TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS X SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR PATI TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh: IIS LIANAWATI NIM: B09025
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene saat Menstruasi Pada Siswi Kelas X SMA Islam Terpadu AlMasyhur Pati Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, Selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, Selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta 3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Kepala Sekolah SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Seluruh siswi kelas I di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati yang bersedia menjadi responden.
iv
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam memberikan dukungan dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juni 2012
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2012 Iis Lianawati B09 025 TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS X SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR PATI, TAHUN 2012 xvi + 38 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 16 lampiran ABSTRAK Latar Belakang : Dari berbagai penelitian 30 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan bahwa Infeksi Saluran Kemih (ISK), Human Papilloma Virus (HPV), disebabkan karena kurangnya pengetahuan seorang wanita dalam menjaga kebersihan terutama kebersihan kewanitaan pada saat menstruasi sehingga virus tersebut akan berkembangbiak didalam organ kelamin wanita yang dalam kondisi lembab (Proverawati 2009). Masalah fisik yang mungkin timbul dari kurangnya pengetahuan adalah kurangnya personal hygiene sehingga beresiko untuk terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK). Berdasrkan study pendahuluan yang dilakukan pada 10 siswi kelas X SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati hanya 2 siswi yang tahu tentang kebersihan alat genitalia saat menstruasi. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi pada siswi kelas X SMA Islam Terpadu AlMasyhur Pati. Metode Penelitian : Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati pada 1 Juni 2012 dengan sampel yaitu siswi kelas X sebanyak 35 siswi menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner sedangkan teknik analisa statistik deskriptif (menggambarkan). Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal Hygiene saat menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati dapat dikategorikan pengetahuan baik tentang personal hygiene saat menstruasi sebanyak 7 responden (23,33%), pengetahuan cukup tentang personal hygiene saat menstruasi sebanyak 25 responden (66,67%), pengetahuan kurang tentang personal hygiene saat menstruasi sebanyak 3 responden (10%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal hygiene saat menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati adalah cukup yaitu sebanyak 25 responden (66,67%). Kata kunci : Pengetahuan Siswi kelas X, Personal Hygiene saat menstruasi Kepustakaan : 16 literatur (2002 – 2011)
vi
MOTTO •
Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kebaikannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. ( An-Nisa 4 : 135 )
•
Ilmu itu lebih baik dari pada Harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga Harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu berkurang apabila di belanjakan tapi ilmu bertambah bila di belanjakan. ( Ali bin Abi Talib ra )
•
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri anda. Jika anda takut akan sesuatu, lakukan dan kerjakan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan langkah kita. ( Penulis )
•
Terkadang, yang diinginkan sebenarnya tidak dibutuhkan, sedangkan yang dibutuhkan tidak bisa dimiliki. Tapi Tuhan, tahu apa yang terbaik. (Penulis)
vii
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini penulis persembahkan untuk : •
Allah SWT, Dzat Maha sempurna, Maha mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-NYA, Maha mendengar do’a hamba-NYA, serta Maha pengampun atas dosa-dosa hamba-NYA.
•
Bapak dan ibu tersayang. Terima kasih atas kasih sayang serta doa tulus ikhlas yang telah kalian berikan untukku. Tak pernah sedikitpun kata keluhan dan sesalan terucap dari bibir manis kalian dalam mencukupi semua kebutuhanku. Baru ini yang bisa saya persembahkan buat semua yang telah bapak ibu berikan dan korbankan untukku.
•
Keluarga besarku ( dek Abib, bulek Klin, Om teguh, dan Alm. Kakekku). Nasihat dan
harapan besar yang ditanamkan padaku menjadi semangat
buatku. •
Seseorang (Syaibatul Hamdi) yang selalu menjadi motivator terbaikku dalam mengerjakan karya tulis ini dan selalu menyempatkan waktu untuk pulang di tengah- tengah kepadatan tugasmu. Terima kasih selalu senantiasa mencintai, menyayangi dan selalu sabar menghadapiku. Doa dan kesabaranmu menyertai kesuksesanku.
•
Sahabatku (risma. Tyas, dian, trimira, ita, gading) sekaligus teman seperjuanganku di kelas 3A dan 3B. Selama 3 tahun ini kalian telah memberi motivasi bagiku dan memberi arti tentang persahabatan.
•
Seluruh dosen, staf, dan almamaterku STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA, terutama dosen akbid terima kasih atas bimbingan selama ini.
•
Semua Inspirasiku di dunia ini dan para pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu ( Nama kalian akan terukir dihatiku ).
viii
CURICULUM VITAE
Nama
: Iis Lianawati
Tempat/Tanggal Lahir
: Pati, 30 Oktober 1991
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Desa Jatiroto Rt. 06/Rw. 06 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati
Riwayat Pendidikan 1. SD N 01 Rogomulyo Pati
LULUS TAHUN 2003
2. SMP N 3 Tambakromo Pati
LULUS TAHUN 2006
3. SMA N 1 Kayen Pati
LULUS TAHUN 2009
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 20092010
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
vi
MOTTO .....................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................
viii
CURRICULUM VITAE ................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang.....................................................................
1
B. Rumusan Masalah................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
4
E. Keaslian Penelitian ..............................................................
5
F. Sistematika Penelitian ..........................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .....................................................................
x
8
BAB III
BAB IV
BAB V
B. Kerangka Teori ....................................................................
10
C. Kerangka Konsep ................................................................
21
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................
22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
22
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel..............
22
D. Instrumen Penelitian ............................................................
23
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
27
F. Variabel Penelitian...............................................................
27
G. Definisi Operasional Variabel ..............................................
27
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................
28
I. Etika Penelitian ....................................................................
30
J. Jadwal Penelitian .................................................................
31
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................
32
B. Hasil Penelitian ....................................................................
33
C. Pembahasan .........................................................................
34
D. Keterbatasan ........................................................................
37
PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................
38
B. Saran ...................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Karakteristik Perubahan Fisik Remaja Putri ...........................
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner tentang Personal Hygiene saat
12
Menstruasi .............................................................................
24
Tabel 3.2
Definisi Operasional ..............................................................
28
Tabel 4.1
Mean dan Standar Deviasi .....................................................
33
Tabel 4.2
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene saat Menstruasi pada siswi kelas X SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati ...................................................................
xii
33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .....................................................................
20
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................
21
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 4.
Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Validitas
Lampiran 6.
Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 7.
Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 8.
Surat Permohonan Responden
Lampiran 9.
Informed Consent
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Data Kuesioner Pengetahuan Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 14. Mean dan Standar Deviasi Lampiran 15. Hasil Data Pengetahuan Kuesioner tentang Personal Hygiene tentang Menstruasi Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pendidikan tentang kesehatan reproduksi merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik dan seksualnya mulai berkembang dengan pesat. Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orangtua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima, sehingga menghasilkan generasi yang sehat. Di lingkungan masyarakat, tokoh masyarakat baik orangtua ataupun remaja itu sendiri harusnya lebih terbuka tentang masalah kesehatan terutama kesehatan reproduksi (Proverawati, 2009). Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa reproduksi, masa klimakterium, dan masa senium. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Remaja pada wanita mulai kirakira pada umur 8-14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Kejadian yang penting dalam remaja ialah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menstruasi, dan perubahan psikis (Prawirohardjo, 2007). Remaja putri yang sudah matang alat reproduksi maupun hormonhormon dalam tubuhnya akan mengalami menstruasi. Pengetahuan tentang menstruasi sangat dibutuhkan oleh remaja putri. Menstruasi atau haid adalah
1
2
perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Proverawati, 2009). Menstruasi sesungguhnya yang disertai ovulasi sebagian besar dicapai pada umur sekitar 17-18 tahun (Manuaba, 2007). Dari
berbagai
penelitian
30
tahun
terakhir
menunjukkan
kecenderungan bahwa Infeksi Saluran Kemih (ISK), Human Papilloma Virus (HPV), disebabkan karena kurangnya pengetahuan seorang wanita dalam menjaga kebersihan terutama kebersihan kewanitaan pada saat menstruasi sehingga virus tersebut akan berkembangbiak didalam organ kelamin wanita yang dalam kondisi lembab (Proverawati 2009). Masalah fisik yang mungkin timbul dari kurangnya pengetahuan adalah kurangnya personal hygiene sehingga
beresiko
untuk
terjadinya
Infeksi
Saluran
Kemih
(ISK)
(Proverawati, 2009). Personal Hygiene merupakan pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit Proverawati, (2009). Personal Hygiens saat menstruasi dapat dilakukan dengan cara mengganti pembalut setiap 4 jam sekali dalam sehari. Setelah mandi atau buang air, vagina dikeringkan dengan tisue atau handuk agar tidak lembab. Pemakaian celana dalam yang baik terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat (Solita, 2003). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR PATI dengan cara wawancara langsung kepada 10 siswi pada kelas X dengan hasil hanya 2 siswi yang tahu tentang personal hygiene saat
3
menstruasi dan 8 yang tidak tahu tentang personal hygiene saat menstruasi. Hal ini disebabkan berbagai faktor yaitu kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene terutama pada saat menstruasi dari institusi tersebut maupun dari orang tua. Berdasarkan paparan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene saat Menstruasi Pada Siswi Kelas X SMA ISLAM TERPADU ALMASYHUR PATI”
dengan harapan dapat diketahui tingkat pengetahuan
remaja di Institusi tersebut.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat penulis susun adalah “Bagaimanakah tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR di PATI tentang personal hygiene?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Higiene saat Menstruasi pada Siswi Kelas X SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR PATI.
4
2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Higiene saat Menstruasi pada Siswi Kelas X SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR PATI pada tingkat baik. b. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Higiene saat Menstruasi pada Siswi Kelas X SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR PATI pada tingkat cukup. c. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Higiene saat Menstruasi pada Siswi Kelas X SMA ISLAM TERPADU AL-MASYHUR PATI pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Dapat memberikan sumbangan pikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan serta penelitian selanjutnya. 2. Bagi Penulis Dapat memperoleh dalam pengalaman nyata dan menambah pengetahuan dalam melaksanakan penelitian. 3. Bagi Institusi a. Bagi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan bacaan dan tambahan referensi bagi institusi akademik kesehatan.
5
b. Bagi SMA Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai tambahan wacana serta informasi bagi institusi pendidikan tentang tingkat pengetahuan remaja dalam hal kesehatan reproduksi.
E. Keaslian Penelitian Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain: 1. Redyowati (2006), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan” mengungkapkan bahwa.sebagian besar pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi dari 69 responden 36 orang (52,17%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik. 2. Widyantoro
(2008),
dengan
judul
“Higienitas
Menstruasi
Pada
Perempuan Pengunjung Rumah Sakit di Subang dan Tangerang” mengungkapkan bahwa sebagian besar (77,5% di Tangerang dan 68,3% di Subang) mempunyai higienitas menstruasi yang buruk.
F. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui secara menyeluruh Karya Tulis ini penulis menguraikan sistematika penulisan Bab I sampai Bab V yang paling berhubungan. Adapun gambaran sistematikanya adalah sebagai berikut :
6
BAB I
PENDAHULUAN Merupakan gambaran tentang isi karya tulis secara keseluruhan, terdiri dari Latar belakang, Perumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Keaslian penelitian, Sistematika penelitian, sehingga pembaca dapat memperoleh informasi secara ringkas dari Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, kerangka teoritis, kerangka konsep, dan hepotesis penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel dan teknik pengambilan sampel, alat atau instrumen, metode pengambilan data, variabel penelitian, definisi operasional, pengolahan dan analisis data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum dan tempat penelitian, hasil penelitian yang meliputi karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil, pembahasan dan keterbatasan penelitian.
7
BAB V
PENUTUP Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi masyarakat (ibu hamil), tenaga kesehatan (bidan), institusi pendidikan dan peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a.
Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2007).
b. Tingkat Pengetahuan Menurut (Notoatmodjo, 2007), pengetahuan yang mencakup dalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah menginat kembali (recall) sesuatu yang spesifik seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
8
menguraikan,
9
2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kesempatan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. 3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lalu. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau
suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tapi
masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis
menunjuk
pada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
10
6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi
ini
dikaitkan
dengan
kemampuan
untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada. c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut
(Health,
2009),
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain: 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti
mutlak
berpengetahuan
rendah
pula.
Peningkatan
11
pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang
sesuatu obyek
juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. 2) Media massa / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
12
3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik,
biologis,
maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan
pengetahuan
dan
keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan
kemampuan
mengambil
keputusan
yang
13
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup : a) Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. b) Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan
bertambahnya
usia,
khususnya
pada
beberapa
kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan
14
pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup
cepat sejalan dengan
bertambahnya usia. 2. Remaja a. Pengertian Remaja adalah masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial (Dariyo, 2004). Perkembangan pada remaja putri ditandai dengan adanya menstruasi (menarche). Menstruasi pertama menandakan bahwa remaja putri sudah siap untuk hamil (Sarwono, 2007). b. Penggolongan Remaja Menurut (Dariyo, 2004), penggolongan remaja terbagi 3 tahap, yaitu: 1) Remaja awal (usia 13-14 tahun) 2) Remaja tengah (usia 15-17 tahun) 3) Remaja akhir (usia 18-21 tahun) c. Karakteristik Perubahan Fisik Remaja Putri Tabel 2.1 Karakteristik Perubahan Fisik Remaja Putri Karakteristik remaja wanita Pertumbuhan payudara Pertumbuhan rambut kemaluan (pubic hair) Pertumbuhan badan/tubuh Menarche Bulu ketiak Tumbuhnya bulu ketiak Sumber: (Dariyo, 2004)
Usia 7- 13 tahun 7-14 tahun 9,5- 14,5 tahun 10–16,5 tahun 1-2 tahun setelah tumbuhnya pubic hair Sejak tumbuhya bulu ketiak
15
d. Kesehatan Reproduksi Remaja Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam sebagian hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya (Sarwono, 2004). 3. Menstruasi a. Pengertian Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Proverawati, 2009). b. Siklus menstruasi Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10 ml hingga 80 ml per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35 ml per harinya (Wikipedia, 2011). c. Fase-fase Menstruasi Menurut (Wikipedia, 2011), siklus menstruasi dibagi atas empat fase, yaitu:
16
1) Fase menstruasi Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon. Hal ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7. 2) Fase praovulasi Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13. 3) Fase ovulasi Yaitu, keluarnya ovum matang dari ovarium atau yang biasa disebut masa subur. Bila siklusnya tepat waktu, maka akan terjadi pada hari ke-14 dari peristiwa menstruasi tersebut. 4) Fase pascaovulasi Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progsteron sehingga endometrium menjadi lebih siap
menerima
embrio untuk
berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon sek dalam tubuh akan berulang dan terjadi faase menstruasi kembali. d. Tanda Dan Gejala Menstruasi Menurut (Wikipedia, 2011), beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi, yaitu: 1) Perut terasa mulas, mual dan panas 2) Terasa nyeri saat buang air kecil.
17
3) Tubuh tidak fit 4) demam 5) Sakit kepala dan pusing 6) Keputihan 7) Radang pada vagina 8) Gatal-gatal pada kulit 9) Emosi meningkat 10) Nyeri dan bengkak pada payudara 11) Bau badan tak sedap e. Personal Hygiene saat Menstruasi Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang
untuk
kesejahteraan
fisik
dan
psikis
(Laksmana, 2002). Personal Hygiene saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi (Laksmana, 2002). f. Tujuan Personal Hygiene Menurut (Laksmana, 2002) Personal Hygiene mempunyai tujuan antara lain: 1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2) Memelihara kebersihan diri seseorang 3) Memperbaiki personalhygiene yang kurang
18
4) Mencagah penyakit 5) Menciptakan keindahan 6) Meningkatkan rasa percaya diri g. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menstruasi Menurut (Ambarwati, 2010), hal-hal yang perlu diperhatikan oleh remaja wanita saat menstruasi, antara lain: 1) Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi biasa. Hati-hati saat membersihkan organ reproduksi. Bagian dalam vagina tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun atau zat kimia karena akan bersih dengan sendirinya secara alamiah. Bila hal tersebut dilakukan dapat menimbulkan terjadinya iritasi bagian dalam. 2) Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang air kecil. (Jika kurang dari empat kali, misal gantinya lebih dari 6 jam sekali, hal ini dapat menyebabkan bakteri yang terdapat dalam darah yang sudah keluar itu akan berubah menjadi ganas, dan bisa kembali masuk ke dalam vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bahkan kanker). 3) Bila perut terutama daerah sekitar rahim terasa nyeri dan masih dapat diatasi ringan, tidak perlu dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit, kecuali sangat mengganggu seperti misalnya hingga menyebabkan pingsan.
19
4) Makan-makanan bergizi, terutama yang banyak mengandung zat besi dan vitamin seperti hati ayam/sapi, daging, telur, sayur dan buah. 5) Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktivitas fisik yang berlebihan misalnya olahraga berat, terutama pada siswi sekolah perlu dipertimbangkan. h. Menurut Laksmana (2002), Langkah- langkah melakukan personal hygiene yang benar pada daerah kewanitaan antara lain : 1) Mencuci bagian luar organ seksual setiap buang air kecil ataupun buang air besar membasuh dari arah depan ke belakang. 2) Menggunakan air yang bersih untuk mencuci organ reproduksi. 3) Mengganti celana dalam sehari 2 kali, memakai pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat. 4) Mengganti pembalut secara teratur 3-4 kali per hari atau setiap 6 jam sekali. 5) Membiasakan diri mencukur rambut disekitar daerah kemaluan, untuk menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah reproduksi.
20
B. Kerangka Teori Kerangka teori gambaran pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi ditunjukkan dalam skema berikut:
Personal hygiene saat menstruasi 1. Menstruasi 2. Siklus 3. Fase 4. Tanda dan gejala 5. Personal hygiene 6. Tujuan personal hygiene 7. Hal yang perlu diperhatikan 8. Langkah-langkah
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Personal hygiene saat menstruasi
Tingkat pengetahuan remaja
Gambar 2.1. Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene Saat Menstruasi Sumber: (Notoatmodjo, 2007)
21
C. Kerangka Konsep
Tingkat pengetahuan remaja putri kelas I SMA tentang
Baik Cukup
personal hygiene saat menstruasi
Kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Keterangan: : Diteliti : Tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene Saat Menstruasi Sumber: (Sugiono, 2007)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Menurut Notoatmodjo (2010), jenis penelitian ini merupakan penelitian deskritif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskriptif suatu keadaan secara objektif untuk memperoleh sebuah angka/nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan untuk penelitian ini di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati. Pelaksanaan penelitian mulai dilakukan pada tanggal 1 Juni 2012.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek dan objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2010). Populasi yang dipakai untuk penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X SMA Islam Terpadu AlMasyhur Pati. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 35 siswi.
22
23
2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi
(Hidayat,2007). Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 siswi kelas X SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel
akan
mewakili
keseluruhan
populasi
yang
ada
(Hidayat, 2007). Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Menurut Hidayat (2009) sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel ini dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel.
D. Alat atau Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmojo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen penelitian atau alat yang digunakan untuk pengambilan data dengan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum atau banyak orang (Notoatmodjo, 2010).
24
Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup atau closed ended dengan Variasi Dichotomous Choice yang terdiri dari 30 pertanyaan serta ada jawabanya. Untuk pernyataan positif mendapatkan nilai 1 jika menjawab benar, mendapat nilai 0 jika jawaban salah. Pernyataan negative mendapat nilai 0 jika menjawab benar dan nilai 1 jika menjawab salah. Adapun pengisian kuesioner ini dengan cara memberikan tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang sudah disediakan. Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tentang Personal Hygiene saat Menstruasi Variabel
Indikator
Tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi pada siswi kelas 1 SMA Islam Terpadu AlMasyhur Pati
Menstruasi Pentingnya personal hygiene saat menstruasi Langkahlangkah personal hygiene saat menstruasi
Positif
Negatif
Total
1, 2, 3, 4, 5 7
6 8
6 2
10, 11, 12, 13, 19, 21, 23, 24, 25, 26
9, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 27
19
Jumlah Soal 1.
27
Uji Validitas Sebelum
instrument
atau
alat
ukur
digunakan
untuk
mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2008). Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen (Arikunto, 2006). Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung
25
korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus Product Moment (Arikunto, 2006) : r=
N(Σxy) − (ΣxΣy) (NΣx − (Σx) 2 )( NΣy 2 − (Σy) 2 ) 2
Ket: r
: Korelasi antara masing-masing item pertanyaan
N
: Jumlah responden
X
: Skor pertanyaan
Y
: Skor total pertanyaan
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka
korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006). Dinyatakan valid apabila angka hitung > angka kritik tabel. Dimana nilai r tabel
= 0.113, maka dikatakan butir soal itu valid dengan α = 5%. Uji
validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows v.16.0. Pengujian validitas dilakukan dengan data sebanyak 35 responden di SMK PUTRA MAHKOTA PATI sebanyak 30 responden pada taraf signifikansi 0,05. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 30 pertanyaan kuesioner terdapat 3 nomor yang tidak valid yaitu pertanyaan nomor 15, 27, dan 30. Dengan demikian ketiga pertanyaan tidak digunakan dalam kuesioner.
26
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 k Σα b r11 = 1 − α 2t k − 1
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑αb2 = Jumlah varian butir αt2
= Varians total Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal
0,7 (Riwidikdo, 2008). Dinyatakan valid jika angka hitung > angka kritik tabel. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for Windows v.16.0. diperoleh nilai alpha sebesar 0,876. Oleh karena nilai alpha > 0,7 maka disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
27
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Alimul, 2010). Data yang digunakan adalah dengan menggunakan data primer. Data primer didapat langsung dari sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner tertutup kepada responden.
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi.
G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010). 1. Pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi adalah Pemahaman remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi yang diukur dari hasil jawaban kuesioner. Skala yang digunakan adalah skala ordinal dengan menggunakan kuesioner tertutup, yang dikategorikan :
28
No 1.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Alat Ukur Variabel Definisi Operasional Tingkat Kemampuan Kuisioner pengetahuan dalam menjawab remaja putri pernyataan yang tentang diberikan yang personal berkaitan hygiene saat dengan personal menstruasi hygiene saat pada siswi menstruasi pada kelas I SMA lembar kuesioner (Hidayat, 2007)
Kategori
Skala
Baik (x) > mean + 1SD Cukup : mean –SD≤ x ≤ mean + 1SD. Kurang (x) < mean–1SD
Ordinal
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Langkah - langkah yang akan digunakan dalam pengolahan data menurut Arikunto (2006). a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan, sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberikan kode angka pada kuesioner terhadap jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
29
c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang telah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. d. Data entry Kegiatan ini memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi. 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisa Univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari variabel (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisa secara univariat meliputi pengetahuan. Dalam penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan univariat yaitu distribusi pengetahuan siswi kelas 1 SMA tentang personal hygiene saat menstruasi. Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh dengan rumus: n
∑ xi X=
i:1
n
Keterangan: xi : nilai dari data n : jumlah data
30
Untuk membuat tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang maka menggunakan parameter: 1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1SD 2) Cukup, bila nilai mean –SD≤ x ≤ mean +1SD. 3) Kurang, bila nilai responden (x) < mean–1SD Sedangkan untuk mencari SD (Simpangan Deviasi) menggunakan:
SD
=
%
$
)∑&:' *& + $ ∑% &:' "# (
(,(-)
%
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mengkategorikan data interval dalam beberapa kategori, dapat menjadi 3 kategori atau 4 kategori. Prosentase ini sering digunakan dalam analisis deskriptif tingkat pengetahuan dengan rumus untuk memperoleh skor prosentasenya adalah sebagai berikut: Skor prosentase =
n x 100% N
Keterangan: n : Skor yang diperoleh responden N : Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
I. Etika Penelitian (Landasan Hukum) Etika penelitian atau pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : 1. Informed consent (Lembar Persetujuan) Pemberian informed consent ini bertujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia,
31
maka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. 2. Anonymity (Tanpa Nama) Bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2009).
J. Jadwal Penelitian Terlampir
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Letak SMA Islam Terpadu Al-Masyhur terletak di Kelurahan Jatiroto, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. SMA ini terdiri dari 6 kelas yaitu kelas X ada 2 kelas, kelas XI ada 2 kelas dan kelas XII ada 2 kelas. Jumlah keseluruhan adalah 245 siswa. Siswi kelas X terdiri dari 47 siswa dan 35 siswi. Yang diambil untuk penelitian adalah siswi kelas X terdiri dari 35 siswi. Secara umum, keadaan lingkungan SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati terlihat bersih dan tertata rapi dengan luas ± 8.584 m2 dan berdampingan dengan SMK Putra Mahkota Pati. Batas sebelah timur dan selatan dibatasi pemukiman penduduk sedangkan batas sebelah utara dan barat dibatasi dengan jalan raya. SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati terletak ± 1,5 km dari kecamatan Kayen sedangkan jarak SMA Islam Terpadu Al-Masyhur ke tempat pelayanan kesehatan terdekat adalah Puskesmas Kayen dengan jarak ± 2 km. Sekolah ini bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati berupa kunjungan kesehatan baik itu dilaksanakan secara terjadwal atau terprogram maupun kunjungan mendadak. Fasilitas kesehatan untuk siswa adalah UKS yang dilengkapi dengan kotak obat dan tempat tidur.
32
33
B. Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas X SMA Islam Terpadu AL-Masyhur Pati dapat dilihat di tabel hasil analisis gambaran pengetahuan siswi kelas X di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur tentang personal hygiene saat menstruasi. Tabel. 4.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene saat Menstruasi Baik
Mean
Standar Deviasi
19,6
4,9
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD x > 19,6 + 1 . 4,9 = x > 24,5 Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,5.
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 19,6 – 1 . 4,9 ≤ x ≤ 19,6 + 1 . 4,9 = x ≤ 14,7 – ≤ 24,5. Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden x ≤ 14,7 – ≤ 24,5 Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean–1 SD ( x ) < 19,6 – 1 . 4,9 = x < 14,7. Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 14,7. Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene saat Menstruasi pada siswi kelas X SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati No. Gambaran Pengetahuan Frekuensi Prosentase 1. Baik 7 23,33 % 2. Cukup 25 66,67 % 3. Kurang 3 10 % Jumlah 35 100 % Sumber: Data primer
34
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui gambaran pengetahuan siswi kelas 1 di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur tentang personal hygiene saat menstruasi,
yang berpengetahuan baik sebanyak 7 siswi (23,33%),
berpengetahuan cukup 25 siswi (66,67%) dan yang berpengetahuan kurang 3 siswi (10%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan siswi kelas 1 tentang personal hygiene saat menstruasi terbanyak pada kategori cukup yaitu 25 siswi (66,67%).
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas X di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, 23,33% (7 responden) adalah berpengetahuan baik, pencapaian baik ini kemungkinan dipengaruhi
oleh
umur
dan
pengalaman
responden.
Sedangkan
berpengetahuan cukup 25 siswi (66,67%) dan berpengetahuan kurang 3 siswi (10%). Menurut
pendapat
Notoatmodjo
(2010),
pengetahuan
adalah
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil pengetahuan panca indra, yang berbeda sama sekali dengan kepercayaan
35
(belief), takhayul (superstitions), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformations) (Soekanto, 2007). Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan atau Kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang telah dipelajari atau yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu sosial ekonomi, budaya, pendidikan, dan pengalaman. Apabila status ekonomi baik, tingkat pendidikan akan tinggi, diiringi oleh peningkatan pengetahuan. Budaya berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan dengan budaya yang ada serta agama yang dianut, pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah, Notoadmodjo (2010). Penelitian ini didapatkan hasil yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang Personal Hygiene saat menstruasi dengan kategori cukup yaitu sebanyak 25 responden (66,67%). Hal tersebut disebabkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan siswi kelas X
36
tentang Personal Hygiene saat Menstruasi.
Kurangnya informasi dan
pengetahuan siswi kelas X tentang Personal Hygiene saat Menstruasi disebabkan karena usia dan lingkungan (keluarga). Hasil penelitian ini masih didapatkan tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal Hygiene saat menstruasi dalam kategori kurang yaitu sebanyak 3 responden (10%). Hal tersebut disebabkan karena siswi kelas X tidak tahu tentang cara merawat alat genitalia saat menstruasi yang benar dibuktikan dengan menjawab soal kuesioner pada pernyataan tentang cara mengganti pembalut yang benar yaitu 3-4x/hari. Sedangkan kategori baik sebanyak 7 responden (23,33%). Hal itu disebabkan tingkat pengetahuan personal hygiene saat menstruasi mereka baik dan benar yaitu dengan cara: 1. Mencuci bagian luar organ seksual setiap buang air kecil ataupun buang air besar membasuh dari arah depan ke belakang. 2. Menggunakan air yang bersih untuk mencuci organ reproduksi. 3. Mengganti celana dalam sehari 2 kali, memakai pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat. 4. Mengganti pembalut secara teratur 3-4 kali per hari atau setiap 6 jam sekali. 5. Membiasakan diri mencukur rambut disekitar daerah kemaluan, untuk menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah reproduksi, Laksmana (2002) .
37
D. Keterbatasan Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu: 1. Penelitian ini ada kelemahan dalam penyusunan alat (kuisioner) yang menggunakan
jawaban
tertutup
sehingga
responden
tidak
dapat
menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia. 2. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal
hygiene
saat
menstruasi
saja
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.
BAB V PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Mentruasi Pada Siswi Kelas X SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, maka peneliti mengambil sampel 35 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan siswi kelas tentang personal hygiene saat menstruasi di SMA Islam TERPADU Al-Masyhur Pati, dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal hygiene saat menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 7 siswi (23,33%). 2. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal hygiene saat menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, termasuk dalam kategori cukup sebanyak 25 siswi (66,67%). 3. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal hygiene saat menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, termasuk dalam kategori kurang sebanyak 3 siswi (10%).
38
39
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene saat Menstruasi, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah: 1. Bagi institusi a. Bagi Institusi SMA Diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/ puskesmas)
untuk memberikan penyuluhan
tentang
kesehatan
reproduksi khususnya personal hygiene saat menstruasi. b. Bagi institusi akademi Diharapkan bisa dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi. 2. Bagi siswi Diharapkan siswi dapat membekali dirinya dengan membaca buku maupun bertanya langsung kepada guru ataupun orang tua sehingga diperoleh informasi yang tepat. 3. Bagi tenaga kesehatan Diharapkan bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terlebih tentang pengetahuan dan cara dalam melakukan personal hygiene saat menstruasi.