TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG KEBERSIHAN DAERAH KEWANITAAN SAAT MENSTRUASI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Dianjukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : SRI MARTINI NIM : B09 111
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TIMGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
i
HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG KEBERSIHAN DAERAH KEWANITAAN SAAT MESTRUASI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN 2012
Diajukan oleh :
SRI MARTINI B09 111
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal ……….
Pembimbing
( AMBARSARI, S. ST ) NIK. 201087048
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG KEBERSIHAN DAERAH KEWANITAAN SAAT MENSTRUASI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN 2012
Disusun oleh : SRI MARTINI NIM B09 111
Telah dipertahankan di depan Dewan penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal 10 Juli 2012 PENGUJI I
PENGUJI II
(ERLYN HAPSARI, S. ST)
(AMBARSARI, S. ST )
NIK.200683018
NIK.201087048
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S. SiT) NIK.200582015
iii
KATA PENGANTAR
Asalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji syukur dan hidayah Allah SWT, yang selalu tercurah dari hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas X Tentang Kebersihan Daerah Kewanitaan Saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini di susun untuk memenuhi salah syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan berbagai macam bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Ambarsari, S. ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Mustofa, S. Pd, selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1 Sragen, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. iv
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah di berikan. 6. Responden yang telah bersedia menjadi obyek dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah Ini. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membutuhkan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
juni 2012
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan, STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Sri Martini 09.111 TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG KEBERSIHAN DAERAH KEWANITAAN SAAT MENSTRUASI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN 2012 xiv +42 halaman + 4 tabel + 2 gambar+ 14 lampiran ABSTRAK Latar Belakang : Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Sragen kepada 10 siswi kelas x, terdapat 7 siswi yang belum mengetahui tentang cara menjaga daerah kewanitaan saat menstruasi dan 3 siswi sudah mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas x tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi dalam kategori baik, cukup baik dan kurang baik. Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, lokasi dan waktu penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Sragen tanggal 7 Mei 2012, populasi penelitian 123 responden, pengambilan sampel dengan systematic random sampling sehingga diperoleh 30 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder, sedangkan instrumen penelitian dengan menggunakan kuisioner yang di uji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 30 siswi kelas x di SMA Muhammadiyah 1 Sragen diperoleh hasil 2 siswi (6,67%) dalam kategori baik, 24 siswi (80%) dalam kategori cukup, 4 siswi (13,33%) dalam kategori kurang. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi kelas x di SMA Muhammadiyah 1 Srgaen mempunyai pengetahuan cukup (80%) tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi. Kata kunci : Pengetahuan,siswi, kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi. Kepustakaan : 18 literatur (2006 s/d 2011).
vi
MOTTO § Kesombongan yang tertanam dalam diri suatu makluk walupun sebesar biji sawi kelak akan meruntuhkan jati diri. § Kesempatan akan selalu datang bagi mereka yang mau selalu berusaha. § Menjaga lebih sulit dari pada meraih. § Baik belum tentu benar dan benar juga belumtentu baik. § Sesungguhnya orang yang mengetahui bagaimana cara bersyukur ialah orang yang dapat merasakan kebahagian yang sesungguhnya.
PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan teruntuk: © Allah SWT yang selalu limpahkan rohmat dan hidayah nya. © Ibu, bapak tercinta yang selalu memberikan keikhlasan, cinta kasih, doa dan dukungan yang luar biasa setiap waktu untuk ananda. © Nenek-kakekku dan keluarga besarku yang selalu mendoakan setiap langkahku dan memberikan nasehat-nasehatnya. © Andri sulistiyanto yang selalu memberikan perhatian, doa dan semangat sepanjang perjalanan ini serta menyakinkanku bahwa aku bisa melewati semuanya. © Ibu Ambarsari yang senantiasa membimbing sera memberikan motivasi yang membangun. © Sahabatku yang terkasih dwi lestari yang selalu memberikan dukungan dan semangat. © Bangkit prabowo my spirit heart © Temanku abadikan kebersamaan kita dikost sengor (nia, nur, galuh, ayuk, ulya, ika, wulan) terimakasih semuanya kita bisa. © Teman-teman Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta angkatan 2009 .
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: Sri Martini
Tempat / Tanggal lahir
: Sragen, 20 juni 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Srimulyo, Rt 17, gabus, ngrampal Sragen
Riwayat Pendidikan: 1. SD N Gabus II
LULUS TAHUN 2003
2. SLTP N I Ngarampal
LULUS TAHUN 2006
3. SMA Muhammadiyah 1 Sragen
LULUS TAHUN 2009
4. Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
iv
ABSTRACK ............................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................
vii
CURICULUM VITAE ............................................................................. .
viii
DAFTAR ISI ............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
3
D. Manfaat Penelitian .................................................................
3
E. Keaslian Penelitian .................................................................
4
F. Sistematika Penelitian ............................................................
6
ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dari masalah yang diteliti .............................................
8
1. Pengetahuan .................................................................
8
2. Remaja .........................................................................
14
3. Menstruasi ....................................................................
17
4. Konsep Kebersihan Daerah Kewanitan (Vulva Hygiene)
20
B. Kerangka teori .......................................................................
23
C. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................... ... . 25 B. Lokasi Penelitian ................................................................. ..
25
C. Popilasi dan Sempel ............................................................ ..
26
D. Alat/ Insturumen Penelitian ................................................. ..
27
E. Teknik pengumpulan data .................................................. ..
31
F. Variabel Penelitian .............................................................. ..
32
G. Definisi Operasional ............................................................ ..
32
H. Metode pengolahan dan analisis data .................................. ..
33
I. Etika Penelitian..................................................................... ..
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum .................................................................. . 36 B. Hasil Penelitian ................................................................. .....
36
C. Pembahasan ............................................................ ...............
38
D. Keterbatasan ........................................................................
40
x
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................... ................................. . 41 B. Saran ................................................................. ....................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
42
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ....................................................................
28
Tabel 3.2. Definisi Operasional ..................................................................
32
Tabel 4.1. Mean dan Standar Deviasi ...........................................................
37
Tabel 4.2. Hasil Penelitian ..........................................................................
38
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Teori ......................................................................
23
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ...................................................................
24
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Pengambilan Data Awal
Lampiran 3.
Surat Keterangan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4.
Surat Pemohonan Uji Validitas
Lampiran 5.
Surat Keterangan Uji Validitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7.
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 8.
Surat Permohonan Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuisioner Penelitian Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 13. Tabulasi Tingkat Pengetahuan Siswi kelas X Tentang Kebersihan Daerah Kewanitaan Saat Mestruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Remaja atau adolescene berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescere yang bersal dari bahasa inggris, saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, social, dan fisik (Proverawati, 2009). Remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Istilah ini menunjukkan masa berawalnya pubertas sampai tercapainya kematangan organ reproduksi. Masa remaja adalah fase pertumbuhan dan perkembangan saat individu mencapai usia 10-19 tahun. Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi. Pada wanita di tandai dengan terjadinya menstruasi (Aryani, 2010). Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan yang terjadi karena perdarahan yang teratur dari rahim sebagai tanda bahwa organ reproduksi telah berfungsi matang. Saat menstruasi perawatan organ-organ reproduksi sangatlah penting terutama kebersihan daerah kewanitaan, karena saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim mudah terkena infeksi (Kusmiran, 2011). Kebersihan daerah kewanitaan yang kurang terjaga saat mentruasi menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker leher rahim. Penderita kanker
1
2
leher rahim didunia di perkirakan 630 juta wanita didunia, Setidaknya 600 wanita diseluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. Berdasarkan jumlah data tersebut itu 50% kematian terjadi dinegara berkembang. Sedangkan di Indonesia setiap harinya terjadi 40 sampai 45 kasus baru kanker leher rahim dan 20 wanita meninggal perharinya di sebabkan karena kanker leher rahim (Mamduha, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Sragen kepada 10 siswi kelas X, terdapat 7 siswi yang belum mengetahui tentang cara menjaga kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi dan terdapat 3 orang yang telah mengerti tentang cara menjaga kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi. Adapun pertanyaan yang diajukan
peneliti
kepada siswi tentang cara membersihkan daerah kewanitaan dan berapa kali ganti pembalut serta berapakali ganti celana dalam. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas X Tentang Kebersihan Daerah Kewanitaan Saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun 2012”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas X Tentang
Kebersihan Daerah
Kewanitaan Saat
Muhammadiyah 1 Sragen Tahun 2012?”
Menstruasi di SMA
3
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang kebersihan daerah kewanitaan pada saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun 2012. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengetahauan siswi kelas X SMA Muhammadiyah 1 Sragen tentang kebersihan daerah kewanitaan pada saat menstruasi pada tingkat baik. b. Untuk mengetahui pengetahuan siswi kelas X SMA Muhammadiyah 1 Sragen tentang kebersihan daerah kewanitaan pada saat menstruasi pada tingkat cukup baik. c. Untuk mengetahui pengetahuan siswi kelas X SMA Muhammadiyah 1 Sragen tentang kebersihan daerah kewanitaan pada saat menstruasi pada tingkat kurang baik.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau informasi bagi sekolah mengenai pengetauan siswi tentang kebersihan daerah kewanitaan pada saat mentruasi.
4
2. Bagi penelitan Hasil penelitian ini di harap kan dapat menambah pengalaman, wawasan, dan pengetahuan, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh dalam bangku kuliah. 3. Bagi institusi a. Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi institusi sekolah terutama guru BK (bimbingan konseling) mengenai pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan perilaku kebersihan alat reproduksi terutama pada saat mestruasi. b. Pendidikan Hasil
penelitian
ini
diharapkan
menjadikan
masukan
dalam
memperbanyak refrensi pustaka serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti selanjutnya.
E. Keaslian Berdasarkan penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang pernah di lakukan , diantaranya: 1. Indriyani indah, (2010), dengan judul : “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersiahan Alat Kelamin saat Menstruasi di Dusun Kecamatan Sukoarjo”. Metode yang di gunakan adalah deskritif kumparatif dengan presentase. Hasil penelitian pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin mempunyai pengetahuan baik (52,17%), cukup (43,48%), kurang (2,90%), kurang sekali (2,905). Dari penelitiani
5
ini sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang ting kat pengetahuan remaja putri usia 10-19 tahun tentang kebersian alat kelamin pada saat menstruasi di dusun kecamatan sukoarjo. 2. Redywati, (2006) dengan judul : “Tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan”. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, subjek penelitiannya yaitu remaja putri usia 10-19 tahun. Total populasi pada penelitian ini yaitu 279 remaja putri, sedangkan sampel yang diambil adalah 69 responden. Hasil penelitian menunjukkan dari 69 responden 36 orang (52,17%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik, 30 orang (43,48%) kategori cukup, 2 orang (2,90%) kategori kurang, dan 1 orang (1,45%) dalam kategori kurang sekali. Kesimpulan secara umum dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden
berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sedangkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi didusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006 sebagian besar termasuk dalam kategori baik. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan yaitu waktu, lokasi, responden, metode penelitian dan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini sebanyak 2 siswi (6,67%) mempunyai pengetahuan baik, sedangkan 24 siswi (80%) mempunyai pengetahuan cukup baik dan sebanyak 4 siswi (13,33%) mempunyai pengetahuan kurang.
6
F. Sistematika Penelitian Sistematika dalam penyusunann Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Merupakan gambaran tentang isi Karya Tulis Ilmiah secara keseluruhan terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab ini berisi tentang pengetahuan (pengertian, cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, tingkat pengetahuan), remaja (pengertian, tumbuh kembang remaja putri), konsep kebersihan daerah kewanitaan (pengertian, tujuan kebersihan alat kelamin (vulva hygiene), cara melakukan vulva hygiene, prosedur pelaksanaan vulva hygiene), menstruasi
(pengertian,
fisiologi
menstruasi,
faktor
yang
mempengarui menstruasi, tanda dan gejala menstruasi, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menstruasi), kerangka teori, kerangka konsep. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan
7
sampel, instrumen penelitian, metode pengambilan data, jalannya penelitian, definisi operasional variable, metode pengolahan data dan analisa data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan, pembahasan dan keterbatasan. BAB V PENUTUP Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang ditujukan bagi responden, tenaga kesehatan, dan bagi peneliti selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manuasia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui pancaindra
manusia,
yaitu
indra
pengelihatan,
pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010). b. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut
Notoatmodjo
(2010),
cara
untuk
memperoleh
pengetahuan, yaitu: 1) Cara Coba-Salah (Trial and Error) Cara
coba-coba
kemungkinan
dalam
ini
dilakukan
memecahkan
dengan masalah
menggunakan dan
apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini
8
9
disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah coba-coba. 2) Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam
kehidupan
manusia
sehari-hari,
banyak
sekali
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukannya adalah benar. 3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.
10
4) Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. 5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodelogi penelitian (research methodology). c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1) Pengalaman Merupakan
suatu
cara
untuk
memperoleh
kebenaran
pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan menggunakan cara tersebut dan bila gagal tidak akan mengulangi cara itu (Notoatmodjo, 2007).
11
2) Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yangmereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuanya (Notoatmodjo, 2007). 3) Kepercayaan Kepercayaan Adalah sikap untuk menerima suatu pernyataan atau pendirian tanpa menunjukkan sikap pro atau anti kepercayaan. Sering diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa
adanya
pembuktian
terlebih
dahulu.
Kepercayaan
berkembang dalam masyarakat yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama. Kepercayaan dapat tumbuh bila berulang kali mendapatkan informasi yang sama (Notoatmodjo, 2007). 4) Dukungan keluarga Dukungan atau suport dari orang lain apa lagi orang terdekat sangat berperan dalam sukses tidaknya penerapan dalam keseharian remaja putri untuk melakukan kebersihan diri (Notoatmodjo, 2007).
12
5) Informasi/Media Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut (Notoatmodjo, 2007). 6) Sosial budaya Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2007).
13
d. Tingkat Pengetahuan didalam Domain Kognitif Dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berintraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (Knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil dihimpun atau dikenali (recall of facts). 2) Memahami (Comprehension) Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami kedalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisa (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-
14
komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti. 5) Sintesis (Syntesis). Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi
berkaitan
dengan
kemampuan
untuk
membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya (Notoatmodjo, 2005). 2. Remaja a. Pengertian Remaja atau adolescene berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti “tumbuh” atau “tummbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescere yang bersal dari bahasa inggris, saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, dan social, dan fisik (Proverawati, 2009). Remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Istilah ini menunjuk kan masa berawal nya pubertas sampai tercapai nya kematangan (Darwisyah, 2008).
15
b. Tumbuh kembang remaja putri 1) Pertumbuhan. Pertumbuhan adalah perubahan yang menyangkut segi kuantitatif yang ditandai dengan peningkatan dalam ukuran fisik dan dapat diukur. Fungi fisiologis dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan gizi. Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua organ penting, yaitu: hipotalamus dan hipofisis, ketika organ ini bekerja ada tiga kelenjar yang dirangsang yaitu: kelenjar gondok, kelenjar anak ginjal, kelenjar organ reproduksi (Kusmiran, 2011). 2) Perkembangan Perkembangan adalah perubahan yang menyangkut aspek kualitatif dan kuantitatif. Terdapat dua konsep perkembangan remaja yaitu nature dan nurture. Konsep nature mengatakan bahwa masa remaja adalah masa badai dan tekanan. Periode perkembangan ini individu banyak mengalami gejolak dan tekanan karena perubahan yang terjadi dalam dirinya. Sedangkan konsep nurture mengatakan tidak semua remaja mengalami massa badai dan tekanan, hal tersebut tergantung pada pola asuhan
dan
lingkungan
dimana
remaja
itu
tinggal
(Kusmiran, 2011). Perkembangan
pada hakikatnya adalah usaha penyesuaian
diri, yaitu secara aktif mengatasi strees dan mencari jalan keluar
16
baru dari berbagai masalah. Dalam penyesuaian remaja terdiri dari tiga tahap perkembangan remaja: a) Masa Remaja Awal ( 10-12 tahun), Ciri khasnya : (1) Lebih dekat dengan teman sebaya (2) Ingin bebas (3) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuh dan mulai berfikir abstrak b) Masa Remaja Tengah (13-15 tahun), ciri khasnya : (1) Mencari identitas diri (2) Timbulnya keinginan untuk kencan (3) Punya rasa cinta yang mendalam (4) Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak (5) Berkhayal tentang aktifitas seks c) Masa Remaja Akhir (16-19 tahun), ciri khasnya : (1) Pengungkapan kebebasan diri (2) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya (3) Punya citra jasmani diri (4) Dapat mewujudkan rasa cinta (5) Mampu berfikir abstrak (Kusmiran, 2011).
17
3. Menstruasi a. Pengertian Mentruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Mentruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Menarche adalah menstruasi yang pertama kali biasanya pada usia 12 sampai dengan 16 tahun (Kusmiran, 2011). b. Fisiologi Mestruasi Menurut Kusmiran ( 2011), fisiologi menstruasi, sebagai berikut: 1) Stadium Menstruasi Berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat itu selaput rahim dilepas kan sehingga timbul perdarahan. 2) Stadium Proliferasi Berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya menstruasi sampai hari ke-14. Dimulainya pertumbuhan dari desidua fungsionalis yang mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (ovulasi). 3) Stadium Sekresi Berlangsung 11 hari. Masa sekresi adalah masa setelah terjadinya ovulasi. 4) Stadium Premenstruasi Berlangsung selama 3 hari.
18
c. Faktor yang mempengaruhi menstruasi Menurut Kusmiran (2011), faktor yang mempengarui menstruasi yaitu: 1) Faktor Hormon Hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi pada seorang wanita yaitu: Follicle Stimulating Hormone (FSH), Estrogen, Luteinizing Hormone (LH), progesteron. 2) Faktor enzim Enzim Hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintetis protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan. 3) Faktor vaskuler Saat fase prliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskulerisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula alteri-alteri, vena-vena, dan hubungan diantara keduan nya. 4) Faktor prostaglandin Endometrium mengandung prstaglandin E2 dan F2. Dengan adanya desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada saat mentruasi.
19
d. Tanda Dan Gejala Menstruasi Menurut Wikipedia (2011), beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi, yaitu: 1) Perut terasa mulas, mual dan panas 2) Terasa nyeri saat buang air kecil 3) Tubuh tidak fit 4) Demam 5) Sakit kepala dan pusing 6) Keputihan 7) Radang pada vagina 8) Gatal-gatal pada kulit 9) Emosi meningkat 10) Nyeri dan bengkak pada payudara 11) Bau badan tak sedap e. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menstruasi Menurut Ambarwati (2010), hal-hal yang perlu diperhatikan oleh remaja wanita saat menstruasi, antara lain: 1) Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun
mandi
biasa.
Hati-hati saat
membersihkan
organ
reproduksi. Bagian dalam vagina tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun atau zat kimia karena akan bersih dengan sendirinya secara alamiah. Bila hal tersebut dilakukan dapat menimbulkan terjadinya iritasi bagian dalam.
20
2) Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang air kecil. (Jika kurang dari empat kali, misal gantinya lebih dari 6 jam sekali, hal ini dapat menyebabkan bakteri yang terdapat dalam darah yang sudah keluar itu akan berubah menjadi ganas, dan bisa kembali masuk ke dalam vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bahkan kanker). 3) Bila perut terutama daerah sekitar rahim terasa nyeri dan masih dapat diatasi ringan, tidak usah dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit, kecuali sangat mengganggu seperti misalnya hingga menyebabkan pingsan. 4) Makan-makanan bergizi, terutama yang banyak mengandung zat besi dan vitamin seperti hati ayam/sapi, daging, telur, sayur dan buah. 5) Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktivitas fisik yang berlebihan misalnya olahraga berat, terutama pada siswi sekolah perlu dipertimbangkan.
4. Konsep Kebersihan Daerah Kewanitaan (Vulva Hygiene) a. Pengertian Kebersihan Daerah Kewanitaan (Vulva hygiene) merupakan menjaga kebersihan vagina dengan membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun setelah buang air kecil atau buang air besar. Vulva hygiene adalah membersihkan alat kelamin luar
21
perempuan. Vulva hygiene adalah memelihara kebersihan alat kelamin luar perempuan (Hidayat, 2009). b. Tujuan kebersihan alat kelamin (Vulva Hygiene) Menurut Hidayat (2009), tujuan dilakukan vulva hygiene yaitu : 1) Untuk mencegah terjadinya infeksi pada vulva dan menjaga kebersihan vulva. 2) Untuk kebersihan perineum dan vulva. c. Cara melakukan Vulva Hygiene saat menstruasi Menurut Hidayat (2009), Cara melakukan Vulva hygiene saat menstruasi yaitu : 1) Membersihkan bagian luar organ seksual dengan sabun kulit setiap buang air kecil atau pun air besar membasuh dari arah depan ke belakang. 2) Menggunakan air yang bersih untuk membersihkan organ reproduksi. 3) Mengganti celana dalam sehari dua kali, memakai pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat. 4) Segera mungkin mengganti pembalut dan celana dalam jika merasa tidak nyaman atau mulai terasa lembab terutama pada hari-hari yang banyak mengeluarkan darah (hari pertama sampai ketiga), ini dikarenakan darah bisa menjadi media yang sesuai untuk kuman berkembang biak.
22
d. Prosedur pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi Menurut Hidayat (2009), prosedur pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi : 1) Membersihkan bagian luar organ seksual dengan sabun kulit setiap buang air kecil atau pun air besar membasuh dari arah depan ke belakang. 2) Menggunakan air yang bersih untuk membersihkan organ reproduksi. 3) Mengganti celana dalam sehari dua kali, memakai pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat. 4) Segera mungkin mengganti pembalut dan celana dalam jika merasa tidak nyaman atau mulai terasa lembab terutama pada hari-hari yang banyak mengeluarkan darah (hari pertama sampai ketiga), ini dikarenakan darah bisa menjadi media yang sesuai untuk kuman berkembangbiak. 5) Hindari menggunakan sabun mandi pada alat kelamin karena dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit atau gatal.
23
B. Kerangka Teori
Pengetahuan
Remaja
Menstruasi
Konsep kebersihan daerah kewanitaan
Kebersihan Daerah Faktor-faktor yang
Kewanitaan Saat
mempengaruhi pengetahuan
Menstruasi
1. Pengalaman
a. Pengertian
2. Pendidikan
b. Tujuan
3. Kepercayaan
c. Cara melakukan
4. Dukungan keluarga 5. Informasi/ Media
vulva hygiene d. Prosedur
6. Sosial Budaya
pelaksanaan
Gambar 2.1 Kerangka Teori (Sumber Notoatmodjo, 2010).
24
C. Kerangka Konsep Baik Tingkat Pengetahuan siswi
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Pengalaman 2. Pendidikan 3. Kepercayaan 4. Dukungan keluarga 5. Informasi/ Media 6. Sosial Budaya
Keterangan : diteliti : tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep (sumber: Sugiyono, 2007).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian akan dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan
yang
sedang
dihadapi
pada
situasi
sekarang
(Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Hidayat, 2008). Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang di butuhkan penilis untuk memperoleh data penelitian yang di laksanakan (Hidayat, 2008). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2012.
25
26
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
dan
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang berjumlah 123 siswi. 2. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Penentuan besarnya sampel yang salahakan mengurangi bobot dari hasil penelitian. Terdapat berbagai pertimbangan dalam menentukan besarnya sampel yaitu: a. Berdasarkan distribusi normal dengan central limit theory. Teori ini menyebutkan bahwa sampel penelitian disebut sampel besar jika subyek yang diteliti ≥30, yang akan mendekati distribusi normal, sedangkan jika < 30 disebut sampel kecil. b. Berdasarkan pertimbangan/pengalaman peneliti. Penentuan besar sampel dengan cara ini didasarkan pada prosentase dari besarnya populasi, misalnya mengambil 5%, 10% atau 20% atas pertimbangan biaya. Bila populasi kurang dari 100 sebaiknya dicuplik 50% dari populasi, dan bila populasi beberapa ratus diambil 25 sampai 30%.
27
3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah systematic random sampling, yaitu membagi jumlah atau populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan dan hasilnya adalah interval sampel (Notoatmodjo, 2010). Anggota sampel yang terkena sampel berdasarkan rumus sebagai berikut : N (jumlah populasi)
= 123 siswi
n (sampel)
= 30 (sampel yang diinginkan)
I (interval)
=N:n = 123 : 30 = 4,1
Pada penelitian ini hasil intervalnya adalah 4,1 dan peneliti membulatkan menjadi 4. Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap siswi yang mempunyai nomor absen dengan kelipatan 4, yaitu 4, 8, 12, 18 dan seterusnya, sampai mencapai jumlah sampel sebanyak 30 siswi.
D. Instrumen Penelitian Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Nototmodjo, 2010).
28
Untuk mengetahui pengetahuan remaja, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga mereka tinggal memilih. Jenis pernyataan dalam kuesiner yang akan di gunakan ialah pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif unfavorable). Pernyataan positif adalah pernyataan yang jawabannya benar dan jika di jawab benar mendapatkan skor 1, jika dijawab salah mendapatkan skor 0. Pernyataan negatif adalah pernyataan yang jawabannya salah, jika di jawab salah maka mendapatkan skor 1, jika dijawab benar mendapatkan skor 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√ ) pada jawaban yang dianggap benar. Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik sejenis di luar lokasi penelitian yaitu pada siswi kelas X di SMA PGRI Sragen dengan sampel 30 siswi dan menggunakan 30 item pernyataan positif dan negatif. Tabel.3.1 .Kisi – kisi kuisioner Variabel Pengetahuan Siswi tentang Kebersihan Daerah Kewanitaan Saat Menstruasi
Jumlah
Indikator
F
a. Pengertian Menstruasi b. Fisiolgi Menstruasi c. Faktor yang mempengaruhi Menstruasi d. Gejala Menstruasi
1, 2, 3
e. Konsep kebersihan Daerah Kewanitaan
U
4, 5, 6
Jumlah (soal) 3
7, 8
3 2
9, 10
2
11,13,14,15,1 12, 20,22,25 6,17, 18,19,21,23,2 4,26,27,28,29 ,30
20
30
29
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Hidayat, 2007). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung>rtabel. Rumus product moment adalah:
rxy =
N . SXY - SX.SY {N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisiens korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan R hitung dengan R tabel dimana didapatkan hasil R tabel dengan taraf signifikan 5% yaitu 0,361 dan dengan signifikan 1% yaitu 0,463, ternyata setelah dilakukan perbandingan dari 30 item pernyataan, 4 diantaranya tidak valid yaitu item pernyataan no 8, 11, 25 dan 28, maka dari itu keempat nomor tersebut di hilangkan dari kuesioner.
30
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Alpha Chronbach dengan bantuan program computer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 é k ù é SSi ù r11 = ê ê1 - 2 ú ë k - 1úû ë Si t û
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑Si2 = Jumlah varian butir Si2
= Varians total
Angket atau kueisioner di katakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Berdasarkan uji reabilitas yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows kepada 26 item pernyataan yang dikatakan valid didapatkan nilai alpha adalah 0,858 dan dinyatakan reliabel bila
31
koefisien alpha lebih dari 0,7. Dapat diketahui bahwa item kuisioner nilainya diatas 0,7 sehingga kuesioner tersebut dikatakan reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data Taknik pengumpulan data pada penelitian di peroleh dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data, langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2010). Pengambilan data primer pada penelitian ini diperoleh dari jawaban pertanyaan responden secara langsung yang dituangkan kedalam koesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subjek penelitiannya (Saryono, 2010). Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari Tata Usaha (TU) yaitu data jumlah Siswi Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Sragen.
32
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan siswi tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi.
G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel
yang
diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Table 3.2. Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
Skala Ukur Pengetahuan Kemampuan/pengetahuan ordinal Siswi Kelas dalam menjawab X Tentang pernyataan tentang Kebersihan kebersihan daerah Daerah kewanitaan saat Kewanitaan menstruasi pada Saat kuesioner Menstruasi
Hasil a. Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean ─ 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean ─ 1 SD
33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Langkah-langkah pengolahan data menurut Notoatmodjo (2010), adalah sebagai berikut:
a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Data Entry (Memasukan Data) atau Processing Data entry yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberikode, kemudian dimasukkan kedalam tabel.
34
2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat (Analisis Deskriftif) yaitu bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut : a. Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean ─ 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean ─ 1 SD (Riwidikdo, 2009).
I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
Apabila
responden
bersedia,
menandatangani lembar persetujuan tersebut.
maka
mereka
harus
35
2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Sragen pada tanggal 7 mei 2012. SMA Muhammadiyah 1 Sragen adalah sekolah menengah atas yang terletak di Jl. Raya Sukowati Kotak Pos 108 Sragen, Kecamatan Sragen Kulon, Kota Sragen. SMA Muhammadiyah ini terdiri dari 24 kelas, masingmasing tingkat ada 8 kelas. Kelas X dengan jumlah siswi sebanyak 123 siswi, kelas XI sebanyak 120 siswi, sedangkan kelas XII sebanyak 126 siswi. Fasilitas yang dimiliki oleh SMA Muhammadiyah 1 Sragen adalah laboraturium
komputer,
laboraturium
bahasa,
laboraturium
biologi,
laboraturium fisika, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang bimbingan konseling, ruang tata usaha, koperasi, unit kesehatan sekolah, masjid dan kantin.
B. Hasil Penelitian Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang
kebersihan
daerah
kewanitaan
saat
menstruasi
di
SMA
Muhammadiyah 1 Sragen mendapatkan hasil Mean 23,33 dan Standart Deviasi 1,92.
36
37
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel
Mean
Standar deviasi
pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi
23,33
1,92
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, maka digunakan perhitungan sebagai berikut :
1. Baik
: bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean + 1 SD. (x) > 23,33 + 1 x 1,92 (x) > 25,25
2. Cukup
: bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD. 23,33 – 1 x 1,92 ≤ (x) ≤ 23,33+ 1 x 1,92 21,41 ≤ (x) ≤ 25,25
3. Kurang : bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) < mean – 1 SD. (x) ≤ 23,33 – 1 x 1,92 (x) ≤ 21,41 Sehingga didapatkan hasil tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen disajikan dalam tabel berikut:
38
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Kebersihan Daerah Kewanitaan Saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen No.
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi
Prosentase
Baik Cukup Kurang
2 24 4
6,67 % 80 % 13,33 %
Jumlah
30
100 %
1. 2. 3.
Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui gambaran pengetahuan siswi kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi, yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 2 siswi (6,67%), sedangkan yang mempunyai pengetahuan cukup 24 siswi (80%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang 4 siswi (13,33%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi terbanyak pada kategori cukup yaitu 24 siswi (80%).
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen sebanyak 2 siswi (6,67%) adalah berpengetahuan baik, pencapaian pengetahuan pada tingkat baik ini
39
kemungkinan dipengaruhi oleh informasi/media dan pengalaman responden. Sedangkan berpengetahuan cukup 24 siswi (80%) dan berpengetahuan kurang 4 siswi (13,33%). Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Berdasarkan hasil penelitian dalam kategori baik sebanyak 2 siswi (6,67%) dengan baiknya tingkat pengetahuan sisiwi kelas x di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dikarenakan para siswi dapat menjawab 26 item pernyataan antaralain dapat menjawab peryataan nomor 7 yaitu: menstruasi terjadi salah satunya karena pengaruh hormon. Berdasarkan hasil penelitian dalam kategori cukup sebayak 24 siswi (80%) dengan cukup baiknya tingkat pengetahuan siswi kelas x di SMA Muhammadiyah 1 Sragen para siswi hanya dapat menjawab pernyataan sejumlah 22-25 item pernyataan. Sedangkan pernyataan yang tidak dapat dijawab adalah pernyataan nomor 23 yaitu: setelah BAK dan BAB daerah kewanitaan harus dikeringkan. Kebersihan daerah kewanitaan (Vulva hygiene) merupakan menjaga kebersihan vagina dengan membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun setelah buang air kecil atau buang air besar (Hidayat, 2009).
40
Berdasrkan hasil penelitian ini didapatkan 4 siswi (13,33%) mempunyai pengetahuan dalam kategori kurang baik, hasil ini dibuktikan setelah dilakukan penelitian para siswi hanya dapat menjawab pernyataan yang diberikan kurang dari 21 pernyataan diantara nya yaitu pernyataan nomor 18, handuk lembab yang harus digunakan untuk mengeringkan daerah kewanitaan setelah BAK dan BAB. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
D. Keterbatasan Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan, yaitu: 1. Penelitian ini menggunakan alat (kuesioner) tertutup dengan pilihan jawaban benar dan salah maka dari itu responden tidak dapat menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia, sehingga peniliti tidak bisa menggali pengetahuan respnden secara mendalam. 2. Penelitian ini hanya untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi tanpa ada tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang diperoleh
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dalam kategori baik sebanyak 2 siswi (6,67%). 2. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dalam kategori cukup sebanyak 24 siswi (80%). 3. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dalam kategori kurang sebanyak 4 siswi (13,33%).
41
42
B. Saran 1. Bagi ilmu pengetahuan Diharapkan bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terlebih tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi. 2. Bagi peneliti Bagi peneliti selanjutnya yang mungkin juga menggunakan topik yang sama dengan yang diambil oleh penulis, penulis berharap supaya adanya penelitian yang dilanjutkan dengan penyuluhan lanjutan, sehingga responden tidak hanya tahu saja, melainkan dapat paham lebih lanjut dengan berbagai keterangan yang disampaikan lewat penyuluhan lanjutan. 3. Bagi institusi a. SMA Muhammadiyah 1 Sragen Diharapkan dapat memberikan informasi atau penyuluhan dan menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/puskesmas)
untuk
memberikan penyuluhan kesehatan
reproduksi khususnya kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi. b. Pendidikan Diharap kan akan lebih mengembangkan penelitian yang lebih lanjut tentang kebersihan daerah kewanitaan saat menstruasi.