1
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHANPERUBAHAN MASA PUBERTAS DI SMP N 2 GAMPING Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh: Dwi Rani Ratnasari 20120320190
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
2
LEMBAR PENGESAHAN Naskah Publikasi
3
Relations Of Parents Role With Adolescen Knowledge About Puberty Changes In Smpn 2 Gamping Hubungan Peran Orang Tua Dengan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan-perubahan Masa Pubertas di SMP N 2 Gamping Dwi Rani Ratnasari1, Yuni Astuti, M.Kep.,Ns., Sp.Kep.Mat2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu keperawatan FKIK UMY, Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY e-mail:
[email protected]
2
Dosen
ABSTRACT Adolescence is a transition period of life individual in this phase adolescence have change from children to adulthood (BKKBN, 2004). Most striking change at adolescent is physical change. Physical change that happened represent natural process, but often times adolescent ihnorance to the change make them worry and shame. (Istiqomah, 2010). The ways to reduce anxiety in adolescents when they facing puberty takes the role of parents and teachers in their school to provide correct information about their changes in the future-adolescence. One of them is required the provision of information about the understanding of the physical changes of puberty (Dariyo, 2004). The purpose of this Relations of Parents role with adolescent Knowledge About Puberty changes in SMPN 2 Gamping The study used quantitative correlational research. The sampling using stratified random sampling, with total sample 136 girls, with age 12-15 years who have menstruating or have not menstruating, the instrument of research using questionnaires. Analysis of the data in this research using the Spearman’s Rho. The results as many as 66 people (48,5%) has the role of parents in both categories and respondents who have a good level of knowledge as many as 69 people (50,7%). Results Data analysis showed 0,000 p value less than 0.05 (p <0.05) with the coefficient correlation of 0,959. The conclusion of this result There have Relations of Parents role with adolescent Knowledge About Puberty changes in SMPN 2 Gamping Keywords: Parents role, knowledge, adolescent, change puberty.
4
INTISARI Masa remaja merupakan masa transisi dalam kehidupan dimana pada fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa (BKKBN, 2004). Perubahan yang paling mencolok adalah perubahan fisik yang terjadi secara alamiah dan terkadang remaja tidak tahu terhadap perubahan tersebut yang menyebabkan mereka cemas dan malu (Istiqomah, 2010). Salah satu untuk mengurangi kecemasan pada remaja saat menghadapi masa pubertas diperlukan peran orang tua maupun guru di sekolah untuk memberikan informasi yang benar tentang kondisi perubahan pada masa - masa remaja (Dariyo, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan pengetahuan remaja putri tentang perubahan-perubahan masa pubertas di SMP N 2 Gamping. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, dengan jumlah sampel 136 remaja putri, berusia 12-15 tahun yang sudah menstruasi maupun yang belum menstruasi sedangkan instrument penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data dalam peenlitian ini menggunaka Spearman’s Rho. Sebanyak 66 orang (48,5%) memilik peran orang tua dalam kategori baik dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 69 orang (50,7%). Hasil Analisa data menunjukkan p value 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) dengan koefisien korelasi r sebesar 0,959. Terdapat Hubungan Peran Orang Tua Dengan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan-perubahan Masa Pubertas Di SMP N 2 Gamping Kata kunci: Peran orang tua, pengetahuan, remaja, perubahan masa pubertas.
5
Perubahan yang paling mencolok
PENDAHULUAN Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh ke arah kematangan
yang
mencakup
kematangan mental,emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah salah satu tahap perkembangan yang ditandai dengan kematangan organ seksual dan tercapainya
kemampuan
untuk
bereproduksi, dimana salah satu ciri dari tanda pubertas seorang perempuan yaitu dengan terjadinya menstruasi pertama atau menarche (Janiwarty dan Pieter, 2013). Masa remaja awal berada pada masa
puber,
perkembangan kematangan
yaitu
tahap
dimana alat-alat
seksual
dalam terjadi dan
tercapai kemampuan reproduksi. Gejala pubertas ini dapat di tandai dengan “menarche” atau haid pertama pada anak perempuan. Variasi pada usia saat terjadi pubertas menimbulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi anak. Hal ini sebagai akibat dari ketidak matangan sosial dan kognitif (daya
pikir)
mereka
dihubungkan
dengan perkembangan fisik yang lebih awal (Hurlock, 2005).
adalah perubahan fisik yang terjadi secara alamiah dan terkadang remaja tidak tahu terhadap perubahan tersebut yang menyebabkan mereka cemas dan malu (Istiqomah, 2010). Cara untuk mengurangi kecemasan pada remaja saat
menghadapi
masa
pubertas
diperlukan peran orang tua maupun guru di sekolah untuk memberikan informasi yang benar tentang kondisi perubahan pada masa - masa remaja. Salah
satu
nya
pemberian
yaitu
diperlukan
informasi
tentang
pengertian perubahan fisik masa puber (Dariyo, 2004). Orang tua mempunyai tanggung jawab dalam memberikan penjelasan tentang menarche lebih dini pada anak permpuannya, agar anak lebih mengerti dan
siap
menghadapi
menarche
(Muriyana, 2010). Dukungan orangtua didalam keluarga khususnya seorang ibu sangat penting dilibatkan dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, terutama pada masa remaja. Dukungan orangtua terhadap remaja putri pada saat
menarche
sebagai
pendidik,
pemberi informasi dan sebagai pemberi asuhan (Singgih, 2009).
6
Berdasarkan
studi
yaitu dilakukan untuk mengkolerasikan
pendahuluan yang dilakukan di SMP N
peran orang tua dengan pengetahuan
2
remaja tentang perubahan-perubahan
Gamping,
hasil
penulis
memberikan
pertanyaan pada remaja kelas VII dan VIII berusia 13-14 tahun yang sudah menarche yang tinggal bersama orang tua masing-masing. Dari 15 siswa mengetahui pengertian masa pubertas, tetapi tidak mengetahui perubahanperubahan yang terjadi pada saat masa pubertas.
Hanya
5
siswa
yang
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
pada
saat
masa
kebanyakan
dari
mengetahui
perubahan
emosioanal.
Hasil
pubertas,
mereka
hanya
fisik
dan
wawancara
dan
angket dari sekolah tersebut didapatkan bahwa orang tua juga kurang berperan dalam
perubahan-perubahan
yang
terjadi pada anaknya pada saat masa pubertas. Melihat pentingnya masalah yang ada tersebut sehubungan dengan tingkat pengetahuan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
masa pubertas remaja putri. Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah siswi kelas VII dan VIII di SMP N 2 Gamping Jalan Jambon, Kelurahan
Trihanggo,
Gamping,
Kabupaten
Yogyakarta,
yaitu
Kecamatan Sleman,
sebanyak
206.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling,
dengan
kriteria
inklusi
adalah remaja putri yang berusia 12-15 tahun, bersedia menjadi responden dalam
penelitian
ini
dan
bersama kedua orang tua.
tinggal
Penelitian
dilakukan di SMP N 2 Gamping Jalan Jambon,
Kelurahan
Kecamatan Sleman,
Trihanggo,
Gamping, Yogyakarta
Kabupaten pada
bulan
variabel
dalam
Februari s/d Mei. Terdapat
dua
mengenai Hubungan Peran Orang Tua
penelitian
ini
Dengan Pengetahuan Remaja Tentang
independent
(variabel
Pubertas di SMP N 2 Gamping.
variabel dependent (variabel terikat).
METODE PENELITIAN
Penelitian
Desain penelitian adalah deskriptif kuantitatif yang bersifat korelasional
ini
yaitu
variabel
bebas)
menggunakan
dan
dua
instrument kuesioner yaitu kuesioner peran orang tua dan perubahan masa pubertas yang telah dimodifikasi oleh
7
peneliti dari penelitian sebelumnya yaitu Siti Nina Inayah Rohmaniah
A. Hasil Penelitian a. Peran
Orang
Tua
Tentang
(2014), Mardilah (2014) dan telah diuji
Perubahan-perubahan
Masa
validitas dan reliabilitas.
Pubertas Remaja Putri di SMP Negeri 2 Gamping
Analisa data dalam penelitian ini
Peran orang tua dalam
menggunakan analisa data univariat
penelitian ini meliputi peran
dan bivariat dengan menggunakan
sebagai pendidik, pendorong,
Spearman’s
panutan, teman, pengawas dan
Rho.
memperhatikan dalam
Peneliti
prinsip-prinsip
penelitian.
Prinsip
etik
konselor. Distribusi frekuensi
tersebut
variabel peran orang tua peran
adalah prinsip manfaat, menghargai
dapat
hak asasi manusia dengan memberikan
diringkas sesuai dengan tabel
informed consent.
berikut:
dikategorikan
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.1: Distribusi Frekuensi Peran Orangtua Tentang Perubahanperubahan Masa Pubertas No 1 2 3
Kategori Baik Cukup Kurang Total
Frekuensi 66 20 50 136
Persentase (%) 48,5% 14,7% 36,8% 100.0
Sumber: Data Primer 2016.
Berdasarkan
Tabel
1.1
dapat
b. Pengetahuan
Remaja
Putri
dijelaskan bahwa hasil penelitian tentang
Tentang Perubahan-perubahan
peran orang tua sebagian besar dalam
Masa Pubertas di SMP Negeri 2
kategori baik sebanyak 66 orang
Gamping
(48,5%), sedangkan peran orang tua yang
cukup
(14,7%).
sebanyak
20
orang
Pengetahuan remaja putri dalam penelitian ini meliputi perubahan-perubahan pubertas,
yaitu
primer,
sekunder
masa
perubahan dan
8
psikososial.
Distribusi
frekuensi
dapat
variabel
pengetahuan
remaja
dikategorikan
dan
diringkas sesuai dengan tabel
putri
berikut:
Tabel 1.2: Distiribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja No 1 2 3
Kategori Baik Cukup Kurang Total
Frekuensi 69 26 41 136
Persentase (%) 50,7% 19,1% 30,1% 100.0
Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat
c. Hubungan Peran Orang Tua
dijelaskan bahwa hasil penelitian
Dengan Pengetahuan Remaja
tentang pengetahuan remaja putri
Tentang Perubahan-Perubahan
tentang perubahan masa pubertas
Masa Pubertas Remaja Putri
Untuk
dalam kategori baik sebanayk 69 orang
(50,7%),
mengetahui
hubungan
sedangkan
peran
orang
pengetahuan
tua
pengetahuan remaja putri yang
dengan
cukup tentang perubahan masa
putri
pubertas sebanyak sebanyak 26
perubahan
orang (19,1%).
remaja putri yang didapatkan
tentang
remaja
perubahan-
masa
pubertas
pada penelitian ini disajikan dalam tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 1.3: Crosstab Hubungan Peran Orangtua dengan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Masa Pubertas Peran Orang Tua Baik Cukup Kurang Total
Baik F %
Pengetahuan Remaja Putri Cukup Kurang F % F %
F
66
95, 7%
3
4,3 %
0
0%
69
100%
0
0%
17
65,4%
9
34,6 %
26
100%
0
0%
0
0%
41
100%
100%
66
48,5 %
20
14,7 %
50
36,8 %
41 13 6
Sumber: Data Primer 2016.
Total %
100%
r
p value
0,959
0,000
9
Berdasarkan
table
1.3
(pengetahuan
remaja
putri
tentang tabulasi silang antara
tentang
Hubungan Peran Orang Tua
masa pubertas) diperoleh p
Dengan Pengetahuan Remaja
value sebesar 0,000 (dengan
Tentang Perubahan-Perubahan
nilai α = 0,05) dengan koefisien
Masa Pubertas Remaja Putri Di
korelasi r sebesar 0,959. Hasil
SMP N 2 Gamping di atas,
tersebut
dapat diketahui bahwa peran
bahwa hipotesa penelitian (Ho)
orang
mengindikasikan
kategori
cukup
diterim yang berarti bahwa
pengetahaun
remaja
terdapat
korelasi
putri baik sebanyak 66 orang
bermakna
antara
hubungan
(95,7%), peran orang tua dalam
peran
orangtua
dengan
kategori
pengetahuan
dengan
tua
perubahan-perubahan
kurang
dengan
yang
remaja
pengetahuan remaja putri baik
tentang
sebanyak 69 orang (50,7%),
pubertas di SMP N 2 Gamping.
pern orang tua dalam kategori
Sedangkan
cukup
coefficient
dengan
pengetahuan
perubahan
putri
nilai
masa
correlation
sebesar
0,959
remaja sedang sebnayak 17
menunjukkan bahwa hubungan
orang (65,4%), peran orang tua
antara kedua variabel
dalam kategori kurang dengan
peran
pengetahuan
pengetahuan
remaja
sedang
orang
tua remaja
dengan putri
sebanyak 41 orang (30,1%), dan
tentang
peran orang tua dalam kaegori
pubertas sangat kuat dan nilai
cukup
correlation
dengan
pengetahuan
perubahan
yaitu
coefficient
menunjukkan
masa
yang
remaja kuran sebanyak 9 orang
positif
bahwa
(34,6%).
korelasi kedua variabel tersebut
Hasil uji hipotesis korelasi
adalah
searah,
Spearman’s Rho antara variabel
adalah
semakin
independen (peran orang tua)
orang tua maka semakin baik
dengan
pengetahuan
variabel
dependen
maksudnya baik
remaja
peran
putri
10
tentang
perubahan
masa
pubertas.
diberikan
orang
tua
kepada anaknya. Lentera
B. Pembahasan a. Peran
oleh
Orang
Tua
Perubahan-perubahan
(2001)
Tentang
menyatakan bahwa Orang tua
Masa
mempunyai peranan penting
Pubertas Remaja Putri di SMP
dalam
mengantar
anak-
N 2 Gamping
anaknya ke alam
dewasa.
Berdasarkan hasil analisa data dapat diketahui bahwa peran orang tua terhadap anakanaknya
termasuk
baik.
Tingkat peran orang tua siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Gamping tentang masa pubertas anaknya sudah dipahami dengan baik dan memiliki
tingkat
antusias
mengikuti cara menjaga dan
Orang tua menjadi sumber pertama mengenai kesehatan reproduksi
Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Legawati
(2005)
yang hasilnya juga sebagian besar peran orang tua dengan kategori baik dan penelitian Handayani
(2008)
dengan
peran orang tua kategori baik. Kondisi
tersebut
mengindikasikan adanya peran orang
yang
baik
telah
remaja
secara benar dan terpercaya. Yang
terpenting
bagaimana
adalah
orang
tua
menanamkan nilai-nilai agama sejak dini, sambil memberikan pengertian dan penyadaran, mengenai
kesehatan
reproduksi anak-anak.
memilah antara yang positif dan negatif terhadap anaknya.
kepada
Hasil
penelitian
juga
diketahui bahwa seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP N 2 Gamping bertempat tinggal brsama orang tua (100%) yang masih memegang teguh adat atau budaya, sehingga dalam hal
berkomunikasi
digunakan mereka
oleh
yang
orang
biasanya
tua
denagn
berbincang dan tidak begitu formal serta komunikasi hanya dilakukan pada waktu ada
11
masalah saja tetapi mereka tidak
menyebutkan
masalah
contoh
yang
biasa
Berdasarkan hasil analisa data dapat diketahui bahwa hasil
penelitian
tentang
dibicarakan. Sebenarnya kunci
pengetahuan
penting dari dukungan sosial
tentang
keluarga adalah komunikasi.
sampel siswa kelas VII dan
Hal ini dikarenakan adanya
VIII SMP Negeri 2 Gamping
dukungan
keluarga
termasuk baik. Pengetahuan
sosial
remaja
pubertas
putri dengan
merupakan
suatu
bentuk
Remaja Putri siswi kelas VII
komunikasi
yang
bersifat
dan VIII SMP
Negeri
2
positif, disertai rasa suka, rasa
Gamping memiliki kebiasaan
percaya, dan adanya respek
yang baik untuk mengetahui
yang
apakah
sangat
berarti
bagi
dirinya
sedang
kehidupan induvidu lain. Hal
menginjak masa pubertas atau
tersebut
masuk
sesuai
Hurlock
dengan
(2004)
mengatakan
yang
kesenjangan
dalam
tahap
perkembangan remaja awal. Pengetahuan
tentang
antara
orang
tua
dengan
perubahan fisik pada masa
remaja
akan
mengahalangi
pubertas dibutuhkan remaja
komunikasi antara mereka dan
putri dalam menghadapi masa
juga
pubertas. Banyaknya remaja
menurut
(2011)
Kusmiran
mengatakan
kurang
putri
dengan
tingkat
terjalinnya komunikasi yang
pengetahuan tinggi disebabkan
bersifat dialogis antara orang
karena
semakin
mudahnya
tua
remaja
putri
mengakses
dan
remaja
akan
menyebabkan remaja mencari
berbagai informasi yang ada
informasi yang tidak benar.
baik
b. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pubertas Gamping
Perubahan di
SMP
dari
media
cetak,
elektronik, sekolah, keluarga,
Masa
dan sumber informasi lainnya
N
(Notoatmojo, 2003).
2
12
Siswa kelas VII dan VIII
dikarenakan pada usia remaja
SMP N 2 Gamping belajar
fokus terhadap fisik
tentang perubahan fisik pada
menonjol sehingga perubahan
masa
fisik
pubertas
dari
orang
tuanya, tetapi tidak semua orang
tua
informasi
memberikan
yang
kepada
memadai
anaknya
akan
lebih
mempengaruhi
peruabhan masa pubertas. Hasil
penelitian
juga
menunjukkan
bahwa
bahkan
responden dalam penelitian ini
enggan
adalah siswa kelas VII dan
membicarakan secara terbuka.
VIII SMP N 2 Gamping
Menghadapi hal ini siswa
dengan usia mayoritas adalah
dapat
13 tahun. Dari kondisi tersebut
sebagian
sering
kecemasan, timbul
bahkan keyakinan
mengindikasikan
adanya
bahwa perubahan fisik itu
tingkat
pengetahuan
sesuatu
masih
belum
yang
menyenangkan Selain
itu
tidak
atau
serius.
mereka
juga
mengenai
yang
mendalam
masa
pubertas.
Sebagaimana
menurut
mengembangkan sikap negatif
Hurlock
tentang perubahan fisik yang
pubertas berpura-pura sudah
mereka alami. Hal tersebut
mengetahui
sesuai
sebenarnya belum diketahui.
dengan
penelitian
(2004),
Purbawati (2010), kurangnya
Pengetahuan
pengetahuan
mengakibatkan
dan
informasi
remaja
apa
yang
yang
rendah
seeseorang
tentang perubahan fisik pada
tidak tepat untuk mendapatkan
masa
informasi.
pubertas
akan
Ketidaktahuan
mempengaruhi gambaran diri
terhadap suatu hal dianggap
remaja. Kurniasih (2008) juga
sebagai tekanan yang dapat
mengatakan
remaja
yang
mengakibatkan
mengalami
pubertas
juga
dapat
mengalami
gangguan
citra
kecemasan.
tubuh,
hal
tersebut
krisis
dan
menimbulkan Stress
dan
kecemasan dapat terjadi pada
13
inidividu
dengan
tingkat
seorang individu dan perasaan
yang
rendah,
harga diri (Friedman, 2003).
pengetahuan
disebabkan karena kurangnya informasin diperoleh. Keluarga orang-orang berinteraksi
saling dan
berkomunikasi satu sama lain dalam
peran-peran
Hubungan Peran Orang Tua Dengan Pengetahuan Remaja
merupakan yang
c.
Tentang
Perubahan-
Perubahan
Masa
Pubertas
Remaja Putri di SMP Negeri 2 Gamping
sosial
Berdasarkan hasil analisis
keluarga seperti suami istri,
dengan uji spearman’s row
ayah dan ibu, anak laki-laki
diperoleh
dan anak perempuan, saudara
maka hal ini berarti Ho ditolak
dan saudari (Friedman, 2003).
dan Ha di terima, artinya ada
Orangtua merupakan “guru”
hubungan antara Peran Orang
yang utama, karena orangtua
Tua
menginterpretasikan dunia dan
Remaja
masyarakat
Perubahan
bagi
anak-anak
nilai
Dengan
signifikansi
Pengetahuan
Tentang
Perubahan-
Masa
Pubertas
mereka. Keluarga memegang
Remaja Putri di SMP N 2
peranan penting dalam unsur
Gamping signifikan. Dengan
pendidikan dan pembina bagi
demikian
para remaja, karena keluarga
kesimpulan
merupakan lingkungan utama
hubungan
dan pertama dalam pendidikan
antara Peran Orang Tua Dengan
(Drajat, 1979 dalam Fatah,
Pengetahuan Remaja Tentang
2004). Keluarga telah lama
Perubahan-Perubahan
dilihat sebagai konteks yang
Pubertas Remaja Putri di SMP
paling vital bagi pertumbuhan
N 2 Gamping. Nilai korelasi
dan perkembangan yang sehat.
bertanda positif yang berarti
Keluarga memiliki pengaruh
semakin baik peran orang tua
penting
terhadap
maka
identitas
pengetahuan
sekali
pembentukan
dapat
ditarik
bahwa yang
ada
signifikan
semakin remaja
Masa
baik putri
14
tentang
perubahan
masa
pubertas.
pubertas di Desa Kedungjati Kecamatan Sempor Kebumen.
Orang
tua
mempunyai
peranan
penting
dalam
mengantar
anak-anaknya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan peran
ke
orang tua dalam mendampingi
tua
anak masa pubertas di Desa
pertama
Kedungjati, Kecamatan Sempor
mengenai kesehatan reproduksi
Kebumen. Sebagian besar orang
kepada remaja secara benar dan
tua
terpercaya.
tentang perubahan fisik masa
alam
dewasa.
menjadi
Orang
sumber
Yang
terpenting
memiliki
pengetahuan
adalah bagaimana orang tua
pubertas
melalui
menanamkan nilai-nilai agama
media
informasi
sejak dini, sambil memberikan
pengalaman
pengertian
kurang
dan
penyadaran,
mereka
berperan
dalam
mendampingi
anak-anak (Lentera, 2001).
menghadapi
tua
sangat
karena
dan
tetapi
mengenai kesehatan reproduksi
Orang
berbagai
anaknya perubahan
mereka
fisik
beranggapan
berpengaruh dalam perubahan
bahwa anak akan mengetahui
masa pubertas pada remaja putri
dengan sendirinya jika telah
karena orangtua sebagai sumber
dewasa.
informasi utama pada anak yang menginjak usia remaja. Orangtua
memiliki
penting
dalam
peranan upaya
mengembangkan pribadi anak (Triantoro,
2004).
Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peran
Dewi
(2009),
orang
mendampingi
tentang
tua
dalam
anak
masa
Orang
tua
mempunyai
peranan yang besar dalam memberikan informasi tentang perkembangan pada remaja, oleh karena itu, orang tua terutama ibu diharapkan dapat memberikan dukungan emosi sehingga
remaja
merasa
nyaman dan tidak takut untuk mengalami
perkembangan
15
terutama pada remaja putri
perubahan
yaitu mengalami perubahan
dialamainya
saat
menghadapi
pubertas.
Pengetahuan
yang
akan
dan
siap pubertas.
yang dapat diberikan kepada
Kesiapan
tersebut
akan
remaja
membantu
anak
untuk
tentang
perubahan
masa pubertas pertama berupa
menghadapi
pengetahuan tentang proses
perubahan secara wajar. Anak
terjadinya menstruasi secara
akan
biologis, dukungan emosional,
perubahan fisik dan psikologis
dan
psikologis
yang
.
sesuatu
diharapkan
bukan
dukungan
(Aboyeji, 2005). Orang dapat
tua menjadi
komunikasi
dan
menerima
menyadari
bahwa
dialaminya yang
adalah
normal
kelainan
dan atau
media
penyimpangan
sehingga
untuk
merejka
terhindar
dari
negatif
atau
memberikan
informasi
dan
pengaruh
pelatihan
moral
bagi
pergaulan yang tidak baik.
dan
Pengetahuan ini akan menjadi
seksual
dasar yang kuat bagi anak
remaja. Pendidikan seksualitas
dalam mengambil keputusan-
informal
keputusan
pemahaman pengembangan
dalam
keluarga
penting
biasanya terjalin dalam bentuk
menyangkut
komunikasi
reproduksinya.
antara
anak
yang
hangat
dan
anggota
demikian
kesehatan
anak
Dengan diharapkan
keluarga lainnya (Purwandari,
akan
2002).
pubertas dengan lebih mantap
Dengan berbagai penting menyangkut
memberikan informasi dan
yang benar,
siap
yang
melewati
masa
dan memasuki masa dewasa dengan lebih cepat (Ciptorini, 2007).
kesehatan
Siswa
SMP
Negeri
2
reproduksi, anak akan lebih
Gamping
yang
memahami perkembangan dan
tingkat pengetahuan pubertas
memiliki
16
tinggi. Hal ini dikarenakan,
diri. Faktor lingkungan, yaitu
peran
kondisi
orang
tua
menjadi
yang
ada
pada
mentor pertama bagi putrinya
lingkungan,
di lingkungan keluarga. Orang
keluarga, kondisi rumah, dan
tua memberikan kasih sayang
sebagainya. Faktor budaya,
secara
termasuk adat istiadat dan
mendalam
mengarahkan
dengan
baik
secara
agama
seperti
yang
positif atau negatif tentang
mempengaruhi
masa pubertasnya. Orang tua
diri
juga
2013).
mengajarkan
menyesuaikan
cara
diri
lingkungan
di
masyarakat.
Terdapat beberapa faktor yang selalu ditanamkan orang tua terhadap anaknya, misalnya faktor
yang
mempengaruhi
terjadinya penyesuaian sosial, diantaranya
faktor
kondisi
fisik, yang meliputi faktor keturunan, kesehatan, bentuk tubuh dan hal-hal lain yang berkaitan dengan fisik. Faktor pekembangan kematangan,
dan yang
perkembangan sosial,
moral.
meliputi
intelektual, Faktor
psikologis, yaitu faktor-faktor
kondisi
turut
penyesuaian
seseorang
(Hurlock,
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Peran
tentang
Orang
“Hubungan
Tua
Dengan
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan-Perubahan
Masa
Pubertas Di SMP N 2 Gamping” maka dari hasil analisis penelitian ini
dapat
diambil
kesimpulan
sebagai berikut : 1. Peran
orang
tua
tentang
perubahan-perubahan
masa
pubertas di SMP N 2 Gamping dengan baik sebanyak 75%. 2. Pengetahuan remaja putri kelas
pengalaman individu, frustasi
VII
dan konflik yang dialami, dan
perubahan-perubahan
kondisi-kondisi
pubertas di SMP N 2 Gamping
psikologis
seseorang dalam penyesuaian
dan
VIII
tentang masa
17
dengan
pengetahuan
baik
sebanyak 57%.
Diharapkan orang tua harus
3. Ada Hubungan Peran Orang Tua
Dengan
Remaja
2. Bagi orang tua
Pengetahuan
Putri
Tentang
Perubahan-perubahan
Masa
lebih
sering
dengan
berkomunikasi
anak
mencari
dan
banyak
informasi
tentang
perubahan masa pubertas baik
Pubertas Di SMP N 2 Gamping.
melalui
Dibuktikan hasil analisis uji
maupun non elektronik agar
Spearman’s Rho diketahui nilai
orang
signifikansi
informasi yang tepat tentang
(p<0,05)
sebesar dengan
0,000 koefisien
korelasi r sebesar 0,959, yang berrti semakin baik peran orang tua maka tingkat pengetahaun
media
tua
perubahan
elektronik
memberikan
masa
pubertas
kepada anak. 3. Bagi
Universitas
Muhammdiyah Yogyakarta
remaja putri tentang perubahan-
Diharapkan hasil penelitian
perubahan masa pubertas juga
ini dapat digunakan sebagai
semakin baik.
sumber
bacaan dan wawasan
untuk penelitian selanjutnya atau
B. Saran Berdasarkan penelitian
dari
diatas,
kesimpulan maka
dapat
tambahan
ilmu
mengenai
peran
dan
pengetahuan orang
tua
terhadap perubahan-perubahan masa pubertas pada remaja putri.
untuk
meningkatkan
kualitas keperawatan
khususnya tentang peran orang
1. Bagi ilmu keperawatan masukan
referensi
pendidikan
diberikan saran sebagai berikut :
Sebagai
dijadikan
tua dengan pengetahuan remaja putri
tentang
perubahan-
perubahan masa pubertas. 4. Bagi pihak sekolah Sekolah
sebaiknya
meningkatkan
lebih
program
pendidikan kesehatan mengenai kesehatan
reproduksi
remaja
dengan tema perubahan saat
18
pubertas dan menstruasi pada
http://www.koleksikemalaatmojo.bl
remaja putri, karena itu sangat
ogspot.com
membantu remaja putri lebih memahami
perubahan
saat
pubertas.
Dariyo,
A.
(2004).
Psikologi
Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia.
5. Bagi peneliti lain Diharapkan selanjutnya
bagi agar
mengembangkan
mampu penelitian
selanjutnya penelitian
peneliti
berdasarkan yang
dilakukan
peneliti saat ini untuk meneliti variabel
lain
yang
dengan
melihat
terkait
hubungan
antara pengetahuan dan sikap atau melihat faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku remaja
dalam
menghadapi
perubahan fisik saat pubertas.
Dewi (2009). Peran Orang Tua Dalam Mendampingi
Ilmu Kebidanan.
Ibu Dalam Perubahan Psikologi Remaja
Saat
Mengalami
Menarche. x.php/psikologi
2007.
Perubahan
Masa
Pubertas dalam Majalah “Ratoe Timoer”.
tidak
Friedman,
M.M.
(2003).
Family
Nursing Research Theory and Practice. 5th Ed. Stamford : Appieton & lange Gunarsa,
Dsy.
(2006).
Perkembangan
Psikologi
Anak
dan
Remaja. Jakarta: Gunung Mulia R.
(2008).
Tingkat
Hubungan
Keluarga Stres
Hemodialisis Muhammadiyah
Pada Di
RS
Dengan Klien PKU
Yogyakarta.
KTI. Universitas Muhammadiyah
http://www.ejournal.undip.ac.id/inde
Ciptorini.
Hasil
dipublikasikan.
Dukungan Aboyeji. 2005. Jurnal Penelitian Peran
Masa
Pubertas. KTI Program Studi
Handayani,
DAFTAR PUSTAKA
Anak
Yogyakarta. Hawari, D. (2004). Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta : ECG
19
Hurlock, EB. (2005). Perkembangan anak . Jakarta: Erlangga Hurlock,
EB.
(2004).
Psikologi
Perkembangan
Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang
Kehidupan.
Jakarta: Erlangga Janiwarty, B dan Pieter, H. Z. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan Terapannya,
Yogyakarta:
Rapha Publishing.
dan
Sikap
Tentang Perubahan Fisik pada Masa Pubertas dengan Gambaran
diri
Remaja
Putra di SLTP Negri 29 Semarang.
Peran Orangtua Terhadap Pengetahuan
Semarang:
Perubahan
Fisik Pada Masa Pubertas. Skripsi Keperawatan S1, Fakultas Kedokteran, UNS Solo: tidak diterbitkan. Muriyana, S.D. (2010). Studi kualitatif tantang
kesiapan
remaja
putri sekolah dasar dalam menghadapi menarche pada usia
10-12
Semarang:
Istiqomah. (2010). Hubungan Antara Pengetahuan
Mardiyah. (2008). Hubungan Antara
tahun. Universitas
Muhamadiyah Semarang. Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta Potter A. Patricia & Perry A. G. (2005).
Buku
Ajar
Universitas
Fundamental Keperawatan
Muhammadiyah Semarang.
: konsep dan praktik, Vol.1
Kurniasih, E. (2008). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Gangguan Pada
Citra
Remaja
Di
Edisi 4. Jakarta : EGC Purwandari, 2002. Jurnal Penelitian
Tubuh
Hubungan Komunikasi dan
SMA
Informasi dengan Kesiapan
Negeri 7 Di Tasikmalaya.
menghadapi
Jurnal
Pada Siswi Kelas 6 di SD
Kesehatan
Vol, no 1.
BTH.
10
Menarche
Semarang.
20
http://www.ejournal.undip.a c.id/indek.php/psikologi\
Siti
Nina.
(2014).
Gambaran
pengetahuan
dan
remaja
puteriDalam
menghadapi fisik
saat
pondok
sikap
perubahan pubertas
pesantren
Di al-
baqiyatussholihat. Universitas
islam
negri
syarif hidayatullah Jakarta.