Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
PENGARUH EDUKASI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG TRIAD KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR) DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Donny Nurhamzah1, Ni Ketut Mendri2, Melania Wahyuningsih3 INTISARI Latar Belakang: Triad Kesehatan Reproduksi Remaja yang mencakup seksualitas, HIV/AIDS dan NAPZA merupakan masalah kompleks yang terjadi pada remaja dewasa ini. BKKBN sebagai lembaga non pemerintahan Indonesia sampai menetapkan masalah ini dalam salah satu program kerjanya yang diwujudkan dalam Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa. Banyak penelitian yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia mendapatkan hasil tentang perilaku menyimpang remaja usia 10-20 tahun yang terkait dengan aktivitas seksualitas pra nikah, terinfeksi HIV/AIDS dan terpapar NAPZA hingga menjadi pecandu. Kurangnya informasi pada remaja merupakan salah satu penyebab terjadinya perilaku menyimpang. Edukasi menjadi penting diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap positif dalam menghadapi permasalahan tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap perubahan pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian Quasi Experiment dengan rancangan pre and post test nonequivalent control group. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 juni 2015. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 dengan rentang umur 17-20 tahun dengan jumlah sampel 40 orang dari populasi yang berjumlah 69 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Aksidental Sampling. Hasil: Sebagian besar tingkat pengetahuan pre test responden kelompok perlakuan dalam kategori cukup yaitu 11 (55%) dan post test 18 (90%). Pada kelompok kontrol pre test 10 (50%) dan post test 18 (90%) dengan PValue 0,007 dan 0,004 (α=0,05). Sikap responden kelompok perlakuan pre test 19 dalam kategori positif (95%) dan post test 20 (100%). Pada kelompok kontrol pre test sama dengan post test 18 positif (90%) dengan P-Value 1,000 dan 1,000 (α=0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh edukasi terhadap perubahan pengetahuan mahasiswa dan tidak ada pengaruh edukasi terhadap perubahan sikap mahasiswa tentang Triad KRR di FISE UNRIYO.
Kata Kunci: Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), pengetahuan, sikap. 1
Mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Dosen POLTEKES Kemenkes Yogyakarta 3 Dosen S-1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 2
67
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
THE INFLUENCE OF EDUCATION ON THE EVOLUTION OFSTUDENTS’ KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH IN THE FACULTY OF SOCIAL AND ECONOMICS SCIENCE OF RESPATI UNIVERSITY YOGYAKARTA Donny Nurhamsyah1, Ni Ketut Mendri2, Melania Wahyuningsih3 ABSTRACT Background: Adolescent reproductive health, which covers sexuality, HIV/AIDS and drugs, is a complex problem that happens in adolescents nowadays. BKKBN, an Indonesian non-government organization, declares it as one of its programs, as seen in PIKM (Center of Student Information and Counseling). Researches in Indonesia showed that adolescents aged 10-20 experienced pre-marital sex, were infected by HIV/AIDS, and were exposed to drugs. Objective: To understand the influence of education on the evolution of students’ knowledge and attitude of adolescent reproductive health in FISE UNRIYO. Research Method: This was a Quasi Experiement study with pre- and post-test nonequivalent control group design. The experiment was conducted on 16 June 2015. This study involved students batch 2014 who were in 17-20 age range. The total population was 69 students; meanwhile the sample was 40 students. This study employed accidental sampling as the sampling method. Finding: Most students in treatment group got 55% or sufficient category in the pre-test and 90% or high category in post-test. From the Marginal Homogeneity analysis of treatment group’s pre- and post-tests on level of knowledge, it was found that P-Value 0.007 (α=0.05). In the control group, the pre-test was 50% or in sufficient category and the post-test was 90% or sufficient category. From the Marginal Homogeneity analysis of control group’s pre- and post-tests on level of knowledge, it was found that P-Value 0.004 (α=0.05). The treatment group’s attitude in the pre-test was 95% or in positive category and the post-test was 100% or in positive category with McNemar’s analysis of P-Value1,000 (α=0.05). In the control group, the pre- and post- tests were the same (90%, in positive category) with McNemar’s analysis ofP-Value1.000 (α=0.05). Conclusion: There was an influence of education on the evolution of students’ knowledge and there was no influence of education on the students’ change of attitude of adolescent reproductive health in FISE UNRIYO.
Keywords: Adolescent reproductive health,knowledge, attitude 1
Undergraduate student of Nursing Science, Faculty of Health Science of Respati University Yogyakarta Lecturer atHealth Polytechnics, Ministry of Health Yogyakarta 3 Lecturer at Nursing Science, Faculty of Health Science of Respati University, Yogyakarta dan sosial. Ericson membagi tahapan yang dilalui PENDAHULUAN 2
oleh meaja menjadi 3 tahapan, yaitu : masa
Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat
lah
pesat.
Sensus
penduduk
remaja
yang
jumlah
penduduk
(10-14
tahun),
masa
remaja
menengah (15-16 tahun), dan masa remaja akhir
dilakukan pada tahun 2010 mendapatkan hasil perhitungan
awal
(17-20 tahun)2.
Indonesia
Remaja memiliki masalah yang sangat
mencapai 237 juta lebih. Sekitar 40,7 juta lebih
kompleks seiring dengan masa transisi yang
penduduk Indonesia adalah remaja usia 15-24
dialaminya. Masalah yang paling menonjol pada
tahun1.
remaja Masa remaja atau yang sering disebut
adalah
seksualitas
(kehamilan
tidak
diinginkan, seks pranikah, dan aborsi), terinfeksi
dengan masa adolesens merupakan masa transisi
penyakit menular seksual seperti HIV dan AIDS,
dari kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai
serta
dengan perkembangan fisik, mental, emosional
68
penyalahgunaan
NAPZA3.
Penelitian-
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai
dunia mulai tahun 1993 sampai 2000 meningkat
lembaga menunjukan hasil yang mengejutkan.
dari yang hanya 12 juta orang saja menjadi 20
SDKI
juta orang. Sementara itu, prevalensi AIDS mulai
(Survei
Demografi
dan
Kesehatan
Indonesia) pada tahun 2012 mengemukakan lebih
tahun
dari 19 ribu responden yang berada pada usia 15-
peningkatan dari 900.000 orang menjadi 2 juta
24 tahun yang belum menikah menyetujui
orang. Kejadian HIV pada anak muncul pada
4
1993
sampai 2000
juga
mengalami
tahun 2001 dengan jumlah 800.000 orang dan
hubungan seksual pranikah . Remaja di Indonesia saat ini memiliki
580.000 mengalami kematian. Diperkirakan dari
cara berpacaran diluar batas kewajaran dan
jumlah total insiden yang terjadi pada anak,
melanggar norma-norma baik agama, adat istiadat
65.000 diantaranya terjadi di Asia Selatan dan
dan hukum. Cara remaja berpacaran saat ini yaitu
Asia tenggara5.
berpegangan
tangan,
laki-laki
69%
dan
Indonesia merupakan salah satu negara
perempuan 68%; berciuman, laki-laki 41,2% dan
yang berada di bagian Asia tenggara. Kejadian
perempuan 29,3%; dan Meraba/merangsang, laki-
HIV di Indonesia pertama kali ditemukan di Bali
laki 26,5% dan peremuan 9,1%4.
pada April 1987 yang menginfeksi pada orang
PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana
berkebangsaan Belanda. Namun sebelum kejadian
Indonesia) pada tahun 2006 mengungkapkan
tersebut ditemukan di Indonesia, kasus AIDS
bahwa remaja pertama kali melakukan hubungan
yang pertama kali ditemukan di Amerika Serikat
seksual pra nikah pada rentang usia 13-18 tahun.
pada tahun 1981. Lebih memprihatinkan bahwa
Lebih mengejutkan lagi bahwa sekitar 60%
kejadian atau insiden HIV dan AIDS di Indonesia
hubungan
tanpa
cenderung bertambah setiap tahunnya. Kejadian
menggunakan alat kontrasepsi dan sekitar 85%
HIV dan AIDS dari tahun 1999 yang hanya 818
remaja melakukan hubungan seksual di rumah
orang menjadi 2638 orang pada tahun 2005.
seksual
tersebut
dilakukan
3
sendiri .
Kejadian tersebut terjadi di beberapa provinsi di Komnas
Anak
Indonesia mulai dari yang terbesar berada di DKI
mengungkapkan dari penelitian yang dilakukan di
Jakarta, diikuti oleh Jawa Timur, Papua, Jawa
33 provinsi di Indonesia pada Januari sampai
Barat dan Bali5.
dengan
Juni
2008
Perlindungan
didapatkan
hasil
yang
Menurut KEMENKES RI (2012) pada
mengejutkan bahwa 97% remaja SMP dan SMA
tahun 2009 ditemukan kasus HIV sebanyak 9.793
pernah menonton film porno; 93,7% remaja SMP
kasus dan AIDS 3.863 kasus, tahun 2010 kasus
dan SMA pernah berciuman, genital stimulation;
HIV sebanyak 21.591 kasus dan AIDS 5.744 kasus,
62,7 % remaja SMP tidak perawan; 21,2 %
tahun 2011 kasus HIV sebanyak 21.031 kasus
3
remaja mengaku pernah aborsi .
dan AIDS 4.162 kasus. Menteri Kesehatan
HIV dan AIDS juga menjadi resiko yang mengganggu
pertumbuhan
remaja
saat
Indonesia melakukan estimasi jumlah ODHA
ini.
(Orang Dengan HIV AIDS) pada tahun 2012
UNAIDS (Joint United Nations Programme on
sebesar 591.823 orang yang tersebar diseluruh
HIV and AIDS) memperkirakan penderita HIV di
provinsi di Indonesia. Sementara itu, sampai
69
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
bulan Juni 2014 dilaporkan bahwa pengidap HIV
dalam edukasi yang disukai dan dipahami oleh
sebanyak 143.078 orang dan penderita AIDS
remaja adalah melalui penyuluhan-penyuluhan
sebanyak 54.018 orang. Sebanyak 4.080 insiden
sehingga mampu merubah pengetahuan dan sikap
HIV dan AIDS terjadi di Daerah Istimewa
remaja tentang dampak dari Triad KRR tersebut.
Yogyakata6.
Berdasarkan
studi
pendahuluan
yang
NAPZA juga merupakan masalah yang
dilakukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
sering menjerat remaja saat ini. Menurut Badan
Universitas Respati Yogyakarta didapatkan hasil
Narkotika Nasional pada tahun 2014 angka
bahwa
prevalensi pengguna narkoba dipilah menjadi 3
sebanyak 69 orang menurut data yang diambil di
kategori menurut jenis penyalahgunaan narkoba
bagian BAAK. Saat dilakukan observasi kepada
yaitu coba pakai, teratur pakai dan pecandu.
mahasiswa-mahasiswi
Perhitungan yang telah dilakukan dengan cara
kebiasaan mahasiswa laki-laki mengkonsumsi
mengkalkulasikan
penyalahgunaan,
rokok di dalam lingkungan kampus. Pada saat studi
diperkirakan 3,1 juta sampai 3,6 juta orang atau
pendahuluan dilaksanakan, peneliti mewawancarai
sekitar
8 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
jumlah
1,99% dari total seluruh penduduk
Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di tahun
jumlah
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi. Delapan orang
7
2008 .
angkatan
ini
2014
terlihat
mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi memiliki pengetahuan Melihat
permasalahan
dialami
dan sikap yang kurang baik terhadap Triad KRR
remaja, pemerintah khususnya BKKBN (Badan
ditandai dengan tidak mampu menyampaikan
Koordinasi
Nasional)
pengertian dari ketiga hal dalam kesehatan
membuat program yang salah satu diantaranya
reproduksi remaja dan 3 orang diantaranya
adalah terhindarnya remaja dari permasalahan
mengatakan pernah mencoba rokok dan minum-
TRIAD KRR ( Seksualitas, HIV dan AIDS,
minuman keras serta 1 orang lainnya lebih
Keluarga
yang
Berencana
3
NAPZA) .Triad dalam kamus Inggris-Indonesia
menutupi dirinya.
memiliki arti tritunggal dan tiga serangkai,
METODE PENELITIAN
sedangkan kepanjangan dari KRR itu sendiri
Penelitian
8
adalah kesehatan reproduksi remaja .
Experiment
Melihat data-data dari berbagai hasil penelitian
pada
remaja
tentang
ini
merupakan (Eksperimen
penelitian Semu)
Quasi dengan
rancangan penelitian pre test and post test
kejadian
nonequivalent
control
group9.Penelitian
ini
HIV/AIDS, Seks bebas dan NAPZA maka
dilaksanakan di
edukasi menjadi hal yang penting dilakukan
Ekonomi
kepada remaja agar remaja tidak terjebak dalam
Yogyakarta,
permasalahan
edukasi
Yogyakarta yang dilaksanakan pada hari selasa,
dibutuhkan agar remaja bisa menyelesakan tugas
tanggal 16 Juni 2015. Populasi dalam penelitian
perkembangannya menjadi seorang remaja tanpa
ini adalah mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu
adanya gangguan yang diakibatkan permasalahan
Sosial dan Ekonomi angkatan 2014 Universitas
remaja tersebut. Salah satu cara penyampaian
Respati Yogyakarta yang berjumlah 69 orang.
tersebut.
Selain
itu,
70
Fakultas
Kampus
1
Sleman,
Ilmu
Sosial dan
Universitas Daerah
Respati Istimewa
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswamahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi angkatan 2014 Universitas Respati Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi.Pemilihan sampel yang digunakan peneliti untuk penelitian ini adalah Insidental/Aksidental Sampling10.
A. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. a.
Hasil Analisis Univariat 1) Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada 40 responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi angkatan 2014 yaitu mahasiswa berada disemester diamati
2. melalui
Karakteristik
yang
kuesioner
pada
responden adalah jenis kelamin, umur, tingkat pengetahuan pre dan post, serta sikap
pre
dan
post
pada
kedua
kelompok penelitian yang terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan karakteristik yang diamati melalui wawancara sebelum intervensi dilakukan adalah asal daerah masingmasing tersebut
responden. dapat
dilihat
Karakteristik pada
tabel
ISSN : 2088 - 8872
Perempuan Total 2 Umur
20
100
. 18 19
1 10
5 50
20 Total Kelompok Kontrol 1 Jenis . Kelamin Laki-Laki Perempuan Total
9 20
45 100
9 11
45 55
20
100
2 Umur . 18 19
4 11
20 55
20 5 Total 20 Sumber: Data Primer 2015
25 100
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui jumlah karakteristik jenis kelamin pada kelompok perlakuan mayoritas adalah perempuan, responden
dengan (90%).
jumlah Diketahui
18 pula
jumlah karakteristik umur responden pada kelompok perlakuan sebagian besar adalah berusia 19 tahun, dengan jumlah 10 responden (50%). Diketahui jumlah karakteristik jenis kelamin
pada
kelompok
sebagian
besar
adalah
kontrol
perempuan,
dengan jumlah 11 responden (55%).
berikut.
Diketahui pula jumlah karakteristik Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Kelompok Perlakuan dan Kontrol Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO, Yogyakarta Tahun 2015
Kelompok Perlakuan
umur
responden
pada
kelompok
kontrol sebagian besar adalah berusia 19 tahun, dengan jumlah 11 responden (55%). Hasil
wawancara
sebelum
perlakuan dilakukan yaitu diketahuinya
N Karakteristik
Frekue
Presentas
o 1 Jenis . Kelamin Laki-Laki
nsi (n)
e (%)
2 18
10 90
asal daerah masing-masing responden pada kedua kelompok yang mayoritas berasal
dari
luar
daerah
seperti
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
71
ISSN : 2088 - 8872
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Timor Leste.
dilakukan
2) Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol Tingkat pengetahuan mahasiswa
perlakuan
dilakukan perlakuan hasilnya cenderung tidak berubah menjadi baik yaitu mayoritas berada dikategori cukup dengan jumlah 18 responden (90%). 3)
dikategorikan
sebelum
jumlah 10 responden (50%). Sementara setelah
Remaja di Fakultas Ilmu Sosial dan UNRIYO
pengukuran
sebagian besar berada dikategori cukup, dengan
tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi
Ekonomi
Tabel 4.2
Berbeda dengan kelompok kontrol, saat
Sikap
Mahasiswa
tentang
TRIAD
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
menjadi 3, yaitu tingkat pengetahuan
Sebelum
Baik, Cukup dan Kurang yang dapat
Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan
dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Kontrol
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang TRIAD KRR Sebelum dan Sesudah Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO, Yogyakarta Tahun 2015
Kelompok Perlakuan Pre Katego Frekue Present ri nsi (n) ase (%) Baik 9 45 Cukup 11 55 Kurang 0 0,00
Frekue nsi (n) 18 2 0
Post Present ase (%) 90 10 0,00
100
20
45 50 5
0 18 2
0,00 90 10
Total
100
20
100
pengetahuan
mahasiswa
tentang
mahasiswa
TRIAD
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) sebelum diberikan edukasi pada kelompok perlakuan sebagian besar berada dikategori cukup, dengan
tentang
Diberikan
TRIAD
Sosial dan Ekonomi UNRIYO dikategorikan menjadi 2, yaitu positif dan negatif yang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Distribusi Frekuensi Sikap Mahasiswa tentang TRIAD KRR Sebelum dan Sesudah Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO, Yogyakarta Tahun 2015
Kelompok Perlakuan
100
Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui tingkat
Sesudah
Kesehatan Reproduksi Remaja di Fakultas Ilmu
Tabel 4.3
Total 20 Kelompok Kontrol Baik 9 Cukup 10 Kurang 1 20
Sikap
dan
Pre
Post
Fre kue nsi
Presenta se (%)
Frekue nsi (n)
Presenta se (%)
Positif Negatif
19 (n) 1
95 5
20 0
100 0,00
Total
20
100
20
100
Kategori
Kelompok Kontrol Positi f Negat
18
90
18
90
if Total
2 20
10 100
2 20
10 100
Sumber: Data Primer 2015
jumlah 11 responden (55%). Sementara setelah diberikan edukasi didapatkan hasil mayoritas berada dikategori baik, dengan jumlah 18 responden (90%).
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui sikap mahasiswa
tentang
TRIAD
Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR) sebelum diberikan
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
72
ISSN : 2088 - 8872
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
edukasi pada kelompok perlakuan mayoritas
sebesar 0,007 dimana nilai P-Value tersebut lebih
berada dikategori positif, dengan jumlah 19
kecil dari nilai α = 0,05 yang berarti ada
responden (95%). Sementara setelah diberikan
perbedaan
edukasi didapatkan hasil seluruh responden
pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi.
berada dikategori positif, dengan jumlah 20
yang
signifikan
Sedangkan pada
responden (100%).
antara
tingkat
kelompok
kontrol
nilai Z= - 2,887 dengan nilai P-Value sebesar
Berbeda dengan kelompok kontrol, hasil
0,004 dimana nilai P-Value tersebut juga lebih
pengukuran sebelum dan sesudah didapatkan
kecil dari nilai α = 0,05 yang berarti bahwa juga
hasil mayoritas responden berada pada kategori
ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
positif, dengan jumlah 18 responden (90%).
pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol.
b. Analisis Bivariat 1) Perbedaan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
2) Perbedaan Sikap Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Pengaruh edukasi terhadap perubahan tingkat
Pengaruh edukasi terhadap perubahan
pengetahuan sebelum dan sesudah
sikap sebelum dan sesudah diberikan edukasi
diberikan edukasi serta dibandingkan dengan
serta dibandingkan dengan kelompok kontrol
kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
berikut.
Tabel 4.5 Pengaruh Edukasi terhadap Perubahan Sikap Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO Kelompok Perlakuan Hasil P-Value Pengamatan Sig (2-Tailed) Sikap Pre dan Post Test 1,000 Kelompok Kontrol Sikap 1,000 Pre dan Post Kontrol
Tabel 4.4 Pengaruh Edukasi terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO Kelompok Perlakuan Hasil Pengamatan
P-Value Sig (2-Tailed)
Pengetahuan Pre dan Post Test Kelompok Kontrol Pengetahuan Pre dan Post Kontrol Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan
hasil
0,007
Sumber: Data Primer 2015 0,004 uji
Berdasarkan menggunakan
statistik
hasil
McNemar
uji pada
statistik kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol untuk melihat
menggunakan uji Marginal Homogeneity Test
sikap responden sebelum dan sesudah perlakuan
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
maupun sebelum dan sesudah pengontrolan
untuk melihat tingkat pengetahuan responden
didapatkan hasil, pada kelompok perlakuan nilai
sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua
P-Value sebesar 1,000 sedangkan pada kelompok
kelompoknya didapatkan hasil, pada kelompok
kontrol nilai P-Value sama dengan kelompok
perlakuan nilai Z= - 2,714 dengan nilai P-Value
73
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
perlakuan yaitu sebesar 1,000 dimana nilai P-
hasil siswa yang memiliki kategori baik adalah 0
Value tersebut lebih besar dari nilai α = 0,05 yang
atau 100%, cukup adalah 9 orang atau 7,83%,
berarti tidak terdapat perbedaan perbedaan antara
kurang baik adalah 17 orang atau 14,79% dan
sikap
tidak baik adalah 61 orang atau 53,07% dari 87
sebelum
dan
sesudah
edukasi
pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
siswa yang dijadikan responden. Dapat diambil kesimpulan pada kelompok
2. Pembahasan a. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
perlakuan sebelum edukasi diberikan bahwa penyebab
bahwa
responden
sebelum
kelompok
perlakuan
tingkat
diberikan sebagian
besar
refrensi yang memperkuat hasil penelit ian ini, dapat
pada
sangat
yang
mengatakan
luas
luas
pula
Mahasiswa di FIK-UMS”
diberikan edukasi. Berbeda dengan hasil distribusi frekuensi pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa kelompok
yang menyatakan
perlakuan setelah diberikan edukasi, mayoritas
bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa sebelum
tingkat
diberikan pendidikan kesehatan mayoritas berada cukup
yaitu
sebanyak
pengetahuan responden
Perubahan ini dapat terjadi karena ada faktor yang mempengaruhinya,
63,3%.
Kesehatan
judul
menurut
Nursalam
atau edukasi yang diberikan dapat mempengaruhi
“Efektivitas
Reproduksi
yaitu
(2003) yang dikutip dalam11 bahwa pendidikan
Diperkuat lagi oleh penelitian yang dengan
berada pada
kategori baik sebanyak 18 responden (90%).
19
mahasiswa dari 30 mahasiswa atau sebesar
Penyuluhan
responden
mendapatkan hasil yang baik pula, meskipun belum
Reproduksi Terhadap Pengetahuan dan Sikap
oleh13
pengetahuan
menggunakan kuesioner pada penelitian ini akan
dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dilakukan
pendidikan.
sudah luas, maka saat dilakukan pengukuran
pula
Hasil ini diperkuat oleh penelitian12
kategori
tingkat
pengalaman responden tentang TRIAD KRR
pengetahuannya11.
pada
faktor
terhadap TRIAD KRR. Apabila pendidikan dan
Semakin tinggi pendidikan dan pengalaman semakin
mempengaruhi
semakin
pendidikan formal dan pendidikan non formal.
maka
bahwa
responden tentang TRIAD KRR, maka akan
bahwa
pengetahuan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
seseorang
kesimpulan
Semakin tinggi pendidikan dan pengalaman
Hal ini sesuai dengan teori menurut Wawan dan (2011)
diambil
pendidikan formal dan pendidikan non formal
berada
dikategori cukup sebanyak 11 responden (55%).
Dewi
tingkat
banyak faktor yang mempengaruhi. Menurut 3
pengetahuan edukasi
memiliki
pengetahuan dalam kategori cukup dikarenakan
Hasil distribusi frekuensi pada tabel 4.2 menunjukkan
responden
pengetahuan
Remaja
seseorang Faktor
termasuk umur
juga
juga
terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa SMAN 6
perilakunya.
dapat
Kecamatan Pontianak Timur” yang membagi
mempengaruhi tingkat pengetahuan responden dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat
tingkat pengetahuan menjadi 4 kategori yaitu
Huclok bahwa semakin cukup umur seseorang
baik, cukup, kurang baik dan tidak baik dengan
74
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
maka tingkat kematangan dan kekuatan akan
tersebut,
menyebabkan seseorang lebih matang dalam
penyebab masih terdapatnya tingkat pengetahuan
berfikir dan bekerja. Faktor sosial budaya juga
yang kurang pada responden kelompok perlakuan
bisa
pengetahuan
setelah diberikan edukasi karena ketertarikan
responden dalam penelitian ini. Responden dalam
responden untuk memperhatikan materi yang
penelitian ini berasal dari daerah yang berbeda
diberikan pleh peneliti masih kurang. Selain itu, hal
dengan sosial budaya yang berbeda, bahwa sistem
tersebut
sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
responden, yang sesuai pada teori yang terdapat
mempengaruhi
pada bab 2 yang menyebutkan bahwa masing-
mempengaruhi
dari
tingkat
sikap
dalam
menerima
informasi.
masing
Pengetahuan
adalah
merupakan
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
juga dipengaruhi oleh panca indera
panca
indera
memiliki
presentase
penyerapan informasi yang berbeda, begitu juga
hasil
“tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan
pada
penginderaan terhadap
penyerapan informasi tentang TRIAD
suatu objek tertentu.
reponden
penelitian
ini,
kemampuan KRR
Proses pengindraan tersebut tentunya melalui
menjadi berbeda karena perbedan kemampuan
panca indra yang ada pada manusia. Panca indra
panca
pada manusia tediri dari penglihatan, penciuman,
informasi melalui diskusi.
pendengaran, serta merasakan sesuatu melalui perabaan.
Proses
menghasilkan
pengindraan
sebuah
responden
untuk
menyerap
Tidak berbeda dengan responden yang
sehingga
pengetahuan
indera
menjadi
kelompok
kontrol,
saat
dilakukan
sangat
pengukuran sebelum perlakuan pada kelompok
dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi
kontrol, sebagian besar responden berada pada
terhadap obyek. Pengetahuan manusia sebagian
kategori pengetahuan yang cukup sebanyak 10
14
besar diperoleh melalui mata dan telinga .
responden (50%), 9 responden (45%) berada
Sementara itu, sebanyak dua responden
dalam kategori baik dan 1 responden (5%) berada
(10%) pada penelitian ini masih memiliki tingkat
dalam kategori kurang.
pengetahuan dalam kategori cukup, hal ini
Dapat
14
diambil
kesimpulan
bahwa,
diperkuat oleh pendapat yang menyatakan bahwa
terdapatnya
interest / ketertarikan sangat penting dalam
pengetahuan kurang dan 10 responden dalam
sebuah edukasi. Hal ini juga diperkuat oleh
kategori cukup dikarenakan faktor pendidikan dan
pendapat
15
1
responden
dalam
kategori
yang menyatakan bahwa panca indera
pengalaman responden kelompok kontrol juga
sangat berpengaruh dalam proses penyerapan
berbeda-beda, sehingga kemampuan responden
materi dan setiap orang memiliki kemampuan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
yang terbatas untuk menyerap informasi.
TRIAD KRR pada penelitian ini masih kurang
Dapat diambil kesimpulan pada kelompok perlakuan
setelah
terdapat
dua
diberikan
responden
edukasi yang
dikarenakan kelompok 11 responden ini belum
masih
terpapar banyak dengan informasi TRIAD KRR.
memiliki
Selain
pengetahuan cukup dikarenakan banyak faktor
itu
faktor
konsentrasi saat
mengisi
kuesioner juga dapat mempengaruhi hasil tingkat
pula yang mempengaruhinya. Menurut refrensi
75
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
pengetahuan sebelum dilakukan peralakuan pada
responden memiliki sikap yang baik sebelum
kelompok kontrol ini.
dilakukan perlakuan.
Setelah dilakukan pengukuran setelah
Hanya terdapat satu responden (5%) yang
dilakukan perlakuan pada kelompok kontrol
memiliki kategori sikap negatif. Hal ini dapat
didapatkan hasil masih terdapat 2 responden
disebabkan karena beberapa faktor, seperti yang
dalam kategori tingkat pengetahuan yang kurang
dijelaskan
dan 18 responden berada pada kategori cukup.
mempengaruhi sikap adalah pengalaman pribadi,
oleh11
faktor
yang
dapat
Dapat diambil kesimpulan bahwa, hal
pengaruh orang lain yang dianggap penting,
ini dipengaruhi oleh ketertarikan responden untuk
pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga
membaca leaflet yang diberikan. Meskipun leaflet
pendidikan dan lembaga agama serta faktor
telah diberikan kepada kelompok kontrol saat
emosional.
kelompok perlakuan diberikan edukasi masih
Hal
tersebut
17
didukung
pula
oleh
dengan judul “Efektivitas Pendidikan
terdapat kategori pengetahuan yang kurang dan
penelitian
cukup. Hal ini disebabkan kerana perbedaan
Kesehatan
kemampuan penyerapan melalui panca indera
Perubahan Pengetahuan dan Sikap tentang Rokok
pada kelompok kontrol. Dengan membaca hanya
dan Bahayanya di SDN 01 Panjang Selatan,
15
Menggunakan
Booklet
untuk
dapat meningkatkan pengetahuan 10% menurut ,
Panjang, Bandar Lampung” dengan hasil seluruh
hal ini lah yang terjadi pada kelompok kontrol.
responden sebelum
Hal ini telah membuktikan bahwa
mendapatkan dan
sesudah
skor
sikap
diberikan
36-48
pendidikan
responden pada penelitian ini yaitu kelompok
kesehatan pada kelompok perlakuan yang berarti
perlakuan
sikap
dan
kelompok
kontrol
rata-rata
responden dalam penelitian Pakpahan
semua responden memiliki kategori sikap baik.
memiliki karakteristik yang sama.
Dapat
b. Sikap Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
terdapatnya
diambil satu
kesimpulan
responden
yang
bahwa memiliki
kategori sikap negatif pada kelompok perlakuan sebelum diberikan edukasi dikarenakan banyak
Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi predisposisi untuk
faktor yang mempengaruhinya sesuai teori diatas.
menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau
Pengalaman pribadi satu responden ini masih
secara sederhana sikap adalah respon terhadap
kurang, sehingga tingkat pengetahuan dan sikap
stimuli yang telah terkondisikan16.
responden ini belum menjadi luas. Selain faktor-
atau kesiapan antisipasif,
Hasil distribusi frekuensi pada tabel 4.3
faktor tersebut, ketertarikan responden untuk
menunjukkan bahwa sikap responden sebelum
mengikuti penelitian ini masih kurang dan
diberikan edukasi pada kelompok perlakuan
konsentrasi responden ini tidak terpusat pada
dengan jumlah 19 responden berada pada kategori
kuesioner yang diberikan tentang TRIAD KRR.
positif (95%). Jumlah tersebut termasuk dalam kategori
baik,
dikarenakan
hampir
Sedangkan, setelah diberikan edukasi pada
semua
kelompok perlakuan sudah tidak didapatkan hasil
76
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
kategori sikap yang negatif, semua responden
disebabkan karena ketertarikan responden untuk
berada pada kategori positif.
membaca leflet yang diberikan peneliti masih kurang,
Dapat diambil kesimpulan bahwa, dalam
sehingga
responden
hanya
mengisi
proses edukasi, ketertarikan satu responden yang
kuesioner dengan jawabab yang hampir sama
memiliki
dengan kuesioner yang diberikan sebelum leaflet
kategori
sikap
negatif
sebelum
diberikan.
dilakukan edukasi berubah, dalam proses edukasi semua responden terlihat fokus dan terpusat pada
Dapat diambil kesimpulan dan sesuai
edukasi yang diberikan oleh peneliti. Hal ini dapat
dengan pendapat 17yang menyatakan bahwa media
juga disimpulkan bahwa dengan cara yang
booklet sama seperti ceramah sehingga media ini
menarik saat melakukan edukasi, dapat merubah
lebih
ketertarikan
pengetahuan karena sifatnya lebih monoton.
responden
untuk
mendengarkan
baik
digunakan
untuk
meningkatkan
menurut
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh
kerucut Edgar Dale media sangat mempengaruhi
teori yang terdapat pada kerucut Edgar Dale
informasi yang
diberikan sehingga
untuk terjadinya perubahan tersebut.
1 2
Tidak jauh berbeda dengan responden
3 4
yang menjadi kelompok kontrol, dari hasil
5 6
distribusi frekuensi pada tabel 4.3 menunjukkan
7
bahwa sikap responden sebelum intervensi pada
8
kelompok kontrol didapatkan hasil sebanyak 18
10
9
berikut
responden bersifak positif (90%) dan 2 responden memiliki sikap dengan kategori negatif (10%).
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Hal ini telah membuktikan bahwa responden pada penelitian ini yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol memiliki karakteristik yang sama serta memiliki faktor yang sama yang dapat mempengaruhi sikapnya saat sebelum diberikan perlakuan. Dapat diambil kesimpulan yang sama
11
ini Kata-kata Tulisan Rekaman, Radio Film Televisi Pameran Kunjungan Lapangan Demonstrasi Sandiwara Benda Tiruan Benda Asli
dengan kelompok perlakuan sebelum diberikan
Menurut Edgar Dale semakin menuju
edukasi bahwa ketertarikan responden untuk
kebagian kerucut yang paling bawah atau pada
mengikuti penelitian ini masih kurang dan
angka 11, maka semakin efektif alat peraga yang
konsentrasi responden ini tidak terpusat pada
digunakan dalam proses belajar mengajar 18. Selain
kuesioner yang diberikan tentang TRIAD KRR.
menurut 15
itu,
yang
Sedangkan setelah dilakukan perlakuan
digunakan
dengan pemberian leaflet hasil kategori sikap
kesehatan
pada kelompok kontrol masih sama dengan
merubah sikap. Sikap dapat dirubah apabila
sebelum
menggunakan kombinasi dari berbagai metode
diberikan
leaflet.
Hal
ini
dapat
77
dalam
metode
juga
pendidikan/penyuluhan
mempengaruhi
kemampuan
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
yaitu diskusi kelompok, tanya jawab, role paLy, film/video,
Perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa
tape recorder dan juga dengan
sebelum dan sesudah edukasi pada kelompok
menggunakan simulasi.
perlakuan serta sebelum dan seduah dilakukan
c. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
pengontrolan pada kelompok kontrol dapat dilihat
Pada penelitian
ini,
terjadi
dari hasil uji statistik menggunakan uji Marginal Homogeneity Test. Berdasarkan analisis bivariat pada kelompok perlakuan didapatkan nilai P-
pengaruh
Value sebesar 0,007 yang berarti ada perbedaan
tingkat pengetahuan pada kedua kelompoknya,
yang
yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok
sebelum dan sesudah edukasi. Begitu juga pada
kontrol juga mengalami peningkatan pengetahuan
kelompok kontrol, nilai P-Value sebesar 0,004
namun masih tetap berada pada kategori cukup
yang berarti ada perbedaan yang signifikan pula
dengan jumlah 18 responden (90%). Hal ini
pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah
disebabkan karena responden pada kelompok
dilakukan pengontrolan.
kontrol mau membaca leaflet yang diberikan
dengan penjelasan peneliti di atas.
meskipun kategori
kategori yang
informasi
positif.
dengan
meningkatkan
hasilnya
tidak
Tingkat
membaca
pengetahuan
terdapat
pada
mampu
Pendidikan
kelompok
yang kelompok
tingkat
pengetahuan
Hal tersebut
sesuai
dengan
Kesehatan
judul
“Pengaruh
Reproduksi
Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa di FIK-UMS”
Teori lain juga menjelaskan mengapa pengetahuan
oleh12
dilakukan
kontrol sebesar 10%.
tingkat
antara
Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang
penyerapan
hanya
signifikan
menyatakan
bahwa
ada
perbedaan
pengetahuan pretest dan posttest pada responden
kontrol bisa
kelompok perlakuan dan juga kelompok kontrol
berubah, yaitu sesuai dengan teori yang dikutip
dengan P-Value sebesar 0,000 dengan α = 0,05
19
dari , yang menyatakan bahwa cara memperoleh
yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan
pengetahuan
tentang
dapat
mempengaruhi
tingkat
pengetahuan seseorang. Teori ini menjelaskan
15
dalam
“Trial and Eror”. Cara coba-coba ini dilakukan
kemungkinan,
apabila
berbagai kemungkinan
remaja
pada
Didukung juga oleh teori yang terdapat
melalui cara coba-coba atau yang dikenal dengan
menggunakan
reproduksi
mahasiswa FIK-UMS.
bahwa manusia dapat memperoleh pengetahuan
dengan
kesehatan
bahwa metode yang digunakan dalam
pendidikan/penyuluhan
macam
mempengaruhi
tersebut
kesehatan
kemampuan
merubah
juga tingkat
pengetahuan. Tingkat pengetahuan dapat dirubah
tidak berhasil, maka dicoba kemungkinan yang
dengan kombinasi berbagai macam metode yaitu
lain. Responden pada penelitian ini kemungkinan
metode
belajar dari kuesioner yang pertama sehingga
curahan pendapat, seminar serta diskusi panel.
kuesioner yang kedua bisa mendapatkan hasil
Selain itu, kemampuan penyerapan materi pada
yang berbeda dengan pengukuran menggunakan
seseorang dipengaruhi oleh panca inderanya. Oleh
kuesioner yang pertama.
78
ceramah,
presentasi,
wisata
karya,
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
karena itu, seseorang dapat mempelajari sesuatu
yang berarti tidak ada perbedaan sikap sebelum
apabila menggunakan lebih dari satu panca indera
dan sesudah diberikan edukasi maupun perlakuan
seperti penjelasan berikut:
pada kedua kelompoknya.
(1) 10 % dari yang kita baca
Hal ini disebabkan karena faktor-faktor
(2) 20 % dari yang kita dengar
yang mempengaruhi proses evaluasi. Menurut 11,
(3) 30 % dari yang kita lihat
ada 5 faktor yang mempengaruhi proses evaluasi
(4) 50 % dari yang kita lihat dan dengar
yaitu: Faktor genetik dan fisiologik maksudnya
(5) 80 % dari yang kita ucapkan
adalah sikap dibawa sejak lahir yang membawa
(6) 90 % dari yang kita ucapkan dan lakukan
arah perkembangan sikapnya, namun individu
Dapat diambil kesimpulan dari kelompok
juga harus mempelajarinya. Dilain pihak, faktor
perlakuan dan kelompok kontrol mengapa terjadi
fisiologik memainkan peranan penting dalam
pengaruh antara sebelum dan sesudah, sesuai
pembentukan
15
sikap
melalui
kondisi-kondisi
dengan teori dari diatas yang menyatakan panca
fisiologik
indera sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan.
gangguan
Pada
mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat
kelompok
pengaruh
perlakuan
karena
jelan
kelompok
memiliki perlakuan
misalnya
usia,
kesehatan
mempengaruhi
atau
mengalami
sehingga
sikapnya.
Faktor
harus
pengalaman
mendapatkan informasi tentang TRIAD KRR
personal juga mempengaruhi hasil evaluasi sikap
melalui
yang
maksudnya adalah pengalaman personal yang
dengan tindakan dan pendengaran
langsung dialami oleh individu akan langsung
dapat menaikkan tingkat pengetahuan 90 %.
memberikan pengaruh yang lebih kuat daripada
Sedangkan
pengalaman
menurut
pendengaran 15
pada
mendapatkan
dan
kelompok
tindakan
kontrol
materi dari leaflet
hannya
yang
tidak
langsung.
Faktor
atau hasil
pengaruh orang tua, maksudnya adalah orang tua
membaca yang menrut15 dengan menbaca hanya
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
bisa meningkatkan pengetahuan sebesar 10%.
kehidupan anak-anaknya. Sikap orang tua akan
d. Perbedaan
dijadikan role model bagi anak-anaknya. Faktor
Sikap
Mahasiswa
tentang
TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja
teman
(KRR) Sebelum dan Sesudah Diberikan
maksudnya adalah ada kecenderungan bahwa
Edukasi pada Kelompok Perlakuan dan
seorang individu berusaha untuk sama dengan
Kontrol
teman sekelompoknya. Faktor yang terakhir yang
sebaya
juga
memiliki
pengaruh,
Pada penelitian ini, tidak terjadi perubahan
juga mempengaruhi adalah faktor media massa
sikap responden sebelum dan sesudah perlakuan
yang hadir ditengah-tengah masyarakat. Media
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
massa dapat membangun sikap masyarakat dari
Hasilnya terlihat pada saat dilakukan pengujian
apa yang disajikan.
hipotesis
menggunakan
uji
McNemar.
Hal
tersebut
didukung
pula
oleh
Berdasarkan analisis bivariat pada kelompok
penelitian
perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan hasil
Kesehatan
P-Value yang sama yaitu P-Value sebesar 1,000
Perubahan Pengetahuan dan Sikap tentang Rokok
17
79
dengan judul “Efektivitas Pendidikan Menggunakan
Booklet
untuk
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
dan Bahayanya di SDN 01 Panjang Selatan,
ISSN : 2088 - 8872
a. Tingkat
pengetahuan
mahasiswa
tentang
Panjang, Bandar Lampung” dengan hasil P-Value
TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja pada
pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah
kelompok
perlakuan
perlakuan sebesar 0,540 dengan α = 0,05 yang
perlakuan
sebagian
berarti
untuk
kategori cukup sedangkan setelah diberikan
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden
perlakuan mayoritas berada dalam kategori baik
tentang rokok dan bahaya merokok. Hasil P-
dan pada kelompok kontrol sebelum diberikan
Value pada kelompok kontrol hampir sama
perlakuan sebagian besar berada dalam kategori
dengan kelompok perlakuan yaitu sebesar 0,411
cukup sedangkan setelah diberikan perlakuan
dengan α = 0,05 yang berarti pada kelompok
mayoritas berada dalam kategori cukup.
media
booklet
tidak
efektif
kontrol sama dengan kelompok perlakuan bahwa
besar
dilakukan
berada
dalam
b. Sikap mahasiswa tentang TRIAD Kesehatan
tidak ada pengaruhnya.
teori
sebelum
Reproduksi Remaja pada kelompok perlakuan
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh
sebelum
yang
Edgar
berada dalam kategori positif sedangkan setelah
menuju
diberi perlakuan semua responden memiliki
terdapat
Dale,menurut
Edgar
pada Dale
kerucut semakin
dilakukan
perlakuan
mayoritas
kebagian kerucut yang paling bawah atau pada
sikap
angka 11, maka semakin efektif alat peraga yang
kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan
18
digunakan dalam proses belajar mengajar . Selain
itu,
digunakan kesehatan
menurut
dalam juga
15
metode
mayoritas yang
kategori
berada
positif
dalam
dan pada
kategori
positif
sedangkan setelah diberikan perlakuan tetap
pendidikan/penyuluhan
mempengaruhi
dalam
mayoritas dalam kategori positif.
kemampuan
c. Ada pengaruh edukasi terhadap perubahan
merubah sikap. Sikap dapat dirubah apabila
pengetahuan mahasiswa tentang Triad KRR
menggunakan kombinasi dari berbagai metode
pada
yaitu diskusi kelompok, tanya jawab, role payy,
sesudah diberi edukasi, dan ada pengaruh
film/video,
edukasi
tape recorder dan juga dengan
menggunakan simulasi.
kontrol
teori-teori diatas bahwa banyak faktor yang untuk
terhadap
perlakuan
sebelum
perubahan
dan
pengetahuan
mahasiswa tentang Triad KRR pada kelompok
Dapat diambil kesimpulan sesuai dengan
mempengaruhi
kelompok
meningkatkan
sebelum
dan
sesudah
diberikan
pengaruh
edukasi
terhadap
perlakuan.
sikap
d. Tidak
ada
responden. Selain itu, untuk merubah responden
perubahan sikap mahasiswa tentang Triad
dibutuhkan waktu yang lama, karena untuk
KRR pada kelompok perlakuan sebelum dan
merubah sikap berarti hampir sama dengan kita
sesudah
merubah persepsi responden yang sudah tertanam
pengaruh edukasi terhadap perubahan sikap
sejak kecil.
mahasiswa tentang Triad KRR pada kelompok
B. PENUTUP
kontrol
1. Kesimpulan
perlakuan.
80
diberi
sebelum
edukasi,
dan
dan
sesudah
tidak
ada
diberikan
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
2
2. Saran a. Bagi Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO b. Dosen
hendaknya
memberikan
kuliah
selingan dengan meberikan edukasi tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja agar tingkat
pengetahuan
dan
sikap
mahasiswanya berada dalam kategori yang baik
dan
positif
dengan
harapan
mahasiswanya terhindar dari resiko perilaku menyimpang tentang Triad KRR sehingga bisa menjadi remaja generasi berencana. c. Bagi Mahasiswa Keperawatan UNRIYO d. Mahasiswa
Keperawatan
UNRIYO
diharapkan dapat menjadi contoh untuk tidak terlibat dalam perilaku menyimpang tentang Triad KRR sehingga harapannya mengetahui
ilmunya
dan
mampu
menerapkan
dalam
membantu
mengkampanyekan
dirinya
positif kepada mahasiswa
serta
bisa
perilaku
fakultas lain
sehingga mahasiswa fakultas lain juga bisa menjadi generasi berencana. e. Bagi Peneliti Selanjutnya f. Harapannya penelitian ini bisa menjadi sebuah informasi yang penting agar dapat dilakukan penelitian yang menjawab semua dari
ISSN : 2088 - 8872
keterbatasan
penelitian
ini
yaitu
melakukan edukasi lebih dari satu kali dengan metode informasi
diskusi lebih
kelompok mudah
kecil
agar
diterima
dan
memasukkan variabel lain yang mungkin
IDAI. (2013). Internet. Overview Adolescent Health Problems and Services.http://idai.or.id/publicarticles/seputar-kesehatan-anak/overviewadolescent-health-problems-andservices.html, diakses pada 18 Oktober 2014 3 Muadz, M., et al. (2010). Panduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK Mahasiswa). Jakarta: BKKBN 4 Wirdhana, I. (2012). Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK R/M). Jakarta: BKKBN 5 Widoyono. (2011). Penyakit Tropis “Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya”. Jakarta: Penerbit Erlangga 6 DEPKES. (2014). Internet. Inilah Terobosan Selama 8 Tahun Pengendalian HIV/AIDS di Indonesia.http://www.depkes.go.id/article/vie w/201408140002/inilah-terobosan-selama-8tahun-pengendalian-hiv-aids-diindonesia.html, diakses pada 18 Oktober 2014 7 BNN. (2014). Internet. Pengertian Narkoba. http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/ar tikel/2014/03/10/929/pengertian-narkoba, diakses pada 18 Oktober 2014 8 Kumalasari, I., Andhyantoro, I. (2014). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 9 Dharma, Kelana K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan“Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian” (Edisi Revisi). Jakarta: CV. Trans Info Media 10 Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta 11 Wawan,A., M, Dewi. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika 12 Arosna, A. (2014). “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa di FIKUMS”. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
perlu diteliti seperti variabel perilaku. 13
DAFTAR PUSTAKA 1
BKKBN. (2012). Keluarga Adalah Kunci Utama Pencegah Tiad KRR pada Remaja. http://www.bkkbn.go.id, diakses pada 18 Oktober 2013.
81
Bazarudina, F. (2013). “Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa SMAN 6 Kecamatan Pontianak Timur”. Naskah Publikasi. Universitas Tanjungpura
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
14
15
17
18
19
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Purnama, Jaka. (2013). Media dan Metode Penyuluhan yang Efektif Bagi Penyuluh Kesehatan. Semarang: Badan Diklat Pakpahan. (2013). “The Efectiveness of Booklet for Improved Knowledge and Attitude about Cigarette and its Dangerous at SDN 01 Panjang Selatan, Panjang, Bandar Lampung”. Skripsi. Universitas Lampung Suliha, U., Herawani., Sumiati., Resnayati, Y. (2002). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
ISSN : 2088 - 8872
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872