hariannya dalam sebulan terakhir yang hanya 5,01 juta saham. Secara technical, harga saham perseroan bergerak dalam tren bullish sejak awal Juli yang masih ditransaksikan di Rp.3350 (5/7). Volume transaksi harian sepekan juga meningkat mencapai rata-rata 13,44 juta dibandingkan sebulan terakhir yang hanya 5,01 juta saham. Hal ini mengindikasikan minat beli meningkat dan peluang penguatan terbuka menuju level resisten berikutnya di Rp.3800. Secara fundamental, penguatan harganya ditopang peningkatan kinerja usahanya. Sepanjang kuartal pertama 2011 (1Q11), penjualan perseroan mencapai Rp,.759,27 miliar tumbuh 208% dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.302,15 miliar. Laba bersih naik 338% mencapai Rp.189,32 miliar dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.43,25 miliar. Marjin bersih meningkat mencapai 24,93% dari 14,31%. Pencapaian pada kuartal pertama tahun ini mencerminkan 27,52% dari target tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp.2,76 triliun. Begitu juga dengan perolehan laba bersih yang mencapai 35% dari perkiraan laba tahun ini yang mencapai Rp.540 miliar. Pertumbuhan penjualan tersebut ditopang volume produksi tandan buah segar (TBS) yang naik 100% mencapai 383.673 ton. Ini membuat produksi CPO perseroan naik 100% menjadi 82 ribu ton dan volume penjualan naik 87% mencapai 72 ribu ton. Selain itu, harga jual rata-rata CPO perseroan juga meningkat 27% menjadi Rp.8357/kg, sedangkan harga jual inti sawit naik 112% menjadi Rp.6675/kg. Dengan merujuk pada pencapaian laba 1Q11, maka laba tahun ini diperkirakan mencapai Rp.757,28 miliar atau EPS sebesar Rp.400,68. Pada harga Rp.3625, saham SGRO hanya ditransaksikan dengan PE 9,04x, jauh lebih murah ketimbang AALI yang saat ini ditransaksikan dengan PE 13,3x, LSIP 11,3x, UNSP 10,8x dan GZCO 9,7x. Harga CPO di Malaysia sepekan kemarin juga terlihat mulai naik kembali mencapai RM3120/ton dari awal Juli yang masih di RM3070/ton. Penguatan kembali harga CPO di pasar internasional diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi pergerakan harga saham emiten sektor CPO seperti SGRO. Target harga sahamnya dalam jangka pendek bisa mencapai Rp.4000 dengan asumsi PE 10x. Maintain Buy.
SAHAM PILIHAN INTA 730–790. PT Intraco Penta Tbk (INTA) berencana MTN (Medium Term Notes) atau surat utang jangka menengah senilai Rp.200 miliar pada kuartal III tahun ini. Dana hasil MTN tersebut akan digunakan untuk membiayai modal kerja anak usahanya di sektor pembiayaan, yaitu PT Intan Bariprana Finance (IBF). Setelah menerbitkan MTN, perseroan akan merencanakan pencarian dana yang lebih besar melalui rights issue. Hasil dari rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi satu tambang batubara seiring rencana perseroan masuk dalam bisnis tambang. INTA akan mengakuisisi satu tambang batubara melalui anak usahanya, PT Karya Sumber Lestari Alam (Kasuari). Saat ini anak usahanya tersebut telah menandatangani kontrak penambangan batubara sebesar USD125 juta dengan PT Harsco Mineral. Harga saham INTA akhir pekan kemarin ditutup menguat 4% (Rp.30) di posisi Rp.760. Volume transaksi sahamnya juga meningkat mencapai 70,86 juta saham dibandingkan volume rata-rata hariannya dalam sebulan terakhir yang hanya 22,73 juta saham. Harga saham perseroan terlihat mulai rebound sejak pekan lalu setelah sempat jatuh hingga Rp.670 (14/6). Pelaku pasar tampaknya mulai mengantisipasi kinerja perseroan semester pertama tahun ini yang diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Hal ini setidaknya telah tercermin pada pencapaian kuartal pertama tahun ini. Laba bersih 1Q11 tumbuh 248% mencapai Rp.35,5 miliar dengan pendapatan usaha tumbuh 114,5% mencapai Rp.729,97 miliar. Sepanjang 1Q11 penjualan alat berat perseroan telah mencapai 69% dari target tahun ini, atau mencapai 897 unit. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 63% mencapai Rp.2,99 triliun dan laba bersih ditargetkan tumbuh 88% mencapai Rp.156 miliar. Dengan asumsi tersebut saham perseroan saat ini ditransaksikan dengan PE 10,5x. Harga tersebut masih jauh lebih murah ketimbang saham sejenis seperti UNTR yang saat ini ditransaksikan dengan PE 17,5x. Maintain Buy
Perhatikan : PGAS 3900-4100 Buy TINS 2550-2700 Buy BBRI 6650-7000 Buy TLKM 6950-7300 Buy TBLA 630-750 Trading Buy ADES 1520-1710 Spec Buy ULTJ 1440-1690 Spec Buy
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.