ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam
Oleh HUSNA KAMALA PUTRA NIM 201-12-009
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG
TUGAS AKHIR
Disusun dan Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam
Oleh HUSNA KAMALA PUTRA NIM 201-12-009
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini aku persembahkan kepada : 1. Allah SWT atas semua karunia yang diberikan-Nya. 2. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan spiritual maupun material dan tidak lupa doanya yang selalu dipanjatkan kepadaku. 3. Kakakku Riswanto dan Pungki serta seluruh keluargaku yang aku sayangi. 4. Sahabat dan teman-temanku D III Perbankan Syariah angkatan 2012 yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian TA ini. 5. Sahabat-sahabatku Enggal, Athar, Opik, Dwi Cahyo, Adit, Sulton, Fendy, Aga, Miun, Dwina, Rini dll yang sudah memberikan kesenangan dan canda tawa bersama selama ini. 6. Seluruh teman-teman di komunitas Transmania Semarang dan seluruh Indonesia 7. Seluruh jajaran staf dan karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan kesempatan bagi saya untuk menuntut ilmu dan pekerjaan. 8. Seluruh jajaran staff, karyawan, dan dosen di IAIN Salatiga yang telah membagikan ilmunya dan banyak sekali membantu hingga TA ini dapat selesai.
MOTTO
“ Apa yang diusahakan, itulah yang didapatkan”
“Menjadi berhasil itu bahagia, tapi proses menuju berhasil itulah yang paling nikmat dirasakan”
ABSTRAK Dengan adanya penelitian ini, penulis berusaha untuk memberikan gambaran tentang karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, tehnik cara perhitungan bagi hasilnya, dan tingkatperkembangannya. Dengan demikian masyarakat dapat lebih mengetahui kedua produk tersebut secara rinci. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Deskriptif analitik adalah penulisan yang menyajikan analisis mengenai suatu objek yang menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu. Selain itu, Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dengan meneliti langsung objeknya. Hasil dari penelitian ini adalah Tabungan BSM merupakan tabungan dengan akad mudharabah mutlaqah. Pada Tabungan BSM nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah adalah sebesar 73% : 27%. Sedangkan Tabungan Simpatik adalah tabungan dengan akad wadiah yad dhamanah dengan sisitem bonus antara pihak bank dengan nasabah dengan perbandingan sebesar 82% : 18%. Untuk tehnik perhitungan bagi hasilnya baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah rata-rata tabungan nasabah, ekuivalen rate pada waktu bulan itu, persentase bagi hasil yang diberikan dan juga pajak. Kemudian dari segi perkembanganya dari tahun 2012-2014, Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik mempunyai perbedaan tersendiri. Dari kedua Tabungan di atas dapat disimpulkan bahwa naik turunya nasabah dan jumlah perolehan yang didapat bank dari tabungan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antra lain faktor external seperti banyaknya bank-bank syariah dan BMT disekitar Banyumanik. Selain itu jumlah setoran yang disetorkan nasabah dan SDM yang berganti juga ikut berpengaruh pada perolehan nominal dan jumlah nasabah pada tabungan itu sendiri. Kata Kunci : tabungan, teknik bagi hasil, mudharabah mutlaqah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufiq, serta hidayahnya sehingga penulis dapatmenyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di BSM KCP Banyumanik Semarang“. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada Jurusan D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M,Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Islam IAIN Salatiga 3. Bapak
Ahmad Mifdlol M, Lc, M.SI selaku Ketua Jurusan D III Perbankan
Syariah dan sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah mencurahkan waktu memberikan pengarahan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini. 4. Bapak dan ibu dosen Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat membantu dalam Tugas Akhir ini. 5. Pimpinan/Manajer beserta seluruh jajaran staf dan karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa magang selama waktu yang ditentukan sehingga penulis bisa mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk penulisan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan ibu, keluarga, serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi dan dukungan materil maupun spiritual. 7. Teman-teman D III Perbankan Syariah angkatan 2012 dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat dan bantuan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 8. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun demi lebih baiknya laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna. Akhirnya penulis memohon maaf atas keterbatasan penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Besar harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi pembaca.
Salatiga, 15 Agustus 2015 Penulis
Husna Kamala Putra NIM : 20112009
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................................... MOTTO ............................................................................................................................ ABSTRAK ........................................................................................................................ KATA PENGANTAR ...................................................................................................... DAFTAR ISI .....................................................................................................................
i ii iii iv v vi vii viii x
BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G. H.
Latar Belakang .................................................................................................................. Rumusan Masalah ............................................................................................................. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. Manfaat Penelitian ............................................................................................................ Penelitian Terdahulu ......................................................................................................... Metode Penelitian ............................................................................................................. Penegasan Istilah ............................................................................................................... Sistematika Penulisan .......................................................................................................
1 4 4 5 5 7 9 10
BAB II LANDASAN TEORI A. B. C. D.
Seputar Bank Syariah ........................................................................................................ Produk Pendanaan ............................................................................................................. Konsep Akad ..................................................................................................................... Bagi Hasil ..........................................................................................................................
12 13 19 23
BAB III LAPORAN OBJEK A. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Gambaran umum ............................................................................................................... Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri........................................................... Profil Bank Syariah Mandiri ............................................................................................. Visi, Misi, Shared Values Ethic dan Doktrin Anti Fraud BSM ........................................ Struktur Organisasi ........................................................................................................... Job Description ................................................................................................................. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri ............................................................................
27 27 29 30 32 33 39
BAB IV ANALISIS DATA A. Karakteristik Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik........................................ 68 B. Teknik Perhitungan Bagi Hasil ......................................................................................... 77
C. Perkembangan Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik ..................................... 82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 91 B. Saran.................................................................................................................................. 92 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya selalu berhubungan dengan masalah keuangan baik hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau keduanya. Salah satu lembaga keuangan adalah bank. Pengertian bank menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak (Kasmir, 2009: 25). Perbankan terdiri dari dua jenis, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terletak pada prinsip yang digunakan. Bank syariah dalam menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu bebas bunga dengan menggunakan prinsip bagi hasil, sedangkan dalam bank konvensional menggunakan prinsip bunga. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa lainnya. Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Selanjutnya pengertian menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh dari simpanan giro, tabungan dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan
bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Berikutnya adalah pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan (Kasmir, 2009: 12-14). Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industri modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. Lembaga keuangan merupakan tumpuan bagi para pengusaha untuk mendapatkan modal melalui mekanisme kredit dan menjadi tumpuan investasi melalui mekanisme saving, sehingga lembaga keuangan memiliki peranan yang besar dalam mendistribusikan sumber daya ekonomi di kalangan masyarakat. Antara bank dan masyarakat sama-sama berlandaskan prinsip kepercayaan , masyarakat percaya bahwa dana yang disimpan atau dititipkan kepada bank akan aman dan dapat diambil kapan saja dibutuhkan, bank juga percaya kepada masyarakat yang meminjam dana dari bank, bahwa dana tersebut dapat dikembalikan tepat pada waktunya. Berdasarkan kepercayaan tersebut bank mampu beroperasi dan akan terus berkembang khusunya produk tabungan. Tabungan harus terus digalakan karena dapat dimanfaatkan dananya untuk membantu masyarakat yang defisit dana dan membantu pembangunan melalui mekanisme kredit atau pembiayaan. Pendanaan di bank syariah mengedepankan produk tabungan sebagai salah satu produk unggulannya. Hal ini dikarenakan masyarakat dari kalangan apapun dapat menggunakan fasilitas produk tabungan ini. Oleh sebab itu , untuk melancarkan pergerakan dana masyarakat maka lembaga keuangan seperti halnya bank menawarkan berbagai jenis produk tabungan.
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telaH dibuat antara bank dan nasabah (Kasmir, 2003: 57). Seperti halnya Bank Syariah Mandiri, bank tersebut menawarkan berbagai produk tabungan dengan sistem perhitungan bagi hasil yang sesuai dengan prinsip syariah, karena tabungan merupakan sarana bagi masyarakat dalam mendapatkan modal diluar produk deposito dan giro. Produk tabungan yang paling diminati di Bank Syariah Mandiri adalah produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik. Meskipun kedua produk tersebut adalah produk yang paling diminati dan popular, tetapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa perbedaan dari kedua produk tabungan tersebut. Berdasrakan uraian diatas penulis berusaha untuk memberikan gambaran tentang karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik disertai dengan cara perhitungan bagi hasilnya dan tingkat perkembangannya. Dengan demikian, penulis mengambil judul, “ Analisis Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di BSM KCP Banyumanik Semarang “ B. Rumusan Masalah Untuk
mempermudah
pemahaman
terhadap
permasalahan
yang
ada
serta
mempermudah pembahasan agar lebih terarah dan mendalami sesuai dengan sasaran, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik ?
2. Bagaimana teknik perhitungan bagi hasil tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik ? 3. Bagaimana tingkat perkembangan produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik antara tahun 2012-2014 ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui karakteristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik. 2. Untuk mengetahui tehnik perhitungan bagi hasil Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik. 3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik tahun 2012-2014. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti dan akademisi Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak peneliti sendiri yang berguna untuk salah satu syarat memperoleh gelar diploma tiga dan bisa menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang akan datang apabila akan mengangkat tema yang sama. 2. Bagi Bank Syariah Mandiri Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengetahui seberapa besar tingkat perkembangan produk tabungan yang paling diminati di Bank Syariah Mandiri di kalangan masyarakat. 3. Bagi Masyarakat Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan serta referensi untuk dapat diambil manfaatnya.
E. Penelitian Terdahulu Resty S (2011), dalam tugas akhir yang berjudul “Produk Tabungan Muamalat di Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga” menjelaskan bahwa bagi hasil yang didapatkan oleh nasabah setiap bulannya selalu berbeda, kemudian dalam sistem tabungan syariah tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah akan mengalami peningkatan dan penurunan tergantung pada pendapatan bank dan nisbah bagi hasil yang diperoleh. Rahmah dalam tugas akhir yang berjudul “Tingkat Perkembangan Produk tabungan Shar-E Periode Januari-Desember 2008 di BMI Cabang Solo” menjelaskan bahwa sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat secara luas maka BMI Cabang Solo juga memiliki suatu produk pendanaan, salah satunya adalah tabungan shar-e yang banyak diminati nasabah. Perkembangan tabungan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dari hasil analisis diketahui bahwa tabungan terbesar pada tahun 2008, terjadi pada bulan November yaitu sebanyak 3.935 nasabah dan jumlah nasabah terkecil pada bulan Maret yaitu sebanyak 759 nasabah. Kenaikan terjadi karena masyarakat mulai mempercayai dan mengetahui keberadaan BMI. Kurnia dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Pada Produk Tabungan iB Hasanah di Bank BNI Syariah” dihasilkan temuan penelitian yang menunjukkan startegi yang digunakan oleh bank agar tabungan iB Hasanah diminati masyarakat adalah: Produk, menetapkan harga dan target pasar yang tepat, pemilihan lokasi kantor yang strategis, menetapkan stategi promosi melalui periklanan media cetak dan media elektronik, penjualan perseorangan, dan publisitas dengan mengikuti acara pameran-pameran di mall atau departement store. Ritonga dalam
jurnal
yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Simpanan Mudharabah Pada Bank Syariah di Sumatera Utara” Hasil
pengolahan data primer dengan menggunakan analisis regresi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variable motivasi dan persepsi dengan pengambilan keputusan responden untuk menjadi nasabah bank syariah. Hasil pengolahan data sekunder dengan menggunakan pendekatan model
partial
adjustment model (PAM) menunjukkan tabungan (TSB2) yang berpengaruh negative dan signifikan terhadap simpanan bagi hasil, sedangkan variable tingkat bagi hasil deposito (TSB1) , tingkat bagi hasil tabungan (TBH2), dan suku bunga deposito (TSB1) tidak berpengaruh secara signifikan. F. Metode Penelitian 1. Objek Penilitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang, yang beralamat di Jalan Setiabudi No.152 Kav 3 & 5 Banyumanik Semarang. 2. Jenis Penelitian a. Deskriptif Analitik Jenis penelitian deskriptif analitik adalah penulisan yang menyajikan analisis mengenai suatu objek yang menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu. 3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Dokumentasi Metode dokumntasi yaitu mencari data mengenai sesuatu yang berupa catatan. Metode ini peneliti gunakan untuk mencari tambahan data yang kongkrit tentang yang sedang diteliti yang diperoleh dari catatan sebuah dokumentasi (Nasution, 1996: 85). b. Observasi
Teknik observasi ilmiah adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian yang diharapkan dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah yang dihadapi (Hikmat, 2011: 73). Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik . c. Wawancara. Teknik wawancara (interview) adalah teknik mencari data atau informasi mendalam yang diajukan kepada responden atau informan dalam hal ini dengan ibu Chairinnisa sebagai costumer service pada tanggal 16 Maret 2015 dalam bentuk pernyataan lisan (Hikmat, 2011: 79). 4. Sumber Data a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber di mana penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini data primer berupa penelitian secara langsung di BSM KCP Banyumanik Semarang. b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan perundangundangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh penulis adalah data yang telah diolah oleh pihak perusahaan yang ada kaitannya dengan Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik. 5. Teknik Analisa Data
Langkah analisa dimulai dengan cara mempelajari seluruh data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang ditulis, dokumentasi dan sebagainya. Setelah semua dipelajari dan ditelaah makalangkah selanjutnya adalah reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataanya diperlukan. Kemudian menyusun dalam satuan-satuan. Satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah selanjutnya. Tahap akhir analisa data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. G. Penegasan Istilah 1. Produk Pengertian produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuasakan keinginan atau kebutuhan (www.wikipedia.org). 2. Tabungan Pengertian tabungan menurut UU Perbankan No.10 Tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. H. Sistematika Penulisan Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan sistematika penulisan yaitu bab pertama berisi pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu serta sistematika penulisan. Kemudian bab kedua berisi landasan teori yang membahas tentang kerangka teori yang membahas tentang pendanaan, macam-macam pendanaan di bank syariah, pengertian akad mudharabah dan akad wadiah, pengertian nisbah, pengertian bagi hasil, prinsip bagi hasil, faktor yang mempengaruhi bagi hasil, perbedaan bagi hasil dan bunga. Pada bab tiga berisi mengenai laporan objek yang berupa sejarah singkat mengenai Bank Syariah Mandiri, visi dan misi, organisasi perusahaan meliputi struktur organisasi dan deskripsi kegiatannya, serta produk-produk pada Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya pada bab keempat berisi tentang karateristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, perhitungan bagi hasil produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik serta perkembangannya antara tahun 2012-2014. Pada bab lima berisi penutup yang membahas tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Seputar Bank Syariah Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah (Ascarya, 2013: 5) Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolok ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dan menjadi pioneer bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan. Tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana di bankbank syariah. Perbankan syariah sebenarnya dapat menggunakan momentum ini untuk menunjukkan bahwa perbankan syariah benar-benar tahan dan kebal krisis dan
mampu tumbuh dengan signifikan. Oleh karena itu perlu langkah-langkah strategis untuk merealisasikannya. Langkah strategis pengembangan perbankan syariah yang telah diupayakan adalah pemberian izin kepad bank umum konvensional untuk membuka kantor cabang Unit Usaha Syariah (UUS) atau konversi sebuah bank konvensional menjadi bank syariah (www.bi.go.id). B. Produk Pendanaan Pendanaan merupakan kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik internal bank, maupun dari masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga. Pada dasarnya pendanaan dalam bank syariah hampir sama dengan bank konvensional biasa, tetapi bank syariah melakukan kegiatan pendanaan dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip yang digunakan dalam pendanaan bank syariah adalah prinsip mudharabah dan wadi’ah. Jenis-jenis produk pendanaan di bank syariah antara lain adalah : 1. Giro Menurut UU RI No.21 Tahun 2008 giro adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya, atau dengan pemindahbukuan. a. Giro wadiah Giro wadiah menurut DSN No.01/DSN-MUI/IV/2000. Giro merupakan produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening giro untuk keamanan dan kemudahan pemakaiannya. Bank boleh menggunakan dana nasabah yang tehimpun untuk tujuan mencari keuntungan.
Bank diperbolehkan memberikan insentif berupa bonus kepada nasabah selama hal ini tidak dipersyaratkan sebelumnya (Ascarya, 2013: 114). b. Giro Mudharabah Yang dimaksud giro mudharabah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemlik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening (Karim, 2013: 354). 2. Deposito Selain giro dan tabungan, produk perbankan lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana adalah deposito. Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan yang dimaksud dengan deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/atau UUS. Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional
MUI telah mengeluarkan fatwa melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik dana, terdapat 2 bentuk mudharabah yaitu : a. Deposito Mudharabah Mutlaqah Dalam deposito mudharabah mutlaqah, pemilik dana tidak memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank syariah mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana deposito ini ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan (Karim, 2013: 364). b. Deposito Mudharabah Muqayyadah Berbeda halnya dengan deposito mudharabah mutlaqah, dalam deposito mudharabah muqayyadah, pemilik dana memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara, maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank syariah tidak mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalm menginvestasikan dana tersebut ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan (Karim, 2013: 367). 3. Tabungan Tabungan merupakan simpanan yang paling populer di kalanagan masyarakat luas. Dari sejak kanak-kanak sudah dianjurkan dan diajarkan untuk menabung. Pada awalnya kebanyakan orang masih menyimpan uang
mereka masih di dalam rumah, namun karena semakin besarnya resiko yang di rasakan ketikan mereka menyimpan dirumah seperti resiko kehilangan membuat
masyarakat
tentang pentingnya
lembaga
keuangan
seperti
perbankan. Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 21 tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau imvestasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikaannya hanya dapat dilakukan menurut syaratsyarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. A. Tabungan Wadiah Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, bank syariah menggunakan akad wadiah yad dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana yang disertai hak untuk menggunakan dana tersebut. Nasabah sebagai penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk membagihasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan dimuka (Karim, 2013: 358) B. Tabungan Mudharabah Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).
Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening (Karim, 2013: 359) Manfaat Tabungan 1) Manfaat tabungan bagi nasabah antara lain : a) Terjaminnya keamanan karena dengan menyimpan uang di bank keamanan akan uang terjamin b) Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus menerus c) Adanya kepastian saat penarikan uang, karena dapat dilakukan setiap saat dan dimana saja 2) Manfaat tabungan bagi bank a) Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai operasional bank dalam memperoleh keuntungan b) Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka menggunakan fasilitas produk-produk lainnya. c) Meningkatkan
kesadaran
bagi
masyarakat
untuk
menabung(http://danxoo46.wordpress.com/pengertian-tabungan/, diakses15 juni 2015). C. Konsep Akad
Akad (ikatan, keputusan, atau penguatan) atau perjanjian atau kesepakatan atau transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai syariah (Ascarya, 2013: 35). Secara
khusus
akad
penawaraan/pemindahan
berarti
kepemilikan)
keterkaitan dan
qabul
anatara
ijab
(pernyataan
(pernyataan
penerimaan
kepemilikan) dalam lingkup yang diisyaratkan dan berpengaruh pada sesuatu. Rukun dalam akad ada tiga, yaitu pelaku akad, objek akad, dan sighah atau pernyataan pelaku akad, yaitu ijab dan qabul. Pelaku akad aharuslah orang yang mampu melakukan akad untuk dirinya dan mempunyai otoritas syariah yang diberikan pada seseorang untuk merealisasikan akad sebagai perwakilan dari yang lain. Objek akad harus ada kerika terjadi akad, harus sesuatu yang disyariatkan, harus bisa diserahterimakan ketika terjadi akad,dan harus sesuatu yang jelas antara dua pelaku akad. 1. Akad Wadiah Akad wadiah adalah titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Akad ini mempunyai sifat sukarela/sosial atau tabarru’ maka tidak ada keuntungan bagi hasil untuk nasabah. Pada akad ini bank syariah hanya memberikan bonus yang langsung ditempatkan di rekening nasabah. Bonus itu sendiri tidak diperjanjikan di awal dan tidak ditentukan besarnya di awal karena sifatnya adalah bonus atau sukarela (Karim, 2013: 376). Wadiah sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu: a. Wadiah yad amanah Wadiah yad amanah adalah pihak yang menerima titipan tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan tersebut
sampai diambil kembali oleh nasabah. Sedangkan bank dapat meminta imbalan atau ujrah atas penitipan uang tersebut dan memberikan bonus kepada nasabah namun tidak boleh diperjanjikan sebelumnya dan besarnya tergantung kepada kebijakan bank. Wadiah yad amanah memiliki karakteristik, diantaranya sebagai berikut : 1) Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan. 2) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya. 3) Sebagai imbalan, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan (Karim, 2013: 377). b. Wadiah yad adh dhamanah Wadiah yad adh dhamanah adalah pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan hasil dari penggunaan dana tersebut dan bank dapat memberikan insentif
kepada penitip dalam bentuk bonus.
Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan (bank). Wadiah yad adh dhamanah memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah : 1) Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat di manfaatkan oleh yang menerima titipan.
2) Barang yang dititipkan
dapat menghasilkan keuntuntungan karena
dimanfaatkan. Namun tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan kepada penitip. 3) Bank syariah dapat memberikan bonus atas titipan yang dititipkan, tetapi pemberian bonus sepenuhnya merupakan kewenangan manajemen bank syariah dan tidak diperjanjikan di awal karena pada prinsipnya dalam akad ini penekananya adalah titipan.(Karim, 2013 : 378) 2. Akad Mudharabah Dalam mangaplikasikan prinsip akad mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola) (Karim, 2013: 379). Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apapila mengalami kerugian, ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan kibat kelalaian si pengelola. Apabila disebabkan oleh pengelola maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Antonio, 2010: 85). Secara umum mudharabah terbagi menjadi dua jenis : c. Mudharabah Muthlaqah Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Penyedia dana melimpahkan kekuasaan yang sebesar-besarnya kepada mudharib untuk mengelola dananya. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. d. Mudharabah Muqayyadah
Dalam transaksi mudharabah muqayyadah mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. D. Bagi Hasil Bagi hasil dikenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan sebagai distribusi bebrapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Dapat pula dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Muhammad, 2011: 43). Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan keguatan usaha. Usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan didalam aturan syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masingmasing pihak tanpa adanya unsur paksaan. 1. Prinsip bagi hasil a. Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi. b. Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
c. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. d. Tidak ada yang dirugikan dari sisitem keuntungan bagi hasil e. Bagi hasil tergantung pada ketentuan proyek yang dijalankan. Jika proyek tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan di tanggung bersama untuk kedua pihak. 2. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil Menurut Muhammad (2011: 97), kontrak mudharabah adalah suatu kontrak yang dilakukan oleh minimal dua pihak. Tujuan utama kontrak ini adalah memperoleh hasil investasi. Besar kecilnya hasil investasi dipengaruhi oleh banyak faktor. a. Faktor Langsung Diantara faktor-faktor langsung yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia dan nisbah bagi hasil 1) Investment rate merupakan persentase aktual dana yang diincestasikan dari total dana. Jika bank menentukan investmen rate sebesar 80%, hal itu berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuiditas. 2) Jumalah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu metode diantaranya, rata-rata saldo minimum bulanan dan rata-rata saldo harian. 3) Nisbah
a. Salah satu ciri mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian. b. Nisbah antara bank satu dengan bank lainnya berbeda. c. Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank d. Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dengan account lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya. b. Faktor tidak Langsung Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya (profit and sharing). Pendapatan yang dibagihasilkan merupakan pendapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya. Jika semua biaya ditanggung bank, hal ini disebut revenue sharing. Kemudian kebijakan akunting bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya (Antonio, 2010: 166). Untuk menentukan tingkat pembagian hasilnya, bank syariah akan menghitung setiap bulannya atau setiap periode tertentu sesuai dengan periode perhitungan pendapatan usaha. Berapun tingkat pendapatan usaha, itulah yang kemudian didistribusikan kepada para nasabah atau anggota. Oleh karena itu nasabah perlu mengetahui tingkat nisbah masing-masing produk. Nisbah merupakan proporsi pembagian hasil, begitu pula dalam pembiayaan bagi hasil. Hal ini tentunya berbeda dengan sistem bunga, karena pada umumnya bunga menjadi kewenangan pihak bank. Atas dasar laporan dari nasabah, manajemen bank akan membuat perhitungan bagi hasilnya sesuai dengan nisbah tersebut. Dari mekanisme tersebut, sistem bagi hasil lebih kompetitif.
BAB III LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum 1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri Berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun 1999 dilatar belakangi oleh krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998, kemudian diikuti dengan krisis multi-dimensi termasuk di dunia politik yang telah menimbulkan beragam dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, termasuk dunia usaha. Dalam keadaan tersebut, dunia perbankan yang dikuasai bank-bank konvensional ikut mengalami krisis yang luar biasa. Menanggapi kasus tersebut, pemerintah menggambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi bank-bank yang berada di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilainilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Bank Syariah Mandiri (BSM) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hingga saat ini BSM memiliki 864 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di kota Semarang telah banyak berdiri Kantor Cabang Pembantu untuk mendukung perkembangan BankSyariah Mandiri salah satunya yaitu Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik yang telah berdiri pada 27 Desember 2011
berdasarkan surat Bank Indonesia No.13/51/DPbs/Sm. KCP Banyumanik yang beralamat di Jl. Setiabudi No. 152 Kav 3 & 5 Kel. Sumurboto, Kec. Banyumanik Semarang dan mulai beroperasi pada hari Selasa, 27 Desember 2011. 2. Profil Nama
: PT. Bank Syariah Mandiri
Alamat
: Wisma Mandiri I, JL. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 Indonesia
Telepon
: (021) 2300509, 39839000 (Hunting)
Faksimili
: (021) 3982989
Situs Web
: www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri
: 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi
: 1 November 1999
Modal Dasar
: Rp. 2.500.000.000.000,-
Modal Disetor
: Rp. 1.489.021.935.00
Kantor Layanan
: 864 kantor, yang tersebar di 33 provinsi diseluruh Indonesia
Jumlah Jaringan
: ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 11.886, ATM Bersama 60.922 unit (includeATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 74.050 unit, EDC BCA 196,870 unit, ATM BCA 10,596 dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 12.010 unit.
Kepemilikan Saham PT. Bank Mandiri
: 231.648.712 lembar saham (99,999999%)
PT. Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0,000001%) (http://www.syariahmandiri.co.id).
3. Visi, Misi, Shared Values Ethic dan Doktrin Anti Fraud BSM a. Visi Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia b. Misi 1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri yang berkesinambungan. 2) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. 4) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. 5) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. c. Shared Value Ethic 1) Excellence: Mencapai hasil yang mendekati sempurna. a) Prudence: Menjaga amanah dan melakukan perbaikan terus menerus. b) Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan & tuntutan profesi bankir. 2) Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. a) Trusted & Trust: Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan percaya. b) Contribution: Memberikan kontribusi positif dan optimal. 3) Humanity: Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan. a) Social & Environment Care: Memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial. b) Inclusivity: Mengembangkan perilaku mengayomi.
4) Integrity: Berperilaku terpuji, bermartabat dan menjaga etika profesi. a) Honesty: Jujur b) Good Governance: Melaksanakan tata kelola yang baik. 5) Costumer Focus: Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah. a) Innovation: Mengembangkan proses, layanan dan produk untuk melampaui harapan nasabah. b) Service Exxellence: Memberikan layanan terbaik yang melampaui harapan nasabah. d. Doktrin Anti Fraud BSM 1) Bismillah, perangi fraud. Integritas harga mati! 2) Pahami dan patuhi aturan. 3) Jaga diri, jaga keluarga, jaga kawan, jaga BSM.
4. Struktur Organisasi Struktur Organisasi BSM KCP Banyumanik 1.
Kepala KCP Banyumanik
6. SA
2. OO
3. BO
4. CS
Satpam, massenger, OB
5. Teller
7. SFE
8. KWM
9. AWM
10.PMM
11.PMM
Gambar. 1.1 STRUKTUR ORGANISASI BSM KCP BANYUMANIK Sumber: BSM KCP Banyumanik, 2015 Daftar karyawan BSM KCP Bantumanik 1) Kepala KCP
: Agus Herlambang
2) OO (Operation Officer)
: Sari Kusfiadani
3) BO (Back Office)
: Dwi Murtopo Wahyu Wibowo
4) CS (Customer Service)
: Tyas Chairinnisa
5) Teller
: Farhan
6) SA (Sales Assistant)
: Tina Yunita
7) SFE (Sharia Funding Executive)
: Dewi Mayasari
8) KWM (Kepala Warung Mikro)
: Andi Doni Kurniawan
9) AWM (Admin Warung Mikro)
: Insiyah Mutik Abida
10) PMM (Pelaksana Marketing Mikro) : Prasdhika Perdana Putra 11) PMM (Pelaksana Marketing Mikro) : Kunardianto 12) Massenger
: Ismanto
13) OB (Office Boy)
: Slamet Sutomo
14) Security
:
a. Asep Djumanto b. Eko Setyo Sumardi c. Gunawan d.Agus Haryoko
5. Job Description a. Kepala KCP
1) Memastikan tercapainya target bisnis cabang pembantu/ UPS yang telah ditetapkan meliputi: pendanaan, pembiayaan, fee based dan laba bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif. 2) Memastikan kepatuhan, tingkat kesehatan dan prudentialitas seluruh aktifitas cabang pembantu/ UPS. 3) Memastikan pengendalian dan pembinaan cabang pembantu/ UPS. 4) Memasarkan produk, bancassurance (produk asuransi yang dipasarkan oleh bank), produk investasi dan jasa non-bank lainnya. 5) Memastikan terlaksanaannya standar layanan nasabah di Cabang Pembantu/ UPS. 6) Memberikan pelayanan khusus dalam setiap interaksi dengan nasabah prioritas. 7) Memastikan pelaporan (internal dan eksternal) dilakukan secara akurat dan tepat waktu. 8) Memastikan tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal. 9) Melakukan analisa SWOT secara berkala untuk mengetahui posisi Cabang Pembantu/ UPS terhadap posisi pesaing di wilayah kerja setempat. b. Operation Officer 1) Memastikan terkendalinya biaya operasional Capem/ UPS dengan efisien dan efektif. 2) Memastikan dan mengelola transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku. 3) Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di kantor cabang/ UPS.
4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan administrasi, dokumentasi dan kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku (internal dan eksternal). 5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga, bank, pin kartu ATM maupun key access layanan e-banking lainnya. 6) Memastikan dan mengelola fungsi-fungsi administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana kantor cabang pembantu. 7) Memastikan dan mengelola implementasi KYCP yang baik. c. Customer Service 1) Memberikan informasi produk dan jasa bank kepada nasabah. 2) Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro dan deposito. 3) Memblokir kartu ATM nasabah sesuia dengan permintaan nasabah. 4) Melayani poermintaan buku cek/BG, surat referensi bank/ surat keterangan bank dsb. 5) Mendistribusikan salinan rekening Koran pada nasabah. 6) Menginput data customer dan loan facility yang lengkap dan akurat. 7) Memelihara persediaan kartu ATMsesuai kebutuhan. 8) Menyampaikan dokumen berharga bank dan kartu ATM kepada nasabah. 9) Membuat laporan pembukuan dan penutupan rekening, keluhan nasabah serta stock opname kartu ATM. 10) Memproses transaksi pengiriman dan pembayaran melalui Western Union. 11) Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa bank di Capem/ UPS. d. Teller
1) Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan ketentuan SOP. 2) Mengelola saldo kas teller sesuai limit yang ditentukan. 3) Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar/uang palsu. 4) Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan. 5) Melakukan cash out akhir hari. 6) Mengisi uang tunai dimesin ATM BSM. 7) Menyediakan laporan transaksi harian. e. Back Office 1) Domestic & Clearing a) Melaksanakan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku. b) Melakukan transaksi kliring keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku. c) Melasanakan transaksi inkaso keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku. d) Melaksanakan transaksi domestik dan kliring lainnya (a.i, payroll, payment point, pelimpahan transaksi valas) sesuai ketentuan dan SOP yang berlaku. e) Memelihara adminitrasi dan dokumentasi seluruh transaksi. f) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya. g) Menggunakan wewenang limit transaksi opersional sesuai dengan ketetntuan yang berlaku. 2) Loan Admin
a) Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat atau syarat yang telah disepakati. b) Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal pembiayaan dengan tertib dan aman. c) Memutakhirkan data-data nasabah dan persyaratan pembiayaan pasca pencairan. d) Menyediakan informasi data nasabah. e) Memenuhi data dan informasi jaminan. f) Membebankan biaya administrasi pembiayaan dan biaya lainnya yang terkait. g) Menindaklanjuti proses pencairan pembiayaan kepada nasabah. 3) SDI dan GA a) Menatausahakan gaji pegawai, data lembur pegawai dan fasilitas pegawai lainnya. b) Menatausahakan absensi harian pegawai (pagi dan sore hari) dan cuti pegawai. c) Melakukan proses administrasi kepegawaian ke cabang. d) Membuat proofing atas tiket-tiket KRR yang berada dalam pengelolaannya yang berhubungan dengan personalia setiap akhir bulan atau akhir periode. e) Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian sarana serta prasarana kantor. f) Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor.
g) Memastikan pengamanan gedung dan inventaris kantor cabang pembantu/ UPS. h) Membuat laporan realisasi biaya-biaya yang berkaitan dengan logistik, antara lain biaya telepon, air, kendaraan bermotor, kebersihan, alat tulis kantor, barang cetakan dan berupaya untuk menekannya. i) Mengatur penggunaan kendaraan dinas Cabang/ UPS. j) Membuat laporan Proof Sheet bulanan atas rekening persediaan barang cetakan atau alat tulis, biaya dibayar dimuka dan biaya yang akan dibayar. k) Melaukan pengurusan perizinan yang dikelola oleh Cabang Pembantu/ UPS. 4) Accounting a) Melakukan pelaporan kepada BI. b) Melaukan perhitungan, pelaporan dan pembayaran perpajakan. c) Melakukan penginputan data untuk pelaporan Cabang ke Kantor Pusat. d) Menyusun laporan rincian akun-akun tertentu dalam laporan keuangan (proof sheet). e) Melakukan rekonsiliasi dan penyelesaian posisi open item. f) Melakukan administrasi dan pengarsipan terhadap seluruh dokumen terkait pelaporan. f. SA (Sales Assistant) & SFE (Sharia Funding Executive) 1) Mencari nasabah pendanaan. 2) Membuat penawaran kerjasama atau insititusi. 3) Pick Up service ke sekolah-sekolah. 4) Mem-followup nasabah pendanaan.
g. Kepala Warung Mikro Mengusulkan / menyetujui pembiayaan pengajuan nasabah mikro. h. Analasis Warung Mikro 1) Menganalisa pembiayaan pengajuan nasabah mikro. 2) mengusulkan dan membuat nota analisa pembiayaan pengajuan nasabah mikro
i. Administrasi Pembiayaan 1) Membuat administrasi nasabah melingkupi akad angsuran tagihan nasabah. 2) Mengingatkan waktu angsuran tagihan nasabah. 3) Menyiapak
dokumen
yang
bersangkutan
dengan
data-data
yang
dibutuhkan notaries. j. PMM (Pelaksana Marketing Mikro) 1) Mencari nasabah pembiayaan. 2) Menganalisa karakteristik berdasarkan prinsip 5C. 3) Survey dan cross check kelengkapan data nasabah. 6. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri 1. Produk Pendanaan a. Alternarnatif produk tabungan harian. 1) Tabungan Syariah Mandiri (BSM) Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas buka di kantor BSM atau melalui ATM. a) Syarat pembuakaan rekening:
(1) Perorangan
: KTP/ SIM dan NPWP
(2) WNA
: Paspor dan KITAS/ KITAP
b) Benefit: (1) Online di seluruh outlet BSM. (2) Bagi hasil yang kompetitif. (3) Fasilitas BSM e-banking, yaitu BSM card, BSM mobile banking dan BSM net-banking. (4) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah. c) Fitur (1) Berdasarkan
prinsip
syariah
dengan
akad
mudharabah
mutlaqah. (2) Minimum setoran awal Rp. 80.000,- (menggunakan BSM card). (3) Minimum setoran berikutnya Rp. 10.000,(4) Saldo minimum Rp. 50.000,(5) Nisbah bagi hasil 27% untuk nasabah dan 73% untuk bank (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). 2) Tabungan Simpatik Yaitu tabungan berdasarkan prinsip wadiah yad-dhamanah yang penarikannyadapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. a) Syarat pembukaan rekening Kartu identitas: KTP/ SIM/ KTKLN (untuk TKI) dan NPWP. b) Benefit (1) Online di seluruh outlet BSM.
(2) Bonus bulanan yang diberikan sesuai kebijakan BSM. (3) Fasilitas e-banking, yaitu BSM card, BSM mobile banking dan BSM net banking. (4) Penyaluran zakat, infaq dan sedekah.
c) Fitur (1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yaddhamanah. (2) Setoran awal Rp. 20.000,- (tanpa ATM), Rp. 30.000,- (dengan ATM). (3) Setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,(4) Saldo minimal Rp. 20.000,(5) Nisbah 18% untuk nasabah dan 82% untuk bank berupa bonus yang diberikan berdasarkan kebijakan pihak bank (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). b. Alternatif produk tabungan berjangka 1) Tabungan Investa Cendekia Yaitu tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumalah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. a) Syarat pembukaan rekening (1) Kartu identitas: KTP/ SIM dan NPWP. (2) Memiliki tabungan/ giro di BSM sebagai rekening asal (source account). b) Benefit
(1) Bagi hasil yang kompetitif. (2) Kemudahan perencanaan keuangan masa depan, khususnya pendidikan putra/putri.
c) Fitur (1) Berdasarkan prinsip syariah mudharabah mutlaqah. (2) Bagi hasil yang diperoleh sebesar 48%. (3) Apabila tabungan tidak aktif (tidak dilakukan steoran 3 kali berturut-turut) maka seluruh fasilitas yang melekat pada tabungan akan berakhir. (4) Biaya penarikan dan penutupan sebelum jatuh tempo Rp. 100.000,(5) Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun (usia masuk ditambah periode kontrak sama atau tidak melebihi 60 tahun). (6) Setoran bulanan minimal Rp. 100.000,- s.d Rp. 20.000.000,-. (7) Kelipatan setoran bulanan Rp. 50.000,-. (8) Penutupan setelah jatuh tempo dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000,- jika dana ditransfer ke rekening bank lain. d) Ketentuan asuransi Seleksi asuransi BSM tabungan investa cendekia Free cover/ Automatic Cover Setoran bulanan sampai dengan Rp. 2.000.000,-. Pada seleksi kepesertaanasuransi dilakukan, penabung tidak sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit atau sedang berada dalam masa
pengobatanatau pengawasan Dokter/ Rumah Sakit atas suatu penyakit atau kondisi berbahaya yang dianggap berpotensi menyebabkan kematian. Non Medis: Setoran bulanan di atas Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 4.000.000,-.
Penabung
diwajibkan
untuk
mengisi
formulir
pernyataan kesehatan calon penabung kumpulan, yang tertera pada formulir pembukuan tabungan investa cendekia. Medis: Setoran bulanan di atas Rp. 4.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-. Penabung wajib melakukan tes medis pada klinik/ Rumah Sakit yang telah ditunjuk oleh perusahaan Asuransi, apabila pada saat proses tes medis penabung dinyatakan gagal/ tidak lolos, maka penabung berhak melakukan pilihan setoran bulanan non medis (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). 2) Tabungan Berencana Yaitu tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. a) Syarat pembukaan rekening. (1) Kartu identitas: KTP/ SIM dan NPWP. (2) Memiliki tabungan/ giro di BSM sebagai rekening asal (source account) b) Benefit
(1) Bagi hasil yang kompetitif. (2) Perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis, tanpa [emeriksaan kesehatan. (3) Jaminan pencapaian target dana. c) Fitur (1) Berdasarkan prinsip syariah mudharabah mutlaqah. (2) Periode tabungan 1 s.d 20 tahun. (3) Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat pembukaan rekening dan 65 tahun pada saat jatuh tempo. (4) Setoran bulanan minimal Rp. 100.000,-. (5) Target dana minimal Rp. 1.200.000,- dan maksimal
Rp.
200.000.000,- . (6) Bagi hasil dengan nisbah 43% - 48%. (7) Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah. (8) Tidak dapat menerima setoran di luar setoran bulanan. (9) Saldo tabungan tidak bisa ditarik dan bila ditutup sebelum jatuh tempo
(akhir
masa
kontrak)
akan
dikenakan
biaya
administrastif. (10) Apabila tabungan tidak aktif (tidak dilakukan setoran2 kali berturut-turut) maka seluruh fasilitas yang melekat pada tabungan akan berakhir. (11) Penutupan setelah jatuh tempo dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000,- apabila penutupan dengan cara transfer ke rekening bank lain dan tarik tunai.
(12) Biaya atas penarikan dan penutupan sebelum jatuh tempo Rp. 100.000,-. (13) Biaya penggantian buku tabungan berencana karena hilang Rp. 10.000,-/ buku (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). 3) Tabungan Perusahaan Yaitu tabungan dalam mata rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas buka di konter BSM atau melalui ATM. a) Syarat pembukaan rekening: (1) Badan Hukum: (a) Bukti diri/ identitas pengurus berupa fotokopi KTP/ KITAS seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar. (b) Akte Pendirian/ Anggaran Dasar dan Akta Perubahan. (c) Surat keteranagn domisili, SIUP/ Ijin usaha dari instansi yang berwenang, TDP, NPWP. (d) Surat penunjukan khusus sebagai Kepala Cabang atau Kepala Bagian Keuangan/ Bendaharawan dari suatu Perusahaan/ Badan/ Instansi jika diperlukan. (2) Non Badan Hukum (a) Bukti diri/ identitas pengurus berupa fotokopi KTP/ KITAS seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar. (b) Akta Pendirian/ Anggaran Dasar dan Akta Perubahan atau izin kegiatan atau tujuan perkumpulan/ organisasi dari instansi yang berwenang.
(c) Surat
Keterangan
susunan
pengurus
perkumpulan/
organisasi dan surat penunjukan bagi pihak-pihak yang berwenang mewakili perkumpulan/ organisasi dalam melakukan hubungan dengan bank. b) Benefit (1) Aman dan terjamin. (2) Online di seluruh outlet BSM. (3) Bagi hasil yang kompetitif. (4) Fasilitas BSM card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit, kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM. (5) Fasilitas e-banking, yaitu BSM mobile banking & BSM net banking. (6) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah. c) Fitur (1) Berdasrkan
prinsip
syariah
dengan
akad
mudharabah
mutlaqah. (2) Minimum setoran awal non perorangan Rp. 1.000.000,- (tidak menggunakan BSM card) (3) Minimum setoran berikutnya Rp. 10.000,-. (4) Saldo minimum Rp. 50.000,- (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). c. TabunganKu Yaitu tabungan untuk perorangan dengan persayaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna
menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Nasabah pemilik rekening TabunganKu adalah nasabah perorangan dan berwarganegaraan Indonesia. Nasabah TabunganKu hanya dibenarkan memiliki 1 rekening di 1 Bank. Tidak dibenarkan mendapatkan fasilitas joint account “AND” atau “OR”. Bila saldo
Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah. 1) Syarat pembukaan rekening Kartu identitas: KTP/SIM dan NPWP. 2) Benefit (a) Mendapatkan fasilitas reminder notifikasi saldo. (b) Online dengan SISKOHAT Kementrian Agama untuk kemudahan pendaftaran haji. 3) Fitur (a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. (b) Tidak
dapat
dicairkan
kecuali
untuk
melunasi
Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)/umrah. (c) Setoran awal minimal Rp. 100.000,-. (d) Setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,-. (e) Saldo didaftarkan ke SISKOHAT Rp. 25.000.000,-/ sesuai ketentuan dari Kementrian Agama. (f) Biaya penutupan rekening bukan karena penyetoran BPIH dan pembayaran umrah Rp. 25.000.000,-. (g) Bebas biaya pembukaan rekening. (h) Bebas biaya administrasi bulanan.(Sales Kit Bank Syariah Mandiri) e. BSM Deposito Yaitu investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. 1) Syarat pembukaan rekening (a) Perorangan: KTP/SIM dan NPWP.
(b) Perusahaan: KTP pengurus, Akte pendirian, SIUP dan NPWP. 2) Benefit (a) Bagi hasil yang kompetitif. (b) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan. (c) Fasilitas Automatic Roll Over (ARO). 3) Fitur (a) Akad mudharabah muthlaqah. (b) Jangka waktu yang fleksibel: 1, 3, 6 dan 12 bulan. (c) Dicairkan pada saat jatuh tempo. (d) Setoran awal minimum Rp. 2.000.000,-. (e) Biaya materai Rp. 6.000,-. (f) Biaya pencairan sebelum jatuh tempo Rp. 30.000,-/rekening (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). f. BSM Giro Yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadi’ah yad-dhamanah 1) Syarat pembukaan rekening. a) Perorangan: KTP/SIM dan NPWP. b) Perusahaan: KTP pengurus, akte pendiria, SIUP dan NPWP. 2) Benefit a) Kemudahan transaksi dengan menggunakan cek atau B/G. b) Fasilitas Intrcity Clearing untuk kecepatan pembayaran inkaso (kliring antar wilayah). c) Fasilitas BSM card, sebagai BSM card dan sekaligus debet (untuk perorangan).
d) Fasilitas pengiriman account statement setiap awal bulan. e) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM. 3) Fitur a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadi’ah yad-dhamanah. b) Setoran awal minimum Rp. 500.000,- untuk perorangan dan Rp. 1.000.000,- untuk perusahaan. c) Saldo
minimum
Rp.
500.000,-
untuk
perorangan
dan
Rp.1.000.000,- untuk perusahaan (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). 2. Produk Pembiayaan a. Pembiayaan Pemilikan Rumah (BSM Griya) Yaitu pembiayaan yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk memiliki rumah idaman sesuai dengan prinsip syariah. 1) Benefit a) Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. b) Proses yang mudah dan cepat. c) Jangka waktu pembiayaan yang panjang. d) Fleksibel untuk beli rumah baru/second/renovasi/take over. e) Fasilitas autodebet dari tabungan BSM. f) Bebas biaya pinalti. g) Bebas biaya provisi dan appraisal. 2) Persyaratan a) Karyawan dengan penghasilan tetap (jangka waktu maksimum 15 tahun). b) Wiraswasta dan profesional (jangka waktu maksimum 10 tahun). c) WNI cakap hukum.
d) Usia karyawan minimal 21 tahun dan pada saat jatuh tempo pembiayaan usia maksimal 55 tahun atau belum pensiun, sedangkan untuk wiraswasta dan profesional pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan usia maksimal 60 tahun. e) Dokumen yang diperlukan: (1) Dokumen Agunan (a) Fotokopi sertifikat HGB/HM. (b) Fotokopi IMB dan denah bangunan. (c) Fotokopi PBB tahun terakhir. (2) Dokumen Nasabah (a) Fotokopi KTP pemohon. (b) Fotokopi KTP suami atau istri. (c) Fotokopi kartu keluarga &surat nikah (bila menikah) atau surat cerai. (d) Fotokopi SIUP, TDP dan akta pendirian perusahaan. (e) Fotokopi laporan keuangan. (f) Fotokopi ijin praktek. (g) Asli slip gaji dan surat keterangan pegawai tetap. (h) Fotokopi buku tabungan atau rekening Koran 3 bulan terakhir. (i) Fotokopi NPWP (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). b. BSM Implan Yaitu pembiayaan yang ditujukan sebagai pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan/instansi
yang
pengajuannya
dilakukan
secara
missal
(kelompok), dikoordinasi serta direkomendasi oleh perusahaan/instansi tersebut. Diperuntukan untuk pegawai tetap perusahaan, BUMN/BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan besar yang telah masuk bursa/go public atau peusahaan swasta yang bonafide. 1) Benefit a) Membantu karyawan/pegawai tetap instansi dalam memenuhi kebutuhan konsumtif halal. b) Mengurangi biaya perusahaan untuk pinjaman pegawai. c) Meningkatkan value perusahaan dalam presepsi pegawai. 2) Persyaratan a) Instansi/perusahaan harus melakukan PKS dengan BSM. b) Instansi/perusahaan bersedia melakukan pemotongan gaji pegawai tetap instansi. 3) Dokumen pegawai a) Formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi lengkap dan ditandatangani (asli). b) KTP/Kartu Identitas calon nasabah dan suami/istri (copy). c) Kartu Keluarga dan Akte Nikah/Cerai (copy). d) Surat persetujuan suami/istri (bila sudah menikah)/surat pernyataan belum menikah (asli). e) NPWP (copy). f) Slip gaji/surat keterangan penghasilan terakhir (asli). g) Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai. h) SK Pengangkatan, SK terakhir dan Taspen/Asabri/Jamsostek (PNS/BUMN/TNI/POLRI)-asli.
i) Surat kuasa potong gaji. j) Surat rekomendasi perusahaan. k) Surat Pernyataan dan Kuasa (asli). l) Surat pesanan pembelian barang/jasa (asli) . m) Dokumen jaminan sesuai agunaan-asli (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). c. Pembiayaan Kepada Pensiunan Yaitu pembiayaan yang diperuntukkan bagipensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiunan bulanan.
1) Fitur a) Akad murabahah/ijarah. b) Pensiunan PNS/BUMN/Swasta yang memiliki manfaat pensiun setiap bulan. c) Pada saat jatuh tempo fasilitas usia maksimal 70 tahun. 2) Benefit a) Plafon maksimal Rp. 100.000.000,-. b) Memberikan kesempatan dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan kepada pensiunan. c) Menjembatani kebutuhan dana yang diperlukan oleh para pensiunan untuk memulai usaha yang produktif. d) Menyalurkan pembiayaan agar mampu meningkatkan kualitas hidup para pensiunan dengan sistem pembayaran angsuran melalui potong langsung atas uang pensiunan yang diterima setiap bulan.
3) Dokumen yang harus dilengkapi a) SK Pensiun asli. b) KTP dan KK. c) Akta Nikah/Cerai. d) NPWP (jika pembiayaan >Rp. 50 juta). e) Fotokopi slip gaji terakhir/fotokopi rekening tabungan. f) Rekening listrik/air/telepon terakhir. g) Foto berwarna terbaru ukuran 3x4 (3 lembar). h) Surat persetujuan suami/istri pada saat penandatangana akad (pembiayaan >Rp50 juta). i) Fotokopi surat permohonan pemindah manfaat pensiun ke BSM. j) Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun. k) Debt Service Ratio (DSR) maksimal sebesar 70% dari pensiun bulanan yang diterima setelah dikurangi kewajiban (jika ada). (Sales Kit Bank Syariah Mandiri) d. BSM Warung Mikro 1) Benefit a) Sesuai syariah b) Persyaratan ringan c) Proses pembiayaan cepat. d) Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo. 2) Produk pembiayaan warung mikro a) Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas). (1) Limit pembiayaan minimal Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-.
(2) Jangka waktu maksimal 36 bulan. (3) Biaya administrasi sesuai dengan ketentuan BSM. b) Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) (1) Limit pembiayaan diatas Rp. 10.000.000,- sampai dengan Rp. 50.0000.000,-. (2) Jangka waktu maksimal 36 bulan. (3) Biaya administrasi sesuai dengan keyentuan BSM. c) Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) (1) Limit pembiayaan di atas Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 100.000.000,(2) Jangka waktu maksimal 48 bulan. (3) Biaya administrasi sesuai dengan ketentuan BSM. 3) Peruntukan pembiayaan a) Perorangan: (1) Golongan Berpenghasilan Tetap (Golbertap) seperti PNS, pegawai swasta, dll. (2) Badan Usaha. b) Persyaratan (1) Wiraswasta/Profesi. (a) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. (b) Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah pada saat pengajuan dan maksimal 65 tahun saat pembiayaan lunas. (2) Perorangan Golbertap (a) Status pegawai tetap dengan masa dinas minimal 1 tahun.
(b) Usia minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan. (3) Badan Usaha (a) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. (b) Surat keterangan/Ijin usaha. (c) Akta pendirian/perubahan perusahaan. (4) Dokumen yang diperlukan (a) Formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi lengkap dan ditandatangani (asli). (b) Fotokopi KTP (Nasabah dan Pasangan). (c) Fotokopi Kartu Keluarga. (d) Fotokopi Akte Nikah/Cerai. (e) Asli slip gaji/surat keterangan penghasilan terakhir. (f) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pegawai tetap pertama. (g) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pegawai tetap terakhir. (h) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pegawai tetap. (i) Surat rekomendasi dari atasan nasabah. (j) Fotokopi rekening tabungan/koran (3 bulan terakhir). (k) Surat kuasa potong gaji kepada bendaharawan diatas materai. (l) Surat persetujuan suami istri. (m) Fotokopi NPWP (untuk jumlah pembiayaan = Rp.50 juta). (n) Fotokopi SSP dan SPT atau tax clearance tahun terakhir.
(o) Fotokopi Surat Ijin Usaha atau Ijin Praktek. (p) Fotokopi laporan keuangan 2 tahun terakhir (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). e. BSM Gadai Emas Yaitu penyerahan barang/harta dari nasabah kepada bank sebagian atau seluruh hutang. 1) Benefit a) Persyaratan mudah. b) Proses cepat. c) Barang jaminan terjaga keamanannya. 2) Persyaratan Umum a) Mengisi formulir permohonan Gadai Emas. b) Membawa barang jaminan (emas). c) Membuka rekening tabungan & pembiayaan Rp.5.000.000,-. d) Emas yang dapat diterima 16 s/d 24 karat. e) Minimal pembiayaan Rp. 500.000,-. 3) Fitur a) Objek Gadai (Jaminan) (1) Emas berupa perhiasan atau batangan dengan kadar mulai 16 s.d 24 karat. (2) Emas perhiasan berupa emas merah atau emas kuning (dinilai tanpa bermata). (3) Emas telah dimiliki nasabah sebelumnya pada saat mengajukan permohonan pembiayaan. b) Jenis jaminan
(1) Jaminan A; emas lantakan, Logam Mulia (LM)/Dinar Antam tanpa sertifikat, LM non Antam dan perhiasan emas. (2) Jaminan B;
emas LM/Dinar Antam dan Dinar PT Peruri
bersertifikat. c) Pengikatan (1) Prinsip gadai menggunakan skim Qardh dalam rangka Rahn. (2) Pengikatan obyek gadai menggunakan skim gadai. (3) Jasa penitipan obyek gadai menggunakan skim ijarah. d) Syarat gadai ulang (1) Telah dilakukan penilaian ulang atas barang jaminan. (2) Telah melunasi biaya-biaya yang timbul (biaya pemeliharaan yang sebelumnya + biaya administrasi pencairan). e) Jangka waktu Mulai 4 (empat) bulan dan dapat diperpanjang maksimal 2 kali. f) Nilai pembiayaan Mulai dari Rp.500.000,- s.d Rp. 250.000.000,-/nasabah. g) Financing To Value (Maksimal 90% dari nilai taksiran tanpa memperhitungkan ongkos pembuatannya. (1) Jaminan A: 85% dari nilai taksiran. (2) Jaminan B: 90% dari nilai taksiran. h) Biaya-biaya (1) Biaya administrasi pencairan, telah meliputi biaya administrasi, materai dan asuransi (dipungut di awal periode). (2) Biaya pemeliharaan (sekaligus, dipungut di akhir periode).
(3) Biaya titipan: penitipan jaminan dari nasabah yang telah lunas atau nasabah pastdue melebihi tanggal jual barang jaminan. (4) Biaya addendum: bagi Nasabah yang telah melakukan penukaran jaminan. i) Syarat kepemilikan rekening tabungan Untuk pembiayaan >Rp 5 juta wajib memiliki rekening tabungan BSM (Sales Kit Bank Syariah Mandiri). BSM E-BANKING A. BSM Card Kartu yang diterbitkan oleh BSM dan memiliki fungsi utama yaitu sebagai kartu ATM, kartu debit, dan sebagai kartu discount di merchant yang ditunjuk BSM. BSM card selain dapat digunakan transaksi di BSM atm, juga dapat digunakan di atm mandiri, atm bersama, atm prima, atm meps, edc mandiri serta edc prima/bca. Jenis kartu dan limit transaksi kartu. Jenis Transaksi
Tarik Tunai
Jenis Kartu
Keterangan
Regular
Priority
Rp. 5 jt
Rp. 10 jt
BSM
atm,
atm
mandiri, atm bersama, atm
prima/bca,
bancard Transfer antar rekening Rp. 5jt
Rp. 25 Jt
BSM
atm,
atm
BSM dan transfer antar
mandiri, atm bersama,
bank
atm
prima/bca,
bancard Payment dan purchase
Belanja
Rp. 5 jt
Rp 5 jt
Rp. 10 jt
BSM atm
Rp. 25 Jt
Atm mandiri
Rp. 10 jt
EDC mandiri, edc
Ganti kartu atau hilang 15.000 , biaya reissue pin BSM card Rp. 5000.(Sales Kit Bank Syariah Mandiri) B. BSM mobile banking Layanan transaksi perbankan melalui
mobile banking (hp) dengan
menggunakan koneksi jaringan data yang dapat digunakan oleh nasabah untuk transaksi cek saldo,cek mutasi transaksi, transfer antar rekening,transfer real time ke 83 bank, transfer SKN, bayar tagihan, pembelian isi ulang pulsa seluler dan transaksi lainnya. BSM mobile banking memiliki layanan non perbankan seperti informasi jadwal shalat, serta kalimat inspiratif. Limit transaksi harian Limit transaksi harian BSM mobile banking mengikuti limit transaksi BSM card yaitu terdapat 2 pilihan regular dan priority Jenis Transaksi
Jenis Kartu Regular
Priority
Rp. 5 jt
Rp. 10 jt
antar Rp. 5jt
Rp. 25 Jt
Tarik Tunai Transfer
rekening BSM dan transfer antar bank Payment
dan Rp. 5 jt
Rp. 10 jt
purchase
Rp. 25 Jt
Belanja
Rp 5 jt
Rp. 10 jt
C. BSM Net Banking Layanan
transaksi
perbankan
melalui
jaringan
internet
ke
alamat
http;//www.syariahmandiri.co.id/ yang dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi cek saldo, cek mutasi transaksi, transfer antar rekening, transfer real time 83 bank, transfer SKN/RTGS, bayar tagihan dan pembelian isi ulang pulsa seluler serta transaksi lainnya.
Limit transaksi No
Jenis Nasabah
1
Individu
Limit Harian a. Limit
default/standart
Rp.
10.000.000,b. Limit
non
standar
kewenangan cabang Rp. 20.000.000,Rp. 50.000.000,Rp. 100.000.000,-
2
Perusahaan
a. Limit
default/standar
Rp.
10.000.000,b. Limit
non
standar
kewenangan cabang Rp. 50.000.000,RP. 100.000.000,Rp. 200.000.000,RP 500.000.000,Rp. 1 Miliar c. Limit
non
standar
kewenangan kantor pusat Rp. 2 Miliar Rp. 5 miliar Rp. 10 Miliar d. Batch Transfer Rp. 1 Miliar
Limit per transaksi No.
Jenis transaksi BSM
Limit per transaksi
1
Jenis transfer Realtime
Rp. 10.000.000
2
Tramsfer Pindah Buku
Rp. 200.000.000
3
Transfer SKN
< Rp. 100.000.000
4
Transfer RTGSnsaksi BSM
Rp. 200.000.000
Biaya administrasi No
Jenis transaksi layanan
Biaya (Rp)
1
Biaya administrasi nasabah perorangan
Rp. 2.500,-/bulan
2
Biaya administrasi nasabah perusahaan
Rp. 10.000,-/bulan
3
Cetak key code (nasabah baru)
Gratis
4
Reissue user id dan password
Rp. 3000,-
5
Reissue pin otorisasi
Rp. 3000,-
6
Reissue TAN
Gratis
7
Multi akses
Rp. 100.000,-/bulan
8
Multi level account
Rp. 100.000,-/bulan
9
Batch transfer
Rp. 100.000,-/bulan
D. BSM Notifikasi Layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap mutasi transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi yang didaftarkan oleh nasabah yang dikirimkan melalui media SMS atau email. Fitur 1) Berlaku bagi nasabah perseorangan dan institusi/perusahaan 2) Notifikasi transaksi berupa transaksi debet, kredit atau debet dan kredit 3) Notifikasi transaksi disampaikan melalui media sms dengan sender BSM center dan email
[email protected] 4) Notifikasi dikirimkan realtime 5) Biaya Notifikasi : Melalui sms : Rp. 300/SMS Melalui email : gratis 6) Pilihan nominal minimal transaksi notifikasi : Rp.0 , Rp. 100 ribu, Rp. 200, Rp. 300, Rp. 400, Rp. 500, Rp. 1 juta, Rp 10 juta. 7) Notifikasi yang dikirim merupakan transaksi yang berhasil
8) Transaksi yang dikirim melalui notifikasi adalah transaksi yang dilakukan melalui cabang, e-channel, atau transaksi sistem. E. BSM Call Layanan perbankan melalui telepon dengan nomor akses 14040 atau 021 29534040 yang dapat digunakan oleh nasabah untuk mendapatkan layanan informasi produk, jasa, cek saldo, mutasi rekening, kurs, menyampaikan keluhan dan informasi lainnya. Fitur 1) Layanan melalui phone banking dengan fitur informasi saldo, 7 mutasi transaksi terakhir, permintaan rekening koran (via fax/email) dan informasi. 2) Layanan agent meliputi : informasi produk, penanganan keluhan, blokir kartu,informasi lokasi ATM/Cabang dan lainnya. 3) Layanan mltimedia meliputi : Email ;
[email protected], facebook : BSMcall dan twitter : @BSMcall F. BSM ATM Layanan perbankan berupa mesin anjungan tunai mandiri yang dimiliki oleh BSM dimana dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi tunai maupun nontunai. BSM atm juga dapat digunakan untuk nasabah dari bank anggota bersama, prima dan bancard. Fitur No
Fitur
Biaya Transaksi (Rp) di ATM Mandiri
ATM
Syariah
Bersama
Prima
1
Cek Saldo
Gratis
3000
3000
2
Tarik Tunai
Gratis
5000
5000
MEPS
11000
3
Ubah Pin
4
Transfer Antar Bank
5
Gratis
- Ke Bank Mandiri
5000
5000
5000
- Ke Anggota ATM Bersama
5000
5000
5000
- Ke Angota ATM Prima
5000
5000
5000
5000
5000
Transfer
Antar
Rekening Gratis
BSM 6
Pembayaran tagihan PLN
2500
7
Pembayaran Tagihan Indosat Gratis postpaid (matrix)
8
Pembayaran Tagihan Telkom 2000 postpaid (Telkom)
9
Pembayaran Tagihan Telkom 2000 (Speedy)
10
Pembayaran Tagihan Telkom 2000 Ppostpaid (Telkom)
11
Pembayaran Tagihan Telkom 2000 Postpaid (Flexi Postoait)
12
Pembayaran Tagihan Kartu Gratis Halo
13
Pembayaran
tagihan
XL Gratis
Pascabayar 14
Tagihan IM2
Gratis
15
Pembayaran Infak/Zakat
Gratis
16
Isi Ulang Vouvcer Telkomsel Gratis
(simpati) 17
Isi Ulang Voucer Telkomsel ( Gratis KartuAS)
18
Isi Ulang Indosat IM3
Gratis
19
Isi Ulang Indosat Mentari
Gratis
20
IsiUlang Esia
Gratis
21
Isi ulang XL Bebas & Ekxtra
Gratis
22
Isi Ulang Listrik Prabayar
23
Cetak Mutasi
24
Registrasi Phone Banking
Sumber : Sales Kit Bank Syariah Mandiri
BAB IV ANALISIS DATA
A. Karakteristik Produk Tabungan BSM dan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik 1. Pengertian Tabungan BSM Tabungan BSM adalah suatu simpanan atau investasi dana berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad mudharabah mutlaqah dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM. Dengan prinsip mudharabah mutlaqah, tabungan nasabah diperlukan sebagai investasi. Bank Syariah Mandiri memanfaatkan dana tabungan anggota secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan prinsip syariah. Hasil usaha ini dibagi antara nasabah dengan Bank Syariah Mandiri sesuai dengan porsi (nisbah) yang telah disepakati dimuka. a. Manfaat Tabungan BSM 1) Aman dan terjamin. 2) Online diseluruh outlet BSM. 3) Bagi hasil yang kompetitif. 4) Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit. 5) Fasilitas e-banking, yaitu BSM mobile banking & BSM net banking. 6) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq, dan sedekah. b. Persyaratan Pembukaan Rekening 1) Kartu identitas ( KTP/SIM dan NPWP ).
c. Karakteristik 1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah. 2) Minimum setoran awal Rp. 80.000. 3) Minimum setoran berikutnya Rp. 10.000. 4) Saldo minimum Rp. 50.000. 5) Biaya tutup rekening Rp. 20.000. 6) Biaya administrasi/bulan Rp. 7000. d. Prosedur Pembukaan Rekening BSM 1) Calon nasabah datang langsung ke BSM kemudian bertemu dengan pelayanan nasabah atau customer service. 2) Customer service akan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Tabungan BSM dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon nasabah. 3) Setelah calon nasabah mendapatkan informasi dan penjelasan dari customer service, dan calon nasabah telah memutuskan bersedia menjadi nasabah tabungan BSM, selanjutnya customer service akan meminta nasabah untuk mengisi formulir/aplikasi yang telah disediakan oleh pihak bank sebagai data nasabah. Formulir yang harus diisi nasabah tersebut diantaranya adalah : a) Nama sesuai identitas. b) Nama lengkap. c) Alamat sesuai ID. d) Tempat / tanggal lahir. e) Jenis kelamin. f) Jenis identitas. g) Kewarganegaraan.
h) Nama gadis ibu kandung. i) Status pernikahan. j) Pekerjaan / jabatan. k) Kegiatan usaha. l) Alamat pekerjaan. m) KTP/SIM/NPWP. n) Sumber dana. o) Telepon seluler. p) Tujuan penggunaan dana. q) KCTT ( kartu contoh tanda tangan ). 4) Setelah formulir diisi lengkap, formulir tersebut akan diperiksa dan diinput oleh customer service. 5) Nasabah mengisi slip setoran awal sebagai syarat untuk membuka rekening Tabungan BSM. 6) Setelah diisi nasabah akan diminta ke teller untuk diproses transaksinya. e. Penyetoran Tabungan BSM Penyetoran Tabungan BSM dapat dilakukan di seluruh kantor Bank Syariah Mandiri. Prosedur penyetoran Tabungan BSM antara lain : 1) Nasabah datang ke kantor Bank Syariah Mandiri dengan membawa buku tabungan. 2) Nasabah mengisi slip penyetoran pada kolom yang sudah disediakan. 3) Slip setoran, buku tabungan, dan uang yang akan ditabung diserahkan ke teller. 4) Teller akan mencocokkan keaslian buku tabungan dan uang, kemudian setelah semuanya cocok, teller akan mentransaksikan penyetoran tersebut.
5) Setelah ditransaksikan, teller akan memparaf slip penyerahan setoran kemudian akan meminta nasabah untuk tanda tandan di slip tersebut sebagai tanda bukti setoran. 6) Setelah selesai semua tabungan dan slip di lembar kedua akan dikembalikan pada nasabah. f. Penarikan Tabungan BSM Untuk penarikan tunai di teller, nasbah harus datang ke kantor Bank Syariah Mandiri dengan membawa buku tabungan, kemudian mengisi slip penarikan. Namun jika penarikan menggunakan ATM BSM maka nasbah bisa datang ke mesin ATM Mandiri Syariah, ATM Mandiri, ATM bersama atau ATM Prima. Kelebihannya disini apabila di tarik di mesin ATM Mandiri konvensional, nasabah tidak akan di kenakan biaya apapun. Prosedur penarikan Tabungan BSM dengan menggunakan buku tabungan antara lain : 1) Nasabah datang ke kantor Bank Syariah Mandiri. 2) Nasabah harus mengisi slip penarikan tunai yang ditandatangani kemudian menyerahkan di teller bersamaan dengan buku tabungan dan juga kartu identitas. 3) Teller akan memerikasa keaslian buku tabungan dengan pemiliknya, setelah itu teller akan mentransaksikan penarikan tersebut. 4) Setelah ditansaksikan teller akan mengembalikan buku tabungan dan slip penarikan lembar ke dua kepada nasabah. g. Penutupan Rekening Tabungan BSM Biaya penutupan rekening Tabungan BSM adalah Rp. 20.000, untuk prosedur penutupan rekeningnya adalah sebagi berikut :
1) Nasabah datang ke kantor Bank Syariah Mandiri dimana tempat membuka rekening tersebut. 2) Nasabah kemudia menguhungi costumer service kemudian nasabah akan memberikan alasan kenapa rekeningnya ditutup. 3) Costumer service akan memberikan formulir penutupan rekening kemudian nasabah akan mengisinya. 2. Pengertian Tabungan Simpatik Tabungan BSM adalah suatu simpanan atau investasi dana berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad wadiah yad dhamanah dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di ksntor Bank Syariah Mandiri atau melalui ATM. Dengan prinsip wadiah yad dhamanah, Bank Syariah Mandiri memanfaatkan dana tabungan anggota secara produktif dalam bentuk aktivitas perekonomian tertentu kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan prinsip syariah, dengan catatan bahwa pihak bank akan mengembalikan secara utuh asset yang dititipkan. Dengan prinsip ini, pihak bank boleh mencampur aset nasbah dengan aset nasabah lainnya, kemudian dapat digunakan untuk tujuan produktif mencari keuntungan. Nasabah berhak mendapatkan bagi hasil sebesar bonus yang tidak diperjanjikan di awal. Tabungan Simpatik ini mempunyai keunikan tersendiri, tabungan ini bebas biaya administrasi bulanan atau biaya administrasi diambilkan dari bonus yang diberikan tanpa mengambil dana yang ditabung oleh nasabah. Apabila bonus yang diberikan oleh bank lebih dari 2500 maka sisa dari kebihan tersebut diperuntukan
untuk nasbah sehingga akan menambah jumlah dana nasabah. Tabungan Simpatik ini dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 2000 hanya jika nasbah berkehendak untuk menggunakn ATM BSM, apabila tidak maka tidak ada biaya potongan lainnya. a. Manfaat Tabungan Simpatik 1) Aman dan terjamin. 2) Online diseluruh outlet BSM. 3) Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM. 4) Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit. 5) Fasilitas e-banking, yaitu BSM mobile banking & BSM net banking. 6) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq, dan sedekah. b. Persyaratan Pembukaan Rekening 1) Kartu identitas ( KTP/SIM dan NPWP ) Nasabah. c. Karakteristik 1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah. 2) Minimum setoran awal Rp. 20.000. 3) Minimum setoran berikutnya Rp. 10.000. 4) Saldo minimum Rp. 20.000. 5) Biaya tutup rekening Rp. 10.000. 6) Biaya administrasi Rp. 2500 per bulan atau sebesar bonus bulanan (tidak mengurangi saldo minimal). d. Prosedur Pembukaan Rekening Simpatik 1) Calon nasabah datang langsung ke BSM kemudian bertemu dengan pelayanan nasabah atau customer service.
2) Customer service akan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Tabungan Simpatik dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon nasabah. 3) Setelah calon nasabah mendapatkan informasi dan penjelasan dari customer service, dan calon nasabah telah memutuskan bersedia menjadi nasabah tabungan Simpatik, selanjutnya customer service akan meminta nasabah untuk mengisi formulir/aplikasi yang telah disediakan oleh pihak bank sebagai data nasabah. Formulir yang harus diisi nasabah tersebut diantaranya adalah : a) Nama sesuai identitas. b) Nama lengkap. c) Alamat sesuai ID. d) Tempat / tanggal lahir. e) Jenis kelamin. f) Jenis identitas. g) Kewarganegaraan. h) Nama gadis ibu kandung. i) Status pernikahan. j) Pekerjaan / jabatan. k) Kegiatan usaha. l) Alamat pekerjaan. m) KTP/SIM/NPWP. n) Sumber dana. o) Telepon seluler. p) Tujuan penggunaan dana.
q) KCTT ( kartu contoh tanda tangan ). 1) Setelah formulir diisi lengkap, formulir tersebut akan diperiksa dan diinput oleh customer service. 2) Nasabah mengisi slip setoran awal sebagai syarat untuk membuka rekening Tabungan Simpatik. 3) Setelah diisi nasabah akan diminta ke teller untuk diproses transaksinya. e. Penyetoran Tabungan Simpatik Penyetoran Tabungan Simpatik dapat dilakukan di seluruh kantor Bank Syariah Mandiri. Prosedur penyetoran Tabungan Simpatik antara lain : 1) Nasabah datang ke kantor Bank Syariah Mandiri dengan membawa buku tabungan. 2) Nasabah mengisi slip penyetoran pada kolom yang sudah disediakan. 3) Slip setoran, buku tabungan, dan uang yang akan ditabung diserahkan ke teller 4) Teller akan mencocokkan keaslian buku tabungan dan uang, kemudian setelah semuanya cocok, teller akan mentransaksikan penyetoran tersebut. 5) Setelah ditransaksikan, teller akan memparaf slip penyerahan setoran kemudian akan meminta nasabah untuk tanda tandan di slip tersebut sebagai tanda bukti setoran. 6) Setelah selesai semua tabungan dan slip di lembar kedua akan dikembalikan pada nasabah. f. Penarikan Tabungan Simpatik Untuk penarikan tunai di teller, nasbah harus datang ke kantor Bank Syariah Mandiri dengan membawa buku tabungan, kemudian mengisi slip
penarikan. Namun jika penarikan menggunakan ATM BSM maka nasbah bisa datang ke mesin ATM Mandiri Syariah, ATM Mandiri, ATM bersama atau ATM Prima. Kelebihannya disini apabila di tarik di mesin ATM Mandiri konvensional, nasabah tidak akan di kenakan biaya apapun. Prosedur penarikan Tabungan Simpatik dengan menggunakan buku tabungan antara lain : 1) Nasabah datang ke kantor Bank Syariah Mandiri. 2) Nasabah harus mengisi slip penarikan tunai yang ditandatangani kemudian menyerahkan di teller bersamaan dengan buku tabungan dan juga kartu identitas. 3) Teller akan memerikasa keaslian buku tabungan dengan pemiliknya, setelah itu teller akan mentransaksikan penarikan tersebut. 4) Setelah ditansaksikan teller akan mengembalikan buku tabungan dan slip penarikan lembar ke dua kepada nasabah. g. Penutupan Rekening Tabungan Simpatik Biaya penutupan rekening Tabungan Simpatik adalah Rp. 10.000, untuk prosedur penutupan rekeningnya adalah sebagi berikut : 1) Nasabah datang ke kantor Bank Syariah Mandiri dimana tempat membuka rekening tersebut. 2) Nasabah kemudia menguhungi costumer service kemudian nasabah akan memberikan alasan kenapa rekeningnya ditutup. 3) Costumer service akan memberikan formulir penutupan rekening kemudian nasabah akan mengisinya.
B. Teknik Perhitungan Bagi Hasil
Bagi hasil dikenal sebagai profit sharing yang merupakan karakteristik umum dan landasan bagi operasional bank syariah secara keseluruhan berdasarkan prinsip yang berpedoman pada akad mudharabah. Hal itu juga terdapat di produk pendanaan Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang yang terdapat pada Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik. Oleh karena itu dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan mengenai perhitungan bagi hasil Tabungan BSM dan Tabungan simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang. 1. Tabungan BSM Tabungan BSM merupakan tabungan yang menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah. Nasabah menginvestasikan uangnya dalam bentuk tabungan dan kemudian pihak bank kembali menginvestasikan dana tersebut sehingga akan mendapat keuntungan. Dari keuntungan tersebut bank mempunyai kewajiban untuk membagi hasil yang di dapat kepada nasabah. Bagi hasil yang diberikan bank kepada nasabah, apabila nasabah memiliki saldo kurang dari 100 juta nisbah untuk nasabah adalah sebesar 27% dan untuk bank sebesar 73%. Kemudian apabila nasabah memiliki saldo lebih dari 100 juta maka nisbah untuk nasabah 31,75 % dan untuk bank 68,25 %.(Chairinnisa, 16 Maret 2015) Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya bagi hasil yang diterima nasabah di Bank Syariah Mandiri yaitu: a.
Prosentase ekuivalen rate.
b.
Nisbah bagi hasil yang disepakati. Untuk Tabungan BSM, nisbah untuk nasabah sebesar 27% dan 73% untuk bank.
c.
Rata-rata jumlah simpanan nasabah.
d.
Pajak.
Contoh perhitungan bagi hasil pada Tabungan BSM Simulasi 1 Saldo rata-rata tabungan Ibu Dwina bulan Maret tahun 2015 sebesar Rp. 25.000.000, Perbandingan bagi hasil antara bank dan nasbah adalah 73 : 27, Bila saldo rata-rata Tabungan BSM pada bulan Maret 2015 sebesar 7.000.000.000 dan pendapatan bank 1.000.000.000 maka bagi hasil yang diperoleh ibu dwina adalah sebesar :
=
𝑺𝒂𝒍𝒅𝒐 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒏𝒂𝒔𝒂𝒃𝒂𝒉 𝒙 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒙 𝒏𝒊𝒔𝒃𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒍𝒅𝒐 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒕𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑩𝑺𝑴
𝐵𝑎𝑔𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
=
𝑅𝑝. 25.000.000 𝑅𝑝. 964.285 𝑥 1.000.000.000 𝑥 27% = 𝑅𝑝. 7.000.000.000 12
= 𝑅𝑝. 80.357 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 = 𝑅𝑝. 80.357 − 20% = 𝑅𝑝. 64.285
Maka bagi hasil yang diterima Ibu Dwina pada bulan Maret sebesar Rp.64.285,Simulasi 2 Saldo rata-rata Ibu Rini pada bulan Maret tahun 2015 adalah Rp. 25.000.000. Nisbah yang diperoleh Ibu Rini adalah sebesar 27 %, ekuivalen rate pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik sebesar 14,27%. Berapakah bagi hasil yang diperoleh Ibu Rini setiap bulannya? 𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 =
𝑵𝒊𝒔𝒃𝒂𝒉 𝒙 𝑬𝑹 𝒙 𝑺𝒂𝒍𝒅𝒐 𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝟐𝟎% 𝟏𝟐
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 =
𝟐𝟕 % 𝒙 𝟏𝟒, 𝟐𝟕% 𝒙 𝑹𝒑. 𝟐𝟓. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟐𝟎% 𝟏𝟐
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 =
𝑹𝒑. 𝟖𝟎. 𝟐𝟔𝟖 − 𝟐𝟎% 𝟏𝟐
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 = 𝑹𝒑. 𝟔𝟒. 𝟐𝟖𝟓 Jadi dengan saldo tabungan sebesar Rp. 15.000.000 Ibu Rini memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 64.285 pada bulan Maret, jumlah tersebut dapat berubah pada bulan berikutnya, karena setiap bulan ER di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik selalu berubah, perubahan ini dapat menjadi naik atau malah menjadi turun, semua itu tergantung dari hasil pendapatan bank itu pada bulan yang bersangkutan. 2. Tabungan Simpatik Tabungan Simpatik merupakan tabungan dengan prinsip akad wadiah yad dhamanah. Pihak bank dapat mempergunakan barang/aset yang ditiipkan tersebut untuk aktivitas perekonomian tertentu, dengan catatan bahwa pihak bank akan mengembalikan barang/aset yang dititipkan secara utuh pada saat nasabah mengendaki. Dengan prinsip ini pihak bank boleh mencampur aset nasabah dengan aset nasabah lainnya, kemudian dapat digunakan untuk tujuan produktif mencari keuntungan. Pihak bank berhak atas keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan aset. Selain itu pihak bank juga diperbolehkan atas kehendak sendiri memberikan bonus kepada pemilik aset, akan tetapi bonus yang diberikan sesuia dengan kebijakan Bank Syariah Mandiri tanpa diperjanjikan sebelumnya. Meskipun begitu, nasabah tetap akan mendapat bagi hasil dengan ketentuan 82% untuk bank dan 18% untuk nasabah. Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya bagi hasil yang diterima nasabah di BSM yaitu a. Prosentase ekuivalen rate. b. Nisbah bagi hasil yang disepakati. Untuk Tabungan Simpatik, nisbah untuk nasabah sebesar 18% dan 82% untuk bank.
c. Rata-rata jumlah simpanan nasabah. d. Pajak. Berikut ini simulasi perhitungan bagi hasil Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik : Simulasi 1 Saldo rata-rata Tabungan Simpatik Bapak Fendy bulan April tahun 2014 sebesar Rp. 8.000.000, Perbandingan bagi hasil antara bank dan nasbah adalah 82 : 18, Bila saldo rata-rata Tabungan Simpatik pada bulan April sebesar 750.000.000 dan pendapatan bank 70.000.000 maka bagi hasil yang diperoleh Bapak Fendy adalah sebesar :
=
𝑺𝒂𝒍𝒅𝒐 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒏𝒂𝒔𝒂𝒃𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒍𝒅𝒐 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝑻𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑺𝒊𝒎𝒑𝒂𝒕𝒊𝒌
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍
=
𝒙 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒙 𝒏𝒊𝒔𝒃𝒂𝒉
𝑹𝒑. 𝟖. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝑹𝒑. 𝟏𝟑𝟒. 𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟏𝟖% = 𝑹𝒑. 𝟕𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟏𝟐
= 𝑹𝒑. 𝟏𝟏. 𝟐𝟎𝟎 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒑𝒐𝒕𝒐𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌 = 𝑹𝒑. 𝟐𝟐. 𝟓𝟎𝟎 − 𝟐𝟎% = 𝑹𝒑. 𝟖𝟗𝟔𝟎
Maka bagi hasil yang diterima Bapak Fendy pada bulan Maret sebesar Rp.8.960,Simulasi 2 Saldo rata-rata Tabungan SImpatik Ibu Husna pada bulan April tahun 2013 adalah Rp. 8.000.000. Nisbah yang diperoleh Ibu Husna adalah sebesar 18 %, ekuivalen rate pada Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik sebesar 9%. Berapakah bagi hasil yang diperoleh Husna setiap bulannya?
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 =
𝑵𝒊𝒔𝒃𝒂𝒉 𝒙 𝑬𝑹 𝒙 𝑺𝒂𝒍𝒅𝒐 𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝟐𝟎% 𝟏𝟐
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 =
𝟏𝟖 % 𝒙 𝟗% 𝒙 𝑹𝒑. 𝟖. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟐𝟎% 𝟏𝟐
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 =
𝑹𝒑. 𝟖𝟎. 𝟐𝟔𝟖 − 𝟐𝟎% 𝟏𝟐
𝑩𝒂𝒈𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 = 𝑹𝒑. 𝟖𝟗𝟔𝟎 Jadi dengan saldo tabungan sebesar Rp. 8.000.000 Ibu Husna memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 8960 pada bulan April, jumlah tersebut dapat berubah pada bulan berikutnya, karena setiap bulan ER di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik selalu berubah, perubahan ini dapat menjadi naik atau malah menjadi turun, semua itu tergantung dari hasil pendapatan bank itu pada bulan yang bersangkutan.
3. Perkembangan Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Dewasa ini kesadaran masyarakat untuk menabung di bank semakin tinggi. Di Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya muslim sudah banyak bank islam yang berdiri. Perbankan islam yang berdiri ini mencoba untuk menawarkan suatu konsep yang berbeda di lembaga perbankan untuk menyasar masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim tersebut. Seperti halnya Bank Mandiri Syariah, bank yang merupakan anak perusahan dari Bank Mandiri ini menawarkan kepada masyarakat suatu konsep syariah di lembaga keuangan perbankan. Bank Syariah Mandiri sendiri sudah tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Bermacam-macam produk yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri dengan konsep syariahnya. Salah satu produk yang ditawarkan adalah produk tabungan. Di bagian ini penulis akan membahas produk tabungan di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik yang paling sering
dipilih dan digunakan masyarakat untuk menabung. Tabungan tersebut adalah Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik. Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik keduanya sama-sama menggunakan akad dengan prinsip syariah. Tabungan BSM dengan akad mudharabah muthlaqah sedangkan Tabungan Simpatik dengan akad wadiah. Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik mulai beroperasi sejak tanggal 27 Desember 2011. Dari tahun 2012 hingga tahun 2014 Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik terus tumbuh termasuk dalam produk tabungan. a. Tabungan BSM Berikut adalah tabel jumlah nilai simpanan produk Tabungan BSm dan jumlah nasabahnya di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Tabel 1.1 Jumlah Nilai Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Tahun 2012-2014. Tahun Bulan
2012
2013
2014
Januari
369.099.035,96
610.754.711,81
232.890.420,17
Februari
735.846.859
49.938.154,91
233.935.285,54
Maret
211.884.625,44
265.474.475,26
359.215.550,09
April
227.448.649,43
167.048.125,19
137.781.982,19
Mei
365.948.688,11
308.665.831,12
113.543.821,69
Juni
91.192.270,29
105.907.404,63
462.106.683,77
Juli
396.113.564,33
218.501.597
92.673.769,70
Agustus
216.474.247,27
342.052.245,82
685.225.394,79
September
51.174.548
76.184.282,16
191.584.770,94
Oktober
188.012.860,51
283.619.299,21
122.752.487,77
November
152.288.064,38
231.501.764,76
250.650.310,12
Desember
76.718.927,56
48.192.615,86
285.770.282,52
JUMLAH
3.082.202.340,28
2.707.840.507,73
3.168.130.759,29
TOTAL 8.958.173.607,30 Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik
Tabel 1.2 Jumlah nasabah Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik tahun 2012-2014. Tahun Bulan
2012
2013
2014
Januari
28
30
21
Februari
28
11
30
Maret
26
27
49
April
33
19
33
Mei
28
37
31
Juni
24
20
33
Juli
40
33
30
Agustus
30
20
36
September
27
21
20
Oktober
32
20
27
November
25
35
36
Desember
25
31
29
JUMLAH
346
304
375
TOTAL
1025
Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik
Dari hasil data jumlah nasabah di atas selama tahun 2012-2014 Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik mengalami fluktuasi di jumlah nasabah. Jumlah nasbahnya tercermin bawha pada tahun 2012 nasbah Tabungan BSM Mencapai 346, kemudian turun di tahun keduanya menjadi 304 kemudian naik kembali di tahun ketiganya di tahun 2014 menjadi 375. Nasabah yang turun dari tahun pertama ke tahun ke dua sebesar 40 nasabah, kemudian dari tahun ke dua ke tahun ke tiga naik 71 nasabah.
Hal itu berdampak pada jumlah volume Tabungan BSM itu sendiri, dari perolehan tahun pertama sebesar Rp. 3.082.202.340,28 pada tahun
kedua
turun
sebesar
Rp.
374.361.832,55
menjadi
Rp.
2.707.840.507,73 kemudian naik kembali pada tahun ketiga sebesar Rp. 460.290.251,56 sehingga pada tahun ketiganya tahun 2014 mendapatkan perolehan sebesar Rp. 3.163.130.759,29. Total keseluruhan Tabungan BSM Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dari tahun 2012-2014 adalah sebesar Rp. 8.958.173.607,30. Dari hasil analisis data di atas dapat penulis simpulkan bahwa turunnya perolehan nasabah Tabungan BSM juga ikut mempengaruhi jumlah
nominal
pendapatannya.
Jika
jumlah
nasabahnya
naik
perolehannya nominalnya pun ikut naik, sebaliknya jika jumlah nasabahnya turun maka perolehan nominalnya pun ikut turun. Salah satu hal yang mempengaruhi hal tersebut adalah faktor eksternal dari luar bank. Banyaknya bank-bank syariah di sekitar Banyumanik menyebabkan persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Selain bank, keberadaan BMT disekitar Banyumanik juga berperan dalam penurunan nasabah dan jumlah perolehan Tabungan BSM ini. b. Tabungan Simpatik Berikut adalah tabel jumlah nilai simpanan produk Tabungan Simpatik dan jumlah nasabahnya di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Tabel 2.1 Jumlah TabunganSimpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Tahun 2012-2014.
Tahun Bulan
2012
2013
2014
Januari
5.091.044,00
4.386.726,67
11.046.968,25
Februari
24.594.371
41.296.241,26
31.423.271,82
Maret
19.216.648,58
121.754.714,62
99.695.426,65
April
33.884.822,41
149.150.163,56
36.625.034,12
Mei
1.226.419,82
58.538.337,72
48.165.650,65
Juni
29.251.746,32
54.587.464,80
44.473.512,90
Juli
161.246.079,86
22.610.093,42
41.518.748,92
Agustus
19.420.494,27
63.987.557,06
140.432.600,70
September
5.578.827,31
17.747.798,38
71.571.227,77
Oktober
82.137.680,17
15.655.392,93
14.711.583,59
November
2.367.516,55
9.654.238,62
31.983.753,05
Desember
14.790.129,94
211.654.016,4
101.837.058,51
JUMLAH
398.805.780,23
TOTAL
771.022.745,44
673.484.836,93
1.843.313.362,60
Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik
Tabel 2.2 Jumlah nasabah Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik tahun 2012-2014. Tahun Bulan
2012
2013
2014
Januari
5
14
16
Februari
7
9
10
Maret
7
17
13
April
4
13
66
Mei
3
25
24
Juni
19
85
17
Juli
5
11
85
Agustus
6
20
28
September
9
50
12
Oktober
14
11
25
November
4
16
16
Desember
9
18
14
JUMLAH
92
289
326
TOTAL
707
Sumber: Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik
Dari data jumlah Tabungan Simpatik di atas dapat penulis pahami bahwa dari tahun 2012-2014 Tabungan Simpatik mengalami fluktuasi, pada tahun pertamanya jumlah total nominal perolehannya mencapai Rp. 398.805.780,93 kemudian naik hampir dua kali lipat sebesar Rp. 372.216.965,21
menjadi Rp. 772.022.754,44, akan tetapi di tahun ke
tiganya turun sebesar Rp. 97.537.908,51 menjadi Rp. 673.484.836,93. Kemudian dilihat dari jumlah nasabahnya terjadi sesuatu yang unik, bila jumlah nominal perolehan Tabungan Simpatik terjadi penurunan pada tahun ke tiganya, akan tetapi dilihat dari segi jumlah nasabah Tabungan Simpatik justru naik dari tahun pertamanya hingga tahun ketiganya. Pada tahun pertama jumlah Tabungan Simpatik berjumlah 92, kemudian melonjak tajam dua kali lipat lebih sebesar 197, hingga pada tahun keduanya berjumlah total 289 nasabah. Kemudian kenaikan juga terjadi pada tahun ketiganya yaitu naik sebesar 37 nasabah, sehingga pada tahun ketiganya menjadi 326 nasabah. Dari data di atas dapat penulis analisis meskipun nasabah naik setiap tahunnya,
tidak
menjamin
naiknya
jumlah
nominal
perolehan
tabungannya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam faktor seperti setoran nasabah. Meskipun nasabahnya banyak bila jumlah setorannya hanya sedikit itu akan berpengaruh terhadap nominal perolehan tabungan yang juga sedikit. Sebaliknya, jika nasbahnya sedikit tetapi jumlah setorannya banyak itu akan berpengaruh ke jumlah nominal Tabungan
Simpatik yang diperoleh. Selain itu faktor seperti pergantian SDM yang ada juga ikut mempengaruhi perolehan nominal dari tabungan simpatik ini. Dengan masuknya SDM yang baru otomatis akan butuh waktu lebih untuk menyesuaikan situasi dan kondisi di tempat kerja dan lingkungan pasar.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis mengenai karakteristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, teknik perhitungan bagi hasilnya dan perkembangannya dari tahun 2012-2014 di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Tabungan BSM merupakan tabungan dengan akad mudharabah mutlaqah. Tabungan sebesar 73% : 27%. Sedangkan Tabungan Simpatik adalah tabungan dengan akad wadiah yad dhamanah dengan sisitem bagi hasil sebesar bonus antara pihak bank dengan nasabah dengan perbandingan sebesar 82% : 18%. Untuk pembukaan rekening baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik mempunyai
syarat
yang sama
yaitu
fotocopy KTP/SIM/NPWP,
yang
membedakan adalah Tabungan BSM setoran awalnya minimal Rp. 80.000, saldo minimum Rp. 50.000, biaya tutup rekening Rp. 20.000 dan biaya administrasi Rp. 7000 per bulan. Sedangkan Tabungan Simpatik setoran awalnya minimal Rp. 20.000, saldo minimal Rp. 20.000, biaya tutup rekening Rp. 10.000 dan bebas biaya administrasi bulanan sebesar 2500 atau sebesar bonus bulanan (tidak mengurangi saldo minimal). 2.
Untuk tehnik perhitungan bagi hasilnya baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik dipengaruhi oleh bebrapa faktor, seperti jumlah rata-rata tabungan nasabah, ekuivalen rate pada waktu bulan itu, persentase bagi hasil yang diberikan dan juga pajak. Selain itu bagi hasil ini juga dipengaruhi oleh
pendapatan bank itu sendiri, jika pendapatan bank tingga maka bagi hasilnya juga ikut tinggi, sebaliknya jika rendah maka bagi hasilnya pun akan rendah. 3.
Kemudian dari segi perkembanganya dari tahun 2012-2014, Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik mempunyai perbedaan tersendiri. Tabungan BSM
pada
tahun pertama hingga kedua mengalami penurunan dari segi nasabah maupun segi perolehan jumlah tabungan, akan tetapi kembali naik pada tahun ke tiganya. Sedangkan Tabungan Simpatik dari tahun pertama hingga ke tiga jumlah nasabahnya selalu naik, akan tetapi tidak diikuti oleh jumlah perolehan pendapatannya. Pendapatan Tabungan Simpatik dari tahun pertama hingga tahun kedua naik, kemudian turun pada tahun ketiga. Ini membuktikan bahwa meskipun jumlah nasabahnya naik setiap tahunnya, belum tentu diikuti oleh perolehan nominalnya. Dari kedua Tabungan di atas dapat disimpulkan bahwa naik turunya nasabah dan jumlah perolehan yang didapat bank dari tabungan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antra lain faktor external seperti banyaknya bank-bank syariah dan BMT disekitar Banyumanik. Selain itu jumlah setoran yang disetorkan nasabah dan SDM yang berganti juga ikut berpengaruh pada perolehan nominal dan jumlah nasabah pada tabungan itu sendiri. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan penulis mengenai karakteristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, teknik perhitungan bagi hasilnya dan perkembangannya dari tahun 2012-2014 di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik maka penulis menyarankan sebagai berikut : 1. Pada Tabungan BSM maupun Simpatik, keduanya harus di tingkatkan proses pengenalan produknya dan pemasarannya di masyarakat agar masyarakat lebih mengerti lagi tentang produk pendanaan seperti ke dua tabungan ini. Masyarakat
yang memahami produk perbankan syariah seperti Tabungan BSM dan Simpatik tersebut kesadarannya akan menabung di bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri akan menjadi semakin tinggi, apalagi penduduk Indonesia yang mayoritas muslim itu merupakan pasar yang potensial bagi Bank Syariah Mandiri. 2. Bank Syariah Mandiri akan lebih baik jika produk tabungan yang ditawarkan mempunyai daya tarik lebih untuk menarik minat nasabah untuk menabung. Hal ini dapat berupa semacam hadiah dalam bentuk barang jika ada nasabah yang ingin menabung. Walaupun tidak seberapa tetapi ini dapat sedikit memicu masyarakat untuk menabung di Bank Syariah Mandiri di bandingkan dengan bank lain.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafi’i. 2010. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta : PT. Gema insani press. Ascarya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Press. Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Karim, Adiwarman. 2013. Bank Islam : analisis fiqih dan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers. Muhammad. 2011. Manajemen pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : UUP AMP YKPN Seles Kit Bank Syariah Mandiri Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung. Tarsito. http://www.bi.go.id, diakses pada 26 Juli 2015. http://danxoo46.wordpress.com/pengertian-tabungan/. Diakses15 juni 2015 http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/produkdana-consumer/syariahmandiri-tabungan/, diakses pada 25 juli 2015
Wawancara dengan Customer Service Tyas Chairinnisa tanggal 17 Maret 2015
LAMPIRAN