RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Selasa, 26 Juli 2011
- Laba KRAS turun 73,16%. - Penjualan UNTR naik 58,6%. - Laba bersih PTBA naik 78,9%. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Penguatan IHSG kemarin tertahan akibat memburuknya pasar saham Asia. Situasi yang kurang kondusif tersebut dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung. IHSG kemarin ditutup turun 19,728 poin (0,48%) di posisi 4087,09. Penurunan tersebut lebih dipicu koreksi yang terjadi atas saham Astra Grup, emiten batubara dan sebagian perbankan seperti BBRI. Pasar saham Asia kemarin terkena sentimen negatif dari kekhawatiran mengenai gagal bayar utang AS menyusul semakin dekatnya batas akhir kenaikan utang AS yang belum disepakati oleh Kongres. Kekhawatiran gagal bayar utang AS ini juga kembali menekan perdagangan saham di Wall Street tadi malam. Indeks Dow kembali terkoreksi 0,70% ditutup di 12592,80. Namun diperkirakan kekhawatiran atas gagal bayar utang AS hanya akan berlangsung sementara. Pelaku pasar masih berpeluang melakukan aksi beli selektif ketika terjadi koreksi yang sifatnya terbatas. Ini dipicu antisipasi atas keluarnya kinerja semester pertama tahun ini. Sejumlah emiten sektoral yang akan mempublikasikan laporan keuangannya diyakini akan mencatatkan kinerja positif. Disamping itu, aksi korporasi individual sejumlah emiten juga bisa memicu aksi beli selektif. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan naik dan turun sekitar 30 poin dengan kecenderungn koreksi terbatas. Level support pertama IHSG di 4050 dan resisten sederhana di 4110. IHSG 4050-4110
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
BW Plantation Cetak Laba Bersih Rp 170 Miliar, Naik 99%. PT BW Plantation Tbk (BWPT) mencatat laba bersih Rp 170,552 miliar sepanjang semester I-2011. Laba perseroan naik 99,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana laba per saham juga meningkat menjadi Rp 42,25 dari periode sebelumnya Rp 21,19. Peningkatan laba terdorong oleh pendapatan usaha perseroan yang tumbuh siginifikan. Pos pendapatan perusahaan sawit ini tercatat Rp 476,947 miliar, naik 73,01% dari periode sebelumnya Rp 275,673 miliar. Laba kotor perseroan Rp 327,64 miliar hingga Juni 2011. Laba kotor naik 98,77% dibandingkan periode sebelumnya. Dimana laba usaha tetap mencatat pertumbuhan dari Rp 123,86 miliar menjadi Rp 275,048 miliar. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 170,55 miliar, naik dari sebelumnya Rp 85,55 miliar. (Detikcom)
Laba Krakatau Steel Turun 73,16%. Laba usaha PT. Krakatau Steel Tbk (KRAS) pada semester I/2011 anjlok 73,16% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu. KRAS mencetak laba usaha Rp. 326,33 miliar dibandingkan dengan tahun lalu Rp. 1,22 triliun. Pendapatan bersih KRAS menurun 6,56% menjadi Rp. 8,4 triliun dibandingkan dengan Rp. 9 triliun. laba usaha menurun karena adanya penurunan volume penjualan sebesar 17,2%. (Bisnis Indonesia)
Paruh Pertama 2011, Volume Penjualan CPO AALI Tumbuh 18,7%. Volume penjualan crude palm oil (CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) selama enam bulan pertama di tahun ini naik 18,7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Volume penjualan CPO perseroan mencapai 566.774 ton hingga akhir Juli 2011. Sedangkan, di akhir Juni 2010 sekitar 477.639 ton. Pertumbuhan penjualan di tahun ini didominasi kenaikan penjualan di pasar lokal yang menyerap hingga 94,8% atau sebanyak 537.226 ton. Jumlah ini naik 22,7% dari angka penjualan lokal di tahun sebelumnya, yaitu 437.962 ton. Harga jual CPO AALI di paruh pertama tahun ini pun meningkat 21,6% dibanding tahun sebelumnya. Selama periode Januari - Juni tahun ini, harga jual rata-rata mencapai Rp 8.013 per kilogram (net). Sementara, pada periode yang sama di 2010 harga jual rata-rata senilai Rp 6.590 per kg (Kontan Online) Semester I, Laba BNI Melambung 41%. PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 41 persen dari Rp1,93 triliun pada semester I-2010 menjadi Rp2,73 triliun pada saat ini. Kenaikan laba ini ditopang dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh lima persen secara year on year, dan peningkatan nonbunga atau fee based income sebesar enam persen. Pada 2011, (Okezone) EXCL Tunda Pembayaran Utang. PT XL Axiata Tbk (EXCL) tidak mengurangi jumlah utangnya pada kuartal II-2011. Tidak adanya pembayaran utang pada kuartal dua tahun ini karena pertimbangan kondisi arus kas perusahaan. Namun begitu emiten dengan kode saham EXCL ini tetap pada rencana semula untuk melakukan percepatan pembayaran utang pada tahun ini. Dengan nilai total sebesar Rp 2 triliun. Pembayaran utang tersebut akan menggunakan kas internal. (Kontan Online)
Laba Bersih PTBA Naik 78,9%. Kenaikan ini disebabkan kenaikan pendapatan sebesar 34,9%. Sehingga laba kotor meningkat hingga 61,03%. Dengan demikian PTBA diperdagangan dengan P/E 14,95x.
SAHAM PILIHAN BMRI 7400–8000. Hingga paruh pertama tahun ini (1H11), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan kredit 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyumbang utama kenaikan kredit perseroan adalah di segmen kredit mikro yang tumbuh 41% diluar kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran kredit bank BUMN terbesar tersebut hingga akhir Juni lalu mencapai Rp.276,86 triliun, naik Rp.58,86 triliun dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.218 triliun. Pertumbuhan kredit BMRI tersebut di atas pertumbuhan kredit rata-rata bank umum dalam periode yang sama yang mencapai 23,4% menjadi Rp.1959 triliun dibandingkan Juni 2010 sebesar Rp.1586 triliun. Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit bank umum tahun ini tumbuh 23,5%. Sepanjang paruh pertama tahun ini, pertumbuhan kredit perbankan didominasi oleh kredit investasi yang tumbuh 29%. Sedangkan kredit konsumsi pertumbuhannya terlihat melambat dari 14% tahun lalu menjadi sekitar 10% hingga paruh pertama 2011. Pertumbuhan kredit perbankan tersebut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan laba perbankan tahun ini. Hingga Mei kemarin laba perbankan nasional tumbuh 21,42% mencapai Rp.29,54 triliun. Angka LDR perbankan periode tersebut naik mencapai 78,45% dengan rasio NPL sebesar 2,92%, jauh di bawah indikasi BI sebesar 5%. Harga saham BMRI kemarin ditutup menguat Rp.100 atau 1,32% ke posisi Rp.7700. Penguatan ini menunjukkan pelaku pasar mulai mengantisipasi keluarnya laporan keuangan perseroan semester pertama tahun ini yang diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan laba. Sebagai gambaran, laba bersih perseroan 1Q11 tumbuh 88% mencapai Rp.3,78 triliun. Pencapaian ini mencerminkan 32% dari konsensus target laba tahun ini sebesar Rp.11,63 triliun. Pada harga Rp.7700 saham BMRI saat ini ditransaksikan dengan PE 15,4x dan PBV 2,9x, lebih murah ketimbang saingannya BBCA yang saat ini ditransaksikan dengan PE 20,9x dan PBV 5x proyeksi 2011. Trading Buy.
SAHAM PILIHAN ELTY 155-182. Harga saham ELTY kemarin ditutup naik 3% atau Rp.5 di posisi Rp.171. Volume transaksi mencapai 916,59 juta saham meningkat dari volume rata-rata harian dalam sepekan yang hanya 656,36 juta saham. Aksi beli investor atas saham anak usaha Grup Bakrie tersebut dipicu kinerja usahanya yang mencatatkan pertumbuhan signifikan sepanjang paruh pertama tahun ini. Penghasilan usaha bersih emiten sektor properti ini pada 1H11 tumbuh 94,4% mencapai Rp.1,04 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.537,53 miliar. Pada kuartal pertama 2011 pendapatan usaha bersih perseroan mencapai Rp.424,92 miliar tumbuh 107% dari periode yang sama 2010. Pencapaian penghasilan usaha bersih hingga 1H11 tersebut mencerminkan 63% dari target untuk tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp.1,65 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan bersal dari sektor city property dan landed residential. Superblok Rasuna Epicentrum, Kuningan Jakarta dan perumahan Bukit Nirwana Residence, Bogor memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan pendapatan usaha perseroan. Sedangkan laba bersih pada periode paruh pertama 2011 tumbuh 100,2% mencapai Rp.126,1 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.63 miliar. Tahun ini nilai buku per saham (BV/S) perseroan diperkirakan mencapai Rp.207. Dengan harga Rp.171, saham perseroan hanya ditransaksikan dengan PBV 0,8x. Harga tersebut mecerminkan diskon sebesar 52% dari rata-rata sektor properti saat ini yang ditransaksikan dengan PBV 1,7x. Secara technical harga saham ELTY saat ini memiliki level support di Rp.155 dan resisten berikutnya di Rp.192, setelah kemarin level resisten pertama di Rp.168 tertembus. Maintain Buy.
Perhatikan : AKRA 2600-3000 Buy on Weakness UNSP 445-475 Buy ENRG 215-255 Sell on Strength AALI 22800-23600 Trading Buy BUMI 2950-3200 Trading Buy ASRI 400-455 Sell on Strength
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.