APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH RIFKA ERVANINGROOM NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
i
APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRISYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK
TUGAS AKHIR
Disusun dan Diajukan, Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A. Md) Pada Program Studi Perbankan Syariah
Oleh : RIFKA ERVANINGROOM NIM :
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
-Kita pasti bisa jikalau kita berfikir bahwa kita bisa-Ketika kamu hendak menyerah, ingatlah alasan mengapa kamu memulai-Jika tidak mampu berlari, biarkan dia berjalan. Bila tak mampu berjalan, biarkan dia merangkak. Dialah usaha, asal tak berhenti sama sekali-
vii
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini, penulis persembahkan untuk: . Bapak, ibu serta adik yang memberikan semangat, dukungan serta do’a. . Bapak/Ibu dosen serta staff Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. . Teman-teman seperjuangan angkatan
jurusan D III Perbankan
Syariah. . Pihak BRI Syariah Kntor Cabang Pembantu (KCP) Demak.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Aplikasi Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak”. Tugas akhir ini disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan program DIII Perbankan Syariah jurusan Syariah Program Studi DIII Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada : . Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. . Bapak Dr. Anton Bawono, SE, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. . Bapak Drs. Alfred L.,M.Si selaku ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam Diploma III Perbankan Syariah. . Bapak H. Abdul Aziz NP., S.Ag., MM selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan serta pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. . Bapak Mustofa Kamal, selaku Pimpinan Cabang Pembantu Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak, beserta seluruh karyawan yang
ix
telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan magang dan penelitian dalam penulisan Tugas Akhir. . Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. . Teman-teman DIII Perbankan Syariah Angkatan Tahun
.
. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis memiliki masih menjadi kendala, sehingga penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Dengan ini penulis mengharapakan masukan dan kritikan dan berbagai pihak untuk menjadikan penulis memperbaiki segala kekurangan. Meskipun demikian, penulis berharap hasil penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Salatiga,
September
Penulis
x
ABSTRAK
Ervaningroom, Rifka. . Aplikasi Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB Di BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak. Tugas Akhir, Jurusan D III Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: H. Abdul Aziz NP., S.Ag., MM Penelitian ini dilatarbelakangi oleh produk tabungan haji di bank BRI Syariah KCP Demak yang menjadi produk unggulan. Produk tabungan haji tersebut menggunakan akad mudharabah mutlaqah. Dimana pihak bank diberi kebebasan dalam mengelola dana nasabah selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan akad mudharabah mutlaqah pada produk tabungan haji, sistem dan prosedur produk tabungan haji serta kendala pada produk tabungan haji di BRI Syariah KCP Demak. Metode penelitian ini menggunkan deskriptif kualitatif melalui wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak, Kabupaten Demak. Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa penerapan akad mudharabah mutlaqah yang dilakukan di BRI Syariah KCP Demak telah sesuai berdasarkan teori yang ada. Prosedur pembukaan rekening produk tabungan haji juga tidak jauh berbeda dengan prosedur pembukaan rekening di bank syariah lainnya. Kata Kunci: Mudharabah Mutlaqah, Tabungan Haji, BRI Syariah KCP Demak
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ..........................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ......................................................
vi
MOTTO ...................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ....................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
ix
ABSTRAK ................................................................................................
xi
DAFTAR ISI .............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ B. Rumusan Masalah .......................................................................... C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................... D. Metode Penelitian .......................................................................... E. Sistematika Penulisan ....................................................................
xii
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ............................................................................... B. Kerangka Teoritik .......................................................................... . Akad ........................................................................................ . Mudharabah ............................................................................. . Tabungan ................................................................................. . Haji .......................................................................................... BAB III DESKRIPSI OBJEK A. Gambaran Umun BRI Syariah ....................................................... B. Visi dan Misi ................................................................................. C. Produk-produk BRI Syariah .......................................................... D. Perkembangan Produk Tabungan Haji .......................................... BAB IV ANALISIS A. Aplikasi Akad Mudharabah Mutlaqah pada Produk Tabungan Haji BRISyariah iB di BRI Syariah KCP Demak .......................... B. Sistem dan Prosedur Produk Tabungan Haji BRISyariah iB di BRI Syariah KCP Demak ............................................................... C. Kendala pada Produk Tabungan Haji BRISyariah iB di BRI Syariah KCP Demak ....................................................................... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... B. Saran .............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Struktur Organisasi BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak tahun .
Gambar
Grafik Perkembangan Tabungan Haji BRI Syariah iB Di BRI Syariah KCP Demak bulan Januari-Juli .
Gambar
Skema Akad Mudharabah
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Perbandingan Mudharabah.
Tabungan
Tabel
Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Usaha BRI Syariah.
Tabel
Daftar Perkembangan Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di BRI Syariah KCP Demak bulan Januari-Juni .
Tabel
Perbedaan Ketentuan Tabungan Haji Antara Beberapa Bank Di Indonesia.
Tabel
Perubahan Nisbah Bagi Hasil di BRI Syariah KCP Demak tahun .
xv
Wadiah
dan
Tabungan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada tahun
, di desa Mit Ghamr, salah satu daerah di wilayah
Mesir dibentuk sebuah lembaga keuangan pedesaan yang bernama Mit Ghamr Savings Bank atau biasa disebut Mit Ghamr Bank yang dipelopori oleh seorang ekonom bernama Dr. Ahmad El Najjar. Lembaga keuangan tersebut ternyata sangat sukses, baik dalam penghimpunan modal dari masyarakat berupa tabungan, uang titipan dan zakat, sadaqah, dan infak, maupun
dalam
memberikan
modal
kepada
masyarakat
yang
berpenghasilan rendah, terutama di bidang perdagangan dan industri. Dalam operasinya, Mit Ghamr Bank tidak membebankan bunga pada peminjam maupun membayar bunga kepada penabung. Bank ini melakukan investasi secara langsung maupun dalam bentuk kemitraan dengan pihak lain dan selanjutnya membagi keuntungan dengan para penabung (Yaya, et al,
).
Keberhasilan Mit Ghamr Bank menginspirasi banyak pihak untuk melakukan hal yang sama, seperti pemerintah Mesir di bawah pemerintahan Gamal Abdul Naser membentuk Naser Social Investment dengan basis perkotaan pada tahun
. Masyarakat cendekiawan dan
profesional di Filipina membentuk Bank Amanah pada tahun
. Serta
Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang beranggotakan pemerintah berbagai negara berpenduduk Muslim mendirikan Islamic Development Bank (IDB) pada tahun
dan mulai beroperasi tahun
dengan
kantor pusat di Jeddah. Menurut Antonio (
:
) berkembangnya bank-bank syariah di
negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode
-
an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Beberapa uji coba pada skala yang relatif terbatas diwujudkan. Diantaranya adalah Baitut Tamwil-Salman, Bandung yang sempat tumbuh mengesankan. Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa dalam bentuk koperasi, yakni Koperasi Ridho Gusti. Akan tetapi, prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam di Indonesia baru dilakukan pada tahun . Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal
-
Agustus
menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta,
-
Agustus
. Berdasarkan amanat Munas IV MUI,
dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank Islam di Indonesia. Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut di atas. Akte pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal
November
. Pada saat penandatanganan akte pendirian ini
terkumpul komitmen pembelian saham sebanyak Rp
miliar.
Sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia, kemudian muncul bank syariah lain yang salah satunya adalah PT. BRI Syariah yang berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada Desember Oktober tanggal
dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada melalui suratnya o. November
/KEP.GBI/DpG/
, maka pada
PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada
Desember
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal
Januari
.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah. Saat ini Bank BRI Syariah memiliki kantor cabang yang tersebar di Indonesia dan salah satunya berada di Kabupaten Demak. Kabupaten Demak berbatasan dengan Laut Jawa di barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang di sebelah barat. Kabupaten Demak adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada ’ ” BT dan terletak sekitar
’
” –
’
” LS dan
km di sebelah timur Kota
Semarang. Demak dilalui jalan negara (pantura) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi. Penduduk Kabupaten Demak
sampai dengan tahun ,
adalah .
.
jiwa. Dengan luas wilayah
km maka kepadatan penduduk per kilometer persegi adalah .
jiwa (http://dppad.jatengprov.go.id/up ad-kab-demak/). Seperti halnya bank pada umumnya, Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak menyediakan beberapa produk penghimpunan dana (funding) yang meliputi: Tabungan BRISyariah iB, Tabunganku BRISyariah iB, Tabungan Haji BRISyariah iB, Tabungan Impian BRISyariah iB, Giro BRISyariah iB, serta Deposito BRISyariah iB. Dari berbagai produk penghimpunan dana yang tersedia di Bank BRI Syariah KCP Demak, produk Tabungan Haji BRISyariah iB menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diminati oleh mayoritas penduduk kabupaten Demak. Melihat dengan banyaknya penduduk Demak yang mayoritas beragama Muslim, maka tidak heran jika produk Tabungan Haji BRISyariah iB ini banyak peminatnya. Produk tabungan ini menggunakan akad mudharabah mutlaqah, yaitu akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak dimana pihak pemilik dana (nasabah) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak pengelola dana (bank) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi diantara mereka sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Secara teknis mudharabah merupakan akad kerja sama antara dua pihak, satu pihak memberikan modal kedapa pihak lainnya untuk berniaga atau usaha. Kemudian keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud ingin membahas lebih lanjut mengenai akad mudharabah mutlaqah yang diterapkan dalam produk tabungan haji tersebut dalam penelitian Tugas Akhir dengan judul “Aplikasi Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak”. B. Rumusan Masalah . Bagaimana aplikasi akad mudharabah mutlaqah pada produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak ? . Bagaimana sistem dan prosedur produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak ? . Apa saja kendala produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak ? C. Tujuan dan Manfaat . Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: a. Memahami produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak dari sisi akad yang digunakan. b. Mengetahui sistem dan prosedur yang digunakan dalam produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak.
c. Mengetahui perkembangan dan kendala yang ada pada produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak. . Manfaat a. Bagi Penulis ) Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya. ) Untuk menambah wawasan mengenai produk Tabungan Haji. b. Bagi Bank BRI Syariah Sebagai masukan bagi Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan pelayanan di masa yang akan datang. c. Bagi IAIN Salatiga ) Untuk menambah perbendaharaan ilmiah di perpustakaan IAIN Salatiga yang dapat dibaca oleh mahasiswa, dosen serta staf. ) Sebagai referensi untuk pihak lain yang membutuhkan informasi mengenai permasalahan yang sama. d. Bagi Pembaca ) Untuk menambah informasi dan wawasan tentang BRI Syariah. ) Untuk menambah referensi dalam penelitian yang selanjutnya. D. Metode Penelitian . Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskripsi. Penelitian deskripsi (Descriptive Research) secara garis
besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran atau mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat. Pada penelitian ini kegiatan yang dilakukan mencari data untuk dapat menggambarkan atau mencandra secara faktual suatu peristiwa atau suatu gejala secara “apa adanya” (Supardi,
:
).
. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Dokumentasi Supardi (
:
) penjaringan data dengan metode ini,
adalah penulis mencari dan mendapatkan data-data primer dengan melalui data-data dari prasasti-prasasti, naskah-naskah kersipan (baik dalam bentuk barang, cetakan maupun rekaman), data gambar/foto/blue print dan lain sebagainya. b. Metode Wawancara Menurut Supardi (
:
) wawancara (interview) adalah
tanya jawab atau pertemuan dengan seseorang untuk suatu pembicaraan. Metode wawancara dalam kontek ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung (tanya jawab secara lisan) dengan responden penelitian, baik secara temu wicara atau menggunkan teknologi komunikasi (jarak jauh). Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai
karyawan di Bank BRI Syariah KCP Demak serta nasabah tabungan Haji BRI Syariah iB. . Analisis Upaya
yang
dilakukan
dalam
analisis
data
yaitu
dengan
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong,
:
).
E. Sistematika Penulisan Bab I:
Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.
Bab II:
Landasan Teori Berisi kajian pustaka meliputi penelitian terdahulu serta kerangka teoritik yang meliputi pengertian dari akad, tabungan, mudharabah, serta haji yang diperoleh dari buku referensi.
Bab III:
Laporan Obyek Berisi tentang gambaran umum Bank BRI Syariah, sejarah pendirian, obyek tempat praktik, struktur organisasi, visi dan
misi,
produk-produk
Bank
BRI Syariah
serta
perkembangan tabungan Haji BRISyariah iB di bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak. Bab IV:
Analisa Berisi tentang analisa penulis yang berkaitan dengan aplikasi akad mudharabah mutlaqah yang digunakan dalam produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak, sistem dan prosedur produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak, serta kendala yang terdapat pada produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak.
Bab V:
Penutup Bab ini berisi kesimpulan tugas akhir dan saran dari penulis.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka Penulis telah melakukan pengamatan pustaka terhadap penulisan terdahulu mengenai penelitian yang mempunyai kesamaan terhadap pokok permasalahan pada penelitian ini. Hal tersebut di lakukan agar penelitian bukan merupakan pengulangan atas penelitian sebelumnya. Sofiana Iin Ayuni
dalam tugas akhirnya yang berjudul
“Analisis Akas Wadiah Pada Tabungan iB Hasanah Di Bank Negara Indonesia Syariah KCP UNISSULA Semarang”. Tabungan iB Hasanah dapat dilaksanakan dengan menggunakan dua akad yakni akad wadiah atau mudharabah. Jika menggunakan prinsip mudharabah, bank akan memberikan bagi hasil yang besarnya sesuai dengan yang dijanjikan diawal. Sedangkan apabila menggunakan akad wadiah bank tidak punya kewajiban memberi bagi hasil. Sulistiyowati
dalam tugas akhirnya yang berjudul “Analisis
Produk Talangan Haji Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang”. Pembiayaan Talangan Haji pada Bank Syariah Mandiri Semarang dalam pelaksanaannya mengunakan dua jenis akad yaitu akad qardh dan akad ijarah. Akad qardh digunakan dalam pemberian dana talangan haji kepada nasabah untuk mendapatkan porsi haji, sementara
akad ijarah digunakan dalam mengurusi pendaftaran haji melalui online dengan sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat). Akhlis Farida Kurnia Rahmah
dalam tugas akhirnya yang
berjudul “Analisa Pada Produk Tabungan iB Hasanah Di Bank BNI Syariah”. Tabungan iB Hasanah ini dilaksanakan berdasarkan dua akad yakni akad wadiah atau mudharabah yang berlaku untuk nasabah perorangan ataupun non perorangan. Tabungan iB Hasanah memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun sesuai dengan keinginan nasabah. Mahmud Anwari
dalam tugas akhirnya yang berjudul
“Produk Simpanan Haji Pada BMT Al Ijtihad Pabelan Kabupaten Semarang”. Prosedur pengajuan produk simpanan haji di BMT Al Ijtihad tidak terlalu rumit dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Nasabah produk simpanan haji akan didaftarkan ke SISKOHAT dan akan mendapatkan porsi antrian calon haji setelah saldo simpanan mencapai Rp .
.
,-.
Berdasarkan kajian terhadap penelitian tersebut, perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu terdapat pada tempat objek penelitian dan bagaimana aplikasi akad mudharabah mutlaqah pada tabungan Haji BRI Syariah iB.
B. Kerangka Teoritik . Akad Dalam Ensiklopedi Hukum Islam, disebutkan akad berarti perjanjian dan permufakatan (al-ittifaq), pertalian (tie), secara bersama-sama (Dahlan, Suhendi (
:
-
mengikat
).
) mengemukakan pengertian akad menurut
bahasa: ( ) mengikat (ar-rabtu), mengumpulkan dua ujung tali dan mengikat salah satunya dengan yang lain sehingga bersambung, kemudian keduanya menjadi sebagai sepotong benda. ( ) sambungan („aqdatun), yaitu sambungan yang memegang kedua ujung itu dan mengikatnya. ( ) janji (al-„ahdu), sebagaimana dijelaskan dalam Alquran:
اَّلل حُي ُّب الْ حمتَّق َي َ َّ ب َ َ َٰل َم ْن َأ ْو َ َٰف ب َعهْده َوات َّ َق ٰى فَإ َّن ِ “Ya, siapa saja menepati janjinya dan takut kepada Allah, sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang taqwa” (QS Ali Imran: )
“Hai orang-orang yang beriman tepatilah janji-janjimu” (QS AlMaidah: ) Akad merupakan perjanjian diantara dua pihak yang sudah teridentifikasikan secara detail dan jelas, dimana masing-masing pihak berkewajiban untuk memenuhinya. Jika salah satu pihak melanggar maka akan terkena sanksi sesuai dengan kesepakatan yang sudah
ditentukan dalam akad. Sedangkan menurut Musthafa Az-arka akad merupakan ikatan secara hukum yang dilakukan oleh dua atau beberapa pihak yang sama-sama berkeinginan mengikatkan dirinya (Yudiana,
: - ).
Pengertian akad menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Tahun
Tentang Perbankan Syariah adalah kesepakatan
tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan prinsip syariah. Berdasarkan pengertian diatas, akad adalah suatu kesepakatan atau perjanjian antara dua belah pihak yang ditandai dengan ijab dan qabul dalam bentuk ucapan ataupun dalam bentuk tertulis. a. Rukun Akad Rukun adalah unsur-unsur yang membentuk sesuatu, sehingga sesuatu itu terwujud karena adanya unsur-unsur tersebut yang membentuknya. Rumah misalnya, terbentuk karena adanya unsurunsur ang membentuknya yaitu fondasi, tiang, lantai, dinding, atap dan seterusnya. Dalam konsepsi Islam, unsur-unsur yang membentuk sesuatu itu disebut rukun (Anwar,
).
) Subjek atau pelaku akad, pennjual dan pembeli atau pihakpihak yang bertransaksi (aqid). Pengertian aqid ialah orang yang berakad, terkadang masing-masing pihak terdiri dari satu orang , terkadang terdiri dari beberapa orang.
) Objek akad (ma‟qud „alaih) ialah benda-benda yang menjadi objek akad, seperti benda-benda yang dijual dalam akad jual beli, dalam akad hibah (pemberian), dalam akad gadai, utang yang dijamin seseorang dalam akad kafalah. ) Subtansi akad (maudhu‟ul „aqd) ialah tujuan atau maksud pokok dari pengaduan akad. Hal tersebut senada dengan pendapat Zuhaily (
:
-
Juz IV), subtansi akad adalah
maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam akad yang dilakukan. Hal tersebut menjadi penting karena berpengaruh terhadap implikasi tertentu. Selama akadnya berbeda, maka tujuan pokok akad akan berbeda. ) Serah-terima (ijab qabul). Ijab ialah permulaan penjelasan yang keluar dari salah seorang yang berakad sebagai gambaran kehendaknya dalam mengadakan akad, sedangkan qabul ialah perkataan yang keluar dari pihak berakad, yang diucapkan setelah adanya ijab (Nawawi,
:
).
b. Syarat Akad Secara umum suatu akad harus memenuhi persyaratan yaitu: ) Pihak-pihak yang melakukan akad sudah memenuhi secara hukum. ) Objek akad harus jelas dan tersedia serta dapt diserahkan ketika akad berlangsung. ) Akad dan objek akad tidak dilarang syara’.
) Ada manfaatnya. ) Ijab dan qabul serta tujuan akad harus jelas dan diakui syara’ (Yudiana,
:
).
. Mudharabah Al mudharabah berasal dari kata dharaba yang berarti memukul atau berjalan. Sedang yang dimaksud dengan memukul atau berjalan, yaitu seseorang yang memukulkan tangannya untuk berjalan dimuka bumi dalam mencari karunia Allah SWT. Secara praktis akad mudharabah yaitu akad kerja sama dua orang atau lebih, salah satu pihak menyediakan modal secara penuh dan pihak lain menjalankan usaha. Pemilik modal disebut shohibul mal, sedangkan pengusaha disebut dengan mudharib. Antara keduanya terikat kerja sama usaha. Pembagian keuntungan disepakati bersama, sedang kerugiannya ditanggung oleh pemilik modal, jika kerugian disebabkan bukan karena kelalaian pengusaha. Akan tetapi jika kerugian tersebut disebabkan karena kelalaian pengusaha, maka pengusaha berkewajiban menanggung kerugian tersebut (Ridwan, Nawawi
(
:
-
)
kerja
: sama
). dalam
permodalan
(mudharabah) disyariatkan oleh firman Allah, hadis, ijma’ para sahabat dan para imam. Mudharabah diberlakukan pada zaman Rasulullah Saw., dan beliau merestuinya.
Firman Allah dalam Alquran: “Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah” (QS. Muzammil: )
Hadis Nabi Muhammad Saw: “Abas bin Abdul Muthalib menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia menyaratkan mudharabahnya agar tidak mengarungi lautan dan menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar ia harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abas itu didengar Rasulullah Saw., beliau membenarkannya”.
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Suhaib r.a., bahwasanya Rasulullah Saw., bersabda, “Ada tiga perkara yang diberkahi: jual beli yang ditangguhkan, memberi modal, dan mencampur gandum dengan delai untuk keluarga bukan untuk dijual”. Secara umum, mudharabah dibagi menjadi dua bagian, yakni mudharabah mutlaqah (bebas) dan mudharabah muqayyadah (terikat). a. Mudharabah Mutlaqah (bebas). Yang dimaksud dengan akad mudharabah mutlaqah yaitu akad kerja antara dua orang atau lebih, atau antara shahibul mal selaku investor dengan mudharib selaku pengusaha yang berlaku secara luas. Artinya dalam akad tersebut tidak ada batasan tertentu, baik dalam jenis usaha, daerah bisnis, waktu usaha maupun yang lain. Intinya pengusaha memiliki kewenangan penuh untuk menjalankan usahanya, sesuai dengan peluang bisnis yang ada.
b. Mudharabah muqoyyadah (terikat). Yang dimaksud dengan mudharabah muqayyadah yaitu kerja sama dua orang atau lebih atau antara shahibul mal selaku investor dengan pengusaha atau mudharib, investor memberikan batasan tertentu baik dalam jenis usaha, waktu maupun tempat. Persyaratan ini tidak boleh dilanggar oleh pengusaha (Ridwan, :
- ).
. Tabungan Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Tahun
Tentang Perbankan Syariah adalah simpanan
berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, akan tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menurut Kasmir (
:
) ada beberapa alat penarikan tabungan,
hal ini tergantung dari persyaratan bank masing-masing. Alat yang dimaksud adalah: a. Buku Tabungan Kepada setiap penabung biasanya diberikan buku tabungan. Didalam buku tabungan berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi.
Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut. b. Slip Penarikan Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. c. Kartu yang terbuat dari plastik Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungan baik yang ada di bank maupun di Automated Teller Machine (ATM). ATM ini biasanya tersebar di tempat-tempat yang strategis. Kepada nasabah pemegang kartu ATM akan diberikan nomor PIN atau kata sandi yang digunakan setiap kali menarik uang dari ATM. d. Kombinasi Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara buku tabungan dengan slip penarikan. Menurut Karim (
:
-
) dalam tabungan, bank syariah
mengembangkan dua akad yaitu wadiah dan mudharabah. a. Tabungan Wadiah Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai kehendak pemiliknya.
Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, bank syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut. Sebagai konsekuensinya, bank bertanggung jawab
terhadap
keutuhan
harta
titipan
tersebut
serta
mengembalikannya kapan saja pemiliknya menghendaki. Disisi lain, bank juga berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang tersebut. Mengingat wadiah yad dhamanah ini mempunyai implikasi hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak
boleh
saling
menjanjikan
untuk
membagihasilkan
keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan di muka. Dengan kata lain, pemberian bonus merupakan kebijakan bank syariah semata yang bersifat sukarela.
Berdasarkan uraian diatas, ketentuan umum tabungan wadiah adalah sebagai berikut: ) Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call) sesuai dengan kehendak pemiliknya. ) Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau pemanfaatan barang menjadi pemilik atau tanggungan bank, sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak mengalami kerugian. ) Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta sebagai sebuah intensif selama tidak diperjanjikan dalam akad pembukaan rekening. b. Tabungan Mudharabah Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Bank syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Namun disisi lain, bank syariah juga memiliki sifat sebagai wali amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta
beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya. Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dala akad pembukaan rekening. Berdasarkan
uraian
diatas,
ketentuan
umum
tabungan
mudharabah adalah sebagai berikut: ) Dalam transaksi ini, nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. ) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
dan
mengembangkannya,
termasuk
didalamnya
melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. ) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. ) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam bentuk akad pembukaan rekening
Tabel Perbandingan Tabungan Wadiah dan Mudharabah menurut Ascarya (
:
) adalah sebagai berikut: Tabel .
Perbandingan Tabungan Wadiah dan Tabungan Mudharabah No.
Mudharabah
Wadiah
.
Sifat Dana
Investasi
Titipan
.
Penarikan
Hanya dapat
Dapat dilakukan
dilakukan pada
setiap saat.
periode/waktu tertentu. .
Insentif
Bagi hasil
Bonus (jika ada) Dijamin
Penembalian
Tidak dijamin
Modal
dikembalikan
.
dikembalikan
. Haji Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima yang diwajibkan Allah SWT kepada orang-orang yang mampu menunaikannya, yakni kesanggupan biaya serta sehat jasmani dan rohani untuk menunaikan perintah tersebut. Kewajiban ibadah haji hanya sekali seumur hidup, kewajiban ini baru disyariatkan pada tahun ke-
hijriyah, setelah
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah (Taufiqurrochman,
: ).
Munir dan Sudarsono (
:
-
) mengemukakan adapun
makna haji menurut istilah, yaitu menyengaja mengunjungi Ka’bah di negeri Mekkah untuk menunaikan perintah Allah Ta’ala (ibadah) yang telah ditentuakan. Pergi haji wajib bagi setiap umat Islam yang mampu selama satu kali hidupnya. Firman Allah SWT: “Sempurnakanlah ibadat haji dan umrah karena Allah! Tetapi kalau kamu berhalangan, bayarlah had-nya (pembayaran) mana yang mudah diperoleh, dan janganlah kamu cukur kepalamu sebelum hadnya itu sampai di tempatnya.” (Al-Baqarah: ) “Kewajiban manusia kepada Allah, ialah orang-orang yang telah kuasa berjalannya (cukup hartanya untuk ongkos-ongkosnya mengunjungi Baitullah) mengerjakan ibadah haji. Dan barangsiapa yang kafir (ingkar tidak menurut perintah Allah) maka bahwasanya Allah itu maha kaya pada sekalian alam (yakni tidak berhajat kepada siapa pun juga).” (Al-Imron ayat ). Sekiranya telah mampu untuk naik haji bagi umat Islam janganlah menunda-nunda waktu lagi karena kita sudah diberi kelonggaran hanya satu kali seumur hidup. Allah maha bijaksana dalam hal ini. Disabdakan lagi oleh Rasulullah yakni : “Dari Ibnu Abbas, telah berkata Rasulullah SAW. :”Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji, karena sesungguhnya seseorang tidak menyadari akan sesuatu halangan yang merintangi.” (Riwayat Ahmad). a. Syarat-syarat Wajib Haji ) Islam (tidak wajib bahkan tiada sah haji seorang kafir). ) Baligh (sampai umumnya), tidak diwajibkan bagi anak-anak. ) Berakal, dalam arti kata tidak wajib bagi orang yang gila.
) Merdeka, dalam arti kata tidak wajib bagi orang yang tidak kuasa. b. Rukun Haji ) Berniat, yaitu menyengaja berhaji. ) Ihram, yaitu memakai kain yang tidak berjahit, seperti selimut dan sebagainya, tidak boleh menutup kepala (berkopiah) bagi laki-laki, dan tidak boleh menutup muka serta tangannya bagi perempuan dan pula dibolehkan memakai sandal atau slop. ) Wuquf di padang Arafah, yaitu pada tanggal
Dzulhijjah.
) Thawaf, yaitu mengelilingi ka’bah tujuh kali. ) Sa’i yaitu berjalan (lari) antara Shafa dan Marwah tujuh kali. ) Bercukur atau bergunting rambut sekurang-kurangnya tiga atau tujuh helai rambut.
BAB III DESKRIPSI OBJEK
A. Gambaran Umum BRI Syariah . Sejarah Pendirian BRI Syariah Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada
Desember
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada suratnya November
o.
/KEP.GBI/DpG/
,
maka
dan setelah
Oktober pada
melalui tanggal
PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi.
Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah. Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan
tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada Desember
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal
Januari
. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak
Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah. Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis
yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
konsumer
berdasarkan
prinsip
syariah
(http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah). . Objek Tempat Praktik Nama Tempat Praktik
: Bank BRI Syariah KCP Demak
Alamat
: Jl. Sunan Kalijaga No.
RT.
/RW.
, Kel. Bintoro, Kec. Demak Telp.
:(
Kode Pos
:
)
Bank BRI Syariah KCP Demak di resmikan pada tanggal Oktober
yang saat ini dipimpin oleh Bapak Mustofa Kamal.
Kantor tersebut terletak di Jl. Sunan Kalijaga No.
Demak. Bank
tersebut mulai menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang diberi nama PT. Bank BRI Syariah (yang kemudian disebut dengan nama BRI Syariah) pada tanggal
Oktober
.
Nama BRI Syariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank BRI Syariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.
. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti (Robbins,
).
Struktur Organisasi Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak adalah sebagai berikut: PIMCAPEM (Pimpinan Cabang Pembantu) AO (Accounting Officer)
BOS
UH
(Branch Operation Supervior)
(Unit Head)
SO
TELLER
(Sales Officer) RO (Relationship Officer)
CS (Customer Service)
SECURITY
OB (Office Boy)
Gambar . Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Demak Keterangan: a. Pimpinan Cabang Pembantu
: Mustofa Kamal
b. Accounting Officer
: Habibi Anggoro Kusumo
c. Unit Head
: Asep Saifullah
d. Sales Officer
: Edy Iswanto Ryan Edwin
e. Relationship Officer
Abrozun Na’im
f. Branch Operation Supervior
: Samsul Rizal
g. Teller
: Nur Vina Agustiani
h. Customer Service
: Khairul Annas
i. Security
: Taufiqur Rahman Jalmono
j. Office Boy
: Yudi
. Penjabaran Tugas dan Wewenang Berikut adalah penjabaran tugas dan wewenang masing-masing jabatan di BRI Syariah KCP Demak: a. Pimpinan Cabang Pembantu Merencanakan, mengkoordinir seluruh kegiatan kantor cabang yang meliputi kegiatan pemasaran dan operasional untuk menjamin tercapainya terget yang efektif dan efisien. b. Accounting Officer ) Mencari nasabah potensial yang layak diberikan pembiayaan. ) Menganalisa dan menentukan layak tidaknya nasabah yang akan diberikan pembiayaan. ) Melakukan penagihandan pengawasan terhadap nasabah yang memperoleh pembiayaan.
c. Unit Head ) Melakukan pelayanan dan pembinaan kepada peminjam. ) Menyusun rencana pembiayaan. ) Menerima dan menganalisis berkas-berkas pengajuan dari peminjam. ) Membuat akad pembiayaan. ) Melakukan pembinaan anggota pembiayaan agar tidak terjadi kredit macet. ) Membuat laporan perkembangan pembiayaan. d. Sales Officer Memperkenalkan, menawarkan serta menjual produk kepada nasabah dengan baik. e. Relationship Officer ) Mencari, menilai, menganalisis serta mengusulkan besarnya pembiayaan yang akan disalurkan. ) Memantau pembiayaan yang sudah disalurkan kepada debitur. f. Branch Operational Supervior Mengkoordinir pelaksanaan operasional agar transaksi dari nasabah di kantor dapat terlaksana dengan baik dan lancar. g. Teller ) Menerima setoran dari nasabah. ) Bertanggung jawab atas kesesuaian jumlah kas yang ada.
h. Customer Service ) Memberikan pelayanan informasi produk kepada nasabah. ) Membantu nasabah dalam proses pembukaan dan penutupan rekening. ) Menyimpan berkas-berkas tabungan dan deposito. i. Security ) Menjaga keamanan lingkungan kantor dari segala bentuk kejahatan. ) Melindungi karyawan, nasabah ataupun tamu dari segala bentuk kejahatan. ) Mengatur parkir dan mengunci semua pintu saat jam kantor selesai dan membuka pintu saat jam kerja akan di mulai. j. Office Boy ) Bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan kantor. ) Membantu mengoperasikan mesin fotokopi serta melayani kebutuhan karyawan. B. Visi dan Misi Organisasi . Visi Menjadi bank ritel modern dan terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
. Misi a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragaman kebutuhan finansial nasabah. b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesui dengan prinsip-prinsip syariah. c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun. d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran. C. Produk-produk Bank BRI Syariah . Funding & Banking Service Group a. Tabungan BRI Syariah iB Merupakan tabungan yang menggunakan akad Wadiah yad dhamanah. ) Syarat: a) Nasabah perorangan, usia
tahun keatas.
b) Fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku. c) Setoran awal minimal Rp berikutnya Rp
.
.
,-. Minimal setoran
,- dan saldo minimum Rp
) Fitur dan Manfaat: a) Dana dapat diambil kapan saja. b) Mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM
.
,-
c) Dapat diberikan bonus (sesuai kebijakan Bank dan tidak diperjanjikan di awal). ) Biaya-biaya: a) Biaya ganti PIN di ATM Rp . b) Biaya penutupan rekening Rp
,.
,-
c) Biaya penggantian buku karena rusak/hilang Rp .
,-
d) Biaya penggantian kartu ATM karena rusak/hilang Rp .
,-
b. TabunganKU BRI Syariah iB Adalah simpanan yang konsepnya sama dari Tabungan BRI Syariah iB. ) Syarat dan Ketentuan: a) Nasabah perorangan, WNI. b) Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk
tahun keatas) yang
masih berlaku. Penabung yang dibawah perwalian, harus menggunakan nama orang tua. c) Setoran awal pembukaan rekening minimum Rp Setoran tunai berikutnya minimum Rp
.
.
,-.
,-
) Fasilitas: a) Mendapatkan buku tabungan. b) Tidak mendapatkan kartu ATM. c) Setoran tunai dapat dilakukan secara on-line diseluruh cabang BRI Syariah se-Indonesia.
) Biaya-biaya: a) Gratis biaya administrasi bulanan. b) Gratis
biaya
penggantian
buku
tabungan
apabila
rusak/hilang. c) Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah Rp .
,-
c. Tabungan Haji BRI Syariah iB Merupakan tabungan dengan pengelolaan dana tabungan haji yang sesuai dengan syariah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah untuk keperluan biaya menunaikan ibadah haji. ) Syarat: a) Fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku. b) Hanya diperuntukkan untuk nasabah perorangan usia minimum
tahun.
c) Setoran awal pembukaan rekening minimum Rp Setoran berikutnya minimum Rp
.
.
,-.
) Fitur dan Manfaat: a) Mendapatkan buku tabungan. b) Tidak mendapatkan kartu ATM. c) Mendapatkan nisbah bagi hasil yang menarik. d) Penabung dilindungi oleh asuransi jiwa dan kecelakaan. ) Biaya-biaya: a) Gratis administrasi bulanan tabungan.
,-.
b) Gratis biaya premi asuransi. c) Gratis biaya dibawah saldo minimum. .
d) Biaya penutupan rekening Rp
,-
d. Tabungan Impian BRI Syariah iB Merupakan jenis simpanan yang menggunakan konsep yang sama dengan tabungan Haji BRI Syariah iB. ) Syarat: a) Wajib memiliki rekening Tabungan BRISyariah iB sebagai rekening induk. b) Fotokopi KTP yang masih berlaku. c) Usia saat pembukaan rekening minimal
tahun, maksimal
tahun. d) Setoran awal pembukaan minimum Rp rutin bulanan minimum Rp
.
.
,- dan setoran
,-.
) Fitur dan Manfaat: a) Mendapatkan buku tabungan dan sertifikat asuransi. b) Tidak mendapatkan kartu ATM. c) Bebas memilih tanggal dan jumlah nominal setoran rutin setiap bulannya. ) Biaya-biaya: a) Gratis biaya administrasi bulanan. b) Biaya administrasi penutupan rekening Rp c) Gratis biaya premi asuransi.
.
,-.
e. Giro BRI Syariah iB ) Syarat dan Ketentuan: (Perorangan) a) Fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku. b) Fotocopy NPWP. .
c) Setoran awal minimum Rp berikutnya minimum Rp d) Saldo minimum Rp
.
.
.
,- dan setoran
,,-
(Perusahaan) a) Fotokopi KTP/SIM/Paspor pejabat yang berwenang. b) Fotokopi Anggaran Dasar dan perubahan-perubahannya sekurang-kurangnya perubahan terakhir. c) Akte pendirian perusahaan beserta perubahan (jika ada), serta pengesahan Departemen Kehakiman. Apabila belum ada pengesaham dari Departemen Kehakiman maka harus ada surat keterangan dari notaris bahwa perusahaan sedang dalam proses Departemen Kehakiman. d) Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP). e) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). f) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). g) Surat persetujuan pengurus. h) Surat Keterangan Domisili Usaha/Perusahaan (SKDU)
.
i) Setoran awal minimum Rp berikutnya minimum Rp j) Saldo minimum Rp
.
.
.
,- dan setoran
,,-
) Fitur dan Manfaat: a) Tidak mendapatkan kartu ATM maupun buku tabungan. b) Laporan dana dan mutasi berupa rekening koran. c) Kemudahan bertransaksi menggunakan cek/bilyet giro. d) Dana dapat diambil kapan saja. e) Dapat bertransaksi diseluruh jaringan BRISyariah secara online. ) Biaya-biaya: .
a) Biaya dibawah saldo minimum Rp .
b) Biaya administrasi bulanan Rp c) Biaya penutupan rekening Rp
,-
.
,.
d) Biaya buku cek/bilyet giro Rp
,-
,-
f. Deposito BRI Syariah iB ) Syarat dan Ketentuan: (Perorangan) a) Fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku dan surat keterangan domisili untuk nasabah yang bertempat tinggal tidak sesuai dengan bukti identitas diri. b) Fotokopi NPWP c) Penempatan minimum Rp .
.
,-
d) Memiliki rekening tabungan atau giro perorangan di BRI Syariah. (Perusahaan) a) Fotokopi KTP/SIM/Paspor pejabat yang berwenang. b) Fotokopi Anggaran Dasar dan perubahan-perubahannya sekurang-kurangnya perubahan terakhir. c) Akte pendirian perusahaan beserta perubahan (jika ada), serta pengesahan Departemen Kehakiman. Apabila belum ada pengesaham dari Departemen Kehakiman maka harus ada surat keterangan dari notaris bahwa perusahaan sedang dalam proses Departemen Kehakiman. d) Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP). e) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). f) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). g) Surat persetujuan pengurus. h) Surat Keterangan Domisili Usaha/Perusahaan (SKDU) i) Penempatan minimum Rp .
.
,-
j) Memiliki rekening tabungan atau giro di BRISyariah. ) Fitur dan Manfaat: a) Tersedia pilihan jangka waktu , , , dan
bulan.
b) Dapat diperpanjang secara otomatis. c) Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan. d) Dana hanya dapat diambil pada saat jatuh tempo.
e) Bukti kepemilikan berupa bilyet Deposito. ) Biaya-biaya: a) Biaya administrasi pencairan deposito sebelum jatuh tempo .
Rp
,-
. Consumer Financing Group a. KPR (Kepemilikan Pembiayaan Rumah) BRI Syariah iB Pembiayaan kepemilikan rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan. ) Produk pembiayaan KPR menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dengan akad Murabahah bil Wakalah. ) Uang muka ringan minimum ) Jangka waktu fleksibel maksimal ) Plafon pembiayaan minimum Rp Rp .
.
.
tahun. .
.
,- dan maksimal
,-
) Bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo. b. KKB (Kepemilikan Kendaraan Bermotor) BRISyariah iB Pembiayaan kepemilikan mobil dari BRI Syariah kepada nasabah perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana
pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan. ) Produk pembiayaan KPR menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dengan akad Murabahah bil wakalah. ) Melayani pembelian mobil baru dan bekas. ) Jangka waktu pembiayaan KKB minimum
tahun dan
maksimum tahun. ) Plafon pembiayaan minimum Rp Rp .
.
.
) Uang muka mulai
.
.
,- dan maksimal
,%.
c. EmBP (Employee Benefit Program) BRI Syariah iB Program kerja sama dengan suatu perusahaan yang dituangkan dalam Master Agreement berupa fasilitas pembiayaan langsung kepada pegawai dari perusahaan yang memenuhi kriteria bank syariah. ) Kerja sama bersifat eksklusif (HRD maupun Koperasi Perusahaan). ) Meningkatkan kersejahteraan dan loyalitas karyawan. ) Memenuhi kebutuhan akan perumahan, kendaraan atau kebutuhan konsumtif. d. KMG/KMJ (Kepemilikan Multi Guna/Jasa) BRI Syariah iB Pembiayaan yang khusus diberikan untuk pegawai perusahaan yang sudah melakukan Master Agreement dengan Bank BRI
Syariah. Untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa yang bersifat konsumtif dengan cara yang mudah. ) KMG/KMJ
bertujuan
untuk
memberikan
pembiayaan,
pendidikan, perjalanan dalam rangka ibadah, pernikahan serta untuk pembelian barang-barang konsumtif lainnya. ) Tanpa jaminan asset. ) Jangka waktu
tahun.
e. PKE (Pembiayaan Kepemilikan Emas) BRI Syariah iB Pembiayaan kepada perorangan untuk bertujuan kepemilikan emas
dengan
menggunakan
akad
murabahah
dimana
pengembalian pembiayaan dilakukan dengan mengangsur setiap bulan sampai dengan jangka waktu selesai sesuai kesepakatan. ) Objek pembiayaan, emas batangan gram,
gram,
gram,
) Uang muka minimum
gram,
gram dan
gram.
% dari harga beli emas.
) Jangka waktu pembiayaan minimum maksimal
K dengan pecahan :
bulan sampai dengan
bulan.
) Dapat dilunasi dipercepat setelah eksekusi setelah
tahun dan emas dapat di
tahun dari tanggal akad.
f. Gadai BRISyariah iB Pembiayaan untuk kebutuhan mendesak dan modal kerja usaha dengan jaminan berupa emas gadai menggunakan perjanjian
pinjaman dana (qardh)dan perjanjian pemberian jasa berupa pemeliharaan emas (ijarah). ) Minimal berat emas adalah
gram dan maksimal pinjaman
juta per orang. ) Kadar emas minimal
karat.
) Jangka waktu pinjaman gadai maksimal
bukan dan maksimal
kali perpanjangan. . Micro Banking Group a. Pembiayaan MIKRO
iB
) Usia calon nasabah minimum (sama dengan nasabah
tahun atau telah menikah
tahun). Sedangkan usia maksimal calon
tahun saat akhir jangka waktu pembiayaan.
) Dokumen administrasi berupa KTP nasabah dan pasangan, akta nikah/surat keterangan belum menikah, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Usaha (SKU)/SIUP, serta foto x nasabah dan pasangan. ) Lama usaha minimal ) Tenor Pembiayaan
tahun. bulan sampai
bulan.
) Tidak ada jaminan/agunan. b. Pembiayaan MIKRO
iB
) Usia calon nasabah minimum (sama dengan nasabah
tahun atau telah menikah
tahun). Sedangkan usia maksimal calon
tahun saat akhir jangka waktu pembiayaan.
) Dokumen administrasi berupa KTP nasabah dan pasangan, akta nikah/surat keterangan belum menikah, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Usaha (SKU)/SIUP, foto x nasabah dan pasangan, NPWP (plafon >
juta) serta SPPT PBB tahun
terakhir (jika agunan tanah/bangunan). ) Lama usaha minimal
tahun.
) Tenor Pembiayaan modal kerja maksimal investasi maksimal
bulan dan
bulan.
) Jaminan/agunan dapat berupa tanah kosong, tanah dan bangunan, kendaraan, kios dan Deposito BRISyariah. c. Pembiayaan MIKRO
iB)
) Usia calon nasabah minimum (sama dengan nasabah
tahun atau telah menikah
tahun). Sedangkan usia maksimal calon
tahun saat akhir jangka waktu pembiayaan.
) Dokumen administrasi berupa KTP nasabah dan pasangan, akta nikah/surat keterangan belum menikah, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Usaha (SKU)/SIUP, foto x nasabah dan pasangan, NPWP, serta SPPT PBB
tahun terakhir (jika
agunan tanah/bangunan). ) Lama usaha minimal
tahun.
) Tenor Pembiayaan modal kerja maksimal investasi maksimal
bulan.
bulan dan
) Jaminan/agunan dapat berupa tanah kosong, tanah dan bangunan, kendaraan, kios dan Deposito BRISyariah. . Retail & Linkage Group a. Pembiayaan Koperasi Karyawan (KOPKAR) Pembiayaan
yang
diberikan
kepada
Koperasi
Karyawan
(KOPKAR) dengan mekanisme executing, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif para karyawan. ) Kriteria Koperasi: a) Koperasi
Karyawan
dari
BUMN,
Perusahaan
Multinasional, dan perusahaan besar swasta nasional. b) Koperasi memenuhi persyaratan keabsahan badan hukum dari Dinas/Departemen Koperasi. c) Telah beroperasi minimal
tahun.
d) Membukukan laba/keuntungan bersih dalam
tahun
terakhir. e) Wajib memberikan laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) bagi koperasi yang memiliki asset diatas Rp
miliar.
f) Melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) minimal berturut-turut. ) Kriteria anggota koperasi: a) WNI b) Pegawai tetap
tahun
c) Telah menjadi anggota KOPKAR minimal tahun. d) Usia maksimal pada saat jatuh tempo pembiayaan adalah tahun atau
tahun sebelum usia pensiun.
) Fitur: a) Jangka waktu pembiayaan dapat sampai dengan
bulan.
b) Anggota KOPKAR yang memperoleh fasilitas pembiayaan dilindungi oleh asuransi jiwa kredit. b. Pembiayaan
Kontruksi
Pengembangan
Perumahan
Untuk
Developer Pembiayaan kontruksi pengembangan perumahan adalah pembiayaan kepada pengembang/developer perumahan (landed house)
untuk
pembangunan
kontruksi
rumah
(housing
construction). c. Pembiayaan Beragunan Tunai Pembiayaan beragunan tunai adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dengan tetap memenuhi unsur kepatuhan kepada ketentuan syariah yang berlaku, dimana pembiayaan dijamin penuh dengan agunan tunai berupa deposito BRISyariah. ) Fitur: a) Penggunaan pembiayaan untuk modal kerja maupun investasi b) Rentang margin minimal sebesar
d. Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Usaha Adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk pembelian kendaraan roda empat atau lebih (kendaraan penumpang dan/atau komersial) yang digunakan untuk sarana pendukung usaha (untuk operasional perusahaan), dalam hal ini tidak termasuk alat berat dan usaha transportasi. ) Akad pembiayaan murabahah. ) Plafon maksimal sebesar
dari harga kendaraan yang
dibiayai. ) Jenis kendaraan yang dibiayai : kendaraan penumpang dan kendaraan komersial (pick up, box dan truk maksimal roda enam). ) Uang muka : Tabel . Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Usaha Kendaraan
Penumpang
Baru Bekas
Komersil
Jangka waktu pembiayaan Max. tahun
-
Max. tahun
Sumber: BRI Syariah e. Pembiayaan Usaha SPBU Adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada para pengusaha SPBU baik untuk memenuhi modal kerja (pembelian
BBM)
maupun
kebutuhan
investasi
(pembelian
SPBU,
pembangunan SPBU baru, maupun renovasi SPBU). Kriteria Nasabah : ) Pembiayaan Modal Kerja a) Plafond pembiayaan sesuai hasil perhitungan kebutuhan modal kerja pembelian BBM berdasarkan analisa BRI Syariah. b) Jangka waktu pembiayaan maksimal
tahun dan dapat
diperpanjang. ) Pembiayaan Investasi a) Pembiayaan diperuntukkan renovasi/pembangunan SPBU maksimal
dari RAB (diluar pembelian tanah dan
perjanjian), pembiayaan diperuntukkan pembelian SPBU maksimal
dari nilai pasar wajar SPBU menurut
penilaian appraiser. b) Jangka waktu pembiayaan maksimal
tahun.
D. Perkembangan Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah KCP Demak Bank BRI Syariah dengan visinya “Menjadi bank ritel modern dan terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna” memiliki beberapa produk yang unggul dalam layanan dan kinerja. Salah satu
produk unggulan Bank BRI Syariah adalah produk tabungan Haji BRISyariah iB yang menggunakan akad mudharabah mutlaqah. Sejak di resmikan pada tanggal
Oktober
, produk tabungan
haji BRI Syariah iB ini lebih mendominasi. Produk ini banyak menarik minat masyarakat Demak. Berikut ini adalah perkembangan jumlah nasabah produk tabungan Haji BRI Syariah iB di bank BRI Syariah KCP Demak bulan Januari hingga Juli pada tahun
.
Tabel . Daftar Perkembangan Produk Tabungan Haji Bulan
Jumlah Nasabah
Prosentase
Januari
,
Februari
,
Maret
,
April
,
Mei
,
Juni
,
Juli
,
Jumlah
Sumber: BRI Syariah KCP Demak Tahun Daftar perkembangan jumlah nasabah produk tabungan Haji BRI Syariah iB di atas, dapat pula dibuat grafik sebagai berikut:
Jumlah Nasabah 20,00% 15,00%
18,68% 15,45%
18,09%
13,93%
13,40%
10,00%
10,56%
9,90% 5,00% 0,00% Januari Februari Maret
April
Mei
Juni
Juli
Gambar . Grafik Perkembangan Tabungan Haji Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari pihak bank BRI Syariah KCP Demak dari bulan Januari hingga bulan Juli tahun
.
Tidak adanya data khusus mengenai produk tabungan Haji BRI Syariah iB dikarenakan kerahasiaan perusahaan. Data diatas adalah data perkembangan jumlah nasabah produk tabungan Haji BRI Syariah iB di bank BRI Syariah KCP Demak. Pada bulan Januari jumlah nasabah produk tabungan haji terdapat pada bulan bulan Februari jumlah nasabah ada terdapat
nasabah. Pada bulan April terdapat
Mei ada
nasabah. Di bulan Juni ada
terdapat
nasabah.
orang,
orang. Di bulan Maret nasabah. Pada bulan
nasabah, dan pada bulan Juli
Dari data dan grafik diatas, produk tabungan Haji BRI Syariah iB di bank BRI Syariah KCP Demak mengalami kenaikan dan penurunan jumlah nasabah setiap bulannya. Pada bulan Januari nasabah produk tabungan haji mencapai
,
. Pada bulan Februari nasabah produk haji
mencapai
,
. Pada bulan Maret mengalami penurunan, jumlah
nasabah hanya mencapai
,
. Pada bulan April terjadi penurunan
jumlah nasabah yang hanya mencapai , nasabah mencapai ,
,
saja. Pada bulan Mei jumlah
. Di bulan Juni jumlah nasabah hanya mencapai
. Dan pada bulan Juli jumlah nasabah mencapai
,
.
Perkembangan jumlah nasabah produk tabungan Haji BRI Syariah iB ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya dalam kebijakan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak bank. Hal yang membedakan antara produk tabungan Haji BRI Syariah iB dengan bank syariah lain dalam kebijakan dan ketentuan yang diberlakukan oleh bank, yaitu mengenai jumlah minimum setoran awal dan setoran selanjutnya, fasilitas yang ditawarkan oleh bank, dan biaya administrasi yang dibebankan bank kepada nasabah. Perbedaan ketentuan dan kebijakan antar bank syariah tersebut, akan dipaparkan dalam tabel di bawah ini: Tabel . Perbedaan Ketentuan Tabungan Haji Antara Beberapa Bank Di Indonesia Bank Ketentuan Akad Setoran Awal
Nisbah bagi hasil utuk nasabah Biaya administrasi bulanan
Bank BRI Bank BNI Syariah Syariah Mudharabah Wadiah Mutlaqah Mudharabah Rp . ,Rp . ,(Wadiah) Rp . ,(Mudharabah)
Gratis
Gratis
Bank Mega Syariah Mudharabah Mutlaqah Rp . ,-
Gratis
Biaya penutupan rekening karena pembatalan Saldo Minimum
Rp.
.
Rp.
.
Gratis Rp
.
,-
Rp.
.
Rp.
.
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa produk Tabungan Haji BRI Syariah iB lebih terjangkau bagi nasabah, karena biaya pembukaan sebesar Rp
.
,- sedangkan di bank BNI Syariah biaya pembukaan
rekening sebesar Rp
.
,- untuk akad wadiah dan Rp
.
,- untuk
akad mudharabah, biaya pembukaan rekening di bank Mega Syariah sebesar Rp
.
,-. Selain itu saldo minimum di bank BRI Syariah lebih
murah yaitu sebesar Rp
.
,- bila di bandingkan dengan bank BNI
Syariah dan Bank Mega Syariah yaitu sebesar Rp
.
,-
BAB IV ANALISIS
A. Aplikasi Akad Mudharabah Mutlaqah Pada Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak. Tabungan Haji BRI Syariah iB merupakan produk simpanan dari BRI Syariah untuk calon jemaah Haji dalam memenuhi kebutuhan setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dengan prinsip bagi hasil. Manfaat yang didapat adalah ketenangan dan kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah, karena pengelolaan dana sesuai syariah. Tabungan ini menggunakan konsep akad sesuai syariah yaitu akad mudharabah mutlaqah. Menurut Ridwan (
:
- ) yang dimaksud
dengan akad mudharabah mutlaqah yaitu akad kerja antara dua orang atau lebih, atau antara shahibul mal selaku investor dengan mudharib selaku pengusaha yang berlaku secara luas. Artinya dalam akad tersebut tidak ada batasan tertentu, baik dalam jenis usaha, daerah bisnis, waktu usaha maupun yang lain. Intinya pengusaha memiliki kewenangan penuh untuk menjalankan usahanya, sesuai dengan peluang bisnis yang ada.
Gambar . Skema akad mudharabah Dalam praktiknya, bank BRI Syariah bertindak sebagai pengelola dana mempunyai kebebasan untuk melakukan berbagai macam usaha dalam mengelola dana yang dititipkan oleh pemilik dana (nasabah) selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Akan tetapi pihak bank juga mempunyai tanggung jawab atas dana yang dikelolanya serta segala resiko yang timbul akibat kesalahan dari pihak bank. Keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan dana tersebut akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dalam kontrak. Besarnya porsi bagi hasil yang diberikan telah diberitahukan oleh bank dan telah disetujui oleh nasabah. Berdasarkan uraian diatas,
tabungan
mudharabah
mempunyai
ketentuan sebagai berikut: ) Dalam transaksi ini, nasabah bertindak sebagai pemilik dana dan bank bertindak sebagai pengelola dana.
) Sebagai pihak pengelola dana, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam mengelola dana nasabah. ) Keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan dana tersebut di bagi berdasarkan kesepakatan antara pihak bank dan nasabah. Akad mudharabah adalah akad kerja sama dengan menggunakan prinsip bagi hasil. Bank BRI Syariah telah menetapkan perubahan nisbah bagi hasil pada produk tabungan Haji BRI Syariah iB dan tabungan Impian BRI Syariah iB, yaitu sebagai berikut: Tabel . Perubahan Nisbah Bagi Hasil
Produk
Porsi Nisbah Nasabah Sebelum Perubahan
Porsi Nisbah Nasabah Berlaku per Agustus
Tabungan Haji BRISyariah iB Tabungan Impian BRISyariah iB
Sumber: Bank BRI Syariah Perubahan nisbah diatas berlaku secara efektif dari tanggal . Apabila sampai dengan tanggal
Juli
Agustus
, nasabah tidak
memberikan konfirmasi atau tanggapan atas perubahan nisbah nasabah sebagaimana dimaksud pada tabel diatas, maka nasabah dianggap tidak berkeberatan dan menyetujui perubahan nisbah nasabah tersebut.
Perubahan nisbah bagi hasil tersebut di latar belakangi oleh perubahan bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia telah mengumumkan aturan suku bunga acuan baru, BI -days Reserve Repo. Aturan tersebut
berdampak tidak hanya
berdampak
pada
bank
konvensional, akan tetapi juga pada perbankan syariah. Corporate Secretary PT Bank BRI Syariah, Indriati Tri Handayani mengatakan, kebijakan baru bank sentral itu memang sengaja dibuat untuk menurunkan suku bunga perbankan. Perubahan tersebut akan berdampak pada penurunan tingkat suku bunga dana pihak ketiga. Bagi BRI Syariah, kebijakan baru Bank Indonesia tersebut akan membuat perusahaan harus menyesuaikan tingkat bagi hasil (nisbah) dan suku bunga pembiayaannya. Berdasarkan perubahan nisbah nasabah diatas, dalam produk tabungan Haji BRI Syariah iB bank BRI Syariah menetapkan nisbah bagi hasil sebesar
untuk nasabah dan
untuk pihak bank. Bagi hasil tersebut
akan dihitung, dibukukan dan diberikan setiap bulannya kepada nasabah. Pihak customer servise berpendapat, perubahan nisbah bagi hasil tersebut akan mempengaruhi minat masyarakat Demak untuk membuka rekening tabungan haji dan menabung di bank BRI Syariah. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Purwati selaku nasabah produk tabungan haji di BRI Syariah, beliau berpendapat bahwa perubahan nisbah bagi hasil tersebut sangat disayangkan. Karena nasabah hanya memperoleh bagi hasil sebesar
saja.
Berbeda dengan Ibu Purwati, Bapak Santoso tidak merasa keberatan dengan perubahan nisbah bagi hasil tersebut. Karena tujuan awal menabung di bank BRI Syariah ini adalah untuk biaya pergi haji. Selain Bapak Santoso pendapat yang serupa juga di paparkan oleh Ibu Masripah, Bapak Achmadi serta Bapak Askuri. B. Sistem dan Prosedur Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak. Dalam tabungan haji, bank BRI Syariah menetapkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah yang ingin membuka rekening tabungan haji ini. Persyaratan tersebut meliputi: . Fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku. . Hanya diperuntukkan untuk nasabah perorangan usia minimum tahun. .
. Setoran awal minimum Rp
. Minimal setoran berikutnya Rp . Saldo minimum Rp
.
,.
,-
,-
Sebagai langkah awal yang harus dilakukan nasabah dalam memperoleh porsi keberangkatan haji di bank BRI Syariah KCP Demak adalah membuka rekening tabungan Haji BRI Syariah iB. . Prosedur Pembukaan Rekening Calon nasabah yang ingin melakukan pembukaan rekening Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah KCP Demak harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Calon nasabah berusia minimum yang berusia dibawah
tahun. Untuk calon nasabah
tahun dapat menjadi nasabah tabungan
haji dengan melampirkan akta kelahiran dan fotokopi KTP milik orang tua serta datang didampingi dengan orang tua, karena nama yang akan dicantumkan adalah nama orang tua. Hal tersebut juga sesuai dengan pemaparan dari Ibu Wahyu Widiastuti pada tanggal
Februari
, beliau sedang
mendaftarkan putrinya menjadi nasabah produk tabungan haji. Beliau menjelaskan bahwa putrinya yang sedang duduk di bangku sekolah menengah pertama tersebut masih berusia
tahun,
setelah bertanya kepada pihak customer service mengenai putrinya yang masih dibawah
tahun tersebut, ternyata putrinya dapat
mendaftar menjadi nasabah tabungan haji dengan persyaratan melampirkan akta kelahiran dan fotokopi KTP orang tua atau wali yang bersangkutan sebagai persyaratan tambahan. Karena nama yang tercantum di dalam buku tabungan adalah nama orang tua atau wali tersebut. b. Calon nasabah yang bersangkutan datang ke kantor BRI Syariah KCP Demak untuk mengisi formulir pembukaan rekening sesuai dengan kartu identitas diri nasabah yang bersangkutan. Formulir pembukaan tabungan haji yang harus diisi oleh nasabah meliputi:
) Kartu contoh tanda tangan. Pada lembar ini, nasabah mengisi nama, alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi, serta membubuhkan tanda tangan sebanyak
kali.
) Aplikasi pembukaan tabungan haji BRI Syariah iB. Lembar ini merupakan lembar persetujuan bahwa nasabah menyetujui ketentuan-ketentuan yang ada pada tabungan haji BRI Syariah iB, seperti akad mudharabah mutlaqah yang digunakan dalam tabungan haji tersebut, serta besarnya bagi hasil yang telah ditentukan oleh pihak bank. ) Aplikasi pembukaan CIF (Customer Information File). Pada lembar ini, nasabah harus mengisi data keuangan nasabah, data pekerjaan serta data keluarga yang dapat dihubungi. ) Surat pernyataan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Lembar surat pernyataan NPWP ini harus diisi oleh nasabah yang belum/tidak memiliki kartu NPWP. Bagi nasabah yang telah memiliki kartu NPWP ditidak diwajibkan mengisi lembar surat pernyataan NPWP, akan tetapi harus melampirkan fotokopi kartu NPWP. Pihak customer service menjelaskan, bagi nasabah yang sudah lanjut usia ataupun nasabah yang kurang mengenal baca dan tulis, dapat datang didampingi dengan anak atau kerabatnya untuk membantu pengisian formulir pembukaan rekening tabungan haji.
Akan tetapi, tanda tangan tetap dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan. c. Menyerahkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku). Serta membayar biaya administrasi sebesar Rp .
,- untuk pembukaan rekening.
d. Setelah mendapat buku tabungan haji, proses pendaftaran selesai dan nasabah tersebut sudah terdaftar sebagai nasabah tabungan Haji di Bank BRI Syariah KCP Demak, dalam tabungan ini nasabah tidak diberikan kartu ATM. e. Selanjutnya nasabah dapat menabung dengan setoran minimal Rp .
,-. Penyetoran dapat dilakukan di kantor bank BRI Syariah
selama jam kerja. Apabila jumlah saldo nasabah telah mencapai saldo minimal Rp .
.
,- maka nasabah tersebut akan dihubungi oleh pihak bank
untuk melakukan pendaftaran SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji) ke kantor Kementrian Agama Demak agar memperoleh nomor porsi haji. Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut: a. Membawa KTP b. Membawa KK (Kartu Keluarga) bagi yang sudah menikah c. Membawa buku nikah/akta lahir/ijasah d. Membawa surat keterangan sehat dari dokter e. Mengisi data yang sudah disediakan
f. Foto x sebanyak
lembar
Apabila proses pendaftaran di Kementruan Agama Demak sudah selesai, nasabah yang telah mendapatkan SPPH dari pihak Kementrian Agama Demak harus kembali ke Bank BRI Syariah KCP Demak untuk melakukan switching (pemindahbukuan) dari rekening nasabah ke rekening Kementrian Agama Pusat sebesar Rp
.
.
,-. Setelah
proses switching selesai nasabah akan mendapatkan lembar BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) sebagai bukti bahwa nasabah telah mendapatkan nomor porsi haji. Selanjutnya, nasabah kembali lagi ke Kementrian Agama Demak untuk menyerahkan tindasan bukti nomor porsi (BPIH). Setelah selesai nasabah akan mendapatkan lembar BPIH asli yang nantinya digunakan untuk proses pelunasan sebelum keberangkatan ke tanah suci. Estimasi waktu keberangkatan ibadah haji berkisar
sampai
tahun.
. Prosedur Pelunasan Pelunasan biaya ibadah haji dilakukan setelah selang waktu sampai
tahun setelah mendapatkan nomor porsi. Nasabah yang akan
melakukan pelunasan keberangkatan biaya ibadah haji harus menyetorkan uang sesuai dengan jumlah yang dihitung berdasarkan kurs dollar yang berlaku saat pelunasan. Ketentuan tersebut telah ditetapkan oleh Kementrian Agama Pusat yang diumumkan lewat
siskohat (sistem komputerisasi haji terpadu) ke bank BRI Syariah. Selain itu nasabah harus membawa beberapa persyaratan seperti: a. Membawa KTP asli b. Lembar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) asli c. Materai
sebanyak
lembar
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Prapto. Beliau merupakan nasabah tabungan haji di bank BRI Syariah dan telah menunaikan ibadah haji di tahun
. Beliau memaparkan bahwa
beliau menunggu keberangkatan ibadah haji selama
tahun. Setelah
waktu keberangkatan diumumkan Kementrian Agama Pusat, pihak bank akan segera menghubungi nasabah yang akan pergi haji di periode tersebut melalui surat edaran. Surat edaran tersebut berisi pemberitahuan bahwa nasabah yang menerima surat tersebut akan melaksanakan keberangkatan ibadah haji di tahun tersebut, dan harus segera melakukan proses pelunasan biaya ibadah haji. Saat pelunasan keberangkatan ibadah haji harus membawa KTP, lembar BPIH asli, dan materai
sebanyak
lembar.
. Pasca Pulang Haji Setelah melaksanakan ibadah haji, nasabah produk tabungan Haji BRISyariah harus melakukan penutupan rekening. Karena rekening tabungan haji ini hanya dapat di gunakan sekali. Akan tetapi apabila nasabah ingin melaksanakan ibadah haji lagi, nasabah dapat membuka
rekening yang baru. Syarat-syarat yang harus di bawa pada saat penutupan rekening adalah: a. Membawa KTP asli b. Nasabah yang bersangkutan datang sendiri c. Buku tabungan asli. d. Saldo mengendap Rp
.
,-
Bapak Prapto mengatakan penutupan rekening tabungan haji dilakukan setelah pulang melaksanakan ibadah haji. Akan tetapi saat melakukan penutupan rekening, beliau diwakilkan oleh adiknya dikarenakan beliau sedang sakit. Syarat yang harus dibawa saat maelakukan penutupan rekening adalah KTP asli dan buku tabungan asli milik nasabah dalam hal ini KTP dan buku tabungan atas nama Bapak Prapto. Seluruh sisa saldo dapat diambil saat
penutupan
rekening akan tetapi nasabah dikenakan biaya penutupan rekening sebesar Rp
.
,-.
C. Kendala Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak. Kendala merupakan sesuatu yang dapat menghambat atau membatasi kinerja perusahaan. Demikian pula dengan produk tabungan haji di bank BRI Syariah KCP Demak Khairul Anwar selaku pihak customer service memaparkan hal yang menghambat perkembangan produk tabungan haji di bank BRI Syariah KCP Demak salah satunya adalah jumlah customer service yang tidak
sebanding dengan jumlah nasabah. Pihak customer service merasa kewalahan melayani jumlah nasabah dengan masalah yang beraneka ragam, seperti pembukaan rekening produk tabungan haji dan produk lainnya, melayani keluhan-keluhan nasabah dan lain sebagainya. Nasabah yang telah lanjut usia serta nasabah yang sebagian tidak mengenal baca dan tulis juga menjadi salah satu kendala. Misalnya dalam masalah pengisian
formulir
pembukaan
tabungan
haji,
nasabah
tersebut
memerlukan bantuan dari pihak customer service sehingga pelayanannya memerlukan waktu yang lebih lama. Selain itu pihak customer service juga menjelaskan kendala lain seperti terjadinya offline dari kantor pusat. Karena segala proses perbankan yang dilakukan di kantor cabang pembantu terhubung di kantor pusat, apabila di kantor pusat terjadi offline maka kantor cabang pembantu tidak dapat melakukan proses perbankan. Hal tersebut mengakibatkan banyaknya pembukaan rekening yang belum diproses. Ibu Wahyu Widiastuti juga memaparkan hal yang serupa mengenai kendala dalam produk tabungan haji ini. Beliau mengatakan bahwa pihak bank perlu menambah customer service agar pelayanan pembukaan tabungan haji dapat lebih cepat, dan antrian dapat berkurang. Selain itu beliau juga menyayangkan sering terjadinya offline dari kantor pusat sehingga proses pembukaan rekening harus ditunda.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak bank dan nasabah mengenai kendala yang menghambat perkembangan produk tabungan haji, dapat disimpulkan bahwa kendala-kendala tersebut meliputi: . Jumlah customer service yang tidak sebanding dengan jumlah nasabah. Mengingat tugas customer servise yang salah satunya memberikan pelayanan informasi produk kepada nasabah merupakan hal penentu bagi kemajuan bank, maka bank perlu menyediakan customer service yang cukup. Saat ini, di bank BRI Syariah KCP Demak hanya menyediakan satu customer service. Hal tersebut menjadi salah satu kendala yang menghambat pelayanan di bank BRI Syariah KCP Demak menjadi lama. . Masyarakat Demak yang sebagian kurang memahami baca dan tulis, terutama nasabah yang sudah lanjut usia. Untuk itu nasabah tersebut memerlukan bantuan dalam pengisian formulir pembukaan rekening. . Terjadinya offline dari kantor pusat. Apabila terjadi offline dari kantor pusat maka kantor cabang pembantu tidak dapat melakukan pelayanan pembukaan rekening kepada nasabah. Apabila terdapat nasabah yang ingin membuka rekening tabungan tidak dapat diproses saat itu juga, sehingga akan diproses ketika tidak terjadi offline dari kantor pusat. Ketiga hal tersebut merupakan kendala yang menghambat pelayanan dalam pembukaan rekening tabungan Haji BRI Syariah iB sehingga mempengaruhi perkembangan produk tabungan Haji BRI Syariah iB di bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Demak.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai aplikasi produk tabungan haji BRI Syariah iB di bank BRI Syariah KCP Demak, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: . Produk Tabungan Haji BRI Syariah iB merupakan salah satu produk tabungan yang menggunakan akad mudharabah mutlaqah. Akad mudharabah mutlaqah merupakan akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak dimana pihak pemilik dana (nasabah) menyediakan seluruh modal, sedang pihak pengelola dana (bank) bertindak selaku pengelola. Dalam akad ini pihak bank diberikan kebebasan dalam mengelola dana tersebut. Keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Dalam tabungan haji ini nisbah bagi hasil yang ditetapkan sebesar dan
untuk nasabah
untuk pihak bank, penyetoran dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja di seluruh outlet BRI Syariah. Dalam tabungan haji ini tidak disediakan kartu ATM dan dana tidak dapat diambil sewaktuwaktu. . Prosedur pembukaan rekening tabungan haji di bank BRI Syariah KCP Demak tidak jauh berbeda dengan bank lainnya seperti; mengisi formulir pembukaan rekening, melampirkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/PASPOR) yang masih berlaku, melakukan setoran minimal
sebesar Rp
.
,-. Nasabah minimal berusia
yang berusia dibawah
tahun. Bagi nasabah
tahun dapat menggunakan nama orang tua
dan harus melampirkan akta kelahiran. Bagi nasabah yang saldo tabungannya telah mencapai minimal Rp
.
.
,- maka akan
langsung didaftarkan nomor porsi haji. . Kendala-kendala yang menghambat perkembangan produk tabungan haji di bank BRI Syariah KCP Demak meliputi: jumlah customer service yang tidak sebanding dengan jumlah nasabah. Mengingat tugas customer servise yang salah satunya memberikan pelayanan informasi produk kepada nasabah merupakan hal penentu bagi kemajuan bank, maka bank perlu menyediakan customer service yang cukup. Masyarakat Demak yang sebagian kurang memahami baca dan tulis, terutama nasabah yang sudah lanjut usia. Untuk itu nasabah tersebut memerlukan bantuan dalam pengisian formulir pembukaan rekening. Serta sering terjadinya offline dari kantor pusat. Apabila terjadi offline dari kantor pusat maka kantor cabang pembantu tidak dapat melakukan pelayanan pembukaan rekening kepada nasabah. Apabila terdapat nasabah yang ingin membuka rekening tabungan tidak dapat diproses saat itu juga, sehingga akan diproses ketika tidak terjadi offline dari kantor pusat.
B. Saran Setelah penulis menarik kesimpulan tentang aplikasi produk tabungan haji BRI Syariah iB di bank BRI Syariah KCP Demak, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat, antara lain: . Meningkatkan kualitas pelayanan nasabah, agar masyarakat lebih antusias membuka rekening di bank BRI Syariah KCP Demak. . Perlunya penambahan karyawan di bank BRI Syariah KCP Demak, terutama pada bagian customer servie. . Memberikan inovasi-inovasi baru terhadap produk-produknya, agar produk-produk selain tabungan haji juga memiliki perkembangan yang meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku: Antonio, Muhammad Syafi’i. Gema Insani Press. Anwar, Syamsul.
. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta:
. Hukum Perjanjian Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Anwari, Mahmud, . Produk Simpanan Haji Pada BMT Al Ijtihad Pabelan Kabupaten Semarang. Salatiga: Jurusan Perbankan Syariah D III IAIN Salatiga. Ascarya.
. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Ayuni, Sofiana Iin, . Analisis Akas Wadiah Pada Tabungan iB Hasanah Di Bank Negara Indonesia Syariah KCP UNISSULA Semarang. Salatiga: Jurusan Perbankan Syariah D III IAIN Salatiga. Dahlan, Ahmad.
. Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras.
Karim, Adiwarman. . Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Kasmir.
. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Lexy J. Rosdakarya.
. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Munir dan Sudarsono. Cipta. Nawawi, Ismail. Indonesia.
. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: PT Rineka
. Fikih Muamalah Klasik Dan Kontemporer. Bogor: Ghalia
Rahmah, Akhlis Farida Kurnia, . Analisa Pada Produk Tabungan iB Hasanah Di Bank BNI Syariah. Salatiga: Jurusan Perbankan Syariah D III IAIN Salatiga. Ridwan, Muhammad. UII Press.
. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta:
Rizal Yaya, et al. . Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat Robbins, Stephen P. Jakarta: Arcan. Suhendi, Hendi.
. Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikasi.
. Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers.
Sulistiyowati, . Analisis Produk Talangan Haji Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang. Salatiga: Jurusan Perbankan Syariah D III IAIN Salatiga. Supardi.
. Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Taufiqurrochman.
. Manasik Haji & Ziarah Spiritual. UIN- Malang Press.
Referensi Web: (http://dppad.jatengprov.go.id/up ad-kab-demak/) . (http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah).
(http://www.dream.co.id/dinar/bri-syariah-evaluasi-penurunan-nisbah-dan-bungapembiayaanw.html).
LAMPIRAN