Edisi No. 03
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa.
2013
Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara UTAMA
Kutipan Berita “Kita beruntung mendapat dukungan dari USAID PRIORITAS bidang pendidikan, program ini dinilai relevan dengan kurikulum 2013, karena program USAID ini telah memiliki pengalaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.“ Syaiful Bahri, Sekda Kota Medan dalam Starberita.com, Rabu (9/9)
Kerjasama Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia dalam bidang pendidikan dalam kurun sepuluh tahun terakhir telah memberikan dampak signifikan dalam peningkatan mutu pendidikan dasar, khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Drs. Mahdi Ibrahim, MM, Sekretaris Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dalam Harian Analisa, Senin (24/6)
Butuh informasi pendidikan bemutu?
www.prioritaspendidikan.org USAID PRIORITAS:
Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students
PAKEM. Jerry Strudwick (Lead Education Specialist, AusAID) dan Julia Wheeler (Senior Program Manager, Basic Education Unit, AusAID) mengamati pembelajaran PAKEM di SDN 060843 Medan Barat.
USAID, AusAID dan RTI International Terkesan dengan Perkembangan Program USAID PRIORITAS di Sumut Rombongan kerja The United States Agency for International Development (USAID), The Australian Agency for International Development (AusAID) dan RTI International terkesan dengan perkembangan Program USAID PRIORITAS di Provinsi Sumatera Utara. Kesan itu disampaikan di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara beberapa waktu lalu.”Kami sangat terkesan dengan perkembangan pendidi-
kan yang terjadi di sini. Kami beruntung berkesempatan mengunjungi sekolah, berdiskusi dengan guru, pengawas, komite sekolah, kepala sekolah dan siswa,” terang Wakil Direktur Kantor Pendidikan USAID Indonesia Lawrence W. Dolan, Ph.D.
Lanjut ke halaman 2 UTAMA
Konsul AS dan USAID PRIORITAS Bekali Kepala Madrasah Sibolangit. Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A. Crokart dan USAID PRIORITAS membekali 260 kepala madrasah se Sumut dalam Rapat Koordinasi Biaya Operasional Sekolah (BOS) di Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara di The Hill Hotel & Resort, Sibolangit, Deli Serdang, Selasa (1/10). Kathryn mengatakan melalui kemitraan komprehensif, Pemerintah Indonesia dan United States Agency for International Development (USAID) telah mengembangkan program USAID PRIORITAS. Lanjut ke halaman 2
Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A. Crockart memberikan cendera mata kepada Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provsu, Drs. H. Tohar Bayoangin, M. Ag
EDITORIAL SEBARLUASKAN PRAKTIK YANG BAIK Akhirnya kita tiba dipenghujung tahun 2013. Setelah diluncurkan pada November 2012, program AGUS MARWAN USAID PRIORITAS telah Koordinator Provinsi merealisasikan sejumlah target. Kami telah melatih 1.086 guru di tiga distrik prioritas (Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan), mengembangkan kapasitas 178 dosen LPTK mitra dan menyediakan 318 tenaga pelatih professional dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas, dosen LPTK dan widyaswara LPMP. Kami juga mendapat dukungan kuat dari 10 kabupaten mitra. Pada tahun 2013, kami mencatat mitra kami telah mengalokasikan dana sebenar Rp. 4.645.970.000,untuk diseminasi program ke banyak sekolah guru, sekolah, madrasah dan siswa. Dari jumlah itu Kabupaten Deli Serdang menyumbang Rp 2.952.614.000,- yang akan memberikan manfaat kepada 1.190 orang tenaga pendidik dan non-kependidikan. Kabupaten Labuhan Batu juga melakukan percepatan perluasan program. Tahun ini Labuhan Batu menambah dua kecamatan baru sebagai sasaran program. Bagi kami semua pencapaian ini merupakan semangat untuk menyebarluaskan praktik baik peningkatan mutu
Langkat dan Tobasa : Mitra Baru USAID PRIORITAS Sumut Medan. Kabupaten Langkat dan Kabupaten Labuhan Batu terpilih menjadi mitra USAID PRIORITAS Kohor 2. Kerjasama antara kedua belah pihak akan berlangsung mulai Oktober 2013 sampai April 2017. Setiap kabupaten, USAID PRIORITAS akan mengembangankan 24 sekolah mitra yang terdiri dari16 SD/MI dan 8 SMP/MTs.
Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan dan Bupati Langkat H. Ngongesa Sitepu menandatangangi Kerangka Acuan Kerjasama (KAK) di Gedung Serba Guna, Stabat, Langkat, Jumat (4/10)
Terpilihnya kedua kabupaten telah melalui proses seleksi yang melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara. Kedua kabupaten dinilai memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan (*)
Labuhanbatu Latih 30 Fasilitator Daerah Baru Rantauprapat. Dinas Pendidikan (Diknas) Labuhan Batu melaksanakan training of trainers (ToT) bagi 30 fasilitator daerah (fasda) baru. Fasda baru ini merupakan bagian dari rencana Diknas Labuhan Batu mempercepat perluasan program USAID PRIORITAS di dua kecamatan baru.
1
Fasda direkrut dari unsur guru, pengawas dan kepala sekolah. Proses rekrutmen dilakukan oleh tim seleksi Diknas Labuhanbatu. Tim memilih 20 orang guru, 6 orang kepala sekolah dan 4 orang Pengawas sebagai fasda akselerasi. Pelatihan fasda baru dibuka langsung oleh Sekretaris Diknas. Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari, mulai 7 –12 Desember 2013. Peserta pelatihan dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas SD dan kelas SMP. Setiap kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Proses pelatihan diampuh oleh Fasilitator Provinsi USAID PRIORITAS.
2
1. Sekretaris Diknas Labuhan Batu membuka pelatihan. 2. Suasana pelatihan fasda baru Labuhan Batu
2
Sebagai tindak lanjut pelatihan, fasda baru akan melaksanakan kunjungan belajar. Kunjungan ini akan dilaksanakan di Kota Binjai. Kunjungan ini ditujukan untuk melihat langsung praktik peningkatan mutu pendidikan mulai dari sekolah sampai pemangku kepentingan. Diknas Labuhan Batu merencakan melakukan percepatan penyebarluasan praktik baik program USAID PRIORITAS. Setiap tahun Diknas Labuhan Batu akan menambah dua kecamatan baru sebagai sasaran program (*)
KABAR PRIORITAS
UTAMA USAID, AuSAID dan RTI... Kunjungan kerja kali ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mendukung keberhasilan Program USAID PRIORITAS. Tim berkunjung ke Kota Binjai, Kota Medan, LPTK dan bertemu pemangku kepentingan sektor pendidikan di tingkat provinsi. Di Kota Binjai, tim mengunjungi sekolah, madrasah yang mengimplementasikan program DBE (Decentralized Basic Education). Tim juga bertemu dan berdiskusi dengan Wakil Walikota Binjai, DPRD dan Dinas Pendidikan. Sedangkan di Kota Medan, tim mengunjungi sekolah dan madrasah yang mengimplementasikan program USAID PRIORITAS. “Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan sektor pendidikan di Provinsi Sumatera Utara yang telah menunjukkan komitmen yang luar biasa untuk mendukung usaha peningkatan mutu pendidikan,” tutur Lawrence lebih lanjut.
1
2
3
4
5
Konsul AS ... Pendidikan Inklusi dan BOS Selain Konsul AS, hadir pula tiga narasumber lain guna membekali kepala madrasah se Sumut. L. Scott Lissner dari The Ohio State University, AS membekali peserta tentang pendidikan inklusi. Scott mengatakan sekolah dan madrasah di Indonesia perlu memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK). “Anak berkebutuhan khusus juga punya potensi, sehinga mereka perlu mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak yang normal,” tukasnya. Sedangkan Whole School Development Specialist (WSD) USAID PRIORITAS Sumut Agus Prayitno dan Kepala SMPN 1 Tanjugmorawa Deli Serdang Drs. Suriadi, M.Pd berbicara tentang pengoptimalan penggunaan BOS untuk KABAR PRIORITAS
Program USAID PRIORITAS berhasil diimplementasikan di Kota Medan. Menurutnya, saat ini pola pembelajaran yang diberikan oleh USAID prioritas adalah di bidang peningkatan pembelajaran di sekolah serta peningkatan kualitas guru, namun program ini juga perlu dikembangkan di bidang lain seperti pendistribusian guru yang merata guna menghindari sekolah favorit. Sekda berjanji akan menyebarluaskan praktik baik program USAID PRIORITAS kekecamatan baru pada tahun 2014 melalui APBD. Tim terdiri yang terdiri dari atas Lawrence W. Dolan (Deputy Director, USAID Indonesia Education Office) Jerry Strudwick (Lead Education Specialist, AusAID), Julia Wheeler (Senior Program Manager, Basic Education Unit, AusAID), Hanna Bridsey (AusAID), Melinda Taylor (Vice President for International Education, RTI International) dan Stuart Weston (Direktur Program Pendidikan USAID PRIORITAS) juga mengunjungi Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara untuk melihat proses perkuliahan dan berdiskusi dengan pejabat kedua LPTK. (*)
Wakil Walikota Binjai Timbas Tarigan mengapresiasi dukungan USAID kepada kota Binjai. Program DBE dan PRIORITAS dirasakan bermanfaat meningkatan mutu pendidikan.”Warga kami menginginkan tersedia layanan pendidikan yang bermutu. Kami sebagai pemangku kepentingan berkewajiban memenuhi keinginan warga tersebut. Program pendidikan dari USAID telah membantu kami mengwujudkan layanan pendidikan yang bermutu itu,” ungkapnya.
1.
Tim disambut Wakil Walikota Binjai.
2.
Tim melihat proses perkuliahan di Unimed dengan topic cross culture understanding.
3.
Tim berdiskusi dengan Rektor Unimed.
4.
Tim mengobservasi pembelajaran di MIN Binjai.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri, ST mengatakan
5.
Lawrence W. Dolan diwawancarai siswa di SMPN 16 Medan.
peningkatan mutu pendidikan. Agus mengatakan BOS didesain guna meringankan beban masyarakat terhadap pembiyaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.” Pengelolaan BOS harus partisipatif agar akuntabel dan transparan,” terangnya. Suriadi mengatakan penyediaan pendidikan bermutu membutuh peran serta masyarakat (PSM). PSM dapat membantu sekolah menyediakan kebutuhan yang tidak terakomodir BOS.” Tapi kita harus mengubah cara pandang kita tentang PSM. Selama ini kita hanya mengartikan PSM sebagai kutipan-kutipan dan sumbangan dalam bentuk tunai. Padahal PSM bisa dilakukan dalam bentuk bantuan lain seperti pelatihan dan kerjasama,” terang Suriadi. Pemanfaatkan PSM membuat SMPN 1 Tanjungmorawa berhasil meraih penghargaan sekolah Adiwiyata 2013 dari Gubernur Sumatera Utara.
1
2
1. Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A. Crockart memotivasi kepala madrasah. 2. Kepala SMP N 1 Tanjungmorawa Drs. Suriadi, M.Pd mempresentasikan pengelolaan BOS setelah mendapatkan pelatihan dari USAID.
3
UTAMA
Unimed dan IAIN SU Studi Ke Amerika Serikat Untuk Kembangkan Sekolah Mitra
5 1
6 2
7 3
8
4
1. Drs. Irwan Nasution, MSc perwakilan IAIN SU (memakai jaket) berbicara dengan siswa. 2. Peserta workshop mengobservasi proses pembelajaran di Saint Columbkille, Boston, Amerika Serikat (AS) 3. Prof.Dr. Paul Revile dari Harvard University Graduate School of Education memberi
kuliah tentang system pendidikan di Amerika Serikat (AS). 4. Peserta workshop berdikusi dengan pengelola sekolah di Eagle View Elementary School, Whasington DC, AS. 5. Peserta workshop berdiskusi dengan pengelola sekolah Saint Columbklille, Boston, Amerika Serikat (AS). 6. Proses pembelajaran di Eagle View Elementary School, Whasington DC, AS. 7. Siswa bekerja secara berpasangan di…
Medan. USAID PRIORITAS membantu Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara mengembangkan sekolah mitra (lab school). Guna mengwujudkan hal itu USAID PRIORITAS telah mengirimkan Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd sebagai perwakilan Unimed dan Drs. Irwan Nasution, MSc perwakilan IAIN SU untuk mengikuti Lokakarya Kebijakan Pendidikan (Education Policy Workshop ) di Amerika Serikat (AS).” Dalam lokakarya ini kami fokus belajar dari rekan sejawat di AS, tentang cara mengembangkan kemitraan antara LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan) dengan sekolah-sekolah untuk meningkatan mutu pendidikan,” terang Guru Besar Unimed Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd. Abdul Hamid mengatakan LPTK di AS selalu memiliki sekolah mitra (lab school). Kemitraan ditujukan membantu guru, kepala sekolah dan komite sekolah mengembangkan model-model pembelajaran yang kreatif dan tata kelola pendidikan yang efektif. “Kerjasama antara dosen LPTK dan guru menjadikan lab school menjadi sekolah yang lebih bermutu,”ungkapnya. Selanjutnya Abdul Hamid mengatakan lokakarya diikuti oleh perwakilan Kemendikbud, Kemenkokesra dan 16 LPTK mitra USAID PRIORITAS yakni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, IAIN Walisongo, IAIN Sunan Ampel, Universitas Pendidikan Indonesia-Bandung, Universitas Syah Kuala-Aceh, Universitas Negeri Medan, IAIN Sumatera Utara, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, IAIN Arraniry-Aceh. Lokakarya berlangsung pada 16—21 September 2013 di dua negara bagian AS yaitu Boston, Massachusetts dan Washington DC. Selama di AS, mereka berkesempatan berdiskusi dengan ahli pendidikan dari Harvard University dan MIT (Massachusetts Institute of Technology). “Kami juga melihat langsung proses pembelajaran baik dari tingkat SD, SMP dan SMA di lab school binaan kedua universitas,” tukasnya (*) 8. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd perwakilan Unimed menerima sertifikat dari Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston setelah mengikuti lokakarya kebijakan pendidikan di AS.
UNIMED dan IAIN SU Latih 18 Sekolah Mitra Medan. USAID PRIORITAS bersama Unimed dan IAIN SU melatih 88 tenaga pendidik dari 18 sekolah mitra (lab school) LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan). Pelatihan ini merupakan langkah awal Unimed dan IAIN SU untuk mengembangkan layanan pendidikan bermutu di sekolah mitra. Selama tiga hari peserta dilatih mengimplementasikan Pembelajaran, Aktif, Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) dan Contextual Teaching and Learning (CTL). Peserta juga dilatih mengintegrasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) Peserta pelatihan dari SMP Swasta Al-Azhar Medan ke dalam pembelajaran. Selain materi di dalam kelas, peserta melakukan pula menerima sertifikat setelah pelatihan praktik mengajar (real teaching). Ke 18 sekolah mitra LPTK tersebut adalah SDN 106812 Sei Rotan Kabupaten Deli Serdang, SDN 106163 Bandar Kalippa Deli Serdang, SDN 101774 Sampali Deli Serdang, SDN 101775 Sampali Deli Serdang, SDN 105228 Sei Rotan Deli Serdang, SDN 101771 Tembung Deli Serdang, MI Madinatussalam Tembung Deli Serdang, MI Nurul Fadhilah Bandar Setia Deli Serdang, MI Hidayatussalam Bandar Khalifah Deli Serdang, SD Tekad Mulia, SD Al Ittihadiyah Laut Dendang Deli Serdang, SD PAB Kampung Kolam Deli Serdang, MTs PAB Helvetia Kab Deli Serdang , SMP Karya Bunda Laut Dendang Deli Serdang, SMPN 29 Kota Medan, SMPN 3 Kota Medan, SMP Swasta Al Azhar Medan dan MTs Lab FT IAINSU Medan (*)
4
KABAR PRIORITAS
UTAMA
Sekolah Non Mitra Aktif Lakukan Diseminasi Mandiri Hal senada disampaikan Kasi KuMedan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota rikulum TK dan SD Disdik Kota MeMedan memuji inisatif sekolah non mitra dan Drs. Hamzah Harahap, M.Pd. saat melakukan pelatihan secara mandiri menutup pelatihan KKG (Kelompok menggunakan modul dan tenaga pelatih dari Kerja Guru) wilayah I di Kecamatan USAID PRIORITAS. Pujian itu disampaikan Medan Kota, Sabtu (23/8). Pelatihan ini Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SMP Disdik diikuti 8 sekolah di Kecamatan Medan Kota Medan Drs. Supri Harahap saat memKota (SDN 064036, SDN 060807, buka Pelatihan Pembelajaran Kontekstual di SDN 060809, SDN 060810, SMP N 42 Medan, Selasa SDN 060813, SDN 080815, (19/8).” Sekolah ini lebih SDN 060790 dan SD Swasta Disdik mendorong maju selangkah,” sebut Parulian). Selama lima hari, pihak sekolah meSupri Harahap. peserta sebanyak 40 orang Supri H a r a h a p manfaatkan dana BOS yang terdiri dari guru dan mengatakan pembelaja(Biaya Operasional kepala sekolah dilatih menran kontekstual erapkan PAKEM Sekolah) untuk (Contextual Teaching and (Pembelajaran Aktif, Kreatif, L e a r n i n g / C T L ) y a n g membiayai pelatihan. Efektif dan Menyenangkan) dikembangkan USAID dan MBS (Manajemen BerPRIORITAS sesuai dengan kurikulum 2013. basis Sekolah). Pelatihan menggunakan Ketersesuain itu terletak pada pendekatan modul dan tenaga pelatih yang dikemscientific. Pembelajaran CTL sangat bangkan oleh USAID PRIORITAS. menekankan pendekatan Saintifik. “ Walau Disdik mendorong pihak sekolah bukan sekolah yang diminta mengimplememanfaatkan dana BOS (Biaya mentasikan kurikulum 2013, tapi setelah Operasional Sekolah) untuk membiayai dilatih, guru-guru di sekolah ini sudah lebih pelatihan. Menurut Hamzah, dari 13 mengimplementasikan kurikulum 2013. komponen penggunaan dana BOS salah Dibolak-balikpun kurikulumnya, apakah satunya ditujukan untuk pengembangan KBK, KTSP atau kurikulum 2013, pembelaprofesi guru.”Pengembangan profesi jaran kontekstual yang dikembangkan guru dapat dilakukan melalui pelatihan. USAID tetap relevan dan mendukung,” ujar Karena itu dana BOS bisa digunakan,” Supri Harahap. terang Hamzah Harahap. (*)
Percepatan Perluasan Program USAID PRIORITAS di Labuhan Batu Rantau Prapat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhan Batu, Sumatera Utara mempercepat perluasan program USAID PRIORITAS pada tahun 2013. Pemkab menambah dua kecamatan baru sebagai lokasi impelementasi program yaitu Pangkatan dan Panai Hulu. Percepatan ini akan menjangkau 16 sekolah (12 SD dan 4 SMP) dan memberikan manfaat langsung kepada 2.500 siswa. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Labuhan Batu, Drs. Iskandar, M.Pd menyebut percepatan perluasan program USAID PRIORITAS ini, merupakan kebijakan Bupati Dr.H. Tigor Panusunan Siregar untuk memperluas layanan pendidikan bermutu di Labuhan Batu. Direncanakan dalam lima tahun, seluruh kecamatan telah bisa mengakses layanan pendidikan berkelas dunia yang dikembangkan oleh United States Agency for International Development (USAID).”Setiap tahun kami akan menambah dua kecamatan baru dengan dana APBD,” tukas Iskandar (*)
KABAR PRIORITAS
Ketua DPRD Kota Medan Drs. H Amiruddin
DPRD DUKUNG DISEMINASI Ketua DPRD Kota Medan Drs. H. Amiruddin mendukung diseminasi program USAID PRIORITAS. Dukungan itu disampaikan Amiruddin saat memberangkatan peserta kunjungan belajar dari kota Medan ke Kota Binjai. Amiruddin mengatakan DPRD berencana menyediakan anggaran diseminasi untuk dua kecamatan baru tahun depan. "Sebagai Ketua DPRD saya sangat perduli dengan pendidikan," ungkapnya di Grand Angkasa International Hotel beberapa waktu lalu.
Rp. 2, 9 Milyar untuk Diseminasi Program USAID PRIORITAS di Deli Serdang Lubuk Pakam. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang berkomitmen menggunakan program USAID PRIORITAS untuk meningkatkan mutu pendidikan. Komitmen itu diwujudkan dalam anggaran diseminasi sebesar Rp. 2.952.614.000,- dalam APBD 2013. Anggaran itu akan dilaksanakan kedalam 12 kegiatan. Keseluruhan keguatan akan memberikan manfaat kepada 1.190 orang tenaga pendidik dan non-kependidikan. Implementasi diseminasi telah kami mulai sejak April 2013. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaharaga (Dikpora) Deli Serdang Hj. Sa’adah Lubis, S.Pd, M.AP menggunakan modul dan tenaga pelatih yang dibina oleh USAID PRIORITAS karena telah terbukti secara praktis. Metode pelatihan yang dikembangkan USAID PRIORITAS sangat praktikal dan mampu membantu guru mengatasi masalah pembelajaran. Keberhasilan itu sudah dirasakan oleh masyarakat pendidikan di Deli Serdang. Kami menargetkan setelah pelatihan ini manajemen sekolah lebih baik, guru-guru semakin berkualitas dan siswa mendapatkan pelayanan belajar yang optimal. (*)
5
PRAKTIK YANG BAIK
Kiri-kanan : Berdiskusi dengan Ibu Siska untuk melihat RPP dan perangkat pembelajaran yang dirancang; Melakukan team teaching bersama Ibu Siska; Berdiskusi dengan guru-guru yang lain untuk memaksimalkan pembelajaran berbasis PAKEM.
Pendampingan Kunci Perubahan di Kelas Oleh Ermansyah, S.Pd, Fasda SD Kota Medan Medan. Pasca pelatihan, kami dikirim ke sekolah untuk melakukan pendampingan. Ini merupakan bagian penting dari keberhasilan perubahan pembelajaran di kelas. Karena disinilah guru dibantu untuk mempersiapkan dan mempraktikkan PAKEM di kelas yang dikelolanya. Sebagai fasilitator daerah (fasda), saya harus melakukan pendampingan secara kolegial. Artinya saya datang sebagai rekan diskusi yang setara. Saya bukan supervisor yang menilai kemampuan guru yang saya damping. Mengawali aktivitas pendampingan di SD Negeri 064037. Saya mulai pendampingan dengan berdiskusi dengan guru-guru di ruang kepala sekolah. Selanjutnya guru – guru melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan RPP yang dirancang. Saya mendampingin Ibu Siska Andriani mengajar di kelas VI- A bidang studi Matematika. Hari itu Ibu Sika mengajar kompetensi dasar (kd) menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana. Saya tidak cuma mengamati Ibu Siska. Saya juga ikut
serta mengajar dan memberikan contoh kepada Ibu Andriani bagaimana dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai team teaching. Proses ini sangat membantu Ibu Siska memahami praktik PAKEM. Setelah team teaching, saya mengajak Ibu Siska melakukan evaluasi dan refleksi dari proses pembelajaran. Kami menemukan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan, Ibu Siska Andriani sudah telihat PAKEM. Tetapi perlu ada pembenahan untuk memaksimalkan aktivitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Penataan ruang kelas yang dilakukan Ibu Adriani dalam tahap pembenahan. Kursi dan meja sudah tampak tersusun dengan baik, akan tetapi pada pajangan, sudut baca, dan hasil karya siswa masih sangat minim, sehingga perlu memaksimalkan kegiatan agar pembelajaran dan penataan ruangan dapat lebih baik lagi seperti yang diharapkan. Ibu Siska merasa senang dengan proses pendampingan. Ia menjadi lebih tahu dan percaya diri dalam mempraktikkan PAKEM (*)
SMPN 16 Medan: Semua Guru Harus Implementasikan Medan. Kepala SMPN 16 Medan Dra. Irmawati menginstruksikan seluruh guru melaksanakan pembelajaran dengan pola CTL (Contextual Teaching Learning). Pasca pelatihan yang dilaksanakan USAID PRIORITAS, Irmawati melakukan rapat dengan guru. Dalam rapat tersebut Irmawati meminta seluruh guru yang mengikuti pelatihan membantu guru yang belum mengikuti pelatihan. Guna mengurangi kesenjangan kemampuan Antara guru yang telah dilatih USAID PRIORITAS dengan guru yang belum dilatih, Irmawati meminta fasda melakukan pendampingan secara menyeluruh. Ketika fasda melakukan pendampingan, maka seluruh guru pada mata pelajaran yang sama juga ikut didampingin. Proses ini membantu guru untuk meningkatkan kemampuannya.” Saya ingin semua guru mendapatkan manfaat dari pendampingan,” terang Irwamati. Menurut Irmawati, model pembelajaran CTL bukanlah hal yang baru bagi SMPN 16 Medan. Model ini sudah dikenal sebelumnya. Sejumlah guru juga sudah pernah dilatih CTL.”Namun metodologi pelatihan yang dirancang USAID PRIORITAS lebih pas. Sehingga guru lebih mudah untuk mengimplementasikan di dalam kelas,” terangnya (*)
6
KABAR PRIORITAS
PRAKTIK YANG BAIK
Descriptive dan RecountText Lebih Menyenangkan Dengan Poster Oleh Vestina Hondro, A.Md *)
Agar siswa berhasil mengerjakan descriptive dan recount text, saya merancang pembelajaran menggunakan permainan kata dan media berupa poster perempuan cantik. Ketika menulis urutan kalimat, siswa beSaya mulai PBM (Proses Belajar rusaha agar sesuai dengan contoh sebeMengajar) dengan wajah riang gembira. Saya lumnya. Kemudian saya minta setiap kekatakan kepada siswa, kalau mereka akan bisa lompok untuk membacakan hasil mendeskripsikan benda dan menyusun deskripsi mereka. Pada bagian ini, mereka deskripsi itu ke dalam sebuah paragrap. cukup membacakan di dalam kelompok Setelah itu saya mulai menunjukkan sesaja. Setiap kelompok harus mengajukan buah poster perempuan cantik. Saya minta juru bicara yang baru. Pergantian juru siswa mengomentari poster perempuan itu. bicara ini, saya tujukan agar semua siswa Respon siswa beragam. Ada yang bilang perdapat kesempatan berbicara. Saya tidak empuan itu berambut panjang, punya mata ingin hanya siswa pinindah, kulitnya putih dan tar saja yang berbicara. sebagainya.”Beautiful girl, Saya senang sekaligus Nah, saat yang paling baby face, thin lips, long terkejut. Merasa senang saya tunggu tiba. neck, white and black karena siswa bisa Setelah seluruh juru eys…,” kata mereka. bicara selesai memKomentar itu saya tulismendeskripsikan sebuah bacakan naskah hasil kan kembali di papan poster dengan baik. diskusi kelompoknya, tulis. Terkejut karena siswa saya kembali meminta Setelah punya daftar siswa untuk presentasi. yang biasanya pemalu kata-kata yang banyak, Kali ini siswa tidak kemudian saya ajak siswa dan kurang aktif, namun membaca naskah, tetamenuliskan kata-kata itu ketika diminta bicara, Ia p i lan g su ng kedalam kalimat. Misalbisa tampil baik dan mendeskripsikan rupa nya untuk perempuan gadis di poster dengan yang berambut panjang, mengesankan kata-katanya sendiri. saya menulisnya menjadi, Saya sendiri yang ”She has long hair.” Unmenentukan siswa yang presentasi dari tuk perempuan yang berparas rupawan saya setiap kelompok. Saya ingin memastikan tulis sebagai,”She has beautiful face.” Deskripsi apakah mereka mampu menggunakan dan penulisan kalimat ini saya tujukan agar descriptive dan recount secara verbal. siswa mengenal jenis-jenis kata dan kalimat Saya senang sekaligus terkejut. Meradescriptive dan recount. Seperti kata pepatah, sa senang karena siswa bisa mendeskripsiala bisa karena biasa. kan sebuah poster dengan baik. Terkejut Setelah siswa mengenal kata-kata dan karena siswa yang biasanya pemalu dan kalimat descriptive dan recount, saya meminta kurang aktif, namun ketika diminta bicara, siswa membentuk kelompok. Setiap keIa bisa tampil baik dan mengesankan (*) lompok saya beri amplop dan lembaran kerja (LK) I. LK I berisi instruksi agar siswa me*) Guru Bahasa Inggris SMP Swasta Bintang Laut, Teluk nyusun potongan-potongan kalimat di dalam Dalam, Nias Selatan amplop menjadi satu paragrap. Kalimat ini akan mendeskripsikan wajah seseorang. Siswa harus berdiskusi dan menentukan bersama susunan kalimat yang pas. Saya meminta setiap kelompok menunjuk seorang juru bicara. Sang juru bicara kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompok. Ketika presentasi, saya minta kelompok lain memberikan komentar dan perbaikan. Setetalah itu kami masuk ke LK II. Saya memberi poster kepada setiap kelompok. 1 Mereka harus mendeskripsikan poster itu dengan kata-kata mereka sendiri. KABAR PRIORITAS
2
3
4
5
6
1. Saya memperkenalkan kata-kata dan kalimat yang berhubungan untuk mendeskripsikan poster. 2. Siswa secara berkelompok mengerjakan LK I dengan menyusun potongan kalimat menjadi satu paragaf. 3. Juru bicara setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja LK I. 4. Siswa secara berkelompok mengerjakan LK II dengan mendeskripsikan poster dengan kata-kata mereka sendiri. 5. Saya menunjuk siswa secara acak untuk mendeskripsikan poster secara verbal di depan kelas. 6. Saya dan siswa menujukkan hasil produk pembelajaran.
7
PRAKTIK YANG BAIK
Bernyanyi Membangkitkan Minat Speaking Oleh Hermina Br. Simamora, S.Pd Guru Bahasa Inggris SMPN 23 Medan
Medan. Siswa kami biasanya takut mengucapkan sebuah kata atau kalimat dalam bahasa Inggris karena takut salah. Guna mengatasi ini, kami menggunakan cara bernyanyi agar siswa berani mengucapkan kata-kata dan kalimat. Langkah awal guru menyanyikan sebuah lagu. Siswa mendengar dan menyimak lagu tersebut. Setelah itu, guru mengajak siswa bernyanyi bersama. Tentu saja ada beberapa bait lirik yang salah dinyanyikan siswa karena tidak mengetahui teksnya. Kemudian guru menuliskan lirik lagu, namun pada bagian tertentu lirik tersebut buat agar kosong agar siswa mencari kata yang tepat untuk lirik itu. Kami akan bermain tebak lirik. Guru kembali bernyanyi dan siswa mengdengar baik-baik lirik yang dinyanyikan. Setelah siswa yakin, mereka kemudian mengisi lirik yang kosong. Ternyata beberapa siswa masih salah menebak lirik. Setelah mengetahui kesalahannya, siswa akhirnya bias memperbaikinya. Proses tebak lirik ini sangat menyenangkan bagi siswa. Mereka seperti berkompetisi sambil bermain-main. Siswa yang tebaknya salah, terkadang tertawa ketika mengetahui Ia salah menebak lirik. Mereka juga tersenyum puas ketika mampu mengisi lirik yang kosong dengan tepat. Setelah proses ini selesai, siswa tidak takut lagi untuk mengucapkan katakata dan kalimat dalam bahasa Inggris. Siswa makin terpacu untuk mengucapkan banyak kata karena proses pembelajaran menyenangkan.Dari Praktik yang Baik tersebut siswa-siswa berlomba untuk berpidato sekali dalam seminggu di depan/ podium sekolah (*)
Atas-bawah: Siswa bersama-sama guru bernyanyi bersama-; Siswa berusaha menghafal lirik lagu; Lirik lagu ditulis dengan kalimat yang sengaja dikosongkan pada sebuah kertas besar; siswa bekerja secara kelompok untuk menebak dan menuliskan lirik lagu.
USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID), yang diimplementasikan oleh Research Triangle Institute (RTI), Education Development Center (EDC), dan World Education (WE). USAID PRIORITAS dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan pendidikan dasar berkualitas di Indonesia, khususnya untuk: (1) Meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah; (2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota; (3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/pelatihan guru dan pemerintah di semua jenjang. Di Sumatera Utara, USAID PRIORITAS bekerja di 12 kabupaten/kota yaitu Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhan Batu, Toba Samosir,Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan. Serta bermitra dengan dua LPTK yaitu Universitas Negeri Medan dan IAIN Sumatera Utara.
KABAR PRIORITAS Penanggung Jawab: Agus Marwan (Koordinator Provinsi) Editor: Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi: Parapat Gultom, Ph.D (TTI Development Specialist), Agus Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), DR. Elly Djulia (TTO Primary), M. Ikyar (TTO Secondary), Edy Malaha (IT Specialist). ALAMAT REDAKSI : Kantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia. Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500
Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pendidikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.