TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sharma (1993), tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Polypetales
Famili
: Leguminosea
Genus
: Glycine
Spesies
: Glycine max (L.) Merr. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya
mencapai 2 meter, akar-akar sampingnya menyebar mendatar sejauh 2,5 meter pada kedalaman 10 sampai 15 cm, jika ada bakteri Rhizobium japonicum akan terbentuk bintil-bintil akar. Batangnya yang bercabang atau tidak akan mengayu. Daunnya berselangseling, beranak daun tiga, licin atau berbulu, tangkai daun panjang, terutama untuk daun yang berada di bagian bawahm anak daun bundar telur sampai bentuk lanset, pinggirannya rata, pangkalnya membulat, ujungnya lincip sampai tumpul. Daunnya berselang-seling beranak daun tiga, licin atau berbulu, tangkai daunn panjang terutama untuk daun-daun yang berada dibagian bawah, anak daun bundar telur samapi bentuk lanset (3-10) cm x (2-6) cm, pinggirannya rata, pangkal membulat, ujungnya lancip sampai tumpul (Maesen, 1993).
Universitas Sumatera Utara
Perilaku pembungaan berbeda-beda mulai dari sangat tidak terbatas hingga sangat terbatas. Saat berbunga bergantung pada kultivar dan dapat beragam dari 80 hari hingga mencapai 150 hari setelah tanam. Bunga, berwarna putih, ungu pucat, atau ungu, dapat menyerbuk sendiri. Polongnya yang berkembang dalam kelompok, biasanya mengandung 2-3 biji yang berbentuk bundar atau pipih dan sangat kaya akan protein dan minyak. Warna biji berbeda-beda menurut kultivar (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Syarat Tumbuh Iklim Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Sebagian barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di darah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan. Suhu yang dikehendaki antara 21-24 oC, akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai antara 23-27 oC. Pada proses perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 oC (http://warintek.ristek.go.id/, 2008). Tanaman kedelai dapat tumbuh baik sampai ketinggian 1500 m. suhu nmerupakan faktor terpeneting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Perkecambahan optimal terjadi pada suhu 30oC. Pada linkungan yang optimal, biji kedelai berkecambah setelah 4 hari tanam, sedangkan pada suhu sekitar 10oC biji baru berkecambah sekitar 2 minggu tanam. Pertumbuhan terbaik terjadi pada suhu 29,4oC dan menurun bila suhu lebih rendah.Pada tanaman kedelai, radiasi
Universitas Sumatera Utara
matahari optimum untuk
fotosintesis maksimal adalah sebesar 0,3-0,8
kal/cm2/menit. Bardasarkan keragaman radiasi matahari, fotosintesis tertinggi kedelai pada jam 10 pagi (Baharsyah, dkk, 1985 dalam Somaatmadja. 1985). Tanah Pada dasarnya kedelai meghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air tetap tersedia. Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak masampun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar. Tolerasi kemasaman tanah sebagai suatu syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH 5,8 – 7,0 tetapi pada pH 4,5 pun dapat tumbuh. Dalam pembudidayaan tanaman kedelai, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi tanahnya yang datar, sehingga tidak perlu dibuat teras dan tanggul. Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl (http://warintek.ristek.go.id/, 2008). Pupuk Nitrogen dan Kalium Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagianbagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar, tetapi kalau terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman. Fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Universitas Sumatera Utara
2. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebat dengan warna yang lebih hijau, kekurangan N menyebabkan khlorosis (pada daun muda berwarna kuning). 3. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tumbuhan. 4. Meningkatkan kwalitas tanaman penghasil daun-daunan. 5. Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah (Sutedjo dan Kartosapoetra, 2006). Nitrogen diserap tanaman dalam bentuk ion nitrat (NO3) dan ion ammonium (NH4+). Sebagian besar Nitrogen di serap dalam bentuk ion nitrat karena ion nitrat tersebut bermuatan negative sehingga selalu berada didalam larutan tanah, ion nitrat lebih mudah tercuci oleh aliran air (Novizan, 2005). Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah nitrogen dan fosfor. Ia deserap tanaman dalam jumlah mendekati atau bahkan kadang-kadang melebihi jumlah nitrogen seperti tanaman umbi-umbian walaupun kalium tersedia dalam tanah terdapat dalam jumlah yang terbatas. Jika kalium di dalam tanah tidak mencukupi untuk pertumbuhan maka tanaman akan menderita kekurangan kalium dan produksinya berkurang (Hakim dkk.,1986) Fungsi utama kalium (K) ialah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium juga berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Yang tidak bisa dilupakan ialah kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit (Lingga dan Marsono, 2004) Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Di dalam tanah, ion tersebut bersifat sangat dinamis. Tak mengherankan jika mudah tercuci pada tanah
Universitas Sumatera Utara
berpasir dan tanah dengan pH rendah. Dari ketiga unsur hara makro yang diserap oleh tanaman (N, P, K), kaliumlah yang jumlahnya paling melimpah di permukaan bumi (Novizan, 2005). Dalam pemupukan kalium, perlu diperhatikan jumlah kalium yang tersedia di dalam tanah (hasil analisa tanah). Pada tanah ber-pH rendah ketersediaan kalium sangat rendah. Ketersediaan kalium biasanya baik pada tanah netral maupun tanah basa (alkali) yang menunjukkan pencucian kalium dapat ditukar terbatas (Gardner dkk, 1991). Kedalai, seperti halnya kacang-kacangan lain, Mengikat Nitrogen dengan bantuan Bakteri secara simbiosis. Dalam proses fiksasi nitrogen dari udara oleh Rhizobium dalm bintil akar akan terbentuk senyawa hidroksilamin atau amoniak. Dengan adanya asam oksaloasetat dan asam keto-glutarat, N2 disintesis menjadi asam amino atau protein. Kedua macam asam ini dihasilkan dari proses respirasi dalam siklus Kreb. Dalam proses fiksasi N2 ini perana ATP (Adenosin trifosfat) sebagai sumber tenaga sangat penting. ATP dihasilkan dari fotosintesis atau respirasi sebagai sumber tenaga dan pertumbuhan. Radiasi matahari secara tidak langsung
mempengaruhi
proses
metabolisme
tanaman,
yaitu
dengan
dihasilkannya sumber tenaga dalam bentuk ATP. Proses fotosintesis meningkat dengan meningkatnya radiasi sampai batas –batas optimum, dimana ATP yang dihasilkan cukup besar (Baharsyah, dkk, 1985 dalam Somaatmadja. 1985).
Universitas Sumatera Utara
Varietas Varietas-varietas kedelai yang dianjurkan mempunyai kriteria-kriteria tertentu, misalnya umur panen, produksi per hektar, daya tahan terhadap hama dan penyakit. Setelah ciri-ciri tanaman kedelai diketahui, akhirnya dapat dihasilkan varietas-varietas yang dianjurkan. Varietas-varietas ini diharapkan sesuai dengan keadaan tempat yang akan ditanami. Dengan ditemukannya varietas-varietas baru (unggul) melalui seleksi galur atau persilangan (crossing), diharapkan sifat-sifat baru yang akan dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan, baik dalam hal produksi, umur produksi, maupun daya tahan terhadap hama dan penyakit (Andrianto dan Indarto, 2004). Menggunakan varietas unggul merupakan salah satu upaya yang mudah dan murah untuk meningkatkan produksi kedelai. Mudah karena teknologinya tidak rumit karena hanya mengganti varietas kedelai dengan varietas yang lebih unggul dan murah karena tidak memerlukan tambahan biaya produksi. Tersedianya varietas unggul yang beragam sangat penting artinya guna menjadi banyak pilihan bagi petani baik untuk pergiliran varietas antar musim, mencegah petani menanam satu varietas terus-menerus, mencegah timbulnya serangan hama dan penyakit, dan menjadi pilihan petani sesuai kondisi lahan. Pengenalan atau identifikasi varietas unggul adalah suatu teknik untuk menentukan apakah yang dihadapi
tersebut
adalah
benar
varietas
unggul
yang
dimaksudkan.
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mempergunakan alat pegangan berupa deskripsi varietas (Gani, 2000). Gen-gen tidak dapat menyebabkan berkembangnya karakter terkecuali jika mereka berada pada lingkungan yang sesuai, dan sebaliknya tidak ada pengaruh
Universitas Sumatera Utara
terhadap berkembangnya karakteristik dengan mengubah tingkat keadaan lingkungan terkecuali jika gen yang diperlukan ada. Namun, harus disadari bahwa keragaman yang diamati terhadap sifat-sifat yang terutama disebabkan oleh perbedaan gen yang dibawa oleh individu yang berlainan dan terhadap variabilitas didalam sifat yang lain, pertama-tama disebabkan oleh perbedaan lingkungan dimana individu berada (Allard, 2005). Perbedaan susunan genetik merupakan salah satu faktor penyebab keragaman penampilan tanaman. Program genetik yang akan diekspresikan pada suatu fase pertumbuhan yang berbeda dapat di ekspresikan pada berbagai sifat tanaman yang mencakup bentuk dan fungsi tanaman yang menghasilkan keragaman pertumbuhan tanaman. Keragaman penampilan tanaman akibat perbedaan susunan genetik selalu mungkin terjadi sekalipun bahan tanaman yang digunakan berasal dari jenis yang sama (Sitompul dan Guritno, 1995). Bila salah satu faktor lebih kuat pengaruhnya dari faktor lain sehingga faktor lain tersebut tertutupi dan masing-masing faktor mempunyai sifat yang jauh berbeda pengaruhnya dan sifat kerjanya, maka akan menghasilkan hubungan yang berbeda dalam mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman (Sutedjo dan Kartosapoetra, 2006).
Universitas Sumatera Utara