Usaha Lembaga Pendidikan Keterampilan Menjahit Anugrah Pratama Meningkatkan Pendapatan Warga belajar (Studi tentang Pendidikan Keterampilan ) di Kota Tasikmalaya
Oleh
: Wiwin Herwina Lilis Karwati
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:(1) Untuk memperoleh data-data tentang usaha LKP “Anugrah Pratama” dalam meningkatkan pendapatan warga belajar, (2)Untuk menggambarkan dan menegaskan usaha yang dilakukan oleh LKP “Anugrah Pratama” dalam meningkatkan kesejahteraan siswanya ,(3)Untuk mengetahui perubahan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat Tasikmalaya atas usaha yang dilakukan LKP “Anugrah Pratama” dalam meningkatkan kesejahteraan siswa dan umumnya masyarakat. Penelitian ini di lakukan di kota Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat,Penelitian yang di lakukan ini bersifat metode deskriptif terutama dengan menggunakan pemahaman langsung dan tidak langsung. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi partisipan terbatas melalui wawancara mendalam dengan para peserta pelatihan dan instruktur, serta aparat pemerintah dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Teknik Pengumpulan data di lakukan melalui observasi, Interviu atau wawancara yang di gunakan untuk mengungkap secara deskriptif para peserta adapun mengenai kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh LKP Anugrah Pratama dalam usaha meningkatkan
kesejahteraan
siswanya,
selain
penyelenggaraan
pendidikan
keterampilan juga diselenggarakan kegiatan produksi, administrasi hingga pemasaran hasil produksinya, selain itu peneliti berusaha meneliti usaha lembaga kursus dan pelatihan
Anugrah
Pratama
di
Kota
Tasikmalaya
dengan
segala
permasalahannya,agar mencapai sasaran dalam meningkatkan kesejahteraan bagi para peserta
didik nya.
peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut : tahap 1
pertama data dirangkum, difokuskan ke hal-hal penting secara otomatis, tahap kedua untuk dapat memperjelas secara keseluruhan peneliti membuat tabel, tahap ke tiga mengambil kesimpulan dan verivikasi. Berdasarkan indicator kesejahteraan tersebut diketahui kesejahteraan siswa LKP”Anugrah Pratama” mengalami peningkatan setelah mereka mengikuti program pendidikan keterampilan serta membantu kegiatan produksi. Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa LKP “Anugrah Pratama “ merupakan lembaga pendidikan keterampilan sebagai
wadah
menambah
pengetahuan serta keterampilan untuk bekal dalam mencari pekerjaan maupun menciptakan lapangan kerja Kata Kunci : Usaha, Lembaga, Menjahit, Anugerah, Pendapatan, Warga belajar.
1.1 Pendahuluan Salah satu kecenderungan besar ( Megatrend ) utama dunia bisnis dewasa ini adalah adanya pertumbuhan jasa yang fenomenal. Hanya saja, sebagai mana yang terjadi, sejak krisis moneter melanda baik di jasa maupun sektor-sektor utama seperti sektor pertanian dan industri, telah terjadi penurunan kinerja perekonomian Indonesia. Salah satunya dapat dicermati dari semakin tingginya jumlah pengangguran terbuka, setengah pengangguran maupun pengangguran terdidik. Walaupun demikian di Jawa Barat khususnya seiring adanya perbaikan suhu politik ternyata berdampak pada membaiknya suhu ekonomi. Hal ini ditandai dengan semakin stabilnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar Amerika dan mengalirnya investor asing yang diikuti oleh kemampuan dan kepastian untuk kembali bangkitnya beberapa sektor, termasuk sektor jasa. Dengan demikian recovery perekonomian daerah khususnya di Jawa Barat semakin baik yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi sejak tahun 1999 mencapai 2,1 persen. Keadaan ini tentunya memberikan harapan yang berarti bagi pelaku bisnis khususnya, baik untuk mempertahankan atau melanjutkan bisnis yang telah ada maupun untuk membuka lapangan usaha baru yang prospektif.
2
Membaiknya perekonomian pasca krisis sekalipun tentunya belum cukup mampu mengatasi persoalan pengangguran yang semakin hari semakin meningkat akibat tidak berimbangnya jumlah kesempatan kerja yang ada dengan pertumbuhan angkatan kerja. Apabila dengan bergabungnya kita dengan ekonomi dunia sebagai proses globalisasi telah membawa konsekuensi yang tidak kecil di sektor ketenaga kerjaan. Memasuki dunia abad ke-21, kita telah banyak melihat bahwa terjadi banyak perubahan paradigma persaingan yang awalnya bersifat material atau phsiycal asset bergeser menuju persaingan pengembangan pengetahuan, sehingga menuntut efisiensi dan efektifitas penggunaan SDM sebagai landasan bagi organisasi agar mampu bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif. Atas dasar hal ini maupun dengan tujuan mendasar sebagaimana dikemukakan sebelumnya, maka akan diselenggarakan suatu program pendidikan dan keterampilan Menjahit yang utamanya ditunjukan bagi masyarakat kurang mampu. Melihat kondisi masyarakat saat ini, maka Penulis akan mengadakan penelitian pada suatu Lembaga kursus
yang berada di kota Tasikmalaya yaitu lembaga kursus dan Pelatihan
Anugrah Pratama yang beralamat di jalan kebon Tiwu , hal ini dapat di jangkau oleh setiap orang yang berkemauan dan tidak di utamakan dari basik pendidikan yang tinggi. Hasilnya dengan adanya pelatihan Keterampilan ini banyak warga masyarakat yang berpaling untuk mengambil Kursus tersebut. Karena dalam pelatihan ini dianggap bahwa tidak terlalu lama dan prosesnya cepat menghasilkan. Lembaga Kursus dan Pelatihan Anugrah Pratama yang berada di jln Raya Singaparna km 350 kota Tasikmalaya yang sedang penulis teliti mempunyai beberapa program kegiatan , diantaranya Membantu program pemerintah untuk menyalurkan mereka yang putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, usaha dapat mempunyai keakhlian tertentu untuk bekal hidupnya, Memperkecil pengaruh yang diakibatkan oleh resesi ekonomi serta putus hubungan kerja oleh perusahaan – perusahaan yang berada di Negara Indonesia, Mendidik kader para siswanya untuk berdiri sendiri dalam hidup mandiri menghadapi kelangsungan hidup sebagai bekal untuk dirinya maupun keluarganya, menciptakan 3
lapangan kerja bagi penduduk yang tidak berpenghasilan pokok,diantaranya kursus menjahit ini banyak di minati oleh kaum wanita. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pernyataan masalah diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Factor factor apa yang di pakai LKP Anugerah Pratama menganalisa datadata tentang usaha LKP “Anugrah Pratama” dalam meningkatkan pendapatan warga belajar 2. Bagaimanakah cara LKP Anugerah Pratama
menggambarkan dan
menegaskan tentang usaha LKP “Anugrah Pratama” dalam meningkatkan kesejahteraan siswanya dan masyarakat pada umumnya 1.3 Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisa Tentang : “ Untuk mengetahui perubahan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat Tasikmalaya atas usaha yang dilakukan LKP “Anugrah Pratama” dalam meningkatkan kesejahteraan siswa dan umumnya masyarakat”.
1.4 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini di laksanakan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Anugrah Pratama yang berada di jln Raya Singaparna km 350 kota Tasikmalaya .
1.5 Metode Penelitian “ Penelitian yang menggunakan metode deskriptif biasanya memiliki dua tujuan, yaitu pertama untuk mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekwensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial tertentu, kedua, untuk
4
mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu yang terjadi saat sekarang”( 1981:4).
1.6. Fokus Penelitian Tujuan penelitian .Untuk mengetahui perubahan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat Tasikmalaya atas usaha yang dilakukan LKP “Anugrah Pratama” dalam meningkatkan kesejahteraan siswa dan umumnya masyarakat. Fokus dalam penelitian ini, adalah : a. Siswa LKP Anugrah Pratama yang berjumlah 25 orang. b. Intruktur Anugrah Pratama berjumlah 5 orang. c. Kegiatan penidikan LKP Anugrah Pratama yang di laksanakan dilakukan seminggu tiga kali dengan jam pelajaran 4 jam tiap hari pertemuan. d. Sarana dan Prasarana yang mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan yang diberikan oleh LKP ” Anugrah Pratama”Warga belajar yang mengikuti pelatihan.
1.7 Indikator Variabel Indikator variabel dalam penelitian ini, terdiri atas: 1. Aspek sosial,. 2. Aspek ekonomi 3. Aspek budaya.
2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1 Populasi penelitian Populasi adalah keseluruhan orang, benda, wilayah, atau gejala yang menjadi objek dalam suatu penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini Warga belajar, dan instruktur.
5
2.2. Sampel Penelitian Tekhnik dalam pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling.
2.3 Teknik pengumpulan data Guna memperoleh data dan informasi yang akan akurat sehingga menunjang tujuan penelitian ini di gunakan teknik pengumpulan data yang mudah dan mutlak digunakan yaitu sebagai berikut: 2.3.1 Wawancara Wawancara, yaitu penulis melakukan untuk menyimpulkan data sebagai jawaban dari pertanyaan – pertanyaan penelitian itu sendiri, dalam upaya Tanya jawab ini penulis melakukan wawancara kepada instruktur menjahit , peserta dan para pengurus di lkp Anugrah Pratama.
2.3.2 Angket Angket yaitu untuk mengumpulkan data melalui serangkaian pertanyaan penelitian secara tertulis yang telah di susun dan disebarkan kepada responden untuk mendapatkan informasi atau keterampilan mengenai masalah yang sedang di teliti. Observasi, yaitu mengadakan peninjauan langsung terhadap objek penelitian yang dalam hal ini berdasarkan atas gambaran daerah lokasi saat para pengurus berada di LKP Anugrah Pratama memberikan pelatihan.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 3.1. Gambaran Umum Lembaga 3.1.1.Sejarah singkat LKP Menjahit Anugrah Pratama Lembaga Kursus dan Pelatihan Anugrah Pratama didirikan oleh ibu Epi Patimah, awalnya waktu pertama kali membuka kursus Anugrah Pratama merupakan 6
Lembaga Pendidikan Keterampilan Menjahit dengan nama Lembaga Keterampilan Menjahit ”A YANI 57 “ yang beralamat di Jln Raya Singaparna Km 7 no 350 . letaknya Merupakan Perbatasan Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Tasikmlaya . LKP “A YANI 57” merupakan salah satu cabang kursus menjahit yang berada di kota Tasikmalaya , Beliau mempunyai izin karena beliau awalnya merupakan Alumni Lembaga Pendidikan Keterampilan Menjahit di LPK M YANI
pusat. Alasan
berdirinya LPK beliau prihatin dengan banyaknya pengangguran pada saat itu, sekitar tahun 1998 bersamaan dengan krisis moneter yang terjadi pada Negara ini. menurut beliau kemungkinan lapangan pekerjaan yang sempit dikarenakan kurangnya keahlian dari para pencari tenga kerja, oleh karena itu
beliau terinspirasi untuk
memberikan pelatihan keterampilan Menjahit pada Ibu ibu Pengangguran supaya dapat membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan Ekonomi rumah tangga mereka. Di bawah naungan LPK M “YANI “ pusat. Itu dimulai pada tanggal 6 juni tahun 2006. didirikan LKP “YANI 57 “ yang mulanya hanya sekedar lembaga pendidikan keterampilan. Banyaknya minat masyarakat yang tertarik untuk mengikuti pendidikan keteampilan Menjahit di LKP “YANI 57 “ menjadikan pesatnya perkembangan lembaga pendidikan ini hingga timbul keinginan untuk membuka lembaga kursus Mandiri. Dan pada tanggal 4 april 2011 LKP YANI 57 yang merupakan cabang dari LPK YANI pusat maka pada tanggal 4 april 2011 melepaskan diri dari pusat dan mengubah nama LPK menjadi LKP Anugrah Pratama di sekitar wilayah Kota Tasikmalaya dan menyelenggarakan kegiatan produksi dengan memanfaatkan sumber daya serta sarana prasarana yang ada. Keberadaan LKP “Anugrah Pratama” bertempat di Jln Raya Singaparna Km 7 no 350 Kota Tasikmaya, bentuk pelatihan ini merupakan lembaga pendidikan yang dikelola oleh yayasan dengan surat izin Rekomendasi dari Disnakertransos dan surat izin Rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya No 420/31/sk/Bppt/2011. dimana yayasan tersebut terdiri dari beberapa pengurus di kota Tasikmalaya.
7
LKP Anugrah Pratama di bawah binaan dinas pendidikan dan dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi, LKP Anugrah Pratama yang dipimpin oleh ibu Epi Patimah
Status
kursus
disamakan
sesuai
dengan
Surat
Keputusan
No
420/31/sk/Bppt/2011. Adapun bentuk bidang pendidikan LKP “Anugrah Pratama” bergerak dalam bidang keahlian sebagai berikut : a. Bidang keahlian jahit-menjahit, dimana yang dipergunakan adalah mesin jahit, bagi peserta khusus untuk membuat barang jadi. b. Bidang kahlian obras dan zig-zag, dimana spesialis pula dalam obras dan zigzag. c. Bidangnya mode, kursus ini menciptakan pula designer-designer yang banyak kiranya dengan potong memotong kain dan membuat pola untuk membuat bahan pakaian dari tingkat anak-anak sampai dewasa juga diperuntukan utuk laki-laki dan perempuan, baik dalam export maupun kebutuhan dalam negeri. d. Bidang keahlian perbaikan (servis) berbagai jenis alat-alat mesin konveksi untuk menjahit, dimana dalam hal ini belum berkembang seperti bidang keahlian lainnya. Banyaknya minat masyarakat yang ingin mengkiuti pelatihan di LKP Y Anugrah Pratama menjadikan lembaga pendidikan ini sangat maju dan populer di masyarakat dengan beranggapan: a. Pendidikan ini sangat singkat dan tidak banyak waktu dan keuangan yang dikeluarkan. b. Lahan kerja dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja dengan tidak menggunakan modal besar. c. Hasil produksi banyak diminati oleh konsumen masyarakat.
8
Lembaga pendidikan keterampilan “Anugrah Pratama” pada setiap tahun (2 kali penerimaan siswa baru ) denga program pendidikan selama 6 bulan atau 200 jam pertemuan yang merupakan standar jam pertemuan pada pogram pendidikan keterampilan. Adapun materi yang diberikan selama pendidikan keterampilan LKP Anugrah Pratama yaitu selama 6 bulan atau 200 jam pertemuan terdiri dari materi teori dan praktek. Para peserta pendidikan keterampilan diberikan materi-materi yang tertera pada tabel berikut : Tabel 4.5 Materi pendidikan keterampilan LKP “Anugrah Pratama” No.
jenis Materi
Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
1
Materi Teori
35
35%
2
Materi Praktek
15
15%
50
50%
100
100%
3
Materi Teori dan Praktek berimbang Jumlah
Sumber: Buku Induk LKP “Anugrah Pratama” Dari uraian tersebut berdasarkan hasil penelitian menurut tabel diatas responden menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan kursus lembaga keterampilan lkp Anugrah Pratama Anugrah Pratama kota Tasikmalaya banyak di berikan pelajaran praktek kurang lebih 65% sedangkan teori menurut hasil penelitian dilaksanakan hanya 35 % saja. Ini sesuai dengan acuan kurikulum yang ada pada saat ini, hal ini dimaksudkan agar para lulusan setelah bekerja tidak Tanggung lagi baik untuk membuka lapangan kerja sendiri atau mencari kerja pada perusahaan lain.
3.1.2. Hasil Penelitian 3.1.2.1 Hasil Wawancara
9
A. Kegiatan Produksi Dengan sumber daya yang ada serta sarana dan prasarana yang dimiliki, LKP Anugrah Pratama juga menyelenggarakan kegiatan produksi dengan hasil produksinya berupa sandang atau pakaian seperti pakaian sehari-hari hingga seragam sekolah. Kegiatan ini diselenggarakan dengan sasaran atau tujuan utamanya adalah mengembangkan LKP Anugrah Pratama menjadi rumah industry disamping lembaga pendidikan
keterampilan
yang
juga
berkembang
secara
bersamaan
guna
meningkatkan sarana dan prasarananya.
B. Kegiatan Administrasi Kegiatan administrasi merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan produksi yang diselenggarakan LKP Anugrah Pratama yang juga melibatkan siswa tetapi tidak diharuskan untuk membantunya seperti membuat surat-surat penting hingga membuat atau mengisi pembukuan. Dalam membantu kegiatan administrasi siswa juga dapat menerapkan dan mengamati
penerapan
materi
administrasi
yang
didapat
dari
pendidikan
keterampilannya. Disamping itu LKP Anugrah Pratama juga memberikan imbalan atau balas jasa bagi siswa yang membantu kegiatan administrasi, otomatis dengan penghasilan itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan siswa. *Kegiatan Pemasaran Hasil produksi LKP Anugrah Pratama sudah mulai dipasarkan secara luas walaupun baru dalam lingkungan pasar-pasar yang ada di daerah Tasikmalaya. Namun hal ini tidak menjadi batasan atau kebebasan untuk siswa yang ingin membantu pemasarannya, yang kebanyakan siswa lakukan adalah memasarkan kepada orang-orang terdekat seperti keluarga dan tetangga.
10
Jelas dengan membantu memasarkan atau menjajakan hasil produksi LKP Anugrah Pratama siswa juga bisa mendapatkan untung dengan melebihi harga dari yang telah ditetapkan oleh LKP Anugrah Pratama atau mendapatkan income dari komisi yang diberikan oleh LKP Anugrah Pratama atas barang-barang yang terjual oleh siswa itu sendiri.
3.1.2.2. Hasil Pernyataan Angket Identitas dan keadaan siswa Identitas siswa berdasarkan
usia yang diperoleh dari pengisian angket
ditunjukan dalam tabel berikut :
Tabel 4.6 Identitas Responden Berdaarkan Usia Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
0-15
2
8
2
16-30
20
80
3
31-45
3
12
4
45 tahun katas
-
-
25
100
No.
Golongan Usia
1
Jumlah Sumber : Angket pertanyaan nomor2
Tabel 4.7 Identitas Responden Bedasarkan Jenis Kelamin No.
Golongan Usia
Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
1
Laki-laki
8
32
2
Perempuan
17
68
25
100
Jumlah Sumber: Angket pertanyaan nomor 3
11
Tabel 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Status Pendidikan
No.
Status Pendidikan
Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
1
SD
2
8
2
SLTP
7
14
3
SLTA
15
60
4
Perguruan Tingga
1
4
Jumlah
25
100
Sumber : Angket pertanyaan nomor 4
Tabel 4.9 Identitas Responden Berdasarkan Status Perkawinan No.
Status Perkawinan
Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
1
Belum menikah
16
64
2
Sudah menikah
9
36
25
100
Jumlah Sumber : Angket pertanyaan nomor 5
Tabel 4.10 Identitas Responden Berdasarkan Status Pekerjaan No.
Status Pekerjaan
Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
1
Belum/tidak bekerja
21
84
2
Karyawan/PNS/Wiraswasta
4
16
Jumlah
25
100
Sumber : Angket pertanyaan nomor 6
12
3.1.3 Tujuan atau alasan siswa mengikuti pendidikan keterampilan Berdasarkan angket dengan pertanyaan nomor 8 dan 9 menunjukan pernyataan alasan atau tujuan siswa mengikuti pendidikan keterampilan di LKP Anugrah Pratama, hampir 80% siswa menyatakan bahwa dengan mengikuti pendidikan keterampilan di LKP Anugrah Pratama yang dinilai cukup praktis dan bisa menghasilkan dengan demikan mereka mengharapkan untuk
mendapatkan
pengetahuan dan penghasilan dalam lingkungan LKP Anugrah Pratama Kelanjutan dari pernyataan diatas maka dalam angket juga dicantumkan bagaimana penilaian siswa terhadap keadaan LKP Anugrah Pratama yang dirasakan siswa, tertera dalam angket nomor 10.11 dan 12. Hampir seluruhnya siswa menyatakan bahwa LKP Anugrah Pratama memliki sarana dan prasarana yang cukup memadai dengan para pengajarnya yang aktif dan kreatif dalam memberikan materimateri keterampilan yang sederhana namun berbobot.
3.1.4.Kegiatan-kegiatan
LKP
Anugrah
Pratama
dalam
meningkatkan
kesejahteraan siswa Dalam angket juga disertai beberapa pertanyaan tentang bagaimana keterlibatan siswa yang berhubungan dengan kegiatan produksi, administrasi dan pemasaran yang diselenggarakan oleh LKP Anugrah Pratama serta kegiatankegiatannya yang dilakukan siswa. Secara keseluruhan keterlibatan siswa dalam membantu kegiatan LKP Anugrah Pratama dituangkan pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Keikutsertaan Siswa dalam Membantu Kegiatan LKP Anugrah Pratama No. 1
Kegiatan LKP Anugrah
Pertemuan
Prosentase
Pratama
(Jam)
(%)
22
88
Kegiatan Produksi
13
2
Kegiatan Administrasi
14
56
3
Kegiatan Hasil produksi
25
100
Sumber : angket
Tabel 4.12 Kegiatan Siswa dalam Membantu Produksi No.
Kegiatan Produksi
Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
1
Memilih bahan baku
5
20
2
Membuat pola atau rancangan
4
16
3
Mengkur dan memotong baan
4
16
4
Jahit menjahit dan mengobras
5
20
5
mengepak hasil produksi
4
16
22
88
Jumlah Sumber : Angket pertanyaan nomor 15-18
Tabel 4.13 Kegiatan Siswa dalam Membantu Administrasi No.
1
2
3
Kegiatan administrasi
Pertemuan
Prosentase
(Jam)
(%)
10
40
4
16
-
-
14
56
Membantu membuat atau mengisi pembukuan Membantu membuat surat-surat penting Membantu membuat surat-surat pentiung bersifat rahasia Jumlah
Sumber : Angket pertanyaan nomor 21-24
14
3.1.5.Perubahan peningkatan kesejahteraan siswa LKP Anugrah Pratama Guna mengetahui tingkat perubahan kesejahteraan siswa sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan keterampilan di LKP Yuwita maka dalam angket disertakan beberapa pertanyaan mengenai hal tersebut, dengan mengambil sample dari beberapa aspek pengukur kesejahteraan seperti penghasilan, makanan, pakaian, kesehatan dan daya beli. Selanjutnya diperoleh data-data yang dituangkan dalam tabel berikut: Tabel 4.14 Tingkat Perubahan Kesejahteraan (penghasilan) Siswa Sebelum dan Sesudah Mengikuti Penidikan Keterampilan Di LKP Anugrah Pratama
No.
Sebelum
Penghasilan
Sesudah
f
%
f
%
1
Belum punya
18
72%
-
-
2
Rp 0-Rp 200.000
4
16%
19
76%
3
Rp. 200.000- Rp. 500.000
2
8%
4
16%
4
Rp. 500.000- Rp. 1 Juta
1
4%
1
4%
5
Siatas Rp 1 Juta
-
-
1
4%
25
100%
25
100%
Jumlah Sumber: Angket pertanyaan nomor 37-38
3.2. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan perolehan dan uraian-uraian dari hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka selanjutnya penulis bahas hal-hal pokok yang berkenaan dengan upaya LKP Anugrah Pratama dalam meningkatkan kesejahteraan siswanya guna menjawab pertanyaan penelitian yaitu “Bagaimana pemgaruh LKP Anugrah
Pratama”
terhadap
peningkatan
pembahasaannya adalah sebagai berikut :
15
kesejahteraan
siswanya.
Adapun
3.2.1 Identitas da Keadaan Siswa LKP Anugrah Pratama a. Keadaan usia b. Status pendidikan c. Status perkawinan d. Status perkerjaan 3.2.2 LKP Anugrah Pratama dalam meningkatkan Kesejahteraan Siswa Lembaga-lembaga pendidikan keterampilan pada umumnya bertujuan untuk memberikan keahlian atau keterampilan sesuai dengan program pelatihan yang diselenggarakannya guna menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan professional serta wirausahawan yang kreatif dan inovatif. Sama halnya dengan tujuan tersebut, berdirinya LKP Anugrah Pratama juga bertujuan mempersiapkan tenaga yang ahli dan tidak menutup kemungkinan kelulusannya membuka lapangan pekerjaan sendiri. Bidang keahlian yang ada pada program pendidikan keterampilan Anugrah Pratama meliputi beberapa jenis bidang keahlian sebagai berikut : a. Keahlian jahit-menjahit b. Keahlian obras dan zig zag c. Keahlian merancang pakaian d. Keahlian bordir e. Keahlian perbaikan (servis) mesin-mesin konveksi Selain berbentuk lembaga keterampilan, LKP Yuiwta juga menyelenggarakan kegiatan produksi di dalamnya, hal ini menjawab harapan masyarakat yang ingin meningkatkan kesejahteraannya secara real dan langsung bisa dirasakan, dengan demikian dapat pula meningkatkan brand image LKP Anugrah Pratama di mata
16
masyarajat. Semua sumber daya yang ada dimaksimalkan dalam penggunaannya untuk kegiatan pendidikan serta kegiatan produksi. Kegiatan produksi yang diselenggarakan tidak mengganggu waktu atau sarana utama untuk penyelenggaraan pendidikan keterampilannya sebagai lembaga pendidikan. Dengan demikian siswa yang ingin turut membantu tidak terganggu pelaksanaan pendidikan keterampilannya, sekaligus menambah perolehan siswa yang didapat dari LKP Anugrah Pratama yaitu selain pengetahuan dan keterampilan, siswa juga bisa mmeperoleh tambahan penghasilan dengan membantu kegiatan produksi. Adapun kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan siswa dalam membantu kegiatan produksi di LKP Anugrah Pratama adalah : a. Memilih bahan baku b. Mengukur dan memotong bahan baku c. Membuat pola atau rancangan pakaian d. Jahit-menjahit e. Mengepak hasil produksi Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh siswa untuk membantu kegiatan produksi LKP Anugrah Pratama yang dilaksanakn diluar pada jam – jam pelajaran sesuai program pendidikan keterampilan dan mereka lakukan secara bergantian dengan berkelompok sehingga semuanya merasakan setiap bagian kegiatan-kegiatan produksi. Setiap siswa diperkenankan untuk ikut membantu kegiatan produksi di LKP Anugrah Pratama tetapi tidak diwajibkan dan tidak mempengaruhi penilainan materi atau pelajaran pada program pendidikan keterampilannya, akan tetapi LKP Anugrah Pratama memberikan balas jasa berupa penghasilan bagi siswa yang ikut membantu kegiatan produksinya.
17
Selain kegiatan produksi, siswa juga diperkenankan untuk membantu kegiatan administrasi LKP Anugrah Pratama sesuai dengan kebutuhan seperti : a. Mengisi pembukuan b. Membuat surat-surat penting c. Mendata bahan baku d. Mendata hasil produksi Diluar kegiatan-kehiatan tersebut ada kalanya siswa tidak diperkenankan untuk membantu kegiatan administrasi LKP Anugrah Pratama yang sifatnya rahasia lembaga. Namun setiap siswa yang membantu kegiatan administrasi juga diberikan balas jasa yang bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan. Selain itu yang bisa siswa dapatkan selain balas jasa dalam membantu kegiatan administrasi, mereka juga mendapatkan pengetahuan serta pengalaman dalam penerapan materi administrasi sesuai dengan materi yang di dapatkan pada program pendidikan keterampilannya. Hasil dari kegiatan produksi LKP Anugrah Pratama adalah berupa barangbarang sandang berbentuk pakaian sehari-hari hingga seragam. Pemasarn hasil produksi telah dipasarkan secara luas walaupun baru menjangkau wilayah pasar-pasar di kabupaten Tasikmalaya. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk siswa diperkenankan juga dalam membantu hasil produksi. Adapun kegiatan pemasaran yang dilakukan siswa dalam membantu memasarkan hasil produksi hasil produksi di LKP Anugrah Pratama, dipasarkan mulai dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan tetangga, bahkan ada pula siswa yang melakukan pemasaran di wilayah pasar langsung. Untuk setiap barang-barang yang terjual oleh siswa yang melakukan pemasaran, akan diberikan komisi dari LKP Anugrah Pratama selain itu harga yang dikeluarkan oleh LKP Anugrah Pratama kurang dari harga pasar yang ditetapkan, sehingga siswa yang memasarkannya dapat menaikkan sedikit dari harga asal sebagai keuntungan. 18
Selain penghasilan yang didapat, siswa juga mendapatkan pengetahuan serta pengalaman tentang trik-trik pemasaran yang juga diberikan dalam program pendidikan keterampilan LKP Anugrah Pratama dengan demikian siswa sudah siap untuk membuka usaha sendiri dengan perbekalan yang diberikan oleh LKP Anugrah Pratama mulai dari produksi, administrasi hingga pemasaran hasil produksi dan yang lebih utamanya adalah setiap siswa diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya maupun masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan uraian-uraian diatas tersebut menjelaskan bahawa upaya LKP Anugrah Pratama dalam meningkatkan kesejahteraaan sisanya adalah dengan melibatkan langsung siswanya dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memperoleh penghasilan.
3.2.3Perubahan Peningkatan Kesejahteraan Siswa LKP Anugrah Pratama Perubahan yang terjadi mengalami peningkatan kesejahteraan siswa yang dijabarkan menurut aspek-aspek kesejahteraan sebagai berikut : a.
Peningkatan penghasilan
b.
Peningkatan mutu kesehatan
c.
Peningkatan daya beli kebutuhan
4.KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis mengemukakan apa yang didapat dari hasil penelitian serta pembahasannya yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya . hal tersebut
telah dianalisi dan diolah dengan menggunakan prosedur penelitian
sebagaimana mestinya. Akhirnya penulis kemukakan beberapa kesimpulan serta saran saran sebagai berikut : 4.1 Kesimpulan umum
19
Factor mendorong dari terbentuknya lembaga pendidikan keterampilan ini adalah untuk mencetak para kader atau peserta pelatihan, terdiri dari mereka yang drop out sekolah atau bagi para penganggur lapangan kerja dan mereka yang telah putus hubungan kerja dilakukan diakibatkan Karena krisis ekonomi, selanjutnya yang menjadi penghambatan adalah mereka setelah mendapat skill dari hasil pendidikan keterampilan masih dianggap perlu disalurkan karena sulitnya mencari kerja. Kesimpulan khusus : 1. LKP “Anugrah Pratama “ merupakan lembaga pendidikan keterampilan sebagai wadah menambah pengetahuan serta keterampilan untuk bekal dalam mencari pekerjaan maupun menciptakan lapangan kerja 2. Selain merupakan lembaga keterampilan LKP “Anugrah Pratama “ juga melaksanakan kegiatan produksi dimana siswa siswanya diperkenankan untuk terlibat dalam membantu kegiatan produksi, administrasi , hingga pemasaran hasil produksinya 3.
Besarnya pengaruh LKP “Anugrah Pratama “ dalam meningkatkan kesejahteraan nya siswanya dijadikan sebagi acuan untuk membentuk lembaga
keterampilan
lainnya
guna
mewujudkan
peningkatan
kesejahteran masyarakat Indonesia. 4.2
Saran
4.2.1
Untuk penyelenggara LKP “ Anugrah Pratama “ 1. Hendaknya lebih ditingkatkan lagi sarana dan prasarana yang ada guna menitik beratkan
pada program pendididkan keterampilan sebagai
kegiatan produksinya. 2. Perkenankan dan berikan penghargaan untuk siswa yang berkreasi inovasi dalam menghasilkan produksinya sendiri dengan membantu kebutuhan sarana dan prasarana nya .
20
3. Upayakan lebih memfokuskan pada peningkatan motivasi siswa terhadap
kelanjutan
setelah
melaksanakan
pendidikan
kepada
membangun usaha sendiri atau wiraswasta dari pada bekerja sebagai karyawan mengingat sempitnya peluang pekerjaan. 4. Penyelenggaraan hendaknya sering melakukan komunikasi dan continue dengan kelulusan pendidikannya guna membantu kelanjutan kelulusan yang baru , baik perolehan kesempatan bekerja maupun pembantu wiraswasta 4.2.2
Untuk siswa LKP “Anugrah Pratama “ 1. Tingkatkan partisifasi serta motivasi dalm mengikuti pendidikan keterampilan
sebagai
bekal
dalam
mencari
kerja
maupun
berwiraswasta 2. Kembangkan pengetahuan yang didapat dari program pendidikan keterampilan
pada
penerapannya
dalam
produksi,administrasi maupun pemasarannya.
21
membantu
kegiatan
DAFTAR PUSTAKA Cahyat,c.Goner,M.Haug,dan GLimberg(2007), Menuju Kesejahteraan pemantauan Kemiskinan di kutai Indonesia.CIFOR,Bogor,Indonesia. Ahmad Suryadi (1989), membuat siswa aktif belajar, Alumni Bandung, Mandar maju Bandung Djuju Sudjana, Drs,M,Ed (1983) Pendidikan Luar sekolah , wawasan sejarah azas, bina cipta bandung Djudju sudjana, drs., M.Ed. (1983), pendidikan luar sekolah , wawasan sejarah perkembangan falsafah & teori pendukung azas , bandung. Engking soewarmn hasan (1997) , garis garis besar perkuliahan PLS dan PS IKIP Bandung. Kartini kartono (1990), pengantar metodologi research sosial , mandar maju Bandung. Masri singaribun (1981) , Poewarsdaminta (1984) , metode penelitian survey PT. Pustaka LP3ES Indonesia Jakarta Poerwadarminta (1984) , kamus bahasa Indonesia , balai pustaka Jakarta Suyatna besar atmaja (1985) , pendidikan orang dewasa , jurusan PLS , FKIP Winarno surachmad (1984) , pengantar penelitian ilmiah , dasar metode tarsito Bandung ………..garis garis besar haluan Negara,tahun 1999-2004 ……….monografi dan keadan penduduk kecamatan sumedang utara 2008 ……….pendidikan masyarakat , edisi V, tahun 2002. ……….undang undang Negara republic indonesia nomor 20,tahun 2003 ………. Undang undang ketenaga kerjan , tahun 2003
22
23