Laporan Tugas Akhir
TUGAS AKHIR ANALISIS PENCIPTAAN NILAI DENGAN PERBAIKAN PROSES BISNIS UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN DAYA SAING BERKELANJUTAN DI EXPRESS DISTRIBUTION PT.ANTAREJA PRIMA ANTARAN Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Disusun Oleh: Nama
: Panji Romli
Nim
: 4160412-009
Program Studi
: Teknik Industri
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
Universitas Mercu Buana/FTI
1
2 Laporan Tugas Akhir
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Panji Romli
N.I.M
: 4160412-009
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya. Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Jakarta, 30 November 2008
(Panji Romli)
Universitas Mercu Buana/FTI
3 Laporan Tugas Akhir
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PENCIPTAAN NILAI DENGAN PERBAIKAN PROSES BISNIS UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN DAYA SAING BERKELANJUTAN DI EXPRESS DISTRIBUTION PT.ANTAREJA PRIMA ANTARAN
Disusun oleh : Nama
: Panji Romli
Nim
: 4160412-009
Program Studi
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Mengetahui Pembimbing
(Alfa Firdaus, MT)
Universitas Mercu Buana/FTI
Koordinator TA/KaProdi
(Ir. Muhammad Kholil, MT)
4 Laporan Tugas Akhir
ABSTRAK Dalam persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini, perusahaan harus dapat mengembangkan dan menciptakan nilai – nilai baru atau inovasi untuk dapat bertahan dalam persaingan, antara lain dengan menciptakan nilai melalui Perbaikkan Proses Bisnisnya. Penciptaan Nilai adalah penambahan nilai baru terhadap kegiatan individu atau kelompok untuk menghasilkan produk atau jasa yang lebih cepat, lebih tepat, lebih efisien, lebih bermutu, lebih responsif, dan lebih fleksibel. Sedangkan Proses Bisnis adalah cara yang baik untuk mendeliver atau menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan. Proses bisnis dibagi menjadi empat dimensi, yaitu : Kompetensi Karyawan/Pegawai, Proses Kerja, Pemanfaatan Teknologi, dan Rumusan Strategi. Penelitian ini difokuskan pada dimensi Proses Bisnis sebagai faktor yang berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai dan Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan. Proses Bisnis mempengaruhi Penciptaan Nilai dan Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan, kemudian Penciptaan Nilai mempengaruhi Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan. Dalam penelitian ini sarana yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan responden adalah kuesioner. Responden yang menjadi objek penelitian ini adalah Karyawan dan pelanggan (Konsumen corporate) Express Distribution PT Antareja Prima Antaran. MidDay Package merupakan salah satu produk unggulan dari PT Antareja Prima Antaran yang sedang berkembang pesat dan sedang bersaing ketat dengan perusahaan sejenis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Jalur yang digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh suatu variabel ataupun beberapa variabel terhadap variabel lainnya baik pengaruh yang bersifat langsung atau tidak langsung. Dari hasil Analisis Jalur di dapat bahwa dari keempat faktor dalam dimensi Proses Bisnis tersebut terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation), yaitu : Kompetensi dengan nilai sebesar 0.182, Proses Kerja sebesar 0.242, Pemanfaatan Teknologi sebesar 0.241, dan Rumusan Strategi dengan nilai sebesar 0.427. Dari keempat faktor tersebut Kompetensi Karyawan memiliki pengaruh sangat lemah, kemudian Proses Kerja dan Pemanfaatan Teknologi memiliki pengaruh lemah sedangkan Rumusan Strategi memiliki pengaruh yang kuat/cukup tinggi terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation). Dan kontribusi terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan sebesar 82.3% dan pengaruh varibel luar sebesar 17.7%. Sedangkan dari keempat dimensi, yaitu : Kompetensi dengan nilai sebesar -0.267, Proses Kerja sebesar 0.120, Pemanfaatan Teknologi sebesar 0.044, dan Rumusan Strategi dengan nilai sebesar 0.270. Dari keempat faktor tersebut Kompetensi Karyawan, Proses Kerja dan Pemanfaatan Teknologi tidak mempunyai pengaruh terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan, Sedangkan Rumusan Strategi memiliki pengaruh yang lemah/cukup rendah terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan. Sementara Penciptaan Nilai memiliki kontribusi sebesar 0.706 terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan di Express Distribution PT Antareja Prima Antaran. Kata kunci : dimensi proses bisnis, penciptaan nilai dan keunggulan daya saing berkelanjutan
Universitas Mercu Buana/FTI
5 Laporan Tugas Akhir
ABSTARCT Competition in the business world that is increasingly high at this time, the company must be able to develop and create value - the value of new or innovative to survive in the competition, including by creating value through the process business enhancement. Value creation is the addition of a new value to the activities individuals or groups to produce products or services that are faster, more accurate, more efficient, better quality, more responsive and more flexible. Meanwhile, Business Process is a good way to deliver goods and services to customers. Business process is divided into four dimensions, namely: Competence Employees / Officers, Process Work, utilization of technology, strategy and formula. This study focused on the dimensions of Business Process as the factors that affect the value of the Creation and Competitiveness Sustainable Excellence. Business Process Value affects the Creating Excellence and Competitiveness Development, and the Creation of Value affects Competitiveness Sustainable Excellence. In this research facilities that are used to communicate indirectly with the questionnaire respondents. A respondent who becomes the object of this research is the Employees and customers (Consumer corporate) Express Distribution PT Antareja Prima Antaran (PT APA). Midday Package is one a superior product from PT APA between the developing rapidly and is competing with similar companies strict. The processing of data in this study using the analysis point that is used to determine the magnitude of the influence of a variable or variables on both the influence of other variables that are directly or indirectly. Analysis of the results that can point in the fourth factor in the dimensions of the Business Process Value Creation (Value Creation), namely: Competency with a value of 0.182, The Work of 0.242, 0.241 Utilization of Technology, Strategy and formula with a value of 0.427. The fourth factor is the influences of Competence Employees have very weak, and the process of Work and Utilization of Technology has a weak strategy, while formula has a strong / high enough to Value Creation (Value Creation). The contribution of Excellence Sustainable Competitiveness of 82.3% and influence variables outside of 17.7%. Meanwhile, from the fourth dimension, namely: Competency with a value of -0.267, The Work of 0.120, 0.044 Utilization of Technology, Strategy and formula with a value of 0.270. The fourth factor is Competence Staff, Process Work and Utilization Technology does not have the effect of Excellence Sustainable Competitiveness, while the formula Strategy has a weak / low enough to Excellence Sustainable Competitiveness. While the creation of value have contributed to the 0.706 Competitiveness Sustainable Excellence in the Express Distribution PT APA. Keywords: dimensions of the business, creating value and benefits of sustainable competitiveness
Universitas Mercu Buana/FTI
6 Laporan Tugas Akhir
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, terutama kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun laporan tugas akhir ini, walaupun cara penyusunannya sangat sederhana yang mungkin jauh dikatakan sempurna. Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Mercu Buana. Dalam melakukan kegiatan penyusunan laporan tugas akhir ini, hingga dapat penulis selesaikan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Yang tercinta Ibunda, Istri dan keluarga , yang telah memberikan dukungan dan do’anya. 2. Bapak Alfa Firdaus.MT , selaku dosen pembimbing Tugas Akhir di kampus, atas segala bimbingan dan waktu yang selalu diberikan kepada penulis selama proses penyelesaian Tugas Akhir. 3. Bapak Ir.M.Kholil.MT, sebagai Ketua Program Studi Teknik Industri, serta selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah membantu hingga selesainya Tugas Akhir ini. 4. Rekan-rekan Angkatan 6 Teknik Industri,Universitas Mercu Buana yang telah memberikan dorongan dan semangat. 5. Serta berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Universitas Mercu Buana/FTI
7 Laporan Tugas Akhir
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini berguna serta bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Jakarta , 30 November 2008
Penyusun
Universitas Mercu Buana/FTI
8 Laporan Tugas Akhir
DAFTAR ISI Halaman Judul ..............................................................................................
i
Halaman Pernyataan .....................................................................................
ii
Halaman Pengesahan ...................................................................................
iii
Abstraksi
..............................................................................................
iv
Kata Pengantar .............................................................................................
vi
Daftar Isi
...............................................................................................
viii
Daftar Tabel ...............................................................................................
xi
Daftar Gambar...............................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .....................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………..….....
1
1.2. Perumusan Masalah .............................................................
9
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................
9
1.3.1 Tujuan Penelitian .........................................................
9
1.3.2 Manfaat Penelitian .......................................................
10
1.4. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................
11
1.5. Lokasi Penelitian.................................................................
12
1.6. Sistematika Penelitian.........................................................
13
LANDASAN TEORI .................................................................
15
2.1. Deskripsi Teoritis…………………………………..….. .....
15
2.1.1 Bisnis Jasa Kurir………………………………..….. ..
15
2.1.2 Penciptaan Nilai………………………………..….. ...
21
2.1.3 Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan………..….. ...
31
2.1.4 Proses Bisnis………………………………..….. ........
33
2.2. Kerangka Pemikiran.............................................................
35
2.2.1 Menciptakan Nilai melalaui Proses Bisnis...................
35
2.2.2 Membangun Keunggulan melalaui Proses Bisnis........
35
2.2.3 Memperoleh Keunggulan melalaui Penciptaan Nilai ..
36
Universitas Mercu Buana/FTI
9 Laporan Tugas Akhir
BAB III
BAB IV
2.3. Metode Statistik Penelitian ..................................................
37
2.3.1 Skala Pengukuran.........................................................
37
2.3.2 Konsep Sampling .........................................................
39
2.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner......................
42
2.3.4 Analisis Jalur (Path Analysis) ......................................
43
METODOLOGI PENELITIAN..................................................
53
3.1. Metode Yang Digunakan……………………………..….. .
53
3.2. Jenis dan Sumber Data .........................................................
54
3.3. Perancangan Model Penelitian.............................................
55
3.4. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel..............
56
3.4.1 Variabel Penelitian .......................................................
56
3.4.2 Operasionalisasi Variabel.............................................
59
3.5. Metode Penarikan Sampel ..................................................
61
3.6. Metode Pengumpulan Sampel ............................................
62
3.7. Metode Pengolahan Data ....................................................
63
3.8. Analisis Data.......................................................................
72
3.9. Rancangan Pemecahan Masalah .........................................
73
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ...................
74
4.1. Pengumpulan Data…………………………………..….. ...
74
4.1.1 Data Umum Perusahaan………………………..….....
74
4.1.2 Express Distribution PT Antareja Prima Antaran..…..
83
4.1.3 Data Permasalahan………………………..….. ...........
85
4.2. Pengolahan Data..................................................................
90
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………..…....
90
4.2.2 Analisis Jalur (Path Analysis)………..….. ..................
90
4.2.3 Pengujian Hipotesis………..…....................................
93
Universitas Mercu Buana/FTI
10 Laporan Tugas Akhir
BAB V
ANALISA HASIL .....................................................................
105
5.1. Pengumpulan Data…………………………………..….. ...
105
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................
114
6.1. Kesimpulan…………………………………..….. ..............
114
6.2. Saran…………………………………..….. ........................
114
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
119
LAMPIRAN
121
BAB VI
.............................................................................................
Universitas Mercu Buana/FTI
11 Laporan Tugas Akhir
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Summary Shipment Midday Package ........................................
8
Tabel 1.2 Summary Shipment Premium Package ......................................
8
Tabel 2.1 Klasifikasi Jasa, Lovelock (1987) ..............................................
19
Tabel 2.2 Klasifikasi Jasa, Schemener (1984) ............................................
19
Tabel 2.3 Klasifikasi Tingkat Pengaruh,Champion(1998) .........................
49
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ..............................................
55
Tabel 3.2 Definisi Variabel Penelitian .......................................................
58
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ...........................................................
59
Tabel 4.1 Sistematika Kuesioner untuk Karyawan ....................................
86
Tabel 4.2 Sistematika Kuesioner untuk Pelanggan ....................................
87
Tabel 4.3 Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner............................................
88
Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Lama bekerja ....................
88
Tabel 4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan ........................
88
Tabel 4.6 Komposisi Responden Berdasarkan Umur ................................
89
Tabel 4.7 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Perusahaan ..............
89
Tabel 4.8 Komposisi Responden Berdasarkan Penggunaan jasa Express .
89
Tabel 4.9 Komposisi Responden Berdasarkan Lamanya Berlangganan ...
89
Tabel 4.10 Tingkat Kompentesi karyawan ..................................................
90
Tabel 4.11 Tingkat Proses Kerja karyawan .................................................
91
Tabel 4.12 Tingkat Pemanfaatan Teknologi ................................................
91
Tabel 4.13 Tingkat Rumusan Strategi...........................................................
92
Tabel 4.14 Tingkat Penciptaan Nilai (Value Creation) ................................
92
Tabel 4.15 Tingkat Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan ........................
92
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi X1,X2,X3,dan X4 terhadap Y1 ................
94
Tabel 4.17 Analisis of Varians X1,X2,X3,dan X4 terhadap Y1 .....................
94
Tabel 4.18 Koefisien Standar X1,X2,X3,dan X4 terhadap Y1 ......................
95
Tabel 4.19 Koefisien Determinasi X1,X2,X3, X4 dan Y1 terhadap Y2 ..........
98
Universitas Mercu Buana/FTI
12 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.20 Analisis of Varians X1,X2,X3, X4 dan Y1 terhadap Y2 ................
99
Tabel 4.21 Koefisien Standar X1,X2,X3, X4 dan Y1 terhadap Y2 ..................
100
Tabel 4.22 Koefisien Korelasi antara X1,X2,X3, dan X4 ..............................
102
Tabel 5.1 Koefisien Korelasi antara X1,X2,X3, dan X4 ..............................
105
Tabel 5.2 Koefisien Jalur antara X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y1 dan Y2 .....
106
Tabel 5.3 Pemetaan Proses Penciptaan Nilai Dengan Tiga Sudut Pandang
107
Universitas Mercu Buana/FTI
13 Laporan Tugas Akhir
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Record Card Compare Shipment Midday Package ..............
7
Gambar 1.2
Record Card Compare Shipment Premium Package ............
7
Gambar 2.1
Model Generik Rantai Nilai, Porter (1980) ..........................
23
Gambar 2.2
Kerangka Penciptaan Nilai,Simatupang dan Pramudito(2006)
28
Gambar 2.3
Contoh Path Diagram, Juanim (2004) ..................................
46
Gambar 2.4
Sistem Kausal Sederhana, Juanim (2004) ...........................
48
Gambar 2.5
Estimasi Pengaruh X1 & X2 terhadap Y1 &Y2, Juanim(2004)
51
Gambar 3.1
Model Teoritis Hubungan Variabel – Variabel Penelitian ...
57
Gambar 3.2
Substruktur 1 Analisis Jalur (Path Analysis) ........................
69
Gambar 3.3
Substruktur 2 Analisis Jalur (Path Analysis) .......................
70
Gambar 3.4
Rancangan Pemecahan Masalah ...........................................
73
Gambar 4.1
Incoming Spaghetti Chart ....................................................
80
Gambar 4.2
Outgoing Spaghetti Chart .....................................................
80
Gambar 4.3
Struktur Organisasi ..............................................................
83
Gambar 4.4
SMS TRACKING ................................................................
84
Gambar 4.5
RPX Website: www.rpxholding.com ...................................
85
Gambar 4.6
Substruktur 1 Analisis Jalur (Path Analysis) .......................
93
Gambar 4.7
Substruktur 2 Analisis Jalur (Path Analysis) .......................
97
Gambar 4.8
Path Diagram untuk X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y1 dan Y2
104
Universitas Mercu Buana/FTI
14 Laporan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, menimbulkan banyak
persaingan perdagangan semakin ketat. Makin banyaknya perusahaan-perusahaan didirikan maka semakin tajam pula persaingan yang harus dihadapi. Dengan begitu mendorong dan memacu kita sebagai generasi untuk lebih menguasai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam menghadapi era globalisasi dan era pasar bebas tersebut. Keterampilan dan keahlian juga merupakan modal utama untuk dapat berperan aktif dalam era globalisasi yang akan di hadapi. Suatu perusahaan pada dasarnya didirikan dengan berbagai macam tujuan, salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal,
karena
dengan
adanya
perolehan
keuntungan
maksimal
maka
kelangsungan hidup perusahaan akan dapat terwujud, serta kesejahteraan karyawan akan terus dapat dipenuhi. Proses bisnis merupakan salah satu bagian dan nafas dari suatu perusahaan tanpa membedakan ukuran dan tujuannya. Ketika perusahaan menjalankan aktivitasnya sehari – hari, sesungguhnya ia sedang menjalani suatu bagian dari proses bisnis. Yang sering kelihatan berbeda adalah banyak perusahaan yang tidak secara tertib dan teratur memetakan proses bisnis yang dimilikinya dengan beberapa alasan. Tetapi ketika proses bisnis menjadi sesuatu yang sangat mahal dan
Universitas Mercu Buana/FTI
15 Laporan Tugas Akhir ketika proses bisnis yang merupakan milik dari perusahaan tidak menjadi inti dari gerakan perbaikkan yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membuatnya menjadi berharga. Konsep proses bisnis diuraikan secara sederhana oleh Dirgantoro (2002:39) yaitu merupakan cara yang lebih baik menyampaikan atau mendeliver barang atau jasa kepada pelanggan. Proses bisinis ini kemudian diturunkan menjadi aktivitas– aktivitas operasional yang menunjukkan pekerjaan apa yang harus dilakukan serta teknologi apa yang harus digunakan untuk dapat meyampaikan barang atau jasa kepada pelanggan dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan ketepatan waktu proses. Dalam hal ini proses bisnis sangat berperan dalam membangun keunggulan perusahaan dalam persaingan. Pandangan saat ini persaingan bisnis global mengarah kepada perekonomian era kompetensi, yang mengakibatkan terjadinya pergeseran paradigma yang menuntut kesiapan berbagai perusahaan yang ada untuk bersaing memasuki pasar dengan cara menciptakan nilai (creating value) dari setiap proses dalam menghasilkan produk atau jasanya sesuai dengan harapan konsumen, sehingga bisa survive dan mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage), (Totanan,2004). Seperti yang dikemukakan oleh Porter (1980) bahwa keunggulan bersaing (competitive advantage) dapat menjadi pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut pasar dan persaingan. Sedangkan persaingan merupakan inti keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Lebih jauh dijelaskan bahwa persaingan memerlukan ketepatan aktivitas – aktivitas perusahaan seperti inovasi dan budaya kerja yang baik.
Universitas Mercu Buana/FTI
16 Laporan Tugas Akhir Penciptaan nilai (value creation) menurut Mckinnon, Gowland, & Worzel (2005) merupakan suatu transformasi dari hasil kreativitas dan inovasi melalui penemuan atau pengembangan dalam menghasilkan suatu produk atau ajsa di suatu perusahaan. Lalu keunggulan bersaing dapat diraih dengan penciptaan nilai ektra oleh perusahaan, (spulber, 2004). Kemudian Glad & Becker (2002) menyatakan bahwa proses bisnis (business process) suatu perusahaan akan diturunkan kedalam aktivitas– aktivitas operasional perusahaan yang menghasilkan nilai tambah dan fokus terhadap penciptaan nilai (value creation) dimasa depan. Kemudian aktivitas – aktivitas proses dapat diukur melalui dimesi, yaitu: cost, time (delivery), quality, dan flexibility dalam membangun dan memperoleh keunggulan bersaing. Kanazawa (2006) menemukan bahwa penciptaan nilai (value creation) merupakan sumber yang sangat penting untuk keunggulan bersaing. Penciptaan nilai (value creation) didefinisikan sebagai manfaat yang dapat melalui interaksi antara perusahaan dan konsumen, pemegang saham, pegawai, supplier, distributor dan masyarakat. Penciptaan nilai (value creation) sendiri adalah fungsi dari kemampuan memimpin, kemampuan mendapatkan sumber – sumber, dan kemampuan dalam mengoptimalkan manajemen proses. Dalam menciptakan nilai (creating value) peranan perbaikkan proses bisnis (process business improvement) sangat diperlukan dengan melibatkan berbagai pihak dalam perusahaan, dan untuk menciptakan nilai (creating value) tersebut perlu pemahaman yang baik tentang bagaimana kita memahami konsumen dan mengetahui apa yang dibutukan oleh mereka (Totanan, 2004).
Universitas Mercu Buana/FTI
17 Laporan Tugas Akhir Sebagai pemenuhan terhadap tuntuntan terhadap persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan berusaha menerapkan berbagai konsep manajemen perbaikan proses bisnis. Dirgantoro (2002: 70-74) menegaskan bahwa ada 3 (tiga) cara perusahaan untuk membangun atau memperoleh keunggulan bersaing (competitive advantage), yaitu pertama perusahaan melakukan restrukturisasi terhadap portofolionya, yang kedua perusahaan melakukan perubahaan atau perombakan yang dilakukan pada tingkatan strategi perusahaan, tingkat unit usaha, maupun fungsional, dan kemudian yang ketiga dengan melakukan peningkatan dan perbaikan proses bisnis (process business improvement). Seperti yang terdapat dalam sistem perusahaan yaitu: (people, process, techonology, and strategy) yang merupakan komponen pencapaian keunggulan bersaing (competitive advantage). Dalam melakukan pengukuran kinerja untuk mencapai keunggulan melalui proses bisnis Dirgantoro (2002: 123-135) melihat dari 3 (tiga) dimensi, yaitu : biaya (cost), waktu (time), kualitas (quality). Untuk kondisi di Indonesia, salah satu bisnis yang berkembang saat ini adalah bisnis dibidang jasa terutama bisnis dibidang jasa kurir, kondisi ini dipertegas dengan gejala semakin tumbuh dan berkembangnya operator jasa logistic bisnis (Logistics Provider Service/LPS) nasional maupun multi-nasional seperti DHL/Caraka, Meratus, TNT, CKB, MSA Cargo, Pos Indonesia, FedEx/RPX, Tiki-JNE, Genni, NCS, dan lain – lain. Saat ini, anggota yang tercatat dalam ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Express Indonesia) berjumlah lebih dari 500 perusahaan pemegang
Universitas Mercu Buana/FTI
18 Laporan Tugas Akhir SIPJT (Surat Ijin Pengusahan Jasa Titipan) atau sekitar 2000 Cabang perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, (http://www.asperindo.or.id/). Kondisi di atas menunjukkan bahwa Indonesia ke depan akan menjadi pasar jasa kurir yang sangat potensial. Untuk itu, berbagai strategi untuk menguasai pangsa pasar jasa kurir Indonesia ini perlu terus dicari dan digali sesuai dengan karakteristik perusahaan, lingkungan dan tingkat persaingan yang sedang dan akan dihadapi. Salah satu pendekatan untuk memenangkan persaingan yang dapat dilakukan Oleh perusahaan jasa kurir di Indonesia adalah melalui penciptaan nilai – nilai baru atau inovasi. PT. Antareja Prima Antaran (RPX Domestic) merupakan salah satu perusahaan yang berkecimpung dalam jasa kurir yang mempunyai pengalaman sejak 11 Mei 1999.Kemudian juga memiliki beberapa klasifikasi pelayanan, diantaranya: layanan standar, layanan customize, layanan project dan layanan prioritas. Melalui hal itu PT. Antareja Prima Antaran mempunyai peluang yang cukup tinggi dalam mendapatkan peluang pasar dalam bisnis kurir. Pada tahun depan Pendapatan PT.Antareja Prima Antaran ditargetkan naik 40% dari pendapatan FY08. Tentunya ada beberapa strategi yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut, salah satunya adalah dengan mengembangkan dan mengoptimalkan keunggulan jaringan yang dimilikinya melalui produk yang inovatif dan tetap memfokuskan diri pada produk inti yaitu di bidang komuniaksi, kontribusi di bisnis komunikasi ini mencapai hingga 70% dari total pendapatan yang diperoleh selama ini. Itulah sebabnya pengembangan di bidang bisnis komunikasi ini terus dilakukan PT.
Universitas Mercu Buana/FTI
19 Laporan Tugas Akhir Antareja Prima Antaran dengan memberikan tawaran jasa pelayanan titipan atau pengiriman yang lebih inovatif yang salah satunya produk Midday Package (MP) dan Premium Package (PR). Midday Package (MP) dan Premium Package (PR) merupakan produk unggulan PT. Antareja Prima Antaran dan merupakan layanan terkini jasa pengiriman dan selalu mengedepankan akurasi pengiriman. Pengiriman Midday service adalah H+1 sebelum jam 12 siang WIB atau Premium Service dengan maksimal 1 hari tiba pada hari yang sama sebelum jam 12 malam di alamat tujuan dengan harga paling kompetitif, variatif dan paling menguntungkan. Setiap keterlambatan yang terjadi akan diganti sesuai dengan biaya yang dikenakan pada saat pengiriman (MBG – Money Back Guarantee). Berdasarkan hasil dalam suatu survey percobaan – perbandingan (Trial – Compare) dalam beberapa kegiatan yang mengakomodir suara konsumen pengguna/penyedia jasa pengiriman express, dapat diketahui kinerja beberapa produk/layanan perusahaan sebagai berikut :
Universitas Mercu Buana/FTI
20 Laporan Tugas Akhir MYSTERY SHIPMENT RECORD CARD COMPARE SHIPMENT Route : Midday Delivery : JKT-PLM, BPN-JKT
SENDER Kategori Customer Service Performance
RPX
PCP
TNT
1 Kemudahan menghubungi
3.0
4.0
4.0
4 Mudah Sekali 3 Mudah
2 Sulit
1 Sulit Sekali
2 Keramahan
3.5
4.0
3.5
4 Baik Sekali
2 Buruk
1 Buruk Sekali
3.5
3.0
3.5
4 Cepat Sekali 3 Cepat
2 Lambat 1 Lambat Sekali
1.8
3.0
3.5
4 Mudah Sekali 3 Mudah
2 Sulit
1 Menggunakan Seragam perusahaan yang bersangkutan
2.0
1.0
2.0
2 Ya
1 Tidak (sebutkan nama
2 Kerapihan
2.5
3.0
3.5
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Buruk
1 Buruk Sekali
3 Keramahan
3.0
3.0
3.0
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Buruk
1 Buruk Sekali
4 Kesigapan & keinginan membantu
3.0
3.0
3.0
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Buruk
1 Buruk Sekali
4 < 1 jam
3 > 1 jam
2 > 2 jam 1 > 3 jam
3 Kecepatan memahami & menangani permintaan customer 4 Prosedur Pengiriman
3 Baik
1 Sulit Sekali
Courier Performance
PUP Time Waktu/ jam menelpon & waktu/ jam kurir datang AVG
1.5
1.0
3.0
2.6
2.8
3.2
Komentar Lainnya > RPX
Telp. Lama mengangkat setelah berkali - kali di telp. Seharusnya membuka helm di dalam ruangan - none Bagus Pelayanannya Reconfirm pada saat barang akan dikirim
> PCP > TNT
Gambar.1.1 Record Card Compare Shipment Midday Package MYSTERY SHIPMENT RECORD CARD COMPARE SHIPMENT Route : Sameday Delivery : JKT-PKU
SENDER Customer Service Performance
JNE
Company RPX
Kategori PCP
1 Kemudahan menghubungi
3.0
3.0
3.0
4 Mudah Sekali 3 Mudah
2 Sulit
1 Sulit Sekali
2 Keramahan
3.0
3.0
3.0
4 Baik Sekali
2 Buruk
1 Buruk Sekali
3.0
3.0
3.0
4 Cepat Sekali 3 Cepat
2 Lambat 1 Lambat Sekali
3.0
3.0
3.0
4 Mudah Sekali 3 Mudah
2 Sulit
3 Kecepatan memahami & menangani permintaan customer 4 Prosedur Pengiriman
3 Baik
1 Sulit Sekali
Courier Performance 1 Menggunakan Seragam perusahaan yang bersangkutan
2.0
2.0
2.0
2 Ya
1 Tidak (sebutkan nama
2 Kerapihan
3.0
3.0
3.0
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Buruk
1 Buruk Sekali
3 Keramahan
3.0
3.0
2.5
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Buruk
1 Buruk Sekali
4 Kesigapan & keinginan membantu
3.0
3.0
3.0
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Buruk
1 Buruk Sekali
4 < 1 jam
3 > 1 jam
2 > 2 jam 1 > 3 jam
PUP Time Waktu/ jam menelpon & waktu/ jam kurir datang AVG
4.0
1.0
4.0
3.0
2.7
2.9
Komentar Lainnya > JNE
- none -
> RPX > PCP
- none - none -
Gambar.1.2 Record Card Compare Shipment Premium Package
Universitas Mercu Buana/FTI
21 Laporan Tugas Akhir Tabel.1.1 Summary Shipment Midday Package Company
RPX
PCP
TNT
1 shipment delayed (dlv at 12.45 wib) with notification from Customer Service
All packages received as promised, but in some places only served for cutomer who already has account number
All packages received as promised, categorized quick in pick up and delivery
Category Commitment Transit Time
Access to contact CS was the lowest CS performance can be categorized Access to contact Customer Service (3.0). Overall CS performance was 2.9 good and also easy to contact them. was very easy and satisfying (score 4). in avg The score is 4 Service Satisfaction during PUP (by SENDER) Courier performance was the lowest. Overall CS and courier performance for Courier Courier performance was avg 2.6 The score is 2.5. Base on Customer's (especially in neatness) was good and pleasant (avg score 2.87) info packg was pup by Multiplus for Customer Service
PUP Time
Average time for courier to pick up was over than 3 hour (score 1.5)
Service Satisfaction Generally courier can be categorized when Received from in good performance (avg 2.75) Courier (by CNEE)
Package Condition
Overall package was in good condition with avg score 4
Average time for courier to pick up was over 2 hour but less than 3 hour (score 1)
Average time for courier to pick up was over hour but less than 2 hour
Generally courier can be categorized in good performance (avg 2.75)
Generally courier can be categorized in good performance (avg 2.75)
Overall package was in good condition with avg score 4
Overall package was in good condition with avg score 4
Highest Lowest In Between
Tabel.1.2 Summary Shipment Premium Package Company
JNE
RPX
PCP
All packages received as promised
All packages received as promised
All packages received as promised
Access to contact CS was categorized easy (3.0)
Access to contact CS was categorized easy (3.0)
Access to contact CS was categorized easy (3.0)
Category Commitment Transit Time
for Customer Service
Service Satisfaction during PUP (by SENDER) for Courier
PUP Time
Service Satisfaction when Received from Courier (by CNEE)
Package Condition
Overall courier performance was good Overall courier performance was good Overall courier performance was good and pleasant (avg 2.75) and pleasant (avg 2.75) but less pleasant than others (avg 2.6)
Average time for courier to pick up was 1 hour
Average time for courier to pick up was 3 hour
Average time for courier to pick up was 1 hour
The lowest standard for courier performance (avg 2.37), especially in neatness
Generally courier can be categorized in good performance (avg 2.87)
Generally courier can be categorized in good performance (avg 2.75)
Overall package was in good condition with avg score 2.75
Overall package was in good condition with avg score 3.75, and become the highest score among competitor
Overall package was in good condition with avg score 3.5
Highest Lowest In Between
Universitas Mercu Buana/FTI
22 Laporan Tugas Akhir Gambaran diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan dalam rating kinerja yang harus segera ditutupi dan diperbaiki oleh Divisi Express Distribution PT.Antareja Prima Antaran dengan layanan/produk Midday dan Premium Package-nya dalam melayani konsumen – konsumennya apabila ingin menjadi yang terdepan dan ingin menguasai pangsa pasar bisnis ini.
1.2 Perumusan Masalah Dalam memahami lebih lanjut bagaimana setiap aktivitas dalam proses akan memberikan nilai tambah, Porter (1980) memperkenalkan suatu model generik rantai nilai (generic value chain model), yang berisikan sederatan aktivitas yang dilakukan secara umum oleh perusahaan yang terdiri dari aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang akan berdampak pada keunggulan perusahaan. Dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan penulis , maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam Skripsi ini adalah: ”Bagaiamana Menciptakan Nilai dengan mempertimbangkan Perbaikan Proses Bisnis dan implikasinya terhadap keunggulan Daya Saing Berkelanjutan”.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat diketahui faktor – faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi Proses Penciptaan Nilai dalam perusahaan jasa express. Tujuan utama dari penelitian ini adalah:
Universitas Mercu Buana/FTI
23 Laporan Tugas Akhir 1.
Mengidentifikasi dan menganalisis dimensi – dimensi Perbaikan Proses Bisnis yang mempengaruhi Proses Penciptaan Nilai di Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA).
2.
Menguraikan
solusi
atas permasalahan
yang
dihadapi
dalam
Proses
Penciptaan Nilai, khususnya yang mempertimbangkan dimensi – dimensi Perbaikkan Proses Bisnis, untuk meningkatkan Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan di Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA).
1.3.2
Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai
pihak terkait, diantaranya : 1. Membantu perusahaan dalam mengidentifikasi faktor – faktor yang berpengaruh dalam Proses Penciptaan Nilai khususnya dimensi – dimensi Perbaikan Proses Bisnis yang berimplikasi terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan. 2. Membantu perusahaan dalam memetakan (berupa model/pola) tentang Proses Penciptaan Nilai dan korelasinya dengan dimensi – dimensi Perbaikkan Proses Bisnis dan Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan. 3. Membantu perusahaan dalam mengukur tingkat korelasi untuk mendapatkan nilai – nilai korelasi yang signifikan yang dapat digunakan untuk menemukan permasalahan utama dan melakukan perbaikkan berkelanjutan (continual improvement) Proses Penciptaan Nilai.
Universitas Mercu Buana/FTI
24 Laporan Tugas Akhir 4. Lebih jauh, membantu menunjukkan dimensi – dimensi yang dominan dari Perbaikkan Proses Bisnis dalam membangun Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan pada perusahaan.
1.4
Ruang Lingkup Penelitian 1). Fokus kajian Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) diarahkan pada tahapan utama proses bisnis di Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA), yaitu: pengumpulan (collecting), pemrosesan (processing), pengangkutan (transporting), dan penyampaian (delivery). 2). Penelitian ini hanya difokuskan pada pengaruh langsung dimensi – dimensi Proses Bisnis terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation), sementara Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan hanya sebagai dampak dari Penciptaan Nilai (Value Creation), kemudian pengaruh tidak langsung dan pengaruh total hanya sebagai keperluan informasi penelitian. 3). Model Proses Penciptaan Nilai ditujukan untuk memenuhi tuntutan dari pihak perusahaan (corporate value added) dan pihak pelanggan (customer value added). 4). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, metode confirmatory/explanatory dan metode penelitian kausal komparatif dengan pendekatan metode Analisis Jalur (Path Analysis).
Universitas Mercu Buana/FTI
25 Laporan Tugas Akhir 1.5
Lokasi Penelitian Obyek kajian yang akan dipilih adalah Perusahaan Jasa Express, yaitu Divisi
Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA) dengan unit analisis para pegawai pada masing – masing fungsi pelayanan jasa express di lingkungan Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA): 1. PT.Antareja Prima Antaran (APA) sedang menghadapi persaingan yang sangat ketat atas operator – operator sejenis, baik perusahaan global, perusahaan lokal, maupun perusahaan kemitraan asing – lokal. 2. Meskipun sedang dalam kondisi bersaing ketat, Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA) memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang di masa depan, karena memiliki pengalaman, informasi dan pengetahuan yang lebih baik sebagai penyedia jasa kurir lokal. 3. Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA) memiliki infrastruktur pelayanan jasa kurir yang cukup lengkap dan merata dari kota besar hingga kecamatan dan Midday Package (MP) dan Premium Package (PR) merupakan produk unggulan Express Distribution PT. Antareja Prima Antaran (APA) yang sedang berkembang pesat saat ini.
Universitas Mercu Buana/FTI
26 Laporan Tugas Akhir
1.6
Sistematika Penulisan Dengan tujuan agar tulisan ini dapat lebih mudah dan lebih jelas dalam
membahas serta menganalisa permasalahan yang menjadi topik utamanya, maka tulisan ini disusun berdasarkan suatu sistematika penulisan yang secara garis besarnya dapat digambarkan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini akan memberikan gambaran tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai konsep, teori, model – model dan metode statistik untuk pengolahan data dan analisis yang digunakan untuk pemecahan masalah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan, jenis dan sumber data, perancangan model penelitian, variabel penelitian dan operasionalisasi
variabel,
metode
penarikan
sampel,
metode
pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis data dan rancangan dalam pemecahan masalah.
Universitas Mercu Buana/FTI
27 Laporan Tugas Akhir
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi data umum perusahaan, data permasalahan, data hasil kuesioner dan pengolahan data hasil kuisioner.
BAB V
ANALISIS HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi dari hasil (output) pengolahan data berupa pokok – pokok pemetaan permasalahan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran secara umum berdasarkan pembahasan bab – bab sebelumnya serta saran terhadap permasalahan berkaitan dengan kasus yang dihadapi perusahaan.
Universitas Mercu Buana/FTI
28 Laporan Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Deskripsi Teoritis
2.1.1
Bisnis Jasa Kurir A. Bisnis Jasa •
Konsep dan Pengertian Jasa Secara Umum produk dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Salah
satu cara yang banyak digunakan adalah klasifikasi berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya suatu produk, yang membagi produk ke dalam tiga kelompok yaitu: 1. Nondurable Goods (Barang Tidak Tahan Lama) Nondurable goods merupakan barang berwujud yang biasanya habis untuk satu kali atau beberapa kali pemakaian (konsumsi), atau memiliki umur ekonomis yang kurang dari satu tahun. Contoh: sabun, gula, susu, dan lain-lain. 2. Durable Goods (Barang Tahan Lama) Durable Goods merupakan barang berwujud yang biasanya tahan lama atau memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun misalnya: kulkas, televise, lemari, dan lain – lain.
Universitas Mercu Buana/FTI
29 Laporan Tugas Akhir 3. Service (Jasa) Service (Jasa) merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya: salon, bengkel mobil, rumah sakit, dan lain- lain. Pembedaan yang tegas antara barang dan jasa biasanya sukar dilakukan. Hal ini disebabkan pembelian suatu produk nyata sering disertai dengan jasa – jasanya tertentu seperti instalasi, reparasi, pemberian garansi dan sebagainya. Sebaliknya pembelian terhadap jasa – jasa juga sering melibatkan barang – barang tertentu untuk melengkapinya seperti makanan di cafe, telepon dalam jasa telekomunikasi, dan lain– lain. Meskipun demikian ada beberapa definisi mengenai jasa yakni sebagai berikut: 1]. Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak menghasilkan sesuatu, produksinya dapat berkenaan dengan sebuah produk fisik maupun non fisik (Kotler, 1994). 2]. Jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi yang outputnya tidak berupa produk fisik, dikonsumsi saat itu juga dan memberikan suatu nilai tambah (kenyamanan, kesenangan, atau kesehatan) yang sescra esensial tidak nyata tergantung kepada penggunanya (Zeithaml dan Binner). 3]. Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain (Rangkuti). Dari definisi – definisi diatas dapat dikatakan bahwa jasa mengandung empat hal penting yang bersifat tidak nyata (intangible), memiliki manfaat atau nilai tambah
Universitas Mercu Buana/FTI
30 Laporan Tugas Akhir (added value), kinerja (performance), serta memiliki interaksi antara pelanggan dan penyedia jasa. •
Karakteristik jasa Menurut Kotler (1994), jasa memiliki empat karakteristik yang membedakannya dengan produk manufaktur dan sangat berpengaruh dalam perancangan suatu program dan pengambilan keputusan terutama upaya peningkatan kualitasnya. Keempat karakteristik tersebut adalah sebagai berikut: 1]. Intangibility Tdak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dikonsumsi. Orang akan mengalami kesulitan menilai kualitas jasa sebelum merasakan atau mengkonsumsinya. Bukti kualitas jasa penting bagi pelanggan sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi jasa tersebut yang dapat disimpulkan dari tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), brosur dan harga. 2]. Inseparability Jasa biasanya dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, sedangkan produk manufaktur biasanya diproduksi, dijual, kemudian dikonsumsi. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa yang mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut. Dalam hubungan penyedia
jasa dan
pelanggan
ini, efektivitas
individu
yang
menyampaikan jasa (contact – personnel) merupakan unsur penting.
Universitas Mercu Buana/FTI
31 Laporan Tugas Akhir 3]. Variability Jasa sangat bervariasi dan merupakan nonstrandardized output, artinya banyak variabel bentuk, kualitas, jenis, serta tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan. Ada tiga factor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa,
yaitu kerjasama atau
partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa, moral/motivasi karyawan dalam melayani pelanggan dan beban kerja perusahaan. 4]. Perishability Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan dan digunakan kembali sehingga fluktuasi permintaan menjadi masalah yang kompleks. o Klasifikasi jasa Banyak para pakar yang melakukan klasifikasi terhadap jasa yang menggunakan dasar pembedaan yang disesuaikan dengan sudut pandang masing – masing. Menurut Lovelock (1987), Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Sedangkan klasifikasi terhadap jasa berdasarkan dua pendekatan, yaitu tingkat intensitas kerja dan tingkat interaksi dan customization pelanggan. Customization adalah variabel pemasaran yang menggambarkan kemampuan pelanggan untuk mempengaruhi secara personal sifat jasa yang disampaikan. Interaksi yang lebih sedikit antara pelanggan dan penyedia jasa terjadi bila jasa yang ditawarkan lebih terstandarisasi dari pada ter-
Universitas Mercu Buana/FTI
32 Laporan Tugas Akhir customized. Penggambaran kedua tipe pendekatan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.1: Klasifikasi Jasa, Lovelock (1987) BASIS
KLASIFIKASI
Segmen Pasar Tingkat Keberwujudan
Keterampilan Penyedia Jasa
Konsumen Akhir
Salon Kecatikan
Konsumen Organisasional
Konsultan manajemen
Rented-goods Service
Penyewaan mobil
Owned-goods Service
Reperasi jam
Non-goods Service
Pemandu Wisata
Professional Service
Dokter
Non-Professional Service
Supir Taksi
Tujuan Organisasi Usaha Profit Service Regulasi Tingkat Intensitas Karyawan
CONTOH
Bank
NonProfit Service
Yayasan Sosial
Regulated Service
Angkutan Umum
Non-Regulated Service
Katering
Equipment-based Service
ATM
People-based Service
Pelatih Olahraga
Tingkat Kontak Penyedia High-Contact Service Jasa dan Pelanggan Low-Contact Service
Universitas Bioskop
Tabel 2.2: Klasifikasi Jasa, Schemener (1994)
Padat Modal Tingkat Intensitas Tenaga Kerja Padat Karya
Universitas Mercu Buana/FTI
Tingkat Interaksi dan Customization Pelanggan Rendah Tinggi Service Factory : Service Shop : - Jasa Pos - Transportasi - Jasa Kepegawaian Mass Service : - Sekolah/Universitas
- Uji Kesehatan Professional Service : - Dokter
- Kafe
- Pengacara
- Hiburan Rakyat
- Akuntan
33 Laporan Tugas Akhir
B. Bisnis Jasa Express Industri jasa express merupakan industri yang menyediakan dan menghasilkan pelayanan jasa dibidang lalu lintas berita, berupa pelayanan surat, kartu, dan dokumen. Lalu lintas barang dalam ukuran terbatas (kiriman dalam kemasan dengan berat dan ukuran tertentu, seprti: paket). Dalam perkembangannya, berbagai perusahaan melakukan diversifikasi produk dan bahkan banyak diantaranya yang melakukan reorientasi bisnis, melakukan restrukturisasi organisasi dan revitalisasi beberapa produk pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Beberapa jenis produk pelayanan untuk masing – masing kategori (Intra kota, Nasional dan International) yang saat ini ditawarkan oleh perusahaan – perusahaan dalam industri (Pos Indonesia dan Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia/Perjakpres). Dalam upayanya untuk memberikan pelayanan unggulan kepada para pengguna jasa, hamper seluruh perusahaan memberikan atribut pelayanan, yaitu fiturfitur yang diharapkan mampu memberikan nilai tambah dan meningkatkan nilai pelayanan di mata pelanggan. Fitur – fitur pelayanan tersebut secara generic meliputi: 1. Jaminan atas ketepatan dan waktu tempuh, dan pemberian potongan ongkos sebesar persentasi tertentu dalam hal kiriman di sampaikan diluar waktu yang telah dijanjikan. 2. Penyediaan
Pelayanan
“Pra-Posting”,
berupa
penyediaan
pelayanan
penjemputan (Pick-up Service) dan pelayanan pengemasan/pengepakan (Packaging).
Universitas Mercu Buana/FTI
34 Laporan Tugas Akhir 3. Penyediaan saluran khusus (Hotline) untuk penanganan komplain/keluhankeluhan, baik melalui penyediaan Call Centers maupun penyediaan Situs Internet yang dapat diakses oleh para pelanggan dengan mudah. 4. Penyediaan ganti rugi, baik sebagai akibat dari keterlambatan kiriman, maupun diakibatkan oleh hilangnya kiriman. 5. Penyediaan pelayanan asuransi baik untuk keterlambatan, kerusakan maupun kehilangan. 6. Penyediaan dan pemberian informasi/bukti penyerahan kiriman, yang meliputi berbagai informasi tentang nama penerima, waktu, tempat dan kondisi kiriman saat diserahkan oleh petugas.
2.1.2
Penciptaan Nilai (Value Creation)
A. Konsep Nilai Konsep nilai telah banyak didiskusikan diliteratur, konsep nilai ini multitafsir dan rumit (Huber dan Herman, 2001) dalam Wahyuningsih (2004), karakteristiknya terbagi (Woodruff,1997) dalam Wahyuningsih (2004), dan tidak secara luas diterima, caranya disimpulkan bersama (Jensen, 2001) dalam Wahyuningsih (2004). Wahyuningsih (2004) menyajikan beberapa klasifikasi konsep nilai kedalam 4 pandangan, yaitu: konsep nilai dari pandangan ekonomi, konsep nilai dari pandangan ilmu sosial, konsep nilai dari pandangan keuangan, dan konsep nilai dari pandangan marketing. Konsep nilai dari pandangan ekonomi digunakan sebagai pusat pemahaman dalam membangun nilai (Geursen, 1863) dalam Wahyuningsih (2004), dari
Universitas Mercu Buana/FTI
35 Laporan Tugas Akhir pandangan ilmu sosial nilai dipandang sebagai konteks manusia sebagai instrument dan pangkal nilai (Rokeach, 1973) dalam Wahyuningsih (2004), lalu dari pandangan keuangan nilai dipandang sebagai trade-off antara resiko dan keuntungan ekonomi/financial (Groth dan Byers, 1996) dalam Wahyuningsih (2004), dan kemudian dari pandangan marketing dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu nilai sebagi fungsi, sebagai rasio, dan sebagai perbedaan (Wahyuningsih, 2004). Roger (1993) dalam Wahyuningsih (2004) mengatakan bahwa nilai secara umum merupakan apa yang konsumen bayar dan keunggulan nilai didapat dari biaya yang rendah yang sebanding dengan nilai atau manfaat yang didapat dan nilai dapat diciptakan melalui aktivitas – aktivitas yang diperlihatkan dalam Value Chain. Lalu Hit dan Hoskisson (2005) berpendapat bahwa nilai merupakan ukuran dari karakteristik kinerja produk dan berbagai atribut yang konsumen bersedia bayar. Menurut Porter (1980) suatu perusahaan memiliki keunggulan bersaing jika perusahaan tersebut mampu memberikan manfaat yang sama dengan pesaing dengan biaya yang lebih murah atau memberikan manfaat lebih dipanding pesaingnya. Oleh karena itu, keunggulan bersaing dapat membuat perusahaan menciptakan superior value bagi para pelanggannya dan juga superior profit bagi perusahaan itu sendiri.
B. Corporate Value Nilai tidak hanya dapat diciptakan dari suatu atau beberapa kegiatan, melainkan keterkaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. Dalam perusahaan masing – masing kegiatan tercermin dalam fungsi – fungsi seperti: pemasaran, produksi, keuangan dan sumber daya manusia. Masing – masing kegiatan
Universitas Mercu Buana/FTI
36 Laporan Tugas Akhir dapat menciptakan biaya relative dan sumber diferensiasi suatu perusahaan. Suatu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui interaksi kegiatan sebagai sumber penciptaan nilai adalah Value Chain Analysis (Porter,1980). Untuk memahami lebih lanjut bagaimana setiap aktivitas akan memberikan nilai tambah, porter (1980) memperkenalkan suatu Model Generik Rantai Nilai (Generic Value Chain Model), yang berisikan sederatan aktivitas yang dilakukan secara umum oleh perusahaan. Aktivitas utama dan pendukung tersebut digambarkan secara diagram berikut ini: Firm Infrastructure Manajemen SDM Pengembangan Teknologi Pengadaan
Inbound Outbound Marketing Operation Service Logistic Logistic and Sales
M A R G I N
Gambar 2.1: Model Generik Rantai Nilai, Porter (1980) Aktivitas utama dari rantai nilai meliputi (i) inbound logistic, pengadaan dan penyimpanan material dan distribusi ke pabrik, (ii) operasi, proses pengolahan menjadi barang jadi, (iii) outbound logistic, penyimpanan dan distribusi barang jadi, (iv) pemasaran dan penjualan, identifikasi kebutuhan pelanggan dan penjualan barang jadi, dan (v) pelayanan, pelayanan terhadap pelanggan setelah penjualan (after sales service). Selanjutnya, aktivitas utama terebut didukung oleh (i) infrastruktur perusahaan, struktur organisasi, system pegawasan, budaya perusahaan dan lain-lain,
Universitas Mercu Buana/FTI
37 Laporan Tugas Akhir (iii) pengembangan teknologi, teknologi yang mendukung perolehan nilai, (iv) pengadaan, pengadaan material, peralatan dan lain-lain. Margin atau keuntungan perusahaan sangat tegantung pada efektivitas kinerja dari setiap aktivitas. Dalam setiap aktivitas, perusahaan dapat menciptakan margin atau keuntungan dengan mengefesienkan atau mengurangi biaya dari setiap aktivitas rantai nilai, melalui rekonfigurasi rantai nilai tersebut. Prinsip kesuksesan dalam membangun rantai suplai/logistic, yang dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Pengurangan dan konsolidasi nilai tambah supplier. 2) Strategi pemilihan perusahaan mitra supplier/distributor. 3) Perbaikan system intern perusahaan secara terus menerus, seperti efisiensi, dan efektivitas distribusi fisik. 4) Monitoring dan evaluasi perbaikan system secara terus menerus. Efektivitas rantai suplai/logistic memerlukan koordinasi yang baik antara inbound logistic dan outbound logistic. Pemilihan perusahaan mitra sangat memegang peranan penting, seperti kualitas, kapabilitas, konsistensi, dan kontinuitas serta keuangan dan lokasi perusahaan mitra, untuk menciptakan win – win solution, saling menguntungkan. Diakui bahwa secara konsep rantai nilai ini sangat sederhana, tetapi sangat kompleks dalam penerapanya. Namun demikian, dengan adanya evolusi ekonomi pasar memaksa berbagai pihak untuk bekerjasama membentuk suatu system rantai nilai sebagai suatu integrasi dan akan menjadi prilaku perusahaan dimasa kini dan mendatang, untuk merespon pasar dan konsumen kebi efektif.
Universitas Mercu Buana/FTI
38 Laporan Tugas Akhir C. Customer Value Konsep customer value sangat menarik minat kalangan akademisi dan praktisi, dikarenakan nilai menjadi hal yang dipertimbangkan sebagai suatu elemen inti sebuah organisasi untuk strategi bersaing (Gale,1994) dalam Wahyuningsih (2004) dan kemudian merupakan aturan yang krusial dalam aktivitas marketing (Holborook,1999) dalam wahyuningsih (2004). Dimana organisasi harus fokus terhadap customer value jika akan membangun keunggulan daya saing yang berkelanjutan (Porter 1985; Parasuraman, 1997; Woodruff,1997; Slater dan Nerver, 2000) dalam Wahyuningsih (2004). Hal yang rasional dibelakang itu, menyampaikan nilai kepada konsumen harus berhasil yang kemungkinan dilakukan pada saat pembelian, pembelian ulang, dan komunikasi dari mulut ke mulut (Bolton dan Drew, 1991; Grisaffe dan Kumar, 1998) dalam Wahyuningsih (2004). Dengan kata lain, jika oerganisasi/perusahaan mengetahui bagaimana mengendalikan nilai untuk konsumen dan menyediakan superior customer value, mereka telah menemukan peluang lebih besar memperoleh dan mempertekankan konsumen – konsumennya (Gabbott,2004) dalam Wahyuningsih (2004). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa customer value merupakan hal yang sangat penting dalam meraih keberhasilan. Disamping penting, literatur memberi kesan bahwa studi mengenai customer value dalam masa pertumbuhan (Flint, 2002) dalam Wahyuningsih (2004) istilah customer value dapat membingungkan, multi tafsir, dan rumit (Huber, 2001) dalam Wahyuningsih (2004). Nilai dijelaskan banyak arti oleh banyak orang (Weinsten, 1998) dalam Wahyuningsih (2004). Customer value diartikan sebagai suatu
Universitas Mercu Buana/FTI
39 Laporan Tugas Akhir perbedaan/selisih antara total benefit dan total pengorbanan konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa. Total benefit merupakan kombinasi atribut fisik, atribut jasa, dan ketersediaan dukungan teknik (Monroe, 1990) dalam Wahyuningsih (2004). Sementara itu, pengorbanan merupakan apa yang konsumen telah berikan dalam memperoleh produk pada saat pembelian, ini diartikan sebagai persepsi konsumen dan meliputi istilah harga (Anderson, 1993) dalam Wahyuningsih (2004) dan juga bukan berupa harga seperti istilah energi, waktu, dan usaha (Cronin, 1997) dalam Wahyuningsih (2004). Didalam mengidentifikasi benefit dan pengorbanan, konsumen tidak hanya mempertimbangkan berbagai hal fungsional tetapi juga faktor sosial dan faktor emosional (Shet, 1999; Sweeney dan Soutar, 2001) dalam Wahyuningsih (2004). Oleh karena itu, dalam menelusuri customer value harus mencakup nilai fungsional, nilai social, dan nilai emosional. Nilai fungsional diartikan sebagai apa yang dirasa maupun diperoleh dari suatu kapasitas alternatif – alternative dari secara fungsional, kegunaan, atau tampilan secara fisik (Sheth, 1991) dalam Wahyuningsih (2004). Dengan kata lain, kualitas dari hasil fisik dalam menggunakan produk atau jasa , dimana menunjukkan prinsipprinsip fungsi produk atau jasa secara baik. Nilai fungsional terkait dengan kegunaan ekonomi, benefit dihubungkan dengan hak kepemilikan produk atau jasa, dan menggarisbawahi kinerja objek dalam atribut seperti harga, keandalan dan ketahanan. Nilai sosial diartikan sebagai apa yang dirasa dan diperoleh melalui konsumsi dari alternative sebagai suatu hasil yang dihubungkan dengan satu atau lebih
Universitas Mercu Buana/FTI
40 Laporan Tugas Akhir kelompok sosial tertentu (Sheth, 1991) dalam Wahyuningsih (2004). Nilai sosial diperoleh melalui positif dan negative pengaruhnya terhadap demografi, ekonomi sosial, dan kelompok budaya. Dengan kata lain, nilai sosial diperoleh kemampuan produk untuk meningkatkan konsep sosial (Sweeney dan Souter, 2001; Wang, 2004) dalam Wahyuningsih (2004). Nilai emosional diartikan sebagai nilai ekonomi arau harga ketika konsumen merasakan pengalaman terhadap suatu produk atau jasa perusahaan/organisasi (Barlow dan Maul, 2000) dalam Wahyuningsih (2004). Nilai emosional dapat dirasa atau diperoleh dengan mengkonsumsi suatu alternative sebgai hasil kemampuan dengan membangunkan perasaan dan emosi. Mereka memelihara banyak produk yang dihubungkan atau di fasilitasi sehingga dapat menimbulkan perasaan atau emosi tertentu. D. Proses Penciptaan Nilai Totanan (2004) mengatakan bahwa secara umum penciptaan nilai (value creation) merupakan suatu usaha penjual atau produsen, bagaimana menghasilkan atau membuat suatu produk atau jasa menjadi begitu dibutuhkan dan menarik dimata calon konsumen. Artinya bagaimana produsen berusaha agar produk atau jasanya dipilih oleh konsumen daripada produk yang lain. Sedangkan Hit dan Hoskisson (2005) menjelaskan bahwa nilai dapat diciptakan dengan cara inovasi dengan mengoptimalkan sumber – sumber dan kemampuan. Inovasi merupakan salah satu alternative bagi organisasi untuk berkembang dan bertahan hidup dalam lingkungan yang dinamis dan bergejolak (Cottam, 2001) dalam Totanan (2004).
Universitas Mercu Buana/FTI
41 Laporan Tugas Akhir Dalam rangka pengembangan peta proses penciptaan nilai berbasis pendekatan realisasi dengan menggunakan kerangka seperti terlihat pada Gambar 2.2. Penciptaan nilai – nilai dilakukan melalui suatu proses transformasi mulai dari data (angka – angka mentah), information (arti data – data tersebut), knowledge (pola yang dikandung oleh informasi tersebut), decision (suatu aksi berdasarkan knowledge yang ada) dan akhirnya business performance (hasil yang didapat berdasarkan keputusan yang dibuat).
Gambar 2.2: Kerangka Penciptaan Nilai, Simatupang dan Pramudito (2006) Dalam kerangka teori, ada tiga perspektif dasar yang melandasi sebuah aktivitas dan kinerja perusahaan yaitu: kemampuan sumber daya, proses internal, dan kinerja bisnis. Kemampuan sumber daya perusahaan (resource capability) adalah kemampuan yang bisa diciptakan oleh perusahaan karena adanya sumber daya teknologi, manusia maupun organisasi itu sendiri. Setiap perusahaan mempunyai teknologi, baik teknologi sederhana maupun canggih, yang mendukung aktivitasnya.
Universitas Mercu Buana/FTI
42 Laporan Tugas Akhir Demikian pula dengan manusia dan organisasi, setiap perusahaan mempunyai karakteristik disetiap manusia dan budayanya. Pakar manajemen Peter Drucker dalam Heizer dan Rander (2000) lebih jauh menegaskan bahwa keberhasilan menciptakan nilai (Creating Value) dari suatu produk bukan terletak pada pabrik dan bangunan tapi terletak pada pikiran manusia (knowledge) yang berada dibelakang penciptaan nilai dari produk tersebut. Dijelaskan bahwa manusia berfungsi sebagai mediator dalam melakukan dan menjalankan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan nilai (creating value). • Kreativitas West (2000) dalam Bake (2004) mengatakan bahwa kreativitas sifatnya alami, dapat berkembang dan esensi kreatifitas terletak pada kemampuan menampilkan gagasan baru, mengerjakan berbagai hal dengan cara berbeda dan memikirkan pendekatan alternatif. Selanjutnya Scott (1995) dalam Bake (2004) berpendapat bahwa kreativitas adalah proses menggunakan imajinasi dan keahlian untuk melahirkan produk dan pemikiran baru yang unik. Kreativitas merupakan langkah pertama dan inovasi sebagai langkah kedua untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai bagi organisasi (Dharma dan Akib, 2004). Kreativitas merupakan esensi yang mencirikan eksistensi dan perkembangan organisasi, karena kreativitas dapat terlihat melalui produk, usaha, mode, dan model baru yang dihasilkan oleh individu dan kelompok dalam organisasi. Kreativitas juga merupakan ramuan utama dalam layanan pelanggan, pengembangan produk dan strategi baru. Kilby (2001) dalam Bake (2004) menyatakan bahwa pekerja
merupakan
salah satu sumber daya organisasi yang terbesar di tempat kerja dan kreativitas
Universitas Mercu Buana/FTI
43 Laporan Tugas Akhir sebagai wujudnya. Amabile (1998) dalam Bake (2004) mengidentifikasi faktor – faktor yang mendukung kreativitas personal, karakteristik personal yang terkait dengan kreativitas adalah bakat personalitas yang khusus, motivasi diri sendiri, kemampuan kognitif khusus, orientasi resiko, pengalaman yang beragam, kecakapan dibidangnya, keahlian sosial, kejeniusan dan kenaifan. Pada kenyataannya, Ambile (1998) dalam Bake (2004) mempelajari karakteristik individu dan lingkungan yang memberikan kontribusi dan berpengaruh terhadap kreativitas individu dan organisasi. Sedangkan Brown (1989) dan Harrington (1990) dalam Bake (2004) memahami kreativitas organisasi sebagai kombinasi proses kreatif, produk inovatif, orang kreatif, situasi kreatif dan bagaimana komponen tersebut berinteraksi bersama – sama . Lalu Woodman, Sawyer, dan Griffin (1993) dalam bake (2004) mengatakan bahwa kreativitas individu merupakan fungsi dari kondisi antiseden (misalnya, riwayat penguatan masa lalu dan variabel geografis), gaya dan kemampuan kognitif (pemikiran beragam dan kaya gagasan), faktor kepribadian (harga diri, fokus pengendalian), pengetahuan yang relevan, motivasi, dan pengaruh sosial (fasilitas sosial, ganjaran sosial), serta berpengaruh kontekstual (lingkungan fisik, hambatan tugas dan hambatan waktu). •
Inovasi Hine dan Ryan (1999) dalam Nasution (2005) yang mengemukakan bahwa
inovasi bukan merupakan tingkat kreativitas dalam organisasi, namun proses kreativitas dan inovatif dalam organisasi. Oleh karena itu, definisi inovasi dalam tulisan ini merupakan definisi yang lebih luas. Definisi yang lebih luas ini dibutuhkan bagi lingkungan bisnis dewasa ini. Pendapat ini didukung oleh Knox (2002) dalam
Universitas Mercu Buana/FTI
44 Laporan Tugas Akhir Nasution (2005) yang menyarankan bahwa inovasi sebaiknya didefinisikan dengan lebih luas sehingga asset dan kapabilitas organisasi dapat dikelola baik dalam rangka menciptakan nilai unggul pelanggan (superior customer value) dan nilai unggul perusahaan (superior corporate value). Bake (2004) mengungkapkan beberapa hal yang diperlukan pada pemikiran tertentu dalam mengarahkan pada proses inovasi yang berhasil, yaitu: 1. Melahirkan gagasan 2. Menyampaikan hal lain yang signifikan 3. Menjual gagasan secara efektif 4. Merencanakan proses perkembangan 5. Mengatasi berbagai rintangan (waktu, uang, relevansi).
Mostert dan Frijling (2004) dalam Bake (2004) menyatakan bahwa kreativitas menunjukkan peranan yang semakin meningkat dalam organisasi karena kreativitas mendasari arus inovasi secara terus menerus, kemudian Dudon (2004) dalam Bake (2004) mempertegas bahwa tanpa kreativitas, tidak ada inovasi dan tanpa inovasi organisasi/perusahaan tidak akan bertahan hidup dalam persaingan.
2.1.3
Keunggulan
Daya
Saing
Berkelanjutan
(Sustainable
Competitive
Advantage) Perusahaan
yang berada dalam struktur pasar persaingan tentunya
memerlukan strategi untuk memenangkan persaingan dalam suatu industri atau bidang bisnisnya. Strategi tersebut dikenal sebgai strategi bersaing (competitive
Universitas Mercu Buana/FTI
45 Laporan Tugas Akhir strategy) yaitu suatu kombinasi antara tujuan yang diperjuangkan perusahaan dengan alat (kebijakan) yang dipergunakan untuk mencapai tujuan tersebut (Porter, 1980). Strategi bersaing menrupakan pencarian akan posisi yang menguntungkan dalam suatu industri tempat terjadinya persaingan. Adapun keunggulan bersaing, berkembang dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan
untuk
pembelinya
yang
melebihi
biaya
perusahaan
dalam
menciptakannya. Nilai (value) adalah apa yang pembeli bersedia bayar, sedangkan nilai yang unggul berasal dari tawaran barga yang lebih rendah daripada pesaing. Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan ayng dilakukan peruasahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya. Masing – masing aktivitas dapat mendukung posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi. Menurut Porter (1998) dalam Siagian (2005) mengatakan secara umum ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu: a. Cost Leadership b. Diferensiasi c. Fokus Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan tersebut
Universitas Mercu Buana/FTI
46 Laporan Tugas Akhir karena dia memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, dan kemudahan akses dengan bahan baku. Perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan presepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya. Misalnya, persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih baik, dan brand image yang lebih unggul. Selain itu, strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan. Memiliki
keunggulan
bersaing
(competitive
advantage)
akan
selalu
diusahakan di dalam persaingan baik persaingan untuk tingkatan antarnegara atau bangsa maupun tingkatan perusahaan.
2.1.4
Proses Bisnis Proses
merupakan
sekumpulan
kegiatan
yang
saling
terkait,
yang
menggunakan masukan dan mengubahnya untuk menghasilkan suatu keluaran. Sedangkan bisnis adalah suatu sistem ”ekonomi” yang menyangkut pertukaran barang dan jasa (material, data dan informasi) dari suatu pihal (supply) kepada pihak lain (demand). Hal ini dikemukakan oleh Idef (1970) yang mengatakan bahwa proses bisnis adalah rangkaian kegiatan yang saling terkait yang terdiri dari bebrapa input untuk diproses sehingga menghasilkan suatu output yang berupa barang dan jasa dari satu pihak (supply) kepada pihak lain (demand). Dirgantoro (2002 : 39) lebih spesifik mengatakan bahwa proses bisinis adalah cara yang lebih baik untuk mendeliver atau menyampaikan barang dan jasa kepada
Universitas Mercu Buana/FTI
47 Laporan Tugas Akhir pelanggan. Sedangkan Lyon (2006) berpendapat bahwa Proses bisnis merupakan suatu kumpulan aktivitas yang terstruktur untuk menghasilkan nilai bagi organisasi, pemegang saham, dan konsumen. Proses bisnis ini kemudian diturunkan menjadi aktivitas – aktivitas operasional ayng menunjukkan pekerjaan apa yang harus dilakukan serta teknologi apa yang harus digunakan untuk dapat menyampaikan barang maupun jasa kepada pelanggan. Konsep proses bisnis selalu terus berkembang dari tiap abad dan tiap generasinya. Dimasa sekarang proses bisnis mengarah pada bagaimana agar mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan konsumen lalu mampu untuk unggul dalam persaingan, Idef (1970) mengemukakan tipe – tipe pengembangan proses bisnis, yaitu: 1). Perbaikkan biaya, menuju efisiensi dan efektifitas 2). Mencapai prioritas atau terbaik dikelasnya (leader) 3). Mencapai titik penentu (break point). Dari tipe – tipe pengembangan, kemudian Idef (1970) mengatakan harus ada titik – titik pengarah dan pengaruh dalam mengembangkan proses bisnis dengan memberi respon terhadap pengaruh lingkungan internal maupun lingkungan ekternalnya, yaitu: 1]. Tingkat Persaingan 2]. Biaya (efisiensi) 3]. Perkembangan Teknologi 4]. Pemilik atau pemegang saham 5]. Politik, ekonomi, peraturan/regulasi (sebagai pengaruh).
Universitas Mercu Buana/FTI
48 Laporan Tugas Akhir 2.2
Kerangka Pemikiran
2.2.1
Menciptakan Nilai melalui Proses Bisnis Glad dan Becker (2002) memperkenalkan suatu model analisis struktur suatu
bisnis yang berupa integrasi proses value chain, proses bisnis, aktivitas, dan tugas sebagai value area dalam kegiatan proses bisnis. Value chain process memperlihatkan adanya kegiatan primary dan secondary process merupakan model value chain yang telah diperkenalkan oleh porter (1980). Kemudian ditransformasikan kedalam proses bisnis yang merupakan sekumpulan kegiatan ayng saling terkait pada suatu kejadian, yang selanjutnya diturunkan kedalam aktivitas – aktivitas bisnis dengan pemberdayaan sumberdaya – sumberdaya yang ada. Terakhir diturunkan lagi kedalam tugas – tugas tentang bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan dengan kinerja melalui kreativitas personal dan berbagai inovasi – inovasi proses yang baik sehingga menghasilkan atau menciptakan nilai tambah bagi pihak – pihak yang terkait dalam perusahaan (organisasi, pemegang saham, dan konsumen) pada saat menjalankan proses bisnis.
2.2.2
Membangun Keunggulan melalui Proses Bisnis Proses bisnis yang ada di perusahaan atau yang sering dikenal sebagai
internal business process merupakan aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menyerahkan produk dan ajsa kepada pelanggan. Pada akhirnya, penyerahan produk dan jasa tersebut perusahaan menginginkan untuk dapat memperoleh keuntungan finansial, sehingga penyerahan produk kepada pelanggan harus dilakukan dengan efisien. Demikian juga dengan keunggulan yang ingin
Universitas Mercu Buana/FTI
49 Laporan Tugas Akhir dicapai melalui proses bisnis ujung – ujungnya adalah untuk mendapatkan benefit secara finansial kepada perusahaan. Tahapan – Tahapan yang harus dilakukan untuk membangun keunggulan melalui proses bisnis akan meliputi aktivitas – aktivitas utama yang disebut sebagai 5-M untuk mencapai keunggulan. Adapun aktivitas 5-M yang dimaksud, meliputi beberapa aktivitas berikut ini: M-1
: Memetakan proses bisnis yang ada di perusahaan
M-2
: Mengidentifikasi proses bisnis kritikal bagi perusahaan
M-3
: Mengukur kinerja proses bisnis
M-4
: Melakukan benchmarking proses bisnis
M-5
: Memetakan program pencapaian keunggulan melalui proses bisnis.
Dalam memperoleh keunggulan melalui proses bisnis Dirgantoro (2002: 123129) berpendapat bahwa perusahaan/organisasi harus unggul dari para pesaingnya, yakni harus superior cost, superior time, dan superior quality. Lebih jauh Finch (2006) menambahkan selain dari hal – hal tersebut diatas perusahaan/organisasi harus responsibility, flexibility, dan innovative.
2.2.3
Memperoleh Keunggulan melalui Penciptaan Nilai Menurut Porter (1980), suatu perusahaan memiliki keunggulan bersaing jika
perusahaan tersebut mampu memberikan manfaat yang sama dengan pesaing dengan biaya yang lebih murah atau memberikan manfaat lebih dibanding pesaingnya. Oleh karena itu, keunggulan bersaing dapat membuat perusahaan menciptakan superior value bagi pelanggannya dan juga superior profit bagi perusahaan yang bersangkutan.
Universitas Mercu Buana/FTI
50 Laporan Tugas Akhir Value
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan
dengan
cara
perusahaan
memfokuskan dirinya pada penciptaan company’s unique value propositions yang meliputi keunikan produk, keunikan saluran distribusi, keunikan jasa dan pelayanan yang ditawarkan, atau bahkan keunikan merek produk dengan terfokus pada penggunaan sumbr daya untuk pengembangan produk atau jasa baru, sistem manajemen, dan logistik.
2.3
Metode Statistik Penelitian
2.3.1
Skala Pengukuran Skala pengukuran yang dikenal dalam dunia penelitian pertama kali
dikembangkan oleh S.S Stevans pada tahun 1976 dalam Gustanto (2004), yaitu: 1). Skala Nominal Skala nominal merupakan skala yang paling sederhana. Didalam skala ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategori-kategori dalam skala. Dasar pengolongan hanyalah kategori mutually exclusive dan mutually exhaustive. Angka- angka yang digunakan dalam suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategori yang lainnya, tetapi hanya sekedar label. Dengan skala nominal ini, peneliti dapat mengelompokkan respondennya ke dalam dua kategori atau lebih berdasarkan varibel tertentu. 2). Skala Ordinal Skala Ordinal mengurutkan responden dari tingkat paling rendah ke tingakatan yang paling tinggi menurut suatu atribut tertentu tanpa ada petunjuk yang jelas mengenai berapa jumlah atribut yang dimiliki oleh masing – masing responden.
Universitas Mercu Buana/FTI
51 Laporan Tugas Akhir Skala ini banyak digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk mengukur kepentingan, sikap, datu persepsi. Melalui skala ordinal, peneliti dapat membagi respondennya kedalam urutan ranking atas dasar sikapnya apda obyek atau tindakan tertentu. 3). Skala Interval Skala interval mengurutkan suatu obyek berdasarkan suatu atribut. Selain itu, skala interval juga memberikan informasi mengenai interval antara suatu obyek dengan obyek lain. Interval atau jarak yang sama pada skala ini dipandang sebagi mewakili interval atau jarak yang sama pula dengan obyek yang diukur. Tetapi skala interval tidak mempunyai nilai nol (0) absolut (nol yang berarti tidak ada nilainya). Oleh karena itu, skala ini tidak dapat dibuat untuk penjumlahan atau kelipatan. Skala dan indeks sikap biasanya menghasilkan ukuran yang interval. Karena itu, ukuran ini merupakan salah satu skala yang paling sering digunakan dalam penelitian sosial. 4). Skala Rasio Skala rasio digunakan untuk memperoleh informasi tentang urutan dan interval antara obyek penelitian. Selain itu, dari skala ini juga dapat diketahui jumlah absolut yang dimiliki oleh salah satu obyek tersebut. Jadi skala rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya tidak dinyatakan dalam perbedaan dengan angka ratarata suatu kelompok, tetapi dengan titik nol. Karena adanya titik nol, perbandingan rasio dapat dilakukan, skala rasio juga cukup banyak digunakan dalam penelitian ekonomi maupun penelitian sosial.
Universitas Mercu Buana/FTI
52 Laporan Tugas Akhir 2.3.2
Konsep Sampling
A. Teknik- Teknik Sampling Teknik-teknik sampling dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Perbedaan kedua kelompok tersebut terletak pada peluang elemen populasi untuk dipilh menjadi subjek dalam sampel. Teknik – teknik sampling tersebut antara lain sebagai berikut: 1]. Probability Sampling Pada probability sampling, tiap elemen populasi mempunyai kesempatan atau probabilitas yang diketahui untuk dipilh sebagai subjek dalam sampel. Teknik ini meliputi: o Simple Random Sampling Teknik ini digunakan jika tiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi subjek dalam sampel. Teknik ini mempunyai bias terkecil dan menawarkan generalisasi yang paling baik. Namun desain untuk teknik sampling ini paling sulit dilakukan sehingga dalam prateknya banyak peneliti yang menggunakan teknik lain.
o
Systematic Sampling Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil elemen populasi ke-n, yang dimulai pada elemen yang dipilh secara acak dari 1 sampai n. Resikonya adalah akan terjadi systematic bias yaitu bias pada kesimpulan generalisasi populasi karena bias terletak pada posisi elemen kelipatan ke –n.
Universitas Mercu Buana/FTI
53 Laporan Tugas Akhir o
Stratified Random Sampling Teknik ini dipilih jika terdapat subgrup-subgrup elemen yang mempunyai parameter subgrup yang berbeda-beda. Diawali dengan menyusun stratifikasi kelompok elemen lalu memilih elemen dari tiap stratum secara acak.
o
Cluster Sampling Teknik ini merupakan kebalikan dari Stratified Random Sampling. Teknik ini dipilih jika terdapat asumsi bahwa sifat elemen dari suatu cluster tertentu cenderung homogen sedangkan pada cluster yang lain cenderung heterogen. Cluster Sampling mula-mula dilakukan dengan membagi populasi ke dalam beberapa cluster kemudian memilih cluster secara acak dan selanjutnya menganalisis semua subjek dalam cluster tersebut.
o
Area Sampling Teknik ini dilakukan jika penelitian ayng dilakukan berkaitan dengan populasi yang berada dalam wilayah-wilayah geografis yang dapat diidentifikasikan dengan jelas.
o
Double Sampling Teknik ini dilakukan dengan mengambil sejumlah elemen populasi sebagai subjek pendahuluan, selanjutnya di kemudian waktu sebgaian dari sampel pendahuluan ini diteliti kembali secara rinci.
Universitas Mercu Buana/FTI
54 Laporan Tugas Akhir 2]. Non-Probability Sampling Pada non probability sampling, peluang atau probabilitas elemen populasi untuk dipilih menjadi subjek tidak diketahui. Teknik ini meliputi: o
Purposive Sampling Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja, misalnya akan melakukan penelitian tentang displin karyawan, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dibidang kepegawaian saja.
o
Judgement Sampling Teknik ini dilakukan dengan memilih subjek yang paling tepat untuk memberikan informasi ayng diinginkan.
o
Quota Sampling Teknik ini mirip dengan proportinate stratified sampling, namun dalam teknik ini pengambilan sampel tidak dilakukan dengan random, melainkan didasarkan atas kemudahan saja. Jumlah sampel ditentukan dalam batasbatas (kuota) tertentu.
B. Penentuan Jumlah Sampel Pada dasarnya tidak terdapat suatu pedoman yang pasti dalam menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Pedoman penentuan jumlah sampel ini tergantung pada metode analisis yang ingin digunakan oleh peneliti. Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan besarnya ukuran sampel (Sekaran,2006):
Universitas Mercu Buana/FTI
55 Laporan Tugas Akhir 1. Sebagian besar penelitian memerlukan sampel yang berukuran antara 30 samapai dengan 500. 2. Pada saat sampel dibagi ke dalam beberapa subsampel (perempuan/laki-laki, anak-anak/remaja/dewasa, dan lain-lain), diperlukan ukuran sampel minimum 30 untuk masing-masing sub sampel. 3. Untuk penelitian yang melibatkan analisis multivariat, ukuran sampel biasanya tidak kurang dari lima kali jumlah variabel penelitian. 4. Untuk penelitian eksperimen sederhana dengan kontrol eksperimen yang ketat, jumlah sampel sebanyak 10 sampai dengan 20 dapat mencukupi.
2.3.3
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Validitas dan reliabilitas data sangat penting dibahas sehubungan penggunaan
analisis jalur karena berdasarkan asumsi penggunaan analisis jalur menyebutkan bahwa variabel yang dianalisis merupakan variabel yang dapat diukur secara langsung padahal dalam kenyataannya bahwa variabel tidak diukur secara langsung yang diukur secara langsung adalah instrumen penelitian yang
merupakan
penjabaran dari indikator-indikator variabel tersebut. Dalam analisis jalur data yang digunakan adalah berupa skor total atau skor rata-rata yang mengasumsikan tidak terdapat kesalahan dalam pengukuran, sehingga jika akan menggunakan analisis jalur harus menggunakan instrumen-instrumen yang benar – benar telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Uji Validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas alat ukur. Suatu tes alat ukur perlu diketahui sejauhmana ketepatan dan kecermatannya. Pengujian ini
Universitas Mercu Buana/FTI
56 Laporan Tugas Akhir dilakukan untuk mengetahui instrumen penelitian dalam mengukur apa yang diukur, sehingga instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi bila dapat menjalankan fungsi ukurnya. Untuk menentukan apakah instrument valid, yaitu: diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k. Dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung > dari r-tabel. Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrumen penelitian. Instrumen dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang konsisten, sehingga instrument ini dapat digunakan dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda (Cooper dan Emory,1999). Kita sering berpikir tentan validitas dan reliabilitas sebagai gagasan terpisah tetapi, sesungguhnya mereka adalah berhubungan satu sama lain. Reliabilitas suatu instrumen dikatakan baik jika memiliki Croanbach Alpha > dari 0.60.
2.3.4
Analisis Jalur (Path Analysis)
A. Konsep Dasar Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mempelajari sistem pengaruh beberapa variabel terhadap beberapa variabel lain dalam suatu model berdasarkan kerangka teori tertententu. Jika hubungan variabel X dan Y hanya hubungan korelasi, maka digambarkan dengan lintasan panah melengkung dua arah, dan notasi ukuran hubungannya adalah korelasinya, rXY. Jika X mempengaruhi Y secara langsung digambarkan dengan lintasan panah lurus satu arah, notasi intensitas hubungannya
Universitas Mercu Buana/FTI
57 Laporan Tugas Akhir disebut koefisien path, pYX. Definisi-definisi konsep dalam analisis jalur sebagai berikut (Sekaran, 2006) : a. Variabel eksogen (exogenous) : adalah variabel yang mempengaruhi, disebut juga variabel independen. Variabilitas variabel ini hanya ditentukan oleh faktorfaktor di luar causal-model yang diteliti. b. Variabel endogen (endogenus) : adalah variabel yang dipengaruhi, disebut juga variable dependen. Variabilitas variabel ini ditentukan oleh variabel eksogen dan variabel endogen lainnya dalam causal-model yang diteliti. c. Variabel intermediate (intervening) : adalah variabel antara yang dapat berfungsi sebagai variabel endogen atau variabel eksogen. d. Pengaruh langsung (direct effect) : adalah bagian pengaruh suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen tanpa perantaraan variabel lain. e. Pengaruh tidak langsung (indirect effect) : adalah bagian pengaruh suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel lain. f. Pengaruh keseluruhan (total effect) : adalah jumlah pengaruh langsung dan semua pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen terhadap suatu variabel endogen. g. Koefisien path : adalah ukuran intensitas pengaruh suatu variable eksogen terhadap variabel endogen. Koefisien path dilambangkan dengan p merupakan koefisien regresi z-score (standardized regression coeficient).
Universitas Mercu Buana/FTI
58 Laporan Tugas Akhir h. Galat (error term), € : adalah komponen acak (unspecified) dari variabel endogen. Satu unit perubahan dalam galat akan menyebabkan (1-R2)1/2 perubahan dalam variabel endogen. Asumsi dalam analisis jalur adalah sebagai berikut: (i) hubungan diantara variabel dalam model adalah linier, aditif, dan bersifat causal; (ii) setiap komponen galat tidak berkorelasi dengan variabel endogen yang bersesuaian maupun dengan variabel-variabel dibawah endogen tersebut; (iii) hanya terdapat lintasan lurus satu arah dalam sistem (model rekursive), tidak ada pengaruh langsung yang bolak-balik (reciprocal); (iv) variabel diukur dalam skala sekurang-kurang pada skala interval; dan (v) variabel diukur tanpa kesalahan pengukuran. B. Path Diagram Biasanya untuk menggambarkan hubungan-hubungan kausalitas antara varibel yang akan diteliti, peneliti menggunakan model diagram yang biasa disebut paradigma penelitian, ini digunakan untuk lebih memudahkan melihat hubunganhubungan kausalitas tersebut. Dalam analisis jalur, model diagram yang digunakan biasanya disebut diagram jalur (path diagram). Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur hubungan kausalitas antara varibel independen, intervening (intermediary) dan dependen. Untuk mempresentasikan hubungan kausalitas diagram jalur mengunakan simbol anak panah berkepala satu, ini mengindikasikan adanya pengaruh langsung antara variabel eksogen atau intervening dan varibel dependen, anak panah ini juga menghubungkan error dengan variabel dependen, dan untuk merepresentasikan
Universitas Mercu Buana/FTI
59 Laporan Tugas Akhir hubungan korelasi atau kovarian diantara dua variabel menggunakan anak panah berkepala dua. Setiap variabel disimbolkan dalam bentuk kotak sedangkan varibel lain dianalisis dalam model atau digambarkan dalam bentuk lingkaran. Sebagai contoh perhatikan diagram berikut :
Gambar 2.3: Contoh Path Diagram untuk Studi Pengaruh Kualitas terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan, Juanim (2004)
Model ini melukiskan adanya hubungan antara variabel eksogen yaitu X1 (product quality) dan X2 (service quality) dan variabel endogen yaitu Y1 (customer satisfaction) dan Y2 (customer loyalty). Setiap variabel baik eksogen maupun endogen (X1,X2,Y1,Y2) digambarkan dalam bentuk persegi atau kotak sedangkan error (
1,
2)
atau varibel lain diluar sistem digambarkan dalam bentuk lingkaran.
Hubungan antara X1 dan X2 menggambarkan hubugan korelasi, sedangkan hubungan antara X1,X2, terhadap Y1, dan dari Y1 terhadap Y2 menggambarkan hubungan pengaruh (causal path). Pengaruh X1,X2, terhadap Y1, dan dari Y1 terhadap Y2
Universitas Mercu Buana/FTI
60 Laporan Tugas Akhir disebut pengaruh langsung (direct effect), sedangkan X1 terhadap Y2 dan dari X2, terhadap Y2 melalui Y1 disebut pengaruh tidak langsung (indirect effect). C. Koefisien Jalur Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari suatu variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi atau dari suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen. Simbol atau notasi konvesional untuk melambangkan koefisien jalur adalah Py (Dillon & Goldstein, 1984: 438) dalam Juanim (2004), dimana i merepleksikan sebab (variabel dependen). Jika model recursive (model satu arah), koefesien jalur dapat diekspresikan menggunakan korelasi sederhana atau multiple regresi. Seperti yang akan kita lihat, koefisien jalur adalah ekuivalen dengan bobot regresi. Koefisien- koefisien jalur biasanya dicantumkan pada diagram jalur tepat pada setiap garis jalurnya yang dinyatakan dalam hal numerik. Seperti yang telah dijealskan diatas bahwa untuk mengestimasi koefisien jalur, jika hanya satu varibel eksogen X mempengaruhi secara langsung terhadap variabel endogen Y, maka Pyx diestimasi dengan korelasi sederhana (simple correlation) antara X dan Y, jadi Pyx = rxy , lihat gambar. Jika varibel endogen Y dipengaruhi oleh dua varibel eksogen X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y adalah bobot atau koefisien beta dalam regresi, jadi masing – masing koefisien jalur adalah Pyx1 = b yx1 dan Pyx2 = b yx2 .
Universitas Mercu Buana/FTI
61 Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.4: Sistem Kausal Sederhana (Dillon & Goldstein, 1984: 439) dalam Juanim (2004) Untuk lebih memperjelas setiap jalur pada sebuah path diagram yang komplit perhatikan kembali gambar 2.4. dapat kita lihat koedisien-koefisien jalur sebagai berikut: 1). Py1x1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung X1 terhadap Y1 2). Py1x2 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung X2 terhadap Y1 3). Py2x1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh Y1 terhadap Y2 4). Pey1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung
1
terhadap Y1
5). Pey1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung
2
terhadap Y2
6). rx1rx2 adalah koefisien korelasi antara X1 dan X2
Kuat tidaknya koefisien jalur antara variabel independen dan varibel dependen dapat diukur dengan suatu angka – angka pengaruh seperti ayng dikategorikan oleh Champion (1998: 302) dalam Nugroho (2005), sebagai berikut:
Universitas Mercu Buana/FTI
62 Laporan Tugas Akhir Tabel 2.3: Klasifikasi Tingkat Pengaruh,Champion(1998) dalam Nugroho(2005) Koefisien Jalur
Interpretasi
0.00 – 0.20
Memiliki hubungan/pengaruh sangat lemah
0.21 – 0.40
Memiliki hubungan/pengaruh yang lemah
0.41 – 0.70
Memiliki hubungan/pengaruh yang kuat
0.71 – 0.90
Memiliki hubungan/pengaruh sangat kuat
0.91 – 0.99
Memiliki hubungan/pengaruh sangat kuat sekali
1.00
Memiliki hubungan/pengaruh yang sempurna
D. Persamaan Struktural Disamping menggunakan diagram jalur untuk menyatakan model yang dianalisis, dalam analisis jalur juga dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan yang biasa disebut persamaan struktural. Persamaan struktural menggambarkan hubungan sebab akibat antara variabel yang diteliti yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Perhatikan kembali diagram jalur pada gambar 2.3, melalui model tersebut dapat dibuat model persamaan struktural dengan dua buah persamaan matematis sebagai berikut:
Y1 = Py1 x1 X 1 + Py1 x 2 X 2 + Y2 = Py 2 y1Y2 +
1
2
Persamaan pertama menyatakan hubungan kausal dari X1 dan X2 ke Y1 dan persamaan kedua menyatakan hubungan kausal dari Y1 ke Y2.
Universitas Mercu Buana/FTI
63 Laporan Tugas Akhir E. Asumsi – Asumsi Analisis Jalur Untuk efektifitas penggunaan analisis jalur diperlukan beberapa asumsi sebagai berikut: 1]. Hubungan antar variabel dalam model adalah linear dan adaptif 2]. Seluruh error (residual) diasumsikan tidak berkorelasi dengan yang lainnya. 3]. Variabel diasumsikan dapat diukur secara langsung. 4]. Model hanya berbentuk rekrusive atau searah. 5]. Variabel – variabel diukur oleh skala inteval.
F. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Total Berdasarkan diagram jalur kita dapat melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu varibel independen ke variabel dependen, tanpa melalui variabel dependen lainnya. Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi varibel dependen melalui varibel lain yang disebut variabel antara atau intervening (intermediary). Adapun yang dimaksud pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Sebagai contoh perhatikan gambar berikut:
Universitas Mercu Buana/FTI
64 Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.5: Estimasi Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y1 dan Y2, Juanim (2004)
1). Pengaruh langsung (direct effect-DE) Pengaruh dari X1 , X2 terhadap Y1 dan dari Y1 terhadapY2, atau lebih sederhana dapat disajikan sebagai berikut: X1 ke Y1; Py2x1 = 0.47 X2 ke Y1; Py2x2 = 0.33 Y1 ke Y2; Py2y1 = 0.53 2). Pengaruh tidak lansung (indirect effect-IE) Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah dari X1 terhadap Y2 melalui Y1 dan dari X2 terhadapY2 melalui Y1, atau lebih sederhana dapat disajikan sebagai berikut: X1 melalui Y1 ke Y2; Py2x1 . Py2y1= (0.47)(0.53) = 0.249 X2 melalui Y1 ke Y2; Py2x2 . Py2y1= (0.33)(0.53) = 0.175
Universitas Mercu Buana/FTI
65 Laporan Tugas Akhir 3). Pengaruh Total (total effect-TE) Pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, sebagai berikut: TE11 = DEy1x1 + IEy2y1x1 = (0.47) + (0.25) = 0.72 TE12 = DEy1x2 + IEy2y1x2 = (0.33) + (0.18) = 0.52 TE21 = DEy2y1 = 0.53 G. Pengujian Model ( Pengujian Kesesuaian Model) Pengujian model diperlukan untuk menentukan apakah model yang diajukan sesuai (fit) atau konsisten dengan data atau tidak. Pengujian model dilakukan dengan cara membandingkan matrik korelasi teoritis dengan matrik korelasi empiris. Jika kedua matrik tersebut identik atau sesuai, maka model teoritis yang diajukan tersebut dapat disimpulkan diterima secara sempurna. Dalam beberapa program komputer seperti Lisrel, disamping membandingkan matrik korelasi atau kovarian untuk uji kesesuaian (goodness of fit) disediakan juga indeks-indeks kesesuaian, sehingga peneliti tinggal menganalisis apakah model yang diajukan dapat diterima atau tidak. Beberapa indeks kesesuaian dengan cut offnya diantara lain: 1). Chi-Square Statistic (X2) diharapkan kecil 2). Significan Probability (p value) >=0.05 3). The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.08 4). Goodness of Fit Index (GFI) = 0.9 5). Adjusted Goodness of Fit Indexs (AGFI) = 0.9
Universitas Mercu Buana/FTI
66 Laporan Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2.2
Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari metode
deskriptif (descriptive research), metode confirmatory/explanatory studies dan metode kausal komparatif (causal- comparative research) dengan pendekatan metode analisis jalur (path analysis). Metode deskriptif (descriptive research) merupakan penelitian terhadap masalah – masalah berupa fakta – fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuannya untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subjek yang diteliti. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka pendekatan yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah ”Explanatory Studies” yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan melalui survey. Pendekatan explanatory studies ini, sebagaimana kesimpulan Cooper terbukti mampu dengan baik menjelaskan hubungan antar aspek yang diamati, dan bukan hanya sekedar suatu ”deskriptive study” (Cooper,2001:13) dalam Indriantoro dan Supono (2002). Metode kausal komparatif (causal – comparavite research) merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Metoda ini digunakan untuk mengidentifikasi fakta atau peristiwa
Universitas Mercu Buana/FTI
67 Laporan Tugas Akhir sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel – variabel yang mempengaruhinya (variabel independen). Analisis jalur (path analysis) adalah metode yang bertujuan untuk menguji apakah model yang diusulkan cocok tidak dengan data, yaitu dengan cara membandingkan matriks korelasi teoritis dengan matrik korelasi empiris. Jika kedua matriks relatif sama, maka model dikatakan ”cocok” atau fit. Secara formal biasanya pengujian ini menggunakan koefisien multifel determinasi umum (Pedhazur, 1982) dalam Juanim (2004). Disamping berdasarkan sifat dan karakteristiknya, penelitian ini dapat dikelompokkan kedalam penelitian dasar/murni (basic research) dan penelitian terapan (applied research). Penelitian dasar ini diklasifikasi kedalam bentuk penelitian deduktif yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan (generating) toeri atau hipotesis melalui pengungkapan fakta (fact finding). Sedangkan Penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah dan implementasinya.
2.1.1
Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder dari dokumen
atau laporan yang tersedia di Express Distribution PT. Antareja Prima Antara (APA), sedangkan data primer bersumber dari penelitian empirik. Perihal jenis dan sumber data tercantum dalam tabel 3.1.
Universitas Mercu Buana/FTI
68 Laporan Tugas Akhir Tabel 3.1 : Jenis dan Sumber Data Penelitian No.
Sumber Data PT.Antareja Prima 1 Sejarah perkembangan perusahaan Antaran Renstra (Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan PT.Antareja Prima 2 Struktur Organisasi) Antaran Express Distribution 3 Job Description PT. Antareja Prima Antaran PT.Antareja Prima 4 Jenis Usaha Antaran PT.Antareja Prima 5 Data Supplier Antaran PT.Antareja Prima 6 Data Konsumen (Corporate ) Antaran Express Distribution 7 Data Stakeholder/pegawai PT. Antareja Prima Antaran Express Distribution Data/Model gambaran proses bisnis Express PT. Antareja Prima 8 Distribution PT. Antareja Prima Antaran Antaran Sumber: Diolah berdasarkan Hasil Pengumpulan Data
3.3
Jenis Data
Perancangan Model Penelitian Konsep dasar penelitian dimulai dengan mempertimbangkan sumber – sumber
potensial Penciptaan Nilai (Value Creation) melalui Perbaikan Proses Bisnis yang dikaitkan dengan system rantai nilai (Value Chain) yang tersebar dari hulu (upstream) hingga ke hilir (downstream) pada sebuah perusahaan. Dengan mempertimbangkan berbagai pendapat dan hasil penelitian sebelumnya, penulis mencoba merumuskan model awal penelitian ini berupa keterkaitan antara Penciptaan Nilai (Value Creation) dan Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan.
Universitas Mercu Buana/FTI
69 Laporan Tugas Akhir Penulis menggunakan dimensi Penciptaan Nilai (Value Creation) menurut pernyataan Finch (2006) yang menuliskan bahwa indikator Penciptaan Nilai (Value Creation) dibagi menjadi 5 dimensi, yaitu: cost, responsibility, flexibility, innovative, dan quality. Sementara untuk menjadi dimensi dalam Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan, penulis menggunakan indikator yang dinyatakan oleh Dirgantoro (2002) yaitu ada 3 dimensi, yaitu: cost, time, dan quality. Berdasarkan pendapat Dirgantoro (2002) yang menjadi dimensi dalam Proses Bisnis adalah People (kompetensi SDM), Process (Proses Kerja), Technology (Pemanfaatan teknologi), dan Strategy (rumusan strategi).
3.4
Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel
3.4.1
Variabel Penelitian Pada dasarnya penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menggunakan
pendekatan Analisis Jalur (Path Analysis). Metode ini dipilih karena penelitian ini berusaha mencari hubungan sebab akibat antar variabel yang kemungkinan terjadi berdasarkan kajian teori pada model dasar penelitian dan menyajikan usulan perbaikan. Ada tiga variabel yang dijadikan objek penelitian: variabel independen (X) yaitu Dimensi Proses Bisnis (kompetensi pegawai, proses kerja, pemanfaatan teknologi, dan rumusan strategi), variabel intervening (Y1) yaitu Penciptaan Nilai (Value Creation) dan variabel dependen (Y2) yaitu Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan Lebih jelas, hubungan ketiga variabel ini tampak pada gambar 3.1
Universitas Mercu Buana/FTI
70 Laporan Tugas Akhir
X1
X2 Y1
Y2
X3
X4 Dimensi Proses Bisnis
Gambar 3.1: Model Teoritis Hubungan Variabel – Variabel Penelitian. Keterangan: •
X1
= Kompetensi Pegawai.
•
X2
= Proses Kerjasama
•
X3
= Pemanfaatan Teknolgoi
•
X4
= Rumusan Strategi
•
Y1
= Penciptaan Nilai (Value Creation)
•
Y2
= Keunggulan Daya Saing berkelanjutan
Guna memperjelas dan menjaga keutuhan serta kesatuan pengertian atas masing – masing variable dalam penelitian ini, maka keseluruhan variable penelitian didefinisikan secara detail untuk kemudian dijabarkan kedalam masing – masing dimensi dan indicator serta tolak ukur dan skalanya. Adapun definisi dari masing– masing variable yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana tampak pada tabel 3.2.
Universitas Mercu Buana/FTI
71 Laporan Tugas Akhir Tabel 3.2 : Definisi Variabel Penelitian No
Variabel/Sub Variabel
Definisi
1 Kompetensi Karyawan (X1)
Merupakan kombinasi dari beberapa pengetahuan terapan, ketrampilan dan perilaku didalam pekerjaan atau profesi tertentu yang dapat diamati, yang didukung oleh motif, bakat, citra diri, serta orientasi untuk selalu meningkatkan kualitas dan efisiensi dan pencapaian standar kinerja yang baik: antara lain melalui upaya - upaya perbaikan kemampuan penyelesaian persoalan, perbaikan pola pengambilan keputusan dan proses operasionalisasi yang cepat serta rasa tanggungjawab yang tinggi.
2 Proses Kerja (X2)
Merupakan suatu integrasi proses operasional perusahaan yang terdiri dari rangkaian aktivitas bisnis perusahaan beserta tugas efektif dalam menjalankan aktivitas bisnis perusahaan yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai.
3 Pemanfaatan Teknologi (X3)
Merupakan serangkaian sarana dan prasarana teknologi yang digunakan perusahaan dalam melayani konsumen beserta metode - metode dan teknik - teknik yang dipakai dalam pemanfaatan teknologi.
4 Rumusan Strategi (X4)
Merupakan serangkaian rumusan rencana untuk meraih keunggulan di pasar dalam hal efisiensi: antara lain melalui rencana efisiensi biaya proses kerja, dan fokus di deferensiasi proses.
5
6
Penciptaan Nilai/Value Creation (Y1)
Merupakan suatu kreativitas usaha penjual atau produsen, bagaimana menghasilkan atau membuat suatu produk atau jasa menjadi begitu dibutuhkan dan menarik dimata calon konsumen melalui berbagai parameter, yaitu: biaya, daya respon, fleksibilitas, inovatif dan kualitas.
Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2)
Merupakan kemampuan perusahaan merumuskan strategi penempatan posisi perusahaan yang baik di dalam industri dan berkembang dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya sedangkan nilai yang unggul berasal dari tawaran harga yang bersaing daripada pesaing, yaitu melalui keunggulan waktu, kualitas dan informasi.
Sumber: Diolah berdasarkan Teori Dirgantoro(2002) dan Finch(2006)
Universitas Mercu Buana/FTI
72 Laporan Tugas Akhir 3.4.2
Operasionalisasi Variabel Tabel 3.3 : Operasionalisasi Variabel
No Variabel/Sub Variabel Notasi
1
2
Kompetensi Karyawan (X1)
Dimensi
Indikator
Ukuran/ Skala
KP1
Orientasi terhadap pencapaian standard kinerja
Tingkat Orientasi Ordinal pencapaian standar kinerja
KP2
Upaya untuk melakukan perbaikan kemampuan pribadi
Tingkat kemauan mengembangkan kemampuan pribadi
Ordinal
KP3
profesionalisme dalam menjalankan pekerjaan
Tingkat profesionalisme pegawai
Ordinal
KP4
Kedalaman pengetahuan atas keterampilan tertentu
Tingkat keterampilan pegawai
Ordinal
KP5
Rasa tanggungjawab yang berkaitan dengan ketrampilan dan profesionalisme pegawai
Tingkat tanggungjawab pegawai
Ordinal
KP6
Kemampuan bekerja secara efektif, memiliki motif, bakat Tingkat efektifitas bekerja Ordinal dan ketrampilan pada berbagai aspek, citra diri, peran sosial, dan ilmu pengetahuan tertentu
PK1
Memiliki pemahaman rangkaian Tingkat pemahaman tahapan proses kerja/bisnis proses kerja/bisnis dalam menjalankan bisnis perusahaan perusahaan
Ordinal
PK2
Kesesuain bidang/posisi pekerjaan berdasarkan tahapan proses kerja/bisnis yang ditetapkan perusahaan
Tingkat Kesesuain bidang/posisi pekerjaan
Ordinal
PK3
Kebutuhan jumlah pegawai terhadap aktivitas proses kerja/bisnis pekerjaan perusahaan
Tingkat kebutuhan jumlah Ordinal pegawai
PK4
Memiliki pemahaman tentang rangkaian tugas/pekerjaan yang diberikan (job desk)
Tingkat pemahaman tugas/pekerjaan
PK5
Jumlah atau batasan Tingkat volume tugas/pekerjaan yang dibebankan tugas/pekerjaan
Ordinal
PK6
Jumlah atau batasan tugas/pekerjaan tambahan yang dibebankan
Tingkat penambahan volume tugas/pekerjaan
Ordinal
PK7
Kemauan untuk menjalankan tugas/pekerjaan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang ditetapkan perusahaan
Tingkat kedisiplinan bekerja
Ordinal
PK8
Upaya untuk memecahkan masalah tugas/pekerjaan melalui Tingkat komunikasi dalam Ordinal komunikasi dengan rekan kerja memecahkan masalah dan pimpinan
Proses Kerja (X2)
Universitas Mercu Buana/FTI
Ordinal
73 Laporan Tugas Akhir
3
PT1
Ketersediaan teknologi terkini Tingkat ketersediaan dalam pelayanan (nonteknologi (nonkomunikasi), seperti: alat angkut komunikasi) terbaru dan komputer
Ordinal
PT2
Ketersediaan teknologi terkini dalam pelayanan, seperti: internet,GPS, telephone dan mobilphone
Tingkat ketersediaan teknologi komunikasi terbaru
Ordinal
PT3
Sikap antusias pegawai dengan adanya Ketersediaan teknologi dalam pelayanan
Tingkat minat pegawai Ordinal akan teknologi pelayanan
PT4
Kemudahan menguasai metode Tingkat keterampilan metode dan teknik - teknik dalam pegawai dalam mengoperasikan penggunaan pemanfaatan teknologi teknologi
PT5
Upaya untuk memperbaiki proses kerja/bisnis dengan cara memanfaatkan teknologi
Tingkat inisiatif pegawai untuk memanfaatkan Ordinal teknologi
PT6
Upaya untuk meningkatkan efisiensi proses kerja/bisnis
Tingkat efisiensi pemanfaatan teknologi
Ordinal
PT7
Upaya untuk meningkatkan efektifitas proses kerja/bisnis
Tingkat efektifitas pemanfaatan teknologi
Ordinal
RS1
Upaya sosialisasi perusahaan Tingkat sosialisi efisiensi mengenai efisiensi biaya proses Ordinal biaya proses kerja bisnis kerja/bisnis
RS2
Orientasi terhadap pencapaian waktu proses pengiriman
Tingkat Orientasi waktu proses pengiriman
RS3
Kekhususan dan konsistensi terhadap efisiensi biaya proses kerja/bisnis
Tingkat kekhususan dan konsistensi efisiensi biaya Ordinal proses kerja/bisnis
RS4
Kekhususan dan konsistensi terhadap waktu proses pengiriman
Tingkat kekhususan dan konsistensi waktu proses pengiriman
Pemanfaatan Teknologi (X3)
4 Rumusan Strategi (X4)
Universitas Mercu Buana/FTI
Ordinal
Ordinal
Ordinal
74 Laporan Tugas Akhir
5
6
PN1
Upaya perusahaan menekan biaya proses kerja/bisnis sehingga jasa pengiriman lebih murah
Tingkat efisiensi biaya proses kerja/bisnis perusahaan
Ordinal
PN2
kemapuan perusahaan untuk merespondan menanggapi dengan cepat pada setiap keluhan/tuntutan pelanggan
Tingkat daya respon respon perusahaan
Ordinal
Penciptaan Nilai/Value Creation PN3 (Y1)
Kemampuan perusahaan untuk selalu fleksibel disetiap proses dalam melayani pelanggal
Tingkat fleksibilitas
Ordinal
PN4
Kemampuan perusahaan untuk selalu mengembangkan produk dalam memenuhi harapan pelanggan
Tingkat invovasi perusahaan
Ordinal
PN5
Persepsi ketepatan penyampaian Tingkat akurasi kiriman dan kepercayaan penyampaian kiriman pelanggan terhadap perusahaan
KB1
Keunggulan tarif produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan Tingkat keunggulan biaya Ordinal kepada pelanggan dibanding dengan pesaing
Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan KB2 (Y2)
KB3
Ordinal
Kecepatan Jasa pengiriman yang ditawarkan perusahaan kepada Tingkat keunggulan pelanggan dibanding dengan Waktu pesaing
Ordinal
Ketepatan perusahaan dalam memperhatikan waktu, proses, dan tujuan pengiriman
Ordinal
Tingkat keunggulan kualitas
Sumber: Diolah berdasarkan Teori Gustanto (2004) dan Observasi Lapangan
3.5
Metode Penarikan Sampel Unit sampling dalam penelitian ini adalah Divisi Express Distribution PT
Antareja Prima Antaran dan perusahaan pengguna jasa MidDay Package dan Premium Package, sedangkan unit analisisnya adalah para pegawai dan pelanggan
Universitas Mercu Buana/FTI
75 Laporan Tugas Akhir (konsumen corporate) yang ditentukan berdasarkan hasil sampling yang dilakukan. Untuk membatasi pengamatan maka kantor yang dipilih hanyalah satu station kerja, yaitu RPX-JKTA Station, Jl. Prof.Dr.Satrio – Cassablanca, Jakarta Pusat 12940. Dalam penelitian ini, ukuran sample ditentukan oleh bentuk uji statistika yang digunakan, yaitu Analisis Jalur (Path Analysis) yang dasarnya adalah uji korelasi. Secara iteratif, rumus yang dipergunakan adalah: Up =
1 1+ p Ln 2 1 p
Z +Z n= Up '
2
+3
dan U' p =
p 1 1+ p Ln + 2 1 P 2(n 1)
Keterangan: • •
= Kekeliruan tipe I
•
= Kekeliruan tipe II
• •
3.6
p = Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan
dan
diperoleh dari tabel distribusi normal
n = Ukuran Sampel
Metode Pengumpulan Sampel Secara umum penelitian ini mempergunakan kombinasi tiga teknik
pengumpulan data, yaitu:
Universitas Mercu Buana/FTI
76 Laporan Tugas Akhir 1]. Wawancara dengan karyawan Express Distribution di RPX Domestic – JKTA Station. Wawancara ini dimaksudkan sebagai pertimbangan dalam membuat kuesioner dan kesesuaian untuk menganalisis hasil pengolahan data.
2]. Kuesioner, yang dipergunakan untuk meliput data dari berbagai sumber data. Mengingat sumber data dalam penelitian ini berbeda, maka dalam penelitian ini dibuat 2 (dua) macam kuesioner, masing – masing yaitu: a. Kuesioner berwarna hijau ditujukan untuk para karyawan Express Distribution PT Antareja Prima Antaran b. Kuesioner berwarna merah ditujukan untuk para pelanggan (konsumen corporate) Express Distribution PT Antareja Prima Antaran.
3]. Observasi dilakukan terhadap beberapa sumber data sesuai dengan unit observasi/analisis yang telah disebutkan diatas. Pelaksanaan Survey dan pengumpulan data dilakukan selama 6 (enam) bulan, yaitu dari bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2008.
3.7
Metode Pengolahan Data Pada penelitian ini ada beberapa tahapan dalam pengolahan data setelah
dilakukan pengumpulan data penelitian, adapun tahapannya sebagai berikut:
Universitas Mercu Buana/FTI
77 Laporan Tugas Akhir 1. Uji Validitas dan Reliabilitas. 2. Transformasi Data dari Skala Ordinal ke Skala Interval. 3. Analisis Jalur (Path Analysis) 4. Pengujian Hipotesis.
1). Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, pengujian validitas dan relabilitas instrumen dilakukan dengan bantuan software SPSS 13.0 for Windows. Pengujian validitas instrumen dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
analisis
item,
yaitu
dengan
cara
mengkorelasikan skor item. Sedangkan pengujian reliabilitas dapat digunakan dengan metode Croanbach Alpha, yaitu merupakan rumus matematis yang digunakan untuk menguji tingkat reliabitas ukuran. Untuk menentukan apakah instrumen calid, yaiut diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k. dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung > dari r-tabel. Sedangkan reliabilitas suatu instrumen dikatakan baik atau reliabel jika memiliki nilai Croanbach Alpha > dari 0.600.
2). Transformasi Data Untuk mengolah data mentah hasil kuesioner penelitian digunakan Methods of Successive Intervals (MSI). Methods of Successive Intervals adalah suatu metode yang digunakan untuk mentransformasikan suatu data dari data ordinal menjadi data interval. Skala data dalam penelitian menggunakan Skala Likert (Jenis pengukuran
Universitas Mercu Buana/FTI
78 Laporan Tugas Akhir ordinal) dengan rangking 1 sampai 4, maka agar data tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistic dengan hasil yang lebih baik, maka data ordinal tersebut ditransformasikan lebih dahulu kedalam bentuk data interval dengan menggunakan Metode Successive Interval (Green,1945) dalam Gustanto (2004). Penggunaan Skala ordinal tidak memungkinkan diperolehnya nilai mutlak dari objek yang diteliti, tetapi hanya kecenderungannya saja, sehingga tidak dapat langsung digunakan untuk perhitungan selanjutnya (pengolahan analisis jalur). Oleh Karena itu dilakukan transformasi skala ordinal ke skala interval. Dengan Metode Successive Interval ini diharapkan jawaban dari responden mencerminkan keadaan yang sebenarnya dengan langkah – langkah sebagai berikut: 1. Menghitung frekuensi jawaban (f) 2. Menghitung proporsi yang dipeoleh dari frekuensi (f) dibagi dengan jumlah responden (n). 3. Menghitung proporsi kumulatif 4. Mencari nilai batas (boundary) yang diperoleh dari tabel kurva normal yang merupakan nilai batas absis z atau menggunakan software MS Excel. 5. Menghitung nilai fungsi padat probabilitas pada absis z dengan rumus:
(z ) =
1 2
e
z2 , 2
, z,
Dengan rataan z = 0 dan variansi = 1. 6. Menghitung nilai skala (NS) dengan rumus:
Universitas Mercu Buana/FTI
79 Laporan Tugas Akhir NS =
(densitybatasbawah ) (densitybatasatas ) (luasbatasatas ) (luasbatasbawah )
7. Menghitung nilai korelasi:
K = 1 + [Mn( NS )] 8. Menghitung nilai rataan interval, nilai rataan interval = NS + K
3). Analisis Jalur (Path Analysis) Dalam mengalisis hubungan sebab akibat antar variabel penelitian, digunakan pendekatan dengan metode Analisis Jalur (Path Analysis). Untuk memperoleh data dari variabel kualitatif, setiap variabel terlebih dahulu dijabarkan kedalam subvariabel dan setiap subvariabel dioperasionalisasikan ke dalam indikator. Setiap indikator diukur dengan ukuran peringkat jawaban dengan skala ordinal. Adapun untuk keperluan analisis telah ditempuh langkah – langkah sebagai berikut: •
Sebagaimana dalam operasionalisasi variabel, maka variabel – variabel didalam penelitian ini merupakan data yang berskala ordinal. Dengan menggunakan tipe pertanyaan tertutup (closed-end questions) dan jenis pertanyaan “perbedaan semantic” yang menggunakan lima item peringkat jawaban, masing – masing : 1 – 2 – 3 – 4 (setiap item pertanyaan bersifat positif).
•
Pilihan jawaban responden merupakan nilai skor jawaban, sehingga nilai variabel diperoleh dari total skor jawaban dari setiap item. Adapun kriteria untuk skor adalah sebagai berikut, skor 1 atau kotak pertama menunjukkan
Universitas Mercu Buana/FTI
80 Laporan Tugas Akhir kurang pentingnya permasalahan atau rendahnya prioritas menurut responden, demikian seterusnya, hingga skor 4 atau kotak kelima yang menunjukkan sangat pentingnya atau tingginya prioritas menurut responden yang bersangkutan. Untuk mempermudah responden dalam menentukan pilihan yang paling sesuai dengan pendapat pribadinya, maka pada bagian kotak paling ujung (kiri maupun kanan) dituliskan pernyataan sebagai panduan. •
Mengingat dalam teknik Analisis Jalur (Path Analysis) diperlukan syarat data yang mempunyai tingkat pengukuran sekurang – kurangnya interval, maka untuk kepentingan tersebut, dilakukan peningkatan data berskala Ordinal ke Interval. Peningkatan data berskala Ordinal menjadi Interval tersebut dilakukan melalui Methods of Successive Intervals (MSI).
•
Didalam penelitian ini, pengolahan analisis jalur dilakukan dengan bantuan software SPSS 13.0 for Windows dengan analisis data dan pengujian hipotesis, metode ini bertujuan untuk menguji apakah model yang diusulkan cocok tidak dengan data, yaitu dengan cara membandingkan matriks korelasi teoritis dengan matrik korelasi empiris. Jika kedua matriks relatif sama, maka model dikatakan ”cocok” atau fit.
4). Pengujian Hipotesis Skema hubungan varibel – variabel yang mempengaruhi pembentukan Penciptaan Nilai (Value Creation) dan keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Universitas Mercu Buana/FTI
81 Laporan Tugas Akhir sebagaimana telah diuraikan seberlumnya, bila rangkaian dapat membentuk model persamaan simultan. Variabel – variabel yang terlibat secara dominan tersebut membentuk persamaan implisitnya, sebagai berikut: Y1 = f ( X 1 , X 2 , X 3 , X 4 ,
1
)
Y2 = f ( X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , Y1 ,
(1) 2
)
(2)
Dimana: o
Y1 = Penciptaan Nilai (Value Creation)
o
Y2 = Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
o
X1 = Kompetensi Karyawan
o
X2 = Proses Kerja
o
X3 = Pemanfaatan Teknologi
o
X4 = Rumusan Strategi
o
1,
2,
… = disturbance term (error)
Adapun langkah – langkah analisis data dan pengujian hipoteisis dalam analisis jalur dengan software SPSS 13.0 for Windows, sebagai berikut: 1/. Dari hasil pengamatan masukan data dalam data editor SPSS, dengan mengatur struktur data dan pastikan kolom mewakili variabel dan baris mewakili responden. 2/. Karena terdapat dua substruktur maka pengolahan data dengan SPSS harus dilakukan dengan dua tahap mengikuti substruktur dari persamaan strukturalnya.
Universitas Mercu Buana/FTI
82 Laporan Tugas Akhir Substruktur 1 Pey1
1
Py1 X 1
rx1 x 2
rx1 x3 rx1 x5
2
Py1 X 2 1
rx 2 x3 3
rx1 x 4
Py1 X 3 Py1 X 4
rx3 x 4 4
Sumber: Diolah berdasarkan Teori Juanim (2004) dan Observasi Lapangan
Gambar 3.2: Substruktur 1 Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis pertama dengan mengikuti persamaan Regresi dengan model sebagai berikut : Y1 = Py1 x1 + Py1 x2 + Py1 x3 + Py1 x 4 +
1
Dimana: o
Y1 = Penciptaan Nilai (Value Creation)
o
X1 = Kompetensi Karyawan
o
X2 = Proses Kerja
o
X3 = Pemanfaatan Teknologi
o
X4 = Rumusan Strategi Dalam pengolahan data dengan software SPSS 13.0 for Windows fitur yang
digunakan yaitu fungsi Regression Linear dimana hasil atau outputnya untuk mengetahui seberapa besar koefisien determinasi (R2) dari X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y1, seberapa kuat pengaruh secara simultan antara X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y1, dan seberapa besar koefisien jalur antara X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y1 dalam pengujian hipotesis.
Universitas Mercu Buana/FTI
83 Laporan Tugas Akhir Substruktur 2 Pey 2
1
Py2 x1
rx1 x2
rx1 x3
2
Py 2 x2 1
rx 2 x3
rx1 x5
3
rx1 x4
rx3 x 4
Py2 y1
2
Py2 x3 Py 2 x4
4
Sumber: Diolah berdasarkan Teori Juanim (2004) dan Observasi Lapangan
Gambar 3.3: Substruktur 2 Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis kedua dengan mengikuti persamaan Regresi dengan model sebagai berikut : Y2 = Py 2 x1 + Py 2 x2 + Py 2 x3 + Py 2 x 4 + Py 2 y1 +
2
Dimana: o
Y1 = Penciptaan Nilai (Value Creation)
o
Y2 = Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
o
X1 = Kompetensi Karyawan
o
X2 = Proses Kerja
o
X3 = Pemanfaatan Teknologi
o
X4 = Rumusan Strategi Dalam pengolahan data dengan software SPSS 13.0 for Windows fitur yang
digunakan yaitu fungsi Regression Linear dimana hasil atau outputnya untuk mengetahui seberapa besar koefisien determinasi (R2) dari X1, X2, X3, X4 dan Y1 terhadap Y2, seberapa kuat pengaruh secara simultan antara X1, X2, X3, X4 dan Y1
Universitas Mercu Buana/FTI
84 Laporan Tugas Akhir terhadap Y2, dan seberapa besar koefisien jalur antara X1, X2, X3, X4 dan Y1 terhadap Y2 dalam pengujian hipotesis.
3/. Correlational Analysis of X1, X2, X3, dan X4 Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara X1, X2, X3, dan X4 yang tidak menunjukkan hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan). Uji korelasi ini tidak membedakan jenis variabel (tidak ada variabel dependen maupun independen). Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan (keeratan) suatu hubungan antarvariabel. Korelasi Pearson dapat dirumuskan sebagai berikut: r=
[(N
N( X ij2
(
X ij Yi ) X ij
(
) [N 2
X ij Yi ) Yi 2
(
Yi )
2
]
Dimana: o r
= Angka korelasi
o Xij = Skor pernyataan j dan responden I o Yi = Skor total responden I o N = Jumlah responden Dalam pengolahan data dengan software SPSS 13.0 for Windows fitur yang digunakan yaitu fungsi Correlate Bivariate dimana hasil atau outputnya untuk mengetahui seberapa besar koefisien korelasi antara X1, X2, X3, dan X4.
Universitas Mercu Buana/FTI
85 Laporan Tugas Akhir 3.8
Analisis Data Pada bagian ini dilakukan interpretasi hasil yang diperoleh berdasarkan hasil
dari Analisis Jalur (Path Analysis) yang pengumpulan dan pengolahan datanya dengan menggunakan konsep – konsep dan teori – teori statistika yang diuraikan pada Bab II. Analisis dilakukan pada data mentah hasil kuesioner yang berhasil dikumpulkan, hasil uji – uji statistika data – data kuesioner termasuk kuesioner yang meliputi uji validitas dan reliabilitas, transformasi data serta Analisis Jalur (Path Analysis) dan uji hipotesis. Kemudian juga berisikan kutipan dari hasil observasi dan wawancara dengan karyawan Express Distribution PT Antareja Prima Antaran. Dalam kerangka analisis digambarkan berupa pemetaan Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) yang terjadi di Express Distribution PT Antareja Prima Antaran berdasarkan hasil Analisis Jalur (Path Analysis) yang dikaitkan dengan dimensi Proses Bisnis (Kompetensi Karyawan, Proses Kerja, Pemanfaatan Teknologi, dan Rumusan Strategi) dan Proses Bisnis Utama Express Distribution, yaitu: Pengumpulan
(Collecting),
Pemrosesan
(Transporting), Penyampaian (Delivery).
Universitas Mercu Buana/FTI
(Processing/Sorting),
Penghantaran
86 Laporan Tugas Akhir 3.9
Rancangan Pemecahan Masalah Tujuan Penelitian
Landasan Teori
PERSIAPAN PENELITIAN PENGUMPULAN DATA
Identifikasi Variabel - Variabel Penelitian: - Dimensi Proses Bisnis - Penciptaan Nilai - Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
STUDI PENDAHULUAN Studi Dokumentasi Tentang: - Perusahaan - Dimensi Proses Bisnis - Penciptaan Nilai - Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Identifikasi Elemen elemen Dari setiap Variabel Peneleitian
Pembuatan Kuesioner Penelitian
Identifikasi Data Yang diperlukan
Observasi langsung pada Sampel Studi Pendahuluan
Penyebaran Kuesioner Penelitian
Identifikasi Cara Pengumpulan Data
Pemilihan Sampel Studi Pendahuluan
Data Tentang: - Dimensi Proses Bisnis - Penciptaan Nilai - Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Identifikasi Sampel Penelitian
Informasi Tentang: - Dimensi Proses Bisnis - Penciptaan Nilai - Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner
PENGOLAHAN DATA
Valid dan Reliabel Analisis Data Tentang: - Dimensi Proses Bisnis - Penciptaan Nilai - Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Analisis Jalur dan Uji Hipotesis
YA
KESIMPULAN DAN SARAN Pola
Hubungan/Pengaruh
Antara Variabel : - Dimensi Proses Bisnis - Penciptaan Nilai - Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Kesimpulan
Tingkat
Hubungan/Pengaruh
Antara Variabel : - Dimensi Proses Bisnis - Penciptaan Nilai - Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Sumber: Diolah berdasarkan Kajian Penelitian Gambar 3.4: Rancangan Pemecahan Masalah
Universitas Mercu Buana/FTI
TIDAK
87 Laporan Tugas Akhir
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.3
Pengumpulan Data
4.1.1
Data Umum Perusahaan
A. Sejarah PT Antareja Prima Antaran PT Antareja Prima Antaran berdiri pada tanggal 11 Mei 1999 berdasarkan akte notaris. Para pendiri menyadari bahwa bisnis jasa pelayanan angkutan domestik masih terbuka peluangnya. Berbekal pengalaman yang dimiliki dengan PT Repex Perdana International, maka mereka memberanikan diri terjun ke dalam bisnis jasa pelayanan domestik. Sejarah resmi pada tanggal 1 Juli 1999 PT Antareja Prima Antaran memulai kegiatan operasi-nya. Dimulai dengan pembenahan administrasi bank serta perijinan kantor, dilanjutkan dengan mendukung pengiriman dokumen siang milik FedEx ke seluruh wilayah satelit dengan menggunakan layanan transportasi darat pada bulan Agustus 1999. Tidak lama kemudian di bulan September, mereka merambah jasa layanannya dengan melayani kota Bandung secara pulang – pergi. Bahkan pada bulan Oktober 1999, PT Antareja Prima Antaran meningkatan pelayanan mereka dengan menangani pengiriman barang FedEx dari daerah menuju Jakarta atau sebaliknya.
Universitas Mercu Buana/FTI
88 Laporan Tugas Akhir Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman, maka pada bulan Januari 2001 PT Antareja Prima Antaran secara resmi memproklamirkan keberadaannya secara luas. Fokus dari kegiatan PT Antareja Prima Antaran adalah transportasi domestik, maka dari itu ditawarkan pula system informasi yang disebut REPSI (Repex Sistem), yang mana dalam pembuatannya mengacu kepada system informasi yang terdapat di FedEx guna pelacakan barang. Pada tahun 2002 digunakan system baru yang disebut DELTA (Domestic Electronic Tracking Application) yang berfungsi agar pelanggan dapat mengetahui keberadaan paket yang dikirimkannya kapan saja.
DELTA juga mengintegrasikan seluruh sistem kerja yang terlibat
sehingga mempercepat proses kerja, misalnya dengan mengakomodasi sistem kerja billing. DELTA terpasang diseluruh lokasi PT Antareja Prima Antaran di wilayah nusantara dengan data yang dapat diakses secara “ real time “. PT Antareja Prima Antaran juga melayani pengiriman paket FedEx, yang berada di luar jangkauan operasi Repex Perdana International, seperti di Mataram, Balikpapan, Jepara, Manado dan daerah – daerah lainnya. Saat ini untuk operasional produk ekspres, beberapa departemen dalam PT Antareja Prima Antaran masih berkolaborasi dengan PT Repex Perdana International, seperti Customer service, Operation dan Sales. Dengan demikian 80% pelanggan PT Antareja Prima Antaran merupakan pelanggan FedEx. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi agen PT Antareja Prima Antaran, pada bulan Desember 2003, dijadikanlah Ujung Pandang sebagai Domestic Hub. Pertimbangan yang menjadikan Ujung Pandang dijadikan hub antara lain, Ujung Pandang merupakan tempat transit yang regular dalam jadwal
Universitas Mercu Buana/FTI
89 Laporan Tugas Akhir penerbangan REX, banyaknya agen RPX Domestic di wilayah Indonesia Timur yang membutuhkan kemudahan akses dan biaya angkut yang lebih effisien, banyak penerbangan dari dan menuju Indonesia Timur yang transit di Ujung Pandang. Selain itu, dengan adanya hub ini diharapkan dapat mengakomodasi distribusi FedEx di Indonesia, mempermudah proses pengawasan dan koordinasi serta mengakomodasi pengiriman langsung ke beberapa kota di Indonesia. Melihat perkembangan yang ada serta peluang industri yang masih luas, PT Antareja Prima Antaran optimis akan dapat mengembangkan usaha ke arah yang lebih baik di tahun – tahun mendatang. B. Visi dan Misi PT Antareja Prima Antaran Visi “RPX and its subsidiaries are committed to providing superior one-stop logistics services through our employees, alignment with our principals, alliance partners and suppliers using world class technology and business practices. Our people and service oriented team will forge mutually profitable partnerships with our customers and suppliers.” Menjadi Penyedia jasa logistik terpadu yang terkemuka melalui kerjasama yang baik antara karyawan, prinsipal, mitra usaha serta supplier, terbentuk sebagai satu kesatuan tim kerja dan fokus pada layanan bertaraf internasional, dengan dukungan teknologi IT Menciptakan kondisi yang saling menguntungkan di antara para pihak terkait.
Universitas Mercu Buana/FTI
90 Laporan Tugas Akhir Misi RPX Group of companies is dedicated to be a world-class logistics provider, with the ability to compete in the global economy. Our success will stem from a focused synergistic approach amongst our subsidiary companies, with the support of our employees and alignment with our principals, alliance partners and suppliers. Memberikan layanan kelas dunia, siap berkompetisi dalam ekonomi global. Sukses dapat tercapai melalui fokus melalui kolaborasi antar perusahaan, didukung dengan kerjasama yang baik antara karyawan, prinsipal, mitra usaha serta supplier.
C. Tujuan PT Antareja Prima Antaran Menjadi pilihan utama mitra bisnis, domestik dan global dijabarkan lebih lanjut pada terbangunkan pola kemitraan bisnis yang saling menguntungkan dalam memuwujudkan kemajuan bisnis dan kesejahteraan yang berjangka panjang. Sedangkan solusi terbaik dilakukan melalui kinerja keuangan terbaik, nilai pelanggan (customer) terbaik, proses terbaik dan SDM terbaik.
D. Keyakinan dan Nilai – nilai Dasar PT Antareja Prima Antaran PT Antareja Prima Antaran merupakan salah satu SBU (Strategy Business Unit) dari RPX Group yang memiliki Core Values: Diligent (Rajin), Honesty (Jujur), Loyalty (Setia), Accountability (Bertanggung jawab), Performance (Kinerja), Can Do Attitude (Patang menyerah dan Selalu berusaha maksimal).
Universitas Mercu Buana/FTI
91 Laporan Tugas Akhir E. Jenis Produk dan Fitur Pelayanan Jenis Produk Domestic Express 1. Golden Package 2. Premium Package 3. Mid Day Package 4. Priority Package Domestic Freight 5. Priority Cargo 6. Business Cargo 7. Economy Cargo Domestic Distribution Solution 8. Distribution Solution (Customize) •
Keterangan Produk 1. Golden Packages (GP) Pelayanan pengiriman paket yang dibawa oleh kurir sendiri sejak diambil hingga sampai ke tempat tujuan, dengan menggunakan transportasi tercepat yang tersedia. 2. Premium Packages (PR) Pelayanan pengiriman paket yang akan sampai ke tempat tujuan pada hari yang sama, dengan menggunakan transportasi tercepat yang tersedia.
Universitas Mercu Buana/FTI
92 Laporan Tugas Akhir Tipe Pelayanan •
Pick-up dalam waktu 1 jam dan delivery pada hari yang sama untuk paket dengan urgensi waktu ke kota – kota besar di Indonesia. (lihat pada Domestic Reference Guide – DRG)
•
Kurir berdedikasi yang akan memastikan paket terantar pada hari yang sama
•
Money Back Guarantee (MBG)
•
Supplies (kemasan paket) disediakan
•
Maksimum berat untuk pengiriman ini < 70 kg
•
Persiapan dan sistem pelaporan AWB dapat dipersiapkan dilokasi pelanggan secara automated (CASY application)
•
Sistem tracking secara online melalui www.rpxholding.com
•
Perlindungan Asuransi (berdasarkan permintaan pelanggan)
Manfaat Pelayanan
• Solusi tercepat bagi pelanggan dalam pengiriman paket ketika waktu sangatlah berharga. •
Kurir yang handal dan berdedikasi akan menjamin keamanan paket secara penuh.
•
Penghematan waktu melalui persiapan sejumlah besar dengan menggunakan sistem secara automated (CASY Application).
Universitas Mercu Buana/FTI
93 Laporan Tugas Akhir •
Sistem tracking secara online memberikan kontrol penuh dalam mengamati pergerakan paket sejak pick-up hingga delivery.
A P A SD D SP A G H ET T I C H A R T (In com in g ) M E SA
BTH A
1 1 .1 5
1 1 .0 0
1 1 .3 0
BP N A
1 0 .3 0
11.15
1 2 .0 0
M ES 1 2 .3 0
PN KA
11.45
1 1 .3 0
BTH
1 4 .2 0
PNK
BPN
1 3 .3 5
1 4 .0 5
GA 1 5 3
J T 3 79
SJY
GA 5 0 5
1 5 .0 5
1 5 .3 5
13.40
1 6 .5 5
GA 1 8 7
1 2 . 3 0 1 41. 265.0 0
1 2 .4 5
J T 7 63
1 6 .3 0
13.45 GA 5 1 7
GA 1 9 9
JKT ========== S o e karno -H atta
1 4 .3 0
JKTA ====== C as ab lan c a
17.00
16.00
15.30 14.15
J T 793
14.50
7 P 8 4 2 /4
1 3 .0 5 1 3 .4 0
UPG
1 2 .0 0
1 1 .0 0
U PG A
14.40 GA 4 1 1
1 4 .3 0 T ru c k
15.25 1 5 .5 5
1 4 .0 5 1 6 .1 0
1 3 .1 5
1 4 . 2 5 1 4 .1 5
GA 2 5 1
1 3 .3 0
BDO
1 5 .0 0
1 3 .1 0
GA 2 1 1
GA 2 0 9
1 5 .1 0
13.25
GA 3 1 5
1 3 .0 0
12.00
1 4 .4 5
S RG
J OG
SUB
1 2 .0 0
1 1 .3 0
1 1 .0 0
1 1 .3 0
1 1 .0 0
1 1 .3 0
1 1 .0 0
1 0 .1 5
1 1 .1 5
BD O A
SRGA
SU BA
D P SA
D e ra ya
1 3 .0 0
GA JT 7P RI KI MZ SJ
14.00
1 1 .3 0
12.30
HPK
GA 6 5 3 GA 3 1 3
GA 2 3 9
DPS
= = = = = = =
G ar ud a Ind ones ia L ion A ir B atav ia A ir M and ala A ir A d am A ir M er p ati S r iw ij ay a A ir
Le g e n d
JO GA
= Fir s t P r ior ity S c hed ule = S ec ond P r ior ity sc hed ule = L and T r ans p or t ation P r e p a r e d b y : M e lly a n a (Q SE D e p t .) D at e : Ja n 2 3 , 2 0 0 5 Re v 0 2
Gambar 4.1. Incoming Spaghetti Chart A PA SD D SP A GH ETTI CH A RT (O u tgoin g) M E SA
BTHA
PNKA
BPNA
2 2 .05
23 .0 5
1 9 .5 5
00
2 0 .05
00
2 1 .1 0
2 2 .1 0
2 1 .50
22 .5 0
1 9 .1 0
00
1 9 .20
00
2 0 .5 5
2 1 .5 5
M ES 2 0 .5 0
BTH
21 .50
18 .10
PNK 00
1 8 .2 0
GA 1 56
GA 1 9 6
16 .40
BPN 00
1 9.5 5
7P732
1 7 .0 0
00
GA 5 14
00
1 9 .4 0
1 6.5 0 JT 762
GA 1 9 4
J KT ========== So ekarno -Hatta
1 8 .4 0
JKTA ====== Casab lan c a
14.00 11.30
2 0 .5 5
Van V a n to B D O
15.00 12.30
1 7.5 5 1 7.3 5
GA 6 3 4
2 1 .5 5
1 8.2 0
J T 788
2 2 .4 5
UP G
2 2 .5 5
2 3.4 0
2 3 .4 5
0 0.3 0
UPGA
1 6.4 0 GA 4 1 6 1 7.5 5
1 3 .0 0 T ru c k
1 8 .3 0
1 6 .3 0 1 8 .0 0
17 .15 1 8.0 0
1 7 .0 0
GA 4 18 GA 32 2
GA 2 5 2
GA 20 4
GA 21 4
1 9 .0 0
18 .15
GA 32 4
GA 2 5 4 1 6 .00
BD O A
1 9 .3 0
1 7 .3 0
SRG
JOG
1 9 .2 0
1 8 .2 0
SUB
2 0.3 5
1 9 .2 0
DPS
2 0 .3 0
1 8 .0 0
2 1.0 0
1 9.1 5
20 .2 0
1 9.2 0
2 1 .3 5
2 0 .2 0
2 0 .4 5
1 8 .1 5
2 1.1 5
1 9.3 0
21 .0 5
2 0.0 5
2 1 .5 0
2 0 .3 5
GA JT 7P RI KI MZ SJ
= G ar ud a Ind onesia = Lion Air = B atav ia Air = M and ala Air = Ad am Air = M er p ati = S r iwijaya Air
Le gen d = Fir st P r ior ity S ched ule = S econd P r ior ity
SRGA
JO GA
SUBA
D PSA
Gambar 4.2. Outgoing Spaghetti Chart
Universitas Mercu Buana/FTI
sched ule = Land T r ansp or tation Pr e pa r e d by : M e lly a na (Q SE D e pt .) Date : Ja n 23 , 20 05 Rev 0 2
94 Laporan Tugas Akhir 3. Mid Day Packages (MP) Pelayanan pengiriman paket yang akan sampai ke tempat tujuan pada 1 hari setelah paket diambil, dan paket tiba sebelum jam 12:00 siang. Tipe Pelayanan •
Time definite, pelayanan ekspress door to door
•
Transit time 1 (satu) hari kerja ke kota – kota besar di Indonesia. (lihat pada Domestic Reference Guide – DRG)
•
Pelayanan meliputi seluruh wilayah Indonesia (nationwide coverage)
•
Lebih dari 100 lokasi drop off di seluruh Indonesia
•
Money Back Guarantee (MBG)
•
Supplies (kemasan paket) disediakan
•
Persiapan dan sistem pelaporan AWB dapat dipersiapkan dilokasi pelanggan secara automated (CASY application)
•
Space booking dibutuhkan untuk pengiriman dengan berat untuk pengiriman ini > 70 kg / paket
•
Pengiriman paket dalam jumlah besar / Multi Piece Shipment (MPS) hingga 999 paket per AWB
•
Sistem tracking secara online melalui www.rpxholding.com dan DELTA
•
Perlindungan Asuransi (berdasarkan permintaan pelanggan)
Universitas Mercu Buana/FTI
95 Laporan Tugas Akhir Manfaat Pelayanan
• Memberikan transit time yang lebih cepat bagi paket kiriman penting pelanggan. •
Kemudahan pengiriman paket ke kota – kota besar seluruh wilayah Indonesia.
•
Penghematan waktu melalui persiapan sejumlah besar dengan menggunakan sistem secara automated (CASY Application).
•
Jaminan terangkutnya paket berat (heavy weight shipment) dengan disertai booking conformation sebelumnya.
•
Sistem tracking secara online memberikan kontrol penuh dalam mengamati pergerakan paket sejak pick-up hingga delivery.
F. Struktur Organisasi PT.Antareja Prima Antaran
SUSUNAN ORGANISASI Managing Director
:
M. Ari Rusnadi
Senior Manager Jakarta
:
Afrial Adinora
Senior Manager Branches
:
Teddy Widjaya
Jakarta Operation Manager
:
Erry Erlangga
Intra City Operation Manager
:
Herry Suprayogi
Acct & Finance Manager
:
Lesti Katiti
Business Alliance Manager
:
Dewi Mayanita
RCC Manager
:
Andila
Universitas Mercu Buana/FTI
96 Laporan Tugas Akhir
Gambar 4.3. Struktur Organisasi 4.1.2
Express Distribution PT Antareja Prima Antaran Express Distribution merupakan salah satu divisi dari PT Antareja Prima
Antaran yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan jasa pengiriman dokumen atau barang dalam kota atau ke kota – kota di Indonesia hanya dalam waktu sehari atau atau semalam yang diarahkan dapat mendeliver dokumen dengan cepat, tepat dan dapat terlacak atau ditelusuri, serta akan tiba ke tujuan pada hari yang sama (Same Day Delivery/SDD). Layanan ini juga disebut sebagai Premium Package (PR) dan pelayanan pengiriman sebelum jam 12.00 WIB atau disebut juga MidDay Package (MP) dalam bentuk dokumen maupun barang dengan tingkat berat maksimum
Universitas Mercu Buana/FTI
97 Laporan Tugas Akhir yangmana telah dijelaskan diatas yang diselenggarakan dalam ruang lingkup zona tertentu. Karena itu layanan ini ditangani SDM profesional di bidangnya, sehingga memberikan kepuasan kepada customer. Dukungan teknologi informasi dan karyawan yang berpengalaman dalam menguasai bisnis kurir, menjadikan Premium Package (PR) dan MidDay Pacakge (MP) sebagai jaminan akan kecepatan dan ketepatan pengiriman. Selain itu juga menawarkan tarif ayng sangat kompetitif untuk memberikan jaminan dan nilai kepuasan yang tinggai. Money Back Guarantee (MBG) 100% yang diberikan PT Antareja Prima Antaran melalui Premium Package (PR) dan MidDay Pacakge (MP) memungkinkan
pengguna
yang
kecewa
akibat
keterlambatan
pengiriman
mendapatkan penggantian biaya. Dan memastikan bahwa pengiriman barang yang dilakukan oleh masyarakat sudah termasuk asuransi untuk keamanan dan keselamatan kiriman. Jasa unggulan layanan PT Antareja Prima Antaran memiliki kelebihan bahwa pelanggan bisa melacak melalui SMS dan website www.rpxholding.com .
779
Gambar 4.4. SMS TRACKING
Universitas Mercu Buana/FTI
98 Laporan Tugas Akhir
Gambar 4.5. RPX Website: www.rpxholding.com Sehingga bisa dipastikan apakah dokumen atau barang pengiriman mereka sudah sampai atau belum ke tempat tujuan, sedangkan waktu tempuh lebih cepat dibandingkan jenis pengiriman biasa atau Priority Package (PP).
4.1.3
Data Permasalahan
A. Instrumen Pengumpulan Data Untuk dapat menghasilkan data yang diinginkan secara tepat, untuk itu dalam pembuatan kuesioner ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis
Universitas Mercu Buana/FTI
99 Laporan Tugas Akhir informasi yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Jenis informasi yang dibutuhkan adalah persepsi karyawan Express Dstribution dan pelanggan (konsumen corporate) PT Antareja Prima Antaran terhadap objek pengamatan pada variabel – variabel penelitian. Setelah jenis informasi yang dibutuhkan diperoleh, maka dilakukan perancangan kuesioner dengan memperhatikan isi dan bentuk pertanyaan. Isi pertanyaan yaitu pernyataan tentang fakta – fakta mengenai sikap responden dalam penilaian terhadap variabel – variabel penelitian. Sedangkan bentuk pertanyaan yaitu cara penyajian pertanyaan. Bentuk dan isi pertanyaan sangat menentukan sikap responden terhadap variabel – variabel penelitian. Dalam penelitian ini, digunakan kuesioner dengan dua bagian yang berbeda tapi persepsinya berbeda, yaitu: 1. Kuesioner Karyawan Express Distribution Tabel 4.1 : Sistematika Kuesioner untuk Karyawan Jenis
Jumlah
Pertanyaan
Pertanyaan
Tertutup
5
Bagian Deskripsi Bagian
I
Data Umum responden
Penilaian dan persepsi responden mengenai II
Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) di Tertutup Express Distribution
Universitas Mercu Buana/FTI
33
100 Laporan Tugas Akhir 2. Kuesioner Pelanggan (Konsumen corporate) Express Distribution Tabel 4.2 : Sistematika Kuesioner untuk Pelanggan
Bagian
Jenis
Jumlah
Pertanyaan
Pertanyaan
Tertutup
4
Tertutup
33
Deskipsi Bagian
I
Data Umum Responden Penilaian dan persepsi responden mengenai
II Proses Penciptaan Nilai (Value Creation)
Kuesioner bagian I dan II merupakan kuesioner dengan jenis pertanyaan tertutup, maka kuesioner tersebut harus dibuat dengan hati – hati. Kuesioner II merupakan kuesioner utama dalam menilai atau memotret kondisi Express Distribution melalui pegawai dan pelanggannya.
B. Pengumpulan Data Kuesioner yang dinyatakan sah adalah kuesioner yang dikembalikan kepada peneliti dengan pertanyaan yang terjawab semua, jawaban pertanyaan sesuai petunjuk, tidak ada jawaban yang kosong, tidak ada satu pertanyaan dengan jawaban ganda dan tidak ada lembaran pertanyaan yang hilang serta tidak rusak. Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mendapatkan hasil tabel 4.6 berikut :
Universitas Mercu Buana/FTI
101 Laporan Tugas Akhir Tabel 4.3 : Rekapitulasi Penyebaran Kuesioner Jumlah
Jumlah Pelanggan
Karyawan
(Konsumen corportate)
Kuesioner yang disebarkan
29
29
Kuesioner yang kembali
25
28
Kuesioner yang sah
25
28
Keterangan
Universitas Mercu Buana/FTI
89 Laporan Tugas Akhir
C. Informasi Mengenai Data Umum Responden Ringkasan informasi tentang kompisisi data responden karyawan Express, dapat dilakukan sebagai berikut:
Tabel 4.4 : Komposisi Responden Berdasarkan Lama bekerja
No. Lama Bekerja 1 1 s/d 3 Tahun 2 4 s/d 6 Tahun 3 > 6 Tahun Jumlah
Jumlah 20 3 2 25
% 80% 12% 8% 100%
Tabel 4.5 : Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan 1 SLTA dan Sederajat 2 Diploma 3 Sarjana (S1) Jumlah
Jumlah 19 2 4 25
% 76% 8% 16% 100%
Tabel 4.6 : Komposisi Responden Berdasarkan Umur
No. 1 2 3
Umur < 20 Tahun 20 s/d 30 Tahun 31 s/d 40 Tahun Jumlah
Universitas Mercu Buana/FTI
Jumlah 3 15 7 25
% 12% 60% 28% 100%
90 Laporan Tugas Akhir Ringkasan informasi tentang komposisi data responden pelanggan (konsumen corporate) Express Distribution, dapat ditampilkan sebagai berikut: Tabel 4.7 : Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Perusahaan
No. 1 2
Jenis Perusahaan Jasa Manufaktur Jumlah
Jumlah 23 5 28
% 82% 18% 100%
Tabel 4.8 : Komposisi Responden Berdasarkan Penggunaan jasa Express
No. Penggunaan Jasa Express 1 Dokumen Tertulis 2 Paket (Non Doc) Jumlah
Jumlah 17 11 28
% 61% 39% 100%
Tabel 4.9 : Komposisi Responden Berdasarkan Lamanya Berlangganan
No. Lama Berlangganan 1 < 1 Tahun 2 1 s/d 3 Tahun 3 4 s/d 5 Tahun 4 > 5 Tahun Jumlah
Jumlah 18 5 3 2 28
4.2
Pengolahan Data
4.2.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
% 64% 18% 11% 7% 100%
Untuk menentukan apakah setiap item variabel kuesioner valid, yaitu diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k. Dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel.
Universitas Mercu Buana/FTI
91 Laporan Tugas Akhir Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung > dari r-tabel. Sedangkan realibilitas suatu item variabel kuesioner dikatakan baik atau reliabel jika memiliki nilai Croanbach Alpha > dari 0.600. 4.2.2
Analisis Jalur (Path Analysis) Diketahui tingkat keterkaitan antara kompetensi Pegawai, Proses Kerja,
Pemanfaatan Teknologi, dan Rumusan Strategi terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) dan Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan yang di uraikan sebagai berikut: A. Tingkat Kompetensi Kayawan Express Distribution Tabel 4.10: Tingkat Kompentesi karyawan No.
Tingkat Kompetensi Karyawan
1
2
3
4
3
19
31
6
15
31
1
Tingkat Orientasi pencapaian Standar Kinerja
2
Tingkat kemauan mengembangkan kemampuan Pribadi
3
Tingkat profesionalisme Karyawan
4
19
30
4
Tingkat tanggung jawab Karyawan
4
18
31
5
Tingkat ketrampilan Karyawan
7
17
29
6
Tingkat efektifitas bekerja
5
26
22
9,1
35,8
54,7
Presentase (%)
1
0,3
B. Tingkat Proses Kerja Karyawan Tabel 4.11: Tingkat Proses Kerja Karyawan
Universitas Mercu Buana/FTI
92 Laporan Tugas Akhir No. 1 2
Tingkat Proses Kerja Karyawan
1
Tingkat Pemahaman proses kerja/bisnis perusahaan Tingkat kesesuaian bidang/posisi pekerjaan
3
4
3
21
29
9
19
25
17
13
22
3
Tingkat kebutuhan jumlah Karyawan
4
Tingkat pemahaman tugas
5
21
27
5
Tingkat Volume tugas/pekerjaan
5
10
38
6
Tingkat penambahan Volume Tugas
7
20
26
7
Tingkat Kedisiplinan bekerja
1
8
18
26
8
Tingkat Komunikasi dalam memecahkan masalah
1
14
12
26
0,7
16,0
31,6
51,7
Presentase (%)
1
2
C. Tingkat Pemanfaatan Teknologi Tabel 4.12: Tingkat Pemanfaatan Teknologi No. 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat Pemanfaatan Teknologi Tingkat ketersediaan teknologi (Nonkomunikasi) terbaru Tingkat ketersediaan teknologi Komunikasi terbaru Tingkat minat Karyawan akan teknologi pelayanan Tingkat ketrampilan Karyawan dalam pemanfaatan teknologi Tingkat inisiatif pegawai untuk memanfaatkan teknologi Tingkat efisiensi pemanfaatan teknologi Tingkat efektifitas pemanfaatan teknologi Presentase (%)
1
2
3
4
7
19
27
7
15
31
5
23
25
14
7
31
6
21
26
5
20
28
1
14
13
25
0,5
15,6
31,8
52,0
1
D. Tingkat Rumusan Strategi Express Distribution Tabel 4.13: Tingkat Rumusan Strategi
Universitas Mercu Buana/FTI
93 Laporan Tugas Akhir No.
Tingkat Rumusan Strategi
Tingkat sosialisasi efesiensi biaya proses kerja/bisnis Tingkat orientasi waktu proses 2 pengiriman Tingkat kekhususan dan konsistensi 3 efisiensi biaya proses kerja/bisnis Tingkat kekhususan dan konsistensi 4 waktu proses pengiriman 1
Presentase (%)
1
2
3
4
3
10
14
26
1
13
12
27
1
14
10
28
14
7
32
24,1
20,3
53,3
2,4
E. Tingkat Penciptaan Nilai (Value Creation) di Express Distribution Tabel 4.14: Tingkat Penciptaan Nilai (Value Creation) No.
Tingkat Penciptaan Nilai (Value Creation )
1
Tingkat efesiensi biaya proses kerja/bisnis perusahaan
1
2 Tingkat Daya respon perusahaan
1
3 Tingkat Fleksibilitas Perusahaan 4 Tingkat inovasi perusahaan
1
5 Tingkat akurasi penyampaian kiriman Presentase (%)
0,8
2
3
4
1
19
33
13
11
28
2
20
31
12
10
30
1
20
32
10,9
30,2
58,1
F. Tingkat Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan Tabel 4.15: Tingkat Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan No.
Tingkat Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
1
2
3
4
1
12
11
29
2 Tingkat keunggulan waktu
11
10
32
3 Tingkat keunggulan kualitas
2
19
32
15,7
25,2
58,5
1 Tingkat keunggulan biaya
Presentase (%)
4.2.3
Pengujian Hipotesis
Universitas Mercu Buana/FTI
0,6
94 Laporan Tugas Akhir A. Tingkat Pengaruh Kompetensi Karyawan (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4) Terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) Substruktur 1 Pey1
X1
Py1 X 1
rx1 x 2
rx1 x3 rx1 x5
X2
Py1 X 2 Y1
rx 2 x3 X3
rx1 x 4
Py1 X 3 Py1 X 4
rx3 x 4 X4
Gambar 4.6. Substruktur 1 Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis pertama dengan mengikuti persamaan Regresi dengan model sebagai berikut: Y1 = Py1 x1 + Py1 x 2 + Py1 x3 + Py1 x 4 + Dimana: o Y1 = Penciptaan Nilai (Value Creation) o X1 = Kompetensi Karyawan o X2 = Proses Kerja o X3 = Pemanfaatan Teknologi o X4 = Rumusan Strategi
Universitas Mercu Buana/FTI
1
95 Laporan Tugas Akhir
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan software SPSS 13.0 for Windows dapat di interpretasikan sebagai berikut : Tabel 4.16: Koefisien Determinasi X1,X2,X3,dan X4 terhadap Y1 Model Summary Model 1
R ,937a
Adjusted R Square ,869
R Square ,879
Std. Error of the Estimate ,93910
a. Predictors : (Constant), X4, X1, X3, X2
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS Tampak bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0.879 berarti bahwa 87,9% variabelitas variabel Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) dapat diterangkan oleh variabel bebas dalam hal ini Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4). Kemudian untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang kuat secara simultan antara Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4) Terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) maka dapat dilihat dari hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 4.17: Analisis of Varians X1,X2,X3,dan X4 terhadap Y1 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 306,423 42,331 348,755
df 4 48 52
Mean Square 76,606 ,882
F 86,864
Sig. ,000a
a. Predictors : (Constant), X4, X1, X3, X2 b. Dependent Variable : Y1
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS
Universitas Mercu Buana/FTI
96 Laporan Tugas Akhir
Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 86,864. Dimana kriteria penolakan H0, Jika : Fhitung lebih besar dari Ftabel atau F0>F 1, n-3, dengan mengambil taraf signifikan ( ) sebesar 5% dan jumlah sample n = 53–3 = 50, maka dari tabel distribusi F didapat nilai F tabel untuk F0.05,1.50 = 4.000. Dikarenakan 86,864 > 4.000 (Ftabel), dan sig F sebesar 0.000, maka H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara linear antara Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4) dengan Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1), atau dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama – sama antara antara Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4)
terhadap
Penciptaan Nilai
(Value
Creation) (Y1) sebesar
koefisien
determinasinya (R2) = atau 0.879 atau 87.9% dan pengaruh variabel luar sebesar 12.1% (error = 0.121). Uji secara parsial untuk mengetahui variabel bebas mana yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yang diuji dengan uji t, hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.18: Koefisien Standar X1,X2,X3,dan X4 terhadap Y1 Coefficients a
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4
Unstandardized Coefficients B Std. Error -3,806 1,387 ,191 ,091 ,224 ,089 ,241 ,095 ,424 ,077
Standardized Coefficients Beta ,182 ,242 ,241 ,427
t -2,745 2,085 2,522 2,535 5,539
Sig. ,008 ,042 ,015 ,015 ,000
a. Dependent Variable: Y1
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS
Universitas Mercu Buana/FTI
97 Laporan Tugas Akhir Dari hasil perhitungan program SPSS koefisien jalur (beta atau Standarized Coefficients) adalah sebagai berikut : Kriteria penolakan H0 jika : t hitung lebih besar dari t table atau t0>t 1,n-3: 1. Koefisien beta pertama = 0.182, diperoleh nilai t hitung sebsar 2.085 dengan mengambil taraf signifikan
sebsar 5% dan jumlah sample n= 53-3 = 50,
maka nilai t tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 2.085 > 1.670 (t tabel), maka menolak H0 atau dengan kata lain bahwa Kompetensi Pegawai (X1) berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) yaitu dengan nilai sebesar 0.182. 2. Koefisien beta kedua = 0.242, diperoleh nilai t hitung sebesar 2.522 dengan mengambil taraf signifikan
sebsar 5% dan jumlah sample n= 53-3 = 50,
maka nilai t tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 2.522 >1.670 (t tabel), maka menolak H0 atau dengan kata lain bahwa Proses Kerja (X2) berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) yaitu dengan nilai sebesar 0.242. 3. Koefisien beta ketiga = 0.241, diperoleh nilai t hitung sebesar 2.535 dengan mengambil taraf signifikan
sebsar 5% dan jumlah sample n= 53-3 = 50,
maka nilai t tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 2.535 >1.670 (t tabel), maka menolak H0 atau dengan kata lain bahwa Pemanfaatan Teknologi (X3) berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) yaitu dengan nilai sebesar 0.241.
Universitas Mercu Buana/FTI
98 Laporan Tugas Akhir 4. Koefisien beta keempat = 0.427, diperoleh nilai t hitung sebesar 5.539 dengan mengambil taraf signifikan
sebsar 5% dan jumlah sample n= 53-3 = 50,
maka nilai t tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 5.539 >1.670 (t tabel), maka menolak H0 atau dengan kata lain bahwa Rumusan Strategi (X4) berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) yaitu dengan nilai sebesar 0.427.
B. Tingkat Pengaruh Kompetensi Karyawan (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), Rumusan Strategi (X4) dan Penciptaan Nilai
(Value
Creation)
(Y1)
Tehadap
Keunggulan
Daya
Saing
Berkelanjutan (Y2) Substruktur 2 Pey 2
X1
Py2 x1
rx1 x2
rx1 x3 rx1 x5
X2
Py 2 x2 Y1
rx 2 x3 X3
rx1 x4
rx3 x4
Py2 y1
Y2
Py2 x3 Py 2 x4
X4
Gambar 4.7. Substruktur 2 Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis kedua dengan megikuti persamaan Regresi dengan model sebagai berikut :
Universitas Mercu Buana/FTI
99 Laporan Tugas Akhir
Y2 = Py 2 x1 + Py 2 x 2 + Py 2 x3 + Py 2 x4 + Py 2 y1 +
2
Dimana: o Y2 = Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan o Y1 = Penciptaan Nilai (Value Creation) o X1 = Kompetensi Karyawan o X2 = Proses Kerja o X3 = Pemanfaatan Teknologi o X4 = Rumusan Strategi Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan software SPSS 13.0 for Windows dapat di interpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.19: Koefisien Determinasi X1,X2,X3, X4 dan Y1 terhadap Y2 Model Summary Model 1
Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate ,907a ,823 ,804 ,78994
a. Predictors : (Constant), Y1, X1, X4, X3, X2
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS Tampak bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0.823 berarti bahwa 82.3% variabelitas variabel Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) dapat diterangkan oleh Varibel bebas dalam hal ini Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4) dan Variabel antara yakni Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1).
Universitas Mercu Buana/FTI
100 Laporan Tugas Akhir Kemudian untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang kuat secara simultan antara Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4) dan Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) maka dapat dilihat dari hasil pengujian sebagai berikut : Tabel 4.20: Analisis of Varians X1,X2,X3, X4 dan Y1 terhadap Y2 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 136,483 29,329 165,811
df 5 47 52
Mean Square 27,297 ,624
F 43,744
Sig. ,000a
a. Predictors : (Constant), Y1, X1, X4, X3, X2 b. Dependent Variable : Y2
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 43.744. Dimana kriteria penolakan H0, jika : F hitung lebih besar dari F tabel atau F0>F 1, n3, dengan mengambil taraf signifikan ( ) sebsar 5% dan jumlah sampel n = 53 – 3 = 50, maka dari tabel distribusi F didapat nilai F tabel untuk F0.05,1.50 = 4.000. Dikarenakan 43.744 > 4.000 (Ftabel), dan sig F sebesar 0.000, maka H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara linear antara Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4) dan Penciptaan Nilai (Value Creation) (Y1) terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2), atau dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh secara bersama antara Kompetensi Pegawai (X1), Proses Kerja (X2), Pemanfaatan Teknologi (X3), dan Rumusan Strategi (X4) dan Penciptaan Nilai (Value
Universitas Mercu Buana/FTI
101 Laporan Tugas Akhir Creation) (Y1) terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) sebesar koefisien determinasinya (R2) = atau 0.823 atau 82.3% dan pengaruh varibel luar sebesar 17.7% (error = 0.177). Uji secara parsial untuk mengetahui varibel bebas dan variabel antara mana yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yang diuji dengan uji t, hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.21: Koefisien Standar X1,X2,X3, X4 dan Y1 terhadap Y2 Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4 Y1
Unstandardized Coefficients B Std. Error ,664 1,255 -,193 ,080 ,076 ,079 ,030 ,085 ,185 ,083 ,487 ,121
Standardized Coefficients Beta -,267 ,120 ,044 ,270 ,706
t ,529 -2,400 ,962 ,356 2,240 4,012
Sig. ,599 ,020 ,341 ,723 ,030 ,000
a. Dependent Variable : Y2
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS Dari hasil perhitungan program SPSS koefisien jalur (beta atau Standarized Coefficients) adalah sebagai berikut : Kriteria penolakan H0 jika : t hitung lebih besar dari t tabel atau t0>t 1, n-3 : 1. Koefisien beta pertama = -0.267, diperoleh nilai t hitung sebesar –2.400 dengan taraf signifikan
sebesar 5% dan jumlah sampel n = 53-3 = 50, maka
nilai t tabel atau t
= 1.670, dikarenakan t hitung = -2.400 < 1.670 (t
0.05,50
tabel), maka H0 diterima atau dengan kata lain bahwa Kompetensi Pegawai
Universitas Mercu Buana/FTI
102 Laporan Tugas Akhir (X1) tidak berpengaruh terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) dengan nilai sebesar -0.267. 2. Koefisien beta kedua = 0.120, diperoleh nilai t hitung sebesar 0.962 dengan taraf signifikan
sebesar 5% dan jumlah sampel n = 53-3 = 50, maka nilai t
tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 0.962 < 1.670 (t tabel), maka H0 diterima atau dengan kata lain bahwa Proses Kerja (X2) tidak berpengaruh terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) sebesar 0.120. 3. Koefisien beta ketiga = 0.044, diperoleh nilai t hitung sebesar 0.356 dengan taraf signifikan
sebesar 5% dan jumlah sampel n = 53-3 = 50, maka nilai t
tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 0.356 < 1.670 (t tabel), maka H0 diterima atau dengan kata lain bahwa Pemanfaatan Teknologi (X3) tidak berpengaruh terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) dengan nilai sebesar 0.044. 4. Koefisien beta keempat = 0.270, diperoleh nilai t hitung sebesar 2.240 dengan taraf signifikan
sebesar 5% dan jumlah sampel n = 53-3 = 50, maka nilai t
tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 2.240 > 1.670 (t tabel), maka menolak H0 atau dengan kata lain bahwa Rumusan Strategi (X4) berpengaruh terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) sebesar 0.270. 5. Koefisien beta kelima = 0.706, diperoleh nilai t hitung sebesar 4.012 dengan taraf signifikan
sebesar 5% dan jumlah sampel n = 53-3 = 50, maka nilai t
tabel atau t 0.05,50 = 1.670, dikarenakan t hitung = 4.012 > 1.670 (t tabel), maka menolak H0 atau dengan kata lain bahwa Penciptaan Nilai (Value Creation)
Universitas Mercu Buana/FTI
103 Laporan Tugas Akhir (Y1) berpengaruh terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2) dengan nilai sebesar 0.706. Koefisien Korelasi Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan software SPSS 13.0 for Windows dapat di interpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.22: Koefisien Korelasi antara X1,X2,X3, dan X4 Correlations X1 X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2
X3
X4
1 53 ,652** ,000 53 ,810** ,000 53 ,483** ,000 53
X2 ,652** ,000 53 1 53 ,717** ,000 53 ,755** ,000 53
X3 ,810** ,000 53 ,717** ,000 53 1 53 ,503** ,000 53
X4 ,483** ,000 53 ,755** ,000 53 ,503** ,000 53 1 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS Diketahui hubungan korelasi setiap variabel sebagai berikut : 1. Koefisien korelasi antara Kompetensi Pegawai (X1) dengan Proses Kerja (X2) sebesar 0.652. 2. Koefisien korelasi antara Kompetensi Pegawai (X1) dengan Pemanfaatan Teknologi (X3) sebesar 0.810. 3. Koefisien korelasi antara Kompetensi Pegawai (X1) dengan Rumusan Strategi (X4) sebesar 0.483. 4. Koefisien korelasi antara Proses Kerja (X2) dengan Pemanfaatan Teknologi (X3) sebsar 0.717.
Universitas Mercu Buana/FTI
104 Laporan Tugas Akhir 5. Koefisien korelasi antara Proses Kerja (X2) dengan Rumusan Strategi (X4) sebesar 0.755. 6. Koefisien korelasi antara Pemanfaatan Teknologi (X3) dengan Rumusan Strategi (X4) sebesar 0.503.
Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total 1]. Pengaruh tidak langsung (Indirect Effect – IE) IE211 = X1 melalui Y1 ke Y2 = (0.182)(0.706) = 0.128 IE212 = X2 melalui Y1 ke Y2 = (0.242)(0.706) = 0.171 IE213 = X3 melalui Y1 ke Y2 = (0.241)(0.706) = 0.170 IE214 = X4 melalui Y1 ke Y2 = (0.427)(0.706) = 0.301 2]. Pengaruh Langsung (Direct Effect – DE) DE11 = X1 ke Y1
= 0.182
DE12 = X2 ke Y1
= 0.242
DE13 = X3 ke Y1
= 0.241
DE14 = X4 ke Y1
= 0.427
DE21 = X1 ke Y2
= -0.267
DE22 = X2 ke Y2
= 0.120
DE23 = X3 ke Y2
= 0.044
DE24 = X4 ke Y2
= 0.270
DE21 = Y1 ke Y2
= 0.706
3]. Pengaruh Total (Total Effect – TE) TE11 = DE11 + IE211
= (0.182) + ( 0.128) = 0.310
Universitas Mercu Buana/FTI
105 Laporan Tugas Akhir TE12 = DE12 + IE212
= (0.242) + (0.171) = 0.413
TE13 = DE13+ IE213
= (0.241) + (0.170) = 0.411
TE14 = DE14 + IE214
= (0.427) + (0.301) = 0.728
TE21 = DE22
= - 0.267
TE22 = DE22
= 0.120
TE23 = DE23
= 0.044
TE24 = DE24
= 0.270
TE21 = DE21
= 0.706
Berikut ini adalah diagram jalur dan persamaan struktural, yaitu : X1
1
= 0.121 2
= 0.177
r12 = 0.652
r13 = 0.810 r14 = 0.483
r24 = 0.755
X2
r23 = 0.717
X3
r34 = 0.503
= 0 . 182
11
= 0 . 242
12
13
22
21
= 0.120 21
Y1
= 0 . 241 14
= 0.267
23
= 0 . 427 24
= 0.706
Y2
= 0.044
= 0.270
X4
Sumber : Diolah dari Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS Gambar 4.8. Path Diagram untuk X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y1 dan Y2 Persamaan struktural adalah, sebagai berikut: Substruktur 1 Y1 = 0.182X1 + 0.242X2 + 0.241X3 + 0.427X4 +
1
Substruktur 2 Y2 = -0.267X1 + 0.120X2 + 0.044X3 + 0.270X4 + 0.706Y1 +
Universitas Mercu Buana/FTI
2
106 Laporan Tugas Akhir
BAB V ANALISA HASIL 2.4
Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Analisis Jalur (Path
Analysis) diketahui seberapa signifikan tingkat pengaruh dari empat dimensi Proses Bisnis
adalah
(Kompetensi
Karyawan/X1,
Proses
Kerja/X2,
Pemanfaatan
teknologi/X3, dan Rumusan Strategi/X4) mempengaruhi Penciptaan Nilai (Value Creation)/Y1 dan berdampak terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan/ Y2 Express Distribution yang di interpretasikan dalam koefisien jalur dan koefisien korelasi. Adapun susunannya sebagai berikut : Koefisien Korelasi : Tabel 5.1: Koefisien Korelasi antara X1,X2,X3, dan X4 No
Variabel/Sub Variabel
Tingakat Korelasi
Keterangan Hubungan
1
Korelasi Kompetensi Pegawai dengan Proses Kerja
0,652
Kuat
2
Korelasi Kompetensi Pegawai dengan Pemanfaatan Teknologi
0,810
Sangat Kuat
3
Korelasi Kompetensi Pegawai dengan Rumusan Strategi
0,483
Kuat
4
Korelasi Proses Kerja dengan Pemanfaatan Teknologi
0,717
Sangat Kuat
5
Korelasi Proses Kerja dengan Rumusan Strategi
0,755
Sangat Kuat
6
Korelasi Pemanfaatan Teknologi dengan Rumusan Strategi
0,503
Kuat
Sumber : Diolah berdasarkan Teori Champion (1998) dalam Nugroho (2005) dan Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS
Universitas Mercu Buana/FTI
107 Laporan Tugas Akhir Koefisien Jalur : Tabel 5.2: Koefisien Jalur antara X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y1 dan Y2 No
Variabel/Sub Variabel
Tingakat Korelasi
Keterangan Hubungan
1
Pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation )
0,182
Sangat Lemah
2
Pengaruh Proses Kerja terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation )
0,242
Lemah
3
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation )
0,241
Lemah
4
Pengaruh Rumusan Strategi terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation )
0,427
Kuat
5
Pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
-0,267
Tidak Ada Pengaruh
6
Pengaruh Proses Kerja terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
0,120
Tidak Ada Pengaruh
7
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
0,044
Tidak Ada Pengaruh
8
Pengaruh Rumusan Strategi terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
0,270
Lemah
9
Pengaruh Penciptaan Nilai (Value Creation) terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
0,706
Sangat Kuat
Sumber : Diolah berdasarkan Teori Champion (1998) dalam Nugroho (2005) dan Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS Proses bisnis utama Express Distribution mencakup 4 tahapan proses yaitu: Pengumpulan (Collecting/Pick-up), Pemrosesan (Processing/Sorting), Pengangkutan (Transporting), Penyampaian (Delivery). Kemudian Dimensi Proses Bisnis terdiri dari 4 dimensi, yaitu: Kompetensi Karyawan/Pegawai, Proses Kerja, Pemanfaatan Teknologi, dan Rumusan Strategi. Lalu dimensi Penciptaan Nilai (Value Creation)
Universitas Mercu Buana/FTI
108 Laporan Tugas Akhir dibagi menjadi 5 bagian, yaitu: Biaya (Cost), Daya Respon (Responsiveness), Fleksibilitas (Flexibility), Inovasi (Innovative), dan Kualitas (Quality). Ketiga hal tersebut (Proses Bisnis Utama Express Distribution, dimensi Proses Bisnis, dan dimensi Penciptaan Nilai) menjadi tiga sudut pandang dalam memetakan dimana, hal apa, dan melalui apa Proses Penciptaan Nilai terjadi, yang ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 5.3: Pemetaan Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) Dengan Tiga Sudut Pandang Penciptaan Nilai (Value Creation ) Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan DIMENSI
Kompetensi Karyawan
Proses Kerja Proses Bisnis
Pemanfaatan Teknologi Rumusan Strategi
Cost ~ Responsiveness ~ Flexibility ~ Innovative ~ Quality
Cost ~ Time ~ Quality
Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Delivery (Tidak Ada Pengaruh/Tidak Delivery (Sangat Lemah/Rendah) Berkontribusi) Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Delivery (Tidak Ada Pengaruh/Tidak Delivery (Lemah/Cukup Rendah) Berkontribusi) Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Delivery (Tidak Ada Pengaruh/Tidak Delivery (Lemah/Cukup Rendah) Berkontribusi) Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Delivery (Kuat/Cukup Tinggi)
Pick-up ~ Sorting ~ Transporting ~ Delivery (Lemah/Cukup Rendah)
Sumber: Diolah dari Hasil Analisis Jalur dengan SPSS Tabel diatas menjelaskan bagaimana dimensi Proses Bisnis berkonstribusi Menciptakan Nilai (Creating Value) dan membangun keunggulan melalui dimensi Penciptaan Nilai (Value Creation) dan dimensi Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan pada beberapa rangkaian Proses Bisnis Utama Express Distribution, untuk itu dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Mercu Buana/FTI
109 Laporan Tugas Akhir 1. Kompetensi
Karyawan/Pegawai
Express
Distribution
berkontribusi
Menciptakan Nilai (Creating Value) dalam hal Biaya, Daya Respon, Fleksibilitas, Inovasi, Kualitas di Express Distribution dengan Sangat Lemah/Rendah dan tidak berkontribusi dalam membangun dalam hal biaya,
waktu,
kualitas
pada
proses
Pengumpulan,
Pemprosesan,
Pengangkutan, Penyampaian di Express Distribution. 2. Proses Kerja Karyawan Express Distribution berkontribusi Menciptakan Nilai (Creating Value) dalam hal Biaya, Daya Respon, Fleksibilitas, Inovasi, Kualitas di Express Distribution dengan Lemah/Cukup Rendah dan tidak berkontribusi dalam membangun dalam hal biaya, waktu, kualitas pada proses Pengumpulan, Pemprosesan, Pengangkutan, Penyampaian di Express Distribution. 3. Pemanfaatan Teknologi di Express Distribution berkontribusi Menciptakan Nilai (Creating Value) dalam hal Biaya, Daya Respon, Fleksibilitas, Inovasi, Kualitas di Express Distribution dengan Lemah/Cukup Rendah dan tidak berkontribusi dalam membangun dalam hal biaya, waktu, kualitas pada proses Pengumpulan, Pemprosesan, Pengangkutan, Penyampaian di Express Distribution. 4. Rumusan Strategi Express Distribution berkontribusi Menciptakan Nilai (Creating Value) dalam hal Biaya, Daya Respon, Fleksibilitas, Inovasi, Kualitas di Express Distribution dengan Kuat/Cukup Tinggi dan berkontribusi dalam membangun dalam hal biaya, waktu, kualitas pada proses
Universitas Mercu Buana/FTI
110 Laporan Tugas Akhir Pengumpulan, Pemprosesan, Pengangkutan,
Penyampaian di Express
Distribution dengan Lemah/Cukup Rendah.
Setelah melalui Analisis Jalur (Path Analysis) ternyata diketahui bahwa Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) yang berimplikasi terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan melalui dimensi – dimensi Proses Bisnis yang terjadi di Express Distribution yang tertera diatas, maka berdasarkan hal tersebut diatas dilakukan analisis mengetahui keadaan yang terjadi melalui wawancara, observasi dan mengkaji hasil kuesioner yang dibandingkan dengan pendapat – pendapat para ahli yang dikaji dalam landasan teori, maka di ketahui hasilnya sebagai berikut: 1. Kompetensi Karyawan Teori
:
Keberhasilan menciptakan nilai dari suatu produk bukan terletak pada pabrik dan bangunan tapi terletak pada pikiran manusia (knowledge and skill) yang berada dibelakang penciptaan nilai dari produk tersebut.(Pakar Manajemen Peter Drucker)
Hasil Penelitian :
Kompetensi Karyawan berpengaruh sangat rendah/tidak signifikan secara terhadap Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Penyataan antara teori dan hasil penelitian yang dilakukan di Express Distribution ternyata menyimpang, untuk mengetahui keadaan mengenai kondisi tersebut
Universitas Mercu Buana/FTI
111 Laporan Tugas Akhir dilakukan analisis melalui wawancara, observasi dan mengkaji hasil kuesioner, sebagai berikut : o Tingkat rata – rata pendidikan Karyawan Express Distribution 76% berpendidikan SLTA atau Sederajat, berdasarkan pertimbangan itu kemampuan berfikir kreatif, berfikir analitis, dan berfikir strategis Karyawan Express Distribution dalam rangka Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) belum berperan dengan alasan tingkat pendidikan. o Tingkat rata – rata umur karyawan Express Distribution 60% berumur 20 sampai dengan 30 Tahun, dengan tingkat rata – rata lama bekerja Karyawan Express Distribution 80% telah bekerja 1 sampai 3 tahun, berdasarkan pertimbangan itu ketrampilan Karyawan Express Distribution sangat rendah
dengan
alasan
masih
baru,
tetapi
hasrat
untuk
mengembangkan pengetahuan menjadi perhatian dikarenakan tingkat pendidikan dan masa bekerja yang masih 3 tahun menjadi kendalan Karyawan Express Distribution untuk berkembang dan berfikir kreatif. 2. Proses Kerja Teori
:
Proses Kerja berdampak pada Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) perusahaan dimasa depan (Glad and Becker,2002)
Hasil Penelitian :
Proses Kerja berpengaruh lemah/cukup rendah atau tidak terlalu signifikan secara terhadap Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan
Universitas Mercu Buana/FTI
112 Laporan Tugas Akhir Penyataan antara teori dan hasil penelitian yang dilakukan di Express Distribution ternyata menyimpang, untuk itu dilakukan analisis untuk mengetahui keadaan mengenai kondisi tersebut melalui wawancara, observasi dan mengkaji hasil kuesioner, sebagai berikut : o Tingkat rata – rata umur karyawan Express Distribution 60% berumur 20 sampai dengan 30 Tahun, dengan tingkat rata – rata lama bekerja Karyawan Express Distribution 80% telah bekerja 1 sampai 3 tahun, berdasarkan pertimbangan itu ketrampilan Karyawan Express Distribution dalam
Proses
Kerja
masih
Lemah/Cukup
rendah,
berdasarkan
pertimbangan itu, kemampuan Proses Kerja Karyawan belum berdampak pada Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) perusahaan dimasa depan sebagaimana teori diatas. 3. Pemanfaatan Teori
:
Pemanfataan Teknologi mempengaruhi Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) (Totanan,2004)
Hasil Penelitian :
Pemanfataan Teknologi berpengaruh lemah/cukup rendah atau tidak terlalu signifikan secara terhadap Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) dan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan. Penyataan antara teori dan hasil penelitian yang dilakukan di Express Distribution ternyata menyimpang, untuk mengetahui keadaan mengenai kondisi tersebut dilakukan analisis melalui wawancara, observasi dan mengkaji hasil kuesioner, sebagai berikut :
Universitas Mercu Buana/FTI
113 Laporan Tugas Akhir o Express Distribution dalam pelayanannya menggunakan sistem data base langsung bagi setiap pelanggan yang akan menggunakan jasa Express Distribution, dan Express Distribution juga telah memakai teknologi web access dan SMS Pick-up - Tracking, yaitu pelanggan bisa melacak langsung / online ke website : http://www.rpxholding.com, berdasarkan pertimbangan itu, Express Distribution menawarkan jasa yang lebih inovatif dengan cara memanfaatkan teknologi untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan. 4. Rumusan Strategi Teori
:
Rumusan Strategi berdampak terhadap Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) (Totanan,2004 dan Porter,1980)
Hasil Penelitian :
Rumusan Strategi berpengaruh secara signifikan terhadap Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) dan berpengaruh lemah terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan.
Penyataan antara teori dan hasil penelitian yang dilakukan di Express Distribution ternyata sesuai, untuk mengetahui keadaan mengenai kondisi tersebut dilakukan analisis melalui wawancara, observasi dan mengkaji hasil kuesioner, sebagai berikut : Express Distribution merumuskan strategi dalam pelayanannya, Layanan untuk dokumen dan barang express untuk tujuan dalam kota dan antar kota sebagai berikut: o Same Day Delivery (SDD) Kiriman anda akan diterima si alamat (cosignee) pada hari itu juga, selama alamat tujuan masih berada dalam satu kota.
Universitas Mercu Buana/FTI
114 Laporan Tugas Akhir Produk layanan ini adalah Premium Pacakges (PR Service) o Nextday before 12:00 WIB Service Bila anda melakukan pengiriman hari ini maka kiriman akan sampai di alamat yang dituju esok harinya sebelum pukul 12:00 WIB. Produk layanan ini adalah MidDay Packages (MP Service) Berdasarkan pertimbangan itu, beberapa pelanggan merasa apa yang dijanjikan Express Distibution telah memenuhi kebutuhan sesuai harapan, apabila terjadi ketidak sesuaian dengan kenyataannya (tidak tepat waktu, tidak tepat tujuan, dan tidak tepat tempat), maka diberikan penggantian biaya pengiriman (Money Back Guarantee/MBG).
Universitas Mercu Buana/FTI
115 Laporan Tugas Akhir
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 2.5
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisis Jalur (Path Analysis), diketahui bahwa Proses Bisnis memiliki kontribusi terhadap Penciptaan Nilai (Value Creation) sebesar 87.9% dan variabel/faktor luar sebesar 12.1%. Artinya bahwa tingkat Kompetensi Karyawan, Proses Kerja dan Pemanfaatan Teknologi agar diarahkan dalam peningkatan kontribusi dalam Proses Penciptaan Nilai, sedangkan tingkat Rumusan Strategi di Express Distribusi berkontribusi cukup tinggi tapi masih harus meningkatkan usaha perbaikkan apabila dikaitkan dengan Proses Penciptaan Nilai. Sedangkan hasil kontribusi terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan sebesar 82.3% dan pengaruh varibel luar sebesar 17.7%. Artinya bahwa tingkat Kompetensi Karyawan, Proses Kerja dan Pemanfaatan Teknologi belum diarahkan untuk mencapai keunggulan, Sementara Penciptaan Nilai memiliki kontribusi sebesar 0.706 dalam mencapai Keunggulan. 2.6
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu: 1). Kompetensi Karyawan o Untuk Express Distribution : Perhatian Express Distribution mengenai pencapaian standar kinerja karyawan, pengetahuan karyawan, ketrampilan
Universitas Mercu Buana/FTI
116 Laporan Tugas Akhir karyawan, profesionalisme dan tanggungjawab pegawai menjadi dasar utama dalam memperbaiki dan meningkatkan Kompetensi Karyawan menuju ke arah Proses Penciptaan Nilai (Value Creation). 2). Proses Kerja o Untuk
Express
Distribution
:
Meningkatkan
perbaikan
untuk
mengoptimalkan Tingkat Proses Kerja yang berkaitan dengan Proses Penciptaan
Nilai
(Value
Creation)
yang
berimplikasi
terhadap
Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan melalui penyesuaian antara jumlah volume pekerjaan dan jumlah karyawan, meningkatkan komunikasi dalam memecahkan masalah. 3). Pemanfaatan Teknologi o Untuk
Express
Distribution
:
Meningkatkan
perbaikan
untuk
mengoptimalkan Tingkat Proses Kerja yang berkaitan dengan Proses Penciptaan
Nilai
(Value
Creation)
yang
berimplikasi
terhadap
Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan melalui peningkatan ketrampilan Karyawan atas penggunaan teknologi, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan teknologi. 4). Rumusan Strategi o Untuk Express Distribution : Perhatian Express Distribution mengenai konsistensi dan komitmen Express Distribution dalam merumuskan strategi pelayanan kepada pelanggan (Pengiriman tepat waktu, tujuan, tempat) yang menuju ke arah Proses Penciptaan Nilai (Value Creation) yang berimplikasi terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan.
Universitas Mercu Buana/FTI
117 Laporan Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA BUKU : 1. Juanim.Aplikasi Model Statistik Path Analisis,FE-UNPAS, Bandung. 2002 2. Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Sebelas, Jilid 1,2, Indeks Gramedia, Jakarta, 2005. 3. Lovelock, Christoper,H, Jochen Wirtz, and Hean Tat Keh, Service Marketing in Asia : Managing People, Technology, and strategy, Prentice Hall, Inc. Singapore. 2002 4. Dirgantoro, Crown.Keunggulan Bersaing melalui Proses Bisnis .Grasindo (Gramedia Group).Jakarta. 2002 5. Sekaran, Uma, Research Methods for Business, Salemba Empat, Jakarta, 2006 6. Gaspersz, Vincent, Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005 7. Nasution, Nur.Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta. 2004. 8. Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra., Service, Quality & Satisfaction. Penerbit Andi.Yogyakarta. 2005 9. Wibowo, Meidi, Efisiensi Perusahaan Melalui Penerapan Manajemen Proses Bisnis.Grasindo (Gramedia Group).Jakarta. 2004 10. Rangkuti, Freddy, Business Plan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
Universitas Mercu Buana/FTI
118 Laporan Tugas Akhir
JURNAL : 1. Wahyuningsih. 2004. Customer Value: Concept, Operationalization, and Outcome. Usahawan. Agustus, No. 8 TH XXXIII. 2. Setiawan, Heri. 2003.”Analisis Integrasi Metode ServQual dan QFD Guna Peningkatan Kualitas Layanan Jasa”, Jurnal Teknik Industri Volume III, No.2. Jurusan Teknik Industri; STT Musi.Palembang 3. H.M.Yani Syafei dan Erwin Maulana Pribadi. ”Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Faktor Kognisi Pekerja terhadap Kemampuan Kerja serta dampanya terhadap Performansi Kerja”, INFOMATEK Volume 5 Nomor 4 Desember 2003.
Universitas Mercu Buana/FTI
119 Laporan Tugas Akhir
Universitas Mercu Buana/FTI
120 Laporan Tugas Akhir
Universitas Mercu Buana/FTI
121 Laporan Tugas Akhir
Validitas
Dimensi
Items
Kompetensi Pegawai (X1)
Proses Kerja (X2)
Pemanfaatan Teknologi (X3)
Rumusan Strategi (X4)
Penciptaan Nilai/Value Creation (Y1) Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2)
Reliabilitas Reliabilitas Korelasi Korelasi (Croanbach'c) (Croanbach'c) > 0,600 Hitung (r-hitung) (r-tabel)
1
0,633
0,279
0,915
0,600
2
0,635
0,279
0,915
0,600
3
0,478
0,279
0,915
0,600
4
0,559
0,279
0,915
0,600
5
0,239
0,279
0,915
0,600
6
0,442
0,279
0,915
0,600
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
0,447 0,349 0,524 0,434 0,114 0,374 0,573 0,521 0,338 0,205 0,410 0,281 0,438 0,498 0,721 0,551 0,736 0,723 0,389 0,736 0,729 0,612 0,782 0,760 0,784 0,582 0,650
0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279
0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915 0,915
0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600
DIMENSI
MEAN
Kompetensi Pegawai (X1)
0,498
Proses Kerja (X2)
0,417
Pemanfaatan Teknologi (X3)
0,413
Rumusan Strategi (X4)
0,600
Penciptaan Nilai/Value Creation (Y1) Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan (Y2)
0,724
Universitas Mercu Buana/FTI
0,672
122 Laporan Tugas Akhir
Pengujian Kecukupan Data Tingkat keyakinan 95 %, koefisien pada distribusi normal = 2 Tingkat ketelitian 10 %, nilai s = 10/100 = 0.10 Banyaknya data yang diperlukan:
N’ =
[
Z/s
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Universitas Mercu Buana/FTI
Xij2 - ( Xij
Xij)2
10,40 15,63 3,92 28,79 12,37 11,50 70,25 9,07 14,54 3,75 27,27 10,40 8,04 6,56 12,69 16,73 6,75 12,47 9,21 10,40 14,80 16,67 7,64 10,34 29,82 13,82 33,49 16,67 27,47 14,20 12,02 20,20 7,34 12,47 27,78 7,41 17,63 0,75 19,32 4,44 21,61 7,46 18,53 21,61 16,21 12,02 22,73 20,91 30,05 16,46 19,86 11,50 34,96
]2
123 Laporan Tugas Akhir
Universitas Mercu Buana/FTI
124 Laporan Tugas Akhir Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang dimaksud untuk mengukur persepsi Anda terhadap kualitas lingkungan kerja Anda. Setiap pernyataan memiliki empat alternative jawaban Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Setuju 3
Sangat Setuju 4
Anda bebas memberikan penilaian Anda dengan jalan memberikan tanda pada kolom yang sesuai dengan pendapat Anda. No.
Pernyataan
1.
Ditempat kerja kami, kami menyampaikan jasa secara benar sejak pertama kali, sehingga bias menghindari upaya melakukan koreksi Di tempat kerja kami, kami sungguh – sungguh memperhatikan semua masalah yang mungkin terjadi Ditempat kerja kami, kami dikenal sangat andal Ditempat kerja kami, kami memberikan respons dengan cepat dan efisien Dilingkungan kerja kami, ada keinginan sungguh – sungguh untuk memecahkan masalahmasalah di dalam organisasi Ditempat kerja kami, para karyawan berpakaian rapi dan mencerminkan citra professional Ditempat kerja kami, kami mempercayai kompetensi rekan kerja dalam mengerjakan tugas – tugas berkualitas Lingkungan kerja kami nyaman dan atraktif Lingkungan kerja kami, memiliki tenaga kerja yang sesuai kebutuhan
2
3 4
5
6
7
8 9
Universitas Mercu Buana/FTI
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
125 Laporan Tugas Akhir No.
Pernyataan
10
Ditempat kerja kami, kami berorientasi pada pelayanan Ditempat kerja kami, pembagian tugas kerja disesuaikan Di Lingkungan kerja kami, Tugas tambahan diberikan secara bertahap Ditempat kerja kami, kami sensitive dan responsive terhadap kebutuhan rekan kerja kami Ditempat kerja kami, komunikasi berlangsung memadai, akurat, jelas dan ringkas sehingga pemecahan permasalahan lebih mudah Ditempat kerja kami, kami memiliki peralatan modern dan mutakhir Ditempat kerja kami, kami telah dibekali peralatan dan teknologi terbaru (mutakhir) Ditempat kerja kami, kami sangat ingin mengakomodasi permintaan dan kebutuhan teknologi Lingkungan kerja kami memberikan kemudahan – kemudahan untuk mempelajari teknologi yang ada Ditempat kerja kami, kami berusaha meninggkatkan Kualitas pelayanan dengan Teknologi terbaru Ditempat kerja kami, selalu mengupayakan pengembangan teknologi untuk peningkatan efisien proses kerja Ditempat kerja kami, selalu mengupayakan pengembangan teknologi untuk peningkatan
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Universitas Mercu Buana/FTI
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
126 Laporan Tugas Akhir efektifitas proses kerja No.
Pernyataan
22
Sosialisasi ditempat kerja kami, disampaikan pada setiap pertemuan
23
Ditempatkan kerja kami, bila menjanjikan akan melakukan akan dilakukan sesuai kesepakatan Di Lingkungan kerja kami, Penyampaian efisiensi biaya disampaikan dengan jelas. Di Lingkungan kerja kami, Penyampaian jasa sesuai dengan komitmen waktu yang dijanjikan Di lingkungan kerja kami, harga pengiriman pd kilogram berikutnya lebih murah Di tempat kerja kami, kami memperhatikan kepentingan sesame rekan kerja Di tempat kerja kami, fleksibelitas pelayanan untuk mencapai kepuasan Pemenuhan kebutuhan pelayanan berdasarkan harapan pelanggan Penyampaian pelayanan jasa dipastikan sesuai dengan komitmen Keunggulan Pelayanan telah sesuai dengan tarif yang dibayarkan pelanggan Ketepatan dan Kecepatan penyampaian jasa lebih baik dari pesaing yang ada Orientasi Pelayanan terhandal dan terbaik dalam komitmen waktu, proses dan penyampaian selalu meningkat
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Universitas Mercu Buana/FTI
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
127 Laporan Tugas Akhir Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang dimaksud untuk mengukur persepsi Anda terhadap jasa RPX Domestic (selanjutnya hanya akan disebut institusi). Setiap pernyataan memiliki empat alternative jawaban Sangat Tidak Puas 1
Tidak Puas 2
Puas 3
Sangat Puas 4
Anda bebas memberikan penilaian Anda dengan jalan memberikan tanda pada kolom yang sesuai dengan pendapat Anda. No. 1.
2
3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13
Pernyataan Institusi menyampaikan jasa secara benar sejak pertama kali, sehingga bias menghindari upaya melakukan koreksi Institusi bersungguh – sungguh memperhatikan semua masalah yang mungkin terjadi Institusi dikenal sangat andal Institusi memberikan respons dengan cepat dan efisien Institusi memiliki keinginan sungguh – sungguh untuk memecahkan masalahmasalah di dalam pelayanan Para karyawan Institusi berpakaian rapi dan mencerminkan citra professional Institusi mempercayai kompetensi rekan kerja dalam mengerjakan tugas – tugas berkualitas Institusi nyaman dan atraktif Institusi memiliki tenaga kerja yang sesuai kebutuhan Institusi berorientasi pada kepuasan pelayanan Institusi memberikan supply disesuaikan pelayanan Institusi memberikan tambahan informasi secara lengkap Institusi sensitive dan responsive terhadap kebutuhan kami
Universitas Mercu Buana/FTI
Sangat Tidak Puas Tidak Puas Puas
Sangat Puas
128 Laporan Tugas Akhir
14
komunikasi Institusi berlangsung memadai, akurat, jelas dan ringkas
No.
Pernyataan
15 16 17 18
19
20
21
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Fasilitas Peralatan Institusi modern dan mutakhir Institusi telah meng-informasikan peralatan dan teknologi terbaru (mutakhir) Institusi sangat ingin mengakomodasi permintaan dan kebutuhan teknologi Institusi memberikan kemudahan – kemudahan untuk mempelajari teknologi yang ada Institusi berusaha meninggkatkan Kualitas pelayanan dengan Teknologi terbaru Institusi selalu mengupayakan pengembangan teknologi untuk peningkatan efisien proses kerja Institusi selalu mengupayakan pengembangan teknologi untuk peningkatan efektifitas proses kerja Sosialisasi Institusi disampaikan pada setiap pertemuan Institusi selalu memenuhi janji yang telah disepakati Institusi menyampaikan efisiensi biaya disampaikan dengan jelas. Institusi menyampaian jasa sesuai dengan komitmen waktu yang dijanjikan Harga pengiriman Institusi pd kilogram berikutnya lebih murah Institusi memperhatikan kepentingan sesame rekan kerja Institusi sangat fleksibelitas pelayanan untuk mencapai kepuasan Memenuhi kebutuhan pelayanan berdasarkan harapan pelanggan Institusi menyampaikan pelayanan jasa dipastikan sesuai dengan komitmen Keunggulan Pelayanan Institusi telah
Universitas Mercu Buana/FTI
Sangat Tidak Puas Tidak Puas Puas
Sangat Puas
129 Laporan Tugas Akhir
32
33
sesuai dengan tarif yang dibayarkan Ketepatan dan Kecepatan Institusi dalam penyampaian jasa lebih baik dari pesaing yang ada Orientasi Pelayanan Institusi terhandal dan terbaik dalam komitmen waktu, proses dan penyampaian selalu meningkat
Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang dimaksud untuk mengukur persepsi Anda terhadap jasa RPX Domestic (selanjutnya hanya akan disebut institusi). Setiap pernyataan memiliki empat alternative jawaban Sangat Tidak Puas 1
Tidak Puas 2
Puas 3
Sangat Puas 4
Anda bebas memberikan penilaian Anda dengan jalan memberikan tanda pada kolom yang sesuai dengan pendapat Anda. No. 1.
2
3 4 5 6 7
Pernyataan Institusi menyampaikan jasa secara benar sejak pertama kali, sehingga bias menghindari upaya melakukan koreksi Institusi bersungguh – sungguh memperhatikan semua masalah yang mungkin terjadi Institusi dikenal sangat andal Institusi memberikan respons dengan cepat dan efisien Institusi memiliki keinginan sungguh – sungguh untuk memecahkan masalahmasalah di dalam pelayanan Para karyawan Institusi berpakaian rapi dan mencerminkan citra professional Institusi mempercayai kompetensi rekan kerja dalam mengerjakan tugas – tugas berkualitas
8
Institusi nyaman dan atraktif
9
Institusi memiliki tenaga kerja yang
Universitas Mercu Buana/FTI
Sangat Tidak Puas Tidak Puas Puas
Sangat Puas
130 Laporan Tugas Akhir
14
sesuai kebutuhan Institusi berorientasi pada kepuasan pelayanan Institusi memberikan supply disesuaikan pelayanan Institusi memberikan tambahan informasi secara lengkap Institusi sensitive dan responsive terhadap kebutuhan kami komunikasi Institusi berlangsung memadai, akurat, jelas dan ringkas
No.
Pernyataan
10 11 12 13
15 16 17 18
19
20
21
22 23 24 25 26
Fasilitas Peralatan Institusi modern dan mutakhir Institusi telah meng-informasikan peralatan dan teknologi terbaru (mutakhir) Institusi sangat ingin mengakomodasi permintaan dan kebutuhan teknologi Institusi memberikan kemudahan – kemudahan untuk mempelajari teknologi yang ada Institusi berusaha meninggkatkan Kualitas pelayanan dengan Teknologi terbaru Institusi selalu mengupayakan pengembangan teknologi untuk peningkatan efisien proses kerja Institusi selalu mengupayakan pengembangan teknologi untuk peningkatan efektifitas proses kerja Sosialisasi Institusi disampaikan pada setiap pertemuan Institusi selalu memenuhi janji yang telah disepakati Institusi menyampaikan efisiensi biaya disampaikan dengan jelas. Institusi menyampaian jasa sesuai dengan komitmen waktu yang dijanjikan Harga pengiriman Institusi pd kilogram berikutnya lebih murah
Universitas Mercu Buana/FTI
Sangat Tidak Puas Tidak Puas Puas
Sangat Puas
131 Laporan Tugas Akhir 27 28 29 30 31 32
33
Institusi memperhatikan kepentingan sesame rekan kerja Institusi sangat fleksibelitas pelayanan untuk mencapai kepuasan Memenuhi kebutuhan pelayanan berdasarkan harapan pelanggan Institusi menyampaikan pelayanan jasa dipastikan sesuai dengan komitmen Keunggulan Pelayanan Institusi telah sesuai dengan tarif yang dibayarkan Ketepatan dan Kecepatan Institusi dalam penyampaian jasa lebih baik dari pesaing yang ada Orientasi Pelayanan Institusi terhandal dan terbaik dalam komitmen waktu, proses dan penyampaian selalu meningkat
Universitas Mercu Buana/FTI
132 Laporan Tugas Akhir
HASIL SPSS Window 13
Correlations X1
X2
X3
X4
Y1
Y2
TOTAL
X1 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) Sum of Squares and 317,170 Cross-products Covariance 6,099 N 53 Pearson Correlation ,652** Sig. (2-tailed) ,000 Sum of Squares and 234,774 Cross-products Covariance 4,515 N 53 Pearson Correlation ,810** Sig. (2-tailed) ,000 Sum of Squares and 269,547 Cross-products Covariance 5,184 N 53 Pearson Correlation ,483** Sig. (2-tailed) ,000 Sum of Squares and 161,698 Cross-products Covariance 3,110 N 53 Pearson Correlation ,741** Sig. (2-tailed) ,000 Sum of Squares and 246,528 Cross-products Covariance 4,741 N 53 Pearson Correlation ,501** Sig. (2-tailed) ,000 Sum of Squares and 114,925 Cross-products Covariance 2,210 N 53 Pearson Correlation ,807** Sig. (2-tailed) ,000 Sum of Squares and 1344,642 Cross-products Covariance 25,858 N 53
X2 ,652** ,000
X3 ,810** ,000
234,774
269,547
4,515 53 1
5,184 53 ,717** ,000
408,302
270,604
7,852 53 ,717** ,000
5,204 53 1
270,604
349,208
5,204 53 ,755** ,000
6,716 53 ,503** ,000
286,736
176,472
5,514 53 ,856** ,000
3,394 53 ,776** ,000
322,962
270,925
6,211 53 ,786** ,000
5,210 53 ,598** ,000
204,434
143,868
3,931 53 ,914** ,000
2,767 53 ,847** ,000
161,698 3,110 53 ,755** ,000 286,736 5,514 53 ,503** ,000 176,472 3,394 53 1
352,981 6,788 53 ,819** ,000 287,283 5,525 53 ,832** ,000 201,245 3,870 53 ,835** ,000
Y1 ,741** ,000 246,528 4,741 53 ,856** ,000 322,962 6,211 53 ,776** ,000 270,925 5,210 53 ,819** ,000 287,283 5,525 53 1
348,755 6,707 53 ,866** ,000 208,321 4,006 53 ,965** ,000
Y2 TOTAL ,501** ,807** ,000 ,000 114,925 2,210 53 ,786** ,000 204,434 3,931 53 ,598** ,000 143,868 2,767 53 ,832** ,000 201,245 3,870 53 ,866** ,000 208,321 4,006 53 1
165,811 3,189 53 ,863** ,000
1344,642 25,858 53 ,914** ,000 1727,811 33,227 53 ,847** ,000 1480,623 28,474 53 ,835** ,000 1466,415 28,200 53 ,965** ,000 1684,774 32,399 53 ,863** ,000 1038,604 19,973 53 1
1727,811
1480,623
1466,415
1684,774
1038,604
8742,868
33,227 53
28,474 53
28,200 53
32,399 53
19,973 53
168,132 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Universitas Mercu Buana/FTI
X4 ,483** ,000
133 Laporan Tugas Akhir
Lampiran Tambahan Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran (1992) membuat daftar yang bisa dipakai untuk menentukan jumlah sampel sebagai berikut (Lihat Tabel) Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
10
10
220
140
1200
291
15
14
230
144
1300
297
20
19
240
148
1400
302
25
24
250
152
1500
306
30
28
260
155
1600
310
35
32
270
159
1700
313
40
36
280
162
1800
317
45
40
290
165
1900
320
50
44
300
169
2000
322
55
48
320
175
2200
327
60
52
340
181
2400
331
65
56
360
186
2600
335
70
59
380
191
2800
338
75
63
400
196
3000
341
80
66
420
201
3500
346
85
70
440
205
4000
351
90
73
460
210
4500
354
95
76
480
214
5000
357
100
80
500
217
6000
361
110
86
550
226
7000
364
120
92
600
234
8000
367
130
97
650
242
9000
368
140
103
700
248
10000
370
Universitas Mercu Buana/FTI
134 Laporan Tugas Akhir 150
108
750
254
15000
375
160
113
800
260
20000
377
170
118
850
265
30000
379
180
123
900
269
40000
380
190
127
950
274
50000
381
200
132
1000
278
75000
382
210
136
1100
285
1000000
384
Sebagai informasi lainnya, Champion (1981) mengatakan bahwa sebagian besar uji statistik selalu menyertakan rekomendasi ukuran sampel. Dengan kata lain, uji-uji statistik yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel yang jumlahnya 30 s/d 60 atau dari 120 s/d 250. Bahkan jika sampelnya di atas 500, tidak direkomendasikan untuk menerapkan uji statistik.
Universitas Mercu Buana/FTI