PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS AN-NAWAWI 02 PURWOSARI KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh : YUYUN NURHIDAYATI NIM 111 10 064
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
i
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi Saudara YUYUN NURHIDAYATI Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: YUYUN NURHIDAYATI
NIM
: 111 10 064
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS ANNAWAWI 02 PURWOSARI KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum. Wr. Wb. Salatiga, 30 Agustus 2014 Pembimbing
Jaka Siswanta, M.Pd. NIP. 19710219 200003 1 002
iii
iv
v
vi
MOTTO
Artinya: (tidak demikian) bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(Q. S Al-Ahzab: 21)
من يريد هللا به خيرًا يفقّهّ فى ال ّدي: قال رسول هللا Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang, maka ia akan memberikan pemahaman agama (yang mendalam)
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan izin Allah skripsi ini selesai Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong untuk selalu memperjuangkan mimpiku: 1. Ayah Fadlan dan Ibu Mustamah, sang motivator yang mampu mengisi setiap relung jiwa, memberikan semangat, menjadi penggerak dalam hidupku serta mendoakanku setiap waktu serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapan dan impianku. 2. Kakak-kakakku dan adikku tercinta, penyemangat hidup yang selalu mendorongku untuk menjadi yang terbaik dan meraih hidup yang lebih baik. 3. Drs. H. Nasafi, M. Pd.I dan Ibu Asfiyah selaku pengasuh Pondok Pesantren NURUL ASNA Pulutan Salatiga yang telah membekali ilmu agama disetiap langkah hidupku. 4. Dosen-dosen Tarbiyah, terima kasih telah mengalirkan ilmu kedalam hati, menjadi fasilitator serta mendorongku agar mampu berbuat yang terbaik untukku maupun bangsaku. Terima kasih jasa-jasamu takkan aku lupakan sepanjang hidupku. 5. Keluarga Besar PAI B 2010, kebersamaan kita akan selalu aku simpan dan aku kenang dalam memori dan akan tertoreh dalam sejarah hidupku. 6. Wulan Sari dan teman-teman semua, Semoga perjuangan kita selalu mendapat ridho Allah SWT.
viii
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Dr H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak Rasimin, S. Pd. I, M.Pd, Selaku Ketua Program Studi PAI. 4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
ix
x
ABSTRAK
Yuyun Nurhidayati. 2014. 11110064. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kedisiplinan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam (STAIN) Salatiga, 2014. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd Kata kunci: Kompetensi Profesional, Kedisiplinan Guru, Motivasi Belajar Siswa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Bagaimana Kompetensi Profesional MTs An-Nawawi 02 Purwosari Tahun Pelajaran 2014/2015, 2) Bagaimana Kedisiplinan Guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari Tahun Pelajaran 2014/2015, 3) Bagaimana Motivasi Belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari Tahun Pelajaran 2014/2015, 4) Adakah pengaruh kompetensi profesional terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari Tahun Pelajaran 2014/2015, 5) Adakah pengaruh kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari Tahun Pelajaran 2014/2015, 6) Adakah pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar MTs AnNawawi 02 Purwosari Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 175 responden, menggunakan teknik Stratified Random Sample Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data tentang kompetensi profesional (X1), kedisiplinan guru(X2) dan data tentang motivasi belajar siswa (Y). Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Kompetensi profesional guru di MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong tinggi dengan prosentase 84%, 2) Kedisiplinan guru di MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong tinggi dengan prosentase 78,85%, 3) Motivasi Belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong tinggi dengan prosentase 60%, 4) Ada pengaruh yang signifikan siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa MTs AnNawawi 02 Purwosari, 5) Ada pengaruh yang signifikan tentang kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari, 6) Ada pengaruh yang signifikan tentang kompetensi profesional guru dan kedisiplinan guru secara bersamaan terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari. Hal itu di buktikan dengan hasil penghitungan stastisik pada taraf signifikasi 1% menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu : 0,257> 0,208. Hasil tersebut diuji kebenarannya menggunakan uji F dan diperoleh Fh sebesar 6,084, Ftabel = 3,64. Jadi Fhitung > Ftabel, yang berarti persamaan regresi tersebut signifikan
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ..............................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iv
DEKLARASI ..................................................................................................
v
MOTTO ..........................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
viii
ABSTRAK ......................................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
7
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
8
D. Hipotesis Penelitian......................................................................
8
E. Manfaat Penelitian .......................................................................
9
F. Definisi Operasional.....................................................................
10
G. Metode Penelitian.........................................................................
16
H. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................................
25
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Profesional Guru ......................................................
28
1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru ..............................
28
2. Karakteristik Kompetensi Profesional Guru .........................
32
3. Pentingnya Kompetensi Profesional ......................................
45
xii
B. Kedisiplinan Guru ........................................................................
48
1. Pengertian Kedisiplinan Guru ................................................
48
2. Karateristik Kedisiplinan Guru ..............................................
50
3. Pentingnya
Kedisiplinan
Guru
Dalam
Proses
Pembelajaran ..........................................................................
55
C. Motivasi Belajar ...........................................................................
56
1. Pengertian motivasi belajar ....................................................
56
2. Karakteristik motivasi belajar ................................................
61
4. Jenis Motivasi dalam belajar..................................................
63
5. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar ...............
64
6. Pentingnya motivasi dalam belajar ........................................
64
D. Pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar ...........................................................................
65
BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian ...................................
67
1. Perkembangannya MTs An-Nawawi 02 Purwosari ............
67
2. Profil Madrasah ...................................................................
67
a. Identitas Madrasah .........................................................
67
b. Identitas Lembaga Penyelenggara .................................
68
c. Alamat Madrasah ...........................................................
68
d. Identitas Kepala Madrasah ............................................
69
3. Visi dan Misi .......................................................................
69
4. Tujuan Madrasah .................................................................
69
5. Data Keadaan Jumlah Siswa................................................
70
6. Data Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan ...............
70
7. Data Sarana Prasarana .........................................................
71
8. Tata Tertib Guru dan Karyawan ..........................................
72
B. Penyajian data hasil penelitian ..................................................
74
1. Daftar responden..................................................................
74
2. Data Hasil Angket ...............................................................
78
xiii
BAB IV ANALISIS DATA
BAB V
A. Analisi Deskriptif (Tiap Variabel)............................................
105
B. Pengujian Hipotesis ..................................................................
110
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ..............................................
120
PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................
123
B. Saran-saran ...................................................................................
125
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................
126
D. Penutup ........................................................................................
127
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Indikator Instrument Kompetensi profesional guru .................
21
Tabel 1.2. Indikator Instrumen Kedisiplinan Guru ...................................
22
Tabel 1.3. Indikator Instrumen Motivasi Belajar Siswa ............................
22
Tabel 3.1. Keadaan Jumlah Siswa .............................................................
70
Tabel 3.2. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..........................
71
Tabel 3.3. Data Sarana ..............................................................................
71
Tabel 3.4. Prasarana .................................................................................
72
Tabel 3.5. Data Responden........................................................................
75
Tabel 3.6. Hasil Data Tentang Kompetensi Profesional Guru ..................
79
Tabel 3.7. Hasil Angket tentang Kompetensi Profesional Guru ...............
82
Tabel 3.8. Hasil Data tentang Kedisiplinan Guru .....................................
87
Tabel 3.9. Angket tentang Kedisiplinan Guru ...........................................
91
Tabel 3.10. Data tentang Motivasi Belajar siswa ........................................
96
Tabel 3.11. Hasil Angket tentang Motivasi Belajar Siswa.........................
100
Tabel 4.1. Rekapitulasi Kompetensi Profesional Guru .............................
107
Tabel 4.2. Rekapitulasi Kedisiplinan Guru ...............................................
108
Tabel 4.3. Rekapitulasi Motivasi BelajarSiswa ........................................
109
Tabel 4.4. Tabel Kerja Koefisien Pengaruh Kompetensi Profesional dan kedisiplinan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa ...............
110
Tabel 4.5. Ringkasan Statistik X1 dan Y ...................................................
114
Tabel 4.6. Ringkasan Statistik X2 dan Y ...................................................
116
Tabel 4.7. Ringkasan Statistik X1 dan X2 ..................................................
118
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Soal
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat Dari Mts An-Nawawi 02 Purwosari
Lampiran 4. Nota Pembimbing
Lampiran 5. Keterangan SKK
Lampiran 6. Lembar Konsultasi
Lampiran 7. Tabel Sample
Lampiran 8. Tabel Nilai Koefisien Product Moment dan Regresi Ganda
Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Dalam pendidikan itulah siswa lebih mendapatkan contoh. Guru profesional seharusnya mewujudkan perilakuperilaku yang edukatif agar bisa menjadi teladan dan tolak ukur bagi siswa dalam menumbuhkan motivasi dalam diri mereka. Segala tingkah laku yang dilakukan guru pasti akan diperhatikan oleh siswa. Dan siswa juga akan belajar dari apa yang dilihatnya. Kata kompetensi profesional terdiri dari dua kata kunci yaitu “kompetensi”
dan
“profesional”.
Kompetensi
berarti
pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak, sedangkan profesional adalah suatu jabatan yang digunakan untuk melayani masyarakat dimana mereka memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan tertentu yang sesuai dengan profesi yang diembannya (Soetjipto,1999:15). Dengan demikian dapat disimpulkan secara sederhana bahwa kompetensi profesional adalah ketrampilan yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan jabatannya. Kompetensi guru sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar karena guru merupakan sosok terdepan dalam pelaksanaan pendidikan.
1
2
Kompetensi yang dimiliki oleh guru merupakan wujud dari pelaksanaan profesinya, yang mana pada dasarnya guru professional adalah guru yang memiliki keterampilan, kompetitif, cakap dalam pengajaran serta memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan penyesuaian diri dalam masyarakat. Perlu kita sadari kompetensi professional guru sangat penting dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan untuk mencetak siswa yang cerdas dan mampu menjadi penerus generasi yang handal. Jabatan profesional guru harus memenuhi kegiatan intelektual, karena dalam proses mengajar melibatkan upaya-upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual. Lebih lanjut dapat diamati bahwa jabatan profesi guru mempunyai monopoli pengetahuan yang memisahkan dari orang awam, dan memungkinkan guru profesional disegani oleh siswa, teman sejawat bahkan masyarakat sekitar karena kewibawaan, kepandaiannya atau yang lainya. Guru yang professional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran (Asdikoh, 2013: 23) Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru yang dalam kegiatannya nanti akan tercermin dalam bentuk yang nyata melalui tercapainya tujuan penggajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Guru sebagai individu atau pribadi harus bertanggung jawab dibidang profesinya, sehingga guru dituntut untuk mengamalkan ilmunya sesuai dengan aturan agama islam sebagaimana firman Allah SWT yaitu:
3
Artinya: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (Ash Shaff: 3). Masalah kedisiplinan merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus diterapkan oleh setiap lembaga pendidikan terutama guru karena guru adalah sosok yang diteladani siswa. Ketika orang melaksanakan segala sesuatu dengan disiplin, akan berdampak positif bagi semuanya. Di antara bentuk dari kedisiplinan adalah kedisiplinan dalam mengajar. Orang yang disiplin dalam mengajar akan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat, tidak pernah meninggalkan dan selalu peduli pada orang lain, sehingga orang lain tersebut akan merasa sadar dan meneladani apa yang telah diajarkannya. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama dan mengevaluasi siswa, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian dari tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Karena bagaimanapun seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa dan juga memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik (Sardiman, 2005 : 32).
4
Guru
memberikan
motivasi
kepada
seorang
siswa,
berarti
mengerakkan siswa untuk melakukan suatu keinginan. Pada tahap awal akan menyebabkan si subjek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan suatu kegiatan belajar (Sardiman, 2005:77-78). Dalam kegiatan belajar- mengajar guru harus bisa membangun dan menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu merasa butuh dan berkeinginan untuk belajar. Selain dari pada itu, peran guru adalah sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, manajer, supervisor, leader, inovator, dan motivator. Terkait dengan peran edukatif untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar yang tinggi, siswa memerlukan motivasi dari dalam diri sendiri (intrinsic) maupun dari luar (ekstrinsik) (Sardiman, 2005: 91-90). Sehingga diharapkan seorang guru selalu membimbing bakat siswa serta memberi motivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik demi mencapai cita-cita dan masa depan yang lebih cerah. Guru harus bisa memahami dan mengetahui seluk beluk latar belakang siswa, agar dalam pemberian arahan maupun motivasi sesuai dengan kondisi siswa, Karena banyak kasus yang terjadi di ranah pendidikan. Misalnya : menurut Sardiman (2005: 75), seorang yang malas apabila dipaksa menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik pada materi yang di ceramahkan, tidak akan mencamkan apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Berbeda dengan seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Dan jangan sampai kita sebagai guru yang profesional mempermasalahkan seluruhnya kepada siswa, sebab
5
mungkin saja guru tidak berhasil memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Mengingat demikian penting motivasi bagi siswa dalam belajar, sehingga guru diharapkan dapat mengarahkan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan belajar dengan maksimal. Dalam sekolah baik dalam pembelajaran maupun yang lainnya banyak sekali anak yang malas, maupun bertindak kurang menyenangkan dan sebagainya. Dalam hal yang demikian berarti guru kurang berhasil dalam memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar siswa bekerja dengan segenap tenaga dan pikiranya (Purwanto, 1998: 70). Hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar-mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran dan sempurnanya metode yang dipergunakan, namun jika hubungan guru dengan siswa kurang harmonis maka akan membentuk keluarga yang tidak diinginkan serta tujuan pendidikan pun tidak akan tercapai secara maksimal. Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi 02 Purwasari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang adalah salah satu MTs di wilayah Kecamatan Salaman. Madrasah ini menjadi pilihan para siswa dan orang tua sebagai tempat menimba ilmu, karena siswa bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan umum
saja melainkan mendapatkan ilmu agama melebihi
sekolah-sekolah lain yang notabenenya adalah sekolah umum. Madrasah ini merupakan madrasah yang terkenal dikalangan masyarakat dimana mampu
6
menghasilkan output yang berprestasi dan unggul. Keberhasilan MTs tersebut, tidak terlepas dari kompetensi guru yang dimilikinya. Berdasarkan hasil pengamatan pada 25 maret 2014 yang telah penulis lakukan di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, terdapat indikasi bahwa tingkat kompetensi profesional dan kedisiplinan guru di sekolah tersebut bisa dikatakan cukup tinggi. Salah satu indikasi kompetensi profesional guru yang penulis amati yaitu guru selalu terampil dalam menyampaikan materi ajar, khususnya guru-guru yang mengampu mata pelajaran agama, seperti: fiqih, aqidah, bahasa arab, dll. Sedangkan indikasi kedisiplinan guru datang disiplin, khususnya yang mengajar jam pertama dan guru piket diwajibkan tiba di sekolah jam 06.30 WIB untuk berjabat tangan kepada para siswa. Di samping itu guru juga tegas dalam mendisiplinkan, mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, serta mampu memberikan teladan atau panutan bagi siswa. Dengan kompetensi profesional dan kedisiplinan guru yang tinggi seharusnya mampu melahirkan motivasi belajar yang tinggi pada diri siswa. Namun penulis selama melakukan pengamatan masih menjumpai tidak sedikit dari siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, seperti masih cukup banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru, melanggar tata tertib sekolah, tidur dalam kegiatan pembelajaran, dan membuat gaduh kelas sehingga kegiatan pembelajaran tidak kondusif. Sehingga hal ini bertentangan dengan teori yang telah penulis paparkan.
7
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, Penulis untuk meneliti tentang
“PENGARUH
KOMPETENSI
PROFESIONAL
DAN
KEDISIPLINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs AN-NAWAWI 02 PURWOSARI KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kompetensi profesional guru di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimana kedisiplinan guru di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Bagaimana motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015? 4. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015? 5. Adakah pengaruh kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015? 6. Adakah pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015?
8
C. Tujuan Penelitian Melihat dari rumusan masalah tersebut, maka penulis dapat merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kompetensi professional guru di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui kedisiplinan guru di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. 4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi professional guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. 5. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. 6. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti sesuatu yang masih kurang, dan tesis yang berarti sebuah kesimpulan pendapat. Hipotesis, dengan demikian adalah sebuah kesimpulan yang belum final
9
karena masih harus diuji kebenarannya. Dari uraian ini, dijelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti (Suprayogo dan Tobroni, 2003:146) Berdasarkan telaah kepustakaan awal, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada pengaruh kompetensi professional guru terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Ada pengaruh kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa MTs AnNawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Ada pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada atau tidaknya pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa. Dari informasi tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis yaitu: 1. Secara teoritis a. Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
bagi
perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan
10
kompetensi guru. b. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak–pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini. 2.
Secara Praktis a. Apabila
ternyata
ada
pengaruh
kompetensi
profesional
dan
kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa maka bagi guru memperoleh pemahaman tentang pentingnya kompetensi profesional dan kedisiplinan yang di terapkan guru di sekolah dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa. b. Menambah wawasan bagi para praktisi pendidikan tentang kompetensi profesional dan kedisiplinan guru. c. Memberikan informasi bagi kepala madrasah khususnya MTs AnNawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. magelang tentang kompetensi profesional dan kedisiplinan guru. d. Sebagai masukan kepada para guru untuk bisa menjadi seorang guru yang memiliki jiwa profesional yang tinggi sehingga mampu menjadi sosok guru teladan serta digugu dan ditiru oleh siswa-siswanya.
F. Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini meliputi Variabel independent (variabel bebas) yaitu kompetensi profesional (X1) dan kedisiplinan (X2), serta variabel
11
dependent (variabel terikat) yaitu motivasi belajar (Y). Variabel ini merupakan terjemahan tertentu memiliki pengertian yang masih bersifat umum. Oleh karena itu, supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas serta mudah diukur, maka perlu dijabarkan arti setiap variabel ke dalam suatu definisi operasional. Kemudian definisi operasional dari setiap variabel tersebut dijabarkan ke dalam dimensi-dimensi dengan indikatornya masingmasing. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah siswa/i MTs AnNawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang. Jumlah responden 175 orang, dimana mereka diambil secara acak dari jumlah siswa yang ada. Sedangkan istilah-istilah yang digunakan dalam judul tersebut antara lain: Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan indikatornya masing-masing sebagai berikut: 1. Kompetensi professional guru Kompetensi
profesional
merupakan
penguasaan
materi
pembelajaran secara luas dan mendalam mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan secara filosofis (Asmani, 2009:157). Dalam uraian di atas telah dijelaskan, bahwa jabatan guru adalah suatu jabatan profesi (Hamalik, 1991: 42), dalam hal ini sebagai guru profesional telah terkandung suatu konsep bahwa guru profesional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru mampu melaksanakan
12
tugasnya dengan sebaik-baiknya tanpa mengabaikan kemungkinan adanya perbedaan lingkungan sosial kultural dari setiap intitusi sekolah (Hamalik, 1991: 42). Menurut Hamalik, 1991: 49, dalam lokakarya kurikulum pendidikan guru yang diselenggarakan oleh P3G, telah dirumuskan kemampuan dasar dalam proses belajar mengajar yang di tandai dengan indikator yaitu: a. Guru menguasai bahan ajar. Menurut Hammond dkk, 2009: 8-9, dalam pembelajaran guru harus mampu: 1) Guru mampu memahami bahan/materi ajar. 2) Guru mampu menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum. 3) Guru mampu mengembangkan materi dengan baik misalnya: membuat contoh materi dengan mengaitkan konteks sosial dunia nyata (Hammond, dkk, 2009: 19) b. Guru mampu mengelola program pengajaran, yang meliputi: 1) Guru mampu menguasai bermacam-macam metode dan mampu menggunakan metode pengajaran. 2) Mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa. 3) Mengevaluasi hasil belajar. 4) Melaksanakan program remidial. 5) Guru memiliki ketrampilan bertanya dan merangsang kelas. 6) Setiap selesai pembelajaran guru memberikan resitasi/ PR.
13
c. Guru mampu mengelola kelas 1) Mengatur tata ruang kelas dengan rapi dan menyenangkan. 2) Menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. d. Guru memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan siswa. 1) Dalam pembelajaran guru mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu mengikuti pelajaran. 2) Guru dan murid mampu bekerja sama dalam proses pembelajaran. e. Guru mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaikbaiknya, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. 1) Tanggung jawab dalam bidang pendidikan yang seperti: memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang mampu/tingkat kemampuan rendah. 2) Tanggung jawab kepada masyarakat yang meliputi: mampu bergaul dengan masyarakat, seperti: mampu berkomunikasi dengan baik kepada orang tua siswa. 2. Kedisiplinan Guru Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disiplin yang berarti pengajaran atau pelatihan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan mengevaluasi siswa, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesempatan
14
antara
guru
dan
siswa
dan
hasil
pelajaran
pun
berkurang
(Dreikurs,1986: 6). Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian dari tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat
untuk
menunjang
penyelenggaraan
pendidikan.
(https://www.google.com/search?q=kedisiplinan+guru&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a). Sedangkan menurut peneliti kedisiplinan adalah kemampuan dari seorang guru untuk menanamkan kedisiplinan baik kepada diri sendiri maupun kepada siswa. Adapun perincian indikator kedisiplinan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut (Ma’mur Asmani, 2009:9496): a. Melaksanakan tata tertib dengan baik 1) Guru menaati tata tertib yang berlaku di sekolah. 2) Seorang guru tertib mengisi absensi siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. b. Guru memiliki sikap yang tegas 1) Jika siswa melakukan kesalahan, guru memberikan tindakan berupa sanksi dengan tegas (Rimm, 2003: 59). c. Disiplin waktu 1) Guru datang sebelum jam pelajaran dimulai. 2) Keluar kelas setelah jam pelajaran berakhir. d. Disiplin dalam berpakaian
15
1) Menggunakan seragam yang sesuai dengan peraturan yang ada. e. Disiplin dalam mengajar 1) Mengajar sesuai dengan jadwal yang berlaku. 2) Apabila guru tidak bisa hadir guru tetap memberikan tugas kepada siswa. 3. Motivasi belajar siswa Motivasi adalah daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsik maupun ekstrisik yang membuat mereka mau belajar (Asdikoh,2013: 73). Sedangkan belajar adalah perubahan relative permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat-obatan (Suwardi dkk, 2012:14-15) Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik yang membuat mereka mau belajar dari pengalaman atau yang lain. Ukuran motivasi belajar siswa menurut Baharudin & Esa (Sriyani dkk, 2011: 18), menggunakan indikator: a. Siswa mengalami perubahan perilaku yang lebih baik 1) Siswa tidak pernah bolos sekolah. 2) Siswa tidak pernah melanggar peraturan sekolah. b. Siswa memiliki ketrampilan 1) Siswa ikut serta dalam perlombaan tertentu sesuai dengan kemampuan/ketrampilan dirinya.
16
2) Siswa berusaha mengeluarkan bakat yang dimiliki seperti: berlari, bernari dsb. c. Siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar 1) Setiap pembelajaran siswa ada di ruang kelas. d. Siswa aktif mencatat dan bertanya pada hal yang penting dan belum diketahui 1) Dalam proses belajar mengajar siswa selalu mencatat pelajaran. 2) Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas. e. Siswa selalu memperhatikan dalam proses pembelajaran 1) Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru f. Siswa aktif mengerjakan pekerjaan rumah 1) Siswa selalu mengerjakan PR di rumah. 2) Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang kemudian diolah dengan metode statistika. Dipilihnya penelitian dengan jenis kuantitatif ini dengan pertimbangan sebagai berikut:
17
a. Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu kompetensi profesional dan kedisiplinan sebagai variabel bebas serta motivasi belajar siswa sebagai variabel terikat. b. Penelitian ini dilakukan untuk mencari adakah pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa. 2. Lokasi dan waktu penelitian a. Lokasi Penelitian peneliti memilih lokasi di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang. b. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014, yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi siswa di MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang berjumlah 315 siswa yang masing-masing kelas sebagai berikut: 1) Kelas VII ada 3 kelas, dan jumlah siswa keseluruhan adalah 130 siswa.
18
2) Kelas VIII ada 3 kelas , dan jumlah siswa keseluruhan adalah 104 siswa. 3) Kelas IX ada 3 kelas, dan jumlah siswa keseluruhan adalah 81 siswa b. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh populasi, (Sutrisno Hadi, 1977: 22), sedangkan dalam pengertian yang lain, menurut Suprayogo dan Thobrani (2003: 133) sampel adalah sebagian dari populasi yang karakterisiknya diselidiki dan dalam posisi mewakili populasi. Sebagai patokan peneliti dalam penelitian Pengambilan sampel adalah tabel sample dalam buku Sugiyono (2010: 61-62) yang subyeknya lebih dari 300, sample penelitiannya adalah 175, oleh karena itu maka peneliti mengambil sample sebagaimana yang telah di paparkan dalam tabel sample. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Stratified Random Sample yaitu pengambilan sample secara acak pada siswa MTs AnNawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang, peneliti menganggap bahwa tehnik ini sangat tepat karena penelitian ini tidak akan membedakan siswa/i. Semua siswa disini memiliki hak yang sama. Dan peneliti memberi kesempatan kepada siswa agar dapat menilai gurunya tentang kompetensi profesional guru dan kedisiplinan guru tanpa ada batas-batas tertentu yang telah ditentukan sehingga dalam hal penilaian yang berkaitan dengan judul penelitian baik dari
19
segi siswa maupun guru sebagai obyek penelitian, siswa dapat menilai obyek dengan baik dan jujur sesuai dengan keadaan yang siswa alami dan rasakan, guna memperoleh keterangan yang sesuai dan benar. 4.
Prosedur Pengumpulan Data Untuk
mendapatkan
data
dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan beberapa metode antara lain: a. Angket Angket (kuesioner) merupakan suatu cara atau metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang-orang yang dikenai atau disebut responden (Walgito, 1990: 35). Angket yang digunakan adalah angket tertutup, jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu atau jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal melingkari jawaban yang sudah tersedia dalam angket. Adapun yang menerima angket dalam pengumpulan data ini adalah siswa/i MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kompetensi profesional, kedisiplinan dan motivasi belajar siswa. Yang mana masing-masing variabel memiliki rincian soal angket sebagai berikut: 1) Variabel kompetensi profesional guru jumlah soal dalam angket adalah 15 soal. 2) Variabel kedisiplinan guru jumlah soal dalam angket adalah 8 soal.
20
3) Variabel motivasi belajar siswa guru jumlah soal dalam angket adalah 10 soal. Dari rincian di atas jumlah soal angket secara keseluruhan adalah 33 soal. b. Dokumentasi Menurut Suharsini Arikunto (1998:2356) dukomentasi yaitu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan. 5.
Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa angket dan dokumentasi, angket yang terdapat dalam lampiran. a. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan sekolah yang diteliti, dimana data tidak ditanyakan di angket. b. Angket terdiri dari tiga yaitu kompetensi kepribadian guru, kedisiplinan dan motivasi belajar siswa. Berikut ini tabel ketiga variabel tersebut yang dicarikan dari berbagai sumber:
21
Tabel 1.1 Indikator Instrument Kompetensi profesional guru Variabel
Indikator
Deskriptif
1. 1. Guru menguasai bahan a. ajar b. c.
2.
Guru mampu a. mengelola program pengajaran b. c. d. e. f.
Kompetensi Profesional Guru
3. 3. Mampu kelas
mengelola
a. b.
4.
5.
Guru memiliki a. kemampuan untuk bekerjasama dengan siswa. b. Guru mampu mengembangkan a. tanggung jawab dengan sebaikbaiknya, baik di b. lingkungan sekolah maupun masyarakat
Seorang guru mampu memahami bahan ajar, sehingga dalam penyampaian materi tidak terbata-bata Guru menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum Guru mampu memberikan contoh sesuai dengan konteks sosial dalam kehidupan sehari-hari Guru mampu menguasai bermacammacam metode serta mampu menggunakannya Memahami kemampuan dan kelemahan siswa Melaksanakan program remidial Mengevaluasi hasil belajar Guru memiliki kemampuan bertanya dan merangsang siswa Guru setiap selesai pembelajaran memberikan resilitas/PR Guru mampu mengatur tata ruang kelas dengan rapi dan menyenangkan Guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan Dalam pembelajaran guru mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu mengikuti pelajaran. Guru dan murid mampu berkerja sama dalam proses pembelajaran. Guru selalu memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang mampu atau tingkat pemahaman rendah. Guru mampu bergaul dengan baik kepada orang tua siswa.
No. pertanyaan 1 2 3
4 5 6 7 8 9
10
11 12
13 14
15
22
Tabel 1.2 Indikator Instrumen Kedisiplinan Guru Variabel
Indikator
Deskriptif
1. Melaksanakan a. tata tertib dengan baik b.
Kedisiplinan Guru
2. Guru memiliki c. sikap yang tegas 3. Disiplin waktu a. b. 4. Disiplin dalam a. berpakaian 5. Disiplin dalam a. mengajar b.
Guru menaati tata tertib yang berlaku disekolah Seorang guru tertib mengisi absensi siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Jika siswa melakuakan kesalahan, guru memberikan tindakan/hukuman yang tegas Guru datang sebelum jam pelajaran dimulai Guru keluar kelas setelah jam pelajaran berakhir. Guru menggunakan seragam sesuai dengan peraturan yang ada Mengajar sesuai dengan jadwal yang ada Apabila guru tidak bisa hadir guru tetap memberikan tugas kepada siswa.
No. Pertanyaan 1 2 3
4 5 6 7 8
Tabel 1.3. Indikator Instrumen Motivasi Belajar Siswa Variabel
Indikator
Deskriptif
1. Siswa mengalami b. perubahan perilaku yang lebih baik. c.
Motivasi Belajar siswa
2. Siswa ketrampilan
memiliki a.
b. 3. Siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar 4. Siswa aktif mencatat dan bertanya pada hal yang penting dan belum diketahui 5. Siswa selalu memperhatikan dalam proses pembelajaran 6. Siswa aktif mengerjakan pekerjaan rumah
a.
a. b. a.
a. b.
Siswa tidak pernah membolos sekolah Siswa tidak pernah melanggar peraturan sekolah Siswa ikut serta dalam perlombaan tertentu sesuai dengan kemampuan/ketrampilan dirinya Siswa berusaha mengeluarkan bakat yang telah dimilikinya. Setiap pembelajaran siswa ada di ruang kelas
No. pertanyaan 1 2 3
4 5
Dalam proses belajar mengajar siswa selalu mencatat pelajaran Siswa berani menanyakan penjelasan guru yang belum jelas Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.
6
Siswa selalu mengerjakan PR Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah
9 10
7 8
23
6.
Analisis data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahapan analisis serta rumus yang digunakan yaitu: a. Analisa data yang berfungsi untuk mengetahui prosentase skor variabel kompetensi profesional dan kedisiplinan guru. Untuk mengetahui masing-masing dari kedua variabel tersebut adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P Keterangan: P
= Persentase Perolehan
F
= Frekuensi
N
= Jumlah Sampel
b. Analisis Lanjut Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional terhadap motivasi belajar siswa dan pengaruh kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa adalah menggunakan rumus product moment, sedangkan untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa-siswa digunakan rumus regresi ganda, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel independent atau variabel bebas yaitu variabel pertama dan variabel kedua yakni kompetensi profesional (X1), kedisiplinan guru (X2) Sementara variabel
24
ketiga motivasi belajar siswa (Y) merupakan variabel dependent atau variabel terikat. Adapun rumus product moment, berdasar ini Sugiyono (2010: 255) memberikan teknik analisis melalui rumus : a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:
rX1Y = Keterangan: rX1Y
= Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N
= Number of Cases X1Y
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y
X1
= Jumlah seluruh skor X1
Y
= Jumlah seluruh Y
b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:
rX2Y = Keterangan: rX2Y
= Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N
= Number of Cases X2Y
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y
X2
= Jumlah seluruh skor X1
Y
= Jumlah seluruh Y
25
c)
Mencari korelasi X1 dan X2
rX1 X2 = d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel dengan rumus sebagai berikut :
RX1X2Y = Keterangan : R X1X2Y
= Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y
rX1Y = Korelasi antara rx1y rX2Y = Korelasi antara rx2y rX1X2 = Korelasi antara rx1x2 Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara X dan Y atau diperoleh nilai
Ha (hipotesis
alternative) dikonsultasikan pada tabel pada taraf 5% dan 1 %. Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha maka hasilnya tidak ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat ditolak.
H. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skripsi ini, maka dibuat sistematika penulisan. Adapun wujud dari sistematika yang dimaksud adalah:
26
Bab I
: Pendahuluan Berisi
tentang
latar
belakang
masalah,
definisi
operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, metode penelitian, analisis data dan sistematika penulisan skripsi. Bab II
: Kajian Pustaka Dalam bab II landasan teori ini diuraikan sebagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, kemungkinan adanya pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa.
Bab III : Hasil Penelitian Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, laporan gambaran umum mengenai lembaga pendidikan dan laporan angket data mengenai kompetensi profesional, kedisiplinan guru dan motivasi belajar siswa
MTs
An-Nawawi
02
Purwosari
Kec.
Salaman,
Kab. Magelang. Bab IV : Analisis Data Pada Bab IV analisis data, akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul secara pentahapan, klarifikasi data, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan prosentase serta regresi ganda untuk menjawab pokok-pokok masalah di atas.
27
Bab V : Penutup Pada
bab
penutup
akan
menguraikan
mengenai
kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang berhubungan
dengan
pihak-pihak
terkait
dari
penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Profesional Guru 1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme (Mulyasa, 2008:26). Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya”. Profesional yaitu serangkaian keahlian yang dipersyaratkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan secara efisien dan efektif dengan tingkat keahlian yang tinggi dalam rangka untuk mencapai tujuan pekerjaan yang maksimal (Mujtahid, 2009: 27). Jabatan profesional perlu dibedakan dengan jenis pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan melakukan ketrampilan tertentu, seperti : pekerjaan yang di peroleh dari warisan orang tua atau pendahulunya. Sebagaimana dalam pandangan masyarakat tentang citra
28
29
guru yang wajib digugu (dipatuhi) dan ditiru (diteladani) tanpa perlu diragukan ketepatannya. Konsep keguruan
yang klasik
tersebut
menggambarkan kepribadian guru serta perbuatan guru tidak ada cela, sehingga
pantas
hadir
sebagai
manusia
model
yang
ideal
(Samana, 1994: 25). Sedangkan pengertian kompetensi profesional guru dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c dikemukakan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan (Asdiqoh, 2013: 29). Dari uraian di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa jabatan guru tergolong jabatan profesional karena memenuhi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan aturanaturan hukum yang berlaku dalam pendidikan serta pola tingkah laku yang berhubungan dengan sikap profesional keguruan. Sikap profesional harus selalu ditumbuhkan oleh setiap guru, baik kepada teman sejawat, peserta didik, maupun lingkungan dengan menumbuhkan sikap ingin bekerja sama, saling menghargai, saling menegur, saling pengertian, dan rasa tangung jawab. Jika ini berkembang akan tumbuh rasa senasib seperjuangan serta menyadari akan kepentingan bersama. Sehubungan dengan itu, dalam Udang- undang Sisdiknas 2003 (UU RI No. 20 Tahun 2003). Dituangkan dalam Bab XI tentang Kewajiban Pendidik; pasal 40 butir ke-2, sebagai berikut: pendidik dan
30
tenaga kependidikan berkewajiban: a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan, c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. (Mulyasa, 2005:197-198). Dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 di atas diharapkan guru mampu menjadi partisipasi yang baik dalam pelayanan terhadap peserta didik di sekolah, membantu siswa dalam rangka mengembangkan potensi serta mampu mengarahkan peserta didik menentukan pilihan-pilihan yang tepat dalam hidup. Selain itu juga guru diharapkan menjadi contoh/suri tauladan yang baik bagi peserta didik. Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar yang mencakup tanggung jawab dan kedisiplinan. Berkenaan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Dan guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat (Mulyasa, 2005:37). Guru sebagai pendidik yang profesional juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri (independent), terutama dalam hal yang berkaitan dengan pembelajaran, guru dituntut untuk bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik, dan lingkungan. Dimana guru harus mampu
31
bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran dan peserta didik, tidak menunggu perintah dari kepala sekolah. Pekerja profesional dalam melaksanakan profesinya digunakan tehnik dan prosedur intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, sehingga dapat diterapkan untuk kemaslahatan orang lain, serta memiliki informed responsiveness “ketanggapan yang berlandaskan kearifan” terhadap implikasi kemasyarakatan atas objek kerjanya (Nurdin dan Usman, 2002: 16). Jabatan profesional guru sejalan dengan firman Allah SWT dalam Surat Al- Baqorah Ayat 44 sebagai berikut:
اب أَفَال تَ ْعقِلُون َ َاس بِ ْالبِ ِّر َوتَ ْن َسوْ نَ أَ ْنفُ َس ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم تَ ْتلُونَ ْال ِكت َ َّأَتَأْ ُمرُونَ الن Artinya: “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir”? (Departemen Agama RI, 2007: 7)
Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi profesional yang memadai, bahkan kompetensi ini menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mampu menguasai bidang ilmu, bidang ajar, metode pembelajaran, memotivasi siswa, memiliki ketrampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan, tetapi dan yang paling penting adalah
32
bagaimana guru memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia dan masyarakat. 2. Karakteristik Kompetensi Profesional Guru Kompetensi profesional guru adalah faktor
yang sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Seperti yang telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 28 ayat 3 butir c dikemukakan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (Kunandar, 2007: 45). Profesional menurut Mujtahid disebut sebagai jabatan yang memerlukan pendidikan yang tinggi dan latihan secara khusus. Dimana dalam pekerjaan profesional diperlukan tehnik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang dipelajari dari suatu lembaga baik formal maupun informal, dan kemudian diterapkan di masyarakat untuk pemecahan masalah. Serta memiliki landasan filosofis yang sangat
33
kuat untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Dan mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya (Mujtahid, 2009: 28). Guru yang memiliki kompetensi profesional adalah guru yang memiliki ciri-ciri sekurang-kurangnya sebagai berikut: a. Guru menguasai bahan ajar Guru dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran (Hamalik, 1991: 44) kepada siswa harus membekali diri dengan ilmu dan secara terus menerus membiasakan diri untuk memperoleh dan mengkajinya. Dengan luasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh guru maka bahan ajar yang disampaikan pun akan menjadi mudah di sampaikan serta mudah dipahami oleh siswa, penguasaan bahan ajar dari para guru sangatlah menentukan keberhasilan pengajaran yang dilakukan. Guru hendaknya menguasai bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum maupun silabus baik berupa bahan ajar pokok, bahan ajar pengayaan, dan bahan ajar penunjang dengan baik untuk mencapai pengajaran yang efektif dan efisien. Guru mampu menjabarkan serta mengorganisasikan bahan ajar secara sistematis, relevan dengan tujuan instruksional khusus yang selaras dengan perkembangan mental siswa, tuntutan
perkembangan
ilmu
secara
teknologi
dan
dengan
memperhatikan fasilitas yang ada di sekolah dan atau yang ada di luar sekolah (Asdiqoh, 2013: 30).
34
Guru merupakan salah satu factor penentu kualitas pendidikan. Bila
gurunya
memiliki
kualitas
akademik,
berkompeten
dan
professional, maka diharapkan proses pendidikan yang berjalan dapat optimal dan menghasilkan out put lulusan yang kompetitif. Guru juga diharapkan memiliki kemampuan dalam hal mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis, dan sebagainya dan mampu menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan perilaku siswa. Menurut Hammond, 2009: 8-9, dalam pembelajaran guru harus mampu diantaranya: 1) Guru mampu memahami bahan/materi ajar. Pemahaman tentang materi pelajaran yang akan diajarkan tentunya sangat diperlukan oleh setiap guru karena menurut Saroj Buasri (1970) berpandangan bahwa guru yang baik dalam proses pengajaran hendaknya mengajar dengan baik dan sesungguhnya pengajar yang baik berasal dari pengetahuan tentang tehnik-tehnik pengajaran
yang
sifatnya
ilmiah.
Ada
komitmen
untuk
mempersiapkan bahan-bahan pelajaran dan pengakuan atas perlunya
memadukan
pemahaman
serta
moralitas
dalam
pengajaran. Seorang guru dituntut menguasai bahan ajar dan ilmu pengetahuan yang diperlukan guna dalam proses pengajaran, guru tidak terbata-bata dalam penyampaian materi sehingga bahan ajar
35
yang disampaikan guru mudah dipahami oleh siswa. Penguasaan atau pemahaman bahan ajar dari para guru sangatlah menentukan keberhasilan pengajaran (Asdiqoh, 2013: 30). 2) Guru mampu menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru dituntut untuk menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Sebagai mana upaya sentral peningkatan mutu pendidikan berporos pada pembaharuan kurikulum pendidikan dalam rangka mewujudkan praktik pembelajaran yang berkualitas bagi siswa, terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, baik dalam kaitannya dengan studi lanjut, memasuki dunia kerja, maupun belajar mandiri (Muslich, 2009: 11). Dari pemaparan di atas jelas bahwa penyampaian materi yang sesuai dengan kurikulum sangat perlu di laksanakan guna mencapai pendidikan yang ideal dan berkualitas. 3) Guru mampu mengembangkan materi dengan baik misalnya: membuat contoh materi dengan mengaitkan konteks sosial dunia nyata (Hammond, dkk, 2009: 19) b. Guru mampu mengelola program pengajaran. Peran guru sebagai learning agent, yang mendorong, membantu, dan mengerahkan siswa untuk mengalami proses pembelajaran sesuai dengan bakat, minat, potensi, perkembangan fisik, dan psikologinya. Dalam hal ini dibutuhkan sosok guru yang mampu
36
melayani siswa dengan baik sehingga mampu melayani siswa dengan kebutuhan dan karakteristiknya (Kunandar, 2011: 22). Guru
diharapkan
menguasai
secara
fungsional
tentang
pendekatan sistem pengajaran, asas pengajaran, prosedur metode pengajaran yang bervariasi, strategi-tehnik pengajaran, menguasai secara mendalam serta berstruktur bahan ajar, dan mampu merancang penggunaan fasilitas media dan sumber pengajaran. Dimana asas pengajaran tersebut digunakan sesuai dengan suasana mengajar yang dihadapi (Asdiqoh, 2013: 13). Berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengelola program pembelajaran Allah SWT senantiasa menganjurkan manusia untuk berdakwah, sebagai contoh firman Allah swt dalam Al- Qur’an Surat An Nahl: 125
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Menurut Hammond dkk, 2009: 9, dalam mengelola program pengajaran guru harus mampu diantaranya:
37
1) Guru mampu menguasai bermacam-macam metode dan mampu menggunakan metode pengajaran. Untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa perlu menggunakan berbagai metode mengajar yang efektif guna untuk memungkinkan siswa belajar proses dalam mewujudkan tercapainya tujuan belajar baik dari segi kognitif, afektif, maupun psiko-motorik (Ali, 1992: 71). Dalam setiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahan dibandingkan dengan yang lain, tidak ada satu metode pun yang dianggap ampuh untuk segala situasi. Metode itu dapat dikatakan ampuh apabila disajikan berdasarkan situasi mengajar yang relevan (Ali, 1992: 78). Dalam proses pengajaran alangkah baiknya menggunakan metode yang beragam agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan serta tidak merasa jenuh dan bosan berada di ruang kelas. 2) Mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa. Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang ideal seorang guru perlu mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa,
agar
dalam
proses
pembelajaran
guru
dapat
mendampingi siswa yang kurang mampu. 3) Mengevaluasi hasil belajar. Langkah terakhir dari proses pengajaran adalah melaksanakan evaluasi atau penilaian terhadap sejauh mana
38
proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan (Ali, 1992: 72). Jika tugas utama guru adalah untuk membuat para siswa memiliki
pengalaman
yang
berbeda
dan
memperoleh
pengetahuan baru, maka para guru harus menguasai berbagai alat untuk mengukur kemampuan siswa. Dewasa ini guru harus memahami alat evaluasi belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui sampai mana pemahaman siswa yang berkaitan dengan pembelajaran yang sudah berlangsung. Karena alat evaluasi yang demikian diyakini selain sesuai dengan tujuan pengajaran juga dapat mengarahkan bagai mana siswa harus belajar selanjutnya (Kusuma, 2005: 33). Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap upaya perbaikan kualitas siswa, evaluasi yang baik akan menyebarkan pemahaman dan perbaikan pendidikan. Dengan demikian, melaksanakan penilaian proses belajar mengajar merupakan tugas
guru
yang
harus
dilaksanakan
setelah
kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, sehingga dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar (UPMA, 2013: 34). Sebagai
guru
profesional,
seharusnya
mampu
melaksanakan penilaian proses belajar mengajar dengan adil dan tidak membeda-bedakan antara murid satu dengan yang lainnya, karena penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui
39
keberhasilan
kegiatan
belajar
mengajar
yang
telah
dilaksanakan. Sebagaimana dalam alqur’an surat An-nisa’ ayat 135
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (katakata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Hal yang sangat penting adalah para guru harus dapat memanfaatkan informasi yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar
siswa
pengajaran.
untuk
merencanakan
dan
memperbaiki
40
4) Melaksanakan program remidial. Keberhasilan
penyelenggaraan
pendidikan
dan
pengajaran remidial di sekolah dibuktikan dengan adanya karakteristik tertentu dalam proses dan produk pendidikan (Wijaya, 2007: 5). 5) Guru memiliki ketrampilan bertanya dan merangsang kelas. Kesiapan
siswa
perlu
diperhatikan,
setiap
awal
pelaksanaan pembelajaran guru harus mampu merangsang kelas agar kesiapan murid lebih terarah, dan materi yang disampaikan oleh guru dapat dengan mudah diserap oleh siswa (Wijaya, 2007: 4). 6) Setiap selesai pembelajaran guru memberikan resitasi/ PR. Setelah selesai pembelajaran guru selalu mendorong siswa agar mau belajar di rumah dengan memberikan PR, yang bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa. c.
Guru mampu mengelola kelas Usaha guru menciptakan situasi sosial kelas yang kondusif sehingga tercapai pembelajaran yang baik, seorang guru harus mampu bertindak tegas dan mampu meletakkan segala perkara secara proporsional (Asdiqoh, 2013: 31). Seorang guru harus tegas, adil, dan tidak boleh membedabedakan. Jangan sampai menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak
41
layak, misalnya diancam dikeluarkan dari sekolah, dipanggil orang tuanya dan ancaman-ancaman kasar lainnya. Tegas dalam artian tidak plin-plan, konsisten menegakkan aturan dan berani bertanggung jawab terhadap perbuatan yang dilakukan. Misalnya, anak didik harus memasukkan baju semua, memakai ikat pinggang, maka guru harus menerapkan aturan tersebut secara tegas sehingga anak didik menghormati. Dalam proses belajar mengajar guru adalah seorang arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak peserta didik, dimana guru diharapkan mampu mengarahkan
peserta didiknya
dengan baik dan mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, terarah, terprogram dengan baik sehingga peserta didik merespon apa yang disampaikan guru di kelas. Guru memiliki tanggung jawab yang menjadi poin pertama kegiatan pembelajaran di kelas yang mampu mendorong guru untuk siap melakukan tugas mengajar demi keberhasilan siswa dan bekerja menurut profesi dan kemampuan sebagaimana firman Allah SWT Surat Al An’am: 135 yang berbunyi:
42
Artinya: Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu [506], Sesungguhnya aku pun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini[507]. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.
Dari ayat di atas jelas bahwa Allah telah berjanji kepada umat manusia, bahwa Allah akan memberikan imbalan kepada orang-orang
yang
bekerja
sesuai
profesinya.
Persyaratan
administrasi sebagai penunjang semangat, karena dalam dirinya sudah tertanam tanggung jawab besar dalam mengemban amanah bangsa (Jamal, 2009:120). Dalam penyampaian materi di kelas guru harus bersikap lemah lembut adalah cara yang tepat untuk meluluhkan peserta didik agar tertarik untuk belajar. Lemah lembut adalah cermin hati yang penyayang dan penuh penghormatan. Jiwa lemah lembut seorang guru membuat murid menjadi semangat dan hormat. Seorang guru yang menyampaikan materi dengan sopan dan penuh motivasi kepada muridnya akan dikenang murid dan membekas dalam hatinya. Guru yang suka menasehati, memperlakukan anak didik seperti anaknya sendiri dan menolong kebutuhan muridnya akan dicintai. Berbeda dengan guru yang kasar dalam penyampaian materi, ia dibenci peserta didik dan dijadikan bahan gunjingan. Pengajaran yang diajarkan tidak efektif, karena dalam hati peserta
43
didik tidak menerimanya sehingga kesal, namun mereka tidak berani mengungkapkannya. Oleh karena itu, seorang guru harus bersikap lemah lembut, jangan sampai menggunakan cara yang salah sehingga peserta didik kurang menghormati guru dan juga peserta didik akan sulit dikendalikan dalam proses belajar mengajar (Ma’mur, 2009:120121). Berkaitan dengan mengelola kelas seorang guru harus memiliki landasan keiklasan dalam bertindak dan melangkah untuk menuju pendidikan yang ideal. Sebagaimana pengertian keiklasan adalah melakukan sesuatu secara tulus, hanya keridhoan Allah yang diharapkan atas dasar keimanan. Dengan iklas tidak ada lagi yang namanya kekecewaan, di dunia pendidikan apabila seseorang menyebarkan kebaikan maka ia akan mendapatkan imbalan yang sesuai dengan apa yang dilakukannya sesuai dengan firman Allah SWT Surat Al Baqorah ayat 112 sebagai berikut:
Artinya: (tidak demikian) bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
44
1) Mengatur tata ruang kelas dengan rapi dan menyenangkan. Guru profesional adalah guru yang mampu mendesain tata ruang kelas dengan rapi dan siswa yang berada diruang kelas tidak merasa bosan. 2) Menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif seharusnya seorang guru memahami bagaimana mengemas kurikulum dan pelajaran yang diampu agar mampu membuat siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna (Kusuma 2005: 30). Telah dijelaskan di muka betapa pentingnya seorang guru profesional dapat menciptakan iklim belajar yang efektif, sehingga siswa dapat fokus dan merasa senang dalam proses pembelajaran. (Wood, dkk, 2007 : 48). d.
Guru memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan siswa. Dalam proses pembelajaran guru mampu bekerja sama sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung dengan maksimal dan menyenangkan. 1) Dalam pembelajaran guru mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu mengikuti pelajaran. Guru selalu memberikan memotivasi siswa sehingga siswa terdorong untuk selalu mengikuti pelajaran. 2) Guru
dan
murid
pembelajaran.
mampu
bekerja
sama
dalam
proses
45
Kerja sama dalam pembelajaran perlu dilakukan agar murid terdorong dan termotivasi untuk selalu belajar e.
Guru mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaikbaiknya, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Guru memiliki tanggung jawab dengan sebaik-baiknya baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Dimana tanggung jawab guru sangat luas dilingkungan masyarakat sekitar sekolah maupun lingkungan dia tinggal. 1) Tanggung jawab dalam bidang pendidikan yang seperti: memberikan
bimbingan
kepada
siswa
yang
kurang
mampu/tingkat kemampuan rendah. Guru senantiasa membimbing dan mengarahkan siswa agar siswa senantiasa giat belajar. 2) Tanggung jawab kepada masyarakat yang meliputi: mampu bergaul dengan masyarakat, seperti: mampu berkomunikasi dengan baik kepada orang tua siswa. 3.
Pentingnya Kompetensi Profesional Guru Masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi lainnya adalah kompetensi kepribadian dan sosial, secara teoristis tiga jenis kompetensi tersebut dapat dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya, akan tetapi secara praktis ketiga kompetensi itu saling menjalin secara terpadu. Tegasnya seorang guru
46
yang terampil mengajar harus memiliki pribadi yang baik dan mampu melaksanakan sosial ajusment dalam masyarakat (Hamalik, 1991: 38). Dari ketiga kompetensi ini hanya akan disoroti salah satu jenis kompetensi, yaitu kompetensi profesional, disini sama sekali tidak bermaksud untuk mengenyampingkan pentingnya kedua kompetensi lainnya. Akan tetapi disini penulis akan mengungkapkan satu jenis kompetensi saja secara khusus, dan berusaha meninjaunya lebih dalam dan secara komprehensif. Dalam proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, sekolah dan kurikulumnya, akan tetapi ditentukan atau bahkan sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar damn membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya (Hamalik, 1991: 44). Kompetensi profesional guru sangatlah penting dan harus dimiliki oleh seorang guru, karena kompetensi ini berkaitan dengan perancangan proses pembelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi hasil belajar. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola kelas, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, berbagai metode dan media baru dalam pembelajaran telah berhasil dikembangkan, demikian pula halnya dengan pengembangan materi
47
dalam rangka pencapaian target kurikulum harus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua itu harus dikuasai oleh semua guru sehingga mampu mengembangkan pembelajaran yang dapat membawa anak didik menjadi lulusan yang berkualitas (Bafadal, 2009: 42). Kelancaran guru dalam penyampian materi menjadi daya tarik tersendiri bagi siswnya, sebab penyampaian materi dengan tegas, jelas dan mudah dipahami juga dapat menjadikan siswa senang belajar, dapat membuat siswa betah di kelas, tetapi sebaliknya juga dapat menjadikan siswa malas belajar bahkan malas masuk kelas seandainya penyampaian guru yang berbelit-belit dan tidak terarah. Di sinilah pentingnya kompetensi guru, karena guru harus menampilkan penguasaan materi secara luas yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Dengan kompetensi ini diharapkan guru mampu menjadi parsitipan yang baik dalam pelayanan terhadap peserta didik di sekolah, membantu siswa untuk mengenali serta menerima diri serta potensinya membantu menentukan pilihan-pilihan yang tepat dalam hidup, membantu siswa berani menghadapi masalah hidup, dan lain-lain. Selain itu guru diharapkan mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah, guru dituntut untuk mampu bekerjasama secara terorganisasi dalam pengelolaan kelas (Asdiqoh, 2013: 33). Guru diharapkan menguasai landasan- landasan dalam pelaksanaan pendidikan
48
serta dasar keilmuan yang akan dapat memberi jaminan kepada peserta didik bahwa guru tersebut memiliki tanggung jawab dalam pembelajaran.
B. Kedisiplinan Guru 1.
Pengertian Kedisiplinan Guru Menurut
Poerwadarminta
dalam
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia, disiplin mengandung pengertian latihan batin dan watak, dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib, ketaatan pada aturan dan tata tertib (Poerwodarminto, 2006:296). Disiplin adalah bibit yang menghasilkan kebebasan. Orang yang boleh dikatakan bebas adalah orang yang telah mempelajari dan memilih spektrum ketrampilan yang luas, baik yang bersifat akademis maupun hubungan sosial. Masalah-masalah kedisiplinan dewasa ini dapat diatasi apabila kita meninggalkan metode lama yang autoriter, yang secara paksa menuntut kepatuhan dan mengambil alih garis-garis dasar baru yang berlandaskan prinsip-prinsip kebebasan dan tanggung jawab. Guru harus bisa menjadi patner, teman seperjuangan bagi murid-murid, agar kita dapat memahami karakter mereka (Dreikurs, 1986: 6). Masalah kedisiplinan di negara ini masih menjadi barang mewah, padahal displin adalah salah satu syarat mutlak menggapai kesuksesan dalam mencapai cita-cita yang besar di dunia pendidikan. Tanpa kedisiplinan yang tinggi, kualitas lembaga pendidikan akan kalah dari
49
bangsa-bangsa lain, membangun kesadaran hidup disiplin patut digalakkan oleh semua pihak. Guru sebagai figur teladan murid harus memberi contoh yang baik dalam penegakan disiplin (Ma’mur asmani, 2009: 87). Peraturan ini diberlakukan pada setiap kegiatan, mengajarkan tentang tanggung jawab dan konsekuensi yang diterima jika melanggar peraturan. Dalam hal ini guru menempati peranan yang utama yaitu sebagai pengawas dan pengontrol dalam mengatur proses pembelajaran. Dalam hubungannya dengan pengertian kedisiplinan, penulis kemukakan ayat dalam Al Qur’an yaitu surat Al-Ashr ayat 1-3, sebagai berikut:
1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Dari ayat tersebut, dapat diketahui bahwa Allah menyuruh manusia supaya dapat memanfaatkan waktu dengan baik, yaitu tidak menyia-nyiakan waktu yang tersedia dengan melakukan perbuatan-
50
perbuatan yang tidak bermanfaat. Ini menunjukkan bahwa Allah menyuruh manusia untuk berlaku disiplin dalam menggunakan waktu yang tersedia. Namun perintah disiplin tersebut tidak terbatas dalam aspek waktu saja, akan tetapi disiplin dalam segala aspek kehidupan termasuk disiplin dalam pembelajaran. Disiplin adalah suatu persiapan pokok untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar, disiplin membuat siswa untuk berperilaku kearah yang lebih baik itu akan sempurna apabila menggunakan pendekatan cinta kasih dalam memberlakukan kedisiplinan, seorang guru sebaiknya memperlihatkan cintanya supaya siswa merasa diperhatikan (Triford, 1988: 133). Kedisiplinan guru dan pegawai adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan siswanya. Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi siswanya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik. (https://www.google.com/search?q=kedisiplinan+guru&ie=utf-8&oe=utf -8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a). 2.
Karakteristik Kedisiplinan Guru Dalam informasi tentang wawasan Wiyatamandala, kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung kerelaan
51
mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Kedisiplinan guru dan pegawai adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan siswanya. Kedisiplinann seorang guru harus ditanamkan sejak dini karena kedisiplinan guru akan dinilai oleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung dan akan menjadi acuan bagi siswa dalam berperilaku dan bertindak baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah. Disiplin merupakan salah satu alat penentuan keberhasilan pencapaian tujuan dari pendidikan. Allah SWT pada dasarnya telah mengajarkan kepada manusia tentang kedisiplinan. Sebagai contoh kita perhatikan Firman-Nya Q.S An Nisa’ 103
Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Dari ayat di atas jelas bahwa disiplin waktu adalah salah satu alat penentu untuk mencapai tujuan pendidikan, ibarat kata waktu adalah
52
ilmu bagi kita yang masih belajar, yang mana apabila kita terlambat maka kita tidak tau apa yang disampaikan guru dan pasti kita kurang faham dengan apa yang disampaikan guru. Guru yang memiliki kedisiplinan adalah guru yang memiliki ciriciri sekurang-kurangnya sebagai berikut: a.
Melaksanakan tata tertib dengan baik Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guru maupun baik bagi siswa, karena tata tetib yang berlaku merupakan aturan dalam ketentuan yangharus ditaati oleh siapa pun demi kelancaran proses pendidikan. 1) Guru menaati tata tertib yang berlaku disekolah. Tata tertib adalah salah satu tatanan yang dibuat dalam rangka membatasi seorang untuk melakukan tindakan yang melebihi batas norma pada umumnya, oleh sebab itu guru harus selalu menaati tata tertib yang berlaku dalam sekolah. 2) Seorang guru tertib mengisi absensi siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Seorang guru harus terbiasa dan selalu mengisi absensi siswa dalam rangka mengenal serta memahami fatak dan karakter siswa.
b.
Guru memiliki sikap yang tegas Guru bagi siswa adalah resi spiritual yang mengenyangkan diri dengan ilmu, guru adalah pribadi yang mengagungkan ahlak siswanya
53
dan guru adalah pribadi penuh cinta terhadap siswanya, hidup dan matinya pembelajaran bergantung sepenuhnya kepada guru, guru bagaikan pembangkit listrik kehidupan dimasa depan (Indris dan Sandra, 2010:131). Disini nampak peran guru yang sangat produktif dalam menunjang perubahan menuju lebih baik siswanya, sikap yang tegas pula yang menjadi dominan
dalam proses membentuk
siswanya menjadi siswa yang patuh dan taat terhadap peraturan sekolah maupun guru mereka. Jika siswa melakukan kesalahan, guru memberikan tindakan berupa sanksi dengan tegas (Rimm, 2003: 59). Terkadang dalam mengajar, guru harus bersikap tegas. Guru berusaha untuk selalu menyenangkan siswa dengan bersikap tegas tak banyak membuat banyak pilihan agar siswa tidak banyak menuntut. Guru harus tau apa yang terbaik bagi siswa, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran guru melaksanakan bimbingan dan pengajaran dengan tegas (Rimm, 2003: 59) c.
Disiplin waktu Disiplin waktu menjadi sorotan utama bagi seorang guru. Waktu
masuk
sekolah
biasanya
menjadi
parameter
utama
kedisiplinan guru, karena itu jangan menyepelekan kedisiplinan waktu ini. Usahakan tepat waktu masuk sekolah, begitu pula dengan jam mengajar kapan masuk dan kapan keluar harus sesuai dengan
54
alokasi waktu yang ditentukan agar tidak menggangu jam guru lain (Ma’mur Asmani, 2009: 94). Disiplin dalam Menggunakan Waktu Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik. 1)
Guru datang sebelum jam pelajaran dimulai. Untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan proses belajar mengajar, guru menempati kedudukan sebagai figur sentral. Di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya tujuan pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah (Rusyan, dkk, 1989: 3). Maka dari itu alangkah baiknya seorang guru datang ke sekolah sebelum jam pelajaran dimulai.
2)
Keluar kelas setelah jam pelajaran berakhir. Dalam rangka mewujudkan pemahaman siswa yang lebih luas sebaiknya seorang guru dalam proses pembelajaran senantiasa mendampingi siswanya, sehingga memudahkan siswa untuk bertanya apabila siswa kurang faham dengan penjelasan guru (Rusyan, 1989: 174).
d.
Disiplin dalam berpakaian Guru adalah suri tauladan bagi siswanya, dimana setiap gerak seorang guru akan selalu dinilai oleh siswanya, oleh karena itu
55
seorang guru dituntut untuk selalu berpakaian rapi dan sopan (Mulyasa, 2009: 13). Patuh terhadap tata tertib yang berlaku adalah ciri guru yang ideal, seorang guru harus patuh terhadap semua peraturan yang ada termasuk didalamnya: menggunakan seragam sesuai dengan peraturan yang ada. e.
Disiplin dalam mengajar Disiplin dalam mengajar merupakan faktor terpenting dalam rangka pencapaian keberhasilan belajar mengajar, seorang guru harus mampu meningkatkan kedisiplinan dalam rangka mewujudkan generasi penerus yang memiliki intelektual tinggi, serta membentuk watak bangsa yang bertanggung jawab. Guru profesional adalah guru yang mampu membagi waktunya dengan baik serta melaksanakan pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
3.
Pentingnya Kedisiplinan Guru Dalam Proses Pembelajaran Masalah kedisiplinan guru dewasa ini masih menjadi barang yang mewah, Perilaku negatif sebagai remaja, pelajar, dan mahasiswa pada akhir-akhir ini telah melampaui batas kewajaran karena telah menjurus kepada tindak melawan hukum, melanggar tata tertib, norma agama, yang telah membawa akibat yang merugikan masyarakat. Kenakalan siswa dapat dikatakan wajar, jika perilaku itu dilakukan dalam rangka mencari identitas diri, sehingga tidak membahayakan kehidupan. Dalam
56
menanamkan disiplin guru bertanggung jawab mengarahkan, menjadi contoh, sabar dan penuh pengertian. Guru harus bisa mendisiplinkan murid dan mampu membantu mengembangkan pola perilaku yang positif, serta melaksanakan peraturan sebagai alat untuk menegakkan kedisiplinan (Mulyasa,2010: 170-171). Dalam pembelajaran mendisiplinkan siswa menjadi hal yang sangat penting, untuk membantu mereka menemukan jati diri, mengatasi, mencegah timbulnya masalah disiplin dan berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Tugas guru dalam pembelajar tidak terbatas pada penyampaian materi saja, akan tetapi guru harus membentuk kompetensi dan kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengawasi perilaku siswa terutama pada jam-jam sekolah, agar tidak terjadi penyimpangan perilaku atau perilaku yang indisiplin. Untuk kepentingan tersebut dalam rangka mendisiplinkan siswa guru harus menjadi pembimbing, contoh atau teladan, pengawas, dan pengendali seluruh perilaku siswa (Mulyasa, 2010: 173).
C. Motivasi Belajar Siswa 1.
Pengertian Motivasi Belajar Siswa Motivasi berasal dari Bahasa Latin yaitu “motif” yang berarti dorongan dan “asi” yang berarti usaha. Secara istilah motivasi merupakan daya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Bisa
57
juga diartikan motivasi sebagai keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu(Tea, 2009: 204). Dengan motivasi orang akan terdorong untuk mencapai sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan, dan manfaat. Bagi siswa, motivasi sangat penting untuk menggerakkan perilaku positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan, serta resiko studinya. Orang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih tidak mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan prestasi serta memecahkan masalah yang dihadapinya. Setiap perbuatan motivasi akan bertalian erat dengan tujuan seseorang untuk memenuhi kebutuhanya. Oleh karena itu, motivasi belajar adalah suatu proses pembentukan dorongan belajar agar timbul gairah untuk belajar (Tea, 2009: 204). Menurut Zainudin (1989: 17) motivasi dapat diartikan berbeda oleh setiap orang sesuai dengan tempat dan keadaan dari pada masingmasing orang itu, salah satu diantara penggunaan istilah dan konsep motivasi ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan. Menurut Mc. Danold motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feweling” didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Hamalik, 1995: 106). Motivasi menggerakkan organisme yang menggarahkan tindakan serta memilih tujuan yang dirasa paling berguna bagi kehidupan individu.
58
Dengan mempelajari motivasi maka akan ditemukan menggapa individu berbuat sesuatu tetapi motivasi individu tidak dapat diamati secara langsung. Sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu, setidaknya akan nampak kebenaran apa yang menjadi motivasi individu yang bersangkutan (Sardiman, 1998: 102). Sehingga minat maupun motivasi untuk belajar tidak dapat berkembang kala kebutuhan yang paling dasar tidak dipenuhi. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik individu. Menurut Mc. clelland, manakala kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan akan memotivasi orang tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan tersebut, contohnya apabila seseorang memiliki prestasi belajar yang tinggi, maka kebutuhan tersebut mendorong orang untuk menetapkan target yang penuh tantangan, dia harus bekerja keras mencapai tujuan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah pengerak pada diri seseoarang untuk melakukan aktivitas-aktivitas guna mencapai sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Motivasi siswa agar mau belajar tanpa disertai keterpaksaan, dengan cara memotivasi pada diri siswa dengan dorongan terkuat karena anak melakukan sesuatu yang benar-benar ingin dilakukan, yang berasal dari diri siswa (Musrofi, 2010: 45). Memotivasi siswa agar giat belajar dengan memanfaatkan “bahasa cinta” maksud dari bahasa cinta disini
59
adalah menggunakan kata-kata penegasan, misalnya seorang anak mendapat nilai lima pada mata pelajaran matematika, maka untuk memotivasi dia agar mau belajar, anak tetap harus dipuji (Musrofi, 2010: 49). Dari pemaparan di atas jelas bahwa memberikan motivasi kepada siswa, berarti bisa memberdayakan hati mereka agar dapat melakukan sesuatu, melalui penguatan langsung, penguatan penganti, dan penguat diri sendiri. Menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya, proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi seseorang dengan lingkungan, oleh karena itu belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Salah satu tanda orang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
60
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan atau sikap (Arsyad, 1995: 1). Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar untuk menambah ketrampilan dan pengalaman, motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar agar sunguh-sunguh belajar sehingga mencapai prestasi yang di inginkan. Memberikan motivasi kepada siswa, berarti bisa memberdayakan efeksi mereka agar dapat melakukan sesuatu, melalui penguatan langsung, penguatan penganti, dan penguatan diri sendiri (Asdiqoh, 2012: 106). Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru seharusnya memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya (Mulyasa, 2010: 174).
61
2.
Karakteristik Motivasi Belajar Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi perbuatan dan mencapai tujuan tertentu. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi siswa, sehingga ia mau belajar dengan baik, motivasi timbul dari individu dan dapat timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Motivasi adalah hal yang sangat penting dalam diri manusia yang mendorong manusia untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Motivasi dianggap sebagai kemauan biasa untuk memasuki suatu situasi belajar, kalau seseorang sudah memiliki suatu motivasi maka ia berada dalam ketegangan dan ia siap mengerjakan hal-hal yang diperlukan sesuai dengan apa yang dikehendaki (K.Devies, 1986: 214). Ukuran motivasi belajar siswa menurut Baharudin & Esa (Sriyani dkk, 2011: 18) adalah sebagai berikut: a.
Siswa mengalami perubahan perilaku yang lebih baik Perubahan perilaku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman yang dilakukan secara sadar, dan perubahan itu dapat bermanfaat bagi individu maupun lingkungan sekitar individu tinggal (Sriyani, 2011:18-19).
b.
Siswa tidak pernah bolos sekolah.
c.
Siswa tidak pernah melanggar peraturan sekolah.
d.
Siswa memiliki ketrampilan
62
Struktur belajar yang dicakup pembelajaran siswa terdiri dari signal, rangkaian dorongan dan kemauan untuk mengembangkan ketrampilan yang ada pada diri siswa (K. Davies,1986: 275), di dalam sekolah sebaiknya ada naungan bagi siswa untuk mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa. 1) Siswa ikut serta dalam perlombaan tertentu sesuai dengan kemampuan/ketrampilan dirinya. 2) Siswa berusaha mengeluarkan bakat yang dimiliki seperti: berlari, menari dsb. e. Siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar Siswa yang memiliki motivasi tinggi maka ia akan selalu mengikuti pelajaran dan selalu aktif dalam proses pembelajaran. 1) Setiap pembelajaran siswa ada di ruang kelas. f. Siswa aktif mencatat dan bertanya pada hal yang penting dan belum diketahui Siswa selalu memiliki catatan dan bertanya kepada guru apabila siswa kurang faham dengan penjelasan guru (deavies1986: 102). 1) Dalam proses belajar mengajar siswa selalu mencatat pelajaran. 2) Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas. g. Siswa selalu memperhatikan dalam proses pembelajaran Anak akan merasa nyaman apabila mereka tahu apa yang mereka kerjakan dan apa tujuan dari semua itu, kunci utama agar anak
63
senantiasa memperhatikan guru adalah guru konsisten dalam penyampaian materi (Reid, 2009: 127). 1) Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru h. Siswa aktif mengerjakan pekerjaan rumah Anak cerdas adalah anak yang selalu berusaha sendiri tanpa menggantungkan sesuatu kepada orang lain (Reid, 2009: 5). 1) Siswa selalu mengerjakan PR di rumah. 2) Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. 3. Jenis motivasi dalam belajar a. Motivasi Ekstrinsik Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukanya, motivasi ini banyak dilakukan di sekolah dan masyarakat hadiah dan hukuman sering dilakukan untuk meningkatkan kegiatan belajar (Asdiqoh, 2013:109). Menurut winleel (1998: 94) motivasi belajar ekstrinsik meliputi: 1) Belajar demi memenuhi kebutuhan 2) Belajar demi menghinari hukuman 3) Belajar demi meningkatkan gengsi 4) Belajar demi tuntutan jabatan b. Motivasi Intrinsik Adalah dorongan untuk mencapai satu tujuan yang dapat dilahirkan dengan belajar. Dorongan belajar itu tumbuh dari diri
64
individu sendiri karena bakat, minat, perhatian, semangat, dll. 4. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar a. Cita-cita dan apresiasi siswa b. Kemampuan siswa c. Kondisi siswa d. Kondisi lingkungan siswa e. Kondisi proses pembelajaran f. Usaha guru dalam membangun motivasi siswa 5. Pentingnya Motivasi Belajar Siswa Salah satu prinsip dalam melaksanakan pendidikan adalah siswa secara aktif mengambil bagian dalam kegiatan pendidikan yang dilaksanakan. Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu. Dengan kata lain, untuk dapat melaksananakan sesuatu harus ada motivasi. Begitu juga keadaanya dalam proses belajar atau pendidikan. Siswa harus mempunyai motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang berlangsung, hanya apabila mempunyai motivasi yang kuat, siswa akan menunjukkan minatnya, aktivitasnya, dan partisipasi dalam mengikuti belajar atau pendidikan yang sedang dilaksanakan (Reid, 2009: 19). Dalam kegiatan pendidikan, dua aspek motivasi harus dimiliki oleh siswa, yaitu sebagai mana di kemukakan di atas, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal, adanya motivasi tersebut beraryi bahwa siswa
65
menyadari bahwa kegiatan pendidikan yang sedang diikutinya diman semua itu bermanfaat baginya karena sejalan dengan kebutuhanya (Rusyan, dkk,1989: 127-128).
D. Pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa Kompetensi profesional guru sangatlah penting dan harus dimiliki oleh seorang guru, karena semua yang ada dalam diri seorang guru selalu dilihat dan ditiru oleh siswa. Oleh karena itu guru harus berani tampil beda, harus percaya diri, dan berbeda dengan pribadi yang lain yang bukan berprofesi sebagai guru yang mana seorang guru itu tampil sebagai guru profesional. Penampilan guru menjadi pesona bagi siswanya, sebab penampilan guru juga dapat menjadikan siswa senang belajar, dapat membuat siswa betah di kelas, tetapi sebaliknya juga dapat menjadikan siswa malas belajar bahkan malas masuk kelas seandainya penampilan gurunya acakacakan. Di sinilah pentingnya kompetensi guru, karena guru harus menampilkan sosok pribadi yang profesional dengan penampilan yang rapi dan lancar dalam penyampaian materi sehingga siswa mampu menerima pembelajaran dengan baik. Banyak siswa yang beranggapan bahwa sosok guru adalah pribadi yang cerdas, terampil, pandai yang bisa membimbing siswanya dalam proses pembelajaran dan bisa menjadi teladan bagi siswanya baik dalam pergaulan di sekolah maupun di masyarakat. Beberapa tindakan guru dalam proses
66
pembelajaran yang kurang disenangi oleh siswa antara lain guru yang sombong (tidak suka menegur atau tidak mau ditegur ketika melakukan kesalahan), memakai baju yang tidak rapi, dan dalam pembelajaran menghina siswa, sering marah di dalam kelas, sering datang terlambat dan masih banyak lagi yang lainnya, dan itu semua pastinya akan menghambat proses belajar siswa, karena ketidak tertarikan atas tindakan guru yang kurang mendidik tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting seorang guru itu memiliki kompetensi profesional. Seorang guru harus berusaha untuk tampil sebagai sosok yang menyenangkan bagi siswa, agar senantiasa dapat mendorong mereka untuk semangat dalam proses pembelajaran, yang semuanya itu akan berpengaruh pada pada motivasi belajar mereka.
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian 1.
Perkembangan MTs An-Nawawi 02 Purwosari MTs An-Nawawi 02 Purwosari terletak di Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis MTs An-Nawawi 02 Purwosari ada pada tempat yang strategis yaitu berada di sisi Jalan Raya Salaman-Pancar Km 4,5, kirakira dapat ditempuh sekitar 10 menit dari Salaman dan dapat mudah diakses dari berbagai jurusan. MTs An-Nawawi 02 Purwosari berdiri berdasarkan SK Kepala Kanwil Departemen Agama Prov. Jawa Tengah Nomor Wk/5.c/PP.03.2/1336/ 2000, tanggal : 25 Januari 2000, dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) 121.2.33.08.0005. luas kepemilikan tanah + 3.000m2, status kepemilikan tanah milik yayasan, luas bangunan + 800m2, status bangunan milik sendiri. Website MTs An-Nawawi 02 Purwosari adalah
[email protected].
2. Profil Madrasah a.
Identitas Madrasah 1) 2) 3) 4) 5)
Nama Madrasah Tahun Berdiri / Beroperasi Nomor Statistik Madrasah NPSN SK Pendirian Madrasah
6) NPWP Madrasah 7) Status Sekolah 8) Jenjang Akreditasi
: : : : :
: : :
67
MTs An – Nawawi 02 Salaman 2000 / 2000 121.2.33.08.0005 20332489 SK Kepala Kanwil Departemen Agama Prov. Jawa Tengah Nomor Wk/5.c/PP.03.2/1336/ 2000, tanggal : 25 Januari 2000 00.543.009.5-524.000 Swasta B
68
9) Luas Kepemilikan Tanah 10) Status Kepemilikan Tanah 11) Luas Bangunan 12) Status Bangunan
: : : :
+ 3.000 M2 Milik Yayasan + 800 M2 Milik Sendiri
b. Identitas Lembaga Penyelenggara
c.
Nama Yayasan
:
No. Akte Pendirian Alamat / Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi No. Telp Yayasan
: : : : : : :
Yayasan Pengembangan Pondok Pesantren Roudlotut Thullab Nomor 17 Tahun 1987 Jl. Ring Road Utara KM 3 Berjan Gintungan Gebang Purworejo Jawa Tengah (0275) 322185
: : : : : : : :
Jl. Salaman-Pancar KM 4,5 Saren Purwosari Salaman Magelang Jawa Tengah 56162 085.743.227.444
[email protected]
Alamat Madrasah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jalan / Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Kode Pos Telepon/Faks Email
d. Identitas Kepala Madrasah Nama Kepala Madrasah Tempat/Tanggal Lahir Pendidikan Terakhir Fakultas/Jurusan Alamat Rumah
: : : : :
No. Telp/HP Email
: :
H. Arif Taufiqurrohman, S.Pd.I Magelang, 20 Agustus 1976 S.1 Tarbiyah / Pendidikan Islam Tanggulangin RT 04 / RW 01 Kebonrejo Salaman Magelang 081.328.702.020
[email protected]
3. Visi dan Misi Visi Berakhlak Mulia, Disiplin, Terampil dan Berprestasi Misi 1.
Menumbuhkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam
69
2.
Menumbuhkan semangat dan disiplin tinggi
3.
Melatih warga madrasah untuk hidup mandiri
4.
Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan terpadu yang aktif, kreatif, efektif, demokratis dan menyenangkan.
4. Tujuan Madrasah a. Dalam Kegiatan Belajar Mengajar 1) Melengkapi sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai hasil yang optimal. 2) Meningkatkan efektifitas, efisiensi serta kualitas kegiatan belajar mengajar 3) Meningkatkan hasil kelulusan. b. Bagi Guru dan Karyawan 1) Meningkatkan kinerja guru dan karyawan 2) Memberikan kesempatan bagi guru untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi 3) Melibatkan guru dalam kegiatan seminar, lokakarya dan penataran. 4) Meningkatkan kualitas guru mata pelajaran (Guru MGMP) c. Bagi siswa 1) Mewujudkan kepribadian siswa yang mampu, mandiri berbudi pekerti luhur dan bertanggung jawab kepada diri sendiri dan lingkungan. 2) Memiliki team oleh raga yang aktif dan berprestasi
70
3) Memiliki kelompok seni yang aktif dan berprestasi 4) Mendayagunakan fungsi OSIS secara maksimal 5) Menekan tingkat pelanggaran siswa.
5. Keadaan Jumlah Siswa ( 3 Tahun Terakhir ) Keadaan jumlah siswa tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang bagus, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel, dimana tabel tersebut berisi jumlah siswa per tahun pada tiga tahun terakhir ini. Tabel disajikan sebagai berikut: Tabel 3.1. Keadaan Jumlah Siswa
Tahun Pelajaran 2012/2013 2013/2014 2014/2015
Jumlah (Kelas 7+8+9) Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel 83 3 117 3 64 2 264 8 110 3 81 2 113 3 304 9 130 3 104 2 81 3 315 9 Kelas 7
Kelas 8
Kelas 9
6. Keadaan Pendidik dan Kependidikan Tenaga pendidik dan kependidikan MTs An-Nawawi 02 Purwosari terdiri dari 23 orang yang terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut: Guru PNS terdiri dari 1 orang, Guru Tetap Yayasan 16 orang, Guru Tidak Tetap 2 orang, Pegawai Tidak Tetap 4 orang. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
71
Tabel 3.2 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan No. 1 2 3 4 1 2 3
7.
Uraian Pendidik Guru PNS diperbantukan tetap Guru tetap yayasan Guru honorer Guru tidak tetap Tenaga Kependidikan Pegawai tetap yayasan Pegawai honorer Pegawai tidak tetap
Jumlah 1 16 2 4
Data Sarana Prasarana Data sarana dan prasarana berisi ruangan atau gedung-gedung yang digunakan sebagai penunjang terlaksananya proses pembelajaran. untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: a. Data Sarana Tabel 3.3. Data Sarana yang Dimiliki MTs An-Nawawi 02 Purwosari
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan Jumlah Ruang Ruang Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak Ruang Kondisi Kondisi Ringan Sedang Berat Baik Rusak Ruang Kelas 4 1 3 2 1 Ruang Perpustakaan 1 1 1 Ruang Lab. IPA 1 1 1 Ruang Lab. Komputer Ruang Pimpinan 1 1 Ruang Guru 1 1 Ruang Tata Usaha 1 1 1 Ruang Konseling 1 1 Tempat beribadah 1 Ruang UKS Gudang 1 1 1 Jamban 8 2 6 2 4 R. Org. Kesiswaan Ruang Sirkulasi 3 3 3 Tempat Olahraga 1 1 1 -
72
b. Data Prasarana Tabel 3.4. Prasarana yang dimiliki MTs An-Nawawi 02 Purwosari
No 1 2 3 4 5 6 7
8.
Jenis Sarana Lab. IPA Lab. Biologi Lab. Fisika Lab. Kimia Lab. Komputer Lab. Bahasa Lab. Pembelajaran lainnya
Jumlah 1 1 1 -
Kondisi Rusak Rusak Baik Sedang Berat 1 -
-
Keterangan Belum ada ruang lab
Belum ada ruang lab Bersama dengan MA
-
Tata Tertib Guru dan Karyawan/Pegawai Tata tertib guru dan karyawan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas madrasah yang lebih baik dan menuju pendidikan yang ideal, menumbuhkan jiwa pendidikan yang bertanggung jawab serta mampu mencetak siswa/i yang cerdas. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tata tertib guru MTs An-Nawawi 02. Tata Tertib Guru dan Karyawan / Pegawai MTs An-Nawawi 02 Salaman Magelang Tahun 2014/2015 I.
Mentaati dan Menjalankan : 1) Menjaga dan memelihara norma-norma agama Islam. 2) Menjaga dan menghormati kode etik ke-guru-an. 3) Hari dinas dalam satu minggu selama minimal 5 hari kerja bagi guru yang mempunyai jam lebih dari 25 jpl / minggu dan atau menyesuaikan dengan jam mengajarnya. 4) Selambat-lambatnya hadir jam 07.00 WUB sebelum bel masuk (guru yang mengajar jam 1-2) dam 10 menit sebelum jam mengajar (bagi guru yang mempunyai jam 2 – selanjutnya ). 5) Mengikuti upacara bendera / apel yang dilaksanakan di Madrasah setiap hari Senin (07.45-08.15 WIB.). 6) Mengikuti upacara hari-hari besar Nasional yang diadakan di Madrasah. (akan diatur lebih lanjut). 7) Mempersiapkan kelengkapan perangkat pembelajaran, seperti; Silabus, RPP dan program-programnya. 8) Mengisi daftar hadir dan jurnal kegiatan sehari-hari.
73
9)
10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19) 20) 21) 22) 23) 24) 25)
26) 27) 28)
29)
30) 31) II.
Mengumpulkan jurnal kegiatan, paling cepat setiap hari sabtu siang (pukul 12.00-13.00. WIB), dan selambat-lambatnya hari terakhir setiap bulannya. Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang ada. Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung-jawabnya maasingmasing. Mentaati dan menjalankan ketentuan jam kerja. Masuk dan keluar kelas tepat waktu. Menyerahkan perangkat pembelajaran pada setiap semester dan akhir tahun pelajaran. Tenaga Pendidik wajib membuat administrasi guru sesuai dengan mata pelajaran yang ditugaskan. Tenaga Pendidik wajib melaporkan hasil tugasnya secara berkala kepada pimpinan. Membuat dan menyusun kisi-kisi soal yang sesuai dengan pelajaran yang diampu. Turut mengamankan kebijakan Kepala Sekolah. Membantu menegakkan disiplin sekolah. Harus peduli dan memelihara K5L (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, dan Kenyamanan Lingkungan). Menjalin hubungan kekeluargaan sesama warga sekolah dan saling menghormati. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Menjaga nama baik profesi dan organisasi sekolah. Dapat menyimpan rahasia Negara / Sekolah. Membuat terobosan baru / inovasi dalam program pembelajaran agar siswa belajar menyenangkan, atau ide-ide kreatif untuk kemajuan madrasah. Selalu memberikan contoh dan panutan dalam bertindak, baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat. Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala. Apabila berhalangan hadir dalam dinas / tugas, harus: Ada pemberitahuan (surat, kurir, telepon) Ada surat dokter (sakit lebih dari 3 hari) Memberikan / mengirimkan tugas/bahan ajar, melalui guru piket. Memakai seragam: Hari Senin dan Kamis seragam Abu-Abu Kemenag Hari Selasa dan Rabu seragam lurik cokelat Hari Jumat dan Sabtu seragam batik ungul Mengawal jalannya KBM melalui pemahaman Tatib Madrasah dengan benar. Melaksanakan tugas sebagai pembina upacara sesuai jadwalnya.
Larangan-larangan Yang Harus Diingat: 1) Melanggar norma-norma Islam, baik ketika bertutur-kata maupun disaat bertindak. 2) Meninggalkan tempat tugas atau kelas tanpa seizin dari pimpinan. 3) Melakukan tindakan atau perbuatan yang dapat merusak nama baik / citra madrasah dan organisasi. 4) Menggunakan barang-barang / fasilitas milik madrasah untuk kepentingan pribadi. 5) Memakai atau mengambil milik siswa yang berhubungan dengan skorsing dan sanksinya, atau milik sesama tanpa seizin pemiliknya. 6) Memungut / mengutip uang atau barang kepada siswa tanpa sepengetahuan dan seizin pimpinan.
74
7) 8)
Memelihara sifat kurang terpuji terhadap sesama / kelompok lain. Menyebar gosib, fitnah, menaruh dendam, mengadu domba, dan atau sifat-sifat tidak terpuji lainnya. 9) Menerima tamu pada saat mengajar, kecuali keadaannya darurat. 10) Merokok saat mengajar atau didalam ruangan kelas. 11) Membentuk kelompok / organisasi ditempat unit kerjanya, kecuali untuk kepentingan dan kemajuan madrasah dan atas persetujuan pimpinan. 12) Melanggar HAM, bertindak rasis terhadap oknum atau kelompok. 13) Menindak siswa atau memberikan sanksi diluar aturan / ketentuan yang telah dibuat dan tidak diskriminatif atau memarginalkannya. 14) Tidak kooperatif dalam organisasi, baik yang berkenaan dengan programprogram madrasah, maupun dalam persoalan sosial. 15) Mungkir dan lari dari tugasnya. 16) Berpakaian, tetapi tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik. III. Sanksi-sanksi Pemberian sanksi diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh oleh setiap guru / karyawan, mulai dari sanksi ringan ((teguran), sedang (peringatan tertulis, penurunan pangkat (PNS), penundaan atau penahanan pembayaran gaji (guru PNS & Non PNS), di-nonjobkan, hingga sanksi berat (pemutusan hubungan kerja atau pemecatan dari tugas dan profesinya).
B. Penyajian Data Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui data observasi, dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk data guna memperlancar langkah suatu penelitian. Berikut ini penulis lampirkan data responden dari hasil penelitian di MTs An-Nawawi 02 Purwosari : 1.
Daftar Responden Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama orang yang dijadikan objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
75
Tabel 3.5. Data Responden MTs An-Nawawi 02 Purwosari No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
Nama A Fajar Hasan A. Fauzi A. Nur Faizin A.Nurul Huda A.Ryan Dika Antika Priyanti Ani Kurniati Anisatur Rohmah Aan Rochmah Zulfa Agiel Wahyu R A.Sulistiyo Alifia Ardin Vidiantiari Anggi Saputra A.Hanif Mulia A.Muhsin Akfa Kaisa Ilma Ananda Muhammad A Anissa Ichotun Haniah Anisyatul Khabibah Ardifa A.Arif Kurniawan A.Nuril Wafa K A.Ustadi Anita Puspita S Arina Hidayati A.Maghfurin A.Sugiyanto A.Zainur Rosid Alfan Nur Hidayah Alviatur Rohmah Avi Rimawati Azizatul Maslikhah Bagus Dwi C Chusnatul Khusna Choirul Huda Dani Acis S Dewi Arini Diyah Arum M Dwi Muflikhatul Janah Eka Setya Ningseh Ernawati Erica Alysa P Dwi Cahyani Eri Nurrohmah Fardiana Ayu Rahmawati Fajar Nur Wahid Faisal Rozaqi Fatkhul Jannah Fatkhul K H
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
76
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102.
Fayet Kurnia Firma Inayah Fitroh Efa Ibnati Frinda Ratri W Fathana Z F Fajar Bagus S Fitria Nur H Ferdiansyah H Gilang Saputra Hazimatul Khoiriyah Hesti L I Ibnu Hasan Iis Sulastri Inas Tsuroya Indah Saputri Ika Nofi Irvan N F Ita Nafiroh IkaPratiwi Ivan Maqbul G Jazuliyatul hidayah Khasan Basri Khoirul Ridho Khozainul Muna Laila Fitri Lia Muarofah Lili Ndakiroh Lilis Ayu Pratiwi Lina Fauziyah Lina Kurniati Lintang Aji S Lukman Hakim Mahmudatun Nisa Masita K Maulana Ari P Machbub Rahmatullah Miftakhul K Muhaimin Muhzen Habibi Muhibbatut T Muhlasin Mulazimah Mutiah Sofariyah M. Abdul Ghofur E P M. abdul ghoni M. Adi Harmawan M. Ardiyansah M. Chasan Alwi M. faisal M. Choirul Andika M. Azica S M. Muflikhin M. Muhibin
77
103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155.
M. Syorif K Muh Tar amin M Khoirul Huda M Suyanto M Arif Saputra M Khani Fudin Munawaroh Naila Nafisa Ngidana Ida Nila Marsinta Nur Afni P Nur Ngazizah Nur Sa’adah Octaviani Putri Alfina S Putri Ayu W Rahma Dina A Riadloh Faizin Rifai Miftah Rina Zumaroh Risa Fitria Riski Fitri Y Rizki Ajeng K P Rizki Laila F Rofikul A’la Rofiatul K Rofina S. Arofiani S. Imroatul W S. Maryanah S. Ma’rifah S. Ngaisah S. Nur Hidayah S. Nur Janah S. Syumiyati S. Ulfah S. Unip R Sulastri Sulistriyono Sodiqun Soimi Chatun Tri Setya Ningrum Sarli Winda N Saskia N B Shinta Fitria Slamet Pujiono Silvia S. Annita N Solikhatun R Suci Ayu R Taufik Hidayat Tegar Tri Utami
78
156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175.
Tri Ristina Triya Fika Umi Akhasan Umi Chalimatus Umi Nur L Uswatul A Uswatun K Ulfah R Via Nur Faizah Wahyu Aristiyani Wahyu Putri W Wahyu Rian H Wahu Tuhibbul I Winda Rachimatul C Wiratun Nisfah Wiwik Liswatul K Yusuf Ardiyansah Zaenal Masturi S Zahrotul M Zidan Ali M
2. Data Kompetensi Profesional Guru a. Jawaban Angket Kompetensi Profesional Guru Dari hasil penyebaran angket kompetensi profesional guru yang jumlah soal angketnya adalah 15 soal mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Data Tentang Kompetensi Profesional Guru No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
1 A B A A A A A B A A A A A
2 A B A A B A B B A A A A B
3 B A B A A A B B A A B A B
4 A A A A A A A B A A B A B
5 A B B B A B C B A C B B B
6 A B B A B A A B A C B B B
Jawaban Angket 7 8 9 10 B B A A A A A A A B B B A A B B B A B B A A B B A C A A B B B A A B A A A A B A A B A A B B B B A A B B
11 A A B B A A A A A C B B A
12 A B A B B B C B A B B B B
13 A B B A A B B A A B B A B
14 A A B B B B A A A B B A B
15 A B B B A B A B A B B A B
79
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
B B A A B A A A A A A A A A B A A B A B A A A A A A A A B A A A A A A A A A B A A A A A A A B A A A A A A
B B A A B A A B A A B A A A B B B B B B A A B B A B A A B A A A A B A A A A B A A A A A A A B A A A A A A
B B A B A A A B A A B A A A B B B A B A A A B B A A B B B B B A A A A B A A B A A A A A A B B B A A A A A
B B A B A A A B A A A B A B A A A A B C B A B B A B B B A B B A A B A B A A B A B A A A B B B B A A B B B
B A A B C A A B A A A B A B B A B B B B A A B B A B B B A B B A A B B B B A B A B A B B B B B B C A B B B
A A A B A B B B A B A B A B A B B B A B B A B B A B B B B A B A A B B B B A A B B B B B B A A A B B A B B
A A A B A B B B A B B B A A B A A B B B A C B B A A B B A A B A A B B A B A A A B A B B B B A A B B A B B
A A A B C A A A A B A B A A B A A B B B A A B B A A B B B B B A B B A B B B A B B A B B A B A B B B A A A
B B A A A A A B A B B B A B B B A C A A A A B B C B B A B A B A A C A B A A B A B A A A B B A B A A A A A
B A A A A B B B B B A B C A A B A B A B A B B B B B B B A A B A B B B A A A B A A B A A A A B B A A A B B
A A B A A A A B A A A B A B B B B B B A A B B B B A B B A A B B B B B B A A B A A A A A B A B B B C A A A
B A B A A B B B A A A A B A B A B B B A A A A A B A B B A B B A B C B A A B A B B A A A B B B A B A A A A
A B B C B B B B A A A A B A A B C B B B A A B B B A B B B B B B B B A A B B A B B A B B A B A B A A B B B
A A B A B A A B A A A B B A B A A A B C A B B B B A B A B B B B B B A B B B A A A B B B B B A A B B B B B
A B B B B A A B A A B B B C B B A A B A B A A A B B B B C A B B B B C B B B A B A B B B B B A A B B B B B
80
67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119.
A B A A A A B B A B A A A A A B A A A B A A A A A A B A B B A A A A A A B A A B A A A A B A B A A B A A B
A A A A A A B A A B A A A A A B A A A A A A A A A A B B B B A A B A B A B A B B A A A A A A A B A B A A B
B A A B A A A A A B A A B A B A A B B A B A B A B B A B B B B A B A B A B A B A A B B B A A B B B A B A B
B A A B A A A A B A A B B A B A A B B A B A B A B B A B A B B A B B B B C B B A A B B A A A B B A A A A A
B A A B A A B A B A B A B A B B B B B A B A B B B A A B A B C B B B B B C B B B A A A B A B B B B A B B B
B A A A A A A A B A B A A A A A B A B A A A B B A A A B A B A B A B A B B B B A A A A A A A A B A A A B A
B A A A B A A A A B A A A A A A A A B A A A B A B A B B C B A B B B B B B A B A B A A A A B A B A A A A B
A A A B A A A A B B A A B A B C B B B A B B A A A A B B C B A A C B C B A B B C B B A A A B B B A A A A B
B A A B B A A A B B A A B B B A B B B A B A B B B B A A B B B A C B C B C B B B A B A B A B A B B B B B C
B A A A B A A A A A B A B A B A A B B A B A B C A A A A B B B A A A A A A B B B A A A A A B A B A A A B C
B A A B B B A A A B A A B A B B A B B A B A A B A A B A C B B A B A B A A B B B A A B B A A C B B A B B A
A A A A B B A A B A A A B A B B B B B A B A B B A A A B A B A A B B B B A A B C A A B B A B B B B A B B A
A A B A B B A A B A C A B A B A B B A A B A B B B A A B C B A A B A B B C B B B A B B B C B B B B A B B C
B A B A A B B B A B A A A A A B B A A A A A B A B B A B A B B A B B B B A B B B A B B B C B A B B A B B A
B A B B A B A B A A A A A A A B B A A A A A A A B B B B B B B A B A B B C B B B A B A B A A A B B A B B A
81
120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 134. 135. 136 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173.
A B A A B B A A B A A B B B A B A A A A A B A A A A A B A A A A A B B A A B A A B A A A A B A A B A A A B
A B A A B B A A B A A B B B A B A A B A A B A A A A A B A A A A A B B A B B A A B B B A A B B A A B B A B
A A A A B A B C B C A B B A A A A A B A A B A A A A A A A A A A A A A B B B B A A B B A A B B A B B B A B
C A A A B A B A A A B B B A A A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A B A A B A A B B A A A A A A A A A A
B A A B B B B A A A B B B A A A A B B A B A C A B A A A A A B B A A B B A A B A A A A B A A A A A A A A A
B B B A B B B C A C B C B A A A A C A C B A B B B B B A B B B B A A A B B A A A B B B B A A A A A B A A A
B B B B A B B C A C A A B B B A B A A A A A B B B A A A A B A B B B A A B A A A A B B B A B A A A A A A A
B B A B A A B B A B B A B A B A B B B A A B A A A B B A B B A A B A B B B A B A A A A A A A A A C B A A C
B B B B B B A B A B A B B A B A B A A A A B B B B A A A A A A A A A B B B A B A A B B A A A A A A A A A A
B C B B B B A B A B A B B A A A A A A A A A A A B C C A C A A A A B A A B A A A A B B B A B A A A A A A A
B B B A A B B B A B B B B A A A A A B A A A A C A A A A A A A B A A B A A A A A A B B B A B A A A A A C A
B B A B B A B C A C B C B A A A A C B B C A A A B A A A A A C B A B A B B A B B A A A A A B A A A B A A A
A C A B A A B B A B A A B A A A B B B B A B A A A A A A A A B B B A A B A B A B A A A A B A B A B B A A A
A B B B B B B B B B A A B A B B B B A A A B B A A A A B A B B A B A A A A B B B B A A B B A A A B B B B A
A B A A B B B B B B B B B A B B A A A A A A B A A A A B A A B A B A A A B B B B B A A B B A A B B A A B A
82
174. 175.
B A
B A
A B
A B
A B
A C
A A
A A
A A
A B
A B
A C
B A
B A
A A
b. Rekapitulassi Jumlah Angket Rekap hasil data angket tentang kompetensi profesional guru yang jumlah soalnya ada 15 soal, maka dari hasil data tersebut akan direkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk lebih jelasnya peneliti sajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Angket tentang Kompetensi Profesional Guru No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Klasifikasi Jumlah Jawaban A B C 12 3 0 8 7 0 5 10 0 8 7 0 7 8 0 8 7 0 9 3 3 11 4 0 14 1 0 7 5 3 5 10 0 7 8 0 4 11 0 7 8 0 8 7 0 10 5 0 7 7 1 8 5 2 10 5 0 10 5 0 2 13 0 14 1 0 10 5 0 10 5 0 5 10 0 10 4 1 9 5 1 4 11 0 7 8 0 8 6 1
Jumlah Skor Tiap Item 3 2 1 36 6 0 24 14 0 15 20 0 24 14 0 21 16 0 24 14 0 27 6 3 33 8 0 42 2 0 21 10 3 15 20 0 21 16 0 12 22 0 21 16 0 24 14 0 30 10 0 21 14 1 24 10 2 30 10 0 30 10 0 6 26 0 42 2 0 30 10 0 30 10 0 15 20 0 30 8 1 27 10 1 12 22 0 21 16 0 24 12 1
Skor 42 38 35 38 37 38 36 41 44 34 35 37 33 37 38 40 36 36 40 40 32 44 40 40 35 39 38 34 37 37
83
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83.
8 4 5 12 11 3 3 8 8 2 4 7 8 2 11 8 2 8 6 8 10 8 10 7 11 7 7 6 5 8 7 7 9 10 7 7 5 14 12 7 9 10 11 12 8 6 11 14 6 14 6 7 7
6 11 8 3 3 12 12 6 7 13 11 7 7 13 4 7 11 6 9 7 5 7 5 8 4 8 8 9 10 7 8 7 5 5 8 8 10 1 3 8 6 5 4 3 7 9 3 1 9 1 9 7 8
1 0 2 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
24 12 15 36 33 9 9 24 24 6 12 21 24 6 33 24 6 24 18 24 30 24 30 21 33 21 21 18 15 24 21 21 27 30 21 21 15 42 36 21 27 30 33 36 24 18 33 42 18 42 18 21 21
12 22 16 6 6 24 24 12 14 26 22 14 14 26 8 14 22 12 18 14 6 14 10 16 8 16 16 18 20 14 16 14 10 10 16 16 20 2 6 16 12 10 8 6 14 18 6 2 18 2 18 14 16
1 0 2 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
37 34 33 42 43 33 33 37 38 32 34 36 40 32 41 38 30 37 36 38 36 38 40 37 41 37 37 36 35 38 37 35 38 40 37 37 35 44 42 37 39 40 41 42 38 36 40 44 36 44 36 36 37
84
84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 134. 135. 136 137.
6 5 14 6 14 5 8 7 10 6 4 6 0 7 12 3 7 3 5 5 5 1 4 13 7 9 7 12 8 8 1 7 12 7 6 6 6 3 9 8 11 5 4 4 10 4 8 4 0 12 10 11 10
9 10 1 9 1 10 6 8 5 9 11 5 15 7 3 10 8 10 10 5 10 14 9 2 8 6 8 1 7 6 14 8 3 8 9 6 8 10 6 7 4 10 11 4 5 7 7 9 15 3 5 4 5
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 0 1 0 2 0 2 0 5 0 0 2 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 3 1 2 0 0 0 0 0 7 0 4 0 2 0 0 0 0 0
18 15 42 18 42 15 24 21 30 18 12 18 0 21 36 9 21 9 15 15 15 3 12 39 21 27 21 36 24 24 3 21 36 21 18 18 18 9 27 24 33 15 12 12 30 12 24 12 0 36 30 33 30
18 20 2 18 2 20 12 16 10 18 22 10 30 14 6 20 16 20 20 10 20 28 18 4 16 12 16 2 14 12 28 16 6 16 18 12 16 20 12 14 8 20 22 8 10 14 14 18 30 6 10 8 10
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 0 1 0 2 0 2 0 5 0 0 2 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 3 1 2 0 0 0 0 0 7 0 4 0 2 0 0 0 0 0
36 35 44 36 44 35 37 37 40 36 34 32 30 36 42 31 37 31 35 30 35 31 32 43 37 39 37 40 38 37 31 36 42 37 36 33 35 31 39 38 41 35 34 27 40 30 38 32 30 42 40 41 40
85
138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175.
9 8 12 9 8 9 12 9 12 12 11 12 11 9 9 10 7 9 7 6 9 7 11 10 7 7 8 12 8 12 14 9 8 12 12 11 11 8
4 7 2 4 7 5 2 6 2 2 4 2 4 5 6 5 8 6 8 9 6 8 4 5 8 8 7 3 7 3 1 5 7 3 2 3 4 5
2 0 1 2 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 2
27 24 36 27 24 27 36 27 36 36 33 36 33 27 27 30 21 27 21 18 27 21 33 30 21 21 24 36 24 36 42 27 24 36 36 33 33 27
8 14 4 8 14 10 4 12 4 4 8 4 8 10 12 10 16 16 16 18 12 16 8 10 16 16 14 6 14 6 2 10 14 6 4 6 8 10
2 0 1 2 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 2
37 38 41 37 38 38 41 39 41 41 41 41 41 38 39 40 37 39 37 36 39 37 41 40 37 37 38 42 38 42 44 38 38 42 41 40 41 39
c. Kategori Data Kompetensi Profesional Guru Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
86
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut:
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terindah
Ki
: Kelas interval
i = 10,33 i = 10 1) Nominasi A adalah nilai 35-44 intensitas tinggi 2) Nominasi B adalah nilai 25-34 intensitas sedang 3) Nominasi C adalah nilai 15-24 intensitas rendah Dari data tersebut diatas kompetensi profesional guru dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:
87
1) Kompetensi profesional tinggi ada 147 responden 2) Kompetensi profesional sedang ada 28 responden 3) Kompetensi profesional rendah 0 responden 3. Data Kedisiplinan Guru a. Jawaban Angket Kedisiplinan Guru Dari hasil penyebaran angket kedisiplinan guru yang jumlah soal angket adalah 8 soal dan disebarkan sebanyak 175 responden mendapat hasil sebagai berikut: Tabel 3.8. Hasil Data tentang Kedisiplinan Guru Jawaban Angket No 1 2 3 4 5 6 1. A A B A A B 2. A A A A A B 3. A B A A A C 4. A A A B B A 5. A A A B C B 6. A A B B A A 7. A B B A A B 8. A A A A A A 9. A A B A A B 10. B B B A A A 11. B A A B B C 12. A B B B B A 13. A B B B A A 14. A A B B A B 15. A A B B B C 16. A B B B B B 17. A B B A A A 18. A B A B B C 19. A A B B B B 20. A A A A A B 21. A A B B B A 22. A A A B A B 23. B B A A B A 24. B B A A A B 25. A A B A A B 26. A A B A A B 27. A A B B A A 28. A B B B A B 29. B A A A B B 30. A B B B A B 31. A A B A A B 32. A B B A A B
7 B A C B B B C A A A A B A A B B A B B A A A A A B B A B A C B B
8 A B A C C B A A A A A B B A B B A C A A B A A C B B A B A A B B
88
33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85.
A A A A B A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A B A A A A A A B A B A A A A A A B A B A A B B B B A A A
B A A A A A A A A A A B A B B A B A A B B B A B A A A A A A A A B A A A B B A A B A B B B A B B B A A A A
B B B A A B B B A A B A B A A A B A A A B A B B B A B A B B B B A B A A A A B A B A B A B B A B B A A A B
A B B A A B A B A A B B A B B A B A A A B A A B A A B B B B B B A A A B B A A A B A B A B B A A A C B B A
A B B A A A A B A A B B A A A B A B A B B B B A B A A A B A A B A A A B B B A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B A B A A A A A B A B A A B B A B B B B A A C B A B A A C A B A B B B B A A A A C A B A A A A A A C
B A A A A A A C A A A B A B A A B A A B B B A A B A A A B B B B C B C B B A C A B A C A B A A A A A B B A
B A A A A B A C A A A B A B A A B A A C B C B A B A B A B A A B A B A B B B C A B A B A B A A A A A B B B
89
86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 134. 135. 136 137. 138. 139.
A B A A B B B A A A B A A A A A A A A A A A A B A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A
A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A B B A B A A A A A B B A B A A B A A B A A B A A A A A A A A A B
A A A A A A A C A A B B B A A A B A B B B B B A A B A A A A B B A B B A B A A A A B A A A B B A A B B A A
B A A A B A C B B B B B A B A A A A B A A A A A B A B A A A B A A A B B A B A B A A A B A B B C B B B B B
A A B B A A A B A B A B B B A A A A A A B A A A A A B B A A B A B A B B A B A A C B B B A B A A B A A A B
B B A C A B A B A A B A A A C B A C A C A A A C A A A B C B B A B A A A C A A A A A A A A A A A B B B B B
B A B B A C A B A A A A B A A B A A A A B A A A A B B B A A B C B A A A C A A A A A A B A A A A B B B B B
B A C B A A A B A B A A B A A A A A A C B A A A A A A A A A B C A C C A A A A A A A A A A A A A B B B B B
90
140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175.
b.
A A A A A A B B A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A B A
B B B B B A B B A A B A A A A A B B A B B A A A A B B A A A A A A A B A
B B A A A B A A B A A A B A B A A A B B B A A B A B B A A A A B A B B B
B A B A A A A A B B B A A B B A A A B B B A A A B B A B B B B A A A B A
B A A A A B B B B A B B A B A A A A C A A A A B B B B A B C A B A B A B
B A A B B B B B A B B B B C B A B B B B B A A A C B A B C B B B A B A A
B A A A A A C B B A B B B B A A B B B A A A A A B B B B B C B A A C B A
B A A A A A A B C A B B A B A A B B B A A A A A B B B B B B B A A A B A
Rekapitulasi jawaban Angket Kedisiplinan Guru Rekap hasil data tentang kedisiplinan guru yang jumlah soal angketnya 8 soal, maka dari hasil data tersebut akan direkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk lebih jelasnya peneliti sajikan tabel sebagai berikut:
91
Tabel 3.9. Angket tentang Kedisiplinan Guru No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
Klasifikasi Jumlah Jawaban A B C 5 3 0 6 2 0 5 1 2 4 3 1 3 3 2 4 4 0 4 3 1 8 0 0 6 2 0 5 3 0 4 3 1 2 6 0 4 4 0 5 3 0 2 5 1 1 7 0 6 2 0 2 4 2 3 5 0 7 1 0 4 4 0 6 2 0 5 3 0 4 3 1 4 4 0 4 4 0 6 2 0 2 6 0 5 3 0 3 4 1 4 4 0 3 5 0 3 5 0 4 4 0 4 4 0 7 1 0 7 1 0 4 4 0 7 1 0 3 3 2 8 0 0 8 0 0 5 3 0 2 6 0 7 1 0 2 6 0 6 2 0 7 1 0 2 6 0
Jumlah Skor Tiap Item 3 2 1 15 6 0 18 4 0 15 2 2 12 6 1 9 6 2 12 8 0 12 6 1 24 0 0 18 4 0 15 6 0 12 6 1 6 12 0 12 8 0 15 6 0 6 10 1 3 14 0 18 4 0 6 8 2 9 10 0 21 2 0 12 8 0 18 4 0 15 6 0 12 6 1 12 8 0 12 8 0 18 4 0 6 12 0 15 6 0 9 8 1 12 8 0 9 10 0 9 10 0 12 8 0 12 8 0 21 2 0 21 2 0 12 8 0 21 2 0 9 6 2 24 0 0 24 0 0 15 6 0 6 12 0 21 2 0 6 12 0 18 4 0 21 2 0 6 12 0
Skor 21 22 19 19 17 20 19 24 22 21 19 18 20 21 17 17 22 16 19 23 20 22 21 19 20 20 22 18 21 18 20 19 19 20 20 23 23 20 23 17 24 24 21 18 23 18 22 23 18
92
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102.
6 8 3 1 3 4 5 4 6 5 7 2 5 5 2 5 4 6 3 2 4 4 8 3 7 3 5 3 4 6 5 5 6 5 5 5 4 6 5 4 5 5 6 2 7 5 4 5 4 6 7 6 7
2 0 4 7 4 4 3 4 1 3 1 6 3 3 5 2 4 1 5 6 4 2 0 5 1 4 2 5 4 2 3 3 1 3 3 2 4 2 2 3 3 2 1 5 1 3 4 3 4 2 0 2 1
0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
18 24 9 3 9 12 15 12 18 15 21 6 15 15 6 15 12 18 9 6 12 12 24 9 21 9 15 9 12 18 15 15 18 15 15 15 12 18 15 12 15 15 18 6 21 15 12 15 12 18 21 18 21
4 0 8 14 8 8 6 8 2 6 2 12 6 6 10 4 8 2 10 12 8 4 0 10 2 8 4 10 8 4 6 6 2 6 6 4 8 4 4 6 6 4 2 10 2 6 8 6 8 4 0 4 2
0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 O 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
22 24 18 17 18 20 21 20 21 21 23 18 21 21 17 20 20 21 19 18 20 18 24 19 23 18 20 19 20 22 21 21 21 21 21 20 20 22 20 19 21 20 21 17 23 21 20 21 20 22 22 22 23
93
103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 134. 135. 136 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156.
7 6 5 4 6 6 6 6 6 5 5 6 7 1 4 5 5 4 6 4 6 8 6 7 6 6 5 8 5 6 7 3 5 5 5 2 1 6 6 5 5 5 3 6 3 6 2 4 5 3 5 8 4
0 2 1 4 2 2 1 2 2 3 3 1 1 7 2 3 2 3 2 2 2 0 2 0 2 2 3 0 3 2 0 5 3 3 3 6 7 2 2 3 3 3 4 2 4 2 6 4 3 4 3 0 3
1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
21 18 15 12 18 18 18 18 18 15 15 18 21 3 12 15 15 12 18 12 18 24 18 21 18 18 15 24 15 18 21 9 15 15 15 6 3 18 18 15 15 15 9 18 9 18 6 12 15 9 15 24 12
0 4 2 8 4 4 2 4 4 6 6 2 2 14 4 6 4 6 4 4 4 0 4 0 4 4 6 0 6 4 0 10 6 6 6 12 14 4 4 6 6 6 8 4 8 4 12 8 6 8 6 0 6
1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
22 22 19 20 22 22 21 22 22 21 21 21 23 17 18 21 20 19 22 18 22 24 22 22 22 22 21 24 21 22 22 19 21 21 21 18 17 22 22 21 21 21 18 22 18 22 18 20 21 18 21 24 19
94
157. 158. 159 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175.
c.
4 2 4 4 8 8 6 3 0 3 4 3 4 4 5 8 4 2 6
4 5 4 4 0 0 2 4 8 5 4 4 2 4 3 0 3 6 2
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 0 0
12 6 12 12 24 24 18 9 0 9 12 9 12 12 15 24 12 6 18
8 10 8 8 0 0 4 8 16 10 8 8 4 8 6 0 6 12 4
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 0 0
20 17 20 20 24 24 22 18 16 19 20 18 20 20 21 24 19 18 22
Kategori Data Kedisiplinan Guru Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut: Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut:
Keterangan : i : Interval Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terindah
Ki
: Kelas interval
95
i = 5,66 i =5 1) Nominasi A adalah nilai 19-24 intensitas tinggi 2) Nominasi B adalah nilai 13-18 intensitas sedang 3) Nominasi C adalah nilai 8-12 intensitas rendah Dari data tersebut di atas kedisiplinan guru dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya: 1) Kedisiplinan guru tinggi ada 138 responden 2) Kedisiplinan guru sedang ada 37 responden 3) Kedisiplinan guru rendah 0 responden 4.
Data Motivasi Belajar Siswa a.
Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa Dari hasil penyebaran angket motivasi belajar siswa yang jumlah soal angket adalah 10 soal mendapat hasil sebagai berikut:
Tabel 3.10. Hasil Data tentang Motivasi Belajar siswa No
1
2
3
4
Jawaban Angket 5 6 7
8
9
10
96
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53.
A A A A A A A A A A C A A B B A A A A A A A A C A C C C C B B C C C C C C C C C C C B B C C C C C C C B C
A A A A A B A A A B C A A B B A A A A A A A A C A C C C C B B B B B B B B B C B A C B B B A B B B B B B B
A B B B B A A A A B A B B B B B B B A A A B B A A A B B B A B B B B A B B B B B A B A B B A B B B B A B A
B A A A A A B A A B A B B A A B B B B B B B A A B A B B B A A B B C A A C A A B A B A B A B A A A A A B A
A B B B B A A B B A A B B A A B B A A B C C B A A B C B B A A A B A C A C A A B A A C A A B A A A A A A A
A A A A B B B A A A B A A B B B B B A A C C A A B B A B A A B A A A B C A B A A A A A B A B A A A A A A A
A B B B C A A A A A B A A A A B C A A C B C B B B C A C A C A C A A B C A A B B A A C A C A C A A A A B A
A B B B A B A B B C B B A A A C B C C A C B B A C B A C A C B A A A B A A A A A C A A A A C C A A A A A A
A A B A C B A C C C A B B C C B B C C A B B C B C A A A A A A B A A B A A C A A C A C A A A A C A C A B C
A A B A A B A C C C A A B C C B B A A A B B C B C A A A A A A B A A B A A C A A A A A A A A A A C C A A B
97
54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106.
C C C C C C C C B B B C C B C C C B C B B C C C B C B B B B C C C B C B C B A B B C B C B C B B C B C B C
A B B B C C C C B B B B A B C A C B B B B B C C B C B B B B C C C B C B B B A B B C B C B A B B C B C B B
A B B B B B A A B B A B A A B A B B B B A B A A B B A B A A B B B A B A B B A B B B B B B A B B B A B B B
A B B A B B A B B A A B A A B A B A B B A A A A A B A A A A B B B A B A A B A A B B B B A A B B A A B B B
A B A B A A A B B A A B A A B A A A B B A A A A A B A A A A B B B A B A A B A A B A B A A A B A A A B B B
A B A B A B A B A A A B A A B A C A A B A A A A A B A A B A A A B A B A B B A A B A A A A A A A A A A A A
A A A B A A A C A A A B A B A A B B A B A A A A A B A A B A A A B A A A B B A A B B A A A A B A A B A A A
C A A B A B A B A A A B A B A A A B A B A B A A A B B B B A A B B A A A A B A B B B A A A A B A A B A A A
C A A C A A A B A A B A A B A A A B A A A B B A B C B B B A B B B B C B A A A B A C A C A A B B A B B A A
B B A B A A C B B A B A A B B A A B A A A B B A B B B B A B B B A B A A A A A B A C A A A A B B A B A A A
98
107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 134. 135. 136 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159 160.
B C B B C B B C B C B C C C B C C C C C C C C C C C B C C C C C C C B C C B C C C C C C C C C C C C B C B
B B B B B B B B B C B B C C B C C B C C C C C C C C B B C C C C B C B C C B C C B C C C C C C C C B B B B
A B B B B A B A B B B B A B A A B B B A B B B B B B B B A B A A B B B B A B B B B A B B B B B A B B B B A
A B B B B A B A A A B A A B A A B A B A A A B B A B A B A A A A B B A A A A B B B A B B B A B A A B B B A
A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B B A A B A A A A A A B A A A A A A B A A B A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B B
B A A A A A B A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A
B A A A A A B A A A B A A A A A A A A B A A A A A A A A C A A A A A B A A A A A A A A A A A A B A B B A B
B A B B B B A B A B B A C B B A B A A B C B A A A C A A B A A C A B B A A B B A A C A A A A A C A A B A A
B A B B B B A B B B A A A A B A A A A C B A A A A A A A B A C A A A B A C B A A A B A A A A C B A A B A A
99
161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175.
b.
C C C B B B C B B B C B A B B
B C B B B B B A A B B B A B B
B B B A A B A A B B A B A B B
B A A A A B A A A B A A A A A
B B A A A A A A B A B A A A A
A A A A A A A A B B A B A A B
A A A A A A B A B A C B A A B
A B C A A A C A A A B A A A A
A A A A A A A A A A A A A B A
A B A A A A C A A A C A A A A
Rekap Data Angket Motivasi Belajar Siswa Rekap hasil data tentang motivasi belajar siswa yang jumlah soal angketnya 10 soal, maka dari hasil data tersebut akan direkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk lebih jelasnya peneliti sajikan tabel sebagai berikut:
100
Tabel 3.11 Hasil Angket tentang Motivasi Belajar Siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
Klasifikasi Jumlah Jawaban A B C 9 1 0 6 4 0 4 6 0 6 4 0 5 3 2 5 5 0 8 2 0 6 2 2 6 2 2 4 3 3 5 3 2 5 5 0 6 4 0 4 4 2 4 4 2 2 7 1 6 2 2 5 3 2 7 1 2 7 2 1 3 4 3 2 5 3 4 4 2 5 3 2 4 3 3 4 3 3 5 2 3 2 4 4 5 4 1 6 2 2 5 3 2 3 5 2 5 4 1 6 2 2 2 6 2 5 2 3 5 2 3 4 3 3 6 2 2 4 5 1 7 0 3 6 2 2 5 2 3 5 5 0 6 2 2 5 3 2 5 2 3 6 2 2 6 2 2
Jumlah Skor Tiap Item 3 2 1 24 2 0 18 8 0 12 12 0 18 8 0 15 6 2 15 10 0 24 4 0 18 4 2 18 4 2 12 6 3 15 6 2 15 10 0 18 8 0 12 8 2 12 8 2 6 14 1 18 4 2 15 6 2 21 2 2 21 4 1 9 8 3 6 10 3 12 8 2 15 6 2 12 6 3 12 6 3 15 4 3 6 8 4 15 8 1 18 4 2 15 6 2 9 10 2 15 8 1 18 4 2 18 4 2 15 4 3 15 4 3 12 6 3 18 4 2 12 10 1 21 0 3 18 4 2 15 4 3 15 10 0 18 4 2 15 6 2 15 4 3 18 4 2 18 4 2
Skor 26 26 24 26 23 25 28 24 24 21 23 25 26 22 22 21 24 23 25 26 20 19 22 23 21 21 22 18 24 24 23 21 24 24 24 22 22 21 24 23 24 24 22 25 24 23 22 24 24
101
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102.
5 8 4 6 3 3 6 1 6 4 7 1 4 7 6 2 8 4 3 9 4 3 5 2 8 4 6 8 5 0 5 4 4 7 3 6 1 6 3 7 5 2 10 4 2 2 5 2 7 9 1 4 7
2 1 6 2 4 6 3 7 2 4 0 6 6 3 4 7 0 6 5 0 3 7 4 8 2 5 2 0 5 7 5 6 6 3 5 2 7 4 4 3 4 8 0 6 8 4 5 5 3 0 9 6 1
3 1 0 2 3 1 1 2 2 2 3 3 0 0 0 1 1 0 2 1 3 0 1 0 0 1 2 2 0 3 0 0 0 0 2 2 2 0 3 0 1 0 0 0 0 4 0 3 0 1 0 0 2
15 24 12 18 9 9 18 3 18 12 21 3 12 21 18 6 24 12 9 27 12 9 15 6 24 12 18 24 15 0 15 12 12 21 9 18 3 18 9 21 15 6 30 12 6 6 15 6 21 24 3 12 21
4 2 12 4 8 12 6 14 4 8 0 12 12 6 8 14 0 12 10 0 6 14 8 16 4 10 4 0 10 14 10 12 12 6 10 4 14 8 8 6 8 16 0 12 16 8 10 10 6 0 18 12 2
3 1 0 2 3 1 1 2 2 2 3 3 0 0 0 1 1 0 2 1 3 0 1 0 0 1 2 2 0 3 0 0 0 0 2 2 2 0 3 0 1 0 0 0 0 4 0 3 0 1 0 0 2
22 27 24 24 20 22 25 19 24 22 24 19 24 27 26 21 25 24 21 28 21 23 24 22 28 23 24 26 25 17 25 24 24 27 21 24 19 26 20 27 24 22 30 24 22 18 25 19 27 25 21 24 25
102
103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 134. 135. 136 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156.
4 4 5 5 4 6 3 4 4 6 4 6 6 5 3 7 7 5 6 8 5 7 6 4 5 6 5 5 7 5 6 6 5 7 6 7 6 4 4 7 7 5 5 6 5 6 6 5 6 7 5 5 7
6 4 5 4 6 3 7 6 5 4 6 3 4 3 7 2 0 3 4 0 3 2 2 3 2 2 3 4 1 2 4 3 2 1 1 0 3 4 6 1 0 5 3 2 4 1 2 3 2 1 2 2 1
0 2 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 2 0 1 3 2 0 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 3 0 1 3 2 3 3 1 2 0 2 3 0 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2
12 12 15 15 12 18 9 12 12 18 12 18 18 15 9 21 21 15 18 24 15 21 18 12 15 18 15 15 21 15 18 18 15 21 18 21 18 12 12 21 21 15 15 18 15 18 18 15 18 21 15 15 21
12 8 10 8 12 6 14 12 10 8 12 6 8 6 14 4 0 6 8 0 6 4 4 6 4 4 6 8 2 4 8 6 4 2 2 0 6 8 12 2 0 10 6 4 8 2 4 6 4 2 4 4 2
0 2 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 2 0 1 3 2 0 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 3 0 1 3 2 3 3 1 2 0 2 3 0 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
24 22 25 24 24 25 23 24 23 26 24 25 26 23 23 25 24 23 26 26 23 26 24 21 22 24 23 24 25 22 26 25 22 25 23 24 25 22 24 25 24 25 23 24 24 23 24 23 24 25 21 21 25
103
157. 158. 159 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175.
c.
5 2 5 6 5 4 6 8 8 6 5 9 4 5 4 5 10 6 5
4 8 4 4 4 4 2 2 2 4 2 0 4 5 3 5 0 4 5
1 0 1 0 1 2 2 0 0 0 3 1 2 0 3 0 0 0 0
15 6 15 18 15 12 18 24 24 18 15 27 12 15 12 15 30 18 15
8 16 8 8 8 8 4 4 4 8 4 0 8 10 6 10 0 8 10
1 0 1 0 1 2 3 0 2 0 3 1 2 0 3 0 0 0 0
24 22 24 26 24 22 24 28 28 26 22 28 22 25 22 25 30 26 25
Kategori Data Motivasi Belajar Siswa Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut: Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut:
Keterangan : i : Interval Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terindah
Ki
: Kelas interval
104
i=7 1) Nominasi A adalah nilai 24-30 intensitas tinggi 2) Nominasi B adalah nilai 17-23 intensitas sedang 3) Nominasi C adalah nilai 10-16 intensitas rendah Dari data tersebut diatas motivasi belajar siswa dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya: 1) Motivasi belajar siswa tinggi ada 105 responden 2) Motivasi belajar siswa sedang ada 70 responden 3) Motivasi belajar siswa rendah 0 responden
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga diketahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data tersebut penulis menggunakan teknik product moment dan regresi ganda sebagai berikut :
A. Analisis Deskriptif (Tiap-tiap variabel) Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui tentang kompetensi profesional, kedisiplinan guru dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan rumus prosentase yaitu: 𝐹
P = 𝑁 × 100% Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden
105
106
1.
Kompetensi Profesional Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut: a.
Untuk kategori tinggi kompetensi profesional antara skor 35-44 ada 147 responden. 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃=
147 𝑋100% 175
𝑃 = 84% b.
Untuk kategori sedang tentang kompetensi profesional antara skor 25-34 ada 28 responden: 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃=
28 𝑋100% 175
𝑃 = 16% c.
Untuk kategori rendah tentang kompetensi profesional antara antara 15-24 ada 0 responden: 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃 = 0% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang kompetensi profesional guru.
107
Tabel 4.1. Rekapitulasi Kompetensi Profesional Guru No 1 2 3
Kategori Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Interval 35-44 25-34 15-24
Frekuensi 147 28 0 175
Prosentase 84% 16% 0% 100%
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa tentang kompetensi profesional yang tinggi sebesar 84%, yang sedang sebesar 16% dan yang rendah sebesar 0%. Sehingga dengan demikian, kompetensi profesional guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 84%.
2.
Kedisiplinan Guru a. Untuk kategori tinggi kedisiplinan guru antara skor 19-24 ada 138 responden. 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃=
138 𝑋100% 175
𝑃 = 78,85% b. Untuk kategori sedang tentang kedisiplinan guru antara skor 13-18 ada 37 responden: 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃=
37 𝑋100% 175
𝑃 = 21,14%
108
c. Untuk kategori rendah tentang kedisiplinan guru antara antara 8-12 ada 0 responden: 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃 = 0% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kedisiplinan guru di bawah ini:
Tabel 4.2. Rekapitulasi Kedisiplinan Guru No 1 2 3
Kategori Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Interval 19-24 13-18 8-12
Frekuensi 138 37 0 175
Prosentase 78,85% 21,14% 0% 100%
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan guru yang tinggi sebesar 78,85%, 21,14% dan
yang rendah
yang sedang sebesar
sebesar 0%. Sehingga dengan demikian,
kedisiplinan guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 78,85%. 3.
Motivasi Belajar Siswa a. Untuk motivasi belajar siswa kategori tinggi antara skor 24-30 ada 105 responden: 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃=
105 𝑋100% 175
𝑃 = 60%
109
b. Untuk motivasi belajar siswa kategori sedang antar skor 17-23 ada 70 responden: 𝑃=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃=
70 𝑋100% 175
𝑃 = 40% c. Untuk motivasi belajar siswa kategori rendah antara skor 10-16 ada 0 responden: 𝑃ꀶ=
𝐹 𝑋100% 𝑁
𝑃 = 0% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang motivasi belajar siswa.
Tabel 4.3. Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa No Kategori Internal Frekuensi 1 Tinggi 24-30 105 2 Sedang 17-23 70 3 Rendah 10-16 0 Jumlah 175
Prosentase 60% 40% 0% 100%
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa yang tinggi sebesar 60%, yang sedang sebesar 40% dan
yang rendah
sebesar 0%. Sehingga dengan demikian,
motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 60%.
110
B. Pengujian Hipotesis Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari. Maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisian regresi ganda antara variabel kompetensi profesional (X1) dan kedisiplinan guru (X2) motivasi belajar siswa (Y), yang dalam statistik lebih dikenal dengan sebuah uji regresi ganda. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi
antara X1 dan X2
terhadap Y ditentukan dengan rumus F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel. Adapun untuk mencari nilai koefisien regresi ganda tersebut, maka peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
Tabel 4.4. Tabel Kerja Koefisien Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kedisiplinan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
X1 42 38 35 38 37 38 36 41 44 34 35 37 33 37 38 40 36
X2 21 22 19 19 17 20 19 24 22 21 19 18 20 21 17 17 22
Y 26 26 24 26 23 25 28 24 24 21 23 25 26 22 22 21 24
X1.Y 1092 988 840 988 851 950 1008 984 1056 714 805 925 858 814 836 840 864
X2.Y 546 572 456 494 391 500 532 376 528 441 437 450 520 462 374 357 528
X12 1764 1444 1225 1444 1369 1444 1290 1681 1936 1156 1225 1369 1089 1369 1444 1600 1296
X22 441 484 361 361 289 400 361 576 484 441 361 324 400 441 289 289 484
Y2 676 676 576 676 529 625 784 576 576 441 529 625 676 484 484 441 576
X1.X2 882 836 665 772 629 600 684 984 968 714 665 666 660 777 646 680 792
111
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70.
36 40 40 32 44 40 40 35 39 38 34 37 37 37 34 33 42 43 33 33 37 38 32 34 36 40 32 41 38 30 37 36 38 36 38 40 37 41 37 37 36 35 38 37 35 38 40 37 37 35 44 42 37
16 19 23 20 22 22 19 20 20 22 19 21 19 20 19 19 20 20 23 23 20 23 17 24 24 21 18 23 18 22 23 18 22 24 18 17 18 20 21 20 21 21 23 18 21 21 17 20 20 21 19 18 20
23 25 26 20 19 22 23 21 21 22 18 24 24 23 21 24 24 24 22 22 21 24 23 24 24 22 25 24 23 22 24 24 22 27 24 24 20 22 25 19 24 19 24 27 26 21 25 24 21 28 21 23 24
828 1000 1040 640 836 880 920 735 819 836 612 888 888 851 714 792 1008 1032 726 726 777 912 736 816 864 880 800 984 874 660 888 864 836 972 912 960 740 902 925 703 864 665 912 999 910 798 1000 888 777 980 924 966 888
368 475 598 400 418 484 437 420 420 484 324 504 432 460 399 456 480 480 506 506 420 552 391 576 576 462 450 552 414 484 552 432 484 648 432 408 360 440 588 380 504 399 522 486 546 441 425 480 420 588 399 414 480
1296 1600 1600 1024 1936 1600 1600 1225 1521 1446 1156 1369 1369 1369 1156 1089 1764 1849 1089 1089 1369 1444 1024 1156 1296 1600 1024 1681 1444 900 1369 1296 1444 1296 1444 1600 1369 1681 1369 1369 1296 1225 1444 1369 1225 1444 1600 1369 1369 1225 1936 1764 1369
256 361 529 400 484 484 361 400 400 484 361 441 361 400 361 361 400 400 529 529 400 529 289 576 576 441 324 529 324 484 529 324 484 576 324 289 324 400 441 400 441 441 529 324 441 441 625 400 400 441 361 324 400
529 625 676 400 361 484 529 441 441 484 324 576 576 529 441 576 576 576 484 484 441 576 529 576 576 484 625 576 529 484 576 576 484 729 576 576 400 484 625 361 576 361 576 729 676 441 625 576 441 784 441 529 576
576 760 920 640 968 880 760 700 780 836 646 777 703 740 646 627 840 860 759 759 740 874 544 816 864 840 576 943 684 660 851 648 836 864 684 680 666 820 777 740 756 735 874 666 735 798 680 740 740 735 836 756 740
112
71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123.
39 40 41 42 38 36 40 44 36 44 36 36 37 36 35 44 36 44 35 37 37 40 36 34 32 30 36 42 31 37 31 35 30 35 31 32 43 37 39 37 40 38 37 31 36 42 37 36 33 35 31 39 38
18 24 19 23 18 20 19 20 22 21 21 21 21 21 20 20 22 21 19 21 20 21 17 23 21 20 21 20 22 22 22 23 22 22 19 20 22 22 21 22 22 21 21 21 23 17 18 21 20 19 22 18 22
22 28 23 24 26 24 26 25 17 25 24 24 27 21 24 19 26 20 27 24 22 30 24 22 18 25 19 27 25 21 24 25 24 22 25 24 24 25 23 24 23 26 24 25 26 23 23 25 24 23 26 26 23
858 1120 943 1008 988 864 1040 1100 612 1100 864 864 999 756 840 836 936 880 945 888 594 1200 864 748 576 750 684 1134 775 777 744 875 720 770 775 778 1035 925 897 888 920 988 888 775 936 966 851 900 792 805 806 1014 874
396 672 437 552 468 480 494 500 374 525 504 504 567 441 480 380 572 400 513 504 440 630 408 506 378 500 399 540 550 462 528 575 528 484 475 480 528 550 483 528 506 546 504 525 598 391 414 525 480 437 572 468 506
1521 1600 1681 1764 1444 1296 1600 1936 1296 1936 1296 1296 1369 1296 1225 1936 1296 1936 1225 1369 1369 1600 1296 1156 1024 900 1296 1764 961 1369 961 1225 900 1225 961 1024 1849 1369 1521 1369 1600 1444 1369 961 1296 1764 1369 1296 1089 1225 961 1521 1444
324 576 361 529 324 400 361 400 484 441 441 441 441 441 400 400 484 441 361 441 400 441 289 529 441 400 441 400 484 484 484 529 484 484 361 400 484 484 441 484 484 441 441 441 529 289 324 441 400 361 484 324 484
484 784 529 576 676 576 676 625 289 625 576 576 729 441 576 361 676 400 729 576 484 900 576 484 324 625 361 729 625 441 576 625 576 484 625 576 576 625 529 576 529 676 576 625 676 529 529 625 576 529 676 676 529
702 960 779 966 684 720 760 880 792 924 756 756 777 756 777 880 792 880 665 651 740 800 612 782 672 600 756 840 682 814 682 802 660 700 589 640 640 946 819 814 880 798 777 651 838 714 666 756 660 665 682 702 836
113
124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 134. 135. 136 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. Jumlah
41 35 34 27 40 30 38 32 30 42 40 41 40 40 37 38 41 37 38 41 39 41 41 41 41 41 38 39 40 37 39 37 36 39 37 41 40 37 37 38 42 38 42 44 38 38 42 41 40 41 39 6532
24 26 22 24 22 21 22 22 22 24 21 24 24 23 21 25 22 22 22 26 19 25 21 22 21 25 21 23 18 24 17 25 22 22 22 24 21 25 21 24 21 25 18 23 22 24 18 24 22 23 18 24 20 23 21 24 18 25 21 21 24 21 19 25 20 24 17 22 20 24 20 26 24 24 24 22 22 24 18 28 16 28 19 26 20 22 18 28 20 22 20 25 24 22 19 25 18 30 19 26 22 25 3560 4131
1066 840 714 594 984 720 874 800 660 1092 1000 902 1000 920 888 950 902 888 950 984 975 713 984 984 943 984 874 936 1000 777 819 925 864 858 888 1066 960 814 888 1064 1176 988 924 1232 836 950 924 1025 1200 1066 975 154565
624 528 642 484 528 48 576 525 462 550 494 462 525 414 408 550 484 504 525 504 525 414 528 432 506 432 460 504 450 441 504 475 480 374 480 520 576 528 528 504 448 494 440 504 440 500 528 475 540 468 550 84260
1681 1225 1156 729 1600 900 1444 1024 900 1764 1600 1681 1600 1600 1369 1444 1681 1369 1444 1681 1521 1681 1681 1681 1681 1681 1444 1521 1600 1369 1521 1369 1296 1369 1369 1681 1600 1369 1369 1444 1764 1444 1764 1936 1444 1444 1764 1681 1600 1681 1369 246428
576 484 484 484 484 441 576 441 484 484 36 441 441 441 324 289 484 484 441 441 441 324 484 324 484 324 400 441 324 441 576 361 400 289 400 400 576 576 484 324 256 361 400 324 400 400 576 361 324 361 484 73402
676 576 441 484 576 576 529 625 484 676 625 484 625 529 576 625 484 576 625 576 625 529 576 576 529 576 529 576 625 441 441 625 576 484 576 676 576 484 576 784 784 676 484 784 484 625 484 625 900 676 625 98619
984 770 748 594 880 630 912 672 660 924 760 861 840 840 646 646 902 814 798 861 819 738 902 738 902 738 760 819 720 777 936 703 720 663 740 820 960 888 814 684 672 722 840 792 760 760 1008 779 720 779 858 133540
114
Dari tabel di atas kita dapat menghitung nilai koefisien antara X1Y(rX1Y), X2Y(rX2Y), dan antara koefisien X1X2(rX1X2) sebagai berikut: 1.
Korelasi antara X1 dengan Y Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa, maka menggunakan rumus: rX1Y =
𝑁∙ 𝑥 1 𝑦 − 𝑥 1 𝑥1 2 − 𝑥1 2 𝑁
𝑁
𝑦 𝑦 2−
𝑦 2
Keterangan: rX1Y
= Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N
= Number of Cases X1 Y
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y
X1
= Jumlah seluruh skor X1
Y
= Jumlah seluruh Y
Tabel 4.5. Ringkasan Statistik X1 dan Y
Simbol Statistik N X1 Y X12 Y2 X1Y
rX1Y = rX1Y = =
Nilai Statistik 175 6532 4131 246428 98619 154565
𝑁∙ 𝑥 1 − 𝑁
𝑥1 2 −
𝑥1 𝑦 𝑥1 2 𝑁 𝑦 2 −
𝑦 2
175× 154565 − 6532 4131 175×246428 − 6532 2 175×98619− 4131 2 27048875 −26983692 43124900 − 42667024 17258325 −17065161
115
= =
65183 457876 193164 65183 8844515966 65183
= 297397,3094 = 0,219
Jadi r = 0,219, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk df = N – nr, dengan N = 175 dan variabel yang penulis cari korelasinya adalah vairiabel X1 dan Y, maka nr = 2. Sehingga diperolah df-nya yaitu df = 175-2 = 173, pada taraf kesalahan 5% (0,159). dan 1% (0,28), sedangkan untuk r hitung adalah 0,219. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0,219 itu signifikan baik pada taraf 5% mauun 1%. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa. 2.
Korelasi X2 dengan Y Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa, maka menggunakan rumus sebagai berikut: rx2y =
𝑁
𝑁∙ 𝑥 2 𝑦 − 𝑥 2 𝑥2 2 − 𝑥2 2 𝑁
𝑦 𝑦 2−
𝑦 2
Keterangan: rX2Y
= Angka indek Korelasi “r” Product Moment
116
N
= Number of Cases X2 Y
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y
X2
= Jumlah seluruh skor X1
Y
= Jumlah seluruh Y
Tabel 4.6. Ringkasan Statistik X2 dan Y Simbol Statistik N X2 Y X22 Y2 X2Y
rX2Y = rX2Y = = = =
𝑁
Nilai Statistik 175 3560 4131 73402 98619 84260
𝑁∙ 𝑥 2 𝑦 − 𝑥 2 𝑥2 2 − 𝑥2 2 𝑁
𝑦 𝑦 2−
𝑦 2
175 × 84260 −(3560 ) 4131 175 ×73402 − 3560 2 175×98619− 4131 2 14745500 −14706360 12845350 −12673600
17258325 −17065161
39140 171750 193164 39140 33175917 39140
= 1821 42,5733 = 0,214 Jadi r = 0,214, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk df = N – nr, dengan N = 175 dan variabel yang penulis cari korelasinya adalah variabel X2 dan Y, maka nr = 2. Sehingga diperoleh df-nya yaitu df = 175-2 = 173, pada taraf kesalahan 5% (0,159) dan 1% (0,208), sedangkan untuk r hitung adalah 0,214. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak. Tetapi
117
sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0,214 itu signifikan baik pada taraf 5% maupun 1%. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa. 3.
Korelasi X1 dengan X2 Untuk mengetahui korelasi antara kompetensi profesional guru dan kedisiplinan guru, maka menggunakan rumus: rX1X2 =
𝑁∙ 𝑥 1 𝑥 2 − 𝑁
𝑥1 2 −
𝑥1 𝑥2 𝑥1 2 𝑁 𝑥2 2 −
𝑥2 2
Keterangan: rX1X2
= Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N
= Number of Cases X1X2
= Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor X2
X1
= Jumlah seluruh skor X1
X2
= jumlah seluruh skor X
118
Tabel 4.7. Ringkasan Statistik X1 dan X2 Simbol Statistik N X1 X2 X12 X22 X1X2
rx1x2 = rx1x2 = = = =
Nilai Statistik 175 6532 3560 246428 73402 133540
𝑁∙ 𝑥 1 𝑥 2 − 𝑁
𝑥1 2 −
𝑥1 𝑥2 𝑥1 2 𝑁 𝑥2 2 −
𝑥2 2
175×133240 − 6532 3560 175 ×246428 − 6532 2 175×73402 − 3560 2 23369500 −23253920 43124900 − 42667024 12845350 −12673600 115580 457876 171750 115580 78640203 115580
= 280428 ,6059 = 0,412 Jadi r hitung = 0,412, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk df = N – nr = 175, dengan N = 175 dan variabel yang penulis cari korelasinya adalah variabel X1 dan X2, maka nr = 2. Dengan mudah dapat diperoleh df-nya yaitu df = 175– 2 = 173, pada taraf kesalahan 5% (0,159) dan 1% (0,208), sedangkan untuk r hitung adalah 0,412. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian korelasi 0,412 itu signifikan.
119
4.
Mencari nilai koefisien korelasi ganda Untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda tentang kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa, maka menggunakan rumus: rX1X2Y =
𝑟 2 𝑥 1 𝑦+𝑟 2 𝑥 2 𝑦−2𝑟𝑥 1 𝑦.𝑟𝑥 2 𝑦.𝑟𝑥 1 𝑥 2 1−𝑟 2 𝑥 1 𝑥 2
Keterangan : rX1X2Y= Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y rX1Y = Korelasi antara rX1Y r
X2Y = Korelasi antara rX2Y
rX1X2
= Korelasi antara rX1X2
rX1X2Y
=
=
=
=
𝑟 2 𝑥 1 𝑦+𝑟 2 𝑥 2 𝑦−2𝑟𝑥 1 𝑦.𝑟𝑥 2 𝑦.𝑟𝑥 1 𝑥 2 1−𝑟 2 𝑥 1 𝑥 2 0,219 2 +0.214 2 −2×0,219×0,214×0,412 1−0,412 2 0.0479+0,0457 −0.0386 1−0,1697 0,055 0,8304
= 0,066 = 0,257 Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapat hasil bahwasannya terdapat pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa sebesar 0,257 pengaruh ini secara kwantitatif dapat dinyatakan sangat kuat, dan besarnya lebih
120
dari korelasi individual antara X1 dengan Y, maupun X2 dengan Y. Korelasi sebesar 0,257 itu baru berlaku untuk sampel yang diteliti. Apakah koefisien pengaruh itu dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikansinya dengan rumus sebagai berikut: Fh
= = =
𝑅 2 /𝑘 1−𝑅 2
/ 𝑛−𝑘−1 0,257 2 /2
1−0,257 2 / 175−2−1 0.066/2 0,933/172 0,033
= 5,424 = 6,084 Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji F di atas adalah 6,084. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi F hitung > F tabel atau 6,084 > 3,64 hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari tahun pelajaran 2014/2015.
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan product moment dan regresi ganda, langkah awal kita mencari df (derajat kebebasan) dengan rumus df = N – nr. Responden (N) yang diteliti sebanyak 175 siswa. Variabel
121
yang dicari pengaruhnya adalah variabel X dan Y, jadi nr = 2. Sehingga dapat diperoleh df-nya = 175 – 2 = 173. Setelah diketahui df-nya kemudian dilihat pada tabel “r” product moment, maka diperoleh “r” product moment pada taraf kesalahan 5% (0,159) dan 1% (0,208) Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara rX1Y pada taraf 1% (0,219 > 0,208), maka dapat disimpulkan bahwasannya kompetensi profesional guru memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari. Selanjutnya hubungan antara rX2Y (0,214) merupakan pengaruh yang positif dan signifikan pada taraf 1% (0,214 > 0,208), maka dapat disimpulkan bahwasanya kedisiplinan guru memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari. Demikian halnya pengaruh rX1X2 diperoleh hasil 0,412 merupakan pengaruh yang positif dan signifikan pada taraf 1% (0,412 > 0,208). Maka dapat disimpulkan bahwasannya kompetensi profesional dan kedisiplinan guru memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari. Begitu pula dengan pengaruh RX1X2Y
diperoleh hasil 0,257
merupakan pengaruh yang positif dan signifikan pada taraf 1% (0,257 > 0,208). Hal ini berarti hipotesa alternatif (Ha) diterima dan terbukti kebenarannya karena “ro” lebih besar dari “rt” dan hipotesa nol (Ho) ditolak kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwasannya kompetensi profesional
122
dan kedisiplinan guru memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari. Selanjutnya untuk F hitung sebesar 6,084 sedangkan untuk F tabel yang diperoleh 3,64. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara kompetensi profesional guru (X1) dan
kedisiplinan guru (X2) terhadap
motivasi belajar siswa (Y) terdapat korelasi yang signifikan. Sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari F tabel (6,084 > 3,64) sedangkan hipotesis nol ditolak karena tidak terbukti kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya kompetensi profesional dan kedisiplinan guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa MTs AnNawawi 02 Purwosari.
123
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab III dan IV, dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya yakni: untuk mengetahui hubungan yang positif antara kompetensi profesional (X1), kedisiplinan (X2) aplikasinya terhadap motivasi belajar (Y) di MTs An-Nawawi 02 Purwosari, maka setelah diadakan perhitungan menunjukkan: 1. Kompetensi profesional guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari tahun pelajaran 2014/2015, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 84%, adapun yang berada dalam kategori sedang sebesar 16%, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 0%, dengan demikian, kompetensi profesional guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 84%. 2. Kedisiplinan guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari tahun pelajaran 2014/2015, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 78,85%, adapun yang berada dalam kategori sedang sebesar 21,14%, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 0%. Dengan demikian, kedisiplinan guru MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 78,85%.
124
3. Motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari tahun pelajaran 2014/2015, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 60%, adapun yang berada dalam kategori sedang sebesar 40%, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 0%, dengan demikian, motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 60%. 4. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh yang positif antara kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan r = 0,219, kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf kesalahan 5% (0,159) dan 1% (0,208), dan hasilnya lebih besar r hitung. 5. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh yang positif antara kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan r = 0,214, kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf kesalahan 5% (0,159) dan 1% (0,208), dan hasilnya lebih besar r hitung. 6. Dari data penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa ada pengaruh yang positif antara kompetensi profesional dan kedisiplinan guru secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi regresi ganda dari hasil rX1X2Y hitung sebesar 0,257. Selanjutnya diuji signifikansinya dengan Fhitung, dan diperoleh Fhitung > Ftabel atau 6,084 > 3,64. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional dan
125
kedisiplinan guru secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa MTs An-Nawawi 02 Purwosari Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Saran-Saran Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi guru dan siswa di MTs AnNawawi 02 Purwosari pada hususnya dan di sekolah-sekolah lainnya. 1.
Bagi guru, agar lebih meningkatkan kompetensi profesional dan kedisiplinan sehingga guru dalam pembelajaran dapat menguasai bahan ajar dan tujuan pembelajaran akan dicapai dengan maksimal. Serta seorang guru mampu menerapkan kedisiplinan baik dalam pembelajaran maupun
diluar
pembelajaran
agar
guru
bisa
menjadi
tokoh
teladan/panutan bagi siswa yang akhirnya akan ditiru oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2.
Bagi siswa, hendaknya selalu mematuhi tata tertib sekolah, serta taat selalu belajar yang giat agar menjadi generasi penerus yang memiliki tingkat intelektual tinggi.
3.
Bagi kepala sekolah, agar selalu memotivasi para guru untuk meningkatkan kompetensi profesional dan kedisiplinan guru, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan guru, dapat maksimal dan diterima siswa dengan baik.
126
4.
Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini hanya mengkaji tentang pengaruh kompetensi profesional dan kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswa secara umum, tanpa mengetahui aspek kompetensi profesional dan kedisiplinan guru yang mana kompetensi profesional dan kedisiplinan tersebut yang memberikan pengaruh paling besar terhadap motivasi belajar siswa. Sehingga, bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mampu mengkaji atau melakukan tindak lanjut penelitian yang terkait dengan kompetensi profesional dan kedisiplinan guru secara lebih mendalam dan lebih rinci, supaya dapat memberikan pemikiran yang lebih mendalam dan lebih baik terutama dalam bidang pendidikan.
C. Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan tempat penelitian Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Namun demikian, tempat ini insya Allah dapat mewakili beberapa MTs yang ada untuk dijadikan penelitian dan kalaupun hasil penelitiannya berbeda, akan tetapi hasilnya tidak akan jauh menyimpang dari hasil yang dilakukan peneliti. 2. Keterbatasan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan selama pembuatan skripsi, waktu yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga, berpengaruh
127
terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. 3. Faktor pengambilan sampel Faktor
pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
sangat
menentukan akurasi hasil penelitian. Oleh karena itu, jika penelitian ini mengambil sampel yang lebih sedikit, maka kemungkinan hasilnya berbeda. 4. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa angket sehingga ada kemungkinan responden dalam mengisi angket tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi sebenarnya dan kurang bersungguh-sungguh dalam mengisi angket tersebut, sehingga hal ini akan berpengaruh tehadap hasil penelitian.
D. Penutup Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah, dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Itu semua atas berkat hidayah, rahmat, dan izin Allah SWT. Oleh karena itu tiada kata yang pantas penulis ucapkan dengan ketulusan hati kecuali hanya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Dengan kerendahan hati penulis sangat mengharap kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
128
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan siapa saja yang berkesempatan membacanya serta dapat memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan pendidikan. Aamiin.
129
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Putra Arsyad, Azhar.1995. media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Asdiqoh, Siti. 2013. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trust Media Publising. Asmani, Jamal Makmur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Jogjakarta: Power Books (IHDINA). Asmani, Jamal Makmur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inofatif. Yogyakarta: Diva Press Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Perpustakaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Departemen Agama RI. 2007. Al-qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. J-ART. Dreikurs, Rudolf dan Cassel Pearl. 1986. Disiplin Tanpa Hukuman. Bandung: PT. Remaja Karya Hamalik, Gemar. 1991. Sinar Baru
Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung:
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum Pembelajaran. Bumi Aksara Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hartana. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Idris, Muhammad dan Sandra, Meita. Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Group K. Davies, Ivor. 1986. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV. Rajawali. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Wali Press Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
130
Kusuma Dewi, Ida dan Budiharjo, Budi. 2005. Guru yang Baik disetiap Kelas. Indonesia: PT. Macanan Jaya Cemerlang Mujtahid. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Malang : UIN Malang Press. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif, Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara Musrofi, M. 2010. Melestarikan Prestasi Akademik Siswa. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani Nurdin, Syafruddin dan Usman, Basyiruddin. 2002. Guru Profesional & Implementasi Kurikulum. Jakarta: PT. Intermasa Poerwodarminto. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Purwanta dan Ahmadi, A. 1988. Seluk Beluk Filsafat Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya Reid, Gavin. 2009. Memotivasi Siswa di Kelas. Jakarta: PT. Indeks Rimm, Syilvia, 2003. Mendidik dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Rusyan, A Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya Uffset Samana. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kamsius. Sardiman. 1998. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Soetjipto, dan Raflis kosasi. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta. Sriyani, Lilik.2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta.
131
Suwardi, Sriyani, dan Erawati. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Press Tea, Taufik. 2009. Inpiring Teaching, Mendidik Penuh Inpirasi. Jakarta: Gema Insani Triford, J. Rainer. 1988. Mengendalikan Perilaku Anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia UPMA, STAIN Salatiga, 2013. Materi Ujian Komprehensif Lisan Program Studi Pendidikan Agama Islam. Salatiga: STAIN Salatiga Walgito, Bimo. 1985. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM Wijaya. 2007. Pendidikan Remidial. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Wood, Derek. 2007. Kiat Mengatasi Ganguan Belajar. Jakarta: Kata Hati (https://www.google.com/search?q=kedisiplinan+guru&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a).
132
ANGKET PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MTs An-Nawawi 02 Purwosari Kec. Salaman Kab. Magelang tahun pelajaran 2014/2015
Petunjuk Pertanyaan: 1. Isilah data pribadi anda dengan benar! 2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini kemudian pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c! 3. Pilihlah jawaban dibawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang anda alami dan rasakan, guna diperoleh keterangan yang sesuai dan benar! 4. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan, tidak akan mempengaruhi nilai raport dan jawaban serta identitas anda akan dirahasiakan.
Data Pribadi: 1. Nama
:………………………….
2. Jenis kelamin
:………………………….
3. Kelas
:………………………….
A. ANGKET KOMPETENSI PROFESIONAL GURU 1.
Apakah dalam proses belajar mengajar guru anda menyampaikan materi dengan jelas? a. Selalu
2.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Dalam proses belajar mengajar, apakah guru anda menyampaikan materi sesuai buku panduan yang kalian miliki ? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
133
3.
Dalam setiap penyampaian materi pembelajaran, apakah guru anda memberikan contoh sesuai dengan kehidupan nyata di lingkungan masyarakat? a. Selalu
4.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apakah guru anda mengunakan metode/cara mengajar yang beragam dalam setiap pertemuan? a. Selalu
5.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apabila anda lemah dalam materi tertentu, apakah guru anda mau membimbing anda sampai anda faham? a. Selalu
6.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apakah guru anda selalu memberikan ulangan untuk mengukur tingkat pemahaman anda terhadap materi yang diajarkan? a. Selalu
7.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apabila dalam ulangan, anda mendapat nilai yang kurang baik, apakah guru anda melaksanakan program remidial untuk memperbaiki nilai yang anda peroleh? a. Selalu
8.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Saat proses pembelajaran berlangsung, apakah guru anda bertanya tentang materi yang di jelaskan? a. Selalu
9.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Setelah selesai pembelajaran apakah guru anda memberikan PR? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
10. Apakah guru anda selalu mengarahkan anda dan teman sekelas untuk menata ruang kelas dengan rapi? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
11. Apakah guru anda mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga anda tidak merasa bosan di kelas? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
12. Apakah guru anda selalu memberikan dorongan agar anda selalu mengikuti pembelajaran? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
134
13. Saat proses pembelajaran, apakah guru anda dan anda saling menghargai pendapat? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
14. Apakah guru anda selalu mendampingi anda, apabila anda kurang memahami materi yang disampaikan? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
15. Apakah guru anda mampu berkomunikasi dengan baik kepada orang tua anda ? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
B. ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN GURU 1. Apakah guru anda selalu menaati tata tertib yang berlaku disekolah? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
2. Apakah guru anda selalu tertib mengisi absensi siswa sebelum/sesudah proses belajar mengajar? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
3. Apabilan anda melakukan kesalahan, apakah guru memberikan sanksi dengan tegas? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
4. Apakah guru anda datang sebelum jam pelajaran dimulai? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
5. Apakah guru anda keluar kelas setelah jam pelajaran berakhir? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
6. Apakah guru anda selalu mengunakan seragam yang sesuai dengan peraturan yang ada? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
7. Dalam proses belajar mengajar apakah guru anda mengajar sesuai dengan jadwal yang berlaku? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
8. Ketika guru anda berhalangan hadir untuk mengajar, apakah guru anda meninggalkan tugas? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
135
136
C. ANGKET TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISIWA 1.
Apakah anda pernah membolos keluar kelas sebelum jam pelajaran selesai? a. Selalu
2.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apakah anda pernah melanggar peraturan sekolah dengan tidak mengenakan seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah? a. Selalu
3.
c. tidak pernah
Apakah anda selalu mengembangkan ketrampilan yang anda miliki? a. Selalu
4.
b. kadang-kadang
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apakah anda pernah mengikuti perlombaan yang sesuai dengan ketrampilan yang anda miliki? a. Selalu
5.
c. tidak pernah
Setiap pembelajaran berlangsung apakah anda selalu ada di kelas? a. Selalu
6.
b. kadang-kadang
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Dalam proses belajar mengajar, apakah anda selalu mencatat materi yang disampaikan guru? a. Selalu
7.
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apakah anda selalu bertanya dalam proses pembelajaran ketika anda belum memahami materi? a. Selalu
8.
c. tidak pernah
Apakah anda selalu memperhatikan penjelasan yang di berikan guru? a. Selalu
9.
b. kadang-kadang
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
Apakah anda selalu mengerjakan PR di rumah? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
10. Dalam proses belajar mengajar disekolah apakah anda selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? a. Selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
137
138
139
140
DAFTAR NILAI SKK Nama NIM
: Muhammad Helmi : 11110044
141
Jurusan Progdi No 1.
2.
3.
4.
5. 6.
: Tarbiyah : Pendidikan Agama Islam
Nama Kegiatan Pelaksanaan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) 25 – 27 Agustus STAIN Salatiga 2010 USER EDUCATION (Pendidikan Pemakai) oleh UPT Perpustakaan 20 - 25 STAIN Salatiga September 2010 National Workshop Of Entrepreneurship and Basic 19 Desember Cooperation 2010 oleh KOPMA 2010 FATAWA STAIN Salatiga
Keterangan Peserta
Peserta
Peserta
Basic Training LKI 16-19 Maret Peserta “implementasi Nilai ke HMIan 2011 dalam diri mahasiswa” Public Hearing “optimalisasi 09 Maret 2011 peserta Demokrasi Kampus ” Diskusi Ilmiah “Menguak Tenang 04 Juli 2011 Orientalisme”
Seminar Nasional Pendidikan “Realisasi Pendidikan karakter 20 juni 2011 bangsa dalam kurikulum pendidikan nasional” oleh HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga 8. Seminar Nasional “pilar-pilar 22 Juni 2011 penangulangan Korupsi di Indonesia” 9. Surat Keterangan lulus Praktikum Ibadah Mata Kuliah baca Tulis Al 22 JUNI 2011 Qur’an (BTQ) 10. Praktikum Kepramukaan tarbiyah oleh STAIN Salatiga 22- 27 juli 2011
Peserta
7.
11. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Calon Pramuka Pandega ke-21 (PLCPP) oleh pangkalan STAIN Salatiga 12. Seminar Pendidikan “Menuju Pendidikan yang Ideal”
30-03 oktober 2011
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
28 Desember Peserta 2011
Nilai
142
13. Surat Keterangan Praktikum Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan di kampus II STAIN Salatiga 14. Surat Keterangan praktikum Mata Kuliah Komputer Multimedia di Ruang laboratorium Komputer Kampus II STAIN Salatiga 15. Training Senior SC Se-Jateng dan DIY oleh HMI “tranformasi niainilai pengkaderan menuju kompetensi pendidikan yang Berkualitas” 16. Seminar Regional “peran Mahasiswa dalam Mengawali BLSM (BLT) tepat sasaran” 17. Bedah Buku “sang Maha segalaGalanya” 18. Seminar Nasional “pendidikan Multikultari sebagai Pilar Karakter Bangsa” 19. Seminar Nasional ”Mewaspadai Gerakan Islam Garis Keras di Perguruan Tinggi” 20. Seresahan Nasional “ Peran Mahasiswa dalam Realita dan Idealitas Bangsa” 21. Bedah Film “The Screet” Hmi Salatiga 22. Surat Keterangan Praktikum Jenazah oleh STAIN Salatiga di Aula Kampus I STAIN SalaTIGA 23. Pelatihan Legal Training “revitalisasi Undang-Undang Mahasiswa” 24. Basic Training “membangun Paradigma yang berintelektual dan berjiwa Nasional” 25. Seminar Nasional “Upaya Membangun Perekonomian dan Stabilitas Keuangan“ 26. Diskusi Ilmiah “menyikapi Terorisme di Indomnesia” 27. Perayaan Dies Natalis HMI ke 66
10 Februari 2012
Peserta
14-15 Februari 2012
Peserta
15-20 Februari 2012
Panitia
03 Mei 2012
Peserta
14 Mei 2012
Peserta
06 Juni 2012
Peserta
23 Juni 2012
Peserta
01 Juli 2012
Peserta
20 Agustus 2012 17 September 2012
Peserta Peserta
31 October 2012 Peserta
29 November -2 Desember 2012
Peserta
15 Desember 2012
Peserta
19 Desember 2012 06 februari 2013
Peserta
143
28. Seminar Nasional “HIV AIDS 13 Maret 2013 Bukan Kutukan dari Tuhan” 29. Seminar pendidikan “menimbang mutu pendidikan dan kualitas 02 mei 2013 pendidikan di indonesia” 30. Bedah Buku “Sholat Ngebut 13 Mei 2013 Bikin Benjut” 31. Seminar Nasional “sosialisasi Uu 30 September no.1 Tahun 2013, peran Serta 2013 Fungsi OJK” 32. Seresahan Akrab Keluarga Besar 10 Oktober HMI 2013 33. Bedah Film “tanah Surga Katanya 29 desember ”oleh HMI 2013 34. Diskusi ilmiah “Perbandingan 10 januari 2014 Pemikiran Barat dan Pemikiran Tokoh Islam ” oleh HMI 35. Seminar Nasional “Komitmen 15 Maret 2014 Politik Islam Dalam Menata Masa Depan Bangsa Indonesia” Jumlah
Peserta
Peserta Peserta Peserta
Peserta Peserta Peserta
Peserta
144
145
146
147
148
149
150
151