RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Senin, 23 Mei 2011
- Harga IPO J. A Wattie Rp. 500 per lembar saham. - Kuasi reorganisasi BNBR diundur II/2011. - Fitch pangkas peringkat utang Yunani. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Penguatan indeks komposit pada perdagangan akhir pekan kemarin tertahan dengan aksi profit taking investor ritel. Namun IHSG berhasil ditutup naik di level tertinggi baru yakni di 3872,953. Penguatan ini terutama terjadi pada menit-menit terakhir perdagangan. Bila dilihat sepekan, IHSG menguat 1,07% dengan ditopang kenaikan harga sejumlah saham unggulan terutama ASII, BMRI, BBRI, sektor CPO, dan beberapa saham lapis dua lainnya. Nilai rata-rata transaksi harian di Pasar Reguler sepekan kemarin meningkat mencapai Rp.4,27 triliun dibandingkan rata-rata harian pekan sebelumnya sebesar Rp.3,37 triliun. Asing masih mencatatkan nilai pembelian bersih sepekan mencapai Rp.496,93 miliar, meskipun turun dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp.1,58 triliun. Perkembangan bursa global selama sepekan kemarin ditandai dengan kekhawatiran akan perlambatan recovery ekonomi global menyusul memburuknya krisis utang Yunani dan data ekonomi AS yang keluar kurang sesuai dengan ekspektasi pasar. Indeks Dow Jones pekan kemarin tercatat turun 0,66%. Ini merupakan penurunan mingguan ketiga kalinya selama sebulan terakhir. Sejumlah harga komoditas juga bergerak bervariasi. Harga komoditas logam seperti nikel dan timah sepekan kemarin terkoreksi sedangkan harga minyak mentah menguat tipis sepekan namun masih di bawah USD100/barrel. Harga emas menguat sepekan 1,43% mencapai USD1511,50/t.oz. Hari ini perdagangan saham masih akan bergerak konsolidasi. Minimnya insentif positif di pasar bisa memicu aksi ambil untung pelaku pasar. Sejumlah harga saham unggulan terlihat berada di area overbought. Investor ritel disarankan untuk tetap berhati-hati mengambil posisi beli, disarankan untuk memelihara posisi cash-nya. Pilihan saham bisa diarahkan pada saham-saham manufaktur, konsumsi, telekomuni-kasi, dan CPO. Sedangkan saham pertambangan masih berpotensi tertekan menyusul harga komoditasnya yang kurang menggembirakan. IHSG masih akan berpeluang menguji level resisten di 3890-3900 sedangkan support ada di kisaran 3810 hingga 3825. IHSG 3825-3890
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Fitch Turunkan Peringkat Hutang Yunani. Fitch mendorong peringkat hutang Yunani lebih jauh ke wilayah terpuruk, bahkan peringatan penurunan lebih lanjut jika Uni Eropa dan IMF tidak datang dengan rencana yang kredibel untuk menyelesaikan krisis hutang di negara itu. Satu tahun bailout Uni Eropa/IMF, Yunani sedang berjuang dengan pendapatan yang lemah dan resesi yang mendalam, menimbulkan spekulasi bahwa Yunani akan harus merestrukturisasi hutang untuk menarik diri keluar dari kekacauan fiskal yang memicu krisis zona euro. Penurunan tiga tingkat ke 'B +' dengan outlook negatif dari rating Fitch ke wilayah "sangat spekulatif", sejalan dengan rating Standard & Poor's di 'B' dan Moody's untuk 'B1'. Keduanya juga memberi peringatan untuk menurunkan rating lebih jauh ke wilayah negatif. (askapfutures.com) Pertumbuhan Ekonomi Direvisi Jadi 6,5%. Semakin baiknya perekonomian Indonesia membuat pemerintah optimis jika pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dapat lebih tinggi dari asumsi sebelumnya sebesar 6,4 persen. Karenanya pemerintah berminat merevisi pertumbuhan ekonomi naik sebesar 0,1 persen. Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo menuturkan penguatan kinerja investasi, perdagangan internasional, konsumsi pemerintah, dan konsumsi masyarakat akan membuat akselerasi pertumbuhan ekonomi 2011 lebih baik dari asumsi awal 6,4 persen di APBN 2011. Dengan Pertumbuhan sebesar 6,5 persen, diyakini akan menekan tingkat pengangguran terbuka menjadi 6,8 persen dan kemiskinan menjadi 11,5-12,5 persen. Selain itu, sejumlah proyeksi sejumlah faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi 2011. Yakni konsumsi rumah tangga tumbuh 4,9 persen, konsumsi pemerintah 5,1 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 9,5 persen, ekspor 14,1 persen, dan impor 17,3 persen. (Okezone) Kuartal II, Omzet Ritel Modern Bakal Naik 10%. Omzet industri ritel modern nasional pada kuartal kedua 2011 (II/2011) diprediksi akan mengalami kenaikan di atas 10 persen dibandingkan periode sama pada 2010. Omzet pada kuartal II/2010 dapat mencapai lebih dari Rp10 triliun. Hal itu didorong oleh gross domestic product (GDP) Indonesia yang semakin membaik. Selain itu jumlah populasi di Indonesia juga mempengaruhi penjualan ritel modern. Peningkatan penjualan tersebut meliputi semua sektor ritel, mulai dari hypermat, supermarket, dan mini market. Untuk penjualan mini market di Indonesia, kata dia, diproyeksi akan mencapai dua digit pada tahun ini. (Okezone)
IPO Jaya Agra Rp. 500/saham. Calon emiten perkebunan PT. Jaya Agri Wattie Tbk menetapkan harga saham perdana level Rp. 500 per lembar dan telah mengantongi pernyataan efektif atas pelepasan saham perdana. (Bisnis Indonesia) Pudjiadi bagi Dividen Rp5/Saham. PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) akan membagikan dividen sebesar Rp5 per lembar saham atau sekira 13,8 persen dari laba bersih 2010 yang senilai Rp1,398 miliar. Dalam RUPST kali ini juga telah disetujui sebesar lima persen dari laba bersih 2010 akan digunakan perseroan sebagai dana cadangan atau sekira Rp506,537 juta. (Okezone) Kuasi Reorganisasi BNBR Mundur. Rencana kuasi reorganisasi PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akhirnya mundur hingga semester II/2011 menyusul belum siapnya perseroan ketika ditelaah oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). BNBR mundur ke pertengahan tahun memakai laporan keuangan Juni 2011. (Bisnis Indonesia) Siapkan Rp618 M, Tunas Baru Lampung Bangun Sugar Refinary. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) berencana membangun usaha pabrik gula rafinasi (sugar refinery) di wilayah Way Lunik, Lampung dengan nilai investasi sebesar Rp618 miliar. Nilai investasi sebesar Rp618 miliar tersebut diluar capex yang dianggarkan untuk perseroan pada tahun 2011 ini. Adapun sumber dana untuk membangun usaha dalam bidang gula rafinasi tersebut sebanyak 35 persen berasal dari kas internal dan 65 persen berasal dari pinjaman bank lokal. (Okezone) BW Plantation Klaim Tak Terganggu Moratorium. PT BW Plantation Tbk (BWPT) salah satu perusahaan sawit di Indonesia tetap melanjutkan ekspansi usaha dengan menanam bibit sawit hingga 2014. Meski moratorium izin kawasan hutan alam dan gambut telah efektif berlaku. BWPT memiliki total area kelapa sawit 94 ribu hektar. Dimana 55 ribu ha masih belum tertanam. Sehingga idak ada alasan penundaan izin kawasan hutan mengganggu perseroan. BWPT menargetkan, hingga 2014 akan melakukan penanaman di areal 40 ribu ha miliknya. Meski terbuka kemunginan untuk ekpansi lahan baru sawit, namun tidak menjadi yang utama BW Plantation. (Detikcom)
SAHAM PILIHAN UNVR 14250-17500. Harga saham UNVR akhir pekan kemarin ditutup naik Rp.50 ke Rp.15000. Sejak akhir 20 April lalu hingga pekan kemarin harga sahamnya bergerak konsolidasi pada kisaran harga Rp.14900 hingga Rp.15300. Harga sahamnya berpotensi menguat kembali seiring dengan rencana perseroan membagikan dividen final tahun buku 2010. Perseroan untuk tahun buku 2010 membagikan dividen dengan porsi 100% laba bersih atau total Rp.444/ saham. Desember lalu UNVR telah membagikan dividen interim Rp.100/saham. Untuk dividen final perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp.344/saham. Dari sisi kinerja, perseroan pada kuartal pertama 2011 (1Q11) membukukan kenaikan tipis laba bersih sebesar 1,57% mencapai Rp.987 miliar dari periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp.972 miliar. Penjualan naik hampir 14% mencapai Rp.5,7 triliun dari Rp.4,9 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan penjualan mencapai Rp.22,2 triliun atau tumbuh 12,68% dari tahun 2010 sebesar Rp.1,97 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan mencapai Rp.3,8 triliun dengan marjin sekitar 17%. Dengan proyeksi tersebut EPS tahun ini diperkirakan mencapai Rp.499. Pada harga Rp.15000, harga UNVR ditransaksikan dengan PE 30x. Secara historis harga saham perseroan setahun terakhir ditransaksikan dengan PE rata-rata 37x. Berdasarkan rata-rata PE tersebut harga saham UNVR berpeluang mencapai Rp.18400, berpotensi menguat sekitar 22%. Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, UNVR juga akan melakukan langkah efisiensi dengan melakukan penghematan biaya sekitar 5% dan rencana menaikkan harga jual sekitar 6% tahun ini. Perseroan juga bakal mendapatkan tambahan pendapatan dari bisnis distribusi produk Body Care Sara Lee yang mulai dijalankan perseroan mulai pertengahan Maret lalu. Untuk jangka pendek target harga akan menuju Rp.15400 dengan level support di Rp.14100. Apabila tembus Rp.15400 maka peluang penguatan akan menuju Rp.17500. Maintain Buy buat jangka menengah dan panjang.
SAHAM PILIHAN TLKM 7450-7850. Harga saham TLKM sejak akhir April lalu hingga pekan kemarin masih bergerak dalam rentang konsolidasi di kisaran Rp.7500-Rp.7700. Pada perdagangan akhir pekan kematrin harga sahamnya ditutup di Rp.7650. Telkom pekan kemarin telah mendapatkan persetujuan pemegang saham melakukan buy-back sahamnya. Jumlah dana yang disiapkan buy-back ditingkatkan dari awalnya Rp.3 triliun menjadi Rp.5 triliun. Perseroan akan melakukan buy-back sebanyak 3,2% sahamnya dari publik dengan harga rata-rata Rp.7750/saham. Aksi korporasi ini akan meningkatkan nilai pemegang saham karena EPS akan meningkat. Tahun ini laba TLKM diperkirakan tumbuh 8,32% mencapai Rp.12,50 triliun. Sedangkan sepanjang 1Q11, laba bersih TLKM hanya tumbuh 1,25% mencapai Rp.3,82 triliun dibandingkan periode yang sama (1Q10) Rp.3,78 triliun. Pendapatan usaha 1Q11 tumbuh 2,14% mencapai Rp.16,70 triliun. Jumlah pelanggan seluler Telkom akhir Maret lalu mencapai 99,36 juta pelanggan, naik 5,4 juta pelanggan dari posisi akhir 2010 yang sebanyak 94,01 juta pelanggan. Pada harga saat ini, saham TLKM ditransaksikan dengan PE 12,31x menggunakan proyeksi laba tahun 2011.Valuasi berdasarkan PE, harga saham perseroan saat ini masih lebih murah ketimbang saham emiten telekomunikasi seperti ISAT dan EXCL yang saat ini ditransaksikan dengan masing-masing PE 24,43x dan 14,57x. Selain valuasi yang relatif masih murah, potensi penguatan harga saham TLKM juga berasal dari rencana pembagian dividen tahun buku 2010. Perseroan berencana membagikan dividen sebesar 55% laba bersihnya atau Rp.322,65/saham. Desember lalu perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp.26,75. Dividen final yang akan dibagi sebesar Rp.295,84/saham pada awal Juli mendatang. Pada harga Rp.7650, dividen yield berpotensi mencapai 3,8%. Sementara itu perseroan juga telah membatalkan rencana mergernya dengan Bakrie Telecom. Hal ini akan berdampak positif bagi kinerja perseroan ke depan. Secara technical harga saham perseroan dalam jangka pendek akan kembali berpeluang menembus Rp.7850 dengan support ada di Rp.7400. Pada valuasi PE rata-rata 17x (PE sektor telekomunikasi), harga saham TLKM ditargetkan mencapai Rp.10600 untuk satu tahun ke depan. Maintain Buy.
Perhatikan : AALI 23550-25000 BUMI 3425-3600 ADRO 2250-2425 LSIP 2375-2550 SMGR 9400-10000 WINS 340-365
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.