TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 2 WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : DWI WAHYUNI NIM. B09 016
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis
panjatkan kehadiran Allah SWT
yang telah
melimpahkkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Arista Apriani, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis. 4. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes dan Ibu Ambarsari, S.ST selaku Penguji yang telah memberi masukan dan pengarahan kepada penulis. 5. Bapak Adi Minar Paladto, selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Wonosegoro yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
iv
6. Bapak Sadino, S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Wonosegoro yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan uji validitas. 7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 8. Responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah diberikan. 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan peneliti selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta,
Juni 2012
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, 2012 Dwi Wahyuni B09 016 TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 2 WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN 2012 xv + 40 halaman + 14 lampiran+ 3 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Pubertas atau masa remaja merupakan masa peralihan antara
masa kanak-kanak dan masa dewasa. Tidak ada batas yang tajam antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan tetapi dapat dikatakan bahwa pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada masa inilah banyak terjadi menstruasi, menstruasi merupakan proses alamiah yang sering terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Tujuan : Tujuan umum untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, sedangkan tujuan khusus mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VIII tentang menstruasi di SMP N 2 Wonosegoro pada tingkat baik, cukup, kurang. Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, lokasi dan waktu penelitian di SMP N 2 Wonosegoro tanggal 15 Juni 2012, populasi penelitian 105 responden, pengambilan sampel dengan simple random sampling sehingga diperoleh 36 responden. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner yang di uji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 36 siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, yang berpengetahuan baik sebanyak 11 siswi (30,56%), berpengetahuan cukup 21 siswi (58,33%) dan yang berpengetahuan kurang 4 siswi (11,11%). Kesimpulan : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro terbanyak pada kategori cukup yaitu 21 siswi (58,33%). Kata kunci : Pengetahuan,remaja,menstruasi. Kepustakaan : 16 literatur (Tahun 2003-2011) vi
MOTTO Gunakan waktu sebaik mungkin, bukan berapa banyak waktu yang kita miliki tetapi apa yang kita lakukan. (Mizwar) Barang siapa yang meniti jalan untuk meniti ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim) Orang yang dibanggakan bukan dia yang selalu berhasil, tetapi adalah yang tetap bangkit ketika terjatuh. (Wulan Trisnani) PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya atas terselesaikannya buah karya tulis ini. Shalawat serta salam kepada nabi Muhammad
SAW,
beserta
keluarga
dan
sahabatnya.
Karya
tulis
ini
kupersembahkan untuk: © Allah SWT, yang telah memberikan jalan, petunjuk serta kemudahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan selalu memberikan aku kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi semua cobaan dalam menjalani hidup. © Ibu dan bapak yang sangat aku sayangi, terima kasih atas dukungan, doa, perhatian dan kasih sayangnya. Semua yang telah kalian berikan sudah yang terbaik buat aku dan tidak akan terganti oleh apapun. Terima kasih bapak ibu, aku sayang kalian. © Kakak dan adik-adikku, yang selalu menyayangi, mendoakan dan mendukungku serta memberiku semangat selama ini. Aku akan selalu menyayangi kalian. © Sahabat saya tercinta beby Tari sapi, beby Ida Kambing, beby Novi Gudel, beby April Kerbau, yang sekarang menjadi keluarga baruku dan selalu menyayangi, memberiku semangat serta menghiburku dengan kelucuanvii
© kelucuan nggak penting selama 3 tahun belajar di Solo. Thank’s banget ya teman, I Love You All. © Bolo-bolo senasib seperjuanganku yang selalu menghiburku saat-saat jenuh menunggu antrian konsul. © Teman-teman Semester VI angkatan 2009 yang berjuang bersamaku selama 3 tahun. © Pembaca yang budiman.
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. .
iv
ABSTRAK.....................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................
vii
CURICULUM VITAE ............................................................................. .
ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah .......................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3 E.
Keaslian Penelitian .......................................................................... 4
F. Sistematika Penelitian ................................................................... .. 5
x
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 7 1.
Pengetahuan ................................................................................ 7
2.
Remaja........................................................................................ 10
3.
Menstruasi ................................ ................................................ 14
B. Kerangka teori ................................................................................... 21 C. Kerangka Konsep .............................................................................. 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 23 B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................. 23 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pangambilan Sampel …..................... 24 D. Insturumen Penelitian ....................................................................... 25 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29 F. Variabel Penelitian ........................................................................... 29 G. Definisi Operasional ........................................................................ 30 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 30 I. Etika Penelitian................................................................................. 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................................... 35 B. Hasil Penelitian ........................................................................... 36 C. Pembahasan ................................................................................ 38 D. Keterbatasan ............................................................................... 40
xi
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 41 B. Saran ......................................................................................... 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel. 3.1. Kisi – kisi Kuesioner.................................................................
25
Tabel 3.2. Tabel Definisi Operasional........................................................... 30 Tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur pada Siswi Kelas VIII SMP N 2 Wonosegoro tahun 2012................
36
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro......
xiii
38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori....................................................................
21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep.................................................................
22
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Pendahuluan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3.
Surat Keterangan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4.
Surat Pemohonan Uji Validitas
Lampiran 5.
Surat Keterangan Uji Validitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7.
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 8.
Surat Permohonan Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuisioner Penelitian Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 13. Tabulasi Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka yang berumur 10 sampai dengan 19 tahun. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa baik secara jasmani maupun rohani. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia jumlah remaja putri 30 % dari jumlah penduduk, sekitar 1,2 juta jiwa (BKKBN, 2007). Jumlah remaja usia 10 sampai dengan 19 tahun di Indonesia 21.279.147 sedangkan di Jawa Tengah ada 2.761.577 (Sensus Penduduk, 2010). Menurut Manuaba, (1998) Pubertas atau masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Tidak ada batas yang tajam antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan tetapi dapat dikatakan bahwa pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur (Proverawati dan Maisaroh, 2009). Siklus menstruasi adalah serangkaian periode dari perubahan yang terjadi berulang pada uterus dan organ- organ yang dihubungkan pada saat pubertas dan berakhir pada saat menopouse. Siklus tersebut bervariasi dari 18 sampai 40 hari rata- rata 28 hari (Hamilton, 1995). Menurut Prawirohardjo, (1999) jarak siklus antara 14 sampai 45 hari rata–rata 28 hari dan lamanya menstruasi sekitar 2
1
2
sampai 8 hari, rata-rata 4 sampai 6 hari. Darah menstruasi tidak bisa membeku dengan jumlah sekitar 60 sampai dengan 80 ml setiap siklus menstruasi (Waryana, 2010). Pengetahuan tentang menstruasi ini perlu dimiliki sejak dini, karena dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam bertindak. Menurut Green (1980, dalam Notoatmodjo, 2003), perilaku ditentukan atau terbentuk dari faktor predisposisi, yaitu: pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai; faktor pendukung, yaitu: lingkungan, fisik, fasilitas atau sarana dan faktor pendorong, yaitu: sikap atau perilaku yang mendukung. Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan domain penting untuk terbentuknya perilaku seseorang karena tindakan yang didasari dengan pengetahuan akan lebih langgeng daripada tindakan atau perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Siswi yang memiliki pengetahuan tentang menstruasi ini diharapkan dapat merealisasikan dalam kegiatan sehari-hari. Setelah melakukan studi pendahuluan di SMP N 2 Wonosegoro pada tanggal 21 Desember 2011 jumlah remaja putri di kelas VIII ada 105 orang. Saat dilakukan tanya jawab pada 10 siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro didapatkan hasil 3 siswi memiliki pengetahuan baik, 5 siswi berpangetahuan cukup, dan 2 siswi berpengetahuan kurang. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali”.
3
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII Di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VIII tentang menstruasi di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VIII tentang menstruasi di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VIII tentang menstruasi di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali pada tingkat kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi SMP N 2 Wonosegoro Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan progam pendidikan kesehatan reproduksi di SMP N 2 Wonosegoro. 2. Bagi Responden Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang menstruasi sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi panduan bagi peneliti selanjutnya, agar hasil dari penelitian selanjutnya menjadi lebih baik.
E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII Di SMP N 2 Wonosegoro Boyolali” dapat dipertanggung jawabkan keasliannya, adapun penelitian lain yang mirip dengan penelitian ini yaitu pada tahun 2007, disusun oleh Astika Permanasari penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Tentang Menstruasi Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Kelas V Dan VI Di SD Kristen Gandekan Tengen Surakarta ”. Hasil penelitian ini didapat “ Ada pengaruh penyuluhan tentang menstruasi terhadap pengetahuan remaja putri siswi kelas V dan VI di SD Kristen Gandekan Tengen Surakarta”. Perbedaan antara keaslian dengan penelitian ini antara lain, penelitian yang asli sebagian besar diarahkan ada tidak pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan sebelum dah sesudah diberi penyuluhan. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang ingin mengetahui tingkat pengetahuan siswi di SMP N 2 Wonosegoro tentang menstruasi.
5
F. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui secara menyeluruh karya tulis ini penulis menguraikan sistematika penulisan Bab 1 sampai Bab 5 yang saling berhubungan. Adapun gambaran sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Merupakan gambaran isi Karya Tulis Ilmiah secara keseluruhan, terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
keaslian penelitian,
sistematika
penelitian,
sehingga
pembaca dapat memperoleh informasi secara ringkas dari Karya Tulis Ilmiah ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengetahuan remaja tentang menstrusi yang meliputi; pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor- faktor yang mempengaruhi, pengukuran pengetahuan, tujuan pengetahuan. Remaja yang mencakup pengertian dan
klasifikasi
remaja. Menstruasi yang mencakup pengertian menstruasi, fisiologi menstruasi,
siklus
penatalaksanaannya.
menstruasi, Teori-teori
gangguan yang
menstruasi
mendukung
dan alasan
dilaksanakannya studi disebut kerangka teori. Sedangkan konsep yang mendasari masalah disebut kerangka konsep akan dibahas dalam bab ini BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel dan teknik sampling engambilan
6
sampel, alat atau instrumen, metode pengambilan data, variabel penelitian, definisi operasional, pengolahan, analisis data, etika penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan di bahas tentang gambaran secara umum tempat penelitian, hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan, pembahasan, keterbatasan. BAB V PENUTUP Dalam bab terakhir berisi kesimpulan dan saran- saran yang ditujukan bagi institusi pendidikan, bagi remaja, bagi tenaga kesehatan, dan bagi institusi akademi. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil ’’ tahu’’ dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan ”what’’dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatdmodjo (2010), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (Knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan
7
8
mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali sebelumnya (recall of facts). 2) Memahami (Comprehension) Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya
kemampuan
menterjemahkan,
menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu.
9
6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya. c. Faktor – faktor yang mempengaruhi Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1) Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. 2) Tingkat Pendidikan Pendidikan
dapat
membawa
wawasan
atau
pengetahuan
seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. 3) Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif.
10
4) Fasilitas Fasilitas-fasilitas
sebagai
sumber
informasi
yang
dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku. 5) Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas - fasilitas sumber informasi. 6) Sosial Budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu. d. Pengukuran Pengetahuan Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. 2. Remaja a. Pengertian Remaja Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “ adolescere” yang berarti “tumbuh” atau “ tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescence
11
yang berasal dari bahasa inggris, saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Remaja adalah suatu tahap antara masa kanak – kanak dengan masa dewasa. Masa ini biasanya diawali pada usia 14 tahun pada laki – laki, dan 10 tahun pada perempuan (Satumed, 2003). Sedangkan menurut WHO, disebut remaja apabila anak telah mencapai usia 10 sampai 18 tahun. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut masa remaja umumnya berumur 16 sampai 19 tahun dan merupakan masa peralihan menuju kematangan (Proverawati dan Maisaroh, 2009). Masa remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa baik secara jasmani maupun rohani. Tahapan ini sangat menentukan bagi pribadi remaja dimana terjadi perubahan besar dan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial/tingkah laku. Perubahan fisik/jasmani seperti berat badan, ukuran anggota badan dan sebagainya; serta perubahan yang lain seperti berfikir/kecerdasan, bertingkah laku, perasaan/kejiwaan yang berjalan secara bertahap sesuai dengan umurnya (BKKBN, 2003). Masa remaja adalah periode yang paling rawan dalam perkembangan hidup seorang manusia setelah ia mampu bertahan hidup (survive), secara fisik ia akan mengalami perubahan fisik secara spesifik dan secara psikologik akan mulai mencari identitas diri (Kurniawan, 2002).
12
b. Klasifikasi Depkes RI (2007), menyatakan bahwa akibat perubahan tersebut, maka karakteristik psikososial remaja dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : 1) Remaja Awal (10-13 tahun) a) Cemas terhadap penampilan badannya yang berdampak pada meningkatnya kesadaran diri (self consciousness). b) Perubahan hormonalnya berdampak sebagai individu
yang
mudah berubah-ubah emosinya seperti mudah marah, mudah tersinggung atau menjadi agresif. c) Menyatakan
kebebasan
berdampak
bereksperimen
dalam
berpakaian, berdandan trendi dan lain-lain. d) Perilaku memberontak membuat remaja sering konflik dengan lingkungannya. e) Kawan lebih penting sehingga remaja berusaha menyesuaikan dengan mode teman sebayanya. f) Perasaan memiliki terhadap teman sebaya berdampak punya gang/ kelompok sahabat, remaja tidak mau berbeda dengan teman sebayanya. 2) Remaja Pertengahan (14 – 16 tahun) a) Lebih mampu untuk berkompromi, berdampak tenang, sabar dan lebih toleran untuk menerima pendapat orang lain.
13
b) Belajar berfikir independen dan memutuskan sendiri berdampak menolak mencampur tangan orang lain termasuk orang tua. c) Bereksperimen untuk mendapatkan citra diri yang dirasa nyaman berdampak baju, gaya rambut, sikap dan pendapat berubah-ubah. d) Merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru walaupun beresiko berdampak mulai bereksperimen dengan merokok, alkohol,
seks
bebas
dan
mungkin
NAPZA
(Narkotika,
Psikotropika, Zat Adiktif). e) Tidak
lagi terfokus pada diri
sendiri
berdampak
lebih
bersosialisasi dan tidak lagi pemalu. f) Membangun
nilai,
norma
dan
moralitas
berdampak
mempertanyakan kebenaran ide, norma yang dianut keluarga. g) Mulai membutuhkan lebih banyak teman dan solidaritas berdampak ingin banyak menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman. h) Mulai membina hubungan dengan lawan jenis berdampak berpacaran tetapi tidak menjurus serius. i) Mampu berfikir secara abstrak mulai berhipotesa berdampak mulai peduli yang sebelumnya tidak terkesan dan ingin mendiskusikan atau berdebat. 3) Remaja Akhir (17 – 19 tahun) a) Ideal berdampak cenderung menggeluti masalah sosial politik termasuk agama.
14
b) Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan di luar keluarga berdampak mulai belajar mengatasi stress yang dihadapi dan sulit diajak berkumpul dengan keluarga. c) Belajar
mencapai
kemandirian
secara
finansial
maupun
emosional berdampak kecemasan dan ketidakpastian masa depan yang dapat merusak keyakinan diri. d) Lebih mampu membuat hubungan yang stabil dengan lawan jenis berdampak mempunyai pasangan yang lebih serius dan banyak menyita waktu. e) Merasa
sebagai
orang
dewasa
berdampak
cenderung
mengemukakan pengalaman yang berbeda dengan orang tuanya. f) Hampir siap menjadi orang dewasa yang mandiri berdampak mulai nampak ingin meninggalkan rumah atau hidup sendiri. 3. Menstruasi a. Pengertian Menstruasi Menstruasi adalah proses alamiah yang sering terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Umumnya, remaja yang mengalami menarche adalah pada usia 12 sampai dengan 16 tahun. Periode ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lainnya. Pada wanita biasanya pertamakali mengalami menstruasi (menarche) pada umur 12 sampai dengan 16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi 22 sampai dengan 35
15
hari, dengan lamanya menstruasi selama 2 sampai 7 hari (Kusmiran, 2011). Sedangkan menurut Surtiretna, (1997) Menstruasi adalah darah yang keluar dari vagina wanita sewaktu ia sehat bukan disebabkan oleh melahirkan anak atau karena terluka. Menstruasi menunjukkan bahwa seorang gadis yang sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya, sedangkan menstruasi dini adalah menstruasi yang datangnya lebih awal dibawah usia 10 tahun (Waryana, 2010). Menstruasi adalah tanda bahwa siklus masa subur telah dimulai. Menstruasi terjadi saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar dalam bentuk yang dikenal istilah darah menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009). b. Fisiologi Menstruasi Dalam keadan normal, setiap bulan seorang wanita yang telah memasuki usia subur akan melepaskan satu sel telur (ovum). Ovum akan dihasilkan dan dilepaskan oleh indung telur (ovarium). Ovum yang dilepaskan tersebut akan berjalan masuk ke dalam rahim melalui saluran telur. Bila pada saat itu ada sel sperma yang masuk dan bertemu, dapat terjadi
pembuahan
yang
berlanjut
menjadi
kehamilan.
Untuk
mempersiapkan kehamilan yang mungkin terjadi, dinding rahim akan menebal. Penebalan yang disebabkan oleh faktor hormonal ini berguna agar rahim siap menerima mudigah yang akan tertanam di sana. Bila kehamilan tidak terjadi, kadar hormon (yang membuat rahim menebal)
16
akan turun. Akibatnya dinding rahim sebelah dalam akan luruh, terjadilah menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009). c. Siklus Menstruasi Siklus menstruasi adalah serangkaian periode dari perubahan yang terjadi berulang pada uterus dan organ- organ yang dihubungkan pada saat pubertas dan berakhir pada saat menopouse. Siklus tersebut bervariasi dari 18 sampai 40 hari rata- rata 28 hari (Hamilton, 1999). Menurut Prawirohardjo, (1999) dalam jarak siklus antara 14 sampai 45 hari rata–rata 28 hari dan lamanya menstruasi sekitar 2 sampai 8 hari, rata–rata 4 sampai 6 hari. Darah menstruasi tidak bisa membeku dengan jumlah sekitar 60 sampai dengan 80 ml setiap siklus menstruasi (Waryana, 2010). Menurut Sibagariang dkk. (2010), siklus menstruasi dibagi menjadi 4 masa: a) Stadium desquamasi yaitu endometrium dilepas dari dinding rahim disertai perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal. Ini berlangsung 4 hari. b) Stadium regenerasi yaitu luka karena endometrium dilepas berangsurangsur ditutup kembali oleh selaput lendir yang baru. Pada saat kelenjar ini menebal, endometrium kurang lebih 0,5 mm. Stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi 4 hari. c) Stadium ploriferasi yaitu pada stadium ini endometrium tumbuh menjadi tebal, kelenjarnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain yang
17
berkelok, berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari haid pertama. d) Stadium Sekresi yaitu endometrium tebalnya menetap, tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku. Dalam endometrium sudah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur. d. Gangguan Menstruasi 1) Berdasarkan panjang siklus: a) Polimenorrhea Siklus dengan interval 21 hari atau kurang, dapat disebabkan gangguan fase luteal atau ovulasi. b) Metrorarrhagia Menstruasi sering tetapi tidak teratur yang terjadi diantara 2 waktu menstruasi. Jika perdarahan banyak disebut menometrorarrhagia. Menometrorarrhagia : menstruasi yang banyak dan memanjang pada siklus yang biasa. c) Oligomenorrhea Menstruasi yang jarang, periode mentruasi pendek interval siklus melebihi 35 hari, biasanya disebabkan oleh memanjangnya fase folikuler. d) Amenorrhoe Hilangnya periode menstruasi pada wanita usia produktif, kondisi lebih dari 6 bulan tanpa menstruasi pada wanita non menopouse.
18
e) Bercak di tengah siklus (midcycle spotting) Bercak yang terjadi sesaat sebelum ovulasi, yang biasanya disebabkan oleh penurunan estrogen. 2) Berdasarkan aliran darah menstruasi a) Hypomenorrhea Merupakan periode menstruasi yang sangat pendek. Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal. b) Hipermenorea Perdarahan mernstruasi yang banyak dan lebih dari normal, yaitu 6 sampai 7 hari dan ganti pembalut 5-6 kali perhari. c) Menorrahagia Periode menstruasi yang sangat panjang dan banyak, perdarahan yang terjadi > 80 ml pada siklus biasa. Jika waktu terjadi dalam interval sangat pendek maka disebut menometrorarrghia. 3) Gangguan lain pada awal haid a) Pre Menstrual Tension (Ketegangan Pra Haid) Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi berlangsung. Gejala klinik dari pre menstrual tension adalah gangguan emosional, gelisah, susah tidur, perut kembung, mual muntah, payudara tegang sakit, dan terkadang merasa tertekan.
19
b) Mastoidinia atau Mastalgia Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid. Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen. c) Mittetelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi) Adalah rasa sakit yang timbul pada saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. d) Dismenorhea Adalah nyeri menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari – hari. (Proverawati dan Misaroh, 2009). e. Penanganan Gangguan menstruasi 1) Terapi Music Mozart Terapi Music Mozart adalah musik klasik yang muncul 250 tahun yang lampau tepatnya tanggal 27 januari 1756. Berdasarkan teori Gate control music Mozart dapat mengatasi nyeri menstruasi. Waktu yang ideal untuk melakukan pendengaran musik selama kurang lebih 30 menit hingga satu jam tiap hari, namun jika tidak memiliki waktu cukup 10 menit juga bisa efektif, karena selama 10 menit musik telah membantu seseorang beristirahat. 2) Senam Aerobik Pada sebagian besar wanita, latihan aerobik mampu mengurangi gejala–gejala gangguan menstruasi. Berlatih sedikitnya 30 menit
20
setiap harinya. Latihan aerob juga mampu memperbaiki kesehatan hati dan jantung. Latihan aerobik yang teratur (sesi 1 jam 3-5 kali seminggu) adalah suatu hal yang bermanfaat dan dapat mengurangi gejala yang dapat meningkatkan produksi endorfin (pembunuh rasa sakit alami tubuh). 3) Relaksasi Teknik relaksasi ini dapat mengurangi tekanan dan gejala – gejala pada wanita yang mengalami masalah menstruasi aktivitas bersantai seperti yoga atau pijatan akan sangat membantu. Selain itu mendapat tidur yang cukup juga harus diperhatikan (Proverawati dam Misaroh, 2009).
21
B. Kerangka Teori Tingkat pengetahuan
Faktor – faktor yang
1. Tahu
mempengaruhi
2. Memahami
1. Pengalaman
3. Aplikasi
2. Tingkat Pendidikan
4. Analisis
3. Keyakinan
5. Sintesis
4. Fasilitas
6. Evaluasi
5. Penghasilan 6. Sosial budaya
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi
Pengertian Menstruasi
Fisiologi Menstruasi
Siklus Menstruasi
Gangguan Menstruasi
Gambar 2.1. Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Menstruasi Sumber: Notoatmodjo, 2003
Penanganan Menstruasi
22
C. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsekonsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2002)
BAIK
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi
CUKUP
KURANG 1. Pengalaman 2. Tingkat Pendidikan 3. Keyakinan 4. Fasilitas 5. Penghasilan 6. Sosial budaya
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan tentang Menstruasi Keterangan : = yang tidak diteliti = yang diteliti
: mempengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian akan dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas dengan pengambilan data menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka (Sugiyono, 2011).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah merupakan rencana tentang tempat yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2008). Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Wonosegoro 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian merupakan rencana tentang waktu yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2008). Waktu penelitian ini dilakukan pada 15 Juni 2012.
23
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut (Hidayat, 2007). Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro yaitu 105 siswi.
2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2005). Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subyeknya besar, maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Dalam penelitian ini diambil sampel 35% yaitu 36 siswi. 3. Tehnik pengambilan sampel Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling yaitu tehnik pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada (Hidayat, 2007). Caranya dengan melakukan pengundian yang berisi nomor absen seluruh siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro.
25
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner tertutup adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup maksudnya dimana sudah terdapat pilihan jawabannya dan skala yang digunakan adalah skala Guttman, skala Guttman merupakan skala pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau salah sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Hidayat, 2007). Untuk penilaian jawaban: 1. Pernyataan Positif a. Pilihan jawaban Benar nilai : 1 b. Pilihan jawaban Salah nilai
:0
2. Pernyataan Negatif a. Pilihan jawaban Benar nilai : 0 b. Pilihan Jawaban Salah nilai : 1
26
Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Variabel
Aspek
Indikator
No
Item Jumlah Item
+ Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro
Pengertian Menstruasi Fisiologi Menstruasi Siklus Menstruasi Stadium desquamasi
Gangguan Menstruasi
Jumlah Item
7,8,9
9
10,11,12
13,14
5
15*
1
Stadium regenerasi
16*
1
Stadium ploriferasi
17*
1
Stadium sekresi
18*
1
Panjang siklus
19,20,21,22* 24,25 7 ,23 26,27,28,29, 31,32 7 7 30 33,34*,35 3
Aliran darah Menstruasi Penatalaksanaan
1,2,3,4,5,6
26
Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Kuesioner diambil dari sumber teori tentang menstruasi. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita gunakan sebagai alat ukur yang sahih atau tidak, maka perlu diajukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas akan dilaksanakan di SMP N 1 Wonosegoro dengan jumlah 30 siswi. 1.
Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Penelitian ini
9
35
27
menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, dengan bantuan SPSS for Windows. Dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Rumus Product moment adalah:
rxy =
N . SXY - SX.SY {N SX - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total Uji validitas dilakukan di SMP N 1 Wonosegoro ada 35 soal dengan
30 responden. Setelah diperoleh harga r
hitung,
diputuskan
atau
instrumen
tersebut
dikonsultasikan dengan harga r
valid
tabel.
selanjutnya untuk dapat tidak,
harga
tersebut
Dengan n = 30 taraf kesalahan 5%
diperoleh 0,361 dan taraf kesalahan 1% = 0,463. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS Versi 16.00 for Windows XP diperoleh nilai koefisien item pernyataan nomor 11, 15, 16, 17 18, 22, 34 kurang dari 0,361 sehingga ketujuh item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak digunakan untuk penelitian selanjutnya. Jadi koesioner untuk penelitian selanjutnya hanya terdiri dari 28 item pernyataan. Dan dinyatakan valid ini dibuktikan bahwa nilai r – 0.694) > r tabel (0,361).
hitung
(0,420
28
2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s minimal 0,70 (Riwidikdo, 2005) Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut : 2 é k ù é Ssb ù 1 r11 = ê úê s 2 t úû ë k - 1û ë
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir σt2
= Varians total
Dari uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap 35 soal didapatkan nilai alpha adalah 0,70 dan dinyatakan reliabel bila koefisien alpha minimal 0,70. Dapat diketahui bahwa item kuisioner nilainya koefisien alpha sebesar 0,847
29
hasil ini lebih besar dari 0,70. Sehingga kuesioner tersebut dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
E.
Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner kepada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari. 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek atau subjek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009). Data primer pada penelitian ini di dapatkan dari kuesioner yang langsung diisi oleh responden.
2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari Kepala Bagian Tata Usaha untuk mengetahui jumlah siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro.
F.
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
30
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011). Dalam penelitian ini hanya ada variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro.
G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2007). Tabel 3.2 Tabel Definisi Operasional No
Variabel
1. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII Di SMP N 2 Wonosegoro
Definisi Operasional
Alat Ukur
Kategori
Tingkat Pengetahuan Kuisioner Baik Ordinal Remaja Putri tentang (x) > mean + Menstruasi pada Siswi 1SD Kelas VIII Di SMP N 2 Cukup Wonosegoro mean – 1SD ≤x≤ mean + 1SD Kurang (x) ˂ mean– 1SD
Sumber: Hidayat (2007)
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo (2010), adalah:
Skala
31
a. Editing Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu sunting (edit) terlebih dahulu. Jika ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droup out). b. Coding sheet Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom – kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu koding berisi nomor responden dan nomor – nomor pertanyaan. c. Data Entry Data entry yaitu mengisi kolom – kolom atau kotak – kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing – masing pertanyaan. d. Tabulating Tabulating yaitu membuat table – table data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. 2.
Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
32
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh dengan rumus: n
å xi X=
i:1
n
Keterangan: xi : nilai dari data n : jumlah data Untuk membuat tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang maka menggunakan parameter: 1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD 2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3) Kurang, bila nilai responden (x) ˂ mean – 1 SD Sedangkan untuk mencari SD (Simpangan Deviasi) menggunakan :
SD
=
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mengkategorikan data interval dalam beberapa kategori, dapat menjadi 3 kategori atau 4 kategori. Prosentase ini sering digunakan dalam analisis deskriptif tingkat
33
pengetahuan dengan rumus untuk memperoleh skor prosentasenya adalah sebagai berikut: Skor prosentase =
n x 100% N
Keterangan: n
: Skor yang diperoleh responden
N
: Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
I. Etika Penelitian Etika Penelitian menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain sebagai berikut : a. Inform Consent Inform Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian mengetahui dampaknya . Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. b. Anonimity (tanpa nama ) Anonimity merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan / mencantumkan nama
34
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitiam yang akan disajikan. c. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2012 dengan subjek siswi kelas VIII yang berjumlah 6 kelas untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 36 siswa yang dijadikan sebagai responden. Lokasi penelitian adalah SMP N 2 Wonosegoro bertempat di Dukuh Mongkrong, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Secara umum, keadaan lingkungan SMP N 2 Wonosegoro terlihat bersih dan tertata rapi dengan luas ± 16.608 m2. Batas sebelah timur, barat dan utara dibatasi pemukiman penduduk sedangkan batas sebelah selatan dibatasi oleh jalan. SMP N 2 Wonosegoro ini memiliki jumlah total siswa pada tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 649 orang. Jumlah siswi kelas VIII ada 105 siswi. Fasilitas yang ada di SMP N 2 Wonosegoro adalah 18 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang kantor guru, dan 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 2 ruang laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang ketrampilan, 1 koperasi, 1 masjid, 3 kantin, 1 lapangan olah raga.
35
36
B. Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro. Berikut adalah gambaran distribusi karakteristik umur dari responden. 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur pada Siswi Kelas VIII SMP N 2 Wonosegoro tahun 2012 No.
Umur Responden
Frekuensi
Prosentase
1.
12
4
11,11%
2.
13
12
33,33%
3.
14
15
41,67%
4.
15
5
13,89%
36
100 %
Jumlah
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa dari 36 responden, umur responden 12 tahun ada 4 responden (11,33%), umur responden 13 tahun ada 12 responden (33,33%), umur responden 14 tahun ada 4 responden (41,67%), umur responden 15 tahun ada 5 responden (13,89%). Kesimpulannya, umur responden terbanyak adalah 14 tahun, yaitu 15 responden (41,6%), dan paling rendah umur 12 tahun sebanyak 4 responden (11,11%). 2. Analisis gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi pada Siswi Kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro. Mean
=
= 19,69
37
SD =
=
= 4,26 4) Baik, bila nilai responden
: (x) > mean + 1 SD (x) > 19,69 + 1.4,26 (x) > 24,30
5) Cukup, bila nilai responden
: mean – 1 SD < x < mean + 1 SD 19,69 – 1. 4,26 < x < 19,69 + 1. 4,26 15,43 < x < 23,95
6) Kurang, bila nilai responden
: (x) < mean – 1 SD (x) <19,69 – 1. 4,26 (x) < 15,43
38
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi Pada Siswi Kelas VIII Di SMP N 2 Wonosegoro. No.
Gambaran Pengetahuan
Frekuensi
Prosentase
1.
Baik
11
30,56 %
2.
Cukup
21
58,33 %
3.
Kurang
4
11,11 %
36
100 %
Jumlah Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, yang berpengetahuan baik sebanyak 11 siswi (30,56%), berpengetahuan cukup 21 siswi (58,33%) dan yang berpengetahuan kurang 4 siswi (11,11%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro terbanyak pada kategori cukup yaitu 21 siswi (58,33%).
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, yang berpengetahuan baik sebanyak 11 siswi (30,56%), berpengetahuan cukup 21 siswi (58,33%) dan yang berpengetahuan kurang 4 siswi (11,11%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro terbanyak pada kategori cukup yaitu 21 siswi (58,33%).
39
Pengetahuan siswa tentang menstruasi dapat diperoleh melalui pendidikan kesehatan, penyuluhan, pengalaman, membaca materi tentang menstruasi melalui media cetak seperti majalah, leaflet, buku tentang kesehatan atau media elektronik. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan, sosial budaya (Notoatmodjo, 2003). Tingkat pengetahuan siswi yang kurang ini mungkin disebabkan karena para siswi kurang mendapat informasi tentang menstruasi, khususnya tentang pengertian, siklus dan cara menghadapi menstruasi. Kebanyakan para siswi hanya mendapatkan informasi dari teman, orang tua, persepsi mereka sendiri yang belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan upaya meningkatkan pengetahuan khususnya tentang pengertian, siklus dan cara menanggulangi menstruasi, seperti membaca bukubuku kesehatan, mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan lain-lain. Peningkatan pengetahuan ini dapat melalui jalur formal dengan non formal yang diperoleh melalui membaca, mendengarkan penyuluhan, media massa atau informasi dari orang tua, saudara dan teman (Notoatmodjo, 2003). Kategori pengetahuan siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro kemungkinan dipengaruhi oleh usia dan pengalaman, dimana semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan banyak didapat, selain umur dan pengalaman kemungkinan dipengaruhi oleh informasi. Informasi yang lebih banyak akan mempengaruhi seseorang memiliki pengetahuan yang luas.
40
Pengalaman seorang individu tentang menstruasi juga bisa diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Baik itu dari pengalaman pribadinya, orang tua, saudara perempuan, keluarga ataupun teman (Health, 2009).
D. Keterbatasan Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu: 1. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran/deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. 2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal, sehingga variabel lain yang ada tidak dilakukan penelitian. 3. Penelitian ini ada kelemahan dalam penyusunan alat (kuesioner) yang menggunakan
jawaban
tertutup
sehingga
responden
tidak
dapat
menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.. 4. Penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro tanpa adanya tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang diperoleh.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan di kelas VIII SMP N 2 Wonosegoro, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro pada tingkat baik ada 11 responden (30,56%). 2. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro pada tingkat cukup ada 21 responden (58,33%). 3. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP N 2 Wonosegoro pada tingkat kurang 4 responden (11,11%).
B. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
dengan
berbagai
keterbatasan
dan
kekurangan selama jalannya penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
41
42
4. Bagi SMP N 2 Wonosegoro Diharapkan untuk dapat menjalin kerjasama dengan Puskesmas agar pengetahuan siswi tentang menstruasi di SMP N 2 Wonosegoro dapat menjadi baik. 5. Bagi Responden Diharapkan responden untuk
meningkatkan pengetahuan melalui
pendidikan kesehatan, penyuluhan, pengalaman, membaca materi tentang menstruasi melalui media cetak seperti majalah, leaflet, buku tentang kesehatan atau media elektronik 6. Bagi Peneliti Selanjutnya Mengingat keterbatasan penelitian diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian yang lain dan menambah variabel penelitian sehingga hasil penelitian menjadi lebih baik.