PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI PADA SISWA KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI Laily Himawati 1, Rizki sahara 2 , Staf pengajar Prodi D III Kebidanan STIKES An Nur Purwodadi Email :
[email protected] 2 Staf pengajar Prodi D III Kebidanan STIKES An Nur Purwodadi Email :
[email protected] 1
ABSTRAC Background :The habit of keeping cleanliness, including the cleanliness of reproduction organs, is new beginning to keep our entire body healthy. One of the physical changes experienced by young girls is menstruation, which demands them to be able to take care of their genital well in case of personal hygiene menstruation. Purpose: To identify the knowledge level of young girls about personal hygiene menstruation and young girls’ behavior during menstruation on the students of SMA Muhammadiyah Purwodadi in the eleventh semester. Research method :A kind of descriptive research relating to the total population of 78 young girls. The sample taking uses a random technique in which 66 young girls have experienced menstruation. The data collecting was done in June 2012. The research instrument uses questionnaire knowledge and young girls’ behavior to maintain the cleanliness of genital during menstruation. Result : The result of research shows that respondents’ knowledge is very good (51.5%), sufficient knowledge (36.4%) and lack of knowledge (12.1%). The respondents having good behavior (62.1%) and the others having bad behavior (37.9%). The result of calculation on Kendal tau Correlation can be analyzed that there is a significant relation between knowledge level of young girls about personal hygiene menstruation and young girls’ behavior during menstruation that is 0.000(P< 0.05). The value of Kendal Tau is 0.510 which shows the relation-intensity value between two variables and a category “strong enough”. Conclusion : It is recommended that school as well as health official develop health education for young girls to maintain the cleanliness of genital during menstruation, so that they can get the right information, and the young girls’ behavior is getting better. Keywords :Personal hygiene menstruation, Young girls’ behavior
Salah satu perubahan fisik yang
PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa transisi
dialami
remaja
putri
adalah
menstruasi
yang ditandai oleh adanya perubahan fisik,
pertama, yang menuntut remaja putri mampu
emosi dan psikis.Pada masa remaja terjadi
merawat
organ reproduksi
sebuah perubahan organ-organ fisik secara
terutama
dalam
cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang
(Personal Hygiene). Hal ini disebabkan oleh
dengan
peristiwa menstruasi yang merupakan darah
menstruasi
perubahan
adalah
datangnya
(Widyastuti, 2009).
hal
dengan baik
kebersihan
pribadi
kotor, yang jika kurang dijaga kebersihannya 40
akan berpotensi untuk timbul infeksi pada
Indonesia
organ reproduksi (Yusuf, 2005). Kurangnya
pengetahuan
berada
pada
peringkat
pertama untuk kasus wanita penderita kanker tentang
mulut rahim (serviks) sedunia. Ada 15.000
kesehatan reproduksi yang cukup, akan
kasus baru pertahun dengan kematian 8000
cenderung mengabaikan kebersihan organ
pertahun. Angka harapan hidup lima tahun
reproduksinya dan pada akhirnya, akan
jika kanker ini diketahui dan diobati pada
melakukan tindakan yang membahayakan
stadium 1 adalah 70-75%, pada stadium 2
bagi dirinya sendiri. Rendahnya pengetahuan
adalah 60%, pada stadium 3 adalah 25%.
tentang
akan
Diduga kuat penyebab kanker serviks akibat
memungkinkan perempuan tidak berperilaku
virus Human Papilloma Virus (HPV) yang
hygiene pada saat menstruasi (Indriastuti,
muncul antara lain karena perilaku sering
2009).
berganti-ganti pasangan seks, perilaku yang
kesehatan
reproduki
Hasil penelitian Progrestian (2009), menyatakan
bahwa
kurangnya
tidak hygiene pada saat menstruasi dan
perilaku
hubungan seksual dibawah 20 tahun (Pribakti,
hygiene saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai
penyakit
kanker
Salah satu fenomena perilaku hygiene
rahim.Berdasarkan data dari badan kesehatan
remaja pada saat menstruasi masih rendah,
dunia (WHO), kanker serviks merupakan
diperlihatkan
kanker nomor dua terbanyak pada perempuan
Widyantoro Mohammad (1998) mengenai
berusia
hygienitas
15-45
misalnya
2012).
tahun
setelah
kanker
oleh
menstruasi
sebuah
pada
penelitian
perempuan
payudara.Tidak kurang dari 500.000 kasus
pengunjung rumah sakit di Subang dan
baru dengan kematian 280.000 penderita
Tangerang (N=305) mengungkapkan bahwa
terjadi setiap tahun diseluruh dunia.Bisa
sebagian besar (77.5 % di Tangerang dan 68.3
dikatakan,
seorang
% di Subang) mempunyai status hygienitas
perempuan meninggal akibat kanker serviks.
menstruasi yang buruk. Dalam hal hygienitas
Di Wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah
individu, masih terdapat responden yang salah
ada 1,3 Milyar perempuan berusia 13 tahun
dalam mencuci alat kelaminnya yaitu dari
ke atas yang beresiko terkena kanker serviks.
arah belakang ke depan ( 19.8 % pada saat
WHO memperkirakan ada lebih dari 265.000
menstruasi) (Indriastuti, 2009).
kasus 140.000
setiap
kanker
dua
serviks
penderita
menit
dengan
setiap
tahun
kematian
Penelitian
karena
Prasetyowati
yang pada
dilakukan siswa
SMA
kurangnya perilaku hygiene saat menstruasi
Muhammadiyah Metro (2009) didapatkan
pada wanita di Asia Tenggara (Rahmatika,
data mengenai pemilihan celana dalam,
2010).
diketahui sebagian besar remaja putri (85%) memilih pakaian dalam tidak baik. Saat 41
menstruasi diketahui sebagian besar remaja putri (62,5%) tidak baik dalam menjaga
METODOLOGI PENELITIAN
kebersihan saat menstruasi, (60%) memakai antiseptik
untuk
membersihkan
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
vagina,
korelasi dengan pendekatan cross sectional
(77,5%) tidak baik dalam menjaga kebersihan
untuk melihat hubungan antara variabel bebas
saat menstruasi (Prasetyowati, 2009).
dan variabel terikat (Nursalam, 2011).
Indarti, S (2007) menyatakan bahwa, menjaga
kebersihan
menstruasi
Penelitian ini menggunakan rancangan
seperti
penelitian cross sectional melalui instrument
memilih pembalut yang lembut dan memiliki
kuesioner
daya serap yang tinggi, serta mengganti
menekankan pada waktu pengukuran atau
pembalut 4-5x dalam sehari adalah untuk
observasi data variabel independen dan
menghindari
dependen secara simultan dalam waktu
pertumbuhan
bakteri
yang
berkembang pada pembalut dan menghindari
yaitu
jenis
penelitian
yang
bersamaan (Nursalam, 2011).
masuknya bakteri ke vagina (Prasetyowati,
Dengan pendekatan ini maka akan
2009).
diketahui ada atau tidak adanya hubungan Berdasarkan hasil studi pendahuluan
tingkat pengetahuan remaja putri tentang
yang telah dilakukan didapatkan data bahwa
personal hygiene menstruasi dengan perilaku
dari siswa kelas XI SMA Muhammadiyah
remaja putri pada saat menstruasi.
Purwodadi memiliki remaja akhir (usia 16 –
Populasi penelitian ini adalah semua
18). 8 dari 10 siswa yang di wawancarai
siswa
menyatakan mereka tidak mengetahui tentang
Muhammadiyah Purwodadi yang berjumlah
personal hygiene pada saat menstruasi dan
78 orang.Sampel terdiri dari bagian populasi
bagaimana cara perawatan yang benar saat
terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
menstruasi. Maka peneliti tertarik untuk
subjek penelitian melalui proses menyeleksi
melakukan penelitian tentang “Hubungan
porsi dari populasi yang dapat mewakili
tingkat pengetahuan remaja putri tentang
populasi yang ada (Nursalam, 2011).
personal hygiene menstruasi dengan perilaku
putri
kelas
Pengambilan
XI
IPA
sampel
di
SMA
dilakukan
remaja putri saat menstruasi pada siswa kelas
dengan menggunakan teknik Simple random
XI SMA Muhammadiyah Purwodadi”.
sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata tingkatan dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2010).
42
HASIL PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai
perkotaan
yaitu
di
Jl.R.
Soeprato,
no
hasil penelitian yang dilakukan pada 66
117.SMA Muhammadiyah Purwodadi terdiri
responden yang dilakukan pada tanggal 28
dari kelas X, XI, dan XII. Kelas X terdapat 4
Mei
Muhammadiyah
kelas yaitu kelas A, B, C dan D, kelas X1
menggunakan
terdapat 4 kelas yang terdiri yaitu 3 kelas
desain deskriptif korelasidengan pendekatan
jurusan IPA dan 1 kelas jurusan IPS dan kelas
cross sectional. Pada jenis penelitian ini
XII terdapat 5 kelas yang terdiri dari 3 kelas
variabel independen dan dependen dinilai
jurusan IPA dan 2 kelas jurusan IPS.
2012
Purwodadi.
Di
SMA
Penelitian
ini
secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada
Tabel Distribusi Frekuensi Responden
tindak lanjut (Nursalam, 2011)
Berdasarkan Umur
Hasil penelitian ini meliputi data
Umur 16 17 18 Jumlah
umum : gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik demografi responden, sedangkan data khusus dalam penelitian ini meliputi
Frekuensi 23 34 9 66
Persentase 34,8% 51,5% 13,6% 100%
tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menstruasi dan perilaku
Berdasarkan Tabel diatas pada karakteristik
remaja
SMA
umur dengan jumlah responden 66 orang,
Purwodadi.SMA
didapatkan jumlah umur 16 tahun sebanyak
Muhammadiyah Purwodadi adalah SMA
23 (34,8%), jumlah umur 17 tahun sebanyak
swasta dengan akreditasi A. SMA ini terletak
34 (51,5%), dan jumlah umur 18 tahun
sangat strategis karena berada di daerah
sebanyak 9 (13,6%).
putri
saat
menstruasi
Muhammadiyah
di
1. Analisa Univariat a. Tingkat
menstruasi
Pengetahuan
mencegah
saat menstruasi. Pengetahuan tentang personal
Pertanyaan pengetahuan dalam mengenai
cara
terjadinya infeksi terkait kebersihan
Tentang
Personal Hygiene menstruasi
kuesioner
dan
hygiene
tingkat
menstruasi
dikategorikan
pengetahuan tentang personal hygiene
menjadi 3 yaitu pengetahuan baik bila
menstruasi yaitu penyataan benar dan
skor jawaban 76%-100%, pengetahuan
salah. Penyataan tersebut meliputi :
cukup bila skor jawaban 56%-75%,
konsep personal hygiene, personal
pengetahuan kurang bila jawaban
hygiene
<56%.
menstruasi,
tujuan
dari
personal hygiene menstruasi, cara menjaga
kesehatan
vagina
saat 43
perilaku sangat kurang baik yang kemudiandijumlahkan
untuk
menentukan kategori perilaku baik dan
TabelDistribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Menstruasi Katego Frekuen Persentas ri si e Kurang 8 12.1% Cukup 24 36.4% Baik 34 51.5% Total 66 100.0%
buruk. Dari total skor yang diperoleh dari menjawab kuesioner, perilaku menjagakebersihan SMA
genitalia
Muhammadiyah
siswa
Purwodadi
dapat dikategorikan dalam perilaku Bersarkan
baikyaitu skor ≥ mean dan perilaku
tabledistribusi
buruk jika skor ≤ mean.
frekuensi tingkat pengetahuan remaja putri
tentang
personal
Tabel Distribusi Frekuensi Perilaku
hygiene
Remaja Putri Saat Menstruasi
menstruasi pada siswa kelas XI IPA SMA
Muhammadiyah
Katego ri Buruk Baik Total
Purwodadi
didapatkan hasil yaitu siswa yang pengetahuan tentang personal hygiene menstruasi
kurang
sebanyak
8
(12.1%), pengetahuan cukup sebanyak 24
(36.4%),
pengetahuan
Berdasarkan
baik
SMA
Pertanyaan mengenai perilaku
meliputi
berperilaku
cara
membasuh), pemakaian
dan
kebersihan celana dalam, pengguanaan antiseptik,
pemakaian
pembalut,
penggganti pembalut dan pemilihan pembalut. Pada setiap pilihan jawaban telah diberi skor masing-masing 4 untuk
perilaku
baik,
3
buruk
sebanyak
baik sebanyak 41 (62,1%).
vagina yang benar, mengeringkan
air,
Purwodadi
25
(37,9%) dan siswa yang berperilaku
membersihkan genitalia (membasuh
penggunaan
Muhammadiyah
didapatkan hasil yaitu siswa yang
menjaga kebersihan genitalia saat
selesai
tabeldistribusi
mentruasi pada siswa kelas XI IPA
b. Perilaku Saat Menstruasi
setelah
Persentas e 37.9% 62.1% 100.0%
frekuensi perilaku remaja putri saat
sebanyak 34 (51.5%).
menstruasi
Frekuen si 25 41 66
perilaku
cukup,2 perilaku kurang baik, dan 1 44
2. Analisa Bivariat a. Hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menstruasi dengan perilaku remaja putri saat mentruasi pada siswa kelas Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Purwodadi. Tabel Hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menstruasi dengan perilaku remaja putri saat mentruasi Pengetahuan tentang personal hygiene Kurang Cukup Baik Total
Perilaku saat menstruasi
Buruk 7 13 5 25
% 10,6% 19,7% 7,6% 37,9%
Baik 1 11 29 41
Berdasarkan tabel hubungan tingkat
Total
% 1,51% 16,7% 43,9% 62,1% baik
% 12,1% 36,4% 51,5% 100%
8 24 34 66
sebanyak
1
(1,51%).
Sedangkan
pengetahuan remaja putri tentang personal
responden
yang
pengetahuanya
hygiene menstruasi dengan perilaku remaja
memiliki
perilaku
putri saat mentruasi diketahui
responden
(37,9%), responden yang pengetahuanya
yang pengetahuanya baik memiliki perilaku
cukup memiliki perilaku buruk sebanyak 13
baik sebanyak 29 (43,9%), responden yang
(19,7%), responden yang pengetahuanya
pengetahuanya cukup memiliki perilaku
kurang memiliki perilaku buruk sebanyak 7
baik sebanyak 11 (16,7%), responden yang
(10,6%).
buruk
baik
sebanyak
5
pengetahuanya kurang memiliki perilaku b. Hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menstruasi dengan perilaku remaja putri saat mentruasi pada siswa kelas Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Purwodadi. Tabel Korelasi Kendal tau Korelasi Kendall tau_b Pengetahuan
Pengetahuan
Correlation coefisien Sig. (2-tailed) N
45
Pengetahuan
Perilaku
1.000
.510**
66
.000 66
Perilaku
Correlation coefisien Sig. (2-tailed) N
.510**
1.000
.000 66
66
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 tailed). Berdasarkan tabel di atas dapat
a. Karakteristik Umur Responden
diketahui nilai p (value) sebesar 0,000
Umur
responden
dalam
yang menunjukan bahwa nilai p < 0,05
penelitian ini termasuk dalam kategori
berarti
ada
remaja putri akhir, yaitu rentang umur
hubungan tingkat pengetahuan remaja
16-18 tahun.Fase remaja akhir ini
putri tentang personal hygiene menstruasi
sesuai
dengan
umur.Namuan
Ha
diterima
perilaku
sehingga
remaja
putri
saat
dengan
pengkategorian
dalam
penyajianya
menstruasi, Sedangkan nilai Kendal tau
peneliti menjabarkan umur responden.
yaitu sebesar 0,510 menunjukkan nilai
Responden yang berumur 16 tahun
keeratan hubungan antara dua variabel
sebanyak 23 orang (34,8 %), berumur
dengan kategori “cukup kuat”. Nilai
17 tahun sebanyak 34 orang (51,5%),
positif menandakan bahwa semakin tinggi
dan yang berumur 18 tahun sebanyak
tingkat pengetahuan remaja putri tentang
9 orang (13,6%). Persentase yang
personal hygiene menstruasi maka akan
tertinggi yaitu responden yang berusia
semakin baik perilaku remaja putri saat
17 tahun.
menstruasi, dan ini menunjukan adanya
b. Pengetahuan Tentang Remaja Putri Personal Hygiene Menstruasi Nilai terhadap kesehatan
korelasi atau hubungan yang signifikan. Pembahasan
adalah
kesenjangan yang muncul setelah peneliti
dipengaruhi
melakukan
kemudian
tentang kesehatan. Dengan berbagai
membandingkan antara teori dengan hasil
informasi kesehatan akan menambah
penelitian.
luas pengetahuan dan pemahamanya
penelitian,
Penelitian
ini
membahas
adanya
pengetahuan
tentang tingkat pengetahuan remaja putri
tentang
tentang
personal
hygiene
menyebabkan remaja lebih mudah
dengan
perilaku
remaja
menstruasi
di
SMA
menstruasi putri
kesehatan.
Hal
ini
untuk menerapkan pengetahuan yang
saat
diperolehnya (Suryani, 2010).
Muhammadiyah
Purwodadi.
Berdasarkan tabel distribusi
Hasil yang dibahas dalam penelitian ini
frekuensi tingkat pengetahuan remaja
mengenai keterbatasan penelitian dan
putri
pembahasan hasil penelitian.
menstruasi pada siswa kelas XI IPA 46
tentang
personal
hygiene
SMA
Muhammadiyah
Purwodadi
c. Perilaku Remaja Putri Saat Menstruasi Menurut Becker (1979),
didapatkan hasil yaitu siswa yang memiliki
pengetahuan
tentang
sebagaimana
personal hygiene menstruasi kurang
Notoadmodjo
sebanyak 8 (12.1%), pengetahuan cukup
sebanyak
pengetahuan
24
baik
yang
dilakukan
hubungan
perilaku
health preventition, personal hygiene, memilih makanan dan sanitasi.
oleh
Donatila Novrinta Ayuningtyas (2011) mengenai
(2010)
ada kaitanya dengan health promotion,
34
(51.5%). Hal ini tidak didukung oleh penelitian
oleh
kesehatan yaitu semua aktifitas yang
(36.4%),
sebanyak
dikutip
Berdasarkan
tabel
5.3
antara
distribusi frekuensi perilaku remaja
pengetahuan dan perilaku menjaga
putri saat mentruasi pada siswa kelas
kebersihan genitalia eksterna dengan
XI
kejadian keputihan pada siswi SMA
Purwodadi
Negeri
memiliki
remaja putri yang berperilaku buruk
pengetahuan buruk dalam hal menjaga
sebanyak 25 (37,9%) dan remaja putri
kebersihan
yaitu
yang berperilaku baik sebanyak 41
(82,8%),
(62,1%). Hal ini tidak didukung oleh
sedangkan yang memilikipengetahuan
penelitian yang dilakukan Widyantoro
baik sebanyak 11 responden (17,2%).
Mohammad
4
sebanyak
Semarang
genitaliaeksterna, 53
responden
Dalam
SMA
Muhammadiyah
didapatkan
hasil
(1998)
yaitu
mengenai
ini
hygienitas menstruasi pada perempuan
didapatkan frekuensi 12,1% responden
pengunjung rumah sakit di Subang dan
mempunyai pengetahuan kurang dari
Tangerang
66 responden, ini di dukung oleh
sebagian besar (77.5% di Tangerang
penelitian
dan 68.3% di Subang) mempunyai
(2002)
penelitian
IPA
yang
dilakukan
mengenai
Arneti
pengetahuan,
status hygienitas menstruasi
persepsi dan sikap remaja SMA 1
mengenai
bahwa
yang
buruk.
Bogor tentang menstruasi dilihat dari pengetahuan
mengungkapkan
Penelitian
menstruasi
Prasetyowati
yang
pada
dilakukan
siswa
SMA
secara kesuluruhan 101 responden, 15
Muhammadiyah
(14,9%)
didapatkan data mengenai pemilihan
yang
mempunyai rendah
dan
pengetahuan 86
(85,1%)
Metro
(2009)
celana dalam, diketahui sebagian besar
mempunyai pengetahuan yang tinggi.
remaja putri (85%) memilih pakaian dalam tidak baik. Saat menstruasi diketahui sebagian besar remaja putri 47
(62,5%) tidak baik dalam menjaga
Berdasarkan
hasil
analisis
kebersihan saat menstruasi, (60%)
kedua variabel maka diperoleh nilai p
memakai
untuk
value sebesar 0,000 yang menunjukan
membersihkan vagina, (77,5%) tidak
bahwa nilai p < 0,05 berarti Ha
baik dalam menjaga kebersihan saat
diterima
sehingga
menstruasi (Prasetyowati, 2009).
tingkat
pengetahuan
antiseptik
Penelitian
hubungan
remaja
putri
dilakukan
tentang personal hygiene menstruasi
Donatila (2011) pada siswa SMA
dengan perilaku remaja putri saat
Negeri
mempunyai
menstruasi, Sedangkan nilai korelasi
perilaku menjaga kebersihan genitalia
Kendal tau yaitu sebesar 0,510 ini
yang
61
menunjukkan nilai keeratan hubungan
responden (95,3%), sedangkan siswa
antara dua variabel dengan kategori
yang memiliki perilaku buruk hanya
“cukup
sebanyak 3 responden (4,7%).
menandakan bahwa semakin tinggi
4
yang
ada
Semarang
baik,
yaitu
sebanyak
tingkat
d. Hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menstruasi dengan perilaku remaja putri saat mentruasi
kuat”.
Nilai
pengetahuan
positif
remaja
putri
tentang personal hygiene menstruasi maka akan semakin baik perilaku remaja putri saat menstruasi, dan ini
Analisa didigunakan
bivariat
dalam
yang
penelitian
menunjukan
ini
ingin
terdapat
hubungan
pengetahuan
mengetahui
remaja
Pada
apakah
antara
tingkat
putri
tentang
remaja
putri
digambarkan
ini
ada
penelitian sebelumnya oleh Ismi Satya yang menyebutkan ada hubungan
saat
antara tingkat pengetahuan tentang keputihan
independen dan dependen bersifat dan
penelitian
(p=0,000). Hal ini sesuai dengan
menstruasi.Dalam penelitian variabel
kategori
atau
hubungan yang bermakna sebesar
personal hygiene menstruasi dengan perilaku
korelasi
hubungan yang signifikan.
adalah korelasi Kendal tau karena peneliti
adanya
dengan
perawatan
kebersihan genitalia pada siswi kelas
dalam
X SMA Negeri 2 Salatiga. Hal itu juga
bentuk tabel Kendal Tau.Keputusan
sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang diambil dengan membandingkan
oleh Eko Widiyanti di SMA Negeri 1
nilai p value dengan alpha, jika p
Cepiring Hasil uji statistik didapatkan
value lebih kecil atau sama dengan Ho
hubungan
ditolak dan Ha diterima, begitu pula
pengetahuan
sebaliknya.
yang
bermakna
menjaga
antara
kebersihan
genitalia eksterna dengan kejadian 48
keputihan
(p
menyatakan
=
ada
0,027),
yang
hubungan
antara
mempengaruhi
Pengetahuan
dengan kejadian keputihan.
merupakan
Berdasarkan tabel 5.4 dari 29 responden
personal
hygiene seseorang.
pengetahuan dan sikap higiene pribadi
(43,9%)
perilaku
penting
yang
kognitif
domain
yang
dalammembentuk
seseorang
(overt
sangat tindakan
behavior),
pengetahuanya baik memiliki perilaku
pengalaman
baik pula. 5 (37,9%) responden yang
bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuanya baik memiliki perilaku
pengetahuan
buruk.
daripada perilaku yang tidak didasari
11(16,7%)
responden
dan
dari
penelitianterbukti
akan
lebih
langgeng
pengetahuan cukup memiliki perilaku
oleh pengetahuan, sebelum
baik. 13 (19,7%) responden yang
mengadopsiperilaku baru, dalam diri
pengetahuanya
memiliki
orang tersebut terjadi proses yang
perilaku buruk.1 (1,51%) responden
berurutan, maka apabila pengetahuan
yang pengetahuanya kurang memiliki
atau informasi yangtidak benar akan
perilaku baik. 7 (10,6%) responden
terjadi
yang pengetahuanya kurang memiliki
perubahan
perilaku buruk. Sedangkan penelitian
pengetahuan dan kepercayaan yang
yang di lakukan oleh Donatila (2011)
dianutnya.
dari
11
cukup
responden
yang
kemungkinan perilaku
Perilaku
orang
terjadinya sesuaidengan
manusia
yang
kesehatan
dapat
pengetahuannya baik semua memiliki
mempengaruhi
perilaku yang baik pula. Sedangkan
digolongkan dalamdua kategori, yaitu
dari
50
responden
yang
perilaku yang terwujud sengaja atau
buruk,
94,3%
sadar dan perilaku yangdisengaja atau
memiliki perilaku baik dan 5,7%
tidak disengaja merugikan atau tidak
memiliki perilaku kurang baik.
disengaja
pengetahuannya
Penelitian dari Muhaimin &
membawa
manfaatbagi
kesehatan baik bagi diri individu yang
Desria (2004) menunjukkan bahwa
melakukan
sebanyak 60,4% responden memiliki
maupunmasyarakat.Sebaliknya
pengetahuan
yang
perilaku yang disengaja atau tidak di
berhubungan dengan menstruasi, dan
sengajamerugikan kesehatan baik bagi
78,3 % dengan perilaku hygiene
diri
menstruasi baik. Sehingga diketahui
maupunmasyarakat
bahwa
2010).
yang
pengetahuan
baik
sangat 49
perilaku
individu
yang
tersebut ada
melakukan (Notoatmodjo,
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan
di
hasil atas
penelitian tentang
dan
tingkat Asrinah., Syarifah, J.,Suciyanti. (2011). Menstruasi dan permasalahanya. Yogyakarta: Pustaka Panasea.
pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menstruasi dengan perilaku remaja putri saat pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah
Purwodadi,
maka
Avail Bio Sanitary Pad. (2011). Diakses 23 februari 2012, dari http://pondokibu.com/3581/avail-biosanitary-pad-pembalut-wanita-sehatdan-mengatasi-masalah-kewanitaananda/
dapat
ditarik kesimpulan : 1. Perilaku hygiene pada saat menstruasi merupakan
komponen
hygiene
Ayuningtyas, Donatila.N. (2011). Hubungan antara pengetahuan dan perilakumenjaga kebersihan genitalia eksterna dengan kejadian keputihan pada siswi SMA Negeri 4 Semarang.
perorangan yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatan seseorang,
termasuk
menghindari
adanya gangguan pada fungsi alat
Hidayat, A Aziz Alimul. (2009). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika
reproduksi. 2. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menstruasi dengan perilaku remaja putri
Hurlock, E. (1993). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, ed 5. Jakarta: Erlangga
saat menstruasi, dimana diketahui nilai p value sebesar 0,000 yang menunjukan
Indriastuti, Putri. (2009). Hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku hygienis remaja rutri pada saat menstruasi. Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
bahwa nilai p < 0,05 berarti Ha diterima sehingga pengetahuan
ada
hubungan
remaja
putri
tingkat tentang
personal hygiene menstruasi dengan perilaku remaja putri saat menstruasi, Sedangkan nilai Kendal tau yaitu
Jannah, Nurul. (2011). Biologi reproduksi. Jakarta: Ar-Ruzz Media Nita. (2008). Remaja putri dan siklus menstruasi. Diakses 20 februari 2012, dari http://medicastore.com/artikel/249/ind ex.html
sebesar 0,510 ini menunjukkan nilai keeratan hubungan antara dua variabel dengan kategori “Cukup kuat”.
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
REFERENSI Admin. (2008). Masa remaja. Diakses 23 februari 2012, dari http://www.kesrepro.info/?q=node/38 5 50
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Saryono. (2009). Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Litera
__________. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Singarimbun, Masri., Effendi, Sofian. (2008). Metode penelitian survai. Jakarta: LP3ES
Nova. (2008). Berbahaya. Diakses 04 mei 2012, dari http://oentung.multiply.com/journal/it em/83/Pembalut
Sugiyono.(2011). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Suryani, Eko., Widyasih, Hesty. (2010). Psikologi ibu dan anak. Yogyakarta: Fitramaya
Pribakti. (2012). Tips dan trik merawat organ intim panduan praktris kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: Sagung Seto
Smeltzer, Suzanne C. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC
Prasetyowati. (2009). Hubungan personal hygiene dengan kejadian keputihan pada siswa SMU Muhammadiyah Metro. Jurnal kesehatan, volume 11 No.2 Edisi Des 2009, ISSN: 19779469X
Stoppard, Miriam. (2010). Panduan kesehatan keluarga. Jakarta: Erlangga Tarwono, Wartonah. (2006). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Rahmatika, Dwi. (2010). Pengaruh pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene menstruasi terhadap tindakan personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi di SMK negeri 8 medan. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Widyastuti, Yani., Rahmawati, A.,Purnamaningrum, Y. (2009). Kesehatan reproduksi. Yogyakarta: PT.Fitramaya Wiknjosastro, Hanifa. (2009). Ilmu kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. (dr.Sarwono)
Riduwan. (2010). Belajar mudah penelitian. Bandung: Alfabeta Riwidikdo, H. (2010). Statistik kesehatan. Yogyakarta: Nuha Offset
Yusuf,
Riyanto, Agus. (2010). Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
51
Syamsu. (2005). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.