RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Kamis, 28 April 2011
- Laba UNTR Q1 2011 naik 43%. - Laba BBNI Q1 2011 naik 22%. - S&P turunkan prospek utang Jepang GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Aksi beli balik atas saham unggulan seperti ASII , BMRI, dan TLKM serta beberapa saham lapis dua lainnya akhirnya membuat IHSG kembali ditutup di atas level 3800, tepatnya di 3804,931 atau menguat 30 poin. Penguatan ini sempat dibayangi aksi ambil untung pada sesi dua namun tidak berlangsung lama. Minat beli dengan dukungan sejumlah berita positif terkait pencapaian kinerja kuartal pertama emiten lebih kuat mempengaruhi persepsi pasar. Sejumlah rencana pembagian dividen emiten juga membuat pasar lebih suka menahan portofolionya ketimbang melepasnya. Hari ini pasar diperkirakan akan cenderung bergerak dalam rentang sekitar 30-50 poin dengan peluang penguatan lebih dominan. Hal ini terutama ditopang oleh kondisi pasar global yang kondusif pasca komentar Gubernur The Fed yang memberi sinyal masih akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah pada level saat ini untuk memperkuat fundamnetal ekonomi AS. Kenaikan bunga di AS paling cepat diperkirakan pada akhir tahun ini. Merespon hal ini indeks DJIA tadi malam kembali melanjutkan penguatannya ditutup di 12690,96, naik 0,76%. Sementara dari domestik, pelaku pasar akan fokus pada kinerja emiten kuartal pertama tahun ini yang sudah keluar mulai pekan ini hingga akhir April. IHSG 3786-3845
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Standard & Poor's : Outlook Jepang Negatif. Lembaga rating Standard & Poor's merevisi prospek peringkat jangka panjang di Jepang menjadi negatif terkait dengan pemulihan pascabencana yang diperkirakan membutuhkan dana hingga USD600 miliar. S&P menegaskan peringkat kredit jangka panjang Jepang jatuh ke level AA-. S&P sendiri mengungkapkan biaya pembangunan Jepang kembali dari 20 triliun menjadi 50 triliun yen (USD245 miliar menjadi USD612 miliar). Terungkap, 30 triliun yen dialokasikan untuk pusat, jika tidak ada tindakan untuk meningkatkan pendapatan, seperti kenaikan pajak. (Okezone) Harum Energy Bagi Dividen Rp 244 per Saham. PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan membagikan dividen Rp 244 per saham, atau total mencapai Rp 659,1 miliar, setara dengan 80% dari total laba bersih pada tahun buku 2010, Rp 823,9 miliar. Dividen Rp 244 per saham ini akan dibagikan pada pertengahan Juni 2011. (Detikcom) MNCN Akan Bagikan Dividen Sebesar Rp 15 per Saham. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berencana akan membagikan dividen sebesar Rp 15 per saham. Jumlah keseluruhan dana yang dianggarkan untuk dibagikan kepada pemegang saham itu mencapai Rp 207,32 miliar. Angka ini setara dengan sekitar 30% dari laba bersih tahun lalu. (Kontan Online) BMTR Bagi Dividen Rp 10 per Saham. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) akan membagikan dividen tunai dari perolehan laba bersih 2010 sebesar Rp 137,94 miliar atau setara Rp 10 per saham. Dividen ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 5 per saham atau senilai total Rp 68,8 miliar. (Kontan Online) Astra Otoparts Bagi Dividen Rp592/Saham. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen sebesar Rp592 per lembar saham atau 40 persen dari laba bersih yakni sebesar Rp456 miliar. Selain itu, perseroan ini juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang semula sebesar Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham atau dengan rasio satu saham dibagi menjadi lima saham. Stock split tersebut dilakukan pasca pembagian dividen 10 Juli mendatang. (Okezone) Go Private, DYNA Raih Persetujuan Pemegang Saham. PT Dynaplast Tbk (DYNA) telah mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk melakukan go private (delisting) dari Bursa Efek Indonesia (BEI). DYNA menawarkan 33,25 persen saham perseroan dan publiknya, atau sebanyak 104.635.793 lembar saham dengan harga Rp4.500 per saham. (Okezone)
Laba Bersih KLBF Naik 23,3% Pada Triwulan I 2011. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus mengeruk untung. Selama Q1 2011 KLBF mencetak laba bersih belum diaudit sebesar Rp 316 miliar. Angka ini naik 23,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 256 miliar. Kenaikan laba bersih ini pun terkerek karena kenaikan penjualan bersih KLBF sebesar 7,5% menjadi Rp 2,35 triliun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,19 triliun. (Kontan Online) Laba United Tractor Tumbuh 43% Jadi Rp 1,3 Triliun. Laba bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) di triwulan I tahun ini naik 43% menjadi Rp 1,3 triliun dari perolehan laba tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 907 miliar. UNTR membukukan pendapatan bersih Rp 12,65 triliun, naik 45,1% dibandingkan pendapatan bersih pada triwulan I tahun 2010 sebesar Rp 8,7 triliun. (Detikcom) BNI Raup Laba Rp 1,25 Triliun. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil meraup laba bersih Rp 1,252 triliun pada kuartal I-2011. Laba ini meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,026 triliun. Peningkatan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan non bunga BNI di kuartal I-2011 yang mencapai Rp 1,49 triliun atau naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,38 triliun. Sementara pendapatan bunga bersih perseroan di kuartal I-2011 stagnan sebesar Rp 2,89 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham BNI di kuartal I-2011 stagnan sebesar Rp 67 per lembar. (Detikcom) Laba PP Tumbuh 57% Menjadi Rp 24 Miliar. PT PP Tbk (PTPP) membukukan laba bersih Rp 24,17 miliar di triwulan I tahun ini, naik 57,35% dari perolehan laba tahun lalu pada periode yang sama Rp 15,36 miliar. Pendapatan PTPP naik menjadi Rp 633,65 miliar, dari sebelumnya Rp 560,89 miliar di triwulan I tahun lalu.Laba kotor perseroan naik hampir dua kali lipat, dari Rp 47,87 miliar tahun lalu menjadi Rp 70,34 miliar pada periode yang sama tahun ini. Dengan naiknya laba bersih tersebut, laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 5 per lembar dari sebelumnya di triwulan I tahun lalu Rp 3 per lembar. (Detikcom) Laba Mitra Adiperkasa Melejit 45%. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mencatatkan laba bersih pada kuartal-I 2011 tumbuh sebesar 45 persen menjadi Rp44 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp30 miliar. Laba usaha perseroan pun mengalami peningkatan sebesar 56 persen yang mencapai Rp82 miliar. Sedangkan laba usaha pada kuartal-I 2010 mencapai Rp53 miliar. (Okezone)
SAHAM PILIHAN ASII 54000-55500. Harga saham ASII kemarin kembali rebound ditutup naik 1,94% ke posisi Rp.55150. Meskipun ada kekhawatiran akan penurunan produksi mobil ASII tahun ini akibat dampak Tsunami di Jepang baru-baru ini, namun pasar kembali memburu sahamnya. Hal ini disebabkan investor lebih memfokuskan perhatiannya pada kinerja emiten kuartal pertama tahun ini (1Q11). Pendapatan perseroan bakalan naik signifikan pada 1Q11. Hal ini dipicu kenaikan penjualan otomotif di pasar domestik. Penjualan mobil sepanjang kuartal pertama 2011 (1Q11) tumbuh 29% mencapai 225.397 dan penjualan sepeda motor pada periode yang sama tumbuh 20% mencapai 1.985.417 unit. Pendapatan dari sektor otomotif menyumbangkan 54% terhadap total pendapatan perseroan (2010). Tahun ini pendapatan usaha ASII diperkirakan akan tumbuh 11,5% mencapai Rp.145 triliun dengan laba bersih diperkirakan naik 8,74% mencapai Rp.15,62 triliun. EPS proyeksi 2011 sebesar Rp.3861,39. Pada harga Rp.55150 saham ASII ditransaksikan dengan PE sebesar 14,28x. Saham sektor otomotif di kawasan Asia-Pasifik saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PE 17,39x. Merujuk pada PE kawasan tersebut, target harga saham ASII mencapai Rp.65600. Selain potensi capital gain, investor juga berperluang mendapatkan dividen tahun buku 2010. Tahun 2009 lalu ASII membagikan dividen sebesar 45% laba bersih. Dengan asumsi yang sama untuk tahun buku 2010 ASII diperkirakan akan membagikan dividen sebesar Rp.1597. Tahun lalu ASII telah membagikan dividen interim tahun buku 2010 sebesar Rp.470, maka dividen final diperkirakan mencapai Rp.1127/saham. Maintain Buy.
Perhatikan : BORN 1680-1740 TLKM 7500-8200 PGAS 3950-4100 LSIP 2350-2550 BMRI 6950-7250 MNCN 870-920
SAHAM PILIHAN UNTR 22850—24000. Harga saham UNTR kemarin menguat 1,31% atau Rp.300 ditutup di Rp.23250. Penguatan ini merespon positif pencapaian kinerja kuartal pertama tahun ini (1Q11). Laba bersih UNTR pada 1Q11 naik 40% mencapai Rp.1,27 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.905 miliar. EPS mnejadi Rp.390. Pertumbuhan pendapatan perseroan pada periode tersebut sebesar 45% mencapai Rp.12,65 triliun dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.8,72 triliun. Laba usaha naik 30% mencapai Rp.1,70 triliun. Pertumbuhan pendapatan perseroan tersebut salah satunya ditopang oleh kenaikan penjualan alat berat hingga 81% mencapai 2207 unit dibandingkan kuartal pertama 2010 yang masih 1218 unit. Penjualan alat berat menyumbangkan 54% terhadap total pendapatan perseroan. Melihat pencapaian pada kuartal pertama 2011, laba UNTR tahun ini diperkirakan akan melampaui target awal sebesar Rp.4,91 triliun dengan EPS Rp.1560. Perseroan juga berencana membagikan dividen tahun buku 2010 sekitar 30% laba bersih atau sekitar Rp.349/saham. November lalu UNTR telah membagikan dividen interim Rp.160/saham. Pada harga Rp.23250 saham UNTR ditransaksikan dengan PE 14,90x proyeksi 2011, masih lebih murah ketimbang rata-rata PE historisnya 19x-23x. Target harga UNTR di kisaran Rp.25000-Rp.30300. Maintain Buy ENRG 131-167. Harga saham ENRG dalam beberapa sesi perdagangan terakhir menguat signifikan. Kemarin harga sahamnya turun Rp.5 menjadi Rp.148 lebih pada aksi ambil untung. Penguatan harga saham migas ini seiring dengan hasil kinerja kuartal pertama 2011 yang tumbuh di atas perkiraan sebelumnya. Laba usaha ENRG sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) pada 1Q11 tumbuh 374% mencapai Rp.194,68 miliar. Laba bersih mencapai Rp.14,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih menderita rugi bersih Rp.21,7 miliar. Pertumbuhan laba tersebut dipicu kenaikan harga jual migas dan volume rata-rata produksi. Tahun ini laba bersih ENRG diperkirakan mencapai Rp.252,61 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang menderita rugi Rp.62,32 miliar. Pada harga Rp.148, saham ENRG ditransaksikan dengan PE 14,37 kali proyeksi EPS 2011. Bandingkan dengan saham MEDC yang saat ini ditransaksikan dengan PE 19,5x.
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056 Jakarta Taman Palem : Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.