VISI DAN MISI
CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN PESISIR SELATAN 2015
H. ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM & H. RASWIN, SH., MH
I.
DASAR PEMIKIRAN
Pembangunan adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat dalam memujudkan masyarakat yang sejahtera, makmur, adil dan beradab serta memiliki kepribadian di dalam kebudayaan. Dengan kata lain, pembagunan ditujukan untuk Pesisir Selatan berkemajuan. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pelaksanaan pembangunan nasional, maka pengelolaan pembangunan daerah harus dapat menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi, maka untuk itu
dilakukan secara terpadu dan
terarah. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dalam upaya memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan
Nomor
8 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2005 – 2025. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan adalah dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan. RPJP Daerah Kabupaten Pesisir Selatan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun RPJM Daerah Kabupaten Pesisir Selatan pada masingmasing tahapan dan periode RPJM Daerah Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan visi, misi, dan program Kepala Daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Berdasarkan RPJPD Kabupaten Pesisir Selatan dinyatakan bahwa indikator kinerja utama pencapaian visi dan misi Kabupaten Pesisir Selatan sampai dengan tahun 2025 sebagai berikut : a.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) minimum 80;
b.
Pendapatan perkapita sekitar US $ 5.000 dengan Indek Gini Ratio paling tinggi 0,25;
c.
Terjadi transformasi mata pencaharian penduduk dari sektor primer ke sektor sekunder yang diikuti dengan meningkatnya kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kabupaten Pesisir Selatan yang mencapai 30%;
d.
Lapangan kerja terbuka bagi generasi muda, sehingga angka pengangguran turun menjadi cukup rendah yakni 5 %;
e.
Persentase penduduk miskin turun menjadi sangat rendah yakni 5,0 %;
f.
Pasar Kecamatan tumbuh menjadi pasar semi modern. Khususnya Pasar Tapan, Pasar Kambang, dan Pasar Baru diarahkan menjadi pasar grosir yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan jual beli secara langsung dengan konsumen maupun memenuhi kebutuhan barang eceran pasar kecamatan lainnya. Fungsi Kota Painan sebagai Pusat Kegiatan Lokal berkembang dengan mantap;
g.
Tumbuh sebuah kota modern di Silaut yang dicikalbakali oleh KTM;
h.
Ekonomi tumbuh secara lebih berkualitas dengan tingkat pertumbuhan di atas 7%, yang diikuti dengan distribusi pendapatan yang baik;
i.
Kemungkinan Pesisir Selatan mekar menjadi dua Kabupaten. Kecamatan Tapan yang telah di Plot dalam RTRW sebagai kawasan Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp) akan menjadi pusat pertumbuhan baru di wilayah bagian selatan Provinsi Sumatera Barat dan Pesisir Selatan. Painan sebagai Ibukota Kabupaten semakin mantap fungsinya sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL);
j.
Jalan Pasar Baru-Alahan Panjang selesai, Carocok-Mandeh, Sungai Pinang dan Sungai Pisang selesai, Jalan Lintas Barat Indera Pura-Muara Sakai-Kota Silaut terbuka, dan Jalan Kambang-Muaralabuh dirintis;
k.
Beberapa objek wisata tumbuh menjadi wisata utama di Sumatera Barat
Adapun Target Makro per Tahapan Pembangunan adalah
Sumber : Bappeda Pessel
:
Memaknai kualitas implementasi RPJPD Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun waktu 10 tahun yaitu
2005 sampai dengan 2015 sebagai awal untuk melakukan
perubahan. Hal ini didasarkan oleh kehendak untuk menawarkan gagasan-gagasan baru dalam mengefektifkan proses perencanaan dan percepatan pelaksanaan pembangunan yang berkualitas dan mengoptimalkan perolehan hasil-hasil pembangunan di segenap aras dan aspek. Setiap periode kepemimpinan di Kabupaten Pesisir Selatan dihadapkan pada dinamika dan tantangan pembangunan yang berbeda. Mencermati realitas dan capaian pembangunan di Kabupaten Pesisir Selatan dewasa ini
dalam gempita kemajuan
daerah lain, patut disadari bahwa cita-cita dan dan tujuan pembangunan kita masih tertinggal, walaupun kita telah keluar dari Kabupaten tertinggal. Hal yang perlu dikaji dan dianalisa secara tajam adalah memantapkan fondasi menuju Pesisir Selatan maju. Dalam proses pembangunan Pesisir Selatan yang telah dilaksanakan, disamping keberhasilan masih terdapatnya persoalan-persoalan substansial. Misalnya kemiskinan, pengganguran, sempitnya lapangan kerja, rendahnya mutu pendidikan, rendahnya derajat kesehatan masyarakat, kerusakan hutan dan illegal logging, kerusakan habitat laut dan Illegal Fishing, belum optimalnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan ramah lingkungan, belum berjalannya reformasi birokrasi, terbatasnya akses masyarakat dalam penentuan kebijakan, masih rendahnya aktualisasi nilai-nilai agama, adat dan budaya, terbatasnya aksebilitas ekonomi rakyat dan lain sebagainya. Hal ini merupakan tantangan sungguh-sungguh, komprehensif
dan membutuhkan penanganan yang lebih serius, dan mengedepankan pendekatan kesadaran pada
moral kemanusiaan dan moral keagamaan yang menampilkan kesadaran masyarakat berbasis komunitas.
Tiada lain yang harus dilakukan adalah pengambilan kebijakan yang berdasarkan kepada cita rasa keadilan yang muncul dari harapan, tuntutan dan aspirasi yang sesuai dengan kondisi social budaya masyarakat serta menjunjung tinggi kepastian hukum. Kesemuanya itu dapat direalisasikan apabila kita berkomitmen dan konsisten dengan membangun dan mengedepankan system bukan membangun kepentingan diri dan kelompok tertentu. Memperhatikan persoalan mendasar tersebut, menumbuhkan keyakinan diri dan semangat untuk maju melakukan karya bukan hanya berwacana menuju kesejahteraan bersama. Dimana satu tekad untuk mewujudkan harapan masyarakat Pesisir Selatan.
II.
GAMBARAN UMUM DAERAH a.
Posisi Geografi
PETA PULAU SUMATERA
Powerpoint Templates
PETA PROVINSI SUMATERA BARAT
Sumber : Bappeda Pessel
PETA KABUPATEN PESISIR SELATAN
Kabupaten Pesisir Selatan secara geografis terletak antara garis 0 059’2028,6´ Lintang Selatan dan 100019´- 101018´ Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari daratan dengan luas ± 5.749,89 km²
( kawasan
Budidaya dengan luas 299.962 Ha (45,61%) dan Kawasan Lindung dengan luas 279.533 Ha (54,39%) serta Panjang garis pantai mencap[ai 234,2 km) dan perairan (laut)
dengan luas ± 84,312 km². Kabupaten Pesisir Selatan
memiliki 47 pulau dan dialiri 27 sungai. Kabupaten Peisisir Selatan beriklim tropis dengan intensitas hujan yang cukup tinggi. Letak wilayah Pesisir Selatan adalah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Padang; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mukomuko (Provinsi Bengkulu); Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi); Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. b. Wilayah Administratif
Wilayah administratif Pesisir Selatan dibagi menjadi 15 Kecamatan, 182 Nagari dan 480 kampung, sebagaimana tabel 1 Tabel 1 Jumlah Nagari, Kampung dan Luas Daerah dirinci menurut Kecamatan No
Kecamatan
Jumlah Nagari
Jumlah Kampung
Luas Wilayah (Km2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Silaut Lunang Basa Ampek Balai Tapan Ranah Ampek Hulu Tapan Pancung Soal Airpura Linggo Sari Baganti Ranah Pesisir Lengayang Sutera Batang Kapas IV Jurai Bayang IV Nagari Bayang Utara Koto XI Tarusan
Total
10 10 10 10 10 10 16 10 9 12 9 20 17 6 23
182
27 28 20 20 24 20 43 27 45 32 29 52 45 17 51
365,50 564,00 365,28 312,22 426,10 314,00 315,41 564,39 590,60 445,65 359,07 373,80 77,50 250,74 425,63
480
5.749,89
(%) 6,36 9,81 6,35 5,43 7,41 5,46 5,49 9,82 10,27 7,75 6,24 6,50 1,35 4,36 7,40
100,00
Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, 2013/2014
c. Topografi Topografi daerah Kabupaten Pesisir Selatan bergunung dan berbukit-bukit, yang merupakan perpanjangan dari Bukit Barisan, dengan ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar antara 0-1000 meter.
d. Kondisi Demografi 1) Jumlah Penduduk Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Selatan, penduduk Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 berjumlah 442.681 orang. Berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Bayang yaitu 476 jiwa/Km2 sedangkan Kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan IV Nagari Bayang Utara yaitu 29 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013
Sumber: Pesisir Selatan Dalam Angka, 2013/2014
2) Komposisi Penduduk Menurut Struktur Usia Menurut struktur usia, komposisi penduduk Pesisir Selatan sebagian besar merupakan kelompok umur muda (0-20 tahun). Komposisi penduduk Pesisir Selatan selengkapnya sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013 Kelompok Umur 0-4
Jenis Kelamin Laki-Laki
Jumlah
(%)
Sex Ratio
Perempuan
24,231
23,505
47,736
10.78
103.09
23,868
22,624
46,492
10.50
105.50
10-14
22,937
22,027
44,964
10.16
104.13
15-19
20,327
19,392
39,719
8.97
104.82
20-24
16,045
15,593
31,638
7.15
102.90
25-29
16,322
16,739
33,061
7.47
97.51
30-34
15,469
16,676
32,145
7.26
92.76
35-39
14,998
15,478
30,476
6.88
96.90
5-9
40-44
13,854
14,242
28,096
6.35
97.28
45-49
11,746
13,086
24,832
5.61
89.76
50-54
11,425
12,887
24,312
5.49
88.66
55-59
10,406
10,214
20,620
4.66
101.88
60-64
7,693
7,454
15,147
3.42
103.21
65-69
3,898
4,596
8,494
1.92
84.81
70+ Jumlah
5,906
9,043
14,949
3.38
65.31
219,125
223,556
442,681
100.00
98.02
Sumber: Pesisir Selatan Dalam Angka, 2013/2014
Berdasarkan tabel diatas penduduk usia produktif (15-64 tahun) tercatat sebanyak 280.046 orang, yaitu sekitar 63,26 %. Sedangkan penduduk non produktif (0-14 tahun) sebanyak 139.192 orang dan 65 tahun ke atas sebanyak 23.443 orang atau sekitar 36,74 %.
3) Komposisi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan Persentase penduduk umur 15 tahun
menurut jenis pekerjaan di
Kabupaten Pesisir Selatan dibagi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Dari 168.913 orang angkatan kerja 150.225 orang yang bekerja dan sisanya 18.688 orang merupakan pengangguran. Sementara dari
128.054 orang bukan angkatan kerja, 30.992 orang
merupakan usia sekolah dan 97.062 orang termasuk lainnya. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Persentase Penduduk berumur 15 tahun keatas menurut Kegiatan di Kabupaten Pesisir Selatan Jenis Kegiatan Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Bukan Angkatan Kerja Sekolah Lainnya Jumlah
2010
2011
2012
2013
174,532
174,423
175,159
168,913
160,249
155,054
154,415
150,225
14,283
19,369
20,744
18,688
163,640
123,460
172,922
128,054
74,628
32,434
86,910
30,992
89,012
91,026
86,012
97,062
338,172
297,883
348,081
296,967
Sumber: Pesisir Selatan Dalam Angka, 2013/2014
4) Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Komposisi penduduk menurut pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Komposisi Penduduk menurut Pendidikan Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
Persentase
1
SD/SLB/MI
61,186
25.01
2
SMP/SMPLB/MTs
85,229
34.83
3
SMU/SMULB/MA
56,396
23.05
4
SMK
17,325
7.08
5
D.1/D.2
3,028
1.24
6
D.3/Sarjana Muda
4,220
1.72
7
D.4/S.1
16,712
6.83
8
S2/S3
570
0.23
244,666
100
Jumlah Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, 2013/2014
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 25,01% penduduk Pesisir Selatan tingkat pendidikannya adalah SD dan 34,83 % berpendidikan SLTP. Sedangkan 30,13% berpendidikan setingkat SLTA, sementara sisanya melanjutkan ke perguruan tinggi. Artinya program wajib belajar 12 tahun belum berhasil dilaksanakan. e. Penduduk Menurut Lapangan Usaha
Lainnya 10% Jasa-jasa 20%
Pertanian 51% PERTANIAN 52,37%
Perdagangan, H otel dan Restoran 15%
Industri Pengolahan 4%
Powerpoint Templates Sumber : BPS Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
Sumber : Bappeda Pessel
* Lainnya •Transportasi •Komunikasi •Keuangan •Dll
f.
Capaian Indikator Makro 2014
NO
Satuan
Realisasi
%
73,06
2 Pertumbuhan Ekonomi
%
5,93
3 Penurunan Angka Pengangguran
%
8,66
4 Penurunan Angka Kemiskinan
%
8,59
Tahun
68,16
%
99,21
1
Indikator Utama IPM
5 Umur Harapan Hidup 6 Angka Melek Huruf 7 Keluar dari Daerah Tertinggal
2014
Powerpoint Templates Sumber : Bappeda Pessel
g.
Rata-Rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.
Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pesisir Selatan sebagaimana
gambar 1.2 berikut: Gambar 2 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2014
Sumber: BPS, 2015 Ket: Tahun 2014 data sementara
h.
Umur Harapan Hidup (UHH) Peningkatan derajat kesehatan ditandai dengan Usia Harapan Hidup. Usia harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator yang menggambarkan status kesehatan masyarakat.Target MDG’s yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 69,8 tahun. Adapun perkembangan capaian Usia Harapan Hidup di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Gambar 3 Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2014
Sumber: BPS Pesisir Selatan, 2014
i.
Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB ) Upaya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalui kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak telah berhasil menurunkan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi dan anak balita serta meningkatkan usia harapan hidup. Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka AKI tahun 2014 adalah 69,4/100.000 dari target 125/100.00 KH dan AKB yaitu 4,6/1.000 KH dari target 27/1.000 KH. Kondisi atau cakupan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi selama tahun 2011 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5 Angka Kematian Ibu Martenal, Anak dan Balita Gizi Buruk Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2014 No.
Indikator
Cakupan 2011
2012
2013
2014
1.
Kematian Ibu (100.000 KH)
108
106
71
69,4
2.
Kematian Bayi (1.000 KH)
12
11
9
4,6
3.
Balita Gizi Buruk (%)
0,2
3,2
0,3
0,5
Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan, 2014
j.
Peta Rencana Tata Pola Ruang
Sumber : Bappeda Pessel
III. VISI
MENJADIKAN MASYARAKAT PESISIR SELATAN YANG SEJAHTERA, MAJU DAN RELIGIUS
a.
Masyarakat Pesisir Selatan Sejahtera Sejahtera berarti masyarakat Pesisir Selatan yang mencapai kualitas kehidupan yang maju dan berkecukupan, baik materil maupun spritual, dalam suasana aman, damai, bersatu dan terbuka jalan dan akses bagi setiap masyarakat untuk mengembangkan diri dan mengejar kemajuan. Masyarakat Pesisir Selatan Sejahtera tercermin antara lain kepada rata-rata tingkat pendapatan atau perekonomian yang memadai, tingkat pendidikan yang tinggi, derajat kesehatan yang baik dan kehidupan sosial budaya yang beradab serta memiliki kekokohan ketahanan keluarga dan sosial. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, sehingga menjadi teladan bagi daerah lainnya.
b.
Masyarakat Pesisir Selatan Maju Maju berarti Masyarakat Pesisir Selatan mengalami kemajuan secara berkualitas di berbagai bidang kehidupan dimana masyarakatnya dapat memenuhi semua kebutuhan hidup yang layak, mampu mendayagunakan kemampuan dan potensi yang dimilikinya, berpendapatan tinggi, mampu mengatasi tantangan baru, kreatif dan inovatif serta terbuka untuk mencapai kemajuan dan kebahagian dalam suasana kehidupan yang bersatu,an dan demokratis serta memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi.
c.
Masyarakat Pesisir Selatan Religius Religius berarti terciptanya kehidupan masyarakat Pesisir Selatan yang mengamalkan dan membumikan serta teraktualisasinya nilai-nilai ajaran agama dalam setiap sendi dan dimensi kehidupan secara konsisten.
IV.
MISI Untuk mewujudkan Visi tersebut, disusun Misi Pembangunan Pesisir Selatan 2016 – 2021, yaitu 1.
:
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang cerdas, sehat dan berkualitas serta memiliki keunggulan kompetitif dengan mengedepankan aktualisasi Iman dan Taqwa Kepada Allah Swt. dan Nilai-Nilai Luhur Budaya Minangkabau dalam setiap dimensi kehidupan serta Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2.
Meningkatkan penguatan fondasi perekonomian dan peningkatan daya saing daerah melalui pengembangan industri dengan penciptaan iklim investasi yang kondusif serta mendorong meningkatkan kapasitas dan kemampuan ekonomi masyarakat berbasis Nagari melalui pengembangan Sistem Ekonomi Kerakyatan.
3.
Reformasi Birokrasi diwujudkan dalam Penataan Sistem Kelembagaan, Sumber daya Manusia dan Kinerja Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Nagari yang Akuntabel, Transparan, Budaya Kerja dan Etos Kerja yang tinggi, Profesional, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Responsif terhadap aspirasi masyarakat.
4.
Membangun Pesisir Selatan dari Nagari, dengan meningkatkan intensitas pembangunan Nagari dari segala aspek kehidupan dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh serta pemenuhan hakhak dasar rakyat melalui penguatan komunitas dengan pendekatan pemberdayaan.
5.
Mewujudkan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai daerah Pertanian dan Maritim.
6.
Mewujudkan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai Daerah Tujuan Wisata dan pengembangangan industri kreatif.
7.
Pembangunan prasarana dan sarana infrastruktur dan perluasan akses
system
transportasi, listrik. air bersih, telekomunikasi dan pengairan serta pengamanan wilayah pantai secara merata, hormonis dan seimbang untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat dan pengembangan sarana produksi dan distribusi.
8.
Mewujudkan pembangunan Pesisir Selatan yang berwawasan lingkungan
9.
Terwujudnya kondisi daerah yang kondusif, aman, damai, tertib dan tentram.
V. POKOK –POKOK PROGRAM PEMBANGUNAN
a. Pembangunan Sektor Pendidikan. 1. Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang maju dan modern demi peningkatan aksebilitas rakyat terhadap proses pendidikan yang berkualitas termasuk kelompok masyarakat difabel atau disable, masyarakat kampung tertinggal, dan masyarakat di daerah pesisir pantai. Hal ini dilakukan melalui program revitalisasi dan pembangunan Unit Sekolah Baru dalam upaya peningkatan akses dan pemerataan pendidikan 2. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia bidang pendidikan agar mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Ada empat kompetensi yang perlu mendapat perhatian utama yaitu teknologi dan inovasi dalam proses belajar mengajar, keahlian untuk mengembangkan hidup, keahlian untukmengembangkan karir dan keahlian yang berkaitan dengan karakter dan akhlak. Hal ini diwujudkan melalui program peningkatan profesional tenaga pendidik dan penyediaan Beasiswa bagi guru berprestasi berbasis keahlian dan riset. 3. Mendorong peningkatan minat peserta didik di bidang science dan teknologi 4. Pengembangan dan Peningkatan kualitas SD/SMP/SMA/SMK 5. Pembangunan Tanam Pintar untuk SD, SMP, SMA, SMK dan Perguruan Tinggi 6. Memantapkan program wajib belajar 12 tahun secara sistematis dan terstruktur melalui kebijakan Sekolah gratis SD, SMP, SMA, SMK dan Beasiswa Kuliah bagi anak berprestasi keluarga tidak mampu. 7. Tunjangan Khusus Pendidikan bagi Guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
b.
Pembangunan Sektor Kesehatan 1. Pembangunan sarana dan prasaran pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk meningkatkan pemerataan dan aksebilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan bermutu yaitu Pembangunan 2 (dua) unit Rumah Sakit Type C, di Kecamatan Lengayang dan kecamatan Basa Ampek Balai Tapan/Ranah Ampek Hulu Tapan, Revitalisasi Puskesmas Kecamatan menjadi Puskemas Rawat Inap, Revitalisasi fasilitas Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan Revitalisasi fasilitas rumah dinas dokter dan bidan desa. 2. Melanjutkan pembangunan Rusah Sakit Daerah M.Zein Painan menjadi Rumah Sakit BLU (Badan Layanan Umum) type B dan penyediaan alat-alat kesehatan modern. 3. Memberikan tunjangan khusus tenaga Medis (dokter, bidan dan perawat). 4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di bidang kesehatan dan mendorong penyebaran tenaga kesehatan yang berkualitas dan memberikan tunjangan khusus kepada tenaga medis serta membuka kesempatan dan menyediakan beasiswa kepada tenaga medis untuk pendidikan spesialisasi. 5. Meningkatkan kualitas kesehatan perempuan (ibu hamil dan menyusui) melalui pemberdayaan institusi kesehatan
c.
Pembangunan Sektor Ekonomi 1. Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta Koperasi sebagai pilar dan instrumen ekonomi yang strategis 2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi pemberdayaan UMKM dan Koperasi yaitu Pengembangan dan penguatan Lembaga Keuangan Mikro sebagai pola pembiayaan dan mitra permodalan dalam bentuk (BUR).
mendirikan Bank Usaha Rakyat
3. Melakukan program pendampingan terhadap pelaku usaha pada kawasan-kawasan ekonomi strategis dan cepat tumbuh, ditujukan untuk mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan dan meningkatkan daya saing serta berkembangnya ekonomi kreatif sehingga meningkatnya produktivitas dan meningkatnya jumlah wirausaha baru berbasis pengetahuan dan teknologi. 4. Membangun Jaringan Ekonomi untuk menumbuhkembangkan Wirausaha Pemuda Andalan 5. Melakukan Revitalisasi dan Restrukturisasi BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan melakukan pemetaan bisnis.
d.
Pembangunan Sektor Pertanian,
Kelautan, Peternakan, Perkebunan
dan
Kehutanan 1. Pembangunan sektor pertanian melalui
melalui
revitalisasi pertanian berbasis industri
pendekatan pemberdayaan dan modernisasi alih teknologi dan
pembangunan insfrastruktur irigasi primer, skunder dan tersier disetiap kecamatan, serta perluasan cetak sawah baru (memproduktifkan lahan tidur) 2. Pembangunan sektor maritime/kelautan dengan peningkatan dukungan terhadap penyediaan sarana dan prasaran pelabuhan dan pengembangan alat tangkap dengan sentuhan modernisasi
alih teknologi tepat guna dan peningkatan Sumber daya
manusia serta mengefektifkan pencegahan illegal fishing. 3. Pengembangan industri perikanan dan pengelolahan ikan dan pembangunan tempat penyimpanan ikan (fish-storage) serta peningkatan nilai tambah hasil perikanan. 4. Pembangunan dan pengembangan sektor budidaya perikanan laut, air payau dan budi daya ikan air tawar 5. Pembangunan sektor perkebunan rakyat dengan pola kemitraan
6. Membuka ruang dan melakukan proses percepatan untuk investasi Pembangunan
industri
3 (tiga) unit Pabrik Kelapa Sawit dan Pembangunan 1 (satu) unit
Pabrik Karet 7. Pemgembangan sentra peternakan sapi lokal dan import di setiap kecamatan. 8. Pembangunan/pengembangan pasar ternak sapi di Luang Silaut, Lengayang dan IV Jurai. 9. Perluasan dan Pemgembangan perkebunan rakyat komoditi kelapa sawit, gambir, kasiavera, kakao, karet dan komoditi lainnya. 10. Pemanfaatan hutan untuk diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan melalui
penatagunaan hutan dan
pengendalian alih fungsi dan status kawasan hutan 11. Pengembangan hutan tanaman industri berdasarkan cluster industri kehutanan berbasis wilayah dalam upaya pengelolaan hutan lestari.
e.
Pembangunan Sektor Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup 1. Pembangunan Jalan aspal hotmix dalam upaya peningkatan akses ekonomi dan penghubung pusat-pusat pertumbuhan produktif. 2. Pembangunan Jalan Lingkungan
dalam upaya pengembangan dan penataan
pemukiman masyarakat. 3. Pembangunan jaringan irigasi secara terpadu dan terkoneksi 4. Pembangunan Jembatan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi. 5. Pembangunan Pasar modern di setiap Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan. 6. Pembangunan pusat perbelanjaan modern di ibukota Painan. 7. Pembangunan/pengembangan pelabuhan laut type Kelas II-A. 8. Melanjutkan pembangunan jalan tembus Kambang-Muaro Labuh.
9. Melanjutkan pembangunan jalan tembus Bayang-Alahan Panjang Solok. 10. Melanjutkan pembangunan jalan tembus Mandeh-Sungai Pisang Padang 11. Melanjutkan pembangunan jalan wisata puncak langkisau – Timbulun Painan 12. Pembangunan perumahan layak huni bagi keluarga tidak mampu. 13. Menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan dengan pendekatan analisa dampak lingkungan. 14. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup baik dari perspektif sumber daya manusia maupun dari perspektif peralatan dan perlengkapan.
f. Pembangunan Sektor Pariwisata 1. Pengembangan investasi di bidang pariwisata dan pengembangan industri pariwisata yang memiliki daya saing
dan berwawasan lingkungan untuk mendorong
pembangunan wilayah, terutama ditujukan untuk : a) Pengembangan Pembangunan Mandeh Resort
menjadi icon wisata
bertaraf
b) Pengembangan pembangunan kawasan wisata Carocok Painan
secara
international.
komprehensif dan terintegrasi dengan objek wisata lainnya. c) Pengembangan dan Pembangunan kawasan wisatan pantai pasir putih lengayang 2. Menjadikan Kawasan Mandeh Rubiah menjadi icon objek wisata budaya. 3. Pengembangan pembangunan Puncak Langkisau menjadi icon terbang
layang
international. 4. Pengembangan pembangunan Jembatan Akar, Air Terjun Bayang Sani dan Timbulan Painan menjadi icon wisata darat dan gunung serta pengembangan objek wisata lainnya. 5. Pembangunan Hotel minimal bertaraf bintang tiga.
6. Meningkatkan profesionalisme pengelolaan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen dan sumber daya manusia dengan berpedoman Adat Basandi Syarak - Syarak Basandi Kitabullah. 7. Mengembangkan industri ekonomi kreatif berbasis budaya lokal yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat dan daerah.
g. Sektor Keagamaan, Budaya, Perempuan, Pemuda dan Olahraga 1. Melanjutkan
kembali
pembangunan
“Islamic Center”
di Sago sebagai
Pusat Pendidikan Islam Terpadu Modern. 2. Pembangunan Balai Adat Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) sebagai pusat kajian islam, adat dan budaya. 3. Pembangunan Balai Adat, Kerapatan Adat Nagari (KAN) di setiap Kecamatan pola sharing anggaran melalui program swadaya 4. Peningkatan kualitas hidup perempuan dan perlindungan perempuan serta perlindungan terhadap anak melalui pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan. 5. Pembinaan kepemudaan melalui peningkatan kompetensi pemuda, baik kompetensi ideologi, kompetensi keilmuan, kompetensi etis dan kompetensi teknis sebagai bagian dari strategi kaderisi dan regenerasi kepemimpinan. 6. Membangun prasarana dan sarana penunjang yang diperlukan bagi pengembangan bakat dan talenta para pemuda sehingga mampu menjadi manusia yang produktif. 7. Pembinaan Keolahragaan secara profesional dengan program Bangkit Prestasi Olah Raga Pesisir Selatan, melalui ivent-ivent yang tersusun secara berkala, kontinu dan berkelanjutan.
8. Bantuan biaya operasional untuk eksistensi pengembangan Lembaga Adat dan Budaya serta Organisasi Keagamaan dan organisasi sosial lainnya. 9. Peningkatan kegiatan Keagamaan, Adat dan Budaya
secara terpadu dan
berkesinambungan dalam upaya membumikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Agama, Adat dan Budaya dalam tatanan masyarakat.
h. Pembangunan Fisik Fasilitas Kantor Pemerintahan. 1. Penataan pusat pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan 2. Pembangunan Baru/Renovasi kantor Pemerintahan Kecamatan. 3. Pembangunan/peningkatan kantor terpadu Pemerintahan Nagari dan
Badan
Musyawarah Nagari (BAMUS).
i.
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi. 1. Reformasi birokrasi ditujukan untuk peningkatan profesionalisme dan perwujudan tata pemerintahan yang baik serta dilaksanakan dengan menerapkan sistem insentif berdasarkan kinerja dan reformasi birokrasi diarahkan pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan dan terbukanya ruang bagi kontrol masyarakat. 2. Pendidikan bagi aparatur yang berprestasi melaui program Beasiswa Tugas Belajar (TB), dan izin Belajar (IB) program S1, S2 dan S3. 3. Penataan jenjang karir aparatur melalui pendekatan kompetensi teknis, kompetensi etika dan kompetensi leadership yang berbasisi etika publik. 4. Program “Professional” lelang jabatan
eselon II, eselon III melalui Panitia Seleksi
(PANSEL) berbasis kompetensi dan keahlian.
j. Pemgembangan/Pembentukan Daerah Otonomi Baru Menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan menjadi 3 daerah administrasi Pemerintahan yaitu : 1. Kabupaten Pesisir Selatan, wilayah Kapas, Kecamatan Sutera,
administrasinya :
Kecamatan Batang
Kecamatan Lengayang, Kecamatan Ranah
Pesisir
Selatan, Kecamatan Linggo Sari Baganti (Banda Sapuluh). 2. Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Renah Indo Jati dengan wilayah Administrasi Pemerintahan : Kecamatan Pancung Soal, Kecamatan Airpura, Kecamatan Basa IV Balai Tapan, Kecamatan Ranah IV Ulu Tapan, Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut. 5. Kota
Painan,
wilayah Pemerintahannya : Kecamatan IV Jurai,
Bayang, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kecamatan
Kecamatan
Koto XI Tarusan
terlebih melakukan pemekaran Kecamatan Koto XI Tarusan menjadi 2 Kecamatan).
VI.
PROGRAM AKSI
Pertama
: Pendidikan untuk semua,
melalui
Pesisir Selatan Pintar dengan
menyediakan infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang baik ditujukan untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan dan dengan target masyarakat Pesisir Selatan berpendidikan minimal tingkat Sekolah Menengah Atas. Memberikan Beasiswa Pendidikan bagi keluarga tidak mampu dan Atlet Berprestasi untuk Kuliah di Perguruan Tinggi serta meningkatkan tunjangan dan kualitas guru.
Kedua
Dari Dini Bersama Al-Qur’an , diselenggarakan mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), lembaga
pendidikan Islam
lainnya
pesantren, MDA/TPSA. dan secara
berkualitas
disertai
pembiayaannya secara optimal.
Ketiga
Pesisir Selatan Sehat dan Bersih, melakukan layanan kesehatan yang berkualitas dengan memberikan fasilitas pelayanan kesehatan gratis dan mendekatkan layanan kesehatan pada rakyat melalui
penyediaan rawat
jalan maupun rawat inap pada puskesmas serta penyediaan air bersih untuk rakyat.
Keempat
Kebangkitan Prestasi Kaum Muda, dengan menumbuhkan Wirausaha Pemuda Andalan berjaya di bidang Ekonomi,
Sosok Pelajar Teladan
berjaya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta berakhlak mulia dan Atlet
Berprestasi berjaya
di arena olahraga sebagai penyebar
semangat sportivitas.
Kelima
Membangun Dari Nagari, menekankan pada pembangunan pendidikan, kesehatan
untuk
peningkatan
SDM,
pembangunan
pertanian,
infrastruktur, kewirausahaan dan koperasi serta mengembangkan Kearifan Lokal terutama untuk mengembangan dan membangkitkan nilai-nilai dan semangat gotong royong masyarakat.
Penanggulangan Kemiskinan,
Keenam
diarahkan pada terpenuhinya hak-hak
dasar masyarakat miskin secara bertahap dengan terlebih dahulu dilakukan pendataan dan pemetaan secara objektif serta penyusunan kebijakan yang benar dan tepat. Misalnya program Rumah Untuk Masyarakat Miskin dll.
Reformasi Birokrasi diarahkan pada perwujudan pemerintahan yang
Ketujuh
bersih, profesional, responsif dan bertanggungjawab serta produktivitas kerja yang tinggi dan kinerja pelayanan yang berkualitas dengan mengedepankan sistem dan proses.
VII. PENUTUP Pada hakekatnya penyusunan visi dan misi ini mempertimbangkan potensi dan kondisi Pesisir Selatan saat ini serta peluang dan tantangan kedepan untuk menempatkan manusia/rakyat sebagai pusat pembangunan dalam upaya menjadikan masyarakat Pesisir Selatan yang Sejahtera, maju dan Religius.
PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN PESISIR SELATAN
Calon Bupati
H. ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM
Calon Wakil Bupati
H. RASWIN, SH., MH
DAFTAR ISI
I.
DASAR PEMIKIRAN ...............................................................................
1
II.
GAMBARAN UMUM DAERAH ...............................................................
5
a. Posisi Geografi ................................................................................
5
b. Wilayah Administrasi .....................................................................
6
c. Topografi ........................................................................................
7
d. Kondisi Demografi .........................................................................
7
e. Penduduk Menurut Lapangan Usaha ...............................................
10
f. Capaian Indikator Makro 2014 .......................................................
11
g. Rata-Rata Lama Sekolah ................................................................
11
h. Umur Harapan Hidup .....................................................................
12
i. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) .....
12
j. Peta Rencana Tata Pola Ruang .......................................................
13
VISI ............................................................................................................
14
a. Pesisir Selatan Sejahtera .................................................................
14
b. Pesisir Selatan Maju .......................................................................
15
c. Pesisir Selatan Religius ..................................................................
15
MISI ............................................................................................................
15
III.
IV.
V.
POKOK – POKOK PROGRAM PEMBANGUNAN................................
17
a. Pembangunan Sektor Pendidikan ....................................................
17
b. Pembangunan Sektor Kesehatan ....................................................
18
c. Pembangunan Sektor Ekonomi ....................................................
18
d. Pembangunan Sektor Pertanian, Kelautan, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan ...........................................................
19
e. Pembangunan Sektor Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup ...
20
f. Pembangunan Sektor Pariwisata ....................................................
21
g. Pembangunan Sektor Keagamaan, Budaya, Perempuan, Pemuda Dan Olahraga .................................................................................
22
h. Pembangunan Fisik Fasilitas Kantor Pemerintah ...........................
23
i. Pembangunan SDM Aparatur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi ..........................................................................................
23
j. Pengembangan / Pembentukan Daerah Otonomi Baru ..................
24
VI.
PROGRAM AKSI........................................................................................
24
VII
PENUTUP ..................................................................................................
27