PENGARUH PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI DESA SINDANGRAJA KECAMATAN SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013 Hendra, Tjutju Rumijati, Yuyun Sarinengsih ABSTRAK Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan risiko kematian bayi, kita ketahui bahwa Angka ematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kesehatan di suatu negara, ASI adalah K makanan yang paling baik untuk bayi segera setelah lahir. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI eksklusif adalah makanan cair, lengkap gizi dan sebagai makanan tunggal pada umumnya dapat memenuhi fisiologis sampai umur 6 bulan. Pencapaian ASI eksklusif Indonesia pada tahun 2010 sebesar 33,6% lebih kecil dibandingkan negara asia lain. Data Kabupaten Cianjur pencapaian ASI eksklusif mencapai 65,04%. Desa dengan pencapaian ASI eksklusif yang paling terkecil pada tahun 2012 di k ecamatan sukaluyu adalah desa sindangraja yaitu 41,9% yang mempuyai kebiasaan memberikan makan dan minuman pada bayi baru lahir. Penyuluhan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan p engetahuan dan perubahan pola pikir yang akan merubah perilaku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Metode penelitian yang dipakai adalah quasi eksperimen desain one group pretest-postest tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Populasi ibu hamil 117 ib hamil, teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah purfosive sampling dengan besar sampel yang dipakai ada sebanyak 35 ibu hamil primipara trimester II. Penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, analisa yang digunakan bivariat dengan uji t-test . Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil sebelum penyuluhan ASI eksklusif adalah 55,4 dan sesudah penyuluhan 83,3. Hasil uji statistic didapatkan nilai p=0,000 pada alpha 5%, ada perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan ASI eksklusif. Berdasarkan hasil penelitian, untuk lebih sering melakukan penyuluhan mengenai ASI eksklusif berikut manfaat dan akibat yang bisa ditimbulkan dengan bahasa sesederhna mungkin Kata Kunci
: Penyuluhan, Pengetahuan, ASI Ekslusif
49
Bhakti Kencana Medika, Volume 4, No. 1, Maret 2014. Hal. 1-74
PENDAHULUAN Keluarga Sadar Gizi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah,dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) diharapkan mampu mengatasi masalah gizi diatas, keluarga dikatakan sadar gizi apabila sudah mempraktikkan perilaku gizi yang baik. Perilaku gizi tersebut antara lain menimbang berat badan secara teratur, memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan, makan beraneka ragam, m enggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi sesuai anjuran. (Kep Menkes No. 747/MENKES/SK/ IV/2007). Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan risiko kematian bayi, kita ketahui bahwa A ngka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kesehatan di suatu negara. Berdasarkan SDKI tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB yaitu 34/1000 Kelahiran Hidup. Berdasrkan capaian MDGS yang ingin dicapai tahun 2015 yaitu AKI 102/100.000 kelahiran hidup dan AKB 32/1000 kelahiran hidup. (www.metrotvnews.com/2013), diaksess 13 okt0ber 2013. Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan, secara khusus mengamanatkan setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sampai dengan 6 (enam) bulan setelah dilahirkan, kecuali bila ada indikasi medis lain. Selama pemberian ASI eksklusif ini, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus, misalnya di tempat kerja maupun tempat sarana umum. Survey demografi World Health Organization (WHO) tahun 2000 menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangatrendah terutama di Afrika Tengah dan Utara,Asia dan Amerika Latin. Berdasarkan penelitian WHO (2000) dienam negara berkembang, resiko kematian bayi antara 9–12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui, untuk bayi berusia di bawah dua bulan, angka kematian ini meningkat menjadi
50
48% (Roesli, 2008). Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukan pemberian ASI eksklusif di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah (Depkes, 2011). Delapan puluh persen perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 t ahun yang dikenal dengan periode emas, oleh karena itu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan d apat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. Hal t ersebut dikarenakan ASI mengandung protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang seimbang (Depkes, 2011). Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif yaitu berakibat bayi tidak memperoleh zat kekebalan sehingga mudah mengalami sakit, bayi juga tidak mendapatkan makanan bergizi dan berkualitas tinggi, sehingga akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kecerdasannya dan akibat pada ibu yang tidak memberikan ASI pada bayinya yaitu perdarahan setelah persalinan akan menjadi lama dan berisiko terkena kanker payudara dan kanker rahim. Depkes (2003) Pemberian ASI eksklusif memiliki b anyak kelebihan bagi ibu maupun bayinya. ASI e ksklusif merupakan makanan paling cocok untuk kemampuan digestif bayi, karena bayi dapat menyerap dengan baik, tidak pernah sembelit dan merasa puas. ASI juga bebas dari kuman, pada kenyataanya banyak mengandung antibodi sehingga bayi yang mendapat ASI umumnya jarang sakit dan jarang menderita alergi jika di bandingkan dengan bayi mendapat susu formula (Roesli, 2008) Departemen Kesehatan menunjukan bahwa Data Pencapaian ASI Eksklusif di indosesia pada tahun 2009 sebesar 34,5% dan pada tahun 2010 sebesar 33,6 % , pencapaian ini memnag kurang dibandingkan cakupan ASI eksklusif Negara lain di Asia misalya negara India sudah mencapai 46%, Philipina 34 % . (http://gizi.depkes.go.id), diakses 13 oktober 2013 Data Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Hendra, Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif terhadap Penge....
Barat tahun 2010 Pencapaian ASI ekskusif sebesar 67,3 %, sedangkan data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 pencapaian Program ASI eksklusif sebesar 76,99% dan pada tahun 2012 sebesar 65,04%. Berdasarkan data pencapaian program gizi ASI eksklusif tingkat P uskesmas Sukaluyu Kecamatan Sukaluyu pada tahun 2011 sebesar 74,9% dan pada tahun 2012 mencapai 69,9%. Sedangkan dilihat dari standar Nasional pada Indikator ASI Eksklusif sebesar 80%. Berdasarkan data pencapaian program ASI eksklusif tingkat puskesmas Sukaluyu Kecamatan Sukaluyu Tahun 2012, dari 10 Desa yang ada di kecamatan Sukaluyu, Desa paling rendah dalam pencapaian ASI e ksklusifnya adalah Desa Sindangraja yaitu 41,9 %. Puskesmas sukaluyu adalah salah satu Puskesmas yang berada di Kabupaten Cianjur Jawa barat, d imana berdasarkan Data Hasil P rogram Gizi Puskesmas Sukaluyu, dari 10 Desa binaan Puskesmas Sukaluyu. Desa yang mendapatkan cakupan Asi E ksklusif paling rendah yaitu Desa Sindangraja. Desa sindangraja merupakan Desa yang terletak p aling ujung di K ecamatan Sukaluyu, b erdasarkan data Demografi Kecamatan Sukaluyu Desa S indangraja merupakan Desa yang berpenduduk paling r endah berdasarkan tingkat pendidikanya. Berdasarkan laporan pemegang program Gizi di tingkat Puskesmas Sukaluyu, belum pernah mengadakan penyuluhan secara khusus membahas mengenai ASI eksklusif pada tiap Desa. Hasil studi pendahuluan melalui wawancara dari ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Sukaluyu 4 dari 5 ibu hamil menjawab tidak tahu apa arti dan manfaat ASI eksklusif dan berdasarkan hasil wawancara kepada ibu menyusui 3 dari 5 ibu menjawab bayinya terdapat kebiasaan masyarakat yang memberikan makanan/minuman beberapa saat/beberapa hari setelah lahir yaitu berupa madu, air jam-jam, air putih, biscuit dan pisang dengan alasan bayinya kelaparan yang merupakan tradisi turun temurun. Faktor yang mempengaruhi rendahnya ibu yang memberi ASI eksklusif antara lain pengetahuan
51
ibu tentang pentingnya ASI eksklusif masih rendah. Pengetahuan ibu akan meningkat salah satunya dengan diberikan penyuluhan kesehatan, Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu atau mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. (Maulana, 2009). Pentingnya Pengetahuan atau kognitif m erupakan faktor domain yang sangat penting untuk t erbentuknya tindakan seseorang (Over Behavior), dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri seseorang. ( Notoatmodjo, 2007). Penyuluhan m erupakan salah satu faktor yang meningkatkan p engatahuan masyarakat yang berakibat tahu dan mampu menjalankan pemberian ASI eksklusif, sehingga perlu di berikan informasi melalui penyuluhan ASI eksklusif. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur Pada bulan oktober 2013 -April 2014 dengan Metodologi penelitian ini adalah quasi eksperimen dimana bentuk desain yang dipakai adalah desain one group pretest-postest untuk mengetahui pengaruh penyuluhan pemberian ASI eksklusif terhadap pengetahuan ibu hamil. Rancangan penelitian ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil primipara yang pada saat penelitian memasuki usia kehamilan pada trimester ke-2 sebanyak 117 orang dengan kriteria Sampel diambil dari ibu-ibu hamil yang ada di desa sindangraja memiliki kriteria inklusi dan eksklusi sebesar 35 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner (Angket). Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang berisi p ertayaan secara teori yang harus dijawab
Bhakti Kencana Medika, Volume 4, No. 1, Maret 2014. Hal. 1-74
oleh responden, Pengolahan data dilakukan secara manual dengan bantuan komputer, dengan langkah-langkah Editing, Coding,Transfering, Data Output, Data Cleaning, Data Analiyzing, Tabulating HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis menyajikan hasil penelitian yang sudah dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer yang diambil dari ibu hamil primipara trimester II yang berada di Desa Sindangraja Wilayah Kerja Puskesmas Sukaluyu Kabupaten Cianjur yang berjumlah 35 orang. Tabel 1 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum (Pre-test) Penyuluhan ASI Eksklusif di Desa Sindangraja Kabupaten CianjurTahun 2014 Standar Minimal - 95 % CI Variabel Rata-rata Median Deviasi Maksimal Pengeta55,4 28,6 50,7 – 2,871 huan 60 57,1 80,9
Sumber Data : Data Primer 2014 Tabel 1 diatas menunjukan bahwa dari hasil analisis didapatkan rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif sebelum penyuluhan adalah 55,4, median 57,1 (95% CI: 50,7–60) dengan standar deviasi 2,871, nilai terendah adalah 28,6 dan nilai tertinggi 80,9. Dari estimasi interval disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur tahun 2014 adalah diantara 50,7 sampai dengan 60. Tabel 2 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Sesudah (Posttest) Penyuluhan ASI Eksklusif di Desa Sindangraja Kabupaten Cianjur Tahun 2014
52
83,3, median 80,9 (95% CI: 80,2–86,6) d engan standar deviasi 1,931, nilai terrendah adalah 66,7 dan nilai tertinggi 100. Dari estimasi interval d isimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur tahun 2014 adalah diantara 80,2 sampai dengan 86,6. Tabel 3 Rata-rata Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ASI Eksklusif di Desa Sindangraja Kabupaten Cianjur Tahun 2014 R ata- SD P valVariabel t N Rata ue S e b e - 55,4 2,871 P e n g - lum 0,000 27,9 35 etahuan S e s u 83,3 1,931 dah
Sumber Data : Data Primer 2014 Tabel 3 diatas menunjukan bahwa dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil sebelum penyuluhan ASI eksklusif adalah 55,4 dengan standar deviasi 2,871. Pada ibu hamil sesudah penyuluhan ASI eksklusif rata-rata pengetahuannya adalah 83,3 dengan standar d eviasi 1,931. Terlihat nilai rata-rata perbedaan anatara sebelum dan sesudah penyuluhan adalah 27,9 dengan standar deviasi 2,207. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 pada alpha 5% maka k eputusanya Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga disimpulkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan ASI eksklusif.
PEMBAHASAN Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI eksklusif sebelum penyuluhan di Desa Sindangraja Wilayah Kerja Puskesmas Sukaluyu Kabupaten Cianjur. Standar MinimalVariabel Rata-rata Maksi95 % CI Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari Median Deviasi mal hasil analisis didapatkan rata-rata pengetahuan ibu Pengeta83,3 66,7 80,2– 1,931 hamil tentang ASI eksklusif sebelum penyuluhan huan 86,6 80,9 100 adalah 55,4, median 57,1 (95% CI: 50,7–60) dengan Sumber Data : Data Primer 2014 standar deviasi 2,871.Pengetahuan ibu hamil t entang Tabel 2 diatas menunjukan bahwa dari h asil ASI eksklusif sebelum dilakukan p enyuluhan analisis didapatkan rata-rata pengetahuan ibu hamil nilai terendah adalah 28,6 dan nilai tertinggi 80,9. tentang ASI eksklusif sesudah penyuluhan adalah Dari estimasi interval disimpulkan bahwa 95 %
Hendra, Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif terhadap Penge....
iyakini bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil di d Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu K abupaten Cianjur tahun 2014 adalah diantara 50,7 sampai dengan 60. Pengetahuan atau kognitif merupakan hasil dari ranah tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui panca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan perabaan (Notoatmodjo, 2007). Tetapi sebagian besar pengetahuan m anusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Efendi dkk 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah faktor Internal dan faktor eksternal, yang merupakan faktor internal adalah jasmani faktor jasmani, rohani. Faktor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual, psikomotor, serta kondisi efektif serta kognitif individu. Faktor eksternal, pengalaman, ekonomi. lingkungan sosial ekonomi, pendidikan, paparan media massa atau informasi media massa, akses layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan. ( Sukmadinata, 2005) Menurut Sjamsuri (2009) faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur, pendidikan dan pekerjaan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil adalah pengetahuan gizi, seseorang yang mempuyai pengetahuan gizi yang baik diharapkan akan memiliki perilaku pemberian ASI eksklusif yang baik. Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan dengan pemberian informasi sehingga m enimbulkan kesadaran dan dapat dilakukan dengan penyuluhan. (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemampuan. Pendidikan m emberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga cara berpikir. (Soekanto, 2005). Hasil studi wawancara dengan pemegang program promosi kesehatan dan program gizi puskesmas sukaluyu
53
menyatakan bahwa belum pernah d ilakukanya penyuluhan secara khususu tentang ASI eksklusif pada masyarakat sehingga reponden kurang terpapar dengan pengetahuan ASI eksklusif secara mendalam dan berdasarkan hasil p enelitian h ampir seluruh responden berpendidikan sekolah dasar, hal ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan seseorang untuk menyerap pengetahuan baik dalam pendidikan formal dan non formal. Pengetahuan tentang ASI eksklusif meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan seorang ibu hamil untuk mengingat, memahami, dan mengaplikasikan ASI eksklusif meliputi, pengertian, tujuan, manfaat dan masalah dan cara mengatasinya. Pada hasil penelitian disebutkan b ahwa sebagian keci responden adalah dengan pengetahuan baik, hal ini disebabkan responden sudah ada yang terpapar dengan petugas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian sebagian kecil responden adalah berpendidikan sekolah mengah pertama, sehingga akan berefek lebih luas wawasanya dalam pengetahuan ASI eksklusif. Berdasarkan jawaban responden sebelum dilakukan penyuluhan, pada sub variabel p ertanyaan manfaat ASI eksklusif responden yang bisa menjawab dengan benar hanya 4 orang (11%) dan pada sub variabel pertayaan masalah pemberian ASI eksklusif responden yang mampu menjawab dengan benar haya 6 orang (17%), ini menunjukan bahwa reponden belum tahu secara benar akan manfaat dan apa solusi yang terbaik bila ada masalah dalam pemberian ASI eksklusif, yang mungkin diakibatkan dari kurangnya responden terpapar oleh informasi ASI eksklusif secara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian Dea Nathania dkk (2010) menjelaskan bahwa ada hubungan antar pendidikan dan kontak dengan pelayanan kesehatan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ASI e ksklusif. Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari hasil analisis didapatkan rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif sesudah p enyuluhan adalah 83,3, median 80,9 (95% CI: 80,2–86,6)
Bhakti Kencana Medika, Volume 4, No. 1, Maret 2014. Hal. 1-74
engan standar deviasi 1,931. Pengetahuan ibu d hamil tentang ASI eksklusif sesudah dilakukan penyuluhan nilai terendah adalah 66,7 dan nilai tertinggi 100. Dari estimasi interval disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur tahun 2014 adalah diantara 80,2 sampai dengan 86,6. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu atau mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada h ubunganya dengan kesehatan.(Maulana, 2009). Penekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih pada upaya mengubah perilaku sasaran agar b erperilaku sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran), sehingga pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang d iharapkan oleh penyuluh kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai dengan program yang telah d irencanakan (Maulana, 2009). Penyuluhan di masyarakat sebagai pendekatan edukatif untuk menghasilkan prilaku, maka terjadi proses komunikasi antara provider dan masyarakat. Dari proses komunikasi ini ingin diciptakan masyarakat yang mempunyai sikap mental dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang d iahaddapinya (Suharjo, 2003). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan adalah dalah peyuluh, sasaran dan proses dalam penyuluhan (Maulana, 2009) . Karakteristik ibu mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan pengalaman. Umur responden seluruhya masih dalam kategori usia produktif, sehingga memungkinkan mereka masih mampu untuk menangkap informasi yang diberikan dan bisa mengingatnya kembali. Karakteristik pekerjaan responden seluruhya ibu rumah tangga sehingga sangat mendukung dalam menyediakan waktu untuk mendengarkan penyuluhan, karakteristik ibu hamil yang menjadi responden sebagian kecil berpendidikan SMP, hal ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, semakin tinggi tingkat
54
endidikan seseorang maka semakin tinggi pula p kemampuan seseorang untuk menyerap informasi dan pengetahuan . Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap p engetahuan ibu hamil, dimana terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan sebelum dan sesudah d iberikan penyuluhan ASI eksklusif. P eningkatan p engetahuan responden setelah diberikan p enyuluhan d apat menggambarkan sebagai akibat dari manfaat penyuluhan. Peningkatan yang sangat signifikan terdapat pada pengetahuan tentang manfaat dan masalah pemberian ASI eksklusif, setelah diberikan penyuluhan pada sub variabel manfaat yang sebelum penyuluhan hanya 4 orang (11%) yang mampu menjawab dengan benar, setelah dilakukan penyuluhan responden yang menjawab dengan benar menjadi 29 orang (83%) dan sub variabel pertayaan masalah p emberian ASI eksklusif sebelum d iberikan p enyuluhan responden yang mampu menjawab dengan benar hanya 6 orang (17%), setelah d ilakukan penyuluhan menjadi 30 orang (88%). Peningkatan pengetahuan tersebut mungkin d iakibatkan seluruh responden usianya masih termasuk produktif sehingga mereka masih mampu untuk meneriam informasi yang diberikan dan bisa mengingatya kembali dengan baik. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian Rika candra (2008) , bahwa ada pengaruh penyuluhan keshatan terhadap pengetahuan, yang di buktikan dengan adanya peningkatan nilai post test lebih besar dibandingkan nilai post test. Pengaruh pendidikan yang telah dicapai seseorang dapat mempengaruhi secara tidak langsung terhadap fungsi kognitif seseorang, termasuk penyuluhan (direct training). Tingkat pendidikan seseorang mempunyai pengaruh terhadap penurunan fungsi kognitifnya. Pendidikan mempengaruhi kapasitas otak, dan berdampak pada tes kognitifnya. Faktor usia dapat berhubungan dengan fungsi kognitif sesuai dengan penelitian Lumbantobing (2006) yang menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada otak akibat bertambahnya usia antara lain fungsi penyimpanan informasi (storage) hanya
Hendra, Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif terhadap Penge....
engalami sedikit perubahan. Sedangkan fungsi m yang mengalami penurunan yang terus menerus adalah kecepatan belajar, kecepatan memproses informasi baru dan kecepatan beraksi terhadap rangsangan sederhana atau kompleks, penurunan ini berbeda antar individu. Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil sebelum penyuluhan ASI eksklusif adalah 55,4 dengan standar deviasi 2,871. Pada ibu hamil sesudah penyuluhan ASI eksklusif r ata-rata pengetahuannya adalah 83,3 dengan standar deviasi 1,931. Terlihat nilai ra ta-rata perbedaan anatara sebelum dan sesudah penyuluhan adalah 27,9 dengan standar deviasi 2,207. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 pada alpha 5% maka keputusanya Ho ditolak dan Ha diterima, s ehingga disimpulkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan ASI eksklusif. Penyuluhan menurut Gondoyoewono adalah suatu penerangan yang menekankan pada suatu objek tertentu dan hasil yang diharapkan adalah suatu perubahan perilaku individu atau sekelompok orang. Penyuluhan kesehatan diartikan sebagai gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, yaitu individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan menginginkan hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan maupun secara kelompok (Suliha, 2005). Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku hidup sehat (Munajaya, 2004). Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan tujuan penyuluhan adalah mengubah pengetahuan dan perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan
55
masyarakat yang optimal, untuk mewujudkannya, perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima pendidikan meskipun tidak dapat terjadi sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target p enyuluhan ini tujuan jangka pendek yaitu tercapainya perubahan pengetahuan. Sasaran penyuluhan ini adalah usia produktif sehingga penyampaian informasi berdampak baik dan diterima dengan cepat, sehingga perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah peyuluhan terdapat peningkatan yang signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian astuti (2004), bahwa metode pendidikan kesehatan dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan ditandai dengan peningkatan niali post-test lebih besar d ibandingkan nilai pre-test. KESIMPULAN Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasaan dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Rata-rat pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur sebelum dilakukan penyuluhan adalah 55,4. 2. Rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur setelah dilakukan penyuluhan adalah 83,3 3. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara penyuluhan ASI eksklusif terhadap pengetahuan ibu hamil di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu K abupaten Cianjur. SARAN 1. Bagi Praktisi Keperawatan Diharapkan kepada perawat, khususnya perawat komunitas dan maternitas untuk lebih meningkatkan penyuluhan ASI eksklusif bagi ibu hamil dan ibu menyusui sehingga generasi yang
Bhakti Kencana Medika, Volume 4, No. 1, Maret 2014. Hal. 1-74
akan datang menjadi generasi sehat, cerdas dan lebih baik. 2. Bagi Puskesmas Sukaluyu Diharapkan pihak puskesmas dapat melaksanakan program penyuluhan 1 bulan sekali di semua wilayah kerja Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu hamil tentang ASI eksklusif dan pendidikan kesehatan lainya. 3. Bagi Peneliti Selanjutya Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutya, Karena peneliti ini hanya meneliti tentang pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap pengetahuan ibu hamil, ada beberapa hal yang belum tergali lebih mendalam. Oleh karena itu maka peneliti selanjutnya disarankan untuk menggali faktor lain seperti sikap, perilaku ibu hamil dan petugas kesehatan yang berhubungannya dengan ASI eksklusif. DAFTAR PUSTAKA Atikah Proverawati, 2010, Kapita Selekta ASI dan Menyusui.Yogyakarta, Nuha Medika Arikunto S, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta. Rineka Cipta Asmadi, 2008, Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta, EGC. Azwar, Azrul,2006, Pengantar Administrasi Kesehatan, Jakarta, Binarupa Aksara Bagus Manuaba,2003, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Arcan. Budiman, 2011, Penelitian Kesehatan, Bandung,Refika Aditama. Depkes Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,2007, Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi, Jakarta.Depkes RI. Depkes Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,2005, Manajemen Laktasi, Jakarta. Depkes RI. Dhea Nathania, 2010, Hubungan pendidikan kesehatan dan kontak dengan pelayanan Kesehatan dengan pengetahuan ibu Hamil tentang ASI eksklusif. Dona.L.Wong.dkk, 2009, Buku Ajar Keperawatan, Jakarta, EGC
56
Edberrg, 2007, Buku Ajar Kesehatan Masyarakat: Teori Sosial dan Perilaku, Jakarta,EGC Erwin Setyo, 2009, Konsep dan Aplikasi Pendidikan Kesehatan,Jakarta, Fakultas Ilmu. Ferry Effendi.dkk, 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas, Jakarta, Gramedia. Heri D.J. Maulana, 2009, Promosi Kesehatan, Jakarta, EGC. Kusnanto, 2004, Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional, Jakarta, EGC. Lumbantobing, 2006, Pengaruh Brain Gym terhadap tingkat Kognitif Lansia Maria Susila Sumartiningsih, dkk.2007, Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Kesehatan,Bandung, Dewa Ruchi. Notoatmodjo S, 2005.Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta Notoatmodjo S, 2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta. PT Rineka Cipta. Notoatmodjo,2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Jakarta.Rineka Cipta. Pamela dan marlin, 2006, Langkah Dasar dalam Perencanaan Riset Keperawatan, Jakarta, EGC. Paul.J.Christened, 2009, Proses Keperawatan : Aplikasi Model Konseptual, Jakarta, EGC Pedoman dan Pegangan gizi puskesmas ,2012, Dinkes Cianjur . Prasetyono dwi sunar,2009. Buku Pintar Asi Ekslusif,Yogyakarta. Diva Press Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2012 Puskesmas Sukaluyu,2012. Laporan tahunan Puskesmas.Cianjur. Puskesmas Sukaluyu Rika Chandra, 2008, Pengaruh Penyuluhan ASI eksklusif terhadap pengetahuan dan Sikap ibu hamil di mukim Laure-E Kecamatan Simule Tengah Kabupaten Simulue (NAD). Roesli, U. (2007). Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara Soetjiningsih,2003. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan.Jakarta. EGC Sugiyono,2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.Alfabeta Suryoprajogo Nadine,2009. Keajaiban Menyusui.
Hendra, Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif terhadap Penge....
Jakarta. Keyword Yuliarti Nurheti,2010.Keajaiban ASI,Yogyakarta. Andi Wahid Iqbal Mubarax, 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta, Salemba Medika. _______http://www.bayidananak.com/2008/11/19/ asi-ekslusif-6-bulan. Diakses tanggal 2 Oktober 2013. _______http://www. Dinkes Jawa Barat .2009. Profil Kesehatan Jabar. Diakses tanggal 13 Oktober 2013. _ _ _ _ _ _ _ _ h t t p : / / w w w. j i u n k pen-ns-si-2008-514031538727. Informasi. Diakses tanggal 13 Oktober 2013 ________http://www.republika.co.id/koran_detail. asp?id=195628&kat_id=13 Angka Kematian di Jabar Sangat tinggi. diakses tanggal 13 Oktober 2013 ________http://gizi.depkes.go.id/kadarzi. diakses 13 Oktober 2013 ________http://nisrinahaniah.blogspot.com. diakses 23 Oktober 2013
57