TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN FISIK PUBERTAS DI SMP N 1 SAMBI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : ERDITA LIBERTY NIM : B10 077
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
ii
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilimiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Pubertas di SMPN 1 SambiKabupaten BoyolaliTahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. IbuAnnisaul Khoiriyah, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Marsum S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Sambi Boyolali, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam studi pendahuluan dan pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
iiiv
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilimiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisanKarya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. SemogaKarya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
iiv
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Erdita Liberty B.10.077 TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN FISIK PUBERTAS DI SMP N 1 SAMBI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013 (xiv + 44 halaman + 19 lampiran + 4 tabel + 2 gambar) ABSTRAK Latar Belakang : Masa remaja merupakan proses awal kematangan organ reproduksi manusiayang disebut masa pubertas. Saat remaja pertumbuhan fisik baik laki-laki maupun perempuan sangat cepat tumbuhnya. Pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas sangat penting, agar remaja putri dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik yang dialaminya dan tidak menimbulkan efek buruk apabila mendapat informasi tentang kesehatan reproduksi yang tidak tepat.Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di SMP N 1 Sambi Boyolali terhadap 20 remaja putri hanya 8 (40%) remaja yang mengerti tentang perubahan fisik pubertas, sedangkan 12 (60%) remaja yang lain belum paham tentang perubahan fisik pubertas. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dilakukan di SMP N 1 Sambi Boyolali pada bulan Mei 2013. Jumlah sampel sebanyak 33 remaja putri, dengan teknik pengambilan sampel responden menggunakan teknik Simple Random Sampling (sampel acak sederhana). Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan analisis univariatdengan bantuan SPSS. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali menunjukkan 5 remaja putri (15,2%) berpengetahuan baik, 20 remaja putri (60,6%) berpengetahuan cukup dan 8 remaja putri (24,2%) berpengetahuan kurang. Kesimpulan :Tingkat pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali dapat dikategorikan dalam pengetahuan cukup dipengaruhi oleh faktor informasi, lingkungan, pengalaman, sosial, budaya dan ekonomi.
Kata Kunci Kepustakaan
: Pengetahuan, Remaja putri, Perubahan fisik pubertas : 20 Literatur (tahun 2005 s/d 2011)
vi ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Kalau hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain esok hari Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang menyongsong dengan sejuta kebahagiaan. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.
PERSEMBAHAN Dengan segala rendah hati Karya Tulis ini penulis persembahkan untuk : ¾ Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi kemudahan dalam segala kesulitan. ¾ Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberi curahankasih sayang, nasihat, semangat, dukungan serta berbagai pengalaman hidup. ¾ My “sweet heart” yang selalu memberi semangat dan cinta kasih dalam setiap langkahku. ¾ Sahabatku Hevy yang selalu membantuku dalam segala suka dan duka. ¾ Semua teman-teman di DIII Kebidanan STIKes KUSUMA HUSADA ¾ Pembimbingku yang terhormat Ibu Annisaul Khoiriyah,SST. ¾ Almamaterku tercinta.
vii ii
ii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii KATA PENGANTAR................................................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii CURRICULUM VITAE ............................................................................. viii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR TABEL .....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang..................................................................... 1 B. Perumusan Masalah............................................................
3
C. Tujuan Penelitian................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian..............................................................
4
E. Keaslian Penelitian.............................................................. 5 F. Sistematika Penelitian.......................................................... 6
ix ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori .....................................................................
8
1.
Pengetahuan ................................................................
8
2.
Remaja ........................................................................ 12
3.
Pubertas ....................................................................... 17
4.
Perubahan Fisik Pada Saat Pubertas ............................
18
B. Kerangka Teori ................................................................... 23 C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................... 24 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................
25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................
25
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................
26
D. Instrumen Penelitian ..........................................................
27
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................
30
F. Variabel Penelitian .............................................................
31
G. Definisi Operasional ..........................................................
31
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...............................
32
I. BAB IV
Etika Penelitian ................................................................... 35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ....................................
37
B. Hasil Penelitian ......................................................................
37
C. Pembahasan ...........................................................................
39
x ii
D. Keterbatasan .......................................................................... BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
42
B. Saran ......................................................................................
43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi ii
41
DAFTAR TABEL Halaman Tabel. 3.1 Kisi-kisi Kuesioner......................................................................28 Tabel. 3.2 Definisi Operasional.................................................................... 32 Tabel. 4.1 Mean dan Standar Deviasi........................................................... 37 Tabel. 4.2Kuantitas responden berdasarkan kategori PengetahuanSiswikelas VII Tentang Perubahan FisikPubertas ................................................ 38
xii ii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori........................................................................
23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian....................................................
24
xiii ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
JadwalPenelitian
Lampiran 2.
Surat PermohonanIjinStudi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat BalasanIjinIjinStudi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5.
Surat Keterangan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7.
Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran8.
Lembar Permohonan Responden
Lampiran 9.
Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Perubahan Fisik Pubertas Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Tabulasi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Pubertas di SMPN 1 Sambi Boyolali Lampiran 16. Perhitungan Manual Mean dan Standar Deviasi Lampiran 17. Hasil Prosentase Menurut Kategori Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Pubertas di SMPN 1 Sambi Boyolali Lampiran 18.Tabel r Product Moment Lampiran 19. Lembar Konsultasi
ii xiv
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah remaja yang sedang tumbuh di tanah air sekitar 62 juta penduduk. Mereka adalah calon generasi penerus bangsa dan akan menjadi orang tua bagi generasi berikutnya. Tentunya dapat dibayangkan betapa besar pengaruh segala tindakan yang mereka lakukan saat ini, kelakdi kemudian hari tatkala dewasa dan lebih jauh lagi bagi bangsa di masa depan (Jameela, 2011). Masa remaja merupakan masa terjadinya proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang berarti menjadi matang, sedangkan remaja atau adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti menjadi dewasa. Umumnya pada masa remaja kematangan fisik sudah tercapai sepenuhnya, namun kematangan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya (Nirwana, 2011). Masa pubertas adalah terjadinya perubahan biologis yang meliputi morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak ke masa dewasa, terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak ke dewasa (Soetjiningsih, 2007).Saat remaja pertumbuhan fisik baik laki-laki maupun perempuan sangatlah cepat tumbuhnya (growth spurt). Pada saat ini pertumbuhan tinggi badan (linier) terjadi amat cepat. Perbedaan 1
2
pertumbuhan fisik laki-laki dan perempuan adalah pada pertumbuhan organ reproduksinya, dimana akan diproduksi hormon yang berbeda, penampilan yang berbeda, serta bentuk tubuh yang berbeda akibat berkembangnya tanda seks sekunder (Depkes RI, 2007). Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan menarche. Pada usia ini tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi hormon-hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi. Tandatanda awal pubertas yang terlihat nyata adalah pembesaran payudara (Soetjiningsih, 2007). Pentingnya pengetahuan remaja tentang perubahan fisiknya karena masa remaja merupakan masa stress fullkarena ada perubahan fisik dan biologis serta perubahan tuntutan dari lingkungan, sehingga diperlukan suatu proses penyesuaian diri dari remaja. Ketidaktahuan remaja mengenai perubahan yang terjadi pada dirinya dan mengapa hal itu terjadi dapat menimbulkan rasa cemas dan malu. Mereka akan bertanya-tanya apakah perubahan itu merupakan suatu hal yang normal, apakah semua orang mengalaminya dan apa yang harus mereka lakukan dengan perubahan itu (BKKBN, 2010). Karena meningkatnya minat remaja pada masalah perubahanyang terjadi pada dirinya, maka remaja berusaha mencari berbagai informasi mengenai perubahan yang dialami. Hal tersebut akan menimbulkan
3
sikap dan perilaku yang beresiko bila remaja mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi yang tidak tepat (Depkes RI, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di SMP N 1 Sambi Boyolali terdapat remaja sebanyak 230remaja, terdiri dari remaja 119 laki-laki dan 111 remaja perempuan. Setelah penulis melakukan wawancara terhadap 20 remaja putrihanya 8 (40%) remaja yang mengerti tentang perubahan fisik pubertas, sedangkan 12 (60%) remaja yang lain belum paham tentang perubahan fisik pubertas. Dikarenakan perubahan fisik pubertas yang sangat penting bagi remaja dan masih banyak remaja putri di SMP N 1 Sambi Boyolali yang belum paham tentang perubahan fisik pubertas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali”.
B. Perumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putritentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali.
4
2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolalipada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolalipada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Sebagai bahan pertimbangan untuk dasar penelitian serupa di kemudian hari dalam hal perubahan fisik pubertas pada remaja putri. 2. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengalaman nyata dalam melakukan penelitian tentang perubahan fisik pubertas. 3. Bagi Institusi a. Pendidikan Dapat digunakan sebagai sumberbacaan untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan khususnya tentang perubahan fisik pubertas. b. SMP N 1 Sambi Boyolali Dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi remaja putri tentang perubahan fisik pubertas diSMP N 1 Sambi Boyolali.
5
E. Keaslian Penelitian Penelitian ini pernah dilakukan yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan : 1. Erning Tri Widyawati (2010), dari Akademi Kebidanan Mamba’ul Ulum Surakarta, “Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja pada Siswi Kelas VIII di SMP 1 Karangpandan”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Cara pengambilan sampel dengan total sampling (Į = 0,05) menggunakan metode kuesioner tertutup dan observasi.Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswi tentang pengertian kesehatan reproduksi remaja adalah dalam kategori baik sebanyak 60 orang (43,2%) dan kategori cukup sebanyak 79 orang (56,8%). 2. Danis Wulandari (2007), dari STIKES AISYIAH Surakarta, “Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan pada Masa Pubertas di Kelas XI SMA I Boyolali”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling (Į = 0,05) menggunakan metode kuesioner tertutup. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan perubahan pada masa pubertas, dalam kategori baik 7 responden (17,5%), dalam kategori cukup baik 31 responden (77,5%), dan kategori kurang baik 2 responden (5%) 3. Yuyun Wahyu Indah Indriyani (2009), dari Akademi Kebidanan PKU Surakarta “Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja Putri SMK Gajah Mungkur 2 Giritontro”. Metode yang digunakan adalah
6
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.Cara pengambilan sampel dengan total sampling (Į = 0,05) menggunakan metode kuesioner tertutup dan observasi. Hasil pengetahuan remaja putri tentang kesahatan reproduksi termasuk tinggi sebesar 87%, sedang sebesar 9% dan rendah sebesar 4%. Perbedaan penelitian yang terdahulu dengan yang sekarang yaitu lokasi penelitian, cara pengambilan sampel dan hasil penelitian. Persamaannya yaitu jenis penelitian dan teknik pengumpulan data dengan jenis kuesioner tertutup.
F. Sistematika Penulisan PenulisanKarya Tulis Ilmiah ini dibagi atas 3 (tiga) bab, yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang teori dari masalah yang akan diteliti meliputi teori tentang pengetahuan, remaja, pubertas, perubahan fisik pubertas, kerangka teori dan kerangka konsep.
7
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan
sampel,instrumen
penelitian,
teknik
pengumpulan data, variabelpenelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data dan etika penelitian. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan
masalah
penelitian
serta
keterbatasan
penelitian. BAB V
PENUTUP Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo,2010). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu : 1) Tahu Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
8
9
2) Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap obyek tersebut, tetapi orang tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang obyek yang diketahui tersebut. 3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami obyek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut. 5) Sintesis (syintesis) Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
10
6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1) Pendidikan Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima halhal baru dan mudah menyesuiakan dengan hal yang baru tersebut. 2) Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan
pengetahuan. 3) Sosial, budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
11
4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan
fisik,
biologis,
maupun
sosial.
Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Di sini dikaitkan dengan umur dan pendidikan individu, maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengelaman akan luas, sedangkan semakin tua umur sesorang maka pengalaman akan semakin banyak. 6) Usia Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. (Notoatmodjo, 2010) d. Pengukuran Pengetahuan Menurut Arikunto (2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan-tingakatannya.
Adapun
pertanyaan
yang
dapat
12
digunakan
untuk
pengukuran
pengetahuan
secara
umum
dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu : 1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay. Pertanyaan
essay
disebut
pertanyaan
subyektif
karena
penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang lainnya. 2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choise), betul salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai. Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam pengukuran karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat (Arikunto, 2010). 2. Remaja a. Pengertian Remaja Remaja atau adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti dewasa. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19
13
tahun adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas (Widyastuti, 2009). b. Klasifikasi Remaja Menurut Depkes RI (2007), masa remaja dibedakan menjadi 3 yaitu : 1) Masa remaja awal Masa remaja awal yaitu umur 10-13 tahun. Psikososial merupakan manifestasi perubahan faktor-faktor emosi, sosial dan intelektual. Maka akibat perubahan tersebut yaitu : a) Cemas terhadap penampilan badannya yang berdampak pada meningkatnya kesadaran diri (self consciousness). b) Perubahan hormonalnya berdampak sebagai individu yang mudah berubah-ubah emosinya seperti mudah marah, mudah tersinggung atau menjadi agresif. c) Menyatakan
kebebasan
berdampak
bereksperimen
dalam
berpakaian, berdandan trendi dan lain-lain. d) Perilaku memberontak membuat remaja sering konflik dengan lingkungannya. e) Kawan lebih penting sehingga remaja berusaha menyesuaikan dengan mode teman sebayanya. f) Perasaan memiliki terhadap berdampak punya gang / kelompok sahabat, remaja tidak mau berbeda dengan teman sebayanya.
14
g) Sangat menuntut keadilan dari sisi pandangnya sendiri dengan membandingkan segala sesuatunya sebagai buruk/hitam atau baik/putih berdampak sulit bertoleransi dan sulit berkompromi. 2) Masa remaja tengah Masa remaja tengah yaitu umur 14 – 16 tahun yang ciri-cirinya sebagai berikut : a) Lebih mampu untuk berkompromi, berdampak tenang, sabar dan lebih toleran untuk menerima pendapat orang lain. b) Belajar berfikir independen dan memutuskan sendiri berdampak menolak menncampur tangan orang lain termasuk orang tua. c) Bereksperimen untuk mendapatkan citra diri yang dirasa nyaman berdampak baju, gaya rambut, sikap dan pendapat berubah-ubah. d) Merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru walaupun beresiko berdampak mulai bereksperimen dengan merokok, alkohol, seks bebas dan mungkin NAPZA. e) Tidak lagi berfokus pada diri sediri berdampak lebih bersosialisasi dan tidak lagi pemalu. f) Membangun
nilai,
norma
dan
moralitas
berdampak
mempertanyakan kebenaran ide, norma yang dianut keluarga. g) Mulai
membutuhkan
lebih
banyak
teman
dan
solidaritas
berdampak ingin banyak menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman.
15
h) Mulai membina hubungan dengan lawan jenis berdampak berpacaran tetapi tidak menjurus serius. i) Mampu berfikir secara abstrak mulai berhipotesa berdampak mulai peduli yang sebelumnya tidak terkesan dan ingin mendiskusikan atau berdebat. 3) Masa remaja akhir Masa remaja akhir yaitu umur 17 – 19 tahun yang ciri-cirinya sebagai berikut : a) Ideal berdampak cenderung menggeluti masalah sosial politik termasuk agama. b) Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan di luar keluarga berdampak mulai belajar mengatasi stress yang dihadapi dan sulit diajak berkumpul dengan keluarga. c) Belajar mencapai kemandirian secara finansial maupun emosional berdampak kecemasan dan ketidak pastian masa depan yang dapat merusak keyakinan diri. d) Lebih mampu membuat hubungan stabil dengan lawan jenis berdampak mempunyai pasangan yang lebih serius dan banyak menyita waktu. e) Merasa
sebagai
orang
dewasa
berdampak
cenderung
mengemukakan pengalaman yang berbeda dengan orang tuanya. f) Hampir siap menjadi orang dewasa yang mandiri berdampak mulai nampak ingin meninggalkan rumah atau hidup sediri.
16
Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas (Depkes RI,2007).Masa remaja juga merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja (Sarlito, 2009). c. Perkembangan Jiwa Pada Remaja Pencarian identitas diri mulai dirintis seseorang pada usia yang sangat muda, yaitu sekitar usia remaja muda. Pencarian identitas diri berarti pencarian jati diri, di mana remaja ingin tahu kedudukan dan perannya dalam lingkungan, disamping ingin tahu juga tentang dirinya sendiri yang menyangkut soal apa dan siapa dia, semua yang berhubungan dengan “aku” ingin diselidiki dan dikenalnya (Erickson dalam Depkes RI, 2007). Pada usia 12-15 tahun, pencarian identitas diri masih berada pada tahap permulaan. Dimulainya pada pengukuhan kemampuan yang sering diungkapkan dalam bentuk kemauan yang tidak dapat dikompromikan sehingga mungkin berlawanan dengan kemauan orang lain. Bila kemauan itu ditentang, mereka akan memaksa agar kemauannya dipenuhi (Depkes RI, 2007).
17
3. Pubertas a. Pengertian Pubertas Pubertas berasal dari kata pubercere yang berarti menjadi matang. Pubertas adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang (Soetjiningsih, 2007). Pubertas adalah suatu tahap dalam kehidupan remaja yang lebih dilandasi oleh pertumbuhan fisik yang kemudian dikaitkan dengan perkembangan kebutuhan psikologis (Mohamad, 2006). b. Penyebab Pubertas Penyebab munculnya pubertas adalah pengeluaran hormon oleh kelenjar pituitary yang distimulasi oleh hypothalamus. Pada anak perempuan, pubertas merupakan respon tubuh terhadap kinerja hormon estrogen yang meluas yang disekresi oleh ovarium(Heffner, 2008). c. Ciri-ciri Pubertas Menurut Sarlito (2010), ciri-ciri pubertas yaitu : 1) Masa puber adalah periode tumpang tindih Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahuntahun masa remaja. 2) Masa puber adalah periode yang singkat Masa puber relatif merupakan periode yang singkat, yakni sekitar dua sampai empat tahun, dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Sebagai
18
kelompok, anak perempuan lebih cepat daripada kelompok anak lakilaki. 4. Perubahan Fisik Pubertas a. Pengertian Perubahan fisik pubertas yaitu terjadinya perubahan secara biologis yang ditandai dengan kematangan organ seks primer dan sekunder, di mana kondisi tersebut dipengaruhi oleh kematangan hormon seksual (Nirwana, 2011). b. Penyebab perubahan fisik Menurut Desmita (2010) perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas disebabkan oleh adanya kelenjar-kelenjar yang menjadi aktif di dalam sistem endokrin. Ketika tiba waktunya bagi remaja untuk menjadi dewasa, sebuah hormon yang disebut hormon pelepas gonadotropin (gonadotropin realising hormon / GnRH) akan dikeluarkan oleh kelenjar di bagian otak yang disebut hypothalamus. GnRH
akan
merangsang
kelenjar
lain
yaitu
kelenjar
pituitari/hypofisis, untuk melepaskan 2 jenis hormon yaitu LH (Lutenizing Hormon) dan FSH (Folikel Stimulating Hormon).Pada anak perempuan, FSH dan LH akan mempengaruhi indung telur (ovarium) untuk membuat hormon lain yaitu estrogen. Estrogen ini akan mempengaruhi pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder dan bersamasama LH serta FSH terlibat dalam siklus menstruasi.
19
c. Perubahan Fisik pada Masa Remaja Menurut Desmita (2010), selama pertumbuhan pesat masa pubertas, terjadi empat perubahan fisik penting antara lain : 1) Perubahan ukuran tubuh Tinggi rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59 atau 60 inci, sedangkan tinggi rata-rata remaja lelaki adalah 69 inci. Tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada usia sekitar 11 atau 12 tahun pada anak perempuan dan 2 tahun kemudian untuk anak laki-laki. Dalam tahun itu, tinggi kebanyakan anak perempuan bertambah sekitar 3 inci dan tinggi kebanyakan anak lelaki bertambah lebih dari 4 inci. Adapun faktor penyebab laki-laki rata-rata lebih tinggi daripada perempuan adalah karena laki-laki memulai percepatan pertumbuhan mereka dua tahun lebih lambat dibandingkan dengan anak perempuan. Dengan demikian, mereka mengalami penambahan pertumbuhan selama dua tahun pada masa anak-anak. Tinggi rata-rata anak perempuan pada saat ia memulai percepatan pertumbuhan adalah adalah sekitar 54 atau 55 inci, sedangkan tinggi rata-rata anak laki-laki adalah sekitar 59 atau 60 inci. Karena penambahan tinggi anak lakilaki dan anak perempuan selama masa remaja sekitar 9 atau 10 inci dan setelah itu pertumbuhan relatif lebiih sedikit, maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata pria.
20
Percepatan pertumbuhan badan juga terjadi dalam penambahan berat badan, yakni sekitar 13 kg bagi anak laki-lakidan 10 kg bagi anak perempuan. Meskipun berat badan juga mengalami peningkatan selama masa remaja, namun ia lebih mudah dipengaruhi seperti melalui diet, latihan dan gaya hidup umumnya. Oleh karena itu, perubahan berat lebih sedikit dapat diramalkan dibandingkan dengan tinggi. 2) Perubahan proporsi tubuh Seiring
dengan
pertambahan
tinggi
dan
berat
badan,
percepatan pertumbuhan selama masa remaja terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentuyang sebelumnya terlalu kecil, pada masa remaja menjadi terlalu besar. Hal ini terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering terjadi tidak proporsional. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang ini menyebabkan remaja merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya. Perubahan-perubahan dalam proporsi tubuh selama masa remaja, juga terlihat pada perubahan ciri-ciri wajah, di mana wajah anak-anak mulai menghilang, seperti dahi yang semula sempit sekarang menjadi lebih luas, mulut melebar dan bibir menjadi lebih penuh. Dalam perubahan struktur kerangka, terjadi percepatan pertumbuhan otot, sehingga mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak dalam tubuh. Perkembangan otot dari kedua jenis
21
kelamin terjadi dengan cepat ketika tinggi meningkat. Akan tetapi, perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat dan mereka memiliki lebih banyak jaringan otot, sehingga anak laki-laki lebih kuat dari anak perempuan. 3) Perubahan ciri seks primer Pada masa remaja putri, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium (indung telur) secara cepat. Ovarium menghasilkan ova (telur) dan mengeluarkan hormon-hormon yang diperlukan untuk kehamilan, menstruasi dan perkembangan seks sekunder. Pada masa inilah (sekitar usia 11-15 tahun), untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami “menarche” (mentruasi pertama). Peristiwa “menarche” ini diikuti oleh menstruasi yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan. Untuk jangka waktu enam bulan sampai satu tahun atau lebih, ovulasi mungkin tidak selalu terjadi. Menstruasi awal sering disertai dengan sakit kepala, sakit punggung dan kadang-kadang kejang, serta merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung (Yusuf, 2005).
22
4) Perubahan ciri seks sekunder Menurut Yusuf (2005) perkembangan ciri seks sekunder memunculkan tanda-tanda yang membedakan antara anak laki-lakidan perempuan. Pada saat ciri-ciri sekunder muncul, timbul daya tarik dengan lawan jenis dan gairah seksual. Ciri seks sekunder pada remaja putri : a) Pinggul membesar dan membulat sebagai akibat besarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit. b) Payudara membesar dan puting susu semakin menonjol c) Tumbuh rambut pada kemaluan, ketiak, lengan dan kaki. d) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal dan lubang pori-pori bertambah besar e) Suara menjadi lebih penuh dan merdu f) Kelenjar keringat menjadiaktif dan timbul jerawat
23
B. Kerangka Teori
Perubahan Fisik Pubertas
Pubertas
Remaja Putri
1. Pengertian perubahan fisik pubertas 2. Penyebab perubahan fisik pubertas 3. Perubahan fisik pubertas a. Perubahan ukuran tubuh b. Perubahan proporsi tubuh c. Perubahan ciri seks primer d. Perubahan ciri seks sekunder
Pengetahuan
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010) dan Desmita (2010)
24
C. Kerangka Konsep
Baik
Tingkat Pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas.
Faktor yang berpengaruh : 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial, budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Keterangan : : diteliti
: tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Cukup
Kurang
%$%,,, 0(72'2/2*,3(1(/,7,$1 $ -HQLV3HQHOLWLDQ 'LWLQMDXGDULVHJLWXMXDQSHQHOLWLDQ \DQJKHQGDNGLFDSDLSHQHOLWLDQLQL PHQJJXQDNDQ SHQHOLWLDQ GHVNULSWLI NXDQWLWDWLI \DLWX SHQHOLWLDQ \DQJ GLODNXNDQGHQJDQWXMXDQXWDPDXQWXNPHPEXDWJDPEDUDQDWDXGHVNULSVLVXDWX NHDGDDQ VHFDUD REMHNWLI 6HGDQJNDQ NXDQWLWDWLI DGDODK GDWD \DQJ GLSDSDUNDQ GDODP EHQWXN DQJND 0HWRGH LQL GLJXQDNDQ XQWXN PHPHFDKNDQ DWDX PHQMDZDE SHUPDVDODKDQ \DQJ VHGDQJ GLKDGDSL SDGD VLWXDVL VHNDUDQJ 1RWRDWPRGMR5LZLGLNGR % /RNDVLGDQ:DNWX3HQHOLWLDQ /RNDVL3HQHOLWLDQ /RNDVL PHUXSDNDQ WHPSDW DWDX ORNDVL SHQJDPELODQ SHQHOLWLDQ 1RWRDWPRGMR /RNDVL \DQJGLJXQDNDQGDODPSHQHOLWLDQLQLDGDODK 60316DPEL%R\RODOL :DNWX3HQHOLWLDQ :DNWX SHQHOLWLDQ DGDODK UHQWDQJ ZDNWX \DQJ GLJXQDNDQ XQWXN SHODNVDQDDQ SHQHOLWLDQ 1RWRDGPRGMR 3HQHOLWLDQ GLODNVDQDNDQ SDGDWDQJJDO0HL
& 3RSXODVLGDQ6DPSHO3HQHOLWLDQ 3RSXODVL 3RSXODVL DGDODK ZLOD\DK JHQHUDOLVDVL \DQJ WHUGLUL DWDV RE\HN DWDX VXEMHN \DQJ PHPSXQ\DL NXDQWLWDV GDQ NDUDNWHULVWLN WHUWHQWX \DQJ GLWHWDSNDQ ROHK SHQHOLWL XQWXN GLSHODMDUL NHPXGLDQ GLWDULN NHVLPSXODQQ\D +LGD\DW 3RSXODVL \DQJ GLJXQDNDQ GDODP SHQHOLWLDQ LQL DGDODK VLVZLNHODV9,,GL60316DPEL%R\RODOL\DQJEHUMXPODKVLVZL 6DPSHO 6DPSHO DGDODK VHEDJLDQ SRSXODVL \DQJ DNDQ GLWHOLWL DWDX VHEDJLDQ MXPODKGDULNDUDNWHULVWLN\DQJGLPLOLNLROHKSRSXODVL+LGD\DW 0HQXUXW $ULNXQWR MLND SRSXODVL VDPSHO NXUDQJ GDUL OHELKEDLNGLDPELOVHPXDWDSLMLNDSRSXODVLOHELKGDULGDSDWGLDPELO DWDX DWDX OHELK .DUHQD MXPODK SRSXODVL GDODP SHQHOLWLDQLQLVLVZLPDNDSHQXOLVPHQJDPELOVDPSHOGDULMXPODK SRSXODVL0DNDGDODPSHQHOLWLDQLQLGLDPELOVLVZLGDULVLVZLNHODV 9,,GL60316DPEL%R\RODOL 7HNQLN3HQJDPELODQVDPSHO 7HNQLN SHQJDPELODQ VDPSHO DGDODK VXDWX SURVHV VHOHNVL VDPSHO \DQJGLJXQDNDQGDODPSHQHOLWLDQGDULSRSXODVL\DQJDGDVHKLQJJDMXPODK VDPSHODNDQPHZDNLOLNHVHOXUXKDQSRSXODVL\DQJDGD+LGD\DW 'DODPSHQHOLWLDQLQLGLJXQDNDQWHNQLNSHQJDPELODQVDPSHOGHQJDQ FDUD 6LPSOH 5DQGRP 6DPSOLQJ VDPSHO DFDN VHGHUKDQD \DLWX VHWLDS
DQJJRWDDWDXXQLWGDULSRSXODVLPHPSXQ\DLNHVHPSDWDQ \DQJVDPDXQWXN GLVHOHNVLVHEDJDLVDPSHO 3HQJDPELODQ VDPSHO VHFDUD DFDN VHGHUKDQD LQL GLODNXNDQ GHQJDQ FDUDPHQJXQGLDQJJRWDSRSXODVL\DQJDGDGDQGLDPELOVDPSHOVHEDQ\DN UHVSRQGHQ ' ,QVWUXPHQ3HQHOLWLDQ $ODW \DQJ GLJXQDNDQ GDODP SHQJXPSXODQ GDWD SHQHOLWLDQ LQL DGDODK NXHVLRQHU\DLWXGDIWDUSHUWDQ\DDQ\DQJVXGDKWHUVXVXQGHQJDQEDLNPDWDQJGL PDQDUHVSRQGHQWLQJJDOPHPEHULNDQMDZDEDQDWDXGHQJDQPHPEHULNDQWDQGD WDQGDWHUWHQWX1RWRDWPRGMR .XHVLRQHU \DQJ GLJXQDNDQ GDODP SHQHOLWLDQ LQL DGDODK NXHVLRQHU WHUWXWXS GL PDQD VXGDK WHUGDSDW SLOLKDQ MDZDEDQ\D VHKLQJJD UHVSRQGHQ WLQJJDO PHPLOLK MDZDEDQ \DQJ WHUVHGLD -DZDEDQ \DQJ WHUVHGLD GDODP NXHVLRQHULQLDGDSLOLKDQMDZDEDQ \DLWXEHQDUGDQVDODK6NDODSHQJXNXUDQ GDWD \DQJ GLJXQDNDQ GDODP NXHVLRQHU LQL DGDODK VNDOD *XWWPDQ \DLWX VNDOD \DQJ EHUVLIDW WHJDV GDQ NRQVLVWHQ GHQJDQ PHPEHULNDQ MDZDEDQ \DQJ WHJDV VHSHUWLMDZDEDQGDULSHUWDQ\DDQSHUQ\DWDDQ
NXHVLRQHUSHQHOLWLWHUOHELKGDKXOXPHPEXDWNLVLNLVLNXHVLRQHU\DLWXVHEDJDL EHULNXW 7DEHO .LVLNLVL NXHVLRQHU WLQJNDW SHQJHWDKXDQ UHPDMD SXWUL WHQWDQJ SHUXEDKDQILVLNSXEHUWDV 9DULDEHO
,QGLNDWRU
3HQJHWDKXDQ 3HQJHUWLDQ UHPDMDSXWUL SHUXEDKDQILVLN WHQWDQJ SXEHUWDV SHUXEDKDQ 3HQ\HEDE ILVLNSXEHUWDV SHUXEDKDQILVLN SXEHUWDV 7DQGDWDQGD SHUXEDKDQILVLN SXEHUWDV D 3HUXEDKDQ XNXUDQWXEXK E 3HUXEDKDQ SURSRUVLWXEXK F &LULVHNV VHNXQGHU G &LULVHNV SULPHU
-XPODK
1R6RDO -XPODK 6RDO 3RVLWLI 1HJDWLI
.HW 7LGDNYDOLG 8QWXNPHQJHWDKXLDSDNDKNXHVLRQHUSHQHOLWLDQLQLEHUNXDOLWDVWHUOHELK GDKXOX GLODNXNDQ XML YDOLGLWDV GDQ UHOLDELOLWDV WHUKDGDS SRSXODVL GHQJDQ NDUDNWHULVWLN VHMHQLV GL OXDU ORNDVL SHQHOLWLDQ \DLWX GL 603 1 1JHPSODN %R\RODOL 8ML9DOLGLWDV 0HQXUXW 5LZLGLNGR YDOLGLWDV DGDODK XNXUDQ \DQJ PHQXQMXNNDQ VHMDXK PDQD LQVWUXPHQW SHQJXNXU PDPSX PHQJXNXU DSD \DQJLQJLQGLXNXU3HQHOLWLDQLQLPHQJJXQDNDQXMLYDOLGLWDVGHQJDQUXPXV
.RUHODVL 3HDUVRQ 3URGXFW 0RPHQW GHQJDQ EDQWXDQ SURJUDP NRPSXWHU 6366IRU:LQGRZV,QVWUXPHQGLNDWDNDQYDOLGMLNDQLODLUKLWXQJ!UWDEHO 5XPXVSURGXFWPRPHQWDGDODK U[\
16;< 6; 6< ^16; 6; ^16< 6< `
.HWHUDQJDQ
1
-XPODKUHVSRQGHQ
U[\
.RHILVLHQNRUHODVLSURGXFWPRPHQW
[
6NRUSHUWDQ\DDQ
\
6NRUWRWDO
[\
6NRUSHUWDQ\DDQGLNDOLNDQVNRUWRWDO 3HQJXMLDQ YDOLGLWDV GHQJDQ EDQWXDQ SURJUDP 6366 )RU :LQGRZV
PHQJKDVLONDQ QLODL NRUHODVL GDQ VLJQLILNDVL 3DGD SHQHOLWLDQ LQL WDUDI VLJQLILNDQVLDWDXVHKLQJJDUWDEHOXQWXNWDUDIVLJQLILNDQVLGHQJDQ MXPODK VDPSHO UHVSRQGHQ \DLWX +DVLO XML YDOLGLWDV \DQJ WHODK GLODNXNDQGL60316DPEL%R\RODOLGLGDSDWNDQVRDO\DQJWLGDNYDOLG EXDKGDULEXDKVRDONXHVLRQHU\DLWXSDGDQRPRUGDQ 6RDO\DQJWLGDNYDOLGWHUVHEXWDNDQGLEXDQJNDUHQDUKLWXQJUWDEHO 8ML5HOLDELOLWDV 5HOLDELOLWDV PHQXQMXNNDQ EDKZD VXDWX LQVWUXPHQ FXNXS GDSDW GLSHUFD\DXQWXNGLJXQDNDQVHEDJDLDODWSHQJXPSXOGDWDNDUHQDLQVWUXPHQ WHUVHEXWVXGDKEDLN,QVWUXPHQ\DQJVXGDKGDSDWGLSHUFD\D \DQJUHOLDEHO DNDQPHQJKDVLONDQGDWD\DQJGDSDWGLSHUFD\DMXJD$ULNXQWR
8QWXN PHQJHWDKXL UHOLDELOLWDV DQJNHW GLJXQDNDQ UXPXV $OSKD &URQEDFK
UL ቂ
ିଵ
ቃ ቂͳ െ
σ ௌ; ௌ௧;
ቃ
.HWHUDQJDQ UL
5HOLDELOLWDV,QVWUXPHQ
N
%DQ\DNQ\DEXWLUSHUWDQ\DDQDWDXEDQ\DNQ\DVRDO
6L
-XPODKYDULDQEXWLU
6W
9DULDQVWRWDO ,QVWUXPHQ GLNDWDNDQ UHOLDEHO ELOD QLODL UHOLDELOLWDV VHOXUXK
LQVWUXPHQQ\D PLQLPDO 5LZLGLNGR 'DUL KDVLO SHQHOLWLDQ GLGDSDWNDQ QLODL $OSKD &URQEDFK PDND SHQHOLWLDQ LQL GLNDWDNDQ UHOLDEHO ( 7HNQLN3HQJXPSXODQ'DWD 0HWRGH SHQJXPSXODQ GDWD PHUXSDNDQ FDUD SHQHOLWL XQWXN PHQJXPSXONDQ GDWD GDODP SHQHOLWLDQ +LGD\DW &DUD SHQJXPSXODQ GDWD GLODNXNDQ GHQJDQ FDUD PHPEHULNDQ OHPEDU SHUQ\DWDDQ SHUVHWXMXDQ GDQ PHPEDJLNDQ NXHVLRQHU DWDX DQJNHW SDGD VLVZL 603 1 6DPEL %R\RODOL .HPXGLDQ PHQMHODVNDQ WHQWDQJ FDUD SHQJLVLDQQ\D 5HVSRQGHQ GLSHUVLODKNDQ PHQJLVL NXHVLRQHU VDPSDL VHOHVDL GDQ NXHVLRQHU GLDPELO SDGD VDDW LWX MXJD ROHKSHQHOLWL'DWD\DQJGLSHUROHKWHUGLULGDUL 'DWD3ULPHU 'DWDSULPHUDGDODKGDWD\DQJGLSHUROHKVHFDUDODQJVXQJGDULRE\HN DWDXVXE\HNSHQHOLWLDQROHKSHQHOLWL5LZLGLNGR 'DWDSULPHUGDODP
SHQHOLWLDQ LQL DGDODK LGHQWLWDV UHVSRQGHQ GDQ GDWD SHQJHWDKXDQ WHQWDQJ SHUXEDKDQILVLNSXEHUWDV\DQJGLSHUROHKGDUL.XHVLRQHU 'DWD6HNXQGHU 'DWDVHNXQGHUPHUXSDNDQGDWD\DQJGLGDSDWWLGDNVHFDUDODQJVXQJ GDULVXE\HNSHQHOLWLDQ5LZLGLNGR 'DWDVHNXQGHUGDODPSHQHOLWLDQ LQL \DLWX MXPODK VLVZL NHODV 9,, GL 603 1 6DPEL .HFDPDWDQ 6LPR .DEXSDWHQ %R\RODOL \DQJ GLSHUROHK GDUL GDWD DWDX FDWDWDQ EDJLDQ NHVLVZDDQ ) 9DULDEHO3HQHOLWLDQ 9DULDEHOSHQHOLWLDQDGDODKVHJDODVHVXDWX\DQJEHUEHQWXNDSDVDMD\DQJ GLWHWDSNDQROHKSHQHOLWLXQWXNGLSHODMDULVHKLQJJDGLSHUROHKLQIRUPDVLWHQWDQJ KDO WHUVHEXW NHPXGLDQ GLWDULN NHVLPSXODQQ\D 6XJL\RQR 9DULDEHO GDODP SHQHOLWLDQ LQL PHUXSDNDQ YDULDEHO WXQJJDO \DLWX SHQJHWDKXDQ UHPDMD SXWULWHQWDQJSHUXEDKDQILVLNSXEHUWDV * 'HILQLVL2SHUDVLRQDO 'HILQLVL RSHUDVLRQDO DGDODK VXDWX GHILQLVL \DQJ PHPEDWDVL UXDQJ OLQJNXS DWDX SHQJHUWLDQ YDULDEHO ± YDULDEHO GLDPDWL DWDX GLWHOLWL 1RWRDWPRGMR
7DEHO'HILQLVL2SHUDVLRQDO 1R
9DULDEHO
'HILQLVL 6NDOD +DVLO8NXU $ODW8NXU 2SHUDVLRQDO 8NXU 9DULDEHO .HPDPSXDQUHPDMD .XHVLRQHU 2UGLQDO D %DLN WXQJJDO [ !PHDQ6' SXWULPHQMDZDE 3HQJHWDKXDQ SHUWDQ\DDQWHQWDQJ E&XNXS UHPDMDSXWUL 0HDQ6'd[d SHQJHUWLDQ WHQWDQJ PHDQ6' SHQ\HEDEGDQWDQGD SHUXEDKDQ F .XUDQJ ILVLNSXEHUWDV WDQGDSHUXEDKDQ [ PHDQ6' ILVLNSXEHUWDV GHQJDQEHQDU 5LZLGLNGR
+ 0HWRGH3HQJRODKDQGDQ$QDOLVLV'DWD 3HQJRODKDQ'DWD 0HQXUXW 1RWRDWPRGMR ODQJNDKODQJNDK \DQJ GLJXQDNDQ GDODPSHQJRODKDQGDWDVHFDUDPDQXDODQWDUDODLQ D (GLWLQJSHQ\XQWLQJDQGDWD $QJNHW \DQJ GLSHUROHK DWDX GLNXPSXONDQ PHODOXL NXHVLRQHU SHUOX GLVXQWLQJ HGLW WHUOHELK GDKXOX .DODX WHUQ\DWD PDVLK DGD GDWD DWDX LQIRUPDVL \DQJ WLGDN OHQJNDS GDQ WLGDN PXQJNLQ GLODNXNDQ ZDZDQFDUDXODQJPDNDNXHVLRQHUWHUVHEXWGLNHOXDUNDQ E &RGLQJVKHHWPHPEXDWOHPEDUDQNRGH /HPEDUDQNRGHDGDODKLQVWUXPHQEHUXSDNRORPNRORPPHUHNDPGDWD VHFDUDPDQXDO
F 'DWDHQWU\PHPDVXNNDQGDWD 0HQJLVL NRORPNRORP DWDX NRWDNNRWDN OHPEDU NRGH VHVXDL GHQJDQMDZDEDQPDVLQJPDVLQJSHUWDQ\DDQ G 7DEXODWLQJWDEXODVL .HJLDWDQ PHPEXDW WDEHOWDEHO GDWD VHVXDL GHQJDQ WXMXDQ SHQHOLWLDQ3HQJRODKDQGDWDGHQJDQNRPSXWHU H &OHDQQLQJ3HPEHUVLKDQ'DWD $SDELOD VHPXD GDWD GDUL VHWLDS VXPEHU GDWD DWDX UHVSRQGHQ VHOHVDLGLPDVXNNDQSHUOXGLFHNNHPEDOLXQWXNPHOLKDWNHPXQJNLQDQ NHPXQJNLQDQDGDQ\DNHVDODKDQNHVDODKDQNRGHNHWLGDNOHQJNDSDQGDQ VHEDJDLQ\DNHPXGLDQGLODNXNDQSHPEHWXODQDWDXNRUHODVL $QDOLVLV'DWD $QDOLVLV GDWD \DQJ GLJXQDNDQ GDODP SHQHOLWLDQ LQL DGDODK GHQJDQ PHQJJXQDNDQ DQDOLVLVXQLYDULDW \DLWXPHQJDQDOLVLVWHUKDGDSWLDSYDULDEHO GDUL KDVLO WLDS SHQHOLWLDQ XQWXN PHQJKDVLONDQ GLVWULEXVL IUHNXHQVL GDQ SURVHQWDVHGDULVHWLDSYDULDEHO1RWRDWPRGMR 0HQXUXW 5LZLGLNGR KDVLO XQWXN PHQJHWDKXL WLQJNDW SHQJHWDKXDQUHVSRQGHQGLWXQMXNDQSDGDVNDODSHQJXNXUDQVHEDJDLEHULNXW
D 3HQJHWDKXDQEDLN
[ !PHDQ6'
E 3HQJHWDKXDQFXNXS
0HDQ±6'[PHDQ6'
F 3HQJHWDKXDQNXUDQJ
[ PHDQ±6'
$GDSXQUXPXVXQWXNPHQJHWDKXLVNRUSURVHQWDVH5LZLGLNGR 6NRU3URVHQWDVH
ௌ௬ௗ௦ௗ
்௧௦௦௬௦௨௦௬ௗ
[
6HEHOXP PHQHQWXNDQ WLQJNDW SHQJHWDKXDQ VLVZL WHUOHELK GDKXOX SHQHOLWL PHQJKLWXQJ QLODL PHDQ GDQ 6WDQGDUG 'HYLDWLRQ 0HQXUXW 5LZLGLNGR UXPXV XQWXN PHQJKLWXQJ QLODL PHDQ GDQ 6WDQGDUG 'HYLDWLRQ\DLWX D 0HDQ Q
[
¦ [L L
Q
.HWHUDQJDQ [ 0HDQ Q -XPODKUHVSRQGHQ [L 1LODLUHVSRQGHQ E 6WDQGDUG'HYLDWLRQ
[L ¦ [L ¦Q
6'
Q
.HWHUDQJDQ 6'
6WDQGDUG'HYLDWLRQ
[L
1LODLUHVSRQGHQ
Q
-XPODKUHVSRQGHQ
6HWHODK GLGDSDWNDQ KDVLO QLODL PHDQ GDQ 6WDQGDUG 'HYLDWLRQ WLDS UHVSRQGHQ NHPXGLDQ KDVLO WHUVHEXW GLPDVXNDQ GDODP VNDOD SHQJHWDKXDQ
\DQJVXGDKWHUFDQWXPGLDWDV$GDSXQUXPXVSURVHQWDVHXQWXNMXPODKVLVZL PHQXUXWWLQJNDWSHQJHWDKXDQ5LZLGLNGR 6NRU3URVHQWDVH
¦ VLVZLNHODV9,,PHQXUXWWL QJNDWSHQJHWDKXD Q [ MXPODK UHVSRQGHQ
, (WLND3HQHOLWLDQ 6HEHOXPQ\D SHQHOLWL PHPEXDW LQIRUPHG FRQVHQW DWDX SHUVHWXMXDQ NHSDGD UHVSRQGHQ GHQJDQ PHQXOLVNDQ MDWL GLUL LGHQWLWDV SHQHOLWL WXMXDQ SHQHOLWL VHUWD SHUPRKRQDQ NHVHGLDDQ UHVSRQGHQ XQWXN EHUSDUWLVLSDVL GDODP SHQHOLWLDQ 'DODP PHODNVDQDNDQ SHQHOLWLDQ LQL SHQHOLWL PHQGDSDW LMLQ GDUL 67,.(6.XVXPD+XVDGD6XUDNDUWD.HSDOD6HNRODK60316DPELGDQGDUL UHVSRQGHQVHQGLULPHODOXLLQIRUPHGFRQVHQW\DQJWHUMDPLQNHUDKDVLDDQQ\D 0DVDODK HWLND SHQHOLWLDQ \DQJ KDUXV GLSHUKDWLNDQ DQWDUD ODLQ DGDODK VHEDJDLEHULNXW ,QIRUPHGFRQVHQW ,QIRUPHG FRQVHQW PHUXSDNDQ EHQWXN SHUVHWXMXDQ DQWDUD SHQHOLWL GHQJDQ UHVSRQGHQ SHQHOLWLDQ GHQJDQ PHPEHULNDQ OHPEDU SHUVHWXMXDQ ,QIRUPHG FRQVHQW GLEHULNDQ VHEHOXP SHQHOLWLDQ GLODNXNDQ GHQJDQ PHPEHULNDQ OHPEDU SHUVHWXMXDQ XQWXN PHQMDGL UHVSRQGHQ 7XMXDQ LQIRUPHG FRQVHQW DGDODK DJDU VXEMHN PHQJHUWL PDNVXG GDQ WXMXDQ SHQHOLWLDQ PHQJHWDKXL GDPSDNQ\D $SDELOD UHVSRQGHQ EHUVHGLD PDND PHUHNDKDUXVPHQDQGDWDQJDQLOHPEDUSHUVHWXMXDQWHUVHEXW
$QRQLPLW\WDQSDQDPD 0DVDODK HWLND PHUXSDNDQ PDVDODK \DQJ PHPEHULNDQ MDPLQDQ GDODP SHQJJXQDDQ VXEMHN SHQHOLWLDQ GHQJDQ FDUD WLGDN PHPEHULNDQ DWDX PHQFDQWXPNDQ QDPD UHVSRQGHQ SDGD OHPEDU DODW XNXU GDQ KDQ\D PHQXOLVNDQNRGHSDGDOHPEDUSHQJXPSXODQGDWDDWDXKDVLOSHQHOLWLDQ\DQJ DNDQGLVDMLNDQ .HUDKDVLDDQFRQILGHQWLDOLW\ 0DVDODK LQL PHUXSDNDQ PDVDODK HWLND GHQJDQ PHPEHULDNDQ MDPLQDQ NHUDKDVLDDQ KDVLO SHQHOLWLDQ EDLN LQIRUPDVL PDXSXQ PDVDODK PDVDODK ODLQQ\D 6HPXD LQIRUPDVL \DQJ WHODK GLNXPSXONDQ GLMDPLQ NHUDKDVLDDQQ\D ROHK SHQHOLWL KDQ\D NHORPSRN GDWD WHUWHQWX \DQJ DNDQ GLODSRUNDQSDGDKDVLOULVHW +LGD\DW
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum SMP Negeri 1 Sambi beralamatkan Jl. Bangak – Sambi Km.07 Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Diatas tanah berukuran 4799 m2dan status tanah milik Pemerintah Kota Boyolali.Jumlah siswa sebanyak 745 siswa yang terdiri dari 355 siswa dan 390 siswi. Terbagi dari kelas VII sebanyak 223 siswa yang terdiri 112 siswa dan 111 siswi, kelasVII sebanyak 256siswa yang terdiri 118siswa dan 138siswi dan kelas IX sebanyak 266siswa yang terdiri dari 125siswa dan 141siswi. Fasilitas yang terdapat pada sekolah ini antara lain laboratorium komputer, bahasa, biologi, UKS, mushola dan perpustakaan. Responden dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII sebanyak 33 siswi.
B. Hasil penelitian Pengolahan
data
dilakukan
dengan
bantuan
program
SPSS
berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel4.1. Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VII Tentang Perubahan Fisik Pubertas
Mean
Standar Deviasi
19,6
4,8
37
38
Berdasarkan
tabel diatas Pengetahuan Siswi Kelas VII Tentang
Perubahan Fisik Pubertas dapat dikategorikan 3 yaitu: 1. Baik bila nilai responden
= (x) >19,6 + 1 . 4,8 (x) x>24,4
Jadi pengetahuan baik jika nilai
= > 24,4 = 19,6 – 1 . 4,8 x 19,6 + 1 . 4,8
2. Cukup bila nilai responden
14,8 x 24,4 = 14,8 x 24,4
Jadi pengetahuan cukup jika nilai 3. Kurang bila nilai responden
= (x) <19,6 – 1. 4,8 (x) <14,8
Jadi pengetahuan kurang jika nilai
= <14,8
Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang disajikan data tabel sebagai berikut: Tabel4.2.
Kuantitas Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Siswi
Kelas VII Tentang Perubahan Fisik Pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali No. Kategori Baik 1. Cukup 2. Kurang 3. Jumlah
Jumlah 5 20 8 33
Prosentase (%) 15,2 60,6 24,2 100
39
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas VII tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali dengan kategori baik ada 5 responden (15,2%), kategori cukup ada 20 responden (60,6%), dan ketegori kurang ada 8 responden (24,2%).
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas VII tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali dengan kategori baik ada 5 siswi (15,2%), kategori cukup ada 20 siswi (60,6%), dan kategori kurang ada 8 siswi (24,2%). Faktor
–
faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan
menurut
Notoatmodjo (2010) yaitu pendidikan, informasi, sosial, budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Faktor pertama pendidikan, pendidikan dalam arti semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Pada penelitian ini pendidikan responden dapat diketahui karena tingkat pendidikan responden yaitu tingkat VII Sekolah Menengah Pertama. Pendidikan tidak mempengaruhi hasil penelitian karena meski tingkat pendidikan sama tapi hasil tingkat pengetahuan berbeda antara siswi satu dengan yang lain. Faktor berikutnya adalah informasi, informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
40
peningkatan pengetahuan. Pada penelitian ini informasi responden tidak dapat diketahui karena informasi yang didapat responden akan berbeda satu sama lain dan juga hal ini tidak mempengaruhi hasil penelitian. Faktor selanjutnya sosial, budaya dan ekonomi, kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik
atau
buruk.
Dengan
demikian
seseorang
akan
bertambah
pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, semakin baik kondisi ekonomi, tingkat pendidikan cenderung lebih tinggi. Pada penelitian ini tingkat sosial, budaya dan ekonomi responden tidak dapat diketahui secara jelas, tapi hal ini dimungkinkan mempengaruhi hasil penelitian karena tingkat sosial, budaya dan ekonomi responden berbeda satu dengan yang lain. Faktor berikutnya adalah pengalaman,pengalaman dikaitkan dengan umur dan pendidikan individu, maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak. Pada penelitian ini pengalaman tidak dapat diketahui, hal tersebut tidak dapat mempengaruhi hasil penelitian karena umur dan pendidikan relatif sama. Faktor terakhir yaitu usia, semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada penelitian ini usia responden dapat diketahui karena usia responden relatif sama, tetapi hal tersebut tidak dapat
41
mempengaruhi hasil penelitian karena meski usia responden relatif sama tapi hasil tingkat pengetahuan berbeda antara siswi satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas respondenberpengetahuan cukup. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, informasi, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.
D. Keterbatasan 1. Kendala Penelitian Kendala dalam penelitian ini adalah mencari waktu penelitian yang susah. 2. Kelemahan/keterbatasan a. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti untuk dipilih. Sehingga responden tidak dapat memberikan jawaban sesuai keinginan responden. b. Penelitian hanya menggunakan satu variabel saja sehingga hanya dapat meneliti tentang pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik pubertas saja.
42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan tentang gambaran pengetahuan remaja putri kelas VII tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengetahuan remaja putri kelas VII tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali dengan kriteria pengetahuan baik sebanyak 5 remaja (15,2%). 2. Pengetahuan remaja putri kelas VII tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali dengan kriteria pengetahuan cukup sebanyak 20 remaja (60,6%). 3. Pengetahuan remaja putri kelas VII tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali dengan kriteria pengetahuan kurang sebanyak 8 remaja (24.2%).
42
43
B. Saran Melihat dari hasil gambaran pengetahuan remaja putri kelas VII tentang perubahan fisik pubertas di SMP N 1 Sambi Boyolali, maka peneliti mengajukan saran : 1. Bagi Responden Diharapkan untuk banyak mencari informasi tentang perubahan fisik pada masa pubertas baik melalui media elektronik maupun non elektronik agar dapat mempersiapkan diri terhadap perubahan yang terjadi. 2. Bagi SMP N 1 Sambi Boyolali Sebaiknya institusi pendidikan bekerjasama dengan pihak tenaga kesehatan untuk meningkatkanpendidikan kesehatan khususnya mengenai perubahan fisik pada masa pubertas dan diharapkan agar bekerjasama dengan orang tua siswa untuk lebih memperhatikan dan mengarahkan para remaja dalam perkembangannya agar tidak salah mengartikan informasi yang diterima. 3. Bagi DIII Kebidanan Kusuma Husada Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan khususnya tentang perubahan fisik pubertas. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian yang berkaitan dengan pubertas dengan mengembangkan variabel penelitian
44
sehingga dapat mengkaji hal-hal yang belum dapat dimunculkan atau belum dibahas dalam penelitian ini.
45
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta. Depkes RI. 2007. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Jakarta: Depkes RI. Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Heffner, J.L. 2008. Sistem Reproduksi. Jakarta : Erlangga. Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Indriyani, Y.W. 2009. Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja Putri SMK Gajah Mungkur 2 Giritontro. Surakarta, AKBID PKU. Karya Tulis Ilmiah. Jameela. 2010. Remaja Indonesia Sangat Membutuhkan Informasi Kesehatan Reproduksi. http://www.kespro.info?q=node/407 4/01/2010. Mohamad, K. 2006. Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Sinar Agape Press. Nirwana, A.B. 2011. Psikologi Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Nuha Medika Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. , S. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Poltekkes Departemen Kesehatan Jakarta. 2010. Profil Kesehatan Nasional. Jakarta:Poltekkes DepKes Jakarta. Riwidikdo, H. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Sarlito. 2009. Perubahan Fisik Remaja. (Online). Available : http://epsikologi.com/. Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Jakarta : CV. Sagung Seto. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV AlfaBeta Yusuf, S. 2005. Kesehatan Reproduksi Remaja. Yogyakarta : Siklus. Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
46
Widyawati, E.T. 2010. Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja pada Siswi Kelas VIII di SMP 1 Karangpandan. Surakarta, AKBIDMUS. Karya Tulis Ilmiah. Wulandari, Danis. 2007. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan pada Masa Pubertas di Kelas XI SMA I Boyolali. Surakarta, STIKES AISYIAH. Karya Tulis Ilmiah.