PENYULUHAN TENTANG PERUBAHAN FISIK PADA MASA PUBERTAS TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MASA PUBERTAS DI SMPN I BANGSAL-MOJOKERTO ISNATIN NIM 1211010061 Subject : Penyuluhan Perubahan Fisik, Pubertas, Kecemasan, Remaja Putri DESCRIPTION Masa remaja merupakan salah satu tahap di mana pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Kurangnya informasi tentang pubertas menyebabkan remaja putri mengalami kecemasan menghadapinya, bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu sesuatu yang tidak menyenangkan atau serius. Tujuan penelitian Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas terhadap kecemasan remaja puteri dalam menghadapi masa pubertas di SMPN 1 Bangsal Jenis penelitian yang digunakan adalah pra eksprerimen dan rancang bangun yang digunakan Pre test and post test design. Variabel independent dalam penelitian ini adalah penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas dan dependentnya kecemasan remaja puteri dalam menghadapi masa pubertas. Populasi dalam penelitian ini semua remaja putri Kelas VII di SMPN 1 Bangsal-Mojokerto sebanyak 94 orang dengan jumlah sampel sejumlah 76 orang teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner skala HARS. Uji statistik menggmunakan wilcoxon. Hasil penelitian di SMPN 1 Bangsal dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang pubertas sebelum penyuluhan adalah kurang sejumlah 55,3%, pengetahuan remaja tentang pubertas sesudah penyuluhan adalah baik sejumlah 44,7% Hasil analisa menggunakan uji Wilcoxon dengan bantuan SPSS For Windows 16 dengan ρ 0,05 didapatkan bahwa ρ hitung = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada pengaruh penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas terhadap kecemasan remaja puteri dalam menghadapi masa pubertas di SMPN I Bangsal. Pemberian informasi berupa penyuluhan hanya dilakukan sekali oleh peneliti dan tidak menutup kemungkinan responden akan lupa dengan informasi yang diberikan, oleh karena itu pihak sekolah harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan dengan rutin memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja.
ABSTRACT Adolescence is a stage where at this stage adolescents will experience change in the physical, emotional and social as characteristic of puberty,often growing belief that menstruation was something unpleasant.The purpose of research to know the influece of conseling abaut physical canges during puberty against the of teenage grils inthe face of puberty in SMPN 1 Bangsal. Type of research was pre ekspreriment and design used pre test and post test design. The independent variable in study was counseling about physical changes during puberty and dependent variable was anxiety of teenage girls in the face of puberty. The population in this study was all the girls in Class VII SMPN 1 BangsalMojokerto as many as 94 people with a total sample of 76 people using cluster random sampling technique sampling. The research instrument used questionnaire of hars scale analysis was Wilcoxon statistical tests. Results of research at SMPN 1 bangsal concluded that the knowledge of teenage girls about puberty before the counseling was less abaut 55.3%, knowledge of teenage girls about puberty after counseling was a good about 44.7% Results of analysis using the Wilcoxon test with SPSS for Windows 16 with 0.05 ρ count found that ρ = 0.000 <0.05 then H1 accepted which meant there was influence of counseling about physical changes during puberty teenage girls anxiety in the face of puberty in SMPN I Bangsal The provision of information in the form of counseling was only once by research and did not rule out the possibility of respondents would forget with the information provided, therefore, the school should cooperate with health workers to routinely provide information on reproductive health of teenage girls
Keywords: Phgsical Changes Counseling, Puberty, Anxiety, teenage girls Contributor
: 1. Dyah Siwi, H, S.SiT.,S.KM.,M.Kes 2. Dhonna Anggreni, SKM Date : 07 Juli 2015 Type material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Open Document Summary : LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas, dan dari berbagai ciri pubertas tersebut, menstruasi merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas wanita. Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak dewasa, dan sebagai tanda sudah mampu hamil (Perwita, 2013). Remaja putri belajar tentang menstruasi dan gangguan yang menyertainya, sumber informasi yang terdekat adalah ibu, ibu dapat memberikan informasi yang memadai kepada putrinya akan tetapi sebagian enggan membicarakan secara terbuka sampai putrinya mengalami menstruasi, sehingga hal ini menimbulkan
kecemasan pada anak, bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu sesuatu yang tidak menyenangkan atau serius. Sikap negatif yang muncul dikarenakan remaja merasa malu dan melihatnya bahwa hal tersebuit merupakan hal yang sangat mengganggu, yang menyebabkan remaja merasa malu terhadap perubahan yang di alami (Cintya, 2014). Tahun 2009 di Amerika rata-rata usia pubertas anak perempuan kulit putih 12,7 tahun dan menurun secara nyata pada tahun 2013 menjadi 12,5 tahun. Pada anak perempuan kulit hitam rata–rata usia pubertas 0,4 - 0,5 tahun lebih awal atau pada usia diatas 12 tahun. Normal mulainya periode menstruasi yang paling cepat adalah antara 10 sampai 15 tahun (Suherni, 2014). Indonesia tahun 2013, menstruasi pertama atau menarche biasanya terjadi antara 10-16 tahun, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kedewasaan dan perkembangan hormon dari gadis itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Jawa Timur (2013) rata-rata usia pubertas adalah berumur 12 tahun (83,6%) namun ada beberapa anak perempuan yang mengalami pubertas pada usia 8 sampai 9 tahun (16,4%). Penelitian yang dilakukan oleh Bagiada tahun 2007, di Surabaya dengan sampel sebanyak 20 orang didapatkan hasil siswi yang mengalami menarche sebanyak 7 orang (35%) tidak mengalami kecemasan, 9 orang (45%) mengalami kecemasan ringan, 4 orang (20%) mengalami kecemasan sedang dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat. Data Remaja tahun 2013 di Kabupaten Jombang usia 10 - 13 tahun berjumlah 47.768 jiwa atau sekitar 51% yang mengalami perubahan pada masa pubertas. Data Dinkes Kabupaten Jombang menunjukkan Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja tahun 2013 dengan jumlah remaja 6.451 ribu yang mendapat penyuluhan tentang kesehatan remaja hanya 1.706 ribu sekitar 26,4% dan yang mendapatkan penyuluhan terendah diantara Sekolah Menengah Pertama (Dinkes Jombang, 2013). Jumlah remaja putri di SMPN 1 Bangsal sebanyak 106 siswa berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 9 maret 2015 di SMPN 1 Bangsal pada 12 siswa secara wawancara diketahui 7 siswi kurang memahami perubahan fisik pada masa pubertas sedangkan 5 remaja putri tahu tentang perubahan fisik pada masa pubertas. Sikap yang negatif remaja tentang pubertas dipengaruhi oleh faktor umur, pengalaman, informasi yang mempengaruhi penerimaan remaja dalam suatu proses belajar yang dalam hal ini adalah penerimaan informasi yang berhubungan dengan pubertas. Dampak rendahnya pengetahuan remaja tentang pubertas dapat mempengaruhi kecemasan remaja karena perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Remaja yang mempunyai pengetahuan kurang menyebabkan perilaku negatif pada saat pubertas (Suliha, 2008). Pengaruh lingkungan dan sarana informasi yang sangat bebas, sangat mempengaruhi kehidupan pada masa pubertas pergaulan bebas yang menjurus pada perilaku negatif dan rasa ingin tahu yang tinggi terkadang mejerumuskan remaja ke suatu problema rumit. Dampak dari lingkungan yang kurang kondusif misalnya: merokok, seks, napza, dari lingkungan dan perilaku tersebut remaja pada awalnya ingin mencoba dan akirnya mejadikan rasa mencoba tersebut sebagai kebutuhan psikologis maupun biologis (Rendra, 2009). Langkah yang dapat diambil oleh remaja untuk meningkatkan pengetahuan tentang pubertas yaitu mencari informasi dari media massa maupun elektronik dan sering mengikuti seminar-seminar tentang pubertas dari informasi yang positif. Tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan kepada remaja dengan tehnik diskusi dan membagikan leafled tentang pubertas, memberikan pengertian dan pemahaman pada orang tua tentang pentingnya pendidikan seks dini pada remaja
sehingga dapat mengarahkan remaja kepada hal-hal terbaik sehinga watak dan prilaku remaja bisa terjaga pada masapubertas (Suparyanto. 2010). METODOLOGI Rancang bangun yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre test and post test design. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas dan dependenya kecemasan remaja puteri dalam menghadapi masa pubertas. semua remaja putri Kelas VII di SMPN 1 BangsalMojokerto sebanyak 94 orang dengan jumlah sampel sejumlah 76 orang teknik sampling menggunakan cluster random sampling instrumen penelitian menggunakan kuesioner skala HARS. Dan uji statistik menggmunakan wilcoxon. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa sebagian besar kecemasan responden tentang perubahan fisik pada masa pubertas sebelum penyuluhan adalah sedang sebanyak 42 responden (55,3%) dan hampir setengahnya tidak mengalami kecemasan sesudah diberikan penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas sebanyak 34 responden (44,7%). Hasil analisa menggunakan uji Wilcoxon dengan bantuan SPSS For Windows 16 dengan ρ 0,05 didapatkan bahwa ρ hitung = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada Pengaruh penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas terhadap kecemasan remaja puteri dalam menghadapi masa pubertas di SMPN I Bangsal Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kecemasan responden tentang perubahan fisik pada masa pubertas sebelum penyuluhan adalah sedang sebanyak 42 responden (55,3%). Seorang individu akan merasakan adanya keluhan– keluhan fisik (sakit kepala, sakit pinggang, mual–mual, muntah) maupun kondisi fisiologis yang tidak stabil (bingung, sedih, stress, cemas, mudah tersinggung, marah, emosional). Ketidaktahuan remaja tentang perubahan–perubahan fisiologis yang terjadi pada masa pubertas. banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan remaja terhadap perubahan fisik pada masa pubertas diantara umur, informasi, lingkungan, sosial budaya yang terkadang berdampak pada kecemasan yang berlebihan Kecemasan remaja putri tentang perubahan fisik pada masa pubertas di pengaruhi oleh umur hal ini dapat di tunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian hampir setengah responden berumur 13 tahun sebanyak 34 orang (44,7%). Pada usia 12-`19 tahun memang remaja putri menunjukan perubahan-perubahan secara fisik seperti tubuh menjadi membesar dan mulai terlihat lebih wanita. Perubahan payudaranya dimulai dengan sedikit membengkak di bawah putting susu. Beberapa payudara mereka mungkin berkembang lebih cepat dibandingkan lainnya, tetapi seharusnya terjadi dalam beberapa waktu. Masa remaja cenderung menutup diri sehingga terkadang menyebabkan cemas yang dimiliki remaja berlebihan bahka sampai mengalami stress. Perubahan pada masa pubertas harus di imbangi oleh informasi, tanpa informasi yang tepat tentunya rasa cemas yang dimiliki remaja putri semakin besar. Kecemasan di pengaruhi oleh informasi hal ini dapat di tunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden tidak pernah mendapat informasi tentang perubahan fisik pada masa pubertas sebanyak 41 responden (53,9%). Tidak semua remaja mendapatkan informasi tentang perubahan fisik pada masa pubertas, dan hanya sebagian kecil remaja putri yang mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan, remaja putri yang mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan dikarenakan hanya sebagian kelas yang pernah mendapat penyuluhan
tentang perubahan fisik pada masa pubertas cemas sedang yang dialami remaja putri hal tersebut di mungkinkan diingkungan sekitar tidak pernah membahas tentang perubahan fisik pada masa pubertas, ditambah lagi kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi yang di terima responden di sekolah menyebabkan remaja mengalami cemas, rasa cemas yang dialami responden diantaranaya adalah rasa tidak nyaman, rasakaut dengan perubahan tubuh, mudah tersinggung, merasa tegang, sukar memulai tidur, dan sulit konsentrasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besarkecemasan responden tentang perubahan fisik pada masa pubertas sebelum penyuluhan adalah sedang sebanyak 42 responden (55,3%). Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden mengalami penurunan kecemasan setelah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan pendampingan dari guru yang diberikan tanggung jawab oleh kepala sekolah yaitu wali kelas dan guru bimbingan konseling. Proses penelitian berlangsung, peneliti menyampaikan informasi tidak hanya melalui wawancara saja namun peneliti juga menggunakan instrumen seperti liflet, presentasi melalui power point yang disusun oleh peneliti yang disesuaikan dengan satuan acara penyuluhan dan juga terdapat sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab banyak siswa yang bertanya tentang materi-materi perubahan masa pubertas, hal tersebut juga karena dorongan dari guru yang mendampingi proses penyuluhan. Perubahan kecemasan yang dialami responden diarenakan penyuluhan yang di sampaikan peneliti mudah dicerna responden, responden mendengarkan dengan seksama dan responden antusias dalam melakukan tanya jawab pada sesi tanya jawab yang dilakukan peneliti, keingin tahuan remaja putri tersebut menyebabkan kecemasan yang dialami responden berkurang. Hasil analisa menggunakan uji Wilcoxon dengan bantuan SPSS For Windows 16 dengan ρ 0,05 didapatkan bahwa ρ hitung = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada Pengaruh penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas terhadap kecemasan remaja puteri dalam menghadapi masa pubertas di SMPN I Bangsal. Penyuluhan yang dilakukan oleh peneliti memang tidak langsung mempengaruhi kecemasan responden, namun penyuluhan yang diberikan meningkatkan wawasan dan informasi terutama tentang pubertas, dengan informasi yang benar dan cukup lengkap dapat mengubah pandangan responden tentang pubertas dan pada akhirnya banyak yang mengalami penurunan kecemasan. Penyampaian informasi yang dilakukan peneliti dilakukan semudah mungkin dipahami sehingga responden memahami maksud dari peneliti. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode ceramah dan media leaflet secara bermakna mengurangi rasa cemas yang dimiliki responden penyampaian informasi tentang perubahan fisik pada masa puberta secara bermakna meningkatkan pengetahuan, sehingga cemas yang dimiliki responden tidak berlebihan SIMPULAN Hasil penelitian di SMPN 1 Bangsal dapat disimpulkan bahwa kecemasan remaja putri tentang perubahan fisik pada masa pubertas sebelum penyuluhan adalah sedang sebanyak 55,3%. Kecemasan remaja putri tentang perubahan fisik pada masa pubertas sesudah penyuluhan adalah tidak mengalami kecemasan sebanyak 44,7%. Ada pengaruh penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas terhadap kecemasan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas dengan kolerasi ρ 0,05 didapatkan bahwa ρ hitung = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada pengaruh penyuluhan tentang perubahan fisik pada masa pubertas terhadap kecemasan remaja puteri dalam menghadapi masa pubertas di SMPN I Bangsal
SARAN 1. Bagi Peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor lain yang mempengaruhi kurangnya pengetahuan remaja tentang pubertas dan mengamati perilaku pubertas pada remaja secara langsung. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan memasukkan pubertas kedalam materi pembelajaran sehingga remaja dapat mengerti dan memahami tentang pubertas. 3. Bagi Remaja Meningkatkan pengetahuan tentang pubertas dengan cara mengikuti kegiatan seminar-seminar yang berhubungan dengan pubertas remaja. ALAMAT KORESPONDENSI Email :
[email protected] No. Hp : 085648037832 Alamat : Desa Sumberharjo Kec. Sumberrejo Kab. Bojonegoro