SISTEM PERAWATAN BERBASIS PENCEGAHAN MENURUT RANCANGAN MODULARITY TASK DALAM UPAYA PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. CAKRA COMPACT ALUMUNIUM INDUSTRIES
TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
ERNA RUTIAH NOVARINA 040403010
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 No. Dok.: FM-TS-01-06A;
Tgl. Efektif : 1 Februari 2007;
Rev : 0;
Halaman : 1 dari 1
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
ABSTRAK
PT. Cakra Compact Alumunium Industries adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang industri alumunium dengan jenis produk billet, alumunium ektrusi dan pabrikasi. Produk hasil perusahaan ini sebagian besar dipasarkan ke luar negeri sedangkan sisanya dipasarkan ke dalam negeri. Oleh karena produk yang dihasilkan kebanyakan pangsa luar negeri, maka kualitas produk perusahaan perlu dijaga. Salah satu faktor untuk dapat menjaga hal ini adalah kondisi mesin produksi yang harus dalam keadaan baik. Untuk dapat menjaga kondisi mesin produksi ini dalam keadaan baik, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perawatan terhadap mesin produksi ini. Model perawatan yang selama ini digunakan oleh PT. Cakra Compact Alumunium Industries adalah corrective maintenance. Model perawatan ini kurang efisien karena dapat mengakibatkan proses produksi terhenti dan biaya kehilangan produksi yang tinggi. Berbeda dengan preventive maintenance yang dapat mengurangi kerusakan mesin produksi saat produksi berjalan karena adanya jadwal perawatan yang teratur terhadap mesin produksi dan menurunkan biaya kehilangan produksi yang besar. Dengan demikian, perlu adanya suatu perawatan yang lebih baik lagi untuk dapat menurunkan biaya kehilangan produksi dan melancarkan proses produksi perusahaan.. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah titik perbaikan komponen mesin, urutan pengerjaan perawatan, pengelompokan mesin berdasarkan design modularity, selang waktu interval kerusakan mesin, waktu perawatan penggantian komponen mesin, waktu set up mesin, upah, jumlah jam kerja, hari kerja, jumlah tenaga kerja bagian miantenance, harga jual dan profit produk per kg, harga komponen perawatan dan fungsi kerja bagian mesin yang menjadi objek penelitian. Penerapan model perawatan preventif dihitung dengan pertimbangan biaya penggantian terkecil yaitu berdasarkan total biaya komponen per satuan waktu. Kemudian, dari hasil model perawatan ini, perawatan penggantian komponen akan dikelompokkan berdasarkan modularity design mesin dan selanjutnya model perawatan ini disesuikan waktu perawatannya dengan jam kerja perusahaan. Hasil perhitungan preventive modularity maintenance yaitu sebanyak 7 modul penggantian, diperoleh bahwa biaya penggantian yang harus ditanggung perusahaan adalah sebesar Rp 15.183.636,7692. Artinya, biaya ini ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sistem corrective maintenance yang selama ini diterapkan oleh perusahaan (Rp 20.868.098,5368) dan sistem preventive maintenance perhitungan (Rp 19.257.981,6984). Sistem perawatan pencegahan dengan modularity design ini memberikan penurunan biaya penggantian komponen sebesar 27,2399% jika dibandingkan dengan sistem corrective maintenance yang selama ini digunakan perusahaan.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih setiaNya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan tugas sarjana ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studi di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas sarjana ini berjudul “Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries ”. Adapun latar belakang penulis mengangkat judul ini adalah penulis ingin memberikan suatu perbandingan sistem perawatan dengan model preventive maintenance menurut modularity task terhadap model perawatan yang digunakan oleh perusahaan. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya tugas sarjana ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kebaikan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2009
PENULIS
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
UCAPAN TERIMAKASIH
Selama penyusunan laporan tugas sarjana ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Humala L. Napitupulu, DEA, sebagai dosen pembimbing I dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini. 2. Ibu Ir. Nurhayati Sembiring, MT, sebagai dosen pembimbing II dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini. 3. Bapak Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM, sebagai Koordinator Tugas Akhir yang telah mengarahkan penulis dalam memahami judul Tugas Sarjana. 4. Bapak Prof. Ir. Sukaria Sinulingga M.Eng, sebagai Koordinator Bidang untuk Manufaktur yang telah mengarahkan penulis dalam memahami judul Tugas Sarjana. 5. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, sebagai Ketua Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang turut memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini. 6. Bapak Usman sebagai pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam perolehan data.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
7. Bapak Ir. J.O. Nikson Simbolon sebagai pimpinan persomalia di PT. Cakra Compact Aluminium Industries, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian. 8. Bang Bowo, Kak Dina, dan Bang Tumijo, selaku pegawai Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam pengurusan berkas-berkas tugas sarjana. 9. Kedua Orang tuaku, Kak Riana dan Jenny, Abang Ricky dan Linggom dan adikku Bertrand dan Jessen atas doa, perhatian dan dukungannya yang diberikan kepada penulis. 10. Mama yang kukasihi, walaupun dirimu telah pergi ke rumah Tuhan, aku tetap mengasihimu dan engkaulah sumber inspirasiku dan kekuatanku. 11. Juana, Mariaty dan Anggiat selaku rekan penulis dalam penelitian tugas akhir di PT. Cakra Compact Aluminium Industries yang telah memberikan bantuan, semangat dan dukungan selama ini 12. Elfrida, Desima, Misna, Kak Plorensi, Rendy dan adikku Atania, Putri dan Yetti selaku rekan penulis dalam penelitian tugas akhir atas bantuan, dukungan serta kerja sama yang baik selama penelitian sampai penyelesaian tugas sarjana ini. Demikian ucapan terima kasih ini saya sampaikan, Tuhan memberkati.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR ISI
BAB
I
HALAMAN HALAMAN JUDUL ........................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................
ii
ABSTRAK .......................................................................................
iii
SERTIFIKASI EVALUASI DRAFT TUGAS SARJANA ................
iv
KATA PENGANTAR .....................................................................
v
UCAPAN TERIMA KASIH ...........................................................
vi
DAFTAR ISI....................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ............................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................
xvii
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan ....................................................
I-1
1.2. Rumusan Permasalahan .............................................................
I-3
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................
I-3
1.4. Batasan Permasalahan dan Asumsi ............................................
I-4
1.5. Periode Penelitian ......................................................................
I-6
1.6. Sistematika Penulisan Laporan ..................................................
I-6
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ....................................................................
II-1
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ...................................................
II-3
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB
HALAMAN 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. II-4 2.4. Tenaga Kerja dan Jam Kerja ...................................................... II-16 2.5. Sistem Pengupahan dan Jaminan Sosial ..................................... II-19 2.6. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong ................ II-25 2.6.1. Bahan Baku .................................................................... II-25 2.6.2. Bahan Tambahan ............................................................ II-25 2.6.3. Bahan Penolong .............................................................. II-26 2.7. Mesin-mesin dan Peralatan Produksi ......................................... II-27 2.8. Uraian Proses Produksi ............................................................. II-27 2.8.1. Proses Produksi Pembuatan Profile Alumunium ............. II-27
III
LANDASAN TEORI 3.1. Perawatan (Maintenance) ......................................................... III-1 3.1.1. Defenisi Perawatan (Maintenance) .................................. III-2 3.1.2. Tujuan Perawatan (Maintenance) .................................... III-2 3.1.3. Pengorganisasian Departemen Perawatan (Maintenance Department).................................................................... III-2 3.1.4. Jenis-jenis Perawatan ...................................................... III-5 3.1.4.1. Perawatan Korektif (Corrective Maintenance) .... III-9 3.1.4.2. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) ... III-10 3.1.5. Aspek-aspek Rancangan Perawatan ................................ III-10
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB
HALAMAN 3.1.5.1. Modularisasi (Modularization) ........................... III-11 3.2. Distribusi Kerusakan ................................................................ III-13 3.3. Keandalan (Reliability) ................................................................ III-18 3.4. Mean Time To Failure .............................................................. III-19 3.5. Identifikasi Distribusi dan Parameter Distribusi ........................ III-20 3.6. Index Of Fit .............................................................................. III-20 3.7. Pengukuran Waktu Kerja .......................................................... III-22 3.8. Model Perhitungan Total Biaya Penggantian ............................ III-24
IV
METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... IV-1 4.2. Sifat Penelitian ........................................................................ IV-1 4.3. Pengumpulan Data.................................................................... IV-1 4.3.1. Sumber Data ................................................................... IV-1 4.3.2. Langkah Pengumpulan Data............................................ IV-2 4.4. Metode Analisis Data ............................................................... IV-3 4.5. Kesimpulan dan Saran .............................................................. IV-5
V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1. Pengumpulan Data ................................................................... V-1
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB
HALAMAN 5.1.1. Stasiun Produksi dan Mesin Produksi............................. V-1 5.1.2. Titik Perbaikan Komponen Mesin .................................. V-2 5.1.2.1. Mesin Oven Billet .............................................. V-2 5.1.2.2. Mesin Extrussion Press ..................................... V-3 5.1.3. Urutan Pengerjaan Perawatan......................................... V-4 5.1.4. Pengelompokan Komponen Mesin berdasarkan Design Modularity ..................................................................... V-5 5.1.5. Selang Waktu Interval Kerusakan Mesin ........................ V-8 5.1.6. Waktu Perawatan Komponen Mesin .............................. V-10 5.1.7. Waktu Set Up Mesin ...................................................... V-12 5.1.8. Upah, Jumlah Jam Kerja, Hari Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja Bagian Maintenance ............................................ V-13 5.1.9. Harga Jual dan Profit Produk per Kg............................. V-13 5.1.10. Harga Komponen Perawatan ......................................... V-13 5.1.11. Fungsi Kerja Mesin ....................................................... V-14 5.2. Pengolahan Data ...................................................................... V-17 5.2.1. Penentuan Distribusi Kerusakan Komponen Mesin ......... V-17 5.2.2. Waktu Rata-rata Penggantian Komponen Mesin ............. V-25 5.2.3. Perhitungan Upah Tenaga Kerja Bagian Maintenance ..... V-26 5.2.4. Perhitungan Biaya Kehilangan Produksi ......................... V-27
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB
HALAMAN 5.2.5. Perhitungan Parameter dan MTTF Komponen Mesin ...... V-28 5.2.6. Perhitungan Biaya Penggantian Komponen ..................... V-35 5.2.7. Perhitungan Selang Waktu Penggantian (tp) Optimal ...... V-37
VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. Analisis Biaya Alternatif Penggantian Komponen Berdasarkan Corrective, Preventive dan Preventive Modularity Maintenance…. ........................................................................ VI-1 6.2. Analisis Selang Waktu Penggantian Komponen Berdasarkan Preventive Modularity Maintenance yang Disesuaikan dengan Jam Istirahat Shift..... ................................................................ VI-6 6.3. Pemilihan Jadwal Maintenancei Berdasarkan Cost Minimum dan Penentuan Jadwal Perawatan Penggantian Komponen ........ VI-9
VII
KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ............................................................................... VII-1 7.2. Saran ......................................................................................... VII-2
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
2.1.
Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Aluminium Industries Medan II-16
2.2.
Jam Kerja Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Aluminium Industries .................................................................................... II-16
5.1.
Urutan Pembongkaran Komponen Mesin Extrussion Press ......... V-4
5.2.
Urutan Pembongkaran Komponen Mesin Oven Billet ................. V-4
5.3.
Urutan Pengerjaan Perawatan Pembongkaran dan Pemasangan Komponen Mesin ....................................................................... V-5
5.4.
Data Selang Waktu Interval Kerusakan Mesin Extrussion Press (Jam) .......................................................................................... V-9
5.5.
Data Selang Waktu Interval Kerusakan Mesin Oven Billet (Jam) V-10
5.6.
Data Waktu Perawatan Komponen Mesin Extrussion Press (menit) ....................................................................................... V-11
5.7.
Data Waktu Perawatan Komponen Mesin Oven Billet (menit) .... V-12
5.8.
Harga Komponen Mesin Ekstrusi Kapasitas 1375 ....................... V-13
5.9.
Waktu Antar Kerusakan Distribusi Normal................................. V-18
5.10.
Waktu Antar Kerusakan Distribusi Lognormal ........................... V-19
5.11.
Waktu Antar Kerusakan Distribusi Eksponensial ........................ V-21
5.12.
Waktu Antar Kerusakan Distribusi Weibull ................................ V-23
5.13.
Rekapitulasi Index Of Fit untuk Masing-masing Distribusi Komponen Mesin 1375 .............................................................. V-25
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR TABEL (Lanjutan)
TABEL 5.14.
HALAMAN Waktu Penggantian Komponen Stick Billet Loader Mesin Extrussion Press......................................................................... V-26
5.15.
Rekapitulasi Waktu Rata-rata Penggantian Komponen Mesin Ekstrusi 1375 ............................................................................. V-26
5.16.
Biaya Tenaga Kerja Maintenance ............................................... V-27
5.17.
Waktu Antar Kerusakan Rantai Mesin Oven Billet...................... V-29
5.18.
Rekapitulasi Perhitungan Parameter b, a, σ, μ dan MTTF Distribusi Normal....................................................................... V-30
5.19.
Waktu Antar Kerusakan Stick Billet Loader................................ V-30
5.20.
Rekapitulasi Perhitungan Parameter-parameter Distribusi Lognormal ................................................................................. V-31
5.21.
Waktu Antar Kerusakan Plat Bakul Billet Loader ....................... V-32
5.22.
Rekapitulasi Perhitungan Parameter-parameter Distribusi Eksponensial .............................................................................. V-33
5.23.
Waktu Antar Kerusakan Pentil As .............................................. V-33
5.24.
Rekapitulasi Perhitungan Parameter-parameter Distribusi Weibull ...................................................................................... V-34
5.25.
Rekapitulasi Nilai MTTF Komponen Mesin Ekstrusi 1375 ......... V-35
5.26.
Biaya Penggantian Komponen Secara Corrective Maintenance .. V-35
5.27.
Biaya Penggantian Komponen Secara Preventive Maintenance .. V-36
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR TABEL (Lanjutan)
TABEL 5.28.
HALAMAN Selang Waktu Penggantian Preventive Maintenance yang Optimal ...................................................................................... V-38
6.1.
Biaya Penggantian Komponen secara Preventive Modularity Maintenance .............................................................................. VI-2
6.2.
Perbandingan Biaya Corrective, Preventive dan Preventive Modularity Maintenance ............................................................ VI-2
6.3.
Selang Waktu Penggantian Komponen Berdasarkan Preventive Modularity Design ..................................................................... VI-4
6.4.
Selang Waktu Preventive Modularity Maintenance Modifikasi ... VI-7
6.5.
Jadwal Perawatan Penggantian Komponen Mesin Extrussion Press dan Mesin Oven Billet Tahun 2009 ................................... VI-10
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
2.1.
Struktur Organisasi PT. Cakra Compact Aluminium Industries... II-6
2.2.
Block Diagram Proses Pembuatan Profil Aluminium .................. II-38
3.1.
Peranan Program Perawatan Sebagai Pendukung Aktivitas Produksi ..................................................................................... III-1
3.2.
Hubungan Antara Berbagai Bentuk Perawatan............................ III-9
3.3.
Arsitektur Produk ....................................................................... III-13
3.4.
Gambar Distribusi Normal.......................................................... III-14
4.1.
Block Diagram Metodologi Penelitian ........................................ IV-6
5.1.
Titik Perbaikan Komponen Mesin Extrussion Press.................... V-2
5.2.
Titik Perbaikan Komponen Mesin Oven Billet ............................ V-3
5.3.
Desain Modularity Mesin Extrussion Press ................................ V-6
5.4.
Desain Modularity Mesin Oven Billet ......................................... V-7
5.5.
Struktur Bagian Komponen Mesin Extrussion Press ................... V-7
5.6.
Struktur Bagian Komponen Mesin Oven Billet ........................... V-8
6.1.
Selang Waktu Penggantian Modul 4 dari Mesin Extrussion Press VI-7
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
HALAMAN
1
Mesin-mesin dan Peralatan Produksi .............................................. L-1
2
Gambar Mesin ................................................................................ L-2
3
Data Waktu Kerusakan Komponen Mesin Ekstrusi 1375 ................ L-3
4
Tabel Standarized Normal Probabilities ......................................... L-4
5
Uji Kecocokan Distribusi Kerusakan Komponen Mesin Ekstrusi 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries ........................... L-5
6
Perhitungan Waktu Rata-rata Penggantian Komponen Mesin Ekstrusi 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries .............. L-6
7
Perhitungan Parameter dan MTTF Masing-masing Distribusi Komponen Mesin Ekstrusi 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries ....................................................................................... L-7
8
Perhitungan Selang Waktu Penggantian Optimal Komponen Mesin Ekstrusi 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries .............. L-8
9
Perhitungan Jadwal Preventive Modularity Maintenance sesuai Jam Kerja Perusahaan ................................................................... L-9
10
Jadwal Libur PT. Cakra Compact Alumunium Industries Tahun 2009 ............................................................................................. L-10
11
Form Surat Permohonan Tugas Sarjana .......................................... L-11
12
Form Surat Penetapan Tugas Sarjana .............................................. L-12
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN (Lanjutan)
LAMPIRAN
HALAMAN
13
Surat Balasan dari Perusahaan ........................................................ L-13
14
Surat Keputusan Tugas Sarjana ...................................................... L-14
15
Form Berita Acara Laporan Tugas Sarjana ..................................... L-15
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan Proses perawatan mesin produksi tidak mungkin dihindari oleh suatu perusahaan karena hal ini berkaitan erat dengan kelancaran proses produksi. Perawatan mesin yang biasanya dilakukan oleh perusahaan hanya berupa corrective maintenance yaitu mengganti komponen jika terjadi kerusakan. Tanpa disadari tindakan tersebut justru mengakibatkan peningkatan biaya produksi dan mengganggu kelancaran produksi sehingga biaya kehilangan produksi perusahaan menjadi tinggi. Berbeda dengan preventive maintenance, yang dapat mengoptimalkan biaya perawatan mesin produksi dengan memperhatikan selang waktu penggantian komponen yang optimal. Maka, hal ini dilakukan dengan cara menghitung selang waktu penggantian komponen yang optimal dengan mempertimbangkan biaya penggantian yang terkecil yang dapat diperoleh dengan cara menghitung total biaya komponen per satuan waktu sehingga pengeluaran perusahaan untuk biaya perawatan mesin dapat berkurang. Untuk melakukan suatu sistem preventive maintenance yang lebih baik lagi, diperlukan suatu pengelompokan unit-unit mesin yang berbeda berdasarkan fungsinya. Pengelompokan ini dilakukan melalui desain modularity dengan harapan dapat mengurangi waktu maintenance mesin, memudahkan dalam pembongkaran atau pemasangan komponen tanpa harus membongkar mesin
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
secara keseluruhan sehingga diharapkan terjadi penurunan kerusakan komponen selama mesin berjalan. Pengelompokan
dalam
modularity
design
dilaksanakan
melalui
pembagian/pemisahan komponen produk menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar dan digantikan dengan memperhatikan beberapa faktor seperti biaya, kepraktisannya, dan fungsinya sehingga sistem sebuah mesin akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Pembagian/pemisahan komponen produk ini akan dibuat menjadi modulmodul yang memiliki fungsi masing-masing komponen yang berbeda namun memiliki persamaan dalam hal mencapai tujuan dari sistem yaitu menjalankan fungsi dari mesin dimana komponen juga harus diperhatikan kemudahan dalam mengaksesnya dan memasangnya. Jadi, proses pembuatan modularity design mesin ini akan dilihat dari fungsi masing-masing komponen, yang kemudian akan dikelompokkan berdasarkan persamaan urutan cara pembongkaran dan pemasangan komponen serta perhatian yang juga terarah pada daur hidup perawatan komponen yang memiliki persamaan daur hidupnya dengan perawatan komponen lainnya. Dengan demikian akan diperoleh penurunan biaya dan kemudahan dalam pembongkaran dan pemasangan komponen untuk kebutuhan perawatan sebuah mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem preventive maintenance dengan menggunakan modularity design untuk mencapai hasil yang diinginkan ini.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1.2. Rumusan Permasalahan Dalam penelitian ini yang diangkat menjadi permasalahan adalah mengenai masalah maintenance yaitu tindakan perawatan mesin produksi perusahaan yang masih terpaku pada sistem corrective maintenance. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dianalisis metode maintenance berdasarkan preventive maintenance system yang dapat memberikan biaya perawatan yang minimum dengan jadwal perawatan yang optimum dengan cara membandingkan biaya maintenance antara desain preventive maintenance dan desain preventive modularity maintenance terhadap desain awal perusahaan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mendapatkan perbandingan biaya maintenance antara desain yang selama ini digunakan perusahaan, desain preventive maintenance dan desain preventive maintenance yang telah menggunakan modularity 2. Mendapatkan model aplikasi preventive maintenance yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi perusahaan 3. Mendapatkan jadwal preventive maintenance yang optimum.
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, yakni dapat menjadi sarana pembelajaran dan pematangan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama menjalani perkuliahan. Selain itu
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
juga, penulis dapat melihat dan menerapkan secara nyata suatu konsep ilmu di lapangan kerja nyata. 2. Bagi Departemen, yakni dapat menjadi literatur yang akan semakin memperkaya penerapan ilmu keteknik-industrian di lapangan kerja nyata serta menjadi bahan literatur bagi penelitian oleh departemen maupun mahasiswa di kemudian hari 3. Bagi perusahaan dapat digunakan sebagai masukan dalam hal : a. Dapat merumuskan suatu prosedur penentuan interval waktu penggantian komponen yang optimal sehingga terhentinya proses produksi pembuatan alumunium
karena
adanya
komponen
mesin
yang
rusak
dapat
diminimisasi. b. Dapat mengurangi biaya perawatan mesin produksi perusahaan yang dapat merugikan perusahaan dari segi biaya pengeluaran perusahaan. c. Dapat melacak kemungkinan kondisi kerusakan mesin untuk masa yang akan datang sehingga memungkinkannya melakukan rencana persiapan dalam mengantisipasi kerusakan mesin ini.
1.4. Batasan Permasalahan dan Asumsi Agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka terlebih dahulu ditetapkan batasan permasalahan dan asumsi di dalam penelitian ini. Adapun batasan permasalahan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1. Perancangan preventive maintenance hanya dilakukan pada komponen mesin yang sering mengalami perawatan yaitu mesin ektrusi kapasitas 1375 yang meliputi komponen mesin extrussion press dan komponen mesin oven billet. Hal ini karena mesin ini memiliki data historis kerusakan yang cukup baik dibandingkan dengan mesin lainnya 2. Komponen yang menjadi perhatian utama dalam penelitian adalah komponen mesin dengan usia pakai di bawah 2 tahun. Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Tidak ada penambahan mesin atau komponen baru selama penelitian berlangsung 2. Perusahaan tidak melakukan perubahan terhadap desain produk selama pengamatan dilakukan. 3. Cara penggunaan, perawatan maupun cara operasional mesin dianggap normal sesuai dengan panduan teknis dari mesin tersebut 4. Mesin yang beroperasi ditangani oleh tenaga operator yang mahir dan berpengalaman 5. Tenaga kerja bagian maintenance merupakan tenaga kerja yang terlatih dan mahir 6. Sistem dan kapasitas produksi dianggap berjalan dengan normal dan tidak mengalami perubahan pada saat pengamatan dilakukan.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1.5. Periode Penelitian Penelitian ini berlangsung mulai dari tanggal 1 Februari – 31 Maret 2009 di PT. Cakra Compact Alumunium Industries
1.6. Sistematika Penulisan Laporan Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri, maka penulisan laporan tugas sarjana ini disusun ke dalam tujuh bab. Pada Bab I
(Pendahuluan),
diuraikan
mengenai
latar
belakang
permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan permasalahan dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan laporan. Selanjutnya pada Bab II (Gambaran Umum Perusahaan) memuat secara singkat dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, jenis produk dan spesifikasinya, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi, serta organisasi dan manajemen dari perusahaan. Selanjutnya pada Bab III (Landasan Teori) diuraikan mengenai tinjauantinjauan kepustakaan yang berisi tentang teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan adalah bertujuan untuk menguatkan metode yang dipakai untuk memecahkan permasalahan di perusahaan. Untuk lebih memahami apa-apa saja yang harus dilakukan pada saat penelitian dan bagaimana tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat penelitian dapat dilihat pada Bab IV (Metodologi Penelitian). Selain itu, di sini juga dibahas mengenai Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
penjelasan secara ringkas tiap tahapan penelitian dengan disertai diagram alirannya. Pada Bab V (Pengumpulan dan Pengolahan Data) diterakan mengenai data hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah. Lebih lanjut diuraikan tentang hasil yang diperoleh dari analisa data dan pemecahan masalah yang telah dapat dilihat pada Bab VI (Analisis Pemecahan Masalah). Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran bagi pihak perusahaan dapat dilihat pada Bab VII (Kesimpulan dan Saran).
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri alumunium dengan jenis produk billet, alumunium ekstrusi dan pabrikasi, yang juga merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Lokasi perusahaan dan pabrik ini terletak di Jalan Raya Medan-Tanjung Morawa Km 11,5 Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Perusahaan ini resmi berdiri pada tanggal 24 Agustus 1990 dan terdaftar pada Panitia Teknis Penanaman Modal Sub Penanaman Modal Dalam Negeri dengan luas areal perusahaan didirikan adalah 2,4 Ha. Perusahaan ini adalah perusahaan swasta nasional yang mengolah bahan baku billet menjadi alumunium ekstrusi dengan menggunakan mesin kapasitas 600, 660, 1375 dan 2000 ton. Latar belakang pendirian perusahaan ini adalah karena adanya slogan Sumatera Utara di masa dulu yang dikumandangkan oleh Bapak Gubernur Daerah Tk. I Sumatera Utara mengenai ”Marsipature Hutanabe”, yang kemudian Bapak H. Rahmat Shah merasa terpanggil hatinya untuk kembali ke Medan pada tahun 1990 setelah sekian lama berdiam di Jakarta. Bapak H. Rahmat Shah kemudian memulai usahanya di bidang alumunium. Alasan pendirian usaha ini adalah karena setelah dilaksanakan studi kelayakan oleh Bapak H. Rahmat Shah, diperoleh bahwa bidang usaha ini cukup memiliki prospek yang cerah disebabkan karena sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah yang mengadakan beberapa
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
aturan yang cukup ketat dalam bidang kehutanan khususnya mengenai tebang pilih. Kebijaksanaan ini sedikit banyaknya sangat mempengaruhi industri perkayuan yang sebagaimana diketahui bahwa untuk dunia konstruksi khususnya keperluan bangunan, kayu sebagai komponen utama yang sangat penting terutama dalam pembuatan kosen-kosen, pintu dan lain-lain. Oleh sebab itu, karena terbatasnya sumber untuk penggunaan kayu diharapkan secara lambat laun penggunaan kayu ini dapat digantikan oleh alumunium seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju di dunia ini. Masa kontruksi PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan dimulai sekitar bulan Oktober 1990, dimana pada saat itu nama perusahaan adalah PT. Cakra Mantaputama dengan status perizinan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) No. 1134/I/PMDN/1990 tanggal 2 November 1990 dengan status badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang dikuatkan dengan Akta Notaris dengan No. 177 Tanggal 24 Agustus 1990. Sekitar setahun berikutnya setelah masa kontruksi selesai, perusahaan tersebut mulai berproduksi secara komersial. Kemudian di tahun 1993, perusahaan ini mengadakan kerjasama dengan salah satu pembeli produknya yang berasal dari Singapura yaitu Compact Metal Industries Ltd dalam bentuk kerjasama penanaman modal di PT. Cakra Mantaputama. Atas dasar tersebut maka semakin bertambahnya modal usaha dari perusahaan dan membuat status perizinan perusahaan berubah dari PMDN menjadi PMA (Penanaman Modal Asing) yang tertuang dalam surat dari BKPM No. 18/V/PMA/1993 tanggal 6 Agustus 1993 yang selanjutnya diikuti dengan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
perubahan nama perusahaan menjadi PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan berdasarkan Akte Notaris No. 43 Tanggal 4 Februari 1994 yang merupakan gabungan kedua nama perusahaan yang mengadakan kerjasama. Produk ekstrusi alumunium berupa profil-profil yang mempunyai kemurnian 99,50%. Ingot alumunium diolah dan dipadu dengan logam-logam dan zat kimia lainnya untuk mendapatkan sifat tertentu sesuai dengan produk yang akan dibuat ke dalam bentuk alumunium billet sebelum diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. Perusahaan mulai berproduksi pada bulan Juli 1991 dan pemasaran perdana adalah ekspor ke Singapura pada bulan November 1991. Perkembangan selanjutnya, perusahaan ini melakukan peleburan (penambahan fasilitas) untuk mesin ekstrusi berkapasitas 2000 ton dan workshop untuk pabrikasi. Adapun workshop pabrikasi ini bertujuan untuk merakit langsung bagian-bagian profil sesuai dengan permintaan pelanggan.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alumunium dengan jenis produk yang dihasilkan alumunium ekstrusi dan pabrikasi. Daerah pemasaran yang menjadi tujuan perusahaan ini adalah 95% untuk memenuhi permintaan luar negeri (ekspor) seperti Singapura, Australia, dan Jerman sedangkan yang 5% lagi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri seperti Medan, Jambi, Pekanbaru, Padang, Surabaya, Jakarta, Semarang dan Yogyakarta.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Adapun spesifikasi produk dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Alumunium Ekstrusi (Profil) Alumunium ekstrusi adalah hasil dari pengolahan alumunium billet yang setelah melalui beberapa tahapan proses yaitu ekstrusi, ageing, anodizing dan powder coating menjadi batangan profil alumunium dengan bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan dari konsumen. Beberapa tipe alumunium ekstrusi yang dihasilkan adalah : a. MF : profil yang melalui proses produksi hingga proses aeging. b. AN : profil yang melalui proses produksi hingga proses anodizing. c. PC
: profil yang melalui proses produksi hingga proses powder coating tanpa melewati proses anodizing.
2. Alumunium Pabrikasi Alumunium pabrikasi adalah merupakan hasil dari perakitan alumunium ekstrusi yang telah selesai dipotong dan dirakit sesuai dengan bentuk yang diinginkan oleh konsumen, misalnya meja, kosen jendela, rak, kosen pintu, sarang lampu dan lain-lain.
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan Berbicara mengenai organisasi perusahaan maka akan cencerung didefenisikan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu dan di antara mereka dilakukan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. Pengorganisasian merupakan langkah ke arah pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya. Dalam menjalankan suatu organisasi perlu dibuat suatu
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
struktur organisasi. Struktur organisasi perusahaan akan memberikan kejelasan hubungan kerja antara bagian-bagian yang ada di organisasi itu. PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan menggunakan struktur organisasi berbentuk staf, garis dan fungsional, dengan seorang pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang board of commosioners sebagai pelaksana operasional program kerja perusahaan. Bentuk ini ditunjukkan dengan adanya spesialisasi tugas, wewenang dan tanggung jawab pada setiap unit organisasi sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung dilimpahkan kepada unit organisasi yang menangani pekerjaan tersebut. Bagan struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Adapun uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab PT. Cakra Compact Alumunium Industries adalah sebagai berikut : 1. Board of Commisioners a. Sebagai pimpinan tertinggi perusahaan. b. Melakukan pegawasan dan evaluasi berdasarkan laporan President Director maupun dari pengamatan langsung. c. Memilih dan menentukan serta mengangkat Board of Directori. d. Menentukan garis kebijaksanaan umum dan program kerja perusahaan. 2. Board of Director a. Bertanggung jawab penuh atas jalannya perusahaan b. Merencanakan, mengkoordinir, menyerahkan dan mengawasi kegiatankegiatan yang berlangsung di perusahaan agar dapat dicapai sasaran yang dituju seefektif mungkin.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Board Of Commissioners Board Of Directors
Lini Fungsional Staff
Advisors General Manager
Extrution Plan Manager Prod. Adm Superintendent
Ext & Die Corr Superintendent
Fabrication Supervisor
Pwd. Coating Supervisor
Fabrication Manager
QC Assurance Manager
Fabrication Superintendent
QC & QA Superintendent
Penyelia Pabrikasi
Inspection Supervisor
Purchasing & Clerk Assistent
Fabrication Supervisor
Chemist Analist
Import Handling Off.
Personel General Aff.Manager
Personel Off. Internal
Sales Adm. Manager
Prod. Adm Supervisor
Production Adm. Clerk
Wire Cut/Cam Supervisor
Worker
Die Making Supervisor
Worker
Ext. Machine Supervisor
Worker
Material & Part Stock Keeper
Anodizing Line Supervisor 1
Worker
Profile Design Drafter
Taxation Bank Officer
Personel Off. Administration
Anodizing Line Supervisor 2
Worker
Sales Adm. Clerk
Import Doc Handling Off
General Affair
Chemist Analist
Local Purchase Officer
Security
Chasier Inventory General Ledger Account Executive
Account Payable
Personel Off. Internal
Rec/Fotocopy Telp Operator
Cleaning Service
Account Receivable
Extrution Exp.Hand.Off.
Waste Control Supervisor
Worker
Billet Exp. Handling Off.
Pwd. Coating Line Supervisor
Worker
Finish Good Stock Keeper
Packing Line Supervisor
Worker
Local Sales Officer
Maintenance Supervisor
Worker
Electrical Supervisor
Worker
Transportation
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan2.1. Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Gambar Struktur Organisasi PT. Cakra Compact Aluminium Industries Alumunium Industries, 2010.
c. Membuat peraturan-peraturan intern pada perusahaan. d. Menentukan garis besar kebijaksanaan umum dan program kerja perusahaan. 3. Advisor a. Membantu General Manager dalam menentukan perencanaan atas segala sesuatu untuk mendukung rencana yang telah diatur Board of Commisioners baik di bidang teknik maupun manajerial. b. Mengevaluasi dan memberikan saran kepada General Manager untuk mengatasi suatu masalah yang timbul di dalam perusahaan. 4. General Manager a. Pelaksanaan program kerja perusahaan yang telah direncanakan oleh Board of Commisoners yang bertanggung jawab penuh dalam kelancaran operasional perusahaan. b. Memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan rencana operasional, rencana pemasaran, masalah keuangan dan pengembangan perusahaan untuk mendukung rencana yang telah diatur oleh Board of Director. c. Bertanggung jawab atas segala aktivitas yang ada di perusahaan baik ke dalam maupun ke luar perusahaan. d. Memberikan kekuasaan kepada
manajer serta menerima laporan
pertanggungjawaban manajer bagian.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5. Extrusion Plant Manager a. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pada Extrusion Palnt dengan pedoman dan instruksi kerja General Manager. b. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan operasional Extrusion Plant dan kegiatan lainnya dengan ekstrusi. c. Mengatur, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan-kegiatan di Extrusion Plant. d. Bertanggung jawab kepada General Manager. e. Membawahi seksi Production Adm, Wire CUT/CAM, Die Making, Extrusion dan Die Correction, Anodizing dan Powder Coating. 6. Sales Administration Manager a. Menyusun rencana bisnis perusahaan dalam arti yang luas secara efektif dan efisien sesuai dengan pedoaman dan instruksi kerja dari General Manager. b. Membina hubungan baik dengan pemasok material dan komponen dari dalam dan luar negeri. c. Mengawasi stok material dan komponen yang ada di perusahaan serta barang jadi. d. Menyusun dan memberikan laporan ekspor produk dan impor material ataupun komponen dari dalam dan luar negeri. e. Membawahi seksi Local Purchase, Import Handling, Material and Part Stock, Profile design, Sales Adm, Extrusion Export, Billet Export dan Finished Good Stock.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
7. Quality Control and Assurance Manager a. Bertanggung jawab terhadap mutu dari hasil produksi. b. Melakukan pengontrolan yang ketat terhadap produk yang akan dijual dari setiap tahapan proses produksi. c. Membawahi Quality Control dan Quality Assurance. 8. Financial and Accounting Manager a. Membuat anggaran perusahaan dan hal yang berkaitan dengan hutang piutang perusahaan serta transaksi pembelian segala sesuatu yang dibutuhkan pabrik. b. Bertanggung jawab kepada General Manager dalam hal keuangan perusahaan c. Mengeluarkan uang perusahaan dengan seizin General Manager d. Membawahi Cashier, Account Executive, Taxation and Bank Affair dan Import Document. 9. Personal General Affair a. Bertanggung jawab terhadap masalah-maslah yang berkaitan dengn ketenagakerjaan, baik itu perekrutan, pelatihan, peraturan/kebijaksanaan perusahaan, kesejahteraan, administrasi, gaji dan lembur. b. Melaksanakan pedoman dan instruksi kerja yang berkaitan dengan permasalahan umum perusahaan seperti memberikan pelayanan informasi kepada perusahaan yang memerlukan.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
10. Production Admnistration Superintendent a. Bertanggung jawab kepada semua urusan yang berhubungan dengan Administration Extrusion Plant. b. Mengelola dan menyimpan data pada Extrusion Plant. 11. Extrusion and Die Correction Superintendent a. Mengawasi segala kegiatan proses ekstrusi untuk semua mesin ekstrusi. b. Mengawasi semua kegiatan pada Die Correction. c. Membawahi supervisor pada masing-masing mesin ekstrusi. 12. Anodozing Superintendent a. Mengawasi semua kegiatan yang ada pada anodizing. b. Membuat dan menyusun kebutuhan bahan pada bagian anodizing. c. Mengawasi dan mengendalikan limbah proses anodizing khususnya kandungan zat kimia yang terdapat pada limbah tersebut. d. Membawahi Supervisor Anodizing, Waste Control dan Chemist Analist. 13. Powder Coating Superintendent a. Mengawasi semua kegiatan yang ada pada powder coating. b. Membuat/menyusun laporan mengenai kebutuhan bahan untuk proses powder coating. c. Membawahi Powder Coating Supervisor. 14. Wire Cut/Cam Supervisor a. Mengawasi proses wire cut agar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan pada design (gambar teknik). b. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
15. Die Making Supervisor a. Mengawasi rancangan gambar teknik die sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh konsumen. b. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager. 16. Extrusion Machine Supervisor a. Mengawasi segala kegiatan operasional pada mesin ekstrusi masingmasing. b. Mengadakan pengendalian mutu pada ekstrusi. c. Bertanggung jawab kepada Extrusion and Die Correction Superintendent. 17. Anodozing Line Supervisor a. Mengawasi proses anodizing tahap demi tahap. b. Bertanggung jawab kepada Anodizing Superintendent. 18. Chemist Analist a. Melakukan analisa larutan proses anodizing agar memenuhi spesifikasi mutu yang telah ditetapkan. b. Bertanggung jawab kepada Anodizing Superintendent. 19. Waste Control Supervisor a. Mengendalikan limbah yang ditimbulkan proses anodizing. b. Bertanggung jawab kepada Anodizing Superintendent. 20. Powder Coating Supervisor a. Mengawasi proses powder coating sekaligus melakukan quality control. b. Bertanggung jawab kepada Powder Coating Superintendent.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
21. Packing Supervisor a. Mengawasi kegiatan operasional proses packing. b. Membuat/menyusun laporan penggunaan dan kebutuhan bahan untuk packing. c. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Superintendent. 22. Maintenance Supervisor a. Mengadakan perbaikan dan pemeliharaan terhadap peralatan dan mesin pada Extrusion Plant. b. Menyampaikan laporan tentang spare part mesin kepada Extrusion Plant Manager. 23. Electrical Supervisor a. Mengontrol dan mengawasi listrik pada Extrusin Plant guna menjaga kelancaran produksi. b. Memperbaiki kerusakan listrik pada pabrik sekaligus perawatannya. c. Bertanggung jawab kepada Extrusion Plant Manager. 24. Local Purchase Officer a. Melakukan pembelian material dan part berasal dari pemasok lokal. b. Menyusun laporan pembelian material dan part serta administrasi yang berkaitan dengan pembeliannya. c. Bertanggung jawab kepada Bussiness Manager. d. Membawahi Purchasing Administration Clerk.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
25. Import Handling Officer a. Menerima material dan part impor sesuai instruksi Bussiness Manager serta berkoordinasi dengan Administration Clerk. b. Bertanggung jawab kepada Bussiness Manager. 26. Material and Stock Keeper a. Mengawasi dan mengendalikan stock dari material dan part untuk produksi. b. Menyusun laporan kondisi stock secara rutin kepada Bussiness Manager. c. Membawahi Assistance. 27. Profile Design a. Mendokumentasikan rancangan profile guna diperlihatkan kepada konsumen atau calon konsumen. b. Bertanggung jawab kepada Bussiness Manager. 28. Sales Administration Clerk a. Melakukan kegiatan adminstrasi penjulan produk. b. Melakukan koordinasi dengan Local Marketing Manager berkaitan dengan pemasaran lokal. c. Bertanggung jawab kepada Bussiness Manager. 29. Extrusion Export Handling Officer a. Mempersiapkan dokumen ekspor produk ekstrusi. b. Bertanggung jawab kepada Bussiness Manager. 30. Billet Export Handling Officer a. Mempersiapkan dokumen ekspor produk billet.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Bertanggung jawab kepada Bussiness Manager. 31. Finished Good Stock Keeper a. Mengawasi kondisi stock seluruh finished goog. b. Menyusun laporan kondisi stock kepada Bussiness Manager. 32. Local Sales Officer a. Melaksanakan pedoman aktivitas pemasaran lokal berdasarkan peoman dan instruksi kerja Local Marketing. b. Bertanggung jawab kepada Marketing Manager. 33. Cashier a. Mengeluarkan uang akuntansi sehari-hari. b. Bertanggung jawab kepada Financial and Account Manager. 34. Account Executive a. Melakukan aktivitas akuntansi sehari-hari. b. Membawahi inventory dan General Ledger, Account Payable dan Account Receivable. c. Menyusun laporan akuntansi guna diberikan kepada Financial and Accounting Manager. d. Bertanggung jawab kepada Financial and Accounting Manager. 35. Inventory and General Ledger a. Mencatat kondisi persediaan dan melaporkan kepada Account Executive. b. Menyusun general ledger. c. Bertanggung jawab kepada Account Executive.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
36. Account Payable a. Melaksanakan pembayaran hutang perusahaan. b. Mencatat dan menyusun laporan hutang perusahaan sesuai dengan instruksi kerja Account Executive. 37. Account Receivable a. Menyusun laporan penerimaan hutang perusahaan guna diberikan kepada Account Executive. b. Bertanggung jawab kepada Account Executive. 38. Taxation and Bank Affair a. Melakukan perhitungan pajak dan membuat laporan untuk Financial and Account Manager. b. Menyelesaikan masalah yang berasal dari bank. c. Bertanggung jawab kepada Financial and Account Manager. 39. Import Document Handling Officer a. Mempersiapkan dokumen guna kelancaran barang-barang impor. b. Bertanggung jawab kepada Financial and Account Manager. 40. Personnel Officer Internal a. Mengawasi kegiatan internal kantor seperti fotokopi, transportasi, keamanan dan kebersihan lingkungan. b. Menyampaikan pesan, berita dari dalam dan luar perusahaan kepada Personnel and General Affair Manager. c. Bertanggung jawab kepada Personnel and General Affair Manager.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
41. Personnel Officer Administration a. Melaksanakan admnistrasi kepegawaian seperti izin cuti, perlengkapan kerja dan surat-menyurat kepegawaian. b. Bertanggung jawab kepada Personnel and General Affair Manager. 42. General Affair a. Melaksanakan pedoman dan instruksi kerja yang berkaitan denagn permasalahan umum perusahaan seperti memberikan pelayanan informasi tentang perusahaan bagi yang membutuhkan. b. Bertanggung jawab kepada Personnel and General Affair Manager.
2.4. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Tenaga kerja pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan merupakan tenaga kerja tetap yang terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung pada bagian produksi/pengolahan sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang bekerja di luar bagian produksi. Jumlah tenaga kerja pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries pada tahun 2008-2009 adalah berjumlah 330 orang yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan Departemen/ Divisi
Jumlah
A. SALES ADMINISTRATION DEPARTMENT 1.
Manager
2
2.
Local Sales
1
3.
Sales Administration
1
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan (Lanjutan) Departemen/ Divisi
Jumlah
4.
Finish Good Store
6
5.
Drafter
3
6.
Export Sales
2
7.
Fabrication
21
8.
Local Purchasing
1
9.
Purchasing Administration
2
Jumlah
39
B. FINANCIAL DEPARTMENT 1.
Manager
1
2.
Account Officer
1
3.
Cashier
1
4.
Taxation
2
5.
Ledger
1
6.
Stock Keeper
1
Jumlah
7
C. PERSONNEL DEPARTMENT 1.
Manager
1
2.
Personal Officer
1
3.
Receptionist
2
4.
Transportation
3
5.
Security
13
6.
Cleaning Service
5
Jumlah
25
D. EXTRUSION DEPARTMENT 1.
Manager
1
2.
Production Adm.
5
3.
Mould & Dies Division
41
4.
Extrusion Division
102
5.
Anodizing Division
46
6.
Powder Coating Division
14
7.
Packing Division
21
8.
Maintenance Division
12
Jumlah
242
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan (Lanjutan) Departemen/ Divisi
Jumlah
E. QUALITY CONTROL & ASSURANCE DEPARTMENT 1.
Superintendent
1
2.
Inspector
12
3.
Helper
2
Jumlah
15
TOTAL
330
Sumber: PT. Cakra Compact Aluminium Industries
Jam kerja pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu jam kerja pegawai perkantoran dan jam kerja karyawan bagian produksi. Pengaturan jam kerja di PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2. Jam Kerja Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Alumunium Industries No. 1
Karyawan Kantor
Hari a. Senin - Kamis
b. Jumat
2
Produksi
Shift
Waktu
-
08.00 – 12.00
Kerja Aktif
12.00 – 13.00
Istirahat
13.00 – 17.00
Kerja Aktif
08.00 – 12.00
Kerja Aktif
12.00 – 14.00
Istirahat
14.00 – 17.00
Kerja Aktif
-
Keterangan
c. Sabtu
-
08.00 -12.00
Kerja Aktif
a. Senin - Kamis
I
07.00 – 12.00
Kerja Aktif
12.00 – 13.00
Istirahat
13.00 – 15.00
Kerja Aktif
15.00 – 18.30
Kerja Aktif
II
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 2.2. Jam Kerja Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Alumunium Industries (Lanjutan) No.
Karyawan
Hari
Shift
III
b. Jumat
I
II
III
c. Sabtu
-
Waktu
Keterangan
18.30 – 19.00
Istirahat
19.00 – 23.00
Kerja Aktif
23.00 – 03.00
Kerja Aktif
03.00 – 04.00
Istirahat
04.00 – 07.00
Kerja Aktif
07.00 – 12.00
Kerja Aktif
12.00 – 13.00
Istirahat
14.00 – 15.00
Kerja Aktif
15.00 – 18.30
Kerja Aktif
18.30 – 19.00
Istirahat
19.00 – 23.00
Kerja Aktif
23.00 – 03.00
Kerja Aktif
03.00 – 03.30
Istirahat
03.30 – 07.00
Kerja Aktif
07.00 – 12.00
Kerja Aktif
Sumber: PT. Cakra Compact Aluminium Industries
Hari Minggu dan hari-hari besar lainnya merupakan hari libur. Namun, pada hari libur kadang-kadang pabrik juga beroperasi. Pelaksanaan kerja pada hari libur dan di luar ketentuan di atas dikategorikan ke dalam jam kerja lembur. Kerja lembur dilakukan apabila order dari konsumen cukup besar dan harus dikirim dalam jangka waktu yang relatif singkat.
2.5. Sistem Pengupahan dan Jaminan Sosial Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah akan dilakukan dengan baik dan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
sesuai dengan ketentuan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang, yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan dan dibayar atas suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan, baik untuk buruh ataupun untuk keluarganya. Pada dasarnya upah diberikan dalam bentuk uang dan pembayaran upah dilakukan dengan alat pembayaran yang sah atau pemindah bukuan melalui bank. Tempat pembayaran upah dilakukan dimana buruh bekerja atau melalui proses transfer bank. Pengusaha dalam hal pembayaran upah tidak boleh melakukan diskriminasi antara buruh laki-laki dengan buruh perempuan, suku ras agama maupun golongan untuk suatu pekerjaan yang sama nilainya. Sistem pengupahan yang diberlakukan di PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan adalah setiap karyawan menerima gaji pada setiap bulannya dihitung dari tanggal 27 sampai tanggal 28 bulan berikutnya atau pada tanggal berikutnya apabila tanggal 27 tersebut jatuh pada hari libur, sabtu dan minggu. Upah terdiri dari ; 1. Upah pokok Upah pokok ialah dasar upah yang diberikan tidak boleh kurang dari ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) Dalam hal UMR naik, maka upah pokok akan dinaikkan proporsional sesuai dengan tingkatan upah yang dimiliki berdasarkan penyesuaian biaya hidup atau penilaian prestasi kerja. 2. Upah lembur Upah lembur adalah upah yang diberikan kepada tenaga kerja karena melebihi jam kerja biasanya. Perusahaan mengizinkan jam lembur apabila ada situasi
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
khusus yang harus mendapatkan perhatian dengan maksimal jam lembur sebanyak 4 jam dan jumlah tenaga kerja yang diperbolehkan lembur sebanyak 12 orang per divisi. Besarnya upah lembur per jam yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja adalah
1 x gaji pokok x 2 173
3. Tunjangan tetap Tunjangan tetap ialah tunjangan yang diberikan perusahaan yang sifatnya tetap dan tidak berpengaruh kepada kehadiran buruh dalam melakukan pekerjaannya. Tunjangan tetap ini terdiri dari tunjangan jabatan. Tunjangan jabatan ialah tunjangan yang diberikan kepada seorang buruh yang memegang jabatan tertentu. Tunjangan jabatan yaitu sebagai pelengkap gaji pokok, mengingat adanya pekerjaan-pekerjaan yang memegang peranan dan tanggung jawab serta tuntutan khusus. Tunjangan jabatan ini diberikan selama yang bersangkutan masih memegang jabatan tertentu dan akan dicabut bila yang bersangkutan tidak lagi memegang jabatan tersebut, termasuk karena dimutasi oleh perusahaan. 4. Tunjangan tidak tetap Tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yang diberikan oleh perusahaan yang sifatnya tidak tetap dan sangat berpengaruh kepada kehadiran buruh bekerja dalam melakukan pekerjaannya. Tunjangan tidak tetap ini terdiri dari : a. Tunjangan transport Tunjangan transport diberikan kepada tenaga kerja sebagai ganti ongkos yang dikeluarkan tenaga kerja untuk mencapai tempat kerja. Kenaikan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
tunjangan
transport
ini
akan
disesuaikan
dengan
kenaikan
pengangkutan/estafet. b. Tunjangan kerajinan Tunjangan kerajinan/kehadiran diberikan sebagai rangsangan untuk menumbuhkan motivasi kerja bagi buruh. Selain upah resmi di atas, perusahaan juga memberikan upah lain kepada tenaga kerja yaitu : 1. Upah kerja shift Perusahaan dapat menetapkan jadwal waktu kerja yang meliputi kerja pada waktu sore dan malam hari yang disebut dengan jam kerja shift. Untuk buruh yang bekerja pada shift sore akan diberikan fooding oleh perusahaan dan apabila
perusahaan
kesulitan
memberikan
fooding
maka
dalam
pelaksanaannya dapat diganti dengan uang. Jumlah pemberian uang ini dapat berubah sewaktu-waktu melalui musyawarah antara pengusaha dengan karyawan. 2. Tunjangan Hari Raya Tunjangan hari raya adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari 3 bulan. Tunjangan Hari Raya (THR) diberikan setiap menjelang hari raya dimana tunjangan tersebut diberikan selambat-lambatnya 2 minggu sebelum pelaksanaan hari raya. Komponen upah untuk dasar perhitungan THR adalah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap. Besarnya pemberian THR ditentukan dengan masa kerja buruh yang bersangkutan, diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
a. Masa kerja lebih dari 3 bulan (lulus masa percobaan), kurang dari satu tahun akan diberikan secara proporsional dengan perhitungan sebagai berikut : THR = masa kerja/12 x upah b. Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun, diberikan 1 bulan upah c. Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun, diberikan 1,5 bulan upah d. Masa kerja 5 tahun atau leih tetapi kurang dari 8 tahun, diberikan 2 bulan upah 3. Tunjangan insentif Tunjangan insentif adalah tunjangan yang diberikan setiap bulannya kepada karyawan yang tidak pernah absen dalam satu bulan. 4. Biaya perjalanan dinas Ketentuan pembayaran biaya perjalanan dinas hanya berlaku bagi buruh yang melakukan perjalanan dinas di atas 50 Km. 5. Bonus tahunan Sistem bonus tahunan dirancang dengan dasar pengertian agar buruh dapat ikut menikmati kemajuan perusahaan. Perusahaan memberikan bonus tahunan bila perusahaan mampu meningkatkan produksi secara terus-menerus, mampu menjual produk di atas target yang telah ditetapkan secara akumulasi yaitu melewati batas Break Even Point dan dapat diketahui dari audit perusahaan secara tahunan. Sistem bonus tahunan diberikan dengan mempertimbangkan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
produktivitas, efisiensi, kualitas dan kuantitas serta kerusakan/kehilangan barang. Nilai total bonus tahunan ditentukan oleh pengusaha untuk seluruh buruh sebagai kesatuan, pembagian kepada masing-masing buruh akan diatur sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pengusaha. Usaha-usaha yang dilakukan PT. Cakra Compact Alumunium Industries Medan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut : 1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Jaminan Sosial Tenagan Kerja (JAMSOSTEK) adalah suatu bentuk asuransi yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi tenaga kerja. 2. Asuransi Kesehatan (ASKES) Asuransi Kesehatan (ASKES) adalah asuransi kesehatan bagi karyawan perusahaan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh ASKES. 3. Cuti Pemberian cuti dilakukan perusahaan untuk menghilangkan kejenuhan dan rasa bosan tenaga kerja selama bekerja di perusahaan. Lamanya cuti yang diijinkan oleh perusahaan adalah 12 hari kerja setiap tahunnya dengan rincian bahwa setiap bulan tenaga kerja mendapatkan 1 hari cuti. 4. Usia dan Uang Pensiun Pemberian uang pensiun diberikan perusahaan untuk buruh yang telah mencapai usia 55 tahun dan perusahaan memberhentikannya secara terhormat karena telah mencapai usia pensiun. Buruh juga dapat mengajukan pensiun agar dipercepat 5 tahun lebih awal dari batas usia pensiun karena alasan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
kesehatan atau alasan lainnya yang dpat diterima oleh perusahaan apabila buruh sudah mempunyai masa kerja di perusahaan di atas 10 tahun.
2.6. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong 2.6.1. Bahan Baku Bahan baku adalah semua bahan utama yang digunakan dalam pembuatan suatu produk dan ikut dalam proses produksi serta memiliki persentase terbesar dibandingkan dengan bahan - bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Cakra Compact Alumunium Industries adalah billet yang diimpor dari Dubai..
2.6.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan pada produk, dimana dengan kehadirannya dapat meningkatkan mutu atau kualitas produk serta pemakaiannya relatif sedikit. Bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan alumunium ekstrusi adalah : 1. Serbuk Cat Fungsi : Sebagai cat untuk melapisi permukaan alumunium. Terdiri dari : Dupont Fca Ral, Interpon Ran 7044, dan Oxyplast Green 2. Hard Wall 3 Cold Seal Fungsi : Untuk menutup pori-pori pada permukaan profil agar lebih tahan terhadap goresan. 3. Plastik Fungsi : Sebagai pembungkus profil yang akan dikirim.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
4. Selotip Fungsi : Sebagai perekat pembungkus.
2.6.3. Bahan Penolong Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan suatu produk dalam rangka memperlancar proses produksi tetapi tidak ikut dalam produk akhir karena dipakai hanya untuk dapat mempercepat proses produksi. Bahan penolong yang digunakan untuk pembuatan alumunium ekstrusi (profil) yaitu : 1. Causatic Soda Fungsi : Sebagai etchant dalam proses etching. 2. Asam Sulfat Fungsi : Sebagai larutan elektrolit pada proses anodizing. 3. FKS Etchant Fungsi : Sebagai larutan pada proses etchant 4. FKS Hardcoat Additive Fungsi : Sebagai zat additive untuk mempercepat reaksi. 5. Stannal Sulfat Fungsi : Sebagai stabilisator untuk mencegah pengendapan Sn. 6. FKS Electrocolouring Fungsi : Sebagai larutan untuk memberi warna. 7. Flouride Booster Fungsi : Untuk meningkatkan sifat mekanik.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
8. FKS Cold Sealing SALT Fungsi : Untuk menutup pori-pori pada permukaan profil agar lebih tahan 9. FKS Antgreen Fungsi : Untuk membersihkan kotoran serta memberi pori pada permukaan Alumunium 10. Glacycal Acetic Acid Fungsi : Sebagai zat additive untuk mempercepat reaksi. 11. Wetting Agent Fungsi : Untuk membersihkan kotoran serta membentuk pori pada permukaan alumunium 12. Green Chromate Fungsi : Untuk meningkatkan daya tahan terhadap korosi.
2.7. Mesin-mesin dan Peralatan Produksi Mesin yang digunakan PT. Cakra Compact Alumunium Industries terlampir.
2.8. Uraian Proses Produksi 2.8.1. Proses Produksi Pembuatan Profile Alumunium Tahapan-tahapan proses pembuatan alumunium ekstrusi mulai dari pembuatan cetakan (die) sampai dengan bahan baku billet dibentuk menjadi profile alumunium dapat diringkas sebagai berikut :
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1. Pembuatan Cetakan (Die), yang terdiri dari proses : a. Permesinan b. Heat treatment (penyepuhan) 2. Proses Ekstrusi (Extruding) a. Pemotongan billet b. Pemanasan billet dan pemanasan die (cetakan) c. Ekstrusi billet 3. Ageing 4. Proses Pengecatan a. Anodizing, terdiri dari : 1. Degreasing 2. Etching 3. Desmutting 4. Anodizing 5. Colouring 6. Cool Sealing b. Powder coating 1. Pre Treatment a. Desmutting b. Pickling c. Chromating d. Drying (Pengeringan) 2. Colouring (Pengecatan)
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5. Penyortiran 6. Packing Adapun uraian proses produksi yang lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembuatan Cetakan (Die) Sebelum proses produksi berlangsung, terlebih dahulu harus disediakan cetakan yang dibuat dengan menggunakan baja assab 8407. Pembentukan cetakan disesuaikan dengan bentuk profil yang ada pada katalog standar ataupun disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Proses pembuatan cetakan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Permesinan 1. Pemotongan bahan dengan gergaji horizontal type C-400 sesuai dengan ukuran cetakan yang diperlukan 2. Pembubutan dengan mesin CA – 62500 sampai panjang yang telah ditentukan 3. Kemudian dilanjutkan dengan penggambaran pada bahan cetakan sesuai dengan profil yang diiginkan. Setelah bahan selesai digambar, dilanjutkan dengan pengeboran dan pengefraisan. 4. Mesin bor dan mesin frais digunakan untuk cetakan yang sederhana, sedangkan untuk bentuk yang lebih rumit harus menggunakan mesin EDM. EDM working adalah proses yang dilakukan dengan mesin untuk
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
membuat cetakan dengan tingkat ketelitian yang tinggi agar profil alumunium yang dihasilkan halus. b. Heat Treatment Heat treatment adalah proses penyepuhan terhadap cetakan yang telah selesai dibuat dengan tujuan untuk mengeraskan cetakan, yang dapat juga disebut sebagai proses austenizing. Prosedur pengerjaannya yaitu : 1. Penyusunan cetakan ke dalam kotak yang dilengkapi dengan kokas. 2. Cetakan dipanaskan pada temperatur 6500C dan ditahan pada temperatur ini selama 60 menit dengan tujuan agar temperatur cetakan sama dengan temperatur yang ada di ruang furnace. 3. Kemudian suhu dinaikkan dari 6500C ke 10200C agar diperoleh temperatur austenisasi (temperatur pengerasan) dan ditahan selama 45 menit. 4. Selanjutnya cetakan dimasukkan ke dalam oil tank ± 5 menit. 5. Keluarkan dari oil tank, dan dibiarkan dingin di udara terbuka. 6. Setelah temperatur mencapai 400C cetakan ditemper (dipanaskan) pada suhu 5700C selama 2 jam, kemudian didinginkan di udara terbuka. 7. Kekerasan setelah dipanaskan pertama adalah sebesar 50 HRC maka temper diulangi lagi pada suhu 5900C selama 2,5 jam. 8. Kekerasan diperiksa, dimana kekerasan normal untuk extrusion dies adalah 48 HRC. 9. Proses pembuatan cetakan selesai dan cetakan siap dipakai pada mesin ekstrusi.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Proses Ekstrusi (Extruding) Proses ekstrusi adalah proses pengolahan alumunium billet menjadi alumunium ekstrusi yang disebut juga dengan profil alumunium. Berikut adalah langkah-langkah pengerjaannya yaitu : a. Pemotongan Billet Billet dipotong terlebih dahulu sebelum dibawa ke mesin ekstrusi dengan menggunakan cut of machine dimana billet dipotong dengan ukuran panjang 42 atau 52 cm dan lama waktu pemotongan 2 – 3 menit. b. Pemanasan billet dan pemanasan die (cetakan) Pemanasan billet dilakukan di dalam oven billet dengan suhu 460 – 5300 C selama kurang lebih 1 jam. Billet diletakkan di roller chain yang kemudian akan meluncur masuk ke dalam oven billet dan setelah mencapai suhu dan waktu yang diinginkan, billet akan keluar dari pintu oven billet dan kemudian dibawa ke mesin ekstrusi dengan transfer billet. Sedangkan pada saat yang sama cetakan juga dipanaskan di oven die dengan waktu dan suhu yang sama seperti pada pemanasan billet. c. Ekstrusi billet Ekstrusi billet adalah suatu proses pembentukan billet menjadi profil alumunium. Cara pengerjaannya yaitu billet yang telah dipanaskan akan ditekan melalui cetakan (die) menuju run out table sehingga diperoleh bentuk profil yang sesuai dengan lubang yang terdapat pada cetakan. Profil yang keluar dari cetakan setelah mencapai batas maksimum panjang yang dapat dihasilkan akan dipotong dengan gergaji potong. Lalu profil ini didinginkan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
selama kurang lebih 15 menit dan akan dilakukan proses stretching dengan tujuan meluruskan profil tersebut. Proses selanjutnya adalah pemotongan sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan mesin profile saw.
3. Ageing Ageing/hardning adalah suatu proses heat treatment yang bertujuan untuk mengeraskan dan menghilangkan tegangan sisa akibat gaya dan temperatur pada proses ekstrusi. Hal ini dilakukan agar profil tidak mudah bengkok. Proses ini berlangsung selama 4-5 jam dengan suhu 1850C - 1900C. Lalu profil akan diuji kekerasan dan kehalusan permukaannya, kemudian didinginkan.
4. Anodizing Dari proses ageing akan dilanjutkan ke proses berikutnya sesuai dengan jenis profil aluminium yang akan diproduksi, yaitu: a. Profil Tipe MF (Mill Finishing) Profil tipe jenis ini tidak melewati tahapan proses lebih lanjut karena profil ini sudah merupakan produk akhir setelah melalui proses ekstruding dan ageing. Profil ini langsung masuk ke bagian penyortiran untuk melihat kesesuaian dan akan langsung akan dibawa ke tempat packing. b. Profil Tipe AN (Anodizing) Profil tipe jenis ini akan melewati tahapan proses lebih lanjut setelah melalui proses ekstruding dan ageing, yaitu:
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1. Degreasing Kedua ujung profil aluminium pada proses ini terlebih dahulu diikat pada dua buah jig, lalu ditarik dengan electric crane hoist untuk dibawa ke bak degreasing guna menghilangkan minyak yang melekat pada permukaan profil tersebut. Lalu dicuci dengan air bersih sebanyak 2 kali kemudian dibawa ke proses selanjutnya. 2. Etching Untuk proses ini, profil aluminium dicelupkan ke dalam bak etching yang berisi bahan caussatic soda (NaOH) dengan komposisi 5%. Tujuan dari proses ini adalah untuk menghaluskan dan mengkilatkan profil aluminium. Proses ini berlangsung selama 5-10 menit dengan suhu 550C - 700C. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. 3. Desmutting Proses yang dikerjakan pada desmutiing adalah profil aluminium dicelupkan ke dalam bak desmutting yang berisi bahan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15%. Tujuan proses ini adalah untuk membersihkan sisa NaOH dan proses ini berlangsung selama 1-3 menit. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. 4. Anodizing Pada proses ini, bak anodizing diisi dengan bahan asam sulfat (H2SO4) yang berguna untuk membentuk lapisan film aluminium agar tahan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
terhadap perubahan udara dan tahan terhadap karat serta keindahan dari profil tersebut dapat terjamin. Lamanya pencelupan profil ini bergantung pada berapa mikron ketebalan film oksida, misalnya bila 1 mikron, waktu pencelupan selama 2 menit. Semakin besar ketebalan mikronnya maka ketahanan terhadap udara dan karat semakin baik. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. Untuk profil dengan warna natural anodizing dilanjutkan pada proses sealing, sedangkan profil dengan warna medium bronze dilanjutkan pada proses colouring kemudian ke proses sealing. 5. Colouring Proses colouring dilakukan dengan bak colouring diisi dengan bahan zat warna yaitu stanal sulfat (SnSO4) dan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15-18 gr/l dan 20 gr/l. Semakin gelap warna yang diinginkan maka waktu yang dibutuhkan akan semakin lama. Adapun waktu pencelupan warna medium bronze selama 2-3 menit, Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. 6. Cool Sealing Profil dengan semua tipe warna, kemudian dicelupkan pada bak cool sealing yang berisi bahan flouride dengan komposisi 0,5-0,9 gr/l dengan pH 5,5-6 selama 5-10 menit. Tujuan proses ini adalah mengeraskan film oksida dengan menutupi pori-pori, yang lamanya tergantung jumlah mikron. Selanjutnya, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
kali. Setelah dicuci, profil aluminium dicelupkan kembali ke dalam bak air yang bersuhu 600C dengan pH yang tetap. Kemudian profil aluminium dikeringkan dan dibawa ke bagian penyortiran. c. Profil Tipe PC (Powder Coating) Profil tipe jenis ini akan melewati tahapan proses powder coating setelah melalui proses ekstruding dan aeging, yaitu proses pelapisan permukaan aluminium dengan menggunakan cat cair. dengan ketebalan lapisan film 50-80 mikron. Tahapan proses powder coating ini adalah sebagai berikut: 1. Pre Treatment Proses pre treatment dimulai dengan memasukkan profil aluminium hasil ekstrusi ke dalam basket yang digerakkan dengan electric crane hoist. Tahapan proses pre treatment sebagai berikut: a. Desmutting Proses desmutting ini dilaksanakan dengan mencelupkan profil aluminium ke dalam bak desmutting yang berisi bahan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15% selama 10 – 15 menit. Tujuan proses ini adalah untuk membersihkan sisa-sisa bahan kimia pada tahap sebelumnya. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. b. Pickling Proses pickling ini adalah proses untuk membersihkan kotoran-kotoran serta
membentuk pori-pori pada permukaan aluminium. Profil
aluminium dimasukkan ke dalam bak yang berisi bahan FKS
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
aluminium dan causatic soda pada suhu 600C selama 5-10 menit. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. c. Chromating Proses chromating ini adalah proses untuk merekatkan bahan-bahan yang dimasukkan berupa fluoride pada profil agar tahan terhadap retak. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya. d. Pengeringan Proses selanjutnya adalah proses pengeringan yang dilakukan di dalam dry off oven dengan suhu 510C - 690C kira-kira selama 28 menit.
2. Pengecatan Setelah profil alumunium dikeringkan, profil ini kemudian diikat pada hanging bar lalu dicat selama kira-kira 28 menit secara komputerisasi dengan bantuan operator . Secara otomatis, profil akan masuk ke dalam oven bila telah selesai dicat dengan suhu 2400C selama 28 menit. Tujuan dimasukkan ke dalam oven adalah untuk mempercepat proses pengeringan dan memperkuat daya lekat cat. Setelah proses selesai, profil dikeluarkan lalu didinginkan selama 15 menit secara alamiah.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5. Penyortiran Setelah semua profil siap diproses, maka profil akan disortir dengan cara sebagai berikut : 1. Pemeriksaan profil alumunium apakah ada yang rusak dan dikelompokkan berdasarkan standar mutu dan bentuknya. 2. Apabila ada kerusakan yang disebabkan oleh bagian ekstrusi maka profil yang rusak akan dikirim kembali ke bagian peleburan untuk dilebur kembali, sedangkan untuk profil yang rusak disebabkan oleh bagian anodizing akan dikirim kembali ke bagian anodizing untuk diproses ulang. 3. Hasil penyortiran selanjutnya dikirim ke bagian pengepakan.
6. Pengepakan Pada bagian ini, profil yang telah selesai disortir dan dikelompokkan menurut jenisnya, akan dikemas dengan plastik dan diikat dengan selotip kedua ujungnya dan pada bagian tengahnya untuk menjaga produk agar tidak tergores pada saat dikirim. Setelah selesai dikemas dengan plastik, ditempel dengan stiker berkode dan siap untuk diangkut dan dikirim. Berikut ini adalah blok diagram proses pembuatan profil alumunium pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BILLET
PEMBUATAN CETAKAN/DIE 1. Permesinan 2. Heat Treatment
EKSTRUDING 1. Pemotongan Billet 2. Pemanasan Billet dan Pemanasan Die/Cetakan 3. Ekstrusi Billet
AGEING
MILL FINISHING PROSES ANODIZING - Degreasing - Etching - Desmutting - Anodizing - Colouring - Cool Sealing
PROSES POWDER COATING - Pre Treatment ¤ Desmutting ¤ Pickling ¤ Chromating ¤ Drying/Pengeringan - Pengecatan
PENYORTIRAN
PACKING
Gambar 2.2. Block Diagram Proses Pembuatan Profil Aluminium
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Perawatan (maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri haruslah mempunyai hal-hal sebagai berikut : 1.
Kualitas baik
2.
Harga pantas
3.
Diproduksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat dan tepat. Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap
bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu mendapatkan perawatan yang teratur dan terencana. Secara skematik, program perawatan di dalam suatu industri dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Bahan Baku
Produk Aktivitas Proses Produksi
Sistem Kesiapan Sarana Produksi (Peralatan/Mesin)
PROGRAM PERAWATAN
Gambar 3.1. Peranan Program Perawatan Sebagai Pendukunng Aktivitas Produksi Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3.1.1. Defenisi Perawatan (maintenance) Perawatan (maintenance) adalah semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara suatu unit mesin atau alat di dalamnya atau memperbaikinya sampai pada kondisi tertentu yang bisa diterima 1. Sedangkan maintanability adalah probabilitas bahwa unit-unit yang gagal beroperasi akan diperbaiki sampai pada kondisi pengoperasian yang berhasil beroperasi dengan baik1.
3.1.2. Tujuan Perawatan (maintenance). Dalam kegiatan perawatan (maintenance) ada beberapa hal yang menjadi tujuan utama yang akan dicapai. Tujuan utama 2 tersebut antara lain : 1. Agar mesin-mesin industri dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal 2. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya. Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantinya. Di negara yang sudah maju, lebih murah mengganti daripada memelihara. 3. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi (ROI-return on investment) semaksimum mungkin. 4. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamatan, dan lain-lain. 1
2
Dhillon, B.S. 2006. Maintanability, Maintenance, and Reliability for Engineers.Taylor and Francis Group, LLC. New York. Hal 3 Corder, A.s. 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Erlangga. Jakarta. Hal 3
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5. Untuk menjamin keselamatan orang-orang yang menggunakan sarana tersebut.
3.1.3. Pengorganisasian Departemen Perawatan (Maintenance Department) Dalam pengorganisasian pekerjaan perawatan perlu diselaraskan secara tepat antara faktor-faktor keteknikan, geografis dan situasi personil yang mendukung. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan departemen perawatan 3 adalah : 1. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan perawatan akan menentukan karakteristik pengerjaan dan jenis pangawasan. Jenis-jenis pekerjaan perawatan yang biasanya dilakukan adalah sipil, permesinan, pemipaan, listrik dan sebagainya. 2. Kesinambungan Pekerjaan Jenis pengaturan pekerjaan yang dilakukan di suatu perusahaan/industri akan mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susunan organisasi perusahaan. 3. Situasi Geografis Lokasi pabrik yang terpusat akan mempunyai jenis program perawatan yang berbeda jika dibandingkan dengan lokasi pabrik yang terpisah-pisah. Sebuah pabrik besar dan bangunannya tersebar akan lebih baik menerapkan program perawatan lokal masing-masing (desentralisasi), sedangkan pabrik kecil atau lokasi bangunannya berdekatan akan lebih baik menerapkan sistem perawatan terpusat (sentralisasi). 3
Asyari, Daryus, Ir. M.Sc. 2007. Manajemen Pemeliharaan Mesin. Universitas Darma Persada. Jakarta.Hal 5-6.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
4. Ukuran Pabrik Pabrik yang besar akan membutuhkan tenaga perawatan yang besar dibandingkan dengan pabrik yang kecil, demikian pula halnya dengan tenaga pengawas. 5. Ruang Lingkup Bidang Perawatan Pabrik Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen. Departemen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan supervisi tambahan, sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana. 6. Keandalan Tenaga Kerja Yang Terlatih Dalam membuat program pelatihan, dipertimbangkan terhadap tuntutan keahlian dan keandalan pada masing-masing lokasi yang belum tentu sama. Beberapa konsep dasar organisasi perawatan3 adalah : 1. Adanya pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam kekuasaan 2. Hubungan vertikal antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah wewenang dan tanggung jawab dibuat sedekat mungkin. 3. Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang pengawas. 4. Susunan personil yang tepat dalam organisasi.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3.1.4. Jenis-Jenis Perawatan Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan, perawatan dapat dibagi menjadi dua 4, yaitu : 1.
Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance) Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang dilakukan dengan pertimbangan ke masa depan, terkontrol dan tercatat.
2.
Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance) Cara pekerjaan perawatan darurat yang tidak direncanakan (Unplanned emergency maintenance).
Bentuk-bentuk perawatan ini dapat dibagi lagi dalam beberapa kelompok4 yaitu : a.
Perawatan Preventif (Preventive Maintenance). Pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Perawatan preventif
dimaksudkan juga untuk mengefektifkan pekerjaan
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan set up (penyetelan) sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan. Perawatan preventif dilaksanakan sejak awal sebelum terjadi kerusakan. Perawatan preventif ini penting diterapkan pada industri-industri yang proses produksinya kontinu atau memakai sistem otomatis, misalnya : 1. Pabrik kimia, industri pengerolan baja, kilang minyak, produksi massal, dan sebagainya.
4
Asyari, Daryus, Ir. M.Sc. 2007. Manajemen Pemeliharaan Mesin. Universitas Darma Persada. Jakarta.Hal 9-11.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Apabila terjadi kemacetan produksi karena adanya kerusakan dapat menimbulkan biaya yang sangat tinggi. 3. Apabila terjadi kerusakan kecil pada bagian fasilitas yang vital dapat mengakibatkan kegagalan seluruh proses. 4. Apabila kegagalan atau kerusakan yang terjadi sangat membahayakan, seperti pada ketel, bejana bertekanan, alat pengangkat dan sebagainya. Kegiatan preventive maintenance dibagi menjadi dua kelompok : 1. Subjective Monitoring Monitoring
yang
dilakukan dengan
menggunakan
indera seperti
mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan, dan membaui, kemudian mengestimasi kondisi berdasarkan indera tersebut. Perawatan ini bersifat subjektif karena bergantung pada keahlian operator dalam memonitor kondisi mesin. 2. Objective Condition Monitoring Monitoring yang dilakukan berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh alat ukur. Pada metode ini perawatan dilakukan dengan cara memasangkan alat ukur pada peralatan/mesin yang tidak sedang beoperasi, kemudian sensor dari alat ukur tersebut akan memberikan informasi bila terjadi penyimpangan.
b.
Perawatan Korektif (Corrective Maintenance). Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Perawatan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
korektif termasuk dalam cara perawatan yang direncanakan untuk perbaikan. Dalam perawatan ini dapat mengadakan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problema yang merugikan untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.
c.
Perawatan Berjalan (Running Maintenance). Perawatan yang dilakukan pada saat fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan ini termasuk cara perawatan yang direncanakan untuk diterapkan pada peralatan dalam keadaan operasi. Perawatan dalam kondisi berjalan diterapkan pada mesin-mesin yang harus beroperasi terus menerus dalam proses produksi. Kegiatan perawatan monitoring secara aktif. Diharapkan dari hasil dari perbaikan yang dilakukan secara cepat dan terencana ini dapat menjamin kondisi proses produksi tanpa adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan.
d.
Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance) Perawatan prediktif dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indera atau dengan alatalat monitor canggih. Teknik-teknik dan alat bantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini adalah untuk efisiensi kerja agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
cepat dan tepat. Perawatan dengan sistem monitoring sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang realistis tanpa melakukan pembongkaran total untuk menganalisisnya
e. Perawatan Setelah Terjadi Kerusakan (Breakdown Maintenance) Perawatan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya. Beberapa peralatan pabrik yang beroperasi pada unit tersendiri atau terpisah dari proses yang lainnya, tidak akan langsung mempengaruhi seluruh proses produksi apabila terjadi kerusakan. Untuk peralatan tersebut tidak perlu diadakan perawatan, karena biaya perawatan lebih besar daripada biaya kerusakannya. Dalam kondisi khusus ini peralatan dibiarkan beroperasi sampai terjadi kerusakan, sehingga waktu untuk produksi tidak berkurang. Penerapan sistem perawatan ini dilakukan pada mesin-mesin industri yang ringan, apabila terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat.
f. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) Perbaikan yang segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tak terduga. Perawatan darurat ini termasuk cara perawatan yang tidak direncanakan. (unplanned maintenance). Gambaran hubungan masing-masing perawatan terlihat pada Gambar 2.2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
PERAWATAN
PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN
Perawatan Preventif
Running maintenance
PERAWATAN TAK DIRENCANAKAN
Perawatan korektif
Shut-Down Maintenance
Breakdown Maintenance
Emergency Maintenance
Gambar 3.2. Hubungan Antara Berbagai Bentuk Perawatan
3.1.4.1. Perawatan Korektif (Corrective Maintenance) Perawatan korektif di dalam buku “Maintanability, Maintenance and Reliability for Engineers”(Dhillon,B.S.2006), diasumsikan bahwa perawatan korektif dapat dilaksanakan dengan lima langkah berikut, yaitu : 1.
Mengenal/mengetahui penyebab kegagalan (failure recognition)
2.
Lokasi kegagalan (failure location)
3.
Mendiagnosa peralatan atau unit-unit yang gagal (diagnosis within the equipment or item)
4.
Mengganti atau memperbaiki bagian yang gagal (failed part replacement or repair)
5.
Mengembalikan sistem ke kondisi menjalankan tugasnya kembali (return system to service)
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3.1.4.2. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) Program perawatan preventif dapat dikerjakan secara efektif dalam waktu yang singkat dengan mengikuti lima langkah berikut 5, yaitu: 1.
Identifikasi dan pemilihan area
2.
Menentukan pokok-pokok kebutuhan dari perawatan preventif
3.
Memeriksa frekuensi kerja unit
4.
Mempersiapkan penugasan dari perawatan preventif
5.
Menjadwalkan penugasan dari perawatan preventif
6.
Memperluas ruang lingkup program perawatan preventif ke area lain yang membutuhkannya Adapun manfaat perawatan preventif (preventive maintenance) yaitu :
1.
Menghemat pengeluaran (uang)
2. Menghemat waktu 3. Meningkatkan performansi
3.1.5. Aspek-aspek Rancangan Perawatan Tujuan dari rancangan perawatan adalah menurunkan biaya pendukung, meningkatkan kemudahan dalam perawatan, meminimisasi tugas perawatan korektif dan perawatan preventif, meminimisasi beban logistik (contohnya tenaga kerja perawatan). Salah satu bagian dari rancangan perawatan adalah modularisasi.
5
Dhillon, B.S. 2006. Maintanability, Maintenance, and Reliability for Engineers.Taylor and Francis Group, LLC. New York. Hal 152-153
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3.1.5.1. Modularisasi (Modularization) Modularisasi adalah pengelompokan sebuah produk dalam bentuk unit yang berbeda berdasarkan fungsinya untuk memudahkan pemindahan dan penggantian 6. Tingkatan dari modularisasi sebuah produk ditentukan oleh beberapa faktor seperti biaya, kepraktisan dan fungsinya. Beberapa petunjuk berguna yang berhubungan dengan perancangan produk modular6 adalah : 1.
Membagi peralatan atau unit menjadi banyak bentuk part atau unit yang modular
2.
Mengarahkan untuk membuat modul dan part dalam bentuk yang seragam sebisa mungkin
3.
Mengarahkan untuk membuat tiap modul agar dapat dengan mudah diperiksa secara bebas (independently)
4.
Merancang
peralatan sehingga seseorang dapat memindahkan part yang
gagal tanpa kesulitan 5.
Mengarahkan rancangan modul untuk kemudahan testing operasional maksimum ketika dipindahkan dari peralatan aktual ataupun sistem
6.
Membuat tiap unit yang modular agar ringan dan kecil sehingga seseorang dapat membawa dan mengatasinya dengan cara yang efektif tanpa masalah
7.
Mengikuti pendekatan
yang
terintegrasi dalam perancangan.
Lebih
spesifiknya, pertimbangkan rancangan, modularisasi, dan permasalahan material secara simultan
6
Dhillon, B.S. 2006. Maintanability, Maintenance, and Reliability for Engineers.Taylor and Francis Group, LLC. New York. Hal 106-107
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
8.
Menekankan modularisasi untuk level perawatan kedepannya sebanyak mungkin untuk meningkatkan kapabilitas operasional
9.
Merancang pengendalian pengangkatan dan batasan untuk memudahkan pemisahan dari komponen. Hal ini akan membuat semakin mudah dalam penggantian komponen. Beberapa keuntungan dari modularisasi6 adalah :
1.
Rancangan peralatan yang baru yang lebih mudah
2.
Mengurangi biaya dan waktu pelatihan tenaga kerja perawatan
3.
Kemudahan dalam perawatan
4.
Penurunan waktu perawatan
5.
Kebutuhan kemampuan (skill) yang rendah untuk memindahkan unit yang modular
6.
Penurunan kegagalan peralatan
7.
Isolasi
8.
Pemindahan dari unit yang gagal menjadi lebih mudah. Sehingga pengertian dari modularity dan modul itu sendiri adalah :
1.
Modulariti (Modularity) 7 Modulariti (modularity) berarti derajat arsitektur produk dengan struktur maksud tertentu. Perlu juga diketahui modulariti (modularity) dalam perawatan berarti modulmodul yang digunakan, diterapkan dengan tanpa adanya perubahan dalam konsep dasar dari peralatan 8
7
8
Pahl,G, W.Beitz, Feldhusen.J, K.H.Grote. 2007.Engineering Approach.Third Edition.Springer-Verlag.London.Hal 515 Salemo, Mario Sergio and Anna Valeria Carneiro Dias.
Design,
A Systematic
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2.
Modul (Modules) Modul (modules) berarti unit yang dapat dideskripsikan secara fungsional dan secara esential independen (tidak terkait).
Skematik arsitektur produk dapat dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 3.3. Arsitektur Produk
3.2. Distribusi Kerusakan Pada dasarnya, terdapat beberapa macam bentuk distribusi kerusakan yang dapat digunakan dalam kebijakan perawatan, seperti Distribusi Eksponensial, Weibull, Lognormal dan Normal. Distribusi ini akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Distribusi Normal Distribusi normal adalah distribusi yang kontinu. Distribusi normal memiliki bentuk kurva menyerupai lonceng dengan dua parameter yaitu rata-rata (μ) dan standart deviasi (σ). Kurva distribusi normal memiliki bentuk yang simetris terhadap nilai rataan. Fungsi distribusi kerusakan ini paling banyak
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
digunakan terutama untuk menunjukkan laju kerusakan yang terus menaik. Fungsi yang digunakan dalam distribusi normal adalah : a. Probability Density Function (Fungsi Kepadatan Probabilitas)
f (t ) =
1 (t − µ )2 1 exp − 2 2 σ σ 2π
b. Cummulative Density Function (Fungsi Kepadatan Kumulatif)
t −µ F (t ) = Φ σ c. Reliability Function (Fungsi Reliabilitas/Keandalan)
t −µ R(t ) = 1 - Φ σ d. Hazard Rate Function (Fungsi Kerusakan)
λ (t ) =
f (t t −µ 1 − φ σ
Gambar 3.4. Gambar Distribusi Normal
2. Distribusi Lognormal Distribusi Lognormal adalah ditribusi yang berguna untuk mnggambarkan distribusi kerusakan untuk situasi yang bervariasi. Distribusi ini merupakan penjabaran dari distribusi normal karena yang berdistribusi normal bukan nilai
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
x melainkan logaritma dari nilai x. Fungsi yang digunakan dalam distribusi lognormal adalah : a. Probability Density Function (Fungsi Kepadatan Probabilitas) 1 t 1 f (t ) = exp − 2 ln σ 2πst 2s tmed
2
b. Cummulative Density Function (Fungsi Kepadatan Kumulatif) 1 t F (t ) = Φ ln s tmed
c. Reliability Function (Fungsi Reliabilitas/Keandalan) 1 t R(t ) = 1 - Φ ln s tmed
d. Hazard Rate Function (Fungsi Kerusakan)
λ (t ) =
f (t 1 t 1 − φ ln s tmed
e. Variansi
σ 2 = t 2 med exp(s 2 )[exp(s 2 ) − 1]
3. Distribusi Eksponensial Distribusi yang memiliki laju kerusakan konstan disebut juga exponential probability distribution. Distribusi ini memiliki laju kelajuan yang tetap terhadap waktu, yang berarti probabilitas terjadinya kerusakan tidak tergantung pada umur alat. Parameter yang digunakan dalam distribusi
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
eksponensial adalah λ yaitu rata-rata kedatangan kerusakan yang terjadi. Fungsi yang digunakan dalam distribusi eksponensial adalah : a. Probability Density Function (Fungsi Kepadatan Probabilitas) f (t ) = λ.e − λt b. Cummulative Density Function (Fungsi Kepadatan Kumulatif) F (t ) = 1 − e − λt c. Reliability Function (Fungsi Reliabilitas/Keandalan)
R(t ) = e − λt d. Hazard Rate Function (Fungsi Kerusakan)
f (t ) =λ R(t )
λ (t ) =
e. Variansi
σ2 =
1
λ2
f. Standart Deviasi
σ2 =
1
λ
untuk t ≥ 0, λ ≥ 0
4. Distribusi Weibull Distribusi Weibull banyak sekali digunakan dalam perhitungan keandalan dan menentukan tingkat kegagalan. Dengan adanya parameter-parameter dalam distribusi Weibull, bentuk-bentuk perilaku kerusakan dapat lebih mudah dimodelkan. Distribusi ini dapat digunakan untuk laju kerusakan yang meningkat maupun laju kerusakan yang menurun. Dua parameter yang Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
digunakan dalam distribusi ini adalah Ө (
η ) yang disebut parameter skala
(scale parameter) dan β yang disebut parameter bentuk (shape parameter). Fungsi yang digunakan dalam distribusi Weibull ini adalah : a. Probability Density Function (Fungsi Kepadatan Probabilitas)
βt f (t ) = θ θ
β −1 1 θ
β
e
b. Cummulative Density Function (Fungsi Kepadatan Kumulatif) F (t ) = 1 − e
t − θ
β
c. Reliability Function (Fungsi Reliabilitas/Keandalan) R(t ) = e
t − θ
β
d. Hazard Rate Function (Fungsi Kerusakan)
βt λ (t ) = θ θ
β −1
e. Variansi 2
2 2 1 σ =θ Γ1 + − Γ1 + untuk Ө > 0, β > 0, x > 0, t ≥ 0 β β 2
Yang menentukan tingkat kegagalan dalam distribusi Weibull dalam hal ini adalah nilai parameter β yang berkaitan dengan laju kerusakan yang terjadi. Bila β (parameter bentuk) mempengaruhi bentuk kurva (laju kerusakan naik turun), makaӨ (parameter skala) mempengaruhi nilai tengah dan sebaran dari distribusi tersebut. Dengan bertambahnyaӨ, nilai
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
reliabilitas pada waktu tertentu juga akan meningkat yang berarti menurunnya laju kerusakan. Keterangan : β
= parameter bentuk yaitu parameter yang menggambarkan bentuk dari distribusi kerusakan
Ө
= parameter skala yaitu parameter yang menggambarkan umur karakteristik dari komponen/alat
3.3. Keandalan (Reliability) Keandalan (reliability) adalah probabilitas bahwa sebuah item akan menampilkan/melaksanakan tugas yang telah ditetapkan dengan memuaskan untuk periode waktu yang ditentukan, yang digunakan berdasarkan kondisi tertentu1. Terminologi item yang dipakai didalam definisi keandalan diatas dapat mewakili sembarang komponen, subsistem, atau sistem yang dapat dianggap sebagai satu kesatuan. Tingkat keandalan sebuah sistem berarti probabilitas sebuah sistem untuk dapat menjalankan fungsinya. Artinya karena nilai keandalan ini dalam bentuk probabilitas makanya nilainya berkisar antara 0 hingga 1. Untuk menggambarkan hubungan keandalan ini dalam model matematika, kita memisalkan T sebagai waktu kegagalan dari sebuah sistem atau komponen, yang mana T ≥0. Maka keandalan ini dapat dinyatakan sebagai : R(t) = Pr {T≥ t} ; 0 ≤ R(t) ≥ 1
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Dimana R(t) ≥ 0, R(0) = 1, dan lim → ∞ R(t) = 0. Dengan memasukkan nilai t, dan R(t) adalah probabilitas waktu kegagalan, maka : R(t) = 1 – Pr {T ≤ t} R(t) = 1 – F(t). F(t) merupakan fungsi distribusi kumulatif umur sistem, yang mana juga menyatakan probabilitas kegagalan terjadi sebelum waktu t. R(t) adalah fungsi keandalan dan F(t) adalah fungsi distribusi kumulatif (cumulative distribution function). Selain itu ada fungsi kepadatan probabilitas dari sistem (probability density function), yang mana fungsi ini menyatakan bentuk dari distribusi kegagalan sistem. Fungsi ini dapat dinyatakan sebagai : f(t) = d F(t)/dt dimana f(t) ≥ 0 dan ∫ f(t) dt = 1
f(t) = -d R(t)/dt
3.4. Mean Time To Failure Mean Time To Failure (MTTF) merupakan nilai rata-rata waktu kegagalan dari sebuah sistem. MTTF dapat dirumuskan sebagai berikut : ∞
∞
0
0
MTTF = E(T) = ∫ t f(t) dt = ∫ R(t) dt Adapun nilai MTTF untuk empat jenis distribusi statistik yang di disebutkan di sebelumnya adalah : 1. Distribusi Normal MTTF = μ
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Distribusi Lognormal MTTF = μ = e
1 2
µ ' + (σ ' ) 2
3. Distribusi Eksponensial MTTF = γ +
1
λ
4. Distribusi Weibull 1 MTTF = η .Γ + 1 β
3.5. Identifikasi Distribusi dan Parameter Distribusi Identifikasi distribusi dapat dilakukan dalam dua tahap yaitu identifikasi awal dan estimasi parameter. Identifikasi awal dapat dilakukan dengan metode least square. Dengan metode least square curve fitting, distribusi yang terpilih adalah distribusi yang memiliki Index Of Fit (koefisien korelasi) terbesar. Rumus mencari koefisien korelasi ini yaitu : r=
Sxy Sxx.Syy Tujuan dari korelasi ini adalah untuk mencari hubungan antara variabel.
Yang kemudian hasil dari penentuan distribusi ini lewat proses korelasi, kemudian akan dihitung parameter distribusinya sesuai dengan jenis distribusi yang terpilih.
3.6. Index Of Fit Koefisien Korelasi (Index Of Fit) merupakan nilai dari koefisien korelasi pearson yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua peubah., Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
misalnya x dan y, yang mana hubungan ini bersifat linier. Nilai dari koefisien ini berkisar dari -1 sampai dengan +1. Jika nilai Index Of Fit mendekati -1 atau +1 maka dapat dikatakan hubungan antara x dan y kuat dan terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya. Namun, bila mendekati nol, hubungan linier antara x dan y sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali. Perhitungan Index Of Fit ini dapat dihitung untuk empat (4) jenis distribusi statistik yaitu distribusi normal, lognormal, eksponensial dan weibull. Dengan demikian, distribusi yang terpilih adalah distribusi dengan correlation coefficient terbesar. Cara perhitungan untuk mencari Index Of Fit masing-masing distribusi adalah sebagai berikut : 1. Distribusi Normal xi = ti, dimana ti adalah data ke i yi = zi = Φ-1 [F(ti)] = Parameter σ =
ti − µ
σ
1 dan μ = -a.σ b
2. Distribusi Lognormal xi = ti, dimana ti adalah data ke i
1 1 yi = zi = Φ-1 [F(ti)] = ln t − lnt med s s Parameter s =
σ '=
1 b
µ ' = −a.σ '
1 dan tmed = e-sa = eμ’ b
σ =
µ =e
[e
2 µ ' + (σ ' )2
][e
(σ ' )2
]
−1
1 2 µ '+ 2 (µ ')
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3. Distribusi Eksponensial xi = ti, dimana ti adalah data ke i yi = ln (1 − F (ti ) ) Parameter λ = -b
γ =
a
λ
4. Distribusi Weibull xi = ti, dimana ti adalah data ke i yi = ln {-ln (1 − F (ti ) ) } Parameter β = b dan Ө = e(α/β) = e(-a/b)
3.7. Pengukuran Waktu Kerja Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik 9. Manfaat dari pengukuran waktu kerja dapat digunakan untuk berbagai perencanaan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan 10, yaitu : 1. Penentuan perencanaan dan penjadwalan kerja 2. Penentuan biaya standar dan sebagai bantuan dalam penentuan anggaran 3. Perkiraan biaya produk sebelum memproduksi
9
Sutalaksana, Z.I. A. Ruhana dan J.H Tjakraatmadja. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Indutri Institut Teknologi Bandung. Bandung. Hal 118 10 Barnes, R.M. 1980. Motion and Time Study and Work Measurement. John Willey&Sons Inc. New York Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
4. Penentuan keefektifan mesin, jumlah mesin yang dapat dioperasikan oleh seorang operator dan sebagai bantuan dalam menyeimbangkan jalur perakitan. 5. Penentuan waktu standar digunakan sebagai dasar dalam pembayaran insentif gaji pekerja langsung dan pekerja tidak langsung. 6. Waktu standar digunakan sebagai dasar pengendalian biaya tenaga kerja. Dalam pengukuran waktu baku ini telah memperhitungkan kelonggarankelonggaran
yang
dibutuhkan
seorang
operator
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya. Dengan demikian waktu baku ini dapat digunakan sebagai alat untuk membuat rencana penjadwalan kerja yang dibutuhkan dalam penyelesaian kerja. Secara garis besar, teknik-teknik pengukuran waktu dibagi ke dalam dua bagian 11 yaitu : 1. Pengukuran waktu secara langsung Pengukuran ini dilaksanakan secara langsung yaitu di tempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Misalnya pengukuran dengan jam henti (stopwatch time study) dan sampling kerja (work sampling) 2. Pengukuran secara tidak langsung Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja tanpa si pengamat harus di tempat kerja yang diukur. Pengukuran waktu dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan. Misalnya aktivitas data waktu baku (standart data) dan data waktu gerakan (predetermined time study). 11
Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk Produktivitas Kerja Surabaya. Guna Widya. Surabaya. Hal 170
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3.8. Model Perhitungan Total Biaya Penggantian Perawatan yang baik akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan pada waktu proses produksi sedang tidak berjalan. Semakin sering perawatan suatu mesin dilakukan akan meningkatkan biaya perawatan. Di sisi lain bila perawatan tidak dilakukan akan mengurangi performa kerja mesin tersebut. Dalam perawatan terdapat beberapa biaya yang berpengaruh, diantaranya : 1. Ongkos langsung meliputi : a. Ongkos tenaga kerja pemeliharaan. b. Ongkos pembelian komponen penggantian. 2. Ongkos tidak langsung meliputi : a. Ongkos tenaga kerja produksi yang menganggur. b. Ongkos depresiasi mesin. c. Ongkos akibat keuntungan yang hilang. d. Ongkos depresiasi peralatan pemeliharaan. e. Ongkos administrasi. Dari uraian diatas, elemen-elemen ongkos yang berpengaruh terhadap perawatan dapat diringkas menjadi dua, yaitu : 1. Ongkos pemeliharaan akibat diadakannya perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin atau komponennya. 2. Ongkos perbaikan yang dilakukan akibat terjadinya kerusakan komponen kritis pada mesin / peralatan tersebut disamping biaya untuk penggantian suku cadangnya.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Dengan demikian, pola perawatan yang optimal perlu dicari supaya antara biaya perawatan dan biaya kerusakan bisa seimbang pada total cost yang paling minimal. Preventive Cost merupakan biaya yang timbul karena adanya perawatan mesin yang memang sudah dijadwalkan. Sedangkan Failure Cost merupakan biaya yang timbul karena terjadi kerusakan di lur perkiraan yang menyebabkan mesin produksi terhenti pada waktu produksi sedang berjalan. Sehingga rumusnya menjadi :
TC (tp ) =
[CpxR(tp)] + [CfxF (tp)] tp
Keterangan : TC(tp) = total ekspetasi biaya penggantian komponen per satuan waktu Cp
= biaya satu siklus preventif = [(biaya tenaga kerja/jam x waktu rata-rata perbaikan preventif) + harga komponen]
Cf
= biaya satu siklus failure = [(biaya tenaga kerja/jam + biaya kehilangan produksi) x waktu rata-rata perbaikan preventif + harga komponen]
R(tp) = probabilitas komponen andal selama waktu tp F(tp)
= probabilitas komponen gagal (tidak andal selama waktu tp)
tp
= panjang dari siklus (interval waktu) preventif = [(tp + Tp) x R(tp)] + [(M(tp) + Tf) x (1 – R(tp))]
M(tp) =
MTTF MTTF = F (tp ) 1 − R(tp )
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Cakra Compact Alumunium Industries berlokasi di Jalan Raya Medan – Tanjung Morawa Km 11,5 Medan. Penelitian berlangsung mulai dari tanggal 1 Februari – 31 Maret 2009 yaitu mulai dari peninjauan, pengumpulan data dan wawancara langsung disertai dengan mereview dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini
4.2. Sifat Penelitian. Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (Deskriptif
Research),
yaitu penelitian yang
berusaha untuk
memaparkan pemecahan masalah terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini meliputi proses pengumpulan, penyajian, dan pengolahan data, serta analisis dan interpretasi.
4.3. Pengumpulan Data 4.3.1. Sumber Data a. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber-sumber data pada perusahaan. Data sekunder ini dikumpulkan dengan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
cara mereview buku-buku
laporan administrasi serta catatan-catatan
perusahaan. Data sekunder ini meliputi stasiun produksi, jumlah tipe-tipe mesin produksi, jumlah komponen perawatan yang dibutuhkan, titik-titik komponen perawatan pada mesin, urutan pengerjaan perawatan, selang interval kerusakan komponen, waktu perawatan dan penggantian komponen yang rusak, upah tenaga kerja yang terkait dalam kegiatan maintenance, harga jual per unit, profit dan kapasitas produksi per hari beserta dengan harga pembelian komponen per unit.
4.3.2. Langkah Pengumpulan Data Langkah-langkah pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Menentukan stasiun, jumlah mesin dan komponen mesin yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini dipilih stasiun ekstrusi yang memiliki mesin ekstrusi kapasitas 1375 yaitu mesin extrussion press dan mesin oven billet karena mesin ini paling sering mengalami kerusakan dan datanya tersedia. 2. Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk analisa data yang meliputi : a. Titik perbaikan komponen mesin b. Urutan pengerjaan perawatan c. Pengelompokan komponen mesin berdasarkan design modularity d. Selang waktu interval kerusakan mesin e. Waktu perawatan penggantian komponen mesin f. Waktu set up mesin
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
g. Upah, jumlah jam kerja dan hari kerja serta jumlah tenaga kerja bagian maintenance h. Harga jual dan profit produk per kg i.
Harga komponen perawatan
3. Fungsi kerja mesin
4.4. Metode Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan tahapan analisis data sebagai berikut : 1. Penentuan jenis distribusi terhadap data selang waktu interval kerusakan komponen dengan Least Square Curve Fitting. Dalam hal ini distribusi yang terpilih adalah distribusi dengan nilai Index Of Fit terbesar. Index Of Fit (r) =
Sxy Sxx.Syy
2. Menghitung waktu rata-rata penggantian komponen 3. Menghitung upah tenaga kerja yang terkait dalam maintenance Gaji/upah per jam =
Gaji 1 bulan/orang Jam kerja 1 bulan
4. Menghitung profit dan kapasitas produksi per hari dan harga pembelian komponen untuk dapat menghitung biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat penggantian tersebut (biaya kehilangan produksi) Biaya kehilangan produksi = A x B Keterangan : A = laba per kg B = output/jam Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5. Perhitungan parameter dan nilai MTTF (Mean Time To Failure) untuk masing-masing komponen sesuai dengan jenis distribusinya R(t) = 1 – F(t). ∞
∞
0
0
MTTF = E(T) = ∫ t f(t) dt = ∫ R(t) dt 6. Perhitungan biaya penggantian komponen Bp (Biaya Penggantian) = (a + b) x c + d Keterangan : a
= biaya tenaga kerja (Rp/jam)
b
= biaya kehilangan produksi (Rp/jam)
c
= waktu penggantian korektif (jam)
d
= harga komponen/unit (Rp)
7. Perhitungan selang waktu penggantian yang optimal
TC (tp ) =
[CpxR(tp)] + [CfxF (tp)] tp
Keterangan : TC(tp)
= total ekspetasi biaya penggantian komponen per satuan waktu
Cp
= biaya satu siklus preventif = [(biaya tenaga kerja/jam x waktu rata-rata perbaikan preventif) + harga komponen]
Cf
= biaya satu siklus failure = [(biaya tenaga kerja/jam + biaya kehilangan produksi) x waktu rata-rata perbaikan preventif + harga komponen]
R(tp)
= probabilitas komponen andal selama waktu tp
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
F(tp)
= probabilitas komponen gagal (tidak andal selama waktu tp)
tp
= panjang dari siklus (interval waktu) preventif = [(tp + Tp) x R(tp)] + [(M(tp) + Tf) x (1 – R(tp))]
M(tp)
=
MTTF MTTF = F (tp ) 1 − R(tp )
8. Analisis biaya alternatif penggantian komponen berdasarkan corrective, preventive, preventive modularity maintenance 9. Analisis selang waktu penggantian komponen berdasarkan preventive modularity maintenance yang disesuaikan dengan jam kerja perusahaan 10. Pemilihan jadwal maintenance berdasarkan cost minimum dan penentuan jadwal perawatan
4.5. Kesimpulan dan Saran Pada tahap akhir ini akan dihasilkan suatu kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan. Sedangkan saran yang diberikan diarahkan pada usulan kepada pihak perusahaan dan kemungkinan dilakukan penelitian lebih lanjut. Adapun blok diagram tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
MULAI
SURVEI AWAL
IDENTIFIKASI OBJEK PENELITIAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH
PENGUMPULAN DATA 1. 2. 3. 4.
Stasiun, Jumlah Mesin dan Komponen Mesin Titik Perbaikan Komponen Mesin Urutan Pengerjaan Perawatan Pengelompokan Komponen Mesin berdasarkan Design Modularity 5. Selang Waktu Interval Kerusakan Mesin 6. Waktu Perawatan Penggantian Komponen Mesin 7. Waktu Set up Mesin 8. Upah, Jumlah Jam Kerja & Hari Kerja serta Jumlah Tenaga Kerja bagian Maintenance 9. Harga Jual dan Profit Produk/Kg 10. Harga Komponen Perawatan 11. Fungsi Kerja Mesin
PENGOLAHAN DATA 1. Penentuan Distribusi Kerusakan Komponen Mesin 2. Perhitungan Waktu Rata-rata Penggantian Komponen Mesin 3. Perhitungan Upah Tenaga Kerja Maintenance 4. Perhitungan Biaya Kehilangan Produksi 5. Perhitungan Parameter dan MTTF Komponen Mesin 6. Perhitungan Biaya Penggantian Komponen 7. Perhitungan Selang Waktu Penggantian (tp) Optimal
ANALISA DATA 1. Analisis Biaya Alternatif Penggantian Komponen Berdasarkan Corrective, Preventive, dan Preventive Modularity Maintenance 2. Analisis Selang Waktu Penggantian Komponen Berdasarkan Preventive Modularity Maintenance yang disesuaikan dengan Jam Kerja Perusahaan 3. Pemilihan Jadwal Maintenance Berdasarkan Cost Minimum dan Penentuan Jadwal Perawatan Penggantian Komponen
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
Gambar 4.1. Block Diagram Metodologi Penelitian
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari dokumen perusahaan dan wawancara langsung dengan pembimbing lapangan. Adapun pengumpulan data ini dapat dilihat seperti di bawah.
5.1.1. Stasiun Produksi dan Mesin Produksi Stasiun yang menjadi objek penelitian adalah stasiun ekstrusi yang memiliki mesin ektrusi kapasitas 1375, yang terdiri dari : 1. Mesin oven billet Asal
: Taiwan
Kapasitas : 5 MT/day Komponen penelitian : ceramic board, rantai, chain roller, connecting chain, chain, piston, thermocouple 2. Mesin extrussion press Asal
: Taiwan
Kapasitas : 5 MT/day Komponen penelitian : stick billet loader, plat bakul billet loader, pentil as, limit switch, chain roller, bearing stick roller, sabuk/belt, timing belt, dan coupling motor run.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5.1.2. Titik Perbaikan Komponen Mesin 5.1.2.1. Mesin Oven Billet Titik perbaikan komponen mesin dari stasiun ektrusi pada mesin ekstrusi kapasitas 1375 yaitu mesin oven billet dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut.
Piston Thermocouple
Rantai
Thermocouple Ceramic Board Chain Roller
Chain Connecting Chain
Gambar 5.1. Titik Perbaikan Komponen Mesin Oven Billet : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact SumberErna : PT.Rutiah CakraNovarina Compact Alumunium Industries Alumunium Industries, 2010.
5.1.2.2. Mesin Extrussion Press Titik perbaikan komponen mesin dari stasiun ektrusi pada mesin ekstrusi kapasitas 1375 yaitu mesin extrussion press dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut
Bearing Stick Roller
Plat Bakul Pentil As Billet Loader Limit Switch Stick Billet Loader
Chain Roller Sabuk/Belt Timing Belt Coupling Motor Run
Gambar 5.2. Titik Perbaikan Komponen Mesin Extrussion Press Erna : Rutiah Novarina : Sistem PerawatanIndustries Berbasis Pencegahan Sumber PT. Cakra Compact Alumunium Alumunium Industries, 2010.
Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact
5.1.3. Urutan Pengerjaan Perawatan Perawatan dalam modularity design dapat dilakukan dengan cara mengetahui terlebih dahulu urutan pengerjaan perawatan komponen mesin sehingga dalam membongkar dan memasang komponen mesin yang rusak dapat dengan mudah dilakukan. Berikut ini adalah urutan pengerjaan perawatan mesin ekstrusi dan mesin oven billet pada stasiun ekstrusi untuk mesin ektrusi 1375. Tabel 5.1. Urutan Pembongkaran Komponen Mesin Oven Billet
Komponen Rantai Komponen Ceramic Board Komponen Chain Connecting Komponen Chain Komponen Chain Roller Komponen Thermocouple Komponen Piston Thermocouple
Komponen Rantai
Komponen Ceramic Board
Komponen Chain Connecting
Komponen Chain
Komponen Chain Roller
Komponen Thermocouple
Komponen Piston Thermocouple
X
-
-
-
-
-
-
X
X
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
X
X
-
-
-
-
-
X
X
X
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
X
X
Tabel 5.2. Urutan Pembongkaran Komponen Mesin Extrussion Press
Komponen Stick Billet Loader Komponen Plat Bakul Billet Loader Komponen Limit Switch Komponen Pentil As Komponen Chain Roller Komponen Bearing Stick Roller Komponen Sabuk/Belt Komponen Timing Belt Komponen Coupling Motor Run
Komponen Stick Billet Loader
Komponen Plat Bakul Billet Loader
Komponen Limit Switch
Komponen Pentil As
Komponen Chain Roller
Komponen Bearing Stick Roller
Komponen Sabuk/Belt
Komponen Timing Belt
Komponen Coupling Motor Run
X
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
-
-
-
-
-
-
-
X
X
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 5.3. Urutan Pengerjaan Perawatan Pembongkaran dan Pemasangan Komponen Mesin No.
Nama Mesin
1
Mesin Extrussion Press
Bagian 1. Billet Loader
2. As Billet Loader
3. Run Out Table
4. Cutting Profile Ekstrusi
2
Mesin Oven Billet
1. Pintu Oven Billet
2. Transfer Billet
3. Thermocouple Oven Billet
Pembongkaran
Pemasangan
Pembukaan stick billet loader
Pemasangan plat bakul billet loader
Pembukaan plat bakul billet loader
Pemasangan stick billet loader
Pembukaan limit switch
Pemasangan pentil as
Pembukaan pentil as
Pemasangan limit switch
Pembukaan chain roller
Pemasangan sabuk/belt
Pembukaan bearing stick roller
Pemasangan bearing stick roller
Pembukaan sabuk/belt
Pemasangan chain roller
Pembukaan timing belt
Pemasangan coupling motor run
Pembukaan coupling motor run
Pemasangan timing belt
Pembukaan rantai
Pemasangan ceramic board
Pembukaan ceramic board
Pemasangan rantai
Pembukaan chain connecting
Pemasangan chain roller
Pembukaan chain
Pemasangan chain
Pembukaan chain roller
Pemasangan chain connecting
Pembukaan thermocouple
Pemasangan piston thermocouple
Pembukaan piston thermocouple
Pemasangan thermocouple
Sumber : PT. Cakra Compact Alumunium Industries
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5.1.4. Pengelompokan Komponen Mesin berdasarkan Design Modularity Pengelompokan komponen mesin dengan design modularity dirancang agar penggantian komponen mesin tidak mengeluarkan biaya yang besar dan penggantian komponen ini dapat dilaksanakan dalam sekali pembongkaran. Dengan demikian, akan menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Berikut ini adalah desain modularity untuk mesin extrussion press dan mesin oven billet PT. Cakra Compact Alumunium Industries.
Mesin Extrussion Press
Modul 1 Billet Loader
Stick Billet Loader
Modul 2 As Billet Loader
Plat Bakul Billet Loader
Limit Switch
Modul 3 Run Out Table
Chain Roller
Sabuk/ Belt
Pentil As
Modul 4 Cutting Profile Ekstrusi
Timing Belt
Coupling Motor Run
Bearing Stick Roller
Gambar 5.3. Desain Modularity Mesin Extrussion Press
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Mesin Oven Billet
Modul 1 Pintu Oven Billet
Rantai
Modul 3 Thermocouple Oven Billet
Ceramic Board
Thermocouple
Piston Oven Billet
Modul 2 Transfer Billet
Chain Roller
Chain
Chain Connecting
Gambar 5.4. Desain Modularity Mesin Oven Billet Struktur rangkaian komponen pada mesin extrussion press dapat dilihat pada Gambar 5.5 berikut.
Plat Bakul Billet Loader
Sabuk/Belt
Bearing Stick Roller Chain Roller Stick Billet Loader Pentil As
Coupling Motor Run
Limit Switch
Timing Belt
Gambar 5.5. Struktur Bagian Komponen Mesin Extrussion Press Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Struktur rangkaian komponen pada mesin oven billet dapat dilihat pada Gambar 5.6 berikut Chain Roller
Rantai
Chain
Ceramic Board
Connecting Chain
Thermocouple
Piston Thermocouple
Gambar 5.6. Struktur Bagian Komponen Mesin Oven Billet
5.1.5. Selang Waktu Interval Kerusakan Mesin Berikut ini adalah selang waktu interval kerusakan komponen pada masing-masing mesin yang dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan Tabel 5.5.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1. Mesin extrussion press Tabel 5.4. Data Selang Waktu Interval Kerusakan Mesin Extrussion Press (Jam) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Stick Billet Loader 9102 9255 8575 9918 8488 8444 8560 8291 8842 9098 9211 9129 9232 9143 9158
Plat Bakul Billet Loader 8962 9654 8663 8460 8578 8648 8508 8381 9353 8695 8931 8389 8733 9342 8480
Pentil As 2356 2393 2537 2146 2499 2490 2613 1623 2540 2645 2046 1821 2571 1713 1668
Limit Switch 4208 3522 3440 3300 3723 3310 2338 3716 3868 2228 1954 3865 4217 3253 3338
Chain Roller 3546 4187 3449 3626 3653 3516 3712 4232 4374 2877 3862 3139 3055 4734 3797
Bearing Stick Roller 4016 3176 2641 3701 3962 4089 4206 4638 4290 4371 4678 4199 3916 4811 4920
Sabuk/Belt
Timing Belt
8358 8964 9353 8062 8802 9331 8598 8978 8072 8734 10317 11339 9312 7322 11678
3227 3784 4370 3458 4515 3794 4114 4318 4250 4619 4348 5560 4221 3725 3647
Coupling Motor Run 9237 10519 9122 10019 10422 9972 7862 9580 9770 9676 9244 7679 10861 11481 10839
Ket : Kerusakan pertama komponen stick billet loader pada mesin extrussion press adalah pada tanggal 13 Juli 1993 pukul 16.20 Kerusakan kedua komponen stick billet loader pada mesin extrussion press adalah pada tanggal 27 Juli 1994 pukul 23.05 Sehingga, selang waktu kerusakan pertama yaitu dari tanggal 13 Juli 1993 pukul 16.20 ke kerusakan kedua yaitu tanggal 27 Juli 1994 pukul 23.05 pada mesin extrussion press adalah 9102 jam.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Mesin oven billet Tabel 5.5. Data Selang Waktu Interval Kerusakan Mesin Oven Billet (Jam) Ceramic Chain Conecting Rantai Board Roller Chain 1 3253 4729 4324 3812 2 3212 2955 5115 4877 3 2781 4179 4785 4559 4 2682 3915 5010 4494 5 2703 3530 3919 4399 6 2675 3562 5691 4352 7 3403 2669 5187 7134 8 2742 3444 5044 5371 9 3309 2549 4645 4194 10 2376 3173 4160 4303 11 3129 3522 5199 4288 12 3274 2892 3825 4652 13 3989 2203 4696 4253 14 2864 484 4082 5167 15 3846 4092 5382 3653 Sumber : PT. Cakra Compact Alumunium Industries
No.
Chain
Piston
Thermocouple
4454 4492 4831 3630 4940 4031 4385 3072 6016 4170 4036 4380 4541 4592 2768
3906 3860 3523 4605 3117 5028 2734 3531 4841 2323 3186 3724 3923 4048 3590
4136 3083 2368 3920 3165 2310 3871 3893 3151 3684 3599 2503 6006 1884 2012
Keterangan : Kerusakan pertama komponen chain roller pada mesin oven billet adalah pada tanggal 13 Juli 2000 pukul 14.50 Kerusakan kedua komponen chain roller pada mesin oven billet adalah pada tanggal 9 Januari 2001 pukul 19.15 Sehingga, selang waktu kerusakan pertama yaitu dari tanggal 13 Juli 2000 pukul 14.50 ke kerusakan kedua yaitu tanggal 9 Januari 2001 pukul 19.15 pada mesin oven billet adalah 4324 jam
5.1.6. Waktu Perawatan Komponen Mesin Data waktu penggantian komponen mesin diperoleh dari data historis kerusakan mesin ekstrusi 1375 perusahaan, yang dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan Tabel 5.7. Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1. Mesin extrussion press Tabel 5.6. Data Waktu Perawatan Komponen Mesin Extrussion Press (menit) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Stick Billet Loader 48 55 57 60 70 50 58 60 65 75 55 50 50 45 54
Plat Bakul Billet Loader 118 130 95 125 98 90 114 110 120 98 112 98 120 115 95
Pentil As 240 270 255 265 285 310 225 230 245 275 280 240 300 285 225
Limit Switch 68 74 58 70 80 72 68 60 65 75 82 80 52 96 68
Chain Roller 72 80 70 75 82 95 70 68 105 78 45 65 90 82 100
Bearing Stick Roller 230 225 243 255 235 245 257 252 248 255 240 220 215 245 260
Sabuk/Belt
Timing Belt
275 288 294 300 295 285 278 298 270 305 290 285 275 300 280
30 35 40 38 32 25 45 30 30 45 33 35 40 45 30
Coupling Motor Run 223 238 230 218 225 235 210 220 215 235 227 218 230 225 210
Keterangan : Waktu mulai perawatan komponen stick billet loader pada mesin extrussion press adalah pukul 23.05 Waktu selesai perawatan komponen stick billet loader pada mesin extrussion press adalah pukul 23.53 Sehingga, lama waktu perawatan dari pukul 23.05 sampai dengan pukul 23.53 adalah 48 menit
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Mesin oven billet Tabel 5.7. Data Waktu Perawatan Komponen Mesin Oven Billet (menit) Ceramic Connecting Chain Rantai Board Chain Roller 1 80 28 27 255 2 78 32 35 248 3 95 30 28 240 4 85 35 25 250 5 105 35 32 235 6 98 25 30 242 7 90 33 35 248 8 85 30 32 240 9 93 28 25 238 10 105 30 28 240 11 100 35 23 250 12 75 24 30 248 13 95 32 25 240 14 110 30 30 243 15 90 30 28 252 Sumber : PT. Cakra Compact Alumunium Industries
No.
Chain
Piston
Thermocouple
62 70 72 65 68 70 60 75 80 63 65 73 78 72 70
105 108 100 105 112 105 115 95 110 105 120 100 108 115 105
63 70 65 68 73 70 60 60 65 72 58 62 55 70 60
Keterangan : Waktu mulai perawatan komponen ceramic board pada mesin oven billet adalah pukul 23.05. Waktu selesai perawatan komponen stick ceramic board pada mesin oven billet adalah pukul 24.25. Sehingga, lama waktu perawatan dari pukul 23.05 sampai dengan pukul 24.25 adalah 80 menit
5.1.7. Waktu Set Up Mesin Berikut ini adalah waktu set up yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin hingga dapat beroperasi untuk berproduksi : 1. Mesin Extrussion Press
: 5 menit
2. Mesin Oven Billet
: 15 menit
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5.1.8. Upah, Jumlah Jam Kerja, Hari Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja Bagian Maintenance Upah tenaga kerja maintenance di PT. Cakra Compact Alumunium Industries adalah sebesar Rp 1.680.000 per orangnya. Sedangkan, jumlah jam kerja, hari kerja dan jumlah tenaga kerjanya yaitu : a. Senin - Jumat 1. Shift I
: 07.00 – 15.00 WIB (8 orang)
2. Shift II
: 15.00 – 23.00 WIB (2 orang)
3. Shift III
: 23.00 – 07.00 WIB (2 orang)
b. Sabtu Semua tenaga kerja bekerja (12 orang) dengan jam kerja dari 07.00 – 12.00 WIB.
5.1.9. Harga Jual dan Profit Produk per Kg Harga jual produk alumunium profile per kg adalah Rp 28.000. Dan untuk keuntungan (profit) yang diharapkan dari produk per kg-nya adalah 5% dari harga jualnya yaitu sebesar Rp 1.400.
5.1.10. Harga Komponen Perawatan Harga komponen perawatan ini adalah harga komponen yang diperlukan untuk mengganti komponen yang rusak, yang dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 5.8. Harga Komponen Mesin Ekstrusi Kapasitas 1375 No. 1
2
Nama Mesin Mesin Extrussion Press
Komponen 1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Limit Switch 4. Pentil As 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
Mesin Oven Billet
1. Rantai 2. Ceramic Board 3. Chain Roller 4. Connecting Chain 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple Sumber : PT. Cakra Compact Alumunium Industries
Harga Rp 920.000 Rp 1.516.000 Rp 1.389.200 Rp 38.875 Rp 12.500 Rp 24.000 Rp 36.000 Rp 230.000 Rp 26.200 Rp 25.000 Rp 650.000 Rp 12.500 Rp 5.550 Rp 140.000 Rp 1.324.400 Rp 850.000
5.1.11. Fungsi Kerja Mesin Fungsi kerja dari bagian-bagian mesin yang menjadi objek penelitian, yaitu : 1. Mesin Extrussion Press a. Billet Loader Fungsi : menampung billet yang telah siap dipanaskan dari oven billet dan kemudian memasukkannya ke dalam mesin ekstrusi untuk dapat dipress. b. As Billet Loader Fungsi : mengatur ketinggian dari billet loader untuk billet yang akan dipress, dimana posisi ketinggian diatur oleh besi as yang tersambung dengan limit switch.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Run Out Table Fungsi : menjaga dan menampung profile yang siap dipress agar tetap pada posisinya (tidak bengkok) selama bagian billet masih dalam proses press. d. Cutting Profile Ekstrusi Fungsi : untuk memotong profile yang telah terbentuk dari billet yang telah siap di-press sesuai dengan ukuran profile yang diinginkan oleh konsumen 2. Mesin Oven Billet a. Pintu Oven Billet Fungsi : untuk membuka dan menutup ruang oven billet selama billet dalam proses pemanasan guna menjaga suhu billet di dalam oven billet. b. Transfer Billet Fungsi : untuk menampung billet yang telah siap dipanaskan sesuai dengan suhu yang telah ditetapkan pada oven billet untuk kemudian ditransfer ke mesin extrussion press. c. Thermocouple Oven Billet Fungsi : untuk pengukur suhu billet yang telah siap dipanaskan dengan waktu yang telah ditentukan untuk dapat mencapai suhu billet yang telah ditetapkan agar dapat membuka pintu oven billet yang selanjutnya ditransfer ke mesin extrussion press.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Berikut ini adalah hubungan proses kerja dari mesin oven billet ke mesin extrussion press untuk mesin ekstrusi kapasitas 1375 pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries : Pertama sekali dari monitor oven billet, main braker dibuat dalam posisi on lalu tombol furnace handling dibuat dalam posisi kerja manual. Kemudian pada panel oven billet, furnace harus dalam keadaan stand by/netral/normal, lalu hidupkan control power reset¸dan tombol hot jet fan ditekan dengan setting-an ± 5 detik. Dan setelah itu, purge cycle complete dihidupkan dengan keadaan blower harus dalam posisi on, lalu di monitor oven billet diganti dari posisi manual ke posisi auto dengan posisi pintu oven billet harus dalam keadaan terbuka untuk dapat menghidupkan gas. Setelah ini semua dilakukan, billet yang terdapat pada meja billet akan diangkat dengan pengangkat billet, lalu didorong oleh pusher dengan roller sebagai penyangganya, dan billet dipanaskan dengan waktu yang telah diatur yaitu ± 10 menit untuk 1 buah billet dengan suhu 460 – 5300C. Billet yang telah siap dipanaskan ini sesuai dengan waktu dan suhu tersebut kemudian akan diukur suhunya dengan thermocouple yang dapat bergerak maju dan mundur karena didorong oleh piston thermocouple. Jika suhu billet telah sesuai dengan yang ditetapkan, maka billet akan didorong keluar dan pintu oven billet akan terbuka begitu thermocouple ditarik mundur dan billet ini selanjutnya ditampung sementara di transfer billet untuk selanjutnya ditransfer ke mesin extrussion press. Sedangkan pintu oven billet tertutup kembali begitu billet yang berada di belakang billet yang telah siap dipanaskan tadi terdorong ke depan dan terdeteksi sensor yang langsung menutup pintu oven billet.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Billet yang telah siap dipanaskan ini kemudian akan ditansfer ke mesin extrussion press dan ditampung di billet loader, tepatnya pada plat bakul billet loader. Lalu die yang telah siap dipanaskan pada oven die dengan suhu ± 5300C, dimasukkan pada bagian container mesin extrussion press, tepatnya pada bagian die slide disamping die backer. Kemudian billet yang terletak pada billet loader naik oleh karena as billet loader yang mengatur posisi naik dan ketinggian billet loader. Selanjutnya main ram maju dan ram ini mendorong billet yang telah ditutup oleh dummy block untuk dipress melewati die yang sesuai dengan bentuk profile yang akan diproduksi (diinginkan oleh konsumen). Apabila billet telah mencapai titik hampir siap press, sisa billet proses press yang menempel pada dummy block dipotong dengan gunting yang terdapat pada mesin extrussion press. Hasil billet yang siap dipress (dalam bentuk profile) akan ditampung oleh run out table mesin extrussion press dan selanjutnya dipotong dengan cutting profile extrussion sesuai dengan ukuran yang diinginkan oleh konsumen. Lalu billet ini ditransfer ke conveyor dari run out table untuk didinginkan dengan bantuan fan (kipas).
5.2. Pengolahan Data 5.2.1. Penentuan Distribusi Kerusakan Komponen Mesin Dalam melakukan penentuan distribusi kerusakan komponen mesin digunakan metode Least Square Curve Fitting yaitu berdasarkan nilai index of fit (correlation coefficient) yang paling besar. Perhitungan ini digunakan untuk mendapatkan distribusi kerusakan yang paling sesuai dengan pola distribusinya
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
yaitu apakah mengikuti distribusi normal, lognormal, eksponensial atau weibull. Berikut ini adalah contoh
perhitungan untuk masing-masing distribusi pada
waktu antar kerusakan stick billet loader. 1. Distribusi Normal Tabel 5.9. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 8291 8444 8488 8560 8575 8842 9098 9102 9129 9143 9158 9211 9232 9255 9918 134446
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0.0000
Ti² 68740681 71301136 72046144 73273600 73530625 78180964 82773604 82846404 83338641 83594449 83868964 84842521 85229824 85655025 98366724 1207589306
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -14016,9415 -10339,3325 -7922,1086 -6038,7980 -4369,1114 -2931,2076 -1487,4639 0,0000 1492,5322 3030,9920 4666,1600 6498,0570 8616,5065 11332,3688 16767,5824 5299,2354
Contoh Perhitungan : 1. N
: jumlah data
2. Ti
: waktu antar kerusakan komponen setelah diranking
3. F(Ti)
: diperoleh dari rumus (i-0,3)/(N+0,4), sehingga untuk F(ti) data pertama adalah (1-0,3)/(15+0,4) = 0,0455; dst.
4. Yi
: diperoleh dari nilai Φ (Z) = Yi (didapat dari Tabel Standarized Normal Probabilities) dimana Z = F(Ti) sehingga didapatkan F(Ti) = -1,6906
5. Ti2
: diperoleh dari Ti x Ti (Ti dikuadratkan)
6. Yi2
: diperoleh dari Yi x Yi (Yi dikuadratkan)
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
7. Ti.Yi
: diperoleh dari perkalian Ti terhadap Yi
8. Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1
= 15.(5299,2354) – (134446).(0) = 79488,5312 N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 N
2
2
= 15 (1207589306) – (134446)2 = 38112674 N N c. Syy = N ∑ Yi 2 − ∑ Yi i =1 i =1
2
= 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 d. Sehingga Index Of Fit (r) =
Sxy Sxx.Syy
=
79488,5312 (38112674).(183,6758)
= 0,95
2. Distribusi Lognormal Tabel 5.10. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ti 8291 8444 8488 8560 8575 8842 9098 9102 9129 9143
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299
Ti =LN (ti) 9,0229 9,0412 9,0464 9,0549 9,0566 9,0873 9,1158 9,1162 9,1192 9,1207
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315
Ti² 81,4132 81,7435 81,8375 81,9904 82,0221 82,5784 83,0980 83,1060 83,1600 83,1880
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099
Ti.Yi -15,2544 -11,0706 -8,4433 -6,3879 -4,6145 -3,0125 -1,4904 0,0000 1,4909 3,0236
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 5.10. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Lognormal (Lanjutan) N 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 9158 9211 9232 9255 9918
F(Ti) 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 9,1224 9,1282 9,1304 9,1329 9,2021 136,4973
Yi 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 83,2179 83,3232 83,3648 83,4102 84,6788 1242,1320
Yi² 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi 4,6480 6,4396 8,5217 11,1829 15,5573 0,5905
Contoh Perhitungan : 1. N
: jumlah data
2. ti
: waktu antar kerusakan setelah diranking
3. F(Ti)
: diperoleh dari rumus (i-0,3)/(N+0,4), sehingga untuk F(ti) data pertama adalah (1-0,3)/(15+0,4) = 0,0455; dst.
4. Ti
: waktu antar kerusakan untuk pola distribusi lognormal, diperoleh Dari Ti = Ln (ti) = logaritma natural (ti)
5. Yi
: diperoleh dari nilai Φ (Z) = Yi (didapat dari Tabel Standarized Normal Probabilities) dimana Z = F(Ti) sehingga didapatkan F(Ti) = -1,6906
6. Ti2
: diperoleh dari Ti x Ti (Ti dikuadratkan)
7. Yi2
: diperoleh dari Yi x Yi (Yi dikuadratkan)
8. Ti.Yi
: diperoleh dari perkalian Ti terhadap Yi
9. Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1
= 15.(0,5905) – (136,4973).(0) = 8,8578
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 N
2
2
= 15 (1242,1320) – (136,4973)2 = 0,4709 N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 N
2
2
= 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 d. Sehingga Index Of Fit (r) =
Sxy Sxx.Syy
=
8,8578 (0,4709).(183,6758)
= 0,9524
3. Distribusi Eksponensial Tabel 5.11. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Eksponensial N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 8291 8444 8488 8560 8575 8842 9098 9102 9129 9143 9158 9211 9232 9255 9918 134446
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi = LN[1-F(Ti)] -0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
Ti² 68740681 71301136 72046144 73273600 73530625 78180964 82773604 82846404 83338641 83594449 83868964 84842521 85229824 85655025 98366724 1207589306
Yi² 0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
Ti.Yi -385,6974 -987,7088 -1636,1937 -2352,1054 -3122,3613 -4087,1404 -5195,3627 -6309,0256 -7597,7014 -9087,2399 -10868,7602 -13135,2055 -16073,9805 -20395,6068 -30656,9591 -131891,0489
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Contoh Perhitungan : 1. N
: jumlah data
2. Ti
: waktu antar kerusakan komponen setelah diranking
3. F(Ti)
: diperoleh dari rumus (i-0,3)/(N+0,4), sehingga untuk F(ti) data pertama adalah (1-0,3)/(15+0,4) = 0,0455; dst.
4. Yi
: diperoleh dari rumus Yi = Ln [1 – F(Ti)], sehingga Yi = Ln [1 – 0,0455) = -0,0465
5. Ti2
: diperoleh dari Ti x Ti (Ti dikuadratkan)
6. Yi2
: diperoleh dari Yi x Yi (Yi dikuadratkan)
7. Ti.Yi
: diperoleh dari perkalian Ti terhadap Yi
8. Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . − ∑ Yi i =1 i =1 i =1
= 15.(-131891,0489) – (134446).[-(-14,1965)] = 69704,252 N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 N
2
2
= 15 (1207589306) – (134446)2 = 38112674 N N c. Syy = N ∑ Yi 2 − − ∑ Yi i =1 i =1
2
= 15 (23,8464) – [-(-14,1965)]2 = 156,15531
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Sehingga Index Of Fit (r) =
Sxy Sxx.Syy
=
69704,252 (38112674).(156,15531)
= 0,9035
4. Distribusi Weibull Tabel 5.12. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Weibull N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 8291 8444 8488 8560 8575 8842 9098 9102 9129 9143 9158 9211 9232 9255 9918
Ti = LN(ti) 9,0229 9,0412 9,0464 9,0549 9,0566 9,0873 9,1158 9,1162 9,1192 9,1207 9,1224 9,1282 9,1304 9,1329 9,2021 136,4973
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi = LN{-LN[1F(Ti)]} -3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
Ti² 81,4132 81,7435 81,8375 81,9904 82,0221 82,5784 83,0980 83,1060 83,1600 83,1880 83,2179 83,3232 83,3648 83,4102 84,6788 1242,1320
Yi² 9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
Ti.Yi -27,6812 -19,4008 -14,8929 -11,6970 -9,1495 -7,0123 -5,1075 -3,3412 -1,6744 -0,0558 1,5623 3,2396 5,0631 7,2164 10,3847 -72,5466
Contoh Perhitungan : 1. N
: jumlah data
2. ti
: waktu antar kerusakan komponen setelah diranking
3. Ti
: waktu antar kerusakan untuk pola distribusi weibull, diperoleh Dari Ti = Ln (ti) = logaritma natural (ti)
4. F(Ti)
: diperoleh dari rumus (i-0,3)/(N+0,4), sehingga untuk F(ti) data pertama adalah (1-0,3)/(15+0,4) = 0,0455; dst.
5. Yi
: diperoleh dari rumus Yi = Ln{-Ln [1 – F(Ti)]}, sehingga Yi = Ln{-Ln [1 – 0,0455)} = -3,0679
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
6. Ti2
: diperoleh dari Ti x Ti (Ti dikuadratkan)
7. Yi2
: diperoleh dari Yi x Yi (Yi dikuadratkan)
8. Ti.Yi
: diperoleh dari perkalian Ti terhadap Yi
9. Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1
= 15.(-72,5466) – (136,4973).(-8,0509) = 10,7224 N N b. Sxx = N ∑ Ti 2 − ∑ Ti i =1 i =1
2
= 15 (1242,1320) – (136,4973)2 = 0,4709 N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 N
2
2
= 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 d. Sehingga Index Of Fit (r) =
Sxy Sxx.Syy
=
10,7224 (0,4709).(277,9953)
= 0,9371 Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa : 1. Index Of Fit untuk distribusi normal = 0,9500 2. Index Of Fit untuk distribusi lognormal = 0,9524 3. Index Of Fit untuk distribusi eksponensial = 0,9035 4. Index Of Fit untuk distribusi weibull = 0,9371
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Pola distribusi yang terpilih dilihat dari nilai Index Of Fit (Correlation Coefficient) yang terbesar. Sehingga, pola distribusi yang terpilih untuk stick billet loader mesin extrusi 1375 adalah distribusi lognormal. Untuk pola distribusi komponen mesin extrussion press dan oven billet selanjutnya, dapat dihitung seperti dengan cara di atas. Berikut ini adalah rekapitulasi nilai Indesx of Fit (Correlation Coefficient) untuk masing-masing distribusi setiap komponen mesin ekstrusi 1375. Tabel 5.13. Rekapitulasi Index Of Fit untuk Masing-masing Distribusi Komponen Mesin 1375 No. 1
2
Mesin Mesin Extrussion Press
Mesin Oven Billet
Komponen
Normal
Lognormal
Eksponensial
Weibull
Terpilih
1. Stick Billet Loader
0,9500
0,9524
0,9035
0,9371
Lognormal
2. Plat Bakul Billet Loader 3. Pentil As 4. Limit Switch 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
0,9355 0,9342 0,9460 0,9878 0,9579 0,9527 0,9592 0,9764
0,9407 0,9245 0,9163 0,9903 0,9275 0,9676 0,9740 0,9641
0,9856 0,7925 0,8132 0,9544 0,8257 0,9699 0,9510 0,8803
0,8721 0,9520 0,9579 0,9759 0,9718 0,9305 0,9531 0,9807
Eksponensial Weibull Weibull Lognormal Weibull Eskponensial Lognormal Weibull
1. Ceramic Board 2. Rantai 3. Chain Roller 4. Connecting Chain 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
0,9696 0,9470 0,9834 0,8747 0,9585 0,9860 0,9505
0,9774 0,7863 0,9790 0,9201 0,9491 0,9782 0,9762
0,9612 0,8208 0,9034 0,9576 0,8969 0,9275 0,9530
0,9485 0,8625 0,9783 0,8622 0,9678 0,9872 0,9619
Lognormal Normal Normal Eksponensial Weibull Weibull Lognormal
5.2.2. Waktu Rata-rata Penggantian Komponen Mesin Waktu rata-rata penggantian komponen diperoleh dari waktu penggantian komponen mesin ekstrusi 1375. Perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 5.14. Waktu Penggantian Komponen Stick Billet Loader Mesin Extrussion Press 1 n Waktu 48 (menit)
2
3
55 57
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
60 70
50
58
60
65
75
55
50
50
45
54
n
15
∑ xi Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
n
∑x =
i =1
15
i
=
852 = 56,8 menit. 15
Perhitungan yang sama dapat dilakukan untuk komponen mesin selanjutnya, yang hasil rekapitulasinya dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Rekapitulasi Waktu Rata-rata Penggantian Komponen Mesin Ekstrusi 1375 n
∑x
i
x (menit)
x (jam)
15 15 15 15 15 15 15 15 15
850 1638 3930 1068 1177 3625 4318 533 3359
56,8 109,2 262 71,2 78,4667 241,6667 287,8667 35,5333 223,9333
0,9467 1,82 4,3667 1,1867 1,3078 4,0278 4,7978 0,5922 3,7322
15 15 15 15 15 15 15
1384 457 433 3669 1043 1608 971
92,2667 30,4667 28,667 244,6 69,5333 107,2 64,7333
1,5378 0,5078 0,4811 4,0767 1,1589 1,7867 1,0789
No.
Mesin
Komponen
n
1
Mesin Extrussion Press
1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Pentil As 4. Limit Switch 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
2
Mesin Oven Billet
1. Ceramic Board 2. Rantai 3. Connecting Chain 4. Chain Roller 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
i =1
5.2.3. Perhitungan Upah Tenaga Kerja bagian Maintenance Upah tenaga kerja maintenance per orang untuk setiap bulannya adalah sebesar Rp 1.680.000, dengan jumlah jam kerja per shift-nya adalah 7 jam. Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Jadi, jumlah jam kerja sebulannya adalah : = [(7 jam x 5 hari) + 5 jam] x 4 minggu = 160 jam kerja. Nb : Senin – Jumat Sabtu
= 7 jam (07.00 – 15.00 WIB) = 5 jam (07.00 – 12.00 WIB)
Sehingga biaya tenaga kerja maintenance : Biaya Tenaga Kerja
=
Gaji 1 bulan/orang Rp 1.680.000 / orang = Jam kerja 1 bulan 160 jam
= Rp 10.500/orang/jam Pada Tabel 5.16 dapat dilihat jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan beserta biaya tenaga kerja/jam untuk tiap-tiap komponen mesin esktrusi 1375. Tabel 5.16. Biaya Tenaga Kerja Maintenance No.
Mesin
Komponen
1
Mesin Extrussion Press
1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Pentil As 4. Limit Switch 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
2
Mesin Oven Billet
1. Ceramic Board 2. Rantai 3. Chain Roller 4. Connecting Chain 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
Jumlah Tenaga Kerja 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Biaya Tenaga Kerja / Jam Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000
2 2 2 2 2 2 2
Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 21.000
5.2.4. Perhitungan Biaya Kehilangan Produksi Terhentinya operasi suatu mesin akibat adanya komponen yang rusak sehingga perlu diganti akan menggangu kelancaran produksi perusahaan. Dan,
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
jika hal ini terjadi maka akan menghasilkan biaya kehilangan produksi bagi perusahaan. Biaya kehilangan produksi ini merupakan biaya yang timbul karena adanya perawatan atau perbaikan yang dilakukan pada waktu produksi. Perhitungan biaya kehilangan produksi ini dapat diperoleh dengan mengalikan output mesin per satuan waktu dikalikan dengan laba per kg, yang dapat dilihat sebagai berikut : Biaya kehilangan produksi = A x B Keterangan : A = laba per kg B = output/jam Sehingga : Biaya kehilangan produksi/jam = Rp 1400 x 242,82 kg = Rp 339.948 Keterangan : 1. Pemanasan 1 billet = 10 menit, sehingga dalam 1 jam ada sebanyak 6 billet diproduksi. 2. Ukuran 1 billet : diameter 6 inci dan panjang 57 cm 3. Berat 1 billet untuk ukuran billet 6 inci = 0,071 kg/mm 4. Output billet per jam = 6 x 570 mm x 0,071 kg/mm = 242,82 kg.
5.2.5. Perhitungan Parameter dan MTTF Komponen Mesin Setelah antar waktu kerusakan masing-masing komponen mesin selesai diuji distribusinya, maka dilakukan perhitungan untuk mencari keandalan dan MTTF-nya sesuai dengan jenis pola distribusi komponen yang terpilih. Berikut ini
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
adalah contoh perhitungan untuk masing-masing komponen sesuai dengan jenis pola distribusi waktu antar kerusakannya. 1. Distribusi Normal Tabel 5.17. Waktu Antar Kerusakan Rantai Mesin Oven Billet N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 484 2203 2549 2669 2892 2955 3173 3444 3522 3530 3562 3915 4092 4179 4729 47898
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 234256 4853209 6497401 7123561 8363664 8732025 10067929 11861136 12404484 12460900 12687844 15327225 16744464 17464041 22363441 167185580
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -818,2607 -2697,4834 -2379,0592 -1882,8916 -1473,5242 -979,6108 -518,7649 0,0000 575,8241 1170,2288 1814,9008 2761,9035 3819,1881 5117,0145 7994,9483 12504,4134
Contoh Perhitungan :
N
b=
∑ Ti.Yi −
σ=
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
N
∑ Yi i =1
N
2
(47898).(0) 15 = 0,0009 2 ( 47898) 167185580 − 15
12504,4134 − =
N
−b
∑ Ti i =1
N
=
0 47898 = -2,8045 − (0.0009) 15 15
1 1 = 1138,6129 = b 0,0009
µ = −a.σ = −(−2,8045).(1138,6129) = 3193,2 jam MTTF = μ = 3193.2 jam Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Perhitungan ini juga dapat dilakukan untuk chain roller oven billet, yang hasil perhitungannya dapat direkapitulasi pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Rekapitulasi Perhitungan Parameter b, a, σ, μ dan MTTF Distribusi Normal No. 1
Mesin Mesin Oven Billet
Komponen 1. Rantai 2. Chain Roller
b 0,0009 0,0016
a -2,8045 -7,6859
σ 1138,6129 616,4009
μ 3193,2 4737,6
MTTF (Jam) 3193,2 4737,6
2. Distribusi Lognormal Tabel 5.19. Waktu Antar Kerusakan Stick Billet Loader N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 8291 8444 8488 8560 8575 8842 9098 9102 9129 9143 9158 9211 9232 9255 9918
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 9,0229 9,0412 9,0464 9,0549 9,0566 9,0873 9,1158 9,1162 9,1192 9,1207 9,1224 9,1282 9,1304 9,1329 9,2021 136,4973
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 81,4132 81,7435 81,8375 81,9904 82,0221 82,5784 83,0980 83,1060 83,1600 83,1880 83,2179 83,3232 83,3648 83,4102 84,6788 1242,1320
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -15,2544 -11,0706 -8,4433 -6,3879 -4,6145 -3,0125 -1,4904 0,0000 1,4909 3,0236 4,6480 6,4396 8,5217 11,1829 15,5573 0,5905
Contoh Perhitungan :
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
∑ Ti N Ti 2 − i =1 ∑ N i =1 N
2
(136,4973).(0) 15 = = 18,8101 2 ( 136,4973) 1242,1320 − 15 0,5905 −
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
N
a=
σ '=
∑ Yi i =1
N
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
0 136,4973 = -171,1682 − (18,8101) 15 15
1 1 = = 0,0532 b 18,8101
µ ' = −a.σ ' = −(−171,1682).(0,0532) = 9,0998 µ =e
σ=
1 2
µ ' + σ '2
(e
=e
2 µ ' +σ '2
(
)
)
(e (
1 3193, 2 + 0 , 0532 2 2
)(e
σ '2
−1 =
= e 9,1012 = 8966,3334 jam. 2 9 , 0998 )+ 0 , 0532 2
)(e
0 , 0532 2
)
− 1 = 477,0144
tmed = eμ’ = e9,0998 = 8953,6715 s=
(ln ti − µ ')2 N
=
0,0021 = 0,0457 15
MTTF = μ = 8966.3334 jam Perhitungan ini juga dapat dilakukan untuk komponen selanjutnya yang hasil perhitungannya dapat direkapitulasi pada Tabel 5.20. Tabel 5.20. Rekapitulasi Perhitungan Parameter-parameter Distribusi Lognormal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Parameter b a σ’ μ’ μ σ tmed s MTTF (Jam)
Mesin Extrussion Press Stick Billet Loader Chain Roller 18,8101 6,7795 -171,1682 -55,6739 0,0532 0,1475 9,0998 8,2120 8966,3334 3725,3946 477,0144 552,5078 8953,6715 3685,0875 0,0457 0,1320 8966,3334 3725,3946
Timing Belt 6,8123 -56,6616 0,1468 8,3176 4139,5677 610,9514 4095,2065 0,1292 4139,5677
Mesin Oven Billet Ceramic Board Thermocouple 6,3355 2,9247 -50,8343 -23,5670 0,1578 0,3419 8,0237 8,0578 3090,6944 3348,5222 490,8904 1179,1862 3052,4331 3158,4063 0,1394 0,3016 3090,6944 3348,5222
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3. Distribusi Eksponensial Tabel 5.21. Waktu Antar Kerusakan Plat Bakul Billet Loader N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 8381 8389 8460 8480 8508 8578 8648 8663 8695 8733 8931 8962 9342 9353 9654 131777
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi = LN[1-F(Ti)] -0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
Ti² 70241161 70375321 71571600 71910400 72386064 73582084 74787904 75047569 75603025 76265289 79762761 80317444 87272964 87478609 93199716 1159801911
Yi² 0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
Ti.Yi -389,8843 -981,2754 -1630,7963 -2330,1231 -3097,9650 -3965,1086 -4938,3927 -6004,7340 -7236,5006 -8679,7404 -10599,3555 -12780,1229 -16265,5032 -20611,5733 -29840,9238 -129351,9990
Contoh Perhitungan :
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
i =1
i =1
N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
N
∑ Ti.∑ Yi
∑ Yi i =1
N
2
(131777).(−14,1965) 15 = -0,0022 2 ( 131777 ) 1159801911 − 15
− 129351,9990 − =
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
− 14,1965 131777 = 18,2255 − (−0,0022) 15 15
λ = -b = -(-0,0022) = 0,0022
γ =
a
λ
=
18,2255 = 8351,4514 jam 0,0022
MTTF = m = γ +
1
λ
= 8351,4514 +
1 = 8809,6793 jam 0,0022
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Perhitungan ini juga dapat dilakukan untuk selendang (belt) dan connecting chain, yang hasil perhitungannya dapat direkapitulasi pada Tabel 5.22. Tabel 5.22. Rekapitulasi Perhitungan Parameter-parameter Distribusi Eksponensial No. 1
2
Mesin Mesin Extrussion Press
Mesin Oven Billet
Komponen 1. Plat Bakul Billet Loader 2. Sabuk/Belt
b
a
λ
γ
MTTF (Jam)
-0,0022
18,2255
0,0022
8351,4514
8809,6793
-0,0007
5,5161
0,0007
7808,2741
9223,8273
1. Connecting Chain
-0,0010
3,6980
0,0010
3689,5807
4687,3124
4. Distribusi Weibull Tabel 5.23. Waktu Antar Kerusakan Pentil As N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 1623 1668 1713 1821 2046 2146 2356 2393 2490 2499 2537 2540 2571 2613 2645
Ti = LN(ti) 7,3920 7,4194 7,4460 7,5071 7,6236 7,6714 7,7647 7,7803 7,8200 7,8236 7,8387 7,8399 7,8521 7,8683 7,8804 115,5277
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi = LN{-LN[1F(Ti)]} -3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
Ti² 54,6421 55,0472 55,4429 56,3572 58,1199 58,8498 60,2909 60,5331 61,1530 61,2094 61,4458 61,4643 61,6547 61,9094 62,1011 890,2209
Yi² 9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
Ti.Yi -22,6778 -15,9207 -12,2582 -9,6976 -7,7019 -5,9197 -4,3505 -2,8516 -1,4358 -0,0479 1,3425 2,7824 4,3542 6,2171 8,8931 -59,2724
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Contoh Perhitungan :
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
i =1
i =1
N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
N
∑ Ti.∑ Yi
∑ Yi i =1
N
2
(115,5277).(−8,0509) 15 = 6,1435 2 ( 115,5277 ) 890,2209 − 15
− 59,2724 − =
N
−b
∑ Ti i =1
N
=
− 8,0509 115,5277 = -47,8532 − (6,1435) 15 15
Parameter bentuk = β = b = 6,1435 Parameter skala = θ = η = e
λ =
1
=
η
−
a b
−
= e
(−47 ,8532 ) 6 ,1435
= 2414,4042
1 = 0,0004 2414,4042
1 1 MTTF = η .Γ + 1 = 2414,4042.Γ + 1 = 2414,4042.Γ(1,1628) 6,1435 β = 2414,4042 . (1,1628!) = 2414,4042 jam Perhitungan ini juga dapat dilakukan untuk komponen selanjutnya yang hasil perhitungannya dapat direkapitulasi pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Rekapitulasi Perhitungan Parameter-parameter Distribusi Weibull No. 1 2 3 4 5 6
Parameter b a β
θ (η ) λ
MTTF (Jam)
Coupling Motor Run 10,1069 -93,3140 10,1069 10226,0077
Chain
Piston
6,1435 -47,8532 6,1435 2414,4042
Mesin Extrussion Press Limit Bearing Switch Stick Roller 4,7578 6,8758 -39,0479 -57,6680 4,7578 6,8758 3667,0302 4390,2226
5,9126 -49,8950 5,9126 4622,5357
5,5143 -45,7804 5,5143 4032,4611
0,0004 2414,4042
0,0003 3667,0302
0,0001 10226,0077
0,0002 4622,5357
0,0002 4032,4611
Pentil As
0,0002 4390,2226
Mesin Oven Billet
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Berikut ini adalah hasil rekapitulasi nilai MTTF komponen mesin untuk mesin ektrusi 1375 pada stasiun ektrusi. Tabel 5.25. Rekapitulasi Nilai MTTF Komponen Mesin Ektrusi 1375 No. 1
2
Mesin Mesin Extrussion Press
Komponen 1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Pentil As 4. Limit Switch 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
MTTF 8966,3334 8809,6793 2414,4042 3667,0302 3725,3946 4390,2226 9223,8273 4139,5677 10226,0077
Mesin Oven Billet
1. Ceramic Board 2. Rantai 3. Connecting Chain 4. Chain Roller 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
3090,6944 3193,2 4687,3124 4737,6 4622,5357 4032,4611 3348,5222
5.2.6. Perhitungan Biaya Penggantian Komponen Biaya penggantian komponen ini terbagi atas dua bagian. Pertama, biaya penggantian komponen secara corrective maintenance yang adalah biaya penggantian suatu komponen setelah komponen tersebut mengalami kerusakan. Kedua, adalah biaya penggantian komponen secara preventif yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengganti komponen sebelum komponen tersebut mengalami kerusakan. Perhitungan biaya ini dapat dilihat pada Tabel 5.26 dan Tabel 5.27. Tabel 5.26. Biaya Penggantian Komponen Secara Corrective Maintenance No. 1
Mesin Mesin Extrussion Press
Komponen
a (Rp/jam)
b (Rp/jam)
c (jam)
d (Rp)
Cf (Rp)
1. Stick Billet Loader
21.000
339.948
1,25
920.000
1.371.185,0000
21.000
339.948
2,1667
1.516.000
2.298.066,0316
21.000 21.000 21.000
339.948 339.948 339.948
5,1667 1,6 1,75
38.875 1.389.200 12.500
1.903.785,0316 1.966.716,8000 644.159,0000
2. Plat Bakul Billet Loader 3. Pentil As 4. Limit Switch 5. Chain Roller
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 5.26. Biaya Penggantian Komponen Secara Corrective Maintenance (Lanjutan) No. 1
2
Mesin Mesin Extrussion Press
Mesin Oven Billet
Komponen
a (Rp/jam) 21.000
b (Rp/jam) 339.948
c (jam) 4,3333
d (Rp) 24.000
1.588.095,9684
7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
21.000 21.000 21.000
339.948 339.948 339.948
5,0833 0,75 3,9667
36.000 230.000
1.870.806,9684 500.711,0000
26.200
1.457.972,4316
1. Ceramic Board 2. Rantai 3. Connecting Chain 4. Chain Roller 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
21.000 21.000 21.000 21.000 21.000 21.000 21.000
339.948 339.948 339.948 339.948 339.948 339.948 339.948
1,8333 0,5833 0.5833 4.25 1.3333 2 1,2167
650.000 25.000 5550 12500 140000 1.324.400 850.000
1.311.725,9684 235.540,9684 216.090,9684 1.546.529,0000 621.251,9684 2.046.296,0000 1.289.165,4316
6. Bearing Stick Roller
Cf (Rp)
Keterangan : a
= biaya tenaga kerja (Rp/jam)
b
= biaya kehilangan produksi (Rp/jam)
c
= waktu penggantian korektif (jam)
d
= harga komponen/unit (Rp)
Cf
= Cost of Failure/ biaya penggantian secara korektif (Rp) = (a +b) x c + d
Tabel 5.27. Biaya Penggantian Komponen Secara Preventive Maintenance No. 1
Mesin Mesin Extrussion Press
Komponen 1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Pentil As 4. Limit Switch 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
a (Rp/jam)
b (Rp/jam)
c (jam)
d (Rp)
Cp (Rp)
21.000
339.948
0,9467
920.000
1.261.709,4716
21.000
339.948
1,82
1.516.000
2.172.925,3600
21.000 21.000 21.000 21.000 21.000 21.000 21.000
339.948 339.948 339.948 339.948 339.948 339.948 339.948
4,3667 1,1867 1,3078 4,0278 4,7978 0,5922 3,7322
38.875 1.389.200 12.500 24.000 36.000 230.000 26.200
1.615.026,6316 1.817.536,9916 484.547,7944 1.477.826,3544 1.767.756,3144 443.753,4056 1.373.330,1256
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 5.27. Biaya Penggantian Komponen Secara Preventive Maintenance (Lanjutan) No. 2
Mesin Mesin Oven Billet
Komponen 1. Ceramic Board 2. Rantai 3. Conecting Chain 4. Chain Roller 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
a (Rp/jam) 21.000 21.000 21.000 21.000 21.000 21.000 21.000
b (Rp/jam) 339.948 339.948 339.948 339.948 339.948 339.948 339.948
c (jam) 1,5378 0,5078 0,4811 4,0767 1,1589 1,7867 1,0789
d (Rp) 650.000 25.000 5550 12500 140000 1.324.400 850.000
Cp (Rp) 1.205.065,8344 208.289,3944 179.202,0828 1.483.976,7116 558.302,6372 1.969.305,7916 1.239.426,7972
Keterangan : a
= biaya tenaga kerja (Rp/jam)
b
= biaya kehilangan produksi (Rp/jam)
c
= waktu penggantian preventif (jam)
d
= harga komponen/unit (Rp)
Cf
= Cost of Preventive/ biaya penggantian secara preventif (Rp) = (a +b) x c + d
5.2.7. Perhitungan Selang Waktu Penggantian (tp) Optimal Perawatan yang baik adalah perawatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan biaya yang rendah. Semakin sering perawatan mesin dilakukan akan meningkatkan biaya perawatan, dan jika perawatan tidak dilakukan akan mengurangi performa kerja dari mesin. Perawatan pencegahan yang optimal dapat dilaksanakan jika biaya penggantian komponen berada dalam biaya yang minimal pada selang waktu yang terbaik. Berikut ini adalah hasil perhitungan selang waktu penggantian komponen yang optimal pada total cost yang minimal. Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 5.28. Selang Waktu Penggantian Preventive Maintenance yang Optimal No. 1
2
Mesin Mesin Extrussion Press
Komponen 1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Pentil As 4. Limit Switch 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
Mesin Oven Billet
1. Ceramic Board 2. Rantai 3. Connecting Chain 4. Chain Roller 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
Tp (Jam) 8110 8809 1700 2550 2890 3240 9223 3290 8030
Biaya (Rp/Jam) 74,3475 260,7928 418,6818 317,3653 75,0966 205,4127 202,3956 61,2962 78,46756
2440 2330 4687 3840 3290 2910 2310
224,2160 42,8681 45,6080 179,2897 75,4782 304,7549 234,6575
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Biaya Alternatif Penggantian Komponen Berdasarkan Corrective, Preventive dan Preventive Modularity Maintenance Program perawatan yang baik adalah perawatan yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan biaya perawatan yang dikeluarkan perusahaan mengalami penurunan, yang disesuaikan dengan waktu penggantian komponen yang tepat waktu. Dengan demikian, maka perusahaan dapat menghemat pengeluaran perusahaan untuk perawatan mesin dan kerusakan mesin yang tiba-tiba terjadi pada saat berproduksi dapat berkurang. Setelah semua perhitungan dilaksanakan untuk mendapatkan selang waktu penggantian komponen yang optimal, maka langkah selanjutnya adalah menghitung total cost perawatan. Hal ini dilakukan dengan menghitung biaya preventive modularity maintenance yang diusulkan dan membandingkan dengan biaya preventive maintenance perhitungan serta biaya corrective maintenance yang selama ini diterapkan perusahaan.
Tujuan hal ini
adalah agar dapat
dianalisis usulan perawatan yang terbaik yang dapat diterapkan di perusahaan PT. Cakra Compact Alumunium Industries. Perhitungan biaya ini dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan perbandingannya pada Tabel 6.2.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 6.1. Biaya Penggantian Komponen secara Preventive Modularity Maintenance No.
Mesin
Modul
1
1
Mesin Extrussion Press
2 3 4
1 2
Mesin Oven Billet
2 3
Komponen 1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Limit Switch 4. Pentil As 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run 1. Rantai 2. Ceramic Board 3. Connecting Chain 4. Chain 5. Chain Roller 6. Piston 7. Thermocouple
a (Rp/Jam)
b (Rp/Jam)
c (Jam)
21.000
339.948
1,82
d (Rp)
Cpm (Rp)
920.000 3.092.925,3600 1.516.000 21.000
339.948
4,3667
21.000
339.948
4,7978
21.000
339.948
3,7322
21.000
339.948
1,5378
21.000
339.948
4,0767
21.000
339.948
1,7867
1.389.200 38.875 12.500 24.000 36.000 230.000 26.200 25.000 650.000 5.550 140.000 12.500 1.324.400 850.000
3.004.226,6316 1.804.256,3144 1.603.330,1256
1.230.065,8344 1.629.526,7116 2.819.305,7916
Tabel 6.2. Perbandingan Biaya Corrective, Preventive dan Preventive Modularity Maintenance No.
1
Mesin
Mesin Extrussion Press
Komponem 1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Limit Switch 4. Pentil As 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run
Cf (Rp)
Cp (Rp)
1.371.185,0000
1.261.709,4716
2.298.066,0316
2.172.925,3600
1.966.716,8000 1.903.785,0316 644.159,0000 1.588.095,9684 1.870.806,9684 500.711,0000 1.457.972,4316
1.817.536,9916 1.615.026,6316 484.547,7944 1.477.826,3544 1.767.756,3144 443.753,4056 1.373.330,1256
Modul
Cpm (Rp)
1
3.092.925,3600
2
3.004.226,6316
3
1.804.256,3144
4
1.603.330,1256
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 6.2. Perbandingan Biaya Corrective, Preventive dan Preventive Modularity Maintenance (Lanjutan) No.
Mesin
Mesin Oven Billet
2
Komponem 1. Rantai 2. Ceramic Board 3. Connecting Chain 4. Chain 5. Chain Roller 6. Piston 7. Thermocouple TOTAL
Cf (Rp) 235.540,9684 1.311.725,9684 216.090,9684 621.251,9684 1.546.529,0000 2.046.296,0000 1.289.165,4316 20.868.098,5368
Cp (Rp) 208.289,3944 1.205.065,8344 179202.0828 558.302,6372 1.483.976,7116 1.969.305,7916 1.239.426,7972 19.257.981,6984
Modul
Cpm (Rp)
1
1.230.065,8344
2
1.629.526,7116
3
2.819.305,7916 15.183.636,7692
Keterangan : a
= biaya tenaga kerja (Rp/jam)
b
= biaya kehilangan produksi (Rp/jam)
c
= waktu penggantian preventif (jam)
d
= harga komponen/unit (Rp)
Cpm
= Cost of Preventive Modularity/ biaya penggantian secara preventif modularity (Rp) = (a +b) x c + d
Setelah melihat hasil perbandingan di atas, dapat diketahui bahwa perawatan yang terbaik dalam hal penggantian komponen mesin ekstrusi 1375 yaitu perawatan mesin berdasarkan preventive modularity design. Perawatan ini terpilih karena memiliki total cost lebih kecil dari perawatan yang diterapkan perusahaan dan perawatan preventive. Sehingga, selang waktu untuk perawatan mesin ekstrusi 1375 ini dapat dilihat pada Tabel 6.3 berikut.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 6.3. Selang Waktu Penggantian Komponen Mesin Berdasarkan Preventive Modularity Design
No.
1
2
Mesin
Mesin Extrussion Press
Mesin Oven Billet
Komponen
Selang Waktu Penggantian Preventive
1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Limit Switch 4. Pentil As 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Sabuk/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run 1. Rantai 2. Ceramic Board 3. Chain Roller 4. Connecting Chain 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
Modul
Selang Waktu Penggantian Preventive Modularity (Jam)
8110
8110 1
8809 2550 1700 2890 3240 9223 3290 8030 2330 2440 3840 4687 3290 2910 2310
8110 2 3 4
1 2 3
1700 1700 2890 2890 8670 3290 6580 2330 2330 3290 3290 3290 2310 2310
Selang waktu berdasarkan preventive modularity design ini dipilih berdasarkan selang waktu penggantian komponen terkecil. Misalnya : 1. Modul 1 dari mesin extrussion press Terdiri dari komponen stick billet loader dan plat bakul billet loader. Selang waktu terbaik stick billet loader
: 8110 jam
Selang waktu terbaik plat bakul billet loader
: 8809 jam
Sehingga, agar menurunkan biaya perawatan maka komponen plat bakul billet loader diganti bersamaan dengan penggantian stick billet loader karena pembongkaran komponen ini masih dalam satu bagian mesin yaitu bagian billet loader dan selang waktu penggantiannya berdekatan. Jadi, selang waktu
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
penggantian stick billet loader dan plat bakul billet loader adalah 8110 jam. Sedangkan waktu pembongkaran dan pemasangan untuk penggantian komponen ini dipilih dari waktu penggantian komponen yang nilainya terbesar dan masih dalam satu bagian mesin yaitu bagian billet loader. Waktu penggantian stick billet loader
: 0,9467 jam (56,8 menit)
Waktu penggantian plat bakul billet loader
: 1,82 jam (109,2 menit
Sehingga, waktu penggantian komponen yang terpilih adalah 1,82 jam (109,2 menit). Waktu ini dipilih karena plat bakul billet loader bisa dibongkar jika stick billet loader telah dibongkar terlebih dahulu. 2. Modul 3 dari mesin extrussion press Terdiri dari komponen chain roller, bearing stick roller dan selendang/belt. Selang waktu terbaik chain roller
: 2890 jam
Selang waktu terbaik bearing stick roller
: 3240 jam
Selang waktu terbaik selendang/belt
: 9223 jam
Sehingga, agar menurunkan biaya perawatan maka komponen chain roller diganti bersamaan dengan penggantian bearing stick roller karena pembongkaran komponen ini masih dalam satu bagian mesin yaitu bagian run out table mesin extrussion press. Dan selang
waktu penggantian
selendang/belt diganti pada penggantian ketiga komponen chain roller dan bearing stick roller = 3 x 2890 jam = 8670 jam. Selang waktu penggantian selendang/belt ini dipilih dan tidak disamakan dengan penggantian pertama dari chain roller dan bearing stick roller agar tidak memperbesar biaya penggantian ketiga komponen mesin ini. Sedangkan waktu pembongkaran dan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
pemasangan untuk penggantian komponen ini dipilih dari waktu penggantian komponen yang yang nilainya terbesar dan masih dalam satu bagian mesin, yaitu : Penggantian pertama yaitu penggantian chain roller dan bearing stick roller : 4,0278 jam (241,6667 menit). Waktu ini terpilih dari waktu pembongkaran bearing stick roller karena untuk dapat membongkar bearing stick roller maka terlebih dahulu harus membongkar komponen chain roller. Penggantian ketiga yaitu penggantian chain roller, bearing stick roller, dan selendang/belt : 4,7978 jam (287,8667 menit). Waktu ini terpilih dari waktu pembongkaran selendang/belt karena untuk dapat membongkar selendang/belt maka terlebih dahulu harus membongkar komponen chain roller dan bearing stick roller dari bagian run out table mesin extrussion press.
6.2. Analisis Selang Waktu Penggantian Komponen Berdasarkan Preventive Modularity Maintenance yang Disesuaikan dengan Hari Kerja Setelah diperoleh selang waktu yang terbaik untuk penggantian komponen berdasarkan biaya penggantian komponen terkecil maka perlu adanya perbaikan selang waktu ini agar penggantian komponen ini disesuaikan dengan jam kerja perusahaan. Hal ini karena ada beberapa waktu penggantian yang jatuh pada hari libur perusahaan yaitu hari Minggu. Dengan demikian, selang waktu yang terpilih berdasarkan preventive modularity maintenance perlu disesuaikan kembali dengan jam kerja perusahaan. Selang waktu preventive maintenance modifikasi ini dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 6.4. Selang Waktu Preventive Modularity Maintenance Modifikasi No.
1
2
Mesin
Mesin Extrussion Press
Mesin Oven Billet
Komponen 1. Stick Billet Loader 2. Plat Bakul Billet Loader 3. Limit Switch 4. Pentil As 5. Chain Roller 6. Bearing Stick Roller 7. Selendang/Belt 8. Timing Belt 9. Coupling Motor Run 1. Rantai 2. Ceramic Board 3. Chain Roller 4. Connecting Chain 5. Chain 6. Piston 7. Thermocouple
Modul
Selang Waktu Penggantian Preventive Modularity Penyesuaian (Jam) 8102
1 8102 1700 1700 2890 2890 8666 3290 6580
2 3 4
2330 2330 3290 3290 3290 2310 2310
1 2 3
Contoh: selang waktu penggantian modul 4 dari mesin extrussion press
Coupling Motor Run
Waktu Penggantian Modul 4
Timing Belt
3,7322 jam
Timing Belt
3290
6580
Selang Waktu (Jam)
Gambar 6.1. Selang Waktu Penggantian Modul 4 dari Mesin Extrussion Press
Jadi, perawatan usulan yang dapat diterapkan pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries guna menurunkan biaya perawatan perusahaan dalam hal
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
penggantian komponen mesin ekstrusi 1375 adalah perawatan preventive modularity dengan penyesuaian waktu penggantian komponen yang disesuaikan dengan jam kerja perusahaan.
6.3. Pemilihan Jadwal Maintenance Berdasarkan Cost Minimum dan Penentuan Jadwal Perawatan Penggantian Komponen Jadwal perawatan usulan yang dapat diterapkan pada perusahaan PT. Cakra Compact Alumunium Industries untuk tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 6.5. Pemilihan jadwal perawatan ini dipilih berdasarkan biaya (cost) minimum perawatan
penggantian
komponen
terpilih
yaitu
preventive
modularity
maintenance. Perhitungan jadwal perawatan untuk penggantian komponen mesin ekstrusi 1375 tahun 2009 merupakan perhitungan dari selang waktu preventive modularity maintenance yang kemudian disesuaikan kembali dengan jam kerja perusahaan. Sehingga, penggantian komponen dapat dilakukan pada jam kerja perusahaan dan bukan pada waktu perusahaan tidak bekerja.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Tabel 6.5. Jadwal Perawatan Penggantian Komponen Mesin Extrussion Press Minggu 4 11 18 25
Minggu 5 12 19 26
Minggu 5 12 19 26
Minggu 4 11 18 25
Senin 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27
Senin 6 13 20 27
Senin 5 12 19 26
Selasa 6 C11 13 20 27
Selasa 7 14 21 28
Selasa 7 14 21 28
Selasa 6 13 20 27
Januari Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
April Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Juli Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Oktober Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30 B
Jumat 3 10 17 24
Jumat 3 10 17 24 31
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31 D11
Sabtu 4 11 B 18 25
Sabtu 4 11 18 25
Sabtu 3 C11 10 17 A 24 31 D11
Minggu 1 8 15 22
Minggu 3 10 17 24 31
Minggu 2 9 16 23 30
Minggu 1 8 15 22 29
Senin 2 9 G 16 23
Selasa 3 10 17 24
Senin
Selasa
4 11 18 25
Senin
5 12 19 26
Selasa
3 10 17 24 31 B
4 11 F 18 25
Senin 2 9 B 16 23 30
Selasa 3 10 17 24
Pebruari Rabu 4 11 18 25
Mei Rabu 6 13 20 27
Agustus Rabu 5 12 19 26
November Rabu 4 11 18 25 G
Kamis 5 12 19 26 E
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Kamis
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 G 23 30
Jumat
7 14 21 28
Kamis 6 13 20 27
7 14 21 G 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Kamis 5 12 19 26
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Minggu 1 8 15 22 29
Minggu 7 14 21 28
Minggu 6 13 20 27
Minggu 6 13 20 27
Maret Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jumat 6 13 20 27 F
Sabtu 7 14 21 28
Juni Rabu 3 E 10 17 D12 24
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 C12 13 20 B 27
Kamis 3 10 17 24
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
Kamis 3 10 17 24 31
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26 F
Senin 2 9 16 23 30
Selasa 3 10 17 24 31
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Senin
Selasa 1 8 E 15 22 29
September Rabu 2 9 16 23 30
Selasa 1 8 15 22 29
Desember Rabu 2 9 16 23 30
7 14 21 28
Senin 7 14 E 21 28
Keterangan : Mesin Extrussion Press
Mesin Oven Billet
A
: Penggantian komponen stick billet loader dan komponen plat bakul billet
E
: Penggantian komponen rantai dan ceramic board
B
: Penggantian komponen limit switch dan pentil as
F
: Penggantian komponen chain roller, connecting chain dan chain
C11
: Penggantian komponen chain roller, bearing stick roller
G
: Penggantian komponen piston dan thermocouple
C12
: Penggantian komponen chain roller, bearing stick roller dan sabuk/belt
D11
: Penggantian komponen timing belt
D Erna 12
: Penggantian komponen timingBerbasis belt, coupling motorMenurut run Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Pencegahan Alumunium Industries, 2010.
Keterangan : A : Penggantian komponen stick billet loader dan plat bakul billet loader pada mesin extrussion press Data penggantian terakhir komponen stick billet loader pada mesin extrussion press adalah 13 November 2008 pukul 20.00 WIB Data penggantian terakhir komponen plat bakul billet loader pada mesin extrussion press adalah 29 Agustus 2008 pukul 21.20 WIB. Penggantian komponen plat bakul billet loader menurut preventive modularity design, bersamaan dengan penggantian komponen stick billet loader. Sehingga selang waktu terbaik penggantian stick billet loader menurut preventive modularity design adalah 8110 jam. Jadi, penggantian pertama kedua komponen ini adalah hari Sabtu, 17 Oktober 2009 pukul 18.00 WIB. Dan setelah diperbaiki yaitu disesuaikan dengan jam kerja perusahaan, maka penggantian komponen ini diubah menjadi hari Sabtu, 17 Oktober 2009 pukul 10.00 WIB. Sehingga, selang waktu penggantian kedua komponen ini setelah disesuaikan dengan jam kerja perusahaan menjadi 8102 jam.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penentuan selang waktu penggantian komponen dengan preventive modularity maintenance memberikan hasil yang baik dalam hal penurunan biaya perawatan penggantian komponen mesin ekstrusi 1375 yaitu mesin extrussion press dan mesin oven billet. 2. Biaya penggantian komponen dengan preventive modularity
maintenance
memberikan biaya penggantian terkecil yaitu Rp 15.183.636,7692 jika dibandingkan dengan corrective maintenance yang diterapkan perusahaan (Rp 20.868.098,5368)
dan
preventive
maintenance
perhitungan
(Rp
19.257.981,6984). Sehingga persentase penurunan biaya yang diperoleh dari perawatan model ini dibandingkan terhadap model perawatan yang diterapkan perusahaan PT. Cakra Compact Alumunium Industries adalah 27,2399 %, terhadap preventive maintenance perhitungan adalah 21,1566 %. 3. Penggantian dengan preventive modularity maintenance memberikan hasil 7 modul penggantian jika dibandingkan dengan corrective maintenance dan preventive maintenance yang menggunakan 16 kali penggantian. Sehingga hal ini menghemat waktu perawatan penggantian komponen dan biaya kehilangan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
produksi yang harus ditanggung perusahaan akibat berhentinya mesin selama proses perawatan berlangsung. 4. Penggantian komponen yang terbaik adalah penggantian komponen dengan mempertimbangkan biaya penggantian komponen terkecil pada selang waktu yang terbaik. Penentuan selang waktu yang terlalu cepat ataupun lama dapat berakibat ekspektasi biaya yang tidak optimal 5. Pembuatan jadwal maintenance yang baik adalah jika berdasarkan biaya ekspektasi yang akan dikeluarkan perusahaan untuk perawatan mesin sehingga perusahaan dapat mengendalikan pengeluaran untuk kegiatan perawatan. 6. Model perawatan penggantian komponen dengan preventive modularity maintenance untuk mesin ekstrusi 1375 yaitu mesin extrussion press dan mesin oven billet, dapat dijadikan usulan yang baik untuk penggantian model perawatan yang selama ini diterapkan oleh perusahaan PT. Cakra Compact Alumunium Industries.
7.2. Saran Adapun saran yang dapat diberikan adalah : 1. Penerapan
model
perawatan
usulan
dengan
preventive
modularity
maintenance dapat dilaksanakan dengan baik apabila karyawan maintenance mengerjakan tiap bagian tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 2. Perlu adanya pendokumentasian perawatan mesin dengan cara komputerisasi untuk memudahkan analisa perawatan dan mengurangi resiko kehilangan data perawatan.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3. Penelitian ini dapat dikembangkan kembali untuk dapat menghitung persediaan komponen yang harus disediakan perusahaan sehingga perusahaan dapat mengatur pengeluaran keuangan dengan baik.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Asyari, Daryus, Ir. M.Sc. 2007. Manajemen Pemeliharaan Mesin. Jakarta : Universitas Darma Persada. Balachandra, R. 2002. Evaluating Modular Design. Boston : Decision Sciences Institute 2002 Annual Meeting Proceedings Barnes, R.M. 1980. Motion and Time Study and Work Measurement. New York : John Willey&Sons Inc. Corder, A. diterjemahkan Hadi, K.1992. Tenik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta : Erlangga. Dhillon,B.S. 2006. Maintainability, Maintenance, and Reliability for Engineers. Standardization and Modularization,105-107. New York:Taylor &Francis Group, LLC. Didik Wahjudi dan Amelia. 2000. Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem. Surabaya : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Petra. Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No.1, April 2000. Doe. 2001. Doe HandBook, Human Factors/Ergonomics Handbook for The Design for Ease of Maintenance. Washington D,C : U.S. Department of Energy Jardine, A.K.S. 1987. Maintenance, Replacement and Reliability. New York : Pitman Publising.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Joni. 2008. Preventive Maintenance System dengan Modularity Design. Medan : Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Kumar, U. Dinesh. 2006. Reliability and Six Sigma. New York : Springer Science and Bussiness Media, Inc. Linawati. 2005. Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Sebagai Solusi Penurunan Biaya Maintenance. Surabaya : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra. Jurnal Teknik Industri Vol 7, No.1, Juni 2005. Nakagawa, Toshio. 2005. Maintenance Theory of Reliability. London : Springer. Pahl.G, W. Beitz, J.Feldhusen, & K.H. Grote. 2007. Engineering Design. Size Ranges and Modular Products, 465-515. Third Edition. London: SpringerVerlag Salemo, Mario Sergio and Anna Valeria Carneiro Dias. Product Design Modularity, Modular Production, Modular Organization : The Evolution of Modular Concepts. Brazil : Politecnica USP Produção Sutalaksana, Z.I. A. Ruhana dan J.H Tjakraatmadja. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung : Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk Produktivitas Kerja. Surabaya : Guna Widya. www.weibull.com
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN I MESIN-MESIN DAN PERALATAN PRODUKSI
1. Mesin-mesin Produksi 1. Alumunium Extrusion Machine Asal
: Taiwan
Kapasitas : 600, 660, 1375, 2000 ton Jumlah
: 4 unit
Kegunaan : Untuk membentuk profil alumunium ekstrusi 2. Straightening Machine Asal
: Taiwan
Kapasitas : 30 batang/unit/jam Jumlah
: 4 unit
Kegunaan : Untuk meluruskan profil alumunium ekstrusi 3. High Speed Cut-Off Machine Asal
: Taiwan
Kapasitas : 25 batang/unit/jam Jumlah
: 4 unit
Kegunaan : Untuk memotong profil alumunium ekstrusi 4. Powder Coating Asal
: Compact 1250
Kapasitas : 2,5 kg/m2 Jumlah
: 1 unit
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Kegunaan : Untuk memberi warna pada profil alumunium ekstrusi 5. Oven Billet Machine Asal
: Taiwan
Kapasitas : 6 unit/jam Jumlah
: 4 unit
Kegunaan : Untuk memanaskan billet agar mudah dibentuk dalam proses extruding. 6. Oven Die Machine Asal
: Taiwan
Kapasitas : 10 unit/jam Jumlah
: 4 unit
Kegunaan : Untuk memanaskan die (cetakan) agar memudahkan proses extrude 7. Ageing Machine Asal
: Taiwan
Kapasitas : 200 kg/jam Jumlah
: 4 unit
Kegunaan : Untuk memanaskan profil yang telah selesai dipotong agar profil menjadi lentur
2. Peralatan Produksi Peralatan produksi yang terdapat di PT. Cakra Compact Alumunium Industries adalah :
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1. Electric Chain Hoist Asal
: Taiwan
Kapasitas : 1000 kg Kegunaan : Untuk memindahkan profil alumunium dari satu bak pencelupan ke bak pencelupan lainnya
3. Mesin Pendukung Proses Produksi Adapun yang menjadi mesin pendukung kelancaran proses produksi adalah : 1. Electric Discharge Machine (EDM) Merk
: Inga
Tekanan
: 3,5 kg/mm2
Kapasitas tangki minyak : 600 cc Jumlah
: 2 unit
2. Oven Heat Treatment Merk
: Wilmonn
Ukuran
: 500 cm x 500 cm x 700 cm
Daya yang dipakai
: 21 kW
Jumlah
: 1 unit
3. Mesin Bor Merk
: Chiang Hsiang
Diameter max mata bor
: 25 mm
Daya
: 750 Watt
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Jumlah
: 1 unit
4. Mesin Bubut Merk
: MD Taiwan
Ukuran meja
: 50 cm x 200 cm
Putaran motor
: 1500 rpm
Daya yang dipakai
: 7,50 kW
Jumlah
: 1 unit
5. Gergaji Potong Merk
: Chiang Hsiang
Maks diameter potong
: 50 cm x 200 cm
Putaran motor
: 1400 rpm
Daya yang dipakai
: 5,5 kW
Jumlah
: 1 unit
6. Mesin Milling Otomatis Merk
: Pinnacle
Putaran motor
: 1440 rpm
Data yang dipakai
: 750 Watt
Jumlah
: 1 unit
7. Mesin Milling Merk
: Rong Fu
Putaran motor
: 1420 rpm
Daya yang dipakai
: 750 Watt
Jumlah
: 1 unit
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
8. Gerinda Berdiri Merk
: JS China
Putaran motor
: 2800 rpm
Diameter roda
: 200 mm
Daya yang dipakai
: 750 Watt
Jumlah
: 1 unit
9. Gerinda Tangan Merk
: Toshiba
Putaran motor
: 1200 rpm
Diameter roda
: 100 mm
Daya yang dipakai
: 510 Watt
Jumlah
: 1 unit
10. Mesin Bais Merk
: Bench Vice
Jarak maks
: 125 mm
Jumlah
: 6 unit
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN II GAMBAR MESIN
Piston Thermocouple Thermocouple
Cerobong Blower Sirkulasi Motor Run
Rantai
Oven Billet
Ceramic Board Chain Roller Pintu Oven Billet Transfer Billet Sensor
Pusher
Meja Billet
Roller
Pengangkat Billet Chain Connecting Chain Tabung Gas
Motor Run
Motor Run
MESIN OVEN BILLET Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Shear Blade Holder Shear Blade Die Backer Die Container Liner
Bearing Stick Roller Shear Housing
Chain Roller Sabuk/Belt
Piston
Plat Bakul Pentil As Billet Loader Limit Switch Stick Billet Loader
Pressure Plate Cylinder Bushing Main Cylinder Packing
Pressure Platen Platen
Timing Belt
Container Shifting
Motor Run
Stem Holder Extrussion Tie Rod Prefill Valve
Run Out Table
Sub Bolster Bolster Main Ram Main Cylinder
Gland Bushing Gland Ring
Moving Crosshead
Container Holder Container Heaters
Container Guide Bedplate
Die Slide Inside Nut
MESIN EXTRUSSION PRESS Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN III Data Waktu Kerusakan Komponen Mesin Extrussion Press 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries Stick Billet Loader No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Rabu, 27-07-1994 Kamis, 17-08-1995 Kamis, 08-08-1996 Jumat, 26-09-1997 Senin, 14-09-1998 Rabu, 01-09-1999 Rabu, 23-08-2000 Jumat, 03-08-2001 Rabu, 07-08-2002 Kamis, 21-08-2003 Kamis, 08-09-2004 Jumat, 23-09-2005 Jumat, 13-10-2006 Senin, 29-10-2007 Kamis, 13-11-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
23.05
23.05-23.53
14.40
14.40-15.35
22.00
22.00-22.57
04.15
04.15-05.15
21.05
21.05-22.15
17.50
17.50-18.40
10.25
10.25-11.23
22.15
22.15-23.15
08.30
08.30-09.35
11.00
11.00-12.15
06.00
06.00-06.55
15.00
15.00-15.50
07.00
07.00-07.50
06.00
06.00-06.45
20.00
20.00-20.54
Plat Bakul Billet Loader Pekerja Usman, Suharianto Syarifuddin, Parakitri Syarifuddin, Andre Ramasidi, Andre Usman, Ramasidi Suherianto, Ade Usman, Suherianto Suherianto, Parakitri Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Dede, Suharianto Dede, Suhariadi Andre, Syarifuddin Ade, Ramasidi Andre, Abdul
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Senin, 26-09-1994 Senin, 02-10-1995 Jumat, 27-09-1996 Senin, 15-09-1997 Senin, 07-09-1998 Kamis, 02-09-1999 Selasa, 22-08-2000 Senin, 06-08-2001 Sabtu, 31-08-2002 Kamis, 28-08-2003 Jumat, 03-09-2004 Jumat, 19-08-2005 Jumat, 18-08-2006 Selasa, 11-09-2007 Jumat, 29-08-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
09.00
09.00-10.58
15.10
15.10-17.20
14.40
14.40-16.15
03.00
03.00-05.05
13.15
13.15-14.53
21.40
21.40-23.10
10.15
10.15-12.09
16.00
16.00-17.50
09.10
09.10-11.10
16.43
16.43-18.21
20.25
20.25-22.17
09.50
09.50-11.28
07.00
07.00-09.00
13.05
13.05-15.00
21.20
21.20-22.55
Pentil As Pekerja Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Ade, Parakitri Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Andre, Syarifuddin Andre, Syarifuddin Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Andre, Syarifuddin Parakitri, Syarifuddin Andre, Junaidi Dede, Suherianto Ade, Ramasidi Andre, Wahyu
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Selasa, 26-04-2005 Kamis, 04-08-2005 Jumat, 18-11-2005 Rabu, 15-02-2006 Selasa, 30-05-2006 Senin, 11-09-2006 Jumat, 29-12-2006 Selasa, 06-03-2007 Rabu, 20-06-2007 Senin, 08-10-2007 Rabu, 02-01-2008 Selasa, 18-03-2008 Kamis, 03-07-2008 Jumat, 12-09-2008 Kamis, 20-11-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
14.10
14.10-18.10
07.32
07.32-12.02
01.00
01.00-05.15
11.14
11.14-15.39
15.00
15.00-19.45
09.30
09.30-14.40
07.00
07.00-10.45
22.20
22.20-02.10
19.00
19.00-23.05
24.00
24.00-04.35
06.15
06.15-10.55
04.00
04.00-08.00
07.15
07.15-12.15
16.25
16.25-21.10
19.25
19.25-23.10
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Pekerja Parakitti, Syarifuddin Ade, Ramasidi Andre, syarifuddin Andre, Syarifuddin Dede, Suherianto Ade, Ramasidi Andre, Parakitri Dede, Suherianto Dede, Suherianto Andre, Syarifuddin Dede, Suherianto Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Parakitri, Ramasidi Ade, Wahyu
Limit Switch No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Senin, 09-06-2003 Senin, 03-11-2003 Kamis, 25-03-2004 Selasa, 10-08-2004 Rabu, 12-01-2005 Senin, 30-05-2005 Senin, 05-09-2005 Senin, 06-02-2006 Senin, 17-07-2006 Rabu, 18-10-2006 Senin, 08-01-2007 Senin, 18-06-2007 Selasa, 11-12-2007 Kamis, 24-04-2008 Rabu, 10-09-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
19.00
19.00-20.08
13.15
13.15-14.29
21.20
21.20-22.18
09.30
09.30-10.40
13.10
13.10-14.30
11.20
11.20-12.32
22.13
22.13-23.21
18.40
18.40-19.40
22.56
22.56-24.01
19.00
19.00-20.15
05.17
05.17-06.39
07.00
07.00-08.20
00.52
00.52-01.44
14.24
14.24-16.00
16.52
16.52-18.00
Chain Roller Pekerja Andre, Syarifuddin Usman, Suherianto Ade, Ramasidi Ade, Ramasidi Yanes, Syarifuddin Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Ade, Ramasidi Ade, Setiyadi Ade, Ramasidi Wahyu, Ramasidi Andre, Syarifuddin Dede, Ramasidi Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Jumat, 19-07-2002 Kamis, 09-01-2003 Senin, 02-06-2003 Jumat, 31-10-2003 Senin, 08-03-2004 Senin, 02-08-2004 Selasa, 04-01-2005 Rabu, 29-06-2005 Rabu, 28-12-2005 Kamis, 27-04-2006 Kamis, 05-10-2006 Selasa, 13-02-2007 Rabu, 20-06-2007 Kamis, 03-01-2008 Selasa, 10-06-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
08.30
08.30-09.42
20.15
20.15-21.35
13.45
13.45-14.55
16.00
16.00-17.15
21.05
21.05-22.27
10.00
10.00-11.35
02.50
02.50-04.00
11.00
11.00-12.08
17.20
17.20-19.05
15.00
15.00-16.18
13.15
13.15-14.00
09.10
09.10-10.15
16.40
16.40-18.10
23.26
23.26-24.48
05.00
05.00-06.40
Pekerja Andre, Syarifuddin Yuneldi, Syarifuddin Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Dede, Suherianto Dede, Suherianto Andre, Syarifuddin Dede, Suherianto Ade, Ramasidi Dede, Suherianto Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Dede, Ramasidi Andre, Syarifuddin Abdul, Setiyadi
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Kamis, 03-01-2002 Rabu, 15-05-2002 Senin, 02-09-2002 Senin, 03-02-2003 Jumat, 18-07-2003 Senin, 05-01-2004 Senin, 28-06-2004 Jumat, 07-01-2005 Selasa, 05-07-2005 Selasa, 03-01-2006 Senin, 17-07-2006 Senin, 08-01-2007 Rabu, 20-06-2007 Senin, 07-01-2008 Rabu, 30-07-2008
Bearing Stick Roller Waktu Waktu Kerusakan Perbaikan 05.00
05.00-08.50
13.30
13.30-17.15
15.20
15.20-19.23
21.00
21.00-01.15
23.50
23.50-03.45
09.00
09.00-13.05
15.10
15.10-19.27
22.00
22.00-02.12
16.30
16.30-20.38
19.50
19.50-24.05
18.05
18.05-22.05
18.02
18.02-21.42
23.00
23.00-02.35
10.10
10.10-14.15
11.00
11.00-15.20
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Pekerja Junaidi, Ramasidi Andre, Suherianto Usman, Yuneldi Andre, Syarifuddin Andre, Syarifuddin Suharianto, Ade Andre, Syarifuddin Andre, Syarifuddin Ade, Suherianto Ade, Suherianto Dede, Ramasidi Ade, Suherianto Andre, Syarifuddin Andre, Setiyadi Dede, Wahyu
Sabuk/Belt No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Senin, 03-01-1994 Rabu, 11-01-1995 Senin, 05-02-1996 Senin, 06-01-1997 Kamis, 08-01-1998 Senin, 01-02-1999 Selasa, 25-01-2000 Jumat, 02-02-2001 Jumat, 04-01-2002 Jumat, 03-01-2003 Senin, 08-03-2004 Jumat, 24-06-2005 Senin, 17-07-2006 Jumat, 18-05-2007 Senin, 15-09-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
09.10
09.10-13.45
22.00
22.00-02.48
15.40
15.40-20.34
14.10
14.10-19.10
08.50
08.50-13.45
04.30
04.30-09.15
11.00
11.00-15.38
13.40
13.40-18.38
22.00
22.00-02.30
20.05
20.05-01.10
17.15
17.15-22.05
04.45
04.45-09.30
05.20
05.20-09.55
07.30
07.30-12.30
22.20
22.20-03.00
Timing Belt Pekerja Usman, Suherianto Yuneldi, Syarifuddin Andre, Ramasidi Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Suherianto, Ade Ramasidi, Suherianto Yanes, Suherianto Andre, Syarifuddin Ramasidi, Andre Usman, Ade Suharianto, Junaidi Suherianto, Junaidi Ramasidi, Setiyadi Usman, Junaidi
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Kamis, 03-01-2002 Senin, 10-06-2002 Senin, 09-12-2002 Jumat, 02-05-2003 Kamis, 06-11-2003 Senin, 12-04-2004 Jumat, 01-10-2004 Rabu, 30-03-2005 Jumat, 23-09-2005 Senin, 03-04-2006 Senin, 02-10-2006 Senin, 21-05-2007 Selasa, 13-11-2007 Rabu, 16-04-2008 Senin, 15-09-2008
Coupling Motor Run
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
Pekerja
21.10
21.10-21.40
Usman, Sugianto
13.15
13.15-13.50
15.50
15.50-16.30
17.50
17.50-18.28
21.00
21.00-21.32
23.05
23.05-23.30
09.30
09.30-10.15
08.00
08.00-08.30
10.30
10.30-11.00
22.20
22.20-23.05
03.15
03.15-03.48
20.05
20.05-20.40
17.25
17.25-18.05
23.00
23.00-23.45
22.20
22.20-22.50
Suherianto. Usman Parakitri, Ramasidi Suherianto, Junaidi Usman, Parakitri Yanes, Junaidi Ramasidi, Syarifuddin Suherianto, Junaidi Usman, Syarifuddin Ramasidi, Parakitri Syarifuddin, Ade Usman, Suherianto Ramasidi, Yuneldi Suherianto, Dede Usman, Abdul
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Kamis, 18-03-1993 Senin, 30-05-1994 Rabu, 14-06-1995 Senin, 05-08-1996 Senin, 13-10-1997 Kamis, 03-12-1998 Selasa, 26-10-1999 Selasa, 28-11-2000 Kamis, 10-01-2002 Senin, 17-02-2003 Senin, 08-03-2004 Sabtu, 22-01-2005 Rabu, 19-04-2006 Sabtu, 11-08-2007 Selasa, 04-11-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
11.10
11.10-14.53
18.50
18.50-22.48
21.25
21.25-01.15
09.00
09.00-12.38
15.00
15.00-18.45
03.00
03.00-06.55
17.20
17.20-20.50
22.15
22.15-01.55
01.00
01.00-04.35
05.50
05.50-09.45
10.40
10.40-14.27
10.00
10.00-13.38
23.00
02.50
08.30
08.30-12.15
23.40
23.40-03.10
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Pekerja Yanes, Ramasidi Syarifuddin, Usman Yuneldi, Usman Usman, Suherianto Usman, Syarifuddin Suherianto, Junaidi Usman, Syarifuddin Parakitri, Junaidi Yanes, Junaidi Syamsuddin, Junaidi Suherianto, Andre Usman, Dede Andre, Junaidi Suherianto, Dede Andre, Dede
Data Waktu Kerusakan Komponen Mesin Oven Billet 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries Ceramic Board No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Rabu, 07-01-2004 Kamis, 20-05-2004 Senin, 13-09-2004 Senin, 03-01-2005 Selasa, 26-04-2005 Senin, 15-08-2005 Rabu, 04-01-2006 Jumat, 28-04-2006 Rabu, 13-09-2006 Kamis, 21-12-2006 Senin, 30-04-2007 Jumat, 14-09-2007 Rabu, 27-02-2008 Kamis, 26-06-2008 Rabu, 03-12-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
23.05
23.05-24.25
19.40
19.40-20.58
16.15
16.15-17.50
11.00
11.00-12.25
02.30
02.30-03.45
13.20
13.20-14.58
09.00
09.00-10.30
15.50
15.50-17.15
13.42
13.42-15.15
14.02
14.02-15.47
23.10
23.10-24.50
11.15
11.15-12.30
17.00
17.00-18.35
01.18
01.18-03.08
08.15
08.15-09.45
Chain Roller
Rantai Pekerja Usman, Ramasidi Yuneldi, Syarifuddin Usman, Suherianto Ramasidi, Syarifuddin Usman, Yanes Syarifuddin, Junaidi Usman, Parakitri Dede, Ramasidi Andre, Junaidi Dede, Syarifuddin Ramasidi, Junaidi Usman, Dede Suherianto, Dede Suherianto, Andre Ramasidi, Wahyu
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Kamis, 19-12-2003 Selasa, 20-04-2004 Senin, 11-10-2004 Rabu, 23-03-2005 Rabu, 17-08-2005 Jumat, 13-01-2006 Kamis, 04-05-2006 Senin, 25-09-2006 Sabtu, 09-07-2005 Kamis, 29-12-2005 Kamis, 03-08-2006 Selasa, 09-01-2007 Selasa, 24-07-2007 Kamis, 10-01-2008 Kamis, 21-08-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
10.00
10.00-10.28
13.40
13.40-14.12
17.10
17.10-17.40
20.15
20.15-20.50
23.00
23.00-23.35
09.45
09.45-10.10
15.00
15.00-15.33
03.30
03.30-04.00
09.20
09.20-09.48
14.30
14.30-15.00
08.45
08.45-09.20
20.50
20.50-21.14
15.53
15.53-16.25
20.30
20.30-21.00
08.55
08.55-09.25
Pekerja Usman, Ramasidi Usman, Ramasidi Ade, Suherianto Usman, Junaidi Syarifuddin, Ramasidi Andre, Syarifuddin Usman, Ramasidi Yuneldi, Dede Suherianto, Dede Usman, Yanes Andre, Dede Junaidi, Suherianto Suherianto, Andre Setiyadi, Andre Usman. Ramasidi
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Selasa, 09-01-2001 Jumat, 10-08-2001 Selasa, 26-02-2002 Senin, 23-09-2002 Rabu, 05-03-2003 Selasa, 28-10-2003 Senin, 31-05-2004 Senin, 27-12-2004 Sabtu, 09-07-2005 Kamis, 29-12-2005 Kamis, 03-08-2006 Selasa, 09-01-2007 Selasa, 24-07-2007 Kamis, 10-01-2008 Kamis, 21-08-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
19.15
19.15-23.30
23.00
23.00-03.08
08.50
08.50-12.50
03.15
03.15-.25
11.10
11.10-15.05
14.30
14.30-18.32
17.45
17.45-21.53
22.00
22.00-02.00
11.00
11.00-14.58
20.50
20.50-24.50
12.47
12.47-16.57
22.17
22.17-02.25
14.25
14.25-18.25
16.37
16.37-20.40
Ade, Dede
23.00
23.00-03.12
Suherianto, Usman
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Pekerja Ade, Usman Junaidi, Ade Usman, Syarifuddin Syarifuddin, Ade Parakitri, Ade Suherianto, Ade Ramasidi, Usman Syarifuddin, Usman Ade, Ramasid Dede, Yanes Usman, Suherianto Junaidi, Ade Dede, Ramasidi
Conecting Chain No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Senin, 02-07-2001 Senin, 21-01-2002 Selasa, 30-07-2002 Senin, 03-02-2003 Selasa, 05-08-2003 Senin, 02-02-2004 Kamis, 25-11-2004 Kamis, 07-07-2005 Kamis, 29-12-2005 Senin, 26-06-2006 Jumat, 22-12-2006 Rabu, 04-07-2007 Jumat, 28-12-2007 Rabu, 30-07-2008 Selasa, 30-12-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
14.35
14.35-15.02
20.05
20.05-20.40
19.10
19.10-19.38
02.00
02.00-02.25
09.00
09.00-09.32
17.00
17.00-17.30
23.45
23.45-24.20
19.00
19.00-19.32
13.38
13.38-14.03
21.00
21.00-21.28
13.15
13.15-13.38
09.30
09.30-10.00
15.00
15.00-15.25
22.55
22.55-23.25
04.45
04.45-05.13
Chain Pekerja Usman, Suherianto Ramasidi, Syarifuddin Parakitri, Ramasidi Syarifuddin, Junaidi Usman, Syarifuddin Usman, Yanes Usman, Ramasidi Ramasidi, Dede Suherianto, Dede Usman, Syarifuddin Yuneldi, Syarifuddin Syarifuddin, Ade Usman, Suherianto Andre, Setiyadi Dede, Ramasidi
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Jumat, 11-01-2002 Rabu, 17-07-2002 Senin, 03-02-2003 Jumat, 04-07-2003 Senin, 26-01-2004 Senin, 12-07-2004 Selasa, 11-01-2005 Kamis, 19-05-2005 Rabu, 25-01-2006 Selasa, 18-07-2006 Selasa, 02-01-2007 Selasa, 03-07-2007 Selasa, 08-01-2008 Jumat, 18-07-2008 Senin, 10-11-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
04.50
04.50-05.52
09.15
09.15-10.25
16.55
16.55-18.07
23.10
23.10-24.15
20.00
20.00-21.08
19.05
19.05-20.15
13.00
13.00-14.00
13.50
13.50-15.05
06.00
06.00-07.20
00.55
00.55-01.58
05.00
05.00-06.05
17.40
17.40-18.53
22.40
22.40-23.58
07.22
07.22-08.34
16.00
16.00-17.10
Piston Pekerja Usman, Yanes Syarifuddin, Ade Andre, Syarifuddin Junaidi, Parakitir Andre, Syarifuddin Andre, Syarifuddin Parakitri, Junaidi Syarifuddin, Ramasidi Andre, Syarifuddin Usman, Yuneldi Usman, Junaidi Ramasidi, Dede Suherianto, Dede Usman, Syarifuddin Ramasidi, Abdul
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Selasa, 25-06-2002 Selasa, 03-12-2002 Selasa, 29-04-2003 Jumat, 07-11-2003 Selasa, 16-03-2004 Senin, 11-10-2004 Rabu, 02-02-2005 Rabu, 29-06-2005 Selasa, 17-01-2006 Senin, 24-04-2006 Senin, 04-09-2006 Selasa, 06-02-2007 Kamis, 19-07-2007 Jumat, 04-01-2008 Senin, 02-06-2008
Waktu Kerusakan
Waktu Perbaikan
21.45
21.45-24.30
18.30
18.30-20.18
14.00
14.00-15.40
11.00
11.00-12.45
08.30
08.30-10.22
21.00
21.00-22.45
19.10
19.10-21.05
22.40
22.40-24.15
15.50
15.50-17.40
11.10
11.10-12.55
05.30
05.30-07.30
10.00
10.00-11.40
21.50
21.50-23.38
14.00
14.00-15.55
04.30
04.30-06.15
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Pekerja Andre, Parakitri Andre, Syarifuddin Ade, Ramasidi Yanes, Syarifuddin Usman, Junaidi Syarifuddin, Ramasidi Ande, Syarifuddin Usman, Ramasidi Ade, Ramasidi Dede, Yuneldi Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Andre, Syarifuddin Dede, Suherianto Ade, Wahyu
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari Sabtu, 30-08-2003 Senin, 05-01-2004 Selasa, 13-04-2004 Kamis, 23-09-2004 Rabu, 02-02-2005 Selasa, 10-05-2005 Selasa, 18-10-2005 Rabu, 29-03-2006 Senin, 07-08-2006 Senin, 08-01-2007 Kamis, 07-06-2007 Rabu, 19-09-2007 Selasa, 27-05-2008 Rabu, 13-08-2008 Rabu, 05-11-2008
Thermocouple Waktu Waktu Kerusakan Perbaikan 10.10
10.10-11.13
21.45
21.45-22.55
14.00
14.00-15.05
22.10
22.10-23.18
19.20
19.20-20.33
02.10
02.10-03.20
09.40
09.40-10.40
15.00
15.00-16.00
22.45
22.45-23.50
11.00
11.00-12.12
10.32
10.32-11.30
18.10
18.10-19.12
00.54
00.54-01.49
13.17
13.17-14.27
09.40
09.40-10.40
Pekerja Ade, Ramasidi Andre, Syarifuddin Parkitri, Ramasidi Ade, Ramasidi Ade, Yuneldi Usman, Parkitri Syarifuddin, Ramasidi Ande, Syarifuddin Usman, Ramasidi Usman, Junaidi Dede, Yanes Dede, Suherianto Andre, Syarifuddin Dede, Suherianto Setiyadi, Ramasidi
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN IV TABEL STANDARIZED NORMAL PROBABILITIES
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN V UJI KECOCOKAN DISTRIBUSI KERUSAKAN KOMPONEN MESIN EKSTRUSI 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries 1. Plat Bakul Billet Loader a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 8381 8389 8460 8480 8508 8578 8648 8663 8695 8733 8931 8962 9342 9353 9654 131777
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0.0000
Ti² 70241161 70375321 71571600 71910400 72386064 73582084 74787904 75047569 75603025 76265289 79762761 80317444 87272964 87478609 93199716 1159801911
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -14169,0974 -10271,9872 -7895,9754 -5982,3606 -4334,9737 -2843,6891 -1413,8918 0,0000 1421,5760 2895,0731 4550,4995 6322,3957 8719,1728 11452,3658 16321,2583 4770,3661
Index Of Fit N N N e. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(4770,3661) – (131777).(0) = 71555,4913 2
N f. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1159801911) – (131777)2 = 31850936 N
2
2
N g. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
h. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 71555,4913 (31850936).(183,6758)
= 0,9355
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 8381 8389 8460 8480 8508 8578 8648 8663 8695 8733 8931 8962 9342 9353 9654 131777
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 9,0337 9,0347 9,0431 9,0455 9,0488 9,0570 9,0651 9,0668 9,0705 9,0749 9,0973 9,1007 9,1423 9,1435 9,1751 136,1988
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 81,6081 81,6254 81,7777 81,8205 81,8801 82,0285 82,1757 82,2072 82,2740 82,3532 82,7606 82,8236 83,5812 83,6027 84,1830 1236,7014
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -15,2726 -11,0626 -8,4402 -6,3813 -4,6105 -3,0025 -1,4821 0,0000 1,4830 3,0084 4,6352 6,4203 8,5328 11,1958 15,5117 0,5354
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(0,5354) – (136,1988).(0) = 8,0304 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1236,7014) – (136,1988)2 = 0,3968 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 8,0304 (0,3968).(183,6758)
= 0.9407
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
8381 8389 8460 8480 8508 8578 8648 8663 8695 8733 8931 8962 9342 9353 9654 131777
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
70241161 70375321 71571600 71910400 72386064 73582084 74787904 75047569 75603025 76265289 79762761 80317444 87272964 87478609 93199716 1159801911
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-389,8843 -981,2754 -1630,7963 -2330,1231 -3097,9650 -3965,1086 -4938,3927 -6004,7340 -7236,5006 -8679,7404 -10599,3555 -12780,1229 -16265,5032 -20611,5733 -29840,9238 -129351,9990
Index Of Fit i.
N N N Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-129351,9990) – (131777).(-14,1965) = 69508,939 2
N Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1159801911) – (131777)2 = 31850936 N
ii.
2
2
N Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 69508,939 = = 0,9856 (31850936).(156,15531) N
iii.
iv.
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
8381 8389 8460 8480 8508 8578 8648 8663 8695 8733 8931 8962 9342 9353 9654
9,0337 9,0347 9,0431 9,0455 9,0488 9,0570 9,0651 9,0668 9,0705 9,0749 9,0973 9,1007 9,1423 9,1435 9,1751 136,1988
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
81,6081 81,6254 81,7777 81,8205 81,8801 82,0285 82,1757 82,2072 82,2740 82,3532 82,7606 82,8236 83,5812 83,6027 84,1830 1236,7014
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-27,7143 -19,3868 -14,8875 -11,6848 -9,1416 -6,9890 -5,0791 -3,3231 -1,6654 -0,0555 1,5580 3,2298 5,0696 7,2247 10,3542 -72,4907
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-72,4907) – (136,1988).(-8,0509) = 9,1592 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1236,7014) – (136,1988)2 = 0,3968 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 9,1592 = (0,3968).(277,9953) N
2
= 0,8721
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Pentil As a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 1623 1668 1713 1821 2046 2146 2356 2393 2490 2499 2537 2540 2571 2613 2645 33661
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 2634129 2782224 2934369 3316041 4186116 4605316 5550736 5726449 6200100 6245001 6436369 6451600 6610041 6827769 6996025 77502285
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -2743,8784 -2042,3977 -1598,7950 -1284,6555 -1042,4725 -711,4195 -385,1907 0,0000 407,0988 828,4424 1292,6455 1791,8863 2399,5925 3199,5116 4471,6934 4582,0612
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(4582,0612) – (33661).(0) = 68730,9177 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (77502285) – (33661)2 = 29471354 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 68730,9177 (29471354).(183,6758)
= 0,9342
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 1623 1668 1713 1821 2046 2146 2356 2393 2490 2499 2537 2540 2571 2613 2645
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,3920 7,4194 7,4460 7,5071 7,6236 7,6714 7,7647 7,7803 7,8200 7,8236 7,8387 7,8399 7,8521 7,8683 7,8804 115,5277
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 54,6421 55,0472 55,4429 56,3572 58,1199 58,8498 60,2909 60,5331 61,1530 61,2094 61,4458 61,4643 61,6547 61,9094 62,1011 890,2209
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -12,4971 -9,0847 -6,9496 -5,2960 -3,8844 -2,5431 -1,2695 0,0000 1,2785 2,5936 3,9940 5,5308 7,3286 9,6344 13,3228 2,1582
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(2,1582) – (890,2209).(0) = 32,3727 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (890,2209) – (115,5277)2 = 6,6757 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 32,3727 (6,6757).(183,6758)
= 0,9245
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
1623 1668 1713 1821 2046 2146 2356 2393 2490 2499 2537 2540 2571 2613 2645 33661
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
2634129 2782224 2934369 3316041 4186116 4605316 5550736 5726449 6200100 6245001 6436369 6451600 6610041 6827769 6996025 77502285
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-75,5020 -195,1088 -330,2073 -500,3720 -744,9972 -991,9705 -1345,3808 -1658,7012 -2072,3274 -2483,7594 -3010,9243 -3622,1281 -4476,4086 -5758,3707 -8175,8073 -35441,9655
Index Of Fit N N N 1. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-35441,9655) – (33661).(-14,1965) = 53761,386 2
N 2. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (77502285) – (33661)2 = 29471354 N
2
2
N 3. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy 4. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 53761,386 = = 0,7925 (29471354).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1623 1668 1713 1821 2046 2146 2356 2393 2490 2499 2537 2540 2571 2613 2645
7,3920 7,4194 7,4460 7,5071 7,6236 7,6714 7,7647 7,7803 7,8200 7,8236 7,8387 7,8399 7,8521 7,8683 7,8804 115,5277
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
54,6421 55,0472 55,4429 56,3572 58,1199 58,8498 60,2909 60,5331 61,1530 61,2094 61,4458 61,4643 61,6547 61,9094 62,1011 890,2209
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-22,6778 -15,9207 -12,2582 -9,6976 -7,7019 -5,9197 -4,3505 -2,8516 -1,4358 -0,0479 1,3425 2,7824 4,3542 6,2171 8,8931 -59,2724
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-59,2724) – (115,5277).(-8,0509) = 41,0121 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (890,2209) – (115,5277)2 = 6,6757 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 41,0121 = (6,6757).(277,9953) N
2
= 0,9520
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3. Limit Switch a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 1954 2228 2338 3253 3300 3310 3338 3440 3522 3716 3723 3865 3868 4208 4217 50280
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 3818116 4963984 5466244 10582009 10890000 10956100 11142244 11833600 12404484 13808656 13860729 14938225 14961424 17707264 17783089 175116168
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -3303,4741 -2728,0948 -2182,1265 -2294,8843 -1681,4073 -1097,2967 -545,7413 0,0000 575,8241 1231,8896 1896,9331 2726,6302 3610,1221 5152,5238 7129,3502 8490,2480
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(8490,2480) – (50280).(0) = 127353,7197 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (175116168) – (50280)2 = 98664120 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 127353,7197 (98664120).(183,6758)
= 0,9460
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 1954 2228 2338 3253 3300 3310 3338 3440 3522 3716 3723 3865 3868 4208 4217
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,5776 7,7089 7,7571 8,0873 8,1017 8,1047 8,1131 8,1432 8,1668 8,2204 8,2223 8,2597 8,2605 8,3447 8,3469 121,4149
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 57,4205 59,4265 60,1718 65,4050 65,6372 65,6862 65,8228 66,3121 66,6964 67,5750 67,6060 68,2229 68,2357 69,6347 69,6704 983,5234
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -12,8109 -9,4392 -7,2399 -5,7053 -4,1279 -2,6868 -1,3264 0,0000 1,3352 2,7251 4,1894 5,8270 7,7098 10,2178 14,1114 2,7792
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(2,7792) – (983,5234).(0) = 41,6878 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (983,5234) – (121,4149)2 = 11,2686 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 41,6878 (11,2686).(183,6758)
= 0,9163
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
1954 2228 2338 3253 3300 3310 3338 3440 3522 3716 3723 3865 3868 4208 4217 50280
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
3818116 4963984 5466244 10582009 10890000 10956100 11142244 11833600 12404484 13808656 13860729 14938225 14961424 17707264 17783089 175116168
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-90,9001 -260,6129 -450,6858 -893,8550 -1201,6084 -1530,0198 -1906,1465 -2384,4263 -2931,2197 -3693,3374 -4418,4750 -5511,6241 -6734,6357 -9273,3348 -13034,9260 -54315,8074
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-54315,8074) – (50280).(-14,1965) = 100937,5239 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (175116168) – (50280)2 = 98664120 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 100937,5239 = = 0,8132 (98664120).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1954 2228 2338 3253 3300 3310 3338 3440 3522 3716 3723 3865 3868 4208 4217
7,5776 7,7089 7,7571 8,0873 8,1017 8,1047 8,1131 8,1432 8,1668 8,2204 8,2223 8,2597 8,2605 8,3447 8,3469 121,4149
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
57,4205 59,4265 60,1718 65,4050 65,6372 65,6862 65,8228 66,3121 66,6964 67,5750 67,6060 68,2229 68,2357 69,6347 69,6704 983,5234
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-23,2472 -16,5419 -12,7703 -10,4471 -8,1848 -6,2541 -4,5457 -2,9846 -1,4995 -0,0503 1,4082 2,9314 4,5807 6,5936 9,4195 -61,5921
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-61,5921) – (121,4149).(-8,0509) = 53,6138 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (983,5234) – (121,4149)2 = 11,2686 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 53,6138 = (11,2686).(277,9953) N
2
= 0,9579
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
4. Chain Roller a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 2877 3055 3139 3449 3516 3546 3626 3653 3712 3797 3862 4187 4232 4374 4734 55759
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 8277129 9333025 9853321 11895601 12362256 12574116 13147876 13344409 13778944 14417209 14915044 17530969 17909824 19131876 22410756 210882355
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -4863,9176 -3740,7225 -2929,7242 -2433,1559 -1791,4630 -1175,5329 -592,8275 0,0000 606,8879 1258,7418 1967,7560 2953,7906 3949,8543 5355,7840 8003,4014 6568,8725
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(6568,8725) – (55759).(0) = 98533,0880 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (210882355) – (55759)2 = 54169244 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 98533,0880 (54169244).(183,6758)
= 0,9878
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 2877 3055 3139 3449 3516 3546 3626 3653 3712 3797 3862 4187 4232 4374 4734
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,9645 8,0245 8,0517 8,1458 8,1651 8,1736 8,1959 8,2033 8,2193 8,2420 8,2589 8,3397 8,3504 8,3834 8,4625 123,1807
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 63,4333 64,3932 64,8292 66,3547 66,6685 66,8073 67,1725 67,2942 67,5573 67,9300 68,2101 69,5513 69,7297 70,2820 71,6143 1011,8277
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,4650 -9,8257 -7,5149 -5,7466 -4,1602 -2,7096 -1,3400 0,0000 1,3438 2,7323 4,2081 5,8834 7,7937 10,2652 14,3069 1,7714
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,7714) – (123,1807).(0) = 26,5709 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1011,8277) – (123,1807)2 = 3,9193 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 26,5709 (3,9193).(183,6758)
= 0,9903
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
2877 3055 3139 3449 3516 3546 3626 3653 3712 3797 3862 4187 4232 4374 4734 55759
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
8277129 9333025 9853321 11895601 12362256 12574116 13147876 13344409 13778944 14417209 14915044 17530969 17909824 19131876 22410756 210882355
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-133,8381 -357,3485 -605,0910 -947,7116 -1280,2592 -1639,1088 -2070,6073 -2532,0667 -3089,3491 -3773,8434 -4583,4409 -5970,8072 -7368,4018 -9639,1555 -14632,9950 -58624,0239
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-58624,0239) – (55759).(-14,1965) = 87778,196 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (210882355) – (55759)2 = 54169244 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 87778,196 = = 0,9544 (54169244).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2877 3055 3139 3449 3516 3546 3626 3653 3712 3797 3862 4187 4232 4374 4734
7,9645 8,0245 8,0517 8,1458 8,1651 8,1736 8,1959 8,2033 8,2193 8,2420 8,2589 8,3397 8,3504 8,3834 8,4625 123,1807
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
63,4333 64,3932 64,8292 66,3547 66,6685 66,8073 67,1725 67,2942 67,5573 67,9300 68,2101 69,5513 69,7297 70,2820 71,6143 1011,8277
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-24,4341 -17,2192 -13,2553 -10,5227 -8,2489 -6,3073 -4,5921 -3,0066 -1,5092 -0,0504 1,4145 2,9598 4,6305 6,6242 9,5500 -63,9667
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-63,9667) – (123,1807).(-8,0509) = 32,2116 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1011,8277) – (123,1807)2 = 3,9193 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 32,2116 = (3,9193).(277,9953) N
2
= 0,9759
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5. Bearing Stick Roller a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 2641 3176 3701 3916 3962 4016 4089 4199 4206 4290 4371 4638 4678 4811 4920 61614
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 6974881 10086976 13697401 15335056 15697444 16128256 16719921 17631601 17690436 18404100 19105641 21511044 21883684 23145721 24206400 258218562
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -4464,9309 -3888,8820 -3454,2559 -2762,6090 -2018,7078 -1331,3424 -668,5250 0,0000 687,6537 1422,1761 2227,1004 3271,9562 4366,1197 5890,8726 8317,8570 7594,4826
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(7594,4826) – (61614).(0) = 113917,2392 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (258218562) – (61614)2 = 76993434 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 113917,2392 (76993434).(183,6758)
= 0,9579
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 2641 3176 3701 3916 3962 4016 4089 4199 4206 4290 4371 4638 4678 4811 4920
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,8789 8,0634 8,2164 8,2728 8,2845 8,2980 8,3161 8,3426 8,3443 8,3640 8,3827 8,4420 8,4506 8,4787 8,5011 124,6361
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 62,0773 65,0181 67,5085 68,4397 68,6330 68,8575 69,1568 69,5990 69,6268 69,9572 70,2704 71,2680 71,4131 71,8877 72,2681 1035,9811
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,3203 -9,8733 -7,6686 -5,8362 -4,2211 -2,7509 -1,3596 0,0000 1,3642 2,7728 4,2712 5,9556 7,8872 10,3818 14,3721 1,9749
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,9749) – (124,6361).(0) = 29,6233 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1035,9811) – (124,6361)2 = 5,5536 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 29,6233 (5,5536).(183,6758)
= 0,9275
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
2641 3176 3701 3916 3962 4016 4089 4199 4206 4290 4371 4638 4678 4811 4920 61614
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
6974881 10086976 13697401 15335056 15697444 16128256 16719921 17631601 17690436 18404100 19105641 21511044 21883684 23145721 24206400 258218562
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-122,8594 -371,5020 -713,4252 -1076,0333 -1442,6584 -1856,3624 -2335,0009 -2910,5250 -3500,4855 -4263,8367 -5187,5247 -6613,9489 -8144,9394 -10602,1896 -15207,9289 -64349,2201
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-64349,2201) – (61614).(-14,1965) = 90535,6811 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (258218562) – (161614)2 = 76993434 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 90535,6811 = = 0,8257 (76993434).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2641 3176 3701 3916 3962 4016 4089 4199 4206 4290 4371 4638 4678 4811 4920
7,8789 8,0634 8,2164 8,2728 8,2845 8,2980 8,3161 8,3426 8,3443 8,3640 8,3827 8,4420 8,4506 8,4787 8,5011 124,6361
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
62,0773 65,0181 67,5085 68,4397 68,6330 68,8575 69,1568 69,5990 69,6268 69,9572 70,2704 71,2680 71,4131 71,8877 72,2681 1035,9811
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-24,1715 -17,3026 -13,5264 -10,6867 -8,3695 -6,4033 -4,6594 -3,0577 -1,5321 -0,0512 1,4357 2,9961 4,6861 6,6995 9,5935 -64,3496
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-64,3496) – (124,6361).(-8,0509) = 38,1850 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1035,9811) – (124,6361)2 = 5,5536 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 38,1850 = (5,5536).(277,9953) N
2
= 0,9718
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
6. Sabuk/Belt a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 7322 8062 8072 8358 8598 8734 8802 8964 8978 9312 9331 9353 10317 11339 11678 137220
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 53611684 64995844 65157184 69856164 73925604 76282756 77475204 80353296 80604484 86713344 87067561 87478609 106440489 128572921 136375684 1274910828
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -12378,7294 -9871,5891 -7533,8432 -5896,2936 -4380,8303 -2895,4046 -1439,0698 0,0000 1467,8447 3087,0171 4754,3065 6598,2333 9629,1700 13884,1415 19743,0759 14768,0291
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(14768,0291) – (137220).(0) = 221520,4361 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1274910828) – (137220)2 = 294334020 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 221520,4361 (294334020).(183,6758)
= 0,9527
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 7322 8062 8072 8358 8598 8734 8802 8964 8978 9312 9331 9353 10317 11339 11678
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 8,8986 8,9949 8,9962 9,0310 9,0593 9,0750 9,0827 9,1010 9,1025 9,1391 9,1411 9,1435 9,2415 9,3360 9,3655 136.7078
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 79,1858 80,9085 80,9308 81,5585 82,0706 82,3552 82,4961 82,8277 82,8561 83,5224 83,5597 83,6027 85,4062 87,1610 87,7119 1246,1532
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -15,0442 -11,0139 -8,3964 -6,3711 -4,6159 -3,0084 -1,4850 0,0000 1,4882 3,0297 4,6575 6,4504 8,6254 11,4316 15,8334 1,5814
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,5814) – (136,7078).(0) = 23,7212 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1246,1532) – (136,7078)2 = 3,2723 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 23,7212 (3,2723).(183,6758)
= 0,9676
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
7322 8062 8072 8358 8598 8734 8802 8964 8978 9312 9331 9353 10317 11339 11678 137220
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
53611684 64995844 65157184 69856164 73925604 76282756 77475204 80353296 80604484 86713344 87067561 87478609 106440489 128572921 136375684 1274910828
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-340,6196 -943,0257 -1556,0032 -2296,6001 -3130,7362 -4037,2183 -5026,3335 -6213,3713 -7472,0301 -9255,2092 -11074,0775 -13337,7025 -17963,0911 -24988,1995 -36097,1938 -143731,4115
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-143731,4115) – (137220).(-14,1965) = 207928,624 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1274910828) – (137220)2 = 294334020 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 207928,624 = = 0.9699 (294334020).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7322 8062 8072 8358 8598 8734 8802 8964 8978 9312 9331 9353 10317 11339 11678
8,8986 8,9949 8,9962 9,0310 9,0593 9,0750 9,0827 9,1010 9,1025 9,1391 9,1411 9,1435 9,2415 9,3360 9,3655 136,7078
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
79,1858 80,9085 80,9308 81,5585 82,0706 82,3552 82,4961 82,8277 82,8561 83,5224 83,5597 83,6027 85,4062 87,1610 87,7119 1246,1532
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-27,2999 -19,3015 -14,8102 -11,6661 -9,1522 -7,0029 -5,0889 -3,3356 -1,6713 -0,0559 1,5655 3,2450 5,1247 7,3769 10,5690 -71,5035
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-71,5035) – (136,7078).(-8,0509) = 28,0644 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1246,1532) – (136,7078)2 = 3,2723 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 28,0644 = (3,2723).(277,9953) N
2
= 0,9305
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
7. Timing Belt a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 3227 3458 3647 3725 3784 3794 4114 4221 4250 4318 4348 4370 4515 4619 5560 61950
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 10413529 11957764 13300609 13875625 14318656 14394436 16924996 17816841 18062500 18645124 18905104 19096900 20385225 21335161 30913600 260346070
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -5455,6350 -4234,1795 -3403,8561 -2627,8648 -1928,0137 -1257,7473 -672,6123 0,0000 694,8474 1431,4583 2215,3815 3082,8910 4213,9869 5655,7765 9399,8546 7114,2875
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(7114,2875) – (61950).(0) = 106714,3132 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (260346070) – (61950)2 = 67388550 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 106714,3132 (67388550).(183,6758)
= 0,9592
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 3227 3458 3647 3725 3784 3794 4114 4221 4250 4318 4348 4370 4515 4619 5560
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 8,0793 8,1484 8,2017 8,2228 8,2385 8,2412 8,3222 8,3478 8,3547 8,3705 8,3775 8,3825 8,4152 8,4379 8,6234 124,7636
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 65,2752 66,3972 67,2672 67,6148 67,8735 67,9170 69,2582 69,6862 69,8006 70,0661 70,1820 70,2666 70,8149 71,1987 74,3622 1037,9805
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,6591 -9,9774 -7,6549 -5,8009 -4,1977 -2,7320 -1,3606 0,0000 1,3659 2,7749 4,2685 5,9136 7,8541 10,3319 14,5788 1,7052
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,7052) – (124,7636).(0) = 25,5774 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1037,9805) – (124,7636)2 = 3,7546 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 25,5774 (3,7546).(183,6758)
= 0,9740
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
3227 3458 3647 3725 3784 3794 4114 4221 4250 4318 4348 4370 4515 4619 5560 61950
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
10413529 11957764 13300609 13875625 14318656 14394436 16924996 17816841 18062500 18645124 18905104 19096900 20385225 21335161 30913600 260346070
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-150,1201 -404,4881 -703,0158 -1023,5505 -1377,8443 -1753,7447 -2349,2770 -2925,7742 -3537,1049 -4291,6660 -5160,2281 -6231,7716 -7861,1375 -10179,0716 -17186,1960 -65134,9907
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-65134,9907) – (61950).(-14,1965) = 97552,2188 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (260346070) – (61950)2 = 67388550 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 97552,2188 = = 0,9510 (67388550).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3227 3458 3647 3725 3784 3794 4114 4221 4250 4318 4348 4370 4515 4619 5560
8,0793 8,1484 8,2017 8,2228 8,2385 8,2412 8,3222 8,3478 8,3547 8,3705 8,3775 8,3825 8,4152 8,4379 8,6234 124,7636
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
65,2752 66,3972 67,2672 67,6148 67,8735 67,9170 69,2582 69,6862 69,8006 70,0661 70,1820 70,2666 70,8149 71,1987 74,3622 1037,9805
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-24,7863 -17,4851 -13,5022 -10,6222 -8,3231 -6,3594 -4,6628 -3,0596 -1,5340 -0,0512 1,4348 2,9749 4,6664 6,6673 9,7315 -64,9110
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-64,9110) – (124,7636).(-8,0509) = 30,7907 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1037,9805) – (124,7636)2 = 3,7546 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 30,7907 = (3,7546).(277,9953) N
2
= 0,9531
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
8. Coupling Motor Run a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 7679 7862 9122 9237 9244 9580 9676 9770 9972 10019 10422 10519 10839 10861 11481 146283
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 58967041 61811044 83210884 85322169 85451536 91776400 93624976 95452900 99440784 100380361 108618084 110649361 117483921 117961321 131813361 1441964143
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -12982,2812 -9626,6973 -8513,8401 -6516,3992 -4709,9785 -3175,8617 -1581,9632 0,0000 1630,3573 3321,3944 5310,1899 7420,8079 10116,3685 13298,8501 19410,0235 13400,9704
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(13400,9704) – (146283).(0) = 201014,5564 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1441964143) – (146283)2 = 230746056 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 201014,5564 (230746056).(183,6758)
= 0,9764
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 7679 7862 9122 9237 9244 9580 9676 9770 9972 10019 10422 10519 10839 10861 11481
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 8,9462 8,9698 9,1184 9,1310 9,1317 9,1674 9,1774 9,1871 9,2075 9,2122 9,2517 9,2609 9,2909 9,2929 9,3484 137,6938
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 80,0353 80,4572 83,1460 83,3747 83,3885 84,0418 84,2247 84,4023 84,7787 84,8653 85,5935 85,7650 86,3209 86,3586 87,3935 1264,1461
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -15,1247 -10,9831 -8,5105 -6,4416 -4,6528 -3,0391 -1,5004 0,0000 1,5054 3,0539 4,7139 6,5333 8,6715 11,3788 15,8047 1,4092
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,4092) – (137,6938).(0) = 21,1378 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1264,1461) – (137,6938)2 = 2,6172 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 21,1378 (2,6172).(183,6758)
= 0,9641
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
7679 7862 9122 9237 9244 9580 9676 9770 9972 10019 10422 10519 10839 10861 11481 146283
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
58967041 61811044 83210884 85322169 85451536 91776400 93624976 95452900 99440784 100380361 108618084 110649361 117483921 117961321 131813361 1441964143
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-357,2272 -919,6313 -1758,4070 -2538,1306 -3365,9601 -4428,2748 -5525,4264 -6772,0480 -8299,2966 -9957,8975 -12368,8817 -15000,4589 -18871,9535 -23934,8121 -35488,2584 -149586,6640
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-149586,6640) – (146283).(-14,1965) = 167094,6096 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1441964143) – (146283)2 = 230746056 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 167094,6096 = = 0,8803 (230746056).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7679 7862 9122 9237 9244 9580 9676 9770 9972 10019 10422 10519 10839 10861 11481
8,9462 8,9698 9,1184 9,1310 9,1317 9,1674 9,1774 9,1871 9,2075 9,2122 9,2517 9,2609 9,2909 9,2929 9,3484 137,6938
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
80,0353 80,4572 83,1460 83,3747 83,3885 84,0418 84,2247 84,4023 84,7787 84,8653 85,5935 85,7650 86,3209 86,3586 87,3935 1264,1461
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-27,4459 -19,2476 -15,0115 -11,7953 -9,2254 -7,0742 -5,1420 -3,3672 -1,6906 -0,0564 1,5845 3,2867 5,1521 7,3429 10,5498 -72,1402
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-72,1402) – (137,6938).(-8,0509) = 26,4514 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1264,1461) – (137,6938)2 = 2,6172 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 26,4514 = (2,6172).(277,9953) N
2
= 0,9807
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
9. Ceramic Board a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 2376 2675 2682 2703 2742 2781 2864 3129 3212 3253 3274 3309 3403 3846 3989 46238
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1.6906 -1.2245 -0.9333 -0.7055 -0.5095 -0.3315 -0.1635 0.0000 0.1635 0.3315 0.5095 0.7055 0.9333 1.2245 1.6906 0.0000
Ti² 5645376 7155625 7193124 7306209 7518564 7733961 8202496 9790641 10316944 10582009 10719076 10949481 11580409 14791716 15912121 145397752
Yi² 2.8582 1.4993 0.8711 0.4977 0.2596 0.1099 0.0267 0.0000 0.0267 0.1099 0.2596 0.4977 0.8711 1.4993 2.8582 12.2451
Ti.Yi -4016.9163 -3275.4280 -2503.1922 -1906.8774 -1397.0966 -921.9281 -468.2454 0.0000 525.1411 1078.4006 1668.1598 2334.3905 3176.1234 4709.2696 6743.8885 5745.6896
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(5745,6896) – (46238).(0) = 86185,3434 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (145397752) – (46238)2 = 43013636 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 86185,3434 (43013636).(183,6758)
= 0,9696
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 2376 2675 2682 2703 2742 2781 2864 3129 3212 3253 3274 3309 3403 3846 3989
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,7732 7,8917 7,8943 7,9021 7,9164 7,9306 7,9600 8,0485 8,0746 8,0873 8,0938 8,1044 8,1324 8,2548 8,2913 120,3554
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 60,4222 62,2790 62,3203 62,4435 62,6701 62,8939 63,3612 64,7778 65,2000 65,4050 65,5091 65,6813 66,1361 68,1415 68,7456 965,9865
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,1415 -9,6631 -7,3680 -5,5747 -4,0336 -2,6291 -1,3014 0,0000 1,3202 2,6810 4,1239 5,7174 7,5902 10,1077 14,0174 1,8465
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,8465) – (120,3554).(0) = 27,6979 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (965,9865) – (120,3554)2 = 4,3718 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 27,6979 (4,3718).(183,6758)
= 0,9774
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
2376 2675 2682 2703 2742 2781 2864 3129 3212 3253 3274 3309 3403 3846 3989 46238
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
5645376 7155625 7193124 7306209 7518564 7733961 8202496 9790641 10316944 10582009 10719076 10949481 11580409 14791716 15912121 145397752
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-110,5316 -312,8992 -516,9971 -742,7267 -998,4274 -1285,4940 -1635,4714 -2168,8575 -2673,2191 -3233,1610 -3885,5996 -4718,7488 -5925,0169 -8475,5812 -12330,1683 -49012,8998
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-49012,8998) – (46238).(-14,1965) = 78776,128 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (145397752) – (46238)2 = 43013636 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 78776,128 = = 0,9612 (43013636).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2376 2675 2682 2703 2742 2781 2864 3129 3212 3253 3274 3309 3403 3846 3989
7,7732 7,8917 7,8943 7,9021 7,9164 7,9306 7,9600 8,0485 8,0746 8,0873 8,0938 8,1044 8,1324 8,2548 8,2913 120,3554
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
60,4222 62,2790 62,3203 62,4435 62,6701 62,8939 63,3612 64,7778 65,2000 65,4050 65,5091 65,6813 66,1361 68,1415 68,7456 965,9865
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-23,8471 -16,9342 -12,9963 -10,2079 -7,9977 -6,1198 -4,4599 -2,9499 -1,4826 -0,0495 1,3862 2,8762 4,5096 6,5226 9,3568 -62,3933
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-62,3933) – (120,3554).(-8,0509) = 33,0667 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (965,9865) – (120,3554)2 = 4,3718 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 33,0667 = (4,3718).(277,9953) N
2
= 0,9485
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
10. Rantai a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 484 2203 2549 2669 2892 2955 3173 3444 3522 3530 3562 3915 4092 4179 4729 47898
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 234256 4853209 6497401 7123561 8363664 8732025 10067929 11861136 12404484 12460900 12687844 15327225 16744464 17464041 22363441 167185580
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -818,2607 -2697,4834 -2379,0592 -1882,8916 -1473,5242 -979,6108 -518,7649 0,0000 575,8241 1170,2288 1814,9008 2761,9035 3819,1881 5117,0145 7994,9483 12504,4134
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(12504,4134) – (47898).(0) = 187566,2004 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (167185580) – (47898)2 = 213565296 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 187566,2004 (213565296).(183,6758)
= 0,9470
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 484 2203 2549 2669 2892 2955 3173 3444 3522 3530 3562 3915 4092 4179 4729
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 6,1821 7,6976 7,8435 7,8895 7,9697 7,9913 8,0624 8,1444 8,1668 8,1691 8,1781 8,2726 8,3168 8,3378 8,4615 119,6829
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 38,2182 59,2527 61,5198 62,2436 63,5162 63,8601 65,0028 66,3311 66,6964 66,7334 66,8810 68,4354 69,1690 69,5194 71,5965 958,9754
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -10,4516 -9,4254 -7,3205 -5,5658 -4,0607 -2,6492 -1,3182 0,0000 1,3352 2,7081 4,1669 5,8360 7,7623 10,2093 14,3051 5,5318
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(5,5318) – (119,6829).(0) = 82,9764 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (958,9754) – (119,6829)2 = 60,6282 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 82,9764 (60,6282).(183,6758)
= 0,7863
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
484 2203 2549 2669 2892 2955 3173 3444 3522 3530 3562 3915 4092 4179 4729 47898
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
234256 4853209 6497401 7123561 8363664 8732025 10067929 11861136 12404484 12460900 12687844 15327225 16744464 17464041 22363441 167185580
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-22,5157 -257,6886 -491,3593 -733,3843 -1053,0459 -1365,9240 -1811,9241 -2387,1989 -2931,2197 -3508,4717 -4227,3994 -5582,9258 -7124,6456 -9209,4264 -14617,5398 -55324,6691
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-55324,6691) – (167185580).(-14,1965) = 149886,4926 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (167185580) – (47898)2 = 213565296 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 149886,4926 = = 0.8208 (213565296).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
484 2203 2549 2669 2892 2955 3173 3444 3522 3530 3562 3915 4092 4179 4729
6,1821 7,6976 7,8435 7,8895 7,9697 7,9913 8,0624 8,1444 8,1668 8,1691 8,1781 8,2726 8,3168 8,3378 8,4615 119,6829
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
38,2182 59,2527 61,5198 62,2436 63,5162 63,8601 65,0028 66,3311 66,6964 66,7334 66,8810 68,4354 69,1690 69,5194 71,5965 958,9754
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-18,9658 -16,5176 -12,9125 -10,1915 -8,0515 -6,1666 -4,5173 -2,9850 -1,4995 -0,0500 1,4006 2,9359 4,6119 6,5882 9,5488 -56,7720
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-56,7720) – (119,6829).(-8,0509) = 111,9723 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (958,9754) – (119,6829)2 = 60,6282 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 111,9723 = = 0,8625 (60,6282).(277,9953) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
11. Chain Roller a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 3825 3919 4082 4160 4324 4645 4696 4785 5010 5044 5115 5187 5199 5382 5691 71064
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 14630625 15358561 16662724 17305600 18696976 21576025 22052416 22896225 25100100 25441936 26163225 26904969 27029601 28965924 32387481 341172388
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -6466,6266 -4798,6551 -3809,8548 -2934,7429 -2203,1531 -1539,8620 -767,7655 0,0000 819,1025 1672,1343 2606,1813 3659,2576 4852,3849 6590,0388 9621,3260 7299,7653
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(7299,7653) – (71064).(0) = 109496,4796 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (341172388) – (71064)2 = 67493724 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 109496,4796 (67493724).(183,6758)
= 0,9834
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 3825 3919 4082 4160 4324 4645 4696 4785 5010 5044 5115 5187 5199 5382 5691
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 8,2493 8,2736 8,3143 8,3333 8,3719 8,4435 8,4545 8,4732 8,5192 8,5260 8,5399 8,5539 8,5562 8,5908 8,6466 126,8464
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 68,0512 68,4523 69,1283 69,4434 70,0893 71,2935 71,4780 71,7958 72,5766 72,6919 72,9305 73,1694 73,2089 73,8021 74,7644 1072,8756
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,9465 -10,1307 -7,7600 -5,8788 -4,2656 -2,7991 -1,3823 0,0000 1,3928 2,8264 4,3512 6,0345 7,9858 10,5191 14,6182 1,5651
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,5651) – (126,8464).(0) = 23,4760 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1072,8756) – (126,8464)2 = 3,1308 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 23,4760 (3,1308).(183,6758)
= 0,9790
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
3825 3919 4082 4160 4324 4645 4696 4785 5010 5044 5115 5187 5199 5382 5691 71064
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
14630625 15358561 16662724 17305600 18696976 21576025 22052416 22896225 25100100 25441936 26163225 26904969 27029601 28965924 32387481 341172388
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-177,9391 -458,4120 -786,8688 -1143,0793 -1574,4712 -2147,1123 -2681,6249 -3316,7093 -4169,6225 -5013,2383 -6070,5076 -7396,8419 -9052,0607 -11860,5247 -17591,1226 -73440,1352
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-73440,1352) – (71064).(-14,1965) = 92742,5638 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (341172388) – (71064)2 = 67493724 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 92742,5638 = = 0,9034 (67493724).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3825 3919 4082 4160 4324 4645 4696 4785 5010 5044 5115 5187 5199 5382 5691
8,2493 8,2736 8,3143 8,3333 8,3719 8,4435 8,4545 8,4732 8,5192 8,5260 8,5399 8,5539 8,5562 8,5908 8,6466 126,8464
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
68,0512 68,4523 69,1283 69,4434 70,0893 71,2935 71,4780 71,7958 72,5766 72,6919 72,9305 73,1694 73,2089 73,8021 74,7644 1072,8756
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-25,3078 -17,7537 -13,6877 -10,7648 -8,4578 -6,5156 -4,7369 -3,1056 -1,5642 -0,0522 1,4626 3,0358 4,7446 6,7881 9,7578 -66,1575
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-66,1575) – (126,8464).(-8,0509) = 28,8613 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1072,8756) – (126,8464)2 = 3,1308 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 28,8613 = (3,1308).(277,9953) N
2
= 0,9783
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
12. Connecting Chain a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 3653 3812 4194 4253 4288 4303 4352 4399 4494 4559 4652 4877 5167 5371 7134 69508
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 13344409 14531344 17589636 18088009 18386944 18515809 18939904 19351201 20196036 20784481 21641104 23785129 26697889 28847641 50893956 331593492
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -6175,8397 -4667,6380 -3914,3878 -3000,3514 -2184,8104 -1426,4857 -711,5237 0,0000 734,7398 1511,3521 2370,2748 3440,5628 4822,5183 6576,5697 1206,8926 9435,8734
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(9435,8734) – (69508).(0) = 141538,1004 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (331593492) – (69508)2 = 142540316 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 141538,1004 (142540316).(183,6758)
= 0,8747
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 3653 3812 4194 4253 4288 4303 4352 4399 4494 4559 4652 4877 5167 5371 7134
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 8,2033 8,2459 8,3414 8,3554 8,3636 8,3671 8,3784 8,3891 8,4105 8,4249 8,4451 8,4923 8,5500 8,5888 8,8726 126,4283
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 67,2942 67,9950 69,5791 69,8124 69,9494 70,0078 70,1974 70,3775 70,7365 70,9782 71,3189 72,1189 73,1033 73,7670 78,7235 1065,9593
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,8687 -10,0968 -7,7853 -5,8944 -4,2614 -2,7738 -1,3698 0,0000 1,3751 2,7929 4,3029 5,9910 7,9800 10,5166 15,0003 1,9086
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(1,9086) – (126,4283).(0) = 28,6293 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1065,9593) – (126,4283)2 = 5,2713 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 28,6293 (5,2713).(183,6758)
= 0,9201
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
3653 3812 4194 4253 4288 4303 4352 4399 4494 4559 4652 4877 5167 5371 7134 69508
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
13344409 14531344 17589636 18088009 18386944 18515809 18939904 19351201 20196036 20784481 21641104 23785129 26697889 28847641 50893956 331593492
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-169,9376 -445,8960 -808,4586 -1168,6337 -1561,3627 -1989,0257 -2485,1856 -3049,1544 -3740,1764 -4531,1962 -5521,0169 -6954,7712 -8996,3450 -11836,2836 -22051,4969 -75308,9404
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-75308,9404) – (69508).(-14,1965) = 142864,382 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (331593492) – (69508)2 = 142540316 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 142864,382 = = 0,9576 (142540316).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3653 3812 4194 4253 4288 4303 4352 4399 4494 4559 4652 4877 5167 5371 7134
8,2033 8,2459 8,3414 8,3554 8,3636 8,3671 8,3784 8,3891 8,4105 8,4249 8,4451 8,4923 8,5500 8,5888 8,8726 126,4283
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
67,2942 67,9950 69,5791 69,8124 69,9494 70,0078 70,1974 70,3775 70,7365 70,9782 71,3189 72,1189 73,1033 73,7670 78,7235 1065,9593
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-25,1667 -17,6943 -13,7323 -10,7934 -8,4494 -6,4566 -4,6943 -3,0747 -1,5443 -0,0515 1,4463 3,0139 4,7412 6,7865 10,0128 -65,6567
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-65,6567) – (126,4283).(-8,0509) = 33,0073 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1065,9593) – (126,4283)2 = 5,2713 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 33,0073 = (5,2713).(277,9953) N
2
= 0,8622
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
13. Chain a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 2768 3072 3630 4031 4036 4170 4380 4385 4454 4492 4541 4592 4831 4940 6016 64338
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 7661824 9437184 13176900 16248961 16289296 17388900 19184400 19228225 19838116 20178064 20620681 21086464 23338561 24403600 36192256 284273432
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -4679,6398 -3761,5383 -3387,9894 -2843,7377 -2056,4121 -1382,3949 -716,1016 0,0000 728,2001 1489,1410 2313,7183 3239,5047 4508,9193 6048,8279 10170,7779 9671,2754
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(9671,2754) – (64338).(0) = 145069,1307 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (284273432) – (64338)2 = 124723236 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 145069,1307 (124723236).(183,6758)
= 0,9585
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 2768 3072 3630 4031 4036 4170 4380 4385 4454 4492 4541 4592 4831 4940 6016
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,9259 8,0301 8,1970 8,3018 8,3030 8,3357 8,3848 8,3859 8,4016 8,4101 8,4209 8,4321 8,4828 8,5051 8,7022 125,2188
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 62,8196 64,4823 67,1906 68,9194 68,9400 69,4834 70,3049 70,3241 70,5862 70,7290 70,9116 71,0998 71,9580 72,3371 75,7279 1045,8138
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,3997 -9,8325 -7,6505 -5,8566 -4,2305 -2,7634 -1,3709 0,0000 1,3736 2,7880 4,2906 5,9485 7,9173 10,4142 14,7121 2,3402
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(2,3402) – (125,2188).(0) = 35,1036 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1045,8138) – (125,2188)2 = 7,4486 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 35,1036 (7,4486).(183,6758)
= 0,9491
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
2768 3072 3630 4031 4036 4170 4380 4385 4454 4492 4541 4592 4831 4940 6016 64338
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
7661824 9437184 13176900 16248961 16289296 17388900 19184400 19228225 19838116 20178064 20620681 21086464 23338561 24403600 36192256 284273432
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-128,7674 -359,3370 -699,7388 -1107,6328 -1469,6035 -1927,5476 -2501,1748 -3039,4504 -3706,8860 -4464,6048 -5389,2815 -6548,3513 -8411,3301 -10886,4719 -18595,7114 -69235,8894
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-69235,8894) – (64338).(-14,1965) = 125164,478 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (284273432) – (64338)2 = 124723236 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 125164,478 = = 0,8969 (124723236).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2768 3072 3630 4031 4036 4170 4380 4385 4454 4492 4541 4592 4831 4940 6016
7,9259 8,0301 8,1970 8,3018 8,3030 8,3357 8,3848 8,3859 8,4016 8,4101 8,4209 8,4321 8,4828 8,5051 8,7022 125,2188
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
62,8196 64,4823 67,1906 68,9194 68,9400 69,4834 70,3049 70,3241 70,5862 70,7290 70,9116 71,0998 71,9580 72,3371 75,7279 1045,8138
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-24,3156 -17,2311 -13,4945 -10,7241 -8,3882 -6,4324 -4,6979 -3,0736 -1,5426 -0,0514 1,4422 2,9925 4,7039 6,7204 9,8205 -64,2720
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-64,2720) – (125,2188).(-8,0509) = 44,0408 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1045,8138) – (125,2188)2 = 7,4486 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 44,0408 = (7,4486).(277,9953) N
2
= 0,9678
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
14. Piston a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 2323 2734 3117 3186 3523 3531 3590 3724 3860 3906 3923 4048 4605 4841 5028 55939
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 5396329 7474756 9715689 10150596 12411529 12467961 12888100 13868176 14899600 15256836 15389929 16386304 21206025 23435281 25280784 216227895
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -3927,3134 -3347,6711 -2909,1909 -2247,6180 -1795,0297 -1170,5603 -586,9417 0,0000 631,0849 1294,8764 1998,8366 2855,7306 4297,9866 5927,6064 8500,4441 9522,2405
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(9522,2405) – (55939).(0) = 142833,6081 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (216227895) – (55939)2 = 114246704 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 142833,6081 (114246704).(183,6758)
= 0,9860
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 2323 2734 3117 3186 3523 3531 3590 3724 3860 3906 3923 4048 4605 4841 5028
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,7506 7,9135 8,0446 8,0665 8,1671 8,1693 8,1859 8,2226 8,2584 8,2703 8,2746 8,3060 8,4349 8,4849 8,5228 123,0720
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 60,0720 62,6238 64,7160 65,0688 66,7010 66,7381 67,0091 67,6104 68,2015 68,3974 68,4692 68,9893 71,1475 71,9931 72,6377 1010,3749
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -13,1034 -9,6898 -7,5083 -5,6907 -4,1613 -2,7082 -1,3383 0,0000 1,3502 2,7417 4,2161 5,8596 7,8725 10,3894 14,4088 2,6383
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(2,6383) – (123,0720).(0) = 39,5749 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1010,3749) – (123,0720)2 = 8,9104 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 39,5749 (8,9104).(183,6758)
= 0,9782
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
2323 2734 3117 3186 3523 3531 3590 3724 3860 3906 3923 4048 4605 4841 5028 55939
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
5396329 7474756 9715689 10150596 12411529 12467961 12888100 13868176 14899600 15256836 15389929 16386304 21206025 23435281 25280784 216227895
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-108,0660 -319,8006 -600,8501 -875,4448 -1282,8080 -1632,1752 -2050,0497 -2581,2801 -3212,5235 -3882,1786 -4655,8360 -5772,5884 -8017,8380 -10668,3017 -15541,7615 -61201,5023
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-61201,5023) – (55939).(-14,1965) = 123885,0024 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (216227895) – (55939)2 = 114246704 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 123885,0024 = = 0,9275 (114246704).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2323 2734 3117 3186 3523 3531 3590 3724 3860 3906 3923 4048 4605 4841 5028
7,7506 7,9135 8,0446 8,0665 8,1671 8,1693 8,1859 8,2226 8,2584 8,2703 8,2746 8,3060 8,4349 8,4849 8,5228 123,0720
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
60,0720 62,6238 64,7160 65,0688 66,7010 66,7381 67,0091 67,6104 68,2015 68,3974 68,4692 68,9893 71,1475 71,9931 72,6377 1010,3749
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-23,7779 -16,9810 -13,2437 -10,4202 -8,2509 -6,3040 -4,5865 -3,0137 -1,5163 -0,0506 1,4171 2,9478 4,6774 6,7044 9,6180 -62,7801
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-62,7801) – (1010,3749).(-8,0509) = 49,1347 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (1010,3749) – (123,0720)2 = 8,9104 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 49,1347 = (8,9104).(277,9953) N
2
= 0,9872
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
15. Thermocouple a. Distribusi Normal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
Ti 1884 2012 2310 2368 2503 3083 3151 3165 3599 3684 3871 3893 3920 4136 6006 49585
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 3549456 4048144 5336100 5607424 6265009 9504889 9928801 10017225 12952801 13571856 14984641 15155449 15366400 17106496 36072036 179466727
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -3185,1306 -2463,6117 -2155,9933 -1670,5460 -1275,3220 -1022,0440 -515,1680 0,0000 588,4131 1221,2813 1972,3417 2746,3832 3658,6553 5064,3628 10153,8717 13117,4936
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(13117,4936) – (49585).(0) = 196762,4033 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (179466727) – (49585)2 = 233328680 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 196762,4033 (233328680).(183,6758)
= 0,9505
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
b. Distribusi Lognormal N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
ti 1884 2012 2310 2368 2503 3083 3151 3165 3599 3684 3871 3893 3920 4136 6006 49585
F(Ti) 0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
Ti =LN (ti) 7,5412 7,6069 7,7450 7,7698 7,8252 8,0337 8,0555 8,0599 8,1884 8,2118 8,2613 8,2669 8,2738 8,3275 8,7005 120,8673
Yi -1,6906 -1,2245 -0,9333 -0,7055 -0,5095 -0,3315 -0,1635 0,0000 0,1635 0,3315 0,5095 0,7055 0,9333 1,2245 1,6906 0,0000
Ti² 56,8690 57,8647 59,9851 60,3698 61,2345 64,5397 64,8907 64,9621 67,0501 67,4329 68,2486 68,3422 68,4565 69,3470 75,6989 975,2917
Yi² 2,8582 1,4993 0,8711 0,4977 0,2596 0,1099 0,0267 0,0000 0,0267 0,1099 0,2596 0,4977 0,8711 1,4993 2,8582 12,2451
Ti.Yi -12,7492 -9,3143 -7,2286 -5,4813 -3,9871 -2,6632 -1,3170 0,0000 1,3388 2,7223 4,2093 5,8321 7,7222 10,1967 14,7093 3,9896
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(3,9896) – (49585).(0) = 59,8443 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (975,2917) – (49585)2 = 20,4614 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (12,2451) – (0)2 = 183,6758 N
2
d. Sehingga Index Of Fit (r) = =
Sxy Sxx.Syy 59,8443 (20,4614).(183,6758)
= 0,9762
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
c. Distribusi Eksponensial N
Ti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL
1884 2012 2310 2368 2503 3083 3151 3165 3599 3684 3871 3893 3920 4136 6006 49585
F(Ti)
Yi = LN[1-F(Ti)]
Ti²
Yi²
Ti.Yi
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
-0,0465 -0,1170 -0,1928 -0,2748 -0,3641 -0,4622 -0,5710 -0,6931 -0,8323 -0,9939 -1,1868 -1,4260 -1,7411 -2,2037 -3,0910 -14,1965
3549456 4048144 5336100 5607424 6265009 9504889 9928801 10017225 12952801 13571856 14984641 15155449 15366400 17106496 36072036 179466727
0,0022 0,0137 0,0372 0,0755 0,1326 0,2137 0,3261 0,4805 0,6927 0,9878 1,4085 2,0336 3,0315 4,8565 9,5545 23,8464
-87,6437 -235,3470 -445,2883 -650,6759 -911,4018 -1425,0909 -1799,3612 -2193,8108 -2995,3037 -3661,5325 -4594,1222 -5551,5530 -6825,1737 -9114,6656 -18564,8010 -59055,7713
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-59055,7713) – (49585).(-14,1965) = 181903,544 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (179466727) – (49585)2 = 233328680 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (23,8464) – (-14,1965)2 = 156,15531 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 181903,544 = = 0,9530 (233328680).(156,15531) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Distribusi Weibull N
ti
Ti = LN(ti)
F(Ti)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1884 2012 2310 2368 2503 3083 3151 3165 3599 3684 3871 3893 3920 4136 6006
7,5412 7,6069 7,7450 7,7698 7,8252 8,0337 8,0555 8,0599 8,1884 8,2118 8,2613 8,2669 8,2738 8,3275 8,7005 120,8673
0,0455 0,1104 0,1753 0,2403 0,3052 0,3701 0,4351 0,5000 0,5649 0,6299 0,6948 0,7597 0,8247 0,8896 0,9545
TOTAL
Yi = LN{-LN [1-F(Ti)]}
Ti²
Yi²
Ti.Yi
-3,0679 -2,1458 -1,6463 -1,2918 -1,0103 -0,7717 -0,5603 -0,3665 -0,1836 -0,0061 0,1713 0,3549 0,5545 0,7902 1,1285 -8,0509
56,8690 57,8647 59,9851 60,3698 61,2345 64,5397 64,8907 64,9621 67,0501 67,4329 68,2486 68,3422 68,4565 69,3470 75,6989 975,2917
9,4118 4,6046 2,7102 1,6687 1,0206 0,5955 0,3139 0,1343 0,0337 0,0000 0,0293 0,1260 0,3075 0,6243 1,2735 22,8541
-23,1353 -16,3230 -12,7504 -10,0369 -7,9055 -6,1993 -4,5134 -2,9541 -1,5035 -0,0502 1,4149 2,9339 4,5881 6,5800 9,8186 -60,0363
Index Of Fit N N N a. Sxy = N ∑ TiYi − ∑ Ti . ∑ Yi i =1 i =1 i =1 = 15.(-60,0363) – (120,8673).(-8,0509) = 72,5432 2
N b. Sxx = N ∑ Ti − ∑ Ti i =1 i =1 = 15 (975,2917) – (120,8673)2 = 20,4614 N
2
2
N c. Syy = N ∑ Yi − ∑ Yi i =1 i =1 = 15 (22,8541) – (-8,0509)2 = 277,9953 Sxy d. Sehingga Index Of Fit (r) = Sxx.Syy 72,5432 = = 0,9619 (20,4614).(277,9953) N
2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN VI PERHITUNGAN WAKTU RATA-RATA PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN EKSTRUSI 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries 1. Mesin Extrussion Press a. Plat Bakul Billet Loader 1 2 118 130
n Waktu (menit) n
Waktu rata-rata ( x ) =
n
4 125
5 98
6 90
7 8 9 114 110 120
10 98
11 112
12 98
13 14 120 115
15 95
15
∑ xi i =1
3 95
∑x =
i =1
i
=
15
1638 = 109,2 menit 15
b. Pentil As 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 n Waktu (menit) 240 270 255 265 285 310 225 230 245 275 280 240 300 285 225 n
15
∑ xi Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
n
∑x =
i =1
15
i
=
3930 = 262 menit 15
c. Limit Switch n Waktu (menit)
1 68
2 74
3 58
4 70
5 80
6 72
7 68
8 60
9 65
10 75
11 82
12 80
13 52
14 96
15 68
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
n
∑x Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
15
∑x
i
=
n
i =1
i
=
15
1068 = 71,2 menit 15
d. Chain Roller n Waktu (menit) n
Waktu rata-rata ( x ) =
∑x =
n
2 80
3 70
4 75
5 82
6 95
7 70
8 68
9 105
10 78
11 45
12 65
13 90
14 82
15 100
15
∑ xi i =1
1 72 i =1
i
=
15
1177 = 77,4667 menit 15
e. Bearing Stick Roller 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 n Waktu (menit) 230 225 243 255 235 245 257 252 248 255 240 220 215 245 260 n
15
∑ xi Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
∑x =
n
i =1
i
=
15
3625 = 241,6667 menit 15
f. Sabuk/Belt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 n Waktu (menit) 275 288 294 300 295 285 278 298 270 305 290 285 275 300 280 n
∑x Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
n
15
∑x
i
=
i =1
15
i
=
4318 = 287,8667 menit 15
g. Timing Belt Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
n Waktu (menit) n
Waktu rata-rata ( x ) =
∑x =
n
2 35
3 40
4 38
5 32
6 25
7 45
8 30
9 30
10 45
11 33
12 35
13 40
14 45
15 30
15
∑ xi i =1
1 30 i =1
i
=
15
533 = 35,5333 menit 15
h. Coupling Motor Run 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 n Waktu (menit) 223 238 230 218 225 235 210 220 215 235 227 218 230 225 210 n
∑x Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
15
∑x
i
n
=
i =1
i
=
15
3359 = 223,9333 menit 15
2. Mesin Oven Billet a. Ceramic Board 1 80
n Waktu (menit) n
Waktu rata-rata ( x ) =
n
3 95
4 85
5 105
6 98
7 90
8 85
9 93
7 33
8 30
9 28
10 11 105 100
12 75
13 95
14 110
12 24
13 32
14 30
15 90
15
∑ xi i =1
2 78
∑x =
i =1
15
i
=
1384 = 92,2667 menit 15
b. Rantai n Waktu (menit)
1 28
2 32
3 30
4 35
5 35
6 25
10 30
11 35
15 30
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
n
∑x Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
15
∑x
i
=
n
i =1
i
=
15
457 = 30,4667 menit 15
c. Connecting Chain n Waktu (menit) n
Waktu rata-rata ( x ) =
∑x =
n
2 35
3 28
4 25
5 32
6 30
7 35
8 32
9 25
10 28
11 23
12 30
13 25
14 30
15 28
15
∑ xi i =1
1 27 i =1
i
=
15
433 = 28,8667 menit 15
d. Chain Roller 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 n Waktu (menit) 255 248 240 250 235 242 248 240 238 240 250 248 240 243 252 n
15
∑ xi Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
∑x =
n
i =1
i
=
15
3669 = 244,6 menit 15
e. Chain n Waktu (menit) n
∑x Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
n
1 62
2 70
3 72
4 65
5 68
6 70
7 60
8 75
9 80
10 63
11 65
12 73
13 78
14 72
15 70
15
∑x
i
=
i =1
15
i
=
1043 = 69,5333 menit 15
f. Piston Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1 2 3 4 5 6 7 n Waktu (menit) 105 108 100 105 112 105 115 n
Waktu rata-rata ( x ) =
∑x =
n
9 10 11 12 13 14 15 110 105 120 100 108 115 105
8 60
9 65
15
∑ xi i =1
8 95
i =1
i
=
15
1608 = 107,2 menit 15
g. Thermocouple n Waktu (menit) n
∑x Waktu rata-rata ( x ) =
i =1
n
1 63
2 70
3 65
4 68
5 73
6 70
7 60
10 72
11 58
12 62
13 55
14 70
15 60
15
∑x
i
=
i =1
15
i
=
971 = 64,7333 menit 15
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN VII PERHITUNGAN PARAMETER DAN MTTF MASING-MASING DISTRIBUSI KOMPONEN MESIN EKSTRUSI 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries 1. Distribusi Normal a. Mesin Oven Billet
N
b=
∑ Ti.Yi −
: Chain Roller
N
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
Ti ∑ N i =1 2 Ti − ∑ N i =1 N
N
a=
σ=
∑ Yi i =1
N
2
(71064).(0) 15 = = 0,0016 2 ( 71064 ) 341172388 − 15 7299,7653 −
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
0 71064 = -7,6859 − (0.0016) 15 15
1 1 = = 616,4009 b 0,0016
µ = −a.σ = −(−7,6859).(616,4009) = 4737,6 jam MTTF = μ = 4737,6 jam
2. Distribusi Lognormal a. Mesin Extrussion Press N
b=
N
N
∑ Ti.∑ Yi
i =1
N
∑ Ti.Yi −
i =1
: Chain Roller
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1
2
(123,1807).(0) 15 = = 6,7795 2 ( 123,1807 ) 1011,8277 − 15 1,7714 −
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
N
a=
σ '=
∑ Yi i =1
N
N
−b
∑ Ti i =1
0 1011,8277 = -55,6739 − (6,7795) 15 15
=
N
1 1 = = 0,1475 b 6,7795
µ ' = −a.σ ' = −(−55,6739).(0,1475) = 8,2120 µ =e
1 2
µ ' + σ '2
(e
σ=
=e
2 µ ' +σ '2
(
)
)
(e (
1 8, 2120 + 0 ,1475 2 2
)(e
σ '2
−1 =
= e 8, 2229 = 3725,3946 jam. 2 8, 2120 )+ 0 ,1475 2
)(e
0 ,1475 2
)
− 1 = 552,5078
tmed = eμ’ = e8,2120 = 3685,0875
(ln ti − µ ')2
s=
N
0,2613 = 0,1320 15
=
MTTF = μ = 3725,3946 jam b. Mesin Extrussion Press
N
b=
∑ Ti.Yi −
σ '=
N
i =1
i =1
N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
N
∑ Ti.∑ Yi
∑ Yi i =1
N
2
: Timing Belt
(124,7636).(0) 15 = = 6,8123 2 ( 124,7636 ) 1037,9805 − 15 1,7052 −
N
−b
∑ Ti i =1
N
=
0 124,7636 = -56,6616 − (6,8123) 15 15
1 1 = 0,1468 = b 6,8123
µ ' = −a.σ ' = −(−56,6616).(0,1468) = 8,3176 µ =e
1 2
µ ' + σ '2
=e
(
)
1 8, 3176 + 0 ,1468 2 2
= e 8,3283 = 4139,5677 jam.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
(e
σ=
2 µ ' +σ '2
)(e
)
σ '2
−1 =
(e (
2 8, 3176 )+ 0 ,1468 2
)(e
0 ,1468 2
)
− 1 = 610,9514
tmed = eμ’ = e8,3176 = 4095,2065
(ln ti − µ ')2
s=
N
0,2503 = 0,1292 15
=
MTTF = μ = 4139,5677 jam c. Mesin Oven Billet
N
b=
∑ Ti.Yi −
σ '=
N
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
: Ceramic Board
∑ Yi i =1
N
2
(120,3554).(0) 15 = = 6,3355 2 ( 120,3554 ) 965,9865 − 15 1,8465 −
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
0 120,3554 = -50,8343 − (6,3355) 15 15
1 1 = = 0,1578 b 6,3355
µ ' = −a.σ ' = −(−50,8343).(0,1578) = 8,0237 µ =e
σ=
1 2
µ ' + σ '2
(e
=e
2 µ ' +σ '2
(
)
)
(e (
1 8, 0237 + 0 ,1578 2 2
)(e
σ '2
−1 =
= e 8, 0362 = 3090,6944 jam. 2 8, 0237 )+ 0 ,1578 2
)(e
0 ,1578 2
)
− 1 = 490,8904
tmed = eμ’ = e8,0237 = 3052,4331 s=
(ln ti − µ ')2 N
=
0,2915 = 0,1394 15
MTTF = μ = 3090,6944 jam
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Mesin Oven Billet
N
b=
∑ Ti.Yi −
σ '=
N
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
: Thermocouple
∑ Yi i =1
N
2
(120,8673).(0) 15 = = 2,9247 2 ( 120,8673) 975,2917 − 15 3,9896 −
N
−b
∑ Ti i =1
0 120,8673 = -23,5670 − (2,9247) 15 15
=
N
1 1 = = 0,3419 b 2,9247
µ ' = −a.σ ' = −(−23,5670).(0,3419) = 8,0578 µ =e
1 2
µ ' + σ '2
(e
σ=
=e
2 µ ' +σ '2
(
)
)
(e (
1 8, 0578 + 0 , 3419 2 2
)(e
σ '2
= e 8,1163 = 3348,5222 jam. 2 8, 0578 )+ 0 , 3419 2
−1 =
)(e
0 , 3419 2
)
− 1 = 1179,1862
tmed = eμ’ = e8,0578 = 3158,4063 s=
(ln ti − µ ')2 N
1,3641 = 0,3016 15
=
MTTF = μ = 3348,5222 jam
3. Distribusi Eksponensial a. Mesin Extrussion Press N
b=
N
N
∑ Ti.∑ Yi
i =1
N
∑ Ti.Yi −
i =1
: Sabuk/Belt
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1
2
(137220).(−14,1965) 15 = -0,0007 2 ( 137220 ) 1274910828 − 15
− 143731,4115 − =
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
N
a=
∑ Yi i =1
N
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
− 14,1965 137220 = 5,5161 − (−0,0007) 15 15
λ = -b = -(-0,0007) = 0,0007
γ =
a
λ
=
5,5161 = 7808,2741 jam 0,0007
MTTF = m = γ +
1
= 7808,2741 +
λ
b. Mesin Oven Billet
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
: Connecting Chain
N
i =1
∑ Yi i =1
N
1 = 9223,8273 jam 0,0007
2
(69508).(−14,1965) 15 = -0,0010 2 ( 69508) 331593492 − 15
− 75308,9404 − =
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
− 14,1965 69508 = 3,6980 − (−0,0010) 15 15
λ = -b = -(-0,0010) = 0,0010
γ =
a
λ
=
3,6980 = 3689,5807 jam 0,0010
MTTF = m = γ +
1
λ
= 3689,5807 +
1 = 4687,3124 jam 0,0010
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
4. Distribusi Weibull a. Mesin Extrussion Press
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
N
∑ Yi i =1
N
: Limit Switch
2
(121,4149).(−8,0509) 15 = 4,7578 2 ( 121,4149 ) 983,5234 − 15
− 61,5921 − =
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
− 8,0509 121,4149 = -39,0479 − (4,7578) 15 15
Parameter bentuk = β = b = 4,7578 Parameter skala = θ = η = e
λ =
1
=
η
−
a b
−
= e
(−39 , 0479 ) 4 , 7578
= 3667,0302
1 = 0,0003 3667,0302
1 1 MTTF = η .Γ + 1 = 3667,0302.Γ + 1 = 3667,0302.Γ(1,2102 ) 4,7578 β = 3667,0302 . (1,2102!) = 3667,0302 jam b. Mesin Extrussion Press
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
N
∑ Yi i =1
N
: Bearing Stick Roller
2
(124,6361).(−8,0509) 15 = 6,8758 2 ( 124,6361) 1035,9811 − 15
− 64,3496 − =
N
−b
∑ Ti i =1
N
=
− 8,0509 124,6361 = -57,6680 − (6,8758) 15 15
Parameter bentuk = β = b = 6,8758
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Parameter skala = θ = η = e
λ =
1
=
η
−
a b
−
= e
(−57 , 6680 ) 6 ,8758
= 4390,2226
1 = 0,0002 4390,2226
1 1 MTTF = η .Γ + 1 = 4390,2226.Γ + 1 = 4390,2226.Γ(1,1454 ) 6,8758 β = 4390,2226 . (1,1454!) = 4390,2226 jam c. Mesin Extrussion Press
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
N
i =1
i =1
: Coupling Motor Run
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
∑ Ti Ti 2 − i =1 ∑ N i =1 N
2
(137,6938).(−8,0509) 15 = 10,1069 2 ( 137,6938) 1264,1461 − 15
− 72,1402 − =
N
N
a=
∑ Yi i =1
N
N
−b
∑ Ti i =1
N
=
− 8,0509 137,6938 = -93,3140 − (10,1069) 15 15
Parameter bentuk = β = b = 10,1069 Parameter skala = θ = η = e
λ =
1
η
=
−
a b
−
= e
(−93, 3140 ) 10 ,1069
= 10226,0077
1 = 0,0001 10226,0077
1 1 MTTF = η .Γ + 1 = 10226,0077.Γ + 1 = 10226,0077.Γ(1,0989 ) 10,1069 β = 10226,0077 . (1,0989!) = 10226,0077 jam
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
d. Mesin Oven Billet
N
b=
∑ Ti.Yi −
N
N
i =1
i =1
∑ Ti.∑ Yi N
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
: Chain
∑ Yi i =1
N
2
(125,2188).(−8,0509) 15 = 5,9126 2 ( 125,2188) 1045,8138 − 15
− 64,2720 − =
N
−b
∑ Ti i =1
=
N
− 8,0509 125,2188 = -49,8950 − (5,9126) 15 15
Parameter bentuk = β = b = 5,9126 Parameter skala = θ = η = e
λ =
1
=
η
−
a b
−
= e
(−49 ,8950 ) 5, 9126
= 4622,5357
1 = 0,0002 4622,5357
1 1 MTTF = η .Γ + 1 = 4622,5357.Γ + 1 = 4622,5357.Γ(1,1691) 5,9126 β = 4622,5357 . (1,1628!) = 4622,5357 jam e. Mesin Oven Billet
: Piston
N
b=
N
i =1
N
∑ Ti.Yi −
i =1
i =1
N ∑ Ti N 2 Ti − i =1 ∑ N i =1 N
a=
N
∑ Ti.∑ Yi
∑ Yi i =1
N
2
(123,0720).(−8,0509) 15 = 5,5143 2 ( 123,0720 ) 1010,3749 − 15
− 62,7801 − =
N
−b
∑ Ti i =1
N
=
− 8,0509 123,0720 = -45,7804 − (5,5143) 15 15
Parameter bentuk = β = b = 5,5143 Parameter skala = θ = η = e
−
a b
−
= e
(−45, 7804 ) 5, 5143
= 4032,4611
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
λ =
1
η
=
1 = 0,0002 4032,4611
1 1 MTTF = η .Γ + 1 = 4032,4611.Γ + 1 = 4032,4611.Γ(1,1813) 5,5143 β = 4032,4611 . (1,1813!) = 4032,4611 jam
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN VIII PERHITUNGAN SELANG WAKTU PENGGANTIAN OPTIMAL KOMPONEN MESIN EKSTRUSI 1375 PT. Cakra Compact Alumunium Industries A. MESIN EXTRUSSION PRESS 1. Stick Billet Loader b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
1252987.7912
9478.4398
7985.3629
1297103.0942
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 8966.3420
1252301.0906
10224.7238
7990.9120
1202429.9897
8966.3427
1371185
1251568.1379
11021.2731
7996.1546
1115525.8999
1261709.4716
1371185
1250786.4626
11870.7725
8001.0740
1261709.4716
1371185
1249953.5105
12775.9979
8005.6526
0.0100
1261709.4716
1371185
1249066.6441
13739.8155
0.9892
0.0108
1261709.4716
1371185
1248123.1436
0.9884
0.0116
1261709.4716
1371185
1247120.2077
0.0124
0.9876
0.0124
1261709.4716
1371185
-2.2172
0.0133
0.9867
0.0133
1261709.4716
-0.1002
-2.1902
0.0143
0.9857
0.0143
-0.0990
-2.1633
0.0153
0.9847
0.0153
0.9069
-0.0977
-2.1363
0.0163
0.9837
8130
0.9080
-0.0965
-2.1094
0.0175
8140
0.9091
-0.0953
-2.0826
0.0186
8150
0.9102
-0.0940
-2.0557
8160
0.9114
-0.0928
8170
0.9125
-0.0916
tp
t/tmed
ln (t/tmed)
1/s [ln(t/tmed)]
F(tp) = Φ
R(tp) = 1 - F(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
8000
0.8935
-0.1126
-2.4618
0.0069
0.9931
0.0069
1261709.4716
1371185
8010
0.8946
-0.1114
-2.4345
0.0075
0.9925
0.0075
1261709.4716
1371185
74.4743
1297101.8442
74.4534
8020
0.8957
-0.1101
-2.4072
0.0080
0.9920
0.0080
1261709.4716
1202428.7397
8966.3434
74.4342
1115524.6499
8030
0.8968
-0.1089
-2.3800
0.0087
0.9913
0.0087
8040
0.8980
-0.1076
-2.3528
0.0093
0.9907
0.0093
1035696.4281
8966.3442
74.4166
1035695.1781
962313.7011
8966.3450
74.4008
8050
0.8991
-0.1064
-2.3256
0.0100
0.9900
962312.4511
8009.8722
894809.6106
8966.3459
74.3868
894808.3606
8060
0.9002
-0.1052
-2.2984
0.0108
8070
0.9013
-0.1039
-2.2713
0.0116
14765.1814
8013.7142
832669.7770
8966.3468
74.3748
832668.5270
15855.1396
8017.1591
775428.1552
8966.3478
74.3648
8080
0.9024
-0.1027
-2.2443
775426.9052
1246054.9554
17012.8213
8020.1870
722662.2110
8966.3489
74.3570
8090
0.9035
-0.1014
722660.9610
1371185
1244924.4271
18241.4428
8022.7773
673988.6047
8966.3500
74.3514
673987.3547
8100
0.9047
8110
0.9058
1261709.4716
1371185
1243725.5872
19544.3033
8024.9090
629059.3257
8966.3512
74.3482
629058.0757
1261709.4716
1371185
1242455.3259
20924.7822
8026.5603
587558.2300
8966.3524
74.3475
8120
587556.9800
0.0163
1261709.4716
1371185
1241110.4621
22386.3366
8027.7089
549197.9343
8966.3538
74.3493
549196.6843
0.9825
0.0175
1261709.4716
1371185
1239687.7465
23932.4978
8028.3320
513717.0314
8966.3552
74.3538
513715.7814
0.9814
0.0186
1261709.4716
1371185
1238183.8646
25566.8679
8028.4062
480877.5881
8966.3567
74.3612
480876.3381
0.0199
0.9801
0.0199
1261709.4716
1371185
1236595.4409
27293.1154
8027.9078
450462.8999
8966.3582
74.3715
450461.6499
-2.0289
0.0212
0.9788
0.0212
1261709.4716
1371185
1234919.0421
29114.9713
8026.8124
422275.4705
8966.3599
74.3848
422274.2205
-2.0021
0.0226
0.9774
0.0226
1261709.4716
1371185
1233151.1826
31036.2238
8025.0952
396135.1962
8966.3617
74.4014
396133.9462
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Plat Bakul Billet Loader
2298066.0316
a= Cp x R(tp) 0.0135
2298066.0174
c= (tp+Tp) . R(tp) 0.0001
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
8811.8461
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 8811.8460
2298066.0316
0.0132
2298066.0177
0.0001
260.79280174410900
8809.6794
8811.8461
8811.8460
260.79280177851000
8809.6794
2172925.3600
2298066.0316
0.0129
2298066.0180
2172925.3600
2298066.0316
0.0126
2298066.0183
0.0001
8811.8461
8811.8460
260.79280181220600
8809.6794
0.0001
8811.8461
8811.8460
260.79280184521400
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0123
8809.6794
2298066.0185
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280187754500
8809.6794
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0121
2298066.0188
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280190921500
8809.6794
0.0118
2298066.0191
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280194023700
0.00000000532073
1.0000
1.0000
2172925.3600
8809.6794
2298066.0316
0.0116
2298066.0194
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280197062400
-19.0735
0.00000000520587
1.0000
1.0000
8809.6794
2172925.3600
2298066.0316
0.0113
2298066.0196
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280200038900
8809.6794
8750
-19.0953
0.00000000509350
1.0000
8760
-19.1171
0.00000000498354
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0111
2298066.0199
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280202954500
8809.6794
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0108
2298066.0201
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280205810400
8770
-19.1389
0.00000000487597
8809.6794
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0106
2298066.0204
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280208607800
8809.6794
8780
-19.1608
8790
-19.1826
0.00000000477071
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0104
2298066.0206
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280211348000
8809.6794
0.00000000466772
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0101
2298066.0209
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280214032000
8800
8809.6794
-19.2044
0.00000000456696
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0099
2298066.0211
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280216661100
8809.6794
8809
-19.2241
0.00000000447814
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0097
2298066.0213
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280218981300
8809.6794
8810
-19.2262
0.00000000446838
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0097
2298066.0213
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280219236400
8809.6794
8820
-19.2481
0.00000000437192
1.0000
1.0000
2172925.3600
2298066.0316
0.0095
2298066.0216
0.0000
8811.8461
8811.8460
260.79280221758900
8809.6794
tp
a = (-λ . tp)
R(tp) = e^a
F(t) = 1R(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
8660
-18.8989
0.00000000619891
1.0000
1.0000
2172925.3600
8670
-18.9207
0.00000000606509
1.0000
1.0000
2172925.3600
8680
-18.9425
0.00000000593417
1.0000
1.0000
8690
-18.9644
0.00000000580607
1.0000
1.0000
8700
-18.9862
0.00000000568073
1.0000
8710
-19.0080
0.00000000555811
8720
-19.0298
0.00000000543812
8730
-19.0517
8740
b = Cf x F(tp)
[M(tp)+Tf
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3. Limit Switch tp
a= tp/Ө
b = -(a^β)
R(tp)= e^b
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
2400
0.6545
-0.1331
0.8754
0.1246
1817536.9916
1966716.8000
1591081.3768
245042.6397
2102.0114
29433.2527
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 3667.2295
2410
0.6572
-0.1357
0.8731
0.1269
1817536.9916
1966716.8000
1586856.7917
249613.9703
2105.1610
28894.2532
3667.2333
2420
0.6599
-0.1384
0.8707
0.1293
1817536.9916
1966716.8000
1582577.3013
254244.7127
2108.1910
28368.0105
2430
0.6627
-0.1412
0.8683
0.1317
1817536.9916
1966716.8000
1578242.6535
258935.1397
2111.1001
2440
0.6654
-0.1440
0.8659
0.1341
1817536.9916
1966716.8000
1573852.6045
263685.5152
2113.8871
2450
0.6681
-0.1468
0.8635
0.1365
1817536.9916
1966716.8000
1569406.9190
268496.0936
2460
0.6708
-0.1497
0.8610
0.1390
1817536.9916
1966716.8000
1564905.3708
2470
0.6736
-0.1526
0.8585
0.1415
1817536.9916
1966716.8000
1560347.7424
2480
0.6763
-0.1555
0.8560
0.1440
1817536.9916
1966716.8000
2490
0.6790
-0.1585
0.8534
0.1466
1817536.9916
2500
0.6818
-0.1616
0.8508
0.1492
1817536.9916
2510
0.6845
-0.1647
0.8482
0.1518
2520
0.6872
-0.1678
0.8455
2530
0.6899
-0.1710
0.8428
2540
0.6927
-0.1743
2550
0.6954
2560
0.6981
2570
0.7008
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
318.2609
29431.6527
318.1471
28892.6532
3667.2370
318.0408
28366.4105
27854.1730
3667.2408
317.9421
27852.5730
27352.4003
3667.2447
317.8509
27350.8003
2116.5508
26862.3628
3667.2486
317.7674
26860.7628
273367.1200
2119.0899
26383.7409
3667.2526
317.6916
26382.1409
278298.8294
2121.5032
25916.2253
3667.2566
317.6236
25914.6253
1555733.8257
283291.4472
2123.7896
25459.5160
3667.2607
317.5633
25457.9160
1966716.8000
1551063.4220
288345.1883
2125.9477
25013.3226
3667.2648
317.5110
25011.7226
1966716.8000
1546336.3424
293460.2572
2127.9764
24577.3635
3667.2689
317.4666
24575.7635
1817536.9916
1966716.8000
1541552.4078
298636.8475
2129.8746
24151.3656
3667.2731
317.4301
24149.7656
0.1545
1817536.9916
1966716.8000
1536711.4494
303875.1421
2131.6411
23735.0644
3667.2774
317.4017
23733.4644
0.1572
1817536.9916
1966716.8000
1531813.3087
309175.3125
2133.2746
23328.2033
3667.2817
317.3814
23326.6033
0.8401
0.1599
1817536.9916
1966716.8000
1526857.8378
314537.5186
2134.7741
22930.5336
3667.2861
317.3692
22928.9336
-0.1776
0.8373
0.1627
1817536.9916
1966716.8000
1521844.8995
319961.9088
2136.1383
22541.8139
3667.2905
317.3653
22540.2139
-0.1809
0.8345
0.1655
1817536.9916
1966716.8000
1516774.3679
325448.6195
2137.3663
22161.8104
3667.2950
317.3696
22160.2104
-0.1843
0.8317
0.1683
1817536.9916
1966716.8000
1511646.1283
330997.7748
2138.4568
21790.2960
3667.2995
317.3822
21788.6960
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
4. Pentil As tp
a= tp/Ө
b = -(a^β)
R(tp)= e^b
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a = Cp x R(tp)
b = Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
1600
0.6627
-0.0798
0.9233
0.0767
1615026.6316
1903785.0316
1491097.9417
146086.4980
1481.2560
31469.4475
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 2414.8007
1610
0.6668
-0.0830
0.9204
0.0796
1615026.6316
1903785.0316
1486459.9944
151553.6863
1485.8526
30334.3965
2414.8155
1620
0.6710
-0.0862
0.9174
0.0826
1615026.6316
1903785.0316
1481686.6217
157180.5133
1490.2556
29248.6555
1630
0.6751
-0.0895
0.9144
0.0856
1615026.6316
1903785.0316
1476775.3412
162969.9053
1494.4598
1640
0.6793
-0.0929
0.9113
0.0887
1615026.6316
1903785.0316
1471723.6837
168924.7730
1498.4604
1650
0.6834
-0.0965
0.9081
0.0919
1615026.6316
1903785.0316
1466529.1965
175048.0076
1660
0.6875
-0.1001
0.9047
0.0953
1615026.6316
1903785.0316
1461189.4469
1670
0.6917
-0.1039
0.9013
0.0987
1615026.6316
1903785.0316
1455702.0254
1680
0.6958
-0.1077
0.8979
0.1021
1615026.6316
1903785.0316
1450064.5496
1690
0.7000
-0.1117
0.8943
0.1057
1615026.6316
1903785.0316
1444274.6679
201281.5308
1515.2263
22841.3731
2414.9505
418.6978
22836.2064
1700
0.7041
-0.1159
0.8906
0.1094
1615026.6316
1903785.0316
1438330.0632
208289.0000
1517.8956
22073.0944
2414.9695
418.6818
22067.9277
1710
0.7082
-0.1201
0.8868
0.1132
1615026.6316
1903785.0316
1432228.4573
215481.5415
1520.3246
21336.4907
2414.9890
418.6985
21331.3240
1720
0.7124
-0.1245
0.8829
0.1171
1615026.6316
1903785.0316
1425967.6145
222861.7905
1522.5081
20630.0866
2415.0090
418.7485
20624.9199
1730
0.7165
-0.1290
0.8790
0.1210
1615026.6316
1903785.0316
1419545.3465
230432.3268
1524.4406
19952.4833
2415.0296
418.8324
19947.3166
1740
0.7207
-0.1337
0.8749
0.1251
1615026.6316
1903785.0316
1412959.5164
238195.6692
1526.1170
19302.3546
2415.0506
418.9508
19297.1879
1750
0.7248
-0.1385
0.8707
0.1293
1615026.6316
1903785.0316
1406208.0432
246154.2709
1527.5318
18678.4425
2415.0722
419.1043
18673.2758
1760
0.7290
-0.1434
0.8664
0.1336
1615026.6316
1903785.0316
1399288.9067
254310.5131
1528.6799
18079.5535
2415.0944
419.2936
18074.3868
1770
0.7331
-0.1485
0.8620
0.1380
1615026.6316
1903785.0316
1392200.1522
262666.7002
1529.5559
17504.5550
2415.1171
419.5194
17499.3883
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
420.2158
31464.2808
419.9316
30329.2298
2414.8308
419.6750
29243.4888
28209.8010
2414.8465
419.4466
28204.6343
27215.5427
2414.8627
419.2469
27210.3760
1502.2520
26263.7151
2414.8793
419.0764
26258.5484
181342.4768
1505.8297
25352.2705
2414.8964
418.9357
25347.1038
187811.0209
1509.1881
24479.2714
2414.9139
418.8253
24474.1047
194456.4482
1512.3221
23642.8842
2414.9319
418.7458
23637.7175
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
5. Chain Roller tp
t/tmed
ln (t/tmed)
1/s [ln(t/tmed)]
F(tp) = Φ
R(tp) = 1 - F(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
2800
0.7598
-0.2747
-2.0812
0.0187
0.9813
0.0187
484547.7944
644159.0000
475482.2956
12051.6958
2748.8976
199122.8128
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 3725.4274
2810
0.7625
-0.2711
-2.0542
0.0200
0.9800
0.0200
484547.7944
644159.0000
474866.4225
12870.4391
2755.1372
186455.8767
3725.4296
2820
0.7652
-0.2676
-2.0272
0.0213
0.9787
0.0213
484547.7944
644159.0000
474217.7891
13732.7339
2761.1607
174748.1989
2830
0.7680
-0.2640
-2.0004
0.0227
0.9773
0.0227
484547.7944
644159.0000
473535.2721
14640.0736
2766.9595
2840
0.7707
-0.2605
-1.9737
0.0242
0.9758
0.0242
484547.7944
644159.0000
472817.7461
15593.9544
2772.5247
2850
0.7734
-0.2570
-1.9471
0.0258
0.9742
0.0258
484547.7944
644159.0000
472064.0857
16595.8723
2860
0.7761
-0.2535
-1.9205
0.0274
0.9726
0.0274
484547.7944
644159.0000
471273.1678
2870
0.7788
-0.2500
-1.8941
0.0291
0.9709
0.0291
484547.7944
644159.0000
470443.8739
2880
0.7815
-0.2465
-1.8677
0.0309
0.9691
0.0309
484547.7944
644159.0000
2890
0.7842
-0.2430
-1.8415
0.0328
0.9672
0.0328
484547.7944
2900
0.7870
-0.2396
-1.8153
0.0347
0.9653
0.0347
484547.7944
2910
0.7897
-0.2361
-1.7892
0.0368
0.9632
0.0368
2920
0.7924
-0.2327
-1.7632
0.0389
0.9611
2930
0.7951
-0.2293
-1.7373
0.0412
2940
0.7978
-0.2259
-1.7115
0.0435
2950
0.8005
-0.2225
-1.6858
2960
0.8032
-0.2191
2970
0.8060
-0.2157
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
75.3027
199121.063
75.2615
186454.127
3725.4319
75.2245
174746.449
163918.0352
3725.4344
75.1919
163916.285
153891.2908
3725.4370
75.1638
153889.541
2777.8478
144600.7463
3725.4397
75.1405
144598.996
17647.3204
2782.9197
135985.3680
3725.4426
75.1219
135983.618
18749.7858
2787.7315
127989.6912
3725.4456
75.1083
127987.941
469575.0921
19904.7463
2792.2743
120563.2704
3725.4487
75.0998
120561.52
644159.0000
468665.7200
21113.6678
2796.5391
113660.1867
3725.4520
75.0966
113658.437
644159.0000
467714.6664
22378.0007
2800.5167
107238.6077
3725.4554
75.0988
107236.858
484547.7944
644159.0000
466720.8545
23699.1767
2804.1982
101260.3932
3725.4590
75.1066
101258.643
0.0389
484547.7944
644159.0000
465683.2235
25078.6058
2807.5745
95690.7408
3725.4628
75.1200
95688.9908
0.9588
0.0412
484547.7944
644159.0000
464600.7319
26517.6727
2810.6366
90497.8695
3725.4667
75.1393
90496.1195
0.9565
0.0435
484547.7944
644159.0000
463472.3594
28017.7339
2813.3754
85652.7341
3725.4707
75.1647
85650.9841
0.0459
0.9541
0.0459
484547.7944
644159.0000
462297.1094
29580.1140
2815.7822
81128.7692
3725.4750
75.1961
81127.0192
-1.6601
0.0484
0.9516
0.0484
484547.7944
644159.0000
461074.0119
31206.1028
2817.8481
76901.6594
3725.4794
75.2339
76899.9094
-1.6346
0.0511
0.9489
0.0511
484547.7944
644159.0000
459802.1254
32896.9517
2819.5643
72949.1313
3725.4840
75.2781
72947.3813
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
6. Bearing Stick Roller tp
a = tp/Ө
b = -(a^β)
R(tp)= e^b
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
3100
0.7061
-0.0914
0.9127
0.0873
1477826.3544
1588095.9684
1348755.0527
138702.0967
2832.9263
50271.0193
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 4390.6010
3110
0.7084
-0.0934
0.9108
0.0892
1477826.3544
1588095.9684
1345997.8629
141665.0172
2836.2431
49219.6928
4390.6091
3120
0.7107
-0.0955
0.9089
0.0911
1477826.3544
1588095.9684
1343193.8846
144678.2173
2839.4236
48194.6889
3130
0.7129
-0.0976
0.9070
0.0930
1477826.3544
1588095.9684
1340342.6087
147742.2443
2842.4659
3140
0.7152
-0.0998
0.9050
0.0950
1477826.3544
1588095.9684
1337443.5277
150857.6434
3150
0.7175
-0.1020
0.9030
0.0970
1477826.3544
1588095.9684
1334496.1359
154024.9580
3160
0.7198
-0.1043
0.9010
0.0990
1477826.3544
1588095.9684
1331499.9297
3170
0.7221
-0.1066
0.8989
0.1011
1477826.3544
1588095.9684
3180
0.7243
-0.1089
0.8968
0.1032
1477826.3544
1588095.9684
3190
0.7266
-0.1113
0.8947
0.1053
1477826.3544
3200
0.7289
-0.1137
0.8925
0.1075
3210
0.7312
-0.1162
0.8903
0.1097
3220
0.7334
-0.1187
0.8881
0.1119
3230
0.7357
-0.1212
0.8858
0.1142
1477826.3544
1588095.9684
1309117.9533
181296.7611
2864.8317
38461.1413
4390.7172
205.4172
38456.8080
3240
0.7380
-0.1238
0.8835
0.1165
1477826.3544
1588095.9684
1305713.4473
184955.2981
2866.2168
37700.4405
4390.7272
205.4127
37696.1072
3250
0.7403
-0.1265
0.8812
0.1188
1477826.3544
1588095.9684
1302255.7354
188671.0109
2867.4386
36958.0482
4390.7374
205.4134
36953.7149
3260
0.7426
-0.1292
0.8788
0.1212
1477826.3544
1588095.9684
1298744.3506
192444.4015
2868.4951
36233.4711
4390.7477
205.4193
36229.1378
3270
0.7448
-0.1319
0.8764
0.1236
1477826.3544
1588095.9684
1295178.8313
196275.9658
2869.3841
35526.2308
4390.7581
205.4305
35521.8975
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
205.9184
50266.6860
205.8521
49215.3595
4390.6173
205.7903
48190.3556
47195.2690
4390.6257
205.7329
47190.9357
2845.3679
46220.7171
4390.6342
205.6800
46216.3838
2848.1275
45270.3397
4390.6428
205.6318
45266.0064
157244.7294
2850.7428
44343.4649
4390.6516
205.5881
44339.1316
1328454.4079
160517.4960
2853.2115
43439.4411
4390.6605
205.5492
43435.1078
1325359.0721
163843.7937
2855.5318
42557.6372
4390.6696
205.5150
42553.3039
1588095.9684
1322213.4266
167224.1550
2857.7014
41697.4412
4390.6788
205.4856
41693.1079
1477826.3544
1588095.9684
1319016.9789
170659.1090
2859.7183
40858.2601
4390.6882
205.4610
40853.9268
1477826.3544
1588095.9684
1315769.2403
174149.1812
2861.5804
40039.5186
4390.6977
205.4414
40035.1853
1477826.3544
1588095.9684
1312469.7254
177694.8929
2863.2856
39240.6593
4390.7074
205.4268
39236.3260
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
7. Sabuk/Belt C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
9243.8287
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 9228.9024
202.37133924723500
9238.7454
14.6144
9243.7235
9228.9024
202.37337949177900
9238.6402
14.5274
9243.6191
9228.9025
202.37540788338700
9238.5358
1867849.4525
14.4410
9243.5154
9228.9025
202.37742448771000
9238.4321
2774.9329
1867870.2719
14.3550
9243.4124
9228.9026
202.37942937006200
9238.3291
2755.3988
1867890.9447
14.2696
9243.3102
9228.9027
202.38142259542500
9238.2269
1870806.9684
2736.0023
1867911.4720
14.1846
9243.2087
9228.9027
202.38340422844500
9238.1254
1767756.3144
1870806.9684
2716.7422
1867931.8548
14.1001
9243.1079
9228.9028
202.38537433344100
9238.0246
1767756.3144
1870806.9684
2697.6178
1867952.0941
14.0161
9243.0078
9228.9028
202.38733297439800
9237.9245
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2678.6279
1867972.1909
13.9326
9242.9084
9228.9029
202.38928021497600
9237.8251
0.9985
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2659.7718
1867992.1463
13.8496
9242.8097
9228.9029
202.39121611850500
9237.7264
0.00149401155546
0.9985
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2641.0484
1868011.9612
13.7670
9242.7117
9228.9030
202.39314074799100
9237.6284
0.00148349448783
0.9985
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2622.4567
1868031.6366
13.6849
9242.6144
9228.9030
202.39505416611700
9237.5311
0.00148035382809
0.9985
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2616.9048
1868037.5121
13.6604
9242.5853
9228.9031
202.39562601467000
9237.502
tp
a= (-λ . tp)
R(tp) = e^a
F(t) = 1-R(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a = Cp x R(tp)
b = Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
9100
-6.4286
0.00161473839526
0.9984
0.9984
1767756.3144
1870806.9684
2854.4640
1867786.1046
14.7019
9110
-6.4356
0.00160337147319
0.9984
0.9984
1767756.3144
1870806.9684
2834.3700
1867807.3699
9120
-6.4427
0.00159208456836
0.9984
0.9984
1767756.3144
1870806.9684
2814.4175
1867828.4855
9130
-6.4498
0.00158087711750
0.9984
0.9984
1767756.3144
1870806.9684
2794.6055
9140
-6.4568
0.00156974856129
0.9984
0.9984
1767756.3144
1870806.9684
9150
-6.4639
0.00155869834435
0.9984
0.9984
1767756.3144
1870806.9684
9160
-6.4710
0.00154772591522
0.9985
0.9985
1767756.3144
9170
-6.4780
0.00153683072631
0.9985
0.9985
9180
-6.4851
0.00152601223388
0.9985
0.9985
9190
-6.4922
0.00151526989804
0.9985
9200
-6.4992
0.00150460318267
9210
-6.5063
9220
-6.5134
9223
-6.5155
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
9230
-6.5204
0.00147305145490
0.9985
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2603.9960
1868051.1735
13.6033
9242.5178
9228.9031
202.39695643524100
9237.4345
9240
-6.5275
0.00146268193551
0.9985
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2585.6652
1868070.5728
13.5222
9242.4219
9228.9031
202.39884761740100
9237.3386
9250
-6.5345
0.00145238541217
0.9985
0.9985
1767756.3144
1870806.9684
2567.4635
1868089.8357
13.4415
9242.3266
9228.9032
202.40072777431500
9237.2433
9260
-6.5416
0.00144216137102
0.9986
0.9986
1767756.3144
1870806.9684
2549.3899
1868108.9629
13.3613
9242.2320
9228.9032
202.40259696738200
9237.1487
8. Timing Belt tp
t/tmed
ln (t/tmed)
1/s [ln(t/tmed)]
F(tp) = Φ
R(tp) = 1 - F(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)]
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
3200
0.7814
-0.2467
-1.9095
0.0281
0.9719
0.0281
443753.4056
500711.0000
431284.3841
14069.4722
3110.0832
147321.6349
4139.5888
61.4309
147320.8849
4139.5900
61.4044
139418.2029
61.3806
132029.4153
3210
0.7838
-0.2435
-1.8853
0.0297
0.9703
0.0297
443753.4056
500711.0000
430577.5990
14866.9761
3114.6895
139418.9529
3220
0.7863
-0.2404
-1.8613
0.0314
0.9686
0.0314
443753.4056
500711.0000
429840.2388
15698.9796
3119.0421
132030.1653
4139.5912
3230
0.7887
-0.2373
-1.8373
0.0331
0.9669
0.0331
443753.4056
500711.0000
429071.5271
16566.3586
3123.1333
125117.3882
4139.5925
61.3596
125116.6382 118645.0704
3240
0.7912
-0.2342
-1.8133
0.0349
0.9651
0.0349
443753.4056
500711.0000
428270.6951
17469.9807
3126.9553
118645.8204
4139.5939
61.3415
3250
0.7936
-0.2312
-1.7895
0.0368
0.9632
0.0368
443753.4056
500711.0000
427436.9828
18410.7035
3130.5004
112583.4708
4139.5953
61.3262
112582.7208
3260
0.7961
-0.2281
-1.7657
0.0387
0.9613
0.0387
443753.4056
500711.0000
426569.6406
19389.3727
3133.7608
106900.9125
4139.5968
61.3141
106900.1625
3270
0.7985
-0.2250
-1.7420
0.0408
0.9592
0.0408
443753.4056
500711.0000
425667.9308
20406.8207
3136.7289
101571.0594
4139.5983
61.3049
101570.3094 96568.2134
3280
0.8009
-0.2220
-1.7183
0.0429
0.9571
0.0429
443753.4056
500711.0000
424731.1289
21463.8650
3139.3970
96568.9634
4139.5999
61.2990
3290
0.8034
-0.2189
-1.6948
0.0451
0.9549
0.0451
443753.4056
500711.0000
423758.5253
22561.3063
3141.7574
91871.6315
4139.6015
61.2962
91870.8815
3300
0.8058
-0.2159
-1.6713
0.0473
0.9527
0.0473
443753.4056
500711.0000
422749.4266
23699.9270
3143.8026
87457.8587
4139.6032
61.2968
87457.1087
4139.6050
61.3007
83307.3267
3310
0.8083
-0.2129
-1.6479
0.0497
0.9503
0.0497
443753.4056
500711.0000
421703.1569
24880.4898
3145.5250
83308.0767
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3320
0.8107
-0.2099
-1.6245
0.0521
0.9479
0.0521
443753.4056
500711.0000
420619.0595
26103.7356
3146.9173
79404.2166
4139.6068
61.3081
79403.4666
61.3190
75728.8332
3330
0.8131
-0.2068
-1.6012
0.0547
0.9453
0.0547
443753.4056
500711.0000
419496.4984
27370.3820
3147.9721
75729.5832
4139.6087
3340
0.8156
-0.2038
-1.5780
0.0573
0.9427
0.0573
443753.4056
500711.0000
418334.8595
28681.1222
3148.6822
72268.7416
4139.6107
61.3334
72267.9916 69006.6632
3350
0.8180
-0.2009
-1.5549
0.0600
0.9400
0.0600
443753.4056
500711.0000
417133.5519
30036.6225
3149.0404
69007.4132
4139.6127
61.3516
3360
0.8205
-0.1979
-1.5318
0.0628
0.9372
0.0628
443753.4056
500711.0000
415892.0098
31437.5218
3149.0398
65932.3812
4139.6148
61.3734
65931.6312
3370
0.8229
-0.1949
-1.5088
0.0657
0.9343
0.0657
443753.4056
500711.0000
414609.6930
32884.4292
3148.6737
63031.4044
4139.6170
61.3990
63030.6544
9. Coupling Motor Run tp
a= tp/Ө
b = -(a^β)
R(tp)= e^b
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a = Cp x R(tp)
b = Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
7900
0.7725
-0.0737
0.9290
0.0710
1373330.1256
1457972.4316
1275807.5585
103533.1648
7342.4744
144008.4253
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 10226.2894
7910
0.7735
-0.0746
0.9281
0.0719
1373330.1256
1457972.4316
1274598.9036
104816.3126
7344.7995
142245.5412
7920
0.7745
-0.0756
0.9272
0.0728
1373330.1256
1457972.4316
1273377.4179
106113.0821
7347.0329
140507.2586
7930
0.7755
-0.0765
0.9263
0.0737
1373330.1256
1457972.4316
1272142.9966
107423.5843
7349.1739
7940
0.7765
-0.0775
0.9254
0.0746
1373330.1256
1457972.4316
1270895.5349
108747.9307
7950
0.7774
-0.0785
0.9245
0.0755
1373330.1256
1457972.4316
1269634.9273
110086.2331
7960
0.7784
-0.0795
0.9236
0.0764
1373330.1256
1457972.4316
1268361.0683
7970
0.7794
-0.0805
0.9226
0.0774
1373330.1256
1457972.4316
7980
0.7804
-0.0816
0.9217
0.0783
1373330.1256
1457972.4316
7990
0.7813
-0.0826
0.9207
0.0793
1373330.1256
1457972.4316
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
78.51097
144004.4586
10226.2929
78.50481
142241.5745
10226.2964
78.49910
140503.2919
138793.2041
10226.3000
78.49385
138789.2374
7351.2214
137103.0108
10226.3036
78.48906
137099.0441
7353.1746
135436.3175
10226.3072
78.48475
135432.3508
111438.6038
7355.0326
133792.7691
10226.3109
78.48090
133788.8024
1267073.8518
112805.1552
7356.7945
132172.0163
10226.3146
78.47753
132168.0496
1265773.1715
114186.0001
7358.4594
130573.7154
10226.3184
78.47464
130569.7487
1264458.9209
115581.2518
7360.0264
128997.5285
10226.3222
78.47224
128993.5618
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
8000
0.7823
-0.0836
0.9198
0.0802
1373330.1256
1457972.4316
1263130.9931
116991.0237
7361.4945
127443.1229
10226.3260
78.47033
127439.1562
8010
0.7833
-0.0847
0.9188
0.0812
1373330.1256
1457972.4316
1261789.2808
118415.4295
7362.8629
125910.1717
10226.3299
78.46891
125906.2050
8020
0.7843
-0.0858
0.9178
0.0822
1373330.1256
1457972.4316
1260433.6768
119854.5834
7364.1305
124398.3530
10226.3338
78.46798
124394.3863
8030
0.7853
-0.0869
0.9168
0.0832
1373330.1256
1457972.4316
1259064.0732
121308.5996
7365.2965
122907.3503
10226.3378
78.46756
122903.3836
8040
0.7862
-0.0880
0.9158
0.0842
1373330.1256
1457972.4316
1257680.3622
122777.5927
7366.3599
121436.8521
10226.3418
78.46765
121432.8854
8050
0.7872
-0.0891
0.9148
0.0852
1373330.1256
1457972.4316
1256282.4355
124261.6776
7367.3199
119986.5521
10226.3458
78.46825
119982.5854
8060
0.7882
-0.0902
0.9137
0.0863
1373330.1256
1457972.4316
1254870.1849
125760.9694
7368.1753
118556.1488
10226.3499
78.46936
118552.1821
8070
0.7892
-0.0913
0.9127
0.0873
1373330.1256
1457972.4316
1253443.5016
127275.5832
7368.9253
117145.3458
10226.3540
78.47100
117141.3791
B. MESIN OVEN BILET 1. Rantai tp
(tp-μ)/σ
F(tp) = Φ
R(tp) = 1 - F(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a = Cp x R(tp)
b = Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
2200
-0.8723
0.1915
0.8085
0.1915
208289.3944
235540.9684
168396.7249
45112.03289
1779.0551
16673.0623
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 3193.3117
2210
-0.8635
0.1939
0.8061
0.1939
208289.3944
235540.9684
167895.959
45678.31651
1781.8254
16466.3701
3193.3131
2220
-0.8547
0.1964
0.8036
0.1964
208289.3944
235540.9684
167391.381
46248.91106
1784.5069
16263.2239
2230
-0.8459
0.1988
0.8012
0.1988
208289.3944
235540.9684
166883.001
46823.80502
1787.0993
16063.5543
2240
-0.8372
0.2013
0.7987
0.2013
208289.3944
235540.9684
166370.8299
47402.98611
1789.6021
2250
-0.8284
0.2037
0.7963
0.2037
208289.3944
235540.9684
165854.8792
47986.44131
1792.0149
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
42.9391
16672.4790
42.9283
16465.7868
3193.3145
42.9184
16262.6406
3193.3160
42.9094
16062.9710
15867.2930
3193.3174
42.9013
15866.7097
15674.3736
3193.3188
42.8941
15673.7903
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2260
-0.8196
0.2062
0.7938
0.2062
208289.3944
235540.9684
165335.1611
48574.15681
1794.3373
15484.7310
3193.3203
42.8877
15484.1477
2270
-0.8108
0.2087
0.7913
0.2087
208289.3944
235540.9684
164811.6885
49166.11807
1796.5688
15298.3015
3193.3218
42.8823
15297.7182
2280
-0.8020
0.2113
0.7887
0.2113
208289.3944
235540.9684
164284.4748
49762.30977
1798.7091
15115.0228
3193.3232
42.8777
15114.4395
2290
-0.7932
0.2138
0.7862
0.2138
208289.3944
235540.9684
163753.5345
50362.71583
1800.7578
14934.8339
3193.3247
42.8740
14934.2506
2300
-0.7845
0.2164
0.7836
0.2164
208289.3944
235540.9684
163218.8822
50967.31941
1802.7145
14757.6753
3193.3262
42.8712
14757.0920
2310
-0.7757
0.2190
0.7810
0.2190
208289.3944
235540.9684
162680.5336
51576.10289
1804.5789
14583.4885
3193.3277
42.8693
14582.9052
2320
-0.7669
0.2216
0.7784
0.2216
208289.3944
235540.9684
162138.505
52189.04789
1806.3506
14412.2166
3193.3292
42.8683
14411.6333
2330
-0.7581
0.2242
0.7758
0.2242
208289.3944
235540.9684
161592.8133
52806.13526
1808.0292
14243.8036
3193.3308
42.8681
14243.2203
2340
-0.7493
0.2268
0.7732
0.2268
208289.3944
235540.9684
161043.4761
53427.34508
1809.6145
14078.1950
3193.3323
42.8689
14077.6117
2350
-0.7406
0.2295
0.7705
0.2295
208289.3944
235540.9684
160490.5117
54052.65665
1811.1061
13915.3373
3193.3339
42.8706
13914.7540
2360
-0.7318
0.2322
0.7678
0.2322
208289.3944
235540.9684
159933.9391
54682.04851
1812.5038
13755.1781
3193.3354
42.8731
13754.5948
2370
-0.7230
0.2348
0.7652
0.2348
208289.3944
235540.9684
159373.778
55315.49842
1813.8071
13597.6662
3193.3370
42.8766
13597.0829
2. Ceramic Board tp
t/tmed
ln (t/tmed)
1/s [ln(t/tmed)]
F(tp) = Φ
R(tp) = 1 - F(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
2300
0.7535
-0.2830
-2.0304
0.0212
0.9788
0.0212
1205065.8344
1311725.9684
1179572.0315
27750.2542
2252.8476
146095.7787
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 3090.7332
2310
0.7568
-0.2787
-1.9993
0.0228
0.9772
0.0228
1205065.8344
1311725.9684
1177606.4209
29889.8407
2258.8656
135638.0240
2320
0.7600
-0.2744
-1.9683
0.0245
0.9755
0.0245
1205065.8344
1311725.9684
1175523.9375
32156.6442
2264.6259
126076.6842
2330
0.7633
-0.2701
-1.9375
0.0263
0.9737
0.0263
1205065.8344
1311725.9684
1173320.2938
34555.3320
2270.1171
2340
0.7666
-0.2658
-1.9068
0.0283
0.9717
0.0283
1205065.8344
1311725.9684
1170991.2202
37090.5514
2350
0.7699
-0.2615
-1.8762
0.0303
0.9697
0.0303
1205065.8344
1311725.9684
1168532.4762
39766.9183
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
225.9388
146093.9454
3090.7362
225.7170
135636.1907
3090.7394
225.5085
126074.8509
117325.0914
3090.7427
225.3138
117323.2581
2275.3281
109305.7927
3090.7463
225.1333
109303.9594
2280.2474
101949.4898
3090.7500
224.9674
101947.6565
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2360
0.7732
-0.2573
-1.8457
0.0325
0.9675
0.0325
1205065.8344
1311725.9684
1165939.8632
42589.0030
2284.8636
95194.1093
3090.7539
224.8168
95192.2760
2370
0.7764
-0.2530
-1.8154
0.0347
0.9653
0.0347
1205065.8344
1311725.9684
1163209.2360
45561.3175
2289.1651
88983.9865
3090.7581
224.6817
88982.1532
2380
0.7797
-0.2488
-1.7852
0.0371
0.9629
0.0371
1205065.8344
1311725.9684
1160336.5158
48688.3016
2293.1405
83269.1479
3090.7625
224.5629
83267.3146
2390
0.7830
-0.2446
-1.7551
0.0396
0.9604
0.0396
1205065.8344
1311725.9684
1157317.7021
51974.3099
2296.7783
78004.6800
3090.7671
224.4607
78002.8467
2400
0.7863
-0.2405
-1.7251
0.0423
0.9577
0.0423
1205065.8344
1311725.9684
1154148.8858
55423.5974
2300.0670
73150.1730
3090.7719
224.3756
73148.3397
2410
0.7895
-0.2363
-1.6953
0.0450
0.9550
0.0450
1205065.8344
1311725.9684
1150826.2616
59040.3064
2302.9954
68669.2298
3090.7769
224.3081
68667.3965
2420
0.7928
-0.2322
-1.6656
0.0479
0.9521
0.0479
1205065.8344
1311725.9684
1147346.1403
62828.4525
2305.5521
64529.0334
3090.7822
224.2586
64527.2001
2430
0.7961
-0.2280
-1.6360
0.0509
0.9491
0.0509
1205065.8344
1311725.9684
1143704.9615
66791.9114
2307.7261
60699.9634
3090.7878
224.2278
60698.1301
2440
0.7994
-0.2239
-1.6065
0.0541
0.9459
0.0541
1205065.8344
1311725.9684
1139899.3057
70934.4050
2309.5064
57155.2573
3090.7936
224.2160
57153.4240
2450
0.8026
-0.2199
-1.5772
0.0574
0.9426
0.0574
1205065.8344
1311725.9684
1135925.9065
75259.4890
2310.8823
53870.7099
3090.7996
224.2238
53868.8766
2460
0.8059
-0.2158
-1.5480
0.0608
0.9392
0.0608
1205065.8344
1311725.9684
1131781.6623
79770.5394
2311.8433
50824.4072
3090.8059
224.2515
50822.5739
2470
0.8092
-0.2117
-1.5189
0.0644
0.9356
0.0644
1205065.8344
1311725.9684
1127463.6480
84470.7403
2312.3791
47996.4894
3090.8125
224.2997
47994.6561
3. Chain Roller tp
(tp-μ)/σ
F(tp) = Φ
R(tp) = 1 F(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a = Cp x R(tp)
b = Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
3700
-1.6833
0.0462
0.9538
0.0462
1483976.7116
1546529.0000
1415481.4854
71382.4233
3533.1093
102642.0154
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 4737.6000
3710
-1.6671
0.0477
0.9523
0.0477
1483976.7116
1546529.0000
1413120.4728
73842.9567
3536.7387
99221.8638
3720
-1.6509
0.0494
0.9506
0.0494
1483976.7116
1546529.0000
1410694.7353
76370.9435
3540.1737
95937.4790
3730
-1.6347
0.0511
0.9489
0.0511
1483976.7116
1546529.0000
1408203.1541
78967.5493
3543.4104
92782.8692
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
179.7747
102642.0154
4737.6000
179.7078
99221.8638
4737.6000
179.6456
95937.4790
4737.6000
179.5881
92782.8692
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3740
-1.6184
0.0528
0.9472
0.0528
1483976.7116
1546529.0000
1405644.6157
81633.9347
3546.4446
89752.3293
4737.6000
179.5353
89752.3293
3750
-1.6022
0.0546
0.9454
0.0546
1483976.7116
1546529.0000
1403018.0120
84371.2545
3549.2722
86840.4273
4737.6000
179.4874
86840.4273
3760
-1.5860
0.0564
0.9436
0.0564
1483976.7116
1546529.0000
1400322.2419
87180.6561
3551.8888
84041.9896
4737.6000
179.4445
84041.9896
3770
-1.5698
0.0582
0.9418
0.0582
1483976.7116
1546529.0000
1397556.2122
90063.2790
3554.2905
81352.0879
4737.6000
179.4066
81352.0879
3780
-1.5535
0.0601
0.9399
0.0601
1483976.7116
1546529.0000
1394718.8385
93020.2530
3556.4730
78766.0273
4737.6000
179.3738
78766.0273
3790
-1.5373
0.0621
0.9379
0.0621
1483976.7116
1546529.0000
1391809.0467
96052.6978
3558.4320
76279.3337
4737.6000
179.3462
76279.3337
3800
-1.5211
0.0641
0.9359
0.0641
1483976.7116
1546529.0000
1388825.7737
99161.7211
3560.1635
73887.7433
4737.6000
179.3239
73887.7433
3810
-1.5049
0.0662
0.9338
0.0662
1483976.7116
1546529.0000
1385767.9689
102348.4179
3561.6633
71587.1915
4737.6000
179.3070
71587.1915
3820
-1.4886
0.0683
0.9317
0.0683
1483976.7116
1546529.0000
1382634.5949
105613.8693
3562.9270
69373.8033
4737.6000
179.2957
69373.8033
3830
-1.4724
0.0705
0.9295
0.0705
1483976.7116
1546529.0000
1379424.6291
108959.1409
3563.9507
67243.8836
4737.6000
179.2898
67243.8836
3840
-1.4562
0.0727
0.9273
0.0727
1483976.7116
1546529.0000
1376137.0648
112385.2819
3564.7301
65193.9085
4737.6000
179.2897
65193.9085
3850
-1.4400
0.0749
0.9251
0.0749
1483976.7116
1546529.0000
1372770.9121
115893.3241
3565.2611
63220.5164
4737.6000
179.2953
63220.5164
3860
-1.4237
0.0773
0.9227
0.0773
1483976.7116
1546529.0000
1369325.1993
119484.2798
3565.5395
61320.5001
4737.6000
179.3068
61320.5001
3870
-1.4075
0.0796
0.9204
0.0796
1483976.7116
1546529.0000
1365798.9743
123159.1415
3565.5613
59490.7995
4737.6000
179.3242
59490.7995
4. Connecting Chain C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
4734.9901
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 4687.8899
45.57242938331000
4734.4068
4734.5157
4687.8900
45.57664773958170
4733.9324
tp
a = (-λ . tp)
R(tp) = e^a
F(t) = 1-R(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
4600
-4.6105
0.00994726012591
0.9901
0.9901
179202.0828
216090.9684
1782.5697
213941.4553
45.7622
4610
-4.6205
0.00984805933510
0.9902
0.9902
179202.0828
216090.9684
1764.7927
213962.8917
45.4043
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
4620
-4.6305
0.00974984784152
0.9903
0.9903
179202.0828
216090.9684
1747.1930
213984.1143
45.0490
4734.0462
4687.8900
45.58083411421480
4733.4629
4630
-4.6405
0.00965261577924
0.9903
0.9903
179202.0828
216090.9684
1729.7689
214005.1253
44.6963
4733.5815
4687.8901
45.58498872415340
4732.9982
4640
-4.6505
0.00955635338069
0.9904
0.9904
179202.0828
216090.9684
1712.5184
214025.9267
44.3461
4733.1215
4687.8901
45.58911178520350
4732.5382
4650
-4.6606
0.00946105097575
0.9905
0.9905
179202.0828
216090.9684
1695.4400
214046.5207
43.9984
4732.6662
4687.8902
45.59320351203410
4732.0829
4660
-4.6706
0.00936669899070
0.9906
0.9906
179202.0828
216090.9684
1678.5320
214066.9093
43.6533
4732.2155
4687.8902
45.59726411817850
4731.6322
4670
-4.6806
0.00927328794732
0.9907
0.9907
179202.0828
216090.9684
1661.7925
214087.0946
43.3107
4731.7693
4687.8903
45.60129381603590
4731.186
4680
-4.6906
0.00918080846190
0.9908
0.9908
179202.0828
216090.9684
1645.2200
214107.0786
42.9706
4731.3278
4687.8903
45.60529281687260
4730.7445
4687
-4.6977
0.00911662212050
0.9909
0.9909
179202.0828
216090.9684
1633.7177
214120.9487
42.7340
4731.0213
4687.8904
45.60807396530380
4730.4380
4690
-4.7007
0.00908925124432
0.9909
0.9909
179202.0828
216090.9684
1628.8128
214126.8633
42.6330
4730.8907
4687.8904
45.60926133082390
4730.3074
4700
-4.7107
0.00899860709710
0.9910
0.9910
179202.0828
216090.9684
1612.5691
214146.4507
42.2978
4730.4580
4687.8904
45.61319956689570
4729.8747
4710
-4.7207
0.00890886691448
0.9911
0.9911
179202.0828
216090.9684
1596.4875
214165.8427
41.9650
4730.0297
4687.8905
45.61710773296620
4729.4464
4720
-4.7307
0.00882002168153
0.9912
0.9912
179202.0828
216090.9684
1580.5663
214185.0414
41.6347
4729.6058
4687.8906
45.62098603578760
4729.0225
4730
-4.7408
0.00873206247320
0.9913
0.9913
179202.0828
216090.9684
1564.8038
214204.0486
41.3069
4729.1862
4687.8906
45.62483468098830
4728.6029
4740
-4.7508
0.00864498045345
0.9914
0.9914
179202.0828
216090.9684
1549.1985
214222.8662
40.9814
4728.7708
4687.8907
45.62865387307440
4728.1875
4750
-4.7608
0.00855876687437
0.9914
0.9914
179202.0828
216090.9684
1533.7489
214241.4962
40.6583
4728.3596
4687.8907
45.63244381543220
4727.7763
4760
-4.7708
0.00847341307528
0.9915
0.9915
179202.0828
216090.9684
1518.4533
214259.9404
40.3375
4727.9527
4687.8908
45.63620471032970
4727.3694
5. Chain tp
a= tp/Ө
b = -(a^β)
R(tp)= e^b
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a = Cp x R(tp)
b = Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)]
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3200
0.6923
-0.1137
0.8926
0.1074
558302.6372
621251.9684
498324.0482
66741.2511
2857.2576
43029.5855
4622.6789
75.5441
43028.2522
3210
0.6944
-0.1158
0.8907
0.1093
558302.6372
621251.9684
497270.6554
67913.4152
2860.1246
42286.9314
4622.6814
75.5310
42285.5981
3220
0.6966
-0.1179
0.8888
0.1112
558302.6372
621251.9684
496203.2959
69101.1209
2862.8732
41560.1293
4622.6840
75.5194
41558.7960
3230
0.6988
-0.1201
0.8868
0.1132
558302.6372
621251.9684
495121.8713
70304.4774
2865.5022
40848.7940
4622.6866
75.5091
40847.4607
3240
0.7009
-0.1223
0.8849
0.1151
558302.6372
621251.9684
494026.2845
71523.5931
2868.0103
40152.5514
4622.6892
75.5003
40151.2181
3250
0.7031
-0.1246
0.8829
0.1171
558302.6372
621251.9684
492916.4394
72758.5746
2870.3960
39471.0370
4622.6918
75.4929
39469.7037
3260
0.7052
-0.1268
0.8809
0.1191
558302.6372
621251.9684
491792.2413
74009.5275
2872.6582
38803.8967
4622.6945
75.4870
38802.5634
3270
0.7074
-0.1292
0.8788
0.1212
558302.6372
621251.9684
490653.5964
75276.5560
2874.7954
38150.7856
4622.6972
75.4826
38149.4523
3280
0.7096
-0.1315
0.8768
0.1232
558302.6372
621251.9684
489500.4126
76559.7628
2876.8065
37511.3683
4622.7000
75.4797
37510.0350
3290
0.7117
-0.1339
0.8747
0.1253
558302.6372
621251.9684
488332.5989
77859.2490
2878.6899
36885.3184
4622.7028
75.4782
36883.9851
3300
0.7139
-0.1363
0.8726
0.1274
558302.6372
621251.9684
487150.0657
79175.1142
2880.4445
36272.3183
4622.7056
75.4783
36270.9850
3310
0.7161
-0.1388
0.8704
0.1296
558302.6372
621251.9684
485952.7251
80507.4565
2882.0689
35672.0588
4622.7084
75.4799
35670.7255
3320
0.7182
-0.1413
0.8682
0.1318
558302.6372
621251.9684
484740.4905
81856.3721
2883.5619
35084.2390
4622.7113
75.4831
35082.9057
3330
0.7204
-0.1438
0.8660
0.1340
558302.6372
621251.9684
483513.2769
83221.9557
2884.9220
34508.5659
4622.7143
75.4878
34507.2326
3340
0.7225
-0.1464
0.8638
0.1362
558302.6372
621251.9684
482271.0009
84604.2999
2886.1480
33944.7545
4622.7172
75.4941
33943.4212
3350
0.7247
-0.1490
0.8616
0.1384
558302.6372
621251.9684
481013.5808
86003.4956
2887.2386
33392.5270
4622.7202
75.5020
33391.1937
3360
0.7269
-0.1517
0.8593
0.1407
558302.6372
621251.9684
479740.9368
87419.6319
2888.1926
32851.6133
4622.7233
75.5115
32850.2800
3370
0.7290
-0.1543
0.8570
0.1430
558302.6372
621251.9684
478452.9906
88852.7956
2889.0085
32321.7500
4622.7264
75.5226
32320.4167
6. Piston Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
tp
a= tp/Ө
b = -(a^β)
R(tp)= e^b
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a = Cp x R(tp)
b = Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
2800
0.6944
-0.1338
0.8748
0.1252
1969305.7916
2046296.0000
1722673.3341
256274.5783
2450.8958
32200.3130
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 4032.7116
2810
0.6968
-0.1365
0.8724
0.1276
1969305.7916
2046296.0000
1718103.2089
261023.3730
2453.1181
31614.5295
4032.7163
2820
0.6993
-0.1392
0.8701
0.1299
1969305.7916
2046296.0000
1713471.4914
265836.1679
2455.2058
31042.2048
2830
0.7018
-0.1419
0.8677
0.1323
1969305.7916
2046296.0000
1708777.8223
270713.3365
2457.1574
30482.9848
2840
0.7043
-0.1447
0.8653
0.1347
1969305.7916
2046296.0000
1704021.8505
275655.2435
2458.9714
2850
0.7068
-0.1475
0.8628
0.1372
1969305.7916
2046296.0000
1699203.2334
280662.2449
2860
0.7092
-0.1504
0.8604
0.1396
1969305.7916
2046296.0000
1694321.6376
285734.6873
2870
0.7117
-0.1533
0.8579
0.1421
1969305.7916
2046296.0000
1689376.7387
2880
0.7142
-0.1563
0.8553
0.1447
1969305.7916
2046296.0000
2890
0.7167
-0.1593
0.8527
0.1473
1969305.7916
2046296.0000
2900
0.7192
-0.1624
0.8501
0.1499
1969305.7916
2910
0.7216
-0.1655
0.8475
0.1525
2920
0.7241
-0.1686
0.8448
0.1552
2930
0.7266
-0.1719
0.8421
2940
0.7291
-0.1751
2950
0.7316
-0.1784
2960
0.7340
2970
0.7365
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
305.2233
32198.3130
305.1460
31612.5295
4032.7210
305.0755
31040.2048
4032.7257
305.0118
30480.9848
29936.5261
4032.7306
304.9550
29934.5261
2460.6464
29402.4956
4032.7354
304.9051
29400.4956
2462.1809
28880.5697
4032.7404
304.8622
28878.5697
290872.9074
2463.5735
28370.4347
4032.7454
304.8264
28368.4347
1684368.2220
296077.2326
2464.8229
27871.7859
4032.7505
304.7977
27869.7859
1679295.7826
301347.9795
2465.9275
27384.3276
4032.7557
304.7762
27382.3276
2046296.0000
1674159.1257
306685.4545
2466.8859
26907.7726
4032.7609
304.7619
26905.7726
1969305.7916
2046296.0000
1668957.9670
312089.9531
2467.6968
26441.8421
4032.7662
304.7549
26439.8421
1969305.7916
2046296.0000
1663692.0327
317561.7596
2468.3588
25986.2655
4032.7715
304.7553
25984.2655
0.1579
1969305.7916
2046296.0000
1658361.0604
323101.1468
2468.8705
25540.7799
4032.7769
304.7631
25538.7799
0.8394
0.1606
1969305.7916
2046296.0000
1652964.7988
328708.3758
2469.2305
25105.1300
4032.7824
304.7784
25103.1300
0.8366
0.1634
1969305.7916
2046296.0000
1647503.0084
334383.6954
2469.4374
24679.0677
4032.7880
304.8013
24677.0677
-0.1818
0.8338
0.1662
1969305.7916
2046296.0000
1641975.4616
340127.3422
2469.4901
24262.3521
4032.7936
304.8318
24260.3521
-0.1852
0.8309
0.1691
1969305.7916
2046296.0000
1636381.9431
345939.5399
2469.3870
23854.7492
4032.7992
304.8700
23852.7492
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
7. Thermocouple tp
t/tmed
ln (t/tmed)
1/s [ln(t/tmed)]
F(tp) = Φ
R(tp) = 1 - F(tp)
F(tp) = 1-R(tp)
Cp
Cf
a= Cp x R(tp)
b= Cf x F(tp)
c = (tp+Tp) . R(tp)
[M(tp)+Tf
2200
0.6966
-0.3616
-1.1991
0.1152
0.8848
0.1152
1239426.7972
1289165.4316
1096595.2818
148563.3945
1947.4266
29058.1663
d= [M(tp)+Tf] . [1-R(tp)] 3348.6624
2210
0.6997
-0.3571
-1.1841
0.1182
0.8818
0.1182
1239426.7972
1289165.4316
1092939.1997
152366.1965
1949.7519
28332.9541
3348.6660
2220
0.7029
-0.3526
-1.1691
0.1212
0.8788
0.1212
1239426.7972
1289165.4316
1089234.3819
156219.6899
1951.9309
27634.0911
2230
0.7061
-0.3481
-1.1542
0.1242
0.8758
0.1242
1239426.7972
1289165.4316
1085481.2421
160123.4445
1953.9632
26960.4111
2240
0.7092
-0.3436
-1.1394
0.1273
0.8727
0.1273
1239426.7972
1289165.4316
1081680.2133
164077.0099
1955.8482
2250
0.7124
-0.3391
-1.1246
0.1304
0.8696
0.1304
1239426.7972
1289165.4316
1077831.7477
168079.9158
2260
0.7156
-0.3347
-1.1099
0.1335
0.8665
0.1335
1239426.7972
1289165.4316
1073936.3162
172131.6724
2270
0.7187
-0.3303
-1.0953
0.1367
0.8633
0.1367
1239426.7972
1289165.4316
1069994.4078
2280
0.7219
-0.3259
-1.0807
0.1399
0.8601
0.1399
1239426.7972
1289165.4316
2290
0.7250
-0.3215
-1.0662
0.1432
0.8568
0.1432
1239426.7972
1289165.4316
2300
0.7282
-0.3172
-1.0517
0.1465
0.8535
0.1465
1239426.7972
2310
0.7314
-0.3128
-1.0373
0.1498
0.8502
0.1498
2320
0.7345
-0.3085
-1.0230
0.1532
0.8468
0.1532
2330
0.7377
-0.3042
-1.0087
0.1565
0.8435
2340
0.7409
-0.2999
-0.9945
0.1600
2350
0.7440
-0.2957
-0.9804
2360
0.7472
-0.2914
-0.9663
2370
0.7504
-0.2872
-0.9523
C(tp) = (a+b)/(c+d)
M(tp)
235.1091
29056.9496
235.0334
28331.7374
3348.6696
234.9647
27632.8744
3348.6733
234.9029
26959.1944
26310.8080
3348.6771
234.8480
26309.5913
1957.5858
25684.2321
3348.6808
234.8000
25683.0154
1959.1756
25079.6872
3348.6847
234.7590
25078.4705
176231.7710
1960.6174
24496.2271
3348.6885
234.7249
24495.0104
1066006.5292
180379.6845
1961.9109
23932.9532
3348.6924
234.6977
23931.7365
1061973.2048
184574.8677
1963.0562
23389.0112
3348.6964
234.6774
23387.7945
1289165.4316
1057894.9754
188816.7578
1964.0529
22863.5893
3348.7004
234.6640
22862.3726
1239426.7972
1289165.4316
1053772.3985
193104.7752
1964.9012
22355.9154
3348.7045
234.6575
22354.6987
1239426.7972
1289165.4316
1049606.0474
197438.3234
1965.6009
21865.2550
3348.7085
234.6578
21864.0383
0.1565
1239426.7972
1289165.4316
1045396.5109
201816.7901
1966.1522
21390.9091
3348.7127
234.6651
21389.6924
0.8400
0.1600
1239426.7972
1289165.4316
1041144.3928
206239.5472
1966.5552
20932.2124
3348.7168
234.6792
20930.9957
0.1634
0.8366
0.1634
1239426.7972
1289165.4316
1036850.3113
210705.9517
1966.8099
20488.5311
3348.7211
234.7002
20487.3144
0.1669
0.8331
0.1669
1239426.7972
1289165.4316
1032514.8987
215215.3460
1966.9166
20059.2616
3348.7253
234.7280
20058.0449
0.1705
0.8295
0.1705
1239426.7972
1289165.4316
1028138.8005
219767.0585
1966.8755
19643.8287
3348.7296
234.7627
19642.6120
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN IX PERHITUNGAN JADWAL PREVENTIVE MODULARITY MAINTENANCE SESUAI JAM KERJA PERUSAHAAN A. MESIN EXTRUSSION PRESS 1. Stick Billet Loader dan Plat Bakul Billet Loader (Modul 1) Data perawatan terakhir : Kamis, 13 November 2008 pukul 20.00 Penggantian berikut : Sabtu, 17 Oktober 2009 pukul 18.00 (selang waktu = 8110 jam) → Sabtu, 17 Oktober 2009 pukul 10.00 (selang waktu = 8102 jam) 2. Limit Switch dan Pentil As (Modul 2) Data perawatan terakhir : Kamis, 20 November 2008 pukul 19.25 Penggantian berikut : Jumat, 30 Januari 2009 pukul 15.25 (selang waktu = 1700 jam) Sabtu, 11 April 2009 pukul 11.25 (selang waktu = 3400 jam) → Sabtu, 11 April 2009 pukul 07.25 (selang waktu = 3396 jam) Minggu, 21 Juni 2009 pukul 07.25 (selang waktu = 5100 jam) → Sabtu, 20 Juni 2009 pukul 07.25 (selang waktu = 5076 jam) Senin, 31 Agustus 2009 pukul 03.25 (selang waktu = 6800 jam) Senin, 9 November 2009 pukul 23.25 (selang waktu = 8500 jam) Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3. Chain Roller, Bearing Stick Roller dan Sabuk/Belt (Modul 3) Data perawatan terakhir : Selasa, 10 Juni 2008 pukul 05.00 Penggantian berikut : Rabu, 8 Oktober 2008 pukul 15.00 (selang waktu = 2890 jam) Jumat, 6 Januari 2009 pukul 01.00 (selang waktu = 5780 jam) Sabtu, 6 Juni 2009 pukul 11.00 (selang waktu = 8670 jam)
→ Sabtu, 6 Juni 2009 pukul 07.00 (selang waktu = 8666 jam)
Minggu, 4 Oktober 2009 pukul 21.00 (selang waktu = 11560 jam) → Sabtu, 3 Oktober pukul 07.00 (selang waktu = 11522 jam) 8. Timing Belt dan Coupling Motor Run (Modul 4) Data perawatan terakhir : Senin, 15 September 2008 pukul 22.20 Penggantian berikut : Sabtu, 31 Januari 2009 pukul 00.20 (selang waktu = 3290 jam) Rabu, 17 Juni 2009 pukul 02.20 (selang waktu = 6580 jam) Minggu, 1 November 2009 pukul 04.20 (selang waktu = 9870 jam) → Sabtu, 31 Oktober 2009 pukul 07.20 (selang waktu = 9849 jam)
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
B. MESIN OVEN BILLET 1. Rantai dan Ceramic Board (Modul 1) Data perawatan terakhir : Jumat, 21 November 2008 pukul 08.55 Penggantian berikut : Kamis, 26 Februari 2009 pukul 10.55 (selang waktu = 2330 jam) Rabu, 3 Juni 2009 pukul 12.55 (selang waktu = 4660 jam) Selasa, 8 September 2009 pukul 14.55 (selang waktu = 6990 jam) Senin, 14 Desember 2009 pukul 06.55 (selang waktu = 9320 jam) 2. Connecting Chain, Chain dan Chain Roller (Modul 2) Data perawatan terakhir : Senin, 10 November 2008 pukul 16.00 Penggantian berikut : Jumat, 27 Maret 2009 pukul 18.00 (selang waktu = 3290 jam) Selasa, 11 Agustus 2009 pukul 20.00 (selang waktu = 6580 jam) Sabtu, 26 Desember 2009 pukul 22.00 (selang waktu = 9870 jam) → Sabtu, 26 Desember 2009 pukul 08.00 (selang waktu = 9856 jam)
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3. Piston dan Thermocouple (Modul 3) Data perawatan terakhir : Rabu, 5 November 2008 pukul 09.40 Penggantian berikut : Senin, 9 Februari 2009 pukul 15.40 (selang waktu = 2310 jam) Sabtu, 16 Mei 2009 pukul 21.40 (selang waktu = 4620 jam)
→ Sabtu, 16 Mei 2009 pukul 09.40 (selang waktu = 4608 jam)
Jumat, 21 Agustus 2009 pukul 03.40 (selang waktu = 6930 jam) Rabu, 25 November 2009 pukul 09.40 (selang waktu = 9240 jam)
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
LAMPIRAN X JADWAL LIBUR PT. Cakra Compact Alumunium Industries Tahun 2009 No. 1 2
3 4 5 6 7 8 9
Tanggal
Hari
Keterangan
1 Januari Kamis Tahun Baru Masehi 26 Januari Senin Tahun Baru Imlek 2560 27 Januari Selasa Cuti Massal 28 Januari Rabu Cuti Massal 9 Maret Senin Maulid Nabi Muhammad SAW 26 Maret Kamis Hari Raya Nyepi 10 April Jumat Wafat Yesus Kristus 11 April Sabtu Cuti Massal 9 Mei Sabtu Hari Raya Waisak 2553 21 Mei Kamis Kenaikan Yesus Kristus 20 Juli Senin Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 17 Agustus Senin Hari Kemerdekaan RI TOTAL CUTI TERPAKAI TOTAL CUTI INDIVIDU (12 - 7½ + 1½)
Potong Cuti
No.
Tanggal
Hari
Keterangan
10
21 – 22 September 23 September 24 September 25 September 26 September 27 November 28 November 18 Desember 19 Desember 25 Desember 26 Desember
Senin – Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Jumat Sabtu Jumat Sabtu Jumat Sabtu
Hari Raya Idul Fitri Cuti Massal Cuti Massal Cuti Massal Cuti Massal Idul Adha 1 Syawal 1430 H Cuti Massal Tahun Baru 1431 Hijriah Cuti Massal Hari Raya Natal Cuti Massal
1 1 11 ½
12 13
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
Potong Cuti 1 1 1 ½ ½ ½ ½ 7½ 6
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.