POTENSI ANTIMIKROBIA SIMPLISIA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN PROFIL DNA GENE cagA HELICOBACTER PYLORI
Wiwin Maruni Diarti, Nurhidayati, Zaeniati Lely
Abstract: Infection of H. pylori bacteria can cause peptic ulcers, malt lymphoma and even lead to stomach cancer. The prevalence of H.pylori infection in Mataram, West Nusa Tenggara (NTB) is quite high among adalah54, 3% - 64.1%. With the cost of treatment against infection H. pylori is more expensive now, it must consider alternative ways to find new treatments to control growth and bacterial infection caused by H. pylori as a traditional medicine that has an effect on the cagA gene is a gene that determines the virulence and pathogenicity of H. pylori. One of the natural materials suspected to contain active ingredients that can heal the ulcer is a sand sea cucumber (Holothuria scabra), the active ingredient in the sea cucumber lectin in particular, may also act as antibacterial compounds. In this research, the use of sand dried sea cucumber (Holothuria scabra) and tested antmikrobianya potential to inhibit the growth and profile materials cagA gene from the bacterium H. pylori causes ulcers. Method of testing done in this research is a method of agar diffusion and dilution tubes, whereas further to determine the effect of sand on the sea cucumber bulbs cagA gene is a gene encoding the virulence characteristics and pathogenicity of H. DNA integrity were observed pylori cagA gene by PCR method. The results of this study showed a significant effect of the addition of crude sand sea cucumber (Holothuria scabra) to inhibit the growth and profile materials cagA gene from the bacterium H. pylori, inhibition zone diameter produced potential in nature - average inhibition zone between 8.5 mm - 18.5 mm and there are changes in the integrity of the DNA profile of H. pylori cagA gene with no formation of DNA bands on konsenterasi 100 ug / ml, 95 ug / ml and 90 ug / ml. Needs further research on H. pylori testing the endurance of the integrity of RNA, decreased gene activity ure, and mRNA from the effects of crude urease sand sea cucumber against H. pylori DNA as well as clinical trials and toxicity testing of bioactive substances contained in crude sand sea cucumber. Kata Kunci: Potensi antimikrobia, Simplisia teripang pasir, Perubahan profil integritas DNA, gene caga Helicobacter pylori. radang lambung kronis dengan transfomasi maligna
LATAR BELAKANG Helicobacter
pylori
adalah
pada jaringan radang. Helicobacter pylori
bakteri
telah
pleomorfik yang dapat berbentuk “S” atau spiral,
diidentifikasi sebagai faktor etiologi kanker lambung.
kurva,
dan bentuk kokoid bersifat Gram negatif.
Suatu studi epidemiologik multisenter dari “ The
Pertama kali ditemukan pada tahun 1983 oleh
Eurogast Study Group “ menyimpulkan bahwa
Warren dan Marshall pada sediaan histologi lambung
resiko terkena kanker lambung pada populasi dengan
pada penderita gastritis kronik aktif, selanjutnya
infeksi Helicobacter pylori 100% adalah 6 kali lipat
bakteri ini mendapat pengakuan sebagai penyebab
dibanding
dari ulkus peptikum, ulkus duodenum, dan kanker
Helicobacter pylori (Forman et. al., 1991; Coussens
lambung (Marshall dan Warren, 1984; Rathbone dan
dan Werb, 2002; Leite et. al., 2005).
dengan
populasi
tanpa
infeksi
Heatley, 1989; Logan dan Walker, 2001). Data
Dari hasil penelitian Maruni pada tahun
epidemiologi menunjukkan ada hubungan antara
2008, proporsi hasil positif PCR dari 82 sampel blok
__________________________________________________________________________________________ Wiwin Maruni Diarti, Nurhidayati, Zaeniati Lely: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram, Jl.Prabu Rangkasari Dasan Cermen Matram
696
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 5 NO.1, FEBRUARI 2011
parafin biopsi lambung penderita dispepsia dengan
pengembangan obat-obat tradisional. Salah satu
hasil pemeriksaan histopatologi Helicobacter pylori
bahan dari alam yang diduga mengandung bahan
negatif adalah 47,6% dengan taksiran interval
aktif bersifat antibakteri adalah teripang. Teripang
proporsi hasil PCR Helicobacter pylori positif pada
telah lama digunakan sebagai sumber obat tradisional
populasi antara 36,75% – 58,37% dan penelitian
di Malaysia dan Cina. Menurut sejarah, para nelayan
yang dilakukan Soewignjo et. al., 2007 pada 198
menggunakan teripang sebagai obat luka. Obat ini
sampel
mereka
biopsi
didapat dengan
jaringan cara
lambung
gamat,
spesies
teripang
yang
dimanfaatkan, terutama Holothuria atra, Stichopus
dispepsia di Mataram yang diperiksa dengan PCR
hermanii, dan Stichopus horrens. Penelitian modern
mendapatkan
positif
telah memperlihatkan bahwa selain menyembuhkan
sebanyak 85 sampel (42,9%), ini menunjukkan
luka, senyawa dalam teripang juga mengandung
bahwa Helicobacter pylori merupakan salah satu
senyawa
penyebab penting dispepsia di Mataram dan perlu
antitrombotik, menurunkan kadar kolesterol dan
penanganan yang serius (Soewignjo et. al., 2007;
lemak darah, antikanker dan antitumor, antibakteri,
Maruni, 2008).
imunostimulan, antijamur, antivirus, antirematik, dan
Penggunaan
dari
sebut
penderita
hasil
endoskopi
segar yang
Helicobacter
antibiotik
pylori
dalam
eradikasi
yang
bersifat
antikoagulan
dan
radang sendi lainnya (Farouk et al., 2007).
Helicobacter pylori memiliki efek yang dapat
Khasiat yang dikandung teripang demikian
menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap
banyak karena memiliki kandungan gizi yang
antibiotika dan adanya krisis global menyebabkan
lengkap. Kandungannya antara lain: lektin (HSL),
biaya pengobatan semakin mahal saat ini. Oleh sebab
sterol,
itu,
holothurin A, holothurin B, holotoxin A, holotoxin
perlu
dipikirkan
cara
mencari
alternatif
saponin/triperten
pengobatan baru untuk mengkontrol pertumbuhan
B,
dan
telenotosid,
infeksi
yang
disebabkan
oleh
bakteri
holotoxin
A1,
glikosid
holotoxin
cucumariosid;
(echinosid,
B1,
stikoposid,
philinopgenin
A,
Helicobacter pylori seperti obat-obat tradisional yang
philinopgenin B, philinopgenin C, philinopside E,
potensial dan memiliki efek pengrusakan pada gene
synallactosid,
cagA yaitu gene yang menentukan
calcigerosid, kerosid, DS-penaustrosid), kolagen,
virulensi dan
patogenitas Helicobacter pylori.
hemoiedemosid,
liouvillosid,
mukopolisakarida, glikosaminoglikan,
kondroitin
Departemen Kesehatan telah mencanangkan
sulfat E, kondrotin sulfat fukosilat, asam amino
program pengembangan obat tradisional ke arah obat
(aspartat, glutamat, histidin, treonin, alanin, arginin,
kelompok fitoterapi, sebagai pelaksanaan amanat
prolin, tirosin, valin, serin, glisin, sistein, isoleusin,
GBHN 1988 yang intinya menyatakan bahwa dalam
leusin, fenilalanin dan lisin), asam lemak (miristat,
rangka meningkatkan pelayanan kesehatan secara
palmitat,
lebih luas dan merata, sekaligus memelihara dan
araksidat, eicosapentaenat (EPA), behenat, erusat,
mengembangkan warisan budaya bangsa, perlu terus
dan docosahexesaenat (DHA), vitamin (tiamin,
dilakukan penggalian, penelitian, pengujian, dan
riboflavin, niacin, C, E), karotenoid (β-Carotene, β-
697
palmitoleat,
stearat,
oleat,
linoleat,
Diarti, Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir (Holothuria scabra)
echinenone, canthaxanthin, phoenicoxanthin dan
Indonesia merupakan penghasil teripang
astaxanthin, cucumariasantin A, cucumariasantin B
terbesar di dunia, setidaknya terdapat 26 spesies
dan cucumariasantin C), mineral (besi, magnesium,
teripang. Di NTB, sebagai salah satu penghasil
kalsium, zinc, kromium), polifenol, dan flavonoid,
teripang di Indonesia, jenis teripang yang paling
SOD (Hawa et. al., 1999). Penelitian modern telah
banyak ditemukan adalah teripang pasir (Holothuria
membuktikan potensi dan kemungkinan mekanisme
scabra). Namun, walaupun Indonesia merupakan
antibakteri dari phylum echinodermata, yaitu lektin.
penghasil
Lektin adalah suatu senyawa yang memiliki aktivitas
dieksport sebagai teripang segar dan teripang yang
antibakteri yang luas untuk bakteri Gram positif dan
telah diawetkan, belum ada upaya pemanfaatan zat
Gram negatif. CEL-III, suatu peptida berasal dari
aktif
bagian
Kelautan dan Perikanan, 2006).
C-terminal
dari
hemolitik
lektin
dari
yang
teripang
terbesar,
terkandung
sayangnya
dalamnya
semua
(Departemen
Curcumaria echinata memiliki aktivitas antibakteri,
Berdasarkan sangat patogeniknya infeksi
yang mekanisme kerjanya diduga memicu hemolisis
Helicobacter pylori dan perlunya menggali potensi
membran sel bakteri (Hatakeyama, et. al., 2004).
alam kelautan sebagai obat alternatif yang selama ini
Penelitian lain yang membuktikan bahwa Holothuria
kurang mendapat perhatian, sedangkan potensi
scabra, Holothuria atra, dan Actinopyga miliaris
antimikroba teripang pasir (Holothuria scabra)
mampu
mikroba
terhadap penghambatan pertumbuhan Helicobacter
Aeromonas hydrophila, enterococcus sp, Klebsiella
pylori belum ada yang melaporkan, maka perlu
pneumonia,
dilakukan penelitian tentang ” Potensi antimikrobia
typhi,
menghambat
pertumbuhan
Pseudomas aeroginosa,
Vibrio
harveyi,
dan
Salmonella
Aspergiluus
sp.
simplisia teripang pasir (Holothuria scabra) terhadap
Konsentrasi teripang pasir (Holothuria scabra) yang
penghambatan pertumbuhan dan perubahan profil
mampu menghambat pertumbuhan adalah 85 µg/ml
DNA gene cagA Helicobacter pylori”.
(Abraham et. al., 2002). Penelitian oleh Gowda, et.
rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah
al., 2008, menduga bahwa salah satu peranan
apakah simplisia teripang pasir (Holothuria scabra)
senyawa lecitin, yaitu T-antigen binding lectin dari
memiliki
teripang pasir (Holothuria scabra) pada aktivitas
penghambatan pertumbuhan dan perubahan profil
antibakteri dari teripang pasir adalah berperan dalam
DNA gene cagA Helicobacter pylori? Sedangkan
pengenalan bakteri yang menginvasi ke dalam tubuh
tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
organisme. Mekanisme lain yang secara tidak
potensi simplisia teripang pasir (Holothuria scabra)
langsung berperan pada aktivitas antibakteri dari
sebagai obat yang dapat menghambat pertumbuhan
teripang adalah efek immunostimulan. Senyawa yang
dan perubahan profil DNA gene cagA Helicobacter
berperan pada efek immunostimulan ini adalah
pylori menggunakan metode PCR.
frondoside, suatu triperten glikosida (Aminin et. al., 2008).
698
potensi
antimikrobia
Adapun
terhadap
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 5 NO.1, FEBRUARI 2011
tubuh sehingga permukaan tubuh dapat menjadi
METODE PENELITIAN penelitian
kasar dan licin bila disentuh. Habitat teripang pasir
menggunakan
pada perairan laut tipe dasar atau dangkal yang
rancangan non randomized the post test only control
bervariasi antara lumpur halus sampai pasir kasar.
group design .
Tripang pasir mempunyai kebiasaan membenamkan
Penelitian eksperimental
di
ini
merupakan
laboratorium,
diri dalam pasir atau melapisi tubuhnya dengan Bahan Penelitian
selapis pasir, warna tubuhnya hitam dan berbintik–
a. Isolat klinik Helicobacter pylori didapatkan dari
bintik seperti pasir sehingga disebut dengan tripang
koleksi isolat bakteri Unit Riset
pasir (Gambar 4.1).
Biomedik Insthalasi Litbang RSU Provinsi NTB yang diisolasi dari biopsi lambung
penderita
dispepsia. b. Simplisia teripang pasir (Holothuria scabra). Variabel Penelitian Variabel bebas
:
Simplisia
teripang
pasir
(Holothuria scabra) Variabel terikat :Pertumbuhan Helicobacter pylori dan perubahan profil DNA
Gambar 4.1. Teripang pasir (Holothuria scabra)
gene
cagA Helicobacter pylori. 2. Cara Pengumpulan Data 1.
Simplisia teripang pasir pasir (Holothuria
Identifikasi Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang Berasal dari Dinas Perikanan Masyarakat Kabupaten Dombu NTB dan Perairan Pantai Sekotong Lombok Barat Teripang
pasir
dapat
scabra)
diperoleh
dengan
cara
mengeringkan
teripang pasir segar dengan suhu pengeringan di bawah 40C. Selanjutnya sediaan dibuat menjadi
diidentifikasi
serbuk halus dengan mesin penggiling. Serbuk halus
berdasarkan karakteristik morfologi dan habitatnya. Berdasarkan Aznam azis (1995),
Pembuatan Simplisia Teripang Pasir Pasir (Holothuria scabra)
simplisia teripang pasir (Holothuria scabra) dibuat
teripang pasir
konsentrasi 100 ug/ml, 95 ug/ml, 90 ug/ml, 85 ug/ml,
(Holothuria scabra) memiliki ciri–ciri tubuh bulat
80 ug/ml, 75 ug/ml, 70 ug/ml. Pemilihan konsentrasi
memanjang seperti buah ketimun, tentakel pendek
teripang pasir ini berdasarkan hasil penelitian
berbentuk perisai (peltate) berjumlah 15 sampai 30,
Abraham et. al., 2002 yang mendapatkan hasil
kaki tabung trsusun dalam dua jalur memanjang pada
konsentrasi teripang pasir (Holothuria scabra) yang
bagian perut (ventral) biasanya disebut “soil”, atau
mampu
tereduksi dalam bentuk papila atau duri kecil, atau
menghambat
pertumbuhan
mikroba
Aeromonas hydrophila, enterococcus sp, Klebsiella
berbentuk bitil yang tersebar di seluruh permukaan
pneumonia,
tubuh atau tereduksi sama sekali pada permukaan
Pseudomas aeroginosa,
Salmonella
typhi, Vibrio harveyi, dan Aspergiluus sp adalah 85
699
Diarti, Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir (Holothuria scabra)
µg/ml,
dari
dasar
konsentrasi
tersebut
maka
4.
dilakukan pemilihan konsentrasi dengan level naik
Pengujian Perubahan Profil DNA Gene Caga Helicobacter Pylori Menggunakan Metode PCR.
tiga tingkatan konsentrasi dan level turun tiga
Pengujian perubahan profil DNA gene cagA
tingkatan konsentrasi dengan selisih konsentrasi 0,05
Helicobacter pylori menggunakan metode PCR
ug/ml. 3.
dengan primer gen cagA1 dan cagA2. Untuk mengetahui keadaan tebal tipisnya DNA, dan
Uji Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir Pasir (Holothuria scabra) terhadap Penghambatan Pertumbuhan Helicobacter pylori
degradasi (smear) yang mungkin terjadi, yang menunjukkan bahwa DNA telah terpotong yang mengakibatkan tidak terbentuknya unsur penting
Uji potensi antimikrobia dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar plate
untuk pertumbuhan sel bakteri. Hasil integritas DNA
dengan
muncul
mengukur diameter zona hambatan yang terjadi.
menggunakan
Pengujian dilakukan pada media Muller Hinton Agar
suplement
vitox
untuk
reagen Trizol. b. Tahap Amplifikasi DNA
0,3 x 109 sel/ml. Pada media MHA Blood atau TSA
Amplifikasi DNA dilakukan pada mesin
Blood yang ditambahkan suplement Vitox dibuatkan
Thermocycle BIO-RAD PCR dan bahan untuk PCR
sumur (well) dengan diameter 5 mm untuk
integritas DNA Helicobacter pylori menggunakan
menempatkan masing–masing konsentrasi simplisia
primer gen cagA1 dan cagA2: PCR core system
teripang pasir yang di uji potensi penghambatannya
(Promega) dengan komposisi campuran adalah:
terhadap perumbuhan Helicobacter pylori sebanyak
ddH20
masing–masing
30,75 ul, Buffer (-) Mg 5 ul, MgCl2 3 ul,
dNTP 1 ul, cagA1Forward Primer 2,5 ul, cagA2
konsentrasi perlakuan). Inkubasi dilakukan pada
Reverse Primer 2,5 ul, Taq Polimerase 0,25 ul,
suasana Mikroaerofilik pada incubator CO2 10%. .Pengukuran
electrophoresis
Pemurnian DNA dengan menggunakan
diperkirakan setara dengan jumlah bakteri sebanyak
volume
gel
dengan
Helicobacter pylori
unit Mc Farland Nephelometer Standards atau
(homogenitas
agarose
didapatkan
a. Tahap Ekstraksi DNA untuk pemurnian DNA
Helicobacter pylori yang diinokulasikan sebanyak 1
μL
yang
adalah sebagai berikut:
memacu
pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori. Bakteri
50
pita
horizontal. Adapun tahapan metode pengujiannya
Blood atau Trypticase Soy Agar Blood yang ditambahkan
dalam
Templete 5 ul dengan Total
zone hambatan (clear zone) yang
volume
50
ul.
Pelaksanaan pencampuran bahan–bahan tersebut
terbentuk dilakukan dengan mengukur diameter zone
dilakukan dalam box pendingin supaya DNA dan
hambatan, dan menghitung luas zone hambatan
enzim yang digunakan tidak rusak.
(Djaafar,1996 ).
c. Amplifikasi pada mesin PCR BIO-RAD Campuran tersebut di atas di centrifuge cepat dan selanjutnya dimasukkan dalam mesin PCR
700
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 5 NO.1, FEBRUARI 2011
dengan total siklus 38 siklus, dengan kondisi amplifikasi: Temperatur pre denaturasi
94
Analisis Data
o
C
Data
selama 4 Menit, Setiap siklus terdiri dari:
zona
hambatan
untuk
mengetahui potensi atau efek dari simplisia teripang
o
Denaturasi ( pemisahan DNA ) 94 C selama 1 menit, Annealing ( penempelan primer), 55
diameter
pasir (Holothuria scabra) terhadap penghambatan
o
C
pertumbuhan Helicobacter pylori dianalisa dengan
selama 1 menit, Elongasi/Ekstensi (pemanjangan
analisa statistik anova, sedangkan data mengenai
o
DNA) 72 C selama 1 menit, (Berlangsung sampai 38
perubahan profil DNA gene cagA dari Helicobacter
siklus).Tahap terakhir siklus diperpanjang 1 step
pylori setelah perlakuan dianalisa secara deskriptif.
elongasi 72 oC selama 4 menit untuk memberi kesempatan
proses
elongasi
sempurna dan 1 step 20
o
berjalan
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
dengan
1.
C overwait menjaga
amplikon tetap stabil walaupun ditinggal 24 jam. d. Deteksi Produk PCR Dilakukan dengan elektroforesis agarose 2%
Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir (Holothuria Scabra) terhadap Penghambatan Pertumbuhan Helicobacter Pylori Metode Difusi agar Plate dan Dilusi Tabung
ditambah zat pewarna Ethidium bromide 5 ul.10 ul
Hasil
pengujian
potensi
antimikrobia
amplikon (hasil amplifikasi) ditambahkan dengan 5
simplisia teripang pasir (holothuria scabra) terhadap
ul loading buffer, dicampur di atas parafilm dengan
penghambatan pertumbuhan Helicobacter pylori
baik dan selanjutnya dimasukkan dalam sumuran
dengan mengunakan metode difusi agar plate adalah
dari gel agarose 2% yang ditambahkan zat pewarna
positip. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian
ethidium bromida 5 ul. Sedangkan untuk standart
terdapat zona hambatan di sekitar sumuran pada uji
digunakan DNA Marker G 316 A sebanyak 5 ul dan
penghambatan metode difusi agar plate. Zona
ditambahkan 3 ul loading buffer. Elektroforesis
hambatan
dilakukan dengan kuat arus 100 V selama 1 jam
simplisia teripang pasir 100 ug/ml yaitu rata–rata
dengan running buffer TBE 1 X. Hasil diperiksa
diameter zona hambatannya 18,5 mm dan zona
dengan radiasi sinar ultraviolet pada alat Bio-rad Gel
hambatan tersempit pada konsentrasi simplisia
tipe 170 – 8170 dilengkapi komputer
teripang pasir 70 ug/ml yaitu rata–rata diameter zona
software YP dengan Dell optiplex GX 520. Produk
hambatannya 8,5 mm. Hasil uji menggunakan
PCR + gene cagA bila terbentuk pita dengan jumlah
metode difusi sumuran agar pada kontrol negatif
pasangan basa 296 bp (base pair ).DNA dengan
(PZ) tidak menghasilkan diameter zona hambatan (0
derajad integritas tinggi akan membentuk satu pita
mm)
yang kompak dan tebal, sedangkan DNA yang
antibiotika ciproflocaxin menghasilkan diameter
derajad integritas rendah akan terbentuk pita tipis dan
zona hambatan (30 mm). Walaupun hasil diameter
mengalami degradasi (smear).
zona
DOC XR
dan
terluas
didapatkan
kontrol
hambatan
dibandingkan
positif
pada
yang
konsentrasi
menggunakan
yang dihasilkan lebih sempit
kontrol
positif,
namun
menurut
ketentuan sensitivitas klinik dari Ahn dkk., 1994
701
Diarti, Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir (Holothuria scabra)
dalam Greenwood, 1995 bahwa zat bioaktif yang
antivirus, antirematik, dan radang sendi lainnya
terdapat pada simplisia teripang pasir dengan
(Farouk et. al., 2007).
konsentrasi 100 ug/ml menunjukkan zona hambatan
Penelitian
modern
telah
membuktikan
rata–rata 18,5 mm dan konsentrasi 95 ug/ml
potensi dan kemungkinan mekanisme
menunjukkan zona hambatan rata–rata diameternya
dari phylum echinodermata ini, yaitu lektin. Lektin
17,5 mm menunjukkan respon hambatan yang kuat
adalah suatu senyawa yang memiliki aktivitas
atau bersifat sensitif, konsentrasi simplisia teripang
antibakteri yang luas untuk bakteri Gram positif dan
pasir 90 ug/ml dengan diameter zona hambatan rata–
Gram negatif. CEL-III, suatu peptida berasal dari
rata 15,5 ug/ml, 85 ug/ml dengan diameter zona
bagian
hambatan rata–rata 14,5 mm, 80 ug,ml dengan
Curcumaria echinata memiliki aktivitas antibakteri,
diameter zona hambatan rata-rata 12,5 mm dan
yang mekanisme kerjanya diduga memicu hemolisis
konsenterasi simplisia teripang pasir 75 ug/ ml
membran sel
dengan diameter zona hambatan rata–rata 10,7
Penelitian lain yang membuktikan bahwa Holothuria
menunjukkan
scabra, Holothuria atra, dan Actinopyga miliaris
respon
hambatan
yang
lemah.
C-terminal
dari
hemolitik
antibakteri
lektin
dari
bakteri (Hatakeyama, et al, 2004).
Sedangkan konsenterasi simplisia teripang pasir 70
mampu
ug/ml dengan diameter zona hambatan 8,5 mm
Aeromonas hydrophila, enterococcus sp, Klebsiella
termasuk
pneumonia,
dalam
penghambatan.
tidak
Adanya
memiliki potensi
respon
antimikrobia
typhi,
menghambat
pertumbuhan
Pseudomas aeroginosa,
Vibrio
harveyi,
dan
mikroba
Salmonella
Aspergiluus
sp.
simplisia teripang pasir (holothuria scabra) terhadap
Konsentrasi teripang pasir (Holothuria scabra) yang
penghambatan pertumbuhan Helicobacter pylori
mampu menghambat pertumbuhan adalah 85 µg/ml
disebabkan
diduga
(Abraham et. al., 2002). Penelitian oleh Gowda, et al,
antibakteri.
2008, menduga bahwa salah satu peranan senyawa
Teripang telah lama digunakan sebagai sumber obat
lecitin, yaitu T-antigen binding lectin dari teripang
tradisional di Malaysia dan Cina. Menurut sejarah,
pasir (Holothuria scabra) pada aktivitas antibakteri
para nelayan menggunakan teripang sebagai obat
dari teripang pasir adalah berperan dalam pengenalan
luka. Obat ini mereka sebut gamat, spesies teripang
bakteri yang menginvasi ke dalam tubuh organisme.
yang dimanfaatkan,
atra,
Mekanisme lain yang secara tidak langsung berperan
horrens.
pada aktivitas antibakteri dari teripang adalah efek
Penelitian modern telah memperlihatkan bahwa
immunostimulan. Senyawa yang berperan pada efek
selain menyembuhkan luka, senyawa dalam teripang
immunostimulan
juga
triperten glikosida (Aminin et. al., 2008).
dalam
mengandung
Stichopus
bahan
simplisia aktif
mengandung
bersifat
terutama
hermanii,
dan
teripang
Holothuria
Stichopus
senyawa
yang
bersifat
antikoagulan dan antitrombotik, menurunkan kadar kolesterol
dan
lemak
darah,
antikanker
ini
adalah
frondoside,
suatu
Adanya aktivitas penghambatan senyawa
dan
bioaktif terutama lektin yang dikandung oleh
antitumor, antibakteri, imunostimulan, antijamur,
implisia teripang pasir tersebut mempunyai aktivitas seperti antibiotika lain yang dapat menghambat
702
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 5 NO.1, FEBRUARI 2011
sintesis materi–materi penting dari bakteri seperti
pylori (perubahan morfologi). Uji difusi tabung cair
merusak dinding sel bakteri sehingga dinding kurang
menggunakan 28 tabung yang berisi masing–masing
sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmose
tabung 1 ml media TSB yang ditambahkan serum
plasma, akibatnya dinding sel pecah. Penghambatan
domba 10% dan suplement isovitalex/vitox. Masing–
sintesis asam nukleat dan protein bakteri dapat
masing tabung di sub kultur dengan bakteri
menyebabkan kerusakan total pada sel karena DNA,
Helicobacter pylori dengan kepekatan bakteri 109
RNA dan protein memegang peranan amat penting di
CFU/ml. Selanjutnya 28 tabung tersebut dibagi
dalam proses kehidupan sel normal sehingga
menjadi 7 kelompok perlakuan dengan masing –
gangguan apapun yang terjadi pada pembentukan
masing
atau
dapat
kelompok perlakuan ditambahkan 100 ul larutan
perubahan
simplisia teripang pasir sesuai dengan konsentrasi
pada
fungsi
mengakibatkan
zat–zat
kerusakan
tersebut sel,
perlakuan
4
replikasi.
permeabilitas se,l atau kerusakan pada membrane
masing–masing
juga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel
ug/ml,85 ug/ml,80 ug/ml,75 ug/ml, dan 70 ug/ml,
atau matinya sel karena membrane sitoplasma
untuk
mempertahankan bahan–bahan tertentu di dalam sel,
Ciprofloxacin
mengatur keluar masuknya bahan–bahan lain serta
menggunakan media tanpa penambahan simplisia
memelihara integritas komponen–komponen selular
teripang pasir. Inkubasi dilakukan dalam suasana
dan perubahan molekul protein dan asam nukleat
mikroaerofilik dan dilakukan pewarnaan Giemsa dan
dapat merusak sel tanpa dapat diperbaiki kembali
sub kultur setiap hari dengan waktu pengamatan
karena
pada
selama 20 hari. Waktu pembentukan kokoid, persen
terpeliharanya molekul–molekul protein dan asam
jumlah kokoid dan hasil sub kultur Helicobacter
nukleat. Adanya potensi antimikrobia simplisia
pylori pada uji penghambatan simplisia teripang
teripang
pasir metode difusi tabung pada masing–masing
hidupnya
pasir
suatu
sel
(holothuria
bergantung
scabra)
terhadap
kontrol
yaitu
100
Masing–masing
positif
ug/ml,95
ditambahkan
dan
kontrol
antibiotika
negatif
konsenterasi
dengan mengunakan metode difusi agar yang
kokoid
dibuktikan dengan hasil penelitian terdapat zona
simplisia teripang pasir 100 ug/ml mencapai 100%
hambatan disekitar sumuran pada uji penghambatan
pada hari ke 15 dan setelah di sub kultur
metode difusi agar plate menunjukkan zat bioaktif
menunjukkan tidak terdapat pertumbuhan, sedangkan
yang terkandung di dalam simplisia teripang pasir
yang konsentrasi 95 ug/ml pembentukan bentuk
potensial digunakan sebagai obat alam alternatif
kokoid 100% terjadi pada hari ke 18 dengan hasil sub
dalam pengobatan infeksi Helicobacter pylori.
kultur negatif dan konsenterasi 90 ug/ml perubahan
Berdasarkan hasil uji penghambatan metode difusi
bentuk kokoid 100% terjadi pada hari ke 20 dengan
agar plate selanjutnya dilakukan uji difusi tabung cair
hasil sub kultur negatif. Hasil penelitian ini
dengan tujuan untuk menghitung presentase dan
menunjukkan bahwa perubahan bentuk kokoid ini
waktu pembentukan kokoid bakteri Helicobacter
merupakan bentuk kokoid dari Helicobacter pylori
Helicobacter
berbeda.
hanya
penghambatan pertumbuhan Helicobacter pylori
703
perlakuan
ug/ml,90
pylori
pada
Pembentukan konsenterasi
Diarti, Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir (Holothuria scabra)
yang secara mikroskopis cahaya berbentuk bulat
bagian tengah merupakan larutan yang mengandung
serta tidak dapat ditumbuhkan kembali menjadi
DNA. Sedangkan larutan bagian bawah adalah
spiral atau disebut bentuk kokoid hidup tidak dapat
larutan yang mengandung protein. Larutan bagian
dikultur/ Viable non culturable (VNC). Sedangkan
tengah di pipet secara perlahan dengan menggunakan
pada konsenterasi 85 ug/ml – 70 ug/ml perubahan
dispenser 100 ml ke ependrof steril. Pada larutan
bentuk kokoid baru terlihat pada hari ke 20 dengan
tersebut ditambahkan 300 ul isopropil alkohol dan
persentase secara berurutan 34%, 24%, 20%, dan
tabng di bolak balik 10 kali.Larutan diinkubasi 3
14%, dengan hasil sub kultur positif. Ini berarti ada
menit pada suhu ruangan atau semalam pada suhu –
dua faktor terjadinya pertumbuhan Helicobacter
80 0C. Larutan diputar 5000 rpm selama 5 menit.
pylori setelah sub kultur yaitu bentuk spiral yang
Supernatan
masih ada masih bisa tumbuh dan bentuk kokoid
merupakan DNA murni
yang terbentuk adalah bentuk kokoid yang bila
dilarutkan dalam 100 ul etanol 75% yang didiamkan
dilihat dengan mikroskop cahaya berbentuk bulat dan
20 menit dengan dibolak balik tiap 5 menit. Larutan
masih dapat ditumbuhkan kembali atau bentuk
diputar selama 5 menit pada 5000 rpm, dan
kokoid Viable Culturable (VC).
supernatan dibuang. Pellet DNA dikering anginkan.
dipisahkan.
Pellet
yang
tersisa
Helicobacter pylori
DNA dilarutkan dengan 50 ul aquabidest steril atau 2.
Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir (Holothuria Scabra) terhadap Perubahan Profil DNA Gene Caga Helicobacter Pylori
dengan NaOH (Sigma). Hasil dari ekstraksi DNA dilakukan agarose gel electroforesis horizontal 2% dan ethidium bromide. Hasil electroforesis dibaca dengan menggunakan alat Bio-rad Gel DOC XR tipe
Integritas DNA merupakan keadaan tebal
170–8170 dilengkapi komputer software YP dengan
tipisnya DNA, dan degradasi (smear) yang mungkin
Dell optiplex GX 520. DNA dengan derajat integritas
terjadi yang menunjukkan bahwa DNA telah
tinggi akan membentuk satu pita yang kompak dan
terpotong yang mengakibatkan tidak terbentuknya
tebal, sedangkan DNA yang derajat integritas rendah
unsur penting yang diperlukan untuk pertumbuhan
akan terbentuk pita tipis dan mengalami degradasi
sel bakteri. Hasil integritas DNA muncul dalam
(smear). Selanjutnya untuk memastikan potensi
bentuk pita yang didapatkan dengan menggunakan
simplisia teripang pasir terhadap perubahan profil
agarose gel electroforesis horizontal. Kegiatan awal
integritas DNA Helicobacter pylori memang benar
yang dilakukan adalah melakukan ekstraksi DNA.
adalah DNA gene cagA pengujian dilanjutkan
Kegiatan ini dilakukan dengan memutar sampel
dengan metode PCR menggunakan primer gen
setelah supernatan dibuang pellet ditambahkan Trizol (Gibco
BRL)
dan
dikocok
dan
cagA1 dan cagA2.
ditambahkan
chloroform (Merk), dikocok dan diputar hingga terbentuk 3 lapisan. Larutan bagian atas bening merupakan larutan yang mengandung RNA. Larutan
704
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 5 NO.1, FEBRUARI 2011
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
diberikan tanda +1 menunjukkan derajat integritas
14 15
yang kurang baik dan yang tidak muncul pita diberi tanda – menunjukkan tidak adanya DNA atau tidak terdentifikasi. Produk PCR menunjukkan
hasil
penelitian potensi antimikrobia simplisia teripang pasir (holothuria scabra) terhadap perubahan profil DNA gene cagA Helicobacter pylori membentuk pita yang Keterangan:
Gambar
hasil
dalam
ketebalannya.
Tidak
potensi
terbentuknya pita (-) menunjukkan tidak adanya
antimikrobia simplisia teripang pasir (holothuria
DNA atau tidak teridentifikasinya DNA ini di
scabra) terhadap perubahan profil DNA gene cagA
dapatkan pada perlakuan dilusi tabung cair pada
Helicobacter pylori. Lanes 1: Standart low DNA
kontrol +, pada tabung konsentrasi simplisia teripang
mass ladder, Lanes 2: Loading buffer, Lanes 3:
pasir 100 ug/ml, 95 ug/ml, dan 90 ug/ml. Hasil ini
Konsentrasi simplisia teripang pasir 80 ug/ml (+2),
menunjukkan bahwa bentuk kokoid Helicobacter
Lanes 4: Kontrol + antibiotika Ciprofloxacin (-),
pylori pada konsentrasi simplisia teripang pasir
Lanes 5: Kontrol + antibiotika Ciprofloxacin (-),
tersebut mengalami kerusakan integritas DNAnya
Lanes 6 : Kontrol – (media + Spiral Helicobacter
dan terbukti dengan tidak tumbuhnya bakteri
pylori) ( +3), Lanes 7
simplisia
Helicobacter pylori pada saat disubkultur kembali,
teripang pasir 100 ug/ml (-), Lanes 8: Konsentrasi
hal ini disebabkan zat bioaktif yang terdapat pada
simplisia teripang pasir 100 ug/ml (-), Lanes 9:
simplisia teripang pasir dengan konsentrasi antara
Konsentrasi simplisia teripang pasir 70 ug/ml (+3),
100 ug/ml – 90 ug/ml dapat menghambat sintesis
Lanes 10: Konsentrasi simplisia teripang pasir 95
peptidoglikan pada dinding sel bakteri dalam jumlah
ug/ml (-), Lanes 11: Konsentrasi simplisia teripang
yang banyak pada saat sel melakukan pembelahan
pasir 95 ug/ml (-), Lanes 12: Konsentrasi simplisia
dan menyebabkan lisisnya sel bakteri. Hasil PCR gen
teripang pasir 75 ug/ml (+3), Lanes 13: Konsentrasi
cagA, menunjukkan adanya keutuhan gen cagA pada
simplisia teripang pasir 85 ug/ml (+1), Lanes 14:
konsentrasi simplisia teripang pasir antara 70 ug/ml –
Konsentrasi simplisia teripang pasir 90 ug/ml (-),
85 ug/ml, data ini mengindikasikan bahwa zat
Lanes 15: Konsentrasi simplisia teripang pasir 90
bioaktif yang terkandung dalam simplisia teripang
ug/ml (-). Kriteria pembacaan integritas DNA dipetik
pasir dengan konsenterasi 70 ug/ml – 85 ug/ml masih
dari penelitian Jekti, 2004 yaitu pita yang muncul
memberikan potensi kokoid untuk tumbuh kembali
paling tebal tanpa smear diberi tanda +3 yang
atau berbentuk kokoid yang bila dilihat dengan
menunjukkan derajat integritas DNA yang tinggi.
mikroskop cahaya berbentuk bulat dan masih dapat
Pita jelas tapi kurang tebal dengan smear diberikan
ditumbuhkan kembali atau bentuk kokoid Viable
tanda +2 menunjukkan derajat integritas DNA yang
Culturable (VC). Bentuk kokoid dari Helicobacter
cukup baik. Pita jelas tapi tipis dengan smear
pylori merupakan bentuk adaptasi agar kuman tetap
:
penelitian
bervariasi
Konsentrasi
705
Diarti, Potensi Antimikrobia Simplisia Teripang Pasir (Holothuria scabra)
hidup
dalam
menghadapi
stres.
Adaptasi
ini
dikultur/Viable
non
culturable
(VNC),
namun
dilakukan dengan menghilangkan motilitas pada
kelemahan dari penelitian ini adalah belum bisa
kuman bentuk spiral menjadi bentuk kokoid yang
membuktikan apakah zat bioaktif dalam simplisia
melepaskan flagellanya, sehingga terjadi penurunan
teripang pasir dapat dikatakan sebagai zat yang
aktifitas sel serta metabolisme. Semakin lanjut usia
bakterisidal
kokoid menyebabkan jumlah DNA dan integritas
Helicobacter pylori, karena ada beberapa faktor yang
DNA menurun sampai mencapai kadar minimal pada
merupakan karakteristik untuk menentukan daya
saat kokoid tersebut mati (non viable). Pembntukan
tahan Helicobacter pylori terhadap suatu zat letal
kokoid pada keadaan stress karena panjangnya waktu
yaitu integritas DNA, integritas RNA, penurunan
inkubasi dalm suasana mikroaerofilik diawali dengan
aktivitas gen ure, dan mRNA urease) tidak diujikan
melengkungnya sel bakteri seperti bentuk U,
pada penelitian ini.
atau
zat
yang
dapat
membunuh
selanjutnya dua ujung sel saling menempel sehingga KESIMPULAN
berbentuk seperti donat dengan lubang ada di
Terdapat zona hambatan dari simplisia
tengahnya. Saat pembentukan seperti donat ukuran teripang
menjadi lebih pendek dan masih terdapat flagella
pasir
(Holothuria
scabra)
terhadap
penghambatan pertumbuhan Helicobacter pylori
pada ujung sel, tetapi saat berbentuk kokoid flagella telah lepas dengan pangkal yang masih melekat.
yaitu pada konsenterasi 100 ug/ml diameter rata–rata
Selanjutnya dari pangkal flagella mulai terbentuk
zona hambatan 18,5 mm, konsentrasi 95 ug/ml
rongga
periplasmik
yang
didahului
diameter
dengan
zona
hambatan
17,5
mm,
konsentrasi 90 ug/ml diameter rata–rata zona
terlepasnya membran luar dari membran dalam dinding sel. Proses pembentukan kokoid
rata–rata
hambatan 15,5 mm, konsenterasi 85 ug/ml diameter
berbeda
rata–rata zona hambatan 14,5 ug/ml, konsenterasi 80
apabila stress yang dialami karena suasana aerobiosis
ug/ml diameter rata–rata zona hambatan 12n5 mm,
dan antibiotika atau stress karena efek zat bioaktif
konsentrasi 75 ug/ml diameter rata–rata zona
lain yang terdapat dalam suatu simplisia, dimana
hambatan 10,5 mm dan konsentrasi 70 ug/ml
proses perubahan ke bentuk kokoid adalah langsung
diameter rata–rata zona hambatan 8,5 mm. Terdapat
dengan memendekkan badan sel dan menghilangkan
perubahan
flagella dan langsung mengkerut. Meskipun hasil
profil
integritas
DNA
gene
cagA
Helicobacter pylori karena efek dari simplisia
penelitian ini menunjukkan bahwa zat bioaktif yang terkandung dalam simplisia teripang pasir pada
teripang pasir (Holothuria scabra) yaitu dengan tidak
konsenterasi antara 90 ug/ml – 100 ug/ml terbukti
terbentuknya pita DNA pada konsenterasi 100
berpotensi
sebagai
antimikrobia
ug/ml,95 ug/ml dan 90 ug/ml.
terhadap
penghambatan pertumbuhan dan perubahan profil DNA gene cagA Helicobacter pylori dengan merubah morfologi Helicobacter pylori dari bentuk spiral menjadi bentuk kokoid hidup yang tidak dapat
706
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 5 NO.1, FEBRUARI 2011
Terminal Region Of A Haemolytic Lectin, Cel III, from The Marine Intervertebrate Cucumaria Echinata (Abstract). J. Biochem, 2004, Vol.135, No. 1:65-75.
DAFTAR PUSTAKA Abraham TJ., Nagarajan J., Shanmugam SA. Antimicrobial Substances of Potential Biomedical Importance from Holothurian Species. Indian Journal of Marine Sciences, 2002, Vol 31 (2):161-164.
Hawa I, Zulaikah M, Jamaluddin M, Zainal Abidin AA, Kaswandi MA, Ridzwan BH. The Potential of The Coelomic Fluid Insea Cucumber as an Antioxidant. Mal J Nutr, 1999, 5: 55-59.
Aminin D.L., Agafonova I.G., Berdyshev E.V., Isachenko E.G., Avilov S.A., Stonik V.A. Immunomodulatory Properties of Cucumariosides from the Edible Far-Eastern Holothurian Cucumaria Japonica. Journal of Medicinal Food 4, 2001, (3): 127-135.
Leite KMR, Darini E, Canavez FC, Carvalho CM, Miteldorf CATS, Lopes LHC. Helicobacter pylori and Caga Gene Detected by Polymerase Chain Reaction in Gastric Biopsi: Correlation with Histological Findings, Proliferation and Apoptosis. Sao Paulo Med J., 2005,123(3):113-8.
Aznam Azis. Beberapa Catatan tentang Teripang Bangsa Aspidochirotida. Oseana,1995, Volume XX. Nomor 4,Hal 11-23. Coussens LM,and Werb Z. Inflammation and Cancer.Nature, 2000, 420: 860-867.
Logan RPH, and Walker MM. A B C of The Upper Gastrointestinal Tract: Epidemiology and Diagnosis of Helicobacter Pylori Infection. BMJ, 2002, 323: 920-922.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Teripang Geliat Potensi dari Timur Laut. 2006. www.dpk.go.id
Marshall BJ,and Warren JR.United Curved Bacilli in The Stomach of Patiens Withgastritis and Peptic Ulceration. Lancet,1984, 1: 13111315.
Djaafar,T.F., E.S.Rahayu, D.Wibowo dan S.Sudarmadji. Antimicrobial Substance Produce by Lactobacillus.1996.
Maruni WD. Deteksi Helicobacter Pylori dari Specimen Blok Parafin Biopsy Lambung Penderita Dispepsia Dengan Hasil Histopatologi Negative Menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction dengan Primer Gen Urec (Glmm) Di Provinsi NTB. Tesis Universitas Airlangga Surabaya, 2008.
Farouk A.E., Ghouse F.A.H., Ridzwan B.H. New Bacterial Species Isolated from Malaysian Sea Cucumbers with Optimized Secreted Antibacterial Activity. American Journal of Biochemistry and Biotechnology 3, 2007, (2): 60-65 Forman
D, Newel DG, Fullerton F,Yarnell JWG.Association between Infection with Helicobacter pylori and Risk of Gastric Cancer ( Evidence from a Prospective Investigation). Br. Med. J, 1991, 302: 13021305.
Rathbone B.J, Heatley RV. Immunology of C.Pylori Infection in Blaser MJ(Ed).Campylobacter Pylori In Gastritis and Peptic Ulcer.New York: I Gaku Zhoin,1989, pp 135-146. Soewignjo S, Palgunadi IG, Gunawan S, Muttaqin Z, Widita H, dan Wenny A. Deteksi Helicobacter Pylori pada Specimen Biopsi Mukosa Lambung Menggunakan Pcr Dengan Primer Berasal dari Gen Urec pada Penderita dengan Dispepsia. Laporan penelitian yang disampaikan pada kongres PPHI-PGI-PEGI di Surabaya, Juli 2007.
Gowda, NM., GoswamiU., Khan MI. T-Antigen Binding Lectin with Antibacterial Activity from Marine Invertebrate, Sea Cucumber (Holothuria Scabra): Possible Involvement in Differential Recognition of Bacteria (Abstract).Journal of Intervertebrate Phatology, 2008, Vol. 99, issue 2: 141-145. Hatakeyama, T., Suegnaga, T, etl al. Atibaterial Activity of Peptides Derived from The C-
707