TINGKAT PERKEMBANGAN PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH DI PT. BPR SYARIAH ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL
TUGAS AKHIR
Di Susun Oleh: NUNGKI ASSARI RAHAYU 201 06 002
JURUSAN SYARIAH PROGRAM D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
TINGKAT PERKEMBANGAN PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH DI PT. BPR SYARIAH ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
Di Susun Oleh: NUNGKI ASSARI RAHAYU 201 06 002
JURUSAN SYARIAH PROGRAM D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009 ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 2 (dua) eksemplar Hal
Salatiga, 10 Agustus 2009
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya maka Tugas Akhir saudara : Nama : Nungki Assari Rahayu NIM
: 201 06 002
Progdi : Syariah / KPI Judul
: Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah di PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal
Dapat diajukan dalam siding munaqosyah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing
Drs. H.Alfred L, M. Si NIP. 19621028 199103 1 003
iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir
: Tingkat Perkembangan Produk Tabungan M udharabah di PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal
Nama
; Nungki Assari Rahayu
NIM
: 201 06 002
Program Studi
: D III Keuangan dan Perbankan Islam
Telah dipertahankan di depan Munaqosah pada tanggal 20 Agustus 2009 dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya. Salatiga,
September 2009
Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag
19580827 198303 1 002
19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji I
Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag
Anton Bawono, S.E, M.Si
19571108 198703 1 001
19740320 200312 1 001 Pembimbing
Drs. H. Alfred L, M.Si NIP. 19621028 1991103 1 003
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahNya sehingga atas ridhoNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir dengan judul “Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah di PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal”, ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan tanpa semangat, kerja keras, keteguhan hati dan doa maka penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai. Maka pada kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo,M.Ag. Selaku ketua STAIN Salatiga 2. Bapak H. Agus Waluyo,M.Ag. Selaku ketua progdi D-III KPI 3. Bapak Drs.H. Alfred L,M.Si. Selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun penelitian Tugas Akhir ini. 4. Seluruh pengelola dan staf PT. BPR Syariah Asad Alif. 5. Semua dosen dan staf Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
v
6. Keluarga dan teman-teman yang tulus memberikan dukungan baik moral maupun spiritual kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan, demi perbaikan dan kemajuan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat mendatangkan keridhoan dari Allah SWT. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, Agustus 2009 Penulis
NUNGKI ASSARI RAHAYU 201 06 002
vi
MOTTO
1. Berbuatlah apa saja, cintailah siapa saja, tapi ingat suatu saat balasan pasti datang, entah hari ini, besuk atau yang akan datang. 2. Jika kau percaya penantian dan harpan, impianmu pasti akan terwujud. 3. Hidup bukan suatu keindahan yang nyata tapi merupakan perjuangan yang melelahkan. 4. Hidup adalah pilihan maka kita harus mempertanggung jawabkan segala pilihan kita. 5. Senyum adalah pesan kebahagiaan yang paling cepat sampai ke hati, jangan menunggu kebahagiaan tuk bisa tersenyum tapi tersenyumlah tuk menjemput kebahagiaan. 6. Cinta seperti kembang api, meski singkat semua akan mengagumi keindahannya araupun jadi lilin yang rela hancur demi menerangi orang yang dicintai.
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada: 1. Mamaku tercinta yang telah mengasuh, membimbing, mendidik dan memberikan kasih saying sepenuhnya serta memberikan dukungan baik material maupun spiritual. 2. Kakakku tersayang yang telah memberikan semangat dan nasehat untuk terus maju. 3. Sahabatku yang terbaik”Voery”, terima kasih atas kerja sama dan bantuannya selama ini dan terima kasih atas dukungannya dalam menyusun Tugas Akhir ini. 4. Teman-teman D III Keuangan dan Perbankan Islam angkatan 2006 yang tidak bisa punulis sebutkan satu persatu. 5. Seluruh staf dan karyawan STAIN Salatiga. 6. Almamater STAIN Salatiga.
viii
ABSTRAK
Bank adalah lembaga intermediasi keuangan yang menghubungkan pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (minus) dan menyediakan jasa-jasa keuangan bagi kedua unit tersebut. Kehadiran bank syariah di tengah-tengah bank perbankan konvensional adalah untuk menawarkan system perbankan alternatif bagi umat Islam yang membutuhkan atau ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar riba. Semakin banyaknya bank syariah di Indonesia, maka muncullah Bank Perkreditan Rakyat Syariah dimana merupakan lembaga keuangan yang serupa tetapi tidak sama dengan bank, karena tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Hasil penelitian dengan mengangkat judul Tugas Akhir yaitu Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah di PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal. Mula-mula pada tanggal 2 Februari 1996, lembaga tersebut bernama Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT) “Arga Putra Kencana”. Namun setelah berjalan kurang lebih satu tahun nama tersebut berubah menjadi PT. BPR Syariah Asad Alif yang beroperasi pada tanggal 5 November 1997. Usaha-usaha yang ditawarkan di BPR Syariah Asad Alif ini adalah produk penghimpunan dana dan produk penyaluran dana. Produk penghimpunan dana yang ada di BPR Syariah Asad Alif yaitu salah satunya produk yang menggunakan prinsip mudharabah. Dimana terbagi menjadi tiga jenis tabungan yaitu tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri dan TARMUS. Dari ketiga jenis tabungan tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka akan terlihat perbedaan dan persamaannya. Perkembangan produk tabungan mudharabah ini tergantung bagaiman cara dalam memasarkan setiap produk yang ada. Semakin banyak nasabah maka semakin banyak jumlah dana yang didapat. Dengan melihat adanya berbagai produk tabungan mudharabah tersebut maka akan terlihat perbedaan tingakt perkembangan dari masing-masing produk yang ditinjau dari jumlah nasabah dan jumlah nominal dana. Kata Kunci : Perkembangan, Produk, Tabungan.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................
i
Halaman Pengajuan Tugas Akhir ...............................................................
ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................
iii
Halaman Pengesahan .................................................................................
iv
Kata Pengantar ...........................................................................................
v
Motto ..........................................................................................................
vii
Persembahan ..............................................................................................
viii
Abstrak .......................................................................................................
ix
Daftar Isi ....................................................................................................
x
Daftar Tabel ...............................................................................................
xii
Daftar Grafik ..............................................................................................
xiii
Daftar Gambar ............................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B.
Rumusan Masalah .................................................................
3
C.
Tujuan dan Kegunaan ...........................................................
3
D.
Metode Penelitian .................................................................
5
E.
Sistematika Penulisan ...........................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ………………………………………………
7
B. Kerangka Teori .....................................................................
8
x
BAB III LAPORAN OBYEK A. Sejarah dan Perkembangan PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal ....................................................................
14
B. Wilayah Kerja ………………………………………………
17
C. Stuktur Organisasi..................................................................
19
D. Visi dan Misi .........................................................................
27
E. Produk-produk ......................................................................
27
BAB IV ANALISIS A. Mekanisme
dan
Karakteristik
Produk
Tabungan
Mudharabah ..........................................................................
37
B. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mudharabah .............
45
C. Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 .......................................................
50
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................
64
B. Implikasi ...............................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Table 4.1 : Perbedaan Tabungan Ummat, TARMUS dan Idul Fitri ……
42
Tabel 4.2 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Ummat …………………………………………………….
51
Tabel 4.3 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Idul Fitri …………………………………………………..
54
Tabel 4.4 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Remaja Muslim ……………………………………………
57
Tabel 4.5 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 ……….
xii
61
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : Realisasi Dana Tabungan Ummat Bulan Januari-Juni 2009 ……..
51
Grafik 4.2 : Realisasi Nasabah Tabungan Ummat Bulan Januari-Juni 2009 …
52
Grafik 4.3 : Realisasi Dana Tabungan Idul Fitri Bulan Januari-Juni 2009 …...
54
Grafik 4.4 : Realisasi Nasabah Tabungan Idul Fitri Bulan Januari-Juni 2009 ..
55
Grafik 4.5 : Realisasi Dana Tabungan Remaja Muslim Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
57
Grafik 4.6 : Realisasi Nasabah Tabungan Remaja Muslim Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
58
Grafik 4.7 : Realisasi Dana Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
62
Grafik 4.8 : Realisasi Nasabah Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
xiii
62
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. BPR Syariah Asad Alif …………… 19
xiv
MOTTO
1. Berbuatlah apa saja, cintailah siapa saja, tapi ingat suatu saat balasan pasti datang, entah hari ini, besuk atau yang akan datang. 2. Jika kau percaya penantian dan harpan, impianmu pasti akan terwujud. 3. Hidup bukan suatu keindahan yang nyata tapi merupakan perjuangan yang melelahkan. 4. Hidup adalah pilihan maka kita harus mempertanggung jawabkan segala pilihan kita. 5. Senyum adalah pesan kebahagiaan yang paling cepat sampai ke hati, jangan menunggu kebahagiaan tuk bisa tersenyum tapi tersenyumlah tuk menjemput kebahagiaan. 6. Cinta seperti kembang api, meski singkat semua akan mengagumi keindahannya araupun jadi lilin yang rela hancur demi menerangi orang yang dicintai.
ix
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada: 1. Mamaku tercinta yang telah mengasuh, membimbing, mendidik dan memberikan kasih saying sepenuhnya serta memberikan dukungan baik material maupun spiritual. 2. Kakakku tersayang yang telah memberikan semangat dan nasehat untuk terus maju. 3. Sahabatku yang terbaik”Voery”, terima kasih atas kerja sama dan bantuannya selama ini dan terima kasih atas dukungannya dalam menyusun Tugas Akhir ini. 4. Teman-teman D III Keuangan dan Perbankan Islam angkatan 2006 yang tidak bisa punulis sebutkan satu persatu. 5. Seluruh staf dan karyawan STAIN Salatiga. 6. Almamater STAIN Salatiga.
x
xi
ABSTRAK
Bank adalah lembaga intermediasi keuangan yang menghubungkan pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (minus) dan menyediakan jasa-jasa keuangan bagi kedua unit tersebut. Kehadiran bank syariah di tengah-tengah bank perbankan konvensional adalah untuk menawarkan system perbankan alternatif bagi umat Islam yang membutuhkan atau ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar riba. Semakin banyaknya bank syariah di Indonesia, maka muncullah Bank Perkreditan Rakyat Syariah dimana merupakan lembaga keuangan yang serupa tetapi tidak sama dengan bank, karena tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Hasil penelitian dengan mengangkat judul Tugas Akhir yaitu Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah di PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal. Mula-mula pada tanggal 2 Februari 1996, lembaga tersebut bernama Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT) “Arga Putra Kencana”. Namun setelah berjalan kurang lebih satu tahun nama tersebut berubah menjadi PT. BPR Syariah Asad Alif yang beroperasi pada tanggal 5 November 1997. Usaha-usaha yang ditawarkan di BPR Syariah Asad Alif ini adalah produk penghimpunan dana dan produk penyaluran dana. Produk penghimpunan dana yang ada di BPR Syariah Asad Alif yaitu salah satunya produk yang menggunakan prinsip mudharabah. Dimana terbagi menjadi tiga jenis tabungan yaitu tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri dan TARMUS. Dari ketiga jenis tabungan tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka akan terlihat perbedaan dan persamaannya. Perkembangan produk tabungan mudharabah ini tergantung bagaiman cara dalam memasarkan setiap produk yang ada. Semakin banyak nasabah maka semakin banyak jumlah dana yang didapat. Dengan melihat adanya berbagai produk tabungan mudharabah tersebut maka akan terlihat perbedaan tingakt perkembangan dari masing-masing produk yang ditinjau dari jumlah nasabah dan jumlah nominal dana. Kata Kunci : Perkembangan, Produk, Tabungan.
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………
i
Halaman Pengajuan Tugas Akhir ……………………………………….
ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ………………………………………
iii
Halaman Pengesahan …………………………………………………...
iv
Kata Pengantar ………………………………………………………….
v
Motto …………………………………………………………………...
vii
Persembahan ……………………………………………………………
viii
Abstrak ………………………………………………………………….
ix
Daftar Isi ………………………………………………………………..
x
Daftar Tabel …………………………………………………………….
xi
Daftar Grafik ……………………………………………………………
xiv
Daftar Gambar ……………………………………………………………
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………
1
B. Rumusan Masalah …………………………………………
3
xiii
C. Tujuan dan Kegunaan ………………………………………
3
D. Metode Penelitian ………………………………………….
5
E. Sistematika Penulisan ………………………………………
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ………………………………………………
7
B. Kerangka Teori …………………………………………….
8
BAB III LAPORAN OBYEK A. Sejaran dan Perkembangan PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal ……………………………………………
14
B. Wilayah Kerja ………………………………………………
17
C. Stuktur Organisasi …………………………………………..
18
D. Visi dan Misi ………………………………………………
27
E. Produk-produk ……………………………………………
28
BAB IV ANALISIS A. Mekanisme dan Karakteristik Produk Tabungan Mudharabah ……………………………………………… B. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mudharabah ………
xiv
38 46
C. Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 ……………………………………
51
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………….
65
B. Implikasi ………………………………………………….
66
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Table 4.1 : Perbedaan Tabungan Ummat, TARMUS dan Idul Fitri ……
43
Tabel 4.2 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Ummat …………………………………………………….
52
Tabel 4.3 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Idul Fitri …………………………………………………..
55
Tabel 4.4 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Remaja Muslim ……………………………………………
58
Tabel 4.5 : Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 ……….
xvi
62
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : Realisasi Dana Tabungan Ummat Bulan Januari-Juni 2009 ……..
52
Grafik 4.2 : Realisasi Nasabah Tabungan Ummat Bulan Januari-Juni 2009 …
53
Grafik 4.3 : Realisasi Dana Tabungan Idul Fitri Bulan Januari-Juni 2009 …...
55
Grafik 4.4 : Realisasi Nasabah Tabungan Idul Fitri Bulan Januari-Juni 2009 ..
56
Grafik 4.5 : Realisasi Dana Tabungan Remaja Muslim Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
58
Grafik 4.6 : Realisasi Nasabah Tabungan Remaja Muslim Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
59
Grafik 4.7 : Realisasi Dana Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
63
Grafik 4.8 : Realisasi Nasabah Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari-Juni 2009 …………………………………………………..
xvii
63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. BPR Syariah Asad Alif …………… 19
xviii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahNya sehingga atas ridhoNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir dengan judul “Tingkat Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah di PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal”, ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan tanpa semangat, kerja keras, keteguhan hati dan doa maka penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai. Maka pada kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo,M.Ag. Selaku ketua STAIN Salatiga 2. Bapak H. Agus Waluyo,M.Ag. Selaku ketua progdi D-III KPI 3. Bapak Drs.H. Alfred L,M.Si. Selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun penelitian Tugas Akhir ini. 4. Seluruh pengelola dan staf PT. BPR Syariah Asad Alif. v
5. Semua dosen dan staf Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 6. Keluarga dan teman-teman yang tulus memberikan dukungan baik moral maupun spiritual kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan, demi perbaikan dan kemajuan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat mendatangkan keridhoan dari Allah SWT. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, Agustus 2009 Penulis
NUNGKI ASSARI RAHAYU 201 06 002
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perbankan di Indonesia sejak adanya revisi UU no.10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam perkembangan perbankan syariah sampai sekarang ini. Menjamurnya bank syariah dengan sistem bagi hasilnya banyak menimbulkan kekhawatiran bank-bank konvensional, sehingga banyak bank-bank konvensional membuka unit
syariah.
Kehadiran
bank
syariah
ditengah-tengah
perbankan
konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat islam yang membutuhkan atau ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar riba. Bank sebagai financial intermediary atau lembaga perantara keuangan harus melakukan mekanisme pengumpulan dan penyaluran dana secara seimbang, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
Bank
adalah
lembaga
intermediasi
keuangan
yang
menghubungkan pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (minus) dan menyediakan jasa-jasa keuangan bagi kedua unit tersebut (Ide Bagus, 2008 : 1). Berkaitan dengan berkembangnya bank syariah yang telah menjamur, maka muncullah Bank Perkreditan Rakyat Syariah atau BPRS yang semakin menyemarakkan dunia ekonomi islam. BPRS adalah lembaga keuangan yang 1
2
serupa tetapi tidak sama dengan bank karena tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Dunil, Z, 2004 : 19). Selain itu, BPRS juga memiliki produk-produk yang ditawarkan. Salah satunya produk dana simpanan dimana merupakan dana pihak ketiga atau dana masyarakat yang dititipkan dan disimpan oleh bank, yang mana penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Jadi jika dilihat dari karakteristik dari produk ini motif utama nasabah adalah simpanan atau titipan bukan investasi yang dapat ditarik sewaktu-waktu dan bisa dimanfaatkan oleh bank. Dengan karakter yang demikian, maka produk ini dapat menggunakan prinsip mudharabah. Pada BPRS Asad Alif terdapat produk-produk yang menggunakan prinsip tabungan mudharabah seperti tabungan Ummat, tabungan Syariah (Tabungan Idul Fitri) dan Tabungan Remaja Muslim (TARMUS). Adapun keuntungan yang diperoleh masyarakat dalam menggunakan produk tabungan mudharabah diatas, salah satunya yaitu masyarakat dapat menyisihkan dananya sedikit demi sedikit sambil mendapatkan keuntungan dari bagi hasilnya terlebih pada BPRS Asad Alif juga merupakan sistem menjemput bola, jadi nasabah tidak perlu datang ke kantor untuk menyetorkan dananya tetapi petugas bank yang akan datang kepada nasabah. Inilah salah satu kemudahan yang diberikan oleh BPRS Asad Alif. Dengan melihat adanya beberapa produk yang menggunakan prinsip mudharabah, tentu saja perkembangan antara produk yang satu dengan produk yang lain tidaklah sama. Hal tersebut bisa dilihat dengan bagaimana cara para pihak bank menawarkan atau menjual produk-produk tersebut agar
3
tingkat perkembangan produk tabungan mudharabah semakin meningkat, baik ditinjau dari perkembangan nasabahnya maupun dari perkembangan dananya. Untuk mengetahui lebih jauh lagi mengenai tingkat perkembangan produk-produk tabungan atau simpanan yang ada di BPRS Asad Alif, maka penulis tertarik untuk mengadakan observasi yang akan dijadikan sebuah Tugas Akhir dengan mengambil judul “ TINGKAT PERKEMBANGAN PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH DI PT. BPRS ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL”.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka pokok masalah yang akan penulis teliti adalah : 1. Bagaimana mekanisme dan karakteristik produk tabungan mudharabah di PT BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal ? 2. Bagaimana strategi pemasaran produk tabungan mudharabah di PT BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal ? 3. Bagaimana tingkat perkembangan produk tabungan mudharabah dari bulan Januari-Juni 2009 di PT BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal ?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN Tujuan penulis mengadakan penelitian dalam rangka penulisan tugas akhir adalah :
4
1. Untuk mengetahui mekanisme dan karakteristik produk tabungan mudharabah di PT. BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal. 2. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk tabungan mudharabah di PT. BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal. 3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan produk tabungan mudharabah dari bulan Januari-Juni 2009 di PT. BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal. Adapun kegunaan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagi Penulis a. Untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan melakukan praktik secara langsung di dunia usaha. b. Memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Islam (KPI) STAIN Salatiga. 2. Bagi STAIN Salatiga Sebagai tambahan referensi dan informasi pada perpustakaan di kampus khususnya bagi mahasiswa. 1. Bagi Perusahaan Sebagai motivator bagi manajemen dalam mengembanngkan dan meningkatkan kinerjanya 2. Bagi Pembaca Sebagai sumber informasi bagi pihak yang bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian.
5
D. METODE PENELITIAN Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu : 1. Observasi Teknik mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan langsung yaitu PT. BPRS Asad Alif. 2. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak lembaga yang terkait dengan masalah tersebut. 3. Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari bukubuku dan literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
E. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I.
PENDAHULUAN Bab ini mambahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II.
LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang telaah pustaka dan kerangka teori (yang berisi mengenai pengertian, landasan syariah jenis- jenis dan karakteristik mudharabah).
6
BAB III. LAPORAN OBYEK Bab ini membahas tentang obyek-obyek dalam PT. BPRS Asad Alif dalam uraiannnya mencakup gambaran umum yang menyajikan informasi mengenai sejarah dan perkembangannya, struktur organisasi dan informasi lain mengenai PT. BPRS Asad Alif. BAB IV. ANALISIS Bab ini membahas masalah-masalah yang diuraikan dalam rumusan masalah pada bab I, mengenai mekanisme dan karakteristik produk tabungan mudharabah, strategi pemasaran dan tingkat perkembangan produk tabungan mudharabah bulan Januari-Juni 2009. BAB V.
PENUTUP Merupakan bab terakhir yang akan menyajikan data tentang kesimpulan dan implikasi.
BAB II LANDASAN TEORI
A. TELAAH PUSTAKA Tabungan dapat diartikan sebagai tempat menabung uang atau uang simpanan. Sedangkan mudharabah yaitu merupakan prinsip bagi hasil antara dua pihak atau lebih dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan dana seluruh (100%) modal, sedangkan pihak yang lain sebagai pengelola (mudharib). Menurut
Ascarya
(2007:118)
menyimpulkan
bahwa
tabungan
mudharabah merupakan dana investasi yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada periode atau waktu tertentu dan merupakan prinsip bagi hasil serta pengembalian modalnya tidak dijamin dikembalikan 100%. Menurut Khun Hidayah (2007:30) menyimpulkan bahwa tingkat perkembangan nasabah baik jumlah nasabah dan jumlah nominal tabungan dilihat dari data yang ada di BMT Rumah Rakyat dari bulan April-Juni 2007 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, faktor pekerjaan, faktor kepercayaan, dan faktor sosial. Menurut Ulfa Fitriyaningsih (2006:49) menyimpulkan bahwa tingkat perkembangan dalam penyaluran kredit di Kopontren Al Ishlaah cukup tinggi, tetepi kenakan dan penurunannya terlihat fluktuatif. Tingkat penyaluran kredit tertinggi terjadi pada bulan Desember 2005 dengan besar nominal
7
8
Rp.194.444.300,00 dan jumlah peminjam sebanyak 64 anggota. Sedangkan tingkat penyaluran kredit terendah terjadi pada bulan Maret 2006 dengan besar nominal Rp.25.341.500,00 dan jumlah peminjam 15 anggota. Tingkat dapat diartikan sebagai susunan berlapis-lapis, tinggi rendah kedudukan dan sebagainya ; batas waktu ; sempadan ; tahap . sedangkan perkembangan
sendiri
merupakan
perihal
berkembang
(Em
Zul
Fajri,2005:820). Ditari kesimpulan bahwa tingkat perkembangan adalah suatu tahapan untuk menjadi lebih berkembang yang merupakan proses menjadi lebih banyak, luas atau besar. Dari uraian-uraian di atas bahwa tingkat perkembangan di suatu lembaga keuangan antara yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. KERANGKA TEORI 1. Pengertian Mudharabah Beberapa pengertian mudharabah, antara lain : a. Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis perkongsian, dimana pihak pertama (shohibul maal) menyediakan dana dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. b. Mudharabah adalah suatu kerjasama kemitraan yang terdapat pada zaman jahiliah yang diakui Islam (Wiroso,2005 : 33-34). c. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shohibul maal) menyediakan dana seluruh (100%)
9
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (Muhammad Syafi’i Antonio, 2001 : 95). Pada dasarnya pengertian mudharabah mempunyai inti yang sama yaitu suatu kerjasama kemitraan antara dua pihak dimana pihak pertama sebagai shahibul maal dan pihak kedua sebagai mudharib. Adapun keuntungan usaha secara mudharabah ini dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak dan sesuai dengan nisbah porsi bagi hasil yang telah disepakati bersama sejak awal. Maka jika mengalami kerugian shahibul maal akan kehilangan sebagian imbalan dari hasil kerja keras dan manajerial skill selama proyek berlangsung. 2. Landasan Syariah Secara
umum,
landasan
dasar
syariah
mudharabah
lebih
mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. a. Al Quran «!$# È≅ôÒsù ⎯ÏΒ tβθäótGö6tƒ ÇÚö‘F{$# ’Îû tβθç/ÎôØtƒ tβρãyz#u™uρ
“... dan dari orang – orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT ...” (Al-Muzammil : 20) öΝà6În/§‘ ⎯ÏiΒ WξôÒsù (#θäótGö;s? βr& îy$oΨã_ öΝà6ø‹n=tã }§øŠs9
“tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu ...” (Al-Baqarah : 198)
10
b. Al Hadits آﺎ ن ﺳﻴﺪ ﻧﺎاﻟﻌﺒﺎ س ﺑﻦ ﻋﺒﺪاﻟﻤﻄﻠﺐ أذادﻓﻊ اﻟﻤﺎل:روي أﺑﻦ ﻋﺒﺎ س ر ﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻣﻀﺎرﺑﺔ اﺷﻘﺮط ﻋﻠﻲ ﺻﺎﺣﺒﻪ ان ﻻ ﺑﺴﻠﻚ ﺑﻪ ﺑﺤﺮاوﻻ ﻳﻨﺰل ﺑﻪ وادﻳﺎ وﻻ ﻳﺴﺘﺮي ﺑﻪ دا ﺑﺔ ذات آﺒﺪ رﻃﺒﺔ ﻓﺄن ﻓﻌﻞ ذﻟﻚ ﺿﻤﻦ ﻓﺒﻠﻎ ﺷﺮﻃﻪ رﺳﻮﻻﷲ ﺻﻠﻲ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻓﺄﺟﺎزﻩ “Diriwayatkan dari ibnu ِAbbas bahwa sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah
ia
mensyaratkan
agar
dananya
tidak
dibawa
mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah
syarat –
syarat tersebut kepada Rasulullah saw dan Rasulullah pun membolehkannya” (HR Thabrani) (Muhammad Syafi’i Antonio, 2001 : 95 - 96). 3. Jenis - Jenis Mudharabah Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis yaitu : a. Mudharabah Muthlaqah Bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan bisnis dimana jenis ini merupakan investasi tidak terikat. Adapun investasi tidak terikat ini pada usaha perbankan syariah diaplikasikan pada tabungan dan deposito.
11
b. Mudharabah Muqayyadah Bentuk kerjasama dimana pemilik dana (shahibul maal) membatasi atau memberi syarat kepada mudharib dalam pengelolaan dana, misalnya hanya untuk melakukan mudharabah bidang tertentu, cara, waktu dan tempat tertentu saja. Jenis ini merupakan investasi terikat yang pada prinsipnya kedudukan bank sebagai agen saja dan atas kegiatannya tersebut bank menerima imbalan berupa fee (Wiroso, 2005 : 35). Dari jenis – jenis mudharabah diatas, jenis mudharabah muthlaqah pada prinsipnya dapat diaplikasikan dalam kegiatan usaha perbankan yaitu salah satunya untuk produk tabungan mudharabah. Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Adapun ketentuan tentang tabungan mudharabah menurut Wiroso (2005:49) adalah sebagai berikut: 1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
12
syariah
dan
mengembangkannya
termasuk
didalamnya
mudharabah dengan pihak lain. 3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. Tabungan
mudharabah
merupakan
tabungan
dengan
akad
mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal) mempercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang yang disepakati sejak awal. 4. Karakteristik Mudharabah a. kedua pihak yang mengadakan kontrak antara pemilik dana dan mudharib akan menentukan kapasitas baik sebagai nasabah maupun pemilik. b. Modal adalah sejumlah uang pemilik dana diberikan kepada mudharib untuk diinvestasikan (dikelola) dalam kegiatan mudharabah. c. Keuntungan adalah jumlah yang melebihi jumlah modal dan merupakan tujuan mudharabah (Wiroso, 2005 : 38).
13
5. Adapun rukun mudharabah adalah : a. Shahibul maal (pemilik dana). b. Mudharib (pengelola dana). c. Amal (usaha). d. Ijab qabul.
BAB III LAPORAN OBYEK
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT. BPR SYARIAH ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL Pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia menjadi Bank Islam pertama di Indonesia yang beroperasi sesuai syariah. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia mulai tampak ketika pemerintah menyetujui UU No.10 1998 tentang perbankan. Masyarakat mulai melihat peluang yang baik pada perkembangan bank syariah dan tentunya ini tidak di sia-siakan begitu saja oleh para banker. Bank-bank umum mulai banyak yang mendirikan unit usaha syariah untuk menyambut peluang ini. Perkembangan bank islam tidak hanya terjadi pada bank-bank umum saja, melainkan di tingkatan bank perkreditan rakyat pun mengalami perkembangan yang signifikan. Banyak bank-bank perkreditan rakyat yang melakukan konversi dari system konvensional menjadi sistem syariah. Peluang bisnis keuangan ini tidak dibiarkan saja oleh suatu lembaga keuangan yang mula-mula bernama Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT) “ Arga Putra Kencana ” yang memiliki landasan operasionalisasi berdasarkan sertifikat Operasional Sementara No.02001/PINBUK JATENG-0001/III/1998 tanggal 16 Maret 1998 serta Anggaran Dasar Kelompok Swadaya Masyarakat yang telah beroperasi sejak tanggal 2 Februari 1996.
15
Lembaga keuangan syariah yang keberadaannya diperkuat dengan adanya Akta Notaris “ Mustari Sawillin ,SH ” No. 18 tanggal 22 September 1997.
Tidak
hanya
itu,
izin
usaha
dari
Bank
Indonesia
No.
31/27/DIR/UBPR/Rahasia tanggal 29 Juli 1998 ditambah dengan Persetujuan Menteri Kehakiman No. C2. 11481. HT. 01. 01. Tahun 1997 tanggal 5 November 1997. Atas dasar surat keputusan tersebut lembaga keuangan yang sebelumnya bernama kelompok usaha terpadu “ BMT ARGA SURYA BAROKAH ” berubah menjadi
PT. BPRS ASAD ALIF , dimana
H.Suhardjo, Hermawan Mardiyanto dan Sri Mardikaningsih adalah sebagai pemegang saham terbesar BPR Syariah Asad Alif Sukorejo. Kepengurusan bank tersebut terdiri dari Dewan Komisaris dengan ketua H. Suhardjo, Dewan Pengawas Syariah yang di ketuai oleh Drs. H. Asnawi Ustman dan sebagai direktur utama adalah S. Gatut Prakosa dan didampingi seorang direktur bernama Desvita Nur Ismawati. Kemudian dalam perjalanannya BPR Syariah Asad Alif ini mengalami banyak perubahan, baik berkaitan dengan kepengurusan atau inovasi produk perbankan yang semakin variatif berdasarkan prinsip syariah yang diikuti pula perubahan yang lainnya. Diantara perubahan yang berkaitan dengan kepemimpinan yaitu mengenai pengangkatan Sugeng Supriyadi, SE sebagai direktur utama yang diangkat berdasar pada Berita Acara Akte Notaris “ Muhammad Hafidh, SH ” No. 3 tanggal 3 Juli 2002, sekaligus menggantikan S. Gatut Prakosa dan Desvita Nur Ismawati dari jabatan sebelumnya. Sebagai bukti nyata telah lahirnya lembaga keuangan syariah di Sukorejo, BPR Syariah Asad Alif telah
16
membuka kantor pusat di jalan Sudagaran No. 20 Sukorejo Kabupaten Kendal. Berikut adalah data singkat dari PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo : DATA PERUSAHAAN Nama Perusahaan
: PT BPR Syariah Asad Alif
Alamat
: Jl. Sudagaran No.20 Sukorejo Kendal
No. Telp
: (0294) 451593
No. Fax
: (0294) 451819
No. NPWP
: 1.830.715.7.503
No. TDP
: 11181800098
Akte Pendirian
: 22 September 1997
No. / Tgl Ijin Prinsip
: No. S-767/MK.17/1997, 15 September 1997
No. / Tgl Ijin Usaha
: No. 31/27/DIR/UBPR/Rahasia, 29 juli 1998
Persetujuan Menteri Kehakiman No.C2.11481.HT.01.01. Tahun 1997, tanggal 5 November 1997. Perkembangan dan pengembangan usaha terus selalu dilakukan. Dari beberapa tahun terakhir ini, berdasarkan surat penegasan dari Bank Indonesia No.8/45/DPbs/PIA/Sm tanggal 6 Juli 2006, perihal pembukaan kantor kas dan sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2006, BPR Syariah Asad Alif Sukorejo telah berhasil membuka 3 kantor kas baru yang berada di 3 tempat yang berbeda, yaitu : 1. Kantor kas Boja Jl. Beringin komplek pasar Boja no.2 Kendal, telp. (0294) 571091
17
2. Kantor kas Ngadirejo Jl. Raya Ngadirejo km 05 Ds. Patirejo Ngadirejo-Temanggung, telp. (0293) 5535997. 3. Kantor kas Dr. Cipto Jl. Dr. Cipto no.152A Semarang (komplek SPBU Dr. Cipto Semarang), telp. (024) 3512158 4. Kantor kas Bergas Ungaran Jl. Raya Semarang-Bawen km 25 Bergas Kabupaten Semarang, telp. (024) 6922093 Keempat kantor kas tersebut dibuka sebagai sarana untuk lebih mengenalkan keberadaan BPR Syariah Asad Alif Sukorejo kepada masyarakat luas, yang memiliki fungsi sama yaitu menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Namun segala bentuk kewenangan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan kelangsungan usaha perusahaan masih terpusat pada BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal sebagai kantor pusat.
B. WILAYAH KERJA Wilayah kerja dari PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo yang berpusat di jalan Sudagaran no.20 Sukorejo Kabupaten Kendal mencakup beberapa wilayah yang dinilai memiliki potensi untuk mengembangkan usaha perbankan serta hadir ditengah masyarakat kecil dan menengah sebagai mitra bisnis dalam hal pengadaan dana untuk usaha.
18
Beberapa wilayah yang dinilai sangat strategis itu terletak di jalur arah Semarang, Pekalongan, dan Temanggung yang merupakan transit kegiatan perekonomian dari ketiga kota tersebut. Wilayah kerja dari PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo meliputi Kabupaten Kendal, Kota Madya Semarang dan Kabupaten Temanggung. Rencana pengembangan usaha dari PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo juga telah dibahas oleh pihak menejemen yang bersangkutan. Melihat perkembangan dunia perbankan di Jawa Tengah khususnya dalam beberapa tahun kedepan pihak menejemen akan melakukan perluasan wilayah kerja. Adapun wilayah yang menjadi sasaran perluasan tersebut diantaranya adalah wilayah Ungaran dan Purwodadi.
19
C.
20
Keterangan : 1. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Dewan Pengawas Syariah (DPS) mempunyai tugas, menetapkan kebijaksanaan tentang syariah, menjalankan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap produk-produk perbankan agar sesuai syariah islam. Fungsi : a. Menyusun tata cara kerja pengawasan dan pengelolaan bank sesuai syariah islam. b. Melakukan pengawasan atas kepengurusan bank sesuai syariah islam. c. Menggariskan kebijaksanaan anggaran dan keuangan bank sesuai syariah islam. d. Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan bank sesuai prinsip syariah islam. 2. Direksi Direksi mempunyai tugas, menyusun perencanaan, pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugas antara anggota direksi dan melakukan pembinaan serta pengendalian terhadap pelayanan berdasarkan asas keseimbangan dan serasi. Fungsi : a. Memimpin bank berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
21
b. Menetapkan kebijaksanaan untuk melaksanakan kepengurusan dan pengelolaan bank berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. c. Menyusun dan menyampaikan laporan perhitungan hasil berkala dan kegiatan bank setiap 1 bulan sekali kepada Dewan Komisaris. d. Menyusun dan menyampaikan rencana kerja tahunan dan anggaran bank kepada Dewan Komisaris meliputi kebijaksanaan di bidang organisasi perencanaan, perkreditan, keuangan, kepegawaian, umum, pengawasan untuk mendapatkan pengesahan. e. Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan yang terdiri dari rencana dan perhitungan laba rugi bank kepada RSUP melalui Dewan Konisaris untuk mendapatkan pengesehan. 3. Satuan Pengawas Intern (SPI) Satuan Pengawas Intern (SPI) mempunyai tugas, melaksanakan pengawasan intern atas kegiatan-kegiatan bank. Fungsi : a. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja bank. Bank menyelenggarakan tata kerja dan prosedur dari unit organisasi di kantor maupun cabang/unit pelayanan menurut ketentuan yang berlaku serta pengawasan keamanan dan ketertiban bank. b. Mengawasi dan memberikan penilaian terhadap kegiatan operasional bank secara berkala.
22
c. Melakukan audit atas administrasi keuangan dan pengelolaan penggunaan dana seluruh kekayaan milik bank. d. Melakukan evaluasi atas pelayanan yang diberikan kepada nasabah. e. Mengadakan pengecekan ulang atas agunan dan lain-lain, jaminan yang diterima oleh bank. f. Memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan atau tindakan yang perlu diambil oleh direksi. 4. Manager Marketing Membawai bagian-bagian, antara lain: a. Customer service Mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Memberikan pelayanan yang baik 2) Meneliti segala isian yang dilakukan oleh nasabah atau calon nasabah 3) Membantu
account
officer
mempersiapkan
daftar
realisasi
kunjungan 4) Membantu memproses dokumen permohonan kredit b. Adm pembiayaan c. Marketing officer Mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Melakukan kunjungan ke tempat permohonan kredit dilanjutkan laporan.
23
2) Memperhatikan dan mengawasi kelengkapan surat-surat pengikat pinjaman maupun jaminan d. Account officer Mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Melakukan promosi pemasaran dan aktivitas bank 2) Mengadakan analisis 3) Mengajukan permohonan kredit kepada komite kredit Adapun tanggung jawab dari manager marketing antara lain : a. Bertanggung jawab terhadap pembinaan hubungan yang baik dengan nasabah secara professional dengan tujuan mengembangkan bisnis yang saling menguntungkan. b. Bertanggung jawab terhadap tercapainya target kualitas asset, profitabilitas dan ekspansi yang ditetapkan. c. Bertanggung jawab terhadap proses mutu analisa awal pemberian fasilitas. 5. Manager Operasional Membawai bagian- bagian, antara lain : a. Teller Mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Menerima setoran, melakukan pembayaran tunai, pencatatan transaksi dan menyususn rekening rekapitulasi kasir. 2) Meneliti, mencocokkan setoran dan penarikan nasabah. 3) Menghitung kas akhir.
24
b. Pembukuan dan keuangan Mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Melaksanakan administrasi bank baik segala yang berhubungan dengan operasional bank. 2) Membuat laporan rutin bulanan untuk disampaikan pada direktur dan menjaga serta memelihara segala peralatan yang berhubungan dengan kegiatannya. 3) Berhubungan
dengan
surat-surat
bukti
pengeluaran
ataau
pemasukan yang dilaksanakan dalam lalu lintas perbankan. c. Administrasi pembiayaan Mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Memberikan penjelasan tentang syarat-syarat dan prosedur kredit kepada calon nasabah. 2) Melakukan penelitian tentang syarat-syarat serta mengadakan analisis kredit. 3) Mengusulkan kepada direksi terhadap permohonan kredit diatas kewenangannya. 4) Melakukan administrasi pembiayaan, mempersiapkan dan meneliti perjanjian kredit. 5) Bertanggung
jawab
atas
penyimpangan
dan
pemeliharaan
dokumen-dokumen penting yang berkenaan dengan tugasnya. Adapun fungsi dari manager operasional adalah mengkoordinasi, memonitor, dan memfasilitasi kegiatan operasional secara efisien dan
25
efektif sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Selain itu, manager operasional juga mempunyai bertanggung jawab, antara lain : a. Menjamin terpeliharanya kelancaran dan ketertiban kegiatan untuk menunjang efektifitas pelayanan kepada nasabah. b. Melaksanakan kegiatan operasional berdasarkan pada ketetapan berbagai tujuan, sasaran, kebijakan, aturan dan standar. c. Mengendalikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional bank serta pelaporan secara efektif dan efisien. d. Mengatur sumber daya dan kegiatan operasional melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Kepengurusan dari struktur organisasi PT. BPR Syariah Asad Alif 1. Dewan Komisaris a. Komisaris utama
: H. Suhardjo
b. Komisaris
:
1. Hj. Sri Mardikaningsih 2. Ir. Hermawan Mardiyanto 2. Dewan Pengawas Syariah a. Ketua
: Drs. KH. Asnawi Usman
b. Anggota
:
1. K.H A. Sudyono 2. K. Mas’as
26
3. Direksi
: Sugeng Supriyadi, SE
4. Satuan Pengawas Intern : Hestarida, S.Pt 5. Manager Marketing
: Eko Agus P, Am.d
6. Manager Operasional
: Eko Agus P, Am.d
7. Adm pembiayaan
:
1. Tomy Hidayat 2. Sukristiyantun 8. Marketing Officer
:
1. Fachrudin 2. Prasetyo Budi 3. Hesti Kartika 4. sutarji 9. Account officer
:
1. Ari Suryo W 2. Setyo Eko W 10. Teller
: Purwati
11. Pembukuan dan keuangan: Like Setyowati, SE 12. Back office 1. Siti Zakiyah, SE 2. Laili Rosyida.
:
27
D. VISI DAN MISI Visi
: Menjadikan BPR Syariah Asad Alif sebagai lembaga keuangan
syariah yang terbaik dan terpercaya. Misi
:
1. Mengembangkan dan memajukan usaha bank dengan konsep syariah. 2. Menjalin hubungan kemitraan dengan nasabah dengan prinsip bagi hasil yang saling menguntungkan. 3. Memberikan kenyamanan, kemudahan dam keamanan kepada pengguna jasa perbankan. 4. Memberikan kesejahteraan kepada seluruh pengurus, pengelola, dan pemilik secara layak dalam kerangka norma moral Islam Motto
: “Budayakan Umat Sesuai Syariah”
E. PRODUK-PRODUK BPR SYARIAH ASAD ALIF 1. Tabungan a. Tabungan Wadiah Wadiah yaitu akad penitipan barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang. Landasan syariah : 1) “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan), kepada yang berhak menerima”
28
(An Nisa : 58). 2) Dari Abu Hurairah ra, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang mengkhianatimu” (HR. Abu Daud dan menurut Tirmidzi Hadits ini hasan sedang Imam Hakim mengkategorikannya Shahih). Jenis tabungan wadiah yang ada di BPR Syariah Asad Alif : a) Tabungan Qurban Merupakan
tabungan
yang
akan
digunakan
untuk
pembelian hewan qurban, baik dibelikan sendiri atau diserahkan kepada bank. Dimana setoran pertama Rp. 10.000 dan nasabah akan mendapatkan bonus. b) Tabungan Haji Merupakan
tabungan
yang
akan
digunakan
untuk
menunaikan ibadah haji dan atau calon jemaah haji. Dimana setoran pertama Rp. 100.000 dan nasabah akan mendapatkan bonus. b. Tabungan Mudharabah Mudharabah yaitu akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati diawal akad. Landasan syariah :
29
1) “...Dan dari orang – orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT ...” (Al Muzammil : 20) 2) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas baha Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya cara mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya atau membeli ternak yang berparu – paru basah, jika menyalahi peraturan maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat – syarat tersebut kepeda Rasulullah SAW, dan Rasulullah pun memperkenankannya (H.R Tabrani). Jenis tabungan mudharabah yang ada di BPR Syariah Asad Alif : a) Tabungan umat Merupakan simpanan pihak ketiga di BPR Syariah Asad Alif bagi masyarakat umum yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja tanpa ada jangka waktu tertentu. Dimana setoran pertama minimal Rp. 5.000 dengan nisbah bagi hasil 45 : 55 (nasabah : bank) b) Tabungan Remaja Muslim (TARMUS) Merupakan simpanan dengan memperoleh bagi hasil yang menguntungkan yang diperuntukkan bagi remaja muslim agar gemar menabung. Dimana setoran pertama minimal Rp. 5.000 dengan nisbah bagi hasil 45 : 55 (nasabah : bank) c) Tabungan Idul Fitri
30
Merupakan simpanan pihak ketiga di BPR Syariah Asad Alif yang penarikannya dilakukan pada saat Idul Fitri atau pada saat kondisi – kondisi tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak bank dan nasabah. Dimana setoran pertama minimal Rp. 15.000 dengan nisbah bagi hasil 45 : 55 (nasabah : bank) 2. Deposito Mudharabah Merupakan simpanan uang di bank dengan pengambilan kembali ditentukan jangka waktunya sesuai yang telah disepakati dan mendapatkan bagi hasil atas keuntungan bank. Dimana deposito minimal Rp. 1.000.000. Deposito mudharabah ini terbagi menjadi : a. Deposito 1 bulan, dengan nisbah bagi hasil 45 : 55 b. Deposito 3 bulan, dengan nisbah bagi hasil 45 : 55 c. Deposito 6 bulan, dengan nisbah bagi hasil 50 : 50 d. Deposito 12 bulan, dengan nisbah bagi hasil 50 : 50 3. Pembiayaan Adalah fasilitas penyediaan atau talangan dana dari bank untuk memenuhi kebutuhan umat baik yang bersifat produktif (modal kerja dan infestasi) maupun konsumtif. Dalam penyaluran dana bank syariah harus berpedoman pada prinsip kehati – hatian. Sehubungan hal ini bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama calon nasabah penerima dan berdasarkan asas pembiayaan yang sehat. Ketentuan – ketentuan lain yang berkaitan dengan
31
penyaluran dana perbankan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Akad – akad syariah dalam menyalurkan dana kepada nasabah, secara garis besar terbagi menjadi 4 kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu : a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (bai’) 1) Murabahah Akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Landasan syariah : a) “...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (Al Baqarah : 275). b) dari Suhaib bin Ar-Rumi ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqorodah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual (H.R Ibnu Majah)”. Syarat bai’ al murabahah : a) Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah. b) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. c) Kontrak harus bebas dari riba.
32
d) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian. e) Penjual harus menyampaikansemua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. 2) Bai’as-salam Pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka. Landasan syariah : a) “Hai
orang
–
orang
yang
beriman,
apabila
kamu
bermuamalah secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya...” (Al Baqarah : 282). b) Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW datang ke Madinah dimana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah – buahan (untuk jangka waktu) satu, dua dan tiga tahun. Beliau bersabda, “ barang siapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang
jelas pula, untuk jangka waktu yang
diketahui”. 3) Bai’al-Istishna’ Merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli dan pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain
33
untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada pembeli akhir. Landasan syariahnya sama dengan landasan syariah pada bai’ as-salam. b. Pembiayaan dengan prinsip sewa beli 1) Al-ijaroh Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Landasan syariah : a) “ Dan, jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah : 233) b) Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering” . (H.R.Ibnu Majah) 2) Ijarah Muntahiyah Bittamlik Akad sewa menyewa barang antara bank (muajir) dengan penyewa (mustajir) yang diikuti janji, bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir.
34
Landasan syariahnya sama dengan landasan syariah al-ijarah. c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (syirkah) 1) Musyarakah Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu
dimana
masing-masing
pihak
memberikan
konstribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Landasan syariah : a) “...Maka mereka berserikat pada sepertiga ...” (An-Nisaa’: 12) b) Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda “ Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya “. (H.R.Abu Dawud no. 2936, dalam kitab Al-Buyu, dan Hakim) 2) Mudharabah Akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleah pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan
35
karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Landasan syariah : a) “... Dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT ...” (Al-Muzammil : 20) b) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak yang berparu – paru basah, jika menyalahi peraturan maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat – syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun memperkenankannya (H.R Thabrani). d. Pembiayaan dengan akad pelengkap atau pembiayaan lainnya 1) Al – Qardh Peminjaman yang diberikan kepada orang lain yang memerlukannya dengan tanpa mengharapkan imbalan. Qardh dalam produk pembiayaan perbankan disebut juga dengan pembiayaan Qardhul Hasan. Landasan Syariah : a) “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu
36
untuknya dandia akan memperoleh pahala yang banyak (Al – Hadiid : 11)” b) Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata “ bukan seorang muslim (mereka) yang meminjamkan muslim (lainnya) dua kali kecuali yang satunya adalah (senilai) sedekah”. (H.R Ibnu Majah no. 2421, Kitab al – Ahkam, Ibnu Hibbah dan Baihaqi).
19
C. STRUKTUR ORGANISASI
RUPS DEWAN
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
DIREKSI SATUAN PENGAWAS INTERN
MANAGER OPERASION
MANAGER MARKETING
COSTUME R
ADM PEMBIAYAA
MARKETIN G
ACCOU NT
KANTOR KAS NGADIREJO
Sumber : PT. BPRS As’ad Alif Sukorejo Kendal
TELLER
KANTOR KAS BOJA
PEMBUKUAN DAN
KANTOR KAS DR. CIPTO
Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR SYARIAH AS’AD ALI
ADMINISTRASI PEMBIAYAAN
KANTOR KAS G
BAB IV ANALISIS
A.
MEKANISME
DAN
KARAKTERISTIK
PRODUK
TABUNGAN
MUDHARABAH Mudharabah adalah suatu bentuk penanaman modal yaitu penyerahan uang atau modal kepada yang berniaga sehingga mendapatkan prosentase keuntungan (Ascarya, 2007 : 60). Mudharabah selain mempunyai rukun juga mempunyai syarat – syarat khusus yang harus dipenuhi yaitu syarat modal dan keuntungan. Adapun yang merupakan syarat modal yaitu : 1. Modal harus berupa uang. 2. Modal harus jelas dan diketahui jumlahnya. 3. Modal harus tunai bukan utang. 4. Modal harus diserahkan kepada mitra kerja. Sedangkan syarat keuntungan yaitu keuntungan harus jelas ukurannya dan harus dengan pembagian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Produk tabungan mudharabah yang ada di PT. BPR Syari’ah Asad Alif terbagi menajdi 3 jenis yang mana mempunyai mekanisme dan karakteristik sendiri-sendiri yaitu :
37
38
1. Tabungan Ummat Simpanan pihak ketiga di BPR Syariah Asad Alif bagi masyarakat umum yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja tanpa ada jangka waktu tertentu. Jenis tabungan ini memberikan keuntungan antara lain : a.
Kenyamanan
perasaan
karena
operasionalnya
dilaksanakan
berdasarkan syariah, dengan sistem bagi hasil. b.
Membantu pengembangan ekonomi umat.
c.
Keuntungan bagi hasil secara otomatis ditambah pada nominal tabungan.
Karakteristik produk tabungan ummat yaitu : a.
Merupakan simpanan dengan memperoleh imbalan bagi hasil yang menguntungkan.
b.
Merupakan salah satu cara penyimpanan dana tanpa kebimbangan.
c.
Penyetoran dapat dilakukan secara tunai atau pemindah bukuan.
d.
Penarikan dapat dilakukan kapan saja atau sewaktu – waktu tanpa ada jangka waktu tertentu.
Persyaratan dalam pembukaan rekening tabungan ini yaitu : a.
Dapat dilakukan antar perorangan atau beberapa orang secara bersamaan.Menyerahkan foto copy KTP / SIM / paspor atau identitas lainnya.
39
b.
Setoran awal minimal Rp 5.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp.1.000 atau setoran awal minimal Rp 10.000 dan selanjutnya minimal Rp. 5.000 tergantung nasabah yang akan dituju.
c.
Mengisi dan menandatangani permohonan pembukaan rekening.
2. Tabungan Remaja Muslim Simpanan dengan memperoleh bagi hasil yang menguntungkan yang diperuntukkan bagi remaja muslim agar gemar menabung. Keuntungan dan keistimewaan pada Tabungan Remaja Muslim ini antara lain : a.
Kenyamanan
perasaan
karena
operasionalnya
dilaksanakan
berdasarkan dengan sistem bagi hasil. b.
Membantu mengembangkan pengembangan ekonomi pada generasi muda.
c.
Keuntungan bagi hasil secara otomatis ditambahkan pada nominal tabungan.
d.
Penabung juga mendapatkan hadiah langsung selama bulan promosi.
e.
Buat para remaja muslim yang berprestasi di sekolah, akan mendapatkan hadiah yang menarik.
Karakteristik produk tabungan Remaja Muslim yaitu : a.
Merupakan simpanan dengan memperoleh imbalan bagi hasil yang menguntungkan.
b.
Merupakan salah satu cara mendidik remaja untuk gemar menabung.
c.
Penyetoran dapat dilakukan secara tunai atau pemindah bukuan.
40
Persyaratan dalam pembukaan rekening tabungan ini yaitu : a.
Dapat dilakukan antar perorangan atau beberapa orang secara bersamaan.
b.
Menyerahkan foto copy KTP / SIM / kartu pelajar atau identitas lainnya.
c.
Setoran awal minimal Rp 5.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp 1.000.
d.
Mengisi dan menandatangani permohonan pembukaan rekening.
3. Tabungan Idul Fitri Simpanan pihak ketiga di BPR Syariah Asad Alif bagi masyarakat umum yang penarikannya dilakukan pada saat Idul Fitri atau pada saat kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak bank dan nasabah. Keuntungan dan keistimewaan pada Tabungan Idul Fitri ini antara lain : a. Kenyamanan perasaan karena operasionalnya dilaksanakan berdasarkan dengan sistem bagi hasil. b. Keuntungan bagi hasil secara otomatis ditambahkan pada nominal tabungan. c. Membantu penabung dalam menyalurkan zakat fitrah. d. Penabung mendapatkan hadiah pada saat Idul Fitri. Karakteristik produk Tabungan Idul Fitri yaitu :
41
a. Merupakan simpanan dengan memperoleh imbalan bagi hasil yang menguntungkan. b. Merupakan salah satu cara penyimpanan dana tanpa kebimbangan. c. Penyetoran dapat dilakukan secara tunai atau pemindah bukuan. d. Tabungan tidak dapat ditarik kembali, kecuali pada saat Hari Raya Idul Fitri akan tiba. Persyaratan dalam pembukaan rekening tabungan ini yaitu : a. Dapat dilakukan antar perorangan atau beberapa orang secara bersamaan. b. Menyerahkan foto copy KTP / SIM / paspor atau identitas lainnya. c. Setoran awal minimal Rp 15.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000. d. Mengisi dan menandatangani permohonan pembukaan rekening. Dari uraian ketiga jenis produk tabungan mudharabah diatas mengenai mekanisme dan karakteristiknya, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dan persamaan dari ketiga jenis produk tersebut yang ditinjau dari segi keuntungan dan keistimewaan, karakteristik produknya maupun segi persyaratannya. Sehingga secara garis besar perbedaan ke tiga jenis produk tabungan mudharabah dapat dilihat seperti di bawah ini.
42
Tabel 4.1 Perbedaan Tabungan Ummat, TARMUS dan Idul fitri
Keuntungan
Tabungan Ummat Membantu
dan
pengembangan
pengembangan
penabung dalam
keistimewaan
kelangsungan
ekonomi pada
menyalurkan
hidup ekonomi
generasi muda
zakat fitrah
No 1.
Hal
umat
TARMUS a. Membantu
b. Penabung
Tabungan Idul Fitri a. Membantu
b. Penabung
mendapat hadiah
mendapat hadiah
langsung selama
pada saat Idul
promosi
Fitri
c. Mendapat hadiah bagi remaja muslim berprestasi 2.
Karakteristik
Penarikan dapat
Salah satu cara
Penarikan dapat
produk
dilakukan kapan
mendidik remaja
dilakukan pada
saja tanpa ada
untuk gemar
saat Idul Fitri akan
jangka waktu
menabung
tiba
Setoran awal
Setoran awal
Setoran awal
minimal Rp
minimal Rp 5.000
minimal Rp 15.000
tertentu 3.
Persyaratan
5.000 / Rp 10.000 dan setoran
dan setoran
dan setoran
selanjutnya
selanjutnya
selanjutnya
minimal Rp 1.000
minimal Rp 5.000
minimal Rp 1.000 / Rp 5.000.
43
Sedangkan persamaan dari ketiga jenis produk tabungan mudharabah tersebut yaitu : 1. Dapat
memberikan
keuntungan
dan
keistimewaan
dalam
hal
kenyamanan pada sistem operasionalnya dan penambahan bagi hasil secara otomatis. 2. Pada karakteristiknya ke tiga jenis produk tabungan mudharabah tersebut merupakan simpanan yang memperoleh bagi hasil dan penyetorannya dapat dilakukan secara tunai atau pemindah bukuan. 3. Dalam persyaratannya untuk pembukaan rekening dapat dilakukan perorangan atau beberapa orang secara bersamaan, menyerahkan foto copy identitas serta menandatangani permohonan pembukaan rekening tersebut. Keamanan dalam penyimpanan dana pada produk tabungan mudharabah sangatlah terjamin karena dikelola oleh bank perkreditan rakyat berdasarkan syariah dengan dukungan tenaga – tenaga profesional yang berpengalaman di bidang perbankan. Selain itu ada beberapa ketentuan – ketentuan tabungan dengan prinsip mudharabah, antara lain : 1.
Apabila terdapat perbedaan antara saldo pada buku tabungan dengan saldo yang tercatat pada pembukuan bank, maka sebagai patokan bank digunakan saldo yang tercatat pada pembukuan bank.
2.
Apabila buku tabungan hilang, maka penabung harus segera melaporkan ke kantor Bank Perkreditan Rakyat Syariah Asad Alif
44
tempat membuka rekening dengan disertai surat keterangan dari kepolisian. 3.
Segala penyalahgunaan dalam bentuk apapun termasuk akibat hilangnya buku tabungan menjadi tangggungjawab sepenuhnya penabung.
4.
Saldo minimum yang tersisa pada saat penarikan adalah Rp 5.000.
5.
Penutupan tabungan akan dikenakan ongkos penyimpanan dan administrasi minimum Rp 3.000 dan setiap ganti buku tabungan dikenakan administrasi minimum Rp 1.500.
6.
Penarikan tunai yang dilakukan oleh orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa dari penabung
dan kartu identitas asli dari
penabung dan penerima kuasa. 7.
Apabila tanda tangan pada slip berbeda dengan tanda tangan pada buku tabungan, bank harus meminta kartu identitas asli penabung. Jika penabung tidak dapat menyerahkan kartu identitasnya, maka bank berhak menahan buku tabungan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampai dapat dipastikan kebenaran penarikan yang dilakukan.
8.
Penggantian tabungan hanya dapat dilakukan di kantor bank pertama kali rekening tabungan dibuka.
9.
Bank akan membagi keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan dan tabungan tersebut dengan berdasarkan pada nisbah bagi hasil.
45
10. Penutupan rekening yang dilakukan sebelum saldo mengendap selama 1 (satu) bulan terhitung sejak setoran pertama maka tidak diperhitungkan bagi hasil maupun bonus.
B.
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH Strategi pemasaran merupakan kegiatan
yang diterapkan oleh
seseorang agar tujuan bisa tercapai dan merupakan suatu tindak lanjut dari pengenalan pasar, menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar. Pencapaian suatu tujuan dapat dilihat dari bagaimana cara meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. Berkembangnya BPR Syariah Asad Alif sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya, yang mana keberadaan BPR Syariah ini sebagai lembaga keuangan yang mampu menghimpun dana masyarakat serta dikelola dan mampu menerapkan strategi pemasarannya. Dalam
menjalankan
dan
mengembangkan
usahanya
untuk
kelangsungan hidup BPR Syariah Asad Alif, maka diterapkan strategi pemasaran, yaitu : 1. Perencanaan program pemasaran produk Suatu perencanaan sangat diperlukan dalam mencapai suatu tujuan untuk mengembangkan usahanya dimasa yang akan datang. Perencanaan program pemasaran ini merupakan proses awal yang dilakukan oleh BPR Syariah Asad Alif dalam menjalankan strategi pemasarannya.
46
Dalam program pemasaran yang akan dilakukan maka ada beberapa tahapan yaitu : a. Membuat target mengenai lokasi yang akan ditinjau dimana tujuan tersebut dicapai b. Mengetahui
potensi
pembeli
atau
konsumen
dan
mengetahui
kebutuhannya. c. Melakukan kegiatan pemasaran untuk menjalankan rencana tersebut. d. Mengevaluasi, untuk melihat sejauh mana proses pemasaran dijalankan dan melakukan perencanaan ulang utnuk memperbaiki kekurangan – kekurangan yang terjadi. 2. Penentuan lokasi pemasaran / pasar sasaran Setelah ada suatu perencanaan dalam program pemasaran produk, maka selanjutnya menentukan lokasi yang akan dijadikan sasaran untuk program pemasaran tersebut. Dalam menentukan lokasi pemasaran, para pihak BPR Syariah terlebih dahulu harus menerapkan segmentasi pasar yaitu suatu tindakan membagi pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli dilihat dari segi kebutuhannya yang memerlukan barang atau jasa secara terpisah. Adapun dasar yang digunakan dalam membuat segmentasi pasar adalah : a. Segmentasi Geografis Penentuan segmentasi pasar berdasarkan letak geografis misalnya negara, propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan dan sebagainya.
47
b. Segmentasi Demografis Penentuan segmentasi pasar yang dibedakan atas variabel umur, pekerjaan, tingkat pendapatan, pendidikan dan lain – lain. c. Segmentasi Psikologi Sosial Penentuan segmentasi pasar berdasarkan pada status sosial, gaya hidup dan kepribadian. d. Segmentasi Manfaat Yang Dicari Seperti kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan diterima masyarakat, kebutuhan akan harga diri dan lain – lain. Pihak BPR Syariah menjual produknya langsung kepada para nasabah dimana hal tersebut dapat dijadikan sarana untuk mempromosikan produk – produk tabungan mudharabah yang ada. Kebanyakan pemilihan lokasi pemasaran untuk jenis produk tabungan mudharabah ini dipusat pembelanjaan seperti pasar dan warung – warung makan dimana masih dalam lingkungan masih dekat dengan kantor. 3. Penetapan Harga Dalam menetapkan suatu harga produk yang akan dipasarkan maka BPR Syariah Asad Alif harus memperhatikan keadaan pasar yang dituju dimana berdasarkan pada tingkat kemampuan dari para nasabah. Untuk menarik minat para konsumen agar membeli barang yang ditawarkan, maka pihak bank harus memberikan potongan harga untuk
48
produk yang ada, sehingga dengan pemberian potongan tersebut akan mempengaruhi pasar. Proses penetapan harga ini, maka perusahaan dalam memasarkan produknya harus lebih mengutamakan keuntungan yang maksimal dan dapat dipastikan bahwa konsumen atau nasabah akan menjadi nasabah tetap. Oleh karena itu perusahaan menggunakan diskon sebagai salah satu strateginya. Tujuan penetapan suatu harga yaitu : a. Untuk memperoleh laba secara maksimal. b. Menetapkan kebijakan suatu harga. c. Menentukan tingkat harga pasar, dimana dalam keadaan tertentu harga ditentukan oleh pasar. Penetapan suatu harga setiap produk tabungan mudharabah di BPR Syariah Asad Alif, tentu saja berbeda – beda yaitu : a. Tabungan Ummat Dimana setoran pertama minimal Rp 5.000 atau Rp 10.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp 1.000 atau Rp 5.000. Pada tabungan ummat ini penentuan harga tergantung calon nasabah yang akan dituju. b. Tabungan Idul Fitri Dimana setoran pertama minimal Rp 15.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp 5.000.
49
c. Tabungan Remaja Muslim Dimana setoran pertama minimal Rp 5.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp 1.000.
4. Pengenalan Produk Dalam hal pengenalan produk, BPR Syariah Asad Alif melakukan berbagai cara seperti promosi, dimana pihak bank langsung mendatangi para calon nasabah, penyebaran brosur dan lain – lain. Pihak BPR Syariah kebanyakan melakukan promosi dengan menggunakan sistem jemput bola (dimana pihak bank mendatangi para nasabah) dengan tujuan memberikan kesan yang kuat terhadap suatu produk dan agar bisa lebih meyakinkan para calon nasabah untuk ikut berpartisipasi dalam menyimpan pada lembaga keuangan tersebut Produk simpanan yang ditawarkan oleh BPR Syariah Asad Alif yaitu salah satunya produk tabungan mudharabah yang terbagi menjadi tiga jenis tabungan yaitu : a.
Tabungan ummat
b.
Tabungan idul fitri
c.
Tabungan remaja muslim (TARMUS) Dengan melihat ada beberapa jenis produk tabungan mudharabah,
maka di BPR Syariah Asad Alif mempunyai produk unggulan atau produk yang paling laku banyak dipasaran yaitu tabungan ummat dimana mampu menarik minat masyarakat.
50
C.
TINGKAT PERKEMBANGAN PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH BULAN JANUARI-JUNI 2009 Telah diuraikan di bab sebelumnya bahwa produk tabungan mudharabh yang ada di BPR Syariah Asad Alif terdiri dari tiga jenis tabungan yaitu tabungan ummat, tabungan idul fitri dan tabungan remaja muslim (TARMUS). Dilihat dari jumlah nasabah dan dana yang di peroleh dari pemasukan tabungan, maka terlihat jelas tingkat perkembangan dari masing-masing produk tabungan. Hal tersebut dapat di lihat dari penjelasan dari tiap tabungan dari bulan Januari sampai Juni 2009 di bawah ini : 1. Tabungan Ummat Simpanan pihak ketiga di BPR Syariah Asad Alif bagi masyarakat umum yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja tanpa ada jangka waktu tertentu. Tabungan ini merupakan tabungan yang paling banyak diminati masyarakat. Adapun tingkat perkembangan tabungan ini bisa dilihat sebagai berikut :
51
Tabel 4.2 Jumlah nasabah dan jumlah nominal dana tabungan ummat No
Jumlah Nasabah 1592 1601 1670 1719 1764 1865
Bulan
1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni Sumber : data terolah
Jumlah Nominal Dana 1.402.665.722,38 1.412.060.703,23 1.418.895.417,12 1.508.587.473,68 1.488.653.393,95 1.516.430.502,74
Dari tabel di atas dapat dibuat grafik, sebagai berikut :
2.000.000.000
1.500.000.000
1.000.000.000
500.000.000
0
Januari
Februari
Maret
Sumber : data terolah Grafik 4.1 Realisasi Dana Tabungan Ummat Bu;an Januari – Juni 2009
April
Mei
Juni
52
2.000
1.500
1.000
500
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Sumber : data terolah Grafik 4.2 Realisasi Nasabah Tabungan Ummat Bulan Januari – Juni 2009
Dari data di atas menyajikan tentang perkembangan dana dan nasabah di BPR Syari’ah Asad Alif dari bulan Januari sampai bulan Juni 2009. terlihat bahwa pada bulan Januari dana yang diperoleh dari tabungan umat sebesar Rp. 1.402.665.722,38 dengan jumlah nasabah 1592 orang. Selanjutnya pada bulan Februari mengalami kenaikan dengan jumlah dana yagn masuk sebesar Rp. 1.418.895.417,12 dan jumlah nasabah 1670 orang. Pada bulan April mengalami kenaikan yang lumayan tinggi yaitu jumlah dana sebesar Rp. 1.508.587.473,68 dengan jumlah nasabah
53
sebanyak 1719 orang, tetapi di bulan Mei jumlah dana yagn masuk mengalami penurunan menjadi Rp. 1.488.653.393,95 sedangkan jumlah nasabah tetap mengalami kenaikan yaitu menjadi 1764 orang. Namun pada bulan Juni mengalami kenaikan lagi dengan jumlah dana sebesar Rp. 1.516.430.502,74 dan jumlah nasabah sebanyak 1865 orang. Dilihat dari jumlah dana yang masuk pada tabungan ummat dari bulan Januari sampai Juni 2009, tidak selalu mengalami kenaikan pada setiap bulannya. Kenaikan jumlah dana yang masuk dari bulan ke bulan berikutnya terlihat tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, pada bulan Mei jumlah dana mengalami penurunan, hal ini bisa disebabkan adanya nasabah yang tidak menabung pada hari-hari tertentu di bulan Mei. Sedangkan jika dilihat dari jumlah nasabah yang menyimpan dananya pada tabungan ummat ini, dari bulan Januari sampai Juni 2009 ternyata mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat terlihat pada kegigihan dan semangat para pihak bank dalam mencari calon nasabah. 2. Tabungan Idul Fitri Simpanan pihak ketiga di BPR Syari’ah Asad Alif yang penarikannya dilakukan pada saat Idul Fitri atau pada kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak bank dan nasabah. Adapun tingkat perkembangan tabungan Idul Fitri ini bisa dilihat sebagai berikut :
54
Tabel 4.3 Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Idul Fitri No
Bulan
1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni Sumber : data terolah
Jumlah Nasabah 393 396 414 443 459 521
Jumlah Nominal Dana 271.954.863,59 272.018.824,86 270.775.748,86 226.414.860,26 268.250.809,26 260.824.363,67
Dari tabel di atas dapat dibuat grafik, sebagai berikut : 300.000.000 250.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 50.000.000
0
Sumber : data terolah
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
55
Grafik 4.3 Realisasi Dana Tabungan Idul fitri Bulan Januari – Juni 2009
500 400 300 200 100
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Sumber : data terolah Grafik 4.4 Realisasi Nasabah Tabungan Idul fitri Bulan Januari – Juni 2009
Data pada tabungan ummat dengan data tabungan Idul Fitri sangatlah berbeda jauh dalam hal jumlah dana yang diperoleh maupun dari jumlah nasabahnya. Pada tabungan Idul Fitri, tingkat perkembangannya dapat dilihat pada tabel di atas, dari bulan Januari sampai Juni 2009. Pada bulan Januari jumlah dana yagn masuk pada tabungan ini sebesar Rp. 271.954.863,59 dengan jumlah nasabah sebanyak 393 orang. Selanjutnya pada bulan Februari mengalami kenaikan jumlah dana
56
maupun
nasabahnya
yaitu
dengan
jumlah
dana
menjadi
Rp.
272.018.824,86 dengan jumlah nasabah 396 orang. Tetapi pada bulan Maret jumlah dana yang diperoleh pada tabungan ini mengalami penurunan menjadi Rp. 270.775.748,86 namun jumlah nasabah tetap meningkat menjadi 414 orang. Tidak hanya di bulan Maret saja jumlah dananya yang mengalami penurunan, tetapi di bulan April juga mengalami penurunan
jumlah
dana
yang
masuk,
sehingga
menjadi
Rp.
226.414.860,26 dengan jumlah nasabah tetap meningkat menjadi 443 orang. Pada bulan Mei jumlah dana yang diperoleh mengalami kenaikan lagi menjadi Rp. 268.250.809,26 dengan jumlah nasabah 459 orang. Namun setelah pada bulan Mei mengalami kenaikan, ternyata di bulan Juni mengalami penurunan jumlah dana sehingga dana yang diperoleh menjadi Rp. 260.824.363,67 dengan jumlah nasabah yang terus bertambah menjadi 521 orang. Jadi pada tabungan Idul Fitri, jumlah dana yang diperoleh banyak yang mengalami penurunan, yaitu pada bulan Maret, April dan Juni. Sedangkan untuk jumlah nasabah tetap mengalami kenaikan dari bulan ke bulan berikutnya. 3. Tabungan Remaja Muslim (TARMUS) Simpanan dengan memperoleh bagi hasil yang menguntungkan yang diperuntukkan bagi remaja muslim agar gemar menabung.
57
Adapun tingkat perkembangan tabungan ini dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.4 Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Tabungan Remaja Muslim (TARMUS) No
Bulan
1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni Sumber : data terolah
Jumlah Nasabah 1 1 1 1 1 1
Jumlah Nominal Dana 46.708.615,05 46.817.645,05 46.899.653,05 47.006.939,05 47.095.425,05 47.181.827,05
Dari tabel di atas dapat dibuat grafik, sebagai berikut : 60.000.000
40.000.000
20.000.000
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
58
Sumber : data terolah Grafik 4.5 Realisasi Dana Tabungan Remaja Muslim Bulan Januari – Juni 2009
5 4 3 2 1
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Sumber : data terolah Grafik 4.6 Realisasi Nasabah Tabungan Remaja Muslim Bulan Januari – Juni 2009
Penjelasan dari data di atas pada tabungan remaja muslim (TARMUS) yaitu bahwa pada bulan Januari sampai Juni 2009 jumlah dana yang diperoleh mengalami kenaikan dari bulan ke bulan berikutnya tanpa
59
ada penurunan pada bulan-bulan tersebut. Yaitu pada bulan Januari jumlah dana yang masuk sebesar Rp. 46.708.615,05 dengan jumlah nasabah 1 orang. Selanjutnya pada bulan Februari mengalami kenaikan jumlah dana yaitu menjadi Rp. 46.817.645,05 dengan jumlah nasabah tetap1 orang. Mengalami kenaikan lagi pada bulan Maret yaitu jumlah dana menjadi Rp. 46.899.653,05 dengan jumlah nasabah masih 1 orang. Pada bulan April jumlah nasabah mengalami kenaikan menjadi Rp. 47.006.939,05 dengan jumlah nasabah 1 orang. Kemudian bulan Mei juga mengalami kenaikan lagi, sehingga jumlah dana yang masuk menjadi Rp. 47.095.425,05 dengan jumlah nasabah 1 orang. Sampai bulan Juni jumlah dananya masih mengalami kenaikan, sehingga menjadi Rp. 47.181.827,05 namun jumlah nasabah masih tetap berjumlah 1 orang. Jadi tingkat perkembangan tabungan ini dari jumlah dana selalu meningkat atau mengalami kenaikan dari bulan Januari sampai Juni 2009 meskipun kenaikannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan jumlah nasabah yang ada tidak mengalami penurunan maupun kenaikan, melainkan jumlah nasabah tetap sama. Setelah
di
uraikan
mengenai
data-data
produk
tabungan
Mudharabah yaitu yang meliputi tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri, dan tabungan Remaja Muslim (TARMUS), yang di tinjau dari segi jumlah dana dan nasabah, maka terlihat jelas tingkat perkembangan masingmasing tabungan berbeda-beda.
60
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat perkembangan pada tabungan Ummat lebih tinggi dibandingkan tingkat perkembangan pada tabungan Idul Fitri maupun TARMUS. Dilihat dari segi jumlah dana yang diperoleh maupun dari jumlah nasabah. Hal ini dikarenakan bahwa pada tabungan Ummat lebih banyak diminati oleh masyarakat daripada jenis tabungan lain. Selain itu tabungan Ummat merupakan produk unggulan di BPR Syari’ah Asad Alif. Sedangkan pada tabungan Idul Fitri dan tabungan Remaja Muslim belum begitu diminati oleh masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena prosedurnya lebih mudah tabungan Ummat dari pada tabungan Idul Fitri maupun tabungan Remaja Muslim (TARMUS). Akan tetapi, pada tabungan Remaja Muslim mempunyai jumlah dana cukup banyak meskipun dengan jumlah nasabah cuma 1 orang. Adapun dalam jumlah dana yang diperoleh masing-masing tabungan, mengalami kenaikan dan penurunan kecuali pada tabungan Remaja Muslim, jumlah dananya selalu mengalami kenaikan. Yang mana pada tabungan Ummat yang mengalami penurunan pada bulan Mei dengan jumlah dananya sebesar Rp. 1.488.653.393,95 sedangkan pada tabungan Idul Fitri yang mengalami penurunan pada bulan Maret dengan jumlah dana sebesar Rp. 270.775.748,86 bulan April dengan jumlah dana sebesar Rp. 266.414.860,26 dan pada bulan Juni dengan jumlah dana sebesar Rp. 260.824.363,67.
Jadi yang paling banyak mengalami penurunan pada
jumlah dana yang masuk adalah tabungan Idul Fitri.
61
Secara keseluruhan, jumlah dana yang masuk dari bulan Januari sampai Juni 2009 untuk tabungan Ummat dan tabungan Idul Fitri mengalami naik turun dalam tingkat perkembangannya, karena para nasabah tidak selalu menabung setiap hari pada bulan tersebut, tetapi ada juga nasabah yang aktif menabung setiap hari sedikit demi sedikit. Hal tersebut yang menjadikan terjadinya kenaikan dan penurunan pada jumlah dananya. Sedangkan pada tabungan Remaja Muslim (TARMUS) setiap bulannya terus mengalami kenaikan pada jumlah dananya, walaupun tingkat kenaikannya tidak terlalu tinggi. Dengan jumlah dana yang lumayan banyak dan jumlah nasabah hanya 1 orang, namun tingkat perkembangannya bisa dikatakan baik karena tidak ada penurunan dalam bulan Januari sampau bulan Juni 2009. nasabah yang menabung pada tabungan Remaja Muslim (TARMUS) ini, bukan tabungan perorangan tetapi nasabah menggunakannya untuk beberapa orang secara bersamaan. Jika dari data-data yang ada pada tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri dan TARMUS dijadikan satu, maka dapat terlihat perkembangan produk tabungan mudharabah yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 Jumlah Nasabah dan Jumlah Nominal Dana Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari – Juni 2009 No
Bulan
Jumlah Nasabah
Jumlah Nominal Dana
62
1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni Sumber : data terolah
1.985 1.997 2.085 2.163 2.224 2.387
1.721.329.201,02 1.730.897.173,14 1.736.570.819,03 1.822.009.272,99 1.803.999.628,26 1.824.436.693,46
Dari tabel di atas dapat dibuat grafik, sebagai berikut :
2.000.000.000
1.500.000.000
1.000.000.000
500.000.000
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Sumber : data terolah Grafik 4.7 Realisasi Dana Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari – Juni 2009
Juni
63
3000
2000
1000
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Sumber : data terolah Grafik 4.8 Realisasi Nasabah Produk Tabungan Mudharabah Bulan Januari – Juni 2009
Dapat disimpulkan bahwa tingkat perkembangan produk tabungan mudharabah cukup tinggi, karena mengalami kenaikan tiap bulannya tetapi di bulan Mei mengalami penurunan jumlah dana yang masuk, sedangkan jumlah nasabahnya tiap bulannya terjadi kenaikan. Terlihat jelas bahwa tingkat perkembangan produk tabungan Mudharabah ini mencapai dana sebesar Rp. 1.824.436.693,46 dengan jumlah nasabah 2.387 orang. Pada bulan Juni yang diperoleh dari jumlah dana dan nasabah pada tabungan Ummat, Idul Fitri dan TARMUS. Dari pembahasan mengenai tingkat perkembangan produk tabungan mudharabah yang meliputi tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri, dan TARMUS, terlihat bahwa jumlah nasabah setiap bulan selalu
64
mengalami peningkatan sedangkan jumlah nominal dananya banyak yang mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan : 1. Dilihat dari segi keaktifan, para nasabah kebanyakan pasif (mereka tidak setiap hari menabung dan jika menabung itupun sebagian besar dengan jumlah nominal sedikit) 2. Kebanyakan pembukaan rekening (tabungan) untuk pengajuan pembiayaan. Jadi hal pembukaan rekening tersebut bertujuan untuk memenuhi syarat pembiayaan bukan untuk menjadi nasabah aktif.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Produk tabungan Mudharabah di BPR Syari’ah Asad Alif yaitu tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri dan tabungan Remaja Muslim (TARMUS) mempunyai perbedaan dan persamaan dalam hal keuntungan dan keistimewaan, karakteristik produknya serta pada syarat pembukaan rekening. 2. Semua produk tabungan Mudharabah (tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri dan tabungan Remaja Muslim) akan mendapatkan bagi hasil dimana bank akan membagi keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan dana tabungan tersebut. 3. Strategi pemasaran produk tabungan Mudharabah, pihak bank menggunakan langkah-langkah yaitu terlebih dahulu merencanakan program pemasaran, kemudian menentukan lokasi, menetapkan harga untuk setiap produk tabungan Mudharabah serta terakhir mengenalkan produk tersebut dengan mempromosikan langsung kepada calon nasabah. 4. Tujuan utama perusahaan merupakan strategi pemasaran yaitu untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan, salah satunya dengan cara meningkatkan pelayanan pihak bank kepada para nasabah.
64
65
5. Tingkat perkembangan masing-masing produk tabungan Mudharabah berbeda-beda, terlihat dari jumlah dana yang diperoleh dan jumlah nasabah yang menabung pada tabungan Mudharabah. 6. Tingkat perkembangan dana pada tabungan Ummat cukup tinggi karena mengalami kenaikan dari bulan ke bulan berikutnya tetapi pada bulan Mei mengalmai penurunan dengan jumlah dana menjadi Rp. 1.488.653.393,95 Sedangkan jumlah nasabah setiap bulan terus mengalami kenaikan. 7. Tingkat perkembangan dana pada tabungan Idul Fitri tidak setinggi tabungan Ummat karena banyak mengalami penurunan di bulan Maret dengan dana menjadi Rp. 270.775.748,86, bulan April dana menjadi Rp. 266.414.860,26 dan di bulan Juni dana menjadi Rp. 260.824.363,67. 8. Tingkat perkembangan dana pada tabungan Remaja Muslim dari bulan Januari sampai Juni terus mengalami kenaikan dengan jumlah nasabah 1 orang.
B. IMPLIKASI 1. Pemasaran yang gencar dan tepat sehingga akan membawa efek pada terikatnya masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah. 2. Diadakannya suatu pembekalan dan pelatihan tentang produk yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM di BPRS Asad Alif dalam pelayanan terhadap nasabah. 3. Lebih ditekankan pada pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap produk tabungan Mudharabah yang nantinya akan menjadi tantangan
66
tersendiri bagi BPRS Asad Alif dalam pengembangan produk tabungan Mudharabah.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’I, 2001, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Jakarta, PT Gemaa Insani Press Ascarya, 2003, Akad Dan Produk Bank Syari’ah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Brosur PT. BPR Syari’ah Asad Alif Company Profile PT. BPR Syari’ah Asad Alif Fajri, Em Zul, 2005, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta : Difa Publisher Wiroso, 2005, Penghimpun Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Z, Dunil, 2004, Kamus Istilah Perbankan Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Nungki Assari Rahayu
Tempat/Tanggal Lahir
: Bandung, 21 November 1987
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Alamat
: Wonolelo RT 03 RW IX Bandongan Magelang 56151
Pendidikan 1. Tamatan SD Negeri Bandongan 4, Lulus Tahun 2000 2. Tamatan SLTP Negeri I Bandongan, Lulus Tahun 2003 3. Tamatan SMU Negeri 4 Magelang, Lulus Tahun 2006 4. D-III Jurusan Syari’ah Keuangan dan Perbankan Islam STAIN Salatiga Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga,
2009 Penulis
Nungki Assari Rahayu
LAMPIRAN